SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
MK : Perilaku Konsumen
Ringkasan
Chapter 03 Consumer Motivation and Personality
Dosen Pengampu : Ellywati J., Dra., MM.
Kelompok 4
Kelas G
oleh :
1. 01 / Martinus Bergas / 160322981
2. 37 / Ivan Paul Glorio Christoadi / 170323748
3. 38 / Mario Sudianto Chien / 170323749
4. 40 / Paskalis Sukoto Gultom / 170323753
5. 44 / Yosep Maruli Sipayung / 170323824
FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2019
1
Chapter 3 : Consumer Motivation and Personality
A. The Dynamics Of Motivation
Motivasi mendorong konsumen untuk membeli dan dipicu oleh ketegangan psikologis yang
disebabkan oleh kebutuhan yang tidak terpenuhi. Seseorang baik secara sadar maupun tidak sadar,
mengurangi permasalahan ini dengan memilih barang ataupun jasa dengan membeli sesuai
dengan kebutuhan dan kebiasaan mereka sehiangga mengurangi ketegangan psikologis yang
mereka rasakan. Faktor utama dari pemasaran adalah mengidentifikasi dan memuaskan kebutuhan.
Tindakan pemasaran yang efektif adalah tidak menciptakan kebutuhan, namun mendefinisikan
usaha yang mereka jalankan sebagai kebutuhan konsumen yang merasa terpuaskan.
a. Needs
Terdapat dua jenis kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan fisiologis dan kebutuhan biologis. Diantara
kebutuhan tersebut, makanan, air, udara, perlindungan dari lingkungan luar, dan seks. Kebutuhan
psikologis bisa dipelajari dari orang tua kita, lingkungan sosial, dan interaksi dengan orang lain.
Dalam kehidupan sosial harga diri, prestise, kasih sayang, kekuatan akan emosional serta prestasi
dalam pekerjaannya sebagai motivasi dalam bekerja. Kedua kebutuhan tersebut mempengaruhi
keputusan dalam pembelian.
b. Goal
Goals/tujuan adalah hasil yang dicari dari perilaku yang memotivasi, dan semua perilakumanusia
berorientasi pada tujuan. Ada dua jenis tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan spesifik. Tujuan
umum adalah hasil yang dicari konsumen untuk memenuhi kebutuhan fisiologis dan psikologis.
Dan maksud dari tujuan spesifik adalah hasil yang dicari konsumen dengan menggunakan produk
atau layanan yang diberikan. Individu yang mempunyai kedua tujuan tersebut mempengaruhi
konsumen lain, karena menganggap ulasan positf atau negatif dari konsumen lain sebagai
informasi yang lebih kredibel dibandingankan dengan iklan.
c. Need Arousal
Kebutuhan individu tidak selalu mempunyai keinginan untuk membeli sesuatu. Gairah setiap
individu pada waktu tertentu dapat disebabkan oleh rangsangan biologis, proses emosional atau
kognitif, bisa juga dipengaruhi dari lingkungan. Sebagai contoh adalah penurunan kadar gula
darah atau kontraksi perut akan memicu terjadinya rasa lapar sehingga secara sadar individdu yang
merasakan nya membutuhkan makanan. Hal tersebut mempunyai arti ketika seorang individu
bertindak berdasarkan keinginan, dan mengurangi ketidakseimbangan yang dirasakan dengan
membeli produk.
d. Selecting Goals
2
Konsumen mempunyai kebiasaan menetapkan tujuan pembelian yang dirasa memuaskan lebih
dari satu kebutuhan. Orang dengan kebutuhan berbeda dapat mencari pemenuhan dengan memilih
tujuan yang sama, dan orang dengan kebutuhan yang sama dapat mencari pemenuhan memlalui
tujuan yang berbeda. Motivasi untuk memilih tujuan dapat berupa positif maupun negatif.
e. Needs and Goal Are Independent
Kebutuhan dan tujuan memiliki ketergantungan satu dengan yang lainnya. Namun tidak semua
orang menyadari bahwa semua kebutuhannya memiliki tujuan. Dalam sebuah penelitian
menunjukkan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi orang dalam berbelanja adalah :
 Mencari barang tertentu
 Menjadikan sebagai rekreasi
 Berbelanja dengan alasan permintaan
a) needs are never Fully Satisfied
Kebutuhan manusia tidak pernah dipenuhi sepenuhnya atau secara permanen. Ketika individu
mencapai tujuan mereka, mereka mengembangkan yang baru. Jika mereka tidak mencapai
tujuan mereka, mereka terus berjuang untuk tujuan lama atau mereka mengembangkan tujuan
pengganti.
b) new needs Emerge as old ones are Satisfied
Beberapa ahli teori motivasi percaya bahwa ada hierarki kebutuhan dan bahwa kebutuhan
baru, Tingkat kebutuhan akan muncul ketika kebutuhan lainya yang lebih penting terpenuhi.
c) Success and Failure influence Goals
Ketika seseorang telah memenuhi kebutuhan lainya yang lebih penting, maka pribadi tersebut
lebih percaya diri dan yakin akan memenuhi kebutuhan hidupnya yang lain.
B. Systems of Needs
Murray’s List of Psychogenic Needs
Pada tahun 1938, psikolog perintis Henry Murray menyiapkan daftar luas kebutuhan
psikogenik, yang mewakili pendekatan sistematis pertama untuk memahami kebutuhan manusia
nonbiologis. Murray percaya bahwa meskipun masing-masing kebutuhan itu penting dalam dan
dari dirinya sendiri, kebutuhan dapat saling terkait, dapat mendukung kebutuhan lain, dan dapat
bertentangan dengan kebutuhan lain. Misalnya, kebutuhan akan dominasi dapat bertentangan
dengan kebutuhan untuk berafiliasi ketika terlalu mengendalikan perilaku membuat teman,
keluarga, dan pasangan tidak ada. Murray juga percaya bahwa keadaan lingkungan sangat
mempengaruhi bagaimana kebutuhan psikogenik ditampilkan dalam perilaku.
Murray mengorganisasikan kebutuhannya ke dalam lima kelompok: ambition, materialistic,
power, affection, dan information
Maslow’s Hierarchy of Needs
3
Hirarki kebutuhan Maslow terdiri dari lima tingkat kebutuhan manusia, yang diberi peringkat
berdasarkan tingkat kepentingan dari tingkat yang lebih rendah (biogenik). kebutuhan tingkat
tinggi (psikogenik). Teori ini menyatakan bahwa individu berusaha untuk memenuhi kebutuhan
tingkat yang lebih rendah sebelum kebutuhan tingkat yang lebih tinggi. Tingkat kebutuhan
terendah yang tidak terpuaskan memotivasi perilaku seseorang. Ketika kebutuhan itu terpenuhi
dengan cukup baik, individu termotivasi untuk memenuhi kebutuhan di tingkat hierarki
berikutnya.
Physiological needs
Maslow berpendapat bahwa kebutuhan fisiologis adalah tingkat pertama dan paling dasar dari
kebutuhan manusia.
Safety needs
Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, kebutuhan keselamatan dan keamanan menjadi
kekuatan pendorong di balik perilaku individu. Kebutuhan ini tidak hanya berkaitan dengan
keselamatan fisik, tetapi juga dengan ketertiban, stabilitas, rutinitas, keakraban, dan kontrol atas
kehidupan dan lingkungan seseorang..
Social needs
Tingkat ketiga hierarki Maslow terdiri dari kebutuhan sosial, seperti cinta, kasih sayang, rasa
memiliki, dan penerimaan.
Egoistic needs
Tingkat ini mencakup kebutuhan egoistik, yang dapat mengambil orientasi ke dalam atau ke luar:
1. Inwardly directed ego needs reflect an individual’s need for self-acceptance, self-esteem,
suc- cess, independence, and personal satisfaction.
2. Outwardly directed ego needs include the needs for prestige, reputation, status, and
recognition from others.
Need for Self-actualization
Menurut Maslow, sekali orang cukup memenuhi kebutuhan ego mereka, mereka pindah ke
tingkat kelima. Kebutuhan aktualisasi diri mengacu pada keinginan individu untuk memenuhi
potensinya untuk menjadi apa pun yang mampu ia capai.
Evaluation of Maslow’s theory
Teori Maslow menyatakan bahwa kebutuhan tingkat tinggi menjadi kekuatan pendorong di
belakang perilaku manusia ketika kebutuhan tingkat rendah terpenuhi. Teori ini mengatakan, pada
dasarnya, bahwa ketidakpuasan, bukan kepuasan, memotivasi perilaku.
Marketing applications of Maslow’s theory
Terlepas dari keterbatasannya, hierarki Maslow telah menjadi kerangka kerja yang sangat berguna
bagi pemasar. Hirarki kebutuhan Maslow mudah beradaptasi dengan segmentasi pasar dan
4
pengembangan komunikasi iklan dan komunikasi pemasaran lainnya, karena ada barang-barang
konsumen yang dirancang untuk memenuhi setiap tingkat kebutuhan, dan karena sebagian besar
kebutuhan dibagi oleh segmen konsumen yang besar. Misalnya, individu membeli makanan
kesehatan, obat-obatan, dan produk rendah lemak untuk memenuhi kebutuhan fisiologis.
A Trio of Needs
Kerangka kerja lain untuk mengatur kebutuhan manusia dikenal sebagai trio kebutuhan: kebutuhan
akan kekuasaan, afiliasi, dan pencapaian. Secara individual, masing-masing dari tiga kebutuhan
dapat mempengaruhi motivasi konsumen.
Power
Kebutuhan akan kekuasaan adalah keinginan individu untuk mengendalikan lingkungannya. Ini
termasuk kebutuhan untuk mengendalikan orang lain dan berbagai benda.
Affiliation
