SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Melly Ellysa | 1507101130009
Syiah kuala University
Penerimaan Diri Ibu
Terhadap Anak Down Syndrome
Down syndrome (mongoloid) adalah suatu kondisi dimana materi genetik tambahan
menyebabkan keterlambatan perkembangan anak dan kadang mengacu pada retardasai
mental. Anak dengan down sindrom memiliki kelainan pada kromosom nomor 21 yang tidak
terdiri dari 2 kromosom sebagaimana mestinya, melainkan tiga kromosom (triomi 21)
sehingga informasi genetika menjadi terganggu dan anak juga mengalami penyimpangan fisik.
Anak-anak yang menderita sindrom Down lebih rentan menderita leukemia, hipertensi.
Down syndrome menimpa satu diantara 700 kelahiran hidup atau 1 di antara 800-1.000
kelahiran bayi di perkirakan saat ini terdapat empat juta penderita down syndrome diseluruh
dunia dan 300 ribu khususya terjadi di Indonesia.
Latar Belakang
 Rumusan masalah
Bagaimana Penerimaan Diri ibu terhadap anak Down Syndrome ?
 Tujuan Penelitian
memahami bagaimana penerimaan diri seorang ibu terhadap anak down syndrome
ditengah-tengah keluarga serta penerimaan diri ibu terhadap anak down syndrome.
 Maanfaat
Manfaat teoritis diharapkan dapat menambah dan memperluas ilmu pengetahuan dalam
bidang psikologi, khususnya pada psikologi perkembangan serta cara penerimaan diri
terhadap anak dan kekurangan yang dimiliki.
Manfaat praktisi diharapkan dapat menambah dan memperluas ilmu pengetahuan dalam
bidang psikologi, khususnya pada psikologi perkembangan serta cara penerimaan diri
terhadap anak dan kekurangan yang dimiliki.
Con’t
 Penelitian yang dilakukan oleh vina (2013) bertujuan untuk mengetehaui hubungan
penerimaan diri dengan kebahagiaan pada remaja penyandang sisabilitas yang
hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifian antar
penerimaan diri dengan kebahgiaan.
 Penelitian Sabrina (2014) dengan judulnya dukungan sosial yayasan persatuan orang
tuan anak dengan down syndrome. Hasil penelitiannya tidak ada perbedaan
peneriimaan diri anak yang tinggal dipanti asuhan dari segi usia dipengaruhi oleh
perkembangan anak.
 Penelitian Getrudis dkk (2013) . Hasil penelitian tersebut tidak ada perbedaan
penerimaan diri anak yang tinggal dipanti asuhan dari segi usia dipengaruhi oleh
perkembangan anak.
Keaslian penelitian
Keunikan penelitian ini dilakukan oleh Aceh Barat Daya, dan jarang dilakukan oleh
sebagian peneliti.
Con’t
PENERIMAAN DIRI
BAB I
Tinjauan pustaka
Calhoun dan Acocella (1990)
penerimaan diri dapat diartikan sebagai individu yng dapat
menerima diri secara baik tidak memiliki beban perasaan
terhadap diri sendiri, sehingga lebih banyak memiliki
kesempatan untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Kesempatan itu membuat individu mampu melihat peluang-
peluang berharga yang memungkinkan diri kembang.
Penerimaan diri adalah sejauhmana seseorang dapat
menyadari dan mengakui karakteristik pribadi dan
menggunakannya dalam menjalani kelangsungan hidupnya.
Sikap menerima diri ditunjukkan oleh pengakuan seseorang
terhadap kelebihan-kelebihan sekaligus menerima kelemahan-
kelemahannya tanpa menyalahkan orang lain dan mempunyai
keinginan yang terus menerus untuk mengembangkan diri.
Terdapa 9 aspek penerimaan diri menurut sheerer :
 Mempunyai keyakinan akan kemampuan untuk
menghadapi kehidupan.
 Menganggap dirinya berharga sebagai seorang manusia
dan sederajat dengan orang lain.walaupun memiliki
kondisi fsik berbeda dengan orang lain, individu yang
penerimaan diri yang baik akan merasa bahwa dirinya
sederajat dan sama berharganya dengan orang lain.
 Tidak menganggap dirinya aneh dan tidak ada harapan
untuk ditolak orang lain.
 Individu tidak merasa malu (self conscious) dan
