SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
HORMON SITOKININ
PADA TUMBUHAN
KELOMPOK 4
ANGGOTA KELOMPOK
1) ALFINA VIONITA
2) ALFIYAH NURUL IZZA H
3) ANISA HASBUDIANA
4) CLARA SILVIANA A. R
PENGERTIAN SITOKININ
• Sitokinin adalah sekelompok hormon
tumbuhan dan zat pengatur tumbuh yang
mendorong terjadinya pembelahan sel di
jaringan meristematik. Selain peran utamanya
sebagai pengatur pertumbuhan dan diferensiasi
sel, sitokinin juga mempengaruhi dominansi
pucuk, pertumbuhan kuncup tepi, dan penuaan
daun
SEJARAH
• Haberlandt (1913)
Hasil dari percobaan yang dilakukan Haberlandt menunjukkan
cairan floem menginduksi pembelahan sel parenkim kentang.
Hal ini membuktikan adanya pada tumbuhan senyawa yang
merangsang pembelahan sel.
• Haberlandt (1921)
Pada penelitian kedua oleh Haberlandt diperoleh kesimpulan
bahwa saat ada luka pada bagian tumbuhan maka akan terjadi
proses induksi pembelahan sel untuk menutup permukaan
yang luka. Senyawa yang merangsang pembelahan sel tersebut
diduga adalah molekul yang kecil.
LANJUTAN..
• Skoog (1941)
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Skoog saat teknologi kultur jaringan
tumbuhan mulai berkembang. Skoog mencari tahu apakah metode kultur
in vitro bisa menumbuhkan sel secara normal. Skoog juga mencari tahu
apakah penambahan nutrisi serta zat pengatur tumbuh bisa menginduksi
sel untuk tumbuh secara normal.
• Miller et al. (1955-6)
Miller berhasil mengidentifikasi kinetin dari DNA ikan hering yang
diotoklaf sebagai zat kimia yang merangsang pembelahan sel. Kininadalah
istilah pertama yang diusulkan untuk nama, namun ternyata sudah dipakai
untuk hormon pada hewan. Kemudian dipilihlah cytokinin(Skoog) sebagai
nama yang diambil dari istilah sitokinesis (pembelahan sel).
LANJUTAN..
• Letham (1963-64)
Letham adalah ilmuwan pertama yang mengisolasi
sitokinin dan mengidentifikasi strukturnya dari jagung
kernels. Sitokinin dalam jagung kemudian diberi nama
zeatin, penyebabnya entah karena Letham berasal dari
New Zealand atau karena senyawa ini diisolasi dari Zea
mays (nama latin jagung).
JENIS-JENIS SITOKININ
• Tipe Adenine
Tipe adenine ini banyak disintesis pada bagian
perakaran, jaringan kambium dan sel-sel tumbuhan
yang masih aktif membelah. Misalnya zeatin, kinetin,
dan BAP (Benzyl amino purin)
• Tipe fenilurea
Tipe sitokinin yang kedua adalah fenilura. Tipe ini tidak
bisa ditemukan pada bagian manapun dari tanaman.
Sebab fenilurea tidak dibentuk sendiri oleh tumbuhan,
contohnya adalah difeniluera dan tidiazuron (TDZ)
RUMUS KIMIA
• Jenis sitokinin Adenin
kinetin (C10H9N5O)
zeatin (C10H13N5O)
6-benzilaminopurin (C12H11N5)
• Jenis fenilurea
1,3-Difenilurea (C13H12N2O)
tidiazuron (C9H8N4OS)
FUNGSI HORMON SITOKININ
• Mengatur pertumbuhan tanaman dan pembentukan bunga.
• Mempercepat pembentukan batang tanaman.
• Merangsang sintesis protein pada bagian tumbuhan.
• Menghambat proses penuaan daun.
• Mendukung pembelahan sel.
• Meningkatkan pembukaan stomata pada beberapa spesies tanaman
tertentu.
• Memicu pertumbuhan kuncup lateral sehingga bisa menurunkan
dominasi pucuk apikal.
• Mempengaruhi morfogenesis tanaman dalam teknik kultur jaringan.
• Memiliki peran penting terhadap kloroplas. Saat sitokinin
ditambahkan akan terjadi peningkatan kadar klorofil dan konversi
etioplast menuju ke kloroplas juga akan meningkat melalui stimulasi
sintesis klorofil.
LANJUTAN...
• Dapat berperan sebagai hormon yang fungsinya merangsang
pemanjangan titik tumbuh daun.
• Mendukung proses diferensiasi mitosis.
• Merangsang perluasan daun dengan cara pembesaran sel.
• Membantu merangsang pembentukan akar cabang.
• Membantu proses pembukaan stomata pada sejumlah jenis
tumbuhan.
• Menstimulasi sintetis klorofil sehingga membantu proses konversi
etioplast menuju ke kloroplas.
• Memacu pertumbuhan kuncup tepi.
• Mengatur proses sintesis RNA dan transkip lainnya.
• Merangsang transportasi garam mineral dan asam amino menuju
daun.
KETERKAITAN SITOKININ DAN AUKSIN
• Sitokinin kurang efektif dalam bekerja jika hanya
berdiri sendiri. Untuk memaksimalkan kinerja,
sitokinin selalu dibantu oleh auksin. Kedua hormon
tersebut saling bersinergi untuk melakukan
diferensiasi sel, jika salah satunya tidak ada maka
tumbuhan tidak bisa mengalami perangsangan pada
proses pembelahan sel dengan baik
DAMPAK PERBEDAAN KONSENTRASI SITOKININ
DAN AUKSIN
• Jika konsentrasi sitokinin lebih besar dari auksin,
maka pertumbuhan tunas dan daun menjadi tidak
terkendali.
• Jika konsentrasi sitokinin dan auksi relatif sama,
maka pertumbuhan menjadi seimbang baik pada akar,
tunas, daun maupun batang.
• Jika konsentrasi sitokinin lebih kecil dari auksin,
maka pembentukan akar akan menjadi lebih aktif.
CONTOH HORMON SITOKININ
Sitokinin umumnya ditemukan dalam konsentrasi yang lebih
tinggi di daerah meristematik lateral dan jaringan yang
berkembang.
Contoh hormon sitokinin yaitu :
• Zeatin (sitokinin alami yang terdapat pada biji jagung)
• Kinetin (sitokinin sintetik)
• BAP (6-benzilaminopurin)
• BA (Benziladenin), dan
• TDZ (Thidiazuron).
MEKANISME KERJA SITOKININ
• Beragamnya efek sitokinin menunjukkan bahwa senyawa tersebut mungkin
mempunyai beberapa macam mekanisme kerja dalam jaringan yang
berbeda. Namun, secara sederhana diduga bahwa satu efek utama yang
umum diikuti oleh sejumlah efek sekunder, yang bergantung pada keadaan
fisiologis sasarannya. Seperti pada hormon lain, penguatan efek uyama
harus terjadi, karena sitokinin terdapat dalam konsentrasi yang rendah (0,01
sampai 1 µM). Adanya efek pemacuan oleh sitokinin pada pembentukan
RNA dan enzim sudah diduga sejak lama, antara lain karena efek sitokinin
biasanya terhambat oleh zat penghambat sintesis RNA atau protein. Belum
diketahui efek khususnya pada sintesis DNA, walaupun sitokinin eksogen
sering dapat meningkatkan pembelahan sel dan mungkin memang
dibutuhkan untuk proses tersebut.

