SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Download to read offline
AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI
KULIAH 3
MANAJEMEN AGRIBISNIS
By.Elfi Rahmi, S.Pt, MP
KONSEP SISTEM PERTANIAN
Secara sempit pertanian diartikan sebagai suatu kegiatan
produktif yang menghasilkan komoditi pertanian. Kegiatan
tersebut dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan
konsumsi dan industri.
❖ Perkembangan pertanian dibagi dalam tiga tahap, yaitu :
1. Tahapan dimana manusia menganggap pertanian sebagai
way of life.
2. Tahapan budidaya.
3. Tahapan dimana petani mulai memasukkan unsur bisnis
1. Tahapan dimana manusia menganggap pertanian
sebagai way of life.
KONSEP SISTEM PERTANIAN
Dalam tahap ini manusia mengambil komoditi
pertanian yang diperlukan dari alam (food gathering
people), mereka berburu hewan, menebang pohon
dan mengambil komoditi lain yang tersedia di alam
tanpa membudidayakan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Hal ini terjadi di awal
kehidupan manusia sampai abad ke-15.
2. Tahapan budidaya.
KONSEP SISTEM PERTANIAN
Setelah abad ke-15 manusia sudah mulai
mengusahakan suatu komoditi dengan cara budidaya di
lahan yang mereka miliki, dekat dengan tempat tinggal
mereka. Hal ini terjadi karena persediaan di alam sudah
mulai berkurang. Dalam tahap ini mereka melakukan
budidaya hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup
(subsisten) tanpa tujuan komersil. Mereka sudah mulai
menerapkan teknologi untuk menghasilkan berbagai
produk yang sesuai dengan harapan.
3. Tahapan dimana petani mulai memasukkan unsur bisnis
Memasuki abad ke-17 petani selain melakukan budidaya
dan menggunakan teknologi dalam rangka mengusahakan
terciptanya dan terbinanya kondisi lingkungan tumbuh
(kesesuaian agrokesistem), mereka juga sudah memiliki
tujuan komersil/unsur bisnis. Kegiatan pertanian dilakuan
dengan cara efektif dan efisien untuk mendapatkan
keuntungan yang maksimal.
KONSEP SISTEM PERTANIAN
Dalam memahami pertanian secara utuh, kita harus
memahami pertanian sebagai suatu sistem.
Sistem merupakan suatu kesatuan berbagai
komponen yang mempunyai tujuan serta fungsi yang
berbeda.
Komponen-komponen tersebut satu sama lain saling
terikat/ketergantungan dalam rangka mencapai
tujuan dan fungsi yang sama dibawah satu
koordinator.
❖ Komponen/subsistem dalam sistem pertanian terdiri dari :
1. Agroekosistem yang terdiri dari : tanah,perairan dan iklim
(lingkungan teknis)
2. Komoditi yang diusahakan berupa tanaman ataupun hewan
3. Pelaku yang mengusahakan komoditi (Petani)
4. Kelembagaan pendukung produksi dan pasar
SISTEM PERTANIAN
Berdasarkan pemahaman sistem pertanian tersebut terungkap
bahwa komoditi pertanian sangat bergantung pada alam, sehingga
memiliki sifat :
1. Suplai musiman mengandung ketidakpastian
2. Beragam dalam kualitas dan kuantitas
3. Perishable (mudah rusak/busuk) dan Fragile (mudah rusak
karena benturan)
4. Kamba : Voluminous
Dalam mengantisipasi kendala tersebut diperlukan
suatu konsep sistem agribisnis yang utuh.
Konsep agribisnis yang utuh dapat dipahami apabila
memandang agribinis sebagai suatu sistem.
1. Dicetuskan Davis and Golberg 1957
2. Masuk ke Thailand, Malaysia &
Philipina 1960
3. Masuk ke Indonesia Tahun 1984
KONSEP AGRIBISNIS
Definisi Agribisnis
1. John Davis and Ray Goldberg (1957)
“Agribusiness is the sum total of all operations involved in the manufacture and
distributions of farm supplies; produstion operations on the farm; and the storage,
processing and distribution of farm commodities and items made from them”
2. E. Paul Roy (1979)
“Agribusiness is the coordinating science of supplying agricultural production inputs
and subsequently producing, processing and distributing food and fiber”
3. Kenneth D. Duft (1979)
“…Agribusiness includes all business enterprises that buy from or sell to farmers.
The transactions may involve either a product, a commodity, or a service and
encomposses items such as :
Productive resources (feed, seed, fertilizer, equipment, energy, machinery, etc)
Agricultural commodities (all food and fiber) and
Facilitative services (credit, insurance, marketing, storaging, processing,
transportation, packging, distribution, etc)
4. Bungaran Saragih (1996)
“Agribisnis merupakan cara baru melihat dan membangun pertanian dimana
pembangunan ekonomi berbasis pertanian tidak hanya terbatas pada pada
pembangunan subsistem usaha tani saja”.
Konsep Sistem Agribisnis
Subsistem
Penunjang
Subsistem
Pengadaan &
distribusi sarana
dan prasarana
Subsistem
Produksi
Pertanian
Subsistem
Pengolahan
hasil pertanian
Subsistem
Pemasaran
Sistem agribisnis mencakup empat
Subsistem utama, yaitu:
• Sub Sistem Pengadaan Sarana Produksi
• Sub Sistem Budidaya Pertanian (On-farm)
• Sub Sistem Penanganan dan Pengolahan
hasil
• Sub Sistem Pemasaran
• Sub Sistem Pendukung (Prasarana dan
Fasilitas)
Untuk menunjang berjalannya dan terintegrasinya ke 4
subsitem tersebut maka dilengkapi dengan
Sub Sistem Pendukung (Prasarana dan Fasilitas)
 Sub Sistem Hulu (Pengadaan sarana);