mempunyai orientasi diri keluar.
 Berani memikul tanggung jawab terhadap perilakunya
 Individu lebih suka mengikuti standar pribadi sesuai
dengan keadaan dirinya dari pada bersikap konfrom
terhadap tekanan social
Aspek
Penerimaan diri
 Individu dapat menerima pujian atau celaan secara
objektif
 Tidak mempermasalahkan keteerbatasan yang dimilkinya
atau mengingkari kelebihannya
 Tidak menyangkal implus atau emosinya atau merasa
bersalah atas hal tersebut.
Con’t
Faktor
penerimaan diri
Hurlock (1999) mengemukakan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi penerimaan diri
1. Pemahaman diri
2. Adanya hal realistic
3. Tidak hanya hambatan Lingkunagan
4. Tingkah laku social yang sesuai
5. Tidak ada stress emosional
6. Pengaruh keberhasilan yang dialami, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif
7. Identifikasi dengan orang yang memilki penyesuaian diri
yang baik
8. Perspektif diri
9. Pola asuh dimasa kecil yang baik
10. Konsep diri yang stabil
Down syndrome merupakan suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan
mental pada anak yang disebabkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom.
Anak-anak Down syndrome begitu sulit menyesuaikan diri, sebab mereka memiliki
tingkat inteligensi yang rendah. Anak down syndrome terkadang tidak bisa memenuhi
tuntutan yang ada dalam masyarakat. Banyak daerah di Indonesia, tepatnya di
kawasan yang jauh dengan pusat kota, sebagian besar penduduknya bisa jadi belum
mengetahui banyak informasi mengenai down syndrome, para penderita gangguan ini
sering mendapat perlakuan yang tidak selayaknya.
Down syndrome
ibu yang berumur 35 tahun keatas, saat mengandung mempunyai risiko lebih tinggi
untuk melahirkan anak Down syndrome. 95 penderita down syndrome disebabkan
oleh kelebihan kromosom 21.
Pemberian labeling juga mengahambat proses pengoptimalisasian potensi yang
dimiliki anak-anak dengan down syndrome. Tidak jarang juga keluarga penderita juga
mendapat atribusi yang tidak mengenakkan dari masyarakat. Anak anak down
syndrome mempunyai tingkat perkembangan kognitif yang sama dengan
perkembangan sosialnya, walaupun disatu sisi memperlihatkan kelambatan dalam
bahasa tetapi mereka juga termotivasi untuk menyenangkan orang dewasa. Meskipun
orang-orang yang menderita down syndrome menderita retardasi yang berat, tetapi
mereka biasanya memiliki sifat yang baik, gembira, penuh kasih sayang, dapat
menyesuaikan diri dengan baik dalam masyarakat, suka melucu (Semium, 2008).
Faktor penyebab down Syndrome
penyebabkan anak down syndrome dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :
Con’t
biomedik
Sosio kultural
Biomedik
• Masa prantal
• Natal
• Neonatal
Sosio kultural
• Umumnya penderita down syndrome ringan, kekurangan
rangsangan atau kekurangan kesempatan dari keluarga.
• Kegagalan keluarga dalam memberikan proteksi yang cukup
terhadap stress pada anak-anak, sehingga dapat mengakibatkan
gangguan pada proses mental.
• hubungan orang tua dan anak lemah sehingga anak mengalami
stress akan bereaksi dengan cara yang bermacam-macam untuk
dapat menyesuaikan diri.
 Mengalami kesulitan dalam belajar
 Sulit berkonsentrasi
 Sering menunjukkan sikap mudah ngambek, mudah marah , mudah tersinggung
 Sering menganggu orang lain
 Suka membuat kekacauan atau meerusak
Permasalahan pada anak down syndrome
Pertanyaan
penelitian
Bagaimana penerimaan diri ibu terhadap anak down syndrome ?
BAB II
Metode Penelitian
a. Variabel penelitian
variable yang digunakan pada penelitian ini adalah Penerimaan
Diri ( self Acceptance) adalah suatu tingkat kemampuan dan
keinginan individu untuk hidup dengan segala karakteristik dirinya
b. Desain penelitian