Afiliasi adalah motif sosial yang diteliti dengan baik yang secara signifikan mempengaruhi
perilaku konsumen. Kebutuhan afiliasi sangat mirip dengan kebutuhan sosial Maslow dan
menunjukkan bahwa perilaku sangat dipengaruhi oleh keinginan untuk persahabatan, penerimaan,
dan kepemilikan.
Achievement
Individu dengan prestasi yang kuat sering menganggap prestasi pribadi sebagai tujuan itu sendiri.
Mereka percaya diri, menikmati mengambil risiko yang telah diperhitungkan, secara aktif meneliti
lingkungan mereka, dan menghargai umpan balik, sering kali dalam bentuk imbalan moneter.
C. Motif Pengukuran
Bagaimana motif diidentifikasi? Bagaimana mereka diukur? Bagaimana para peneliti mengetahui
motif mana yang bertanggung jawab atas jenis perilaku tertentu? Ini adalah pertanyaan yang sulit
dijawab karena motif adalah konstruksi hipotetis; yaitu, mereka tidak dapat dilihat atau disentuh,
ditangani, dibaui, atau diamati secara nyata. Karena alasan ini, tidak ada metode pengukuran
tunggal yang dapat dianggap sebagai indeks motivasi yang andal. Sebagai gantinya, peneliti
biasanya mengandalkan kombinasi teknik penelitian ketika mencoba membangun keberadaan dan
/ atau kekuatan berbagai motif. Dengan menggabungkan beberapa metode penelitian — termasuk
respons terhadap kuesioner atau data survei (yaitu, laporan sendiri tentang pendapat dan perilaku)
dan wawasan dari sesi kelompok fokus dan wawancara mendalam (yaitu, untuk menemukan motif
yang mendasari) —konsumen peneliti mencapai wawasan yang lebih valid mengenai konsumen
motivasi daripada yang mereka lakukan dengan menggunakan teknik tunggal.
1. Pelaporan diri
Ukuran motif yang dilaporkan sendiri terdiri dari pernyataan tertulis yang meminta responden
untuk menunjukkan seberapa relevan setiap pernyataan bagi mereka. Para peneliti yang melakukan
5
tindakan ini dengan sopan meminta responden untuk tidak terlalu banyak berpikir sebelum
memberikan jawaban mereka, karena, jika mereka melakukannya, mereka mungkin mengetahui
apa yang diukur pernyataan itu dan tidak menjawab dengan jujur. Jika demikian, respons subjek
cenderung mencerminkan bukan siapa mereka, tetapi bagaimana mereka ingin dirasakan.
2. Penelitian kualitatif
Seringkali, responden mungkin tidak mengetahui motif mereka, atau mungkin tidak mau
mengungkapkannya ketika ditanya secara langsung. Dalam situasi seperti itu, para peneliti
menggunakan penelitian kualitatif untuk menggali motivasi konsumen yang tidak disadari atau
tersembunyi. Banyak metode kualitatif juga disebut teknik proyektif karena mereka membutuhkan
responden untuk menafsirkan rangsangan yang tidak memiliki makna yang jelas, berdasarkan pada
asumsi bahwa subyek akan "mengungkapkan" atau "memproyeksikan" alam bawah sadar mereka,
motif tersembunyi ke rangsangan yang ambigu. Temuan metode penelitian kualitatif sangat
tergantung pada pelatihan dan pengalaman analis.
3. penelitian motivasi
Istilah penelitian motivasi, yang secara logis harus mencakup semua jenis penelitian tentang motif
manusia, telah menjadi “istilah seni.” Ini merujuk pada penelitian kualitatif yang dilakukan oleh
Dr. Ernest Dichter pada tahun 1950-an dan 1960-an, yang dirancang untuk mengungkap motivasi
bawah sadar atau tersembunyi konsumen. Berdasarkan pada premis bahwa konsumen tidak selalu
menyadari alasan tindakan mereka, penelitian motivasi berusaha untuk menemukan perasaan,
sikap, dan emosi yang mendasarinya mengenai produk, layanan, atau penggunaan merek. Premis
ini mencerminkan teori kepribadian psikoanalitik Sigmund Freud, yang menyatakan bahwa
kebutuhan atau dorongan yang tidak disadari - terutama dorongan biologis dan seksual - adalah
jantung dari motivasi dan kepribadian manusia. Ketika Dr. Dichter, dilatih sebagai psikoanalis
klinis di Wina, tiba di Amerika Serikat pada akhir 1930-an, ia bergabung dengan agensi periklanan
utama New York daripada membangun praktik klinik.
Sifat dan Teori Kepribadian
Kepribadian terdiri dari karakteristik psikologis batin yang menentukan dan mencerminkan
bagaimana kita berpikir dan bertindak. Penekanan dalam definisi ini adalah pada karakteristik
batin — kualitas, atribut, sifat, faktor, dan tingkah laku spesifik yang membedakan satu individu
dari individu lainnya.
Aspek Kepribadian
Penelitian psikolog tentang kepribadian manusia belum seragam. Beberapa menekankan pengaruh
faktor keturunan dan pengalaman anak usia dini pada pengembangan kepribadian. Yang lain
menekankan pengaruh sosial dan lingkungan yang lebih luas. Beberapa ahli teori memandang
kepribadian sebagai satu kesatuan yang utuh, sedangkan yang lain fokus pada sifat-sifat tertentu.
6
Secara keseluruhan, para peneliti menyetujui hal-hal berikut: (1) kepribadian mencerminkan
perbedaan individu; (2) kepribadian umumnya konsisten dan tahan lama; dan (3) meskipun
sifatnya abadi, kepribadian dapat berubah.
1. Kepribadian Konsisten dan Bertahan
Secara umum, kepribadian seseorang cenderung konsisten dan bertahan lama. Memang, saudara
yang berkomentar bahwa saudara perempuannya “selalu sangat peduli dengan pakaiannya sejak
dia masih balita” mendukung pendapat bahwa kepribadian memiliki konsistensi dan daya tahan.
Kedua kualitas sangat penting jika pemasar ingin menjelaskan atau memprediksi perilaku
konsumen dalam hal kepribadian. Pemasar tidak dapat mengubah kepribadian konsumen agar
sesuai dengan produk mereka.
2. Kepribadian Mencerminkan Perbedaan Individu
Karena karakteristik batin yang membentuk kepribadian individu adalah kombinasi faktor yang
unik, tidak ada dua individu yang persis sama. Meskipun demikian, banyak individu mungkin
memiliki satu atau bahkan beberapa karakteristik kepribadian, tetapi tidak yang lain. Misalnya,
beberapa orang dapat digambarkan sebagai "etnosentrisme konsumen" tinggi "(yaitu, keengganan
untuk menerima produk buatan luar negeri), digambarkan sebagai" rendah "dalam etnosentrisme
(yaitu, tidak enggan membeli produk buatan luar negeri) .
3. Kepribadian Dapat Berubah
meskipun kepribadian umumnya tahan lama, dalam keadaan tertentu, kepribadian berubah.
Misalnya, peristiwa kehidupan utama, seperti pernikahan, kelahiran anak, kematian orang tua, atau
perubahan pekerjaan dan / atau profesi sangat memengaruhi kepribadian.
Teori Kepribadian
Ada tiga teori kepribadian utama: (1) teori Freudian, (2) teori neo-Freudian, dan (3) teori sifat.
Kami telah memilih mereka daripada teori-teori lain karena masing-masing telah memainkan
peran dalam studi hubungan antara perilaku konsumen dan kepribadian.
Teori Sifat
Teori sifat merupakan penyimpangan dari pendekatan kualitatif dan non-empiris dari gerakan
Freudian dan neo-Freudian. Teori sifat berfokus pada ukuran empiris kepribadian dalam hal
karakteristik psikologis tertentu, yang disebut "sifat." Sifat adalah karakteristik atau fitur pribadi
yang membedakan seseorang dari orang lain. Ahli teori trait menggunakan tes kepribadian (atau
inventaris) yang menunjukkan perbedaan individu dalam hal skor "tinggi" versus "rendah" pada
sifat-sifat tertentu. Para peneliti mengembangkan tes kepribadian khusus yang dibuat khusus untuk
studi perilaku konsumen. Tes kepribadian ini mengukur sifat-sifat seperti sifat inovatif (seberapa
reseptif seseorang terhadap pengalaman baru yang berkaitan dengan konsumen atau pertimbangan
awal dan pembelian produk dan layanan baru), materialisme (tingkat keterikatan konsumen
7
terhadap kepemilikan duniawi), dan etnosentrisme (kemungkinan konsumen untuk menerima atau
menolak produk buatan luar negeri).
D. Personality Traits and Consumer Behavior
Inovator dan Inovasi Konsumen
Inovator adalah yang pertama mencoba produk baru, ekstensi lini produk, dan layanan karena
mereka terbuka terhadap ide dan praktik baru. Respons mereka terhadap produk yang baru
diperkenalkan sangat penting untuk keberhasilan atau kegagalan produk baru.
Innovativeness adalah tingkat kemauan konsumen untuk mengadopsi produk dan layanan baru
segera setelah produk diperkenalkan. Satu studi menemukan empat faktor motivasi yang
menginspirasi inovasi konsumen:
1. Faktor fungsional mencerminkan minat dalam kinerja suatu inovasi.
2. Faktor hedonis berhubungan dengan perasaan puas dengan menggunakan inovasi.
3. Faktor sosial mencerminkan keinginan untuk diakui oleh orang lain karena mengejar inovasi.
4. Faktor kognitif mengekspresikan stimulasi mental yang dialami dengan menggunakan suatu
inovasi
1. Dogmatisme
Dogmatisme adalah tingkat kekakuan yang satu - lawan dari pikiran terbuka - terhadap informasi
