SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Gambaran Kemiskinan Papua Barat
Maret 2021
PROVINSI PAPUA BARAT
BADAN PUSAT STATISTIK
Kamis, 15 Juli 2021
No. 42/07/91 Th.XV, 15 Juli 2021
Sumber:
Tim
Satgas
Penanganan
Covid-19
Papua
Barat
(Data
Diolah)
PERKEMBANGANCOVID-19
DI PAPUA BARAT ( 1 )
Sumber:
Tim
Satgas
Penanganan
Covid-19
Papua
Barat
(Data
Diolah)
PERKEMBANGANCOVID-19
DI PAPUA BARAT ( 2 )
Metode Pengukuran Kemiskinan BPS
Konsep Kebutuhan Dasar (Basic Needs)
Dengan pendekatan ini, Kemiskinan dipandang sebagai:
Ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan
dan bukan makanan yang diukur menurut garis kemiskinan (makanan &
makanan).
Garis kemiskinan makanan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum
makanan (setara 2100 kkalori per kapita per hari).
Garis kemiskinan bukan makanan adalah nilai minimum pengeluaran
untuk perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan dan kebutuhan
pokok bukan makanan lainnya.
Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran
per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.
Persentase Penduduk Miskin (P0)
Persentase Penduduk Miskin pada Maret 2021
sebesar 21,84 persen, naik 0,14 persen poin dibanding
September 2021 yang sebesar 21,70 persen.
Dan naik 0,47 persen poin dibanding Maret 2020 yang sebesar
21,37 persen.
Persentase
Penduduk Miskin
September 2020 -
Maret 2021
Naik
0,14
persen poin
P0 Papua Barat
Maret 2021
21,84%
Tren Penduduk Miskin Papua Barat
Maret
September
Maret
September
Maret
2019
2019
2020
2020
2021
211,50 Ribu Jiwa
207,59 Ribu Jiwa
208,58 Ribu Jiwa
215,22 Ribu Jiwa
219,07 Ribu Jiwa
Terjadi kenaikan jumlah penduduk miskin sebanyak 3,85 ribu jiwa; dari 215,22 ribu jiwa pada September 2020 menjadi
219,07 ribu jiwa pada Maret 2021. Sementara itu secara persentase penduduk miskin mengalami kenaikan sebesar
0,14 persen poin; dari 21,70 persen pada September 2020 menjadi 21,84 persen pada Maret 2021.
Kenaikan penduduk miskin terutama terjadi karena masih lesunya kinerja perekonomian sebagai dampak dari Pandemi
Covid-19 yang belum berakhir.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan
Maret 2021 (1)
Selama periode September 2020 – Maret 2021 besarnya inflasi umum cukup
tinggi yaitu sebesar 1,43 persen. Sementara itu, jika dibandingkan dengan Maret
2020 laju inflasi adalah sebesar 1,73 persen..
Pertumbuhan ekonomi year on year pada triwulan I 2021 terhadap triwulan I
2020 tumbuh sebesar 1,47%. Sementara itu, kinerja perekonomian pada triwulan
I 2021 juga tumbuh sebesar 0,06% tapi melambat dibanding triwulan sebelumnya
yang tumbuh sebesar 2,03%.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan
Maret 2021 (2)
Pada periode September 2020 – Maret 2021, secara rata-rata harga eceran beberapa
komoditas pokok di Papua Barat antara lain lain cabai rawit, daun singkong, ikan teri,
bawang putih, telur ayam ras, ikan kembung, bawang merah, daging ayam ras, rokok
kretek filter mengalami kenaikan masing-masing sebesar 52,46 persen; 34,72 persen;
32,76 persen; 19,90 persen; 13,10 persen; 12,66 persen; 6,19 persen; 2,80 persen dan
0,52 persen.
Berlalunya momentum Hari Raya Natal dan Tahun Baru cukup berefek pada
turunnya permintaan domestik untuk konsumsi akhir pada triwulan I-2021
(quarter to quarter)
Disparitas Kemiskinan Kota dan Desa Maret 2021
6,50
%
Perkotaa
n
28,01 ribu jiwa
33,40%
Perdesa
an
191,06 ribu jiwa
Disparitas Kemiskinan
Perkotaan dan
Perdesaan Tinggi
SEPTEMBER 2020
SEPTEMBER 2019 MARET 2020 MARET 2021
5,47%
33,20%
Kota Desa
5,85%
32,70%
Kota Desa
6,31%
Kota Desa
6,50%
Kota Desa
33,20%
33,40%
Komposisi Garis Kemiskinan (GK) Maret 2021
75,29%
GK Makanan
24,71%
GK Bukan Makanan
Selama September 2020 – Maret 2021, Garis Kemiskinan naik
sebesar 2,44 persen, yaitu dari Rp 616.387,- per kapita per
bulan pada September 2020 menjadi Rp 631.418,- per kapita