 Sub Sistem Budidaya Pertanian (On-farm)
 Sub Sistem Hilir (Pengolahan hasil dan
pemasaran); serta
 Sub Sistem Pendukung (Prasarana dan Fasilitas)
Sementara Bungaran Saragih mengelompokkan
Sistem Agribisnis ke dalam 4 subsitem juga, yaitu
Dua Unsur Pelaku Dalam Agribisnis
1. System Participant
yang terlibat langsung dalam bisnis komoditas
Pertanian
2. System Coordinator
Lembaga/instansi baik formal maupun informal
atau peraturan-peraturan yang memperlancar
“Flow of Goods” pertanian
Sub-Sistem
Agribisnis Hulu
• Industri
pembenihan/
pembibitan
tanaman/ hewan
• Industri
agrokimia
• Industri agro
otomotif
Sub Sistem
Usahatani
• Usaha tanaman
pangan dan
holtikultura
• Usaha tanaman
perkebunan
• Usaha
peternakan
Sub Sistem
Pengolahan
• Industri makanan,
industri minuman
• Industri rokok
• Industri barang,
serat nilam,
industri
biofarmaka
• Industri
agrowisata dan
estetika
Sub Sistem
Pemasaran
• Distribusi
promosi,
informasi pasar
• Intelejen pasar
• Kebijakan
perdagangan
• Struktur pasar
Sub Sistem Jasa
• Perkreditan dan Asuransi
• Penelitian dan pengembangan
• Transportasi dan pergudangan
• Kebijakan pemerintah (mikro ekonomi, tata ruang, makro
ekonomi)
GAMBAR : LINGKUP PEMBANGUNAN SISTEM AGRIBISNIS
Karakteristik Agribisnis
• Agribisnis sebagai suatu “Sistem”
• Agribisnis sebagai suatu “Bisnis”
– Pasar adalah raja
– Persaingan adalah aturan mainnya
– Perubahan adalah sesuatu yang pasti
• Pendekatan mikro mengkaji agribisnis lebih
menekankan kepada pencapaian efisiensi,
optimasi alokasi & penggunaan sumberdaya, serta
berusaha memaksimalkan keuntungan
• Pendekatan makro mengkaji agribisnis
berdasarkan hubungannya dgn produk domestik
bruto, peningkatan pendapatan nasional,
peningkatan kesempatan berusaha, pemerataan
distribusi pendapatan, peningkatan ekspor, upaya
substitusi impor, inflasi, penurunan tingkat
pengangguran serta hubungannya dgn komponen
ekonomi makro lainnya.
Sistem Agribisnis Nasional
Faktor-faktor Makro
Situasi Persaingan:
Jumlah
Tipe
Perilaku
Sumber
daya alam
Kompetitor
Faktor
Ekonomi:
Struktur harga,
margin, profit, harga
pengganti, rintangan
perdagangan
Teknologi:
Proses, Peralatan,
Faktor Input,
Hubungan
Global, Nasional
dan Local
Sumber
Daya Alam :
Iklim, Lahan,
Hambatan, Trend
Komunitas:
Sosial kapital,
jumlah
penduduk, upah,
tenaga kerja
Strategi Persaingan Nasional:
Bagaimana kita bersaing sekarang ini dan besok? Dimensi strategi apa yang akan diprioritaskan? Modal apa yang
dibutuhkan?
Strategi Sumber
Daya Nasional:
Proteksi, komitmen,
peramalan, eksplorasi
ekonomi, akuisisi peluang
yang dinamis dalam
peningkatan mutu
Strategi Sistem Riset
dan Pengembangan
Nasional :
Teknologi dan pengetahuan,
peramalan, pengembangan,
peningkatan, pembagian
Strategi Agribisnis
Nasional:
Kualitas, Produktivitas,
Efisiensi Respon
Konsumen, Inovasi,
Keamanan dan
Keandalan Pangan
Kebijakan Produksi Nasional:
Regulasi, Koordinasi Pelaku Agribisnis dan Pemerintah, Jaminan Keamanan, Kebijakan
Permintaan dan Harga, Promosi Pasar, Pengelolaan Sumberdaya Alam, Kritik Sosial
Kebijakan Produksi Lokal:
Regulasi, Koordinasi Pelaku Agribisnis dan Pemerintah, Jaminan Keamanan, Kebijakan
Permintaan dan Harga, Promosi Pasar, Pengelolaan Sumberdaya Alam, Kritik Sosial
Strategi Perusahaan Agribisnis
Kunci Keberhasilan:
Competitive Advantage, Kemampuan bertahan dalam jangka panjang, Keberlanjutan
mempertahankan usaha
Sistem dan Prosedur
Teknologi
Kontrol Tujuan Operasional
Keberlanjutan
dan Potensi
Kompetisi:
Tidak dapat ditiru,
Jalur
ketergantungan,
Kelangkaan,
Kodefikasi,
Keberlanjutan
Cadangan
Sumber Daya
Lokal:
Keterampilan,
pengetahuan,
produk, peralatan,
proses, bantuan
teknis, lahan, dan
iklim
Pertanian Berkebudayaan Industri
Suatu sistem terpadu industri biologis yang merupakan
hasil karya, cipta dan rasa manusia dalam
memanfaatkan dan mengelola sumberdaya biologi
beserta ekosistemnya; berorientasi pada efisiensi,
produktivitas, kualitas serta nilai tambah secara
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan; melalui
penerapan IPTEK dan manajemen agribisnis secara
terpadu dan dinamis; dikerjakan oleh pelaku pertanian
profesional yang memiliki etos kerja industri dan
karakteristik sosial budaya bangsa ber-Pancasila;
ditujukan bagi seluruh bangsa Indonesia yang
berprinsip pada keadilan dan kesejahteraan (IPB, 1997)
Level Operasional Sistem Agribisnis
Lingkungan makro dan Kebijakan
Sistem Komoditas Spesifik
Pelaku Usaha
Sistem Produksi dan Pemasaran
Pangan
Agricultural
Input
Sector
Production
Sector
Processing-
Manufacturing
Sector
Konsep Agribisnis
PELAYANAN, PEMBINAAN, PRASARANA, FASILITAS/SARANA
PEMBINA DAN PEMADU SISTEM AGRIBISNIS
(“System Koordinator”)
TIGA PILAR : PELAYANAN, PEMBINAAN, PENDAMPINGAN
JEJARING
1. KELOMPOK BIROKRASI
2. KADIN, ASOSIASI, LSM
3. DUNIA PERGURUAN TINGGI, LEMBAGA DIKLAT
4. LEMBAGA KEUANGAN, BANK & NON BANK
5. LEMBAGA ASURANSI
TEKNOLOGI
PENDIDIKAN & PELATIHAN
(P & P)
R & D
TEKNOLOGI
PENDIDIKAN & PELATIHAN
(P & P)
R & D
TEKNOLOGI
PENDIDIKAN & PELATIHAN
(P & P)
R & D
TEKNOLOGI
