3. Struktur Pertanian
Berdasarkan Ruang Lingkup:
Pertanian dalam arti sempit meliputi tanaman pangan,
hortikultura, dan perkebunan.
Pertanian dalam arti luas meliputi pertanian dalam arti sempit
dan termasuk perikanan, peternakan, dan kehutanan
Berdasarkan Cara Pengusahan:
Pertanian rakyat adalah usaha pertanian yang dilakukan oleh
keluarga petani.
Pertanian perusahaan besar biasanya dilakukan pengelolaaan
secara lebih profesional, jelas struktur organisasinya, dan bentuk
badan usahanya formal
4. Perkembangan Pertanian Di Indonesia
🠶 Awalnya pertanian dilakukan hanya untuk dapat bertahan hidup,
masyarakat menanam apa saja yang diperlukan.
🠶 Kelompok masyarakat yang suka bercocok tanam mencari lahan yang
mudah ditanami sesuai dengan kebutuhan hidupnya.
🠶 Setiap tiga tahun mereka berpindah, sistem pertanian tersebut dikenal
dengan nama “berladang” yang berpindah-pindah (shifting cultivation).
🠶 Sistem bersawah di temukan, orang mulai bermukim ditempat yang
tetap. Pada persawahan ini, belum mengenal bajak, pengolahan tanah
dikenal dengan cara menginjak-injak tanah basah sampai menjadi
lumpur……..Lahir sistem usaha tani pekarangan dan tegalan yang
permanen.
🠶 Selanjutnya usaha pertanian menjalar ke semua arah baik kearah
pegunungan maupun pantai
5. 🠶 Di Jawa, sejak VOC menguasai Batavia, mulailah dilakukan penjualan
atau pemberian tanah yang luas oleh VOC kepada pihak-pihak yang
berjasa kepada Belanda.
🠶 VOC menentukan perdagangan monopoli dan melakukan gerakan
tanam kopi paksa terhadap penduduk, di Jawa Barat hingga tahun 1921
🠶 Tahun 1830 mulai dikenal tanaman tebu yang berkembang pesat di
Jawa.
🠶 Tahun 1839 mulai dikenal tanaman tembakau yang dipelopori oleh Mr.
Birnies’s yang mengerahkan 60 tenaga kerja, 500 mandor dan 350.000
penduduk pribumi
🠶 Dilakukan pengembangan sarana pertanian seperti irigasi dan
pendidikan untuk memenuhi tenaga rendahan di perusahaan kuat
Swasta Belanda .
🠶 Undang-undang Pokok Agraria mengenai pembagian tanah, telah
muncul sejak 1870, namun kenyataanya tanam paksa baru berakhir
tahun 1921
6. 🠶 Setelah Indonesia merdeka, kebijakan pemerintah terhadap
pertanian tidak banyak mengalami perubahan. Banyak tanah
yang dikuasai oleh penguasa dan pemilik modal besar.
🠶 Pada permulaan tahun 1970-an pemerintah Indonesia
meluncurkan program Revolusi Hijau yang dikenal dengan
program BIMAS. Tujuan utamanya untuk meningkatkan
produktivitas sektor pertanian.
🠶 Pada tahun 1998 usahatani di Indonesia mengalami
keterpurukan karena adanya krisis multi-dimensi.