per bulan pada Maret 2021.
Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh
lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan.
Pada Maret 2021, komoditi makanan menyumbang sebesar
75,29 persen pada garis kemiskinan, sedangkan komoditi
bukan makanan menyumbang 24,71 persen.
Periode
Garis Kemiskinan (Rp/Kap/Bulan) Sumbangan Garis Kemiskinan (%)
Makanan Bukan Makanan Total Makanan Bukan Makanan Total
Maret 2020 463.545 147.343 610.888 75,88 24,12 100,00
September 2020 465.715 150.672 616.387 75,56 24,44 100,00
Maret 2021 475.394 156.024 631.418 75,29 24,71 100,00
Perubahan
Mar 20 – Mar 21 (%)
2,56 5,89 3,36
Perubahan
Sept 20 – Mar 21 (%)
2,08 5,89 2,44
Kenaikan GK pada September 2020 – Maret 2021
lebih kecil dibanding periode Maret 2020 – Maret
2021.
Sumbangan Komoditi Makanan
terhadap GK Maret 2021
Jenis Komoditas
(1)
Perkotaan
(2)
Jenis Komoditas
(3)
Perdesaan
(4)
Makanan: 72, 41 Makanan: 77,60
Beras 15,66 Beras 18,38
Rokok kretek filter 11,51 Rokok kretek filter 13,58
Tongkol/tuna/cakalang 4,68 Daging babi 3,42
Kembung 4,29 Gula pasir 3,10
Telur ayam ras 3,55 Telur ayam ras 2,87
Daging ayam ras 2,34 Tongkol/tuna/cakala 2,86
Susu bubuk 2,28 Ketela 2,42
Lainnya 28,11 Lainnya 30,97
Sumbangan komoditas
makanan terhadap GK
masih di atas 70 persen
baik di wilayah perkotaan
(72,41 persen) maupun
perdesaan (77,60 persen).
Peranan komoditi beras dan
rokok kretek filter masih
mendominasi baik di
daerah perkotaan dan
perdesaan.
Sumbangan Komoditas Bukan Makanan
terhadap GK Maret 2021
Jenis Komoditas
(1)
Perkotaan
(2)
Jenis Komoditas
(3)
Perdesaan
(4)
Bukan Makanan: 27,59 Bukan Makanan: 22,40
Perumahan 12,04 Perumahan 10,04
Listrik 2,96 Bensin 2,85
Pendidikan 1,88 Listrik 1,28
Bensin 1,80 Perlengkapan mandi 0,96
Perlengkapan mandi 1,57 Angkutan 0,86
Lainnya 7,34 Lainnya 6,41
Secara umum berlaku kondisi sebagai berikut:
Sumbangan komoditas makanan terhadap GK di daerah perdesaan (77,60) lebih besar
dibanding daerah perkotaan (72,41).
Sebaliknya, sumbangan komoditas bukan makanan terhadap GK di daerah perdesaan
(22,40) lebih kecil dibanding daerah perkotaan (27,59).
Bali
DKI Jakarta
Kalimantan Selatan
Bangka Belitung
Kalimantan Tengah
Kepulauan Riau
Kalimantan Timur
Sumatera Barat
Banten
Maluku Utara
Riau
Kalimantan Barat
Kalimantan Utara
Sulawesi Utara
Jambi
Jawa Barat
Sulawesi Selatan
Sumatera Utara
INDONESIA
Sulawesi Barat
Jawa Timur
Sulawesi Tenggara
Jawa Tengah
Lampung
DI Yogyakarta
Sumatera Selatan
Sulawesi Tengah
Nusa Tenggara Barat
Bengkulu
Aceh
Gorontalo
Maluku
Nusa Tenggara Timur
Papua Barat
Papua
PERSENTASE PENDUDUK MISKIN
MENURUT PROVINSI
MARET 2021
Indonesia = 10,16
Papua Barat
= 21,84
 Beberapa provinsi mengalami kenaikan
kemiskinan pada Maret 2021 dibanding
September 2020 dengan kenaikan persentase
penduduk miskin tertinggi:
• Papua Barat (0,14 persen poin)
• Jambi (0,12 persen poin)
• Riau (0,08 persen poin)
• Bali (0,08 persen poin)
• Sumatera Barat (0,07 persen poin)
• Papua (0,06 persen poin)
Indeks Kedalaman (P1) dan Indeks Keparahan (P2)
Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk
miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan
dari kemiskinan.
Indeks kedalaman kemiskinan (P1) mengindikasikan rata-rata pengeluaran penduduk miskin
cenderung menjauhi garis kemiskinan. Indeks keparahan kemiskinan (P2) mengindikasikan
ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin.
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) turun sebesar 0,576 poin; dari 6,068 pada September
2020 menjadi 5,492 pada Maret 2021. Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) juga turun
sebesar 0,450; dari 2,412 menjadi 1,962 pada periode yang sama.
Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
0.986 0.834 0.714 0.89 0.958 0.817
0.99 1.150
1.197
10.43
11.805
10.111 10.316
8.97 9.158 9.293
9.740
8.726
6.745 7.41
