SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan YME yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis bisa
menyelesaikan tugas tentang “Seleksi Individu secara umum dalam pemuliaan
Ternak”. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Padang, 18 oktober2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………..………………………………….....……
DAFTAR ISI ..………………………………………………………......….
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………….
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Sumber informasi untuk seleksi
1.Seleksi individu
2 Seleksi Silsilah (Pedigree Selection)
3.Uji Keturunan (Progeny Test)
4. Seleksi Kekerabatan (Family Selection)
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………
12
3.2 Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Ternak mempunyai arti penting dalam bidang pertanian pada hampir semua
Negara di dunia ini. Sumbangannya terhadap kesejahteraan manusia amat
banyak dan bermacam-macam. Antara lain di pergunakan untuk menarik dan
mengangkut orang maupun barang-barang, menghasilkan bahan untuk pakaian,
sepatu, hasil-hasil industri dan lain sebagainya. Oleh karenanya untuk
membantu kelancaran produskiyang dihasilkan disini dibutuhkan peranan para
peternak dan petani itu sendiri. Meningkatnya hasil produksidari ternak
tersebut harus sejalan dengan apa yang kita berikan kepada ternak berupa
pakan, pakan yang dimaksud disini adalah makanan yang dapat mempertinggi
kualitas dari ternak itu sendiri.
Bila pakan telah tersedia cukup belum berarti hanya sampai disitu peran
peternak melainkan perlu adanya keterampilan khusus yang dimilikioleh
peternak misalkan bagaimana seorang peternak membuat suatu manajemen
yang baik dan membuat sedemikian rupa dan mengetahui pedigri ataupun
silsilah dari ternak itu. Ini bertujuan untuk meningkatkan perfomans dari ternak
tersebut sehingga dapat menghasilkan ternak yang memiliki prestasiyang
tinggi. Dalam makalah inipun kami akan menyajikan beberpa bentuk seleksi
dimana dengann cara seleksi ini peternak dapat menyeksi dan menentukan
ternak mana yang memiliki potensidan produksiyang lebih besar.
BAB II. PEMBAHASAN
2.1. Sumber Informasi Untuk Seleksi
Langkah awal pada pelaksanaan seleksi adalah tersedianya informasi tentang
keunggulan ternak (selanjutnya dikenal dengan istilah nilai pemuliaan, NP atau
Breeding Value). Mengingat bahwa tujuan perbaikan mutu genetik adalah untuk
menghasilkan genotype sebaik mungkin yang akan lebih mengefesiensikan
produksipada lingkungan tertentu. Maka langkah mencapai hal tersebut adalah
melalui estimasi NP. Sumber informasi yang digunakan untuk mengestimasi
nilai pemuliaan ada empat, yaitu :
1. Seleksi Individu (Performance Test)
Yaitu seleksi untuk ternak bibit yang didasarkan pads catatan produktifitas
masing-masing ternak. Seleksi individual pada ternak sapi adalah cara seleksi
yang paling sederhana dan mudah dilakukan di pedesaan dengan dasar bobot
sapih anak sapi yang ada dan sebagainya. Seleksi individu adalah metoda
seleksi yang paling sederhana paling banyak digunakan untuk memperbaiki
potensi genetik ternak. Seleksi ini sering dilakukan jika :
1.Fenotip ternak yang bersangkutan bias diukur baik pada jantan atau betina.
