SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
Download to read offline
Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
KEBIJAKAN KEMDIKBUD
DISAMPAIKAN PADA KEMAH PRAMUKA
PENDIDIKAN KARAKTER SMA TINGKAT PROVINSI
TAHUN 2015
Agenda...
1 KERANGKA STRATEGIS
2 SEKOLAH MENYENANGKAN
3 KARAKTERISTIK SISWA ABAD 21
4 NILAI-NILAI PENUMBUHAN BUDI PEKERTI
5 PENDIDIKAN SEBAGAI GERAKAN
6 KEMDIKBUD DAN MEDIA SOSIAL
7 KARAKTER PJABAT
8 TINDAK LANJUT
Kerangka Strategis
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nawacita Pemerintahan Jokowi-JK Terkait
Tugas Kemdikbud
Agenda prioritas pembangunan pendidikan dan kebudayaan
5 Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
 Program “Indonesia Pintar” melalui Wajib Belajar 12 tahun bebas pungutan.
8 Melakukan revolusi karakter bangsa
 Membangun pendidikan kewarganegaraan.
 Menghilangkan model penyeragaman dalam sistem pendidikan nasional.
 Jaminan hidup yang memadai bagi para guru terutama bagi guru yang
ditugaskan di daerah terpencil.
9 Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia
 Memperkuat pendidikan ke-bhinneka-an dan menciptakan ruang-ruang
dialog antar warga.
 Mengembangkan insentif khusus untuk memperkenalkan dan mengangkat
kebudayaan lokal.
 Meningkatkan proses pertukaran budaya untuk membangun kemajemukan
sebagai kekuatan budaya.
Kerangka Strategis Mendikbud 2015-2019
Terbentuknya insan serta ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang
berkarakter dengan dilandasi semangat gotong-royong.
 Menguatkan siswa, guru,
kepala sekolah, orangtua dan
pemimpin institusi pendidikan
dalam ekosistem pendidikan.
 Memberdayakan pelaku
budaya dalam pelestarian dan
pengembangan kebudayaan.
 Fokus kebijakan diarahkan
pada penguatan perilaku yang
mandiri dan berkepribadian.
 Meningkatkan mutu
pendidikan sesuai lingkup
Standar Nasional Pendidikan
untuk mengoptimalkan
capaian Wajib Belajar 12
tahun.
 Meningkatkan ketersediaan
serta keterjangkauan layanan
pendidikan, khususnya bagi
masyarakat yang terpinggirkan.
 Fokus kebijakan didasarkan
pada percepatan peningkatan
mutu dan akses untuk
menghadapi persaingan
global dengan pemahaman
akan keberagaman,
penguatan praktik baik dan
inovasi.
 Melibatkan publik dalam
seluruh aspek pengelolaan
kebijakan dengan berbasis
data, riset dan bukti lapangan.
 Membantu penguatan
kapasitas tata kelola pada
birokrasi pendidikan di daerah
 Mengembangkan koordinasi
dan kerjasama lintas sektor di
tingkat nasional,
 Fokus kebijakan dimulai dari
mewujudkan birokrasi
Kemdikbud RI yang menjadi
teladan dalam tata kelola
yang bersih, efektif dan efisien
serta melibatkan publik.
STRATEGI 1 STRATEGI 2 STRATEGI 3
Penguatan pelaku pendidikan Peningkatan mutu dan akses
dan kebudayaan
Pengembangan efektivitas
birokrasi melalui perbaikan tata
kelola dan pelibatan publik
Terbentuknya insan dan ekosistem
pendidikan dan kebudayaan
yang berkarakter dan
dilandasi semangat
gotong royong.
Foto: Leonitem Photowork 2010 – leonitem.blogspot.com
Penguatan Pelaku Pendidikan dan Kebudayaan
Strategi 1
 Menguatkan siswa, guru, kepala sekolah,
orangtua dan pemimpin institusi pendidikan
dalam ekosistem pendidikan.
 Memberdayakan pelaku budaya dalam
pelestarian dan pengembangan kebudayaan.
 Fokus kebijakan diarahkan pada penguatan
perilaku yang mandiri dan berkepribadian.
foto: 9 Summers 10 Autumns
Peningkatan Mutu dan Akses
Strategi 2
 Meningkatkan mutu pendidikan sesuai lingkup
Standar Nasional Pendidikan untuk
mengoptimalkan capaian Wajib Belajar 12 tahun.
 Meningkatkan ketersediaan serta keterjangkauan
layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat
yang terpinggirkan.
 Fokus kebijakan didasarkan pada percepatan
peningkatan mutu dan akses untuk menghadapi
persaingan global dengan pemahaman akan
keberagaman, penguatan praktik baik dan
foto:expat.or.id-ANZAfoto:pusaka.or.id
inovasi.
Pengembangan efektivitas birokrasi melalui
perbaikan tata kelola dan pelibatan publik
 Melibatkan publik dalam seluruh aspek
pengelolaan kebijakan dengan berbasis
data, riset dan bukti lapangan.
 Membantu penguatan kapasitas tata kelola
pada birokrasi pendidikan di daerah
 Mengembangkan koordinasi dan kerjasama
lintas sektor di tingkat nasional,
 Fokus kebijakan dimulai dari mewujudkan
birokrasi Kemdikbud RI yang menjadi
teladan dalam tata kelola yang bersih,
Strategi 3
foto:SaveStreetChildSurabaya
efektif dan efisien serta melibatkan publik.
Sekolah Menyenangkan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Lingkungan pendidikan sebagai taman
foto: anakbersinar.com
Sekolah Menyenangkan
foto: 9 Summers 10 Autumns
Pembelajaran yang bermakna
Pembelajaran yang berguna untuk jangka panjang, dengan
melakukan pemecahan masalah secara langsung.
Semua ikut terlibat
Guru, siswa, ortu belajar bersama, saling mendukung dan menjadi
teladan bagi komunitasnya.
Pembelajaran yang relevan dengan kehidupan
Sekolah menjadi representasi kehidupan dan tempat mengaplikasikan
kebutuhan masyarakat.
Pembelajaran dengan ragam pilihan tantangan
Masing-masing individu diberikan pilihan dan tantangan pada
tingkatan yang sesuai.
Foto: ayahbundaazzam.wordpress.com
Semua ikut terlibat
Guru, siswa, ortu belajar bersama, saling mendukung dan menjadi teladan bagi komunitasnya.
Foto: Antara
Pembelajaran yang relevan dengan kehidupan
Sekolah menjadi representasi kehidupan dan tempat mengaplikasikan ilmu
untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Foto: indobackpackers.com
Pembelajaran dengan ragam pilihan tantangan
Masing-masing individu diberikan pilihan dan tantangan pada tingkatan yang sesuai.
foto: anakbersinar.com
Pembelajaran yang bermakna
Pembelajaran yang berguna untuk jangka panjang,
dengan mengalami pemecahan masalah secara langsung.
Sekolah dengan iklim pembelajaran menyenangkan
Pakar pendidikan Ian Gilbert dalam bukunya Independent Thinking
menuliskan daftar 25 pertanyaan yang dapat digunakan oleh
pengelola sekolah dalam meningkatkan iklim pembelajaran yang
menyenangkan. Pertanyaan-pertanyaan itu adalah:
1. Apakah para siswa menikmati belajar di sekolah itu?
2. Apakah para guru menikmati mendidik di sekolah itu?
3. Apakah para siswa merasa tertantang dengan kegiatan-kegiatan
di sekolah itu?
4. Apakah para siswa juga mengembangkan kompetensi, tidak
hanya mendapat nilai tinggi belaka?
5. Apakah para siswa juga mempelajari keterampilan dan tidak
hanya fakta-fakta pengetahuan?
6. Apakah nilai-nilai moral juga menjadi fokus dan diteladankan oleh
setiap anggota komunitas sekolah?
7. Apakah terdapat cukup atmosfer inklusif di mana semua siswa
dihargai berdasar jati diri mereka dan apa yang mereka bisa?
Sekolah dengan iklim pembelajaran menyenangkan
8. Apakah isu-isu penting seperti bullying dan berbagai aspek sosial
dan emosional lain dalam kehidupan sekolah didiskusikan secara
terbuka dan positif?
9. Apakah kemampuan untuk berpikir sendiri didorong dan
dikembangkan bagi seluruh siswa?
10.Apakah sekolah memiliki unsur kesenangan dan keriangan?
11.Apakah aspek-aspek seperti rasa ingin tahu, kekaguman,
keberanian, kegigihan dan ketahanan didorong dan disambut
secara aktif?
12.Apakah para guru terbuka terhadap ide-ide baru dan tertarik
melakukan berbagai kegiatan bersama – bukan terhadap – para
siswa?
13.Apakah sekolah mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia
pendidikan dan pembelajaran?
14.Apakah sekolah mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia
teknologi pendidikan?
Sekolah dengan iklim pembelajaran menyenangkan
