SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
DISTRIBUSIPENDAPATANPENDUDUK
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2013
DISTRIBUSI PENDAPATAN PENDUDUK
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2013
Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 i
KATA PENGANTAR
Buku Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 ini merupakan
publikasi yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statisik Kota Palangka Raya bekerja sama dengan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Palangka Raya. Buku ini diterbitkan sebagai
respon terhadap permintaan data baik untuk kepentingan pemerintah maupun masyarakat
pengguna data.
Penyajian publikasi ini memuat data dan informasi untuk mengukur tingkat pemerataan
pendapatan penduduk Kota Palangka Raya beserta analisisnya seperti penentuan tingkat
ketimpangan pendapatan berdasarkan Kriteria Bank Dunia dan Koefisien Gini Rasio (Metode
Oshima) keadaan tahun 2013. Diharapkan buku ini dapat memberikan informasi sebagai acuan
dalam rangka perencanaan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan di Kota Palangka Raya.
Meskipun publikasi ini telah diupayakan kelengkapan dan penyempurnaan data yang
disajikan, namun masih belum dapat memenuhi kebutuhan pemakai data secara maksimal.
Untuk perbaikan publikasi ini tanggapan dan saran-saran dari pemakai sangat diharapkan.
Semoga penyajian data statistik ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama dalam
rangka menyusun dan melaksanakan pembangunan yang kita cita-citakan.
Palangka Raya, Oktober2014
Kepala Bappeda Kota Palangka Raya
Selaku Penanggung Jawab
H. RAHMADI HN
NIP. 19590518 198603 1 013
Kepala BPS Kota Palangka Raya
Selaku Ketua Tim Penyusun
SINDAI M.O. SEA, SE
NIP. 19580910 197803 2 001
Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………….......................………………………….............……………………………..
Daftar Isi ……………………………………………….......................……….................…………………...
Daftar Tabel ……………………………………………......................................…………………………..
Daftar Gambar …………………………………………………….........................................…………….
BAB I. Pendahuluan ……………………………….............……….......................………………………
1. Latar Belakang …………………………………….......................................…………………..….
2. Tujuan Penghitungan Gini Rasio dan Distribusi Pendapatan ….............................
3. Sumber data ………………………….............………………………........................……...……..
4. Metodologi pengukuran tingkat pemerataan …………...……........................…………
4.1. Kriteria Bank Dunia …………………………………….............…...........................………...
4.2. Kurva Lorenz …………………………………….......................…...........................………...
4.3. Gini Rasio ……………………………………………………............................................……...
BAB II. Distribusi Pendapatan
1. Pertumbuhan Ekonomi …………………………………………......…………..................……….
2. Proporsi Pendapatan ……………………………………………......…………...................………
BAB. III. Analisis Gini Rasio dan Distribusi Pendapatan ……………………............…………...
1. Gini Rasio …………..........…………………………………………….........…………............………..
2. Distribusi Pendapatan Penduduk ………………………………..…………................………..
2. Kurva Lorenz ………………………………..………….......………..............………...........………..
BAB IV. Penutup ……………………………………………………………….………….........................…..
Lampiran …………..…………………………………………………..............…………............……............
i
ii
iii
iv
1
1
4
4
5
6
6
7
8
9
10
11
12
14
15
18
20
Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Gini Rasio Kota Palangka Raya, 2011-2013 ………………………………..…………..………….
Tabel 2. Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya Menurut Kriteria Bank Dunia, 2011-
2013…....…………..............................................................................................……...
Tabel 3. Gini Rasio Kota Palangka Raya Menurut Tipe Daerah, 2013…………………....………….
Tabel 4. Gini Rasio Penduduk 10 tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha,
Kota Palangka Raya 2013 ..………………………………………………..…………………………..….
Tabel 5. Gini Rasio Penduduk 10 tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan,
Kota Palangka Raya 2013 .......................................................................................
Tabel 6. Gini Rasio Penduduk 10 tahun Keatas Menurut Pendidikan Yang Ditamatkan,
2013 …………............................................................................................................
21
21
21
22
22
23
Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 iv
DAFTAR GAMBAR
Grafik 1. 1. Kurva Lorenz ...............................................................................................
Grafik 2. 1. Pertumbuhan Ekonomi Kota Palangka Raya 2002-2013 (persen) ...............
Grafik 3. 1. Perkembangan Gini Rasio Kota Palangka Raya 2011-2013 ……………………...
Grafik 3. 2. Perkembangan Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya Menurut
Kriteria Bank Dunia, 2011-2013 ................................................................
Grafik 3. 3. Kurva Lorenz Kota Palangka Raya, 2013 ……………………..…………………………..
Grafik 3. 4. Kurva Lorenz Penduduk 10 Tahun Keatas Yang Bekerja, 2013 ………………...
6
9
12
15
16
17
BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan
Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan
perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Oleh karenanya
strategi pembangunan ekonomi suatu daerah pada umumnya diarahkan pada pertumbuhan
ekonomi yang tinggi. Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi umumnya menggunakan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan. PDRB ini merupakan gambaran dari
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor-sektor produksi pada suatu daerah dalam
kurun waktu satu tahun. Pertumbuhan ekonomi mensyaratkan PDRB yang mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan suatu
indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan pada suatu daerah.
Sejalan dengan salah satu tujuan pembangunan ekonomi yaitu untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat disertai pendistribusian pendapatan yang adil dan merata, maka yang
menjadi tujuan dasar pembangunan ekonomi tidak hanya untuk mengejar pertumbuhan
ekonomi, namun juga untuk menciptakan pemerataan pendapatan antar lapisan masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum tentu memberikan manfaat yang berarti bagi anggota
masyarakat yang paling miskin dan paling membutuhkan perbaikan taraf hidup. Dengan kata
lain pembangunan akan dikatakan berhasil apabila pertumbuhan ekonomi yang tinggi disertai
dengan pendistribusian pendapatan (income distribution) yang merata pada seluruh lapisan
masyarakat.
Fenomena ketimpangan distribusi pendapatan masih merupakan persoalan kompleks
yang dihadapi oleh negara-negara miskin dan berkembang di seluruh dunia termasuk
Indonesia. Dalam skala yang lebih kecil, persoalan ini juga dihadapi oleh daerah-daerah di
Indonesia hingga ke tingkat kabupaten/kota.
Seperti halnya dalam pembangunan ekonomi nasional, pembangunan ekonomi daerah
juga bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat di daerah. Pemerintah daerah
memiliki tanggung jawab besar untuk meningkatkan kinerja perekonomian daerah serta
memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat. Strategi pembangunan yang dilaksanakan di
Pendahuluan
Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 3
daerah harus mengacu pada karakteristik yang dimiliki daerah dengan mendayagunakan
potensi sumber daya manusia, sumber-sumber fisik serta kelembagaan lokal. Peran pemerintah
daerah dalam bentuk kebijakan pembangunan memiliki arti penting dalam menentukan
keberhasilan tujuan pembangunan ekonomi.
Kota Palangka Raya yang sedang membangun dalam kerangka otonomi daerah, juga
memikul tanggung jawab besar bagaimana mewujudkan laju pertumbuhan ekonomi yang
tinggi yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat yang lebih luas. Hal ini secara implisit
tercantum dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Palangka 2008-
2013, bahwa visi Kota Palangka Raya 2008-2028 adalah Terwujudnya Kota Palangka Raya
sebagai Kota Pendidikan, Jasa, dan Wisata Berkualitas, Tertata dan Berwawasan Lingkungan
Menuju Masyarakat Sejahtera sesuai Falsafah Budaya Betang. Yang dimaksud Masyarakat
Sejahtera salah satunya adalah menurunnya jumlah penduduk miskin dan berkurangnya
kesenjangan pendapatan. Pemerataan hasil-hasil pembangunan pada seluruh lapisan
masyarakat diharapkan mampu mengurangi jumlah penduduk miskin, mengurangi angka
pengangguran dan mempersempit tingkat kesenjangan sosial ekonomi antar penduduk.
Untuk dapat menyusun perencanaan pembangunan yang kokoh yang bermuara pada
kepentingan rakyat pada umumnya, dan khususnya pada peningkatan kesejahteraan rakyat,
pemerintah daerah memerlukan dukungan ketersediaan data dan informasi yang lengkap,
akurat, dan up to date. Salah satu data yang sangat penting dan berguna dalam rangka
perencanaan pembangunan tersebut adalah Gini Rasio (Koefisien Gini) yang menggambarkan
tingkat ketimpangan pendapatan antarpenduduk dan Distibusi Pendapatan menurut kriteria
Bank Dunia (World Bank Criteria). Kebutuhan data sosial ekonomi, khususnya mengenai tingkat
kesejahteraan masyarakat perlu dipenuhi untuk mengetahui apakah hasil-hasil pembangunan
telah dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat secara merata.
Setiap wilayah baik negara, provinsi maupun kabupaten/kota yang melakukan
pembangunan pada akhirnya akan menuju pada peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat secara merata. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan menjadi lebih berarti jika
diikuti pemerataan atas hasil-hasil pembangunan. Berbagai kebijakan ekonomi untuk
peningkatan produksi akan lebih berarti jika manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas.
Oleh karena itu orientasi pemerataan hasil-hasil pembangunan seharusnya menjadi muara dari
seluruh kegiatan perekonomian suatu daerah.
Pendahuluan
Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 4
Salah satu keluhan pembanguan yang sering dibicarakan bahkan terasakan sampai lapis
bawah adalah bahwa hasil-hasil pembangunan tidak bisa ternikmati secara merata, antara desa
dan kota, antar daerah, antar sektor dan antar golongan pendapatan. Hal inilah yang biasa
disebut ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial, dan lebih lanjut kalau tidak dicegah
secara cermat akan mengarah kepada keangkuhan dan menimbulkan kecemburuan sosial.
Dengan memperhatikan perkembangan sosial ekonomi yang terjadi selama ini, banyak
ahli ekonomi berpendapat bahwa penanggulangan ketimpangan pendapatan ini tidak saja
penting dan perlu ditinjau dari sudut pertimbangan moral, tetapi mendesak pula untuk ditinjau
dari ancaman ketegangan sosial atau kecemburuan sosial yang terselubung didalamnya.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi seringkali dibarengi kenaikan atau membesarnya tingkat
ketimpangan pendapatan (semakin tidak merata). Pertumbuhan ekonomi yang pesat bukan
saja membawa ketimpangan pendapatan yang tinggi tetapi juga menimbulkan kemiskinan pada
sebagian penduduk.
2. Tujuan Penghitungan Gini Rasio dan Distribusi Pendapatan
Penghitungan Gini Rasio dan Distribusi Pendapatan (menurut kriteria Bank Dunia)
penduduk Kota Palangka Raya adalah untuk mendapatkan data/informasi tentang besarnya
ketimpangan pendapatan masyarakat dan tingkat pemerataannya pada tahun 2013. Untuk
memperoleh informasi yang lebih detail, dihitung pula Gini Rasio penduduk berumur 10 tahun
ke atas yang bekerja menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan, jenis lapangan usaha utama
dan status pekerjaan pada lapangan usaha utama. Informasi ini sangat dibutuhkan untuk
memperoleh gambaran mengenai tingkat pemerataan pendapatan pada masing-masing sektor
ekonomi dan tingkatan pendidikan terutama pada penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja
3. Sumber Data
Sumber data utama yang digunakan dalam penghitungan Gini Rasio dan Distribusi
Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya tahun 2013 adalah hasil Survei Sosial Ekonomi
Nasional (SUSENAS). SUSENAS secara rinci mengumpulkan data dan informasi tentang keadaan
rumahtangga dan anggota rumahtangga (individu) dan pengeluaran makanan dan non
makanan rumahtangga.
Pendahuluan
Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 5
Dalam penghitungan gini rasio dan distribusi pendapatan, idealnya adalah
menggunakan data pendapatan. Namun karena sulitnya mendapatkan informasi pendapatan
yang lengkap dari responden, menyebabkan data pengeluaran lebih banyak dipakai. Data
pengeluaran dipakai sebagai proksi untuk memperoleh data pendapatan, meskipun data
pengeluaran masih mengandung beberapa keterbatasan, antara lain kurang terekamnya
pengeluaran konsumsi di luar rumah dan kurang mencakup kelompok lapisan atas. Namun data
pengeluaran yang dikumpulkan ini masih relatif lebih mendekati keadaan sebenarnya
dibandingkan dengan data pendapatan.
Penggunaan data pengeluaran sebagai proksi pendapatan sering menimbulkan
perdebatan. Permasalahan yang sering timbul adalah :
a. kebiasaan seseorang/rumahtangga yang selalu memenuhi kebutuhan konsumsinya dengan
sistem utang sehingga pengeluaran konsumsi rumahtangga tidak mencerminkan pendapatan
rumahtangga yang sesungguhnya,
b. pada suatu level tertentu konsumsi seseorang/rumahtangga kemungkinan tidak banyak
mengalami perubahan dari waktu ke waktu, sehingga apabila data ini digunakan untuk
membandingkan tingkat perubahan pemerataan pendapatan dari waktu ke waktu hampir
tidak berubah.
Namun demikian bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, data Susenas ini dirasakan
adalah yang paling mendekati kondisi sosial ekonomi masyarakat.
4. Metodologi Pengukuran Tingkat Pemerataan
Dari berbagai studi yang dilakukan oleh para ahli mengenai pemerataan pendapatan
penduduk, terdapat beberapa metode untuk mengukur tingkat pemerataan pendapatan. Mulai
dari metode statistik yang sederhana (seperti range, standar deviasi, indeks bowley, koefisien
variasi, dan lain sebagainya) sampai pada metode empiris (seperti indeks Theil, indeks Oshima,
indeks Kuznet, kurva Lorenz dan lain-lain). Diantara metode-metode tersebut di atas, terdapat
dua metode yang populer digunakan baik di Indonesia maupun di beberapa negara, yaitu
ukuran kriteria Bank Dunia dan Koefisien Gini (Gini Rasio).
Pendahuluan
Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 6
4.1. Kriteria Bank Dunia
Ukuran ketimpangan pendapatan dengan menggunakan kriteria Bank Dunia cukup
sederhana dan mudah penghitungannya, yaitu berdasarkan persentase pendapatan yang
diterima oleh 40 persen penduduk berpendapatan rendah terhadap total pendapatan
seluruh penduduk.
Kriteria ketimpangan menurut Bank Dunia adalah sebagai berikut:
a. Bila 40 persen penduduk dengan pendapatan terendah menerima kurang dari 12
persen dari pendapatan total, maka ketimpangan pendapatan yang terjadi di suatu
daerah adalah tinggi.
b. Bila 40 persen penduduk dengan pendapatan terendah menerima 12 - 17 persen dari
pendapatan total, maka ketimpangan pendapatan yang terjadi di suatu daerah adalah
sedang.
c. Bila 40 persen penduduk dengan pendapatan terendah menerima lebih dari 17 persen
dari pendapatan total, maka ketimpangan pendapatan yang terjadi di suatu daerah
adalah rendah.
Kriteria Bank Dunia tersebut dihitung berdasarkan rumus statistik, yaitu perhitungan
“desil”.
4.2. Kurva Lorenz
Kurva Lorenz memperlihatkan hubungan kuantitatif antara persentase penerimaan
pendapatan penduduk dengan persentase pendapatan yang benar-benar diperoleh
selama kurun waktu tertentu.
Gambar 1.1. Kurva Lorenz
Dari gambar di atas, sumbu horizontal menggambarkan persentase kumulatif
penduduk, sedangkan sumbu vertikal menyatakan bagian dari total pendapatan yang
diterima masing-masing persentase penduduk tersebut. Sedangkan garis diagonal di
%pendapatan
% penduduk0
Pendahuluan
Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 7
tengah disebut garis kemerataan sempurna. Setiap titik pada garis diagonal merupakan
tempat kedudukan persentase penduduk yang sama dengan persentase penerimaan
pendapatan.
Semakin jauh jarak garis kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat
ketidakmerataannya. Sebaliknya semakin dekat jarak kurva Lorenz dari garis diagonal,
semakin tinggi tingkat pemerataan distribusi pendapatannya.
4.3. Gini Rasio
Formula yang digunakan untuk menghitung tingkat pemerataan pendapatan dari
koefisien gini atau Gini Rasio (GR) adalah :
000.10
)(
1
1
1