6.286 6.499 5.598 5.641 5.787 6.068
5.492
Mar 2017 Sept 2017 Mar 2018 Sept 2018 Mar 2019 Sept 2019 Mar 2020 Sept 2020 Mar 2021
Kota Desa Kota+Desa
Secara umum, tingkat kedalaman kemiskinan di daerah perdesaan jauh
lebih tinggi dibandingkan daerah perkotaan.
Hal ini mengindikasikan bahwa diperlukan effort/usaha lebih besar untuk
mengentaskan kemiskinan di perdesaan dibanding perkotaan.
Perkembangan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
0.273 0.186 0.157 0.184 0.205 0.188 0.229 0.353
0.357
3.847
5.088
3.904 3.878
3.251 3.142 3.398
3.950
3.171
2.452
3.124
2.379 2.382
1.969 1.897 2.060
2.412
1.962
Mar 2017 Sept 2017 Mar 2018 Sept 2018 Mar 2019 Sept 2019 Mar 2020 Sept 2020 Mar 2021
Kota Desa Kota+Desa
Secara umum, tingkat keparahan kemiskinan di daerah perdesaan juga
lebih tinggi dibandingkan daerah perkotaan.
Hal ini mengindikasikan bahwa di antara penduduk miskin pun rata-rata
pengeluaran per kapita per bulan memiliki variasi yang tinggi
(ketimpangan tinggi).
ngkat Ketimpangan Pengeluaran Pendudu
Papua Barat Maret 2021
PROVINSI PAPUA BARAT
BADAN PUSAT STATISTIK
Senin, 15 Juli 2021
No. 43/07/91 Th.XV, 15 Juli 2021
Ukuran Ketimpangan: GINI RATIO
Untuk mengukur ketimpangan/kesenjangan,
BPS menggunakan indikator Gini Ratio dan
Distribusi Pengeluaran menurut World Bank.
Koefisien Gini didasarkan pada kurva Lorenz,
yaitu sebuah kurva pengeluaran kumulatif yang
membandingkan distribusi dari nilai
pengeluaran konsumsi dengan distribusi uniform
(seragam) yang mewakili persentase kumulatif
penduduk.
Nilai Gini Ratio adalah antara 0 sampai dengan 1.
Semakin mendekati nilai 1 mengindikasikan
tingkat ketimpangan yang semakin tinggi.
Distribusi Pengeluaran Bank Dunia
1
2
3
20%
40%
40%
teratas
Menenga
h
terbawah
Ketimpangan Tinggi: Jika proporsi
pengeluaran penduduk yang berada
pada kategori 40 persen terendah
kurang dari 12 persen.
Ketimpangan Sedang: Jika proporsi
pengeluaran penduduk yang berada
pada kategori 40 persen terendah
adalah 12 – 17 persen.
Ketimpangan rendah: Jika proporsi
pengeluaran penduduk yang berada pada
kategori 40 persen terendah adalah lebih
dari 17 persen.
Distribusi Pengeluaran Penduduk Per Kapita
dan Gini Ratio
Daerah Periode
Kelompok Penduduk
Gini Ratio
Penduduk 40%
terbawah
Penduduk 40%
Menengah
Penduduk 20%
Teratas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Perkotaan Maret 2020 20,95 38,21 40,85 0,320
September 2020 22,05 36,25 41,70 0,316
Maret 2021 20.81 38.34 40.85 0,322
Perdesaan Maret 2020 15,33 37,08 47,60 0,414
September 2020 15,99 35,49 48,51 0,412
Maret 2021 15.97 36.33 47.70 0,407
Perkotaan
dan
Perdesaan
Maret 2020 16,87 38,80 44,33 0,382
September 2020 18,17 36,76 45,07 0,376
Maret 2021 17.00 38.46 44.54 0,380
Gini Ratio Provinsi
Maret 2021
0.441
0.412
0.409
0.408
0.397
0.390
0.384
0.382
0.381
0.380
0.378
0.374
0.372
0.365
0.365
0.356
0.346
0.343
0.341
0.334
0.330
0.326
0.326
0.324
0.323
0.323
0.321
0.316
0.314
0.314
0.313
0.306
0.300
0.292
0.256
DI Yogyakarta
Jawa Barat
DKI Jakarta
Gorontalo
Papua
Sulawesi Tenggara
INDONESIA
Sulawesi Selatan
Nusa Tenggara Barat
Papua Barat
Bali
Jawa Timur
Jawa Tengah
Sulawesi Utara
Banten
Sulawesi Barat
Nusa Tenggara Timur
Kepulauan Riau
Sumatera Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan
Riau
Bengkulu
Aceh
Kalimantan Tengah
Lampung
Jambi
Sulawesi Tengah
Sumatera Utara
Maluku
Kalimantan Barat
Sumatera Barat
Maluku Utara
Kalimantan Utara
Bangka Belitung
 Terdapat 6 provinsi yang yang
Gini Ratio-nya di atas Gini Ratio
Indonesia, yaitu Sulawesi
Tenggara, Papua, Gorontalo, DKI
Jakarta, Jawa Barat, DI
Yogyakarta.
 Gini Ratio tertinggi tercatat di
Provinsi DI Yogyakarta sebesar
0,441
 Gini Ratio terendah di Provinsi
Bangka Belitung sebesar 0,256
Gini Ratio
Indonesia:
0,384
TERIMA KASIH
PROVINSI PAPUA BARAT
www.papuabarat.bps.go.id
BPS Papua Barat BPS Papua Barat bpspapuabarat bps9100@bps.go.id

