SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
DND-2004
II. Bagian Dalam BintangII. Bagian Dalam Bintang
DND-2004
Model bintang yang sederhana dapat dibuat dengan
mengandaikan bahwa bintang merupakan benda
tunggal (jauh dari efek gravitasi benda lain), tidak
berotasi dan tidak ada pengaruh medan magnet.
 Bintang sepenuhnya terikat oleh gaya gravitasinya
sendiri dan strukturnya bersifat simetri bola.
 Dalam keadaan sebenarnya struktur bintang
berubah secara lambat karena bintang berevolusi,
tetapi perubahannya sangat lambat sehingga setiap
saat dapat dianggap bintang berada dalam
keadaan setimbang
Tekanan dan Temperatur
DND-2004
 Salah satu kesetimbangan yang menjamin kemantapan
bintang adalah kesetimbangan hidrostatik
 Dalam kesetimbangan hidrostatik, gaya berat
lapisan luar pada setiap titik di dalam bintang
diimbangi oleh tekanan dari dalam.
g dm
P + dP
dσ
P
r + dr
r
 Tinjau suatu elemen massa pada jarak
r dari pusat dengan massa dm, tinggi
dr dan luas penampang dσ
 Apabila g adalah percepatan gravitasi
dan P tekanan, maka supaya gaya ke
bawah sama dengan gaya ke atas
(P + dP) dσ + g dm = P dσ . . . . . . (2-1)
dr
dm
DND-2004
 Misalkan ρ adalah rapat massa, maka.
dm = ρ dr dσ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2-2)
Dari pers. (2-1) :(P + dP) dσ + g dm = P dσ
dan (2-2) diperoleh,
Oleh karena
maka, . . . . . . . . . . . . . . . (2-3)
Persamaan kesetimbangan hidrostatik
massa yg terkandung dalam
radius r dari pusat bintang
dr
= − gρ
dP
R2
g =
G M(r)
r 2
G M(r)
=
− ρdr
dP
DND-2004
Tinjau suatu lapisan bola konsentrik dengan radius r
dan tebal dr
dr
r
Volume lapisan : dV = 4 π r2
dr
Massa lapisan : dM(r) = 4 π r2
ρ dr
Massa setiap lapisan di dalam bintang dapat ditentukan
dengan mengintegrasikan pers. (2-4)
atau . . . . . . (2-4)
Persamaan
kesinambungan massa
= 4 π r 2
ρ
dr
dM(r)
DND-2004
 Makin renggang suatu gas dan makin tinggi tempe-
raturnya, keadaan gas ideal makin didekati
 Dalam suatu gas ideal, molekul atau atom gas dapat
dianggap sebagai titik-titik partikel yang bervolume
nol ; interaksi antar partikel dianggap tidak ada
 Di dalam bintang, temperaturnya sangat tinggi sehingga
materi di pusat bintang dpt dianggap sebagai gas ideal.
 Dalam hal ini tekanan gas adalah,
Pgas = N k T . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2-5)
Temperatur
Tetapan Boltzmann
Jumlah partikel bebas
per satuan volume
partikel bebas : setiap atom, ion atau elektron bebas yang
terdapat dlm campuran gas
DND-2004
Pers. (2-5) : Pgas = N k T
 Massa rata-rata partikel di dalam gas dapat dinyata-
kan oleh, µH
massa satu atom hidrogen
(H = 1,673 x 10-24
g)
berat molekul rata-rata
Berat molekul rata-rata memenuhi persamaan,
. . . . . . . . . . . . . . . . (2-6)
Apabila pers. (2-6) disubtitusikan ke pers. (2-5)
. . . . . . . . . . . . . (2-7)
µ =
NH
ρ
akan diperoleh,
µH
Pgas = ρ T
k
Tekanan Gas Ideal
DND-2004
 Untuk menentukan µ perlu diketahui komposisi
kimia dan derajat ionisasi campuran
 Untuk mengetahui derajat ionisasi, tekanan dan
temperatur gas harus diketahui. Jadi
µ = fungsi (P, T, komposisi kimia) . . . . . . . (2-8)
Mis. suatu gas ideal merupakan campuran berbagai
unsur. Kita tinjau unsur E dalam campuran
X(E) = jumlah gram gas E dalam 1 gram campuran
No n(E) = jumlah partikel gas E dalam 1 gram gas E
bilangan Avogadro (No = 1/H = 6,02 x 1023
)
DND-2004
Jumlah partikel gas E per satuan volume adalah,
N(E) = n(E) No(jumlah gram gas E/cm3
)
= n(E) No ρ X(E) . . . . . . . . . . . . . . . . . (2-9)
Jumlah total partikel gas per satuan volume adalah,
. . . . . . . . . . . . (2-10)
Jika pers. (2-10) disubtitusikan ke pers. (2-6),
Pers. (2-6) : µ =
NH
ρ
H
N = n(E) X(E)
ρ
E
Σ
DND-2004
Penentuan µ dapat disederhanakan dengan mengandai-
kan gas berada dalam keadaan netral sempurna atau
terionisasi sempurna
 Temperatur di dalam bintang sangat tinggi
 Materi di dalam bintang dapat dianggap berada
dalam keadaan terionisasi sempurna
 Partikel merupakan campuran inti atom dan
elektron bebas
. . . . . . . . . . . . . . (2-11)Akan diperoleh, µ
= n(E) X(E)
E
1
Σ
DND-2004
Tinjau suatu gas E terionisasi sempurna. Jumlah partikel
per gram adalah,
No n(E) = (jumlah inti + jumlah elektron bebas)/gram
atau
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2-12)
nomor atom partikel gas E
nomor massa
dalam A gram gas E terdapat No inti
= +
No
A(E)
No Z(E)
A(E)
Z(E) + 1
n(E) =
A(E)
DND-2004
Apabila pers. (2-12) digunakan untuk hidrogen, helium
dan gas berat,
 Untuk gas hidrogen, Z = 1, A = 1 maka n = 2
 Untuk gas helium, Z = 2, A = 4 maka n = 3/4
 Untuk gas berat, Z ≈ A/2 maka n ≈ 1/2
maka diperoleh
Z(E) + 1
n(E) =
A(E)
Pers. (2-12) :
DND-2004
Misalkan :
X = Jumlah gram hidrogen dalam 1 gram campuran
Y = Jumlah gram helium dalam 1 gram campuran
Z = Jumlah gram gas berat dalam 1 gram campuran
Dari pers. (2-11) :
diperoleh :
. . . . . . . . . . (2-13)
Oleh karena Z = 1 − X − Y, maka
. . . . . . . . . . (2-14)
µ
= n(E) X(E)
E
1
Σ
µ
= 2X + 3Y/4 + Z/2
1
µ
= 1/2 + 3X/2 + Y/4
1
DND-2004
Sampai saat ini kita telah mempunyai tiga persamaan
untuk menggambarkan keadaan di dalam bintang yaitu,
Pers. (2-3) :
Pers. (2-4) :
Pers. (2-7) :
(Pers. kesetimbangan
hidrostatik)
(Pers. kesinambungan
massa)
Pers. (2-3) dan (2-4) tidak bisa diintegrasikan karena
ρ sebagai fungsi r tidak diketahui,
 dapat digunakan untuk menaksir secara kasar keadaan
di dalam matahari,
r 2
G M(r)
=
− ρdr
dP
= 4 π r 2
ρ
dr
dM(r)
µH
Pgas = ρ T
k
(Tekanan Gas Ideal)
DND-2004
Untuk menyederhanakan persoalan, diandaikan rapat
massa untuk seluruh matahari konstan dan harganya
dituliskan sebagai ρ.
Jika harga ρ dimasukan ke pers. (2-3) dan (2-4) maka
diperoleh
Jika pers.(2-16) diintegrasikan, maka akan diperoleh
. . . . . . . . . . . . . (2-15)
. . . . . . . . . . . . . (2-16)
. . . . . . . . . . . . . (2-17)
dP
dr r 2
G M(r)
=
− ρ
= 4 π r 2
ρ
dr
dM(r)
M(r) = π r 3
ρ
3
4
DND-2004
Subtitusikan pers. (2-17) ke pers. (2-15),
Pers. (2-17) :
Pers. (2-15) :
Integrasikan pers. ini dari permukaan (tekanan = 0)
sampai tengah-tengah antara pusat dan permukaan
dimana tekanannya adalah Pm, maka akan diperoleh
. . . . . . . . . . . . . . . (2-18)
dP
dr r 2
G M(r)
=
− ρ
= − π G
ρ 2
rdr
dP
3
4
2
π G ρ 2
R2
Pm =
M(r) = π r 3
ρ
3
4
dP = − π G ρ 2
r
dr
3
4
0
Pm
R
R/2
Atau
DND-2004
Untuk matahari : ρ = 1,4 gram cm-3
dan R = 7 x 1010
cm
Jika harga ini dimasukan ke pers. (2-18),
2
π G ρ 2
R2
Pm =Pers. (2-18) : maka diperoleh
Pm = 1 x 1015
dyne cm−2
= 1 x 109
atm . . . . . . . (2-19)
