Jabatan Fungsional Statistisi Terampil

I N T I B A G I A N K E D U A
JABFUNG
BINTEK JABFUNG PROMAL BY LUZIANA W TANJUNG
Content and design graphic by: LUZIANA WIJAYA TANJUNG, SST

TERAMPIL
HAI,…
MASIH SEMANGAT
TOH, MARI BETA
KASIH TAHU
KEGIATAN FOR
KUMPUL AK

I. PENDIDIKAN
II. PENYEDIAAN DATA DAN INFORMASI STATISTIK
III. ANALISIS DAN PENGEMBANGAN STATISTIKAKSTATISTISI TERAMPIL
PENGUMPULAN AK BAGI TERAMPIL BISADARI 3
UNSUR

AKSTATISTISI TERAMPIL
PENDIDIKANI

PENJELASAN :
PENDIDIKAN SEKOLAH DIMAKSUD UNTUK STATISTISI TERAMPIL
ADALAH PENDIDIKAN FORMAL PADA PERGURUAN TINGGI DALAM
NEGERI YANG DIAKREDITASI OLEH KEMENTERIAN YANG
BERWENANG ATAU PERGURUAN TINGGI LUAR NEGERI YANG
IJAZAHNYA DIAKUI OLEH KEMENTERIAN YANG BERWENANG.
SATUAN HASIL : IJASAH
ANGKA KREDIT :
 DIPLOMA III (DIII) : 60,000
UNTUK YANG TELAH MENJADI STATISTISI:
 DIPLOMA II (DII) : 40,000
 DIPLOMA I (DI) : 30,000
 SLTA : 25,000
PELAKSANA : SEMUA JENJANG
I.A. PENDIDIKAN SEKOLAH DAN MEMPEROLEH
IJAZAH/GELAR

BUKTI FISIK :
1. FOTOCOPY IJAZAH DAN TRANSKRIP (DAFTAR NILAI DARI MATA
KULIAH YANG DITEMPUH) YANG DILEGALISIR OLEH INSTANSI YANG
BERWENANG SESUAI DENGAN PERATURAN DAN KETENTUAN YANG
BERLAKU BAGI PENGANGKATAN PERTAMA DAN PENINGKATAN
PENDIDIKAN.
2. FOTOCOPY SURAT TUGAS ATAU IJIN BELAJAR BAGI STATISTISI YANG
MENINGKATKAN PENDIDIKAN, DAN KETENTUAN LAIN YANG
DIPERSYARATKAN.
 ATURAN IZIN BELAJAR HARUS SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG ADA
SEPERTI YANG TELAH DI SAMPAIKAN PADA PRESENTASI BAGIAN INTI
PERTAMA.
 BAGI KEPALA KABUPATEN/KOTA DIHARAPKAN AGAR SELALU MELAKUKAN
CEK AND RICEK SEBELUM MEMBERIKAN IZIN BELAJAR YANG DIAJUKAN
AGAR TIDAK MERUGIKAN PEGAWAI DI MASA YANG AKAN DATANG DAN
MENJADI BEBAN MORAL BAGI YANG MENGIZINKAN.

CONTOH :
1. IWAN, A.MD., STATISTISI PELAKSANA DENGAN PENDIDIKAN DIII,
MEMPEROLEH IJAZAH S1 JURUSAN STATISTIK MAKA IWAN
MEMPEROLEH TAMBAHAN ANGKA KREDIT DARI UNSUR
PENDIDIKAN SEBANYAK 100,000 – 60,000 = 40,000.
2. YANTO, STATISTISI PELAKSANA LANJUTAN DENGAN PENDIDIKAN
SMA, MEMPEROLEH IJAZAH DIII JURUSAN STATISTIK MAKA YANTO
MEMPEROLEH TAMBAHAN ANGKA KREDIT DARI UNSUR
PENDIDIKAN SEBANYAK 60,000 – 25,000 = 35,000.
3. AMBAR, STATISTISI PELAKSANA LANJUTAN, DENGAN PENDIDIKAN
SMA, MEMPEROLEH IJAZAH S1 JURUSAN PENYIARAN. BILA AMBAR
BEKERJA DI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, MAKA
AMBAR MEMPEROLEH TAMBAHAN ANGKA KREDIT DARI UNSUR
PENUNJANG SEBESAR 5,000.

Note
 DIII/S1 NON STATISTIK
1. WAJIB IKUT DIKLAT STT DAN STA
2. DIII/S1 NON STATISTIK IKUT&LULUS STT DIBERI WAKTU 3 TH,
DALAM JANGKA WAKTU ITU PROSES MENJADI STATISTISI
FUNGSIONAL TETAP BISA BERJALAN
3. JIKA BELUM (IKUT/LULUS) AK IJAZAH DIII/S1 BISA MASUK AK
KETIKA NAIK GOL III/a MENJADI UNSUR PENUNJANG DIII = 3
DAN S1 = 5  STILL TERAMPIL
4. JIKA LULUS, MAKA BISA MASUK AK NILAI PENDIDIKAN
FORMAL UNSUR UTAMA:
 DIII = 60  STILL TERAMPIL
 DAN S1= 100  ALIH STATISTISI AHLI

Note
5. SERTIFIKAT DIKLAT STT ATAU STA TIDAK DINILAI SEBAGAI
DIKLAT KARENA HANYA MERUPAKAN ENTRY POINT UNTUK
“MELEGALKAN” IJAZAH DIII/S1 NON STATISTIKNYA
6. ALIH STATISTI TERAMPIL  AHLI:
 NAIK PANGKAT KE III/a DAHULU
 BARU NAIK JABATAN KE STATISTISI AHLI BERDASARKAN AK
TERAKHIR YANG DIPEROLEH
7. PUNYA IJAZAH S1 TETAPI TIDAK MAU MENJADI STATISTISI AHLI
BISA SAJA, TETAPI AK S1-NYA MASUK SEBAGAI UNSUR
PENUNJANG = 5
PERLAKUANNYA SAMA ANTARA:
1. MASUK PNS DENGAN IJAZAH SMU PADAHAL SUDAH S1
2. MASUK PNS DENGAN IJAZAH SMU KEMUDIAN KULIAH S1

I.B. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL DI BIDANG
STATISTIK SERTA MEMPEROLEH SURAT TANDA TAMAT
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (STTPP)/ SERTIFIKAT (1)
PENJELASAN :
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) FUNGSIONAL DI BIDANG
STATISTIK BERTUJUAN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DI
BIDANG STATISTIK. ANTARA LAIN DIKLAT STATISTIK DEMOGRAFI,
KOMPUTASI STATISTIK, PENGHITUNGAN PDB/PDRB, STATISTIK
PERTANIAN, STATISTIK PERHUBUNGAN, STATISTIK HARGA.
SATUAN HASIL : STTPP/SERTIFIKAT
DIKLAT YANG DAPAT DINILAIKAN ADALAH DIKLAT
YANG MEMBAHAS ALAT-ALAT STATISTIK.

ANGKA KREDIT :
 LAMANYA LEBIH DARI 960 JAM (15,000)
 LAMANYA ANTARA 641 - 960 JAM (9,000)
YANG DIMAKSUD JAM ADALAH JAM PELAJARAN (JP). 1 (SATU) JP = 45
MENIT APABILA DALAM STTPP LAMANYA PENDIDIKAN HANYA TERTULIS
DALAM SATUAN HARI, MAKA SATU HARI DIPERHITUNGKAN 8 (DELAPAN)
JAM PELAJARAN.

Note
Contoh penghitungan:
 3 hari kegiatan, 1 hari 8 jam
 3 x 8 = 24 jam
24 x 60 menit
45 menit
MINIMAL KEGIATAN INI BERLANGSUNG SELAMA 10 JAM
SETIAP KEGIATAN BAIK ITU PELATIHAN MAUPUN DIKLAT BIASAKAN:
 BAGI PEGAWAI  HARUS ADA SURAT TUGAS
 BAGI PENYELENGGARA  HARUS MEMBERIKAN/MEMBUAT
SERTIFIKAT
 JIKA BELUM/TIDAK MENDAPAT SERTIFIKAT, KOMUNIKASIKAN APAKAH
KITA MEMBUAT SERTIFIKAT LALU MEMINTA PENGESAHAN OLEH
PENYELENGGARA DI LUAR BPS
32 jam

PELAKSANA :
SEMUA JENJANG
BUKTI FISIK :
FOTOKOPI STTPP YANG DITANDATANGANI OLEH ESELON2 DAN
SURAT PENUGASAN MENGIKUTI DIKLAT.
CONTOH :
MULYADI, STATISTISI PELAKSANA, MENGIKUTI PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN FUNGSIONAL DI BIDANG STATISTIK SELAMA 400 JAM,
DIA BERHASIL MEMPEROLEH SERTIFIKAT, MAKA MULYADI
MEMPEROLEH ANGKA KREDIT SEBESAR 1 X 3,000 = 3,000.

I.C. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOL. II
PENJELASAN :
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) PRAJABATAN ADALAH
DIKLAT YANG DIPERSYARATKAN DALAM PENGANGKATAN PNS.
DIKLAT INI DIMAKSUDKAN UNTUK PEMBENTUKAN SIKAP MENTAL,
KEMAMPUAN FISIK DAN DISIPLIN SERTA UNTUK MEMENUHI
KEBUTUHAN PENGETAHUAN, KEAHLIAN DAN KETRAMPILAN YANG
DIPERLUKAN UNTUK MENDUDUKI SUATU JABATAN TERTENTU.
DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN II MERUPAKAN SYARAT
PENGANGKATAN CPNS UNTUK MENJADI PNS GOLONGAN II.
PELAKSANA : SEMUA JENJANG
ANGKA KREDIT : 1,500
BUKTI FISIK : SERTIFIKAT

Note
 DIKLAT PRAJABATAN HARUS DI AJUKAN AK
KETIKA/SESUAI DENGAN JENJANGNYA, TIDAK BISA
MENYUSUL PENGANGKATAN KE 2 DST/KARENA LUPA
 KARENA BKN TIDAK AKAN MENERIMA JIKA PEJABAT
JABFUNG SUDAH DIANGKAT PADA POSISI TERTENTU
LALU TIBA-TIBA KETIKA MENGAJUKAN PENGANGKATAN
BERIKUTNYA AK PRAJAB BARU DIMASUKKAN (TIDAK
MASUK AKAL) SEHINGGA TIDAK DAPAT DITERIMA OLEH
BKN
 TIM PENILAI HARAP MEMPERHATIKAN BAGI PEGAWAI
YANG MENGAJUKAN AK PENGANGKATAN PERTAMA
SESUAI DENGAN JENJANGNYA BERKENAAN DENGAN AK
DIKLAT PRAJAB TERSEBUT

PENYEDIAAN DATA DAN INFORMASI
STATISTIK
II
II.A. PERSIAPAN
II.B. PENGUMPULAN DATA
II.C. PENGOLAHAN
II.D. PENYAJIAN DAN PUBLIKASI

II.A. PERSIAPAN
II.A.1. MENGUMPULKAN BAHAN/INFORMASI PENDUKUNG UNTUK KEGIATAN
STATISTIK
II.A.2. MENELAAH BAHAN/INFORMASI PENDUKUNG UNTUK KEGIATAN STATISTIK
II.A.3. MEMBUAT RENCANA TABULASI KEGIATAN STATISTIK
II.A.4. MENGIKUTI PEMBAHASAN KUESIONER DAN INSTRUMEN LAINNYA PADA
KEGIATAN STATISTIK
II.A.5. MENGIKUTI PEMBAHASAN PENYUSUNAN PEDOMAN KEGIATAN STATISTIK
II.A.6. MELAKSANAKAN KEGIATAN SAMPLING
II.A.7. MELAKSANAKAN KEGIATAN DALAM LINGKUP OBSERVASI
II.A.8. MENGHITUNG SAMPLING ERROR KEGIATAN STATISTIK
II.A.9. MELAKUKAN PENDAFTARAN (LISTING) PADA KEGIATAN STATISTIK
II.A.11. MEMBUAT SKETSA PETA WILAYAH (PETA ANALOG)
II.A.12. MEMERIKSA HASIL PEMBUATAN SKETSA PETA WILAYAH (PETA ANALOG)
II.A.13. MENGELOLA PETA ANALOG SECARA MANUAL
II.A.10. MEMERIKSA HASIL PENDAFTARAN (LISTING) PADA KEGIATAN STATISTIK