More Related Content

What's hot

Dampak Ekonomi Penyebaran Covid-19 Terhadap Kinerja Sektor Pertanian
Dampak Ekonomi Penyebaran Covid-19 Terhadap Kinerja Sektor PertanianDampak Ekonomi Penyebaran Covid-19 Terhadap Kinerja Sektor Pertanian
Dampak Ekonomi Penyebaran Covid-19 Terhadap Kinerja Sektor PertanianHermanto .
 
Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan Kemiskinan
Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan KemiskinanPerencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan Kemiskinan
Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan Kemiskinankhoiril anwar
 
Program pro-rakyat
Program pro-rakyatProgram pro-rakyat
Program pro-rakyatHery Rock
 
Strategi Penguatan Ketahanan Pangan Menuju Pengembangan Wilayah Berbasis Komo...
Strategi Penguatan Ketahanan Pangan Menuju Pengembangan Wilayah Berbasis Komo...Strategi Penguatan Ketahanan Pangan Menuju Pengembangan Wilayah Berbasis Komo...
Strategi Penguatan Ketahanan Pangan Menuju Pengembangan Wilayah Berbasis Komo...Tri Widodo W. UTOMO
 
Polling Kepala Desa. Mudik ditegah Pandemi Covid-19
Polling Kepala Desa.  Mudik ditegah Pandemi Covid-19Polling Kepala Desa.  Mudik ditegah Pandemi Covid-19
Polling Kepala Desa. Mudik ditegah Pandemi Covid-19Akademi Desa 4.0
 
Pertumbuhan ekonomi kota yogyakarta
Pertumbuhan ekonomi kota yogyakartaPertumbuhan ekonomi kota yogyakarta
Pertumbuhan ekonomi kota yogyakartaanis kusuma
 
Report on the achievement of mdgs west sulawesi health sector - data 2012
Report on the achievement of mdgs west sulawesi health sector - data 2012Report on the achievement of mdgs west sulawesi health sector - data 2012
Report on the achievement of mdgs west sulawesi health sector - data 2012Muh Saleh
 
Ddi documentation-2007 smt 1
Ddi documentation-2007 smt 1Ddi documentation-2007 smt 1
Ddi documentation-2007 smt 1Adi Krizz
 
Rilis BPS 15 September 2020
Rilis BPS 15 September 2020Rilis BPS 15 September 2020
Rilis BPS 15 September 2020RepublikaDigital
 
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummitPaparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummitKurniawan Saputra
 
SLN PERWAL 46 TAHUN 2020
SLN PERWAL 46 TAHUN 2020SLN PERWAL 46 TAHUN 2020
SLN PERWAL 46 TAHUN 2020CIkumparan
 
Lampiran Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
Lampiran Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020Lampiran Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
Lampiran Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020Arif Efendi
 

What's hot (14)

Dampak Ekonomi Penyebaran Covid-19 Terhadap Kinerja Sektor Pertanian
Dampak Ekonomi Penyebaran Covid-19 Terhadap Kinerja Sektor PertanianDampak Ekonomi Penyebaran Covid-19 Terhadap Kinerja Sektor Pertanian
Dampak Ekonomi Penyebaran Covid-19 Terhadap Kinerja Sektor Pertanian
 
Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan Kemiskinan
Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan KemiskinanPerencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan Kemiskinan
Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan Kemiskinan
 
Program pro-rakyat
Program pro-rakyatProgram pro-rakyat
Program pro-rakyat
 
Strategi Penguatan Ketahanan Pangan Menuju Pengembangan Wilayah Berbasis Komo...
Strategi Penguatan Ketahanan Pangan Menuju Pengembangan Wilayah Berbasis Komo...Strategi Penguatan Ketahanan Pangan Menuju Pengembangan Wilayah Berbasis Komo...
Strategi Penguatan Ketahanan Pangan Menuju Pengembangan Wilayah Berbasis Komo...
 
Polling Kepala Desa. Mudik ditegah Pandemi Covid-19
Polling Kepala Desa.  Mudik ditegah Pandemi Covid-19Polling Kepala Desa.  Mudik ditegah Pandemi Covid-19
Polling Kepala Desa. Mudik ditegah Pandemi Covid-19
 
Pertumbuhan ekonomi kota yogyakarta
Pertumbuhan ekonomi kota yogyakartaPertumbuhan ekonomi kota yogyakarta
Pertumbuhan ekonomi kota yogyakarta
 
Report on the achievement of mdgs west sulawesi health sector - data 2012
Report on the achievement of mdgs west sulawesi health sector - data 2012Report on the achievement of mdgs west sulawesi health sector - data 2012
Report on the achievement of mdgs west sulawesi health sector - data 2012
 
Perwal Bandung tentang PSBB
Perwal Bandung tentang PSBBPerwal Bandung tentang PSBB
Perwal Bandung tentang PSBB
 
Ddi documentation-2007 smt 1
Ddi documentation-2007 smt 1Ddi documentation-2007 smt 1
Ddi documentation-2007 smt 1
 
Rilis BPS 15 September 2020
Rilis BPS 15 September 2020Rilis BPS 15 September 2020
Rilis BPS 15 September 2020
 
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummitPaparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
 
Shanti
ShantiShanti
Shanti
 
SLN PERWAL 46 TAHUN 2020
SLN PERWAL 46 TAHUN 2020SLN PERWAL 46 TAHUN 2020
SLN PERWAL 46 TAHUN 2020
 
Lampiran Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
Lampiran Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020Lampiran Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
Lampiran Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
 

Similar to Bahan paparan rilis kemiskinan maret 2021 papua barat (15 juli 2021)

materiBrsInd-20200715143031.pdf
materiBrsInd-20200715143031.pdfmateriBrsInd-20200715143031.pdf
materiBrsInd-20200715143031.pdfbelajarlagi4
 
Paparan - TNP2K.pptx
Paparan - TNP2K.pptxPaparan - TNP2K.pptx
Paparan - TNP2K.pptxAryaPutra89
 
materiBrsInd-20230605152336.pdf
materiBrsInd-20230605152336.pdfmateriBrsInd-20230605152336.pdf
materiBrsInd-20230605152336.pdfbelajarlagi4
 
15052023 Kemiskinan Provinsi Kalimantan Barat 2018-2022 (1).pptx
15052023 Kemiskinan Provinsi Kalimantan Barat 2018-2022 (1).pptx15052023 Kemiskinan Provinsi Kalimantan Barat 2018-2022 (1).pptx
15052023 Kemiskinan Provinsi Kalimantan Barat 2018-2022 (1).pptxTommy Priyatna
 