Dari pers. (2-7) :
Sebagian besar materi matahari terdiri dari hidrogen,
jadi µ = ½ . Jika harga ini dan harga H, Pm, k dan
ρ dimasukan ke pers. di atas, akan diperoleh
Tm = 4 x 106
K . . . . . . . . . . . . . . . (2-20)
Tm =
k ρ
µ H Pm
µH
Pgas = ρ T
k
DND-2004
Hasil Integrasi
Dengan Pendekatan
Hasil Integrasi
Lengkap
1 x 1015
dyne cm-2 0,6 x 1015
dyne cm-2
4 x 106
K 3 x 106
K
Pm
Tm
Perbandingan Hasil Penentuan Pm dan Tm
DND-2004
Pembangkit Energi
Dari pelajaran Astrofisika I telah kita ketahui bahwa
Matahari setiap detik memancarkan energi sebesar,
L  = 3,86 x 1033
erg/s . . . . . . . . . . . . . . . (2-21)
Energi yang dibangkitkan oleh Matahari dalam sedetik
ini sama dengan energi yang dibangkitkan oleh semua
pembangkit energi buatan manusia sekarang selama
beberapa juta tahun.
Dari mana asal energi matahari ini ?
Selain itu masih banyak bintang lain yang mempunyai
luminositas ribuan kali dari luminositas Matahari.
Dari mana asal energi bintang ini ?
DND-2004
Di Bumi ditemukan fosil yang berumur sekitar 3 milyar
tahun. 3 milyar tahun yang lalu di bumi telah ada
kehidupan
Kehidupan
Matahari
Luminositas Matahari
tidak jauh berbeda dg
sekarang
DND-2004
Dengan menganggap L konstant selama 3 milyar
tahun, dan umur Matahari tidak lebih dari 3 milyar
tahun, maka jumlah energi total yang telah
dipancarkan matahari adalah,
Etotal > (3 x 109
)(3,16 x 107
)(3,86 x 1033
)
Darimanakah asalnya energi sebesar itu?
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2-22)= 4 x 1050
erg/s
DND-2004
Helmholtz (abad ke-19) mengajukan teori bahwa
bintang termasuk matahari memancarkan energi
akibat pengerutan gravitasi.
 Bagian luar bintang mengkerut akibat tarikan
gravitasi bagian dalamnya.
Pengerutan Gravitasi
DND-2004
Untuk menjelaskan teori Helmholtz ini, akan kita
gunakan Teorema Virial (akan dibicarakan dalam
bagian selanjutnya)
 Menurut Teorema Virial, setengah energi potensial
gravitasi bintang diubah menjadi energi termal
(energi kinetik partikel di dalam bintang) dan
setengahnya lagi dihamburkan keluar sebagai
pancaran.
Energi potensial gravitasi sebuah bintang yang
bermassa M dan beradius R adalah,
Egrav = − dM(r)
0
M
G M(r)
r
. . . . . . . . . . (2-23)
DND-2004
Apabila pers. (2.23) disederhanakan dengan memberi
nilai hampiran M(r)/r ≈ M/R, maka diperoleh,
Egrav ≈ − G R
M2
. . . . . . . . . . . . . . . . (2-24)
Mis. pada mulanya Matahari adalah bola gas dengan
radius Ro. Setelah mengalami pengerutan, radiusnya
menjadi R seperti sekarang.
Selama proses pengerutan, energi potensial gravitasi
Matahari berubah sebanyak
∆Egrav ≈ − G M2
−
R
1
Ro
1
. . . . . . . . . . . (2-25)
DND-2004
Karena Ro >> R, maka
∆Egrav ≈ − G ≈ 4 x 1048
erg
R
M2
. . . . . . . . . . . (2-26)
Berdasarkan teorema virial, sejak terbentuk, Matahari
telah memancarkan energi total sebesar
≈ 2 x 1048
erg
2
∆Egrav . . . . . . . . . . . . . . . (2-27)
Energi ini 200 kali lebih kecil daripada batas bawah
jumlah energi yang dipancarkan Matahari selama 3
milyar tahun (Pers. 2-22)
DND-2004
Pengerutan gravitasi tidak memberikan energi yang
cukup besar seperti yang diperkirakan.
Pengerutan gravitasi bukan sumber pembangkit
energi Matahari atau bintang
Walaupun pengerutan gravitasi tak dapat
menerangkan pembangkit energi di Matahari
sekarang, tetapi pada awal terbentuknya Matahari
dan bintang lainnya poses ini memegang peranan
penting.
DND-2004
Reaksi Inti
Kemungkinan lain untuk menjelaskan pembangkitan
energi dalam Matahari dan bintang adalah reaksi inti.
 Agar dua inti dapat melakukan interaksi, energinya
harus cukup besar untuk dapat mengatasi gaya
tolak-menolak Coulomb
diperlukan temperatur yang sangat tinggi
DND-2004
 Di dalam bintang dan juga di dalam Matahari,
temperaturnya dapat mencapai beberapa juta
derajat
Pusat bintang merupakan tempat yang baik
untuk berlangsungnya reaksi inti.
Pada temperatur 10 juta derajat, energi termal rata-
rata suatu partikel adalah,
Etermal = kT ≈ 2 x 10−9
erg ≈ 1 KeV2
3
. . . . . (2-28)
DND-2004
Untuk dua inti hidrogen, jarak kedua inti harus sekitar
10−13
cm agar dapat berinter aksi, dalam hal ini energi
potensial Coulomb adalah,
. . (2-29)ECoulomb = ≈ 2 x 10−6
erg ≈ 1 000 KeV
Z1 Z2 e2
d
 Z1 dan Z2 adalah nomor atom
 e adalah muatan elektron
Energi ini merupakan penghalang potensial. Jadi
penghalang potensial 100 kali lebih tinggi daripada
energi termal rata-rata partikel
DND-2004
Sangat sukar mengharapkan kedua partikel
bisa berinteraksi kalau energinya hanya
sekedar sama dengan energi rata-ratanya.
Berdasarkan Hukum Distribusi Energi Maxwell-
Boltzmann, kemungkinan ada sejumlah inti yang
mempunyai energi jauh diatas harga rata-rata hingga
mencapai atau bahkan melampaui energi potensial
Coulomb. Akan tetapi jumlah inti ini sedikit sekali
sehingga reaksi inti yang dihasilkan tidak cukup
berarti.
DND-2004
Pada tahun 1928 Gamov menunjukkan bahwa
berdasarkan teori kuantum, masih terdapat
kemungkinan terjadi interaksi antara inti yang
energinya lebih rendah dari energi potensial Coulomb.
 Peristiwa ini disebut “efek terowongan”, karena inti
seolah-olah melewati penghalang potensial Coulomb
melalui suatu terowongan.
 Kemungkinan dua inti menembus penghalang
potensial adalah,
Pp ~ exp − 4π2
Z1 Z2
e2
hυ
. . . . . . . . . . (2-30)
kecepatan partikel
kemungkinan terjadinya interaksi makin besar
apabila υ makin besar dan Z1 dan Z2 makin kecil.
DND-2004
Perbedaan = 0,02866
 Inti yang harga Z-nya terendah adalah hidrogen.
 Materi bintang sebagian besar terdiri dari hidrogen
 Apabila reaksi inti berlangsung, maka hidrogenlah
yang mula-mula akan bereaksi
 Dalam reaksi inti ini, empat inti hidrogen
bergabung membentuk satu inti helium
 Dari perhitungan ternyata terdapat perbedaan
massa antara emapt inti hidrogen dan satu inti
helium
Massa 4 inti hidrogen = 4 x 1,00813 = 4,03252
Massa 1 inti helium = 4,00386
DND-2004
Karena 1,00813 satuan massa ekivalen dengan
1,672 x 10-24
gram, maka
∆E = ∆m c2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2-31)
0,02866 satuan massa = (0,02866/1,00813) x (1,672 x 10-24
)
= 4,7533 x 10-26
gram
Kemana massa yan hilang ini ?
Ternyata massa yang hilang ini diubah menjadi energi.
Menurut Einstein
Kalau kita hitung dengan rumus ini, maka energi yang
dibebaskan oleh setiap reaksi adalah,
∆E = (4,7533 x 10-26
)(2,998 x 1010
)2
= 4,27 x 10-5
erg
= 26,73 MeV
DND-2004
Kalau kita terapkan perhitungan ini ke Matahari,
maka diperoleh hasil sebagai berikut;
L = 3,83 x 1033
erg/s
∆E = ∆m c2
Rumus Einstein,
