Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
BPS Provinsi DKI Jakarta merilis angka kemiskinan dan ketimpangan di DKI Jakarta tahun 2019 berdasarkan hasil survei Susenas September 2019. Tingkat kemiskinan di DKI Jakarta pada September 2019 adalah 3,42% dan jumlah penduduk miskin adalah 362,3 ribu orang. Indeks ketimpangan Gini Ratio DKI Jakarta pada September 2019 adalah 0,391.
1. BERITA RESMI STATISTIK
Buyung Airlangga
Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta
Berdasarkan Hasil Susenas September 2019
Rabu, 15 Januari 2020
RILIS ANGKA KEMISKINAN DAN KETIMPANGAN DI DKI JAKARTA
TAHUN 2019
PROVINSI DKI JAKARTA
3. Metodologi Kemiskinan
3
Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kebutuhan dasar (basic needs
approach) Handbook on Poverty and Inequality: The World Bank, 2009.
Metode ini dipakai BPS sejak TAHUN 1998 supaya hasil penghitungan konsisten dan
terbanding dari waktu ke waktu (apple to apple).
Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per
bulan di bawah Garis Kemiskinan.
Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi
ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur
menurut garis kemiskinan (makanan & bukan makanan).
Sumber Data : Susenas. Mulai tahun 2011, survei dilaksanakan setiap bulan Maret dan
September
4. Komponen Garis Kemiskinan
4
Rp663.355
Rp440.538
DKI Jakarta
Nasional
1. GK Makanan => setara dengan pemenuhan kebutuhan
kalori 2100 kkal per kapita perhari. Paket komoditi
kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis
komoditi
2. GK Non Makanan => kebutuhan minimum untuk
perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan
(51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di
perdesaan)
Garis Kemiskinan berbeda untuk setiap
provinsi, pada September 2019:
●
Tidak Miskin
Miskin
Sangat Miskin (kronis)
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●
Hampir Miskin
●
●
● ● A
●
B
●
●
Komponen Garis Kemiskinan (GK):
Note: Metode yang sama digunakan BPS sejak tahun 1998
5. Tabel Kemiskinan
5
P0, P1, P2, dan Garis Kemiskinan DKI Jakarta
September 2017 – September 2019
Tahun P0 P1 P2
Garis Kemiskinan
GKM GKNM Total
September 2017 3,78 0,612 0,149 383.192 195.054 578.247
Maret 2018 3,57 0,514 0,106 394.158 198.949 593.108
September 2018 3,55 0,503 0,107 408.791 198.987 607.778
Maret 2019 3,47 0,497 0,111 429.915 207.345 637.260
September 2019 3,42 0,397 0,072 451.918 211.437 663.355
Perubahan
Sep 18 - Sep 19
0,13 0,106 0,035 10,55 6,26 9,14
Perubahan
Mar 19 - Sep 19
0,05 0,100 0,039 5,12 1,97 4,09
6. Perkembangan Kemiskinan
6
Perkembangan Kemiskinan di DKI Jakarta, 2011-2019
Persentase Penduduk Miskin pada September 2019 sebesar 3,42 persen,
menurun 0,05 persen poin dibanding Maret 2019 yang besarnya 3,47 persen.
Jumlah Penduduk Miskin pada September 2019 sebesar 362,30 ribu orang,
menurun 3,25 ribu orang dibanding Maret 2019 yang sebesar 365,55 ribu orang.
3,64 3,56 3,63 3,66 3,53 3,72 3,94 4,13 3,99
3,69 3,84 3,86 3,90 3,93 3,90 3,93 3,73 3,72 3,66 3,62
3,75 3,64 3,69 3,70
3,55
3,72
3,92
4,09
3,93
3,61
3,75 3,75 3,77 3,78 3,77 3,78
3,57 3,55 3,47 3,42
Mar-11 Sept
2011
Mar-12 Sept
2012
Mar-13 Sept
2013
Mar-14 Sept
2014
Mar-15 Sept
2015
Mar 2016 Sept
2016
Mar 2017 Sept
2017
Mar 2017 Sept
2017
Mar 2018 Sept
2018
Mar 2019 Sept
2019
Penduduk Miskin (Ratus Ribu Orang) Persentase (P0)
7. Tingkat Kemiskinan
7
Tingkat Kemiskinan (Po)
DKI Jakarta dan Indonesia, 2012- 2019 (%)
3,69 3,7 3,55 3,72 3,92 4,09 3,93 3,61 3,75 3,75 3,77 3,78 3,57 3,55 3,47 3,42
11,96 11,66 11,36 11,46 11,25 10,96 11,22 11,13 10,86 10,7 10,64 10,12 9,82 9,66 9,41 9,22
Maret
2012
Sept
2012
Maret
2013
Sept
2013
Maret
2014
Sept
2014
Maret
2015
Sept
2015
Maret
2016
Sept
2016
Maret
2017
Sept
2017
Maret
2018
Sept
2018
Mar
2019
Sept
2019
DKI JAKARTA INDONESIA
8. Komposisi Garis Kemiskinan,
September 2019
8
68,13%
GK Makanan
31,87%
GK Bukan Makanan
Selama Maret 2019 – September 2019,
Garis Kemiskinan naik sebesar 4,09
persen, yaitu dari Rp 637.260,- per
kapita per bulan pada Maret 2019
menjadi Rp 663.355,- per kapita per
bulan pada September 2019.