2.Nilai heritabilitas atau keragaman genetic tinggi. Seleksi bisa dilakukan
dengan memilih ternak-ternak terbaik berdasarkan nilai pemuliaan.
Dalam aplikasi dilapangan, jika memungkinkan, nilai heritabilitas dan nilai
pemuliaan ternak jantan dan betina dipisah, kemudian dipiilih ternak-ternak
terbaik sesuai keperluan untuk pengganti. Pada ayam pedaging, seleksi individu
sering dan lebih mudah ddilakukan karena sifat tumbuh bisa diukur langsung
baik pada jantan ataupun betina.
Demikian juga lingkungan yang diberikan biasanya sama, seperti dalam satu
kandang ayam-ayam berasal dari tetasan yang sama, pakan sama, dan perlakuan
yang sama. Sering seleksi hanya berdasarkan pertimbangan fenotip saja
tidak perlu menduga nilai pemuliaan. Seleksi individu akan semakin rumit
apabila banyak faktor yang mempengaruhi fenotip , seperti pada domba , babi ,
dan sapiperah. Sebagai contoh, apabila kita ingin memilih domba berdasarkan
berat saja, maka yang akan terpilih adalah domba-dombajantan yang berasal
dari kelahiran tunggal, padahal dombayang berasal dari kelahiran kembar
mungkin mempunyai potensi genetik tinggi.
2. Seleksi Silsilah (Pedigree Selection)
Seleksi yang dilakukan berdasarkan pada silsilah seekor ternak. Seleksi ini
dilakukann untuk memilih ternak bibit pada umur muda, sementara hewan
muda tersebut belum dapat menunjukkan sifat-sifat produksinya. Pemilihan
Bibit Ternak (contoh: ternak kambing/domba) Pemilihan bibit ternak bertujuan
untuk memperoleh bangsa-bangsa ternak yang memiliki sifat-sifat produktif
potensial seperti memiliki persentase kelahiran anak yang tinggi, kesuburan
yang tinggi, kecepatan tumbuh yang baik serta ppersentasikarkas yang baik dan
sebagainya. Kriteria - kriteria yang biasa dipergunakan sebagai pedoman dalarn
rangka melaksanakan seleksi atau pemilihan bibit ialah : bangsa ternak,
kesuburan dan persentase kelahiran anak, temperamen dan produksisusu induk,
produksidaging dan susu, recording dan status kesehatan temak tersebut.
1. Bangsa
Pemilihan jenis ternak misalnya (kambing/domba) yang hendak diternakan
biasanya dipilih dari bangsa ternak kambing/domba unggul
2. Kesuburan dan persentase kelahiran anak yang tinggi
Seleksi calon induk maupun pejantan yang benar jika dipilih dan turunan yang
beranak kembar dan mempunyai kualitas kelahiran anak yang baik.
3. Temperamen dan jumlah produksisusu induk
Induk yang dipilih hendaknya sebaiknya memiliki temperamen yang baik, mau
merawat anaknya serta selalu siap untuk menyusui anaknya.
4. Penampilan Eksterior
Penampilan eksterior ternak bibit harus menunjukkan kriteria yang baik untuk
bibit baik ternak jantan maupun betinanya (induk). Untuk memberikan penilaian
keadaan atau penampilan eksterior dapat dilakukan dengan melakukan
perabaan/pengukuran ataupun pengamatan.
3. Uji Keturunan (Progeny Test)
Sering suatu sifat hanya muncul pada salah satu jenis kelamin saja ,misalnya
produksisusu. Tetapi keunggulan potensigenetik ternak jantan untuk produksi
susu juga sangat penting, karena pada umumnya ternak jantan dapat mengawini
banyak betina. Apabila keadaan ini terjadi, maka bisa dilakukan uji Zuriat.Uji
Zuriat adalah suatu uji terhadap seekor atau sekelompok ternak berdasarkan
performance atau tampilan dari anak-anaknya. Uji ini lazim digunakan untuk