Pada saat ini diperkirakan umur Matahari adalah
sekitar 5 milyar tahun. Jadi selama 5 milyar tahun
matahari telah kehilangan massa sebesar,
∆m = (3,83 x 1033
)/(3,00 x 1010
)2
= 4,26 x 1012
gr/s
= 4,26 juta ton per detik = = 1,3 x 1020
gr per tahun
(1,3 x 1020
)(5 x 109
) = 6,50 x 1029
gr
∆m = ∆E/ c2
Hanya 0,03% dari massanya sekarang,
DND-2004
 Dari pembicaraan kita ini, jelas bahwa reaksi inti
yang mengubah hidrogen menjadi helium
merupakan sumber energi yang cukup melimpah
untuk menerangkan pembangkitan energi dalam
Matahari dan juga dalam bintang lainnya.
 Untuk bintang yang evolusinya telah lanjut, reaksi
inti lain yang melibatkan unsur yang lebih berat
dari hidrogen akan memegang peranan penting.
 Reaksi inti yang mengubah hidrogen menjadi
helium dalam Matahari berlangsung melalui suatu
rangkaian reaksi yang disebut reaksi proton-proton.
Dalam reaksi ini enam buah inti hidrogen diubah
menjadi satu inti helium, dua inti hidrogen,
neutrino dan energi.
DND-2004
 Walaupun dalam setiap reaksi enam inti hidrogen
digunakan, tetapi setelah reaksi dua inti hidrogen
akan dikembalikan.
 Jadi reaksi inti ini pada hakekatnya adalah
mengubah 4 inti hidrogen menjadi 1 inti helium
ditambah neutrino dan energi.
 Reaksi penggabungan inti hidrogen membentuk inti
helium disebut “reaksi pembakaran hidrogen”
x
Penulisan lambang atom :
b
a
Lambang Atom
Nomor Atom
Nomor Massa
DND-2004
Reaksi Proton-Proton
positron
neutrino
deuterium2He3
+ γ
γ
2He3
+ 2He3
1H1
+ 1H1
1H2
+ β +
+ ν
β +
+ β −
1H1
+ 1H2
2He4
+ 2 1H1
sinar Gammaelektron
2X
Helium 3
Helium 4
1
2
3
4
0,16 (0,26)
Jumlah energi
yag dibebaskan
dalam Mev
Energi yg
dibawa
neutrino
1,02
5,49
12,86
 Jumlah energi yg dibebaskan dalam reaksi proton-
proton ini adalah,
2 (0,16 + 1,02 + 5,49) + 12,86 = 26,20 MeV
DND-2004
 Jumlah energi yg dibebaskan dalam reaksi proton-
proton ini adalah,
2 (0,16 + 1,02 + 5,49) + 12,86 = 26,20 MeV
 Jumlah energi ini tidak memperhitungkan energi
sebesar 2(0,26) = 0,52 MeV yang dibawa oleh
neutrino.
 Neutrino mempunyai penampang lintang yang
sangat kecil hingga dapat menembus seluruh
bintang tanpa berinteraksi dengan materi di
sekitarnya.
DND-2004
Animasi reaksi Proton-proton
1H1
+ 1H1
1H2
+ β +
+ ν
DND-2004
Animasi reaksi Proton-proton
2He3
+ γ1H1
+ 1H2
DND-2004
Animasi reaksi Proton-proton
2He3
+ 2He3
2He4
+ 2 1H1
DND-2004
Animasi reaksi Proton-proton
1H1
+ 1H1
1H2
+ β +
+ ν
Step-1
http://zebu.uoregon.edu/textbook/images1/pp1.mpg
DND-2004
2He3
+ γ1H1
+ 1H2
Animasi reaksi Proton-proton
Step-2
http://zebu.uoregon.edu/textbook/images1/pp2.mpg
DND-2004
2He3
+ 2He3
2He4
+ 2 1H1
Animasi reaksi Proton-proton
Step-3
http://zebu.uoregon.edu/textbook/images1/pp3.mpg
DND-2004
Lithium22He4
2He3
+ 2He4
4Be7
+ γ
4Be7
+ β −
3Li7
+ 1H1
4a
5a
6a
1,59
Jumlah energi
yag dibebaskan
dalam Mev
Energi yg
dibawa
neutrino
0,06
17,35
 Apabila He4
tersedia banyak di pusat bintang, dan
temperatur di pusat bintang lebih dari 14 x 106
K,
maka setelah selesai reaksi 3 akan terjadi reaksi
(0,80)3Li7
+ νBeryllium
 Pada temperatur setinggi ini, reaksi 4a, 5a dan
6a lebih sering terjadi daripada reaksi 4.
DND-2004
 Pada temperatur yang lebih tinggi lagi, yaitu apabila
T > 23 x 106
K, setelah reaksi 4a akan terjadi reaksi,
4Be7
+ 1H1
5B8
+ γ5b 0,13
Jumlah energi
yag dibebaskan
dalam Mev
Energi yg
dibawa
neutrino
5B8
4Be8
+ β+
+ υ6b 10,13Boron (7,2)
4Be8
22He4
7b 0,095
 Pada temperatur setinggi ini, reaksi daur karbon
(akan dibicarakan kemudian) akan lebih
dominan apabila jumlah inti karbon dan
nitrogen tersedia dalam jumlah seperti dalam
Matahari.
DND-2004
 Jadi reaksi proton-proton dapat menempuh beberapa
jalur yaitu,
 Pada T < 107
K Jalur reaksi utama :
1, 2 ,3
 Pada 107
< T < 14 x 106
K
 Pada 14 x 106
< T < 23 x 106
K
Jalur reaksi utama :
1, 2 ,3, 4
Jalur reaksi utama :
1, 2 ,3, 4a, 5a, 6a
 Pada T > 23 x 106
K Jalur reaksi utama :
1, 2 ,3, 4a, 5b, 6b, 7b
DND-2004
Cara lain menggubah hidrogen menjdai helium adalah
melalui rangkaian reaksi daur karbon (Carbon Cycle)
Reaksi Daur Karbon
1H1
+ 6C12
7N13
+ γ1 1,94
Jumlah energi
yag dibebaskan
dalam Mev
Energi yg
dibawa
neutrino
7N13
6C13
+ β+
+ υ2 (0,71)1,51
1H1
+ 6C13
7N14
+ γ3 7,55
1H1
+ 6N14
8O15
+ γ4 7,29
8O15
7N15
+ β+
+ υ5 (1,00)1,76
1H1
+ 7N15
6C12
+ 2He4
6 4,96
25,01(1,71)
DND-2004
Animasi reaksi Daur Karbon
Semua Step
1H1
+ 6C12
7N13
+ γ1
7N13
6C13
+ β+
+ υ2
1H1
+ 6C13
7N14
+ γ3
1H1
+ 6N14
8O15
+ γ4
8O15
7N15
+ β+
+ υ5
1H1
+ 7N15
6C12
+ 2He4
6
DND-2004
 Dalam rangkaian reaksi daur karbon ini, 4 inti
hidrogen diubah menjadi satu inti helium
 Inti karbon 6C12
hanya berlaku sebagai katalisator
saja
 Reaksi daur karbon dominan pada temperatur yang
tinggi (T > 15 juta derajat). Pada temperatur lebih
rendah dari 10 juta derajat, hanya reaksi 1, 2 dan 3
yang berlangsung hingga energi yang dibebaskan-
nya hanya 44 % dari daur lengkap
DND-2004
 Pada T > 17 x 106
K, reaksi 6 dalam rangkaian daur
karbon kadang kala diganti dengan,
1H1
+ 7N15
8O16
+ γ6a 12,13
Jumlah energi
yag dibebaskan
dalam Mev
Energi yg
dibawa
neutrino
9F17
8O17
+ β+
+ υ8a (0,94)0,80
1H1
+ 8O16
9F17
+ γ7a 0,60
Flourine
γβ +
+ β −
9a 0,80
1H1
+ 8O17
7N14
+ 2He4
10a 1,19
 Reaksi 6a, 7a, 8a, 9a dan 10a hanya berlangsung
tiga kali untuk setiap 1000 kali reaksi 6
DND-2004
1H1
+ 7N15
8O16
+ γ6a
9F17
8O17
+ β+
+ υ8a
1H1
+ 8O16
9F17
+ γ7a
γβ +
+ β −
9a
1H1
+ 8O17
7N14
+ 2He4
10a
 Apabila reaksi menempuh jalur 6a hingga 10a,
setelah reaksi 5, inti karbon tidak dikembalikan
tetapi akan terbentuk inti 7N14.
1H1
+ 6C12
7N13
+ γ1
7N13
6C13
+ β+
+ υ2
1H1
+ 6C13
7N14
+ γ3
1H1
+ 6N14
8O15
+ γ4
8O15
7N15
+ β+
+ υ5
1H1
+ 7N15
6C12
+ 2He4
6
DND-2004
 Dalam reaksi daur karbon, reaksi 4 merupakan
reaksi yang berlangsung paling lambat. Dalam
keadaan setimbang semua reaksi harus
berlangsung dengan laju yang sama. Dengan
demikian reaksi yang lajunya paling lambat per
inti per reaksi akan berlangsung sama cepatnya
dengan reaksi lain dalam daur apabila jumlah
inti pereaksi banyak. Jadi dalam keadaan
setimbang terjadi penumpukkan jumlah 7N14
pada reaksi 4.
1H1
+ 6C13
7N14
+ γ3
1H1
+ 6N14
8O15
+ γ4
DND-2004
Reaksi pembakaran hidrogen baik yang melalui
rangkaian reaksi proton-proton maupun daur karbon,
merupakan reaksi utama di dalam bintang.
 Akibat reaksi ini hidrogen di pusat bintang lambat
laun berkurang, sedangkan inti helium bertambah.
 Pada temperatur 108
K atau lebih, inti helium
akan bergabung membentuk inti karbon melalui
reaksi
Reaksi Triple-Alpha
2He4
+ 2He4
4Be8
+ γ1 -0,095
4Be8
+ 2He4
6C12
+ γ2 7,37
7,27 MeV