 ii
k
i
i QQP
G
dimana : G = GR (Gini Rasio)
P = Persentase penduduk
Q = Persentase kumulatif pengeluaran
Nilai Gini Rasio berada antara 0 dan 1. Bila nilai GR bergerak mendekati 0 (nol)
berarti tingkat pemerataan bertambah baik atau tingkat ketimpangan yang terjadi rendah,
dan apabila nilai GR bergerak mendekati 1 (satu) berarti tingkat ketimpangan yang terjadi
tinggi.
Ketimpangan pendapatan berdasarkan nilai Gini rasio menurut Oshima sebagai
berikut:
a. Tingkat ketimpangan pendapatan dikatakan rendah apabila nilai GR antara 0 – 0,3
b. Tingkat ketimpangan pendapatan kategori sedang apabila nilai GR antara 0,3 – 0,5
c. Tingkat ketimpangan pendapatan tinggi apabila nilai GR lebih besar dari 0,5
BAB II
DISTRIBUSI PENDAPATAN
Distribusi Pendapatan
Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 9
BAB II
DISTRIBUSI PENDAPATAN
1. Pertumbuhan Ekonomi
Proses pembangunan ekonomi selalu dihadapkan pada permasalahan antara lain
tentang pertumbuhan ekonomi, keseimbangan dalam struktur ekonomi, serta pemerataan
distribusi pendapatan. Beberapa pakar ekonomi merasa khawatir bahwa pertumbuhan
ekonomi yang tinggi bisa mempertegas ketimpangan distribusi pendapatan dan memanasnya
suhu perekonomian suatu wilayah.
Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah gambaran makro mengenai hasil dari proses
pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh seluruh stake holders, baik pemerintah, dunia
usaha maupun masyarakat menuju keadaan yang lebih baik. Pada tahun 2013, Kota Palangka
Raya mengalami percepatan pembangunan ekonomi. Hal ini ditunjukkan dengan besaran
pertumbuhan ekonomi sebesar 7,72 persen. Ini merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi
selama satu dekade terakhir.
Selama periode 2009 – 2013, pertumbuhan ekonomi Kota Palangka Raya mengalami
peningkatan rata-rata sebesar 6,95 persen pertahun. Besaran pertumbuhan sebesar itu relatif
cukup besar yang mengindikasikan perekonomian Kota Palangka Raya cukup stabil dan terus
meningkat. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi ini sangat ini diperlukan untuk
menggerakkan dan memacu pembangunan di berrbagai bidang sekaligus mendorong
terwujudnya pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
Gambar 2.1. Pertumbuhan Ekonomi Kota Palangka Raya
2002-2013 (persen)
Sumber: BPS Kota Palangka Raya
1.56
3.63
5.33 5.45 5.51 5.69
6.09
5.55
6.95 6.99 7.56
7.72
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
9.00
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Distribusi Pendapatan
Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 10
2. Proporsi Pendapatan
Distribusi pendapatan dalam suatu masyarakat idealnya harus merata. Menurut Kuznet,
distribusi pendapatan dikatakan betul-betul merata apabila setiap kelompok rumahtangga atau
penduduk dalam setiap desil proporsi pendapatannya harus sama dengan 1/10 (10 persen). Hal
ini berarti bahwa mereka yang menerima 10 persen pendapatan paling bawah jumlahnya kira-
kira sama dengan 10 persen jumlah penduduk; yang menerima pendapatan 20 persen paling
bawah jumlahnya sama dengan 20 persen jumlah penduduk, dan begitu seterusnya.
Namun pada kenyataan tidaklah semudah itu penerapannya pada suatu wilayah.
Kesenjangan distribusi pendapatan untuk kelompok tertentu tetap masih ada. Hal ini salah
satunya disebabkan oleh monopoli pada berbagai bidang usaha oleh sekelompok orang yang
memiliki modal besar, sehingga kelompok ini mendominasi pendapatan. Sementara itu
kelompok dengan pendapatan rendah akan semakin memperoleh proporsi yang lebih kecil.
Seringkali kelompok dengan pendapatan rendah ini tidak merasakan adanya ketimpangan
karena merasa pendapatan mereka secara absolut meningkat dari waktu ke waktu. Namun
apabila dihitung menurut porsi pendapatan yang mereka terima terhadap total pendapatan di
suatu daerah, porsi pendapatan mereka mengalami penurunan atau dengan kata lain
ketimpangan pendapatan makin melebar.
BAB III
ANALISIS GINI RASIO
DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN
KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Analisis Gini Rasio
Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 12
BAB III
ANALISIS GINI RASIO DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN
KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Gini Rasio (GR) dan distribusi pendapatan kriteria Bank Dunia ini dihitung berdasarkan
data pengeluaran yang diperoleh dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2013.
Data tersebut disajikan menurut berbagai karakteristik, yaitu :
 GR menurut total penduduk
 GR menurut daerah perkotaan dan perdesaan
 GR menurut lapangan usaha utama
 GR menurut status pekerjaan utama
 GR menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan
1. Gini Rasio (GR)
Secara umum tingkat ketimpangan di Kota Palangka Raya termasuk dalam kategori
sedang, atau dengan kata lain pembagian pendapatan yang diterima penduduk agak kurang
merata. Hal ini tergambar dari GR Kota Palangka Raya pada tahun 2013 sebesar 0,352. Iika
dilihat perkembangannya selama kurun waktu tiga tahun terakhir, terdapat kecenderungan
tingkat ketidakmerataan pendapatan penduduk di Kota Palangka Raya semakin meningkat. Hal
ini terlihat dari nilai GR yang semakin menjauhi angka nol.
Gambar 3.1. Perkembangan Gini Rasio Kota Palangka Raya
2011-2013
Sumber: BPS Provinsi Kalteng
0.308
0.319
0.352
0.300
0.310
0.320
0.330
0.340
0.350
0.360
2011 2012 2013
Analisis Gini Rasio
Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 13
GR penduduk umur 10 tahun ke atas yang bekerja termasuk dalam kategori sedang,
yaitu sebesar 0,359. Artinya bahwa tingkat ketimpangan pendapatan untuk penduduk yang
bekerja tergolong sedang, atau pembagian pendapatan penduduk untuk kelompok ini agak
kurang merata.
a. Gini Rasio antar daerah perkotaan dan perdesaan
Kota Palangka Raya walaupun termasuk dalam wilayah administrasi kota namun
tidak semua daerahnya termasuk dalam kategori perkotaan. Dari segi ketersediaan
fasilitas umum dan akses wilayah masih ada beberapa daerah di Kota Palangka Raya
yang termasuk dalam kategori perdesaan. Tingkat ketimpangan pendapatan antara
daerah perkotaan dan perdesaan pun berbeda. Di daerah perkotaan pembagian
pendapatan cenderung kurang merata dibanding daerah perdesaan. Di daerah
perdesaan tingkat ketimpangan pendapatan tergolong rendah. Hal ini terlihat dari
nilai GR daerah perkotaan sebesar 0,361 sedangkan nilai GR daerah perdesaan
hanya sebesar 0,221.
b. Gini Rasio antar lapangan usaha
Tingkat ketimpangan pendapatan pada masing-masing lapangan usaha menurut
kriteria Oshima bervariasi antar lapangan usaha. Dari 9 lapangan usaha, 6 sektor
diantaranya tingkat ketimpangan pendapatannya termasuk dalam kategori sedang.
Nilai GR untuk 6 sektor tersebut diantara 0,3 - 0,5 yaitu sektor Pertanian; Industri
Pengolahan; Konstruksi; Perdagangan, Hotel dan Rumah Makan; Transportasi,
Informasi dan Komunikasi; serta Jasa-jasa. Untuk sector Pertambangan dan
Penggalian tingkat ketimpangannya tergolong tinggi dengan nilai GR 0,622,
sedangkan 2 sektor lainnya yaitu sektor Listrik, Gas dan Air Bersih; dan sektor
Keuangan dan Asuransi tingkat ketimpangan pendapatannya tergolong rendah.
GR tertinggi yaitu pada sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 0,622. Hal ini
berarti tingkat ketimpangan pendapatan diantara penduduk yang bekerja di sektor
Pertambangan dan Pengalian sangat tinggi. Nilai GR tertinggi kedua adalah sektor
Konstruksi sebesar 0,373. Kedua sektor ini nilai GR nya diatas nilai GR total
penduduk yang bekerja.
Analisis Gini Rasio
Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 14
c. Gini Rasio antar status pekerjaan
Berdasarkan hasil Susenas 2013 Kota Palangka Raya, lebih dari 50 persen penduduk
10 tahun keatas yang bekerja berstatus sebagai buruh/karyawan/pegawai.
Persentase terbesar kedua adalah mereka yang berstatus sebagai berusaha sendiri.
Jika dilihat tingkat ketimpangan pendapatannya, pada masing-masing status
pekerjaan tergolong sedang dengan nilai GR diantara 0,3 – 0,5. Kecuali untuk
mereka yang berstatus berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar, tingkat
ketimpangan pendapatannya tergolong rendah dengan nilai GR 0,258.
d. Gini rasio antar tingkat pendidikan yang ditamatkan
Pembagian pendapatan menurut angka GR untuk penduduk 10 tahun ke atas
dengan latar belakang pendidikan yang berbeda cenderung sama. Nilai GR ini
tergolong sedang menurut Oshima untuk seluruh latar belakang pendidikan, kecuali
untuk mereka yang berpendidikan Diploma tingkat ketimpangan pendapatannya
tergolong rendah.