More Related Content

What's hot

M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanM23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
Feisal Rachman Soedibja
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur hara
f' yagami
 

What's hot (20)

M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanM23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Transportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanamanTransportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanaman
 
Pembelahan Sel
Pembelahan SelPembelahan Sel
Pembelahan Sel
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
 
power point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
power point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhanpower point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
power point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
 
Resume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksisResume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksis
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
15 contoh rekayasa genetika
15 contoh rekayasa genetika15 contoh rekayasa genetika
15 contoh rekayasa genetika
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
morfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batangmorfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batang
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur hara
 
Unsur C ( karbon )
Unsur C ( karbon )Unsur C ( karbon )
Unsur C ( karbon )
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan Tanaman
 

Similar to HORMON SITOKININ.pptx

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanPertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Kelas x-q
 
Hormon zat pengatur tumbuhan
Hormon zat pengatur tumbuhanHormon zat pengatur tumbuhan
Hormon zat pengatur tumbuhan
Sarah Dongoran
 
1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmu
1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmu1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmu
1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmu
Andi Hafiidh
 
Laporan fitum c1
Laporan fitum c1Laporan fitum c1
Laporan fitum c1
dwi_alam
 
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
f' yagami
 
Hormon tumbuhan
Hormon tumbuhanHormon tumbuhan
Hormon tumbuhan
Pharmacist
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
Sri Sihaloho
 

Similar to HORMON SITOKININ.pptx (20)

Pertumbuhan perkembangan
Pertumbuhan perkembanganPertumbuhan perkembangan
Pertumbuhan perkembangan
 
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanPertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
 
Hormon zat pengatur tumbuhan
Hormon zat pengatur tumbuhanHormon zat pengatur tumbuhan
Hormon zat pengatur tumbuhan
 