II.B. PENGUMPULAN DATA
II.B.1. MELAKUKAN PENGUMPULAN DATA PADA KEGIATAN STATISTIK
OBJEK RUMAH TANGGA
OBJEK NON RUMAH TANGGA
II.B.3. MELAKUKAN PENGUMPULAN DATA SEKUNDER
II.B.4. MELAKUKAN PENGAWASAN PADA KEGIATAN STATISTIK OBJEK
RUMAH TANGGA
II.B.5. MELAKUKAN PENGAWASAN PADA KEGIATAN STATISTIK OBJEK
NON RUMAH TANGGA
II.B.6. MELAKUKAN PEMERIKSAAN HASIL PENGUMPULAN DATA OBJEK
RUMAH TANGGA
II.B.7. MELAKUKAN PEMERIKSAAN HASIL PENGUMPULAN DATA OBJEK
NON RUMAH TANGGA

II.C. PENGOLAHAN
II.C.1. MELAKUKAN VALIDASI PENGOLAHAN SECARA MANUAL
II.C.2. MEMINDAHKAN DATA KE MEDIA KOMPUTER (ENTRI DATA)
II.C.3. MELAKUKAN PENGOLAHAN DATA SEKUNDER SECARA
MANUAL
II.D. PENYAJIAN DAN PUBLIKASI
II.D.1. MEMBUAT PETA TEMATIK MANUAL KEGIATAN
II.D.2. MERANCANG/MEMBUAT PAPAN MONOGRAFI
II.D.3. MEMERIKSA TABEL PUBLIKASI TINGKAT KECAMATAN
II.D.5. MENYUSUN RINGKASAN EKSEKUTIF TINGKAT
KECAMATAN

II.A.1. MERANCANG DAN MEMBUAT JADWAL DI
BIDANG STATISTIK
PENJELASAN
MERANCANG DAN MEMBUAT JADWAL DI BIDANG STATISTIK
ADALAH MEMBUAT RENCANA JADWAL KEGIATAN UNTUK
TIAP TAHAPAN KEGIATAN SEPERTI PERSIAPAN,
PELAKSANAAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS YANG DIRINCI
MENURUT WAKTU PELAKSANAAN, SIAPA YANG
MELAKSANAKAN, DAN TEMPAT PELAKSANAAN. PENILAIAN
ANGKA KREDIT UNTUK PEMBUATAN JADWAL DIBERIKAN
BERDASARKAN JENIS KEGIATAN.
SATUAN HASIL : RENCANA JADWAL
PELAKSANA : STATISTISI PENYELIA

II.A.1. MERANCANG DAN MEMBUAT JADWAL DI BIDANG
STATISTIK
BUKTI FISIK : RENCANA JADWAL
CONTOH : SUHARTATI, STATISTISI PENYELIA, DITUGASKAN
MEMBUAT JADWAL PELAKSANAAN LAPANGAN SUSENAS
TAHUN 2013, MAKA SUHARTATI MENDAPATKAN ANGKA
KREDIT SEBESAR 0,1.

Note
 Rencana kegiatan bagi 1 unit BUKAN JADWAL PRIBADI
 Harus mencakup 3W (who, where, when)
 Statistisi yang membuat jadwal 1 kabupaten  bisa AK
 Statistisi yang membuat jadwal 1 kecamatan  bisa AK
 Jadwal tidak boleh sama harus berbeda
 Satu kegiatan yang sama misalnya: SUSENAS ada 3 triwulan
namun berbeda 3W–nya boleh dinilaikan kembali
 Tetapi kalau sama hanya bisa dinilai 1 kali saja
*)TIPS: liat SOP;list tahapan kegiatan;buat jadwal seluruh
rangkaian mendapat list AK untuk DUPAK. Tidak ada yang
terlewat dan dapat me-manajemen siklus AK. Termasuk proses
tahapan pembuatan publikasi sering lupa membuat jadwal.

Note
CONTOH
FORMAT
ALTERNATIF
PERTAMA

NoteCONTOH
FORMAT
ALTERNATIF
KEDUA

II.A.2. MENGATUR ALOKASI DOKUMEN SENSUS/SURVEI (1)
PENJELASAN
MENGATUR ALOKASI DOKUMEN SENSUS/SURVEI ADALAH
MENGALOKASIKAN DOKUMEN SENSUS/SURVEI YANG AKAN DIGUNAKAN
DALAM KEGIATAN SENSUS/SURVEI TINGKAT KECAMATAN,
KABUPATEN/KOTAATAU TINGKAT PROVINSI YANG MELIPUTI
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN DOKUMEN DAN MEMBUAT DAFTAR ALOKASI
DOKUMEN SESUAI DENGAN BEBAN TUGAS MASING-MASING WILAYAH
KERJA.
A. TINGKAT KECAMATAN
PELAKSANA : STATISTISI PELAKSANA
B. TINGKAT KABUPATEN/KOTA
PELAKSANA : STATISTISI PELAKSANA LANJUTAN
C. TINGKAT PROVINSI

SATUAN HASIL : JENIS KUESIONER
BUKTI FISIK : DAFTAR ALOKASI DOKUMEN PER WILAYAH
CONTOH :
SUTRISNO, STATISTISI PENYELIA, TELAH MENGATUR
ALOKASI DOKUMEN SURVEI. DOKUMEN YANG DIALOKASIKAN
SEBANYAK 500 KUESIONER DI KECAMATAN NGESTIHARJO,
TERDIRI DARI 250 DOKUMEN DAFTAR-1; 150 DOKUMEN
DAFTAR-2 DAN 100 DOKUMEN DAFTAR-3 MAKA SUTRISNO
II.A.2. MENGATUR ALOKASI DOKUMEN SENSUS/SURVEI (2)

Note
 BERUPA DAFTAR ALOKASI DOKUMEN PER JENIS
KUESIONER (BUKAN JUMLAH FISIK DOKUMEN)
BERDASARKAN SATUAN WILAYAH PROV,KAB,KEC
 JIKA SUDAH ADA ALOKASI DARI BPS RI DENGAN JELAS
TUJUAN DOKUMEN/KUESIONER (TIDAK BOLEH DI
NILAIKAN, KARENA PEJABAT JABFUNG BPS RI YANG
HANYA MENDAPAT AK)
 BISA DAPAT AK JIKA:
BPS RI  DROP (1 GELONDONGAN) (CONTOH: SENSUS)
BPS PROV  ALOKASI PER KABUPATEN, KECAMATAN
ATAU
ADA KUOTA SAMPEL = 100 DALAM 1 PROVINSI, KEMUDIAN
BPS PROV MENGALOKASIKAN KE MASING-MASING
KABUPATEN

II.A.3. MENGATUR ALOKASI PERALATAN OBSERVASI (1)
PENJELASAN
MENGATUR ALOKASI PERALATAN OBSERVASI ADALAH MENGALOKASIKAN
PERALATAN OBSERVASI YANG AKAN DIGUNAKAN DALAM KEGIATAN
OBSERVASI TINGKAT KECAMATAN, KABUPATEN/KOTAATAU TINGKAT
PROVINSI YANG MELIPUTI PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PERALATAN DAN
MEMBUAT DAFTAR ALOKASI PERALATAN SESUAI DENGAN BEBAN TUGAS
MASING-MASING WILAYAH KERJA. CONTOH: ALAT UBINAN
a. TINGKAT KECAMATAN
B. TINGKAT KABUPATEN/KOTA
C. TINGKAT PROVINSI

Note
BEDA RUMAH TANGGA, NON RUMAH TANGGA, DAN OBSERVASI
1. OBJEK RUMAH TANGGA :
SASARAN KEGIATAN STATISTIK ADALAH DATA RUMAH
TANGGA DENGAN MEWAWANCARAI ART RUTA
2. OBJEK NON RUMAH TANGGA :
SASARAN KEGIATAN STATISTIK ADALAH DATA SELAIN
RUMAH TANGGA DENGAN CARA MEWAWANCARAI
PEMILIK/PENGUSAHA MISALNYA: PERUSAHAN,
PEDAGANG
3. OBSERVASI :
SASARAN KEGIATAN STATISTIK BERUPA DATA DALAM
MENDAPATKAN DATANYA DENGAN CARA PENGAMATAN
MENGGUNAKAN SEBUAH ALAT BANTU TIDAK BISA
HANYA DILAKUKAN DENGAN CARA WAWANCARA

SATUAN HASIL : JENIS PERALATAN
BUKTI FISIK : DAFTAR ALOKASI PERALATAN OBSERVASI YANG
DILEGALISASI ATASAN
CONTOH :
DIAH, STATISTISI PENYELIA, DITUGASKAN UNTUK MELAKUKAN
ALOKASI PERALATAN OBSERVASI GABAH DI PROVINSI JAWA BARAT
BERUPA MOISTURE TESTER, AYAKAN GABAH, DAN TIMBANGAN
MASING-MASING SEBANYAK 8 UNIT, MAKA DIAH MEMPEROLEH
ANGKA KREDIT SEBESAR AK= 3 X 0,060 = 0,180.
ALOKASI YANG SUDAH DITENTUKAN OLEH PUSAT TIDAK
DAPAT DINILAIKAN KEMBALI
II.A.3. MENGATUR ALOKASI PERALATAN OBSERVASI (2)

II.A.4. MEREKRUT/MENGALOKASIKAN PETUGAS LAPANGAN SENSUS/
SURVEI (1)
PENJELASAN
MEREKRUT/MENGALOKASIKAN PETUGAS PELAKSANA
SENSUS/SURVEI ADALAH MENCARI DAN MENYELEKSI SECARA
LANGSUNG ATAU MENGALOKASIKAN PETUGAS YANG AKAN
TERLIBAT DALAM PENGUMPULAN DATA PADA KEGIATAN
SENSUS/SURVEI. DALAM HAL INI YANG DIMAKSUD DENGAN
MEREKRUT/ MENGALOKASIKAN PETUGAS PELAKSANA
SENSUS/SURVEI ADALAH SATU KESATUAN KEGIATAN.
A. SATU SAMPAI DENGAN 50 ORANG
B. LEBIH DARI 50 ORANG

SATUAN HASIL : KALI (FREKUENSI KEGIATAN)
BUKTI FISIK : LAPORAN BERISI DAFTAR NAMA PETUGAS YANG
DIREKRUT/DIALOKASIKAN.
CONTOH :
ANDI KURNIA, STATISTISI PELAKSANA LANJUTAN,
TELAH MEREKRUT PETUGAS PENCACAH SURVEI
SOSIAL EKONOMI NASIONAL KOTA MAKASSAR.
PETUGAS YANG DIREKRUT SEBANYAK 30 ORANG,
MAKA ANDI KURNIA MEMPEROLEH ANGKA KREDIT
SEBESAR AK=1 X 0,200 = 0,200.
II.A.4. MEREKRUT/MENGALOKASIKAN PETUGAS LAPANGAN SENSUS/
SURVEI (2)

PENJELASAN
MEREKRUT/MENGALOKASIKAN PETUGAS LAPANGAN KEGIATAN
OBSERVASI ADALAH MENCARI DAN MENYELEKSI SECARA
LANGSUNG ATAU MENGALOKASIKAN PETUGAS YANG AKAN TERLIBAT
DALAM PENGUMPULAN DATA PADA KEGIATAN OBSERVASI. DALAM
HAL INI YANG DIMAKSUD DENGAN MEREKRUT MENGALOKASIKAN
PETUGAS PELAKSANA OBSERVASI ADALAH SATU KESATUAN
KEGIATAN.
DALAM BUTIR KEGIATAN INI TERMASUK KEGIATAN MEREKRUT DAN
MENGALOKASIKAN PETUGAS PENGOLAHAN HASIL KEGIATAN OBSERVASI.
A. SATU SAMPAI DENGAN 20 ORANG
ANGKA KREDIT : 0,15
B. LEBIH DARI 20 ORANG
ANGKA KREDIT : 0,40
II.A.4. MEREKRUT/MENGALOKASIKAN PETUGAS LAPANGAN
OBSERVASI (1)

SATUAN HASIL : KALI (FREKUENSI KEGIATAN)
BUKTI FISIK : LAPORAN BERISI DAFTAR NAMA PETUGAS YANG
DIREKRUT/DIALOKASIKAN
CONTOH : SUPRIADI, STATISTISI PENYELIA, TELAH MEREKRUT
PETUGAS YANG AKAN MELAKUKAN OBSERVASI
GABAH. PETUGAS YANG DIREKRUT SEBANYAK 30
ORANG, MAKA SUPRIADI MEMPEROLEH ANGKA
KREDIT SEBESAS AK = 1 X 0,400 = 0,400.
II.A.4. MEREKRUT/MENGALOKASIKAN PETUGAS LAPANGAN
OBSERVASI (2)

Note
 REKRUTMEN DAN ALOKASI MERUPAKAN KEGIATAN YANG
HARUS 1 PAKET. TIDAK BOLEH DIPISAH, JIKA DIPISAH TIDAK
DAPAT DINILAIKAN AK-NYA
*)TIPS:
JIKA LALU LINTAS PEKERJAAN DIBUAT DALAM 1 SISTEM YANG
MEMUAT SELURUH PEKERJAAN AKAN MEMUDAHKAN UNTUK
MEMENUHI PERSYARATAN MENDAPATKAN AK.
SEHINGGA DAPAT DIATUR DENGAN BAIK DAN TIDAK TERJADI:
1. SALING KLAIM PEKERJAAN
2. SALING REBUTAN PEKERJAAN
3. SALING PILIH-PILIH PEKERJAAN
HAL INI DAPAT MERUSAK SUSANA KERJA DAN MENGGANGU
KINERJA ORGANISASI