menggunakan desain penelitian kualitatif dan melalui pendekatan
studi kasus. strategi penelitian dimana didalamnya peneliti
menyelidiki secara langsung atau cermat suatu program, peristiwa,
aktivitas, proses atau sekelompok individu
c. Responden penelitian
1. Karakteristik responden
• Seorang ibu yang memiliki anak dengan peyandang down
syndrome
• Berada pada rentang usia sekolah dasar sekitar 7-12 tahun
• Bersedia menjadi responden penelitian.
Con’t
2. Prosedur pengambilan responden
pengambilan sampel “purposive sampling” (sampel bertujuan).
Purposive sampling merupakan pengambilan informan berdasarkan
pada pemusatan yang sesuai dengan tujuan penelitian dengan
karakteristik alasan terteuntu yang kuat untuk dipilih (Idrus,2009).
Informan yang diambil dengan purposive sampling yaitu seorang ibu
yang memiliki anak penyandang down syndrome.
3. Jumlah responden
Patton (dalam Poerwandari, 2011) menyatakan penelitian
kualitatif bersifat luwes,jadi tidak ada aturan yang pasti dalam
jumlah responden yang harus diambil dalam penelitian kualitatif.
Jadi peneliti hanya mengambil satu subjek saja. Agar data yang
lebih focus terhadap data yang diperoleh.
4. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dituju adalah Aceh Barat Daya. Untuk memper
mudah peneliti dalam mencari subjek karna didaerah Abdya
merupakan tepat tinggal peneliti.
6. Metode Pengumpulan Data
• Wawancara mendalam
Menurut Bungin (2008) wawancara mendalam adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana
pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang
relatif lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam
adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan. Pendekatan
wawancara pada penelitian ini adalah wawancara semi-
terstruktur. Wawancara semi-terstruktur terdiri dari beberapa
ciri-ciri, yaitu berupa pertanyaan terbuka, namun ada batasan
tema dan alur pembicaraan, kecepatan wawancara dapat
diprediksi, fleksibel, tetapi terkontrol
• Observasi
Pendekatan wawancara pada penelitian ini adalah wawancara
semi-terstruktur. Wawancara semi-terstruktur terdiri dari
beberapa ciri-ciri, yaitu berupa pertanyaan terbuka, namun ada
batasan tema dan alur pembicaraan, kecepatan wawancara dapat
diprediksi, fleksibel, tetapi terkontrol
Hasil dari analisi data bersumber dari hasil wawancara dan observasi.
Tahapan-tahapan analisis data tersebut antara lain:
 Tahap pengumpulan data
 Reproduksi data
1. tahap display data
2. tahap kesimpulan dan verifikasi data.
Analisis Data
 Afriana Selvi As. (2014) . Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penerimaan Diri Pada Penderita Pascrastroke Di Banda Aceh
(Skripsi). Universitas Syiah Kuala.
 Effendi, M. (2008). Pengantar Psikopedadogik Anak Berkelainan. Jakarta: Bumi Aksara.
 Herdiansyah, H. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika.
 Jacob A. (Jake) Burack, PhD. (2012). International Of Down Syndrome. University of New England, Australia. 18(2)
 Moh.Nazir,Ph.D. (2009). Metode penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
 Papalia, D. E. Olds. S. L & Feldman R. D (2004). Human Development (Psikologi Perkembangan). Penerjemah : A.K. Anwar. Kecana Prenada
Media Grup. Jakarta.
 Petter E.M. Lauteslager, Pd.H. (2000). Children with Down’s Syndrome.Thesis By University Utrecht, The Netherlands.
 Phil Foreman. (1998). Using Augmentative Comunication with Infants And Young Children With Down Syndrome.By University Of
Newcastle, NSW, Australia. 5 (1), 16-25
 Vina Rizky. (2012). Hubungan Penerimaan Diri Dengan Kebahagiaan Pada Remaja Penyandang Disabilitas (Skripsi). Universitas Syiah
Kuala.
Daftar Pustaka.
THANK YOU
Questions & answers

