SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan
olehhampir seluruh masyarakat di dunia. BahasaInggris juga digunakan
sebagai alatberkomunikakasi negara di dunia. Bahasa Inggris bukan lagi
sebagai bahasaasing bagi sebagian orang di Indonesia. Hal ini dibuktikan
dengan adanyabeberapa masyarakatdi Indonesiayang menggunakanbahasa
Inggris sebagaibahasa sehari-hari mereka. Untuk itu, perlu adanya
peningkatan terhadappembelajaranbahasa Inggris bagi seluruh siswa di
Indonesia.
Dewasa ini penggunaan bahasa Inggris di sekolah-sekolah sudah mulai
ditingkatkan, terlebih bagi siswa Sekolah Menengah Atas atau SMA.
Peningkatan penggunaan bahasaInggris di sekolah-sekolah memiliki
banyaktujuan. Selain untuk membiasakansiswa belajar menggunakan
babacaInggrisyang baik dan benar dalam percakapan sehari-hari, tujuan lain
dari peningkatanpenggunaan bahasaInggris disekolah yaitu untuk
meningkatkankompetensi siswadalam memahami bacaan berbahasa Inggris.
Hal ini dikarenakan semakinbanyaknya sumber pembelajaran atau referensi
yang menggunakan bahasaInggris.Selain itu, ujian nasionalmata
pelajaranbahasa Inggris siswa hanyadihadapkanpada soal-soal yang bersumber
pada bacaan berbahasa Inggris.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak bisa dilepaskan dari
aktivitas membaca. Dengan membaca manusiadapat memperoleh informasi
baikdari media cetak atau elektronik. Pada era globalisasi, penyebaran
informasi berlangsung sangat cepat dengan adanya media elektronik
berupainternet. Informasi-informasi baru akan disampaikan melalui jurnal
ataupun artikel yang termuat di internet. Untuk dapat memahami informasi-
informasi tersebut dibutuhkan aktivitas membaca. Hal ini menjadi bukti
bahwa membaca adalah aktivitas yang harus dikuasai oleh setiap manusia
terlebih lagi bagi siswa sekolah.
Membaca merupakan salah satu aktivitas yang perlu dikembangkan
kepada siswa sejak dini. Dalam dunia pendidikan di Indonesia,
membacajugamerupakan salah satu kompetensi yang wajib dimiliki oleh
siswa. Pengembanganbudaya membaca sangat dibutuhkan bagi siswa di
Indonesia. Aktivitas membacaerat kaitannya dengan setiap mata pelajaranyang
diberikan di sekolah. Untuk itu, membaca dapat dikategorikan sebagai salah
satu aktivitas yang penting dalamproses pembelajaran di sekolah.
Dalam kurikulum SMA (Sekolah Menengah Atas),
membacamerupakan salah satu kemampuan dasar yang harus diajarkan
dalampembelajaran bahasa.Dalam proses pembelajaran bahasa,membaca
3
digolongkanke dalam salah satu aktivitas yang memiliki tingkat kesulitan yang
cukup tinggi.Membaca juga dikategorikan sebagai suatu aktivitas yang
membutuhkanbeberapa faktor pendukung. Hal tersebut yang menjadikan
membacadikelompokkanke dalam suatu aktivitas yang komplek.
Darmiyati Zuchdi (2008: 19) menyatakan membaca adalah
“penafsiranyang bermakna terhadap bahasa tulis”. Hal ini dapat diartikan jika
aktivitasmembaca berkaitan erat dengan pemerolehan dan pemahaman suatu
makna.Pemahamanmakna dari suatu bacaan merupakantujuan utama dari
aktivitasmembaca. Dengan kata lain ketika membaca, pembaca juga harus
dapatmemahami makna dan isi dari bacaan tersebut.
Memahami suatu bacaan berbahasa Inggris dinilai lebih
sulitdibandingkan dengan belajar berbicara bahasa Inggris. Memahami
bacaanberbahasaInggris merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan
kemampuanpemberianmakna terhadapkosakata bahasa Inggris danpemahaman
terhadapstruktur kalimat bahasa Inggris.Kompetensi yang komplek tersebut
dapatdiperoleh dengan membiasakan membaca bacaan berbahasaInggris
kepada siswasejak dini. Semakin sering membaca bacaan berbahasaInggris,
maka semakinbanyak juga kosakata yang dihafal dan akan semakin
mempermudahuntukmenganalisis struktur kalimat serta mempermudahuntuk
memahamiisi dari suatubacaan berbahasa Inggris. Untuk itu perlu adanya
upaya dari para guru terlebihguru mata pelajaran bahasa Inggris dalam
mengembangkan kebiasaan membacabacaan berbahasa Inggris siswa.
4
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa
Inggrisdi sekolah, kompetensi pemahaman bacaan berbahasa Inggris siswa
masih jauhdari harapan. Terdapatbeberapa kendala yang dihadapi dalam
meningkatkankompetensi pemahaman bacaan berbahasaInggrissiswa. Kendala
yang palingutama yaitu minimnya kesadaransiswauntuk melakukan aktivitas
membaca danrendahnya penguasaan kosakata berbahasa Inggris yang dapat
mempengaruhikompetensi pemahaman bacaan berbahasa Inggris. Hal ini
diduga karena adanyabeberapa faktor yang berasal dari siswa sendiri, guru
mata pelajaran, metodepembelajaran atau bahkan dari sarana dan prasarana
yang mendukungpembelajaran tersebut.