dan pendapat yang bertentangan dengan kepercayaan dan pandangan seseorang. Seseorang yang
sangat dogmatis mendekati yang tidak dikenal dengan membela diri dan dengan ketidakpastian
dan ketidaknyamanan. Sebaliknya, seseorang yang kurang atau tidak dogmatis dengan mudah
menganggap kepercayaan yang tidak dikenal atau bertentangan. Umumnya, konsumen yang tidak
dogmatis lebih suka produk inovatif daripada yang tradisional.
2. Karakter Sosial: Ketertarikan batin versus ketetapan lain
Karakter Sosial: Ketertarikan Batiniah versus Ketertiban Lainnya Konsumen yang diarahkan pada
batin mengandalkan nilai-nilai atau standar batiniah mereka sendiri dalam mengevaluasi produk
baru dan cenderung menjadi inovator konsumen. Sebaliknya, konsumen yang diarahkan oleh
orang lain mencari bimbingan dari orang lain tentang apa yang pantas atau tidak pantas dan tidak
mungkin menjadi inovator konsumen.
3. Kebutuhan akan keunikan
Kebutuhan akan keunikan didefinisikan sebagai pengejaran individu akan perbedaan relatif
terhadap orang lain yang dicapai melalui perolehan barang-barang konsumen untuk meningkatkan
identitas pribadi dan sosial seseorang.
4. Level stimulasi optimal (OSL)
8
Level stimulasi optimal (OSL) adalah tingkat di mana orang menyukai pengalaman baru,
kompleks, dan tidak biasa (mis., OSL tinggi) atau lebih suka keberadaan yang sederhana, tidak
berantakan, dan tenang.
5. Pencarian Sensasi
Pencarian Sensasi Terkait erat dengan konsep OSL adalah pencarian sensasi: kebutuhan seseorang
akan sensasi dan pengalaman yang beragam, baru, dan kompleks, dan kesediaan untuk mengambil
risiko demi pengalaman semacam itu. Sebagai contoh, banyak remaja pria dengan skor pencarian
sensasi terlibat dalam bentuk “olahraga ekstrim” bersepeda, skateboard, dan sepatu roda.
6. Pencarian Variasi dan Kebaruan
1. Perilaku pembelian eksploratif mencakup pengalihan merek ke pengalaman alternatif baru,
berbeda, dan mungkin lebih baik.
2. Eksplorasi yang bergantian terdiri dari pengumpulan informasi tentang alternatif produk yang
baru dan berbeda dan mempertimbangkan untuk membelinya.
3. Menggunakan inovasi berarti menggunakan produk yang sudah diadopsi dengan cara baru atau
novel
7. Kebutuhan Akan Kognisi
kebutuhan akan kognisi (NFC) mengukur keinginan atau kenikmatan berpikir seseorang.
Konsumen yang tinggi NFC merespons iklan yang berisi banyak informasi dan deskripsi terkait
produk, sedangkan konsumen yang relatif rendah NFC tertarik pada latar belakang atau aspek
periferal iklan, seperti model yang menarik atau selebriti terkenal.
8. Visualisator Versus Verbalis
Verbalizer lebih suka pesan promosi yang mengandung banyak informasi tertulis, tekstual, dan
verbal. Visualisator lebih mudah menerima gambar bergambar, dan termasuk: Visualisator objek,
yang menyandikan dan memproses gambar sebagai unit persepsi tunggal. Visualizers spasial, yang
memproses gambar sepotong demi sepotong.
9. Konsumsi Terpusat
Konsumsi terpusat mengacu pada kecenderungan pengumpul dan penghobi untuk mengumpulkan
barang-barang yang terkait dengan minat mereka dan menunjukkannya kepada teman dan orang
lain dengan minat yang sama.
10. Konsumsi kompulsif
Konsumsi kompulsif adalah kecanduan dan pembelian di luar kendali yang sering kali memiliki
konsekuensi yang merusak baik bagi pembeli kompulsif maupun orang-orang di sekitarnya.
Contoh masalah konsumsi kompulsif adalah belanja yang tidak terkendali, judi, kecanduan
narkoba, alkoholisme, dan bahkan gangguan makan. Selain itu, kemudahan pembelian online telah
membuat belanja kompulsif lebih luas.
9
11. Etnosentrisme Konsumen
Etnosentrisme adalah keinginan konsumen untuk membeli atau tidak membeli produk buatan luar
negeri. Konsumen yang sangat etnosentris merasa bahwa tidak tepat atau salah untuk membeli
produk buatan luar negeri, karena dampak ekonomi yang dihasilkan pada ekonomi domestik,
sedangkan konsumen yang tidak etnosentris atau kurang etnosentris cenderung mengevaluasi.
12. Kepribadian dan Konsumen Warna
Kepribadian dan Konsumen Warna tidak hanya menganggap ciri-ciri kepribadian pada produk dan
layanan, tetapi beberapa juga mengasosiasikan karakteristik kepribadian dengan warna tertentu.
Misalnya, konsumen mengasosiasikan Coca-Cola dengan warna merah, yang berkonotasi
kegembiraan. Botol biru kadang-kadang digunakan untuk menjual anggur karena warna biru
sangat menarik bagi konsumen wanita. Merek dapat membuat gambar yang canggih, kelas atas,
atau premium dengan menggunakan pelabelan atau kemasan utama.
E. Product and Brand Personification
Product personality.” Brand personification terjadi ketika konsumen menghubungkan ciri-ciri
manusia atau karakteristik dengan suatu merek. " Brand personification " memberikan identitas
emosional untuk suatu merek, yang menghasilkan sentimen dan perasaan terhadap merek di antara
konsumen. Satu studi mengeksplorasi dimensi brand personality for products marketed oleh 64
American multinational corporations. Yang dianalisis oleh 270 websites of these corporations, in
the United States, UK, France, Germany, and Spain, dan menemukan 5 dimensi dari brand
personality: excitement, sophistication, affection, popularity, and competence . Personifikasi
produk dan merek adalah bentuk antropomorfisme, yang merujuk pada mengaitkan karakteristik
manusia dengan sesuatu yang bukan manusia.
Satu studi menyelidiki hubungan antara kepribadian merek dan dua karakteristik manusia:
a. Attachment anxiety — sejauh mana orang khawatir tentang apakah mereka layak dicintai.
b. Avoidance anxiety. — pandangan seseorang tentang orang lain dalam konteks kemelekatan.
1. Product Personality and Gender
Karakteristik sebuah produk serta merknya secara Naturally di labelling dengan gender. Misalnya
Celestial Seasoning ’Tracy Jones diberi kepribadian feminin, sedangkan Mr. Coffee diberi
kepribadian yang maskulin. Jenis kelamin yang ditugaskan produk berbeda-beda menurut budaya.
2. Product Personality and Geography
Konsumen mengaitkan beberapa merek dengan lokasi geografis (misalnya, Buxton Natural
Mineral Water, merek yang dimiliki oleh Nestlé Waters, dan bersumber dari kota kuno Buxton
yang indah di jantung Inggris), dan asosiasi semacam itu sering kali meningkatkan daya ingat dan
kemampuan disukai dari merek-merek ini.
3. Website Personality
10
Ketika konsumen menavigasi Internet, banyak dari mereka yang secara emosional terikat pada
situs web tertentu. Sebuah penelitian terbaru mengidentifikasi empat karakteristik kepribadian
situs web: (1) intelligent (mis., Dapat dicari, komprehensif, cepat, dan ringkas); (2) fun (mis.
Penuh warna, menarik, interaktif, dan dinamis); (3) organized ; dan (4) sincere (mis., langsung
dan sederhana) .
The Self and Self-Image.
Self-image mewakili cara seseorang memandang dirinya sendiri. Persepsi diri sering terkait
dengan pembelian produk dan layanan, karena konsumen sering memilih produk yang konsisten
dengan citra diri mereka dan meningkatkannya. Faktanya, konsumen memiliki banyak " selves ",
karena orang bertindak berbeda dalam situasi yang berbeda.
Peneliti perilaku konsumen mengidentifikasi empat komponen Self-image
1. Actual self-image adalah cara konsumen melihat diri mereka sendiri;
2. Ideal self-image adalah bagaimana konsumen ingin melihat diri mereka sendiri;
3. Social self-image adalah bagaimana konsumen merasa orang lain melihat mereka; dan
4. Ideal social self-image adalah bagaimana konsumen ingin orang lain melihatnya
A. The Extended Self
1. Actually, dengan membiarkan orang itu melakukan hal-hal yang sebaliknya akan sangat sulit atau
mustahil untuk diselesaikan (mis., Pemecahan masalah dengan menggunakan komputer).
2. Symbolically, dengan membuat orang tersebut merasa lebih baik (mis., Dianggap sebagai
“berpakaian terbaik” di tempat kerja).
3. Conferring status or rank, misalnya, menjadi seorang kolektor seni dan memiliki karya yang
langka dan terkenal.
4. Feelings of immortality dengan meninggalkan warisan berharga setelah kematian.
B. Altering the Self
Personal vanity ini berkaitan erat dengan self-image and alteration of the self Kesombongan sering
dikaitkan dengan bertindak mementingkan diri sendiri, mementingkan diri sendiri, atau
mengagumi penampilan atau pencapaian seseorang. Para peneliti menemukan dua jenis
kesombongan:
(1) physical vanity, yang merupakan perhatian berlebihan atau pandangan yang meningkat tentang
penampilan fisik seseorang.
2) achievement vanity .