Materi Suplemen Rakornas TPID_BI JATIM 31 Agt 23.pdf
Materi Suplemen Rakornas TPID_BI JATIM 31 Agt 23.pdfMateri Suplemen Rakornas TPID_BI JATIM 31 Agt 23.pdf
Materi Suplemen Rakornas TPID_BI JATIM 31 Agt 23.pdfDediHaryono5
 
DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN.pptx
DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN.pptxDISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN.pptx
DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN.pptxkrisnawatisetyaningr1
 
PDRB PERKAPITA_FINAL.pptx
PDRB PERKAPITA_FINAL.pptxPDRB PERKAPITA_FINAL.pptx
PDRB PERKAPITA_FINAL.pptxArif371687
 
Materi BPS inflasi tentang pengendalian.pdf
Materi BPS inflasi tentang pengendalian.pdfMateri BPS inflasi tentang pengendalian.pdf
Materi BPS inflasi tentang pengendalian.pdfJosephJames811058
 
materiBrsInd-20210217112703_rev.pdf
materiBrsInd-20210217112703_rev.pdfmateriBrsInd-20210217112703_rev.pdf
materiBrsInd-20210217112703_rev.pdfbelajarlagi4
 
25022022 Bahan Sharing Knowledge Kemiskinan Ekstreme (1).pptx
25022022 Bahan Sharing Knowledge Kemiskinan Ekstreme (1).pptx25022022 Bahan Sharing Knowledge Kemiskinan Ekstreme (1).pptx
25022022 Bahan Sharing Knowledge Kemiskinan Ekstreme (1).pptxTommy Priyatna
 
BERITA SIATISTIK NON 2022.pdf
BERITA SIATISTIK NON 2022.pdfBERITA SIATISTIK NON 2022.pdf
BERITA SIATISTIK NON 2022.pdfssuser674a831
 
Expose Analisis Sosial Ekonomi.pptx
Expose Analisis Sosial Ekonomi.pptxExpose Analisis Sosial Ekonomi.pptx
Expose Analisis Sosial Ekonomi.pptxkukoksatrianto
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanKebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanRandy Chamzah
 
KELOMPOK STATISTIK.pptx
KELOMPOK STATISTIK.pptxKELOMPOK STATISTIK.pptx
KELOMPOK STATISTIK.pptxMNMMahmuddin
 
2021.08.02 presentasi brs 2 agustus 2021 -- kirimprov
2021.08.02 presentasi brs 2 agustus 2021 -- kirimprov2021.08.02 presentasi brs 2 agustus 2021 -- kirimprov
2021.08.02 presentasi brs 2 agustus 2021 -- kirimprovYeddi Aprian Syakh Al-Athas
 
materiBrsInd-20200115122955.pdf
materiBrsInd-20200115122955.pdfmateriBrsInd-20200115122955.pdf
materiBrsInd-20200115122955.pdfbelajarlagi4
 
2_Outlook perekonomian Riau 2023.pptx
2_Outlook perekonomian Riau 2023.pptx2_Outlook perekonomian Riau 2023.pptx
2_Outlook perekonomian Riau 2023.pptxCeiSlamet
 

Similar to Bahan paparan rilis kemiskinan maret 2021 papua barat (15 juli 2021) (20)

Profile Kemiskinan Aceh.pptx
Profile Kemiskinan Aceh.pptxProfile Kemiskinan Aceh.pptx
Profile Kemiskinan Aceh.pptx
 
materiBrsInd-20200715143031.pdf
materiBrsInd-20200715143031.pdfmateriBrsInd-20200715143031.pdf
materiBrsInd-20200715143031.pdf
 
Paparan - TNP2K.pptx
Paparan - TNP2K.pptxPaparan - TNP2K.pptx
Paparan - TNP2K.pptx
 
materiBrsInd-20230605152336.pdf
materiBrsInd-20230605152336.pdfmateriBrsInd-20230605152336.pdf
materiBrsInd-20230605152336.pdf
 
15052023 Kemiskinan Provinsi Kalimantan Barat 2018-2022 (1).pptx
15052023 Kemiskinan Provinsi Kalimantan Barat 2018-2022 (1).pptx15052023 Kemiskinan Provinsi Kalimantan Barat 2018-2022 (1).pptx
15052023 Kemiskinan Provinsi Kalimantan Barat 2018-2022 (1).pptx
 
Materi Suplemen Rakornas TPID_BI JATIM 31 Agt 23.pdf
Materi Suplemen Rakornas TPID_BI JATIM 31 Agt 23.pdfMateri Suplemen Rakornas TPID_BI JATIM 31 Agt 23.pdf
Materi Suplemen Rakornas TPID_BI JATIM 31 Agt 23.pdf
 
DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN.pptx
DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN.pptxDISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN.pptx
DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN.pptx
 
PDRB PERKAPITA_FINAL.pptx
PDRB PERKAPITA_FINAL.pptxPDRB PERKAPITA_FINAL.pptx
PDRB PERKAPITA_FINAL.pptx
 
Materi BPS inflasi tentang pengendalian.pdf
Materi BPS inflasi tentang pengendalian.pdfMateri BPS inflasi tentang pengendalian.pdf
Materi BPS inflasi tentang pengendalian.pdf
 
materiBrsInd-20210217112703_rev.pdf
materiBrsInd-20210217112703_rev.pdfmateriBrsInd-20210217112703_rev.pdf
materiBrsInd-20210217112703_rev.pdf
 