More Related Content

What's hot (20)

Sistem koordinat benda langit.pptx
Sistem koordinat benda langit.pptxSistem koordinat benda langit.pptx
Sistem koordinat benda langit.pptx
 
Astronomi fisika bab i vb
Astronomi fisika bab i vbAstronomi fisika bab i vb
Astronomi fisika bab i vb
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
 
Interferensi gelombang
Interferensi gelombangInterferensi gelombang
Interferensi gelombang
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi dirac
 
Sistem koordinat-benda-langit
Sistem koordinat-benda-langitSistem koordinat-benda-langit
Sistem koordinat-benda-langit
 
Bintang Ganda
Bintang GandaBintang Ganda
Bintang Ganda
 
Analisa Garis Spektrum Bintang
Analisa Garis Spektrum BintangAnalisa Garis Spektrum Bintang
Analisa Garis Spektrum Bintang
 
Zat padat parno
Zat padat parnoZat padat parno
Zat padat parno
 
Struktur Kristal
Struktur KristalStruktur Kristal
Struktur Kristal
 
Bab 1. atmosfer bintang
Bab 1. atmosfer bintangBab 1. atmosfer bintang
Bab 1. atmosfer bintang
 
Astronomi fisika bab i
Astronomi fisika bab iAstronomi fisika bab i
Astronomi fisika bab i
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
 
TERMODINAMIKA
TERMODINAMIKATERMODINAMIKA
TERMODINAMIKA
 
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
 
Bab 5. evolusi bintang lanjut
Bab 5. evolusi bintang lanjutBab 5. evolusi bintang lanjut
Bab 5. evolusi bintang lanjut
 
Sistem partikel
Sistem partikel Sistem partikel
Sistem partikel
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Fisika modern
Fisika modernFisika modern
Fisika modern
 

Similar to Bab 2a. bagian dalam bintang a (20)

Bab 2b. bagian dalam bintang b
Bab 2b. bagian dalam bintang bBab 2b. bagian dalam bintang b
Bab 2b. bagian dalam bintang b
 
Bab ii hukum pancaran
Bab ii hukum pancaranBab ii hukum pancaran
Bab ii hukum pancaran
 
Astronomi fisika bab ii
Astronomi fisika bab iiAstronomi fisika bab ii
Astronomi fisika bab ii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
 
