2. DRAMA SEBAGAI KARYA SASTRA
Drama sebagai salah satu genre sastra, memiliki kekhasan dibandingkan dengan
genre lain yaitu puisi dan fiksi. Puisi dalam menyampaikan pesan melalui pemadatan
makna dengan membatasi kata dan menyajikan kosakata pilihan yang imajimatif dan
menghasilkan multimakna bagi pembacanya. Demikian pula fiksi baik yang pendek
berupa cerita pendek dan yang cerita panjang berupa novel menyajikan narasi panjang
untuk menggambarkan tokoh dan amanat yang akan disampaikannya.
Drama memiliki kekhasan dari sudut pemakaian bahasa dan penyampaian amanatnya.
Pemaparan bahasa dalam karya sastra drama berupa pemakaian petunjuk lakuan yang
menggambarkan suasana dan penggunaan dialog para tokoh. Dari segi isi pesan,
penulis drama mengisahkan kehidupan manusia dengan berbagai persoalannya.
Penggambaran kehidupan manusia cenderung diperindah dan diperluhur seperti dalam
kisah klasik Jawa, misalnya Jaka Tingkir dan Jaka Tarub. Jaka Tingkir memiliki
kesaktian untuk mengalahkan puluhan buaya, dan Joko Tarub dapat memperistri
bidadari. Demikian pula cinta tidak mengenal kelas sosial seperti dalam drama
Pronocitro dan Roro Mendut dan Sampek Engtay.
jalan cerita, latar, tema, dan amanat (Nurgiyantoro, 2005). Persoalan yang muncul
dalam teks sastra drama berupa kejadian sehari-hari, atau reproduksi dari kisah-kisah
yang sudah ada seperti mite, legenda, sage, untuk digali persoalannya dalam konfliks
antartokoh dalam naskah.
Tema penulisan naskah drama biasanya diperoleh pengarang dari kesaksian hidup,
penggambaran realitas hidup, bahkan persoalan politik, sosial, dan budaya yang
dialami pengarangnya. Sebagai contoh, dramawan WS Rendra memotret pesoalan
kekuasaan dalam naskah Panembahan Reso. Iwan Simatupang memotret kehidupan
kaum marjinal dalam RT Nol RW Nol, Petang di Taman, Arifin C. Noor dalam Kapai
Kapai. Hal yang sama dilakukan oleh N. Riantiarno dalam naskah Opera Kecoa.
Naskah-naskah satire tentang kehidupan rakyat dan penguasanya terpotret dalam
3. Republik Bagong dan Opera Rumah Sakit jiwa. Potret pelacur kelas bawah dalam
naskah Tumirah Sang Mucikari karya Seno Gumira Aji Darma.
Pesan yang disampaikan penulis naskah drama terhadap kehidupan bertujuan
untuk memberi informasi, “mendidik”, memberi hiburan, sekaligus mengkritik persoalan
yang terjadi di masyarakat.
PEMERANAN
A. Ajaran Boleslasvky
Menurut Richard Boleslasvsky (Harymawan, 1993:27-41) memainkan peran aktor
memerlukan beberapa hal.
1. Pendidikan tubuh
Seperti (a) Senam, tari, olahraga, naik gunung, yoga, menyanyi, menari, dll,
(b) Ia juga memiliki pendidikan intelek dan kebudayaan seperti membaca karya-
karya besar tokoh drama seperti Shakespeare, Moliere, Gothe, Rendra, Teguh
Karya, Putu Wijaya, Arifin C. Noor. Mampu memahami sastra dunia dan sastra
Indonesia, mampu memahami psikologi, sosiologi, dan perasaan manusia, (c) Ia
juga memiliki pendidikan dan latihan sukma yaitu sukma yang dikehendaki tokoh
sesuai dengan kemampuan pengarang. Aktor mampu memanfaatkan pancaindera,
menumbuhkan ingatan, perasaan, dan ingatan visual untuk menghadirkan emosi.
2. Ingatan Emosi
Aktor harus mampu berlatih mengingat-ingat segala emosi yang terpendam
dalam halaman-halaman sejarah hidup masa silam. Kadang ia besedih seperti
Romeo yang ditinggal mati oleh Yuliet, bersedih seperti King Lear yang terlupakan
dan dikianati, atau Petrus yang bersedih karena menyangkal bukan murid Yesus.