25022022 Bahan Sharing Knowledge Kemiskinan Ekstreme (1).pptx
25022022 Bahan Sharing Knowledge Kemiskinan Ekstreme (1).pptx25022022 Bahan Sharing Knowledge Kemiskinan Ekstreme (1).pptx
25022022 Bahan Sharing Knowledge Kemiskinan Ekstreme (1).pptx
 
BERITA SIATISTIK NON 2022.pdf
BERITA SIATISTIK NON 2022.pdfBERITA SIATISTIK NON 2022.pdf
BERITA SIATISTIK NON 2022.pdf
 
Expose Analisis Sosial Ekonomi.pptx
Expose Analisis Sosial Ekonomi.pptxExpose Analisis Sosial Ekonomi.pptx
Expose Analisis Sosial Ekonomi.pptx
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanKebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
 
KELOMPOK STATISTIK.pptx
KELOMPOK STATISTIK.pptxKELOMPOK STATISTIK.pptx
KELOMPOK STATISTIK.pptx
 
2021.08.02 presentasi brs 2 agustus 2021 -- kirimprov
2021.08.02 presentasi brs 2 agustus 2021 -- kirimprov2021.08.02 presentasi brs 2 agustus 2021 -- kirimprov
2021.08.02 presentasi brs 2 agustus 2021 -- kirimprov
 
materiBrsInd-20200115122955.pdf
materiBrsInd-20200115122955.pdfmateriBrsInd-20200115122955.pdf
materiBrsInd-20200115122955.pdf
 
2_Outlook perekonomian Riau 2023.pptx
2_Outlook perekonomian Riau 2023.pptx2_Outlook perekonomian Riau 2023.pptx
2_Outlook perekonomian Riau 2023.pptx
 
sdssdsdas.pdf
sdssdsdas.pdfsdssdsdas.pdf
sdssdsdas.pdf
 
Publikasi bps hasil sensus 2020
Publikasi bps hasil sensus 2020Publikasi bps hasil sensus 2020
Publikasi bps hasil sensus 2020
 

Recently uploaded

Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxchleotiltykeluanan
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 

Recently uploaded (9)

Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 

Bahan paparan rilis kemiskinan maret 2021 papua barat (15 juli 2021)