II.A.6. MENGIKUTI PELATIHAN PENGUMPULAN DATA (1)
PENJELASAN
MENGIKUTI PELATIHAN PENGUMPULAN DATA ADALAH MENGIKUTI
PELATIHAN YANG MENCAKUP TATA CARA PENGUMPULAN DATA,
ORGANISASI LAPANGAN, METODOLOGI, KONSEP DEFINISI, PEMERIKSAAN
DAFTAR, DAN PENGAWASAN LAPANGAN.
DALAM BUTIR KEGIATAN INI TERMASUK KEGIATAN MENGIKUTI PELATIHAN
DALAM RANGKA PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS.
A. SEBAGAI PENDATA
B. SEBAGAI PEMERIKSA/PENGAWAS
C. SEBAGAI CALON TRAINER

SATUAN HASIL : JAM
BUKTI FISIK : FOTOCOPY SERTIFIKAT PELATIHAN ATAU SURAT
TUGAS
CONTOH : AHMAD SALEH, STATISTISI PELAKSANA LANJUTAN,
DITUGASKAN UNTUK MENGIKUTI PELATIHAN SEBAGAI
PEMERIKSA/PENGAWAS SURVEI SOSIAL EKONOMI
NASIONAL SELAMA 3 HARI DENGAN JUMLAH JAM
PELATIHAN 8 JAM PER HARI, MAKA AHMAD SALEH
MEMPEROLEH ANGKA KREDIT SEBESAR:
AK = 3 X 8 X 0,010 = 0,240.
II.A.6. MENGIKUTI PELATIHAN PENGUMPULAN DATA (2)

Note
 MENJADI PANITIA PELATIHAN TIDAK DAPAT DINILAIKAN
MENJADI AK
 REFRESHING TERMASUK PELATIHAN
 BRIEFING TIDAK TERMASUK PELATIHAN:
 BRIEFING MERUPAKAN KEGIATAN PENGARAHAN
SINGKAT YANG DILAKUKAN KETIKA MAU ACTION KE
LAPANGAN/PRAKTEK MAKA DARI ITU TIDAK TERMASUK
PELATIHAN

Note
MENGIKUTI PELATIHAN PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
STATISTIK ATAU PELATIHAN ENTRY DATA JUGA TERMASUK
KEDALAM POIN INI
TETAPI INGAT! PELATIHAN KOMPUTER MISALNYA CARA
MENGOPERASIKAN/MENJALANKAN PROGRAM SPSS/EXCEL
DSB ITU MILIKNYA PRANATA KOMPUTER JADI TIDAK MASUK
DALAM POIN INI

II.A.7. MEMBERIKAN PELATIHAN PENGUMPULAN DATA BAGI
PETUGAS (1)
PENJELASAN
MEMBERIKAN PELATIHAN PENGUMPULAN DATA BAGI PETUGAS
ADALAH MELATIH PETUGAS BAIK PETUGAS PELAKSANA,
PEMERIKSA/PENGAWAS, PETUGAS MONITORING, ATAU
PELATIH/TRAINER/INSTRUKTUR UNTUK KEGIATAN STATISTIK,
TERKAIT DENGAN TATA CARA PENGUMPULAN DATA, ORGANISASI
LAPANGAN, METODOLOGI, KONSEP DEFINISI, PEMERIKSAAN
DAFTAR, DAN PENGAWASAN LAPANGAN. TERMASUK DALAM
KEGIATAN INI ADALAH MEMBERIKAN PELATIHAN PENGOLAHAN
DATA DAN ANALISIS.
SATUAN HASIL : JAM

BUKTI FISIK : FOTOCOPY SERTIFIKAT PELATIHAN ATAU SURAT TUGAS
CONTOH :
ISWANTI, STATISTISI PENYELIA, TELAH MELATIH PETUGAS
PEMERIKSA/PENGAWAS SURVEI SOSIAL EKONOMI
NASIONAL SELAMA 4 HARI DENGAN JUMLAH JAM LATIHAN 8
JAM PER HARI, MAKA ISWANTI MEMPEROLEH ANGKA
KREDIT SEBESAR AK= 4 X 8 X 0,015 = 0,480.
II.A.7. MEMBERIKAN PELATIHAN PENGUMPULAN DATA BAGI
PETUGAS (2)

NoteCONTOH
FORMAT
SERTIFIKAT

II.A.8. MELAKUKAN PENGENALAN WILAYAH OBJEK
STATISTIK (1)
PENJELASAN
MELAKUKAN PENGENALAN WILAYAH OBJEK STATISTIK ADALAH
MELAKUKAN IDENTIFIKASI BATAS-BATAS WILAYAH OBJEK STATISTIK
BAIK BATAS ALAM MAUPUN BATAS BUATAN SEHINGGA PETUGAS LAIN
MUDAH MENGENALI DAN PADA WAKTU PELAKSANAAN TIDAK CACAH
GANDA ATAU TERLEWAT CACAH.
A. SENSUS/SURVEI
B. OBSERVASI

SATUAN HASIL : SATUAN WILAYAH
BUKTI FISIK : LAPORAN MELAKUKAN PENGENALAN WILAYAH
OBJEK STATISTIK YANG DILEGALISASI ATASAN
CONTOH :
ARIFIN, STATISTISI PELAKSANA LANJUTAN,
MELAKUKAN PENGENALAN WILAYAH OBJEK
STATISTIK UNTUK PETUGAS PENGUMPULAN DATA
DALAM RANGKA SURVEI SOSIAL EKONOMI
NASIONAL DI KECAMATAN CIAWI. SATUAN WILAYAH
YANG DIIDENTIFIKASI SEBANYAK 3 BLOK SENSUS,
MAKA ARIFIN MEMPEROLEH ANGKA KREDIT
SEBESAR AK= 3 X 0,030 = 0,090.
II.A.8. MELAKUKAN PENGENALAN WILAYAH OBJEK
STATISTIK (2)

Note
 KEGIATAN INI JIKA DILAKUKAN BERULANG DAPAT
DINILAI AK NYA SECARA BERULANG.
 KEGIATAN SAMA:
1. WILAYAH TUGAS 1 BLOK SENSUS DAPAT 1X AK
2. WILAYAH TUGAS 2 BLOK SENSUS DAPAT 2X AK
 KEGIATAN BEDA:
1. WILAYAH TUGAS 1 BLOK YG SAMA DENGAN KEGIATAN
LAIN DILAKUKAN PADA WAKTU MASING-MASING
KEGIATAN  DAPAT 2X KEGIATAN AK
2. WILAYAH TUGAS 1 BLOK YANG SAMA DENGAN
KEGIATAN LAIN  DILAKUKAN SEKALIGUS 1 WAKTU
BERBARENGAN  DIHITUNG 1X KEGIATAN AK
 KEGIATAN SAMA 1 BLOK  PENGENALAN WILAYAH
DILAKUKAN SEBANYAK 2X (KARENA B-S LUAS)  DAPAT 1X
AK

II.A.9. MELAKUKAN PENDAFTARAN (LISTING) PADA
KEGIATAN STATISTIK (1)
PENJELASAN
MELAKUKAN PENDAFTARAN (LISTING) PADA KEGIATAN STATISTIK
ADALAH MELAKUKAN PENDAFTARAN (LISTING) TERHADAP SEMUA
RUMAH TANGGA ATAU NON RUMAH TANGGA (PERUSAHAAN,
BADAN USAHA, LEMBAGA, DSB) DALAM SATU WILAYAH TUGAS.
DALAM BUTIR KEGIATAN INI TERMASUK KEGIATAN PEMUTAKHIRAN
(UPDATING) DAFTAR RUMAH TANGGA ATAU NON RUMAH TANGGA.
A. RUMAH TANGGA
SATUAN HASIL : RUMAH TANGGA
B. NON RUMAH TANGGA
SATUAN HASIL : OBJEK

BUKTI FISIK : LAPORAN HASIL PENDAFTARAN (LISTING)
CONTOH :
POLTAK SITORUS, STATISTISI PELAKSANA, DITUGASKAN
UNTUK MELAKUKAN PENDAFTARAN RUMAH
TANGGA/BANGUNAN DALAM RANGKA SURVEI SOSIAL
EKONOMI NASIONAL PADA BLOK SENSUS 07B. HASIL
PENDAFTARAN TERCATAT SEBANYAK 90 RUMAH
TANGGA/BANGUNAN, MAKA POLTAK SITORUS
MEMPEROLEH ANGKA KREDIT SEBESAR
AK = 90 X 0,001 = 0,090.
II.A.9. MELAKUKAN PENDAFTARAN (LISTING) PADA
KEGIATAN STATISTIK (2)

Note
 KEGIATAN MATCHING DOKUMEN/DATA SEPERTI
MATCHING DAFTAR LISTING DAN DOKUMEN
PENCACAHAN ST2013 ATAU MATCHING UPDATING
SE2016 (SISTEM IBR) YANG SEDANG BERLANGSUNG
TAHUN 2014 INI TERMASUK KEDALAM POIN INI
 LISTING UNTUK UBINAN DALAM POIN INI SATUANNYA
RUMAH TANGGA
 SURVEI HARGA YANG KUESIONERNYA BERUPA
DAFTAR MATRIKS MASUK DALAM POIN INI
SATUAN HASIL : OBJEK (PEDAGANG)
NILAI ANGKA KREDIT : 0,004

II.A.10. MEMERIKSA HASIL PENDAFTARAN (LISTING)
PADA KEGIATAN STATISTIK (1)
PENJELASAN
MEMERIKSA HASIL PENDAFTARAN (LISTING) PADA KEGIATAN
STATISTIK ADALAH MELAKUKAN PEMERIKSAAN UNTUK
MENGETAHUI KEWAJARAN DAN KONSISTENSI ISIAN SERTA
KEBENARAN CARA PENGISIAN DAFTAR HASIL LISTING YANG
TELAH DILAKUKAN OLEH PETUGAS PENCACAH DALAM SATU
WILAYAH TUGAS.
DALAM BUTIR KEGIATAN INI TERMASUK KEGIATAN MEMERIKSA
HASIL PEMUTAKHIRAN (UPDATING) DAFTAR RUMAH TANGGA
ATAU NON RUMAH TANGGA.
SATUAN HASIL : DAFTAR LISTING

II.A.10. MEMERIKSA HASIL PENDAFTARAN (LISTING)
PADA KEGIATAN STATISTIK (2)
BUKTI FISIK : LAPORAN KEGIATAN PEMERIKSAAN DAFTAR LISTING
CONTOH :
UMAR BAKRIE, STATISTISI PELAKSANA LANJUTAN,
MELAKUKAN PEMERIKSAAN HASIL PENDAFTARAN RUMAH
TANGGA/BANGUNAN DALAM RANGKA SURVEI SOSIAL
EKONOMI NASIONAL DI KABUPATEN WONOGIRI. DENGAN
BUKTI FISIK LAPORAN PEMERIKSAAN DAFTAR LISTING DARI
10 BLOK SENSUS, MAKA UMAR BAKRIE MEMPEROLEH
ANGKA KREDIT SEBESAR AK= 10 X 0,040 = 0,400.