Sebagian besar siswa masih kurang menyadari pentingnya
membaca,terlebih membacabacaan berbahasa Inggris. Bagi sebagian siswa,
membacamasih dianggap sebagai suatu aktivitas yang membosankan. Untuk
itudiperlukan suatu kreatifitas dari guru untuk membuat pembelajaran
membaca,terlebih membaca bacaan berbahasaInggris menjadi suatu aktivitas
yang menarikbagi siswa. Selain itu juga perlu adanya usaha dari guru untuk
memberikan suatupengarahankepada siswa akan pentingnyamembacabacaan
berbahasaInggriskaitannya dengan kurikulum pembelajaranbahasa Inggris.
Meningkatkan kebiasaanmembaca merupakan suatu aktivitas
yangdirasakan sangat sulit bagi sebagian besar guru mata pelajaran
bahasaInggris.Untuk itu perlu adanya upaya ataupun metode baru dalam
meningkatkankebiasaan membaca bacaan berbahasa Inggris siswa.
Meningkatkan kebiasaanmembacatidak hanya dapat dilakukandisekolahsaja
5
namun guru juga bisameningkatkankebiasaan membaca siswa dirumah yaitu
dengan memberikanbeberapa tugas yang berkaitan dengan suatu bacaan
berbahasa Inggris. Dengansemakinbanyaknyametode ataupun teknik yang
digunakanoleh guru dalamkaitannya dengan meningkatkan kebiasaann
membaca, maka siswa juga akansemakin tertarik untuk meningkatkan
kebiasaanmembaca bacaan berbahasaInggris.
Dalam setiap bacaan berbahasa Inggris, siswa dimungkinkan
menemukankosakata bahasaInggris baru. Bagi sebagian siswa yang malas
untuk mengartikankosakatabaru, akan menghambatmereka dalam
memahamibacaan berbahasaInggris tersebut. Untuk itu penguasaan kosakata
yang lebih sangat dibutuhkansiswa dalam memahami bacaan berbahasa
Inggris. Berdasarkan hasilpengamatandari guru bahasa Inggris disekolah,
hanya sebagiankecil dari siswa yang memliki perbendaharaankosakata bahasa
Inggris yang diatas rata-rata.
Selanjutnya dalam wawancara dengan guru juga terungkap
bahwasebagian besar siswa masihkurang antusias dalam menghafal kosakata
bahasaInggris, Hal itu diduga disebabakankarena minat dari siswa untuk
menghafalkosakatabahasa Inggris yang masihsangat kurang. Faktor
tersebutmenjadi salahsatu penyebabmengapa siswa menjadi kurang terlatih
ketika ada pembelajaranmembaca bacaan berbahasaInggris. Siswa menjadi
kurang antusias menghafalkosakata bahasa Inggris ketika kosakata yang
diberikan atau disampaikan olehguru terlalu sulit dihafal dan tidak sering
digunakan dalam percakapan sehari hari.
6
Selain itu, tampaknyaada beberapa faktor yang
menyebabkansiswamenjadi kurang bersemangat untuk membaca bacaan
berbahasaInggris. Salahsatu diantaranya adalah penggunaan tema atau topik
dalam suatu bacaanberbahasa Inggris. Berdasarkanpengamatan guru, siswa
menjadi kurangbersemangat untuk membaca bacaan berbahasaInggris ketika
tema atau topikbacaan tersebut kurang menarik atau diminati. Tampaknya
kreatifitas dari guruperlu ditingkatkan untuk menumbuhkan semangat siswa
dan menjadikanpembelajaran membaca bacaan berbahasaInggris menjadi
lebihmenarik dandiminatioleh siswa. Tampaknyaperanan guru
sangatlahpentingdalam upayauntuk
meningkatkankompetensipemahamanbacaan berbahasa Inggris siswadengan
meningkatkan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Belum diketahui secara pastiseberapa besar pengaruh
kebiasaaanmembacadan penguasaan kosakata terhadap kompetensi
pemahaman bacaan berbahasaInggris siswa kelasX SMK Kesehatan Bhakti
Kencana Subang. Untuk itu, perludilakukanpenelitiansecara mendalamterkait
hal itu. Dengandemikian dapatdiperoleh informasi faktor mana yang memiliki
pengaruh yang lebih besarataupun yang lebih kecil
terhadapkompetensipemahamanbacaan berbahasaInggris siswa kelas X SMK
Kesehatan Bhakti Kencana Subang.
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkanuraian latar belakang permasalahdi atas,ada
beberapapermasalahan yang pedu dikaji untuk dicari jawabannya.
Permasalahan tersebutselanjutnya dapat diindentifikasikansebagaiberikut :
1. Apakah terdapat pengaruh kebiasaan membaca danpenguasaan kosakata
terhadap kompetensi pemahaman bacaan berbahasa Inggris ?
2. Apakah terdapat pengaruh kebiasaan membaca terhadap
kompetensipemahaman bacaan berbahasa Inggris?
3. Apakah terdapat pengaruh rendahnya kebiasaan membaca bacaan
berbahasa Inggris terhadap pemahaman pemahaman bacaan berbahasa
Inggris siswa?
4. Apakah terdapat pengaruh pemanfaatan faktor pendukung terhadap
peningkatan kebiasaan membaca bahasa Inggris siswa yang rendah?
5. Apakah terdapat pengaruh perbendaharaan kosakata bahasa Inggrisiswa
yang masih rendah terhadap bacaan berbahasa Inggris yang masih rendah?
6. Apakah terdapat pengaruh metode pembelajaran kosa kata yang kurang
efektif terhadap antusias siswa untuk menghapal kosa kata bahasa
Inggris?