  • 1. Gambaran Kemiskinan Papua Barat Maret 2021 PROVINSI PAPUA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK Kamis, 15 Juli 2021 No. 42/07/91 Th.XV, 15 Juli 2021
  • 4. Metode Pengukuran Kemiskinan BPS Konsep Kebutuhan Dasar (Basic Needs) Dengan pendekatan ini, Kemiskinan dipandang sebagai: Ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur menurut garis kemiskinan (makanan & makanan). Garis kemiskinan makanan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan (setara 2100 kkalori per kapita per hari). Garis kemiskinan bukan makanan adalah nilai minimum pengeluaran untuk perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan dan kebutuhan pokok bukan makanan lainnya. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.
  • 5. Persentase Penduduk Miskin (P0) Persentase Penduduk Miskin pada Maret 2021 sebesar 21,84 persen, naik 0,14 persen poin dibanding September 2021 yang sebesar 21,70 persen. Dan naik 0,47 persen poin dibanding Maret 2020 yang sebesar 21,37 persen. Persentase Penduduk Miskin September 2020 - Maret 2021 Naik 0,14 persen poin P0 Papua Barat Maret 2021 21,84%
  • 6. Tren Penduduk Miskin Papua Barat Maret September Maret September Maret 2019 2019 2020 2020 2021 211,50 Ribu Jiwa 207,59 Ribu Jiwa 208,58 Ribu Jiwa 215,22 Ribu Jiwa 219,07 Ribu Jiwa Terjadi kenaikan jumlah penduduk miskin sebanyak 3,85 ribu jiwa; dari 215,22 ribu jiwa pada September 2020 menjadi 219,07 ribu jiwa pada Maret 2021. Sementara itu secara persentase penduduk miskin mengalami kenaikan sebesar 0,14 persen poin; dari 21,70 persen pada September 2020 menjadi 21,84 persen pada Maret 2021. Kenaikan penduduk miskin terutama terjadi karena masih lesunya kinerja perekonomian sebagai dampak dari Pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
  • 7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan Maret 2021 (1) Selama periode September 2020 – Maret 2021 besarnya inflasi umum cukup tinggi yaitu sebesar 1,43 persen. Sementara itu, jika dibandingkan dengan Maret 2020 laju inflasi adalah sebesar 1,73 persen.. Pertumbuhan ekonomi year on year pada triwulan I 2021 terhadap triwulan I 2020 tumbuh sebesar 1,47%. Sementara itu, kinerja perekonomian pada triwulan I 2021 juga tumbuh sebesar 0,06% tapi melambat dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,03%.
  • 8. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan Maret 2021 (2) Pada periode September 2020 – Maret 2021, secara rata-rata harga eceran beberapa komoditas pokok di Papua Barat antara lain lain cabai rawit, daun singkong, ikan teri, bawang putih, telur ayam ras, ikan kembung, bawang merah, daging ayam ras, rokok kretek filter mengalami kenaikan masing-masing sebesar 52,46 persen; 34,72 persen; 32,76 persen; 19,90 persen; 13,10 persen; 12,66 persen; 6,19 persen; 2,80 persen dan 0,52 persen. Berlalunya momentum Hari Raya Natal dan Tahun Baru cukup berefek pada turunnya permintaan domestik untuk konsumsi akhir pada triwulan I-2021 (quarter to quarter)
  • 9. Disparitas Kemiskinan Kota dan Desa Maret 2021 6,50 % Perkotaa n 28,01 ribu jiwa 33,40% Perdesa an 191,06 ribu jiwa Disparitas Kemiskinan Perkotaan dan Perdesaan Tinggi SEPTEMBER 2020 SEPTEMBER 2019 MARET 2020 MARET 2021 5,47% 33,20% Kota Desa 5,85% 32,70% Kota Desa 6,31% Kota Desa 6,50% Kota Desa 33,20% 33,40%
  • 10. Komposisi Garis Kemiskinan (GK) Maret 2021 75,29% GK Makanan 24,71% GK Bukan Makanan Selama September 2020 – Maret 2021, Garis Kemiskinan naik sebesar 2,44 persen, yaitu dari Rp 616.387,- per kapita per bulan pada September 2020 menjadi Rp 631.418,- per kapita per bulan pada Maret 2021. Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. Pada Maret 2021, komoditi makanan menyumbang sebesar 75,29 persen pada garis kemiskinan, sedangkan komoditi bukan makanan menyumbang 24,71 persen. Periode Garis Kemiskinan (Rp/Kap/Bulan) Sumbangan Garis Kemiskinan (%) Makanan Bukan Makanan Total Makanan Bukan Makanan Total Maret 2020 463.545 147.343 610.888 75,88 24,12 100,00 September 2020 465.715 150.672 616.387 75,56 24,44 100,00 Maret 2021 475.394 156.024 631.418 75,29 24,71 100,00 Perubahan Mar 20 – Mar 21 (%) 2,56 5,89 3,36 Perubahan Sept 20 – Mar 21 (%) 2,08 5,89 2,44 Kenaikan GK pada September 2020 – Maret 2021 lebih kecil dibanding periode Maret 2020 – Maret 2021.
  • 11. Sumbangan Komoditi Makanan terhadap GK Maret 2021 Jenis Komoditas (1) Perkotaan (2) Jenis Komoditas (3) Perdesaan (4) Makanan: 72, 41 Makanan: 77,60 Beras 15,66 Beras 18,38 Rokok kretek filter 11,51 Rokok kretek filter 13,58 Tongkol/tuna/cakalang 4,68 Daging babi 3,42 Kembung 4,29 Gula pasir 3,10 Telur ayam ras 3,55 Telur ayam ras 2,87 Daging ayam ras 2,34 Tongkol/tuna/cakala 2,86 Susu bubuk 2,28 Ketela 2,42 Lainnya 28,11 Lainnya 30,97 Sumbangan komoditas makanan terhadap GK masih di atas 70 persen baik di wilayah perkotaan (72,41 persen) maupun perdesaan (77,60 persen). Peranan komoditi beras dan rokok kretek filter masih mendominasi baik di daerah perkotaan dan perdesaan.
  • 12. Sumbangan Komoditas Bukan Makanan terhadap GK Maret 2021 Jenis Komoditas (1) Perkotaan (2) Jenis Komoditas (3) Perdesaan (4) Bukan Makanan: 27,59 Bukan Makanan: 22,40 Perumahan 12,04 Perumahan 10,04 Listrik 2,96 Bensin 2,85 Pendidikan 1,88 Listrik 1,28 Bensin 1,80 Perlengkapan mandi 0,96 Perlengkapan mandi 1,57 Angkutan 0,86 Lainnya 7,34 Lainnya 6,41 Secara umum berlaku kondisi sebagai berikut: Sumbangan komoditas makanan terhadap GK di daerah perdesaan (77,60) lebih besar dibanding daerah perkotaan (72,41). Sebaliknya, sumbangan komoditas bukan makanan terhadap GK di daerah perdesaan (22,40) lebih kecil dibanding daerah perkotaan (27,59).