PENDIDIKAN & PELATIHAN
(P & P)
R & D
PERLINDUNGAN
KONSUMEN
STAKE HOLDER
Penyedia
Sarana
Produksi
Produksi
Primer
(On-Farm)
Produksi
Sekunder
(Pengolahan)
Produksi
Tersier
(Jasa dan
Pemasaran)
Pasar
(Konsumen)
Domestik dan
Luar Negeri
Koordinasi Vertikal
Kemi-
traan
Kemi-
traan
Kemi-
traan
Kemi-
traan
Dimensi Strategis Agribisnis
Pemerintah
Lembaga Pendukung
dan Perdagangan
Lembaga
Penelitian
Lembaga
Swadaya
Masayarakat
Pemasok
Input Produksi
Petani
Industri
Pengolahan
Distributor dan
Konsumen
Kualitas dan
Produktifitas
Kemampuan
Berinovasi
Respon Konsumen
yang Effisien
Keamanan dan
Reliabilitas
Berbagi Sumberdaya
Berbagi Tujuan
Sumber: Wilk and Fensterseifer
AGROINDUSTRI
PENGERTIAN AGROINDUSTRI
PERUSAHAAN YANG MEMPROSES BAHAN NABATI (BERASAL DARI TANAMAN)
ATAU HEWANI (BERASAL ATAU DIHASILKAN OLEH HEWAN). PROSES YANG
DITERAPKAN MENCAKUP PENGOLAHAN, PENGAWETAN MELALUI PERLAKUAN
FISIK ATAU KIMIAWI, PENYIMPANAN, PENGEMASAN, DAN DISTRIBUSI.
PRODUK AGROINDUSTRI, DAPAT BERUPA PRODUK AKHIR YANG SIAP
DIKONSUMSI ATAU DIGUNAKAN OLEH MANUSIA (PRODUK JADI),
ATAUPUN SEBAGAI PRODUK BAHAN BAKU BAGI INDUSTRI
LAINNYA (PRODUK SETENGAH JADI).
ARTI AGROINDUSTRI:
MALASSIS (DALAM BOMBAL DAN CHALMIN, 1980):
AGROINDUSTRI PANGAN SEBAGAI SUATU SISTEM YANG TERDIRI ATAS PERUSAHAAN
YANG MENGOLAH ATAU MENTRANSFORMASI HASIL PERTANIAN DALAM RANGKA
MENCUKUPI KEBUTUHAN PANGAN KONSUMEN.
SELANJUTNYA, IA JUGA MENYATAKAN BAHWA, KEDUDUKAN INDUSTRI PENGOLAHAN
PADA KOMPLEKS INDUSTRI-AGRO(COMPLEXE AGRO-ALIMENTAIRE, BAHASA
PERANCIS), YANG TERDIRI ATAS:
• INDUSTRI HULU (INDUSTRI PERALATAN UNTUK PERTANIAN, INDUSTRI SARANA
PERTANIAN: ENERGI, PUPUK, BENIH/BIBIT, FITOSANITAIR, PRODUK
VETERINER/PETERNAKAN: PAKAN TERNAK/IKAN, DAGING, TELUR),
• INDUSRI PENGOLAHAN ATAU TRANSFORMASI,
• INDUSTRI PENGEMASAN,
• INDUSTRI TRANSPORTASI,
• SERTA JASA PENUNJANG PERTANIAN (ADMINISTRASI, PERBANKAN, DAN
PERDAGANGAN).
Agroindustri merupakan sebuah sektor ekonomi yang
meliputi :
semua perusahaan, agen dan institusi yang menyedia
kan segala kebutuhan pertanian, mengambil komoditas
pertanian untuk diolah dan didistribusikan kepada
konsumen.
Nilai strategis agroindustri terletak pada posisinya sebagai
jembatan yang menghubungkan antar sektor pertanian
pada kegiatan hulu dan sektor industri pada kegiatan
hilir.
Pengembangan agroindustri secara cepat dan baik dapat
meningkatkan :
• jumlah tenaga kerja, pendapatan petani, volume
ekspor dan devisa, pangsa pasar domestik dan
internasional, nilai tukar produk hasil pertanian dan
penyediaan bahan baku industri
AGROINDUSTRI
INDUSTRI PERALATAN DAN
MESIN PERTANIAN (IPMP)
INDUSTRI JASA SEKTOR
PERTANIAN (IJSP)
INDUSTRI PENGOLAHAN
HASIL PERTANIAN (IPHP)
Simposium Nasional
Industri I (IPB, 1983)
INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN (IPHP):
1) IPHP-TANAMAN PANGAN
2) IPHP-TANAMAN PERKEBUNAN
3) IPHP-HASIL HUTAN
4) IPHP-PERIKANAN
5) IPHP-PETERNAKAN
INDUSTRI PERALATAN DAN MESIN PERTANIAN (IPMP)
:
1) IPMP-BUDIDAYA PERTANIAN, SEPERTI: CANGKUL, TRAKTOR, SPRAYER, DLL.
2) IPMP-PENGOLAHAN, YANG MENCAKUP: MESIN PERONTOK PADI, MESIN
PENGGILING PADI, MESIN PENGERING (DRYER), DLL.
INDUSTRI JASA SEKTOR PERTANIAN (IJSP)
1) IJSP-PERDAGANGAN, MENCAKUP KEGIATAN: PENGANGKUTAN, PENGEMASAN,
SERTA PENYIMPANAN BAIK BAHAN BAKU MAUPUN PRODUK HASIL INDUSTRI,
TERUTAMA DARI INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN.
2) IJSP-KONSULTASI, KEGIATANNYA MELIPUTI SEGI PERENCANAAN, PENGELOLAAN
SAMPAI PADA PENGAWASAN MUTU SERTA EVALUASI DAN PENILAIAN PROYEK.
3) IJSP-KOMUNIKASI, MENYANGKUT TEKNOLOGI PERANGKAT LUNAK YANG
MELIBATKAN PENGGUNAAN KOMPUTER SERTA ALAT KOMUNIKASI MODERN
LAINNYA.
AGROINDUSTRI
DAPAT:
➢ MENCIPTAKAN STRUKTUR PEREKONOMIAN YANG TANGGUH,
EFISIEN, DAN FLEKSIBEL
➢ MENCIPTAKAN NILAI TAMBAH
➢ MENINGKATKAN PENERIMAAN DEVISA
➢ MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA, DAN
➢ MEMPERBAIKI PEMBAGIAN PENDAPATAN
SAAT INI PEMBANGUNAN AGROINDUSTRI
HARUS BERSIFAT BERKELANJUTAN
(SUSTAINABLE AGROINDUSTRIAL DEVELOPMENT)
YAITU: PEMBANGUNAN AGROINDUSTRI YG
BERDASARKAN PD KONSEP
“KEBERLANJUTAN”, DIMANA AGROINDUSTRI YG
DIBANGUN & DIKEMBANGKAN HRS
MEMPERHATIKAN ASPEK MANAJEMEN &
KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM
CIRI-CIRINYA:
1) PRODUKTIVITAS & KEUNTUNGAN
DITINGKATKAN & KONTINYU
2) SDA MENGHASILKAN BAHAN BAKU BAGI
AGROINDUSTRI SECARA KONTINYU
3) DAMPAK NEGATIF DR PEMANFAATAN SDA DPT
DIMINIMISASI
PERMASALAHAN AGROINDUSTRI
❑ KURANG TERSEDIANYA BAHAN BAKU YG CUKUP & KONTINYU
❑ KURANG NYATANYA PERAN AGROINDUSTRI DI PEDESAAN, KRN MASIH
TERKONSENTRASI DI PERKOTAAN
❑ KURANG KONSISTENNYA KEBIJAKA PEMERINTAH TERHADAP
AGROINDUSTRI
❑ KURANGNYA FASILITAS PERMODALAN (PERKREDITAN), JIK ADAPUN
PROSEDURNYA AMAT KETAT
❑ KETERBATASAN PASAR
❑ LEMAHNYA INFRASTRUKTUR
❑ KURANGNYA PERHATIAN TERHADP PENELITIAN & PENGEMBANGAN
❑ LEMAHNYA KETERKAITAN INDUSTRI HULU & HILIR
❑ KUALITAS PRODUKSI & PROSESING YG BELUM MAMPU BERSAING
❑ LEMAHNYA ENTERPRENEURSHIP
TUGAS
• BUAT POHON INDUSTRI UNTUK SEMUA
KOMODITI TERNAK, INDUSTRI HULU DAN
HILIR-NYA !!!