evaluasi pejantan karena pejantan biasanya banyak menghasilkan keturunan.
Keberhasilan uji Zuriat tergantung pada syarat-syara berikut ini :
1.Pejantan diuji sebanyak-banyaknya (minimal 5-10 ekor tergantung jumlah
anak yang dihasilkan).
2.Pengawinan pejantan dengan betina dilakukan secara acak untuk
menghindari jantan-jantan mengawini betina yang sangat bagus atau sangat
jelek.
3.Jumlah anak per pejantan diusahakan sebanyak mungkin (minimal 10 anak)
4.Jangan dilakukan seleksi terhadap anak-anaknya sebelum uji selesai.
5.Anak-anak seharusnya diperlakukan sama untuk mempermudah dalam
membandingkan.
4. SeleksiKekerabatan(Family Selection)
Yaitu seleksi individu atas dasar performans kerabat-kerabatnya (misalnya
saudara tiri sebapak atau saudara kandung). Seleksi kerabat dilakukan untuk
memilih calon pejantan sapi perah dengan tujuan untuk meningkatkan produksi
susu yang tidak dapat diukur pada ternak sapi jantan, dengan mengukur
produksikerabat-kerabat betinanya yang menghasilkan susu. Seleksi
kekerabatan biasa dilakukan apabila :
1.Nilai heritabilitas rendah
2.Ternak betina banyakmenghasilkan keturunan
3.Ternak diberi perlakuan khusus sehingga tidak bisa dipakai sebagai pengganti.
Sebagai contohpada ayam, suatu seleksi ditunjukan untuk mencari ayam-ayam
yang tahan terhadap penyakit spesifik. Anak-anak dari suatu keluarga
dibagimenjadi 2 kelompok ; satu kelompok untuk ayam pengganti , dan
kelompok lain yaitu ayam-ayam yang dipakaiuntuk percobaanyangdiberiperlakuan
penyakit. Ayam yang diberi perlakuan penyakit tidak bisa dipakai sebagai
pengganti, karena ternak-ternak pengganti harus bersih dari penyakit. Hasil test
kemudian dievaluasi danayam-ayam pengganti yang dipakai adalah anak-anak yang
berasaldari famili terbaik berdasarkan daya tahan dari performa saudara-
saudaranya.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
seleksi adalah suatu proses memilih ternak yang disukai yang akan dijadikan
sebagai tetua untuk generasi berikutnya.Tujuan umum dari seleksi adalah untuk
meningkatkan produktifitas ternak melalui perbaikan mutu genetic bibit.Seleksi
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan mutu genetik ternak. Seleksi
untuk memilih ternak didasarkan atas empat sumber informasi, yaitu 1) dirinya
sendiri, 2) keturunannya, 3)silsilah moyangnya, dan 4) saudaranya. Seleksi
terhadap satu sifat relative lebih sederhana dibandingkan dengan seleksi
terhadap banyak sifat. Di dalam seleksi ada beberapa metode yang harus
dilakukan, yaitu : Tandem selection, Independent Culling Level, dan Index
selection.
3.2.Saran
Seleksi ternak penting diketahui oleh peternak karena dengan seleksi kita dapat
memilih ternak yang sesuai untuk meningkatkan produktivitas teknak melalui
perbaikan mutu genetik bibit.
DAFTAR PUSTAKA
Noor Rahman. R, 2004. Genetika Ternak. Penebar Swadaya. Jakarta.
Pane Ismed, 1986. Pemuliabiakan Ternak Sapi. PT. Gramedia. Jakarta.
Warwick, E. J. 1995. Pemuliaan Ternak. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
TUGAS PEMULIAN TERNAK
4 SUMBER INFORMASI SELEKSI
OLEH
DAVID AFRIANTO.WR
1410612045
DOSEN MATA KULIAH
Dr.Ir Hj .TINDA AFRIANI .M,P.
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2016