 SURVEI HARGA YANG BENTUK KUESIONERNYA BERUPA
DAFTAR MATRIKS MASUK DALAM POIN INI
SATUAN HASIL : 1 DAFTAR
NILAI ANGKA KREDIT : 0,040
Note

II.A.11. MEMBUAT SKETSA PETA WILAYAH (PETA ANALOG) (1)
PENJELASAN
MEMBUAT SKETSA PETA WILAYAH (PETA ANALOG) ADALAH MEMBUAT
SKETSA PETA SECARA MANUAL DENGAN MENGAMATI LANGSUNG KE
WILAYAH OBJEK STATISTIK YANG AKAN DIGAMBAR, BAIK
MENGGUNAKAN PETA DASAR ATAU PUN TIDAK.
SATUAN HASIL : PETA

II.A.11. MEMBUAT SKETSA PETA WILAYAH (PETA ANALOG) (2)
BUKTI FISIK : LAPORAN PEMBUATAN SKETSA PETA WILAYAH OBJEK
STATISTIK
CONTOH :
MAWARDI, STATISTISI PELAKSANA LANJUTAN, MELAKUKAN
PEMBUATAN SKETSA PETA BLOK SENSUS UNTUK
KECAMATAN CIKONDE, MAWARDI TELAH MEMBUAT
SEBANYAK 6 SKETSA PETA BLOK SENSUS, MAKA MAWARDI

 CONTOH KEGIATAN DI BPS ADALAH:
 MEMBUAT DARI AWAL PETA WA DAN PETA WB YANG
DIGAMBAR DI KERTAS SECARA MANUAL BELUM
MASUK KE TAHAP DIGITAL ATAU KOMPUTER
 UNTUK PETA ANALOG TIDAK HARUS BER-GEO
REFERENCE (KOORDINAT, LINTANG, BUJUR DSB)
JANGAN LUPA:
SYARATNYA YANG PALING PENTING APAPUN YANG
DIKERJAKAN DAN DIBUAT HARUS DIGUNAKAN BAIK
UNTUK PERSIAPAN,PELAKSANAAN,ANALISIS ATAU
DESIMINASI/PUBLIKASI BARU DAPAT DIMASUKAN KE
DALAM AK
Note

II.A.12. MEMERIKSA HASIL PEMBUATAN SKETSA PETA
WILAYAH (PETA ANALOG) (1)
PENJELASAN
MEMERIKSA HASIL PEMBUATAN SKETSA PETA WILAYAH (PETA
ANALOG) ADALAH MEMERIKSA SKETSA PETA SECARA MANUAL
DENGAN MENGAMATI LANGSUNG KE WILAYAH OBJEK STATISTIK
YANG DIGAMBAR (JIKA DIPERLUKAN), MEMASTIKAN KEBENARAN
LAMBANG-LAMBANG YANG DIGUNAKAN, DAN MUATANNYA.
DALAM BUTIR KEGIATAN INI TERMASUK KEGIATAN MEMERIKSA HASIL
PEMUTAKHIRAN (UPDATING) SKETSA PETA WILAYAH (PETA ANALOG).
SATUAN HASIL : PETA
BUKTI FISIK : LAPORAN PEMERIKSAAN SKETSA PETA WILAYAH OBJEK
STATISTIK
CONTOH : DIVYA, STATISTISI PENYELIA, MEMERIKSA SKETSA PETA BLOK
SENSUS PADA KECAMATAN CIPUTAT, DIVYA TELAH MEMERIKSA
SEBANYAK 12 SKETSA PETA BLOK SENSUS, MAKA DIVYA
MEMPEROLEH ANGKA KREDIT SEBESAR AK =12 X 0,030 = 0,360.

 DALAM POIN INI JUGA TERMASUK KEGIATAN
MENGUPDATING PETA
 CONTOH: KEGIATAN SURVEI SUSENAS/ST2013
PETUGAS DIBERIKAN DOKUMEN DAN PETA UNTUK DI
UPDATE. KEGIATAN UPDATE PETA YANG SUDAH ADA
 TETAPI INGAT, UNTUK UPDATING PETA DAPAT
DIMASUKKAN AK JIKA ADA PERUBAHAN PADA PETA
AWAL, BAIK POSISI/MUATAN/BATAS2X DLL
 JIKA TIDAK ADA TIDAK DAPAT DINILAI SEBAGAI AK
 UNTUK ITU DALAM LAPORAN PEMERIKSAAN HARUS
DIMASUKKAN POIN-POIN PERUBAHAN HASIL UPDATE
Note

II.A.13. MENGELOLA PETA ANALOG SECARA MANUAL (1)
PENJELASAN
MENGELOLA PETA ANALOG SECARA MANUAL ADALAH KEGIATAN
INVENTARISASI PETA (MENYUSUN, MENYIMPAN DAN MELENGKAPI
PETA ANALOG YANG KURANG), MELAKUKAN SCAN PETA ANALOG
MENJADI FILE SOFTCOPY, DAN KEGIATAN PENGELOLAAN PETA
ANALOG LAINNYA.
SATUAN HASIL : JUMLAH KEGIATAN YANG MENGGUNAKAN PETA
BUKTI FISIK : LAPORAN PENGELOLAAN PETA ANALOG
CONTOH : RURI, STATISTISI PELAKSANA LANJUTAN, MENGINVENTARISASI
PETA ANALOG YANG TELAH DIBUAT, MENCATAT JUMLAH PETA,
MENGURUTKAN, KEMUDIAN MENYIMPAN PETA TERSEBUT YANG
KESELURUHAN BERJUMLAH 47 PETA BLOK SENSUS. PETA BLOK
SENSUS INI DIGUNAKAN PADA KEGIATAN SURVEI INDUSTRI KECIL
DAN SUSENAS, MAKA RURI MEMPEROLEH ANGKA KREDIT SEBESAR
2 X 0,020 = 0,040.

 KEGIATAN SCAN PETA HASIL UPDATING DAN
DIARSIPKAN SEBAGAI HISTORI PETA YANG BARU
MASUK DALAM POIN KEGIATAN INI
 NAMUN JIKA HANYA MELAYANI SUBJECT
MATTER/PERMINTAAN PETA LALU DIBERIKAN
FILE/PRINT OUT  TIDAK TERMASUK DALAM POIN INI
DAN TIDAK DAPAT DIMASUKKAN DALAM AK
 JADI URUTANNYA HARUS SEPERTI INI:
SUBJECT MATTER MINTA PETA KASIH PETA PETA
DI UPDATE  ADA HASIL UPDATE  SCAN 
ARSIPKAN DALAM HISTORI  DAPAT DIMASUKKAN
KEDALAM AK
Note

OBJEK RUMAH TANGGA (1)
PENJELASAN
MELAKUKAN PENGUMPULAN DATA PADA KEGIATAN STATISTIK OBJEK
RUMAH TANGGA ADALAH MELAKUKAN KEGIATAN PENGUMPULAN
DATA RUMAH TANGGA DENGAN MENGGUNAKAN KUESIONER
(DAFTAR PERTANYAAN).
PENCACAH YANG MELAKUKAN KUNJUNGAN BEBERAPA KALI PADA
OBJEK YANG SAMA DIHITUNG SATU UNTUK KUNJUNGAN TERHADAP
UNIT YANG SAMA.
ANGKA KREDIT : A. KUESIONER SEDERHANA : 0,005
B. KUESIONER SEDANG : 0,011
C. KUESIONER KOMPLEKS : 0,027

OBJEK RUMAH TANGGA (2)
BUKTI FISIK : LAPORAN JUMLAH RUMAH TANGGA YANG DISURVEI
DAN FOTOCOPY CONTOH KUESIONER
CONTOH : MULADI, STATISTISI PENYELIA PADA BPS KOTA MEDAN,
MELAKUKAN PENGUMPULAN DATA PRIMER PADA SURVEI
DENGAN KUALIFIKASI KUESIONER SEDERHANA. MULADI
MELAKUKAN PENDATAAN SEBANYAK 10 RUMAH TANGGA,
MAKA MULADI MEMPEROLEH ANGKA KREDIT SEBESAR
AK=10 X 0,005 = 0,050

II.B.2. MELAKUKAN PENGUMPULAN DATA PADA KEGIATAN
STATISTIK OBJEK NON RUMAH TANGGA (2)
PENJELASAN
MELAKUKAN PENGUMPULAN DATA PADA KEGIATAN STATISTIK OBJEK NON
RUMAH TANGGA ADALAH MELAKUKAN KEGIATAN PENGUMPULAN DATA
PERUSAHAAN/USAHA/LEMBAGA DENGAN MENGGUNAKAN KUESIONER
(DAFTAR PERTANYAAN).
BUKTI FISIK : LAPORAN JUMLAH PERUSAHAAN/USAHA/LEMBAGA YANG DISURVEI
DAN FOTO COPY CONTOH KUESIONER.
CONTOH : NAZARUDIN, STATISTISI PELAKSANA LANJUTAN, MELAKUKAN
PENGUMPULAN DATA PRIMER DENGAN KUALIFIKASI KUESIONER
KOMPLEKS DENGAN OBJEK PERUSAHAAN. NAZARUDIN TELAH
MELAKUKAN PENDATAAN SEBANYAK 10 PERUSAHAAN
INDUSTRI, MAKA NAZARUDIN MEMPEROLEH ANGKA KREDIT
SEBESAR AK=10 X 0,035 = 0,350

 KEGIATAN UBINAN/CACAH MASUK DALAM POIN INI
KUESIONERNYA : SEDANG
 KEGIATAN SURVEI KONSUMEN MASUK DALAM POIN INI
SATUAN HASIL : OBJEK (PEDAGANG)
KUESIONERNYA : SEDERHANA
ATURAN:
 1-5 HALAMAN : SEDERHANA
 6-10 HALAMAN : SEDANG
 > 10 HALAMAN : KOMPLEKS
HALAMAN : WALAUPUN BERULANG (MISALNYA UNTUK MASING-MASING
ART) DIHITUNG YANG DIHARAPKAN TERISI SEMUA. KEC. HAL KOSONG
DAN HAL ALAMAT KANTOR
Note

 KEGIATAN REVISIT ATAU MK MASUK KEDALAM POIN INI DAN
DIPERLAKUKAN SEBAGAI KEGIATAN PENGUMPULAN DATA
 REVISIT ITU KEGIATAN MENGUNJUNGI KEMBALI RESPONDEN
YANG TELAH DIDATA OLEH PETUGAS DAN MELAKUKAN
WAWANCARA ULANG DENGAN KUESIONER YANG SAMA
UNTUK PERBANDINGAN KETEPATAN/AKURASI DATA SERTA
KELENGKAPAN DATA (BUKAN PETUGAS KUNJUNGI KEMBALI
KARENA ADA KEKURANGAN DALAM ISIAN DOKUMEN)
 MONITORING KUALITAS HAMPIR SAMA DENGAN KEGIATAN
REVISIT NAMUN KEGIATAN MK BIASANYA MEMILIKI
DAFTAR/KUESIONER YANG BERBEDA (MENGAMBIL BEBERAPA
VARIABEL YANG DIANGGAP PERLU UNTUK DICEK)
Note

 MONITORING KUALITAS JIKA HANYA DILAKUKAN DI MEJA =
PERIKSA DOKUMEN = PEMERIKSAAN BUKAN PENGUMPULAN
DATA. NAMUN HARUSNYA YANG NAMANYA MONITORING
KUALITAS ADALAH MEMBANDINGKAN DUA DATA DARI
RESPONDEN YANG SAMA HASIL WAWANCARA UNTUK MENILAI
TINGKAT KEAKURATANNYA.
 JADI JIKA ADA YANG MASUKKAN MK DALAM DUPAK DITANYA
DAHULU MK SEPERTI APA JANGAN SAMPAI KABUPATEN/KOTA
MENYEBUT SEMUA PEMERIKSAAN ULANG/TELITI DI MEJA
SEBAGAI BENTUK MONITORING KUALITAS.
 KARENA PEMERIKSAAN ULANG/TELITI SUDAH ADA POIN
SENDIRI DI PEMERIKSAAN
Note

II.B.3. MELAKUKAN PENGUMPULAN DATA SEKUNDER (1)
PENJELASAN
MELAKUKAN PENGUMPULAN DATA SEKUNDER ADALAH KEGIATAN
PENGUMPULAN DATA DARI HASIL KEGIATAN SUATU INSTANSI ATAU
SUMBER LAIN.
DALAM BUTIR KEGIATAN INI TERMASUK KEGIATAN PENGUMPULAN
DATA DAN INFORMASI STATISTIK MELALUI INTERNET UNTUK
KEGIATAN STATISTIK. BANYAKNYA KUNJUNGAN DIHITUNG
BERDASARKAN BANYAKNYA SUMBER DATA YANG HASILNYA
DIGUNAKAN. BUKTI FISIK BERUPA PRINT OUT LAMAN SUMBER DATA
YANG TERCANTUM ALAMAT WEBSITE.
SATUAN HASIL : KUNJUNGAN

BUKTI FISIK : DAFTAR UNIT KERJA YANG DIKUNJUNGI DAN
DILEGALISASI OLEH UNIT YANG DIKUNJUNGI SERTA
SURAT TUGAS.
CONTOH : SUTIKNO SITEPU, STATISTISI PELAKSANA, DITUGASKAN
UNTUK MELAKUKAN PENGUMPULAN DATA JUMLAH
PENCARI KERJA TERDAFTAR YANG DI DAPAT DARI
DINAS TENAGA KERJA DAN JUMLAH SEKOLAH DARI
DINAS PENDIDIKAN SETEMPAT, UNTUK DIGUNAKAN
DALAM PUBLIKASI KABUPATEN KARO DALAM ANGKA
TAHUN 2011.
DENGAN LAPORAN YANG TERDIRI DARI 2 DAFTAR, MAKA
SUTIKNO SITEPU MEMPEROLEH ANGKA KREDIT
SEBESAR AK = 2 X 0,010 = 0,020.
II.B.3. MELAKUKAN PENGUMPULAN DATA SEKUNDER (2)

 PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI STATISTIK MELALUI
INTERNET UNTUK KEGIATAN STATISTIK MASUK DALAM POIN
INI
 JUMLAH KUNJUNGAN MELALUI INTERNET DIHITUNG
BANYAKNYA SUMBER DATA YANG HASILNYA DIGUNAKAN
 BUKAN BERAPA KALI/SEHARI BUKA HALAMAN WEBSITE
UNTUK CARI INFORMASI STATISTIK
 BUKTI FISIK PENGUMPULAN DATA MELALUI INTERNET INI
ADALAH BERUPA PRINT OUT LAMAN SUMBER DATA YANG
TERCANTUM ALAMAT WEBSITE
 JIKA SUMBERNYA ADALAH KORAN MAKA
KUNJUNGAN = PER KORAN (WALAUPUN 10 LEMBAR/10 ARTIKEL)
BUKTI FISIKNYA KLIPING KORAN YANG DIPAKAI SAJA
Note

 PERBEDAAN PENGUMPULAN DATA PRIMER DAN SKUNDER
TERLETAK PADA CARANYA MENDAPATKAN DATA
 PENGUMPULAN DATA SKUNDER KITA BISA LANGSUNG
MEMBERI LIST DATA DAN MENDAPATKAN DATA YANG KITA
BUTUHKAN BIASANYA KEPADA SEBUAH INSTANSI ATAU
SUMBER LAIN JADI TANPA KUESIONER/DAFTAR PERTANYAAN
 DALAM MENDAPATKAN DATA PRIMER KITA MENGGUNAKAN
INSTRUMEN TERTENTU UNTUK MEMPEROLEH DATA
(MEMBANGKITKAN DATA) , JIKA KITA MEMINTA LANGSUNG
RAW DATA ATAU DATA JADI KE PIHAK LAIN (INSTANSI) BAIK
BERUPA LAPORAN, PUBLIKASI DSB  SEKUNDER
Note

PENEGASAN:
 APAKAH SOP SURVEI DENGAN MENINGGALKAN KUESIONER
DAN MENGAMBIL SETELAH DIISI OLEH RESPONDEN
TERMASUK POIN INI?
 TIDAK, WALAUPUN KITA TINGGAL AMBIL SAJA NAMUN DALAM
BENTUK ISIAN DARI KUESIONER/DAFTAR PERTANYAAN DAN
WALAUPUN TIDAK SECARA TERTULIS NAMUN KETIKA AMBIL
DOKUMEN PETUGAS WAJIB MENGKONFIRMASI ISIAN
DOKUMEN
Note

II.B.4. MELAKUKAN PENGAWASAN PADA KEGIATAN
STATISTIK OBJEK RUMAH TANGGA (1)
PENJELASAN
MELAKUKAN PENGAWASAN PADA KEGIATAN STATISTIK OBJEK
RUMAH TANGGA ADALAH MELAKUKAN KEGIATAN PENGAWASAN
PADA PENDATAAN RUMAH TANGGA. JUMLAH OBJEK RUMAH TANGGA
YANG DIAWASI PADA UMUMNYA SEKITAR 20 PERSEN DARI TOTAL
RUMAH TANGGA YANG DICACAH.

BUKTI FISIK : LAPORAN HASIL PENGAWASAN PELAKSANAAN SENSUS
ATAU SURVEI YANG DILEGALISASI ATASAN DAN
FOTOCOPY CONTOH KUESIONER
CONTOH : BAHARSYAH, STATISTISI PENYELIA, MELAKUKAN
PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN SURVEI
DENGAN KUALIFIKASI KUESIONER KOMPLEKS DI KOTA
BANJARMASIN. BAHARSYAH TELAH MELAKUKAN
PENGAWASAN SEBANYAK 22 RUMAH TANGGA DARI TOTAL
120 RUMAH TANGGA YANG DIDATA OLEH PETUGAS,
MAKA BAHARSYAH MEMPEROLEH ANGKA KREDIT
SEBESAR AK= 22 X 0,005 = 0,110.
STATISTIK OBJEK RUMAH TANGGA (2)

PENJELASAN
MELAKUKAN PENGAWASAN PADA KEGIATAN STATISTIK OBJEK RUMAH
TANGGA ADALAH MELAKUKAN KEGIATAN PENGAWASAN PADA
PERUSAHAAN/USAHA/ LEMBAGA YANG MENJADI WILAYAH
PENDATAAN. JUMLAH PERUSAHAAN/ USAHA/LEMBAGA YANG DIAWASI
PADA UMUMNYA SEKITAR 20 PERSEN DARI TOTAL
PERUSAHAAN/USAHA/LEMBAGA YANG DICACAH.

BUKTI FISIK : LAPORAN HASIL PENGAWASAN PELAKSANAAN SENSUS ATAU
SURVEI YANG DILEGALISASI OLEH ATASAN FOTOCOPY CONTOH
KUESIONER
CONTOH : ISTANTO, STATISTISI PENYELIA PADA BPS SUMATERA SELATAN,
MELAKUKAN PENGAWASAN PELAKSANAAN SURVEI DENGAN
KUALIFIKASI KUESIONER SEDANG DI PROVINSI SUMATERA
SELATAN. ISTANTO TELAH MENGAWASI SEBANYAK 10
PERUSAHAAN DARI TOTAL 60 PERUSAHAAN YANG DICACAH
PETUGAS, MAKA ISTANTO MEMPEROLEH ANGKA KREDIT SEBESAR
AK=10 X 0,003 = 0,030.

 MELAKUKAN PENGAWASAN MINIMAL 20% DARI TOTAL
JUMLAH YANG DICACAH.
 DAN DARI PENGAWASAN TERSEBUT MENGHASILKAN
LAPORAN/REVIEW DARI HASIL PEMERIKSAAN
DOKUMEN UNTUK DIJADIKAN BAHAN EVALUASI YANG
DIAWASI DAPAT MASUK DALAM POIN INI
Note

*)TIPS:
1. SEBAIKNYA KETIKA PENGAWASAN DILAKUKAN SUDAH
JELAS TEMPAT, SIAPA, DOKUMEN/JUMLAH YANG AKAN
DIAWASI SERTA MEMPERHATIKAN JADWAL
PELAKSANAAN SEHINGGA HASIL DARI KEGIATAN
PENGAWASAN LEBIH MAKSIMAL
2. SEBAIKNYA KARENA ADA MINIMAL 20% DARI TOTAL
YANG DICACAH PILIHLAH KE UNIT TERKECIL
MISALNYA PENGAWASAN KE:
KABUPATEN/KECAMATAN/DESA/TIM/PCL  SEHINGGA
SATUAN 20% NYA DARI PCL TERSEBUT
Note

 BAGAIMANA JIKA KITA KETIKA KITA PENGAWASAN
KEGIATAN PENCACAHAN SEDANG BERJALAN DAN KITA
TIDAK TAHU PASTI BERAPA TOTAL AKHIR DOKUMEN
YANG DICACAH OLEH PCL?
 ANGGAP SAJA JUMLAH TOTAL YANG SUDAH SELESAI
CACAH WAKTU KITA DATANG PENGAWASAN ADALAH
TOTAL AKHIR YANG DICACAH OLEH PCL.
 JUMLAH ITU SAJA YANG DIKALIKAN 20%
Note

II.B.6. MELAKUKAN PEMERIKSAAN HASIL PENGUMPULAN
DATA OBJEK RUMAH TANGGA (1)
PENJELASAN
MELAKUKAN PEMERIKSAAN HASIL PENGUMPULAN DATA OBJEK
RUMAH TANGGA ADALAH MELAKUKAN KEGIATAN PEMERIKSAAN
(EDITING DAN CODING) TERHADAP HASIL PENDATAAN UNTUK
KEBENARAN CARA PENGISIAN DAFTAR HASIL PENDATAAN RUMAH
TANGGA YANG TELAH DILAKUKAN OLEH PENCACAH DALAM SATU
KEGIATAN. PEMERIKSA ADALAH BUKAN PETUGAS YANG MELAKUKAN
PENDATAAN.
SATUAN HASIL : KUESIONER

BUKTI FISIK : LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN PENGUMPULAN DATA
SENSUS ATAU SURVEI YANG DILEGALISASI ATASAN
DAN FOTOCOPY CONTOH KUESIONER
CONTOH : ARMANSYAH, STATISTISI PENYELIA, MELAKUKAN
PEMERIKSAAN HASIL PENGUMPULAN DATA SURVEI
DENGAN KUALIFIKASI KUESIONER KOMPLEKS DI KOTA
BANJARMASIN. ARMANSYAH TELAH MEMERIKSA
SEBANYAK 30 RUMAH TANGGA, MAKA ARMANSYAH
AK = 30 X 0,008 = 0,240.
DATA OBJEK RUMAH TANGGA (2)

DATA OBJEK NON RUMAH TANGGA (1)
PENJELASAN
MELAKUKAN PEMERIKSAAN HASIL PENGUMPULAN DATA OBJEK NON
RUMAH TANGGA ADALAH MELAKUKAN KEGIATAN PEMERIKSAAN
(EDITING DAN CODING) TERHADAP HASIL PENDATAAN UNTUK
KEBENARAN CARA PENGISIAN DAFTAR HASIL PENDATAAN
PERUSAHAAN/USAHA/LEMBAGA YANG TELAH DILAKUKAN OLEH
PENCACAH DALAM SATU KEGIATAN.
SATUAN HASIL : KUESIONER

BUKTI FISIK : LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN PENGUMPULAN DATA
YANG DILEGALISASI ATASAN DAN FOTOCOPY CONTOH
KUESIONER.
CONTOH : SIGIT, STATISTISI PENYELIA, MELAKUKAN PEMERIKSAAN
HASIL PENGUMPULAN DATA SURVEI DENGAN
KUALIFIKASI KUESIONER KOMPLEKS DI PROVINSI
KALIMANTAN TIMUR. SIGIT TELAH MEMERIKSA
SEBANYAK 27 PERUSAHAAN, MAKA SIGIT MEMPEROLEH
ANGKA KREDIT SEBESAR AK = 27 X 0,008 = 0,216.
DATA OBJEK NON RUMAH TANGGA (2)

 DALAM KEGIATAN PENGUMPULAN DATA, SERING KALI PROSES
PEMERIKSAAN DOKUMEN HASIL PENCACAHAN TIDAK OPTIMAL
SEHINGGA TIDAK LAYAK OLAH/TIDAK BISA DIOLAH.
 KARENA TUGAS PENGEOLAH SEBENARNYA ADALAH ENTRY DATA
YANG ADA DIDOKUMEN TIDAK BOLEH MELAKUKAN EKSEKUSI DI
KOMPUTER SEHINGGA SOP NYA DOKUMEN TERSEBUT HARUS
DIKEMBALIKAN KE PEMERIKSA UNTUK DIPERIKSA ULANG AGAR
LAYAK OLAH
 BIASANYA MASALAH KLASIK INI MEMBENTUK SEGITIGA MASALAH
ANTARA PML (PEMERIKSA), SM (SUBJECT MATTER DAN IPDS (OLAH
DATA). DALAM SEGITIGA MASALAH INI ADA DUA KEMUNGKINAN YANG
BIASA TERJADI. YANG PERTAMA SEGITIGA DALAM 1 SATKER DAN
SEGITIGA YANG MELIBATKAN ANTAR SATKER.
 KARENA BANYAK ORANG YANG TERLIBAT. BAGAIMANA PENILAIAN AK-
NYA?
Note

PML
A
SM IPDS
TIDAK
BISA
DIOLAH
PERIKSA KUMPUL OLAH
SM
PML
A
IPDS
DOK PULKAM PERIKSA OLAH
PML SM IPDS
CLEAN
PERIKSA KUMPUL OLAH
BALADA DOKUMEN (1 SATKER)
ERROR/BELUM CLEAN BY PROGRAM
SEHAT
STADIUM
1
CLEAN
AK
AK
AK
FULL
FULL

PML
A
SM IPDS
PERIKSA KUMPUL OLAH
SM
PML
A IPDS
SM SM IPDS
DOK PULKAM DATELINE PERIKSA OLAH
STADIUM
2
CLEAN
TIDAK
BISA
DIOLAH
TIDAK
BISA
DIOLAH
AK
AK
AK
KSK
25%
25%
50%
ATAU

PML
A
SM IPDS
PERIKSA KUMPUL OLAH
SM STAFF IPDS
SM SM IPDS
STADIUM
3
CLEAN
TIDAK
BISA
DIOLAH
TIDAK
BISA
DIOLAH
AK
AK
AK
KSK
20%
20%
40%
20%
ATAU

PML SM IPDS
PERIKSA KUMPUL OLAH
SM KSK IPDS
SM SM IPDS
IPDS IPDS IPDS
DOK PULKAM DATELINE OLAH->PERIKSA OLAH
STADIUM
4
CLEAN
TIDAK
BISA
DIOLAH
TIDAK
BISA
DIOLAH
TIDAK
BISA
DIOLAH
AK
AK
AK
AK
20%
SM STAFF IPDS
TIDAK
BISA
DIOLAH
AK
20%
20%
20%
40%
Batas kerja tim
hanya 4 orang saja,
jadi ketika lebih dari
itu harus 1 orang yg
tidak mendapat AK
karena artinya ada
1 orang yang tidak
mengerjakan
tugasnya sehingga
tidak berhak atas
AK tersebut.
Fungsional tujuan
untuk PNS lebih
professional jadi
ada orientasi
kualitas.