15.Apakah harapan yang tinggi juga disematkan kepada para guru
dan pengelola sekolah, seperti juga disematkan kepada para
siswa?
16.Apakah kepala sekolah “terlihat” dan mudah diajak berinteraksi?
17.Apakah para siswa disadarkan bahwa mengeluarkan yang terbaik
dari diri sendiri tidak harus berarti menjadi lebih baik dari orang
lain?
18.Apakah sekolah terbuka terhadap hal-hal di luar dugaan (yang
positif)?
19.Apakah para siswa diajak berpikir tentang, berinteraksi dengan,
dan berusaha berkontribusi pada kehidupan di luar dinding
sekolah?
20.Apakah sekolah sadar bahwa pembelajaran adalah sesuatu yang
bisa dilakukan siswa kapan pun, di mana pun, dan hanya sebagian
di antaranya saja yang perlu dilakukan di dalam dinding sekolah?
Sekolah dengan iklim pembelajaran menyenangkan
21.Apakah komunitas sekolah terbentang sampai keluar dinding
sekolah (melibatkan masyarakat)?
22.Apakah proses belajar mengajar di dalam sekolah memasukkan
berbagai variasi kemungkinan dan kesempatan pembelajaran?
23.Apakah para siswa diberi kesempatan untuk bertanggung jawab
terhadap sesuatu dan untuk mengambil keputusan yang
berdampak penting?
24.Apakah hasil pembelajaran yang didapatkan cukup sebagai bekal
siswa untuk melangkah ke fase hidupnya berikutnya?
25.Apakah resepsionis, guru, petugas kebersihan, dan seluruh staf
sekolah tersenyum kepada orangtua dan pengunjung sekolah?
Karakteristik Siswa Abad 21
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Fokus dahulu pada membaca, menulis, berhitung...
Kini, 4C...
CRITICAL THINKING CREATIVITY
COMMUNICATIONCOLLABORATION
Sehat Jasmani dan Rohani
... dan karakter
KARAKTER MORAL
Jujur, adil, empati, penyayang,
rasa hormat, kesederhanaan,
pengampun, rendah hati, dll...
KARAKTER KINERJA
Gigih, disiplin, rajin, imajinatif,
ambisi, kemampuan adaptasi,
percaya diri, etos kerja, dll...
Pelibatan orangtua dan
masyarakat
Memelihara lingkungan
sekolah
Menumbuhkembangkan
potensi utuh dalam diri siswa
Interaksi positif dengan
sesama siswa
Interaksi positif dengan guru
dan orang tua
Rasa kebangsaan dan
cinta tanah air
Internalisasi nilai moral dan
spiritual
Nilai-nilai Budi Pekerti Luhur
Intra
Kurikuler01
Non
Kurikuler03
Ekstra
Kurikuler02
Kegiatan & pembiasaan baik,
pembentukan budaya sekolah.
Seringkali terlewat
direncanakan secara awas dan
sengaja.
Diajarkan
Dibiasakan
Dilatih
konsisten
Menjadi
kebiasaan
Menjadi
karakter
Menjadi
budaya
Alur Pembudayaan
Contoh: hidup bersih
Diajarkan
tentang cara
hidup bersih
dan bahaya
hidup kotor.
Dibiasakan
membersihkan
yang kotor dan
membuang
sampah pada
tempatnya.
Diarahkan bila
tidak
dikerjakan,
ditegur jika
dilanggar.
Menjadi
kebiasaan
[tanpa
disadari]
membersihkan
dan
membuang
sampah pada
tempatnya.
Suka akan
kebersihan dan
merasa tidak
nyaman
melihat
sampah tidak
pada
tempatnya.
Masyarakat
yang
berbudaya
hidup bersih.
Nilai-nilai
Penumbuhan Budi Pekerti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Foto: International Islamic Student Organization
Internalisasi nilai-nilai moral dan spiritual
Menghayati hubungan spiritual dengan Sang Pencipta dan diwujudkan dengan sikap moral
keseharian untuk menghormati sesama makhluk hidup dan alam sekitar.
Internalisasi nilai-nilai moral dan spiritual
foto: SD An-Nizaam
Kegiatan wajib
 Guru dan peserta didik berdoa bersama sesuai keyakinan masing-
masing-masing, sebelum dan sesudah hari pembelajaran, dipimpin
oleh seorang peserta didik secara bergantian di bawah bimbingan
guru.
Contoh-contoh pembiasaan baik
 Membiasakan untuk menunaikan ibadah bersama sesuai agama
dan kepercayaannya baik dilakukan di sekolah maupun bersama
masyarakat.
 Membiasakan perayaan Hari Besar Keagamaan dengan kegiatan
yang sederhana dan hikmat.
 Membiasakan siswa menginisiasi dan melakukan kegiatan sosial.
Foto: SDN Petungsewu 1 Wagir
Penanaman nilai kebangsaan & kebhinnekaan
Keteguhan menjaga semangat kebangsaan dan kebhinnekaan untuk menjalin dan merekat
tenun kebangsaan. Mampu terbuka terhadap perbedaan bahasa, suku bangsa, agama dan
golongan, dipersatukan oleh keterhubungan untuk mewujudkan tindakan bersama sebagai
satu bangsa dan satu tanah air.
Penanaman nilai kebangsaan dan kebhinnekaan
foto: ruangkumemajangkarya.wordpress.com
Kegiatan wajib
 Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan
mengenakan seragam atau pakaian yang sesuai dengan
ketetapan sekolah.
 Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan MOPDB untuk
jenjang SMP, SMA/SMK.
 Sesudah berdoa setiap memulai hari pembelajaran, guru dan
peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya
dan/atau satu lagu wajib nasional atau satu lagu terkini yang
menggambarkan semangat patriotisme dan cinta tanah air.
 Sebelum berdoa saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan
peserta didik menyanyikan satu lagu daerah (dari pilihan lagu-lagu
daerah seluruh nusantara)
Contoh-contoh pembiasaan baik
 Mengenalkan beragam keunikan potensi daerah asal siswa melalui
berbagai media dan kegiatan.
 Membiasakan perayaan Hari Besar Nasional dengan mengkaji atau
mengenalkan pemikiran dan semangat yang melandasinya melalui
berbagai media dan kegiatan.
Foto: indobackpackers.com
Interaksi positif dengan sesama siswa
Kepedulian terhadap kondisi fisik dan psikologis antar teman sebaya, adik dan kakak kelas.
Interaksi positif dengan sesama siswa
Kegiatan wajib
 Membiasakan pertemuan di lingkungan sekolah dan/atau rumah
untuk belajar kelompok yang diketahui oleh guru dan/atau
orangtua.
Contoh-contoh pembiasaan baik
 Gerakan kepedulian kepada sesama warga sekolah dengan
menjenguk warga sekolah yang sedang mengalami musibah,
seperti sakit, kematian, dan lainnya.
 Gerakan kakak kelas asuh, di mana seorang kakak kelas
membimbing seorang adik kelas yang baru masuk ke sekolah.
foto: Solo Pos
Interaksi sosial positif antara peserta didik dengan figur orang dewasa di lingkungan sekolah dan
rumah, yaitu mampu dan mau menghormati guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, warga
masyarakat di linglkungan sekolah dan orang tua, yang sebaliknya menghargai dan
menyayangi para siswa.
Foto: SMPN 1 Dayeuhluhur | begawanariyata.wordpress.com
Interaksi positif dengan guru dan orangtua
foto: Sekolah Insan Teratai
Interaksi positif dengan guru dan orangtua
Kegiatan wajib
 Sekolah mengadakan pertemuan dengan orangtua siswa pada
setiap tahun ajaran baru untuk mensosialisasikan: a) visi; b) aturan;
(c) materi; dan (d) rencana capaian belajar siswa agar orangtua
turut mendukung keempat poin tersebut.
Contoh-contoh pembiasaan baik
 Memberi salam, senyum dan sapaan kepada setiap orang di
komunitas sekolah.
 Guru dan tenaga kependidikan datang lebih awal untuk
menyambut kedatangan peserta didik sesuai dengan tata nilai
yang berlaku.
 Membiasakan peserta didik untuk berpamitan dengan orang
tua/wali/penghuni rumah saat pergi dan lapor saat pulang, sesuai
kebiasaan/ adat yang dibangun masing-masing keluarga.
 Secara bersama peserta didik mengucapkan salam hormat kepada
guru sebelum pembelajaran dimulai, dipimpin oleh seorang peserta
didik secara bergantian.
Foto: Antara
Penumbuhan potensi unik dan utuh setiap anak
Penghargaan terhadap keunikan dan keutuhan potensi peserta didik untuk dikembangkan.
Mendorong siswa mengembangkan kecakapan dasar serta minat-bakatnya.
Penumbuhan potensi unik dan utuh setiap anak
Kegiatan wajib
 Menggunakan 15 menit sebelum hari pembelajaran setiap hari
untuk membaca buku selain buku mata pelajaran.