Astronomi Olimpiade SMA SMK IPA SAINS BINTANG GANDA
Astronomi Olimpiade SMA SMK IPA SAINS BINTANG GANDAAstronomi Olimpiade SMA SMK IPA SAINS BINTANG GANDA
Astronomi Olimpiade SMA SMK IPA SAINS BINTANG GANDA
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Astronomi fisika bab va
Astronomi fisika bab vaAstronomi fisika bab va
Astronomi fisika bab va
 
3.ikatan kristal(kuliah 2)
3.ikatan kristal(kuliah 2)3.ikatan kristal(kuliah 2)
3.ikatan kristal(kuliah 2)
 
Bab i vb
Bab i vbBab i vb
Bab i vb
 
Hukum kepler
Hukum keplerHukum kepler
Hukum kepler
 
Bab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogenBab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogen
 
Materi ajar 1 (pengenalan astrof)
Materi ajar 1 (pengenalan astrof)Materi ajar 1 (pengenalan astrof)
Materi ajar 1 (pengenalan astrof)
 
Atom hidrogen-final-doc2
Atom hidrogen-final-doc2Atom hidrogen-final-doc2
Atom hidrogen-final-doc2
 
Materi ajar 2 (huk. pancaran)
Materi ajar 2 (huk. pancaran)Materi ajar 2 (huk. pancaran)
Materi ajar 2 (huk. pancaran)
 
Print
PrintPrint
Print
 
Dapus 3 d
Dapus 3 dDapus 3 d
Dapus 3 d
 
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
Materi ajar 3 (besaran di astrofisika)
 
Besaran Mendasar Dalam Astrofisika
Besaran Mendasar Dalam AstrofisikaBesaran Mendasar Dalam Astrofisika
Besaran Mendasar Dalam Astrofisika
 
3 medan listrik 2
3 medan listrik 23 medan listrik 2
3 medan listrik 2
 

More from eli priyatna laidan

Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1eli priyatna laidan
 
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)eli priyatna laidan
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikeli priyatna laidan
 
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017eli priyatna laidan
 
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2eli priyatna laidan
 

More from eli priyatna laidan (20)

Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
 
Soal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.netSoal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.net
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
 
Soal up akmal
Soal up akmalSoal up akmal
Soal up akmal
 
Soal tkp serta kunci jawabannya
Soal tkp serta kunci jawabannyaSoal tkp serta kunci jawabannya
Soal tkp serta kunci jawabannya
 
Soal tes wawasan kebangsaan
Soal tes wawasan kebangsaanSoal tes wawasan kebangsaan
Soal tes wawasan kebangsaan
 
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didik
 
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
 
Rekap soal kompetensi pedagogi
Rekap soal kompetensi pedagogiRekap soal kompetensi pedagogi
Rekap soal kompetensi pedagogi
 
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
 
Bank soal ppg
Bank soal ppgBank soal ppg
Bank soal ppg
 
Soal cpns-paket-17
Soal cpns-paket-17Soal cpns-paket-17
Soal cpns-paket-17
 
Soal cpns-paket-14
Soal cpns-paket-14Soal cpns-paket-14
Soal cpns-paket-14
 
Soal cpns-paket-13
Soal cpns-paket-13Soal cpns-paket-13
Soal cpns-paket-13
 
Soal cpns-paket-12
Soal cpns-paket-12Soal cpns-paket-12
Soal cpns-paket-12
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 