More Related Content

Similar to AGRIBISNIS

Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------Imo Priyanto
 
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------Imo Priyanto
 
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------Imo Priyanto
 
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.pptNasrunGayo2
 
02. Pemasaran dengan sistem agribisnis.pdf
02. Pemasaran dengan sistem agribisnis.pdf02. Pemasaran dengan sistem agribisnis.pdf
02. Pemasaran dengan sistem agribisnis.pdfDianFauzi3
 
agribisnis dan penyuluhan
agribisnis dan penyuluhanagribisnis dan penyuluhan
agribisnis dan penyuluhanLuna Qyu
 
Sistem Agribisnis Komoditas Stroberi
Sistem Agribisnis Komoditas StroberiSistem Agribisnis Komoditas Stroberi
Sistem Agribisnis Komoditas StroberiShofiyah Nada
 
Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.
Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.
Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.BimantaraOe
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxghaibgp
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxghaibgp
 
Potensi & Prospek Sektor Agribisnis
Potensi & Prospek Sektor AgribisnisPotensi & Prospek Sektor Agribisnis
Potensi & Prospek Sektor AgribisnisDennisaDianita
 
Krkp kebijakan dan program (yuti)
Krkp kebijakan dan program (yuti)Krkp kebijakan dan program (yuti)
Krkp kebijakan dan program (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
kebijakan dan program pangan (yuti)
 kebijakan dan program pangan (yuti) kebijakan dan program pangan (yuti)
kebijakan dan program pangan (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptSyahyuti Si-Buyuang
 