Bila ditinjau menurut besar kecilnya angka GR maka dua jenis golongan pendidikan
dengan GR yang paling rendah adalah Diploma (0,266). Rendahnya GR pada latar
belakang pendidikan ini menunjukkan upah yang diterima relatif merata. Sedangkan
GR terbesar adalah penduduk yang bekerja dengan latar belakang pendidikan SMA
sederajat (0,351) dan penduduk yang tidak Pernah Sekolah/Tidk/Belum Tamat
SD/MI (0,330).
2. Distribusi Pendapatan Penduduk
Selain berdasarkan nilai Gini Ratio, tingkat pemerataan pendapatan penduduk dapat
juga ditentukan berdasarkan kriteria Bank Dunia. Pada tahun 2013 menurut total penduduk,
kelompok 40 persen penduduk berpenghasilan rendah (masyarakat lapis bawah) menyerap
sebanyak 18,50 persen dari total pendapatan, kelompok 40 persen penduduk berpenghasilan
menengah mendapat 38,09 persen dan kelompok 20 persen penduduk berpenghasilan tinggi
mendapat 43,41 persen. Apabila diumpamakan dengan pembagian 100 potong kue, maka
pembagian kue adalah 40 orang berpenghasilan terendah hanya mendapat 19 potong kue, 40
orang berpenghasilan menengah mendapat 38 potong kue dan 20 orang dengan penghasilan
tertinggi medapat 43 potong kue. Berdasarkan kriteria Bank Dunia, kondisi tersebut dapat
dikatakan bahwa distibusi pendapatan di Kota Palangka Raya tahun 2013 masih tergolong
Analisis Gini Rasio
Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 15
merata, dimana penduduk kelompok berpenghasilan rendah menerima lebih dari 17 persen
dari total pendapatan.
Sejalan dengan perkembangan nilai GR selama tiga tahun terakhir, tingkat pemerataan
pendapatan menurut kriteria Bank Dunia pada periode yang sama juga menunjukkan
kecenderungan semakin menurunnya tingkat pemerataan pendapatan penduduk di Kota
Palangka Raya. Porsi pendapatan yang diterima kelompok lapis bawah, persentasenya semakin
menurun, dan sebaliknya porsi pendapatan yang diterima kelompok lapis atas semakin
meningkat persentasenya. Untuk kelompok lapisan menengah cenderung stabil porsi
pendapatan yang diterimanya. Pada tahun 2011 kelompok lapis bawah masih menikmati 20,86
persen dari total pendapatan. Namun di tahun 2013 porsi yang diterima oleh kelompok ini
semakin menurun menjadi 18,50 persen dari total pendapatan. Walaupun masih tergolong
merata distribusi pendapatannya, dikhawatirkan beberapa tahun ke depan porsi pendapatan
yang diterima kelompok lapis bawah akan semakin menurun. Hal ini akan berakibat pada
meningkatnya ketimpangan dalam distribusi pendapatan penduduk di Kota Palangka Raya.
Gambar 3.2. Perkembangan Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya
Menurut Kriteria Bank Dunia, 2011-2013
Sumber: BPS Provinsi Kalteng
0%
20%
40%
60%
80%
100%
2011 2012 2013
20.86 20.07 18.50
39.09 39.13 38.09
40.05 40.80 43.41
20 % Kelompok penduduk penghasilan tinggi
40 % Kelompok penduduk penghasilan menengah
40 % Kelompok penduduk penghasilan rendah
Analisis Gini Rasio
Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 16
3. Kurva Lorenz
Kurva Lorenz memperlihatkan hubungan kuantitatif antara persentase penerimaan
pendapatan penduduk dengan persentase pendapatan yang benar-benar diperoleh selama
kurun waktu tertentu. Semakin jauh jarak garis kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi
tingkat ketidakmerataannya. Sebaliknya semakin dekat jarak kurva Lorenz dari garis diagonal,
semakin tinggi tingkat pemerataan distribusi pendapatannya.
Tingkat pemerataan pendapatan penduduk Kota Palangka Raya pada tahun 2013 jika
digambarkan dengan Kurva Lorenz terlihat seperti gambar berikut.
Gambar 3.3. Kurva Lorenz Kota Palangka Raya, 2013
Kurva Lorenz Kota Palangka Raya tahun 2013 terlihat berhimpit dengan garis diagonal (garis
pemerataan sempurna). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemerataan pendapatan Kota
Palangka Raya termasuk dalam kategori merata.
Untuk Kurva Lorenz penduduk 10 tahun keatas yang bekerja garis kurva tidak
berhimpit dengan garis pemerataan sempurna, seperti terlihat pada gambar berikut. Namun
demikian masih bisa dikategorikan merata karena garis kurva tidak terlalu jauh dari garis
diagonal.
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
%
p
e
n
d
a
p
a
t
a
n
% penduduk
Analisis Gini Rasio
Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 17
Gambar 3.4. Kurva Lorenz Penduduk 10 Tahun Keatas Yang Bekerja, 2013
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00
%
p
e
n
d
a
p
a
t
a
n
% penduduk
BAB IV
PENUTUP
Penutup
Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 19
BAB IV
PENUTUP
Salah satu indikator dari keberhasilan pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan
ekonomi yang tinggi. Namun pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut harus dibarengi
dengan pemerataan pendapatan masyarakat, sehingga hasil-hasil pembangunan tersebut dapat
dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat agar tidak berdampak pada kesenjangan sosial.
Untuk mengukur itu semua, penghitungan distribusi pendapatan dan Gini Rasio
sangat diperlukan. Dari analisis distribusi pendapatan dan Gini Rasio Kota Palangka Raya tahun
2013, digambarkan bahwa secara umum tingkat ketimpangan pendapatan penduduk tergolong
sedang apabila merujuk pada kriteria Oshima. Hal ini terbukti dengan angka GR yang hampir
seluruhnya bernilai 0,3 – 0,5, baik untuk total penduduk, maupun antar lapangan usaha,
pendidikan dan status pekerjaan. Namun menurut kriteria Bank Dunia, distribusi pendapatan
penduduk Kota Palangka Raya tahun 2013 sudah terbagi secara merata. Hal ini terlihat dengan
porsi pendapatan yang diterima oleh kelompok lapis bawah porsinya lebih dari 17 persen dari
total pendapatan penduduk. Demikian juga jika digambarkan dengan Kurva Lorenz, garis kurva
berhimpit dengan garis pemerataan sempurna yang berarti distribusi pendapatan penduduk di
Kota Palangka Raya termasuk dalam kategori merata.
Namun jika dilihat kondisi tiga tahun terakhir, terdapat kecenderungan tingkat
pemerataan pendapatan semakin menurun. Hal ini bisa dilihat dari nilai GR selama 2011-2013
yang nilainya semakin menjauhi nol. Demikian pula menurut kriteria Bank Dunia, porsi
pendapatan yang diterima kelompok lapis bawah semakin menurun persentasenya, sedangkan
porsi yang diterima kelompok lapis atas semakin meningkat. Kondisi ini berbanding terbalik
dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Palangka Raya yang dalam kurun waktu yang sama
selalu menunjukkan peningkatan. Hal ini harus menjadi perhatian bagi pemerintah daerah
dalam mengambil langkah kebijakan agar keberhasilan pembangunan ekonomi dibarengi pula
dengan pemerataan pendapatan masyarakat sehingga tujuan pembangunan yaitu terwujudnya
Masyarakat Sejahtera dapat tercapai.
LAMPIRAN
Lampiran
Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 21
Tabel 1. Gini Rasio Kota Palangka Raya , 2011-2013
No. Tahun Gini Rasio
1 2 3
1 2011 0,308
2 2012 0,319
3 2013 0,352
Tabel 2. Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya Menurut Kriteria Bank Dunia, 2011-2013
No. Kelompok penduduk 2011 2012 2013
1 2 3
1 40 % Kelompok penduduk
penghasilan rendah 20,86 20,07 18,50
2 40 % Kelompok penduduk
penghasilan menengah 39,09 39,13 38,09
3 20 % Kelompok penduduk
penghasilan tinggi 40,05 40,80 43,41
Tabel 3. Gini Rasio Kota Palangka Raya Menurut Tipe Daerah, 2013
No. Tipe daerah Gini Rasio
1 2 3
1 Kota 0,361
2 Desa 0,221
3 Kota+Desa 0,352
Lampiran
Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 22
Tabel 4. Gini Rasio Penduduk 10 tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha, Kota
Palangka Raya 2013
No. Lapangan Usaha Gini Rasio
1 2 3
1 Pertanian 0,306
2 Pertambangan & Penggalian 0,622
3 Industri Pengolahan 0,354
4 Listrik & Gas 0,277
5 Konstruksi 0,373
6
Perdagangan, Hotel dan
Rumah Makan
0,331
7
Transportasi, Pergudangan,
Informasi, dan Komunikasi
0,353
8 Keuangan & asuransi 0,191
9 Jasa dan lainnya 0,344
Tabel 5. Gini Rasio Penduduk 10 tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan, Kota
Palangka Raya 2013
No. Status Pekerjaan Gini Rasio
1 2 3
1 Berusaha sendiri 0,350
2
Berusaha dibantu buruh tidak
tetap/tidak dibayar
0,258
3
Berusaha dibantu buruh
tetap/dibayar
0,532
4 Buruh/karyawan/pegawai 0,352
5 Pekerja bebas 0,320
6 Pekerja keluarga/tidak dibayar 0,319
Lampiran
Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 23
Tabel 6. Gini Rasio Penduduk 10 tahun Keatas Menurut Pendidikan Yang Ditamatkan, 2013
No. Tingkat Pendidikan Gini Rasio
1 2 3
1 SD ke bawah 0,330
2 SMP sederajat 0,322
3 SMA sederajat 0,351
4 DI/DII/DIII 0,266
5 D4/S1/S2/S3 0,317
Analisis Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya 2013