Bab 2a. bagian dalam bintang a

  • 1. DND-2004 II. Bagian Dalam BintangII. Bagian Dalam Bintang
  • 2. DND-2004 Model bintang yang sederhana dapat dibuat dengan mengandaikan bahwa bintang merupakan benda tunggal (jauh dari efek gravitasi benda lain), tidak berotasi dan tidak ada pengaruh medan magnet.  Bintang sepenuhnya terikat oleh gaya gravitasinya sendiri dan strukturnya bersifat simetri bola.  Dalam keadaan sebenarnya struktur bintang berubah secara lambat karena bintang berevolusi, tetapi perubahannya sangat lambat sehingga setiap saat dapat dianggap bintang berada dalam keadaan setimbang Tekanan dan Temperatur
  • 3. DND-2004  Salah satu kesetimbangan yang menjamin kemantapan bintang adalah kesetimbangan hidrostatik  Dalam kesetimbangan hidrostatik, gaya berat lapisan luar pada setiap titik di dalam bintang diimbangi oleh tekanan dari dalam. g dm P + dP dσ P r + dr r  Tinjau suatu elemen massa pada jarak r dari pusat dengan massa dm, tinggi dr dan luas penampang dσ  Apabila g adalah percepatan gravitasi dan P tekanan, maka supaya gaya ke bawah sama dengan gaya ke atas (P + dP) dσ + g dm = P dσ . . . . . . (2-1) dr dm
  • 4. DND-2004  Misalkan ρ adalah rapat massa, maka. dm = ρ dr dσ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2-2) Dari pers. (2-1) :(P + dP) dσ + g dm = P dσ dan (2-2) diperoleh, Oleh karena maka, . . . . . . . . . . . . . . . (2-3) Persamaan kesetimbangan hidrostatik massa yg terkandung dalam radius r dari pusat bintang dr = − gρ dP R2 g = G M(r) r 2 G M(r) = − ρdr dP
  • 5. DND-2004 Tinjau suatu lapisan bola konsentrik dengan radius r dan tebal dr dr r Volume lapisan : dV = 4 π r2 dr Massa lapisan : dM(r) = 4 π r2 ρ dr Massa setiap lapisan di dalam bintang dapat ditentukan dengan mengintegrasikan pers. (2-4) atau . . . . . . (2-4) Persamaan kesinambungan massa = 4 π r 2 ρ dr dM(r)
  • 6. DND-2004  Makin renggang suatu gas dan makin tinggi tempe- raturnya, keadaan gas ideal makin didekati  Dalam suatu gas ideal, molekul atau atom gas dapat dianggap sebagai titik-titik partikel yang bervolume nol ; interaksi antar partikel dianggap tidak ada  Di dalam bintang, temperaturnya sangat tinggi sehingga materi di pusat bintang dpt dianggap sebagai gas ideal.  Dalam hal ini tekanan gas adalah, Pgas = N k T . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2-5) Temperatur Tetapan Boltzmann Jumlah partikel bebas per satuan volume partikel bebas : setiap atom, ion atau elektron bebas yang terdapat dlm campuran gas
  • 7. DND-2004 Pers. (2-5) : Pgas = N k T  Massa rata-rata partikel di dalam gas dapat dinyata- kan oleh, µH massa satu atom hidrogen (H = 1,673 x 10-24 g) berat molekul rata-rata Berat molekul rata-rata memenuhi persamaan, . . . . . . . . . . . . . . . . (2-6) Apabila pers. (2-6) disubtitusikan ke pers. (2-5) . . . . . . . . . . . . . (2-7) µ = NH ρ akan diperoleh, µH Pgas = ρ T k Tekanan Gas Ideal
  • 8. DND-2004  Untuk menentukan µ perlu diketahui komposisi kimia dan derajat ionisasi campuran  Untuk mengetahui derajat ionisasi, tekanan dan temperatur gas harus diketahui. Jadi µ = fungsi (P, T, komposisi kimia) . . . . . . . (2-8) Mis. suatu gas ideal merupakan campuran berbagai unsur. Kita tinjau unsur E dalam campuran X(E) = jumlah gram gas E dalam 1 gram campuran No n(E) = jumlah partikel gas E dalam 1 gram gas E bilangan Avogadro (No = 1/H = 6,02 x 1023 )
  • 9. DND-2004 Jumlah partikel gas E per satuan volume adalah, N(E) = n(E) No(jumlah gram gas E/cm3 ) = n(E) No ρ X(E) . . . . . . . . . . . . . . . . . (2-9) Jumlah total partikel gas per satuan volume adalah, . . . . . . . . . . . . (2-10) Jika pers. (2-10) disubtitusikan ke pers. (2-6), Pers. (2-6) : µ = NH ρ H N = n(E) X(E) ρ E Σ
  • 10. DND-2004 Penentuan µ dapat disederhanakan dengan mengandai- kan gas berada dalam keadaan netral sempurna atau terionisasi sempurna  Temperatur di dalam bintang sangat tinggi  Materi di dalam bintang dapat dianggap berada dalam keadaan terionisasi sempurna  Partikel merupakan campuran inti atom dan elektron bebas . . . . . . . . . . . . . . (2-11)Akan diperoleh, µ = n(E) X(E) E 1 Σ
  • 11. DND-2004 Tinjau suatu gas E terionisasi sempurna. Jumlah partikel per gram adalah, No n(E) = (jumlah inti + jumlah elektron bebas)/gram atau . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2-12) nomor atom partikel gas E nomor massa dalam A gram gas E terdapat No inti = + No A(E) No Z(E) A(E) Z(E) + 1 n(E) = A(E)
  • 12. DND-2004 Apabila pers. (2-12) digunakan untuk hidrogen, helium dan gas berat,  Untuk gas hidrogen, Z = 1, A = 1 maka n = 2  Untuk gas helium, Z = 2, A = 4 maka n = 3/4  Untuk gas berat, Z ≈ A/2 maka n ≈ 1/2 maka diperoleh Z(E) + 1 n(E) = A(E) Pers. (2-12) :
  • 13. DND-2004 Misalkan : X = Jumlah gram hidrogen dalam 1 gram campuran Y = Jumlah gram helium dalam 1 gram campuran Z = Jumlah gram gas berat dalam 1 gram campuran Dari pers. (2-11) : diperoleh : . . . . . . . . . . (2-13) Oleh karena Z = 1 − X − Y, maka . . . . . . . . . . (2-14) µ = n(E) X(E) E 1 Σ µ = 2X + 3Y/4 + Z/2 1 µ = 1/2 + 3X/2 + Y/4 1
  • 14. DND-2004 Sampai saat ini kita telah mempunyai tiga persamaan untuk menggambarkan keadaan di dalam bintang yaitu, Pers. (2-3) : Pers. (2-4) : Pers. (2-7) : (Pers. kesetimbangan hidrostatik) (Pers. kesinambungan massa) Pers. (2-3) dan (2-4) tidak bisa diintegrasikan karena ρ sebagai fungsi r tidak diketahui,  dapat digunakan untuk menaksir secara kasar keadaan di dalam matahari, r 2 G M(r) = − ρdr dP = 4 π r 2 ρ dr dM(r) µH Pgas = ρ T k (Tekanan Gas Ideal)
  • 15. DND-2004 Untuk menyederhanakan persoalan, diandaikan rapat massa untuk seluruh matahari konstan dan harganya dituliskan sebagai ρ. Jika harga ρ dimasukan ke pers. (2-3) dan (2-4) maka diperoleh Jika pers.(2-16) diintegrasikan, maka akan diperoleh . . . . . . . . . . . . . (2-15) . . . . . . . . . . . . . (2-16) . . . . . . . . . . . . . (2-17) dP dr r 2 G M(r) = − ρ = 4 π r 2 ρ dr dM(r) M(r) = π r 3 ρ 3 4
  • 16. DND-2004 Subtitusikan pers. (2-17) ke pers. (2-15), Pers. (2-17) : Pers. (2-15) : Integrasikan pers. ini dari permukaan (tekanan = 0) sampai tengah-tengah antara pusat dan permukaan dimana tekanannya adalah Pm, maka akan diperoleh . . . . . . . . . . . . . . . (2-18) dP dr r 2 G M(r) = − ρ = − π G ρ 2 rdr dP 3 4 2 π G ρ 2 R2 Pm = M(r) = π r 3 ρ 3 4 dP = − π G ρ 2 r dr 3 4 0 Pm R R/2 Atau