Untuk melatih ingatan emosi Boleslasvky memberi nasihat pandang dirimu dengan
penuh kegembiraan. Kumpulkan semua yang kamu pernah alami, ingat, dan
4. kenanglah. Dengan demikian anda akan dapat menangis berurai air mata di
pangung, atau kecewa, atau bahagia, mengekspresikan emosi yang pernah ada
sesuai dengan naskah.
3. Laku dramatis
Yaitu perbuatan yang bersifat ekspresif dan emosi. Aktor harus mampu
mewujudkan apa yang disampaikan pengarang lewat dialog-dialognya. Disini, aktor
dituntut produktif dan kreatif. Dalam laku dramartis dikenal Hukum Trisesa. Batang
besarnya, idenya, pokok pentas datang dari sutradara. Dahan-dahannya, unsur-
unsur ide, bagian ide pokok pikiran datang dari aktor. Daun-daunnya, merupakan
kombinasi keduanya untuk menghadirkan kecemerlangan ide.
4. Pembangunan watak
Bagaimana menelaah struktur psikis peran. Bagaimana intelegensinya, pintar
dan bodoh, bagaimana wataknya, angkuh kasar, tegas, ragu, pendiam, pemalu,
pengecut. Bagaimana watak ke dalam. Misalnya, orang yang kasar sering punya
sifat adil dan penyayang. Orang yang diam tetapi pendendam dan punya sifat
kejam. Aktor juga memberikan identifikasi, menyelidiki setiap detil kehidupan peran
yang dimainkan. Untuk melakukan hal ini, aktor bisa melihat foto, sejarah, dan
biografi yang dimainkan. Mencari hubungan emosi dengan peran. Naskah harus
keluar dari emosi yang kita rasakan. Emosi diperlukan untuk memberikan
kedalaman pada watak yang dimainkan sesuai naskah.
5. Observasi atau pengamatan
Seorang aktor adalah observatory kehidupan. Ia harus mampu
memperhatikan cara orang mencangkul, mengajar di kelas, memimpin rapat
perusahaan, cara meminum kopi, menghisap rokok, menikmati kicau burung dll.
Manfaat obeservasi adalah untuk memantapkan gesture, mimik, ekspresi.
Bagaimana seorang aktor usia 20 tahun memerankan kakek berumur 80 tahun
misalnya. Ia harus mampu berjalan agak melengkung karena pinggang kakek
sudah sakit, jalannya tertatih, dan cara bicaranya terbata-bata, dst. Demikian pula,
untuk memerankan ustadz, pendeta, ulama, dokter, polisi, jaksa, germo, pelacur,
guru, gelandangan, polisi, tentara dan profesi lain ia harus melakukan observasi.
5. 6. Irama
Irama adalah perubahan-perubahan yang teratur dan yang dapat diukur dari
segala macam unsur yang tergantung dari sebuah hasil seni—dengan syarat bahwa
semua perubahan secara berturut-turut merangsang perhatian penonton dan
menuju ke tujuan akhir si seniman. Dengan kata lain irama, ibaratnya sebuah musik
yang kadang nadanya tinggi dan kadangkala rendah. Demikian pula irama dalam
pertunjukan teater agar pertunjukan tidak monoton. Seringkali ada suara meledak
dan tegang, namun ada juga suara yang lembut mesra. Ada adegan anarkis dan
kekerasan namun juga ada adegan yang mengandung empati atau belarasa.
Keenam Ajaran Boleslasvky sering dalam latihan aktor disebut olah tubuh,
olah rasa, olah jiwa. Semua itu merupakan,motor kreativitas dan imajinasi. Hasinya
suara yang cernih, melodius, bervibrasi. Pendengaran yang tajam dan responsif.
Gerak-gerak estetik, responsif, kreativitas dan imajinasi yang terlatih.
Aktor berkolaborasi dalam gerak tari
Koordinasi dalam panggung yang simeterikdan diagonal
6. Pertemuan 1
Pelacakan Pendahuluan
Sebelum guru menyajikan naskah drama di kelas, sebaiknya ia lebih dahulu menyeleksi
dan menguasai isi drama itu, ia mendahului dengan menceritakan secara singkat pokok
persoalan dalam naskah drama.
Strategi pengajaran:
Melakukan pembacaan naskah drama di kelas sebagai suatu cara perkenalan.
Menyiapkan rekaman atau model drama.
Memberikan latihan gerak semua anggota tubuh (olah tubuh) sebagai latihan
dasar.