 Seluruh warga sekolah memanfaatkan waktu sebelum memulai hari
pembelajaran pada hari-hari tertentu untuk kegiatan olah fisik
seperti senam kesegaran jasmani, dilaksanakan secara berkala dan
rutin, sekurang-kurangya satu kali dalam seminggu.
Contoh-contoh pembiasaan baik
 Peserta didik membiasakan diri untuk memiliki tabungan dalam
berbagai bentuk (rekening bank, celengan, dan lainnya).
 Membangun budaya bertanya dan melatih peserta didik
mengajukan pertanyaan kritis dan membiasakan siswa
mengangkat tangan sebagai isyarat akan mengajukan
pertanyaan.
 Membiasakan setiap peserta didik untuk selalu berlatih menjadi
pemimpin dengan cara memberikan kesempatan pada setiap
siswa tanpa kecuali, untuk memimpin secara bergilir dalam
kegiatan-kegiatan bersama/berkelompok.
 Siswa melakukan kegiatan positif secara berkala sesuai dengan
potensi dirinya.
Foto: SDIntegral.sch.id
Pemeliharaan lingkungan sekolah
Ikut bertanggung jawab memelihara lingkungan sekolah secara bergotong-royong untuk
menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekolah.
Pemeliharaan lingkungan sekolah
Foto: kesehatanlamsel.wordpress.com
Kegiatan wajib
 Melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah dengan
membentuk kelompok lintas kelas dan berbagi tugas sesuai usia
dan kemampuan siswa.
Contoh-contoh pembiasaan baik
 Membiasakan penggunaan sumber daya sekolah (air, listrik,
telepon, dsb) secara efisien melalui berbagai kampanye kreatif dari
dan oleh siswa.
 Menyelenggarakan kantin yang memenuhi standar kesehatan.
 Membangun budaya peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan
di bangkunya masing-masing sebagai bentuk tanggung jawab
individu maupun kebersihan kelas dan lingkungan sekolah sebagai
bentuk tanggung jawab bersama.
 Mengajarkan simulasi antri melalui baris sebelum masuk kelas, dan
pada saat bergantian memakai fasilitas sekolah.
 Peserta didik melaksanakan piket kebersihan secara beregu dan
bergantian regu.
 Melaksanakan kegiatan bank sampah bekerja sama dengan dinas
kebersihan setempat.
Foto: ayahbundaazzam.wordpress.com
Pelibatan orangtua dan masyarakat
Penguatan peran orangtua dan unsur masyarakat di sekitar sekolah dengan melibatkan
secara aktif dalam kegiatan pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah.
Pelibatan orangtua dan masyarakat
foto: drglintasbatas.wordpress.com
Kegiatan wajib
 Mengadakan pameran karya siswa pada setiap akhir tahun ajaran
dengan mengundang orangtua dan masyarakat untuk memberi
apresiasi pada siswa.
Contoh-contoh pembiasaan baik
 Orangtua membiasakan untuk menyediakan waktu 20 menit setiap
malam untuk bercengkerama dengan anak mengenai kegiatan di
sekolah.
 Sekolah bekerja sama dengan instansi swasta dan organisasi profesi
untuk mengenalkan profesi dan kegiatan kemasyarakatan kepada
para siswa.
 Masyarakat bekerja sama dengan sekolah untuk mengakomodasi
kegiatan kerelawanan oleh peserta didik dalam memecahkan
masalah-masalah yang ada di lingkungan sekitar sekolah.
Prinsip-prinsip Penerapan Penumbuhan Budi Pekerti
Penumbuhan Budi Pekerti tidak dirancang dengan pendekatan top-down yang seragam, namun
sebagai gerakan bersama yang didorong untuk memenuhi beberapa prinsip, di antaranya:
 Penumbuhan Budi Pekerti mengajak keterlibatan seluruh warga sekolah, bukan hanya menjadikan siswa
sebagai sasaran tunggal. Budaya sekolah akan terbentuk dengan kokoh saat seluruh warga sekolah
terlibat dan konsisten mendorong dan menjaganya.
 Setiap siswa terlibat dalam seluruh kegiatan yang dilaksanakan dalam kerangka PBP. Setiap siswa juga
diberi kesempatan untuk secara bergantian memimpin dan mengelola kegiatan-kegiatan yang
diadakan. Jiwa kepemimpinan ditumbuhkan dalam diri setiap siswa.
 Penumbuhan Budi Pekerti tidak seragam secara nasional, namun terbuka pada konteks dan nilai-nilai
muatan lokal dan keragaman model dan metode. Praktek-praktek baik perlu dikumpulkan dan
disebarkan antar sekolah agar pembelajaran dapat berjalan lebih cepat.
 Setiap kegiatan dalam kerangka Penumbuhan Budi Pekerti memiliki tujuan mendalam dan bukan
sekadar ritualistik. Penumbuhan berbagai kemampuan dan karakter baik ditumbuhkan melalui
pembiasaan terus-menerus.
 Penumbuhan Budi Pekerti mendorong pendekatan afirmasi positif dalam menyelesaikan masalah. Alih-
alih terlalu berfokus hanya pada melarang perbuatan yang tidak baik, sekolah perlu mendorong siswa
untuk melakukan perbuatan yang baik sebagai alternatifnya.
 Penumbuhan Budi Pekerti mendorong sekolah untuk secara sengaja merencanakan kegiatan-kegiatan
yang relevan terhadap tumbuh kembang siswa, terutama aspek-aspek yang selama ini
terkesampingkan akibat fokus berlebihan pada aspek akademik yang sempit. Siswa perlu mendapat
kesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya secara utuh dan bersiap menghadapi kehidupan
nyata dan berkontribusi positif pada masyarakat.
Pendidikan Sebagai Gerakan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Mendorong pendidikan sebagai gerakan
foto: anakbersinar.com
Vs
Pemerintah sebagai fasilitator...
A
A
A
A
A
B
B
B
B
B
C
C
C
B
B
BC
C
Sekolah/Dinas
/Kemdikbud
Pengumpulan dan penyebaran praktek-
praktek baik
Kementerian akan
berfungsi sebagai
wahana pengumpulan
dan penyebaran praktek
baik dari seluruh daerah.
Dinas Pendidikan di
daerah juga dapat
melakukan fungsi yang
sama pada tingkatan
daerah di bawahnya.
Kemdikbud & Media Sosial
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Twitter tidak ada filter dan tidak ada batas.
Semua bisa langsung berkomunikasi pada pejabat negara.
Masukan dan keluhan masuk dari berbagai daerah.
Ada keluhan yang sifatnya berulang.
Kita juga mendapat mention dari Kementerian lain.
Akun @Kemdikbud_RI juga menerima masukan dan keluhan.
Cara @ganjarpranowo menanggapi masukan dan keluhan
dengan meneruskan kepada akun Twitter jajaran terkait…
… dan meretweet jawaban dari jajaran terkait.
Mengedukasi masyarakat tentang distribusi kewenangan pemerintah.
Beberapa manfaat...
 Mendengar
 Menyimak
 Mengumpulkan
 Menjelaskan
 Mengklarifikasi
 Mengumumkan
 Mendelegasikan
 Mengapresiasi
 Mengajak
 Melibatkan
Karakter Pejabat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Pola pikir pembangunan karakter “Mandiri Berkepribadian”
Karakter MANDIRI
[Orientasi Tugas]
Karakter BERKEPRIBADIAN
[Orientasi Hubungan Manusia]
Kebutuhan
dasar
[mutlak harus ada]
 Inisiatif, tanggung jawab
 Etos kerja, disipilin diri,
ketekunan
 Jujur, baik
 Tahu diri – harga diri,
mengenal jati diri sebagai
makhluk Tuhan, hormat
kepada yang lain, hormat
lingkungan [Sila 1]
Pengembangan  Kerja keras, mampu
memecahkan masalah,
mengatasi hambatan,
delayed gratification
 Kerjasama, gotong royong,
team work, demokratis [Sila 4]
 Visioner, kreatif, inovatif
 Adil, keadilan sosial [Sila 5]
 Peduli – budaya berbagi,
memberi nasehat,
pengabdian kepada
masyarakat dan kemanusiaan
[Sila 2]
 Meritokrasi, anti diskriminasi,
Persatuan Indonesia [Sila 3]
Tindak Lanjut
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Identifikasi langkah-langkah yang akan dikerjakan...
APA HAL [BARU]
YANG AKAN
DIMULAI?
APA HAL
YANG AKAN
DIUBAH?
APA HAL
YANG AKAN
DIHENTIKAN?
Program
Kebiasaan dan budaya kerja
Komunikasi dan kolaborasi
Program
Kebiasaan dan budaya kerja
Komunikasi dan kolaborasi
Program
Kebiasaan dan budaya kerja
Komunikasi dan kolaborasi
Matriks tindak lanjut...
Program Kebiasaan dan
budaya kerja
Komunikasi dan
kolaborasi
Hal baru yang
akan dimulai
Hal yang akan
diubah
Hal yang akan
dihentikan

