SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
MANAJEMEN
USAHA
PETERNAKAN
Fahmi Arief, SKH, M. VET
Agribisnis
Pengantar
• Dalam sebuah peternakan memerlukan
sebuah pengendali untuk mengatur segala
unsur yang terkait di dalamnya. Pengedali ini
disebut juga dengan manajemen usaha
peternakan. Manajemen dalam sebuah usaha
peternakan meliputi : manajemen budidaya
(manajemen kandang, manajemen pemberian
pakan, manajemen tenaga kerja, manajemen
penyakit), manajemen hasil produksi,
pengolahan limbah dan pemasaran.
Tujuan
• Agar mahasiswa dapat memiliki
pengetahuan tentang dasar-dasar ilmu
manajemen usaha peternakan, untuk
dapat digunakan di lingkungan dunia
peternakan
TOPIK BAHASAN
No Pertemuan Ke Topik Bahasan Pengajar
1 I Pengertian/Definisi manajemen peternakan
dan fungsi-fungsi manajemen peternakan,
Fahmi Arief, SKH, M. VET.
Agribisnis
2 II Perkembangan peternakan di Indonesia, factor
pendorong/ penghambat peternakan, dan
prospek peternakan di masa mendatang.
3 III Pengertian usaha peternakan, ruang lingkup
usaha peternakan.
4 IV Perbedaan antara perusahaan peternakan
dan peternakan rakyat, tipologi usaha
peternakan.
5 V Pengertian prinsip-prinsip ekonomi produksi
peternakan, Pengertian Fungsi produksi
peternakan
6 VI Maksimisasi keuntungan dengan satu input
produksi peternakan, maksimisasi keuntungan
dengan dua input atau lebih.
7 VII Lingkungan usaha peternakan, factor
lingkungan mikro
8 VIII Ujian Tengah Semeseter
9 IX Factor lingkungan makro.
Dr.Neni Widaningsih. SPt,. MP
10 X Ancaman dan antisipasi lingkungan usaha
peternakan
11 XI Pengertian satuan ternak, penggunaan satuan
ternak.
12 XII Satuan ternak, daftar satuan ternak.
13 XIII Potensi daerah
14 XIV Pengertian koefisien teknis, jenis/ klasifikasi
koefisien teknis
15 XV Nilai koefisien teknis untuk ternak sapi, babi,
dan ungags.
16 XVI UAS
BENTUK PERKULIAHAN
• Tatap Muka (Offline / Online)
• Pemberian materi kuliah
• Tugas
• UTS
KRITERIA PENILAIAN
No Kriteria Skor
1 Absensi 20 %
3 Tugas 30 %
4 UTS 50 %
Total 100 %
MANAJEMEN USAHA
PETERNAKAN
DEFINISI MANAJEMEN
PETERNAKAN
• Istilah Manajemen pada umumnya adalah Manajemen merupakan
ilmu tentang upaya manusia untuk memanfaatkan semua sumber
daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan secara efektif dan
efisien
• Suatu ilmu tentang upaya manusia untuk memanfaatkan semua
sumber daya dalam bidang peternakan yang dimilikinya untuk
mencapai tujuan usaha secara efektif & efisien
• Manajemen usaha peternakan (Farm management) berbeda
dengan manajemen pada umumnya (Non Farm Management),
disamping mempunyai beberapa persamaan. Beberapa perbedaan
tersebut sesuai dengan Karakteristik Peternakan
• Selain itu ada beberapa perbedaan yang lain, yaitu :
• Usaha Peternakan sangat tergantung kepada sifat “BIOLOGIS”, yaitu
adanya waktu yang sudah tertentu secara biologis. Misalnya proses
pembentukan telur dengan proses biologis tertentu sehingga
memungkinkan ayam hanya bertelur 1 butir per hari.
• Faktor produksi tidak bisa dipisahkan sehingga mengurangi efisiensi usaha.
• Fixed cost (Biaya tetap) per unit output relative tinggi, karena adanya
batasan-batasan biologis.
• Kurang dapat mengurangi ongkos produksi pada keadaan harga rendah.
• Organisasi usaha peternakan kurang spesifik sehingga efisiensi tenaga
kerja kurang dapat dicapai. (Seorang manajer kadang-kadang juga
merangkap pemilik dan pelaksana).
• Resiko usaha relative tinggi karena mengusahakan makhluk hidup sangat
dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal.
Fungsi-fungsi Manajemen
Peternakan
• Pada bidang usaha peternakan, Keberhasilan
usaha sangat dipengaruhi oleh beberapa factor
yaitu : Faktor bahan Baku (Breeding dan
Feeding) dan Faktor Pengelolaan yaitu
manajemen. Manajemen usaha menyangkut
manajemen (manajemen pakan, kandang,
tenaga kerja, penyakit) serta manajemen
manajemen produksi, pengolahan limbah,
pemasaran dan manajemen keuangan.
• Manajemen pemeliharaan/budidaya : proses biologis yang menjadi faktor penentu
dari maju-mundurnya suatu usaha dan suksesnya dalam pemeliharaan yang optimal.
• Manajemen kandang : merupakan segala aspek fisik yang berkaitan dengan
kandang dan sarana maupun prasarana yang bersifat sebagai penunjang
kelengkapan dalam suatu peternakan
• Manajemen pakan : merupakan segala kegiatan yang berkaitan dengan pakan ternak
(pengolahan pakan, waktu pemberian pakan dan Teknik pemberian pakan).
• Manajemen tenaga kerja : merupakan manusia yang dapat digunakan dalam proses
produksi yang meliputi keadaan fisik jasmani, keahlian-keahlian, kemampuan untuk
berfikir yang dimiliki oleh tenaga kerja tersebut.
• Manajemen pengendalian penyakit : meliputi Pertama Sanitasi ; usaha menjaga
kesehatan melalui kebersihan agar ternak bebas dari suatu infeksi penyakit bakteri,
virus maupun parasit. Kedua pencegahan penyakit ; pemberian vitamin dan vaksin
terhadap ternak secara teratur sehingga ternak terhindar dari berbagai jenis penyakit
yang sering menjangkit ternak.
• Manajemen produksi : merupakan mengatur atau mengkoordinasi penggunaan
sumber-sumber berupa manusia, alat, dana secara efektif dan efesien untuk
menciptakan barang atau jasa.
• Manajemen pengolahan limbah : merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
membuang limbah dari hasil produksi berupa kotoran ternak yang kemudian dapat
dijadikan bahan olahan.
• Manajemen pemasaran : merupakan kegiatan menganalisis, merencanakan,
melaksanakan dan mengendalikan program-program yang disusun dalam
pembentukan, pembangunan, dan pemeliharaan keuntungan dari pertukaran/
transaksi melalui sasaran pasar dengan harapan untuk mencapai tujuan organisasi
(perusahaan) dalam jangka panjang.
• Manajemen keuangan : merupakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
staffing, pelaksanaan, dan pengendalian fungsi-fungsi keuangan.
• Fungsi manajemen usaha peternakan dapat
dikelompokkan menjadi 4 bagian :
1. Manajemen dipandang sebagai pekerjaan (Job) :
Pekerjaan (job) dalam manajemen menyangkut
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi usaha
peternakan. Sistem ini berlaku secara kontinyu dan
tidak bisa dihentikan.
2. Manajemen dipandang sebagai factor produksi
(Resource) : Faktor produksi dalam manajemen
usaha peternakan ini menyangkut SDM.
3. Manajemen dipandang sebagai prosedur atau tahapan ;
Konsep manajemen sebagai prosedur mencakup problem
solving method. Problem solving method meliputi perumusan
masalah, pengumpulan data dan fakta, Tabulasi – evaluasi dan
analisis data, Pengambilan keputusan dan Pelaksanaan
keputusan.
4. Manajemen dipandang sebagai The Game of Life ; Manajemen
dipandang sebagai The Game of Life yaitu sukses sangat
tergantung satu factor yaitu You sebagai Manager. Konsep
game yang memberikan pengertian “saya menang lawan kalah
harus dirubah menjadi bila saya menang maka setiap orang
akan menang yaitu bisnisnya, peternaknya, pemerintahnya
serta masyarakatnya”.
Perkembangan Peternakan di
Indonesia
• Perkembangan sub-sektor peternakan merupakan bagian dari
pembangunan pertanian yang bertujuan untuk mencapai suatu
kondisi peternakan yang tangguh, yang dicirikan dengan
kemampuan yang mensejahterahkan para petani peternak dan