More Related Content

What's hot

Bab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasar
Bab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasarBab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasar
Bab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasarJudianto Nugroho
 
Menganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar BisnisINDAHMAWARNI1
 
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatanBab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatanJudianto Nugroho
 
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumenRangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumenDede Firmansah
 
3. komponen sistem informasi pemasaran modern
3. komponen sistem informasi pemasaran modern3. komponen sistem informasi pemasaran modern
3. komponen sistem informasi pemasaran modernIzul chumzq
 
Bab 3 mengumpulkan informasi dan memindai lingkungan
Bab 3 mengumpulkan informasi dan memindai lingkunganBab 3 mengumpulkan informasi dan memindai lingkungan
Bab 3 mengumpulkan informasi dan memindai lingkunganJudianto Nugroho
 
NILAI KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN BAB 5 PHILIP KOTLER
NILAI KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN BAB 5 PHILIP KOTLERNILAI KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN BAB 5 PHILIP KOTLER
NILAI KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN BAB 5 PHILIP KOTLERdiadzjeje
 
MP I BAB 6 - Menganalisis Pasar Konsumen
MP I BAB 6 - Menganalisis Pasar KonsumenMP I BAB 6 - Menganalisis Pasar Konsumen
MP I BAB 6 - Menganalisis Pasar KonsumenDayana Florencia
 
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanTugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanHartono Ikawy
 
Bab 5. perhatian dan pemahaman
Bab 5. perhatian dan pemahamanBab 5. perhatian dan pemahaman
Bab 5. perhatian dan pemahamanJudianto Nugroho
 
Bab 18 mengelola komunikasi massa
Bab 18 mengelola komunikasi massaBab 18 mengelola komunikasi massa
Bab 18 mengelola komunikasi massaJudianto Nugroho
 
Bab 3 pengenalan terhadap afeksi dan kognisi
Bab 3 pengenalan terhadap afeksi dan kognisiBab 3 pengenalan terhadap afeksi dan kognisi
Bab 3 pengenalan terhadap afeksi dan kognisiJudianto Nugroho
 
Bab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumenBab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumenJudianto Nugroho
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumensemua unduh
 
Strategi dalam proses manajemen strategik
Strategi dalam proses manajemen strategikStrategi dalam proses manajemen strategik
Strategi dalam proses manajemen strategikIzul chumzq
 
Analisis perilaku konsumen menurut schiffman n kanuk
Analisis perilaku konsumen menurut schiffman n kanukAnalisis perilaku konsumen menurut schiffman n kanuk
Analisis perilaku konsumen menurut schiffman n kanukINDOMARET
 

What's hot (20)

8-Sikap Konsumen.ppt
8-Sikap Konsumen.ppt8-Sikap Konsumen.ppt
8-Sikap Konsumen.ppt
 
Bab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasar
Bab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasarBab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasar
Bab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasar
 
Ppt aspekperilakukonsumen
Ppt aspekperilakukonsumenPpt aspekperilakukonsumen
Ppt aspekperilakukonsumen
 
Menganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar Bisnis
 
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatanBab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
 
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumenRangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumen
 
3. komponen sistem informasi pemasaran modern
3. komponen sistem informasi pemasaran modern3. komponen sistem informasi pemasaran modern
3. komponen sistem informasi pemasaran modern
 
Bab 3 mengumpulkan informasi dan memindai lingkungan
Bab 3 mengumpulkan informasi dan memindai lingkunganBab 3 mengumpulkan informasi dan memindai lingkungan
Bab 3 mengumpulkan informasi dan memindai lingkungan
 
NILAI KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN BAB 5 PHILIP KOTLER
NILAI KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN BAB 5 PHILIP KOTLERNILAI KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN BAB 5 PHILIP KOTLER
NILAI KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN BAB 5 PHILIP KOTLER
 
Strategi Penetapan Harga
Strategi Penetapan HargaStrategi Penetapan Harga
Strategi Penetapan Harga
 
MP I BAB 6 - Menganalisis Pasar Konsumen
MP I BAB 6 - Menganalisis Pasar KonsumenMP I BAB 6 - Menganalisis Pasar Konsumen
MP I BAB 6 - Menganalisis Pasar Konsumen
 
Analisis pasar (2)
Analisis pasar (2)Analisis pasar (2)
Analisis pasar (2)
 
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanTugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
 
Bab 5. perhatian dan pemahaman
Bab 5. perhatian dan pemahamanBab 5. perhatian dan pemahaman
Bab 5. perhatian dan pemahaman
 
Bab 18 mengelola komunikasi massa
Bab 18 mengelola komunikasi massaBab 18 mengelola komunikasi massa
Bab 18 mengelola komunikasi massa
 
Bab 3 pengenalan terhadap afeksi dan kognisi
Bab 3 pengenalan terhadap afeksi dan kognisiBab 3 pengenalan terhadap afeksi dan kognisi
Bab 3 pengenalan terhadap afeksi dan kognisi
 
Bab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumenBab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumen
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
Strategi dalam proses manajemen strategik
Strategi dalam proses manajemen strategikStrategi dalam proses manajemen strategik
Strategi dalam proses manajemen strategik
 
Analisis perilaku konsumen menurut schiffman n kanuk
Analisis perilaku konsumen menurut schiffman n kanukAnalisis perilaku konsumen menurut schiffman n kanuk
Analisis perilaku konsumen menurut schiffman n kanuk
 

Similar to Ringkasan Ch 3 Consumer Motivation and Personality

Slide-PSY209-Chapter-04-Consumer-Motivation.pptx
Slide-PSY209-Chapter-04-Consumer-Motivation.pptxSlide-PSY209-Chapter-04-Consumer-Motivation.pptx
Slide-PSY209-Chapter-04-Consumer-Motivation.pptxFARHANAHYAJULPAZ
 
motivasi dan kebutuhan.pptx
motivasi dan kebutuhan.pptxmotivasi dan kebutuhan.pptx
motivasi dan kebutuhan.pptxMardiYana10
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikanruriintannia
 
menganalisis pasar konsumen MANAJEMEN PEMASARAN 1
menganalisis pasar konsumen MANAJEMEN PEMASARAN 1 menganalisis pasar konsumen MANAJEMEN PEMASARAN 1
menganalisis pasar konsumen MANAJEMEN PEMASARAN 1 Solikul Huda
 
Motivasi kerja
Motivasi kerjaMotivasi kerja
Motivasi kerjaeki050988
 
Humanisme Theory from Rizki Faishal
Humanisme Theory from Rizki FaishalHumanisme Theory from Rizki Faishal
Humanisme Theory from Rizki FaishalFaiz Sujudi
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumenRoza Ahmad
 