More Related Content

What's hot

Alhamdulillah jadi
Alhamdulillah jadiAlhamdulillah jadi
Alhamdulillah jadiNidiya Fitri
 
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)Ade Setiawan
 
Manajemen Perkawinan
Manajemen PerkawinanManajemen Perkawinan
Manajemen PerkawinanRizza Muh
 
Rancangan acak kelompok (RAK)
Rancangan acak kelompok (RAK)Rancangan acak kelompok (RAK)
Rancangan acak kelompok (RAK)Muhammad Eko
 
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Tata Naipospos
 
Penilaian Kualitas Pakan Ternak
Penilaian Kualitas Pakan TernakPenilaian Kualitas Pakan Ternak
Penilaian Kualitas Pakan TernakRoni Kedua
 
04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak LengkapIr. Zakaria, M.M
 
Menaksir bobot badan
Menaksir bobot badanMenaksir bobot badan
Menaksir bobot badanBBPP_Batu
 
Laporan Praktikum Ilmu Nutrisi Ternak
Laporan Praktikum Ilmu Nutrisi TernakLaporan Praktikum Ilmu Nutrisi Ternak
Laporan Praktikum Ilmu Nutrisi TernakDewi Purwati
 
Analisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestAnalisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestYusuf Ahmad
 
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur KomersialPemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur KomersialSIlfani Sabila
 
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakanpendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman PakanYusuf Ahmad
 
5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatif5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatifEmi Suhaemi
 
Hormon hormon reproduksi 2010
Hormon hormon reproduksi 2010Hormon hormon reproduksi 2010
Hormon hormon reproduksi 2010udayana
 
Pakan dan-nutrisi
Pakan dan-nutrisiPakan dan-nutrisi
Pakan dan-nutrisihylmihalim
 
tatalaksana pastura
tatalaksana pasturatatalaksana pastura
tatalaksana pasturaMario Banoet
 

What's hot (20)

Strategi Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
Strategi Pemeliharaan Ternak Sapi PotongStrategi Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
Strategi Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
 
Alhamdulillah jadi
Alhamdulillah jadiAlhamdulillah jadi
Alhamdulillah jadi
 
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
 
Manajemen Perkawinan
Manajemen PerkawinanManajemen Perkawinan
Manajemen Perkawinan
 
Rancangan acak kelompok (RAK)
Rancangan acak kelompok (RAK)Rancangan acak kelompok (RAK)
Rancangan acak kelompok (RAK)
 
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
 
Penilaian Kualitas Pakan Ternak
Penilaian Kualitas Pakan TernakPenilaian Kualitas Pakan Ternak
Penilaian Kualitas Pakan Ternak
 
04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap
 
Menaksir bobot badan
Menaksir bobot badanMenaksir bobot badan
Menaksir bobot badan
 
Laporan Praktikum Ilmu Nutrisi Ternak
Laporan Praktikum Ilmu Nutrisi TernakLaporan Praktikum Ilmu Nutrisi Ternak
Laporan Praktikum Ilmu Nutrisi Ternak
 
Analisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestAnalisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soest
 
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur KomersialPemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
 
manajemen kesehatan ternak
manajemen kesehatan ternakmanajemen kesehatan ternak
manajemen kesehatan ternak
 
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakanpendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
 
5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatif5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatif
 
Tahapan budidaya hijauan pakan
Tahapan budidaya hijauan pakanTahapan budidaya hijauan pakan
Tahapan budidaya hijauan pakan
 
Manajemen pemeliharaan ternak kambing
Manajemen pemeliharaan ternak kambingManajemen pemeliharaan ternak kambing
Manajemen pemeliharaan ternak kambing
 
Hormon hormon reproduksi 2010
Hormon hormon reproduksi 2010Hormon hormon reproduksi 2010
Hormon hormon reproduksi 2010
 
Pakan dan-nutrisi
Pakan dan-nutrisiPakan dan-nutrisi
Pakan dan-nutrisi
 
tatalaksana pastura
tatalaksana pasturatatalaksana pastura
tatalaksana pastura
 

Similar to 4 Sumber Informasi Seleksi Ternak

Cara menduga bobot badan
Cara menduga bobot badanCara menduga bobot badan
Cara menduga bobot badanAchmad Zakky
 
1. PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK POTONG.pdf
1. PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK POTONG.pdf1. PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK POTONG.pdf
1. PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK POTONG.pdfAhmadAriefDsoncMubar
 