59. faridatul amaniyah
59. faridatul amaniyah59. faridatul amaniyah
59. faridatul amaniyah
 
Modul xii sm tnew
Modul xii sm tnewModul xii sm tnew
Modul xii sm tnew
 
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanpertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
 
BAB 1 Pertumbuhan dan Perkembangan.pdf
BAB 1 Pertumbuhan dan Perkembangan.pdfBAB 1 Pertumbuhan dan Perkembangan.pdf
BAB 1 Pertumbuhan dan Perkembangan.pdf
 
Bab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhan
Bab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhanBab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhan
Bab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhan
 
1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmu
1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmu1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmu
1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmu
 
BIOLOGI_M3KB3
BIOLOGI_M3KB3BIOLOGI_M3KB3
BIOLOGI_M3KB3
 
Laporan fitum c1
Laporan fitum c1Laporan fitum c1
Laporan fitum c1
 
Biologi kelas XII IPA
Biologi kelas XII IPABiologi kelas XII IPA
Biologi kelas XII IPA
 
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
 
Hormon tumbuhan
Hormon tumbuhanHormon tumbuhan
Hormon tumbuhan
 
ZPT_Hormon tumbuhan_Fitohormon_pakai 2018-2019.pdf
ZPT_Hormon tumbuhan_Fitohormon_pakai 2018-2019.pdfZPT_Hormon tumbuhan_Fitohormon_pakai 2018-2019.pdf
ZPT_Hormon tumbuhan_Fitohormon_pakai 2018-2019.pdf
 
Pertumbuhan dan perkembangan awal
Pertumbuhan dan perkembangan awalPertumbuhan dan perkembangan awal
Pertumbuhan dan perkembangan awal
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i pertumbuhan dan konsultasi
Bab i pertumbuhan dan konsultasiBab i pertumbuhan dan konsultasi
Bab i pertumbuhan dan konsultasi
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptxJaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
arbidu2022
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
GilangNandiaputri1
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
VeonaHartanti
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptxMateri Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptxJaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi SosialFARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
 