Pertemuan Ke 2,3 MOTIVASI-DAN-KEBUTUHAN.ppt
Pertemuan Ke 2,3 MOTIVASI-DAN-KEBUTUHAN.pptPertemuan Ke 2,3 MOTIVASI-DAN-KEBUTUHAN.ppt
Pertemuan Ke 2,3 MOTIVASI-DAN-KEBUTUHAN.pptLalu M
 
PPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan Komunikasi
PPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan KomunikasiPPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan Komunikasi
PPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan KomunikasiHaikalZhafran1
 
BAB 6 MANAJEMEN PEMASARAN
BAB 6 MANAJEMEN PEMASARANBAB 6 MANAJEMEN PEMASARAN
BAB 6 MANAJEMEN PEMASARANawindstruck
 
Pengembangan Kapasitas Pendampingan
Pengembangan Kapasitas PendampinganPengembangan Kapasitas Pendampingan
Pengembangan Kapasitas PendampinganKacung Abdullah
 

Similar to Ringkasan Ch 3 Consumer Motivation and Personality (20)

Teori abraham maslow
Teori abraham maslowTeori abraham maslow
Teori abraham maslow
 
Slide-PSY209-Chapter-04-Consumer-Motivation.pptx
Slide-PSY209-Chapter-04-Consumer-Motivation.pptxSlide-PSY209-Chapter-04-Consumer-Motivation.pptx
Slide-PSY209-Chapter-04-Consumer-Motivation.pptx
 
motivasi dan kebutuhan.pptx
motivasi dan kebutuhan.pptxmotivasi dan kebutuhan.pptx
motivasi dan kebutuhan.pptx
 
motivasi dalam organisasi
motivasi dalam organisasimotivasi dalam organisasi
motivasi dalam organisasi
 
MOTIVASI.ppt
MOTIVASI.pptMOTIVASI.ppt
MOTIVASI.ppt
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Bab 9 motivasi kerja
Bab 9 motivasi kerjaBab 9 motivasi kerja
Bab 9 motivasi kerja
 
Motivasi berprestasi
Motivasi berprestasiMotivasi berprestasi
Motivasi berprestasi
 
menganalisis pasar konsumen MANAJEMEN PEMASARAN 1
menganalisis pasar konsumen MANAJEMEN PEMASARAN 1 menganalisis pasar konsumen MANAJEMEN PEMASARAN 1
menganalisis pasar konsumen MANAJEMEN PEMASARAN 1
 
TEORI REALITI
TEORI REALITITEORI REALITI
TEORI REALITI
 
Motivasi kerja
Motivasi kerjaMotivasi kerja
Motivasi kerja
 
Humanisme Theory from Rizki Faishal
Humanisme Theory from Rizki FaishalHumanisme Theory from Rizki Faishal
Humanisme Theory from Rizki Faishal
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
Pertemuan Ke 2,3 MOTIVASI-DAN-KEBUTUHAN.ppt
Pertemuan Ke 2,3 MOTIVASI-DAN-KEBUTUHAN.pptPertemuan Ke 2,3 MOTIVASI-DAN-KEBUTUHAN.ppt
Pertemuan Ke 2,3 MOTIVASI-DAN-KEBUTUHAN.ppt
 
Behavioral Management
Behavioral Management Behavioral Management
Behavioral Management
 
PPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan Komunikasi
PPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan KomunikasiPPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan Komunikasi
PPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan Komunikasi
 
PenKep ppt
PenKep pptPenKep ppt
PenKep ppt
 
BAB 6 MANAJEMEN PEMASARAN
BAB 6 MANAJEMEN PEMASARANBAB 6 MANAJEMEN PEMASARAN
BAB 6 MANAJEMEN PEMASARAN
 
Makalah kebutuhan dasar manusia
Makalah kebutuhan dasar manusiaMakalah kebutuhan dasar manusia
Makalah kebutuhan dasar manusia
 
Pengembangan Kapasitas Pendampingan
Pengembangan Kapasitas PendampinganPengembangan Kapasitas Pendampingan
Pengembangan Kapasitas Pendampingan
 

More from chienmario

Manajemen Risiko Pada Jantess Screenprinting
Manajemen Risiko Pada Jantess ScreenprintingManajemen Risiko Pada Jantess Screenprinting
Manajemen Risiko Pada Jantess Screenprintingchienmario
 
Perceptual selection
Perceptual selection Perceptual selection
Perceptual selection chienmario
 
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1chienmario
 
Tugas Manajemen sistem Informasi big data
Tugas Manajemen sistem Informasi big data Tugas Manajemen sistem Informasi big data
Tugas Manajemen sistem Informasi big data chienmario
 
Manajemen Operasi Strategi Proses
Manajemen Operasi Strategi Proses Manajemen Operasi Strategi Proses
Manajemen Operasi Strategi Proses chienmario
 
Upacara Penti dan NIlai_Nilai Pancasila yang terkandung didalamnya.
Upacara Penti dan NIlai_Nilai Pancasila yang terkandung didalamnya.Upacara Penti dan NIlai_Nilai Pancasila yang terkandung didalamnya.
Upacara Penti dan NIlai_Nilai Pancasila yang terkandung didalamnya.chienmario
 
Pancasila sebagai paradigma pengembangan HAM
Pancasila  sebagai  paradigma  pengembangan  HAMPancasila  sebagai  paradigma  pengembangan  HAM
Pancasila sebagai paradigma pengembangan HAMchienmario
 
Pengantar Manajemen "Sony Corporation"
Pengantar Manajemen "Sony Corporation"Pengantar Manajemen "Sony Corporation"
Pengantar Manajemen "Sony Corporation"chienmario
 

More from chienmario (8)

Manajemen Risiko Pada Jantess Screenprinting
Manajemen Risiko Pada Jantess ScreenprintingManajemen Risiko Pada Jantess Screenprinting
Manajemen Risiko Pada Jantess Screenprinting
 
Perceptual selection
Perceptual selection Perceptual selection
Perceptual selection
 
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
 
Tugas Manajemen sistem Informasi big data
Tugas Manajemen sistem Informasi big data Tugas Manajemen sistem Informasi big data
Tugas Manajemen sistem Informasi big data
 
Manajemen Operasi Strategi Proses
Manajemen Operasi Strategi Proses Manajemen Operasi Strategi Proses
Manajemen Operasi Strategi Proses
 
Upacara Penti dan NIlai_Nilai Pancasila yang terkandung didalamnya.
Upacara Penti dan NIlai_Nilai Pancasila yang terkandung didalamnya.Upacara Penti dan NIlai_Nilai Pancasila yang terkandung didalamnya.
Upacara Penti dan NIlai_Nilai Pancasila yang terkandung didalamnya.
 
Pancasila sebagai paradigma pengembangan HAM
Pancasila  sebagai  paradigma  pengembangan  HAMPancasila  sebagai  paradigma  pengembangan  HAM
Pancasila sebagai paradigma pengembangan HAM
 
Pengantar Manajemen "Sony Corporation"
Pengantar Manajemen "Sony Corporation"Pengantar Manajemen "Sony Corporation"
Pengantar Manajemen "Sony Corporation"
 

Recently uploaded

MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxYogiAJ
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohkhunagnes1
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"HaseebBashir5
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024HelmyTransformasi
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOANNISAUMAYAHS
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx23May1983
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 

Recently uploaded (20)

MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 

Ringkasan Ch 3 Consumer Motivation and Personality

  • 1. MK : Perilaku Konsumen Ringkasan Chapter 03 Consumer Motivation and Personality Dosen Pengampu : Ellywati J., Dra., MM. Kelompok 4 Kelas G oleh : 1. 01 / Martinus Bergas / 160322981 2. 37 / Ivan Paul Glorio Christoadi / 170323748 3. 38 / Mario Sudianto Chien / 170323749 4. 40 / Paskalis Sukoto Gultom / 170323753 5. 44 / Yosep Maruli Sipayung / 170323824 FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2019
  • 2. 1 Chapter 3 : Consumer Motivation and Personality A. The Dynamics Of Motivation Motivasi mendorong konsumen untuk membeli dan dipicu oleh ketegangan psikologis yang disebabkan oleh kebutuhan yang tidak terpenuhi. Seseorang baik secara sadar maupun tidak sadar, mengurangi permasalahan ini dengan memilih barang ataupun jasa dengan membeli sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan mereka sehiangga mengurangi ketegangan psikologis yang mereka rasakan. Faktor utama dari pemasaran adalah mengidentifikasi dan memuaskan kebutuhan. Tindakan pemasaran yang efektif adalah tidak menciptakan kebutuhan, namun mendefinisikan usaha yang mereka jalankan sebagai kebutuhan konsumen yang merasa terpuaskan. a. Needs Terdapat dua jenis kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan fisiologis dan kebutuhan biologis. Diantara kebutuhan tersebut, makanan, air, udara, perlindungan dari lingkungan luar, dan seks. Kebutuhan psikologis bisa dipelajari dari orang tua kita, lingkungan sosial, dan interaksi dengan orang lain. Dalam kehidupan sosial harga diri, prestise, kasih sayang, kekuatan akan emosional serta prestasi dalam pekerjaannya sebagai motivasi dalam bekerja. Kedua kebutuhan tersebut mempengaruhi keputusan dalam pembelian. b. Goal Goals/tujuan adalah hasil yang dicari dari perilaku yang memotivasi, dan semua perilakumanusia berorientasi pada tujuan. Ada dua jenis tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan spesifik. Tujuan umum adalah hasil yang dicari konsumen untuk memenuhi kebutuhan fisiologis dan psikologis. Dan maksud dari tujuan spesifik adalah hasil yang dicari konsumen dengan menggunakan produk atau layanan yang diberikan. Individu yang mempunyai kedua tujuan tersebut mempengaruhi konsumen lain, karena menganggap ulasan positf atau negatif dari konsumen lain sebagai informasi yang lebih kredibel dibandingankan dengan iklan. c. Need Arousal Kebutuhan individu tidak selalu mempunyai keinginan untuk membeli sesuatu. Gairah setiap individu pada waktu tertentu dapat disebabkan oleh rangsangan biologis, proses emosional atau kognitif, bisa juga dipengaruhi dari lingkungan. Sebagai contoh adalah penurunan kadar gula darah atau kontraksi perut akan memicu terjadinya rasa lapar sehingga secara sadar individdu yang merasakan nya membutuhkan makanan. Hal tersebut mempunyai arti ketika seorang individu bertindak berdasarkan keinginan, dan mengurangi ketidakseimbangan yang dirasakan dengan membeli produk. d. Selecting Goals
  • 3. 2 Konsumen mempunyai kebiasaan menetapkan tujuan pembelian yang dirasa memuaskan lebih dari satu kebutuhan. Orang dengan kebutuhan berbeda dapat mencari pemenuhan dengan memilih tujuan yang sama, dan orang dengan kebutuhan yang sama dapat mencari pemenuhan memlalui tujuan yang berbeda. Motivasi untuk memilih tujuan dapat berupa positif maupun negatif. e. Needs and Goal Are Independent Kebutuhan dan tujuan memiliki ketergantungan satu dengan yang lainnya. Namun tidak semua orang menyadari bahwa semua kebutuhannya memiliki tujuan. Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi orang dalam berbelanja adalah :  Mencari barang tertentu  Menjadikan sebagai rekreasi  Berbelanja dengan alasan permintaan a) needs are never Fully Satisfied Kebutuhan manusia tidak pernah dipenuhi sepenuhnya atau secara permanen. Ketika individu mencapai tujuan mereka, mereka mengembangkan yang baru. Jika mereka tidak mencapai tujuan mereka, mereka terus berjuang untuk tujuan lama atau mereka mengembangkan tujuan pengganti. b) new needs Emerge as old ones are Satisfied Beberapa ahli teori motivasi percaya bahwa ada hierarki kebutuhan dan bahwa kebutuhan baru, Tingkat kebutuhan akan muncul ketika kebutuhan lainya yang lebih penting terpenuhi. c) Success and Failure influence Goals Ketika seseorang telah memenuhi kebutuhan lainya yang lebih penting, maka pribadi tersebut lebih percaya diri dan yakin akan memenuhi kebutuhan hidupnya yang lain. B. Systems of Needs Murray’s List of Psychogenic Needs Pada tahun 1938, psikolog perintis Henry Murray menyiapkan daftar luas kebutuhan psikogenik, yang mewakili pendekatan sistematis pertama untuk memahami kebutuhan manusia nonbiologis. Murray percaya bahwa meskipun masing-masing kebutuhan itu penting dalam dan dari dirinya sendiri, kebutuhan dapat saling terkait, dapat mendukung kebutuhan lain, dan dapat bertentangan dengan kebutuhan lain. Misalnya, kebutuhan akan dominasi dapat bertentangan dengan kebutuhan untuk berafiliasi ketika terlalu mengendalikan perilaku membuat teman, keluarga, dan pasangan tidak ada. Murray juga percaya bahwa keadaan lingkungan sangat mempengaruhi bagaimana kebutuhan psikogenik ditampilkan dalam perilaku. Murray mengorganisasikan kebutuhannya ke dalam lima kelompok: ambition, materialistic, power, affection, dan information Maslow’s Hierarchy of Needs
  • 4. 3 Hirarki kebutuhan Maslow terdiri dari lima tingkat kebutuhan manusia, yang diberi peringkat berdasarkan tingkat kepentingan dari tingkat yang lebih rendah (biogenik). kebutuhan tingkat tinggi (psikogenik). Teori ini menyatakan bahwa individu berusaha untuk memenuhi kebutuhan tingkat yang lebih rendah sebelum kebutuhan tingkat yang lebih tinggi. Tingkat kebutuhan terendah yang tidak terpuaskan memotivasi perilaku seseorang. Ketika kebutuhan itu terpenuhi dengan cukup baik, individu termotivasi untuk memenuhi kebutuhan di tingkat hierarki berikutnya. Physiological needs Maslow berpendapat bahwa kebutuhan fisiologis adalah tingkat pertama dan paling dasar dari kebutuhan manusia. Safety needs Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, kebutuhan keselamatan dan keamanan menjadi kekuatan pendorong di balik perilaku individu. Kebutuhan ini tidak hanya berkaitan dengan keselamatan fisik, tetapi juga dengan ketertiban, stabilitas, rutinitas, keakraban, dan kontrol atas kehidupan dan lingkungan seseorang.. Social needs Tingkat ketiga hierarki Maslow terdiri dari kebutuhan sosial, seperti cinta, kasih sayang, rasa memiliki, dan penerimaan. Egoistic needs Tingkat ini mencakup kebutuhan egoistik, yang dapat mengambil orientasi ke dalam atau ke luar: 1. Inwardly directed ego needs reflect an individual’s need for self-acceptance, self-esteem, suc- cess, independence, and personal satisfaction. 2. Outwardly directed ego needs include the needs for prestige, reputation, status, and recognition from others. Need for Self-actualization Menurut Maslow, sekali orang cukup memenuhi kebutuhan ego mereka, mereka pindah ke tingkat kelima. Kebutuhan aktualisasi diri mengacu pada keinginan individu untuk memenuhi potensinya untuk menjadi apa pun yang mampu ia capai. Evaluation of Maslow’s theory Teori Maslow menyatakan bahwa kebutuhan tingkat tinggi menjadi kekuatan pendorong di belakang perilaku manusia ketika kebutuhan tingkat rendah terpenuhi. Teori ini mengatakan, pada dasarnya, bahwa ketidakpuasan, bukan kepuasan, memotivasi perilaku. Marketing applications of Maslow’s theory Terlepas dari keterbatasannya, hierarki Maslow telah menjadi kerangka kerja yang sangat berguna bagi pemasar. Hirarki kebutuhan Maslow mudah beradaptasi dengan segmentasi pasar dan