Pertemuan 2
Penentuan Sikap Praktis
Guru sebaiknya menyampaikan drama baik melalui cerita atau memperlihatkan contoh
pementasan melalui rekaman video, dan tindakan lain yang dapat membangkitkan
minat siswa untuk mempelajari drama.
Strategi pengajaran:
Siswa disuruh mengamati dan mendiskusikan gerakan atau aktivitas temannya.
Setelah para siswa berhasil menirukan gerakan-gerakan sederhana dengan
baik, mereka kemudian dapat diminta untuk memikirkan situasi yang lebih
kompleks dengan menirukan gerak-gerak yang lebih bervariasi.
7. Pertemuan 3
Introduksi dan Penyajian
Setiap siswa diberi teks agar ia dapat mempelajari
Diajukan pertanyaan-pertanyaan sekilas isi drama untuk mengetahui
pemahaman siswa akan isi drama dan memancing mereka untuk secara tidak
langsung membaca drama secara berulang-ulang.
Mendiskusikan fakta lewat pertanyaan-pertanyaan.
Memilih salah seorang siswa sebagai sutradara yang tidak hanya memahami
alur cerita, tetapi juga dapat membaca arah penampilan panggung dan bila perlu
dapat menggambarkan situasi serta memberi komentar spontan dan jelas.
Pertemuan 4
Diskusi
Pertanyaan dalam diskusi ini sebagai upaya untuk membantu pemahaman siswa dan
mendorong pemeran untuk meneliti makna adegan dengan lebih jeli.
Strategi pengajaran:
Setelah para siswa berhasil menirukan gerakan-gerakan sederhana dengan
baik, mereka kemudian dapat diminta untuk memikirkan situasi yang lebih
kompleks dengan menirukan gerak-gerak yang lebih bervariasi.
Sampai pada tahap-tahap tertentu, latihan gerak ini hendaknya mulai disertai
dengan latihan mengucapkan kata-kata.
8. Untuk latihan perpaduan gerak dengan kata-kata ini, guru hendaknya
menentukan pemilihan cerita dan skenario yang sebelumnya telah dikenal siswa.
Siswa hendaknya mulai dibina untuk mencari situasi dramatis dalam cerita dan
mencoba menyusunnya sendiri.
Pertemuan 5
Pengukuhan
Pengukuhan dapat dilakukan dengan cara melaporkan pementasan, menuliskan dialog,
membuat adegan, mencari cerita pendek, novel yang dapat diubah menjadi teks drama
atau sebaliknya drama diubah menjadi cerpen/novel/sinopsis.
Pertemuan 6
Diskusi lanjut
Di samping pembahasan yang mendalam tentang isi teks, diskusi hendaknya disertai
dengan peragaan praktis adegan-adegan tertentu.
Pertemuan 7
Praktek percobaan
Percobaan ini dapat memanfaatkan gedung sekolah dengan cara membagi kelompok.
Setiap kelompok diberi tugas untuk mempelajari adegan tertentu, kemudian
memerankannya dengan versi mereka sendiri untuk diamati oleh teman-teman
9. sekelasnya yang lainnya. Cara ini cocok untuk menumbuhkan pemikiran baru, saran-
saran dan perbaikan pada praktek pementasan selanjutnya.
Pertemuan 8
Latihan mengucapkan dialog
Semua siswa diajak untuk memperhatikan lafal, lagu, tekanan, jeda, tempo,
ekspresi wajah dan suasana keheningan.
Guru selalu siap untuk mendemonstrasikan bagaimana mengucapkan dialog dan
berakting dengan baik.
Guru memilih para pemain yang tepat dan penghafalan teks dimulai.
Proses memilih para pemain yang tepat dan penghafalan teks dimulai.
Proses penghafalan teks ini dapat diulang-ulang dengan menekankan nilai
dramatis di tempat-tempat tertentu dalam teks tersebut.
Pertemuan 9
Akting
Kapan seorang pemain harus muncul, bagaimana posisinya, kapan harus
mengubah posisinya, gerakan-gerakan apa yang harus dilakukan agar dapat
menimbulkan efek dramatis, kapan harus diam dan kapan harus berkata-kata
atau berteriak.
Unsur gerak dan kata-kata dapat dipadukan dalam bentuk lakon sehingga
permainan akan menjadi lebih hidup.
10. Pertemuan 10
Pementasan
Guru harus menentukan pementasan macam apa yang diinginkan. Apabila
pentas drama untuk umum, maka guru harus bertindak sebagai produser,
melatih secara khusus, membagi tugas untuk pementasan.