7. Apakah terdapat pengaruh motivasi belajar siswa terhadap ketrampilan
membaca siswa?
8. Apakah terdapat pengaruh penguasaan konsep atau bahan tulisan untuk
dikembangkan terhadap ketrampilan membaca siswa?
8
9. Apakah terdapat pengaruh minat membaca siswa terhadap ketrampilan
membaca siswa?
10. Apakah terdapat pengaruh penguasaan kosakata terhadap ketrampilan
membaca siswa?
11. Apakah terdapat pengaruh metode pembelajaran Bahasa Inggris yang
diterapkan oleh guru terhadap ketrampilan membaca siswa?
12. Apakah terdapat pengaruh budaya membaca orang-orang di lingkungan
sekitar terhadap ketrampilan membaca siswa?
13. Apakah terdapat pengaruh kurikulum pemebalajaran Bahasa Inggris
terhadap ketrampilan membaca siswa?
14. Apakah terdapat pengaruh minat baca dan penguasaan kosa kata terhadap
ketrampilan membaca siswa?
C. PembatasanMasalah
Kompleksnya permasalahan-permasalahan yang
teridentifikasididugaberpengaruh terhadap kompetensi pemahaman bacaan
berbahasa Iggris siswa.Agar penelitian ini lebihterfokus dan mendalam
kajiannya, maka penelitian inidibatasi pada bagaimana pengaruh kebiasaan
membaca dan pengusaankosakataterhadap kompetensi pemahaman bacaan
berbahasaInggris. Ketiga faktortersebut diduga memiliki hubungan yang
sangaterat dalam pembelajaran bahasa Inggris, terlebih dalam kaitannya
dengan pemahamanbacaan berbahasa Inggris.
9
Terdapatbeberapasekolahmenengah Atas di Kabupaten
Subang,baikyang negeri ataupunyang swasta.Namun, penelitianini hanya
dibatasi padaSekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Subangdan sampel
penelitian inihanya dibatasi pada siswa kelas X. Belumadanya penelitian yang
mengkajisecara mendalam permasalahantersebut, menjadikan alasan mengapa
penelitiandilakukan di Kabupaten Subang. Pemilihan siswa kelas X sebagai
sampelpenelitiankarena siswa kelas X sudah mulai diajarkan
mengenaibeberapajenisbacaan berbahasa Inggris. Sehingga perlu adanya
peningkatan kompetensi siswadalam memahami bacaan berbahasa Inggris.
Selain itu untuk ujian mata pelajaranbahasa Inggris siswa kelas Xhanya
dihadapkan pada soal yang bersumber daribacaan, sehingga kompetensi
pemahaman bacaan berbahasa Inggris menjadi halpokok bagi siswa dalam
pembelajaran bahasa Inggris.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasanmasalah di atas, rumusan masalah penelitian
inisebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh kebiasaan membaca dan penguasaan kosa kata
secara bersama-sama terhadap kompetensi pemahaman bacaan berbahasa
Inggris?
2. Apakah terdapat pengaruh kebiasaan membaca secara parsial terhadap
kompetensi pemahaman bacaan berbahasa Inggris?
10
3. Apakah terdapat pengaruh penguasaan kosakata secara parsial terhadap
kompetensi pemahaman bacaan berbahasa Inggris?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh kebiasaan membaca dan penguasaan kosa
kata terhadap kompetensi pemahaman bacaan berbahasa Inggris siswa
kelas X SMK Kesehatan Bhakti Kencana Subang.
2. Untuk mengetahui pengaruh kebiasaan membaca terhadap kompetensi
pemahaman bacaan berbahasaInggris siswa kelas X SMK Kesehatan
Bhakti Kencana Subang.
3. Untuk Untuk mengetahui pengaruh penguasaan kosakata terhadap
kompetensi pemahaman bacaan berbahasa Inggrisiswa kelas X SMK
Kesehatan Bhakti Kencana Subang.
F. Manfaat Penelitan
Hasil penelitianini diharapkandapat bermanfaatbagi berbagaipihak,
seperti siswa, guru dan peneliti lain. Manfaat tersebut dapatdiuraikan sebagai
berikut :
11
1. Bagi siswa, penelitan ini diharapkan dapat menjadi motivasibagi
siswauntuk lebihmeningkatkan kebiasaan membaca dan penguasaan
kosakatabahasa Inggris sehingga siswa memiliki kompetensi lebih
dalammemahami serta menganalisa isi bacaan berbahasa Inggris.
2. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu
pengalamandan hasilnyadapat diterapkan dalam upaya peningkatan
kebiasaanmembaca, penguasaan kosakata bahasa Inggris dan
kompetensipemahaman isi bacaan berbahasaInggris pada siswa.
3. Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satubahan
acuan atau referensi untuk penelitian yang relevan.
12
BABII
LANDASANTEORI
A. Kajian Teori
Kajian teori ini akan memaparkanberbagai teori dari beberapa
ahliberkaitan dengan tiga variabel penelitian, (1) membaca; hakikat membaca,
tujuanmembaca dan aspek-aspek membaca, (2) kebiasaan membaca;
pengertiankebiasaan membaca, faktor-faktor yang mempengaruhi
kebiasaanmembaca,hubungan kebiasaan membaca terhadap kompetensi
pemahamanbacaan,pengukuran kebiasaan membaca (3) kosakata; pengertian
kosakata, jenis-jeniskosakata, penguasaan kosakata,hubungan penguasaan
kosakata terhadapkompetensi pemahaman bacaan, pengukuran penguasaan
kosakata. (4)pemahaman bacaan; pengertian pemahaman bacaan, tingkat
komprehensi bacaan,pengukuran pemahaman bacaan. Penulis juga
mencantumkan beberapa penelitianyang relevan, kerangka berfikir dan
hipotesispenelitian guna memperjelas kajianteori dalam penelitian ini.