kemampuannya dalam mendorong pertumbuhan sektor terkait
secara keseluruhannya.
• Perkembangan peternakan diarahkan untuk meningkatkan mutu
hasil produksi, meningkatkan pendapatan, memperluas lapangan
kerja, serta memberikan kesempatan berusaha bagi masyarakat
dipedesaan Peternakan yang tangguh memerlukan kerja keras,
keuletan dan kemauan yang kuat dari peternak itu sendiri agar
mencapai tujuan yang diinginkan
• Tujuannya ?
• Kebutuhan pangan
Untuk memenuhi kebutuhan pangan asal ternak yang
akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya
jumlah penduduk, meningkatnya pendapatan
masyarakat dan kesadaran gizi, urbanisasi, dan
terjadinya perubahan pola makan. Urbanisasi akan
mengubah gaya hidup dan pola konsumsi
masyarakat yang tinggal di perkotaan dan sekitarnya.
Faktor Penghambat dan Pendorong
Perkembangan Peternakan
• Penghambat
1. Sistem usaha peternakan harus
memerlukan sumber daya lahan dan
air yang cukup
2. Modal yang cukup besar
3. Berhubungan dengan mahkluk hidup
• Pendorong
1. Kurangnya hasil produksi ternak
2. Kebutuhan pangan dari ternak yang
terus meningkat
3. Permintaan yang terus meningkat
dengan meningkatnya pertumbuhan
penduduk
Prospek Perkembangan
Peternakan
• Untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pangan dunia, inovasi teknologi memainkan
peranan yang sangat besar, yaitu sekitar 80%, jauh lebih besar daripada peran perluasan lahan
yang hanya 20% karena sumber daya lahan sudah sangat terbatas, maka dari itu di ciptakannya
peternakan dengan cara Intensif.
• Demikian juga dengan upaya meningkatkan produktivitas dan produksi ternak. Sebagai contoh,
penelitian pemuliaan ayam pedaging (broiler) saat ini sudah mencapai puncaknya dalam
menghasilkan galur ayam pedaging yang dapat mencapai berat tubuh maksimal dengan efisiensi
pakan yang tinggi dalam waktu yang relatif cepat
• Demikian pula pada ayam petelur, sudah dihasilkan galur yang dapat meningkatkan produksi telur
330 butir/ tahun (dengan konversi pakan),
• Demikian juga itik mojosari-alabio (MA) mampu meningkatkan produksi telur itik
• Teknologi persilangan untuk meningkatkan pro- duksi daging pada sapi potong juga telah
diterapkan secara luas melalui inseminasi buatan (IB)
• Selain teknologi pemuliaan, diperlukan juga teknologi pakan untuk mengatasi kebutuhan bahan
pakan yang terus meningkat. Berbagai sumber bahan pakan nonkonvensional yang tersedia di
alam perlu diteliti agar dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak. Limbah
perkebunan kelapa sawit yang melimpah telah diteliti untuk dimanfaatkan sebagai bahan pakan
dan pakan ternak
Usaha Peternakan
• Suatu kegiatan usaha untuk meningkatkan biotik berupa hewan
ternak dengan cara meningkatkan produksi ternak yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan manusia.
• Usaha ternak adalah kegiatan yang meliputi bibit, pakan,
perkandangan, reproduksi, pengendalian penyakit, pengolahan
pascapanen, dan pemasaran.
• Manajemen pemeliharaan dalam suatu usaha peternakan
memegang peranan penting karena keberhasilan suatu usaha
peternakan sangat dipengaruhi oleh baik tidaknya tatalaksana
pemeliharaan.
Ruang Lingkup Usaha
Peternakan
• secara khusus, ruang lingkup pengetahuan usaha peternakan
mencakup telah jenis atau macam usaha peternakan yang ada di
Indonesia yang didasarkan kegiatan ekonomi di bidang produksi
peternakan yang dimulai dari adanya kegiatan memasukkan input
kemudian diakhiri setelah output dikeluarkan oleh produsen.
• Di bidang peternakan, output yang utama adalah air susu bagi
usaha sapi perah, daging bagi usaha sapi dan ayam, telur bagi
usaha itik dan unggas lainnya. Sedangkan yang termasuk input
adalah lahan, bibit ternak, pakan, obat- obatan, peralatan, bahan
bakar, tenaga kerja, modal bangunan dan uang.
Jenis-jenis Usaha Peternakan
• Peternakan tradisional : merupakan usaha peternakan secara tradisional
yang memiliki ciri-ciri yaitu jumlah ternak sedikit, tenaga kerja umumnya dari
keluarga peternak, input teknologi rendah, profit rendah.
• Peternakan Backyard, merupakan usaha peternakan yang memanfaatkan
tanah lapang di belakang rumah atau halaman belakang. Peternakan ini
memiliki ciri-ciri yaitu jumlah ternak yang sedikit karena terbatasnya lahan,
input teknologi menengah, tenaga kerja merupakan keluarga dan memiliki
profit sedang.
• Peternakan Modern, merupakan usaha peternakan yang dibangun dengan
teknologi modern dan biasanya ada pada peternakan pabrik. Peternakan
modern memiliki ciri-ciri jumlah ternak yang banyak, tenaga kerja spesifik
dan berada di bidang peternakan, memiliki input teknologi tinggi, berprofit
tinggi.
Perbedaan Peternakan Perusahaan dan
Peternakan Rakyat
• Modal besar
• Manajemen
sistematis
• Pemasaran luas
• Jumlah ternak
banyak
• Pengolahan produk
bervariasi
• Tenaga kerja spesifik
• Teknologi tinggi
• Profit tinggi
• Modal terbatas
• Jumlah ternak
rendah
• Tenaga kerja dari
pelaku usaha
• Teknologi rendah
• Profit rendah
• Pemasaran terbatas
• Pengolahan produk
terbatas
VS
Tipologi Usaha Peternakan
• Tipologi usaha peternakan dapat dibagi menjadi empat kelompok
berdasarkan skala usaha dan tingkat pendapatan peternak, antara
lain:
1. Peternakan sebagai usaha sambilan : petani memelihara ternak sebagai usaha sambilan untuk
mencukupi kebutuhan sendiri (subsistence), di samping mengusahakan berbagai jenis komoditi
pertanian terutama tanaman pangan. Di dalam kelompok ini kontribusi ternak dalam
menghasilkan pendapatan kurang dari 30%.
2. Peternakan sebagai cabang usaha : ternak dipelihara sebagai cabang usaha oleh petani yang
mengusahakan pertanian campuran (mixed farming), dengan tingkat pendapatan dari budidaya
peternakan 30-70%
3. Peternakan sebagai usaha Pokok : Petani mengusahakan budidaya ternak sebagai usaha pokok
dan usaha tani lainya sebagai usaha sambilan (single comodity), dengan pendapatan dari usaha
peternakan 70-100%
4. Peternakan sebagai usaha industry : peternak mengusahakan ternak secara khusus
(specialized farming) sebagai usaha industri, dengan tingkat pendapatan 100% dari usaha
peternakan.
Definisi Prinsip-prinsip Ekonomi
dalam Peternakan
• Ilmu Ekonomi yaitu ilmu yang mempelajari setiap kegiatan manusia agar
dapat mengatur anggaran pendapatan dan belanja, baik untuk rumah
tangga, individu ataupun negara sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan
memberi kepuasan yang maksimal
• Produksi dalam artian yang umum didefinisikan sebagai segala kegiatan
yang ditujukan untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu benda
untuk memenuhi kebutuhan kepuasan manusia.
• Seperti halnya telaah mengenai masalah ekonomi secara umum, masalah
ekonomi produksi timbul karena adanya keinginan/kebutuhan untuk
berproduksi di satu pihak sedangkan pihak yang lain yaitu sumberdaya
tersedia dalam jumlah yang sangat terbatas (langka).
• Secara khusus, ruang lingkup ekonomi produksi peternakan mencakup
telaah kegiatan ekonomi di bidang produksi peternakan yang dimulai dari
adanya kegiatan memasukkan input kemudian diakhiri setelah output
dikeluarkan oleh produsen
Prinsip-prinsip Ekonomi
Produksi
1. Efisiensi ; Ada dua konsep efisiensi dalam penyelenggaraan produksi yaitu efisiensi
teknis dan ekonomis. Efisiensi teknis menyatakan perbandingan output fisik dengan
