2. Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua
kata atau lebih yang mengandung pikiran yang
lengkap dan punya pola intonasi akhir.
Contoh:
Mahasiswa mengerjakan soal tugas kuliah di kelas.
3. Berintonasi akhir
Minimal terdiri atas subjek dan predikat
Predikat transitif disertai objek, intransitif dapat diikuti
pelengkap
Mengandung pikiran yang utuh dan kesatuan makna
Menggunakan urutan yang logis
Dalam bahasa tulis diawali huruf kapital dan diakhiri titik ?
Atau !
4. Subjek
Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada
sebuah kalimat di samping unsur predikat.
Fungsi subjek:
Membentuk kalimat dasar, kalimat luas, kalimat
tunggal, kalimat majemuk
Memperjelas makna
Menjadi pokok pikiran
Menegaskan (memfokuskan) makna
Memperjelas pikiran ungkapan
Membentuk kesatuan pikiran
5. 1
• Merupakan kata kerja
2
• Bagian yang menandai apa yang
dilakukan subjek
3
• Letak predikat terletak diantara
subjek dan objek
4
• Berfungsi memberi tahu mengapa
dan bagaimana subjek itu.
6. Objek adalah unsur kalimat yang dikenai perbuatan
atau menderita akibat perbuatan subjek
Langsung mengikuti predikat
Dapat menjadi subjek kalimat pasif
Tidak didahului kata depan atau
preposisi
7. Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan
informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan
dalam kalimat; misalnya, memberi informasi tentang
tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan.
Ciri-ciri
1. Memberikan informasi tentang waktu, tempat, tujuan,
cara, alat, kemiripan, sebab, atau kesalingan
2. Memiliki keleluasaan letak atau posisi (dapat di awal,
akhir, atau menyisip antara subjek dan predikat)
3. Didahului kata depan seperti di, ke, dari, pada,
dalam, dengan, atau kata penghubung/konjungsi jika
berupa anak kalimat.
8. Kalimat Tunggal Susunan Pola Kalimat
Ayah merokok.
Adik minum susu.
Ibu menyimpan uang di dalam
laci.
S-P
S-P-O
S-P-O-K
10. 10
Kalimat efektif adalah kalimat yang mempersoalkan
bagaimana ia dapat mewakili secara tepat isi pikiran
atau perasaan penulisnya, bagaimana ia dapat
mewakilinya, dan sanggup menarik perhatian
pembacanya terhadap apa yang dibacarakan (Keraf)
Kalimat efektif merupakan kalimat yang disusun secara
sadar untuk menuliskan informasi yang diinginkan oleh
penulis terhadap pembacanya.
11. 11
Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun untuk
mencapai daya informasi yang tepat dan baik.
Menurut Parera (Ekosusilo,1995:63) kalimat dikatakan
efektif apabila didukung oleh:
a. kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran
yang logis;
b. keparalelan, untuk tujuan efektivitas tertentu;
c. ketegasan dalam menonjolkan pikiran utama;
d. kehematan dalam pilihan kata;
e. kevariasian dalam penyusunan kalimat;
f. kelogisan.
12. 12
a.Kesepadanan
Kesepadanan adalah kemaksimalan struktur bahasa
untuk mendukung gagasan atau ide yang dikandung,
untuk itu yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
1)Setiap kalimat mayor harus memiliki subjek dan
predikat.
contoh:
Mereka membicarakan masalah batas studi.
Kalimat di atas memiliki S, P, O, yaitu fungsi S diisi
oleh kata mereka, fungsi P diisi oleh kata membicarakan,
dan fungsi O diisi oleh frasa masalah batas studi.
13. 13
2) Ide pokok harus terdapat dalam induk kalimat
contoh:
Ia meninggalkan kelas ketika kuliah sedang berlangsung.
Ide pokok dari kalimat di atas adalah ia meninggalkan
kelas.
Apabila ide pokok yang dimaksud adalah kuliah sedang
berlangsung maka kalimat di atas menjadi berikut ini.
Kuliah sedang berlangsung, ketika ia meninggalkan
kelas.
14. 14
b. Keparalelan
Keparalelan adalah penggunaan bentuk-bentuk
bahasa atau konstruksi bahasa yang sama dalam
susunan serial, dapat juga dikatakan sebagai
kesejajaran pengungkapan ide-ide dalam suatu kalimat.
