SlideShare a Scribd company logo
1 of 79
DND-2006 http://www.speakeasy.org/~sdupree/astrophysics/supernova.gif
DND-2006
Apakah astrofisika itu ?
 Penerapan ilmu fisika pada alam semesta/benda-
benda langit
Informasi yang diterima Cahaya (gelombang
elektromagnet)
Pancaran gelombang elektromagnet dapat dibagi dalam
beberapa jenis, bergantung pada panjang gelombangnya
(λ)
1. Pancaran gelombang radio, dengan λ antara
beberapa milimeter sampai 20 meter
2. Pancaran gelombang inframerah, dengan λ ≈ 7500 Å
hingga sekitar 1 mm (1 Å = 1 Angstrom = 10-8
cm)
DND-2006
3. Pancaran gelombang optik atau pancaran kasatmata
dengan λ sekitar 3 800Å sampai 7 500 Å
 merah oranye λ : 6 000 – 6 300 Å
 oranye λ : 5 900 – 6 000 Å
 kuning λ : 5 700 – 5 900 Å
 kuning hijau λ : 5 500 – 5 700 Å
 hijau λ : 5 100 – 5 500 Å
 hijau biru λ : 4 800 – 5 100 Å
 biru λ : 4 500 – 4 800 Å
 biru ungu λ : 4 200 – 4 500 Å
 ungu λ : 3 800 – 4 200 Å
Panjang gelombang optik terbagi dlm beraneka warna:
 merah λ : 6 300 – 7 500 Å
DND-2006
4. Pancaran gelombang ultraviolet, sinar X dan sinar γ
mempunyai λ < 3 500 Å
http://www.astro.uiuc.edu/~kaler/sow/spectra.html
Pancaran gelombang elektromagnet mulai dari sinar
Gamma sampai dengan pancaran radio
DND-2006
Ketinggian
Sinar-X Sinar GammaUV
KasatMata
Infra-merahGel.MikroRadio
Permukaan Laut
ozon (O3)
molekul (H2O, CO2)
molekul ,atom, inti atom
teleskop optik
satelit balon, satelitbalon, satelitteleskop radio
http://imagine.gsfc.nasa.gov/docs/introduction/emsurface.html
Jendela Optik
Jendela Radio
Pancaran gelombang yang dapat menembus atmosfer Bumi adalah
panjang gelombang kasatmata dan panjang gelombang radio
DND-2006
Dengan mengamati pancaran gelombang elektromagnet
kita dapat mempelajari beberapa hal yaitu,
 Arah pancaran. Dari pengamatan kita dapat menga-
mati letak dan gerak benda yang memancarkannya
 Kuantitas pancaran. Kita bisa mengukur kuat atau ke-
cerahan pancaran
 Kualitas pancaran. Dalam hal ini kita bisa mempe-
lajari warna, spektrum maupun polarisasinya
DND-2006
DND-2006
Buah durian jatuh
ke bumi
Antara durian dan
bumi terjadi gaya
tarik gravitasi
Bulan bergerak
mengedari bumi
Antara bumi dan
bulan terjadi gaya
tarik gravitasi
Hukum Gravitasi Newton
Sebagai hukum yang mengatur
gerak dalam alam semesta
Apakah ada
kesamaan
?
ada !
DND-2006
F F
Menurut Newton,
Antara dua benda yang massanya masing-
masing m1 dan m2 dan jarak antara
keduanya adalah d akan terjadi gaya tarik
gravitasi yang besarnya,
d
G = tetapan gravitasi
= 6,67 x 10-8
dyne cm2
/g2
bersifat tarik menarik
gayam1 m2
Hukum Gravitasi Newton
. . . . . . . . . (1-
1)
G m1 m2
F = −
d2
Sir Isaac Newton
(1643 – 1727)
DND-2006
Menentukan massa Bumi
Semua benda yang dijatuhkan dekat permukaan Bumi
akan bergerak dengan percepatan g = 980,6 cm/s2
Jadi pada benda akan bekerja gaya sebesar,
F = − mg
percepatan
massa bendagaya gravitasi
Dari persamaan (1-1) :
. . . . . . . . . . . . . . . . . (1-2)
. . . . . . . (1-3)
radius Bumi
massa Bumi
G m1 m2
F = −
d2
F = − G M⊕ m
R⊕
2
DND-2006
Dari pers. (1-2) :
R⊕
2
G M⊕
g =
dan pers. (1-3) :
F = − mg
G M⊕ mF = −
R⊕
2
. . . (1-4)
Radius bumi di ekuator : a = 6378,2 km
Radius bumi di kutub : b = 6356,8 km
a
b
R⊕
Jika bumi berbentuk bundar sempurna maka
volume Bumi adalah,
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1-5)
. . . . . . . . . (1-6)
4 π
3
Volume bumi = (a2
b)
4 π
3
V⊕ = R⊕
3
DND-2006
Dari pers. (1-5) :
= 6371,1 km = 6,37 x 108
cm
R⊕ = (a2
b)1/3
4 π
3
V = (a2
b)
4 π
3
V = R⊕
3Dari pers. (1-6) :
R⊕ = [(6378,2 )2
(6356,8)]1/3
Radius bumi rata –rata :
Masukan harga g, G dan R⊕
ke pers (1-4) :
G
g R⊕
2
M⊕ =
(980,6)(6,37 x 108
)2
(6,67 x 10-8
)
= = 5,98 x 1027
gr
R⊕
2
G M⊕
g =
diperoleh,
DND-2006
Dari pers. (1-6) :
dan massa jenis bumi rata-rata adalah,
M⊕
V⊕
ρ⊕ = =
5,98 x 1027
1,08 x 1027
= 5,52 gr/cm3
V⊕ = (6,37 x 108
)3
4 π
3
= 1,08 x 1027
cm3
diperoleh volume Bumi,
4 π
3
V⊕ = R⊕
3
DND-2006
Gerak Bulan Mengedari Bumi
Mengikuti hukum
Newton
BumiBulan
Karena M ≈ 1/100 M⊕, maka massa bulan dapat
diabaikan. Percepatan bulan terhadap bumi adalah,
d
a
v
jarak Bumi - Bulan
. . . . . . . . . . . . . (1-7)
d 2
G M⊕
a =
DND-2006
Apabila periode orbit Bulan mengelilingi bumi adalah P
maka,
Andaikan orbit Bulan berupa lingkaran dengan radius d,
dan dengan kecepatan melingkar v yang tetap, maka
percepatan sentripetal Bulan adalah,
a = v2
/d . . . . . . . . . . . . . . . (1-
8)
Subtitusikan pers. (1-8), ke pers. (1-7) :
d 2
G M⊕
a =
G M⊕
d
=
d 2
v2
diperoleh, . . . . . . . . . . . . . . . (1-9)
. . . . . . . . . . . . . . . (1-10)
P
2π d
v =
DND-2006
Selanjutnya subtitusikan pers.(1-9) :
ke pers. (1-10) :
diperoleh, . . . . . . . . . . . . . (1-11)
d 2
G M⊕
d
=
v2
P
2π d
v =
d3
P2
G M⊕
4π 2
=
Dari pengamatan diketahui bahwa periode Bulan
mengelilingi Bumi adalah,
P = 27,3 hari = 2,36 x 106
detik
Jarak Bum1-Bulan adalah,
d = 384 000 km = 3,84 x 1010
cm
DND-2006
Apabila periode bulan dan jarak bumi bulan dimasukan
ke pers. (1-11), maka akan diperoleh massa Bumi yaitu,
M⊕ ≈ 6,02 x 1027
gr
Hasil ini sama dengan yang ditentukan berdasarkan
benda yang jatuh dipermukaan Bumi, yaitu
M⊕ ≈ 5,98 x 1027
gr
Buah durian jatuh ke bumi
Bulan bergerak mengedari bumi
Kesimpulan :
Disebabkan oleh gaya yang
sama yaitu gaya gravitasi
DND-2006
Dari pers (1-7) dapat ditentukan percepatan Bulan
terhadap Bumi akibat gaya gravitasi yaitu,
jarak Bumi – Bulan = 3,84 x 1010
cm
Percepatan Bulan terhadap Bumi
(6,67 x 10-8
)(5,97 x 1027
)
(3,84 x 1010
)d 2
a = = = 0,27 cm/s2
G M⊕
DND-2006
Massa bulan = 0,0123 kali massa Bumi
Dengan menggunakan persamaan (1-4) untuk Bulan,
maka gaya gravitasi dipermukaan Bulan dapat
ditentukan yaitu,
massa bulan
radius bulan
= 0,17 kali gaya gravitasi dipermukaan Bumi
Diameter Bulan = 0,27 kali diameter Bumi
Gaya gravitasi di permukaan Bulan
G M
R
2
g=
= 165,72 cm/s2
(6,67 x 10-8
)( 0,0123 x 5,98 x 1027
)
g=
(0,27 x 6,37 x 108
)2
DND-2006
Objek
Massa
(Bumi = 1)
Diameter
(Bumi = 1)
Gravitasi
(Bumi = 1)
Bulan 0,0123 0,27 0,17
Venus 0,81 0,95 0,91
Mars 0,11 0,53 0,38
Jupiter 317,9 11,20 2,54
Matahari 333 000 109,00 28,10
Gaya gravitasi di permukaan beberapa benda langit
DND-2006
Berat benda di permukaan Bumi
massa benda
Contoh :
Berat sebuah benda di permukaan Bumi adalah 100 N,
berapakah berat benda tersebut pada ketinggian 25 000
km di atas permukaan bumi ?
berat benda (gaya gravitasi yang
dirasakan oleh benda)  weight
G M⊕ m
R⊕
2
W =
Berat benda di permukaan bumi dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan berikut,
DND-2006
Misalkan berat benda di permukaan bumi adalah W1 =
100 N, maka
Apabila W2 adalah berat benda pada ketinggian 25 000
km (= 2,5 x 109
cm) di atas permukaan bumi, maka
Jawab :
. . . . . . . . . . . . . . . . ()W1 =
G M⊕ m
R⊕
2
(R⊕ + 2,5 x 109
)2
W2 =
G M⊕ m . . . . . . . . . . . . ()
DND-2006
Jika harga R⊕
= 6,37 x 108
cm, dan harga W1 = 100 N
dimasukan ke pers () maka akan diperoleh,
Dari pers () dan () diperoleh,
(R⊕ + 2,5 x 109
)2
W2 =
W1 R⊕
2
(6,37 x 108
+ 2,5 x 109
)2
W2 =
(100)(6,37 x 108
) 2
≈ 4 N
. . . . . . . . . . . . . . ()
DND-2006
Hukum Kuadrat Kebalikan
Untuk menentukan besarnya gravitasi di suatu tempat
dapat kita gunakan hukum kuadrat kebalikan
F = - mg
Dari pers. (1-1) :
Dari pers. (1-2) :
. . . . . . . (1-12)
G m M
F = −
d 2
d2
G M
g =
d1
2
G M
g1 =
d2
2
G M
g2 =
d1
g2 =
d2
g1
2Untuk g1 :
Untuk g2 :
DND-2006
Contoh :
1. Percepatan gravitasi dipermukaan bumi (di permuka-
an laut) adalah 980 cm/s2.
Tentukanlah percepatan di
ketinggian 25 000 km di atas permukaan Bumi.
Jawab :
g1 = gravitasi dipermukaan bumi = 980 cm/s2
d2
d1
g2 = g1
2
d1 = radius bumi= R⊕
= 6,37 x 108
cm
Misalkan g2 adalah gravitasi pada ketinggian 25 000
km, maka
d2 = R⊕
+ 25 000 km = 3,14 x 109
cm
DND-2006
Jadi,
d1
d2
g2 = g1
2
3,14 x 109
6,37 x 108
= (980)
2
= 40,41 cm/s2
2. Pesawat ruang angkasa Galileo berada pada jarak
100 000 km dari pusat planet Jupiter, sedangkan
pesawat pengorbitnya berada pada ketinggian 300
000 km. Tentukanlah besarnya percepatan gravitasi
pesawat ruang angkasa Galileo dinyatakan dalam
percepatan gravitasi pengorbitnya.
DND-2006
Jawab :
Misalkan :
g1 = percepatan gravitasi pesawat ruang angkasa Galileo
d1 = ketinggian pesawat ruang angkasa Galileo
= 100 000 km
g2 = percepatan gravitasi pesawat pengorbit
d2 = ketinggian pesawat pengorbit = 300 000 km
d1
d2