PML
KAB
SM
KAB
IPD
PERIKSA KUMPUL OLAH
TIDAK
BISA
DIOLAH
SM
PROV
SM
PROV
IPD
CLEAN
AK
AK
100%
100%

II.C.1. MELAKUKAN VALIDASI PENGOLAHAN SECARA
MANUAL (1)
PENJELASAN
MELAKUKAN VALIDASI PENGOLAHAN SECARA MANUAL ADALAH
KEGIATAN MEMERIKSA KONSISTENSI ANTAR PERTANYAAN,
KEWAJARAN ISIAN, ALUR PENGISIAN, DAN MEMPERBAIKI HASIL
ENTRI DATA DENGAN MELIHAT ISIAN DOKUMEN. KEGIATAN INI
SERING JUGA DISEBUT SECONDARY EDITING. PENGHITUNGAN
ANGKA KREDIT DIDASARKAN PADA JUMLAH HALAMAN KESALAHAN
YANG DICETAK.
SATUAN HASIL : HALAMAN

BUKTI FISIK : LAPORAN JUMLAH HALAMAN KESALAHAN YANG TELAH
DIVALIDASI DAN DILEGALISASI ATASAN
CONTOH : HARSINAH, STATISTISI PENYELIA, MENYELESAIKAN
VALIDASI DOKUMEN SURVEI IMK SEBANYAK 100
DOKUMEN. DARI 100 DOKUMEN YANG DIVALIDASI
TERDAPAT SEJUMLAH KESALAHAN SEBANYAK DUA
HALAMAN (1 HALAMAN SETARA 250 KARAKTER), MAKA
HARSINAH MEMPEROLEH ANGKA KREDIT SEBESAR
AK = 2 X 0,015 = 0,030 .
II.C.1. MELAKUKAN VALIDASI PENGOLAHAN SECARA
MANUAL (2)

 KETIKA POSISI DOKUMEN HASIL ENTRY-AN SUDAH CLEAN MENURUT
SISTEM/PROGRAM PENGOLAHAN
 VALIDASI MANUAL : MEMERIKSA KESESUAIAN ANTARA ISIAN HASIL ENTRY
DAN ISIAN DOKUMEN TUJUAN UNTUK MEMASTIKAN KEBENARAN/AKURASI DATA
DAN KUALITAS DATA
 SERING TERJADI, DATA CLEAN BY PROGRAM NAMUN TERNYATA ISIAN DI
DOKUMEN TIDAK SAMA DENGAN ISIAN ENTRY. HAL INI BISA TERJADI KARENA
PETUGAS PENGOLAH KURANG TELITI DALAM ENTRY. CONTOH: NAMA, UMUR,
JENIS KELAMIN, HARGA. DIMANA TIDAK ADA RULE VALIDASI BY PROGRAM
UNTUK NAMA TERTENTU ADALAH NAMA LAKI-LAKI, HARGA DI DOKUMEN = Rp.
850  HARGA YANG DIENTRY: Rp. 890
 KEGIATAN INI DILAKUKAN LANGSUNG MELIHAT DOKUMENNYA DAN
MEMPERBAIKI ISIAN DOKUMENNYA JIKA ADA YANG PERLU DIPERBAIKI.
KONSISTENSI, KEWAJARAN, ATAU DATA YANG TERLALU EKSTRIM ATAU TERLALU
PENCILAN.
 KEMUDIAN DI ENTRY ULANG PERBAIKAN TERSEBUT DENGAN KUESIONER YANG
TELAH DI PERBAIKI
Note

 JADI JIKA HANYA MEMPERBAIKI DATA DI MEDIA KOMPUTER
BERDASARKAN TABEL EVALUASI DARI PROGRAM KEMUDIAN
LANGSUNG MELAKUKAN ENTRY ULANG DI MEDIA KOMPUTER TIDAK
MELAKUKAN VALIDASI PENGOLAHAN SECARA MANUAL
 BAGAIMANA JIKA PENGOLAHAN DENGAN MENGGUNAKAN SCANNER,
IMAGE DOKUMEN SUDAH ADA DI DALAM KOMPUTER?
1. DOKUMEN HASIL SCAN = BERUPA IMAGE TIDAK BISA DIUBAH/DIEDIT. HANYA
UNTUK MELIHAT APAKAH DOKUMEN ASLI = HASIL SCAN DARI MESIN SCANNER
2. CARA YANG BENAR DALAM MEMPERBAIKI DATA YANG KELIRU ATAU TIDAK
KONSISTEN DSB ADALAH MEMPERBAIKI LANGSUNG DOKUMEN FISIKNYA.
DENGAN BEGITU ISIAN ANTAR DOKUMEN FISIK DAN HASIL PENGOLAHAN
SAMA. JIKA TIDAK SAMA MAKA DIPERTANYAKAN DARIMANA DATA HASIL
PENGOLAHAN ITU BERASAL? MANA BUKTI ISIANNYA? MENGAPA BERBEDA?
DAN PENTING UNTUK MENCATAT HISTORI PERUBAHAN DATA AGAR DAPAT
DIPERTANGGUNGJAWABKAN
Note

 YANG DIMAKSUD SATUAN HASIL 1 HALAMAN = BUKAN 1
HALAMAN SECARA FISIK NAMUN MERUPAKAN AKUMULASI
JUMLAH KARAKTER YANG DIPERBAIKI DIMANA 250 KARAKTER
YANG DIPERBAIKI SETARA DENGAN 1 HALAMAN
 JADI BISA SAJA MEMERIKSA 1 DOKUMEN, 10 HAL, 1 HAL = 100
KARAKTER NAMUN KETIKA MELAKUKAN VALIDASI:
• HALAMAN 1 = PERBAIKI 50 KARAKTER
• HALAMAN 7 = TIDAK ADA PERBAIKAN
TOTAL VALIDASI = 7 HALAMAN FISIK = 305 KARAKTER = 1,22 HALAMAN~ 1
AK = 1 x 0,015 = 0,015 BUKAN AK = 7 X 0,015 = 0,105
Note

II.C.2. MEMINDAHKAN DATA KE MEDIA KOMPUTER
(ENTRI DATA) (1)
PENJELASAN
MEMINDAHKAN DATA KE MEDIA KOMPUTER (ENTRI DATA) ADALAH
MEMINDAHKAN ISIAN DOKUMEN KE MEDIA KOMPUTER DALAM
HITUNGAN KARAKTER. PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT DIDASARKAN
PADA JUMLAH HALAMAN. DALAM HAL INI 1 (SATU) HALAMAN SETARA
DENGAN 250 KARAKTER YANG DIENTRI.
KHUSUS UNTUK AUTOMATED DATA ENTRY (MENGGUNAKAN
SCANNER), PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT DIDASARKAN ATAS
KECEPATAN SCANNER DALAM DOKUMEN PER JAM (S), DAN JUMLAH
DOKUMEN YANG DIKERJAKAN (D).
RUMUS YANG DIGUNAKAN:
(0,00468 X D) / S
0,00468 MERUPAKAN KONSTANTA.

BUKTI FISIK : LAPORAN JUMLAH HALAMAN ATAU JUMLAH
KARAKTER YANG DIENTRI DAN CONTOH KUESIONER
YANG DIENTRI
CONTOH : HASAN, STATISTISI PELAKSANA LANJUTAN, TELAH
MEMINDAHKAN DATA SURVEI HARGA PRODUSEN KE
MEDIA KOMPUTER SEBANYAK 500 DOKUMEN. SETIAP
DOKUMEN YANG DIENTRI, TERDIRI DARI 6 HALAMAN
KUESIONER (3000 TOTAL HALAMAN). SETELAH
DIHITUNG JUMLAH KARAKTER YANG DIENTRI
SEBANYAK 150.000 KARAKTER ATAU SETARA 600
HALAMAN SATUAN HASIL (150.000 : 250), MAKA
HASAN MEMPEROLEH ANGKA KREDIT SEBESAR
AK = 600 X 0,002= 1,200.
II.C.2. MEMINDAHKAN DATA KE MEDIA KOMPUTER
(ENTRI DATA) (2)

II.C.3. MELAKUKAN PENGOLAHAN DATA SEKUNDER
SECARA MANUAL (1)
PENJELASAN
MELAKUKAN PENGOLAHAN DATA SEKUNDER SECARA MANUAL
ADALAH MELAKUKAN PENGOLAHAN DATA SEKUNDER KE DALAM
BENTUK TABEL YANG AKAN DISAJIKAN (RETABULASI).
BUKTI FISIK : LAPORAN JUMLAH HALAMAN DARI DOKUMEN YANG
DIOLAH
CONTOH : ALI, STATISTISI PELAKSANA, MENYELESAIKAN
PENGOLAHAN DATA STATISTIK LAPORAN KEUANGAN
BI SECARA MANUAL SEBANYAK 10 TABEL. DARI 10
TABEL TERSEBUT DIOLAH KEMBALI SEHINGGA
MENGHASILKAN 2 TABEL (HALAMAN), MAKA ALI
AK = 2 X 0,006 = 0,012.

 KEGIATAN MEMBUAT TABEL DAN GRAFIK DARI TABEL-TABEL LAIN
UNTUK KEPENTINGAN PUBLIKASI TERMASUK DALAM POIN INI
 CONTOHNYA : PENGUMPULAN DATA SEKUNDER UNTUK PUBLIKASI
DARI DATA INSTANSI YANG BERBENTUK TABEL TERSEBUT DIBUAT
TABEL BARU DAN GRAFIK BARU  MASUK DALAM POIN INI
Note

II.D.1. MEMBUAT PETA TEMATIK MANUAL KEGIATAN
PENJELASAN
MEMBUAT PETA TEMATIK MANUAL KEGIATAN ADALAH MEMBUAT PETA
DENGAN MUATAN INFORMASI TERTENTU.
PETA TEMATIK ADALAH PETA WILAYAH DENGAN DILENGKAPI INFORMASI
DATA HASIL KEGIATAN. INFORMASI YANG DITAMPILKAN DAPAT BERUPA
JUMLAH ATAU SIMBOL DARI PENDUDUK, TANAMAN, HEWAN, HOTEL, DAN
LAIN-LAIN.
SATUAN HASIL : TEMA TAMPILAN
BUKTI FISIK : LAPORAN JUMLAH PEMBUATAN PETA TEMATIK YANG
DILEGALISASI ATASAN
CONTOH : PATTIASINA, STATISTISI PELAKSANA, MEMBUAT 3 (TIGA)
BUAH PETA TEMATIK DARI HASIL SENSUS PERTANIAN 2013.
PETA TERSEBUT DIBUAT DENGAN KREASI GAMBAR DARI
OBJEK YANG DISAJIKAN YAITU JUMLAH SAPI, KUDA DAN
KERBAU DALAM TEMA TAMPILAN TERPISAH. MAKA
PATTIASINA MEMPEROLEH ANGKA KREDIT DARI PEMBUATAN
3 (TIGA) JENIS PETA TEMATIK TERSEBUT ADALAH :
3 X 0,012 = 0,036.