More Related Content

What's hot

Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)syarifah irmadani
 
Wanita sebagai gadis pada masa adolesen
Wanita sebagai gadis pada masa adolesenWanita sebagai gadis pada masa adolesen
Wanita sebagai gadis pada masa adolesenTiyorini
 
1 a makalah.remaja&masalahnya
1 a makalah.remaja&masalahnya1 a makalah.remaja&masalahnya
1 a makalah.remaja&masalahnyaboy Guardiant
 
Masa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaMasa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaNova Ci Necis
 
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorikBiopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorikpjj_kemenkes
 
penyimpanan pada pertumbuhan anak
penyimpanan pada pertumbuhan anakpenyimpanan pada pertumbuhan anak
penyimpanan pada pertumbuhan anakREISA Class
 
Jurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakJurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakHamidah Ibrahim
 
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganPeta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganDevia Titania
 
Makalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganMakalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganAinul Mukarrob
 
perkembangan masa remaja
perkembangan masa remajaperkembangan masa remaja
perkembangan masa remajaFahrulRosyid1
 
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUNPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUNyesintabella
 
Pb 3. biopsikologi dan psm akbid paramata muna
Pb 3. biopsikologi dan psm akbid paramata muna Pb 3. biopsikologi dan psm akbid paramata muna
Pb 3. biopsikologi dan psm akbid paramata muna Operator Warnet Vast Raha
 
Review jurnal intervensi person
Review jurnal intervensi personReview jurnal intervensi person
Review jurnal intervensi personRidho D'vhavoline
 
Perkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajaPerkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajafannyariza1
 
Asuhan keperawatan gangguan jiwa remaja
Asuhan keperawatan gangguan jiwa remajaAsuhan keperawatan gangguan jiwa remaja
Asuhan keperawatan gangguan jiwa remajaAmalia Senja
 
Bab i pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KELUA...
Bab i pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KELUA...Bab i pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KELUA...
Bab i pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KELUA...Tyaseta Sardjono
 
Siswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan KhususSiswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan KhususWahyuindratmoko
 

What's hot (20)

Perkembangan reproduksi
Perkembangan reproduksiPerkembangan reproduksi
Perkembangan reproduksi
 
Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)
 
Wanita sebagai gadis pada masa adolesen
Wanita sebagai gadis pada masa adolesenWanita sebagai gadis pada masa adolesen
Wanita sebagai gadis pada masa adolesen
 
1 a makalah.remaja&masalahnya
1 a makalah.remaja&masalahnya1 a makalah.remaja&masalahnya
1 a makalah.remaja&masalahnya
 
Masa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaMasa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remaja
 
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorikBiopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
 
Perkembangan reproduksi 2
Perkembangan reproduksi 2Perkembangan reproduksi 2
Perkembangan reproduksi 2
 
penyimpanan pada pertumbuhan anak
penyimpanan pada pertumbuhan anakpenyimpanan pada pertumbuhan anak
penyimpanan pada pertumbuhan anak
 
Jurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakJurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anak
 
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganPeta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
 
Makalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganMakalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembangan
 
perkembangan masa remaja
perkembangan masa remajaperkembangan masa remaja
perkembangan masa remaja
 
Latar belakang
Latar belakangLatar belakang
Latar belakang
 
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUNPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUN
 
Pb 3. biopsikologi dan psm akbid paramata muna
Pb 3. biopsikologi dan psm akbid paramata muna Pb 3. biopsikologi dan psm akbid paramata muna
Pb 3. biopsikologi dan psm akbid paramata muna
 
Review jurnal intervensi person
Review jurnal intervensi personReview jurnal intervensi person
Review jurnal intervensi person
 
Perkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajaPerkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remaja
 
Asuhan keperawatan gangguan jiwa remaja
Asuhan keperawatan gangguan jiwa remajaAsuhan keperawatan gangguan jiwa remaja
Asuhan keperawatan gangguan jiwa remaja
 
Bab i pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KELUA...
Bab i pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KELUA...Bab i pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KELUA...
Bab i pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KELUA...
 
Siswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan KhususSiswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan Khusus
 

Similar to Penerimaan diri ibu terhadap anak down syndrome (ppt)

Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikfajar riansyah
 
Study kasus pendidikan inklusi .pptx
Study kasus pendidikan inklusi .pptxStudy kasus pendidikan inklusi .pptx
Study kasus pendidikan inklusi .pptxFathamAkbar
 
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku ManusiaPerkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusiapjj_kemenkes
 
Pola asuh pada keluarga yang memiliki anak penderita (PI)
Pola asuh pada keluarga yang memiliki anak penderita (PI)Pola asuh pada keluarga yang memiliki anak penderita (PI)
Pola asuh pada keluarga yang memiliki anak penderita (PI)Tyaseta Sardjono
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertrina_nurjanah96
 
2012 1-00567-ps bab 2
2012 1-00567-ps bab 22012 1-00567-ps bab 2
2012 1-00567-ps bab 2nana mardyana
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikimmochacha
 
Tugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak Akhir
Tugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak AkhirTugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak Akhir
Tugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak AkhirMufatikhaAzizah
 
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku ManusiaPerkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusiapjj_kemenkes
 
PPT PROBLEMATIKA PESERTA DIDIK.pptx
PPT PROBLEMATIKA PESERTA DIDIK.pptxPPT PROBLEMATIKA PESERTA DIDIK.pptx
PPT PROBLEMATIKA PESERTA DIDIK.pptxzikrillahelzikrie
 
Makalah paud gangguan penyesuaian diri
Makalah paud gangguan penyesuaian diriMakalah paud gangguan penyesuaian diri
Makalah paud gangguan penyesuaian diriPoetra Chebhungsu
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaSiti Khoirunika
 
Sikap (Prilaku Manusia)
Sikap (Prilaku Manusia)Sikap (Prilaku Manusia)
Sikap (Prilaku Manusia)pjj_kemenkes
 

Similar to Penerimaan diri ibu terhadap anak down syndrome (ppt) (20)

Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Study kasus pendidikan inklusi .pptx
Study kasus pendidikan inklusi .pptxStudy kasus pendidikan inklusi .pptx
Study kasus pendidikan inklusi .pptx
 
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku ManusiaPerkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
 
Memahami Perilaku Siswa Berkebutuhan Khusus
Memahami Perilaku Siswa Berkebutuhan KhususMemahami Perilaku Siswa Berkebutuhan Khusus
Memahami Perilaku Siswa Berkebutuhan Khusus
 
Pola asuh pada keluarga yang memiliki anak penderita (PI)
Pola asuh pada keluarga yang memiliki anak penderita (PI)Pola asuh pada keluarga yang memiliki anak penderita (PI)
Pola asuh pada keluarga yang memiliki anak penderita (PI)
 
Makalah permasalahan anak rukia
Makalah permasalahan anak rukiaMakalah permasalahan anak rukia
Makalah permasalahan anak rukia
 
Makalah keperawatan anak
Makalah keperawatan anakMakalah keperawatan anak
Makalah keperawatan anak
 
Permasalahan pgaud 2
Permasalahan pgaud 2Permasalahan pgaud 2
Permasalahan pgaud 2
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
 
2012 1-00567-ps bab 2
2012 1-00567-ps bab 22012 1-00567-ps bab 2
2012 1-00567-ps bab 2
 
Askep tuna rungu
Askep tuna runguAskep tuna rungu
Askep tuna rungu
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Tugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak Akhir
Tugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak AkhirTugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak Akhir
Tugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak Akhir
 
Psikologi perkembangan.ppt
Psikologi perkembangan.pptPsikologi perkembangan.ppt
Psikologi perkembangan.ppt
 
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku ManusiaPerkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
 
PPT PROBLEMATIKA PESERTA DIDIK.pptx
PPT PROBLEMATIKA PESERTA DIDIK.pptxPPT PROBLEMATIKA PESERTA DIDIK.pptx
PPT PROBLEMATIKA PESERTA DIDIK.pptx
 
Studi kasus peserta didik
Studi kasus peserta didikStudi kasus peserta didik
Studi kasus peserta didik
 
Makalah paud gangguan penyesuaian diri
Makalah paud gangguan penyesuaian diriMakalah paud gangguan penyesuaian diri
Makalah paud gangguan penyesuaian diri
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
 