More Related Content

What's hot

PDRB Kota Palangka Raya 2011
PDRB Kota Palangka Raya 2011PDRB Kota Palangka Raya 2011
PDRB Kota Palangka Raya 2011Mellianae Merkusi
 
Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2013
Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2013Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2013
Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2013Mellianae Merkusi
 
PDRB Kota Palangka Raya Tahun 2012
PDRB Kota Palangka Raya Tahun 2012PDRB Kota Palangka Raya Tahun 2012
PDRB Kota Palangka Raya Tahun 2012Mellianae Merkusi
 
Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2015
Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2015Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2015
Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2015Mellianae Merkusi
 
Profil Kesra 2014 Kota Palangka Raya
Profil Kesra 2014 Kota Palangka RayaProfil Kesra 2014 Kota Palangka Raya
Profil Kesra 2014 Kota Palangka RayaMellianae Merkusi
 
Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2014
Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2014Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2014
Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2014Mellianae Merkusi
 
Profil Keluarga Papua Tahun 2014
Profil Keluarga Papua Tahun 2014Profil Keluarga Papua Tahun 2014
Profil Keluarga Papua Tahun 2014daldukpapua
 
Buku Saku Data Kependudukan Provinsi Papua
Buku Saku Data Kependudukan Provinsi PapuaBuku Saku Data Kependudukan Provinsi Papua
Buku Saku Data Kependudukan Provinsi Papuadaldukpapua
 
Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2011
Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2011Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2011
Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2011Mellianae Merkusi
 
Kota Palangka Raya Dalam Angka 2010
Kota Palangka Raya Dalam Angka 2010Kota Palangka Raya Dalam Angka 2010
Kota Palangka Raya Dalam Angka 2010Mellianae Merkusi
 
Profil Kependudukan Papua Tahun 2014
Profil Kependudukan Papua Tahun 2014Profil Kependudukan Papua Tahun 2014
Profil Kependudukan Papua Tahun 2014daldukpapua
 
Profile kota padangsidimpuan 2015
Profile kota padangsidimpuan 2015Profile kota padangsidimpuan 2015
Profile kota padangsidimpuan 2015manafhsb
 
Data kota padangsidimpuan
Data kota padangsidimpuanData kota padangsidimpuan
Data kota padangsidimpuanmanafhsb
 
Profil Kependudukan Papua Tahun 2015
Profil Kependudukan Papua Tahun 2015Profil Kependudukan Papua Tahun 2015
Profil Kependudukan Papua Tahun 2015daldukpapua
 
Parameter Kependudukan Papua Tahun 2014
Parameter Kependudukan Papua Tahun 2014Parameter Kependudukan Papua Tahun 2014
Parameter Kependudukan Papua Tahun 2014daldukpapua
 
Selayang pandang-kota-palangka-raya-tahun-2016
Selayang pandang-kota-palangka-raya-tahun-2016Selayang pandang-kota-palangka-raya-tahun-2016
Selayang pandang-kota-palangka-raya-tahun-2016Mellianae Merkusi
 
Kota Palangka Raya Dalam Angka 2012
Kota Palangka Raya Dalam Angka 2012Kota Palangka Raya Dalam Angka 2012
Kota Palangka Raya Dalam Angka 2012Mellianae Merkusi
 
RKPD Tahun 2015
RKPD Tahun 2015RKPD Tahun 2015
RKPD Tahun 2015manafhsb
 
Analisis Parameter Kependuduk Prov. Papua Tahun 2015
Analisis Parameter Kependuduk Prov. Papua Tahun 2015Analisis Parameter Kependuduk Prov. Papua Tahun 2015
Analisis Parameter Kependuduk Prov. Papua Tahun 2015daldukpapua
 
Parameter Kependudukan Papua Tahun 2015
Parameter Kependudukan Papua Tahun 2015Parameter Kependudukan Papua Tahun 2015
Parameter Kependudukan Papua Tahun 2015daldukpapua
 

What's hot (20)

PDRB Kota Palangka Raya 2011
PDRB Kota Palangka Raya 2011PDRB Kota Palangka Raya 2011
PDRB Kota Palangka Raya 2011
 
Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2013
Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2013Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2013
Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2013
 
PDRB Kota Palangka Raya Tahun 2012
PDRB Kota Palangka Raya Tahun 2012PDRB Kota Palangka Raya Tahun 2012
PDRB Kota Palangka Raya Tahun 2012
 
Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2015
Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2015Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2015
Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2015
 
Profil Kesra 2014 Kota Palangka Raya
Profil Kesra 2014 Kota Palangka RayaProfil Kesra 2014 Kota Palangka Raya
Profil Kesra 2014 Kota Palangka Raya
 
Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2014
Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2014Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2014
Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2014
 
Profil Keluarga Papua Tahun 2014
Profil Keluarga Papua Tahun 2014Profil Keluarga Papua Tahun 2014
Profil Keluarga Papua Tahun 2014
 
Buku Saku Data Kependudukan Provinsi Papua
Buku Saku Data Kependudukan Provinsi PapuaBuku Saku Data Kependudukan Provinsi Papua
Buku Saku Data Kependudukan Provinsi Papua
 
Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2011
Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2011Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2011
Kota Palangka Raya Dalam Angka Tahun 2011
 
Kota Palangka Raya Dalam Angka 2010
Kota Palangka Raya Dalam Angka 2010Kota Palangka Raya Dalam Angka 2010
Kota Palangka Raya Dalam Angka 2010
 
Profil Kependudukan Papua Tahun 2014
Profil Kependudukan Papua Tahun 2014Profil Kependudukan Papua Tahun 2014
Profil Kependudukan Papua Tahun 2014
 
Profile kota padangsidimpuan 2015
Profile kota padangsidimpuan 2015Profile kota padangsidimpuan 2015
Profile kota padangsidimpuan 2015
 
Data kota padangsidimpuan
Data kota padangsidimpuanData kota padangsidimpuan
Data kota padangsidimpuan
 
Profil Kependudukan Papua Tahun 2015
Profil Kependudukan Papua Tahun 2015Profil Kependudukan Papua Tahun 2015
Profil Kependudukan Papua Tahun 2015
 
Parameter Kependudukan Papua Tahun 2014
Parameter Kependudukan Papua Tahun 2014Parameter Kependudukan Papua Tahun 2014
Parameter Kependudukan Papua Tahun 2014
 
Selayang pandang-kota-palangka-raya-tahun-2016
Selayang pandang-kota-palangka-raya-tahun-2016Selayang pandang-kota-palangka-raya-tahun-2016
Selayang pandang-kota-palangka-raya-tahun-2016
 
Kota Palangka Raya Dalam Angka 2012
Kota Palangka Raya Dalam Angka 2012Kota Palangka Raya Dalam Angka 2012
Kota Palangka Raya Dalam Angka 2012
 
RKPD Tahun 2015
RKPD Tahun 2015RKPD Tahun 2015
RKPD Tahun 2015
 
Analisis Parameter Kependuduk Prov. Papua Tahun 2015
Analisis Parameter Kependuduk Prov. Papua Tahun 2015Analisis Parameter Kependuduk Prov. Papua Tahun 2015
Analisis Parameter Kependuduk Prov. Papua Tahun 2015
 
Parameter Kependudukan Papua Tahun 2015
Parameter Kependudukan Papua Tahun 2015Parameter Kependudukan Papua Tahun 2015
Parameter Kependudukan Papua Tahun 2015
 

Viewers also liked

99 Problems But My Brand Ain't One
99 Problems But My Brand Ain't One99 Problems But My Brand Ain't One
99 Problems But My Brand Ain't OneCher Jones
 
RKPD Perubahan Kota Palangka Raya Tahun 2014
RKPD Perubahan Kota Palangka Raya Tahun 2014RKPD Perubahan Kota Palangka Raya Tahun 2014
RKPD Perubahan Kota Palangka Raya Tahun 2014Mellianae Merkusi
 
Ukuran Distribusi Pendapatan
Ukuran Distribusi PendapatanUkuran Distribusi Pendapatan
Ukuran Distribusi PendapatanDadang Solihin
 
Railroad Lesson
Railroad LessonRailroad Lesson
Railroad Lessongaayathry
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguranNeo Fakhlur
 
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunanDistribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunanBazari Azhar Azizi
 
13 langkah penerapan sistem manajamen mutu iso 9001:2015
13 langkah penerapan sistem manajamen mutu iso 9001:201513 langkah penerapan sistem manajamen mutu iso 9001:2015
13 langkah penerapan sistem manajamen mutu iso 9001:2015Ekhsan Hari Nuryanto
 

Viewers also liked (7)

99 Problems But My Brand Ain't One
99 Problems But My Brand Ain't One99 Problems But My Brand Ain't One
99 Problems But My Brand Ain't One
 
RKPD Perubahan Kota Palangka Raya Tahun 2014
RKPD Perubahan Kota Palangka Raya Tahun 2014RKPD Perubahan Kota Palangka Raya Tahun 2014
RKPD Perubahan Kota Palangka Raya Tahun 2014
 
Ukuran Distribusi Pendapatan
Ukuran Distribusi PendapatanUkuran Distribusi Pendapatan
Ukuran Distribusi Pendapatan
 
Railroad Lesson
Railroad LessonRailroad Lesson
Railroad Lesson
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
 
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunanDistribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
 
13 langkah penerapan sistem manajamen mutu iso 9001:2015
13 langkah penerapan sistem manajamen mutu iso 9001:201513 langkah penerapan sistem manajamen mutu iso 9001:2015
13 langkah penerapan sistem manajamen mutu iso 9001:2015
 

Similar to Analisis Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya 2013

Pdrb kota kediri 2011 seri 2000 wtr
Pdrb kota kediri 2011 seri 2000 wtrPdrb kota kediri 2011 seri 2000 wtr
Pdrb kota kediri 2011 seri 2000 wtrfionarazqa
 
Pdrb kota kediri 2012
Pdrb kota kediri 2012 Pdrb kota kediri 2012
Pdrb kota kediri 2012 fionarazqa
 
Modul 3. mortalitas
Modul   3. mortalitasModul   3. mortalitas
Modul 3. mortalitasPusdiklatKKB
 
Modul 3 - Mortalitas
Modul  3 - MortalitasModul  3 - Mortalitas
Modul 3 - MortalitasPusdiklat KKB
 
KEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdf
KEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdfKEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdf
KEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdfShohibar
 
Indikator kesejahteraan rakyat pandeglang 2011
Indikator kesejahteraan rakyat pandeglang 2011Indikator kesejahteraan rakyat pandeglang 2011
Indikator kesejahteraan rakyat pandeglang 2011konsentra
 