Perbaikan sistem tataniaga
Perbaikan sistem tataniagaPerbaikan sistem tataniaga
Perbaikan sistem tataniagaEkal Kurniawan
 

Similar to AGRIBISNIS (20)

Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
 
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
 
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
 
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
 
02. Pemasaran dengan sistem agribisnis.pdf
02. Pemasaran dengan sistem agribisnis.pdf02. Pemasaran dengan sistem agribisnis.pdf
02. Pemasaran dengan sistem agribisnis.pdf
 
agribisnis dan penyuluhan
agribisnis dan penyuluhanagribisnis dan penyuluhan
agribisnis dan penyuluhan
 
Ilmu Usahatani
Ilmu UsahataniIlmu Usahatani
Ilmu Usahatani
 
Sistem Agribisnis Komoditas Stroberi
Sistem Agribisnis Komoditas StroberiSistem Agribisnis Komoditas Stroberi
Sistem Agribisnis Komoditas Stroberi
 
Ptpt
PtptPtpt
Ptpt
 
Ma pendahuluan
Ma pendahuluanMa pendahuluan
Ma pendahuluan
 
Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.
Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.
Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.
 
Agroindustri
Agroindustri  Agroindustri
Agroindustri
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
Potensi & Prospek Sektor Agribisnis
Potensi & Prospek Sektor AgribisnisPotensi & Prospek Sektor Agribisnis
Potensi & Prospek Sektor Agribisnis
 
Krkp kebijakan dan program (yuti)
Krkp kebijakan dan program (yuti)Krkp kebijakan dan program (yuti)
Krkp kebijakan dan program (yuti)
 
kebijakan dan program pangan (yuti)
 kebijakan dan program pangan (yuti) kebijakan dan program pangan (yuti)
kebijakan dan program pangan (yuti)
 
Ekonomi pertanian 2012
Ekonomi pertanian 2012Ekonomi pertanian 2012
Ekonomi pertanian 2012
 
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
 
Perbaikan sistem tataniaga
Perbaikan sistem tataniagaPerbaikan sistem tataniaga
Perbaikan sistem tataniaga
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 