1. Membaca
a. HakikatMembaca
Membacamerupakansalah satu bagian terpentingdalam
pembelajaranbahasa. Membaca digolongkan kedalam suatu aktivitas
yang sulit untukdilakukan dan merupakan suatu aktivitas yang
komplek. Dalam melakukanaktivitas membaca tidak selamanya
diidentikkan dengan proses mengingat.Membacajuga bukan aktivitas
menghafalkata demi kata atau kalimat demikalimat yang terdapat
13
dalam bacaan. Inti dari aktivitas membaca yaitu menangkappesan atau
ide pokok bacaan denganbaik. Nunan (2004: 69)
mengemukakan“reading is a set of skill that involves making sense and
deriving meaning fromtheprinted word”. Berdasarkan definisi tersebut
dapat disimpulkanjika membacamerupakan suatu aktivitas yang
memiliki beberapa aspekpendukung. Aspek-aspek tersebut diantaranya
penguasaan kosakata dan kemampuan untukmemahami atau
menyimpulkan kata-kata yang terdapat di dalam suatu bacaan.
Soedarso (2010: 4) menyatakan babwa membaca
adalah“aktivitas yangkompleks dengan mengerahkan sejumlah besar
tindakan yang pisah-pisahyangmeliputi penggunaan, pengertian dan
khayalan, mengamati serta mengingat-ingat”.Definisi tersebut dapat
menggambarkanjika dalam membaca, sangatdibutuhkan beberapa
aktivitas pendukung yang mampu menjadikan aktivitasmembaca
tersebut dikatakan tepat sasaran.Selain itu diharapkan juga
pembacamampuuntuk mengingat ataupunmerekam setiap kata
ataupunisi dari suatubacaan.
Grabe (2009: 14-16)menyatakan beberapa definisi dari
membaca yaitu :
1) Fluent reading is certainly a rapid and effident process.
2) Reading is centrally a comprehendingprocess.
3) Reading is interactive process in two ways.
4) Reading is strategic process in that a number of the skills.
5) Reading befleXble process.
6) Reading is also a continuously evaluativeprocess.
7) Reading is a linguistic process.
14
Membaca juga bisadimaknai sebagai suatu aktivitas yang
kompleks danmembutuhkan beberapa aspek-aspek pendukung di
dalamnya. Berdasarkanbeberapa pendapat tersebut dapat
disimpulkanbahwa membaca menuntutseseorang mampu untuk
menerjemahkan, memahami serta menafsirkan isi darisuatu bacaan
dengan baik.
b. Tujuan Membaca
Tujuan merupakandasar dari setiap kegiatandan motivasiyang
palingkuat dalam melakukan suatu tindakan. Membaca hendaknya
mempunyai tujuan,karena seseorang membaca untuk
memperolehinformasi atau mencocokkanpengetahuanyang sudah
dimiliki,atau untuk mengkritisigagasan atau gayapenulisan seorang
penulis. Oleh karena itu, tujuan membaca perludipertimbangkan oleh
pengajar ketika memilih teks untuk siswa.
Anderson (Tarigan, 2008: 9-11) juga menjelaskan tujuan dalam
membacasebagai berikut :
a) Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta
(readingfor detailsfacts).
b) Membacauntuk memperoleh ide-ide utama (readingfor main idea).
c) Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasicerita
(readingfor sequence or organization).
d) Membacauntuk menyimpulkan,membaca referensi(readingfor
inference).
e) Membaca untuk mengelompokkan,membaca untuk
mengklasifikasi(readingto classify).
f) Membaca untuk menilai, membacamengevaluasi (reading to
evaluate).
g) Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan
(reading tocompare or contrast).
15
Tujuan membacajuga dikemukakan oleh Paul D Leady
(Soedarso, 2010:120) yang menyatakanbahwa membacamempunyai
beberapa tujuan diantaranya:a) untuk mengerti ide pokoknya, b)
meningkatkan kekayaan pengetahuan umum,c) untuk memahami fakta
dan detail khusus, d) untuk memecahkansuatumasalah, e) untuk
membentuk opini, f) untuk apresiasi pandangan lain,
g)untukmenambah perbendaharaan kata, h) untuk meningkatkan
kemampuan membaca,i) untuk memperluas minat kita, j) untuk
memberikan informasi kepada orang lain, k)untuk mengetahui suatu
informasi khusus, 1) untuk mencari suatu arti kata atauistilah.
Dari beberapa pengertian tersebut bisa diambil kesimpulanjika
tujuanutama dari membaca adalah untuk mencari serta memperoleh
informasi,mencakup isiserta pemahaman makna dari suatu bacaan.
Kegiatan membacabukan hanya sekedar membaca namun harus
mampu untuk menemukan informasi,baik informasi yang secara
tersurat ataupun informasi yang tersirat dari bacaantersebut.
c. Aspek-aspek Membaca
Broughton (Tarigan, 2008: 11-12) mendefinisikan bahwa
secara garisbesarnya terdapat dua aspek penting dalam membaca,
yaitu:
1) Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat
dianggapberada pada urutan yang lebihrendah (lower order).
Aspek ini mencakup:
16
a) Pengenalan bentuk huruf;
b) Pengenalan unsur-unsur linguistic;
c) Pengenalan hubungan atau korespondensi pola ejaan dan bunyi;
dan
d) Kecepatan membaca bertaraf lambat.
2) Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills)
yang dapatdianggap berada pada urutan yang lebihtinggi (higher
order). Aspek inimencakup:
a) Memahami pengertian sederhana;
b) Memahami signifikasi atau makna;
c) Evaluasi ataupenelitian;dan
d) Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesusaikan
dengankeadaan.
Kegiatan membaca yang sesuai untuk mencapai tujuan yang
terkandungdalam keterampilan mekanis adalah membaca nyaring atau
membaca bersuara.Kegiatan membaca yang sesuai untuk mencapai
tujuan yang terkandung dalamketerampilan pemahaman adalah
membaca dalam hati. Jadi, jika aspek-aspekmembaca sudah dikuasai
maka isi bacaan dapat dipahami.
2. Kebiasaan Membaca
a. Pengertian KebiasaanMembaca
Kebiasaan merupakan suatu aktivitas yang biasadilakukan oleh
seseorang.Kebiasaan juga dapat diartikan sebagai suatu rutinitas yang
17
dilakukan sejak lamadan telah menjadi bagian dari kehidupan
seseorang.Tampubolon (1993:41)menyatakan apabila suatu kegiatan
atau sikap, baik yang bersifat fisikmaupunmental telah mendarah
daging pada diri seseorang, maka dikatakan bahwakegiatan atau sikap
itu telah menjadikebiasaan.
Kebiasan membaca merupakan rutinitas seseorang dalam
melakukanaktivitas membaca. Sangkaeo (Tella, 2007:121)menyatakan
“tile term readinghabbit refers to the behavior which expresses the
likeness of reading of individualtypes of reading, and tastes of
reading”. Tampubolon (1993: 243) jugamengemukakan bahwa
kebiasaanmembaca adalah “minat (keinginan, kemauandan
motivasi)dan keterampilanmembacayang baik dan efisien, yang
telahberkembang dan membudaya secara maksimal dalam diri
seseorang”.
b. Faktor-Faktor yangMempengaruhi Kebiasaan Membaca
Kebiasaanmembaca merupakan suatu aktivitas rutin yang
membutuhkanbanyak faktor yang mempengaruhinya.Tampubolon
(1993, 227) menyatakanjikafaktor waktu, keinginan, kemauan dan
motivasi dapat mempengaruhikebiasaanmembaca seseorang.
Tampubolon (1993 : 228) menambahkan “dalam
usahapembentukankebiasaan membaca, dua aspek yang perlu
diperhatikan, yaituminat(perpaduan antara keinginan, kemauan, dan
motivasi) dan ketrampilanmembaca”. Dengan demikian, dapat
18
disimpulkan bahwa kebiasaanmembacamerupakansuatu aktivitas rutin
yang dipengaruhi olehbeberapa faktor yaitu membaca dan pengunaan
teknik membaca dalam diri seseorang.
Disisi lain, peranan keluarga juga sangat menentukan
dalammenumbuhkan dan mengembangkankebiasaanmembaca. Tingkat
perhatian dariorang tua dirumah merupakan faktor utama yang
dapatmempengaruhikebiasaanmembaca ketika anak berada dirumah.
Penyediaan buku atau majalah dirumahdapat menjadikansalah satu
faktor pendorongbagi anak untuk meningkatkankebiasaan
membacaketika mereka berada dirumah. Selain itu, Tampubolon(1993
: 229) menyatakanjika salah satu usaha orang tua untuk
meningkatkankebiasaan membaca yaitu dengan meminta anak untuk
menceritakan kembali apayang telah dibaca. Untuk itu perlu adanya
peran aktif dari orang tua untuk dapatmeningkatkan minatdan
kebiasaan membaca anak sejak dini.
Suatu kegiatan yang telahmenjadi kebiasaan seseorangakan
menjadisuatu kebutuhan. Jika seseorang telah merasakanbahwa hal itu
menjadikebutuhan, maka ia akan berusaha untuk memenuhi
kebutuhantersebut.Sebagaimana dengan kebutuhan seseorang dalam
membaca, jika ia telahmenjadikan membaca sebagai suatu kebutuhan,
maka ia akan selalu melakukankegiatan tersebut secara terus menerus
dan berkesinambungan.
19
c. Hubungan Kebiasaan Membaca dengan Kompetensi
PemahamanBacaan
Membaca merupakan suatu aktivitas yang memiliki banyak
manfaat.Selain untuk memperoleh informasi, manfaat dari membaca
yang palingberpengaruh lainnya yaitu bertambahnya wawasan dan
ilmu pengetahuan. Untukdapat meningkatkan kebiasaan membaca
bukanlah suatu pekerjaan yang mudah.Kebiasaan membaca erat
kaitannya dengan minat baca. Kalau minat baca sudahtumbuh dan
berkembang,dalam arti seseorang sudah suka membaca,makakebiasaan
membacapun sudah dengan sendirinya akan berkembang.
Kebiasaan membaca yang cukup tinggi dalam diri seseorang
akanberpengaruh dalam beberapa kemampuan berbahasa.Salah satu
kemampuanberbahasa yang akan berkembang yaitu kemampuan
pemahaman bacaan denganbaik. Yap (Darmiyati Zuchdi, 2008:25)
menyatakan jika“kemampuan membacaseseorangsangat ditentukan
oleh faktor kuantitasnya membaca”. Berdasarkandefinisi tersebut dapat
diartikan jika semakin sering orang membaca maka akanmemiliki
kemampuan memahami bacaan lebih baik.