Syarif, anali si s i ndeks pemban gun an
Syarif, anali si s i ndeks pemban gun anSyarif, anali si s i ndeks pemban gun an
Syarif, anali si s i ndeks pemban gun anSyarifudin Amq
 
Syarif, anali si s i ndeks pemban gun an
Syarif, anali si s i ndeks pemban gun anSyarif, anali si s i ndeks pemban gun an
Syarif, anali si s i ndeks pemban gun anSyarifudin Amq
 
Laporan perekonomian provinsi sumatera utara mei 2019
Laporan perekonomian provinsi sumatera utara mei 2019Laporan perekonomian provinsi sumatera utara mei 2019
Laporan perekonomian provinsi sumatera utara mei 2019Dameuli Silalahi
 
SKRIPSI YOLANDA ASLI.docx
SKRIPSI YOLANDA ASLI.docxSKRIPSI YOLANDA ASLI.docx
SKRIPSI YOLANDA ASLI.docxMustani98
 
Pdrb kota kediri 2010 seri 2000 wtr
Pdrb kota kediri 2010 seri 2000 wtrPdrb kota kediri 2010 seri 2000 wtr
Pdrb kota kediri 2010 seri 2000 wtrfionarazqa
 
Abdul ajid 11140963
Abdul ajid 11140963Abdul ajid 11140963
Abdul ajid 11140963abdul ajid
 
Buku pintar-dana-desa-221117 1630-web_opt
Buku pintar-dana-desa-221117 1630-web_optBuku pintar-dana-desa-221117 1630-web_opt
Buku pintar-dana-desa-221117 1630-web_optwedusputih
 
KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...
KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...
KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...guestc91ada
 
7.pembangunan ekonomi daerah
7.pembangunan ekonomi daerah7.pembangunan ekonomi daerah
7.pembangunan ekonomi daerahsitiaisah12140250
 
Informasi laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah 2013
Informasi laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah 2013Informasi laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah 2013
Informasi laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah 2013pandirambo900
 
Informasi lppd tahun 2013
Informasi lppd tahun 2013Informasi lppd tahun 2013
Informasi lppd tahun 2013ppbkab
 

Similar to Analisis Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya 2013 (20)

Pdrb kota kediri 2011 seri 2000 wtr
Pdrb kota kediri 2011 seri 2000 wtrPdrb kota kediri 2011 seri 2000 wtr
Pdrb kota kediri 2011 seri 2000 wtr
 
Pdrb kota kediri 2012
Pdrb kota kediri 2012 Pdrb kota kediri 2012
Pdrb kota kediri 2012
 
Modul 3. mortalitas
Modul   3. mortalitasModul   3. mortalitas
Modul 3. mortalitas
 
Modul 3 - Mortalitas
Modul  3 - MortalitasModul  3 - Mortalitas
Modul 3 - Mortalitas
 
KEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdf
KEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdfKEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdf
KEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdf
 
Gd
GdGd
Gd
 
Indikator kesejahteraan rakyat pandeglang 2011
Indikator kesejahteraan rakyat pandeglang 2011Indikator kesejahteraan rakyat pandeglang 2011
Indikator kesejahteraan rakyat pandeglang 2011
 
Syarif, anali si s i ndeks pemban gun an
Syarif, anali si s i ndeks pemban gun anSyarif, anali si s i ndeks pemban gun an
Syarif, anali si s i ndeks pemban gun an
 
Syarif, anali si s i ndeks pemban gun an
Syarif, anali si s i ndeks pemban gun anSyarif, anali si s i ndeks pemban gun an
Syarif, anali si s i ndeks pemban gun an
 
Laporan perekonomian provinsi sumatera utara mei 2019
Laporan perekonomian provinsi sumatera utara mei 2019Laporan perekonomian provinsi sumatera utara mei 2019
Laporan perekonomian provinsi sumatera utara mei 2019
 
Ipm aceh timur 2012
Ipm aceh timur 2012Ipm aceh timur 2012
Ipm aceh timur 2012
 
SKRIPSI YOLANDA ASLI.docx
SKRIPSI YOLANDA ASLI.docxSKRIPSI YOLANDA ASLI.docx
SKRIPSI YOLANDA ASLI.docx
 
Pdrb kota kediri 2010 seri 2000 wtr
Pdrb kota kediri 2010 seri 2000 wtrPdrb kota kediri 2010 seri 2000 wtr
Pdrb kota kediri 2010 seri 2000 wtr
 
Abdul ajid 11140963
Abdul ajid 11140963Abdul ajid 11140963
Abdul ajid 11140963
 
Buku pintar-dana-desa-221117 1630-web_opt
Buku pintar-dana-desa-221117 1630-web_optBuku pintar-dana-desa-221117 1630-web_opt
Buku pintar-dana-desa-221117 1630-web_opt
 
KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...
KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...
KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...
 
7.pembangunan ekonomi daerah
7.pembangunan ekonomi daerah7.pembangunan ekonomi daerah
7.pembangunan ekonomi daerah
 
Informasi laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah 2013
Informasi laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah 2013Informasi laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah 2013
Informasi laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah 2013
 
Informasi lppd tahun 2013
Informasi lppd tahun 2013Informasi lppd tahun 2013
Informasi lppd tahun 2013
 
Kota Singkawang Dalam Angka 2013
Kota Singkawang Dalam Angka 2013Kota Singkawang Dalam Angka 2013
Kota Singkawang Dalam Angka 2013
 

More from Mellianae Merkusi

Renstra Sekretariat Daerah Kota Palangka Raya
Renstra Sekretariat Daerah Kota Palangka RayaRenstra Sekretariat Daerah Kota Palangka Raya
Renstra Sekretariat Daerah Kota Palangka RayaMellianae Merkusi
 
Renstra Sekretariat DPRD Kota Palangka Raya
Renstra Sekretariat DPRD Kota Palangka RayaRenstra Sekretariat DPRD Kota Palangka Raya
Renstra Sekretariat DPRD Kota Palangka RayaMellianae Merkusi
 
Renstra Dinas Pendapatan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Pendapatan Kota Palangka RayaRenstra Dinas Pendapatan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Pendapatan Kota Palangka RayaMellianae Merkusi
 
Renstra Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Palangka RayaRenstra Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Palangka RayaMellianae Merkusi
 
Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Kota Palangka Raya
Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Kota Palangka RayaRenstra Satuan Polisi Pamong Praja Kota Palangka Raya
Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Kota Palangka RayaMellianae Merkusi
 
Renstra Badan Komunikasi, Informatika, Perpustakaan dan Arsip Kota Palangka Raya
Renstra Badan Komunikasi, Informatika, Perpustakaan dan Arsip Kota Palangka RayaRenstra Badan Komunikasi, Informatika, Perpustakaan dan Arsip Kota Palangka Raya
Renstra Badan Komunikasi, Informatika, Perpustakaan dan Arsip Kota Palangka RayaMellianae Merkusi
 
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Palangka Raya
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Palangka RayaRenstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Palangka Raya
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Palangka RayaMellianae Merkusi
 
Renstra Inspektorat Kota Palangka Raya
Renstra Inspektorat Kota Palangka RayaRenstra Inspektorat Kota Palangka Raya
Renstra Inspektorat Kota Palangka RayaMellianae Merkusi
 
Renstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka RayaRenstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka RayaMellianae Merkusi
 
Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Panga...
Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Panga...Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Panga...
Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Panga...Mellianae Merkusi
 
Renstra Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Kesehatan Kota Palangka RayaRenstra Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Kesehatan Kota Palangka RayaMellianae Merkusi
 
Renstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Perumahan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Perumahan Kota Palangka RayaRenstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Perumahan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Perumahan Kota Palangka RayaMellianae Merkusi
 
Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kota...
Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kota...Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kota...
Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kota...Mellianae Merkusi
 
Renstra Badan Keuangan Daerah Kota Palangka Raya
Renstra Badan Keuangan Daerah Kota Palangka RayaRenstra Badan Keuangan Daerah Kota Palangka Raya
Renstra Badan Keuangan Daerah Kota Palangka RayaMellianae Merkusi
 
Renstra Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Palangka RayaRenstra Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Palangka RayaMellianae Merkusi
 

More from Mellianae Merkusi (20)

SPBE Kota Palangka Raya
SPBE Kota Palangka RayaSPBE Kota Palangka Raya
SPBE Kota Palangka Raya
 
tabel tatanan 1.pdf
tabel tatanan 1.pdftabel tatanan 1.pdf
tabel tatanan 1.pdf
 
RKPD Perubahan Tahun 2013
RKPD Perubahan Tahun 2013RKPD Perubahan Tahun 2013
RKPD Perubahan Tahun 2013
 
Renstra Sekretariat Daerah Kota Palangka Raya
Renstra Sekretariat Daerah Kota Palangka RayaRenstra Sekretariat Daerah Kota Palangka Raya
Renstra Sekretariat Daerah Kota Palangka Raya
 
Renstra Sekretariat DPRD Kota Palangka Raya
Renstra Sekretariat DPRD Kota Palangka RayaRenstra Sekretariat DPRD Kota Palangka Raya
Renstra Sekretariat DPRD Kota Palangka Raya
 
Renstra Dinas Pendapatan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Pendapatan Kota Palangka RayaRenstra Dinas Pendapatan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Pendapatan Kota Palangka Raya
 
Renstra Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Palangka RayaRenstra Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Palangka Raya
 
Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Kota Palangka Raya
Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Kota Palangka RayaRenstra Satuan Polisi Pamong Praja Kota Palangka Raya
Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Kota Palangka Raya
 
Renstra Badan Komunikasi, Informatika, Perpustakaan dan Arsip Kota Palangka Raya
Renstra Badan Komunikasi, Informatika, Perpustakaan dan Arsip Kota Palangka RayaRenstra Badan Komunikasi, Informatika, Perpustakaan dan Arsip Kota Palangka Raya
Renstra Badan Komunikasi, Informatika, Perpustakaan dan Arsip Kota Palangka Raya
 
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Palangka Raya
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Palangka RayaRenstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Palangka Raya
Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Palangka Raya
 
Renstra Inspektorat Kota Palangka Raya
Renstra Inspektorat Kota Palangka RayaRenstra Inspektorat Kota Palangka Raya
Renstra Inspektorat Kota Palangka Raya
 
Renstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka RayaRenstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya
 
Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Panga...
Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Panga...Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Panga...
Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Katahanan Panga...
 
Renstra Kecamatan Sebangau
Renstra Kecamatan SebangauRenstra Kecamatan Sebangau
Renstra Kecamatan Sebangau
 
Renstra Kecamatan Pahandut
Renstra Kecamatan PahandutRenstra Kecamatan Pahandut
Renstra Kecamatan Pahandut
 
Renstra Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Kesehatan Kota Palangka RayaRenstra Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
 
Renstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Perumahan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Perumahan Kota Palangka RayaRenstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Perumahan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Perumahan Kota Palangka Raya
 
Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kota...
Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kota...Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kota...
Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kota...
 