input fisik telah mencapai maksimum. Efisiensi ekonomis menyatakan kondisi proses
produksi elah mencapai keuntungan yang maksimum berupa nilai uang (bukan
berupa hasil produk fisik).
2. Opportunity Cost : adalah nilai produk yang tidak diproduksikan karena inputnya
telah digunakan untuk menghasilkan produk lain
3. Keuntungan maksimum dan kerugian minimum : merupakan perwujudan perilaku
produsen yang mengejar kepuasan maksimum dari apa yang dikerjakan
4. Optimasi : Keadaan ini tercapai jika keuntungan maksimum tercapai atau dalam
kerugian minimum.
5. Jangka Waktu Produksi : ada dua jangka waktu yang menjadi perhatian dalam
analisis produksi yaitu jangka pendek (Short Run) dan jangka panjang (Long Run).
6. Mekanisme Pasar : adalah bekerjanya perekonomian melalui pasar. Dalam
mekanisme pasar, tingkat harga ditentukan oleh kebebasan bertindak agen-agen
ekonomi yang menghasilkan kekuatan permintaan dan penawaran.
Prinsip-prinsip Ekonomi
Produksi
7. Marginal : perbandingan antara nilai tambahan produk dengan nilai tambahan satu
satuan input. Konsep ini untuk menentukan tingkat optimalisasi produksi
8. Law of Increasing Return : hukum ini menyatakan bahwa setiap penambahan
input kepada input yang tetap, akan menghasilkan tambahan output yang
semakin besar dibanding tambahan inputnya.
9. Law of Diminishing Return : hukum ini menyatakan bahwa setiap penambahan
input kepada input yang tetap akan menghasilkan tambahan output yang semakin
lama menjadi semakin kecil dibandingkan tambahan inputnya.
10. Law of Decreashing Return : hukum ini menyatakan bahwa setiap penambahan
input kepada input yang tetap akan menghasilkan penurunan output yang semakin
lama menjadi semakin besar dibandingkan tambahan inputnya.
11. Economics of Scale dan Diseconomic of Scale : Economics of Scale adalah
penghematan kegiatan produksi karena skala usaha menjadi lebih besar.
Sedangkan Diseconomic of Scale adalah pemborosan kegiatan produksi karena
skala usaha menjadi lebih besar
Definisi Fungsi Produksi
Peternakan
• Produksi secara umum merupakan suatu proses menghasilkan
atau merubah barang menjadi barang yang bernilai guna dengan
menggunakan faktor produksi. Peternak adalah penggerak dalam
proses produksi peternakan, Dalam hal ini, kecukupan modal,
kualitas bibit dan kualitas pakan termasuk dalam input yang sangat
diperlukan untuk menghasilkan output.
• Fungsi produksi adalah jumlah maksimal yang dihasilkan untuk
sebuah pencapaian jumlah yang diinginkan atau maksimal
• Untuk menghasilkan suatu produk diperlukan hubungan antara
faktor produksi atau input dan komoditas atau output.
Fungsi Produksi Peternakan
• Fungsi yang menunjukan hubungan matematik antara input yang digunakan untuk
menghasilkan suatu tingkat output tertentu
• Menurut keadaan teknologi tertentu hubungan input dan output yang tercermin pada
rumus fungsi produksi. Dapat disebut faktor produksi dikarenakan bersifat mutlak,
agar produksi berjalan dan menghasilkan suatu produk.
• Suatu fungsi produksi dapat dikatakan efisien secara teknis apabila dapat
menggunakan kuantitas bahan mentah yang efisien atau minimal, tenaga kerja yang
minimal, dan modal atau biaya produksi yang minimal.
• pendekatan fungsi produksi dapat dipergunakan untuk dua tujuan yaitu: 1).
Menetapkan output maksimum yang mungkin diproduksi berdasarkan jumlah input
tertentu, dan 2). Syarat kuantitas input minimum untuk memproduksi sejumlah output
tertentu.
• Fungsi produksi pada umumnya dapat dirumuskan sebagai berikut :
• Q= F (K,L,X) Dimana : Q = Output
• F = Input
• K = Modal
• L = tenaga kerja
• X = Bahan Baku
Maksimisasi keuntungan dengan satu input produksi
peternakan, maksimisasi keuntungan dengan dua input
atau lebih.
• Maksimisasi keuntungan : proses baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang dimana perusahaan
menentukan harga, input dan tingkat output yang
mendorong tercapainya laba maksimum
• Maksimisasi keuntungan dengan satu input : Tingkat di
mana kenaikan pendapatan dengan jumlah yang
digunakan 1 input menghasilkan 1 output, Rumus
• Maksimisasi keuntungan dengan dua input atau lebih :
tingkat dimana kenaikan pendapatan jumlah yang
digunakan 2 input atau lebih menghasilkan 1 output
Lingkungan Usaha Peternakan
• Semua faktor fisik, kimia, dan biologi yang ada di sekitar
ternak sering disebut sebagai lingkungan
• Faktor-faktor tersebut adalah suhu, cahaya, tingkah laku
ternak, penyebab penyakit, dan lain sebagainya
• Lingkungan ternak dapat diklasifikasikan menjadi dua
yaitu (1) lingkungan abiotik (2) lingkungan biotik.
Lingkungan abiotik meliputi semua faktor fisik dan kimia.
Lingkungan biotik merupakan semua unsur hayati yang
terdapat di sekitar ternak, misalnya tumbuh-tumbuhan
dan hewan lain.
Faktor Lingkungan Mikro
• Lingkungan mikro adalah faktor yang
memengaruhi kenyamanan hidup hewan dan
interaksinya dengan lingkungan sekitar
(kandang, padang rumput, dan sebagainya).
Dalam bangunan kendang peternakan,
pengendalian kelembaban, temperatur,
intensitas cahaya, dan bau serta pengaturan
jarak antara satu hewan dengan hewan lainnya
penting untuk dilakukan demi kenyamanan
dan produktivitas hewan ternak.
Faktor Lingkungan Mikro
• Faktor lingkungan Abiotik :
1. Lahan : Ternak yang dipelihara sangat tergantung dari kondisi lahannya, baik dari segi
bentang lahan, fisik, kualitas dan lokasinya. Umumnya, jenis lahan yang cocok untuk
usaha peternakan adalah lahan terbuka dengan padang rumput yang potensial.
2. Air : secara kualitas dan kuantitas sangat menentukan kehidupan, kesehatan dan produksi
ternak.
3. Pakan : Pakan merupakan unsur kimiawi yang mempengaruhi ternak yang mengandung
nutrisi meliputi : (1) Energi, (2)Protein, (3) Vitamin, dan( 4)Mineral.
4. Radiasi : Radiasi sinar diperinci menurut panjang gelombang, yakni berikut : 1. Sinar
ultraviolet (UV) dengan panjang gelombang 0,25-0,38 um. 2. Sinar visibel dengan panjang
gelombang 0,38-0,78 um. 3. Sinar infra merah dengan panjang gelombang 0,78-100 um.
5. Musim : Di Indonesia, faktor yang kita hadapi dan perlu kita perhatikan adalah musim hujan
dan musim kering.
6. Kandang merupakan faktor lingkungan fisik yang harus diperhatikan karena berkaitan
dengan tingkat produksi ternak dan kesehatan
7. Suhu udara adalah ukuran dari intensitas panas dalam unit standar dan biasanya
diekspresikan dalam skala derajat celsius
8. Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara yang dapat dinyatakan
sebagai kelembaban mutlak
Faktor Lingkungan Mikro
• Faktor lingkungan biotik
1. Tumbuh-tumbuhan : rumput sebagai tumbuhan mempunyai arti
ekonomis yang sangat penting dalam peternakan ternak herbivor,
sebagai contoh sapi potong dan perah, kerbau, kambing, dan
domba di Indonesia.
2. Hewan lain : adalah hewan yang sejenis dan tidak sejenis, misalnya
ayam, tikus, kucing dan burung. Ayam kampung yang tidak
dipelihara dalam kandang dan berkeliaran di sekitar suatu usaha
peternakan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap ayam
yang dipelihara dalam kandang. Dampak yang ditimbulkan oleh
hewan lain terhadap suatu usaha peternakan, misalnya penularan
penyakit, pemangsaan.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

PENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWAN
PENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWANPENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWAN
PENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWANMuhammad Eko
 
PENANGANAN LIMBAH TERNAK UNGGAS PEDAGING.pptx
PENANGANAN LIMBAH TERNAK UNGGAS PEDAGING.pptxPENANGANAN LIMBAH TERNAK UNGGAS PEDAGING.pptx
PENANGANAN LIMBAH TERNAK UNGGAS PEDAGING.pptxNiaWahyuningsih1
 
PENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptx
PENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptxPENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptx
PENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptxDEDI KUSMANA
 
Manajemen Perkawinan
Manajemen PerkawinanManajemen Perkawinan
Manajemen PerkawinanRizza Muh
 
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasTeknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasRamaiyulis Ramai
 
Analisis kelayakan usaha bidang peternakan
Analisis kelayakan usaha bidang peternakanAnalisis kelayakan usaha bidang peternakan
Analisis kelayakan usaha bidang peternakancrhis david
 
Pemeliharaan kambing
Pemeliharaan kambingPemeliharaan kambing
Pemeliharaan kambingYusuf Ahmad
 
KULIAH ke 8- Ternak KUDA.ppt
KULIAH ke 8-  Ternak KUDA.pptKULIAH ke 8-  Ternak KUDA.ppt
KULIAH ke 8- Ternak KUDA.pptPipingNovelita11
 
Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2Jajat Rohmana
 
 Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggasMuhammad Eko
 
Penyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanianPenyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanianlombkTBK
 
Manajemen kesehatan ternak kambing & domba
Manajemen kesehatan ternak kambing & dombaManajemen kesehatan ternak kambing & domba
Manajemen kesehatan ternak kambing & dombaRahardi Gautama
 
MANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJA
MANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJAMANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJA
MANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJABBPP_Batu
 
Pakan dan-nutrisi
Pakan dan-nutrisiPakan dan-nutrisi
Pakan dan-nutrisihylmihalim
 
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Tata Naipospos
 

What's hot (20)

PENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWAN
PENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWANPENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWAN
PENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWAN
 
PENANGANAN LIMBAH TERNAK UNGGAS PEDAGING.pptx
PENANGANAN LIMBAH TERNAK UNGGAS PEDAGING.pptxPENANGANAN LIMBAH TERNAK UNGGAS PEDAGING.pptx
PENANGANAN LIMBAH TERNAK UNGGAS PEDAGING.pptx
 
PENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptx
PENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptxPENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptx
PENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptx
 
Manajemen Perkawinan
Manajemen PerkawinanManajemen Perkawinan
Manajemen Perkawinan
 
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasTeknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
 
Nekropsi ayam
Nekropsi ayamNekropsi ayam
Nekropsi ayam
 
UNGGAS SEBAGAI KOMODITI PANGAN BERNILAI EKONOMI STRATEGIS
UNGGAS SEBAGAI KOMODITI PANGAN  BERNILAI EKONOMI STRATEGISUNGGAS SEBAGAI KOMODITI PANGAN  BERNILAI EKONOMI STRATEGIS
UNGGAS SEBAGAI KOMODITI PANGAN BERNILAI EKONOMI STRATEGIS
 
Sumber Daya Peternakan
Sumber Daya PeternakanSumber Daya Peternakan
Sumber Daya Peternakan
 
Analisis kelayakan usaha bidang peternakan
Analisis kelayakan usaha bidang peternakanAnalisis kelayakan usaha bidang peternakan
Analisis kelayakan usaha bidang peternakan
 
Pemeliharaan kambing
Pemeliharaan kambingPemeliharaan kambing
Pemeliharaan kambing
 
KULIAH ke 8- Ternak KUDA.ppt
KULIAH ke 8-  Ternak KUDA.pptKULIAH ke 8-  Ternak KUDA.ppt
KULIAH ke 8- Ternak KUDA.ppt
 
Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2
 
 Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas
 
Manajemen pemeliharaan ternak kambing
Manajemen pemeliharaan ternak kambingManajemen pemeliharaan ternak kambing
Manajemen pemeliharaan ternak kambing
 
Penyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanianPenyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanian
 
Manajemen kesehatan ternak kambing & domba
Manajemen kesehatan ternak kambing & dombaManajemen kesehatan ternak kambing & domba
Manajemen kesehatan ternak kambing & domba
 
MANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJA
MANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJAMANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJA
MANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJA
 
Nekropsi ayam.
Nekropsi ayam.Nekropsi ayam.
Nekropsi ayam.
 
Pakan dan-nutrisi
Pakan dan-nutrisiPakan dan-nutrisi
Pakan dan-nutrisi
 
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
 

Similar to MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN

bahan mata kuliah manajemen agribisnis peternakan
bahan mata kuliah manajemen agribisnis peternakanbahan mata kuliah manajemen agribisnis peternakan
bahan mata kuliah manajemen agribisnis peternakanDwiMulyono15
 
2. manajemen perbenihan dan produksi benih
2.  manajemen perbenihan dan produksi benih2.  manajemen perbenihan dan produksi benih
2. manajemen perbenihan dan produksi benihbadunkartvomit
 
AT Modul 5 kb 4
AT Modul 5 kb 4AT Modul 5 kb 4
AT Modul 5 kb 4PPGhybrid3
 
Menyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanMenyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanwika_wibowo
 
Power_Point_Agribisnis.pptx
Power_Point_Agribisnis.pptxPower_Point_Agribisnis.pptx
Power_Point_Agribisnis.pptxPuteriAprilani2
 
02. Agribisnis Ternak - PROBIS 1.docx.pdf
02. Agribisnis Ternak - PROBIS 1.docx.pdf02. Agribisnis Ternak - PROBIS 1.docx.pdf
02. Agribisnis Ternak - PROBIS 1.docx.pdfFatahHudaya
 
PPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptxPPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptxfarissandi1
 
AT Modul 3 kb 1
AT Modul 3 kb 1AT Modul 3 kb 1
AT Modul 3 kb 1PPGhybrid3
 
AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1PPGhybrid3
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptx
PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptxPERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptx
PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptxWan Na
 
AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3PPGhybrid3
 
KULIAH 3.AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI.pdf
KULIAH 3.AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI.pdfKULIAH 3.AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI.pdf
KULIAH 3.AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI.pdfFebriskaPutriZuhairi
 

Similar to MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN (20)

bahan mata kuliah manajemen agribisnis peternakan
bahan mata kuliah manajemen agribisnis peternakanbahan mata kuliah manajemen agribisnis peternakan
bahan mata kuliah manajemen agribisnis peternakan
 
2. manajemen perbenihan dan produksi benih
2.  manajemen perbenihan dan produksi benih2.  manajemen perbenihan dan produksi benih
2. manajemen perbenihan dan produksi benih
 
Agroindustri
Agroindustri  Agroindustri
Agroindustri
 
AT Modul 5 kb 4
AT Modul 5 kb 4AT Modul 5 kb 4
AT Modul 5 kb 4
 
Menyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanMenyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhan
 