g1 = g2
2
100 000
300 000
= g2
2
= 9 g2maka
DND-2006
Satuan Gaya
F = mg
Jika massa (m) dinyatakan dalam kg dan percepatan (g)
dinyatakan dalam m/s2
, maka gaya (F) dinyatakan
dalam,
F = (kg)(m/s2
) = kg m/s2
= Newton (N)
Jika massa (m) dinyatakan dalam gr dan percepatan (g)
dinyatakan dalam cm/s2
, maka gaya (F) dinyatakan
dalam,
F = (gr)(cm/s2
) = gr cm/s2
= dyne
1 Newton = 105
dyne
Dari pers. (1-2) :
DND-2006
Massa sebuah benda adalah 75 kg, berapakah gaya
yang dirasakan oleh benda tersebut (berat benda) di
permukaan Bumi, Bulan dan Planet Jupiter ?
Jawab : F = mg
g di Bumi = 9,8 m/s2
g di Bulan = 0,17 x g di Bumi = 0,17 x 9,8 = 1,67 m/s2
g di Jupiter = 2,54 x g di Bumi = 2,54 x 9,8 = 24,89 m/s2
Jadi :
F di Bumi = (75)(9,8) = 735 kg m/s2
= 735 N
Contoh :
F di Bulan = (75)(1,67) = 125,25 kg m/s2
= 125,25 N
F di Jupiter = (75)(24,89) = 1 866,75 kg m/s2
= 1 866,75 N
DND-2006
m2(x2, y2, z2)
m1(x1, y1, z1)
Tinjau dua benda dengan massa benda kesatu adalah
m1 dan massa benda kedua adalah m2.
Berdasarkan Hukum Newton,
pada benda ke-1 akan bekerja
gaya :
m1 = − G
d2
r
dt2
m1 m2
r2
x
y
z
. . (1-13)
r
Koordinat kartesius kedua benda masing-masing adalah
(x1,y1,z1) dan (x2,y2,z2) dan jarak kedua benda adalah r
Hukum Gerak Dua BendaHukum Gerak Dua Benda
DND-2006
d2
x1
m1 = − Gm1 m2
dt2
x1 − x2
r3
. . . . . (1-14a)
d2
y1
m1 = − Gm1 m2
dt2
y1 − y2
r3
. . . . . (1-14b)
d2
z1
m1 = − Gm1 m2
dt2
z1 − z2
r3
. . . . . (1-14c)
Gaya ini dapat diuraikan dalam komponen arah sumbu
x, y, dan z, yaitu :
DND-2006
dalam arah x, y, z, diperoleh :
d2
x2
m2 = − Gm1 m2
dt2
x2 − x1
r3
. . . . . . (1-16a)
d2
y3
m2 = − Gm1 m2
dt2
y2 − y1
r3
. . . . . . (1-16b)
d2
z2
m2 = − Gm1 m2
dt2
z2 − z1
r3
. . . . . . (1-16c)
Hal yang sama juga berlaku untuk benda kedua, yaitu
dengan menguraikan gaya :
m2 = − G
d2
r
dt2
m1 m2
r2
. . . . . . . . . . (1-15)
DND-2006
Keenam persamaan diferensial tersebut merupakan
persamaan gerak benda.
 kedudukan benda setiap saat dapat ditentukan.
 Jika keenam persamaan diferensial tersebut dapat
dipecahkan, koordinat kedua benda (x1,y1,z1) dan
(x2,y2,z2) sebagai fungsi waktu t dapat ditentukan.
Keenam persamaan gerak benda di atas adalah
persamaan diferensial orde ke-2,
 terdapat 12 tetapan integrasi.
DND-2006
Ke-12 tetapan integrasi tersebut, dapat ditentukan dari
dari keadaan awal kedua benda tersebut yaitu,
 6 koordinat kedudukan awal (3 koordinat x, y, z untuk
masing-masing benda yaitu x1, y1, z1 dan x2, y2, z2)
 6 komponen kecepatan awal (3 komponen untuk
masing-masing benda, yaitu νx1, νy1, νz1 dan νx2, νy2,
νz2).
DND-2006
 tiga koordinat kedudukan awal
 tiga komponen kecepatan awal benda yang
bergerak
m1
m2(x, y, z)
x
y
z
Sekarang dapat dituliskan :
x = x2 – x1 . . . . . . . . . (1-17a)
y = y2 – y1 . . . . . . . . . (1-17b)
z = z2 – z1 . . . . . . . . . (1-17c)
dan definisikan,
M = m1 + m2
. . . . . . . . . (1-18)
Persoalan ini dapat disederhanakan dengan meng-
anggap benda pertama diam dan dianggap sebagai
pusat koordinat
 Jadi sekarang hanya diperlukan enam tetapan, yaitu
DND-2006
Dengan menggunakan definisi (1-17) dan (1-18) pada
pers. (1-14a) dan (1-16a), diperoleh
. . . . . . . . . . (1-19a)
Dengan cara yang sama diperoleh komponen pada
arah y dan z, yaitu
. . . . . . . . . . (1-19b)
d2
z
= − GM
dt2
z
r3
. . . . . . . . . . (1-19c)
d2
x
= − GM
dt2
x
r3
d2
y
= − GM
dt2
y
r3
DND-2006
x − y = 0
d2
y
dt2
d2
x
dt2
d2
y
x = − GM
dt2
xy
r3
Selanjutnya, kalikan pers. (1-19a) dengan y dan pers.
(1-19b) dengan x dan kurangkan keduanya.
d2
x
= − GM
dt2
x
r3
Pers. (1-19a) :
d2
y
= − GM
dt2
y
r3
Pers. (1-19b) :
x y
x x
d2
x
y = − GM
dt2
xy
r3
. . . . . . (1-20)
DND-2006
Pers. (1-20) dapat dituliskan sebagai,
x − y = 0
dy
dt
dx
dt
d
dt
. . . . . . . . . . (1-21)
Integrasikan persamaan (1-21), akan diperoleh,
x − y = a1
dy
dt
dx
dt
. . . . . . . . . . (1-
22a)
tetapan integrasi
Dengan cara yang sama diperoleh,
y − z = a2
dz
dt
dy
dt
. . . . . . . . . . (1-22b)
z − x = a3
dx
dt
dz
dt
. . . . . . . . . . . (1-
22c)
DND-2006
Pers. (1-22a) : x zx − y = a1
dy
dt
dx
dt
Pers. (1-22b) : x xy − z = a2
dz
dt
dy
dt
Pers. (1-22c) : x yz − x = a3
dx
dt
dz
dt
Selanjutnya lakukan perkalian berikut, dan kemudian
jumlahkan
xz − yz = a1z
dy
dt
dx
dt
xy − xz = a2x
dz
dt
dy
dt
yz − xy = a3y
dx
dt
dz
dt
DND-2006
xz − yz = a1z
dy
dt
dx
dt
xy − xz = a2x
dz
dt
dy
dt
yz − xy = a3y
dx
dt
dz
dt
Ini adalah persamaan sebuah bidang datar
 Orbit benda, terletak pada sebuah bidang datar.
a1z + a2x + a3y = 0 . . . . . . . . . . . (1-23)
+
DND-2006
Selanjutnya lakukan perkalian berikut, dan kemudian
jumlahkan hasilnya
d2
y
= − GM
dt2
y
r3
Pers. (1-19b) : x
dy
2
dt
2d2
x
= − GM
dt2
x
r3
Pers. (1-19a) : x
dx
dt
d2
x
= − GM
dt2
x
r3
dx
2
dt
dx
2
dt
d2
y
= − GM
dt2
y
r3
dy
2
dt
dy
2
dt
d2
z
= − GM
dt2
z
r3
Pers. (1-19c) : x
dt
dz
2
d2
z
= − GM
dt2
z
r3
dz
2
dt
dz
2
dt
DND-2006
d2
x
= − GM
dt2
x
r3
dx
2
dt
dx
2
dt
d2
y
= − GM
dt2
y
r3
dy
2
dt
dy
2
dt
d2
z
= − GM
dt2
z
r3
dz
2
dt
dz
2
dt
+
2GM
r3
x + y + z
dx
dt
dy
dt
dz
dt
2 + + =
d2
x
dt2
dx
dt
d2
y
dt2
dy
dt
d2
z
dt2
dz
dt
DND-2006
2GM
r3
x + y + z
dx
dt
dy
dt
dz
dt
+ + =
d
dt
dx
dt
2
dy
dt
2
dx
dt
2
atau
. . . . . (1-24)
Jarak antara kedua benda dinyatakan oleh,
r2
= x2
+ y2
+ z2
. . . . . . . . . . (1-26)r = x + y + z
dx
dt
dy
dt
dz
dt
dr
dt
. . . . . . . . . . . . . (1-25)
Apabila pers. (1-25) diturunkan, akan diperoleh,
DND-2006
v2
= + +
dx
dt
2
dy
dt
2
dx
dt
2
. . . . . . . . . (1-27)
Kecepatan benda dinyatakan oleh,
Subtitusikan pers. (1-26) :
dan (1-27) ke pers. (1-24) :
r = x + y + z
dx
dt
dy
dt
dz
dt
dr
dt
2GM
r3
x + y + z
dx
dt
dy
dt
dz
dt
+ + =
d
dt
dx
dt
2
dy
dt
2
dx
dt
2
diperoleh,
2GM
r2
dr
dt
=
dv2
dt
. . . . . . . . . . . (1-28)
DND-2006
Integrasikan pers. (1-28),
v2
= + h
2GM
r
. . . . . . . . . . . . (1-29)
tetapan integrasi
= −
dv2
dt
2GM
r2
dr
dt∫ ∫0
v
0
r
diperoleh,
Misalkan energi potensial gravitasi benda kedua adalah
G m2 M
r
V = . . . . . . . . . . . . (1-30)
DND-2006
dan energi kinetiknya adalah,
. . . . . . . . . . . . (1-31)T = m2 v2
1
2
Subtitusikan pers. (1-29) :
T = m2 + h = + m2h
1
2
2GM
r
1
2
Gm2 M
r
. . (1-32)
ke pers. (1-31), diperoleh
v2
= + h
2GM
r
DND-2006
Pers. (1-30) :
Pers. (1-32) :
G m2 M
r
V =
T = + m2h
1
2
Gm2 M
r
T + V = + m2 h −
1
2
Gm2 M
r
Gm2 M
r
1
2= m2 h
= h’ . . . . . . . . . . . . . . . . (1-
33)
Persamaan ini mengatakan bahwa energi total benda
kedua selalu tetap selama mengorbit benda pertama.
+
Jumlahkan pers. (1-30) dengan pers. (1-32),
DND-2006
Hukum KeplerHukum Kepler
I. Orbit planet mengelilingi matahari tidak
berbentuk lingkaran tetapi berbentuk
elips dengan matahari di titik fokusnya
aphelion perihelion
Matahari
Planet
Johannes Kepler
(1571 – 1630)
DND-2006
II. Vektor radius (garis hubung matahari – planet) dalam
selang waktu yang sama akan menyapu luas daerah
yang sama.
Matahari
Planet
dθ
dt
dt
r
dθ
dt
r2
= c (konstan)
 Hukum Luas
DND-2006
III. Kuadrat periode planet mengitari matahari sebanding
dengan pangkat tiga setengah sumbu besar elips
1 Periode = peredaran
planet mulai dari titik A
sampai kembali lagi ke
titik A
P2
∝ a3Setengah
sumbu panjang
Matahari
Planet a
b
A
DND-2006
Sebagai penyederhanaan, ambil bidang gerak (bidang
orbit) dalam bidang (x, y).
 Hukum Kepler adalah hukum empiris, tapi bisa
dibuktikan dengan hukum Gravitasi Newton.
 Gerak benda hanya ditentukan oleh dua persama-
an yang mengandung variabel x dan y, yaitu,
d2
x
= − GM
dt2
x
r3
Pers. (1-19a) :
d2
y
= − GM
dt2
y
r3
Pers. (1-19b) :
dan
 Bukti :
Bukti Hukum Kepler
DND-2006
Sama seperti di bagian yang lalu, persamaan (1.19a)
dikalikan dengan y dan persamaan (1.19b) dengan x,
kemudian kurangkan, Hasilnya adalah,
Selanjutnya integrasikan pers. (1-21), maka diperoleh :
x − y = 0
dy
dt
dx
dt
d
dt
Pers. (1-21) :
x − y = c
dy
dt
dx
dt
Per. (1-22a) :
tetapan integrasi
Langkah selanjutnya adalah, lakukan perkalian berikut,
DND-2006
d2
y
= − GM
dt2
y
r3
Pers. (1-19b) : ×
dy
2
dt
2d2
x
= − GM
dt2
x
r3
Pers. (1-19a) : ×
dx
dt
d2
x
= − GM
dt2
x
r3
dx
2
dt
dx
2
dt
d2
y
= − GM
dt2
y
r3
dy
2
dt
dy
2
dt
+
2GM
r3
x + y
dx
dt
dy
dt
2 + =
d2
x
dt2
dx
dt
d2
y
dt2
dy
dt
DND-2006
atau . . (1-34)d
dt
2GM
r3
x + y
dx
dt
dy
dt
+ =
dx
dt
2
dy
dt
2
Jarak antara kedua benda adalah,
r2
= x2
+ y2 . . . . . . . . . . . . (1-
35)
Turunkan persamaan (1.35) diperoleh,
r = x + y
dx
dt
dy
dt
dr
dt