Renstra Badan Keuangan Daerah Kota Palangka Raya
Renstra Badan Keuangan Daerah Kota Palangka RayaRenstra Badan Keuangan Daerah Kota Palangka Raya
Renstra Badan Keuangan Daerah Kota Palangka Raya
 
Renstra Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Palangka RayaRenstra Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Palangka Raya
 

Recently uploaded

Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi MikroPenentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikrokhei4
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxRizkiMuhammad58
 
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 202420NurKhusnaFahrani
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...BagaimanaCaraMenggug
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfsoftraxindo
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfIndahPuspitaMaharani1
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../stfatimah131
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxgulieglue
 
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxmonikabudiman19
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptxdokumentasiutnd
 
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptxKonsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptxULFAHASNAAZIZAH
 

Recently uploaded (20)

METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi MikroPenentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
 
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
 
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di SorongJual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
 
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptxKonsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 

Analisis Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya 2013

  • 2. DISTRIBUSI PENDAPATAN PENDUDUK KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013
  • 3. Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 i KATA PENGANTAR Buku Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 ini merupakan publikasi yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statisik Kota Palangka Raya bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Palangka Raya. Buku ini diterbitkan sebagai respon terhadap permintaan data baik untuk kepentingan pemerintah maupun masyarakat pengguna data. Penyajian publikasi ini memuat data dan informasi untuk mengukur tingkat pemerataan pendapatan penduduk Kota Palangka Raya beserta analisisnya seperti penentuan tingkat ketimpangan pendapatan berdasarkan Kriteria Bank Dunia dan Koefisien Gini Rasio (Metode Oshima) keadaan tahun 2013. Diharapkan buku ini dapat memberikan informasi sebagai acuan dalam rangka perencanaan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan di Kota Palangka Raya. Meskipun publikasi ini telah diupayakan kelengkapan dan penyempurnaan data yang disajikan, namun masih belum dapat memenuhi kebutuhan pemakai data secara maksimal. Untuk perbaikan publikasi ini tanggapan dan saran-saran dari pemakai sangat diharapkan. Semoga penyajian data statistik ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama dalam rangka menyusun dan melaksanakan pembangunan yang kita cita-citakan. Palangka Raya, Oktober2014 Kepala Bappeda Kota Palangka Raya Selaku Penanggung Jawab H. RAHMADI HN NIP. 19590518 198603 1 013 Kepala BPS Kota Palangka Raya Selaku Ketua Tim Penyusun SINDAI M.O. SEA, SE NIP. 19580910 197803 2 001
  • 4. Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 ii DAFTAR ISI Kata Pengantar …………….......................………………………….............…………………………….. Daftar Isi ……………………………………………….......................……….................…………………... Daftar Tabel ……………………………………………......................................………………………….. Daftar Gambar …………………………………………………….........................................……………. BAB I. Pendahuluan ……………………………….............……….......................……………………… 1. Latar Belakang …………………………………….......................................…………………..…. 2. Tujuan Penghitungan Gini Rasio dan Distribusi Pendapatan …............................. 3. Sumber data ………………………….............………………………........................……...…….. 4. Metodologi pengukuran tingkat pemerataan …………...……........................………… 4.1. Kriteria Bank Dunia …………………………………….............…...........................………... 4.2. Kurva Lorenz …………………………………….......................…...........................………... 4.3. Gini Rasio ……………………………………………………............................................……... BAB II. Distribusi Pendapatan 1. Pertumbuhan Ekonomi …………………………………………......…………..................………. 2. Proporsi Pendapatan ……………………………………………......…………...................……… BAB. III. Analisis Gini Rasio dan Distribusi Pendapatan ……………………............…………... 1. Gini Rasio …………..........…………………………………………….........…………............……….. 2. Distribusi Pendapatan Penduduk ………………………………..…………................……….. 2. Kurva Lorenz ………………………………..………….......………..............………...........……….. BAB IV. Penutup ……………………………………………………………….………….........................….. Lampiran …………..…………………………………………………..............…………............……............ i ii iii iv 1 1 4 4 5 6 6 7 8 9 10 11 12 14 15 18 20
  • 5. Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 iii DAFTAR TABEL Tabel 1. Gini Rasio Kota Palangka Raya, 2011-2013 ………………………………..…………..…………. Tabel 2. Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya Menurut Kriteria Bank Dunia, 2011- 2013…....…………..............................................................................................……... Tabel 3. Gini Rasio Kota Palangka Raya Menurut Tipe Daerah, 2013…………………....…………. Tabel 4. Gini Rasio Penduduk 10 tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha, Kota Palangka Raya 2013 ..………………………………………………..…………………………..…. Tabel 5. Gini Rasio Penduduk 10 tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan, Kota Palangka Raya 2013 ....................................................................................... Tabel 6. Gini Rasio Penduduk 10 tahun Keatas Menurut Pendidikan Yang Ditamatkan, 2013 …………............................................................................................................ 21 21 21 22 22 23
  • 6. Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 iv DAFTAR GAMBAR Grafik 1. 1. Kurva Lorenz ............................................................................................... Grafik 2. 1. Pertumbuhan Ekonomi Kota Palangka Raya 2002-2013 (persen) ............... Grafik 3. 1. Perkembangan Gini Rasio Kota Palangka Raya 2011-2013 ……………………... Grafik 3. 2. Perkembangan Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya Menurut Kriteria Bank Dunia, 2011-2013 ................................................................ Grafik 3. 3. Kurva Lorenz Kota Palangka Raya, 2013 ……………………..………………………….. Grafik 3. 4. Kurva Lorenz Penduduk 10 Tahun Keatas Yang Bekerja, 2013 ………………... 6 9 12 15 16 17
  • 8. Pendahuluan Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 2 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Oleh karenanya strategi pembangunan ekonomi suatu daerah pada umumnya diarahkan pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi umumnya menggunakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan. PDRB ini merupakan gambaran dari produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor-sektor produksi pada suatu daerah dalam kurun waktu satu tahun. Pertumbuhan ekonomi mensyaratkan PDRB yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan suatu indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan pada suatu daerah. Sejalan dengan salah satu tujuan pembangunan ekonomi yaitu untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat disertai pendistribusian pendapatan yang adil dan merata, maka yang menjadi tujuan dasar pembangunan ekonomi tidak hanya untuk mengejar pertumbuhan ekonomi, namun juga untuk menciptakan pemerataan pendapatan antar lapisan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum tentu memberikan manfaat yang berarti bagi anggota masyarakat yang paling miskin dan paling membutuhkan perbaikan taraf hidup. Dengan kata lain pembangunan akan dikatakan berhasil apabila pertumbuhan ekonomi yang tinggi disertai dengan pendistribusian pendapatan (income distribution) yang merata pada seluruh lapisan masyarakat. Fenomena ketimpangan distribusi pendapatan masih merupakan persoalan kompleks yang dihadapi oleh negara-negara miskin dan berkembang di seluruh dunia termasuk Indonesia. Dalam skala yang lebih kecil, persoalan ini juga dihadapi oleh daerah-daerah di Indonesia hingga ke tingkat kabupaten/kota. Seperti halnya dalam pembangunan ekonomi nasional, pembangunan ekonomi daerah juga bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat di daerah. Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab besar untuk meningkatkan kinerja perekonomian daerah serta memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat. Strategi pembangunan yang dilaksanakan di
  • 9. Pendahuluan Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 3 daerah harus mengacu pada karakteristik yang dimiliki daerah dengan mendayagunakan potensi sumber daya manusia, sumber-sumber fisik serta kelembagaan lokal. Peran pemerintah daerah dalam bentuk kebijakan pembangunan memiliki arti penting dalam menentukan keberhasilan tujuan pembangunan ekonomi. Kota Palangka Raya yang sedang membangun dalam kerangka otonomi daerah, juga memikul tanggung jawab besar bagaimana mewujudkan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat yang lebih luas. Hal ini secara implisit tercantum dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Palangka 2008- 2013, bahwa visi Kota Palangka Raya 2008-2028 adalah Terwujudnya Kota Palangka Raya sebagai Kota Pendidikan, Jasa, dan Wisata Berkualitas, Tertata dan Berwawasan Lingkungan Menuju Masyarakat Sejahtera sesuai Falsafah Budaya Betang. Yang dimaksud Masyarakat Sejahtera salah satunya adalah menurunnya jumlah penduduk miskin dan berkurangnya kesenjangan pendapatan. Pemerataan hasil-hasil pembangunan pada seluruh lapisan masyarakat diharapkan mampu mengurangi jumlah penduduk miskin, mengurangi angka pengangguran dan mempersempit tingkat kesenjangan sosial ekonomi antar penduduk. Untuk dapat menyusun perencanaan pembangunan yang kokoh yang bermuara pada kepentingan rakyat pada umumnya, dan khususnya pada peningkatan kesejahteraan rakyat, pemerintah daerah memerlukan dukungan ketersediaan data dan informasi yang lengkap, akurat, dan up to date. Salah satu data yang sangat penting dan berguna dalam rangka perencanaan pembangunan tersebut adalah Gini Rasio (Koefisien Gini) yang menggambarkan tingkat ketimpangan pendapatan antarpenduduk dan Distibusi Pendapatan menurut kriteria Bank Dunia (World Bank Criteria). Kebutuhan data sosial ekonomi, khususnya mengenai tingkat kesejahteraan masyarakat perlu dipenuhi untuk mengetahui apakah hasil-hasil pembangunan telah dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat secara merata. Setiap wilayah baik negara, provinsi maupun kabupaten/kota yang melakukan pembangunan pada akhirnya akan menuju pada peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara merata. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan menjadi lebih berarti jika diikuti pemerataan atas hasil-hasil pembangunan. Berbagai kebijakan ekonomi untuk peningkatan produksi akan lebih berarti jika manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Oleh karena itu orientasi pemerataan hasil-hasil pembangunan seharusnya menjadi muara dari seluruh kegiatan perekonomian suatu daerah.