 PETA ADALAH PENGGAMBARAN UNSUR-UNSUR DI PERMUKAAN
BUMI PADA SUATU BIDANG DATAR DAN DIPERKECILFDISKALAKAN
MELIPUTI EMPAT KELOMPOK INFOMASI YAITU TITIK, GARIS, AREA,
DAN NAMA YANG DIREPRESENTASIKAN DALAM WUJUD:
LIPUTAN/TUTUPAN, CIRI, POLA, BENTUK, UKURAN, KETEBALAN
SIMBOL, WARNA, DAN LAIN-LAIN.
 PETA TEMATIK ADALAH PETA YANG MENYAJIKAN INFORMASI DARI
HASIL KEGIATAN STATISTIK MENURUT TEMA TERTENTU BERUPA
GRADASI WARNA, GRAFIK, POLA, DAN SEBAGAINYA.
 MISALNYA: PETA SEBARAN PENDUDUK INDONESIA, PETA DAERAH
RAWAN BENCANA, PETA SEBARAN PENDUDUK MISKIN
 PENGGAMBARAN PETA DENGAN ATURAN KARTOGRAFI, ARTINYA
SIMBOL-SIMBOL, GARIS-GARIS SESUAI DENGAN ATURAN
KARTOGRAFI
Note

ATURAN UNSUR-UNSUR YANG PENTING DALAM MEMBUAT PETA:
1. ISI PETA
2. JUDUL PETA
3. SKALA PETA DAN SIMBOL ARAH
4. LEGENDA ATAU KETERANGAN
5. INZET DAN INDEX PETA
6. GRID
7. NOMOR PETA
8. SUMBER/KETERANGAN RIWAYAT PETA
9. PROYEKSI
10. SKALA
11. KOORDINAT (WAJIB MEMILIKI REFERENSI KOORDINAT UNTUK
PETA TEMATIK DIGITAL)
12. ARAH
13. ELEVASI
Note

NotePETA
DASAR

NotePETA
TEMATIK

II.D.2. MERANCANG/MEMBUAT PAPAN MONOGRAFI
PENJELASAN
MERANCANG/MEMBUAT PAPAN MONOGRAFI ADALAH MENYAJIKAN
INFORMASI HASIL KEGIATAN SENSUS, SURVEI, DATA SEKUNDER
ATAU HASIL OBSERVASI DALAM BENTUK TABEL ATAU GRAFIK PADA
MEDIA DINDING YANG MUDAH DILIHAT ATAU DIBACA.
SATUAN HASIL : TABEL (PAPAN MONOGRAFI)
BUKTI FISIK : LAPORAN PEMBUATAN PAPAN MONOGRAFI YANG
DILENGKAPI DENGAN SURAT TUGAS
CONTOH : YAHYA, STATISTISI PELAKSANA LANJUTAN, MEMBUAT PAPAN
MONOGRAFI DATA PENDUDUK DI DESA MADUREJO DAN
DESA KUTOHARJO, MAKA YAHYA MEMPEROLEH ANGKA
KREDIT SEBESAR AK = 2 X 0,045 = 0,090.

 JIKA HANYA MENGGANTI ISIAN ANGKA PADA TABEL DI PAPAN
MONOGRAFI TIDAK DAPAT DIKATAKAN MEMBUAT PAPAN
MONOGRAFI
 NAMUN KETIKA MENAMBAHKAN HAL BARU DI PAPAN
MONOGRAFI DAPAT DIMASUKKAN SEBAGAI AK.
 MISALNYA PAPAN MONOGRAFI SEBELUMNYA HANYA
MENGGAMBARKAN JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI DAN
PEREMPUAN KEMUDIAN DITAMBAHKAN JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI BERDASARKAN UMUR DAN GOLONGAN (USIA
MUDA, TUA, ANAK-ANAK DAN REMAJA) DST
Note

NoteCONTOH
DESIGN
PAPAN
MONOGRAFI

NoteDESIGN
PAPAN
MONOGRAFI
STANDAR

PENJELASAN
MEMERIKSA TABEL PUBLIKASI TINGKAT KECAMATAN ADALAH
MEMERIKSA KELENGKAPAN DAN KONSISTENSI ISIAN ANTAR SEL
DALAM TABEL ATAU ANTAR TABEL, YANG DIBUAT OLEH PETUGAS
LAIN, YANG AKAN DISAJIKAN UNTUK PUBLIKASI KECAMATAN.
DALAM BUTIR KEGIATAN INI TERMASUK KEGIATAN PEMBUATAN
TABEL SECARA MANUAL.
SATUAN HASIL : TABEL
FISIK : LAPORAN JUMLAH TABEL YANG DIPERIKSA DAN DAFTAR
TABEL YANG DILEGALISASI ATASAN
CONTOH : SUDIRMAN, STATISTISI PELAKSANA LANJUTAN,DITUGASKAN
UNTUK MELAKUKAN PEMERIKSAAN 7 TABEL YANG TELAH
DIBUAT OLEH AMIR DAN AKAN DISAJIKAN PADA PUBLIKASI
KECAMATAN DALAM ANGKA, MAKA SUDIRMA MEMPEROLEH
ANGKA KREDIT SEBESAR AK = 7 X 0,010 = 0,070.

 SERING KALI KITA TEMUKAN ANTAR TABEL, DALAM TABEL
ISIAN YANG TIDAK KONSISTEN
 ATAU ANTAR TABEL DALAM DUA PUBLIKASI PADA SATU SERIES
TAHUN TIDAK SAMA
 CONTOH:
Note
KECAMATAN TILU DALAM ANGKA
TAHUN 2012
KECAMATAN TILU DALAM ANGKA
TAHUN 2013

 MEMBUAT TABEL SECARA MANUAL (TIDAK DENGAN BANTUAN
RUNNING PROGRAM). BUAT TABEL PAKAI EXCEL JUGA
TERMASUK DALAM POIN INI
 TETAPI INGAT DALAM KEGIATAN MEMBUAT, MENCACAH,
MENGISI VS MEMERIKSA KALAU YANG MELAKUKAN ORANGNYA
SAMA. MAKA AK TIDAK BISA DI KLAIM DUA KALI HANYA SALAH
SATUNYA (AMBIL AK YANG PALING TINGGI)
 KEGIATAN MENYUSUN/MENGINPUT DATA BARU DI SEL-SEL
TABEL YANG SUDAH ADA JUGA MASUK DALAM POIN INI
 JUMLAH TABEL BERDASARKAN BANYAKNYA TABEL YANG
DIGUNAKAN DALAM PUBLIKASI
 MEMERIKSA TABEL TURUNAN DALAM SEBUAH PROSES
PEMERIKSAAN DATA DALAM BENTUK TABEL YANG DIHITUNG
HANYA TABEL POKOKNYA SAJA
Note

*) PENTING:
FUNGSIONAL  PROFESIONAL  ORIENTASI KUALITAS :
JIKA YANG MEMBUAT, MENCACAH, MENGISI DSB
DIPERIKSA OLEH ORANG YANG SAMA MAKA KUALITASNYA
DIRAGUKAN SEHINGGA KEGIATAN ACTION DAN CONTROL
HARUS DUA ORANG YANG BERBEDA DAN TERPISAH
SEHINGGA TUJUAN JABFUNG TERCAPAI
Note

CONTOH
FORMAT
ALTERNATIF
PERTAMA

CONTOH
FORMAT
ALTERNATIF
KEDUA

II.D.4. MENYUSUN PUBLIKASI STATISTIK TINGKAT
KECAMATAN (1)
PENJELASAN
MENYUSUN PUBLIKASI STATISTIK TINGKAT KECAMATAN ADALAH
KEGIATAN MENYUSUN TATA LETAK TABEL, ULASAN, DAN GRAFIK
SECARA SISTEMATIS YANG AKAN DIPUBLIKASIKAN DALAM BENTUK
BUKU PADA TINGKAT KECAMATAN BAIK HARDCOPY MAUPUN
SOFTCOPY.
SATUAN HASIL : BUKU
PELAKSANA : STATISTISI PELAKSANA LANJUTANAKSTATISTISI TERAMPIL

BUKTI FISIK : FOTOKOPI COVER PUBLIKASI DAN DAFTAR ISI BUKU
YANG DIBUAT DAN TELAH DILEGALISASI OLEH ATASAN
CONTOH : SUDIRJO, STATISTISI PELAKSANA LANJUTAN,
DITUGASKAN UNTUK MENYUSUN PUBLIKASI
STATISTIK PENDIDIKAN KECAMATAN JAGAKARSA,
MAKA SUDIRJO MEMPEROLEH ANGKA KREDIT
SEBESAR AK = 1 X 1,000 = 1,000.
II.D.4. MENYUSUN PUBLIKASI STATISTIK TINGKAT
KECAMATAN (2)

 MENYUSUN DISINI ADALAH KEGIATAN MEMBUAT LAYOUT YANG BERISI
TATA LETAK, ULASAN, DAN GRAFIK (BAIK COVER, GRAFIK DI MASING-
MASING BAB SECARA VISUAL)
 DALAM PUBLIKASI ITU DIBAGI MENJADI 3 BAGIAN:
1. MEMBUAT OUTLINE (DRAFT/RANCANGAN/PLOT)
2. ANALISIS
3. MEMBUAT LAYOUT/MENYUSUN (ADA NILAI ARTISTIKNYA
BAGAIMANA MENAMPILKAN PUBLIKASI TERSEBUT UNTUK
DIKOMUNIKASIKAN KE PUBLIK: TATA LETAK, TAMPILAN GRAFIK,
PEMILIHAN WARNA, DESIGN COVER, URUTAN BAB, PEMILIHAN
FONT DSB AGAR SIAP CETAK)
DALAM ANGKA KREDIT SELURUH TAHAPAN KEGIATANN INI DIBAGI DALAM
3 BAGIAN DAN MEMILIKI AK SENDIRI TIDAK DIJADIKAN SATU
Note

RANCANG,
BUAT, SUSUN,
PERIKSA
TABEL
Note
1 2
3 4
5 6
7 8
PETA
AK
SENDIRI
TABEL
AK
SENDIRI
GRAFIK
AK
SENDIRI
ANALISIS
AK
SENDIRI
PETA
INDEKS,
TEMATIK
MEMBUAT
TAMPILAN
SELURUH
RANGKAIAN 1-8
(TANPA MUATAN)
DISEBUT LAYOUT/
MENYUSUN
PUBLIKASI

II.D.5. MENYUSUN RINGKASAN EKSEKUTIF TINGKAT
KECAMATAN (1)
PENJELASAN
MENYUSUN RINGKASAN EKSEKUTIF TINGKAT KECAMATAN ADALAH
KEGIATAN MEMBUAT DAN MENYUSUN ULASAN RINGKAS HASIL
KEGIATAN STATISTIK DI TINGKAT KECAMATAN.
SATUAN HASIL : BUKU (TERMASUK DALAM BENTUK NASKAH)
BUKTI FISIK : FOTO KOPI NASKAH YANG DILEGALISASI OLEH
ATASAN
CONTOH : AHMAD, STATISTISI PELAKSANA LANJUTAN,
DITUGASKAN UNTUK MEMBUAT RINGKASAN
EKSEKUTIF STATISTIK KECAMATAN ANTAPANI, MAKA
AHMAD MEMPEROLEH ANGKA KREDIT SEBESAR
AK = 1 X 0,100 = 0,100.

 MEMBUAT BOOKLET RINGKAS TERMASUK DALAM POIN INI.
PADA INTINYA BOOKLET DAN LEAFLET ITU TIDAK JAUH
BERBEDA. GABUNGAN DARI BEBERAPA LEAFLET YANG
DIJADIKAN SEBAGAI BUKU KECIL = BOOKLET = PALING
BANYAK 10 HALAMAN.
 LEAFLET DINILAI TERPISAH BERDASARKAN MASING-MASING
KOMPONEN. TABEL, ANALISIS DINILAI TERPISAH, BEGITU
JUGA STANDING BANNER DLL BERUPA TAMPILAN UNTUK
DESIMINASI.
 NAMUN TIDAK TERMASUK BOOKLET ST2013 YANG JUMLAHNYA
RATUSAN HALAMAN
 BOOKLET ST2013 DENGAN JUMLAH HALAMAN RATUSAN SEPERTI
ITU DIANGGAP BUKU  BUKU PUBLIKASI JADI NILAI AK-NYA DI
PECAH SESUAI KEGIATAN AK MASING-MASING KOMPONEN
Note

Note
MEMBUAT
TAMPILAN
SELURUH
RANGKAIAN
(TANPA MUATAN)
DISEBUT LAYOUT/
MENYUSUN
BOOKLET
TIAP KOMPONEN
YANG TERSUSUN
DALAM BOOKLET
INI DINILAIKAN
MASING-MASING
SESUAI DENGAN
SYARATNYA

III
ANALISIS DAN PENGEMBANGAN
STATISTIK
III.A. ANALISIS STATISTIK
III.A. MELAKUKAN ANALISIS SEDERHANA SATU SEKTOR
III.B.1.MEMBERIKAN KONSULTASI STATISTIK DALAM
RANGKA PENYUSUNAN STATISTIK KELEMBAGAAN
PADA TINGKAT DASAR
III.B.2.MELAKUKAN PENYEBARLUASAN HASIL
PENGUMPULAN DATA STATISTIK DALAM RANGKA
EVALUASI KEGIATAN KELEMBAGAAN DALAM
BIDANG STATISTIK TINGKAT DASAR
III.B. PENGEMBANGAN STATISTIK

III.A.1 MELAKUKAN ANALISIS SEDERHANA SATU SEKTOR (1)
PENJELASAN
ANALISIS STATISTIK SEDERHANA SATU SEKTOR ADALAH
PENGURAIAN SUATU SEKTOR ATAS BERBAGAI
BAGIANNYA DAN PENELAAHAN BAGIAN ITU SENDIRI
UNTUK MEMPEROLEH GAMBARAN YANG JELAS.
YANG DIMAKSUD DENGAN SEKTOR ADALAH LINGKUP
PERMASALAHAN YANG DIANALISIS. CONTOH: SEKTOR
PENDIDIKAN, SEKTOR TENAGA KERJA, SEKTOR
PERDAGANGAN, SEKTOR PERTANIAN, DAN LAIN-LAIN.
SATUAN HASIL : BUKU