Sikap (Prilaku Manusia)
Sikap (Prilaku Manusia)Sikap (Prilaku Manusia)
Sikap (Prilaku Manusia)
 

Recently uploaded

1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxDesiNatalia68
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 

Recently uploaded (20)

1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 

Penerimaan diri ibu terhadap anak down syndrome (ppt)

  • 1. Melly Ellysa | 1507101130009 Syiah kuala University Penerimaan Diri Ibu Terhadap Anak Down Syndrome
  • 2. Down syndrome (mongoloid) adalah suatu kondisi dimana materi genetik tambahan menyebabkan keterlambatan perkembangan anak dan kadang mengacu pada retardasai mental. Anak dengan down sindrom memiliki kelainan pada kromosom nomor 21 yang tidak terdiri dari 2 kromosom sebagaimana mestinya, melainkan tiga kromosom (triomi 21) sehingga informasi genetika menjadi terganggu dan anak juga mengalami penyimpangan fisik. Anak-anak yang menderita sindrom Down lebih rentan menderita leukemia, hipertensi. Down syndrome menimpa satu diantara 700 kelahiran hidup atau 1 di antara 800-1.000 kelahiran bayi di perkirakan saat ini terdapat empat juta penderita down syndrome diseluruh dunia dan 300 ribu khususya terjadi di Indonesia. Latar Belakang
  • 3.  Rumusan masalah Bagaimana Penerimaan Diri ibu terhadap anak Down Syndrome ?  Tujuan Penelitian memahami bagaimana penerimaan diri seorang ibu terhadap anak down syndrome ditengah-tengah keluarga serta penerimaan diri ibu terhadap anak down syndrome.  Maanfaat Manfaat teoritis diharapkan dapat menambah dan memperluas ilmu pengetahuan dalam bidang psikologi, khususnya pada psikologi perkembangan serta cara penerimaan diri terhadap anak dan kekurangan yang dimiliki. Manfaat praktisi diharapkan dapat menambah dan memperluas ilmu pengetahuan dalam bidang psikologi, khususnya pada psikologi perkembangan serta cara penerimaan diri terhadap anak dan kekurangan yang dimiliki. Con’t
  • 4.  Penelitian yang dilakukan oleh vina (2013) bertujuan untuk mengetehaui hubungan penerimaan diri dengan kebahagiaan pada remaja penyandang sisabilitas yang hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifian antar penerimaan diri dengan kebahgiaan.  Penelitian Sabrina (2014) dengan judulnya dukungan sosial yayasan persatuan orang tuan anak dengan down syndrome. Hasil penelitiannya tidak ada perbedaan peneriimaan diri anak yang tinggal dipanti asuhan dari segi usia dipengaruhi oleh perkembangan anak.  Penelitian Getrudis dkk (2013) . Hasil penelitian tersebut tidak ada perbedaan penerimaan diri anak yang tinggal dipanti asuhan dari segi usia dipengaruhi oleh perkembangan anak. Keaslian penelitian
  • 5. Keunikan penelitian ini dilakukan oleh Aceh Barat Daya, dan jarang dilakukan oleh sebagian peneliti. Con’t
  • 6. PENERIMAAN DIRI BAB I Tinjauan pustaka Calhoun dan Acocella (1990) penerimaan diri dapat diartikan sebagai individu yng dapat menerima diri secara baik tidak memiliki beban perasaan terhadap diri sendiri, sehingga lebih banyak memiliki kesempatan untuk beradaptasi dengan lingkungan. Kesempatan itu membuat individu mampu melihat peluang- peluang berharga yang memungkinkan diri kembang. Penerimaan diri adalah sejauhmana seseorang dapat menyadari dan mengakui karakteristik pribadi dan menggunakannya dalam menjalani kelangsungan hidupnya. Sikap menerima diri ditunjukkan oleh pengakuan seseorang terhadap kelebihan-kelebihan sekaligus menerima kelemahan- kelemahannya tanpa menyalahkan orang lain dan mempunyai keinginan yang terus menerus untuk mengembangkan diri.