  • 10. Pendahuluan Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 4 Salah satu keluhan pembanguan yang sering dibicarakan bahkan terasakan sampai lapis bawah adalah bahwa hasil-hasil pembangunan tidak bisa ternikmati secara merata, antara desa dan kota, antar daerah, antar sektor dan antar golongan pendapatan. Hal inilah yang biasa disebut ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial, dan lebih lanjut kalau tidak dicegah secara cermat akan mengarah kepada keangkuhan dan menimbulkan kecemburuan sosial. Dengan memperhatikan perkembangan sosial ekonomi yang terjadi selama ini, banyak ahli ekonomi berpendapat bahwa penanggulangan ketimpangan pendapatan ini tidak saja penting dan perlu ditinjau dari sudut pertimbangan moral, tetapi mendesak pula untuk ditinjau dari ancaman ketegangan sosial atau kecemburuan sosial yang terselubung didalamnya. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi seringkali dibarengi kenaikan atau membesarnya tingkat ketimpangan pendapatan (semakin tidak merata). Pertumbuhan ekonomi yang pesat bukan saja membawa ketimpangan pendapatan yang tinggi tetapi juga menimbulkan kemiskinan pada sebagian penduduk. 2. Tujuan Penghitungan Gini Rasio dan Distribusi Pendapatan Penghitungan Gini Rasio dan Distribusi Pendapatan (menurut kriteria Bank Dunia) penduduk Kota Palangka Raya adalah untuk mendapatkan data/informasi tentang besarnya ketimpangan pendapatan masyarakat dan tingkat pemerataannya pada tahun 2013. Untuk memperoleh informasi yang lebih detail, dihitung pula Gini Rasio penduduk berumur 10 tahun ke atas yang bekerja menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan, jenis lapangan usaha utama dan status pekerjaan pada lapangan usaha utama. Informasi ini sangat dibutuhkan untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat pemerataan pendapatan pada masing-masing sektor ekonomi dan tingkatan pendidikan terutama pada penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja 3. Sumber Data Sumber data utama yang digunakan dalam penghitungan Gini Rasio dan Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya tahun 2013 adalah hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS). SUSENAS secara rinci mengumpulkan data dan informasi tentang keadaan rumahtangga dan anggota rumahtangga (individu) dan pengeluaran makanan dan non makanan rumahtangga.
  • 11. Pendahuluan Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 5 Dalam penghitungan gini rasio dan distribusi pendapatan, idealnya adalah menggunakan data pendapatan. Namun karena sulitnya mendapatkan informasi pendapatan yang lengkap dari responden, menyebabkan data pengeluaran lebih banyak dipakai. Data pengeluaran dipakai sebagai proksi untuk memperoleh data pendapatan, meskipun data pengeluaran masih mengandung beberapa keterbatasan, antara lain kurang terekamnya pengeluaran konsumsi di luar rumah dan kurang mencakup kelompok lapisan atas. Namun data pengeluaran yang dikumpulkan ini masih relatif lebih mendekati keadaan sebenarnya dibandingkan dengan data pendapatan. Penggunaan data pengeluaran sebagai proksi pendapatan sering menimbulkan perdebatan. Permasalahan yang sering timbul adalah : a. kebiasaan seseorang/rumahtangga yang selalu memenuhi kebutuhan konsumsinya dengan sistem utang sehingga pengeluaran konsumsi rumahtangga tidak mencerminkan pendapatan rumahtangga yang sesungguhnya, b. pada suatu level tertentu konsumsi seseorang/rumahtangga kemungkinan tidak banyak mengalami perubahan dari waktu ke waktu, sehingga apabila data ini digunakan untuk membandingkan tingkat perubahan pemerataan pendapatan dari waktu ke waktu hampir tidak berubah. Namun demikian bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, data Susenas ini dirasakan adalah yang paling mendekati kondisi sosial ekonomi masyarakat. 4. Metodologi Pengukuran Tingkat Pemerataan Dari berbagai studi yang dilakukan oleh para ahli mengenai pemerataan pendapatan penduduk, terdapat beberapa metode untuk mengukur tingkat pemerataan pendapatan. Mulai dari metode statistik yang sederhana (seperti range, standar deviasi, indeks bowley, koefisien variasi, dan lain sebagainya) sampai pada metode empiris (seperti indeks Theil, indeks Oshima, indeks Kuznet, kurva Lorenz dan lain-lain). Diantara metode-metode tersebut di atas, terdapat dua metode yang populer digunakan baik di Indonesia maupun di beberapa negara, yaitu ukuran kriteria Bank Dunia dan Koefisien Gini (Gini Rasio).
  • 12. Pendahuluan Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 6 4.1. Kriteria Bank Dunia Ukuran ketimpangan pendapatan dengan menggunakan kriteria Bank Dunia cukup sederhana dan mudah penghitungannya, yaitu berdasarkan persentase pendapatan yang diterima oleh 40 persen penduduk berpendapatan rendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk. Kriteria ketimpangan menurut Bank Dunia adalah sebagai berikut: a. Bila 40 persen penduduk dengan pendapatan terendah menerima kurang dari 12 persen dari pendapatan total, maka ketimpangan pendapatan yang terjadi di suatu daerah adalah tinggi. b. Bila 40 persen penduduk dengan pendapatan terendah menerima 12 - 17 persen dari pendapatan total, maka ketimpangan pendapatan yang terjadi di suatu daerah adalah sedang. c. Bila 40 persen penduduk dengan pendapatan terendah menerima lebih dari 17 persen dari pendapatan total, maka ketimpangan pendapatan yang terjadi di suatu daerah adalah rendah. Kriteria Bank Dunia tersebut dihitung berdasarkan rumus statistik, yaitu perhitungan “desil”. 4.2. Kurva Lorenz Kurva Lorenz memperlihatkan hubungan kuantitatif antara persentase penerimaan pendapatan penduduk dengan persentase pendapatan yang benar-benar diperoleh selama kurun waktu tertentu. Gambar 1.1. Kurva Lorenz Dari gambar di atas, sumbu horizontal menggambarkan persentase kumulatif penduduk, sedangkan sumbu vertikal menyatakan bagian dari total pendapatan yang diterima masing-masing persentase penduduk tersebut. Sedangkan garis diagonal di %pendapatan % penduduk0
  • 13. Pendahuluan Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 7 tengah disebut garis kemerataan sempurna. Setiap titik pada garis diagonal merupakan tempat kedudukan persentase penduduk yang sama dengan persentase penerimaan pendapatan. Semakin jauh jarak garis kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat ketidakmerataannya. Sebaliknya semakin dekat jarak kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat pemerataan distribusi pendapatannya. 4.3. Gini Rasio Formula yang digunakan untuk menghitung tingkat pemerataan pendapatan dari koefisien gini atau Gini Rasio (GR) adalah : 000.10 )( 1 1 1      ii k i i QQP G dimana : G = GR (Gini Rasio) P = Persentase penduduk Q = Persentase kumulatif pengeluaran Nilai Gini Rasio berada antara 0 dan 1. Bila nilai GR bergerak mendekati 0 (nol) berarti tingkat pemerataan bertambah baik atau tingkat ketimpangan yang terjadi rendah, dan apabila nilai GR bergerak mendekati 1 (satu) berarti tingkat ketimpangan yang terjadi tinggi. Ketimpangan pendapatan berdasarkan nilai Gini rasio menurut Oshima sebagai berikut: a. Tingkat ketimpangan pendapatan dikatakan rendah apabila nilai GR antara 0 – 0,3 b. Tingkat ketimpangan pendapatan kategori sedang apabila nilai GR antara 0,3 – 0,5 c. Tingkat ketimpangan pendapatan tinggi apabila nilai GR lebih besar dari 0,5
  • 15. Distribusi Pendapatan Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 9 BAB II DISTRIBUSI PENDAPATAN 1. Pertumbuhan Ekonomi Proses pembangunan ekonomi selalu dihadapkan pada permasalahan antara lain tentang pertumbuhan ekonomi, keseimbangan dalam struktur ekonomi, serta pemerataan distribusi pendapatan. Beberapa pakar ekonomi merasa khawatir bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi bisa mempertegas ketimpangan distribusi pendapatan dan memanasnya suhu perekonomian suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah gambaran makro mengenai hasil dari proses pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh seluruh stake holders, baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat menuju keadaan yang lebih baik. Pada tahun 2013, Kota Palangka Raya mengalami percepatan pembangunan ekonomi. Hal ini ditunjukkan dengan besaran pertumbuhan ekonomi sebesar 7,72 persen. Ini merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi selama satu dekade terakhir. Selama periode 2009 – 2013, pertumbuhan ekonomi Kota Palangka Raya mengalami peningkatan rata-rata sebesar 6,95 persen pertahun. Besaran pertumbuhan sebesar itu relatif cukup besar yang mengindikasikan perekonomian Kota Palangka Raya cukup stabil dan terus meningkat. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi ini sangat ini diperlukan untuk menggerakkan dan memacu pembangunan di berrbagai bidang sekaligus mendorong terwujudnya pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya. Gambar 2.1. Pertumbuhan Ekonomi Kota Palangka Raya 2002-2013 (persen) Sumber: BPS Kota Palangka Raya 1.56 3.63 5.33 5.45 5.51 5.69 6.09 5.55 6.95 6.99 7.56 7.72 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
  • 16. Distribusi Pendapatan Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 10 2. Proporsi Pendapatan Distribusi pendapatan dalam suatu masyarakat idealnya harus merata. Menurut Kuznet, distribusi pendapatan dikatakan betul-betul merata apabila setiap kelompok rumahtangga atau penduduk dalam setiap desil proporsi pendapatannya harus sama dengan 1/10 (10 persen). Hal ini berarti bahwa mereka yang menerima 10 persen pendapatan paling bawah jumlahnya kira- kira sama dengan 10 persen jumlah penduduk; yang menerima pendapatan 20 persen paling bawah jumlahnya sama dengan 20 persen jumlah penduduk, dan begitu seterusnya. Namun pada kenyataan tidaklah semudah itu penerapannya pada suatu wilayah. Kesenjangan distribusi pendapatan untuk kelompok tertentu tetap masih ada. Hal ini salah satunya disebabkan oleh monopoli pada berbagai bidang usaha oleh sekelompok orang yang memiliki modal besar, sehingga kelompok ini mendominasi pendapatan. Sementara itu kelompok dengan pendapatan rendah akan semakin memperoleh proporsi yang lebih kecil. Seringkali kelompok dengan pendapatan rendah ini tidak merasakan adanya ketimpangan karena merasa pendapatan mereka secara absolut meningkat dari waktu ke waktu. Namun apabila dihitung menurut porsi pendapatan yang mereka terima terhadap total pendapatan di suatu daerah, porsi pendapatan mereka mengalami penurunan atau dengan kata lain ketimpangan pendapatan makin melebar.
  • 17. BAB III ANALISIS GINI RASIO DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013
  • 18. Analisis Gini Rasio Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 12 BAB III ANALISIS GINI RASIO DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013 Gini Rasio (GR) dan distribusi pendapatan kriteria Bank Dunia ini dihitung berdasarkan data pengeluaran yang diperoleh dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2013. Data tersebut disajikan menurut berbagai karakteristik, yaitu :  GR menurut total penduduk  GR menurut daerah perkotaan dan perdesaan  GR menurut lapangan usaha utama  GR menurut status pekerjaan utama  GR menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan 1. Gini Rasio (GR) Secara umum tingkat ketimpangan di Kota Palangka Raya termasuk dalam kategori sedang, atau dengan kata lain pembagian pendapatan yang diterima penduduk agak kurang merata. Hal ini tergambar dari GR Kota Palangka Raya pada tahun 2013 sebesar 0,352. Iika dilihat perkembangannya selama kurun waktu tiga tahun terakhir, terdapat kecenderungan tingkat ketidakmerataan pendapatan penduduk di Kota Palangka Raya semakin meningkat. Hal ini terlihat dari nilai GR yang semakin menjauhi angka nol. Gambar 3.1. Perkembangan Gini Rasio Kota Palangka Raya 2011-2013 Sumber: BPS Provinsi Kalteng 0.308 0.319 0.352 0.300 0.310 0.320 0.330 0.340 0.350 0.360 2011 2012 2013