AT Modul 1 kb 2
AT Modul 1 kb 2AT Modul 1 kb 2
AT Modul 1 kb 2PPGhybrid3
 
AT Modul 2 kb 2
AT Modul 2 kb 2AT Modul 2 kb 2
AT Modul 2 kb 2PPGhybrid3
 
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYARMANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYARunivesitas gadjah mada
 
Bab v pemuliaan dan perkawinan
Bab v pemuliaan dan perkawinanBab v pemuliaan dan perkawinan
Bab v pemuliaan dan perkawinanRMontong
 
PPT_Balai_Besar_Inseminasi_Buatan.ppt
PPT_Balai_Besar_Inseminasi_Buatan.pptPPT_Balai_Besar_Inseminasi_Buatan.ppt
PPT_Balai_Besar_Inseminasi_Buatan.pptFRISKACHRISTININGRUM
 
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021DediKusmana2
 
Budidaya ternak kambing
Budidaya ternak kambingBudidaya ternak kambing
Budidaya ternak kambingIcha Widyaka
 
PPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptxPPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptxfarissandi1
 
AT Modul 5 kb 1
AT Modul 5 kb 1AT Modul 5 kb 1
AT Modul 5 kb 1PPGhybrid3
 
AT Modul 5 kb 4
AT Modul 5 kb 4AT Modul 5 kb 4
AT Modul 5 kb 4PPGhybrid3
 
Syarat kuantitatif bibit_sapi_madura_dll
Syarat kuantitatif bibit_sapi_madura_dllSyarat kuantitatif bibit_sapi_madura_dll
Syarat kuantitatif bibit_sapi_madura_dllonnyymayasarii
 
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxPPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxwidyatihasibuan1
 
Buku peengetahuan bahan makanan ternak
Buku peengetahuan bahan makanan ternakBuku peengetahuan bahan makanan ternak
Buku peengetahuan bahan makanan ternakRiswansyah Yusup
 

Similar to 4 Sumber Informasi Seleksi Ternak (20)

Cara menduga bobot badan
Cara menduga bobot badanCara menduga bobot badan
Cara menduga bobot badan
 
1. PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK POTONG.pdf
1. PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK POTONG.pdf1. PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK POTONG.pdf
1. PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK POTONG.pdf
 
AT Modul 1 kb 2
AT Modul 1 kb 2AT Modul 1 kb 2
AT Modul 1 kb 2
 
AT Modul 2 kb 2
AT Modul 2 kb 2AT Modul 2 kb 2
AT Modul 2 kb 2
 
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYARMANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
 
MATERI_SKB_7.pdf
MATERI_SKB_7.pdfMATERI_SKB_7.pdf
MATERI_SKB_7.pdf
 
Bab v pemuliaan dan perkawinan
Bab v pemuliaan dan perkawinanBab v pemuliaan dan perkawinan
Bab v pemuliaan dan perkawinan
 
Acara 1 fix tekben
Acara 1 fix tekbenAcara 1 fix tekben
Acara 1 fix tekben
 
PPT_Balai_Besar_Inseminasi_Buatan.ppt
PPT_Balai_Besar_Inseminasi_Buatan.pptPPT_Balai_Besar_Inseminasi_Buatan.ppt
PPT_Balai_Besar_Inseminasi_Buatan.ppt
 
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
 
OUT BREEDING.pptx
OUT BREEDING.pptxOUT BREEDING.pptx
OUT BREEDING.pptx
 
Budidaya ternak kambing
Budidaya ternak kambingBudidaya ternak kambing
Budidaya ternak kambing
 
PPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptxPPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptx
 
AT Modul 5 kb 1
AT Modul 5 kb 1AT Modul 5 kb 1
AT Modul 5 kb 1
 
AT Modul 5 kb 4
AT Modul 5 kb 4AT Modul 5 kb 4
AT Modul 5 kb 4
 
Manajemen induk
Manajemen indukManajemen induk
Manajemen induk
 
Syarat kuantitatif bibit_sapi_madura_dll
Syarat kuantitatif bibit_sapi_madura_dllSyarat kuantitatif bibit_sapi_madura_dll
Syarat kuantitatif bibit_sapi_madura_dll
 