  • 7. Terdapa 9 aspek penerimaan diri menurut sheerer :  Mempunyai keyakinan akan kemampuan untuk menghadapi kehidupan.  Menganggap dirinya berharga sebagai seorang manusia dan sederajat dengan orang lain.walaupun memiliki kondisi fsik berbeda dengan orang lain, individu yang penerimaan diri yang baik akan merasa bahwa dirinya sederajat dan sama berharganya dengan orang lain.  Tidak menganggap dirinya aneh dan tidak ada harapan untuk ditolak orang lain.  Individu tidak merasa malu (self conscious) dan mempunyai orientasi diri keluar.  Berani memikul tanggung jawab terhadap perilakunya  Individu lebih suka mengikuti standar pribadi sesuai dengan keadaan dirinya dari pada bersikap konfrom terhadap tekanan social Aspek Penerimaan diri
  • 8.  Individu dapat menerima pujian atau celaan secara objektif  Tidak mempermasalahkan keteerbatasan yang dimilkinya atau mengingkari kelebihannya  Tidak menyangkal implus atau emosinya atau merasa bersalah atas hal tersebut. Con’t
  • 9. Faktor penerimaan diri Hurlock (1999) mengemukakan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri 1. Pemahaman diri 2. Adanya hal realistic 3. Tidak hanya hambatan Lingkunagan 4. Tingkah laku social yang sesuai 5. Tidak ada stress emosional 6. Pengaruh keberhasilan yang dialami, baik secara kualitatif maupun kuantitatif 7. Identifikasi dengan orang yang memilki penyesuaian diri yang baik 8. Perspektif diri 9. Pola asuh dimasa kecil yang baik 10. Konsep diri yang stabil
  • 10. Down syndrome merupakan suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental pada anak yang disebabkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Anak-anak Down syndrome begitu sulit menyesuaikan diri, sebab mereka memiliki tingkat inteligensi yang rendah. Anak down syndrome terkadang tidak bisa memenuhi tuntutan yang ada dalam masyarakat. Banyak daerah di Indonesia, tepatnya di kawasan yang jauh dengan pusat kota, sebagian besar penduduknya bisa jadi belum mengetahui banyak informasi mengenai down syndrome, para penderita gangguan ini sering mendapat perlakuan yang tidak selayaknya. Down syndrome
  • 11. ibu yang berumur 35 tahun keatas, saat mengandung mempunyai risiko lebih tinggi untuk melahirkan anak Down syndrome. 95 penderita down syndrome disebabkan oleh kelebihan kromosom 21. Pemberian labeling juga mengahambat proses pengoptimalisasian potensi yang dimiliki anak-anak dengan down syndrome. Tidak jarang juga keluarga penderita juga mendapat atribusi yang tidak mengenakkan dari masyarakat. Anak anak down syndrome mempunyai tingkat perkembangan kognitif yang sama dengan perkembangan sosialnya, walaupun disatu sisi memperlihatkan kelambatan dalam bahasa tetapi mereka juga termotivasi untuk menyenangkan orang dewasa. Meskipun orang-orang yang menderita down syndrome menderita retardasi yang berat, tetapi mereka biasanya memiliki sifat yang baik, gembira, penuh kasih sayang, dapat menyesuaikan diri dengan baik dalam masyarakat, suka melucu (Semium, 2008). Faktor penyebab down Syndrome
  • 12. penyebabkan anak down syndrome dibagi menjadi 2 kelompok yaitu : Con’t biomedik Sosio kultural Biomedik • Masa prantal • Natal • Neonatal Sosio kultural • Umumnya penderita down syndrome ringan, kekurangan rangsangan atau kekurangan kesempatan dari keluarga. • Kegagalan keluarga dalam memberikan proteksi yang cukup terhadap stress pada anak-anak, sehingga dapat mengakibatkan gangguan pada proses mental. • hubungan orang tua dan anak lemah sehingga anak mengalami stress akan bereaksi dengan cara yang bermacam-macam untuk dapat menyesuaikan diri.
  • 13.  Mengalami kesulitan dalam belajar  Sulit berkonsentrasi  Sering menunjukkan sikap mudah ngambek, mudah marah , mudah tersinggung  Sering menganggu orang lain  Suka membuat kekacauan atau meerusak Permasalahan pada anak down syndrome
  • 14. Pertanyaan penelitian Bagaimana penerimaan diri ibu terhadap anak down syndrome ?