  • 5. 4 pengembangan komunikasi iklan dan komunikasi pemasaran lainnya, karena ada barang-barang konsumen yang dirancang untuk memenuhi setiap tingkat kebutuhan, dan karena sebagian besar kebutuhan dibagi oleh segmen konsumen yang besar. Misalnya, individu membeli makanan kesehatan, obat-obatan, dan produk rendah lemak untuk memenuhi kebutuhan fisiologis. A Trio of Needs Kerangka kerja lain untuk mengatur kebutuhan manusia dikenal sebagai trio kebutuhan: kebutuhan akan kekuasaan, afiliasi, dan pencapaian. Secara individual, masing-masing dari tiga kebutuhan dapat mempengaruhi motivasi konsumen. Power Kebutuhan akan kekuasaan adalah keinginan individu untuk mengendalikan lingkungannya. Ini termasuk kebutuhan untuk mengendalikan orang lain dan berbagai benda. Affiliation Afiliasi adalah motif sosial yang diteliti dengan baik yang secara signifikan mempengaruhi perilaku konsumen. Kebutuhan afiliasi sangat mirip dengan kebutuhan sosial Maslow dan menunjukkan bahwa perilaku sangat dipengaruhi oleh keinginan untuk persahabatan, penerimaan, dan kepemilikan. Achievement Individu dengan prestasi yang kuat sering menganggap prestasi pribadi sebagai tujuan itu sendiri. Mereka percaya diri, menikmati mengambil risiko yang telah diperhitungkan, secara aktif meneliti lingkungan mereka, dan menghargai umpan balik, sering kali dalam bentuk imbalan moneter. C. Motif Pengukuran Bagaimana motif diidentifikasi? Bagaimana mereka diukur? Bagaimana para peneliti mengetahui motif mana yang bertanggung jawab atas jenis perilaku tertentu? Ini adalah pertanyaan yang sulit dijawab karena motif adalah konstruksi hipotetis; yaitu, mereka tidak dapat dilihat atau disentuh, ditangani, dibaui, atau diamati secara nyata. Karena alasan ini, tidak ada metode pengukuran tunggal yang dapat dianggap sebagai indeks motivasi yang andal. Sebagai gantinya, peneliti biasanya mengandalkan kombinasi teknik penelitian ketika mencoba membangun keberadaan dan / atau kekuatan berbagai motif. Dengan menggabungkan beberapa metode penelitian — termasuk respons terhadap kuesioner atau data survei (yaitu, laporan sendiri tentang pendapat dan perilaku) dan wawasan dari sesi kelompok fokus dan wawancara mendalam (yaitu, untuk menemukan motif yang mendasari) —konsumen peneliti mencapai wawasan yang lebih valid mengenai konsumen motivasi daripada yang mereka lakukan dengan menggunakan teknik tunggal. 1. Pelaporan diri Ukuran motif yang dilaporkan sendiri terdiri dari pernyataan tertulis yang meminta responden untuk menunjukkan seberapa relevan setiap pernyataan bagi mereka. Para peneliti yang melakukan
  • 6. 5 tindakan ini dengan sopan meminta responden untuk tidak terlalu banyak berpikir sebelum memberikan jawaban mereka, karena, jika mereka melakukannya, mereka mungkin mengetahui apa yang diukur pernyataan itu dan tidak menjawab dengan jujur. Jika demikian, respons subjek cenderung mencerminkan bukan siapa mereka, tetapi bagaimana mereka ingin dirasakan. 2. Penelitian kualitatif Seringkali, responden mungkin tidak mengetahui motif mereka, atau mungkin tidak mau mengungkapkannya ketika ditanya secara langsung. Dalam situasi seperti itu, para peneliti menggunakan penelitian kualitatif untuk menggali motivasi konsumen yang tidak disadari atau tersembunyi. Banyak metode kualitatif juga disebut teknik proyektif karena mereka membutuhkan responden untuk menafsirkan rangsangan yang tidak memiliki makna yang jelas, berdasarkan pada asumsi bahwa subyek akan "mengungkapkan" atau "memproyeksikan" alam bawah sadar mereka, motif tersembunyi ke rangsangan yang ambigu. Temuan metode penelitian kualitatif sangat tergantung pada pelatihan dan pengalaman analis. 3. penelitian motivasi Istilah penelitian motivasi, yang secara logis harus mencakup semua jenis penelitian tentang motif manusia, telah menjadi “istilah seni.” Ini merujuk pada penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Dr. Ernest Dichter pada tahun 1950-an dan 1960-an, yang dirancang untuk mengungkap motivasi bawah sadar atau tersembunyi konsumen. Berdasarkan pada premis bahwa konsumen tidak selalu menyadari alasan tindakan mereka, penelitian motivasi berusaha untuk menemukan perasaan, sikap, dan emosi yang mendasarinya mengenai produk, layanan, atau penggunaan merek. Premis ini mencerminkan teori kepribadian psikoanalitik Sigmund Freud, yang menyatakan bahwa kebutuhan atau dorongan yang tidak disadari - terutama dorongan biologis dan seksual - adalah jantung dari motivasi dan kepribadian manusia. Ketika Dr. Dichter, dilatih sebagai psikoanalis klinis di Wina, tiba di Amerika Serikat pada akhir 1930-an, ia bergabung dengan agensi periklanan utama New York daripada membangun praktik klinik. Sifat dan Teori Kepribadian Kepribadian terdiri dari karakteristik psikologis batin yang menentukan dan mencerminkan bagaimana kita berpikir dan bertindak. Penekanan dalam definisi ini adalah pada karakteristik batin — kualitas, atribut, sifat, faktor, dan tingkah laku spesifik yang membedakan satu individu dari individu lainnya. Aspek Kepribadian Penelitian psikolog tentang kepribadian manusia belum seragam. Beberapa menekankan pengaruh faktor keturunan dan pengalaman anak usia dini pada pengembangan kepribadian. Yang lain menekankan pengaruh sosial dan lingkungan yang lebih luas. Beberapa ahli teori memandang kepribadian sebagai satu kesatuan yang utuh, sedangkan yang lain fokus pada sifat-sifat tertentu.
  • 7. 6 Secara keseluruhan, para peneliti menyetujui hal-hal berikut: (1) kepribadian mencerminkan perbedaan individu; (2) kepribadian umumnya konsisten dan tahan lama; dan (3) meskipun sifatnya abadi, kepribadian dapat berubah. 1. Kepribadian Konsisten dan Bertahan Secara umum, kepribadian seseorang cenderung konsisten dan bertahan lama. Memang, saudara yang berkomentar bahwa saudara perempuannya “selalu sangat peduli dengan pakaiannya sejak dia masih balita” mendukung pendapat bahwa kepribadian memiliki konsistensi dan daya tahan. Kedua kualitas sangat penting jika pemasar ingin menjelaskan atau memprediksi perilaku konsumen dalam hal kepribadian. Pemasar tidak dapat mengubah kepribadian konsumen agar sesuai dengan produk mereka. 2. Kepribadian Mencerminkan Perbedaan Individu Karena karakteristik batin yang membentuk kepribadian individu adalah kombinasi faktor yang unik, tidak ada dua individu yang persis sama. Meskipun demikian, banyak individu mungkin memiliki satu atau bahkan beberapa karakteristik kepribadian, tetapi tidak yang lain. Misalnya, beberapa orang dapat digambarkan sebagai "etnosentrisme konsumen" tinggi "(yaitu, keengganan untuk menerima produk buatan luar negeri), digambarkan sebagai" rendah "dalam etnosentrisme (yaitu, tidak enggan membeli produk buatan luar negeri) . 3. Kepribadian Dapat Berubah meskipun kepribadian umumnya tahan lama, dalam keadaan tertentu, kepribadian berubah. Misalnya, peristiwa kehidupan utama, seperti pernikahan, kelahiran anak, kematian orang tua, atau perubahan pekerjaan dan / atau profesi sangat memengaruhi kepribadian. Teori Kepribadian Ada tiga teori kepribadian utama: (1) teori Freudian, (2) teori neo-Freudian, dan (3) teori sifat. Kami telah memilih mereka daripada teori-teori lain karena masing-masing telah memainkan peran dalam studi hubungan antara perilaku konsumen dan kepribadian. Teori Sifat Teori sifat merupakan penyimpangan dari pendekatan kualitatif dan non-empiris dari gerakan Freudian dan neo-Freudian. Teori sifat berfokus pada ukuran empiris kepribadian dalam hal karakteristik psikologis tertentu, yang disebut "sifat." Sifat adalah karakteristik atau fitur pribadi yang membedakan seseorang dari orang lain. Ahli teori trait menggunakan tes kepribadian (atau inventaris) yang menunjukkan perbedaan individu dalam hal skor "tinggi" versus "rendah" pada sifat-sifat tertentu. Para peneliti mengembangkan tes kepribadian khusus yang dibuat khusus untuk studi perilaku konsumen. Tes kepribadian ini mengukur sifat-sifat seperti sifat inovatif (seberapa reseptif seseorang terhadap pengalaman baru yang berkaitan dengan konsumen atau pertimbangan awal dan pembelian produk dan layanan baru), materialisme (tingkat keterikatan konsumen