. . . . . . . . . . . (1-
36)
Selanjutnya integrasikan persamaan (1.34),
r
dr
d t
d
dt
−2 x + y
dx
dt
dy
dt
+ =
dx
dt
2
dy
dt
2
r3
GM
DND-2006
diperoleh, + − 2 = h
dx
dt
2
dy
dt
2
r
GM . . . . . . . . . . (1-37)
tetapan integrasi
Sekarang ubah sistem koordinat kartesius ke sistem
koordinat polar dengan mendefinisikan
x = r cos θ = cos θ − r sin θ
dx
dt
dr
dt
dθ
dt
y = r sin θ = sin θ + r cos θ
dy
dt
dr
dt
dθ
dt
Masukkan definisi ini ke persamaan (1-22a),
DND-2006
x − y = c
dy
dt
dx
dt
Per. (1-22a) :
r cos θ
= cos θ - r sin θ
dr
dt
dθ
dt
r sin θ
sin θ + r cos θ =
dr
dt
dθ
dt
diperoleh r 2
= cdθ
dt
atau =
1
dt
1
dθ
c
r 2
. . . . . . . . . . . (1-39)
. . . . . . . . . . . . . (1-38)
DND-2006
Dengan cara yang sama kita lakukan ke pers. (1.37),
dan hasilnya,
. . . . . . . (1-40)
dengan, µ = G M . . . . . . . . . . . . (1-
41)
+ r 2
= + h
2µ
r
dr
dt
2 dθ
dt
2
ke pers. (1-40), diperoleh
Masukan pers. (1-39) : =
1
dt
1
dθ
c
r 2
dr
dθ
1
r4
1
r2
2µ
c2
r
2
+ − − = 0
h
c2
. . . . . (1-
42)
DND-2006
Jika kita definisikan :
Kemudian dimasukkan ke
u = − µ
c2
1
r
+ − − = 0
dr
dθ
1
r4
1
r2
2µ
c2
r
2 h
c2
Pers. (1-42) :
maka diperoleh, + u2
= H2
dr
dθ
2
. . . . . . . . . . . (1-
43)
dengan H2
= + =tetapan
h
c2
µ2
c4
. . . . . . . (1-44)
Pemecahan persamaan (1-43) adalah :
u = H cos (θ - ω) .. . . . . . . . . . . (1-
45)tetapan integrasi
DND-2006
Masukkan harga u (pers. 1-45) dan H (pers. 1-44) ke
pers. (1-43),
= 1 + 1 + cos (θ − ω)
µ
c2
1
r
hc2
µ2
+ u2
= H2
dr
dθ
2
Pers. (1-43) :
H2
= + = tetapan
h
c2
µ2
c4
Pers. (1-44) :
u = H cos (θ - ω)Pers. (1-45) :
diperoleh,
c2
/µ
r =
1 + 1 + cos (θ − ω)
hc2
µ2
atau . . . . . (1-
47)
. . (1-46)
DND-2006
Kita didefinisikan :
1/2
e = 1 +
hc
µ
µ
c2
p = . . . . . . . . . . . . . (1-48)
. . . . . . . . . . . (1-
49)
υ = (θ − ω) . . . . . . . . . . . . . (1-50)
Jika ketiga pers. ini kita subtitusikan ke
Pers. (1-47) :
akan diperoleh,
c2
/µ
r =
1 + 1 + cos (θ − ω)
hc2
µ2
1 + e cos υ
p
r = . . . . . . . (1-51)
Persamaan irisan kerucut
DND-2006
Suatu irisan kerucut dapat berupa lingkaran, elips,
parabola atau hiperbola.
 Karena elips adalah suatu irisan kerucut, maka hasil
ini merupakan pembuktian Hukum Kepler I
Dengan demikian, pembuktian Hukum Kepler I
berdasarkan pada persamaan (1-51), yaitu persamaan
irisan kerucut.
 Parameter p disebut parameter kerucut
 Parameter e disebut eksentrisitas
 Parameter υ disebut anomali benar
1 + e cos υ
p
r =
DND-2006
Arti geometri dari parameter ini diperlihatkan pada
gambar berikut
υ
θ
ω
p
A
B
m1
m2
a
ae
Garis potong bidang
orbit dan bidang langit
Setengah jarak AB disebut setengah sumbu besar,
dituliskan a yang harganya diberikan oleh :
p = a (1 – e 2
) . . . . . . . . . . . (1-52)
(Apfokus)
(Perifokus)
DND-2006
Perhatikan :
 Benda pusat terletak pada titik fokus orbit
 Sudut ω menunjukkan kedudukan titik perifokus
terhadap suatu garis acuan tertentu (dalam hal ini
garis potong bidang orbit dengan bidang langit)
υ
θ
ω
p
A
B
m1
m2
a
ae
Garis potong bidang
orbit dan bidang langit
(Apfokus)
(Perifokus)
DND-2006
 jika e < 1 → orbit berupa elips
1 + e cos υ
p
r =Dari pers. (1-51) :
 jika e = 1 → orbit berupa parabola
 jika e > 1 → orbit berupa hiperbola
p = a (1 – e 2
)karena (pers. 1-52) :
 Titik perifokus dicapai apabila υ = 0o
 r = a (1 – e)
 Titik apfokus dicapai apabila υ = 180o
 r = a (I + e)
maka,
DND-2006
Aphelion
Perihelion
Apabila m1 adalah Matahari dan m2 adalah planet, maka
 titik terjauh dari Matahari disebut Aphelion
 titik terdekat disebut Perihelion
υ
θ
ω
p
A
B
m1
m2
a
ae
Garis potong bidang
orbit dan bidang langit
DND-2006
Apastron
Periastron
Apabila sistem ini adalah sistem bintang ganda dengan
m1 adalah bintang ke-1 dan m2 adalah bintang ke-2,
maka
 titik terjauh dari bintang ke-1 disebut Apastron
 titik terdekat disebut Periastron
υ
θ
ω
p
A
B
m1
m2
a
ae
Garis potong bidang
orbit dan bidang langit
DND-2006
Dari persamaan (1-38) :
Jika kedua ruas dikalikan dengan ½, maka diperoleh :
r 2
= c
dθ
dt
r 2
= c
dθ
dt
1
2
1
2
. . . . . . . . . . . . (1-53)
luas segitiga yg disapu
oleh vektor radius r dlm
waktu dt
Bukti Hukum Kepler II
DND-2006
Integrasikan persamaan (1-53) : r 2
= c
dθ
dt
1
2
1
2
A = π a2
(1 – e2
)1/2 r 2
dθ = c dt
1
2
1
2
0
P Periode Orbit
Luas elips
Dengan demikian :
c P = π a2
(1 – e2
)1/2
π a2
(1 – e2
)1/2
= c P
1
2
= 2π a3/2
a1/2
(1 – e2
)1/2
atau
. . . . . . . (1-54)
DND-2006
Masukkan p = a (1 – e2
) ke
c P = 2π a3/2
a1/2
(1 – e2
)1/2
pers. (1-54) :
c P = 2π a3/2
p1/2
diperoleh, . . . . . . . . . . (1-55)
Selanjutnya masukan pers. p = c2
/µ ke pers. (1-55),
diperoleh,
c P = 2π a3/2
c
µ1/2
P = 2π a3/2
1
µ1/2
P2
= 4π2
a3
µ
Kuadratkan pers. di atas akan diperoleh,
=
a3
P2
µ
4π2
. . . (1-56)
DND-2006
M = m1 + m2
µ = G Mdan pers. (1-41) :
Masukkan pers. (1-18) :
ke pers. (1-56) : =
a3
P2
µ
4π2
diperoleh, = (m1 + m2)
a3
P2
G
4π2
. . . . . . . . (1-
57)
Dalam kasus planet mengelilingi Matahari,
 m1 adalah massa matahari (M)
 m2 adalah massa planet
Karena m2 << m1 (massa planet terbesar, yaitu Jupiter,
hanya 0,001 M), maka persamaan (1-57) menjadi :
DND-2006
= M
a3
P2
G
4π2
Bukti Hukum Kepler III
. . . . . . . . . . . . . . (1-58)
 Bumi dengan satelit-satelit buatan
 Planet dengan satelit-satelitnya
 Sistem bintang ganda
Hukum Kepler bukan hanya berlaku untuk planet dalam
mengedari matahari saja tetapi juga berlaku untuk :
 dan lainnya
DND-2006
1. Sebuah satelit buatan mengorbit Bumi dalam orbit
yang hampir berupa lingkaran. Apabila radius
orbitnya adalah 96 000 km, tentukanlah periode orbit
satelit tersebut.
Contoh :
Jawab :
Karena massa bumi jauh lebih besar daripada massa
satelit maka menurut Hk Kepler III
a3
P2
4π 2
G M⊕
=
4π 2
a3
G M⊕
P =
0,5
Diketahui, M⊕ = 5,98 x 1027
gr, a = 9,6 x 109
cm dan
G = 6,67 x 10-8
dyne cm2
/gr2
DND-2006
Jadi
(6,67 x 10-8
) (5,98 x 1027
)
4π 2
(9,6 x109
)3
P =
0,5
= 295 919,24 det = 3,42 hari
DND-2006
Jawab :
2. Tentukanlah periode orbit Bumi jika massa matahari
8 kali lebih besar dari massa sekarang dan radius
orbit Bumi dua kali daripada radius sekarang
(andaikan orbit Bumi berupa lingkaran)
Misalkan : M1
= massa matahari sekarang
M2
= 8 M1
a1 = radius orbit bumi sekarang
a2 = 2 a1
Karena M
>> M⊕
maka
4π 2
G M
=
a3
P2
DND-2006
Jadi periodenya sama dengan periode sekarang
P1
2
a1
3
4π 2
G M1
=
a2
3
P2
2
4π 2
G M2
=
M1
8M1
0,5
8
P2 =P1
a1
2a1
1,5
= 2
1,5
P1
1
0,5
M2
M1
P2 = P1
a1
a2
0,5 1,5
= (2,83)(0,3535) P1 = P1
DND-2006
1. Statsiun ruang angkasa Rusia Mir mengorbit bumi
setiap 90 menit sekali pada ketinggian 250 km.
Statsiun ruang angkasa ini diluncurkan pada tanggal
20 Februari 1986. Setelah beberapa tahun di ruang
angkasa, statsiun ruang angkasa ini ditinggalkan dan
secara perlahan-lahan jatuh ke Bumi pada tanggal
10 Maret 2001.
a. Berapakalikah statsiun ruang angkasa ini
mengelilingi Bumi sebelum jatuh ke Bumi?
b. Berapakah jarak yang ditempuh statsiun ruang
angkasa ini ? (Ketinggian Mir diabaikan relatif
terhadap radius Bumi)
Soal Latihan :
DND-2006
2. Berapakalikah gaya gravitasi yang disebabkan oleh
Matahari terhadap pesawat ruang angkasa Ulysses
yang berjarak 2,3 AU dari Matahari dibandingkan
dengan percepatan gravitasi yang disebabkan oleh
Matahari terhadap planet Jupiter yang berjarak 5,2
AU dari Matahari?
3. Teleskop ruang angkasa Hubble mengorbit Bumi
setiap 1,5 jam sekali pada ketinggian 220 km, Jika
kamu akan menempatkan satelit komunikasi di ruang
angkasa, pada ketinggian berapakah satelit tersebut
harus ditempatkan supaya satelit bisa mengedari
Bumi setiap 24 jam sekali? (Satelit semacam ini
disebut satelit Geosyncronous karena satelit selalu
berada di suatu titik yang tetap di atas Bumi)
DND-2006
5. Jika Io yang berjarak 422 000 km dari Jupiter
memerlukan waktu 1,8 hari untuk melakukan satu
putaran mengelilingi Jupiter, berapakah waktu
yang diperlukan oleh Europa (satelit Jupiter yang
lain) yang berjarak 671 000 km dari Jupiter untuk
melakukan satu putaran mengelilingi Jupiter?
4. Salah satu satelit Jupiter yaitu Io mempunyai
massa yang sama dengan Bulan (satelit Bumi),
dan juga Io mengorbit Jupiter pada jarak yang
sama dengan Bulan mengorbit Bumi. Akan tetapi
Io mengelilingi Jupiter dalam satu putaran lamanya
1,8 hari, sedangkan Bulan mengelilingi Bumi
dalam waktu 27,3 hari. Dapatkah kamu
menjelaskan mengapa terjadi perbedaan ini?
DND-2006
Lanjut ke Bab II
Kembali ke Daftar Materi