Yap (DarmiyatiZuchdi, 2008:25) juga menambahkanjika 65%
darifaktor yang mempengaruhi kemampuan pemahaman bacaan
berasal dari lamanyawaktu yang digunakan dalam membaca.Dengan
kata lain, semakin seringseseorang membaca, semakin mudah dalam
memahani makna dari suatu bacaan.
20
d. Pengukuran KebiasanMembaea
Djemari Mardapi (2008:2) menyatakanbahwa “pengukuran
padadasarnya merupakan kegiatan penentuan angka bagi suatu objek
secarasistematik”. Pengukuran dalam dunia pendidikan erat kaitannya
dengan tes. Halini dikarenakan salah satu cara yang sering
digunakanuntuk mengukur hasil yangtelah dicapai adalah dengan
menggunakan tes.Selain tes, nontes juga bisadigunakan untuk
mengukur suatu halyang dicapai. Ada beberapa teknik nontes yang
dapat dipergunakan untuk memperoleh informasi tentang peserta didik
ataupeserta tes, antara lain teknik kuesioner,pengamatan dan
wawancara.
Kuesioner (Questionnaire) atau angket merupakan
serangkaianpertanyaan tertulis mengenai masalah-masalahtertentu
yang bertujuan untukmendapatkan tanggapan dari peserta didik atau
pesertates tersebut. Angket dapatbersifat terbuka, tertutup, atau
gabungan keduanya. Angket dikatakan bersifatterbuka jika peserta
didik atau peserta tes, diberikan kebebasanuntuk menjawabsesuai
dengan keyakinannya. Angket dikatakanbersifat tertutupjika
jawabanyang harus dipilih sudah tersedia, sedangkan angket yang
bersifat gabunganjika dalam angket disediakan pilihan jawaban tetapi
sekaligus boleh mengisi jawabansendiri.
Pertanyaan atau pernyataan-pernyataan dalam kuesioner
dapatdikelompokkanke dalam dua macam, yaitu pertanyaan yang
21
jawabannyaberbobot sama dan pertanyaanyang bobot jawabannya
tidak sama. Pertanyaanyang memiliki bobot sama merupakan
pertanyaan-pertanyaan yang bersifatumum, seperti identitas diri,
pekerjaan, alamat rumah, hobi, riwayat pendidikandan lain-lain.
Pertanyaan yang memiliki bobot tidak sama secara sengaja
dibuatdalam tingkatan-tingkatantertentu untuk
membedakannya.Pertanyaan yangmemiliki bobot tidak sama ini dapat
disebut dengan angket dengan skalabertingkat.
Pengamatan (observasi) merupakancara untuk mendapatkan
informasidengan cara mengamatiobjek secara cermat dan terencana.
Penilaian yangdilakukandenganteknik pengamatanadalah
penilaiandengancara melakukanpengamatanterhadap objek secara
langsung. Biasanya, kegiatan pengamatandisertaidengan pencatatan
terhadap sesuatu yang diamati.
Untuk menjaga kekonsistenan dan keobjektifan pengamatan,
sebaiknyapengamatan dilakukanoleh dua orang khususnyauntuk
pengamatan yang denganmemberikan skor. Pelaksanaan kegiatan
pengamatan dibandingkan dengankegiatan tes memerlukan waktu yang
relative lebih lama. Namun, kegiatanpengamatan sangat diperlukan
karena pengamatan akan memberikan informasiotentik yang tidak
diperoleh melalui kegiatan tes.
Wawancara (Interview) merupakan suatucara yang
dipergunakan untukmendapatkan informasidari responden dengan
22
melakukantanya jawab sepihak.Wawancara dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu wawancara secaraterpimpin dan wawancara bebas.
Dalam wawancara terpimpin, pihakpewawancara telah menyiapkan
sejumlah pertanyaan secara sistematis. Berbedahalnya dengan
wawancara bebas, responden diberi kebebasan untuk
menjawabberbagai pertanyaan sesuaidengan pendapatnya, tanpa
dibatasi oleh ketentuan-ketentuanyang dibuat oleh pewawancara.
Kebiasaann membaca merupakan suatu kecenderungan
tingkahlakuseseorang terhadap aktivitas membaca, sehingga teknik
penilaiannyamenggunakan teknik nontes dengan menggunakan
kuestioner atau angket. Dalampenilaian kebiasaan ini diperlukan skala
penilaian dengan menggunakan bentukskala Linkert.
3. Kosakata
a. Pengertian Kosakata
Omid Akbari (2008: 54) mendefinisikan "vocabulary as a
majorcomponent of language learning has been the object of
numererous studies each ofwhich has it' own contribution to
thefield”.Kosakata juga mempunyai perananyang penting dalam
kehidupan berbahasa seseorang. Kosakata berfungsi untukmembentuk
kalimat dan mengutarakan isi pikiran dan perasaandengan
sempurnabaik secara lisan maupun tulisan.Banyakpendapatyang
memberikanbatasanberbeda mengenaipengertiankosakata, tetapi pada
dasarnyasemua itu salingmelengkapi.
23
Menurut Harimurti Kridalaksana
(2001:127)“Kosakatamerupakankomponen bahasayang memuat semua
informasitentang makna dan pemakaiankata dalam bahasa,
kosakatajuga merupakan kekayaan kata yang dimiliki
seorangpembicara, penulis atau suatu bahasa”.Kosakatamerupakan
suatu daftar katayang disusun seperti kamus, tetapi dengan
penjelasanyang singkat dan praktis.