Peranan komoditi makanan terhadap
Garis Kemiskinan jauh lebih besar
dibandingkan peranan komoditi bukan
makanan. Pada September 2019,
komoditi makanan menyumbang sebesar
68,13 persen pada garis kemiskinan.
Tahun
Garis Kemiskinan (Rp/Kap/Bulan) Sumbangan Garis Kemiskinan (%)
Makanan
Bukan
Makanan Total Makanan Bukan
Makanan Total
September 2018 408.791 198.987 607.778 67,26 32,74 100,00
Maret 2019 429.915 207.345 637.260 67,46 32,54 100,00
September 2019 451.918 211.437 663.355 68,13 31,87 100,00
Perubahan Sept’18 – Sept’19 (%) 10,55 6,26 9,14 - - -
Perubahan Mar ‘19 – Sept’19 (%) 5,12 1,97 4,09 - - -
Catatan : Inflasi umum pada periode Maret 2019 – September 2019 sebesar 1,86
9. Komoditi yang Memberi Pengaruh Besar Terhadap Garis Kemiskinan
Maret 2019 – September 2019 (Persen)
9
Jenis Komoditi Maret 2019 September 2019 Perubahan
KOMODITI MAKANAN
Beras 14,88 13,15 -1,73
Rokok kretek filter 11,39 10,47 -0,92
Daging ayam ras 5,39 5,86 0,46
Telur ayam ras 4,50 4,62 0,12
Kembung 2,69 1,88 -0,81
Daging sapi 2,59 3,51 0,93
Mie instan 2,31 2,17 -0,14
Kopi bubuk & kopi instan (sachet) 2,06 2,10 0,04
Roti 1,42 1,60 0,18
Kue kering/biskuit 1,38 1,41 0,02
KOMODITI BUKAN MAKANAN
Perumahan 10,83 9,98 -0,84
Listrik 7,00 6,56 -0,44
Bensin 3,93 4,21 0,28
Pendidikan 1,69 1,90 0,22
Angkutan 1,44 1,46 0,02
10. 10
Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di DKI Jakarta, 2010 - 2019
0,450
0,599
0,459
0,499
0,557
0,629
0,388
0,387
0,600
0,517
0,274
0,457
0,433
0,488
0,612
0,510 0,503 0,497
0,397
0,109
0,147
0,103
0,129
0,151
0,169
0,073 0,069
0,131
0,104
0,044
0,083 0,075
0,097
0,149
0,110 0,107 0,111
0,072
Indeks Kedalaman (P1) Indeks Keparahan (P2)
Perkembangan P1 dan P2
12. Gini
Ratio
Metodologi Penghitungan Gini Ratio
Untuk mengukur ketimpangan/kesenjangan, BPS menggunakan
indikator Gini Ratio dan Distribusi menurut World Bank.
Rumus Gini Ratio adalah :
Koefisien Gini didasarkan pada kurva Lorenz, yaitu sebuah
kurva pengeluaran kumulatif yang membandingkan distribusi
dari nilai pengeluaran konsumsi dengan distribusi uniform
(seragam) yang mewakili persentase kumulatif penduduk.
𝑮 = 𝟏 −
𝒌=𝟏
𝒏
(𝑿𝒌 − 𝑿𝒌−𝟏)(𝒀𝒌 + 𝒀𝒌−𝟏)
G = Koefisien Gini (Gini Ratio)
Xk = Proporsi kumulatif dari penduduk untuk k = 0,1,2,… n
dengan X0 = 0 dan X1 = 1
Yk = Proporsi kumulatif dari pengeluaran untuk k = 0,1,2,… n
dengan Y0 = 0 dan Y1 = 1
12
13. Gini Ratio September 2019
13
0,391
turun 0,003 poin dibanding Gini Ratio Maret
2019 (0,394)
=======================================
14. 14
Tren Gini Ratio di DKI Jakarta, Maret 2016 – September 2019
0,411
0,397
0,413
0,409
0,394
0,39
0,394
0,391
Maret 2016 September
2016
Maret 2017 September
2017
Maret 2018 September
2018
Maret 2019 September
2019
Tren Gini Ratio
15. 15
Selain Gini Ratio ukuran ketimpangan lain yang sering digunakan adalah
persentase pendapatan pada kelompok penduduk 40 persen terbawah atau
yang dikenal dengan ukuran ketimpangan Bank Dunia.
Kategori ketimpangan Bank Dunia ditentukan dengan menggunakan kriteria
sebagai berikut:
Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40
persen terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk kurang
dari 12 persen dikategorikan ketimpangan pendapatan tinggi.
Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40
persen terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk di antara
12-17 persen dikategorikan ketimpangan pendapatan
sedang/menengah.
Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40
persen terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk lebih
dari 17 persen dikategorikan ketimpangan pendapatan rendah.
Ukuran Ketimpangan Bank Dunia
16. 16
40% Bawah 40% Menengah 20% Atas
Persentase Pendapatan Kelompok Penduduk,
Maret 2018– September 2019
Maret 2018 September 2018 Maret 2019 September 2019
17,16 17,42 17,30 17,52
36,03
36,33 36,09
35,46
46,81 46,25
46,61 47,01
Persentase Pendapatan Kelompok Penduduk
17. www.jakarta.bps.go.id
Terima Kasih
Jl. Salemba Tengah No. 36-38
(021) 31928493 BPS Provinsi DKI Jakarta (Page)
@bpsdkijakarta
bps3100@bps.go.id
(021) 3152004
BADAN PUSAT STATISTIK
PROVINSI DKI JAKARTA