  • 15. BAB II Metode Penelitian a. Variabel penelitian variable yang digunakan pada penelitian ini adalah Penerimaan Diri ( self Acceptance) adalah suatu tingkat kemampuan dan keinginan individu untuk hidup dengan segala karakteristik dirinya b. Desain penelitian menggunakan desain penelitian kualitatif dan melalui pendekatan studi kasus. strategi penelitian dimana didalamnya peneliti menyelidiki secara langsung atau cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses atau sekelompok individu c. Responden penelitian 1. Karakteristik responden • Seorang ibu yang memiliki anak dengan peyandang down syndrome • Berada pada rentang usia sekolah dasar sekitar 7-12 tahun • Bersedia menjadi responden penelitian.
  • 16. Con’t 2. Prosedur pengambilan responden pengambilan sampel “purposive sampling” (sampel bertujuan). Purposive sampling merupakan pengambilan informan berdasarkan pada pemusatan yang sesuai dengan tujuan penelitian dengan karakteristik alasan terteuntu yang kuat untuk dipilih (Idrus,2009). Informan yang diambil dengan purposive sampling yaitu seorang ibu yang memiliki anak penyandang down syndrome. 3. Jumlah responden Patton (dalam Poerwandari, 2011) menyatakan penelitian kualitatif bersifat luwes,jadi tidak ada aturan yang pasti dalam jumlah responden yang harus diambil dalam penelitian kualitatif. Jadi peneliti hanya mengambil satu subjek saja. Agar data yang lebih focus terhadap data yang diperoleh. 4. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dituju adalah Aceh Barat Daya. Untuk memper mudah peneliti dalam mencari subjek karna didaerah Abdya merupakan tepat tinggal peneliti.
  • 17. 6. Metode Pengumpulan Data • Wawancara mendalam Menurut Bungin (2008) wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan. Pendekatan wawancara pada penelitian ini adalah wawancara semi- terstruktur. Wawancara semi-terstruktur terdiri dari beberapa ciri-ciri, yaitu berupa pertanyaan terbuka, namun ada batasan tema dan alur pembicaraan, kecepatan wawancara dapat diprediksi, fleksibel, tetapi terkontrol • Observasi Pendekatan wawancara pada penelitian ini adalah wawancara semi-terstruktur. Wawancara semi-terstruktur terdiri dari beberapa ciri-ciri, yaitu berupa pertanyaan terbuka, namun ada batasan tema dan alur pembicaraan, kecepatan wawancara dapat diprediksi, fleksibel, tetapi terkontrol
  • 18. Hasil dari analisi data bersumber dari hasil wawancara dan observasi. Tahapan-tahapan analisis data tersebut antara lain:  Tahap pengumpulan data  Reproduksi data 1. tahap display data 2. tahap kesimpulan dan verifikasi data. Analisis Data
  • 19.  Afriana Selvi As. (2014) . Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penerimaan Diri Pada Penderita Pascrastroke Di Banda Aceh (Skripsi). Universitas Syiah Kuala.  Effendi, M. (2008). Pengantar Psikopedadogik Anak Berkelainan. Jakarta: Bumi Aksara.  Herdiansyah, H. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika.  Jacob A. (Jake) Burack, PhD. (2012). International Of Down Syndrome. University of New England, Australia. 18(2)  Moh.Nazir,Ph.D. (2009). Metode penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.  Papalia, D. E. Olds. S. L & Feldman R. D (2004). Human Development (Psikologi Perkembangan). Penerjemah : A.K. Anwar. Kecana Prenada Media Grup. Jakarta.  Petter E.M. Lauteslager, Pd.H. (2000). Children with Down’s Syndrome.Thesis By University Utrecht, The Netherlands.  Phil Foreman. (1998). Using Augmentative Comunication with Infants And Young Children With Down Syndrome.By University Of Newcastle, NSW, Australia. 5 (1), 16-25  Vina Rizky. (2012). Hubungan Penerimaan Diri Dengan Kebahagiaan Pada Remaja Penyandang Disabilitas (Skripsi). Universitas Syiah Kuala. Daftar Pustaka.