  • 13. Bali DKI Jakarta Kalimantan Selatan Bangka Belitung Kalimantan Tengah Kepulauan Riau Kalimantan Timur Sumatera Barat Banten Maluku Utara Riau Kalimantan Barat Kalimantan Utara Sulawesi Utara Jambi Jawa Barat Sulawesi Selatan Sumatera Utara INDONESIA Sulawesi Barat Jawa Timur Sulawesi Tenggara Jawa Tengah Lampung DI Yogyakarta Sumatera Selatan Sulawesi Tengah Nusa Tenggara Barat Bengkulu Aceh Gorontalo Maluku Nusa Tenggara Timur Papua Barat Papua PERSENTASE PENDUDUK MISKIN MENURUT PROVINSI MARET 2021 Indonesia = 10,16 Papua Barat = 21,84  Beberapa provinsi mengalami kenaikan kemiskinan pada Maret 2021 dibanding September 2020 dengan kenaikan persentase penduduk miskin tertinggi: • Papua Barat (0,14 persen poin) • Jambi (0,12 persen poin) • Riau (0,08 persen poin) • Bali (0,08 persen poin) • Sumatera Barat (0,07 persen poin) • Papua (0,06 persen poin)
  • 14. Indeks Kedalaman (P1) dan Indeks Keparahan (P2) Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Indeks kedalaman kemiskinan (P1) mengindikasikan rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung menjauhi garis kemiskinan. Indeks keparahan kemiskinan (P2) mengindikasikan ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) turun sebesar 0,576 poin; dari 6,068 pada September 2020 menjadi 5,492 pada Maret 2021. Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) juga turun sebesar 0,450; dari 2,412 menjadi 1,962 pada periode yang sama.
  • 15. Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 0.986 0.834 0.714 0.89 0.958 0.817 0.99 1.150 1.197 10.43 11.805 10.111 10.316 8.97 9.158 9.293 9.740 8.726 6.745 7.41 6.286 6.499 5.598 5.641 5.787 6.068 5.492 Mar 2017 Sept 2017 Mar 2018 Sept 2018 Mar 2019 Sept 2019 Mar 2020 Sept 2020 Mar 2021 Kota Desa Kota+Desa Secara umum, tingkat kedalaman kemiskinan di daerah perdesaan jauh lebih tinggi dibandingkan daerah perkotaan. Hal ini mengindikasikan bahwa diperlukan effort/usaha lebih besar untuk mengentaskan kemiskinan di perdesaan dibanding perkotaan.
  • 16. Perkembangan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 0.273 0.186 0.157 0.184 0.205 0.188 0.229 0.353 0.357 3.847 5.088 3.904 3.878 3.251 3.142 3.398 3.950 3.171 2.452 3.124 2.379 2.382 1.969 1.897 2.060 2.412 1.962 Mar 2017 Sept 2017 Mar 2018 Sept 2018 Mar 2019 Sept 2019 Mar 2020 Sept 2020 Mar 2021 Kota Desa Kota+Desa Secara umum, tingkat keparahan kemiskinan di daerah perdesaan juga lebih tinggi dibandingkan daerah perkotaan. Hal ini mengindikasikan bahwa di antara penduduk miskin pun rata-rata pengeluaran per kapita per bulan memiliki variasi yang tinggi (ketimpangan tinggi).
  • 17. ngkat Ketimpangan Pengeluaran Pendudu Papua Barat Maret 2021 PROVINSI PAPUA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK Senin, 15 Juli 2021 No. 43/07/91 Th.XV, 15 Juli 2021
  • 18. Ukuran Ketimpangan: GINI RATIO Untuk mengukur ketimpangan/kesenjangan, BPS menggunakan indikator Gini Ratio dan Distribusi Pengeluaran menurut World Bank. Koefisien Gini didasarkan pada kurva Lorenz, yaitu sebuah kurva pengeluaran kumulatif yang membandingkan distribusi dari nilai pengeluaran konsumsi dengan distribusi uniform (seragam) yang mewakili persentase kumulatif penduduk. Nilai Gini Ratio adalah antara 0 sampai dengan 1. Semakin mendekati nilai 1 mengindikasikan tingkat ketimpangan yang semakin tinggi.
  • 19. Distribusi Pengeluaran Bank Dunia 1 2 3 20% 40% 40% teratas Menenga h terbawah Ketimpangan Tinggi: Jika proporsi pengeluaran penduduk yang berada pada kategori 40 persen terendah kurang dari 12 persen. Ketimpangan Sedang: Jika proporsi pengeluaran penduduk yang berada pada kategori 40 persen terendah adalah 12 – 17 persen. Ketimpangan rendah: Jika proporsi pengeluaran penduduk yang berada pada kategori 40 persen terendah adalah lebih dari 17 persen.
  • 20. Distribusi Pengeluaran Penduduk Per Kapita dan Gini Ratio Daerah Periode Kelompok Penduduk Gini Ratio Penduduk 40% terbawah Penduduk 40% Menengah Penduduk 20% Teratas (1) (2) (3) (4) (5) (6) Perkotaan Maret 2020 20,95 38,21 40,85 0,320 September 2020 22,05 36,25 41,70 0,316 Maret 2021 20.81 38.34 40.85 0,322 Perdesaan Maret 2020 15,33 37,08 47,60 0,414 September 2020 15,99 35,49 48,51 0,412 Maret 2021 15.97 36.33 47.70 0,407 Perkotaan dan Perdesaan Maret 2020 16,87 38,80 44,33 0,382 September 2020 18,17 36,76 45,07 0,376 Maret 2021 17.00 38.46 44.54 0,380
  • 21. Gini Ratio Provinsi Maret 2021 0.441 0.412 0.409 0.408 0.397 0.390 0.384 0.382 0.381 0.380 0.378 0.374 0.372 0.365 0.365 0.356 0.346 0.343 0.341 0.334 0.330 0.326 0.326 0.324 0.323 0.323 0.321 0.316 0.314 0.314 0.313 0.306 0.300 0.292 0.256 DI Yogyakarta Jawa Barat DKI Jakarta Gorontalo Papua Sulawesi Tenggara INDONESIA Sulawesi Selatan Nusa Tenggara Barat Papua Barat Bali Jawa Timur Jawa Tengah Sulawesi Utara Banten Sulawesi Barat Nusa Tenggara Timur Kepulauan Riau Sumatera Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Riau Bengkulu Aceh Kalimantan Tengah Lampung Jambi Sulawesi Tengah Sumatera Utara Maluku Kalimantan Barat Sumatera Barat Maluku Utara Kalimantan Utara Bangka Belitung  Terdapat 6 provinsi yang yang Gini Ratio-nya di atas Gini Ratio Indonesia, yaitu Sulawesi Tenggara, Papua, Gorontalo, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta.  Gini Ratio tertinggi tercatat di Provinsi DI Yogyakarta sebesar 0,441  Gini Ratio terendah di Provinsi Bangka Belitung sebesar 0,256 Gini Ratio Indonesia: 0,384
  • 22. TERIMA KASIH PROVINSI PAPUA BARAT www.papuabarat.bps.go.id BPS Papua Barat BPS Papua Barat bpspapuabarat bps9100@bps.go.id