3. TEATER MODERN
3
Teater non tradisional atau teater modern, adalah
jenis teater yang tumbuh dan berkembang di
tengah keramaian kota dengan adanya pengaruh
dari teori Barat. Cerita yang dipentaskan
bersumber dari sebuah karya sastra atau peristiwa
sehari-hari.
4. 4
Naskahnya terdiri dari
peranan central,
pembentukan watak dan
karakter tokoh, serta alur
cerita. Para pemain harus
meminimalisir
improvisasi dengan
maksud agar bangun
ceritanya standar,
sehingga meskipun
dilakukan pementasan
berulang-ulang kali,
cerita tetap sama.
Peran sutradara
sangatlah penting
dalam teater modern,
karena merupakan
tokoh central yg
memiliki hak tunggal
dalam hal
menginterpretasikan
naskah cerita yang
ingin ditampilkan dan
dipersembahkan
kepada penonton.
11. 11
Panggung tertata rapi
dengan jenis peralatan yang
lebih kompleks
dibandingkan dengan
teater tradisional.
Terdapat pengaturan
akan jalur cerita yang
dipentaskan.
Jumlah peserta lebih
banyak dibandingkan teater
tradisional. Dan umumnya
dilakukan di gedung
tertutup.
Tidak banyak interaksi
yang dilakukan antara
penonton dengan
pemain..
13. 13
Satu perbedaan yang cukup menonjol antara teater tradisional
dengan yang modern adalah interaksi dengan penonton. Dalam
teater tradisional, penonton dianggap sebagai satu bagian dari
pertunjukan sehingga pemain yang berada di panggung banyak
melakukan interaksi dengan penonton. Sedangkan dalam
teater modern, terdapat batasan yang cukup tegas antara
pemain dengan penonton.
14. 14
Disamping itu, tempat pelaksanaan dan aturan tata panggung
juga sangat jauh berbeda. Pada teater tradisional, panggung
yang disiapkan cukup sederhana, dengan suasana yang lebih
santai. Kadang diselipkan pula sedikit humor untuk menghibur
para penonton. Sedangkan dalam teater modern, tata
panggungnya lebih tersusun rapi, dengan suasana yang
formal dan dipertotonkan diatas panggung dengan ukuran
yang lebih besar.
17. NASKAH
17
Naskah atau bisa disebut lakon dalam teater
juga merupakan penunjang yang melahirkan
berbagai unsur-unsur yang ada yaitu, aktor,
pentas, sutradara, dan kostum.
18. PENTAS
18
Pentas merupakan salah satu unsur
yang menghadirkan keestetikan sebuah
pertunjukan, karena pentas merupakan
juga menghadirkan unsur penunjang
yang di dalamnya ada property, tata
lampu, dan alat-alat yang lain yang
berkenaan dengan pentas.
19. SUTRADARA
19
Sutradara merupakan unsur yang
mengarahkan semua unsur dalam sebuah
seni pertunjukan. Mengarahkan seorang
aktor, membedah naskah, melahirkan ide-
ide tentang pentas yang mau digunakan.
22. 22
• Plot merupakan jalinan cerita
• Penokohan dan perwatakan
• Penulis lakon sudah menggambarkan perwatakan tokohnya.
Dalam keterkaitan penokohandan perwatakan terdapat tokoh
protagonist, tokoh antagonis dan tokoh pembantu.
• Dialog. Ciri khas suatu drama adalah naskah yang berbentuk
percakapan atau dialog yang berbentuk lisan dan komunikatif
dan bukan ragam bahasa tulis.
23. 23
• Setting biasanya disebut latar cerita. Setting meliputi tiga
dimensi, yaitu tempat, ruang dan waktu.
• Tema merupakan gagasan pokok yang terkandung dalam
drama. Tema berhubungan dengan premisdrama yang
berhubungan dengan nada dasar dan sudut pandang
pengarang.
• Amanat atau pesan pengarang
25. 25
Sutradara yaitu orang yang mengoordinasikansegala
anasir pementasan.Sejak latihan dimulai sampai selesai.
Maka dari itu sutradara harus menguasai segi artistic dan
segi teknis pementasan.
26. 26
PERAN SUTRADARA
Menjelaskan penafsiran lakon kepada pemain
Menyusun rencana pembiayaan
Mendiskusikan tata rias, tata panggung dan tata cahaya
Menyusun program teatrikal
Melatih para pemain
Mewujudkan lakon diatas pentas
Memberi dorongan moral dan mengamati pentas saat berlangsung
28. 28
PEMILIHAN PERAN
Aktor dan aktris merupakan tulang pementasan. Pemilihan
actor atau aktris biasanyadisebut casting. Ada lima macam
teknik casting yaitu:
Castingby ability, yaitu pemilihanperan berdasar
kecakapan atau kemahiran yang sama atau mendekati
peran yang dibawakan
Castingby type, yaitu pemilihanperan berdasarkanatas
kecocokan fisik pemain
29. 29
Antitype casting, yaitu pemilihanperan bertentangandengan
watak dan ciri fisik yang dibawakan (berlawanandengan
watak dan cirri fisiknya sendiri)
Castingto emotionaltemperament,yaitu pemilihanpemeran
berdasarkanobservasi kehidupan pribadi calon pemeran
Therapeuticcasting, yaitu pemilihanpemeran denganmaksud
untuk penyembuhan terhadap ketidakseimbanganpsikologi
dalam diri seseorang
30. 30
MENGADAPTASIKAN KARAKTER SESUAI
CASTING
Berperanadalah menjadi orang lain sesuai dengan tuntutan
lakon drama. Sejauh mana keterampilanseseorangactor
dalam berperan ditentukan oleh kemampuannya
meninggalkanegonyasendiri dan memasuki serta
mengekspresikantokoh lain yang dibawakannya
31. 31
Hal yang harus diperhatikanoleh pemeran:
• Kreasi yang dilakukan aktor atau aktris
• Peran yang dibawakan harus bersifat alamiahdan wajar
• Peran yang dibawakan harus disesuaikandengan tipe, gaya,
jiwa dan tujuan dari pementasan.
• Peran yang dibawakan harus disesuaikandengan periode
tertentu dan watak yang harus direpresentasikan.
32. 32
MENGATUR BLOCKING / POLA
PERMAINAN
Dalam seni peran setiap tokoh harus mampu memerintah
badan, suara, emosi dan semua situasidramatic. Ia harus
mampu membantu dan mengontrol karakter
33. 33
Adapun contoh permainan(blocking) gerak-gerak pokok yang
harus disiapkan oleh pemeran, yaitu:
• Latihan tubuh
• Latihan suara
• Observasi dan imajinasi
• Latihan konsentrasi
• Latihan teknik
35. DRAMA MUSIKAL
35
Contoh seni teater modern yang pertama
adalah dram musikal. Drama musikal
merupakan jenis teater yang didalamnya
lebih banyak diselingi oleh musik serta
para pelakunya yang menyanyi.
36. OPERA
36
Opera sebagai contoh dari cabang seni
teater modern merupakan sebuah
sandiwara atau drama yang dramatis
mulai dari tata panggung dan
pementasan musik.
37. KABARET
37
Kabaret juga termasuk sebagai contoh seni
teater modern yang berkembang mengikutin
jaman. Kabaret merupakan pertunjukan dari
dunia seni yang berasal dari daerah barat
(luar negeri) yang lengkap dengan hiburan
musik, sandiwara, nyanyian, serta tarian
tarian.