Strategi pengembangan ii
Strategi pengembangan  iiStrategi pengembangan  ii
Strategi pengembangan ii
 
PPT Webinar.pptx
PPT Webinar.pptxPPT Webinar.pptx
PPT Webinar.pptx
 
Power_Point_Agribisnis.pptx
Power_Point_Agribisnis.pptxPower_Point_Agribisnis.pptx
Power_Point_Agribisnis.pptx
 
02. Agribisnis Ternak - PROBIS 1.docx.pdf
02. Agribisnis Ternak - PROBIS 1.docx.pdf02. Agribisnis Ternak - PROBIS 1.docx.pdf
02. Agribisnis Ternak - PROBIS 1.docx.pdf
 
PPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptxPPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptx
 
Pasca Panen Udang
Pasca Panen UdangPasca Panen Udang
Pasca Panen Udang
 
Bakal sapo
Bakal sapoBakal sapo
Bakal sapo
 
AT Modul 3 kb 1
AT Modul 3 kb 1AT Modul 3 kb 1
AT Modul 3 kb 1
 
AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptx
PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptxPERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptx
PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptx
 
AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3
 
Laporan pkl zavis final
Laporan  pkl zavis  finalLaporan  pkl zavis  final
Laporan pkl zavis final
 
Wirausaha ternak ayam
Wirausaha ternak ayamWirausaha ternak ayam
Wirausaha ternak ayam
 
KULIAH 3.AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI.pdf
KULIAH 3.AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI.pdfKULIAH 3.AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI.pdf
KULIAH 3.AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI.pdf
 

More from budiresno

IUT PERKEMBANGAN PERTANIAN dan Masalah UT.pptx
IUT PERKEMBANGAN PERTANIAN dan Masalah UT.pptxIUT PERKEMBANGAN PERTANIAN dan Masalah UT.pptx
IUT PERKEMBANGAN PERTANIAN dan Masalah UT.pptxbudiresno
 
bahan-kuliah-ruminologi-11-230726101613-d641e817.ppt
bahan-kuliah-ruminologi-11-230726101613-d641e817.pptbahan-kuliah-ruminologi-11-230726101613-d641e817.ppt
bahan-kuliah-ruminologi-11-230726101613-d641e817.pptbudiresno
 
kuliah ilmu pengantar pertanian semester 2
kuliah ilmu pengantar pertanian semester 2kuliah ilmu pengantar pertanian semester 2
kuliah ilmu pengantar pertanian semester 2budiresno
 
KULIAH TEKNOLOGI PAKAN TERNAK DAN IKAN.pptx
KULIAH TEKNOLOGI PAKAN TERNAK DAN IKAN.pptxKULIAH TEKNOLOGI PAKAN TERNAK DAN IKAN.pptx
KULIAH TEKNOLOGI PAKAN TERNAK DAN IKAN.pptxbudiresno
 
kuliah kelayakan usaha manajemen-kewirausahaan-3.pptx
kuliah kelayakan usaha manajemen-kewirausahaan-3.pptxkuliah kelayakan usaha manajemen-kewirausahaan-3.pptx
kuliah kelayakan usaha manajemen-kewirausahaan-3.pptxbudiresno
 
kuliah klasifikasi unggas sejarah-perkembangan-unggas.ppt
kuliah klasifikasi unggas sejarah-perkembangan-unggas.pptkuliah klasifikasi unggas sejarah-perkembangan-unggas.ppt
kuliah klasifikasi unggas sejarah-perkembangan-unggas.pptbudiresno
 
mata Kuliah Analisa Kelayakan Usaha semester 6 agribisnis
mata Kuliah Analisa Kelayakan Usaha semester 6 agribisnismata Kuliah Analisa Kelayakan Usaha semester 6 agribisnis
mata Kuliah Analisa Kelayakan Usaha semester 6 agribisnisbudiresno
 
Kuliah Materi Analisa Kelayakan Usaha.pptx
Kuliah Materi Analisa Kelayakan Usaha.pptxKuliah Materi Analisa Kelayakan Usaha.pptx
Kuliah Materi Analisa Kelayakan Usaha.pptxbudiresno
 
MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENUNGJANG PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP DUN...
MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENUNGJANG PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP DUN...MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENUNGJANG PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP DUN...
MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENUNGJANG PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP DUN...budiresno
 
kewirausahaan 2.ppt
kewirausahaan 2.pptkewirausahaan 2.ppt
kewirausahaan 2.pptbudiresno
 
Mata Kuliah Metode Penelitian I.ppt
Mata Kuliah Metode Penelitian I.pptMata Kuliah Metode Penelitian I.ppt
Mata Kuliah Metode Penelitian I.pptbudiresno
 
Kuliah metode penelitian II.ppt
Kuliah metode penelitian II.pptKuliah metode penelitian II.ppt
Kuliah metode penelitian II.pptbudiresno
 
Metode-Penelitian5.ppt
Metode-Penelitian5.pptMetode-Penelitian5.ppt
Metode-Penelitian5.pptbudiresno
 

More from budiresno (13)

IUT PERKEMBANGAN PERTANIAN dan Masalah UT.pptx
IUT PERKEMBANGAN PERTANIAN dan Masalah UT.pptxIUT PERKEMBANGAN PERTANIAN dan Masalah UT.pptx
IUT PERKEMBANGAN PERTANIAN dan Masalah UT.pptx
 
bahan-kuliah-ruminologi-11-230726101613-d641e817.ppt
bahan-kuliah-ruminologi-11-230726101613-d641e817.pptbahan-kuliah-ruminologi-11-230726101613-d641e817.ppt
bahan-kuliah-ruminologi-11-230726101613-d641e817.ppt
 
kuliah ilmu pengantar pertanian semester 2
kuliah ilmu pengantar pertanian semester 2kuliah ilmu pengantar pertanian semester 2
kuliah ilmu pengantar pertanian semester 2
 
KULIAH TEKNOLOGI PAKAN TERNAK DAN IKAN.pptx
KULIAH TEKNOLOGI PAKAN TERNAK DAN IKAN.pptxKULIAH TEKNOLOGI PAKAN TERNAK DAN IKAN.pptx
KULIAH TEKNOLOGI PAKAN TERNAK DAN IKAN.pptx
 
kuliah kelayakan usaha manajemen-kewirausahaan-3.pptx
kuliah kelayakan usaha manajemen-kewirausahaan-3.pptxkuliah kelayakan usaha manajemen-kewirausahaan-3.pptx
kuliah kelayakan usaha manajemen-kewirausahaan-3.pptx
 
kuliah klasifikasi unggas sejarah-perkembangan-unggas.ppt
kuliah klasifikasi unggas sejarah-perkembangan-unggas.pptkuliah klasifikasi unggas sejarah-perkembangan-unggas.ppt
kuliah klasifikasi unggas sejarah-perkembangan-unggas.ppt
 
mata Kuliah Analisa Kelayakan Usaha semester 6 agribisnis
mata Kuliah Analisa Kelayakan Usaha semester 6 agribisnismata Kuliah Analisa Kelayakan Usaha semester 6 agribisnis
mata Kuliah Analisa Kelayakan Usaha semester 6 agribisnis
 
Kuliah Materi Analisa Kelayakan Usaha.pptx
Kuliah Materi Analisa Kelayakan Usaha.pptxKuliah Materi Analisa Kelayakan Usaha.pptx
Kuliah Materi Analisa Kelayakan Usaha.pptx
 
MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENUNGJANG PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP DUN...
MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENUNGJANG PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP DUN...MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENUNGJANG PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP DUN...
MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENUNGJANG PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP DUN...
 
kewirausahaan 2.ppt
kewirausahaan 2.pptkewirausahaan 2.ppt
kewirausahaan 2.ppt
 
Mata Kuliah Metode Penelitian I.ppt
Mata Kuliah Metode Penelitian I.pptMata Kuliah Metode Penelitian I.ppt
Mata Kuliah Metode Penelitian I.ppt
 
Kuliah metode penelitian II.ppt
Kuliah metode penelitian II.pptKuliah metode penelitian II.ppt
Kuliah metode penelitian II.ppt
 