More Related Content

What's hot

Materi dan soal latihan hukum gravitasi newton
Materi dan soal latihan hukum gravitasi newtonMateri dan soal latihan hukum gravitasi newton
Materi dan soal latihan hukum gravitasi newtonRuth Mahastri
 
HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI
HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASIHUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI
HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASIAwanda Gita
 
MATERI GRAFITASI KELAS XI
MATERI GRAFITASI KELAS XIMATERI GRAFITASI KELAS XI
MATERI GRAFITASI KELAS XIerwin syagputra
 
Modul Fisika Kelas XI IPA K13
Modul Fisika Kelas XI IPA K13Modul Fisika Kelas XI IPA K13
Modul Fisika Kelas XI IPA K13Ismail Musthofa
 
Fisika- gravitasi
Fisika- gravitasiFisika- gravitasi
Fisika- gravitasiEvi Arviani
 
Fisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang Gravitasi
Fisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang GravitasiFisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang Gravitasi
Fisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang GravitasiWa Ode Aisyah Aisyah
 
Kumpulan Soal Fisika Kelas XI
Kumpulan Soal Fisika Kelas XIKumpulan Soal Fisika Kelas XI
Kumpulan Soal Fisika Kelas XISyifa Sahaliya
 
Gravitasi
GravitasiGravitasi
Gravitasislomoth
 
rumus lengkap fisika sma
rumus lengkap fisika smarumus lengkap fisika sma
rumus lengkap fisika smaAnugrah Febryan
 
Hukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang GravitasiHukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang GravitasiDhimas Ilya'sa
 
Laporan Tetapan Pegas dab Grafitas
Laporan Tetapan Pegas dab GrafitasLaporan Tetapan Pegas dab Grafitas
Laporan Tetapan Pegas dab GrafitasGGM Spektafest
 
Hukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newtonHukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newtonAnita W
 
Hukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang Gravitasi Hukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang Gravitasi Jimmy Lee
 
Kuat medan gravitasi
Kuat medan gravitasiKuat medan gravitasi
Kuat medan gravitasimugnibustari
 
Hukum Newton Tentang Gravitasi, Kelas XI SMA
Hukum Newton Tentang Gravitasi, Kelas XI SMAHukum Newton Tentang Gravitasi, Kelas XI SMA
Hukum Newton Tentang Gravitasi, Kelas XI SMATeuku Ichsan
 
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta Pegas
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta PegasMenghitung dan Menentukan Nilai Konstanta Pegas
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta PegasPutri Dwi Pratiwi
 

What's hot (20)

Materi dan soal latihan hukum gravitasi newton
Materi dan soal latihan hukum gravitasi newtonMateri dan soal latihan hukum gravitasi newton
Materi dan soal latihan hukum gravitasi newton
 
Energi dan Tumbukan
Energi dan TumbukanEnergi dan Tumbukan
Energi dan Tumbukan
 
HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI
HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASIHUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI
HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI
 
MATERI GRAFITASI KELAS XI
MATERI GRAFITASI KELAS XIMATERI GRAFITASI KELAS XI
MATERI GRAFITASI KELAS XI
 
Modul Fisika Kelas XI IPA K13
Modul Fisika Kelas XI IPA K13Modul Fisika Kelas XI IPA K13
Modul Fisika Kelas XI IPA K13
 
Fisika- gravitasi
Fisika- gravitasiFisika- gravitasi
Fisika- gravitasi
 
Fisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang Gravitasi
Fisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang GravitasiFisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang Gravitasi
Fisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang Gravitasi
 
Kumpulan Soal Fisika Kelas XI
Kumpulan Soal Fisika Kelas XIKumpulan Soal Fisika Kelas XI
Kumpulan Soal Fisika Kelas XI
 
Gravitasi
GravitasiGravitasi
Gravitasi
 
Gravitasi
GravitasiGravitasi
Gravitasi
 
rumus lengkap fisika sma
rumus lengkap fisika smarumus lengkap fisika sma
rumus lengkap fisika sma
 
Hukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang GravitasiHukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang Gravitasi
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Laporan Tetapan Pegas dab Grafitas
Laporan Tetapan Pegas dab GrafitasLaporan Tetapan Pegas dab Grafitas
Laporan Tetapan Pegas dab Grafitas
 
Hukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newtonHukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newton
 
Hukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang Gravitasi Hukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang Gravitasi
 
Rumus Fisika Sma
Rumus Fisika SmaRumus Fisika Sma
Rumus Fisika Sma
 
Kuat medan gravitasi
Kuat medan gravitasiKuat medan gravitasi
Kuat medan gravitasi
 
Hukum Newton Tentang Gravitasi, Kelas XI SMA
Hukum Newton Tentang Gravitasi, Kelas XI SMAHukum Newton Tentang Gravitasi, Kelas XI SMA
Hukum Newton Tentang Gravitasi, Kelas XI SMA
 
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta Pegas
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta PegasMenghitung dan Menentukan Nilai Konstanta Pegas
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta Pegas
 

Similar to Bab i

Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)Annisa Khoerunnisya
 
Pembahasan osn-2004
Pembahasan osn-2004Pembahasan osn-2004
Pembahasan osn-2004arjuna7788
 
Bab 2 hukum newton tentang gravitasi
Bab 2 hukum newton tentang gravitasiBab 2 hukum newton tentang gravitasi
Bab 2 hukum newton tentang gravitasirenisupresti
 
Besaran Mendasar.ppt
Besaran Mendasar.pptBesaran Mendasar.ppt
Besaran Mendasar.pptssuser9a63291
 
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newtonFadly Gaulan
 
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newtonfadlygaulan
 
Astronomi Olimpiade SMA SMK IPA SAINS BINTANG GANDA
Astronomi Olimpiade SMA SMK IPA SAINS BINTANG GANDAAstronomi Olimpiade SMA SMK IPA SAINS BINTANG GANDA
Astronomi Olimpiade SMA SMK IPA SAINS BINTANG GANDAnurulmtech
 
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian D
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian DSoal Jawab Fisika Mekanika Bagian D
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian Ddattebayo90
 

Similar to Bab i (20)

gaya gravitasi
gaya gravitasigaya gravitasi
gaya gravitasi
 
Bahan metode gravity g1
Bahan metode gravity g1Bahan metode gravity g1
Bahan metode gravity g1
 
Besaran Mendasar Dalam Astrofisika
Besaran Mendasar Dalam AstrofisikaBesaran Mendasar Dalam Astrofisika
Besaran Mendasar Dalam Astrofisika
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab iii matahari
Bab iii matahariBab iii matahari
Bab iii matahari
 
Astronomi fisika bab iii
Astronomi fisika bab iiiAstronomi fisika bab iii
Astronomi fisika bab iii
 
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
 
Pembahasan osn-2004
Pembahasan osn-2004Pembahasan osn-2004
Pembahasan osn-2004
 
Bab 2 hukum newton tentang gravitasi
Bab 2 hukum newton tentang gravitasiBab 2 hukum newton tentang gravitasi
Bab 2 hukum newton tentang gravitasi
 
Mekanika d
Mekanika dMekanika d
Mekanika d
 
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian D
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian DMateri olimpiade fisika Mekanika bagian D
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian D
 
Besaran Mendasar.ppt
Besaran Mendasar.pptBesaran Mendasar.ppt
Besaran Mendasar.ppt
 
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
 
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
213682366 mekanika-benda-langit-gravitasi-universal-newton
 
Bab 2a. bagian dalam bintang a
Bab 2a. bagian dalam bintang aBab 2a. bagian dalam bintang a
Bab 2a. bagian dalam bintang a
 
Astronomi Olimpiade SMA SMK IPA SAINS BINTANG GANDA
Astronomi Olimpiade SMA SMK IPA SAINS BINTANG GANDAAstronomi Olimpiade SMA SMK IPA SAINS BINTANG GANDA
Astronomi Olimpiade SMA SMK IPA SAINS BINTANG GANDA
 
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian D
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian DSoal Jawab Fisika Mekanika Bagian D
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian D
 
Gerak Bintang
Gerak BintangGerak Bintang
Gerak Bintang
 
Medan Gravitasi
Medan GravitasiMedan Gravitasi
Medan Gravitasi
 
Iii. teori dasar
Iii. teori dasarIii. teori dasar
Iii. teori dasar
 

More from eli priyatna laidan

Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1eli priyatna laidan
 
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)eli priyatna laidan
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikeli priyatna laidan
 
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017eli priyatna laidan
 
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2eli priyatna laidan
 

More from eli priyatna laidan (20)

Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
 
Soal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.netSoal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.net
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
 
Soal up akmal
Soal up akmalSoal up akmal
Soal up akmal
 
Soal tkp serta kunci jawabannya
Soal tkp serta kunci jawabannyaSoal tkp serta kunci jawabannya
Soal tkp serta kunci jawabannya
 
Soal tes wawasan kebangsaan
Soal tes wawasan kebangsaanSoal tes wawasan kebangsaan
Soal tes wawasan kebangsaan
 
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didik
 
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
 
Rekap soal kompetensi pedagogi
Rekap soal kompetensi pedagogiRekap soal kompetensi pedagogi
Rekap soal kompetensi pedagogi
 