Guru tidak perlu mempersiapkan perlengkapan lengkap jika drama tidak
dipentaskan untuk umum.
11. SALAH SATU NASKAH DRAMA MUSIKAL YANG DIPERANKAN MAHASISWA
PIAUD UIN RADEN FATAH PALEMBANG
Penampilan drama musikal anak dengan judul ‘Kita semua Bersaudara’
Yang akan diperankan oleh:
Siti sri rahayu sebagai susanti
Putri stela aprianti sebagai rose
Anis sa’adah sebagai jasmine
Pramesti hardika sebagai anggrek
Diah purnama sari sebagai tulip
Siti maimunah sebagai matahari
Lili tri agus sebagai lebah
Reni wijayanti sebagai kupu-kupu
Latar waktu yang digunakan adalah ketika pagi hari, sedangkan latar tempat di dalam
kamar susanti dan kebun bunga depan rumah milik susanti.
Alur yang digunakan adalah alur maju.
Selamat menyaksikan
#PART 1
Suatu pagi di desa pelangi, seorang putri kecil baru saja bangun dari tidurnya ketika
suara alarm berbunyi. (kring kring kring)
Susanti : (pantonim bangun tidur) (membaca doa bangun tidur)
Saya mandi dulu ya teman teman
(menyanyi lagu Ayo Mandi)
Segarnya sudah mandi,
teman-teman sudah pada mandi semua belum?
Kita harus mandi pagi biar badan bersih dan sehat.
(suara adzan)
12. Adzan sudah berkumandang teman-teman, kita harus ambil air
wudhu untuk segera sholat.
(menyanyi ambil wudhu)
Ada yang tau, jumlah rakaat sholat shubuh? (suara jawaban ‘dua’)
, good. Saya sholat shubuh dulu ya teman teman.
(mengganti baju sekolah)
(menyanyi lagu selamat pagi kukuruyuk)
Pagi yang cerah di desa pelangi, sesuatu yang ditunggu-tunggu kini akan segera terbit.
Sun : (suara matahari terbit) “Selamat pagi duniaku, aku akan menyinari
seluruh makhluk yang ada di dunia ini, manusia, hewan dan tumbuhan
kamu... kamu... kamu.... hhhe....
Susanti : teman-teman, saya sudah selesai sarapan, apakah penampilan saya
hari ini rapi dan cantik? (sudahhh...) oke. aem redi go tu skul.
Ehhh, saya harus bertemu bunga-bunga dulu.
Berbagai aktivitas Susanti di pagi hari telah dilalui, kini saatnya Susanti menyapa
bunga-bunga di halaman miliknya.
(keluar rumah)
#PART 2
Susanti sangat senang berkebun untuk menanam bunga. Banyak jenis bunga yanng
sudah ditanam oleh Susanti antara lain, bunga tulip, bunga anggrek, bunga melati, dan
mawar. Setiap hari , sebelum pergi ke sekolah Susanti menyapa bunga-bunganya
terlebih dahulu. Menyiramnya dan memberikannya pupuk.
(bernyanyi lagu lihat kebunku)
Susanti : selamat pagi, good morning matahari, morning bunga-bungaku yang
indah. Apa kabar bunga tulipku? kamu cantik sekali dan memang
kamu yang paling cantik.
Tulip : Ba.. baa.. ik putri. Te..tee..rima kasih putri.
Susanti : how are you, anggrek?
13. Orchid: alhamdulillah, hari-hari i selalu bersemangat, semakin hari semakin
comel dan cantik.
Susanti : bagaimana dengan mu jasmine?
Jasmine : demi kesejahteraan bersama, apik apik wae putri.
Susanti : kamu rose?
Rose : aku baik-baik saja.
Susanti : da.. da... da.... good bye bunga-bungaku, saya pergi ke sekolah dulu
ya. Daa......
(menyanyi dan menari bersama lagu pagiku cerah) (susanti ke sekolah)
#PART 3
Setiap bunga memiliki ciri-cirinya masing-masing, ada yang berwarna merah, putih,
ungu, dan pink. Kebiasaannya pun beragam, ada yang selalu bijak dan puitis, ada yang
selalu bersemangat dan ada yang gagap.
Jasmine : demi kesejahteraan bersama, duhai teman-temanku, masih adakah
kau di hari ini, melihat matahari dan merayakan semilir angin dalam
hati. Marilah kita awali pagi ini dengan senantiasa bersyukur kepada Allah
dan senyuman.