Metode-Penelitian5.ppt
Metode-Penelitian5.pptMetode-Penelitian5.ppt
Metode-Penelitian5.ppt
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN

  • 2. Pengantar • Dalam sebuah peternakan memerlukan sebuah pengendali untuk mengatur segala unsur yang terkait di dalamnya. Pengedali ini disebut juga dengan manajemen usaha peternakan. Manajemen dalam sebuah usaha peternakan meliputi : manajemen budidaya (manajemen kandang, manajemen pemberian pakan, manajemen tenaga kerja, manajemen penyakit), manajemen hasil produksi, pengolahan limbah dan pemasaran.
  • 3. Tujuan • Agar mahasiswa dapat memiliki pengetahuan tentang dasar-dasar ilmu manajemen usaha peternakan, untuk dapat digunakan di lingkungan dunia peternakan
  • 4. TOPIK BAHASAN No Pertemuan Ke Topik Bahasan Pengajar 1 I Pengertian/Definisi manajemen peternakan dan fungsi-fungsi manajemen peternakan, Fahmi Arief, SKH, M. VET. Agribisnis 2 II Perkembangan peternakan di Indonesia, factor pendorong/ penghambat peternakan, dan prospek peternakan di masa mendatang. 3 III Pengertian usaha peternakan, ruang lingkup usaha peternakan. 4 IV Perbedaan antara perusahaan peternakan dan peternakan rakyat, tipologi usaha peternakan. 5 V Pengertian prinsip-prinsip ekonomi produksi peternakan, Pengertian Fungsi produksi peternakan 6 VI Maksimisasi keuntungan dengan satu input produksi peternakan, maksimisasi keuntungan dengan dua input atau lebih. 7 VII Lingkungan usaha peternakan, factor lingkungan mikro 8 VIII Ujian Tengah Semeseter 9 IX Factor lingkungan makro. Dr.Neni Widaningsih. SPt,. MP 10 X Ancaman dan antisipasi lingkungan usaha peternakan 11 XI Pengertian satuan ternak, penggunaan satuan ternak. 12 XII Satuan ternak, daftar satuan ternak. 13 XIII Potensi daerah 14 XIV Pengertian koefisien teknis, jenis/ klasifikasi koefisien teknis 15 XV Nilai koefisien teknis untuk ternak sapi, babi, dan ungags. 16 XVI UAS
  • 5. BENTUK PERKULIAHAN • Tatap Muka (Offline / Online) • Pemberian materi kuliah • Tugas • UTS
  • 6. KRITERIA PENILAIAN No Kriteria Skor 1 Absensi 20 % 3 Tugas 30 % 4 UTS 50 % Total 100 %
  • 8. DEFINISI MANAJEMEN PETERNAKAN • Istilah Manajemen pada umumnya adalah Manajemen merupakan ilmu tentang upaya manusia untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien • Suatu ilmu tentang upaya manusia untuk memanfaatkan semua sumber daya dalam bidang peternakan yang dimilikinya untuk mencapai tujuan usaha secara efektif & efisien • Manajemen usaha peternakan (Farm management) berbeda dengan manajemen pada umumnya (Non Farm Management), disamping mempunyai beberapa persamaan. Beberapa perbedaan tersebut sesuai dengan Karakteristik Peternakan
  • 9. • Selain itu ada beberapa perbedaan yang lain, yaitu : • Usaha Peternakan sangat tergantung kepada sifat “BIOLOGIS”, yaitu adanya waktu yang sudah tertentu secara biologis. Misalnya proses pembentukan telur dengan proses biologis tertentu sehingga memungkinkan ayam hanya bertelur 1 butir per hari. • Faktor produksi tidak bisa dipisahkan sehingga mengurangi efisiensi usaha. • Fixed cost (Biaya tetap) per unit output relative tinggi, karena adanya batasan-batasan biologis. • Kurang dapat mengurangi ongkos produksi pada keadaan harga rendah. • Organisasi usaha peternakan kurang spesifik sehingga efisiensi tenaga kerja kurang dapat dicapai. (Seorang manajer kadang-kadang juga merangkap pemilik dan pelaksana). • Resiko usaha relative tinggi karena mengusahakan makhluk hidup sangat dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal.
  • 10. Fungsi-fungsi Manajemen Peternakan • Pada bidang usaha peternakan, Keberhasilan usaha sangat dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu : Faktor bahan Baku (Breeding dan Feeding) dan Faktor Pengelolaan yaitu manajemen. Manajemen usaha menyangkut manajemen (manajemen pakan, kandang, tenaga kerja, penyakit) serta manajemen manajemen produksi, pengolahan limbah, pemasaran dan manajemen keuangan.
  • 11. • Manajemen pemeliharaan/budidaya : proses biologis yang menjadi faktor penentu dari maju-mundurnya suatu usaha dan suksesnya dalam pemeliharaan yang optimal. • Manajemen kandang : merupakan segala aspek fisik yang berkaitan dengan kandang dan sarana maupun prasarana yang bersifat sebagai penunjang kelengkapan dalam suatu peternakan • Manajemen pakan : merupakan segala kegiatan yang berkaitan dengan pakan ternak (pengolahan pakan, waktu pemberian pakan dan Teknik pemberian pakan). • Manajemen tenaga kerja : merupakan manusia yang dapat digunakan dalam proses produksi yang meliputi keadaan fisik jasmani, keahlian-keahlian, kemampuan untuk berfikir yang dimiliki oleh tenaga kerja tersebut. • Manajemen pengendalian penyakit : meliputi Pertama Sanitasi ; usaha menjaga kesehatan melalui kebersihan agar ternak bebas dari suatu infeksi penyakit bakteri, virus maupun parasit. Kedua pencegahan penyakit ; pemberian vitamin dan vaksin terhadap ternak secara teratur sehingga ternak terhindar dari berbagai jenis penyakit yang sering menjangkit ternak.
  • 12. • Manajemen produksi : merupakan mengatur atau mengkoordinasi penggunaan sumber-sumber berupa manusia, alat, dana secara efektif dan efesien untuk menciptakan barang atau jasa. • Manajemen pengolahan limbah : merupakan kegiatan yang dilakukan untuk membuang limbah dari hasil produksi berupa kotoran ternak yang kemudian dapat dijadikan bahan olahan. • Manajemen pemasaran : merupakan kegiatan menganalisis, merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan program-program yang disusun dalam pembentukan, pembangunan, dan pemeliharaan keuntungan dari pertukaran/ transaksi melalui sasaran pasar dengan harapan untuk mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang. • Manajemen keuangan : merupakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, staffing, pelaksanaan, dan pengendalian fungsi-fungsi keuangan.
  • 13. • Fungsi manajemen usaha peternakan dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian : 1. Manajemen dipandang sebagai pekerjaan (Job) : Pekerjaan (job) dalam manajemen menyangkut perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi usaha peternakan. Sistem ini berlaku secara kontinyu dan tidak bisa dihentikan. 2. Manajemen dipandang sebagai factor produksi (Resource) : Faktor produksi dalam manajemen usaha peternakan ini menyangkut SDM.
  • 14. 3. Manajemen dipandang sebagai prosedur atau tahapan ; Konsep manajemen sebagai prosedur mencakup problem solving method. Problem solving method meliputi perumusan masalah, pengumpulan data dan fakta, Tabulasi – evaluasi dan analisis data, Pengambilan keputusan dan Pelaksanaan keputusan. 4. Manajemen dipandang sebagai The Game of Life ; Manajemen dipandang sebagai The Game of Life yaitu sukses sangat tergantung satu factor yaitu You sebagai Manager. Konsep game yang memberikan pengertian “saya menang lawan kalah harus dirubah menjadi bila saya menang maka setiap orang akan menang yaitu bisnisnya, peternaknya, pemerintahnya serta masyarakatnya”.