More Related Content

What's hot

Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter dalam Kajian Infografis
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter dalam Kajian InfografisGerakan Penguatan Pendidikan Karakter dalam Kajian Infografis
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter dalam Kajian InfografisIWAN SUKMA NURICHT
 
Laporan ptk ade wahyudin revisi
Laporan ptk ade wahyudin revisiLaporan ptk ade wahyudin revisi
Laporan ptk ade wahyudin revisiAdeWahyudin13
 
Contoh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komite sekolah
Contoh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komite sekolahContoh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komite sekolah
Contoh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komite sekolahAhmad Effendi
 
Paparan hendarman jarlit-kota-bandung-wajar-12-tahun-05-sep-2016
Paparan hendarman jarlit-kota-bandung-wajar-12-tahun-05-sep-2016Paparan hendarman jarlit-kota-bandung-wajar-12-tahun-05-sep-2016
Paparan hendarman jarlit-kota-bandung-wajar-12-tahun-05-sep-2016Muhammad Surya
 
Pendidikan Inklusif
Pendidikan InklusifPendidikan Inklusif
Pendidikan InklusifAdy Setiawan
 
Wiyata mandala
Wiyata mandalaWiyata mandala
Wiyata mandalaAfrils
 
Pendidikan Berbasis Masyarakat
Pendidikan Berbasis MasyarakatPendidikan Berbasis Masyarakat
Pendidikan Berbasis Masyarakatasnawidm
 
Isu isu-pendidikan-di-malaysia
Isu isu-pendidikan-di-malaysiaIsu isu-pendidikan-di-malaysia
Isu isu-pendidikan-di-malaysiaKulanz Salleh
 
Peningkatan Kinerja Profesi Tenaga Pendidik
Peningkatan Kinerja  Profesi Tenaga PendidikPeningkatan Kinerja  Profesi Tenaga Pendidik
Peningkatan Kinerja Profesi Tenaga Pendidiksman 2 mataram
 
Hsp psk tkt_4
Hsp psk tkt_4Hsp psk tkt_4
Hsp psk tkt_4Cuya MsNf
 
Nota guru dan cabaran semasa (edu 3093)
Nota guru dan cabaran semasa (edu 3093)Nota guru dan cabaran semasa (edu 3093)
Nota guru dan cabaran semasa (edu 3093)pohtee
 
problematika relevansi pendidikan
problematika relevansi pendidikanproblematika relevansi pendidikan
problematika relevansi pendidikanRatih31
 
Kebijakan Kemendikbud: Merdeka Belajar
Kebijakan Kemendikbud: Merdeka BelajarKebijakan Kemendikbud: Merdeka Belajar
Kebijakan Kemendikbud: Merdeka BelajarWisnuWibawa2
 
Bab 1 isu dan cabaran pendidikan semasa
Bab 1  isu dan cabaran pendidikan semasaBab 1  isu dan cabaran pendidikan semasa
Bab 1 isu dan cabaran pendidikan semasaPohtee Ng
 

What's hot (20)

Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter dalam Kajian Infografis
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter dalam Kajian InfografisGerakan Penguatan Pendidikan Karakter dalam Kajian Infografis
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter dalam Kajian Infografis
 
Ptk ade wahyudin
Ptk ade wahyudinPtk ade wahyudin
Ptk ade wahyudin
 
Laporan ptk ade wahyudin revisi
Laporan ptk ade wahyudin revisiLaporan ptk ade wahyudin revisi
Laporan ptk ade wahyudin revisi
 
Contoh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komite sekolah
Contoh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komite sekolahContoh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komite sekolah
Contoh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komite sekolah
 
BAB III
BAB IIIBAB III
BAB III
 
Paparan hendarman jarlit-kota-bandung-wajar-12-tahun-05-sep-2016
Paparan hendarman jarlit-kota-bandung-wajar-12-tahun-05-sep-2016Paparan hendarman jarlit-kota-bandung-wajar-12-tahun-05-sep-2016
Paparan hendarman jarlit-kota-bandung-wajar-12-tahun-05-sep-2016
 
Pendidikan Inklusif
Pendidikan InklusifPendidikan Inklusif
Pendidikan Inklusif
 
Wiyata mandala
Wiyata mandalaWiyata mandala
Wiyata mandala
 
Pendidikan Berbasis Masyarakat
Pendidikan Berbasis MasyarakatPendidikan Berbasis Masyarakat
Pendidikan Berbasis Masyarakat
 
Isu isu-pendidikan-di-malaysia
Isu isu-pendidikan-di-malaysiaIsu isu-pendidikan-di-malaysia
Isu isu-pendidikan-di-malaysia
 
Peningkatan Kinerja Profesi Tenaga Pendidik
Peningkatan Kinerja  Profesi Tenaga PendidikPeningkatan Kinerja  Profesi Tenaga Pendidik
Peningkatan Kinerja Profesi Tenaga Pendidik
 
Sicerdas konten
Sicerdas kontenSicerdas konten
Sicerdas konten
 
Hsp psk tkt_4
Hsp psk tkt_4Hsp psk tkt_4
Hsp psk tkt_4
 
Nota guru dan cabaran semasa (edu 3093)
Nota guru dan cabaran semasa (edu 3093)Nota guru dan cabaran semasa (edu 3093)
Nota guru dan cabaran semasa (edu 3093)
 
problematika relevansi pendidikan
problematika relevansi pendidikanproblematika relevansi pendidikan
problematika relevansi pendidikan
 
Inovasi pendidikan smster 4 2012
Inovasi pendidikan smster 4 2012Inovasi pendidikan smster 4 2012
Inovasi pendidikan smster 4 2012
 
Kebijakan Kemendikbud: Merdeka Belajar
Kebijakan Kemendikbud: Merdeka BelajarKebijakan Kemendikbud: Merdeka Belajar
Kebijakan Kemendikbud: Merdeka Belajar
 
Bab 1 isu dan cabaran pendidikan semasa
Bab 1  isu dan cabaran pendidikan semasaBab 1  isu dan cabaran pendidikan semasa
Bab 1 isu dan cabaran pendidikan semasa
 
Guru dan-cabaran-semasa
Guru dan-cabaran-semasaGuru dan-cabaran-semasa
Guru dan-cabaran-semasa
 
Petunjuk teknis life skill
Petunjuk teknis life skillPetunjuk teknis life skill
Petunjuk teknis life skill
 

Similar to KARAKTER PENDIDIKAN

Paparan Mendikbud - Rembuknas.pptx
Paparan Mendikbud - Rembuknas.pptxPaparan Mendikbud - Rembuknas.pptx
Paparan Mendikbud - Rembuknas.pptxcepi triatna
 
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...Yang Dibuang
 
Sekolah menyenangkan Rembuk Nasional Pendidikan 2015
Sekolah menyenangkan Rembuk Nasional Pendidikan 2015Sekolah menyenangkan Rembuk Nasional Pendidikan 2015
Sekolah menyenangkan Rembuk Nasional Pendidikan 2015Dwi AndriWongso
 
REFLEKSI MOTIVASI KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN - Dr. (C). ARIEF Y RUKMANA, S.T...
REFLEKSI MOTIVASI KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN - Dr. (C). ARIEF Y RUKMANA, S.T...REFLEKSI MOTIVASI KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN - Dr. (C). ARIEF Y RUKMANA, S.T...
REFLEKSI MOTIVASI KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN - Dr. (C). ARIEF Y RUKMANA, S.T...Arief Rukmana
 
Jurnal Hasil Telaah Literatur
Jurnal Hasil Telaah LiteraturJurnal Hasil Telaah Literatur
Jurnal Hasil Telaah LiteraturImam Nashokha
 
Kelompok 5_Kajian Kurikulum_RETOOLING SCHOOLING bismillah.pptx
Kelompok 5_Kajian Kurikulum_RETOOLING SCHOOLING bismillah.pptxKelompok 5_Kajian Kurikulum_RETOOLING SCHOOLING bismillah.pptx
Kelompok 5_Kajian Kurikulum_RETOOLING SCHOOLING bismillah.pptxNiaNurhayati11
 