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxPPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
 
Buku peengetahuan bahan makanan ternak
Buku peengetahuan bahan makanan ternakBuku peengetahuan bahan makanan ternak
Buku peengetahuan bahan makanan ternak
 
Tugas 2 gnetika
Tugas 2 gnetikaTugas 2 gnetika
Tugas 2 gnetika
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 

4 Sumber Informasi Seleksi Ternak

  • 1. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas tentang “Seleksi Individu secara umum dalam pemuliaan Ternak”. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Padang, 18 oktober2015 Penulis
  • 2. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………..………………………………….....…… DAFTAR ISI ..………………………………………………………......…. BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang…………………………………………………………. BAB II. PEMBAHASAN 2.1 Sumber informasi untuk seleksi 1.Seleksi individu 2 Seleksi Silsilah (Pedigree Selection) 3.Uji Keturunan (Progeny Test) 4. Seleksi Kekerabatan (Family Selection) BAB III. PENUTUP 3.1 Kesimpulan……………………………………………………………… 12 3.2 Saran......................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Ternak mempunyai arti penting dalam bidang pertanian pada hampir semua Negara di dunia ini. Sumbangannya terhadap kesejahteraan manusia amat banyak dan bermacam-macam. Antara lain di pergunakan untuk menarik dan mengangkut orang maupun barang-barang, menghasilkan bahan untuk pakaian, sepatu, hasil-hasil industri dan lain sebagainya. Oleh karenanya untuk membantu kelancaran produskiyang dihasilkan disini dibutuhkan peranan para peternak dan petani itu sendiri. Meningkatnya hasil produksidari ternak tersebut harus sejalan dengan apa yang kita berikan kepada ternak berupa pakan, pakan yang dimaksud disini adalah makanan yang dapat mempertinggi kualitas dari ternak itu sendiri. Bila pakan telah tersedia cukup belum berarti hanya sampai disitu peran peternak melainkan perlu adanya keterampilan khusus yang dimilikioleh peternak misalkan bagaimana seorang peternak membuat suatu manajemen yang baik dan membuat sedemikian rupa dan mengetahui pedigri ataupun silsilah dari ternak itu. Ini bertujuan untuk meningkatkan perfomans dari ternak tersebut sehingga dapat menghasilkan ternak yang memiliki prestasiyang tinggi. Dalam makalah inipun kami akan menyajikan beberpa bentuk seleksi dimana dengann cara seleksi ini peternak dapat menyeksi dan menentukan ternak mana yang memiliki potensidan produksiyang lebih besar.
  • 4. BAB II. PEMBAHASAN 2.1. Sumber Informasi Untuk Seleksi Langkah awal pada pelaksanaan seleksi adalah tersedianya informasi tentang keunggulan ternak (selanjutnya dikenal dengan istilah nilai pemuliaan, NP atau Breeding Value). Mengingat bahwa tujuan perbaikan mutu genetik adalah untuk menghasilkan genotype sebaik mungkin yang akan lebih mengefesiensikan produksipada lingkungan tertentu. Maka langkah mencapai hal tersebut adalah melalui estimasi NP. Sumber informasi yang digunakan untuk mengestimasi nilai pemuliaan ada empat, yaitu : 1. Seleksi Individu (Performance Test) Yaitu seleksi untuk ternak bibit yang didasarkan pads catatan produktifitas masing-masing ternak. Seleksi individual pada ternak sapi adalah cara seleksi yang paling sederhana dan mudah dilakukan di pedesaan dengan dasar bobot sapih anak sapi yang ada dan sebagainya. Seleksi individu adalah metoda seleksi yang paling sederhana paling banyak digunakan untuk memperbaiki potensi genetik ternak. Seleksi ini sering dilakukan jika : 1.Fenotip ternak yang bersangkutan bias diukur baik pada jantan atau betina. 