  • 17. DND-2004 Untuk matahari : ρ = 1,4 gram cm-3 dan R = 7 x 1010 cm Jika harga ini dimasukan ke pers. (2-18), 2 π G ρ 2 R2 Pm =Pers. (2-18) : maka diperoleh Pm = 1 x 1015 dyne cm−2 = 1 x 109 atm . . . . . . . (2-19) Dari pers. (2-7) : Sebagian besar materi matahari terdiri dari hidrogen, jadi µ = ½ . Jika harga ini dan harga H, Pm, k dan ρ dimasukan ke pers. di atas, akan diperoleh Tm = 4 x 106 K . . . . . . . . . . . . . . . (2-20) Tm = k ρ µ H Pm µH Pgas = ρ T k
  • 18. DND-2004 Hasil Integrasi Dengan Pendekatan Hasil Integrasi Lengkap 1 x 1015 dyne cm-2 0,6 x 1015 dyne cm-2 4 x 106 K 3 x 106 K Pm Tm Perbandingan Hasil Penentuan Pm dan Tm
  • 19. DND-2004 Pembangkit Energi Dari pelajaran Astrofisika I telah kita ketahui bahwa Matahari setiap detik memancarkan energi sebesar, L  = 3,86 x 1033 erg/s . . . . . . . . . . . . . . . (2-21) Energi yang dibangkitkan oleh Matahari dalam sedetik ini sama dengan energi yang dibangkitkan oleh semua pembangkit energi buatan manusia sekarang selama beberapa juta tahun. Dari mana asal energi matahari ini ? Selain itu masih banyak bintang lain yang mempunyai luminositas ribuan kali dari luminositas Matahari. Dari mana asal energi bintang ini ?
  • 20. DND-2004 Di Bumi ditemukan fosil yang berumur sekitar 3 milyar tahun. 3 milyar tahun yang lalu di bumi telah ada kehidupan Kehidupan Matahari Luminositas Matahari tidak jauh berbeda dg sekarang
  • 21. DND-2004 Dengan menganggap L konstant selama 3 milyar tahun, dan umur Matahari tidak lebih dari 3 milyar tahun, maka jumlah energi total yang telah dipancarkan matahari adalah, Etotal > (3 x 109 )(3,16 x 107 )(3,86 x 1033 ) Darimanakah asalnya energi sebesar itu? . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2-22)= 4 x 1050 erg/s
  • 22. DND-2004 Helmholtz (abad ke-19) mengajukan teori bahwa bintang termasuk matahari memancarkan energi akibat pengerutan gravitasi.  Bagian luar bintang mengkerut akibat tarikan gravitasi bagian dalamnya. Pengerutan Gravitasi
  • 23. DND-2004 Untuk menjelaskan teori Helmholtz ini, akan kita gunakan Teorema Virial (akan dibicarakan dalam bagian selanjutnya)  Menurut Teorema Virial, setengah energi potensial gravitasi bintang diubah menjadi energi termal (energi kinetik partikel di dalam bintang) dan setengahnya lagi dihamburkan keluar sebagai pancaran. Energi potensial gravitasi sebuah bintang yang bermassa M dan beradius R adalah, Egrav = − dM(r) 0 M G M(r) r . . . . . . . . . . (2-23)
  • 24. DND-2004 Apabila pers. (2.23) disederhanakan dengan memberi nilai hampiran M(r)/r ≈ M/R, maka diperoleh, Egrav ≈ − G R M2 . . . . . . . . . . . . . . . . (2-24) Mis. pada mulanya Matahari adalah bola gas dengan radius Ro. Setelah mengalami pengerutan, radiusnya menjadi R seperti sekarang. Selama proses pengerutan, energi potensial gravitasi Matahari berubah sebanyak ∆Egrav ≈ − G M2 − R 1 Ro 1 . . . . . . . . . . . (2-25)
  • 25. DND-2004 Karena Ro >> R, maka ∆Egrav ≈ − G ≈ 4 x 1048 erg R M2 . . . . . . . . . . . (2-26) Berdasarkan teorema virial, sejak terbentuk, Matahari telah memancarkan energi total sebesar ≈ 2 x 1048 erg 2 ∆Egrav . . . . . . . . . . . . . . . (2-27) Energi ini 200 kali lebih kecil daripada batas bawah jumlah energi yang dipancarkan Matahari selama 3 milyar tahun (Pers. 2-22)
  • 26. DND-2004 Pengerutan gravitasi tidak memberikan energi yang cukup besar seperti yang diperkirakan. Pengerutan gravitasi bukan sumber pembangkit energi Matahari atau bintang Walaupun pengerutan gravitasi tak dapat menerangkan pembangkit energi di Matahari sekarang, tetapi pada awal terbentuknya Matahari dan bintang lainnya poses ini memegang peranan penting.
  • 27. DND-2004 Reaksi Inti Kemungkinan lain untuk menjelaskan pembangkitan energi dalam Matahari dan bintang adalah reaksi inti.  Agar dua inti dapat melakukan interaksi, energinya harus cukup besar untuk dapat mengatasi gaya tolak-menolak Coulomb diperlukan temperatur yang sangat tinggi
  • 28. DND-2004  Di dalam bintang dan juga di dalam Matahari, temperaturnya dapat mencapai beberapa juta derajat Pusat bintang merupakan tempat yang baik untuk berlangsungnya reaksi inti. Pada temperatur 10 juta derajat, energi termal rata- rata suatu partikel adalah, Etermal = kT ≈ 2 x 10−9 erg ≈ 1 KeV2 3 . . . . . (2-28)
  • 29. DND-2004 Untuk dua inti hidrogen, jarak kedua inti harus sekitar 10−13 cm agar dapat berinter aksi, dalam hal ini energi potensial Coulomb adalah, . . (2-29)ECoulomb = ≈ 2 x 10−6 erg ≈ 1 000 KeV Z1 Z2 e2 d  Z1 dan Z2 adalah nomor atom  e adalah muatan elektron Energi ini merupakan penghalang potensial. Jadi penghalang potensial 100 kali lebih tinggi daripada energi termal rata-rata partikel
  • 30. DND-2004 Sangat sukar mengharapkan kedua partikel bisa berinteraksi kalau energinya hanya sekedar sama dengan energi rata-ratanya. Berdasarkan Hukum Distribusi Energi Maxwell- Boltzmann, kemungkinan ada sejumlah inti yang mempunyai energi jauh diatas harga rata-rata hingga mencapai atau bahkan melampaui energi potensial Coulomb. Akan tetapi jumlah inti ini sedikit sekali sehingga reaksi inti yang dihasilkan tidak cukup berarti.
  • 31. DND-2004 Pada tahun 1928 Gamov menunjukkan bahwa berdasarkan teori kuantum, masih terdapat kemungkinan terjadi interaksi antara inti yang energinya lebih rendah dari energi potensial Coulomb.  Peristiwa ini disebut “efek terowongan”, karena inti seolah-olah melewati penghalang potensial Coulomb melalui suatu terowongan.  Kemungkinan dua inti menembus penghalang potensial adalah, Pp ~ exp − 4π2 Z1 Z2 e2 hυ . . . . . . . . . . (2-30) kecepatan partikel kemungkinan terjadinya interaksi makin besar apabila υ makin besar dan Z1 dan Z2 makin kecil.
  • 32. DND-2004 Perbedaan = 0,02866  Inti yang harga Z-nya terendah adalah hidrogen.  Materi bintang sebagian besar terdiri dari hidrogen  Apabila reaksi inti berlangsung, maka hidrogenlah yang mula-mula akan bereaksi  Dalam reaksi inti ini, empat inti hidrogen bergabung membentuk satu inti helium  Dari perhitungan ternyata terdapat perbedaan massa antara emapt inti hidrogen dan satu inti helium Massa 4 inti hidrogen = 4 x 1,00813 = 4,03252 Massa 1 inti helium = 4,00386
  • 33. DND-2004 Karena 1,00813 satuan massa ekivalen dengan 1,672 x 10-24 gram, maka ∆E = ∆m c2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2-31) 0,02866 satuan massa = (0,02866/1,00813) x (1,672 x 10-24 ) = 4,7533 x 10-26 gram Kemana massa yan hilang ini ? Ternyata massa yang hilang ini diubah menjadi energi. Menurut Einstein Kalau kita hitung dengan rumus ini, maka energi yang dibebaskan oleh setiap reaksi adalah, ∆E = (4,7533 x 10-26 )(2,998 x 1010 )2 = 4,27 x 10-5 erg = 26,73 MeV