Tulip : ii..i..ya pagi hari haa..ha..rus semangat dan terse..se. nyum.
Orchid: i harus cantik setiap hari, make setiap pagi i harus besolek. Pakai
bedak, pakai lipstik, cantiknyee...
Rose : aku mah bunga yang pertama kali ditanam di taman ini, aku juga atuh
yang paling indah dan cantik. Hmm....
Jasmine : demi kesejahteraan bersama. Teman-teman, kita harus nurut
dengan putri susanti karena kita sudah ditanam, diberi pupuk,
dirawat dan kita harus saling menjaga satu sama lain, harus kompak. Kita
harus bersyukur atas hadirnya mereka, lebah dan kupu-kupu yang
membantu kita dalam penyerbukan, matahari yang senantiasa menyinari
kita dan membantu daun-daun kita untuk berfotosintesis.
14. Rose : aku teh bisa hidup sendiri tanpa bantuan siapa pun. Jadi aku gak
butuh omong kosong kamu (nunjuk ke melati).
Tulip : rose, ti..ti..dak boleh se..se..perti itu
Rose : kamu ya gagap, ga usah teh ikut-ikut ngomong.
Inilah awal percakapan bunga-bunga yang menjadi awal permusuhan diantara mereka.
#PART 4
Tak jauh dari kebun bunga milik Susanti, dua sekawanan sedang mencari makanan
sambil bernyanyi riang gembira. Dua sekawanan itu antara lebah dan kupu-kupu.
Mereka sama-sama mencari sari bunga yang manis dan lezat.
Lebah dan kupu-kupu: alalalallalalalalal ... alalalalla
Kupu-kupu : Dimana kita harus mencari sari bunga yang manis dan lezat, lebah?
Lebah : Ayo kita kesana saja!
Lebah dan kupu-kupu: alalalallalalalalal ... alalalalla
Lebah : wahhhh,, itu dia, disana banyak sekali bunga-bunga. Pasti sarinya
manis dan lezat.
Kupu-kupu : wah...... iya banyak sekali.
Lebah : iylah siapa dulu yang menemukan. Jadi, ini punyaku semua!!!
Kupu” : yah...... kok gitu
Lebah : iya ini semua punyaku. Aku yang menemukan. Jadi kamu aku beri
sedikit saja.
Kupu” : tidak bisa begitu, kitakan menemukaannya bersama. Jadi ini punya
kita berdua
Lebah : tidak tidak!!! (korea) aku tidak mau.
(lalu datanglah matahari menghampiri lebah dan kupu-kupu)
Matahari : ada apa kalian berdua wahai kupu-kupu dan lebah (bergaya)
15. Kupu’’ : iya matahari. Lebah tidak mau berbagi sari bunga degan ku. Padahal
kami menemukan nya bersama.
Anggrek : wahhh...... kita mau di perebutkan. Pasti aku yag pertama di pilih
Tulip : aku juga ingin di pilih (suara pelan)
Mawar : tidak mungkin atuh kalian semua yang di pilih. Pasti nya teh aku yang
di pilih, karena aku bunga pertama yang di tanam di taman ini. Ha ha
Melatih : takdir itu sudah di atur allah. Kita tidak boleh saling mencela satu
sama lain. Sebagai makhluk hidup kita harus hidup rukun.
Lebah : ohh tidak bisa. Aku yang menemukan nya matahari
Matahari : jika kalian menemukan nya berdua maka kalian harus berbagi dengan
adil.
Lebah : kau matahari gendut. Tidak usah ikut campur tutup saja mulut mu
yang sering makan itu.
Matahari : (mendengus)
#PART 5
Ternyata bunga mawar merasa iri dengan bunga tulip karena bunga tulip baru ditanam
sedangkan bunga mawar bunga yang pertama kali ditanam di kebun bunga milik
Susanti dan Susanti sangat menyukai bunga tulip. Oleh karena itu, bunga mawar
mempengaruhi bunga anggrek untuk mencelakakan bunga tulip.
Mawar : (iiihhhhhhh gua benci sekali sama si gagap itu sok sekali dia) aku teh
harus mencari cara untuk menyingkir kan dia.
Eeeeehhhhmmmm............