2.Nilai heritabilitas atau keragaman genetic tinggi. Seleksi bisa dilakukan dengan memilih ternak-ternak terbaik berdasarkan nilai pemuliaan. Dalam aplikasi dilapangan, jika memungkinkan, nilai heritabilitas dan nilai pemuliaan ternak jantan dan betina dipisah, kemudian dipiilih ternak-ternak terbaik sesuai keperluan untuk pengganti. Pada ayam pedaging, seleksi individu sering dan lebih mudah ddilakukan karena sifat tumbuh bisa diukur langsung baik pada jantan ataupun betina. Demikian juga lingkungan yang diberikan biasanya sama, seperti dalam satu kandang ayam-ayam berasal dari tetasan yang sama, pakan sama, dan perlakuan yang sama. Sering seleksi hanya berdasarkan pertimbangan fenotip saja tidak perlu menduga nilai pemuliaan. Seleksi individu akan semakin rumit apabila banyak faktor yang mempengaruhi fenotip , seperti pada domba , babi , dan sapiperah. Sebagai contoh, apabila kita ingin memilih domba berdasarkan berat saja, maka yang akan terpilih adalah domba-dombajantan yang berasal dari kelahiran tunggal, padahal dombayang berasal dari kelahiran kembar mungkin mempunyai potensi genetik tinggi.
  • 5. 2. Seleksi Silsilah (Pedigree Selection) Seleksi yang dilakukan berdasarkan pada silsilah seekor ternak. Seleksi ini dilakukann untuk memilih ternak bibit pada umur muda, sementara hewan muda tersebut belum dapat menunjukkan sifat-sifat produksinya. Pemilihan Bibit Ternak (contoh: ternak kambing/domba) Pemilihan bibit ternak bertujuan untuk memperoleh bangsa-bangsa ternak yang memiliki sifat-sifat produktif potensial seperti memiliki persentase kelahiran anak yang tinggi, kesuburan yang tinggi, kecepatan tumbuh yang baik serta ppersentasikarkas yang baik dan sebagainya. Kriteria - kriteria yang biasa dipergunakan sebagai pedoman dalarn rangka melaksanakan seleksi atau pemilihan bibit ialah : bangsa ternak, kesuburan dan persentase kelahiran anak, temperamen dan produksisusu induk, produksidaging dan susu, recording dan status kesehatan temak tersebut. 1. Bangsa Pemilihan jenis ternak misalnya (kambing/domba) yang hendak diternakan biasanya dipilih dari bangsa ternak kambing/domba unggul 2. Kesuburan dan persentase kelahiran anak yang tinggi Seleksi calon induk maupun pejantan yang benar jika dipilih dan turunan yang beranak kembar dan mempunyai kualitas kelahiran anak yang baik. 3. Temperamen dan jumlah produksisusu induk Induk yang dipilih hendaknya sebaiknya memiliki temperamen yang baik, mau merawat anaknya serta selalu siap untuk menyusui anaknya. 4. Penampilan Eksterior Penampilan eksterior ternak bibit harus menunjukkan kriteria yang baik untuk bibit baik ternak jantan maupun betinanya (induk). Untuk memberikan penilaian keadaan atau penampilan eksterior dapat dilakukan dengan melakukan perabaan/pengukuran ataupun pengamatan.