AGRIBISNIS

  • 1. AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI KULIAH 3 MANAJEMEN AGRIBISNIS By.Elfi Rahmi, S.Pt, MP
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6. KONSEP SISTEM PERTANIAN Secara sempit pertanian diartikan sebagai suatu kegiatan produktif yang menghasilkan komoditi pertanian. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi dan industri. ❖ Perkembangan pertanian dibagi dalam tiga tahap, yaitu : 1. Tahapan dimana manusia menganggap pertanian sebagai way of life. 2. Tahapan budidaya. 3. Tahapan dimana petani mulai memasukkan unsur bisnis
  • 7. 1. Tahapan dimana manusia menganggap pertanian sebagai way of life. KONSEP SISTEM PERTANIAN Dalam tahap ini manusia mengambil komoditi pertanian yang diperlukan dari alam (food gathering people), mereka berburu hewan, menebang pohon dan mengambil komoditi lain yang tersedia di alam tanpa membudidayakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini terjadi di awal kehidupan manusia sampai abad ke-15.
  • 8. 2. Tahapan budidaya. KONSEP SISTEM PERTANIAN Setelah abad ke-15 manusia sudah mulai mengusahakan suatu komoditi dengan cara budidaya di lahan yang mereka miliki, dekat dengan tempat tinggal mereka. Hal ini terjadi karena persediaan di alam sudah mulai berkurang. Dalam tahap ini mereka melakukan budidaya hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup (subsisten) tanpa tujuan komersil. Mereka sudah mulai menerapkan teknologi untuk menghasilkan berbagai produk yang sesuai dengan harapan.
  • 9. 3. Tahapan dimana petani mulai memasukkan unsur bisnis Memasuki abad ke-17 petani selain melakukan budidaya dan menggunakan teknologi dalam rangka mengusahakan terciptanya dan terbinanya kondisi lingkungan tumbuh (kesesuaian agrokesistem), mereka juga sudah memiliki tujuan komersil/unsur bisnis. Kegiatan pertanian dilakuan dengan cara efektif dan efisien untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. KONSEP SISTEM PERTANIAN
  • 10. Dalam memahami pertanian secara utuh, kita harus memahami pertanian sebagai suatu sistem. Sistem merupakan suatu kesatuan berbagai komponen yang mempunyai tujuan serta fungsi yang berbeda. Komponen-komponen tersebut satu sama lain saling terikat/ketergantungan dalam rangka mencapai tujuan dan fungsi yang sama dibawah satu koordinator.
  • 11. ❖ Komponen/subsistem dalam sistem pertanian terdiri dari : 1. Agroekosistem yang terdiri dari : tanah,perairan dan iklim (lingkungan teknis) 2. Komoditi yang diusahakan berupa tanaman ataupun hewan 3. Pelaku yang mengusahakan komoditi (Petani) 4. Kelembagaan pendukung produksi dan pasar SISTEM PERTANIAN
  • 12. Berdasarkan pemahaman sistem pertanian tersebut terungkap bahwa komoditi pertanian sangat bergantung pada alam, sehingga memiliki sifat : 1. Suplai musiman mengandung ketidakpastian 2. Beragam dalam kualitas dan kuantitas 3. Perishable (mudah rusak/busuk) dan Fragile (mudah rusak karena benturan) 4. Kamba : Voluminous Dalam mengantisipasi kendala tersebut diperlukan suatu konsep sistem agribisnis yang utuh. Konsep agribisnis yang utuh dapat dipahami apabila memandang agribinis sebagai suatu sistem.
  • 13. 1. Dicetuskan Davis and Golberg 1957 2. Masuk ke Thailand, Malaysia & Philipina 1960 3. Masuk ke Indonesia Tahun 1984 KONSEP AGRIBISNIS
  • 14. Definisi Agribisnis 1. John Davis and Ray Goldberg (1957) “Agribusiness is the sum total of all operations involved in the manufacture and distributions of farm supplies; produstion operations on the farm; and the storage, processing and distribution of farm commodities and items made from them” 2. E. Paul Roy (1979) “Agribusiness is the coordinating science of supplying agricultural production inputs and subsequently producing, processing and distributing food and fiber” 3. Kenneth D. Duft (1979) “…Agribusiness includes all business enterprises that buy from or sell to farmers. The transactions may involve either a product, a commodity, or a service and encomposses items such as : Productive resources (feed, seed, fertilizer, equipment, energy, machinery, etc) Agricultural commodities (all food and fiber) and Facilitative services (credit, insurance, marketing, storaging, processing, transportation, packging, distribution, etc) 4. Bungaran Saragih (1996) “Agribisnis merupakan cara baru melihat dan membangun pertanian dimana pembangunan ekonomi berbasis pertanian tidak hanya terbatas pada pada pembangunan subsistem usaha tani saja”.
  • 15. Konsep Sistem Agribisnis Subsistem Penunjang Subsistem Pengadaan & distribusi sarana dan prasarana Subsistem Produksi Pertanian Subsistem Pengolahan hasil pertanian Subsistem Pemasaran
  • 16. Sistem agribisnis mencakup empat Subsistem utama, yaitu: • Sub Sistem Pengadaan Sarana Produksi • Sub Sistem Budidaya Pertanian (On-farm) • Sub Sistem Penanganan dan Pengolahan hasil • Sub Sistem Pemasaran • Sub Sistem Pendukung (Prasarana dan Fasilitas) Untuk menunjang berjalannya dan terintegrasinya ke 4 subsitem tersebut maka dilengkapi dengan Sub Sistem Pendukung (Prasarana dan Fasilitas)