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptx
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptxPendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptx
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptxAnwarMukhtarom
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxreska7
 
Presentation pengantar pendidikan
Presentation pengantar pendidikanPresentation pengantar pendidikan
Presentation pengantar pendidikanyelti
 
1. Materi MPLS ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.docx
1. Materi MPLS ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.docx1. Materi MPLS ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.docx
1. Materi MPLS ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.docxdededahuridisney
 
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandalaGiga computer
 
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandalaAan Aja
 
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandalaEko Supriyadi
 
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptPeranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptZOLKEPLEBINIBRAHIMIP1
 
2 MODUL PRASEKOLAH.pdf
2 MODUL PRASEKOLAH.pdf2 MODUL PRASEKOLAH.pdf
2 MODUL PRASEKOLAH.pdfMalarVasantha1
 
Coklat estetik modern tugas kelompok presentasi (2).pdf
Coklat estetik modern tugas kelompok presentasi (2).pdfCoklat estetik modern tugas kelompok presentasi (2).pdf
Coklat estetik modern tugas kelompok presentasi (2).pdfJulianPaliwanan
 
5125-12285-1-SM.pdf
5125-12285-1-SM.pdf5125-12285-1-SM.pdf
5125-12285-1-SM.pdfIrwan233605
 
1. materi mos arti dan makna wawasan wiyata mandala 1
1. materi mos arti dan makna wawasan wiyata mandala 11. materi mos arti dan makna wawasan wiyata mandala 1
1. materi mos arti dan makna wawasan wiyata mandala 1Rudi Sujarwo
 
Pembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritis
Pembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritisPembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritis
Pembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritisLSP3I
 

Similar to KARAKTER PENDIDIKAN (20)

Paparan Mendikbud - Rembuknas.pptx
Paparan Mendikbud - Rembuknas.pptxPaparan Mendikbud - Rembuknas.pptx
Paparan Mendikbud - Rembuknas.pptx
 
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
 
PPT RKT 2023.pptx
PPT RKT 2023.pptxPPT RKT 2023.pptx
PPT RKT 2023.pptx
 
Sekolah menyenangkan Rembuk Nasional Pendidikan 2015
Sekolah menyenangkan Rembuk Nasional Pendidikan 2015Sekolah menyenangkan Rembuk Nasional Pendidikan 2015
Sekolah menyenangkan Rembuk Nasional Pendidikan 2015
 
REFLEKSI MOTIVASI KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN - Dr. (C). ARIEF Y RUKMANA, S.T...
REFLEKSI MOTIVASI KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN - Dr. (C). ARIEF Y RUKMANA, S.T...REFLEKSI MOTIVASI KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN - Dr. (C). ARIEF Y RUKMANA, S.T...
REFLEKSI MOTIVASI KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN - Dr. (C). ARIEF Y RUKMANA, S.T...
 
Jurnal Hasil Telaah Literatur
Jurnal Hasil Telaah LiteraturJurnal Hasil Telaah Literatur
Jurnal Hasil Telaah Literatur
 
Kelompok 5_Kajian Kurikulum_RETOOLING SCHOOLING bismillah.pptx
Kelompok 5_Kajian Kurikulum_RETOOLING SCHOOLING bismillah.pptxKelompok 5_Kajian Kurikulum_RETOOLING SCHOOLING bismillah.pptx
Kelompok 5_Kajian Kurikulum_RETOOLING SCHOOLING bismillah.pptx
 
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptx
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptxPendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptx
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptx
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
 
Presentation pengantar pendidikan
Presentation pengantar pendidikanPresentation pengantar pendidikan
Presentation pengantar pendidikan
 
1. Materi MPLS ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.docx
1. Materi MPLS ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.docx1. Materi MPLS ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.docx
1. Materi MPLS ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.docx
 
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
 
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
 
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
 
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptPeranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
 
2 MODUL PRASEKOLAH.pdf
2 MODUL PRASEKOLAH.pdf2 MODUL PRASEKOLAH.pdf
2 MODUL PRASEKOLAH.pdf
 
Coklat estetik modern tugas kelompok presentasi (2).pdf
Coklat estetik modern tugas kelompok presentasi (2).pdfCoklat estetik modern tugas kelompok presentasi (2).pdf
Coklat estetik modern tugas kelompok presentasi (2).pdf
 
5125-12285-1-SM.pdf
5125-12285-1-SM.pdf5125-12285-1-SM.pdf
5125-12285-1-SM.pdf
 
1. materi mos arti dan makna wawasan wiyata mandala 1
1. materi mos arti dan makna wawasan wiyata mandala 11. materi mos arti dan makna wawasan wiyata mandala 1
1. materi mos arti dan makna wawasan wiyata mandala 1
 
Pembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritis
Pembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritisPembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritis
Pembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritis
 

More from cheko dunk

KEARSIPAN PENGANTAR.pptx
KEARSIPAN PENGANTAR.pptxKEARSIPAN PENGANTAR.pptx
KEARSIPAN PENGANTAR.pptxcheko dunk
 
PROGRAM APLIKASI PENGOLAH KATA.pptx
PROGRAM APLIKASI PENGOLAH KATA.pptxPROGRAM APLIKASI PENGOLAH KATA.pptx
PROGRAM APLIKASI PENGOLAH KATA.pptxcheko dunk
 
Kurikulum pmr madya
Kurikulum pmr madyaKurikulum pmr madya
Kurikulum pmr madyacheko dunk
 
5. kesehatan remaja pmr madya
5. kesehatan remaja pmr madya5. kesehatan remaja pmr madya
5. kesehatan remaja pmr madyacheko dunk
 
4. donor darah pmr madya
4. donor darah pmr madya4. donor darah pmr madya
4. donor darah pmr madyacheko dunk
 
6. pp pmr madya
6. pp pmr madya6. pp pmr madya
6. pp pmr madyacheko dunk
 
3. kepemimpinan pmr madya
3. kepemimpinan pmr madya3. kepemimpinan pmr madya
3. kepemimpinan pmr madyacheko dunk
 
2. ayo siaga madya
2. ayo siaga madya2. ayo siaga madya
2. ayo siaga madyacheko dunk
 
7. rsps (remaja sehat peduli sesama) pmr madya
7. rsps (remaja sehat peduli sesama)  pmr madya7. rsps (remaja sehat peduli sesama)  pmr madya
7. rsps (remaja sehat peduli sesama) pmr madyacheko dunk
 
Rencana aksi revolusi mental kepramukaan 2015
Rencana aksi revolusi mental kepramukaan 2015Rencana aksi revolusi mental kepramukaan 2015
Rencana aksi revolusi mental kepramukaan 2015cheko dunk
 
Proposal+komputer
Proposal+komputerProposal+komputer
Proposal+komputercheko dunk
 

More from cheko dunk (11)

KEARSIPAN PENGANTAR.pptx
KEARSIPAN PENGANTAR.pptxKEARSIPAN PENGANTAR.pptx
KEARSIPAN PENGANTAR.pptx
 
PROGRAM APLIKASI PENGOLAH KATA.pptx
PROGRAM APLIKASI PENGOLAH KATA.pptxPROGRAM APLIKASI PENGOLAH KATA.pptx
PROGRAM APLIKASI PENGOLAH KATA.pptx
 
Kurikulum pmr madya
Kurikulum pmr madyaKurikulum pmr madya
Kurikulum pmr madya
 
5. kesehatan remaja pmr madya
5. kesehatan remaja pmr madya5. kesehatan remaja pmr madya
5. kesehatan remaja pmr madya
 
4. donor darah pmr madya
4. donor darah pmr madya4. donor darah pmr madya
4. donor darah pmr madya
 
6. pp pmr madya
6. pp pmr madya6. pp pmr madya
6. pp pmr madya
 
3. kepemimpinan pmr madya
3. kepemimpinan pmr madya3. kepemimpinan pmr madya
3. kepemimpinan pmr madya
 
2. ayo siaga madya
2. ayo siaga madya2. ayo siaga madya
2. ayo siaga madya
 
7. rsps (remaja sehat peduli sesama) pmr madya
7. rsps (remaja sehat peduli sesama)  pmr madya7. rsps (remaja sehat peduli sesama)  pmr madya
7. rsps (remaja sehat peduli sesama) pmr madya
 
Rencana aksi revolusi mental kepramukaan 2015
Rencana aksi revolusi mental kepramukaan 2015Rencana aksi revolusi mental kepramukaan 2015
Rencana aksi revolusi mental kepramukaan 2015
 