15. 15
contoh:
Penghapusan pangkalan asing dan penarikan
kembali pasukan AS dari Filipina akan
mempercepat perwujudan cita-cita segenap
bangsa Filipina.
atau
Dihapuskannya pangkalan asing dan ditariknya
kembali pasukan AS dari Filipina akan
mempercepat terwujudnya cita-cita segenap
bangsa Filipina.
16. 16
c. Ketegasan dan Keutamaan
Untuk mencapai ketegasan dan keutamaan dalam suatu
tulisan, seorang penulis harus memperhatikan posisi
bagian yang diutamakan. Hal itu dapat ditempuh
dengan:
1)Meletakkan bagian yang penting pada awal kalimat,
contoh:
Masalah kenaikan harga itu dapat dibicarakan pada
kesempatan yang lain.
atau
Pada kesempatan yang lain masalah kenaikan harga itu
dapat dibicarakan.
17. 17
2) Mengulang gagasan yang penting,
contoh:
Untuk menambah iklim yang sejuk di negara kita
maka perlu kesadaran moral, kesadaran politik,
kesadaran agama, kesadaran bermasyarakat, dan
kesadaran berbudaya.
3) Mempertentangkan gagasan yang satu dengan yang
lain,
contoh:
Perusahaan menghendaki perbaikan secara menyeluruh
bukan setengah-setengah.
18. 18
4)Menekankan gagasan yang penting dengan partikel –
lah
contoh:
Kitalah yang bertanggung jawab atas kejadian itu.
19. d. Kehematan
Dalam menyusun tulisan ilmiah, diharapkan
seorang penulis dapat berhemat dalam
pemakaian kata, frasa, atau bentuk-bentuk
bahasa yang lain. Kehematan ini menyangkut
gramatikal dan makna kata.
20. 20
Kehematan dapat ditempuh dengan cara
1) Menghindari pengulangan subjek kalimat
contoh:
Mereka naik pentas begitu mereka tiba.
(ada pengulangan S)
Mereka naik pentas begitu tiba.(tanpa pengulangan)
21. 21
2) Menghindari kata hari, tanggal, bulan, dan tahun
dalam hubungannya dengan nama hari, tanggal,
bulan, dan tahun.
contoh:
Pemberontakan itu meletus pada tanggal 30 bulan
September tahun 1965.
Kalimat di atas diperbaiki sebagai berikut.
Pemberontakan itu meletus pada 30 September 1965.
22. 22
3) Menghindari pemakaian hipernim
contoh:
Pakaiannya berwarna merah menyala.
Pakaiannya merah menyala.(hemat)
4)Menghindari pemakaian kata penghubung yang
berlebihan
contoh:
Walaupun sakit, tetapi ia berangkat juga.
Walaupun sakit, ia berangkat juga.
23. 23
5)Menghindari pemakaian kata yang berlebihan (kata-
kata yang memiliki makna sama)
contoh:
Kita harus belajar dari Jepang agar supaya dapat maju dan
berkembang.
Kalimat di atas diperbaiki menjadi berikut ini.
Kita harus belajar dari Jepang agar dapat maju dan
berkembang.
atau
Kita harus belajar dari Jepang supaya dapat maju dan
berkembang.
24. 24
e.Variasi
Untuk membuat kalimat yang tidak monoton dan
menjemukan, diperlukan adanya variasi.
Kevariasian dapat ditempuh dengan berbagai cara
berikut.
1)Variasi penggunaan kata
contoh:
Pembicaraan itu membicarakan kenakalan mahasiswa.
(monoton)
Pembicaraan itu membahas kenakalan
mahasiswa.(variatif)
25. 25
2) Variasi dalam pembukaan kalimat
a) Frasa keterangan tempat atau keterangan waktu
diletakkan di awal kalimat.
contoh:
Dari desa yang terpencil ia merantau ke Bandung.
b) Penggunaan frasa verbal :
contoh:
Merombak kendaraan tua adalah kegemarannya.
c) Penempatan klausa anak kalimat :
contoh:
Ketika ujian berlangsung, mahasiswa itu jatuh sakit.
26. 1) Kambing sangat senang bermain hujan.
2) Ibu memakan rumput.
3) Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya
semua laki-laki.
4) Tumpukan uang itu terdiri atas pecahan ribuan,
ratusan, sepuluh ribuan, lima puluh ribuan, dua
puluh ribuan.
5) Kepada Bapak Rektor, waktu dan tempat kami
persilakan.
6) Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan,
selesailah makalah ini tepat pada waktunya.