🠶 Pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing,
berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi
7. 7
Tahap I Tahap I
I Tahap I
I
I Tahap IV
PERKEMBANGAN
PERTANIAN/
USAHATANI
Mengumpulkan/
Berburu/menangkap
Tidak pakai
saprotan
Menghasilkan
Segala macam
Kebutuhan
sendiri
Budidaya :
-Tanaman
- Hewan
Saprotan dr dlm
pertanian
Menghasilkan
Segala macam
Kebutuhan
sendiri
Budidaya &
Pengolahan
(sederhana)
Saprotan lebih byk
dr dlm pertanian
Menghasilkan
Segala macam
Kebutuhan sendiri
& Pasar
Tata Niaga
Lokal/Dalam Negeri
Budidaya
Saprotan dr
luar pertanian
Utk pasar,
Spesialisasi
Komoditi & fungsi
agribisnis
Pengolahan
Tata Niaga
Dalam Negeri
Ekspor
8. PROSPEK USAHA PERTANIAN DI INDONESIA
🠶 Amanat konstitusi & landasan politis UUD 1945 Ps 33
pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan
🠶 Sektor pertanian memberi sumbangan yg besar thd Product Domestic
Bruto (PDB)
🠶 Sektor pertanian merupakan sebagian besar mata pencaharian
penduduk Indonesia
🠶 Sektor pertanian mampu menyediakan keragaman menu pangan
konsumsi & gizi masyarakat
🠶 Sektor pertanian mampu mendukung sektor industri (industri hulu &
industri hilir)
🠶 Sektor pertanian merupakan salah satu penyumbang devisa negara
produk ekspor (bahan mentah)
8
9. ....PROSPEK USAHA PERTANIAN DI INDONESIA
🠶 Lokasinya di garis khatulistiwa, menyebabkan adanya
sinar matahari yg cukup bagi perkembangan sektor
budidaya pertanian
🠶 Kondisi lahan relatif subur
🠶 Keadaan sarana & prasarana (DAS, bendungan irigasi,
jalan, dll)
🠶 Adanya kemauan politik (good will) pemerintah yg masih
menempatkan sektor pertanian mjd sektor andalan.
9
10. Lemahnya permodalan
Kurangnya partisipasi lembaga-lembaga keuangan utk memberikan akses
permodalan bg pengusaha & calon pengusaha di bidang pertanian resiko
kredit macet
Kurang adanya jaminan produk pertanian akan terjual minimal dgn harga yg
sama dgn harga patokan terendah yg ditentukan & kurangnya jaminan
pemerintah untuk menjaga kestabilan harga produk pertanian.
Harga komoditas pertanian di pasar dunia terus mengalami penurunan
(supply bahan mentah melimpah, ttp permintaan menurun krn industri tjd
stagnasi produksi
Ketergantungan utk memproduksi bahan mentah nilai tambah produk
rendah
Besarnya ketidakpastian di sektor pertanian (tgt faktor alam
curah hujan, angin, suhu udara, hama, jenis tanah, dll)
resiko kerugian besar taksiran biaya tinggi
10
MASALAH UTAMA PENGEMBANGAN
USAHA PERTANIAN DI INDONESIA
11. Lambannya perluasan pasar produk pertanian (pasar dlm negeri & luar
negeri), krn :
1) Adanya “batas kejenuhan” konsumsi utk produk bahan panga sejenis
2) Elastisitas pendapatan bg produk pertanian relatif kecil
3) Sikap “import-minded” & pergeseran nilai-nilai penghargaan sosial yg
lebih bersifat materialistis dlm masy.
4) Semakin meluasnya restriksi yg dikenakan negara-negara yg potensial
utk menyerap produk pertanian (kuota, pajak, biaya pengiriman)
“competition power” produk pertanian
5) lemah dibandingkan produk sejenis & substitusi di negara tujuan
ekspor
6) Masih lemahnya saluran pemasaran & teknik pemasara di luar negeri
jaringan pemasaran terbatas
7) Adanya “ekonomi dgn biaya tinggi” (biaya sarana & prasarana,
birokrasi, penggajian tenaga ahli, rendahnya
8) nilai tukar rupiah, dll)
11
MASALAH UTAMA PENGEMBANGAN
USAHA PERTANIAN DI INDONESIA.......
12. Kurang terjaminnya kontinyuitas supply produk pertanian bg industri
pengolahan, krn sifat produksinya musiman & tdk tahan lama
Masih lemahnya jiwa kewirausahaan di bidang pertanian :
1. Jumlah pengusaha yg qualified dlm usaha pertanian masih sangat kurang
2. Masih kurangnya kreatifitas utk diversifikasi produk
3. Belum ada jalinan kerjasama yg optimal antar tingkatan manajemen
4. Orientasi pengusaha utk cepat menghasilkan & kurang berani spekulasi
5. Pengusaha krg lincah bergerak, krg kerja keras, tdk cepat tanggap & kurang
jeli melihat peluang baru
Masih belum dikuasainya teknologi madya & tinggi yg diperlukan dlm
pengembangan usaha pertanian, terutama dlm pengolahan hasil pertanian
mutu produk rendah & peralatan dari luar negeri biaya produksi tinggi
12
MASALAH UTAMA PENGEMBANGAN
USAHA PERTANIAN DI INDONESIA...................