Proposal+komputer
Proposal+komputerProposal+komputer
Proposal+komputer
 

Recently uploaded

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

KARAKTER PENDIDIKAN

  • 1. Direktorat Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia KEBIJAKAN KEMDIKBUD DISAMPAIKAN PADA KEMAH PRAMUKA PENDIDIKAN KARAKTER SMA TINGKAT PROVINSI TAHUN 2015
  • 2. Agenda... 1 KERANGKA STRATEGIS 2 SEKOLAH MENYENANGKAN 3 KARAKTERISTIK SISWA ABAD 21 4 NILAI-NILAI PENUMBUHAN BUDI PEKERTI 5 PENDIDIKAN SEBAGAI GERAKAN 6 KEMDIKBUD DAN MEDIA SOSIAL 7 KARAKTER PJABAT 8 TINDAK LANJUT
  • 3. Kerangka Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
  • 4. Nawacita Pemerintahan Jokowi-JK Terkait Tugas Kemdikbud Agenda prioritas pembangunan pendidikan dan kebudayaan 5 Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia  Program “Indonesia Pintar” melalui Wajib Belajar 12 tahun bebas pungutan. 8 Melakukan revolusi karakter bangsa  Membangun pendidikan kewarganegaraan.  Menghilangkan model penyeragaman dalam sistem pendidikan nasional.  Jaminan hidup yang memadai bagi para guru terutama bagi guru yang ditugaskan di daerah terpencil. 9 Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia  Memperkuat pendidikan ke-bhinneka-an dan menciptakan ruang-ruang dialog antar warga.  Mengembangkan insentif khusus untuk memperkenalkan dan mengangkat kebudayaan lokal.  Meningkatkan proses pertukaran budaya untuk membangun kemajemukan sebagai kekuatan budaya.
  • 5. Kerangka Strategis Mendikbud 2015-2019 Terbentuknya insan serta ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang berkarakter dengan dilandasi semangat gotong-royong.  Menguatkan siswa, guru, kepala sekolah, orangtua dan pemimpin institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan.  Memberdayakan pelaku budaya dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan.  Fokus kebijakan diarahkan pada penguatan perilaku yang mandiri dan berkepribadian.  Meningkatkan mutu pendidikan sesuai lingkup Standar Nasional Pendidikan untuk mengoptimalkan capaian Wajib Belajar 12 tahun.  Meningkatkan ketersediaan serta keterjangkauan layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang terpinggirkan.  Fokus kebijakan didasarkan pada percepatan peningkatan mutu dan akses untuk menghadapi persaingan global dengan pemahaman akan keberagaman, penguatan praktik baik dan inovasi.  Melibatkan publik dalam seluruh aspek pengelolaan kebijakan dengan berbasis data, riset dan bukti lapangan.  Membantu penguatan kapasitas tata kelola pada birokrasi pendidikan di daerah  Mengembangkan koordinasi dan kerjasama lintas sektor di tingkat nasional,  Fokus kebijakan dimulai dari mewujudkan birokrasi Kemdikbud RI yang menjadi teladan dalam tata kelola yang bersih, efektif dan efisien serta melibatkan publik. STRATEGI 1 STRATEGI 2 STRATEGI 3 Penguatan pelaku pendidikan Peningkatan mutu dan akses dan kebudayaan Pengembangan efektivitas birokrasi melalui perbaikan tata kelola dan pelibatan publik
  • 6. Terbentuknya insan dan ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dan dilandasi semangat gotong royong. Foto: Leonitem Photowork 2010 – leonitem.blogspot.com
  • 7. Penguatan Pelaku Pendidikan dan Kebudayaan Strategi 1  Menguatkan siswa, guru, kepala sekolah, orangtua dan pemimpin institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan.  Memberdayakan pelaku budaya dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan.  Fokus kebijakan diarahkan pada penguatan perilaku yang mandiri dan berkepribadian. foto: 9 Summers 10 Autumns
  • 8. Peningkatan Mutu dan Akses Strategi 2  Meningkatkan mutu pendidikan sesuai lingkup Standar Nasional Pendidikan untuk mengoptimalkan capaian Wajib Belajar 12 tahun.  Meningkatkan ketersediaan serta keterjangkauan layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang terpinggirkan.  Fokus kebijakan didasarkan pada percepatan peningkatan mutu dan akses untuk menghadapi persaingan global dengan pemahaman akan keberagaman, penguatan praktik baik dan foto:expat.or.id-ANZAfoto:pusaka.or.id inovasi.
  • 9. Pengembangan efektivitas birokrasi melalui perbaikan tata kelola dan pelibatan publik  Melibatkan publik dalam seluruh aspek pengelolaan kebijakan dengan berbasis data, riset dan bukti lapangan.  Membantu penguatan kapasitas tata kelola pada birokrasi pendidikan di daerah  Mengembangkan koordinasi dan kerjasama lintas sektor di tingkat nasional,  Fokus kebijakan dimulai dari mewujudkan birokrasi Kemdikbud RI yang menjadi teladan dalam tata kelola yang bersih, Strategi 3 foto:SaveStreetChildSurabaya efektif dan efisien serta melibatkan publik.
  • 10. Sekolah Menyenangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
  • 11. Lingkungan pendidikan sebagai taman foto: anakbersinar.com
  • 12. Sekolah Menyenangkan foto: 9 Summers 10 Autumns Pembelajaran yang bermakna Pembelajaran yang berguna untuk jangka panjang, dengan melakukan pemecahan masalah secara langsung. Semua ikut terlibat Guru, siswa, ortu belajar bersama, saling mendukung dan menjadi teladan bagi komunitasnya. Pembelajaran yang relevan dengan kehidupan Sekolah menjadi representasi kehidupan dan tempat mengaplikasikan kebutuhan masyarakat. Pembelajaran dengan ragam pilihan tantangan Masing-masing individu diberikan pilihan dan tantangan pada tingkatan yang sesuai.
  • 13. Foto: ayahbundaazzam.wordpress.com Semua ikut terlibat Guru, siswa, ortu belajar bersama, saling mendukung dan menjadi teladan bagi komunitasnya.
  • 14. Foto: Antara Pembelajaran yang relevan dengan kehidupan Sekolah menjadi representasi kehidupan dan tempat mengaplikasikan ilmu untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
  • 15. Foto: indobackpackers.com Pembelajaran dengan ragam pilihan tantangan Masing-masing individu diberikan pilihan dan tantangan pada tingkatan yang sesuai.
  • 16. foto: anakbersinar.com Pembelajaran yang bermakna Pembelajaran yang berguna untuk jangka panjang, dengan mengalami pemecahan masalah secara langsung.
  • 17. Sekolah dengan iklim pembelajaran menyenangkan Pakar pendidikan Ian Gilbert dalam bukunya Independent Thinking menuliskan daftar 25 pertanyaan yang dapat digunakan oleh pengelola sekolah dalam meningkatkan iklim pembelajaran yang menyenangkan. Pertanyaan-pertanyaan itu adalah: 1. Apakah para siswa menikmati belajar di sekolah itu? 2. Apakah para guru menikmati mendidik di sekolah itu? 3. Apakah para siswa merasa tertantang dengan kegiatan-kegiatan di sekolah itu? 4. Apakah para siswa juga mengembangkan kompetensi, tidak hanya mendapat nilai tinggi belaka? 5. Apakah para siswa juga mempelajari keterampilan dan tidak hanya fakta-fakta pengetahuan? 6. Apakah nilai-nilai moral juga menjadi fokus dan diteladankan oleh setiap anggota komunitas sekolah? 7. Apakah terdapat cukup atmosfer inklusif di mana semua siswa dihargai berdasar jati diri mereka dan apa yang mereka bisa?
  • 18. Sekolah dengan iklim pembelajaran menyenangkan 8. Apakah isu-isu penting seperti bullying dan berbagai aspek sosial dan emosional lain dalam kehidupan sekolah didiskusikan secara terbuka dan positif? 9. Apakah kemampuan untuk berpikir sendiri didorong dan dikembangkan bagi seluruh siswa? 10.Apakah sekolah memiliki unsur kesenangan dan keriangan? 11.Apakah aspek-aspek seperti rasa ingin tahu, kekaguman, keberanian, kegigihan dan ketahanan didorong dan disambut secara aktif? 12.Apakah para guru terbuka terhadap ide-ide baru dan tertarik melakukan berbagai kegiatan bersama – bukan terhadap – para siswa? 13.Apakah sekolah mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia pendidikan dan pembelajaran? 14.Apakah sekolah mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia teknologi pendidikan?