  • 15. Perkembangan Peternakan di Indonesia • Perkembangan sub-sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan pertanian yang bertujuan untuk mencapai suatu kondisi peternakan yang tangguh, yang dicirikan dengan kemampuan yang mensejahterahkan para petani peternak dan kemampuannya dalam mendorong pertumbuhan sektor terkait secara keseluruhannya. • Perkembangan peternakan diarahkan untuk meningkatkan mutu hasil produksi, meningkatkan pendapatan, memperluas lapangan kerja, serta memberikan kesempatan berusaha bagi masyarakat dipedesaan Peternakan yang tangguh memerlukan kerja keras, keuletan dan kemauan yang kuat dari peternak itu sendiri agar mencapai tujuan yang diinginkan
  • 16. • Tujuannya ? • Kebutuhan pangan Untuk memenuhi kebutuhan pangan asal ternak yang akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, meningkatnya pendapatan masyarakat dan kesadaran gizi, urbanisasi, dan terjadinya perubahan pola makan. Urbanisasi akan mengubah gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat yang tinggal di perkotaan dan sekitarnya.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20. Faktor Penghambat dan Pendorong Perkembangan Peternakan • Penghambat 1. Sistem usaha peternakan harus memerlukan sumber daya lahan dan air yang cukup 2. Modal yang cukup besar 3. Berhubungan dengan mahkluk hidup
  • 21. • Pendorong 1. Kurangnya hasil produksi ternak 2. Kebutuhan pangan dari ternak yang terus meningkat 3. Permintaan yang terus meningkat dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk
  • 22. Prospek Perkembangan Peternakan • Untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pangan dunia, inovasi teknologi memainkan peranan yang sangat besar, yaitu sekitar 80%, jauh lebih besar daripada peran perluasan lahan yang hanya 20% karena sumber daya lahan sudah sangat terbatas, maka dari itu di ciptakannya peternakan dengan cara Intensif. • Demikian juga dengan upaya meningkatkan produktivitas dan produksi ternak. Sebagai contoh, penelitian pemuliaan ayam pedaging (broiler) saat ini sudah mencapai puncaknya dalam menghasilkan galur ayam pedaging yang dapat mencapai berat tubuh maksimal dengan efisiensi pakan yang tinggi dalam waktu yang relatif cepat • Demikian pula pada ayam petelur, sudah dihasilkan galur yang dapat meningkatkan produksi telur 330 butir/ tahun (dengan konversi pakan), • Demikian juga itik mojosari-alabio (MA) mampu meningkatkan produksi telur itik • Teknologi persilangan untuk meningkatkan pro- duksi daging pada sapi potong juga telah diterapkan secara luas melalui inseminasi buatan (IB) • Selain teknologi pemuliaan, diperlukan juga teknologi pakan untuk mengatasi kebutuhan bahan pakan yang terus meningkat. Berbagai sumber bahan pakan nonkonvensional yang tersedia di alam perlu diteliti agar dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak. Limbah perkebunan kelapa sawit yang melimpah telah diteliti untuk dimanfaatkan sebagai bahan pakan dan pakan ternak
  • 23. Usaha Peternakan • Suatu kegiatan usaha untuk meningkatkan biotik berupa hewan ternak dengan cara meningkatkan produksi ternak yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. • Usaha ternak adalah kegiatan yang meliputi bibit, pakan, perkandangan, reproduksi, pengendalian penyakit, pengolahan pascapanen, dan pemasaran. • Manajemen pemeliharaan dalam suatu usaha peternakan memegang peranan penting karena keberhasilan suatu usaha peternakan sangat dipengaruhi oleh baik tidaknya tatalaksana pemeliharaan.
  • 24. Ruang Lingkup Usaha Peternakan • secara khusus, ruang lingkup pengetahuan usaha peternakan mencakup telah jenis atau macam usaha peternakan yang ada di Indonesia yang didasarkan kegiatan ekonomi di bidang produksi peternakan yang dimulai dari adanya kegiatan memasukkan input kemudian diakhiri setelah output dikeluarkan oleh produsen. • Di bidang peternakan, output yang utama adalah air susu bagi usaha sapi perah, daging bagi usaha sapi dan ayam, telur bagi usaha itik dan unggas lainnya. Sedangkan yang termasuk input adalah lahan, bibit ternak, pakan, obat- obatan, peralatan, bahan bakar, tenaga kerja, modal bangunan dan uang.
  • 25. Jenis-jenis Usaha Peternakan • Peternakan tradisional : merupakan usaha peternakan secara tradisional yang memiliki ciri-ciri yaitu jumlah ternak sedikit, tenaga kerja umumnya dari keluarga peternak, input teknologi rendah, profit rendah. • Peternakan Backyard, merupakan usaha peternakan yang memanfaatkan tanah lapang di belakang rumah atau halaman belakang. Peternakan ini memiliki ciri-ciri yaitu jumlah ternak yang sedikit karena terbatasnya lahan, input teknologi menengah, tenaga kerja merupakan keluarga dan memiliki profit sedang. • Peternakan Modern, merupakan usaha peternakan yang dibangun dengan teknologi modern dan biasanya ada pada peternakan pabrik. Peternakan modern memiliki ciri-ciri jumlah ternak yang banyak, tenaga kerja spesifik dan berada di bidang peternakan, memiliki input teknologi tinggi, berprofit tinggi.
  • 26. Perbedaan Peternakan Perusahaan dan Peternakan Rakyat • Modal besar • Manajemen sistematis • Pemasaran luas • Jumlah ternak banyak • Pengolahan produk bervariasi • Tenaga kerja spesifik • Teknologi tinggi • Profit tinggi • Modal terbatas • Jumlah ternak rendah • Tenaga kerja dari pelaku usaha • Teknologi rendah • Profit rendah • Pemasaran terbatas • Pengolahan produk terbatas VS
  • 27. Tipologi Usaha Peternakan • Tipologi usaha peternakan dapat dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan skala usaha dan tingkat pendapatan peternak, antara lain: 1. Peternakan sebagai usaha sambilan : petani memelihara ternak sebagai usaha sambilan untuk mencukupi kebutuhan sendiri (subsistence), di samping mengusahakan berbagai jenis komoditi pertanian terutama tanaman pangan. Di dalam kelompok ini kontribusi ternak dalam menghasilkan pendapatan kurang dari 30%. 2. Peternakan sebagai cabang usaha : ternak dipelihara sebagai cabang usaha oleh petani yang mengusahakan pertanian campuran (mixed farming), dengan tingkat pendapatan dari budidaya peternakan 30-70% 3. Peternakan sebagai usaha Pokok : Petani mengusahakan budidaya ternak sebagai usaha pokok dan usaha tani lainya sebagai usaha sambilan (single comodity), dengan pendapatan dari usaha peternakan 70-100% 4. Peternakan sebagai usaha industry : peternak mengusahakan ternak secara khusus (specialized farming) sebagai usaha industri, dengan tingkat pendapatan 100% dari usaha peternakan.
  • 28. Definisi Prinsip-prinsip Ekonomi dalam Peternakan • Ilmu Ekonomi yaitu ilmu yang mempelajari setiap kegiatan manusia agar dapat mengatur anggaran pendapatan dan belanja, baik untuk rumah tangga, individu ataupun negara sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan memberi kepuasan yang maksimal • Produksi dalam artian yang umum didefinisikan sebagai segala kegiatan yang ditujukan untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu benda untuk memenuhi kebutuhan kepuasan manusia. • Seperti halnya telaah mengenai masalah ekonomi secara umum, masalah ekonomi produksi timbul karena adanya keinginan/kebutuhan untuk berproduksi di satu pihak sedangkan pihak yang lain yaitu sumberdaya tersedia dalam jumlah yang sangat terbatas (langka). • Secara khusus, ruang lingkup ekonomi produksi peternakan mencakup telaah kegiatan ekonomi di bidang produksi peternakan yang dimulai dari adanya kegiatan memasukkan input kemudian diakhiri setelah output dikeluarkan oleh produsen