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
 
Bank soal ppg
Bank soal ppgBank soal ppg
Bank soal ppg
 
Soal cpns-paket-17
Soal cpns-paket-17Soal cpns-paket-17
Soal cpns-paket-17
 
Soal cpns-paket-14
Soal cpns-paket-14Soal cpns-paket-14
Soal cpns-paket-14
 
Soal cpns-paket-13
Soal cpns-paket-13Soal cpns-paket-13
Soal cpns-paket-13
 
Soal cpns-paket-12
Soal cpns-paket-12Soal cpns-paket-12
Soal cpns-paket-12
 

Recently uploaded

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 

Recently uploaded (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 

Bab i

  • 2. DND-2006 Apakah astrofisika itu ?  Penerapan ilmu fisika pada alam semesta/benda- benda langit Informasi yang diterima Cahaya (gelombang elektromagnet) Pancaran gelombang elektromagnet dapat dibagi dalam beberapa jenis, bergantung pada panjang gelombangnya (λ) 1. Pancaran gelombang radio, dengan λ antara beberapa milimeter sampai 20 meter 2. Pancaran gelombang inframerah, dengan λ ≈ 7500 Å hingga sekitar 1 mm (1 Å = 1 Angstrom = 10-8 cm)
  • 3. DND-2006 3. Pancaran gelombang optik atau pancaran kasatmata dengan λ sekitar 3 800Å sampai 7 500 Å  merah oranye λ : 6 000 – 6 300 Å  oranye λ : 5 900 – 6 000 Å  kuning λ : 5 700 – 5 900 Å  kuning hijau λ : 5 500 – 5 700 Å  hijau λ : 5 100 – 5 500 Å  hijau biru λ : 4 800 – 5 100 Å  biru λ : 4 500 – 4 800 Å  biru ungu λ : 4 200 – 4 500 Å  ungu λ : 3 800 – 4 200 Å Panjang gelombang optik terbagi dlm beraneka warna:  merah λ : 6 300 – 7 500 Å
  • 4. DND-2006 4. Pancaran gelombang ultraviolet, sinar X dan sinar γ mempunyai λ < 3 500 Å http://www.astro.uiuc.edu/~kaler/sow/spectra.html Pancaran gelombang elektromagnet mulai dari sinar Gamma sampai dengan pancaran radio
  • 5. DND-2006 Ketinggian Sinar-X Sinar GammaUV KasatMata Infra-merahGel.MikroRadio Permukaan Laut ozon (O3) molekul (H2O, CO2) molekul ,atom, inti atom teleskop optik satelit balon, satelitbalon, satelitteleskop radio http://imagine.gsfc.nasa.gov/docs/introduction/emsurface.html Jendela Optik Jendela Radio Pancaran gelombang yang dapat menembus atmosfer Bumi adalah panjang gelombang kasatmata dan panjang gelombang radio
  • 6. DND-2006 Dengan mengamati pancaran gelombang elektromagnet kita dapat mempelajari beberapa hal yaitu,  Arah pancaran. Dari pengamatan kita dapat menga- mati letak dan gerak benda yang memancarkannya  Kuantitas pancaran. Kita bisa mengukur kuat atau ke- cerahan pancaran  Kualitas pancaran. Dalam hal ini kita bisa mempe- lajari warna, spektrum maupun polarisasinya
  • 8. DND-2006 Buah durian jatuh ke bumi Antara durian dan bumi terjadi gaya tarik gravitasi Bulan bergerak mengedari bumi Antara bumi dan bulan terjadi gaya tarik gravitasi Hukum Gravitasi Newton Sebagai hukum yang mengatur gerak dalam alam semesta Apakah ada kesamaan ? ada !
  • 9. DND-2006 F F Menurut Newton, Antara dua benda yang massanya masing- masing m1 dan m2 dan jarak antara keduanya adalah d akan terjadi gaya tarik gravitasi yang besarnya, d G = tetapan gravitasi = 6,67 x 10-8 dyne cm2 /g2 bersifat tarik menarik gayam1 m2 Hukum Gravitasi Newton . . . . . . . . . (1- 1) G m1 m2 F = − d2 Sir Isaac Newton (1643 – 1727)
  • 10. DND-2006 Menentukan massa Bumi Semua benda yang dijatuhkan dekat permukaan Bumi akan bergerak dengan percepatan g = 980,6 cm/s2 Jadi pada benda akan bekerja gaya sebesar, F = − mg percepatan massa bendagaya gravitasi Dari persamaan (1-1) : . . . . . . . . . . . . . . . . . (1-2) . . . . . . . (1-3) radius Bumi massa Bumi G m1 m2 F = − d2 F = − G M⊕ m R⊕ 2
  • 11. DND-2006 Dari pers. (1-2) : R⊕ 2 G M⊕ g = dan pers. (1-3) : F = − mg G M⊕ mF = − R⊕ 2 . . . (1-4) Radius bumi di ekuator : a = 6378,2 km Radius bumi di kutub : b = 6356,8 km a b R⊕ Jika bumi berbentuk bundar sempurna maka volume Bumi adalah, . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1-5) . . . . . . . . . (1-6) 4 π 3 Volume bumi = (a2 b) 4 π 3 V⊕ = R⊕ 3
  • 12. DND-2006 Dari pers. (1-5) : = 6371,1 km = 6,37 x 108 cm R⊕ = (a2 b)1/3 4 π 3 V = (a2 b) 4 π 3 V = R⊕ 3Dari pers. (1-6) : R⊕ = [(6378,2 )2 (6356,8)]1/3 Radius bumi rata –rata : Masukan harga g, G dan R⊕ ke pers (1-4) : G g R⊕ 2 M⊕ = (980,6)(6,37 x 108 )2 (6,67 x 10-8 ) = = 5,98 x 1027 gr R⊕ 2 G M⊕ g = diperoleh,
  • 13. DND-2006 Dari pers. (1-6) : dan massa jenis bumi rata-rata adalah, M⊕ V⊕ ρ⊕ = = 5,98 x 1027 1,08 x 1027 = 5,52 gr/cm3 V⊕ = (6,37 x 108 )3 4 π 3 = 1,08 x 1027 cm3 diperoleh volume Bumi, 4 π 3 V⊕ = R⊕ 3
  • 14. DND-2006 Gerak Bulan Mengedari Bumi Mengikuti hukum Newton BumiBulan Karena M ≈ 1/100 M⊕, maka massa bulan dapat diabaikan. Percepatan bulan terhadap bumi adalah, d a v jarak Bumi - Bulan . . . . . . . . . . . . . (1-7) d 2 G M⊕ a =
  • 15. DND-2006 Apabila periode orbit Bulan mengelilingi bumi adalah P maka, Andaikan orbit Bulan berupa lingkaran dengan radius d, dan dengan kecepatan melingkar v yang tetap, maka percepatan sentripetal Bulan adalah, a = v2 /d . . . . . . . . . . . . . . . (1- 8) Subtitusikan pers. (1-8), ke pers. (1-7) : d 2 G M⊕ a = G M⊕ d = d 2 v2 diperoleh, . . . . . . . . . . . . . . . (1-9) . . . . . . . . . . . . . . . (1-10) P 2π d v =
  • 16. DND-2006 Selanjutnya subtitusikan pers.(1-9) : ke pers. (1-10) : diperoleh, . . . . . . . . . . . . . (1-11) d 2 G M⊕ d = v2 P 2π d v = d3 P2 G M⊕ 4π 2 = Dari pengamatan diketahui bahwa periode Bulan mengelilingi Bumi adalah, P = 27,3 hari = 2,36 x 106 detik Jarak Bum1-Bulan adalah, d = 384 000 km = 3,84 x 1010 cm
  • 17. DND-2006 Apabila periode bulan dan jarak bumi bulan dimasukan ke pers. (1-11), maka akan diperoleh massa Bumi yaitu, M⊕ ≈ 6,02 x 1027 gr Hasil ini sama dengan yang ditentukan berdasarkan benda yang jatuh dipermukaan Bumi, yaitu M⊕ ≈ 5,98 x 1027 gr Buah durian jatuh ke bumi Bulan bergerak mengedari bumi Kesimpulan : Disebabkan oleh gaya yang sama yaitu gaya gravitasi
  • 18. DND-2006 Dari pers (1-7) dapat ditentukan percepatan Bulan terhadap Bumi akibat gaya gravitasi yaitu, jarak Bumi – Bulan = 3,84 x 1010 cm Percepatan Bulan terhadap Bumi (6,67 x 10-8 )(5,97 x 1027 ) (3,84 x 1010 )d 2 a = = = 0,27 cm/s2 G M⊕
  • 19. DND-2006 Massa bulan = 0,0123 kali massa Bumi Dengan menggunakan persamaan (1-4) untuk Bulan, maka gaya gravitasi dipermukaan Bulan dapat ditentukan yaitu, massa bulan radius bulan = 0,17 kali gaya gravitasi dipermukaan Bumi Diameter Bulan = 0,27 kali diameter Bumi Gaya gravitasi di permukaan Bulan G M R 2 g= = 165,72 cm/s2 (6,67 x 10-8 )( 0,0123 x 5,98 x 1027 ) g= (0,27 x 6,37 x 108 )2
  • 20. DND-2006 Objek Massa (Bumi = 1) Diameter (Bumi = 1) Gravitasi (Bumi = 1) Bulan 0,0123 0,27 0,17 Venus 0,81 0,95 0,91 Mars 0,11 0,53 0,38 Jupiter 317,9 11,20 2,54 Matahari 333 000 109,00 28,10 Gaya gravitasi di permukaan beberapa benda langit
  • 21. DND-2006 Berat benda di permukaan Bumi massa benda Contoh : Berat sebuah benda di permukaan Bumi adalah 100 N, berapakah berat benda tersebut pada ketinggian 25 000 km di atas permukaan bumi ? berat benda (gaya gravitasi yang dirasakan oleh benda)  weight G M⊕ m R⊕ 2 W = Berat benda di permukaan bumi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut,
  • 22. DND-2006 Misalkan berat benda di permukaan bumi adalah W1 = 100 N, maka Apabila W2 adalah berat benda pada ketinggian 25 000 km (= 2,5 x 109 cm) di atas permukaan bumi, maka Jawab : . . . . . . . . . . . . . . . . ()W1 = G M⊕ m R⊕ 2 (R⊕ + 2,5 x 109 )2 W2 = G M⊕ m . . . . . . . . . . . . ()
  • 23. DND-2006 Jika harga R⊕ = 6,37 x 108 cm, dan harga W1 = 100 N dimasukan ke pers () maka akan diperoleh, Dari pers () dan () diperoleh, (R⊕ + 2,5 x 109 )2 W2 = W1 R⊕ 2 (6,37 x 108 + 2,5 x 109 )2 W2 = (100)(6,37 x 108 ) 2 ≈ 4 N . . . . . . . . . . . . . . ()
  • 24. DND-2006 Hukum Kuadrat Kebalikan Untuk menentukan besarnya gravitasi di suatu tempat dapat kita gunakan hukum kuadrat kebalikan F = - mg Dari pers. (1-1) : Dari pers. (1-2) : . . . . . . . (1-12) G m M F = − d 2 d2 G M g = d1 2 G M g1 = d2 2 G M g2 = d1 g2 = d2 g1 2Untuk g1 : Untuk g2 :
  • 25. DND-2006 Contoh : 1. Percepatan gravitasi dipermukaan bumi (di permuka- an laut) adalah 980 cm/s2. Tentukanlah percepatan di ketinggian 25 000 km di atas permukaan Bumi. Jawab : g1 = gravitasi dipermukaan bumi = 980 cm/s2 d2 d1 g2 = g1 2 d1 = radius bumi= R⊕ = 6,37 x 108 cm Misalkan g2 adalah gravitasi pada ketinggian 25 000 km, maka d2 = R⊕ + 25 000 km = 3,14 x 109 cm
  • 26. DND-2006 Jadi, d1 d2 g2 = g1 2 3,14 x 109 6,37 x 108 = (980) 2 = 40,41 cm/s2 2. Pesawat ruang angkasa Galileo berada pada jarak 100 000 km dari pusat planet Jupiter, sedangkan pesawat pengorbitnya berada pada ketinggian 300 000 km. Tentukanlah besarnya percepatan gravitasi pesawat ruang angkasa Galileo dinyatakan dalam percepatan gravitasi pengorbitnya.