  • 19. Sekolah dengan iklim pembelajaran menyenangkan 15.Apakah harapan yang tinggi juga disematkan kepada para guru dan pengelola sekolah, seperti juga disematkan kepada para siswa? 16.Apakah kepala sekolah “terlihat” dan mudah diajak berinteraksi? 17.Apakah para siswa disadarkan bahwa mengeluarkan yang terbaik dari diri sendiri tidak harus berarti menjadi lebih baik dari orang lain? 18.Apakah sekolah terbuka terhadap hal-hal di luar dugaan (yang positif)? 19.Apakah para siswa diajak berpikir tentang, berinteraksi dengan, dan berusaha berkontribusi pada kehidupan di luar dinding sekolah? 20.Apakah sekolah sadar bahwa pembelajaran adalah sesuatu yang bisa dilakukan siswa kapan pun, di mana pun, dan hanya sebagian di antaranya saja yang perlu dilakukan di dalam dinding sekolah?
  • 20. Sekolah dengan iklim pembelajaran menyenangkan 21.Apakah komunitas sekolah terbentang sampai keluar dinding sekolah (melibatkan masyarakat)? 22.Apakah proses belajar mengajar di dalam sekolah memasukkan berbagai variasi kemungkinan dan kesempatan pembelajaran? 23.Apakah para siswa diberi kesempatan untuk bertanggung jawab terhadap sesuatu dan untuk mengambil keputusan yang berdampak penting? 24.Apakah hasil pembelajaran yang didapatkan cukup sebagai bekal siswa untuk melangkah ke fase hidupnya berikutnya? 25.Apakah resepsionis, guru, petugas kebersihan, dan seluruh staf sekolah tersenyum kepada orangtua dan pengunjung sekolah?
  • 21. Karakteristik Siswa Abad 21 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
  • 22. Fokus dahulu pada membaca, menulis, berhitung...
  • 23. Kini, 4C... CRITICAL THINKING CREATIVITY COMMUNICATIONCOLLABORATION Sehat Jasmani dan Rohani
  • 24. ... dan karakter KARAKTER MORAL Jujur, adil, empati, penyayang, rasa hormat, kesederhanaan, pengampun, rendah hati, dll... KARAKTER KINERJA Gigih, disiplin, rajin, imajinatif, ambisi, kemampuan adaptasi, percaya diri, etos kerja, dll...
  • 25. Pelibatan orangtua dan masyarakat Memelihara lingkungan sekolah Menumbuhkembangkan potensi utuh dalam diri siswa Interaksi positif dengan sesama siswa Interaksi positif dengan guru dan orang tua Rasa kebangsaan dan cinta tanah air Internalisasi nilai moral dan spiritual Nilai-nilai Budi Pekerti Luhur
  • 26. Intra Kurikuler01 Non Kurikuler03 Ekstra Kurikuler02 Kegiatan & pembiasaan baik, pembentukan budaya sekolah. Seringkali terlewat direncanakan secara awas dan sengaja.
  • 27. Diajarkan Dibiasakan Dilatih konsisten Menjadi kebiasaan Menjadi karakter Menjadi budaya Alur Pembudayaan Contoh: hidup bersih Diajarkan tentang cara hidup bersih dan bahaya hidup kotor. Dibiasakan membersihkan yang kotor dan membuang sampah pada tempatnya. Diarahkan bila tidak dikerjakan, ditegur jika dilanggar. Menjadi kebiasaan [tanpa disadari] membersihkan dan membuang sampah pada tempatnya. Suka akan kebersihan dan merasa tidak nyaman melihat sampah tidak pada tempatnya. Masyarakat yang berbudaya hidup bersih.
  • 28. Nilai-nilai Penumbuhan Budi Pekerti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
  • 29. Foto: International Islamic Student Organization Internalisasi nilai-nilai moral dan spiritual Menghayati hubungan spiritual dengan Sang Pencipta dan diwujudkan dengan sikap moral keseharian untuk menghormati sesama makhluk hidup dan alam sekitar.
  • 30. Internalisasi nilai-nilai moral dan spiritual foto: SD An-Nizaam Kegiatan wajib  Guru dan peserta didik berdoa bersama sesuai keyakinan masing- masing-masing, sebelum dan sesudah hari pembelajaran, dipimpin oleh seorang peserta didik secara bergantian di bawah bimbingan guru. Contoh-contoh pembiasaan baik  Membiasakan untuk menunaikan ibadah bersama sesuai agama dan kepercayaannya baik dilakukan di sekolah maupun bersama masyarakat.  Membiasakan perayaan Hari Besar Keagamaan dengan kegiatan yang sederhana dan hikmat.  Membiasakan siswa menginisiasi dan melakukan kegiatan sosial.
  • 31. Foto: SDN Petungsewu 1 Wagir Penanaman nilai kebangsaan & kebhinnekaan Keteguhan menjaga semangat kebangsaan dan kebhinnekaan untuk menjalin dan merekat tenun kebangsaan. Mampu terbuka terhadap perbedaan bahasa, suku bangsa, agama dan golongan, dipersatukan oleh keterhubungan untuk mewujudkan tindakan bersama sebagai satu bangsa dan satu tanah air.
  • 32. Penanaman nilai kebangsaan dan kebhinnekaan foto: ruangkumemajangkarya.wordpress.com Kegiatan wajib  Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan mengenakan seragam atau pakaian yang sesuai dengan ketetapan sekolah.  Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan MOPDB untuk jenjang SMP, SMA/SMK.  Sesudah berdoa setiap memulai hari pembelajaran, guru dan peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan/atau satu lagu wajib nasional atau satu lagu terkini yang menggambarkan semangat patriotisme dan cinta tanah air.  Sebelum berdoa saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan peserta didik menyanyikan satu lagu daerah (dari pilihan lagu-lagu daerah seluruh nusantara) Contoh-contoh pembiasaan baik  Mengenalkan beragam keunikan potensi daerah asal siswa melalui berbagai media dan kegiatan.  Membiasakan perayaan Hari Besar Nasional dengan mengkaji atau mengenalkan pemikiran dan semangat yang melandasinya melalui berbagai media dan kegiatan.
  • 33. Foto: indobackpackers.com Interaksi positif dengan sesama siswa Kepedulian terhadap kondisi fisik dan psikologis antar teman sebaya, adik dan kakak kelas.
  • 34. Interaksi positif dengan sesama siswa Kegiatan wajib  Membiasakan pertemuan di lingkungan sekolah dan/atau rumah untuk belajar kelompok yang diketahui oleh guru dan/atau orangtua. Contoh-contoh pembiasaan baik  Gerakan kepedulian kepada sesama warga sekolah dengan menjenguk warga sekolah yang sedang mengalami musibah, seperti sakit, kematian, dan lainnya.  Gerakan kakak kelas asuh, di mana seorang kakak kelas membimbing seorang adik kelas yang baru masuk ke sekolah. foto: Solo Pos
  • 35. Interaksi sosial positif antara peserta didik dengan figur orang dewasa di lingkungan sekolah dan rumah, yaitu mampu dan mau menghormati guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, warga masyarakat di linglkungan sekolah dan orang tua, yang sebaliknya menghargai dan menyayangi para siswa. Foto: SMPN 1 Dayeuhluhur | begawanariyata.wordpress.com Interaksi positif dengan guru dan orangtua
  • 36. foto: Sekolah Insan Teratai Interaksi positif dengan guru dan orangtua Kegiatan wajib  Sekolah mengadakan pertemuan dengan orangtua siswa pada setiap tahun ajaran baru untuk mensosialisasikan: a) visi; b) aturan; (c) materi; dan (d) rencana capaian belajar siswa agar orangtua turut mendukung keempat poin tersebut. Contoh-contoh pembiasaan baik  Memberi salam, senyum dan sapaan kepada setiap orang di komunitas sekolah.  Guru dan tenaga kependidikan datang lebih awal untuk menyambut kedatangan peserta didik sesuai dengan tata nilai yang berlaku.  Membiasakan peserta didik untuk berpamitan dengan orang tua/wali/penghuni rumah saat pergi dan lapor saat pulang, sesuai kebiasaan/ adat yang dibangun masing-masing keluarga.  Secara bersama peserta didik mengucapkan salam hormat kepada guru sebelum pembelajaran dimulai, dipimpin oleh seorang peserta didik secara bergantian.
  • 37. Foto: Antara Penumbuhan potensi unik dan utuh setiap anak Penghargaan terhadap keunikan dan keutuhan potensi peserta didik untuk dikembangkan. Mendorong siswa mengembangkan kecakapan dasar serta minat-bakatnya.