  • 19. Analisis Gini Rasio Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 13 GR penduduk umur 10 tahun ke atas yang bekerja termasuk dalam kategori sedang, yaitu sebesar 0,359. Artinya bahwa tingkat ketimpangan pendapatan untuk penduduk yang bekerja tergolong sedang, atau pembagian pendapatan penduduk untuk kelompok ini agak kurang merata. a. Gini Rasio antar daerah perkotaan dan perdesaan Kota Palangka Raya walaupun termasuk dalam wilayah administrasi kota namun tidak semua daerahnya termasuk dalam kategori perkotaan. Dari segi ketersediaan fasilitas umum dan akses wilayah masih ada beberapa daerah di Kota Palangka Raya yang termasuk dalam kategori perdesaan. Tingkat ketimpangan pendapatan antara daerah perkotaan dan perdesaan pun berbeda. Di daerah perkotaan pembagian pendapatan cenderung kurang merata dibanding daerah perdesaan. Di daerah perdesaan tingkat ketimpangan pendapatan tergolong rendah. Hal ini terlihat dari nilai GR daerah perkotaan sebesar 0,361 sedangkan nilai GR daerah perdesaan hanya sebesar 0,221. b. Gini Rasio antar lapangan usaha Tingkat ketimpangan pendapatan pada masing-masing lapangan usaha menurut kriteria Oshima bervariasi antar lapangan usaha. Dari 9 lapangan usaha, 6 sektor diantaranya tingkat ketimpangan pendapatannya termasuk dalam kategori sedang. Nilai GR untuk 6 sektor tersebut diantara 0,3 - 0,5 yaitu sektor Pertanian; Industri Pengolahan; Konstruksi; Perdagangan, Hotel dan Rumah Makan; Transportasi, Informasi dan Komunikasi; serta Jasa-jasa. Untuk sector Pertambangan dan Penggalian tingkat ketimpangannya tergolong tinggi dengan nilai GR 0,622, sedangkan 2 sektor lainnya yaitu sektor Listrik, Gas dan Air Bersih; dan sektor Keuangan dan Asuransi tingkat ketimpangan pendapatannya tergolong rendah. GR tertinggi yaitu pada sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 0,622. Hal ini berarti tingkat ketimpangan pendapatan diantara penduduk yang bekerja di sektor Pertambangan dan Pengalian sangat tinggi. Nilai GR tertinggi kedua adalah sektor Konstruksi sebesar 0,373. Kedua sektor ini nilai GR nya diatas nilai GR total penduduk yang bekerja.
  • 20. Analisis Gini Rasio Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 14 c. Gini Rasio antar status pekerjaan Berdasarkan hasil Susenas 2013 Kota Palangka Raya, lebih dari 50 persen penduduk 10 tahun keatas yang bekerja berstatus sebagai buruh/karyawan/pegawai. Persentase terbesar kedua adalah mereka yang berstatus sebagai berusaha sendiri. Jika dilihat tingkat ketimpangan pendapatannya, pada masing-masing status pekerjaan tergolong sedang dengan nilai GR diantara 0,3 – 0,5. Kecuali untuk mereka yang berstatus berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar, tingkat ketimpangan pendapatannya tergolong rendah dengan nilai GR 0,258. d. Gini rasio antar tingkat pendidikan yang ditamatkan Pembagian pendapatan menurut angka GR untuk penduduk 10 tahun ke atas dengan latar belakang pendidikan yang berbeda cenderung sama. Nilai GR ini tergolong sedang menurut Oshima untuk seluruh latar belakang pendidikan, kecuali untuk mereka yang berpendidikan Diploma tingkat ketimpangan pendapatannya tergolong rendah. Bila ditinjau menurut besar kecilnya angka GR maka dua jenis golongan pendidikan dengan GR yang paling rendah adalah Diploma (0,266). Rendahnya GR pada latar belakang pendidikan ini menunjukkan upah yang diterima relatif merata. Sedangkan GR terbesar adalah penduduk yang bekerja dengan latar belakang pendidikan SMA sederajat (0,351) dan penduduk yang tidak Pernah Sekolah/Tidk/Belum Tamat SD/MI (0,330). 2. Distribusi Pendapatan Penduduk Selain berdasarkan nilai Gini Ratio, tingkat pemerataan pendapatan penduduk dapat juga ditentukan berdasarkan kriteria Bank Dunia. Pada tahun 2013 menurut total penduduk, kelompok 40 persen penduduk berpenghasilan rendah (masyarakat lapis bawah) menyerap sebanyak 18,50 persen dari total pendapatan, kelompok 40 persen penduduk berpenghasilan menengah mendapat 38,09 persen dan kelompok 20 persen penduduk berpenghasilan tinggi mendapat 43,41 persen. Apabila diumpamakan dengan pembagian 100 potong kue, maka pembagian kue adalah 40 orang berpenghasilan terendah hanya mendapat 19 potong kue, 40 orang berpenghasilan menengah mendapat 38 potong kue dan 20 orang dengan penghasilan tertinggi medapat 43 potong kue. Berdasarkan kriteria Bank Dunia, kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa distibusi pendapatan di Kota Palangka Raya tahun 2013 masih tergolong
  • 21. Analisis Gini Rasio Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 15 merata, dimana penduduk kelompok berpenghasilan rendah menerima lebih dari 17 persen dari total pendapatan. Sejalan dengan perkembangan nilai GR selama tiga tahun terakhir, tingkat pemerataan pendapatan menurut kriteria Bank Dunia pada periode yang sama juga menunjukkan kecenderungan semakin menurunnya tingkat pemerataan pendapatan penduduk di Kota Palangka Raya. Porsi pendapatan yang diterima kelompok lapis bawah, persentasenya semakin menurun, dan sebaliknya porsi pendapatan yang diterima kelompok lapis atas semakin meningkat persentasenya. Untuk kelompok lapisan menengah cenderung stabil porsi pendapatan yang diterimanya. Pada tahun 2011 kelompok lapis bawah masih menikmati 20,86 persen dari total pendapatan. Namun di tahun 2013 porsi yang diterima oleh kelompok ini semakin menurun menjadi 18,50 persen dari total pendapatan. Walaupun masih tergolong merata distribusi pendapatannya, dikhawatirkan beberapa tahun ke depan porsi pendapatan yang diterima kelompok lapis bawah akan semakin menurun. Hal ini akan berakibat pada meningkatnya ketimpangan dalam distribusi pendapatan penduduk di Kota Palangka Raya. Gambar 3.2. Perkembangan Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya Menurut Kriteria Bank Dunia, 2011-2013 Sumber: BPS Provinsi Kalteng 0% 20% 40% 60% 80% 100% 2011 2012 2013 20.86 20.07 18.50 39.09 39.13 38.09 40.05 40.80 43.41 20 % Kelompok penduduk penghasilan tinggi 40 % Kelompok penduduk penghasilan menengah 40 % Kelompok penduduk penghasilan rendah
  • 22. Analisis Gini Rasio Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 16 3. Kurva Lorenz Kurva Lorenz memperlihatkan hubungan kuantitatif antara persentase penerimaan pendapatan penduduk dengan persentase pendapatan yang benar-benar diperoleh selama kurun waktu tertentu. Semakin jauh jarak garis kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat ketidakmerataannya. Sebaliknya semakin dekat jarak kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat pemerataan distribusi pendapatannya. Tingkat pemerataan pendapatan penduduk Kota Palangka Raya pada tahun 2013 jika digambarkan dengan Kurva Lorenz terlihat seperti gambar berikut. Gambar 3.3. Kurva Lorenz Kota Palangka Raya, 2013 Kurva Lorenz Kota Palangka Raya tahun 2013 terlihat berhimpit dengan garis diagonal (garis pemerataan sempurna). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemerataan pendapatan Kota Palangka Raya termasuk dalam kategori merata. Untuk Kurva Lorenz penduduk 10 tahun keatas yang bekerja garis kurva tidak berhimpit dengan garis pemerataan sempurna, seperti terlihat pada gambar berikut. Namun demikian masih bisa dikategorikan merata karena garis kurva tidak terlalu jauh dari garis diagonal. 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 % p e n d a p a t a n % penduduk
  • 23. Analisis Gini Rasio Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 17 Gambar 3.4. Kurva Lorenz Penduduk 10 Tahun Keatas Yang Bekerja, 2013 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 % p e n d a p a t a n % penduduk
  • 25. Penutup Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 19 BAB IV PENUTUP Salah satu indikator dari keberhasilan pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut harus dibarengi dengan pemerataan pendapatan masyarakat, sehingga hasil-hasil pembangunan tersebut dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat agar tidak berdampak pada kesenjangan sosial. Untuk mengukur itu semua, penghitungan distribusi pendapatan dan Gini Rasio sangat diperlukan. Dari analisis distribusi pendapatan dan Gini Rasio Kota Palangka Raya tahun 2013, digambarkan bahwa secara umum tingkat ketimpangan pendapatan penduduk tergolong sedang apabila merujuk pada kriteria Oshima. Hal ini terbukti dengan angka GR yang hampir seluruhnya bernilai 0,3 – 0,5, baik untuk total penduduk, maupun antar lapangan usaha, pendidikan dan status pekerjaan. Namun menurut kriteria Bank Dunia, distribusi pendapatan penduduk Kota Palangka Raya tahun 2013 sudah terbagi secara merata. Hal ini terlihat dengan porsi pendapatan yang diterima oleh kelompok lapis bawah porsinya lebih dari 17 persen dari total pendapatan penduduk. Demikian juga jika digambarkan dengan Kurva Lorenz, garis kurva berhimpit dengan garis pemerataan sempurna yang berarti distribusi pendapatan penduduk di Kota Palangka Raya termasuk dalam kategori merata. Namun jika dilihat kondisi tiga tahun terakhir, terdapat kecenderungan tingkat pemerataan pendapatan semakin menurun. Hal ini bisa dilihat dari nilai GR selama 2011-2013 yang nilainya semakin menjauhi nol. Demikian pula menurut kriteria Bank Dunia, porsi pendapatan yang diterima kelompok lapis bawah semakin menurun persentasenya, sedangkan porsi yang diterima kelompok lapis atas semakin meningkat. Kondisi ini berbanding terbalik dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Palangka Raya yang dalam kurun waktu yang sama selalu menunjukkan peningkatan. Hal ini harus menjadi perhatian bagi pemerintah daerah dalam mengambil langkah kebijakan agar keberhasilan pembangunan ekonomi dibarengi pula dengan pemerataan pendapatan masyarakat sehingga tujuan pembangunan yaitu terwujudnya Masyarakat Sejahtera dapat tercapai.
  • 27. Lampiran Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 21 Tabel 1. Gini Rasio Kota Palangka Raya , 2011-2013 No. Tahun Gini Rasio 1 2 3 1 2011 0,308 2 2012 0,319 3 2013 0,352 Tabel 2. Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya Menurut Kriteria Bank Dunia, 2011-2013 No. Kelompok penduduk 2011 2012 2013 1 2 3 1 40 % Kelompok penduduk penghasilan rendah 20,86 20,07 18,50 2 40 % Kelompok penduduk penghasilan menengah 39,09 39,13 38,09 3 20 % Kelompok penduduk penghasilan tinggi 40,05 40,80 43,41 Tabel 3. Gini Rasio Kota Palangka Raya Menurut Tipe Daerah, 2013 No. Tipe daerah Gini Rasio 1 2 3 1 Kota 0,361 2 Desa 0,221 3 Kota+Desa 0,352
  • 28. Lampiran Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 22 Tabel 4. Gini Rasio Penduduk 10 tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha, Kota Palangka Raya 2013 No. Lapangan Usaha Gini Rasio 1 2 3 1 Pertanian 0,306 2 Pertambangan & Penggalian 0,622 3 Industri Pengolahan 0,354 4 Listrik & Gas 0,277 5 Konstruksi 0,373 6 Perdagangan, Hotel dan Rumah Makan 0,331 7 Transportasi, Pergudangan, Informasi, dan Komunikasi 0,353 8 Keuangan & asuransi 0,191 9 Jasa dan lainnya 0,344 Tabel 5. Gini Rasio Penduduk 10 tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan, Kota Palangka Raya 2013 No. Status Pekerjaan Gini Rasio 1 2 3 1 Berusaha sendiri 0,350 2 Berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar 0,258 3 Berusaha dibantu buruh tetap/dibayar 0,532 4 Buruh/karyawan/pegawai 0,352 5 Pekerja bebas 0,320 6 Pekerja keluarga/tidak dibayar 0,319
  • 29. Lampiran Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2013 23 Tabel 6. Gini Rasio Penduduk 10 tahun Keatas Menurut Pendidikan Yang Ditamatkan, 2013 No. Tingkat Pendidikan Gini Rasio 1 2 3 1 SD ke bawah 0,330 2 SMP sederajat 0,322 3 SMA sederajat 0,351 4 DI/DII/DIII 0,266 5 D4/S1/S2/S3 0,317