  • 27. DND-2006 Jawab : Misalkan : g1 = percepatan gravitasi pesawat ruang angkasa Galileo d1 = ketinggian pesawat ruang angkasa Galileo = 100 000 km g2 = percepatan gravitasi pesawat pengorbit d2 = ketinggian pesawat pengorbit = 300 000 km d1 d2 g1 = g2 2 100 000 300 000 = g2 2 = 9 g2maka
  • 28. DND-2006 Satuan Gaya F = mg Jika massa (m) dinyatakan dalam kg dan percepatan (g) dinyatakan dalam m/s2 , maka gaya (F) dinyatakan dalam, F = (kg)(m/s2 ) = kg m/s2 = Newton (N) Jika massa (m) dinyatakan dalam gr dan percepatan (g) dinyatakan dalam cm/s2 , maka gaya (F) dinyatakan dalam, F = (gr)(cm/s2 ) = gr cm/s2 = dyne 1 Newton = 105 dyne Dari pers. (1-2) :
  • 29. DND-2006 Massa sebuah benda adalah 75 kg, berapakah gaya yang dirasakan oleh benda tersebut (berat benda) di permukaan Bumi, Bulan dan Planet Jupiter ? Jawab : F = mg g di Bumi = 9,8 m/s2 g di Bulan = 0,17 x g di Bumi = 0,17 x 9,8 = 1,67 m/s2 g di Jupiter = 2,54 x g di Bumi = 2,54 x 9,8 = 24,89 m/s2 Jadi : F di Bumi = (75)(9,8) = 735 kg m/s2 = 735 N Contoh : F di Bulan = (75)(1,67) = 125,25 kg m/s2 = 125,25 N F di Jupiter = (75)(24,89) = 1 866,75 kg m/s2 = 1 866,75 N
  • 30. DND-2006 m2(x2, y2, z2) m1(x1, y1, z1) Tinjau dua benda dengan massa benda kesatu adalah m1 dan massa benda kedua adalah m2. Berdasarkan Hukum Newton, pada benda ke-1 akan bekerja gaya : m1 = − G d2 r dt2 m1 m2 r2 x y z . . (1-13) r Koordinat kartesius kedua benda masing-masing adalah (x1,y1,z1) dan (x2,y2,z2) dan jarak kedua benda adalah r Hukum Gerak Dua BendaHukum Gerak Dua Benda
  • 31. DND-2006 d2 x1 m1 = − Gm1 m2 dt2 x1 − x2 r3 . . . . . (1-14a) d2 y1 m1 = − Gm1 m2 dt2 y1 − y2 r3 . . . . . (1-14b) d2 z1 m1 = − Gm1 m2 dt2 z1 − z2 r3 . . . . . (1-14c) Gaya ini dapat diuraikan dalam komponen arah sumbu x, y, dan z, yaitu :
  • 32. DND-2006 dalam arah x, y, z, diperoleh : d2 x2 m2 = − Gm1 m2 dt2 x2 − x1 r3 . . . . . . (1-16a) d2 y3 m2 = − Gm1 m2 dt2 y2 − y1 r3 . . . . . . (1-16b) d2 z2 m2 = − Gm1 m2 dt2 z2 − z1 r3 . . . . . . (1-16c) Hal yang sama juga berlaku untuk benda kedua, yaitu dengan menguraikan gaya : m2 = − G d2 r dt2 m1 m2 r2 . . . . . . . . . . (1-15)
  • 33. DND-2006 Keenam persamaan diferensial tersebut merupakan persamaan gerak benda.  kedudukan benda setiap saat dapat ditentukan.  Jika keenam persamaan diferensial tersebut dapat dipecahkan, koordinat kedua benda (x1,y1,z1) dan (x2,y2,z2) sebagai fungsi waktu t dapat ditentukan. Keenam persamaan gerak benda di atas adalah persamaan diferensial orde ke-2,  terdapat 12 tetapan integrasi.
  • 34. DND-2006 Ke-12 tetapan integrasi tersebut, dapat ditentukan dari dari keadaan awal kedua benda tersebut yaitu,  6 koordinat kedudukan awal (3 koordinat x, y, z untuk masing-masing benda yaitu x1, y1, z1 dan x2, y2, z2)  6 komponen kecepatan awal (3 komponen untuk masing-masing benda, yaitu νx1, νy1, νz1 dan νx2, νy2, νz2).
  • 35. DND-2006  tiga koordinat kedudukan awal  tiga komponen kecepatan awal benda yang bergerak m1 m2(x, y, z) x y z Sekarang dapat dituliskan : x = x2 – x1 . . . . . . . . . (1-17a) y = y2 – y1 . . . . . . . . . (1-17b) z = z2 – z1 . . . . . . . . . (1-17c) dan definisikan, M = m1 + m2 . . . . . . . . . (1-18) Persoalan ini dapat disederhanakan dengan meng- anggap benda pertama diam dan dianggap sebagai pusat koordinat  Jadi sekarang hanya diperlukan enam tetapan, yaitu
  • 36. DND-2006 Dengan menggunakan definisi (1-17) dan (1-18) pada pers. (1-14a) dan (1-16a), diperoleh . . . . . . . . . . (1-19a) Dengan cara yang sama diperoleh komponen pada arah y dan z, yaitu . . . . . . . . . . (1-19b) d2 z = − GM dt2 z r3 . . . . . . . . . . (1-19c) d2 x = − GM dt2 x r3 d2 y = − GM dt2 y r3
  • 37. DND-2006 x − y = 0 d2 y dt2 d2 x dt2 d2 y x = − GM dt2 xy r3 Selanjutnya, kalikan pers. (1-19a) dengan y dan pers. (1-19b) dengan x dan kurangkan keduanya. d2 x = − GM dt2 x r3 Pers. (1-19a) : d2 y = − GM dt2 y r3 Pers. (1-19b) : x y x x d2 x y = − GM dt2 xy r3 . . . . . . (1-20)
  • 38. DND-2006 Pers. (1-20) dapat dituliskan sebagai, x − y = 0 dy dt dx dt d dt . . . . . . . . . . (1-21) Integrasikan persamaan (1-21), akan diperoleh, x − y = a1 dy dt dx dt . . . . . . . . . . (1- 22a) tetapan integrasi Dengan cara yang sama diperoleh, y − z = a2 dz dt dy dt . . . . . . . . . . (1-22b) z − x = a3 dx dt dz dt . . . . . . . . . . . (1- 22c)
  • 39. DND-2006 Pers. (1-22a) : x zx − y = a1 dy dt dx dt Pers. (1-22b) : x xy − z = a2 dz dt dy dt Pers. (1-22c) : x yz − x = a3 dx dt dz dt Selanjutnya lakukan perkalian berikut, dan kemudian jumlahkan xz − yz = a1z dy dt dx dt xy − xz = a2x dz dt dy dt yz − xy = a3y dx dt dz dt
  • 40. DND-2006 xz − yz = a1z dy dt dx dt xy − xz = a2x dz dt dy dt yz − xy = a3y dx dt dz dt Ini adalah persamaan sebuah bidang datar  Orbit benda, terletak pada sebuah bidang datar. a1z + a2x + a3y = 0 . . . . . . . . . . . (1-23) +
  • 41. DND-2006 Selanjutnya lakukan perkalian berikut, dan kemudian jumlahkan hasilnya d2 y = − GM dt2 y r3 Pers. (1-19b) : x dy 2 dt 2d2 x = − GM dt2 x r3 Pers. (1-19a) : x dx dt d2 x = − GM dt2 x r3 dx 2 dt dx 2 dt d2 y = − GM dt2 y r3 dy 2 dt dy 2 dt d2 z = − GM dt2 z r3 Pers. (1-19c) : x dt dz 2 d2 z = − GM dt2 z r3 dz 2 dt dz 2 dt
  • 42. DND-2006 d2 x = − GM dt2 x r3 dx 2 dt dx 2 dt d2 y = − GM dt2 y r3 dy 2 dt dy 2 dt d2 z = − GM dt2 z r3 dz 2 dt dz 2 dt + 2GM r3 x + y + z dx dt dy dt dz dt 2 + + = d2 x dt2 dx dt d2 y dt2 dy dt d2 z dt2 dz dt
  • 43. DND-2006 2GM r3 x + y + z dx dt dy dt dz dt + + = d dt dx dt 2 dy dt 2 dx dt 2 atau . . . . . (1-24) Jarak antara kedua benda dinyatakan oleh, r2 = x2 + y2 + z2 . . . . . . . . . . (1-26)r = x + y + z dx dt dy dt dz dt dr dt . . . . . . . . . . . . . (1-25) Apabila pers. (1-25) diturunkan, akan diperoleh,
  • 44. DND-2006 v2 = + + dx dt 2 dy dt 2 dx dt 2 . . . . . . . . . (1-27) Kecepatan benda dinyatakan oleh, Subtitusikan pers. (1-26) : dan (1-27) ke pers. (1-24) : r = x + y + z dx dt dy dt dz dt dr dt 2GM r3 x + y + z dx dt dy dt dz dt + + = d dt dx dt 2 dy dt 2 dx dt 2 diperoleh, 2GM r2 dr dt = dv2 dt . . . . . . . . . . . (1-28)
  • 45. DND-2006 Integrasikan pers. (1-28), v2 = + h 2GM r . . . . . . . . . . . . (1-29) tetapan integrasi = − dv2 dt 2GM r2 dr dt∫ ∫0 v 0 r diperoleh, Misalkan energi potensial gravitasi benda kedua adalah G m2 M r V = . . . . . . . . . . . . (1-30)
  • 46. DND-2006 dan energi kinetiknya adalah, . . . . . . . . . . . . (1-31)T = m2 v2 1 2 Subtitusikan pers. (1-29) : T = m2 + h = + m2h 1 2 2GM r 1 2 Gm2 M r . . (1-32) ke pers. (1-31), diperoleh v2 = + h 2GM r
  • 47. DND-2006 Pers. (1-30) : Pers. (1-32) : G m2 M r V = T = + m2h 1 2 Gm2 M r T + V = + m2 h − 1 2 Gm2 M r Gm2 M r 1 2= m2 h = h’ . . . . . . . . . . . . . . . . (1- 33) Persamaan ini mengatakan bahwa energi total benda kedua selalu tetap selama mengorbit benda pertama. + Jumlahkan pers. (1-30) dengan pers. (1-32),
  • 48. DND-2006 Hukum KeplerHukum Kepler I. Orbit planet mengelilingi matahari tidak berbentuk lingkaran tetapi berbentuk elips dengan matahari di titik fokusnya aphelion perihelion Matahari Planet Johannes Kepler (1571 – 1630)
  • 49. DND-2006 II. Vektor radius (garis hubung matahari – planet) dalam selang waktu yang sama akan menyapu luas daerah yang sama. Matahari Planet dθ dt dt r dθ dt r2 = c (konstan)  Hukum Luas
  • 50. DND-2006 III. Kuadrat periode planet mengitari matahari sebanding dengan pangkat tiga setengah sumbu besar elips 1 Periode = peredaran planet mulai dari titik A sampai kembali lagi ke titik A P2 ∝ a3Setengah sumbu panjang Matahari Planet a b A
  • 51. DND-2006 Sebagai penyederhanaan, ambil bidang gerak (bidang orbit) dalam bidang (x, y).  Hukum Kepler adalah hukum empiris, tapi bisa dibuktikan dengan hukum Gravitasi Newton.  Gerak benda hanya ditentukan oleh dua persama- an yang mengandung variabel x dan y, yaitu, d2 x = − GM dt2 x r3 Pers. (1-19a) : d2 y = − GM dt2 y r3 Pers. (1-19b) : dan  Bukti : Bukti Hukum Kepler
  • 52. DND-2006 Sama seperti di bagian yang lalu, persamaan (1.19a) dikalikan dengan y dan persamaan (1.19b) dengan x, kemudian kurangkan, Hasilnya adalah, Selanjutnya integrasikan pers. (1-21), maka diperoleh : x − y = 0 dy dt dx dt d dt Pers. (1-21) : x − y = c dy dt dx dt Per. (1-22a) : tetapan integrasi Langkah selanjutnya adalah, lakukan perkalian berikut,
  • 53. DND-2006 d2 y = − GM dt2 y r3 Pers. (1-19b) : × dy 2 dt 2d2 x = − GM dt2 x r3 Pers. (1-19a) : × dx dt d2 x = − GM dt2 x r3 dx 2 dt dx 2 dt d2 y = − GM dt2 y r3 dy 2 dt dy 2 dt + 2GM r3 x + y dx dt dy dt 2 + = d2 x dt2 dx dt d2 y dt2 dy dt