  • 8. 7 terhadap kepemilikan duniawi), dan etnosentrisme (kemungkinan konsumen untuk menerima atau menolak produk buatan luar negeri). D. Personality Traits and Consumer Behavior Inovator dan Inovasi Konsumen Inovator adalah yang pertama mencoba produk baru, ekstensi lini produk, dan layanan karena mereka terbuka terhadap ide dan praktik baru. Respons mereka terhadap produk yang baru diperkenalkan sangat penting untuk keberhasilan atau kegagalan produk baru. Innovativeness adalah tingkat kemauan konsumen untuk mengadopsi produk dan layanan baru segera setelah produk diperkenalkan. Satu studi menemukan empat faktor motivasi yang menginspirasi inovasi konsumen: 1. Faktor fungsional mencerminkan minat dalam kinerja suatu inovasi. 2. Faktor hedonis berhubungan dengan perasaan puas dengan menggunakan inovasi. 3. Faktor sosial mencerminkan keinginan untuk diakui oleh orang lain karena mengejar inovasi. 4. Faktor kognitif mengekspresikan stimulasi mental yang dialami dengan menggunakan suatu inovasi 1. Dogmatisme Dogmatisme adalah tingkat kekakuan yang satu - lawan dari pikiran terbuka - terhadap informasi dan pendapat yang bertentangan dengan kepercayaan dan pandangan seseorang. Seseorang yang sangat dogmatis mendekati yang tidak dikenal dengan membela diri dan dengan ketidakpastian dan ketidaknyamanan. Sebaliknya, seseorang yang kurang atau tidak dogmatis dengan mudah menganggap kepercayaan yang tidak dikenal atau bertentangan. Umumnya, konsumen yang tidak dogmatis lebih suka produk inovatif daripada yang tradisional. 2. Karakter Sosial: Ketertarikan batin versus ketetapan lain Karakter Sosial: Ketertarikan Batiniah versus Ketertiban Lainnya Konsumen yang diarahkan pada batin mengandalkan nilai-nilai atau standar batiniah mereka sendiri dalam mengevaluasi produk baru dan cenderung menjadi inovator konsumen. Sebaliknya, konsumen yang diarahkan oleh orang lain mencari bimbingan dari orang lain tentang apa yang pantas atau tidak pantas dan tidak mungkin menjadi inovator konsumen. 3. Kebutuhan akan keunikan Kebutuhan akan keunikan didefinisikan sebagai pengejaran individu akan perbedaan relatif terhadap orang lain yang dicapai melalui perolehan barang-barang konsumen untuk meningkatkan identitas pribadi dan sosial seseorang. 4. Level stimulasi optimal (OSL)
  • 9. 8 Level stimulasi optimal (OSL) adalah tingkat di mana orang menyukai pengalaman baru, kompleks, dan tidak biasa (mis., OSL tinggi) atau lebih suka keberadaan yang sederhana, tidak berantakan, dan tenang. 5. Pencarian Sensasi Pencarian Sensasi Terkait erat dengan konsep OSL adalah pencarian sensasi: kebutuhan seseorang akan sensasi dan pengalaman yang beragam, baru, dan kompleks, dan kesediaan untuk mengambil risiko demi pengalaman semacam itu. Sebagai contoh, banyak remaja pria dengan skor pencarian sensasi terlibat dalam bentuk “olahraga ekstrim” bersepeda, skateboard, dan sepatu roda. 6. Pencarian Variasi dan Kebaruan 1. Perilaku pembelian eksploratif mencakup pengalihan merek ke pengalaman alternatif baru, berbeda, dan mungkin lebih baik. 2. Eksplorasi yang bergantian terdiri dari pengumpulan informasi tentang alternatif produk yang baru dan berbeda dan mempertimbangkan untuk membelinya. 3. Menggunakan inovasi berarti menggunakan produk yang sudah diadopsi dengan cara baru atau novel 7. Kebutuhan Akan Kognisi kebutuhan akan kognisi (NFC) mengukur keinginan atau kenikmatan berpikir seseorang. Konsumen yang tinggi NFC merespons iklan yang berisi banyak informasi dan deskripsi terkait produk, sedangkan konsumen yang relatif rendah NFC tertarik pada latar belakang atau aspek periferal iklan, seperti model yang menarik atau selebriti terkenal. 8. Visualisator Versus Verbalis Verbalizer lebih suka pesan promosi yang mengandung banyak informasi tertulis, tekstual, dan verbal. Visualisator lebih mudah menerima gambar bergambar, dan termasuk: Visualisator objek, yang menyandikan dan memproses gambar sebagai unit persepsi tunggal. Visualizers spasial, yang memproses gambar sepotong demi sepotong. 9. Konsumsi Terpusat Konsumsi terpusat mengacu pada kecenderungan pengumpul dan penghobi untuk mengumpulkan barang-barang yang terkait dengan minat mereka dan menunjukkannya kepada teman dan orang lain dengan minat yang sama. 10. Konsumsi kompulsif Konsumsi kompulsif adalah kecanduan dan pembelian di luar kendali yang sering kali memiliki konsekuensi yang merusak baik bagi pembeli kompulsif maupun orang-orang di sekitarnya. Contoh masalah konsumsi kompulsif adalah belanja yang tidak terkendali, judi, kecanduan narkoba, alkoholisme, dan bahkan gangguan makan. Selain itu, kemudahan pembelian online telah membuat belanja kompulsif lebih luas.
  • 10. 9 11. Etnosentrisme Konsumen Etnosentrisme adalah keinginan konsumen untuk membeli atau tidak membeli produk buatan luar negeri. Konsumen yang sangat etnosentris merasa bahwa tidak tepat atau salah untuk membeli produk buatan luar negeri, karena dampak ekonomi yang dihasilkan pada ekonomi domestik, sedangkan konsumen yang tidak etnosentris atau kurang etnosentris cenderung mengevaluasi. 12. Kepribadian dan Konsumen Warna Kepribadian dan Konsumen Warna tidak hanya menganggap ciri-ciri kepribadian pada produk dan layanan, tetapi beberapa juga mengasosiasikan karakteristik kepribadian dengan warna tertentu. Misalnya, konsumen mengasosiasikan Coca-Cola dengan warna merah, yang berkonotasi kegembiraan. Botol biru kadang-kadang digunakan untuk menjual anggur karena warna biru sangat menarik bagi konsumen wanita. Merek dapat membuat gambar yang canggih, kelas atas, atau premium dengan menggunakan pelabelan atau kemasan utama. E. Product and Brand Personification Product personality.” Brand personification terjadi ketika konsumen menghubungkan ciri-ciri manusia atau karakteristik dengan suatu merek. " Brand personification " memberikan identitas emosional untuk suatu merek, yang menghasilkan sentimen dan perasaan terhadap merek di antara konsumen. Satu studi mengeksplorasi dimensi brand personality for products marketed oleh 64 American multinational corporations. Yang dianalisis oleh 270 websites of these corporations, in the United States, UK, France, Germany, and Spain, dan menemukan 5 dimensi dari brand personality: excitement, sophistication, affection, popularity, and competence . Personifikasi produk dan merek adalah bentuk antropomorfisme, yang merujuk pada mengaitkan karakteristik manusia dengan sesuatu yang bukan manusia. Satu studi menyelidiki hubungan antara kepribadian merek dan dua karakteristik manusia: a. Attachment anxiety — sejauh mana orang khawatir tentang apakah mereka layak dicintai. b. Avoidance anxiety. — pandangan seseorang tentang orang lain dalam konteks kemelekatan. 1. Product Personality and Gender Karakteristik sebuah produk serta merknya secara Naturally di labelling dengan gender. Misalnya Celestial Seasoning ’Tracy Jones diberi kepribadian feminin, sedangkan Mr. Coffee diberi kepribadian yang maskulin. Jenis kelamin yang ditugaskan produk berbeda-beda menurut budaya. 2. Product Personality and Geography Konsumen mengaitkan beberapa merek dengan lokasi geografis (misalnya, Buxton Natural Mineral Water, merek yang dimiliki oleh Nestlé Waters, dan bersumber dari kota kuno Buxton yang indah di jantung Inggris), dan asosiasi semacam itu sering kali meningkatkan daya ingat dan kemampuan disukai dari merek-merek ini. 3. Website Personality
  • 11. 10 Ketika konsumen menavigasi Internet, banyak dari mereka yang secara emosional terikat pada situs web tertentu. Sebuah penelitian terbaru mengidentifikasi empat karakteristik kepribadian situs web: (1) intelligent (mis., Dapat dicari, komprehensif, cepat, dan ringkas); (2) fun (mis. Penuh warna, menarik, interaktif, dan dinamis); (3) organized ; dan (4) sincere (mis., langsung dan sederhana) . The Self and Self-Image. Self-image mewakili cara seseorang memandang dirinya sendiri. Persepsi diri sering terkait dengan pembelian produk dan layanan, karena konsumen sering memilih produk yang konsisten dengan citra diri mereka dan meningkatkannya. Faktanya, konsumen memiliki banyak " selves ", karena orang bertindak berbeda dalam situasi yang berbeda. Peneliti perilaku konsumen mengidentifikasi empat komponen Self-image 1. Actual self-image adalah cara konsumen melihat diri mereka sendiri; 2. Ideal self-image adalah bagaimana konsumen ingin melihat diri mereka sendiri; 3. Social self-image adalah bagaimana konsumen merasa orang lain melihat mereka; dan 4. Ideal social self-image adalah bagaimana konsumen ingin orang lain melihatnya A. The Extended Self 1. Actually, dengan membiarkan orang itu melakukan hal-hal yang sebaliknya akan sangat sulit atau mustahil untuk diselesaikan (mis., Pemecahan masalah dengan menggunakan komputer). 2. Symbolically, dengan membuat orang tersebut merasa lebih baik (mis., Dianggap sebagai “berpakaian terbaik” di tempat kerja). 3. Conferring status or rank, misalnya, menjadi seorang kolektor seni dan memiliki karya yang langka dan terkenal. 4. Feelings of immortality dengan meninggalkan warisan berharga setelah kematian. B. Altering the Self Personal vanity ini berkaitan erat dengan self-image and alteration of the self Kesombongan sering dikaitkan dengan bertindak mementingkan diri sendiri, mementingkan diri sendiri, atau mengagumi penampilan atau pencapaian seseorang. Para peneliti menemukan dua jenis kesombongan: (1) physical vanity, yang merupakan perhatian berlebihan atau pandangan yang meningkat tentang penampilan fisik seseorang. 2) achievement vanity .