  • 17.  Sub Sistem Hulu (Pengadaan sarana);  Sub Sistem Budidaya Pertanian (On-farm)  Sub Sistem Hilir (Pengolahan hasil dan pemasaran); serta  Sub Sistem Pendukung (Prasarana dan Fasilitas) Sementara Bungaran Saragih mengelompokkan Sistem Agribisnis ke dalam 4 subsitem juga, yaitu
  • 18. Dua Unsur Pelaku Dalam Agribisnis 1. System Participant yang terlibat langsung dalam bisnis komoditas Pertanian 2. System Coordinator Lembaga/instansi baik formal maupun informal atau peraturan-peraturan yang memperlancar “Flow of Goods” pertanian
  • 19. Sub-Sistem Agribisnis Hulu • Industri pembenihan/ pembibitan tanaman/ hewan • Industri agrokimia • Industri agro otomotif Sub Sistem Usahatani • Usaha tanaman pangan dan holtikultura • Usaha tanaman perkebunan • Usaha peternakan Sub Sistem Pengolahan • Industri makanan, industri minuman • Industri rokok • Industri barang, serat nilam, industri biofarmaka • Industri agrowisata dan estetika Sub Sistem Pemasaran • Distribusi promosi, informasi pasar • Intelejen pasar • Kebijakan perdagangan • Struktur pasar Sub Sistem Jasa • Perkreditan dan Asuransi • Penelitian dan pengembangan • Transportasi dan pergudangan • Kebijakan pemerintah (mikro ekonomi, tata ruang, makro ekonomi) GAMBAR : LINGKUP PEMBANGUNAN SISTEM AGRIBISNIS
  • 20. Karakteristik Agribisnis • Agribisnis sebagai suatu “Sistem” • Agribisnis sebagai suatu “Bisnis” – Pasar adalah raja – Persaingan adalah aturan mainnya – Perubahan adalah sesuatu yang pasti
  • 21. • Pendekatan mikro mengkaji agribisnis lebih menekankan kepada pencapaian efisiensi, optimasi alokasi & penggunaan sumberdaya, serta berusaha memaksimalkan keuntungan • Pendekatan makro mengkaji agribisnis berdasarkan hubungannya dgn produk domestik bruto, peningkatan pendapatan nasional, peningkatan kesempatan berusaha, pemerataan distribusi pendapatan, peningkatan ekspor, upaya substitusi impor, inflasi, penurunan tingkat pengangguran serta hubungannya dgn komponen ekonomi makro lainnya.
  • 22. Sistem Agribisnis Nasional Faktor-faktor Makro Situasi Persaingan: Jumlah Tipe Perilaku Sumber daya alam Kompetitor Faktor Ekonomi: Struktur harga, margin, profit, harga pengganti, rintangan perdagangan Teknologi: Proses, Peralatan, Faktor Input, Hubungan Global, Nasional dan Local Sumber Daya Alam : Iklim, Lahan, Hambatan, Trend Komunitas: Sosial kapital, jumlah penduduk, upah, tenaga kerja Strategi Persaingan Nasional: Bagaimana kita bersaing sekarang ini dan besok? Dimensi strategi apa yang akan diprioritaskan? Modal apa yang dibutuhkan? Strategi Sumber Daya Nasional: Proteksi, komitmen, peramalan, eksplorasi ekonomi, akuisisi peluang yang dinamis dalam peningkatan mutu Strategi Sistem Riset dan Pengembangan Nasional : Teknologi dan pengetahuan, peramalan, pengembangan, peningkatan, pembagian Strategi Agribisnis Nasional: Kualitas, Produktivitas, Efisiensi Respon Konsumen, Inovasi, Keamanan dan Keandalan Pangan Kebijakan Produksi Nasional: Regulasi, Koordinasi Pelaku Agribisnis dan Pemerintah, Jaminan Keamanan, Kebijakan Permintaan dan Harga, Promosi Pasar, Pengelolaan Sumberdaya Alam, Kritik Sosial Kebijakan Produksi Lokal: Regulasi, Koordinasi Pelaku Agribisnis dan Pemerintah, Jaminan Keamanan, Kebijakan Permintaan dan Harga, Promosi Pasar, Pengelolaan Sumberdaya Alam, Kritik Sosial Strategi Perusahaan Agribisnis Kunci Keberhasilan: Competitive Advantage, Kemampuan bertahan dalam jangka panjang, Keberlanjutan mempertahankan usaha Sistem dan Prosedur Teknologi Kontrol Tujuan Operasional Keberlanjutan dan Potensi Kompetisi: Tidak dapat ditiru, Jalur ketergantungan, Kelangkaan, Kodefikasi, Keberlanjutan Cadangan Sumber Daya Lokal: Keterampilan, pengetahuan, produk, peralatan, proses, bantuan teknis, lahan, dan iklim
  • 23. Pertanian Berkebudayaan Industri Suatu sistem terpadu industri biologis yang merupakan hasil karya, cipta dan rasa manusia dalam memanfaatkan dan mengelola sumberdaya biologi beserta ekosistemnya; berorientasi pada efisiensi, produktivitas, kualitas serta nilai tambah secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan; melalui penerapan IPTEK dan manajemen agribisnis secara terpadu dan dinamis; dikerjakan oleh pelaku pertanian profesional yang memiliki etos kerja industri dan karakteristik sosial budaya bangsa ber-Pancasila; ditujukan bagi seluruh bangsa Indonesia yang berprinsip pada keadilan dan kesejahteraan (IPB, 1997)
  • 24. Level Operasional Sistem Agribisnis Lingkungan makro dan Kebijakan Sistem Komoditas Spesifik Pelaku Usaha
  • 25. Sistem Produksi dan Pemasaran Pangan Agricultural Input Sector Production Sector Processing- Manufacturing Sector
  • 26.
  • 27.
  • 28. Konsep Agribisnis PELAYANAN, PEMBINAAN, PRASARANA, FASILITAS/SARANA PEMBINA DAN PEMADU SISTEM AGRIBISNIS (“System Koordinator”) TIGA PILAR : PELAYANAN, PEMBINAAN, PENDAMPINGAN JEJARING 1. KELOMPOK BIROKRASI 2. KADIN, ASOSIASI, LSM 3. DUNIA PERGURUAN TINGGI, LEMBAGA DIKLAT 4. LEMBAGA KEUANGAN, BANK & NON BANK 5. LEMBAGA ASURANSI TEKNOLOGI PENDIDIKAN & PELATIHAN (P & P) R & D TEKNOLOGI PENDIDIKAN & PELATIHAN (P & P) R & D TEKNOLOGI PENDIDIKAN & PELATIHAN (P & P) R & D TEKNOLOGI PENDIDIKAN & PELATIHAN (P & P) R & D PERLINDUNGAN KONSUMEN STAKE HOLDER Penyedia Sarana Produksi Produksi Primer (On-Farm) Produksi Sekunder (Pengolahan) Produksi Tersier (Jasa dan Pemasaran) Pasar (Konsumen) Domestik dan Luar Negeri Koordinasi Vertikal Kemi- traan Kemi- traan Kemi- traan Kemi- traan