  • 54. DND-2006 atau . . (1-34)d dt 2GM r3 x + y dx dt dy dt + = dx dt 2 dy dt 2 Jarak antara kedua benda adalah, r2 = x2 + y2 . . . . . . . . . . . . (1- 35) Turunkan persamaan (1.35) diperoleh, r = x + y dx dt dy dt dr dt . . . . . . . . . . . (1- 36) Selanjutnya integrasikan persamaan (1.34), r dr d t d dt −2 x + y dx dt dy dt + = dx dt 2 dy dt 2 r3 GM
  • 55. DND-2006 diperoleh, + − 2 = h dx dt 2 dy dt 2 r GM . . . . . . . . . . (1-37) tetapan integrasi Sekarang ubah sistem koordinat kartesius ke sistem koordinat polar dengan mendefinisikan x = r cos θ = cos θ − r sin θ dx dt dr dt dθ dt y = r sin θ = sin θ + r cos θ dy dt dr dt dθ dt Masukkan definisi ini ke persamaan (1-22a),
  • 56. DND-2006 x − y = c dy dt dx dt Per. (1-22a) : r cos θ = cos θ - r sin θ dr dt dθ dt r sin θ sin θ + r cos θ = dr dt dθ dt diperoleh r 2 = cdθ dt atau = 1 dt 1 dθ c r 2 . . . . . . . . . . . (1-39) . . . . . . . . . . . . . (1-38)
  • 57. DND-2006 Dengan cara yang sama kita lakukan ke pers. (1.37), dan hasilnya, . . . . . . . (1-40) dengan, µ = G M . . . . . . . . . . . . (1- 41) + r 2 = + h 2µ r dr dt 2 dθ dt 2 ke pers. (1-40), diperoleh Masukan pers. (1-39) : = 1 dt 1 dθ c r 2 dr dθ 1 r4 1 r2 2µ c2 r 2 + − − = 0 h c2 . . . . . (1- 42)
  • 58. DND-2006 Jika kita definisikan : Kemudian dimasukkan ke u = − µ c2 1 r + − − = 0 dr dθ 1 r4 1 r2 2µ c2 r 2 h c2 Pers. (1-42) : maka diperoleh, + u2 = H2 dr dθ 2 . . . . . . . . . . . (1- 43) dengan H2 = + =tetapan h c2 µ2 c4 . . . . . . . (1-44) Pemecahan persamaan (1-43) adalah : u = H cos (θ - ω) .. . . . . . . . . . . (1- 45)tetapan integrasi
  • 59. DND-2006 Masukkan harga u (pers. 1-45) dan H (pers. 1-44) ke pers. (1-43), = 1 + 1 + cos (θ − ω) µ c2 1 r hc2 µ2 + u2 = H2 dr dθ 2 Pers. (1-43) : H2 = + = tetapan h c2 µ2 c4 Pers. (1-44) : u = H cos (θ - ω)Pers. (1-45) : diperoleh, c2 /µ r = 1 + 1 + cos (θ − ω) hc2 µ2 atau . . . . . (1- 47) . . (1-46)
  • 60. DND-2006 Kita didefinisikan : 1/2 e = 1 + hc µ µ c2 p = . . . . . . . . . . . . . (1-48) . . . . . . . . . . . (1- 49) υ = (θ − ω) . . . . . . . . . . . . . (1-50) Jika ketiga pers. ini kita subtitusikan ke Pers. (1-47) : akan diperoleh, c2 /µ r = 1 + 1 + cos (θ − ω) hc2 µ2 1 + e cos υ p r = . . . . . . . (1-51) Persamaan irisan kerucut
  • 61. DND-2006 Suatu irisan kerucut dapat berupa lingkaran, elips, parabola atau hiperbola.  Karena elips adalah suatu irisan kerucut, maka hasil ini merupakan pembuktian Hukum Kepler I Dengan demikian, pembuktian Hukum Kepler I berdasarkan pada persamaan (1-51), yaitu persamaan irisan kerucut.  Parameter p disebut parameter kerucut  Parameter e disebut eksentrisitas  Parameter υ disebut anomali benar 1 + e cos υ p r =
  • 62. DND-2006 Arti geometri dari parameter ini diperlihatkan pada gambar berikut υ θ ω p A B m1 m2 a ae Garis potong bidang orbit dan bidang langit Setengah jarak AB disebut setengah sumbu besar, dituliskan a yang harganya diberikan oleh : p = a (1 – e 2 ) . . . . . . . . . . . (1-52) (Apfokus) (Perifokus)
  • 63. DND-2006 Perhatikan :  Benda pusat terletak pada titik fokus orbit  Sudut ω menunjukkan kedudukan titik perifokus terhadap suatu garis acuan tertentu (dalam hal ini garis potong bidang orbit dengan bidang langit) υ θ ω p A B m1 m2 a ae Garis potong bidang orbit dan bidang langit (Apfokus) (Perifokus)
  • 64. DND-2006  jika e < 1 → orbit berupa elips 1 + e cos υ p r =Dari pers. (1-51) :  jika e = 1 → orbit berupa parabola  jika e > 1 → orbit berupa hiperbola p = a (1 – e 2 )karena (pers. 1-52) :  Titik perifokus dicapai apabila υ = 0o  r = a (1 – e)  Titik apfokus dicapai apabila υ = 180o  r = a (I + e) maka,
  • 65. DND-2006 Aphelion Perihelion Apabila m1 adalah Matahari dan m2 adalah planet, maka  titik terjauh dari Matahari disebut Aphelion  titik terdekat disebut Perihelion υ θ ω p A B m1 m2 a ae Garis potong bidang orbit dan bidang langit
  • 66. DND-2006 Apastron Periastron Apabila sistem ini adalah sistem bintang ganda dengan m1 adalah bintang ke-1 dan m2 adalah bintang ke-2, maka  titik terjauh dari bintang ke-1 disebut Apastron  titik terdekat disebut Periastron υ θ ω p A B m1 m2 a ae Garis potong bidang orbit dan bidang langit
  • 67. DND-2006 Dari persamaan (1-38) : Jika kedua ruas dikalikan dengan ½, maka diperoleh : r 2 = c dθ dt r 2 = c dθ dt 1 2 1 2 . . . . . . . . . . . . (1-53) luas segitiga yg disapu oleh vektor radius r dlm waktu dt Bukti Hukum Kepler II
  • 68. DND-2006 Integrasikan persamaan (1-53) : r 2 = c dθ dt 1 2 1 2 A = π a2 (1 – e2 )1/2 r 2 dθ = c dt 1 2 1 2 0 P Periode Orbit Luas elips Dengan demikian : c P = π a2 (1 – e2 )1/2 π a2 (1 – e2 )1/2 = c P 1 2 = 2π a3/2 a1/2 (1 – e2 )1/2 atau . . . . . . . (1-54)
  • 69. DND-2006 Masukkan p = a (1 – e2 ) ke c P = 2π a3/2 a1/2 (1 – e2 )1/2 pers. (1-54) : c P = 2π a3/2 p1/2 diperoleh, . . . . . . . . . . (1-55) Selanjutnya masukan pers. p = c2 /µ ke pers. (1-55), diperoleh, c P = 2π a3/2 c µ1/2 P = 2π a3/2 1 µ1/2 P2 = 4π2 a3 µ Kuadratkan pers. di atas akan diperoleh, = a3 P2 µ 4π2 . . . (1-56)
  • 70. DND-2006 M = m1 + m2 µ = G Mdan pers. (1-41) : Masukkan pers. (1-18) : ke pers. (1-56) : = a3 P2 µ 4π2 diperoleh, = (m1 + m2) a3 P2 G 4π2 . . . . . . . . (1- 57) Dalam kasus planet mengelilingi Matahari,  m1 adalah massa matahari (M)  m2 adalah massa planet Karena m2 << m1 (massa planet terbesar, yaitu Jupiter, hanya 0,001 M), maka persamaan (1-57) menjadi :
  • 71. DND-2006 = M a3 P2 G 4π2 Bukti Hukum Kepler III . . . . . . . . . . . . . . (1-58)  Bumi dengan satelit-satelit buatan  Planet dengan satelit-satelitnya  Sistem bintang ganda Hukum Kepler bukan hanya berlaku untuk planet dalam mengedari matahari saja tetapi juga berlaku untuk :  dan lainnya
  • 72. DND-2006 1. Sebuah satelit buatan mengorbit Bumi dalam orbit yang hampir berupa lingkaran. Apabila radius orbitnya adalah 96 000 km, tentukanlah periode orbit satelit tersebut. Contoh : Jawab : Karena massa bumi jauh lebih besar daripada massa satelit maka menurut Hk Kepler III a3 P2 4π 2 G M⊕ = 4π 2 a3 G M⊕ P = 0,5 Diketahui, M⊕ = 5,98 x 1027 gr, a = 9,6 x 109 cm dan G = 6,67 x 10-8 dyne cm2 /gr2
  • 73. DND-2006 Jadi (6,67 x 10-8 ) (5,98 x 1027 ) 4π 2 (9,6 x109 )3 P = 0,5 = 295 919,24 det = 3,42 hari
  • 74. DND-2006 Jawab : 2. Tentukanlah periode orbit Bumi jika massa matahari 8 kali lebih besar dari massa sekarang dan radius orbit Bumi dua kali daripada radius sekarang (andaikan orbit Bumi berupa lingkaran) Misalkan : M1 = massa matahari sekarang M2 = 8 M1 a1 = radius orbit bumi sekarang a2 = 2 a1 Karena M >> M⊕ maka 4π 2 G M = a3 P2
  • 75. DND-2006 Jadi periodenya sama dengan periode sekarang P1 2 a1 3 4π 2 G M1 = a2 3 P2 2 4π 2 G M2 = M1 8M1 0,5 8 P2 =P1 a1 2a1 1,5 = 2 1,5 P1 1 0,5 M2 M1 P2 = P1 a1 a2 0,5 1,5 = (2,83)(0,3535) P1 = P1
  • 76. DND-2006 1. Statsiun ruang angkasa Rusia Mir mengorbit bumi setiap 90 menit sekali pada ketinggian 250 km. Statsiun ruang angkasa ini diluncurkan pada tanggal 20 Februari 1986. Setelah beberapa tahun di ruang angkasa, statsiun ruang angkasa ini ditinggalkan dan secara perlahan-lahan jatuh ke Bumi pada tanggal 10 Maret 2001. a. Berapakalikah statsiun ruang angkasa ini mengelilingi Bumi sebelum jatuh ke Bumi? b. Berapakah jarak yang ditempuh statsiun ruang angkasa ini ? (Ketinggian Mir diabaikan relatif terhadap radius Bumi) Soal Latihan :
  • 77. DND-2006 2. Berapakalikah gaya gravitasi yang disebabkan oleh Matahari terhadap pesawat ruang angkasa Ulysses yang berjarak 2,3 AU dari Matahari dibandingkan dengan percepatan gravitasi yang disebabkan oleh Matahari terhadap planet Jupiter yang berjarak 5,2 AU dari Matahari? 3. Teleskop ruang angkasa Hubble mengorbit Bumi setiap 1,5 jam sekali pada ketinggian 220 km, Jika kamu akan menempatkan satelit komunikasi di ruang angkasa, pada ketinggian berapakah satelit tersebut harus ditempatkan supaya satelit bisa mengedari Bumi setiap 24 jam sekali? (Satelit semacam ini disebut satelit Geosyncronous karena satelit selalu berada di suatu titik yang tetap di atas Bumi)
  • 78. DND-2006 5. Jika Io yang berjarak 422 000 km dari Jupiter memerlukan waktu 1,8 hari untuk melakukan satu putaran mengelilingi Jupiter, berapakah waktu yang diperlukan oleh Europa (satelit Jupiter yang lain) yang berjarak 671 000 km dari Jupiter untuk melakukan satu putaran mengelilingi Jupiter? 4. Salah satu satelit Jupiter yaitu Io mempunyai massa yang sama dengan Bulan (satelit Bumi), dan juga Io mengorbit Jupiter pada jarak yang sama dengan Bulan mengorbit Bumi. Akan tetapi Io mengelilingi Jupiter dalam satu putaran lamanya 1,8 hari, sedangkan Bulan mengelilingi Bumi dalam waktu 27,3 hari. Dapatkah kamu menjelaskan mengapa terjadi perbedaan ini?
  • 79. DND-2006 Lanjut ke Bab II Kembali ke Daftar Materi