  • 38. Penumbuhan potensi unik dan utuh setiap anak Kegiatan wajib  Menggunakan 15 menit sebelum hari pembelajaran setiap hari untuk membaca buku selain buku mata pelajaran.  Seluruh warga sekolah memanfaatkan waktu sebelum memulai hari pembelajaran pada hari-hari tertentu untuk kegiatan olah fisik seperti senam kesegaran jasmani, dilaksanakan secara berkala dan rutin, sekurang-kurangya satu kali dalam seminggu. Contoh-contoh pembiasaan baik  Peserta didik membiasakan diri untuk memiliki tabungan dalam berbagai bentuk (rekening bank, celengan, dan lainnya).  Membangun budaya bertanya dan melatih peserta didik mengajukan pertanyaan kritis dan membiasakan siswa mengangkat tangan sebagai isyarat akan mengajukan pertanyaan.  Membiasakan setiap peserta didik untuk selalu berlatih menjadi pemimpin dengan cara memberikan kesempatan pada setiap siswa tanpa kecuali, untuk memimpin secara bergilir dalam kegiatan-kegiatan bersama/berkelompok.  Siswa melakukan kegiatan positif secara berkala sesuai dengan potensi dirinya.
  • 39. Foto: SDIntegral.sch.id Pemeliharaan lingkungan sekolah Ikut bertanggung jawab memelihara lingkungan sekolah secara bergotong-royong untuk menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekolah.
  • 40. Pemeliharaan lingkungan sekolah Foto: kesehatanlamsel.wordpress.com Kegiatan wajib  Melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah dengan membentuk kelompok lintas kelas dan berbagi tugas sesuai usia dan kemampuan siswa. Contoh-contoh pembiasaan baik  Membiasakan penggunaan sumber daya sekolah (air, listrik, telepon, dsb) secara efisien melalui berbagai kampanye kreatif dari dan oleh siswa.  Menyelenggarakan kantin yang memenuhi standar kesehatan.  Membangun budaya peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan di bangkunya masing-masing sebagai bentuk tanggung jawab individu maupun kebersihan kelas dan lingkungan sekolah sebagai bentuk tanggung jawab bersama.  Mengajarkan simulasi antri melalui baris sebelum masuk kelas, dan pada saat bergantian memakai fasilitas sekolah.  Peserta didik melaksanakan piket kebersihan secara beregu dan bergantian regu.  Melaksanakan kegiatan bank sampah bekerja sama dengan dinas kebersihan setempat.
  • 41. Foto: ayahbundaazzam.wordpress.com Pelibatan orangtua dan masyarakat Penguatan peran orangtua dan unsur masyarakat di sekitar sekolah dengan melibatkan secara aktif dalam kegiatan pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah.
  • 42. Pelibatan orangtua dan masyarakat foto: drglintasbatas.wordpress.com Kegiatan wajib  Mengadakan pameran karya siswa pada setiap akhir tahun ajaran dengan mengundang orangtua dan masyarakat untuk memberi apresiasi pada siswa. Contoh-contoh pembiasaan baik  Orangtua membiasakan untuk menyediakan waktu 20 menit setiap malam untuk bercengkerama dengan anak mengenai kegiatan di sekolah.  Sekolah bekerja sama dengan instansi swasta dan organisasi profesi untuk mengenalkan profesi dan kegiatan kemasyarakatan kepada para siswa.  Masyarakat bekerja sama dengan sekolah untuk mengakomodasi kegiatan kerelawanan oleh peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah yang ada di lingkungan sekitar sekolah.
  • 43. Prinsip-prinsip Penerapan Penumbuhan Budi Pekerti Penumbuhan Budi Pekerti tidak dirancang dengan pendekatan top-down yang seragam, namun sebagai gerakan bersama yang didorong untuk memenuhi beberapa prinsip, di antaranya:  Penumbuhan Budi Pekerti mengajak keterlibatan seluruh warga sekolah, bukan hanya menjadikan siswa sebagai sasaran tunggal. Budaya sekolah akan terbentuk dengan kokoh saat seluruh warga sekolah terlibat dan konsisten mendorong dan menjaganya.  Setiap siswa terlibat dalam seluruh kegiatan yang dilaksanakan dalam kerangka PBP. Setiap siswa juga diberi kesempatan untuk secara bergantian memimpin dan mengelola kegiatan-kegiatan yang diadakan. Jiwa kepemimpinan ditumbuhkan dalam diri setiap siswa.  Penumbuhan Budi Pekerti tidak seragam secara nasional, namun terbuka pada konteks dan nilai-nilai muatan lokal dan keragaman model dan metode. Praktek-praktek baik perlu dikumpulkan dan disebarkan antar sekolah agar pembelajaran dapat berjalan lebih cepat.  Setiap kegiatan dalam kerangka Penumbuhan Budi Pekerti memiliki tujuan mendalam dan bukan sekadar ritualistik. Penumbuhan berbagai kemampuan dan karakter baik ditumbuhkan melalui pembiasaan terus-menerus.  Penumbuhan Budi Pekerti mendorong pendekatan afirmasi positif dalam menyelesaikan masalah. Alih- alih terlalu berfokus hanya pada melarang perbuatan yang tidak baik, sekolah perlu mendorong siswa untuk melakukan perbuatan yang baik sebagai alternatifnya.  Penumbuhan Budi Pekerti mendorong sekolah untuk secara sengaja merencanakan kegiatan-kegiatan yang relevan terhadap tumbuh kembang siswa, terutama aspek-aspek yang selama ini terkesampingkan akibat fokus berlebihan pada aspek akademik yang sempit. Siswa perlu mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya secara utuh dan bersiap menghadapi kehidupan nyata dan berkontribusi positif pada masyarakat.
  • 44. Pendidikan Sebagai Gerakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
  • 45. Mendorong pendidikan sebagai gerakan foto: anakbersinar.com
  • 47. A A A A A B B B B B C C C B B BC C Sekolah/Dinas /Kemdikbud Pengumpulan dan penyebaran praktek- praktek baik Kementerian akan berfungsi sebagai wahana pengumpulan dan penyebaran praktek baik dari seluruh daerah. Dinas Pendidikan di daerah juga dapat melakukan fungsi yang sama pada tingkatan daerah di bawahnya.
  • 48.
  • 49. Kemdikbud & Media Sosial Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
  • 50. Twitter tidak ada filter dan tidak ada batas. Semua bisa langsung berkomunikasi pada pejabat negara.
  • 51. Masukan dan keluhan masuk dari berbagai daerah. Ada keluhan yang sifatnya berulang.
  • 52. Kita juga mendapat mention dari Kementerian lain.
  • 53. Akun @Kemdikbud_RI juga menerima masukan dan keluhan.
  • 54. Cara @ganjarpranowo menanggapi masukan dan keluhan dengan meneruskan kepada akun Twitter jajaran terkait…
  • 55. … dan meretweet jawaban dari jajaran terkait. Mengedukasi masyarakat tentang distribusi kewenangan pemerintah.
  • 56. Beberapa manfaat...  Mendengar  Menyimak  Mengumpulkan  Menjelaskan  Mengklarifikasi  Mengumumkan  Mendelegasikan  Mengapresiasi  Mengajak  Melibatkan
  • 57. Karakter Pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
  • 58. Pola pikir pembangunan karakter “Mandiri Berkepribadian” Karakter MANDIRI [Orientasi Tugas] Karakter BERKEPRIBADIAN [Orientasi Hubungan Manusia] Kebutuhan dasar [mutlak harus ada]  Inisiatif, tanggung jawab  Etos kerja, disipilin diri, ketekunan  Jujur, baik  Tahu diri – harga diri, mengenal jati diri sebagai makhluk Tuhan, hormat kepada yang lain, hormat lingkungan [Sila 1] Pengembangan  Kerja keras, mampu memecahkan masalah, mengatasi hambatan, delayed gratification  Kerjasama, gotong royong, team work, demokratis [Sila 4]  Visioner, kreatif, inovatif  Adil, keadilan sosial [Sila 5]  Peduli – budaya berbagi, memberi nasehat, pengabdian kepada masyarakat dan kemanusiaan [Sila 2]  Meritokrasi, anti diskriminasi, Persatuan Indonesia [Sila 3]
  • 59. Tindak Lanjut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
  • 60. Identifikasi langkah-langkah yang akan dikerjakan... APA HAL [BARU] YANG AKAN DIMULAI? APA HAL YANG AKAN DIUBAH? APA HAL YANG AKAN DIHENTIKAN? Program Kebiasaan dan budaya kerja Komunikasi dan kolaborasi Program Kebiasaan dan budaya kerja Komunikasi dan kolaborasi Program Kebiasaan dan budaya kerja Komunikasi dan kolaborasi
  • 61. Matriks tindak lanjut... Program Kebiasaan dan budaya kerja Komunikasi dan kolaborasi Hal baru yang akan dimulai Hal yang akan diubah Hal yang akan dihentikan