Kosakata seseorangdidefinisikan sebagai himpunan semua
kata-kata yangdimengerti oleh orang tersebut atau semua kata yang
kemungkinanakandigunakan orang tersebut untuk menyusun kalimat
baru. Dari beberapa pendapatdiatas dapat diambil kesimpulanbahwa
kosakata merupakan perbendaharaankata atau komponenbahasa yang
memuat daftar kata-katabeserta batasannyayang penggunaannya
sesuaidengan makna dan fungsinya yang dimiliki olehsuatu bahasa.
b. Jenis-Jenis Kosakata
Di dalam suatu kalimatterdapatbeberapakata dan
kumpulankata-kataitulah yang disebut dengankosakata.Hal ini
disebabkankosakatamerupakan kumpulan dari kata yang disusun
secara alphabet dan dijelaskan sertadidefinisikan. Kata-kata tersebut
berupa Noun (kata benda), Verb (katakerja), Adjective (kata sifat),
Adverb (kata keterangan), Pronoun (kata ganti),Conjunction (kata
sambung), dan Interjection (kata seru).
24
1) Noun
Noun merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu
kalimat. Bull(2008:298) menyatakan jikanoun umumnya
digunakan sebagai subjek ataupunobjek dan noun bisa
berupanamaseseorang, tempat,sesuatuhal atau ide, atausuatu
aktivitas, sebagai contoh :
- Alex is a student
Noun Noun
- Yogyakartais my town
Noun Noun
2) Verb
Bull (2008, 492) menyatakanverb merupakanbagian dari
kata yangmengekspresikan suatu aksi, kejadian atau
pernyataan.Verb merupakansalahsatu bagian terpentingdalam suatu
kalimat, hal ini disebabkansuatu kalimatharus memiliki verb, jika
tidak ada verb maka tidak bisa disebut sebagai suatukalimat Verb
biasanya digunakan sebagai predikat dalam suatu kalimat,
sebagaicontoh:
- Last night, They studied English
Verb
- She always comes late
Verb
3) Adjective
25
Adjective merupakan kata yang digunakan untuk
menjelaskan noun ataupronoun. Eastwood(2008:230) menyatakan
adjective juga digunakan untukmenjelaskanmengenai ciri –
cirifisik, suatu opini atau dapat digunakan untukmengklasifikasikan
sesuatu,sebagai contoh :
- I amhandsome
Adjective
- This car is expensive
Adjective
4) Adverb
Adverb merupakan kata yang digunakan untuk memberi
keterangan ataumenjelaskanverb, adjective, ataupun bentuk adverb
yang lain. Eastwood (2008:240) menyatakan bahwa adverb juga
bisa digunakan untuk menjelaskanmengenai bagaimana, kapan atau
dimana sesuatu itu terjadi, sebagai contoh :
- Mr Budi works in post office
Adverb
- We will arrive in Jakarta at nine o'clock
Adverb
5) Pronoun
Bull (2008, 352) menyatakan bahwa pronoun merupakan
kata ganti yangmemiliki fungsi menggantikan kata benda, sebagai
contoh :
- They are very smart
Pronoun
- Thisbookis mine
26
Pronoun
6) Conjunction
Bull (2008:90) menyatakan jika conjunction merupakan
suatu kata yangdigunakan untuk menghubungkansatu kata, frase
atau kalimat,sebagai contoh :
Alex and Budi are my classmate
Conjunction
7) Interjection
Bull (2008, 233) menyatakan interjection merupakansuatu
kata yang didalam suatu kalimatuntuk menunjukkan ekspresiatau
emosi yang muncul secaratiba-tiba, sebagai contoh :
- Wow!It’s wonderful scenery
- Horray! I am the winner
Interjection
Dalam pembelajaran kosakata, sangat erat kaitannya
dengan pembelajaranmengenai makna atau arti. Beberapa kata
dalam bahasa Inggris terkadangmemiliki lebih dari satu arti.
Kelompok kata yang berbeda namun memiliki artiyang sama
tersebut yang dikenal dengan synonym.Selain persamaan
arti,seseorang juga harus mengetahuilawan kata atau yang biasa
dikenal denganantonym. Tujuannya agar mampu menggunakan
kata yang sesuai dengan konteks suatu kalimat.
8) Synonym
27
Bull (2008:450) menyatakan synomym merupakan
kelompok kata yangmemilikipersamaanarti dengan kata yang lain.
Synonymjuga bisa diartikansebagai suatu kata yang memilikibentuk
yang berbedanamun memiliki artipengertian yang sama atau mirip.
Synonym bisa disebut juga dengan atau padanankata, sebagai
contoh:
- Old =Ancient
- Young =New
9) Antonym
Bull (2008:16) menjelaskanantonym merupakan suatu kata
yangberlawanansatusamalain. Antonym disebutjuga
sebagailawankata, sebagaicontoh :
- Man =Woman
- Old =New
Dalam pembelajaran kosakata bahasa Inggris, siswa tidak
hanya dituntutuntuk memahami makna namun juga mampu
mengklasifikasikan kataberdasarkan jenis dan kedudukandalam
suatu kalimat. Hal ini erat kaitannyadengan penyusunan suatu
kalimat yang secara struktur dikatakan sebagai kalimatyang
benar.Hal inilah yang menyebabkanbetapa pentingnya
pembelajarankosakata diberikankepada siswa sejak dini.
c. Penguasaan Kosakata
28
Siswa harus mengenal, menguasai, dan mengembangkan
kosakata.Penguasaan kosakata itu tidak hanya diperoleh melalui
pelajaran bahasa melainkanjuga melalui mata pelajaran lain. Siswa
dapat menguasai kosakatadengan baik karena telah melalui proses
pemerolehan kosakata. Penguasaankosakata yang terjadi pada
seseorang dilalui dari semenjak masihbayi sampaimasa dewasa. Pada
masa kanak-kanak, seseorang ingin mengetahui tentangsemua yang
dilihat, dirasakannya atau didengarnya setiap hari. Keraf
(1996:65)mengatakan bahwa peranan orang tua, sanak saudara, dan
kenalan dekat, sangatpenting artinya dalam perluasan kosakata dasar
bagi anak.