  • 34. DND-2004 Kalau kita terapkan perhitungan ini ke Matahari, maka diperoleh hasil sebagai berikut; L = 3,83 x 1033 erg/s ∆E = ∆m c2 Rumus Einstein, Pada saat ini diperkirakan umur Matahari adalah sekitar 5 milyar tahun. Jadi selama 5 milyar tahun matahari telah kehilangan massa sebesar, ∆m = (3,83 x 1033 )/(3,00 x 1010 )2 = 4,26 x 1012 gr/s = 4,26 juta ton per detik = = 1,3 x 1020 gr per tahun (1,3 x 1020 )(5 x 109 ) = 6,50 x 1029 gr ∆m = ∆E/ c2 Hanya 0,03% dari massanya sekarang,
  • 35. DND-2004  Dari pembicaraan kita ini, jelas bahwa reaksi inti yang mengubah hidrogen menjadi helium merupakan sumber energi yang cukup melimpah untuk menerangkan pembangkitan energi dalam Matahari dan juga dalam bintang lainnya.  Untuk bintang yang evolusinya telah lanjut, reaksi inti lain yang melibatkan unsur yang lebih berat dari hidrogen akan memegang peranan penting.  Reaksi inti yang mengubah hidrogen menjadi helium dalam Matahari berlangsung melalui suatu rangkaian reaksi yang disebut reaksi proton-proton. Dalam reaksi ini enam buah inti hidrogen diubah menjadi satu inti helium, dua inti hidrogen, neutrino dan energi.
  • 36. DND-2004  Walaupun dalam setiap reaksi enam inti hidrogen digunakan, tetapi setelah reaksi dua inti hidrogen akan dikembalikan.  Jadi reaksi inti ini pada hakekatnya adalah mengubah 4 inti hidrogen menjadi 1 inti helium ditambah neutrino dan energi.  Reaksi penggabungan inti hidrogen membentuk inti helium disebut “reaksi pembakaran hidrogen” x Penulisan lambang atom : b a Lambang Atom Nomor Atom Nomor Massa
  • 37. DND-2004 Reaksi Proton-Proton positron neutrino deuterium2He3 + γ γ 2He3 + 2He3 1H1 + 1H1 1H2 + β + + ν β + + β − 1H1 + 1H2 2He4 + 2 1H1 sinar Gammaelektron 2X Helium 3 Helium 4 1 2 3 4 0,16 (0,26) Jumlah energi yag dibebaskan dalam Mev Energi yg dibawa neutrino 1,02 5,49 12,86  Jumlah energi yg dibebaskan dalam reaksi proton- proton ini adalah, 2 (0,16 + 1,02 + 5,49) + 12,86 = 26,20 MeV
  • 38. DND-2004  Jumlah energi yg dibebaskan dalam reaksi proton- proton ini adalah, 2 (0,16 + 1,02 + 5,49) + 12,86 = 26,20 MeV  Jumlah energi ini tidak memperhitungkan energi sebesar 2(0,26) = 0,52 MeV yang dibawa oleh neutrino.  Neutrino mempunyai penampang lintang yang sangat kecil hingga dapat menembus seluruh bintang tanpa berinteraksi dengan materi di sekitarnya.
  • 42. DND-2004 Animasi reaksi Proton-proton 1H1 + 1H1 1H2 + β + + ν Step-1 http://zebu.uoregon.edu/textbook/images1/pp1.mpg
  • 43. DND-2004 2He3 + γ1H1 + 1H2 Animasi reaksi Proton-proton Step-2 http://zebu.uoregon.edu/textbook/images1/pp2.mpg
  • 44. DND-2004 2He3 + 2He3 2He4 + 2 1H1 Animasi reaksi Proton-proton Step-3 http://zebu.uoregon.edu/textbook/images1/pp3.mpg
  • 45. DND-2004 Lithium22He4 2He3 + 2He4 4Be7 + γ 4Be7 + β − 3Li7 + 1H1 4a 5a 6a 1,59 Jumlah energi yag dibebaskan dalam Mev Energi yg dibawa neutrino 0,06 17,35  Apabila He4 tersedia banyak di pusat bintang, dan temperatur di pusat bintang lebih dari 14 x 106 K, maka setelah selesai reaksi 3 akan terjadi reaksi (0,80)3Li7 + νBeryllium  Pada temperatur setinggi ini, reaksi 4a, 5a dan 6a lebih sering terjadi daripada reaksi 4.
  • 46. DND-2004  Pada temperatur yang lebih tinggi lagi, yaitu apabila T > 23 x 106 K, setelah reaksi 4a akan terjadi reaksi, 4Be7 + 1H1 5B8 + γ5b 0,13 Jumlah energi yag dibebaskan dalam Mev Energi yg dibawa neutrino 5B8 4Be8 + β+ + υ6b 10,13Boron (7,2) 4Be8 22He4 7b 0,095  Pada temperatur setinggi ini, reaksi daur karbon (akan dibicarakan kemudian) akan lebih dominan apabila jumlah inti karbon dan nitrogen tersedia dalam jumlah seperti dalam Matahari.
  • 47. DND-2004  Jadi reaksi proton-proton dapat menempuh beberapa jalur yaitu,  Pada T < 107 K Jalur reaksi utama : 1, 2 ,3  Pada 107 < T < 14 x 106 K  Pada 14 x 106 < T < 23 x 106 K Jalur reaksi utama : 1, 2 ,3, 4 Jalur reaksi utama : 1, 2 ,3, 4a, 5a, 6a  Pada T > 23 x 106 K Jalur reaksi utama : 1, 2 ,3, 4a, 5b, 6b, 7b
  • 48. DND-2004 Cara lain menggubah hidrogen menjdai helium adalah melalui rangkaian reaksi daur karbon (Carbon Cycle) Reaksi Daur Karbon 1H1 + 6C12 7N13 + γ1 1,94 Jumlah energi yag dibebaskan dalam Mev Energi yg dibawa neutrino 7N13 6C13 + β+ + υ2 (0,71)1,51 1H1 + 6C13 7N14 + γ3 7,55 1H1 + 6N14 8O15 + γ4 7,29 8O15 7N15 + β+ + υ5 (1,00)1,76 1H1 + 7N15 6C12 + 2He4 6 4,96 25,01(1,71)
  • 49. DND-2004 Animasi reaksi Daur Karbon Semua Step 1H1 + 6C12 7N13 + γ1 7N13 6C13 + β+ + υ2 1H1 + 6C13 7N14 + γ3 1H1 + 6N14 8O15 + γ4 8O15 7N15 + β+ + υ5 1H1 + 7N15 6C12 + 2He4 6
  • 50. DND-2004  Dalam rangkaian reaksi daur karbon ini, 4 inti hidrogen diubah menjadi satu inti helium  Inti karbon 6C12 hanya berlaku sebagai katalisator saja  Reaksi daur karbon dominan pada temperatur yang tinggi (T > 15 juta derajat). Pada temperatur lebih rendah dari 10 juta derajat, hanya reaksi 1, 2 dan 3 yang berlangsung hingga energi yang dibebaskan- nya hanya 44 % dari daur lengkap
  • 51. DND-2004  Pada T > 17 x 106 K, reaksi 6 dalam rangkaian daur karbon kadang kala diganti dengan, 1H1 + 7N15 8O16 + γ6a 12,13 Jumlah energi yag dibebaskan dalam Mev Energi yg dibawa neutrino 9F17 8O17 + β+ + υ8a (0,94)0,80 1H1 + 8O16 9F17 + γ7a 0,60 Flourine γβ + + β − 9a 0,80 1H1 + 8O17 7N14 + 2He4 10a 1,19  Reaksi 6a, 7a, 8a, 9a dan 10a hanya berlangsung tiga kali untuk setiap 1000 kali reaksi 6
  • 52. DND-2004 1H1 + 7N15 8O16 + γ6a 9F17 8O17 + β+ + υ8a 1H1 + 8O16 9F17 + γ7a γβ + + β − 9a 1H1 + 8O17 7N14 + 2He4 10a  Apabila reaksi menempuh jalur 6a hingga 10a, setelah reaksi 5, inti karbon tidak dikembalikan tetapi akan terbentuk inti 7N14. 1H1 + 6C12 7N13 + γ1 7N13 6C13 + β+ + υ2 1H1 + 6C13 7N14 + γ3 1H1 + 6N14 8O15 + γ4 8O15 7N15 + β+ + υ5 1H1 + 7N15 6C12 + 2He4 6
  • 53. DND-2004  Dalam reaksi daur karbon, reaksi 4 merupakan reaksi yang berlangsung paling lambat. Dalam keadaan setimbang semua reaksi harus berlangsung dengan laju yang sama. Dengan demikian reaksi yang lajunya paling lambat per inti per reaksi akan berlangsung sama cepatnya dengan reaksi lain dalam daur apabila jumlah inti pereaksi banyak. Jadi dalam keadaan setimbang terjadi penumpukkan jumlah 7N14 pada reaksi 4. 1H1 + 6C13 7N14 + γ3 1H1 + 6N14 8O15 + γ4
  • 54. DND-2004 Reaksi pembakaran hidrogen baik yang melalui rangkaian reaksi proton-proton maupun daur karbon, merupakan reaksi utama di dalam bintang.  Akibat reaksi ini hidrogen di pusat bintang lambat laun berkurang, sedangkan inti helium bertambah.  Pada temperatur 108 K atau lebih, inti helium akan bergabung membentuk inti karbon melalui reaksi Reaksi Triple-Alpha 2He4 + 2He4 4Be8 + γ1 -0,095 4Be8 + 2He4 6C12 + γ2 7,37 7,27 MeV