HORMON SITOKININ.pptx

  • 2. ANGGOTA KELOMPOK 1) ALFINA VIONITA 2) ALFIYAH NURUL IZZA H 3) ANISA HASBUDIANA 4) CLARA SILVIANA A. R
  • 3. PENGERTIAN SITOKININ • Sitokinin adalah sekelompok hormon tumbuhan dan zat pengatur tumbuh yang mendorong terjadinya pembelahan sel di jaringan meristematik. Selain peran utamanya sebagai pengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel, sitokinin juga mempengaruhi dominansi pucuk, pertumbuhan kuncup tepi, dan penuaan daun
  • 4. SEJARAH • Haberlandt (1913) Hasil dari percobaan yang dilakukan Haberlandt menunjukkan cairan floem menginduksi pembelahan sel parenkim kentang. Hal ini membuktikan adanya pada tumbuhan senyawa yang merangsang pembelahan sel. • Haberlandt (1921) Pada penelitian kedua oleh Haberlandt diperoleh kesimpulan bahwa saat ada luka pada bagian tumbuhan maka akan terjadi proses induksi pembelahan sel untuk menutup permukaan yang luka. Senyawa yang merangsang pembelahan sel tersebut diduga adalah molekul yang kecil.
  • 5. LANJUTAN.. • Skoog (1941) Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Skoog saat teknologi kultur jaringan tumbuhan mulai berkembang. Skoog mencari tahu apakah metode kultur in vitro bisa menumbuhkan sel secara normal. Skoog juga mencari tahu apakah penambahan nutrisi serta zat pengatur tumbuh bisa menginduksi sel untuk tumbuh secara normal. • Miller et al. (1955-6) Miller berhasil mengidentifikasi kinetin dari DNA ikan hering yang diotoklaf sebagai zat kimia yang merangsang pembelahan sel. Kininadalah istilah pertama yang diusulkan untuk nama, namun ternyata sudah dipakai untuk hormon pada hewan. Kemudian dipilihlah cytokinin(Skoog) sebagai nama yang diambil dari istilah sitokinesis (pembelahan sel).
  • 6. LANJUTAN.. • Letham (1963-64) Letham adalah ilmuwan pertama yang mengisolasi sitokinin dan mengidentifikasi strukturnya dari jagung kernels. Sitokinin dalam jagung kemudian diberi nama zeatin, penyebabnya entah karena Letham berasal dari New Zealand atau karena senyawa ini diisolasi dari Zea mays (nama latin jagung).
  • 7. JENIS-JENIS SITOKININ • Tipe Adenine Tipe adenine ini banyak disintesis pada bagian perakaran, jaringan kambium dan sel-sel tumbuhan yang masih aktif membelah. Misalnya zeatin, kinetin, dan BAP (Benzyl amino purin) • Tipe fenilurea Tipe sitokinin yang kedua adalah fenilura. Tipe ini tidak bisa ditemukan pada bagian manapun dari tanaman. Sebab fenilurea tidak dibentuk sendiri oleh tumbuhan, contohnya adalah difeniluera dan tidiazuron (TDZ)
  • 8. RUMUS KIMIA • Jenis sitokinin Adenin kinetin (C10H9N5O) zeatin (C10H13N5O) 6-benzilaminopurin (C12H11N5) • Jenis fenilurea 1,3-Difenilurea (C13H12N2O) tidiazuron (C9H8N4OS)
  • 9. FUNGSI HORMON SITOKININ • Mengatur pertumbuhan tanaman dan pembentukan bunga. • Mempercepat pembentukan batang tanaman. • Merangsang sintesis protein pada bagian tumbuhan. • Menghambat proses penuaan daun. • Mendukung pembelahan sel. • Meningkatkan pembukaan stomata pada beberapa spesies tanaman tertentu. • Memicu pertumbuhan kuncup lateral sehingga bisa menurunkan dominasi pucuk apikal. • Mempengaruhi morfogenesis tanaman dalam teknik kultur jaringan. • Memiliki peran penting terhadap kloroplas. Saat sitokinin ditambahkan akan terjadi peningkatan kadar klorofil dan konversi etioplast menuju ke kloroplas juga akan meningkat melalui stimulasi sintesis klorofil.
  • 10. LANJUTAN... • Dapat berperan sebagai hormon yang fungsinya merangsang pemanjangan titik tumbuh daun. • Mendukung proses diferensiasi mitosis. • Merangsang perluasan daun dengan cara pembesaran sel. • Membantu merangsang pembentukan akar cabang. • Membantu proses pembukaan stomata pada sejumlah jenis tumbuhan. • Menstimulasi sintetis klorofil sehingga membantu proses konversi etioplast menuju ke kloroplas. • Memacu pertumbuhan kuncup tepi. • Mengatur proses sintesis RNA dan transkip lainnya. • Merangsang transportasi garam mineral dan asam amino menuju daun.
  • 11. KETERKAITAN SITOKININ DAN AUKSIN • Sitokinin kurang efektif dalam bekerja jika hanya berdiri sendiri. Untuk memaksimalkan kinerja, sitokinin selalu dibantu oleh auksin. Kedua hormon tersebut saling bersinergi untuk melakukan diferensiasi sel, jika salah satunya tidak ada maka tumbuhan tidak bisa mengalami perangsangan pada proses pembelahan sel dengan baik
  • 12. DAMPAK PERBEDAAN KONSENTRASI SITOKININ DAN AUKSIN • Jika konsentrasi sitokinin lebih besar dari auksin, maka pertumbuhan tunas dan daun menjadi tidak terkendali. • Jika konsentrasi sitokinin dan auksi relatif sama, maka pertumbuhan menjadi seimbang baik pada akar, tunas, daun maupun batang. • Jika konsentrasi sitokinin lebih kecil dari auksin, maka pembentukan akar akan menjadi lebih aktif.
  • 13. CONTOH HORMON SITOKININ Sitokinin umumnya ditemukan dalam konsentrasi yang lebih tinggi di daerah meristematik lateral dan jaringan yang berkembang. Contoh hormon sitokinin yaitu : • Zeatin (sitokinin alami yang terdapat pada biji jagung) • Kinetin (sitokinin sintetik) • BAP (6-benzilaminopurin) • BA (Benziladenin), dan • TDZ (Thidiazuron).
  • 14. MEKANISME KERJA SITOKININ • Beragamnya efek sitokinin menunjukkan bahwa senyawa tersebut mungkin mempunyai beberapa macam mekanisme kerja dalam jaringan yang berbeda. Namun, secara sederhana diduga bahwa satu efek utama yang umum diikuti oleh sejumlah efek sekunder, yang bergantung pada keadaan fisiologis sasarannya. Seperti pada hormon lain, penguatan efek uyama harus terjadi, karena sitokinin terdapat dalam konsentrasi yang rendah (0,01 sampai 1 µM). Adanya efek pemacuan oleh sitokinin pada pembentukan RNA dan enzim sudah diduga sejak lama, antara lain karena efek sitokinin biasanya terhambat oleh zat penghambat sintesis RNA atau protein. Belum diketahui efek khususnya pada sintesis DNA, walaupun sitokinin eksogen sering dapat meningkatkan pembelahan sel dan mungkin memang dibutuhkan untuk proses tersebut.