  • 29. Prinsip-prinsip Ekonomi Produksi 1. Efisiensi ; Ada dua konsep efisiensi dalam penyelenggaraan produksi yaitu efisiensi teknis dan ekonomis. Efisiensi teknis menyatakan perbandingan output fisik dengan input fisik telah mencapai maksimum. Efisiensi ekonomis menyatakan kondisi proses produksi elah mencapai keuntungan yang maksimum berupa nilai uang (bukan berupa hasil produk fisik). 2. Opportunity Cost : adalah nilai produk yang tidak diproduksikan karena inputnya telah digunakan untuk menghasilkan produk lain 3. Keuntungan maksimum dan kerugian minimum : merupakan perwujudan perilaku produsen yang mengejar kepuasan maksimum dari apa yang dikerjakan 4. Optimasi : Keadaan ini tercapai jika keuntungan maksimum tercapai atau dalam kerugian minimum. 5. Jangka Waktu Produksi : ada dua jangka waktu yang menjadi perhatian dalam analisis produksi yaitu jangka pendek (Short Run) dan jangka panjang (Long Run). 6. Mekanisme Pasar : adalah bekerjanya perekonomian melalui pasar. Dalam mekanisme pasar, tingkat harga ditentukan oleh kebebasan bertindak agen-agen ekonomi yang menghasilkan kekuatan permintaan dan penawaran.
  • 30. Prinsip-prinsip Ekonomi Produksi 7. Marginal : perbandingan antara nilai tambahan produk dengan nilai tambahan satu satuan input. Konsep ini untuk menentukan tingkat optimalisasi produksi 8. Law of Increasing Return : hukum ini menyatakan bahwa setiap penambahan input kepada input yang tetap, akan menghasilkan tambahan output yang semakin besar dibanding tambahan inputnya. 9. Law of Diminishing Return : hukum ini menyatakan bahwa setiap penambahan input kepada input yang tetap akan menghasilkan tambahan output yang semakin lama menjadi semakin kecil dibandingkan tambahan inputnya. 10. Law of Decreashing Return : hukum ini menyatakan bahwa setiap penambahan input kepada input yang tetap akan menghasilkan penurunan output yang semakin lama menjadi semakin besar dibandingkan tambahan inputnya. 11. Economics of Scale dan Diseconomic of Scale : Economics of Scale adalah penghematan kegiatan produksi karena skala usaha menjadi lebih besar. Sedangkan Diseconomic of Scale adalah pemborosan kegiatan produksi karena skala usaha menjadi lebih besar
  • 31. Definisi Fungsi Produksi Peternakan • Produksi secara umum merupakan suatu proses menghasilkan atau merubah barang menjadi barang yang bernilai guna dengan menggunakan faktor produksi. Peternak adalah penggerak dalam proses produksi peternakan, Dalam hal ini, kecukupan modal, kualitas bibit dan kualitas pakan termasuk dalam input yang sangat diperlukan untuk menghasilkan output. • Fungsi produksi adalah jumlah maksimal yang dihasilkan untuk sebuah pencapaian jumlah yang diinginkan atau maksimal • Untuk menghasilkan suatu produk diperlukan hubungan antara faktor produksi atau input dan komoditas atau output.
  • 32. Fungsi Produksi Peternakan • Fungsi yang menunjukan hubungan matematik antara input yang digunakan untuk menghasilkan suatu tingkat output tertentu • Menurut keadaan teknologi tertentu hubungan input dan output yang tercermin pada rumus fungsi produksi. Dapat disebut faktor produksi dikarenakan bersifat mutlak, agar produksi berjalan dan menghasilkan suatu produk. • Suatu fungsi produksi dapat dikatakan efisien secara teknis apabila dapat menggunakan kuantitas bahan mentah yang efisien atau minimal, tenaga kerja yang minimal, dan modal atau biaya produksi yang minimal. • pendekatan fungsi produksi dapat dipergunakan untuk dua tujuan yaitu: 1). Menetapkan output maksimum yang mungkin diproduksi berdasarkan jumlah input tertentu, dan 2). Syarat kuantitas input minimum untuk memproduksi sejumlah output tertentu. • Fungsi produksi pada umumnya dapat dirumuskan sebagai berikut : • Q= F (K,L,X) Dimana : Q = Output • F = Input • K = Modal • L = tenaga kerja • X = Bahan Baku
  • 33. Maksimisasi keuntungan dengan satu input produksi peternakan, maksimisasi keuntungan dengan dua input atau lebih. • Maksimisasi keuntungan : proses baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang dimana perusahaan menentukan harga, input dan tingkat output yang mendorong tercapainya laba maksimum • Maksimisasi keuntungan dengan satu input : Tingkat di mana kenaikan pendapatan dengan jumlah yang digunakan 1 input menghasilkan 1 output, Rumus • Maksimisasi keuntungan dengan dua input atau lebih : tingkat dimana kenaikan pendapatan jumlah yang digunakan 2 input atau lebih menghasilkan 1 output
  • 34.
  • 35.
  • 36. Lingkungan Usaha Peternakan • Semua faktor fisik, kimia, dan biologi yang ada di sekitar ternak sering disebut sebagai lingkungan • Faktor-faktor tersebut adalah suhu, cahaya, tingkah laku ternak, penyebab penyakit, dan lain sebagainya • Lingkungan ternak dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu (1) lingkungan abiotik (2) lingkungan biotik. Lingkungan abiotik meliputi semua faktor fisik dan kimia. Lingkungan biotik merupakan semua unsur hayati yang terdapat di sekitar ternak, misalnya tumbuh-tumbuhan dan hewan lain.
  • 37. Faktor Lingkungan Mikro • Lingkungan mikro adalah faktor yang memengaruhi kenyamanan hidup hewan dan interaksinya dengan lingkungan sekitar (kandang, padang rumput, dan sebagainya). Dalam bangunan kendang peternakan, pengendalian kelembaban, temperatur, intensitas cahaya, dan bau serta pengaturan jarak antara satu hewan dengan hewan lainnya penting untuk dilakukan demi kenyamanan dan produktivitas hewan ternak.
  • 38. Faktor Lingkungan Mikro • Faktor lingkungan Abiotik : 1. Lahan : Ternak yang dipelihara sangat tergantung dari kondisi lahannya, baik dari segi bentang lahan, fisik, kualitas dan lokasinya. Umumnya, jenis lahan yang cocok untuk usaha peternakan adalah lahan terbuka dengan padang rumput yang potensial. 2. Air : secara kualitas dan kuantitas sangat menentukan kehidupan, kesehatan dan produksi ternak. 3. Pakan : Pakan merupakan unsur kimiawi yang mempengaruhi ternak yang mengandung nutrisi meliputi : (1) Energi, (2)Protein, (3) Vitamin, dan( 4)Mineral. 4. Radiasi : Radiasi sinar diperinci menurut panjang gelombang, yakni berikut : 1. Sinar ultraviolet (UV) dengan panjang gelombang 0,25-0,38 um. 2. Sinar visibel dengan panjang gelombang 0,38-0,78 um. 3. Sinar infra merah dengan panjang gelombang 0,78-100 um. 5. Musim : Di Indonesia, faktor yang kita hadapi dan perlu kita perhatikan adalah musim hujan dan musim kering. 6. Kandang merupakan faktor lingkungan fisik yang harus diperhatikan karena berkaitan dengan tingkat produksi ternak dan kesehatan 7. Suhu udara adalah ukuran dari intensitas panas dalam unit standar dan biasanya diekspresikan dalam skala derajat celsius 8. Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara yang dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak
  • 39. Faktor Lingkungan Mikro • Faktor lingkungan biotik 1. Tumbuh-tumbuhan : rumput sebagai tumbuhan mempunyai arti ekonomis yang sangat penting dalam peternakan ternak herbivor, sebagai contoh sapi potong dan perah, kerbau, kambing, dan domba di Indonesia. 2. Hewan lain : adalah hewan yang sejenis dan tidak sejenis, misalnya ayam, tikus, kucing dan burung. Ayam kampung yang tidak dipelihara dalam kandang dan berkeliaran di sekitar suatu usaha peternakan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap ayam yang dipelihara dalam kandang. Dampak yang ditimbulkan oleh hewan lain terhadap suatu usaha peternakan, misalnya penularan penyakit, pemangsaan.