(lihat si anggrek) nah kebetulaan ini dia umpan aku
Mawar : hay anggrek kamu meuni geulis pisan hari ini
Anggrek : iya dong kan aku cantik sekali setiap hari (lentik gareng)
16. Mawar : iya emang. Tapi kenapa ya tuan putri kita selalu memilih tulip atuh
dan selalu di nomor satu kan. Kamu teh merasa seperrti itu nggak ?
Anggrek : ah masa sih. Menurut ku engga kok. Mungin itu hanya perasaan mu
saja
Mawar : masa iya kamu engga merasa. Tau gak kemarin aku dengar si tulip
menjelek-jelekkan kan kamu atuh. Kata nya teh kamu itu bunga yang
jelek, terus ini lah itu lah banyk poko na mah.
Anggrek : haaaa.... ciyus mie apa???
Mawar : mie oyeng atuh, ih aku mah serius. Aku juga teh denger sendiri
sendiri maka nya aku kasih tau ke kamu kejelek kan si gagap itu yang
sok polos
Anggrek : berani sekali dia cakap macam tu. Padahal I dah baik dengan die
Mawar : jadi kita teh sekarang harus mencelaka kan si tulip itu
Anggrek : betul betul betul
#PART 6
Bunga mawar berhasil mempengaruhi bunga anggrek. Lalu mereka berdua membuat
rencana untuk mencelakakan bunga anggrek dengan menaburkan serbuk racun.
Setelah mendapatkan serbuk mereka segera menghampiri bunga tulip.
Mawar & anggrek : hye tulip
Tulip : ha....haye a..adaa a....aapaa???
Mawar : ayo atuh cepet kita menghampiri si gagap dan menaburkan serbuk
ini
Anggrek : iya ayo.
Bunga mawar dan anggrek bergegas menghampiri bunga tulip untuk menaburkan
serbuk racun. Tapi saat di tengah jalan mawar tersandung dan serbuknya tersiram ke
bunga mawar. Lalu anggrek terkejut dan meminta tolong.
Anggrek : tulip..... tulipppp...... tooo....lll....oooo....nnnngggg.
Tulip : ( datang menghampiri ) aaa..adaaa aappa...aa aa...nggrekkk ?
17. Anggrek : ini, mawar terkena serbuk bercun
Tulip : kok bisa ??? baiklah aku akan mengambil air ajaib untuk
membersihkan/menyiram serbuk itu dari tubuh mawar.
#PART 7
Bunga mawar pun menyesal, setelah rencananya gagal. Dan bunga mawar
menjelaskan semuanya kepada bunga anggrek. Lalu meminta maaf dan berterimakasih
kepada bunga anggrek dan bunga tulip.
Mawar : Tulip maaf kan aku, aku telah menyakiti kamu dan menjelekkan kamu
di depan anggrek. Dan anggrek maafkan gua sudah menghasut kamu
untuk memusuhi dan mencelakakan tulip.
Anggrek : jadi, kau membohongi I mawar ? kenape kau lakukan tu ? jahat kali
kau ?
Mawar : aku teh sirik sama situlip, dia baru ditanam tapi dia selalu
diutamakan dan dipuji-puji sama tuan putri, sedangan aku. Aku mah apa
atuh gak pernah dipuji sedikitpun.
Anggrek : Ahh... sudahlah, I kecewa dengan yu.
Melati : teman-teman nasi sudah menjadi bubur, sekarang kita tidak boleh
menjelekkan satu sama lain. Kita harus hidup damai, tentram dan
rukun.
#PART 8
Pertikaian antara bunga-bunga sudah selesai. Akan tetapi, pertikaian antara lebah dan
kupu-kupu belum selesai. Lebah bergegas cepat menghampiri bunga-bunga untuk
mengambil semua sari bunga, tapi saat lebah berlari cepat ia menabrak pohon, lalu
terjatuh.
Matahari : Hahaha (lentek) mano biji mato tu cuy. Kan sudah saya katakan tidak
boleh serakah.
Kupu-kupu menyadarkan lebah yang pingsan setelah menabrak pohon. Setelah
tersadarkan lebah terharu karena kupu-kupu yang menolongnya.
18. Kupu-kupu : kamu baik-baik saja, lebah?
Lebah : (mengangguk, dan menangis) saya menyesal, maafkan aku kupu-kupu
Kupu-kupu : sudah lebah, tidak masalah. Kamu tetap sahabat terbaik aku.
Lebah : terimakasih kupu-kupu
Pertikaian lebah dan kupu-kkupu diakhiri dengan saling berpelukan.