Dokumen tersebut membahas dampak negatif dari Revolusi Hijau di Indonesia, khususnya terhadap petani. Revolusi Hijau mewajibkan petani menanam padi dan menggunakan pupuk kimia serta pestisida, yang mengakibatkan pencemaran tanah dan menurunnya kesuburannya. Dokumen ini mendukung kembali ke sistem pertanian organik untuk menanggulangi masalah tersebut.

1. REVOLUSI HIJAU, MENJERAT
PETANI DENGAN RACUN

2. Sejak tahun 1945 segala upaya di
berbagai bidang diupayakan
untuk kesejahteraan rakyat
termasuk PERTANIAN

4. Revolusi
Hijau
Mengharuskan semua petani di seluruh negeri menanam
padi dan menggunakan teknologi pertanian yang ada pada
waktu itu.
Petani wajib menggunakan : PUPUK KIMIA dan PESTISIDA

5. 1972
1984
20
38.14
Produksi padi pada masa revolusi hijau

6. Analisis
Kasus

7. PENCEMARAN TANAH
PERTANIAN
PESTISIDA
PUPUK
ANORGANIK

8. N itrogen
P hospor
K alium
• Pupuk Anorganik
–N itrogen
–P hospor
–K alium
Unsur Pencemaran

9. Parameter
Sistem Pertanian
Organik
Sistem Pertanian Non
Organik
pH 5,80 – 5,94 5,18
Karbon (C) 2,30 – 3,43% 1,84%
Phospor (P) 9 – 47 me/100 g 5,33 – 29,15 me/ 100 g
Kalium (K) 28,13 – 160,12 me/100 g 20,11 – 100,14 me/100 g
Kalsium (Ca) 8,25 – 18,43 me/ 100 g 1,89 – 6,62 mg/100 g
Magnesium (Mg) 1,15 – 3,94 me/100 g 0,10 – 1,11 me/100 g
Sumber : http://sumbar.litbang.deptan.go.id

10. Penggunaan
pupuk
organik terus
menerus
Peningkatan
unsur hara
dalam tanah
Dekomposisi
bahan
organik lebih
cepat
Krisis
bahan
organik
KESUBURAN
TANAH
MENURUN

11. Penanggulangan
Kembali ke pupuk alami
• On-Site
• Bioremidiasi
• Fitoremidiasi
• Off-Site
Remidiasi