  • 6. 3. Uji Keturunan (Progeny Test) Sering suatu sifat hanya muncul pada salah satu jenis kelamin saja ,misalnya produksisusu. Tetapi keunggulan potensigenetik ternak jantan untuk produksi susu juga sangat penting, karena pada umumnya ternak jantan dapat mengawini banyak betina. Apabila keadaan ini terjadi, maka bisa dilakukan uji Zuriat.Uji Zuriat adalah suatu uji terhadap seekor atau sekelompok ternak berdasarkan performance atau tampilan dari anak-anaknya. Uji ini lazim digunakan untuk evaluasi pejantan karena pejantan biasanya banyak menghasilkan keturunan. Keberhasilan uji Zuriat tergantung pada syarat-syara berikut ini : 1.Pejantan diuji sebanyak-banyaknya (minimal 5-10 ekor tergantung jumlah anak yang dihasilkan). 2.Pengawinan pejantan dengan betina dilakukan secara acak untuk menghindari jantan-jantan mengawini betina yang sangat bagus atau sangat jelek. 3.Jumlah anak per pejantan diusahakan sebanyak mungkin (minimal 10 anak) 4.Jangan dilakukan seleksi terhadap anak-anaknya sebelum uji selesai. 5.Anak-anak seharusnya diperlakukan sama untuk mempermudah dalam membandingkan. 4. SeleksiKekerabatan(Family Selection) Yaitu seleksi individu atas dasar performans kerabat-kerabatnya (misalnya saudara tiri sebapak atau saudara kandung). Seleksi kerabat dilakukan untuk memilih calon pejantan sapi perah dengan tujuan untuk meningkatkan produksi susu yang tidak dapat diukur pada ternak sapi jantan, dengan mengukur produksikerabat-kerabat betinanya yang menghasilkan susu. Seleksi kekerabatan biasa dilakukan apabila : 1.Nilai heritabilitas rendah 2.Ternak betina banyakmenghasilkan keturunan 3.Ternak diberi perlakuan khusus sehingga tidak bisa dipakai sebagai pengganti. Sebagai contohpada ayam, suatu seleksi ditunjukan untuk mencari ayam-ayam yang tahan terhadap penyakit spesifik. Anak-anak dari suatu keluarga dibagimenjadi 2 kelompok ; satu kelompok untuk ayam pengganti , dan kelompok lain yaitu ayam-ayam yang dipakaiuntuk percobaanyangdiberiperlakuan penyakit. Ayam yang diberi perlakuan penyakit tidak bisa dipakai sebagai pengganti, karena ternak-ternak pengganti harus bersih dari penyakit. Hasil test
  • 7. kemudian dievaluasi danayam-ayam pengganti yang dipakai adalah anak-anak yang berasaldari famili terbaik berdasarkan daya tahan dari performa saudara- saudaranya. BAB III PENUTUP 3.1.Kesimpulan seleksi adalah suatu proses memilih ternak yang disukai yang akan dijadikan sebagai tetua untuk generasi berikutnya.Tujuan umum dari seleksi adalah untuk meningkatkan produktifitas ternak melalui perbaikan mutu genetic bibit.Seleksi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan mutu genetik ternak. Seleksi untuk memilih ternak didasarkan atas empat sumber informasi, yaitu 1) dirinya sendiri, 2) keturunannya, 3)silsilah moyangnya, dan 4) saudaranya. Seleksi terhadap satu sifat relative lebih sederhana dibandingkan dengan seleksi terhadap banyak sifat. Di dalam seleksi ada beberapa metode yang harus dilakukan, yaitu : Tandem selection, Independent Culling Level, dan Index selection. 3.2.Saran Seleksi ternak penting diketahui oleh peternak karena dengan seleksi kita dapat memilih ternak yang sesuai untuk meningkatkan produktivitas teknak melalui perbaikan mutu genetik bibit. DAFTAR PUSTAKA Noor Rahman. R, 2004. Genetika Ternak. Penebar Swadaya. Jakarta. Pane Ismed, 1986. Pemuliabiakan Ternak Sapi. PT. Gramedia. Jakarta. Warwick, E. J. 1995. Pemuliaan Ternak. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
  • 8. TUGAS PEMULIAN TERNAK 4 SUMBER INFORMASI SELEKSI OLEH DAVID AFRIANTO.WR 1410612045 DOSEN MATA KULIAH Dr.Ir Hj .TINDA AFRIANI .M,P. FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2016