BUKTI FISIK : FOTOCOPY NASKAH, COVER, KATA
PENGANTAR DAN DAFTAR ISI YANG
DILEGALISASI ATASAN.
CONTOH : AHMAD SURAHMAT, STATISTISI PENYELIA,
DITUGASKAN UNTUK MENGANALISIS
TENTANG PERENCANAAN ANGGARAN
DAERAH YANG BERASAL DARI APBD. HASIL
ANALISIS INI BERUPA BUKU YANG MEMUAT
ULASAN SECARA DESKRIPTIF (MEMBACA
TABEL DAN GRAFIK) DARI
ANGGARAN APBD, MAKA AHMAD SURAHMAT
MEMPEROLEH ANGKA KREDITSEBESAR
AK = 1 X 1,200 = 1,200.
III.A.1 MELAKUKAN ANALISIS SEDERHANA SATU SEKTOR (2)

III.B.1 MEMBERIKAN KONSULTASI STATISTIK DALAM RANGKA
PENYUSUNAN STATISTIK KELEMBAGAAN PADA TINGKAT DASAR
PENJELASAN
MEMBERIKAN KONSULTASI STATISTIK DALAM RANGKA PENYUSUNAN
STATISTIK KELEMBAGAAN PADA TINGKAT DASAR ADALAH KEGIATAN
MEMBERIKAN MASUKAN DAN BIMBINGAN/ASISTENSI DALAM
PENERAPAN ILMU STATISTIK YANG MELIPUTI ANTARA LAIN
PENYIAPAN PENGUMPULAN DATA, PENGUMPULAN DATA,
PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA DENGAN TUJUAN
PENYEMPURNAAN DAN PENGEMBANGAN STATISTIK KELEMBAGAAN.
SATUAN HASIL : PERTEMUAN
DALAM BUTIR INI TIDAK TERMASUK KEGIATAN MEMBERIKAN
PENJELASAN MENGENAI DATA KEPADA KONSUMEN

BUKTI FISIK : LAPORAN PEMBERIAN KONSULTASI STATISTIK
KELEMBAGAAN TINGKAT DASAR DILEGALISASI
ATASAN
CONTOH : I WAYAN PITANA, STATISTISI PENYELIA BPS
KABUPATEN BANDUNG DITUGASKAN UNTUK
MEMBERIKAN KONSULTASI TENTANG TATA CARA
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PADA UPT
IMIGRASI NGURAH RAI DENPASAR. KONSULTASI
DILAKUKAN SEBANYAK 3 KALI PERTEMUAN. MAKA I
WAYAN PITANA MEMPEROLEH ANGKA KREDIT
SEBESAR AK = 3 X 0,150 =0,450.
III.B.1 MEMBERIKAN KONSULTASI STATISTIK DALAM
RANGKA PENYUSUNAN STATISTIK KELEMBAGAAN
PADA TINGKAT DASAR (2)

 KONSULTASI STATISTIK DISINI YANG DIMAKSUD ADALAH
KONSULTASI SECARA KELEMBAGAAN.
 DIBERIKAN UNTUK SEBUAH LEMBAGA, DIMINTA SECARA
LEMBAGA, UNTUK KEPENTINGAN LEMBAGA BUKAN
PERORANGAN
 CONTOH: SEBUAH LEMBAGA BAIK PEMERINTAH MAUPUN
SWASTA INGIN MENGEMBANGKAN KEGIATAN STATISTIK DI
LEMBAGANYA. MISALNYA BPS DIMINTA BANTUAN BAIK
KONSULTASI/NARASUMBER SEBUAH PERUSAHAAN INGIN
TAHU CARA YANG LEBIH EFEKTIF BAGAIMANA MENGETAHUI
KEINGINAN KONSUMEN TERHADAP PRODUKNYA SELAMA INI
DENGAN MELAKUKAN SEBUAH SURVEI.
• STATISTISI TERAMPIL : KONSULTASI
• STATISTISI AHLI : NARASUMBER
Note

1. MEMBANTU TEMAN DI DINAS PERTANIAN MEMBUAT PUBLIKASI PERTANIAN
DENGAN METODE STATISTIK (X)
2. TAPI KALAU DINAS PERTANIAN KONSUL KARENA MAU MELAKUKAN STATISTIK
PERTANIAN (V)
3. UNIVERSITAS MEMINTA BPS UNTUK MENGIRIM SALAH SATU PEGAWAINYA
UNTUK MEMBERIKAN PELATIHAN PENGOLAHAN DENGAN METODE STATISTIK
ATAU KULIAH UMUM TENTANG STATISTIK (X)
4. PEMDA MINTA BPS UNTUK MENJELASKAN SOAL INFLASI/PENGHITUNGAN
INFLASI (X)
5. TAPI KL PEMDA KONSUL KARENA MAU HITUNG INFLASI SENDIRI (V)
6. KSK MENGIKUTI RAPAT DI PEMDA DAN DIMINTA BANTUAN/PENDAPAT
MENGENAI DATA STATISTIK (X)
DARI 4 CONTOH DIATAS, JIKA ADA UNSUR: SECARA LEMBAGA MEMINTA BPS UNTUK
MEMBANTU/MENERANGKAN BAGI LEMBAGA TERSEBUT DALAM PELAKSANAAN
KEGIATAN LEMBAGA MEREKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATISTIK BARU
BISA MASUK DALAM POIN INI.
Note

III.B.2 MELAKUKAN PENYEBARLUASAN HASIL PENGUMPULAN DATA
STATISTIK DALAM RANGKA EVALUASI KEGIATAN KELEMBAGAAN
DALAM BIDANG STATISTIK TINGKAT DASAR (1)
PENJELASAN
MELAKUKAN PENYEBARLUASAN HASIL PENGUMPULAN DATA
DALAM BIDANG STATISTIK DASAR ADALAH SUATU KEGIATAN YANG
BERTUJUAN UNTUK MENSOSIALISASIKAN HASIL SUATU KEGIATAN
STATISTIK DENGAN TINGKAT STATISTIK DASAR YANG BERGUNA
UNTUK LEMBAGA YANG BERSANGKUTAN.
SATUAN HASIL : PERTEMUAN

BUKTI FISIK : LAPORAN PENYEBARLUASAN HASIL PENGUMPULAN DATA
STATISTIK KELEMBAGAAN TINGKAT DASAR
CONTOH : IMAM SUWANDI, STATISTISI PENYELIA DI DINAS SOSIAL
DITUGASI MENSOSIALISASIKAN HASIL SURVEI KRIMINALITAS
KEPADA APARAT DINAS SOSIAL. MATERI YANG DISAMPAIKAN
ADALAH TEMUAN DALAM SURVEI TERSEBUT DALAM BENTUK
TABEL-TABEL DAN GRAFIK SEDERHANA, MAKA SUWANDI
MEMPEROLEH ANGKA KREDIT SEBESAR 1 X 0,030.
III.B. MELAKUKAN PENYEBARLUASAN HASIL PENGUMPULAN DATA
DALAM BIDANG STATISTIK TINGKAT DASAR (1)

 HAMPIR SAMA DENGAN KONSULTASI STATISTIK DIATAS
PENYEBARLUASAN HASIL STATISTIK DISINI JUGA
DALAM RANGKA EVALUASI SECARA LEMBAGA
 BENTUK PENYEBARLUASANNYA CAKUPAN STATISTIK
DASAR. APA ITU STATISTIK DASAR?
 STATISTIK DASAR ADALAH:
STATISTIK DENGAN TEKNIK/ METODE SEDERHANA
SEPERTI KONSEP DASAR METODE PENELITIAN
KUANTITATIF, PENGENALAN PAKET PROGRAM
PENGOLAHAN DATA, PERINGKASAN DAN PENYAJIAN
DATA, UKURAN-UKURAN NUMERIK DATA, DAN
STATISTIK DESKRIPTIF
Note

 CONTOH:
KITA MEMBUAT SOSIALISASI/DIUNDANG OLEH PERTANIAN
UNTUK MENYEBARLUASKAN HASIL ST2013 SEBAGAI BAHAN
EVALUASI KEBIJAKAN PEMDA/DINAS PERTANIAN
KEDEPANNYA, DENGAN MENUNJUKKAN FAKTA DATA BAHWA
TERNYATA DI MALUKU TERJADI PENURUNAN
PETANI/NELAYAN DIBANDINGKAN 10 TH, UMUR PETANI
UTAMA MALUKU SEMAKIN TUA (40 TH KEATAS)
REKOMENDASI: ARTINYA PERLU PENGGIATAN PERTANIAN
AGAR GENERASI MUDA MALUKU BERMINAT DENGAN
SEKTOR PERTANIAN/PETANI DSB
Note

 APAKAH KITA HARUS IKUT DALAM SOSIALISASI DAN JADI
PEMBICARA/NARA SUMBER? BAGAIMANA KALAU KITA HANYA
MEMBUAT BAHANNYA TETAPI ATASAN KITA YANG
MENYAJIKAN?
 PENEKANAN PADA POIN INI ADALAH MELAKUKAN
PENYEBARLUASAN JADI MEMANG HARUS MENJADI ORANG
YANG ACTION
 UNTUK PEMBUATAN BAHAN SOSIALISASI YANG TELAH DIBUAT
DAPAT DITRANSFORMASIKAN KEDALAM BENTUK RINGKASAN
EKSEKUTIF DAN MASUK DALAM POIN II.D.5 SEHINGGA
MENDAPAT AK
Note

*) ASKING:
 MUSTAHIL SEORANG PEJABAT FUNGSIONAL TERAMPIL DITUGASKAN
MENJADI PENYAJI DALAM FORUM ANTAR LEMBAGA, POIN INI SANGAT
SULIT UNTUK DIDAPATKAN DAN TIDAK SESUAI REALITA
TIDAK MUSTAHIL!!!
 “TINGKATKAN KEMAMPUAN DIRI, TINGKATKAN KOMPETENSI, PUBLIC
SPEAKING, PERBANYAK JAM TERBANG DAN YANG SERING TERLUPA
ADALAH MENGKOMUNIKASIKAN KEMAMPUAN ANDA DENGAN BAIK
KEPADA PIMPINAN, BUAT SAMPAI PIMPINAN ANDA PERCAYA BAHWA
ANDA LAYAK MEWAKILI LEMBAGA BPS UNTUK BICARA DI RUANG
PUBLIK”
 “DO YOU KNOW? DARI POIN INI KITA BISA MELIHAT IMPIAN BESAR
KONSEPTOR KARIR FUNGSIONAL BAHWA KE DEPANNYA SEORANG
PEJABAT FUNGSIONAL STATISTISI DI LEVEL TERAMPIL ADALAH
ORANG YANG BISA BERBICARA/MENGKOMUNIKASIKAN TENTANG
DATA/STATISTIK (SESUAI PERANNYA) DI RUANG PUBLIK”
Note
INI TANTANGAN
UNTUK
MENJADI LEBIH
BESAR DAN
MENJADI LUAR
BIASA

Note
CONTOH
FORMAT
ALTERNATIF
LAPORAN

TETAP
SEMANGAT!
TODAY
WE NOT ONLY NEED
HARD WORK BUT ALSO
SMART WORK.
RESPECT YOUR SELF!
NEVER TAKE
ANYTHING FOR
GRANTED
HAVE DIGNITY!
WHEN THE JOB IS
DONE WALK AWAY
SO DON’T BELIEVE
WHAT YOU’RE TOLD,
ALWAYS DOUBLE
CHECK!
BE CONFIDENT!
YOU ARE GOOD SO
DON’T WASTE GOOD.
BUT SOMETIME YOU
ARE WRONG SO WHEN
YOU DO, CAN CLEAN
UP YOUR MESS
SUCCESS
NOT ALWAYS ABOUT
GOOD PLANNING
BUT HOW WE REACT TO
FIND SOLUTION WHEN
THE PROBLEM COME
1 2 3
4 5

CLOSING
THANKYOUINTI PART I FINISH
LET’S START QUESTION AND ANSWER
Boleh mengutip dengan mencantumkan sumbernya
Content and design graphic by: LUZIANA WIJAYA TANJUNG, SST

Jabatan Fungsional Statistisi Terampil

Recommended

Recommended

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Viewers also liked

Viewers also liked (8)

Similar to Jabatan Fungsional Statistisi Terampil

Similar to Jabatan Fungsional Statistisi Terampil (20)

Recently uploaded

Recently uploaded (20)

Jabatan Fungsional Statistisi Terampil