  • 29. Dimensi Strategis Agribisnis Pemerintah Lembaga Pendukung dan Perdagangan Lembaga Penelitian Lembaga Swadaya Masayarakat Pemasok Input Produksi Petani Industri Pengolahan Distributor dan Konsumen Kualitas dan Produktifitas Kemampuan Berinovasi Respon Konsumen yang Effisien Keamanan dan Reliabilitas Berbagi Sumberdaya Berbagi Tujuan Sumber: Wilk and Fensterseifer
  • 30.
  • 31.
  • 32. AGROINDUSTRI PENGERTIAN AGROINDUSTRI PERUSAHAAN YANG MEMPROSES BAHAN NABATI (BERASAL DARI TANAMAN) ATAU HEWANI (BERASAL ATAU DIHASILKAN OLEH HEWAN). PROSES YANG DITERAPKAN MENCAKUP PENGOLAHAN, PENGAWETAN MELALUI PERLAKUAN FISIK ATAU KIMIAWI, PENYIMPANAN, PENGEMASAN, DAN DISTRIBUSI. PRODUK AGROINDUSTRI, DAPAT BERUPA PRODUK AKHIR YANG SIAP DIKONSUMSI ATAU DIGUNAKAN OLEH MANUSIA (PRODUK JADI), ATAUPUN SEBAGAI PRODUK BAHAN BAKU BAGI INDUSTRI LAINNYA (PRODUK SETENGAH JADI).
  • 33. ARTI AGROINDUSTRI: MALASSIS (DALAM BOMBAL DAN CHALMIN, 1980): AGROINDUSTRI PANGAN SEBAGAI SUATU SISTEM YANG TERDIRI ATAS PERUSAHAAN YANG MENGOLAH ATAU MENTRANSFORMASI HASIL PERTANIAN DALAM RANGKA MENCUKUPI KEBUTUHAN PANGAN KONSUMEN. SELANJUTNYA, IA JUGA MENYATAKAN BAHWA, KEDUDUKAN INDUSTRI PENGOLAHAN PADA KOMPLEKS INDUSTRI-AGRO(COMPLEXE AGRO-ALIMENTAIRE, BAHASA PERANCIS), YANG TERDIRI ATAS: • INDUSTRI HULU (INDUSTRI PERALATAN UNTUK PERTANIAN, INDUSTRI SARANA PERTANIAN: ENERGI, PUPUK, BENIH/BIBIT, FITOSANITAIR, PRODUK VETERINER/PETERNAKAN: PAKAN TERNAK/IKAN, DAGING, TELUR), • INDUSRI PENGOLAHAN ATAU TRANSFORMASI, • INDUSTRI PENGEMASAN, • INDUSTRI TRANSPORTASI, • SERTA JASA PENUNJANG PERTANIAN (ADMINISTRASI, PERBANKAN, DAN PERDAGANGAN).
  • 34. Agroindustri merupakan sebuah sektor ekonomi yang meliputi : semua perusahaan, agen dan institusi yang menyedia kan segala kebutuhan pertanian, mengambil komoditas pertanian untuk diolah dan didistribusikan kepada konsumen. Nilai strategis agroindustri terletak pada posisinya sebagai jembatan yang menghubungkan antar sektor pertanian pada kegiatan hulu dan sektor industri pada kegiatan hilir. Pengembangan agroindustri secara cepat dan baik dapat meningkatkan : • jumlah tenaga kerja, pendapatan petani, volume ekspor dan devisa, pangsa pasar domestik dan internasional, nilai tukar produk hasil pertanian dan penyediaan bahan baku industri
  • 35. AGROINDUSTRI INDUSTRI PERALATAN DAN MESIN PERTANIAN (IPMP) INDUSTRI JASA SEKTOR PERTANIAN (IJSP) INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN (IPHP) Simposium Nasional Industri I (IPB, 1983) INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN (IPHP): 1) IPHP-TANAMAN PANGAN 2) IPHP-TANAMAN PERKEBUNAN 3) IPHP-HASIL HUTAN 4) IPHP-PERIKANAN 5) IPHP-PETERNAKAN
  • 36. INDUSTRI PERALATAN DAN MESIN PERTANIAN (IPMP) : 1) IPMP-BUDIDAYA PERTANIAN, SEPERTI: CANGKUL, TRAKTOR, SPRAYER, DLL. 2) IPMP-PENGOLAHAN, YANG MENCAKUP: MESIN PERONTOK PADI, MESIN PENGGILING PADI, MESIN PENGERING (DRYER), DLL. INDUSTRI JASA SEKTOR PERTANIAN (IJSP) 1) IJSP-PERDAGANGAN, MENCAKUP KEGIATAN: PENGANGKUTAN, PENGEMASAN, SERTA PENYIMPANAN BAIK BAHAN BAKU MAUPUN PRODUK HASIL INDUSTRI, TERUTAMA DARI INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN. 2) IJSP-KONSULTASI, KEGIATANNYA MELIPUTI SEGI PERENCANAAN, PENGELOLAAN SAMPAI PADA PENGAWASAN MUTU SERTA EVALUASI DAN PENILAIAN PROYEK. 3) IJSP-KOMUNIKASI, MENYANGKUT TEKNOLOGI PERANGKAT LUNAK YANG MELIBATKAN PENGGUNAAN KOMPUTER SERTA ALAT KOMUNIKASI MODERN LAINNYA.
  • 37. AGROINDUSTRI DAPAT: ➢ MENCIPTAKAN STRUKTUR PEREKONOMIAN YANG TANGGUH, EFISIEN, DAN FLEKSIBEL ➢ MENCIPTAKAN NILAI TAMBAH ➢ MENINGKATKAN PENERIMAAN DEVISA ➢ MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA, DAN ➢ MEMPERBAIKI PEMBAGIAN PENDAPATAN
  • 38. SAAT INI PEMBANGUNAN AGROINDUSTRI HARUS BERSIFAT BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE AGROINDUSTRIAL DEVELOPMENT) YAITU: PEMBANGUNAN AGROINDUSTRI YG BERDASARKAN PD KONSEP “KEBERLANJUTAN”, DIMANA AGROINDUSTRI YG DIBANGUN & DIKEMBANGKAN HRS MEMPERHATIKAN ASPEK MANAJEMEN & KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM CIRI-CIRINYA: 1) PRODUKTIVITAS & KEUNTUNGAN DITINGKATKAN & KONTINYU 2) SDA MENGHASILKAN BAHAN BAKU BAGI AGROINDUSTRI SECARA KONTINYU 3) DAMPAK NEGATIF DR PEMANFAATAN SDA DPT DIMINIMISASI
  • 39. PERMASALAHAN AGROINDUSTRI ❑ KURANG TERSEDIANYA BAHAN BAKU YG CUKUP & KONTINYU ❑ KURANG NYATANYA PERAN AGROINDUSTRI DI PEDESAAN, KRN MASIH TERKONSENTRASI DI PERKOTAAN ❑ KURANG KONSISTENNYA KEBIJAKA PEMERINTAH TERHADAP AGROINDUSTRI ❑ KURANGNYA FASILITAS PERMODALAN (PERKREDITAN), JIK ADAPUN PROSEDURNYA AMAT KETAT ❑ KETERBATASAN PASAR ❑ LEMAHNYA INFRASTRUKTUR ❑ KURANGNYA PERHATIAN TERHADP PENELITIAN & PENGEMBANGAN ❑ LEMAHNYA KETERKAITAN INDUSTRI HULU & HILIR ❑ KUALITAS PRODUKSI & PROSESING YG BELUM MAMPU BERSAING ❑ LEMAHNYA ENTERPRENEURSHIP
  • 40. TUGAS • BUAT POHON INDUSTRI UNTUK SEMUA KOMODITI TERNAK, INDUSTRI HULU DAN HILIR-NYA !!!