Pemerolehan kosakata pada masaremaja diperoleh melalui
prosesbelajar.Keraf (1996:65) mengungkapkanbahwa pada waktu
seseorang menginjakbangku sekolah, akan mengalami
prosespenguasaan bahasa dan kosakata melaluiproses yang sengaja
diadakan yakni prosesbelajar. Pemerolehan kosakata padamasa ini
dilakukan melalui pelajaran bahasamaupun pelajaran lainnya.
Padaseorang yang meningkat dewasa, proses penguasaan kosakata pun
terus berjalan.Proses perluasan dan penguasaankosakata pada masa
orang dewasaberjalanlebih intensif. Hal ini dikarenakan sebagai orang
yang dianggap matang dalammasyarakat, orang harus mengetahui
berbagai hal, bermacam-macam keahliandan keterampilan, dan harus
29
pula berkomunikasi dengan anggota masyarakatnyamengenai semua
hal itu (Keraf, 1996: 66).
Proses penguasaankosakata asingyang pertama kali
dikuasaiadalah proses penguasaan kosakata baca. Ketika anak mulai
membaca, mereka mulaimemperoleh kosakata baca. Darmiyati Zuchdi
(2008: 34) menyatakan jika“anaksecara teratur mulai mempelajariarti
kata-katayang ada dalambacaan tetapibelum ada dalam kosakatayang
dimillikinya”.Selanjutnyaketika anak mulaibelajar melalui karangan,
mereka mulai memperolehkosakatatulis.
Penguasaan kosakatadapat dibedakan ke dalam penguasaan
yang aktifproduktifdan penguasaan yang pasif-reseptif (Soenardi
Djiwandono, 2008:126).Kosakata yang merupakan bagian dari
penguasaanaktif-produktif sering dikenalsebagai kosakataaktif.
Sebaliknya, kosakatayang merupakan bagian daripenguasaan pasif-
reseptif sering dikenal sebagai kosakata pasif.
d. Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Kompetemi Pemahaman
Bacaan
Kosakata suatu bahasayang hidup atau yang masihdipakai
dalamkehidupan sehari-hari oleh sekelompok masyarakattidak ada
yang tetap.Kosakata akan terus berkembang mengikuti perkembangan
jaman. Penguasaankosakatayang cukup sangat dibutuhkan oleh
seseorang ketika merekaberkomunikasi.Namun, penguasaan kosakata
yang cukup juga berpengaruhketika seseorangmelakukan aktivitas
30
membaca. Darmiyati Zuchdi (2008:29)menyatakan jika “hal
Utamayang minimal harus dimiliki agar dapatmemahamibacaan adalah
komprehensi arti kata-kata yang digunakanoleh
pengarang”.Richard(2002:267) juga menyatakan "reading has long
been seen as a major sourceof vocabulary growth”.
Berdasarkandefinisi-definisi tersebut dapatdisimpulkan jika
penguasaan kosakata seseorang akan berpengaruh terhadapkemampuan
memahami suatu bacaan.
Aktivitas membaca merupakan salah satu cara dalam
meningkatkanpenguasaan kosakata seseorang. Membaca merupakan
suatu aktivitasmenyimpulkandan mengartikankata. Dengan kata lain
salah satu faktorkeberhasilan seseorang dalam melakukan aktivitas
membaca yaitu denganpenguasaan kosakata yang cukup. Davis (Yin
Guo, 2008: 11) menyatakan bahwaberdasarkanbeberapa
penelitiandalam bahasa pertama (LI), terdapat banyakbukti yang
menyatakanbahwa jumlah pengetahuankosakata yang
banyakmempunyaiperanan dalam pemahamanbacaan.
Keberhasilan seseorang dalam melakukan aktivitas membaca
dapat dilihatdari kemampuan memahami bacaan dengan baik. Untuk
itu, jika seseoranginginmemiliki kemampuanpemahamanbacaan
dengan baik, perlu adanya usahapeningkatan perbendaharaan kosakata.
Schirmer (2010:11) menyatakan “comprehensionis dependentonthe
knowledge and skillof the reader alongseveral dimensions. One
31
dimension is knowledge of topic, vocabulary, text structure, and
sentence structure”. Hal ini senada dengan apa yang dikemukakanoleh
Tankersley (2005:109) bahwa salah satu faktor mempengaruhi
pemahamanmembaca yaitu penguasaan kosakata yang cukup.
Hoover & Grough (Leung, 2011:423) menyatakanbahwa
“readingcomprehension is product of decoding and language
comprehension. Vocabulary is a primary component of language
comprehension”. Berdasarkan definisitersebut dapat diartikan jika
penguasaan kosakata menjadi salah satu halterpenting yang harus
dimiliki oleh seseorang dalam memahami suatu bacaan,terlebih bacaan
berbahasa Inggris.
e. Pengukuran Penguasaan Kosakata
Pengukuran penguasaan kosakata seseorang dapat dilakukan
denganmenggunakan tes kosakata. Soenardi Djiwandono (2008:126-
129) menjelaskantes kosakata adalah tes tentang penguasaanarti
kosakata yang dapat dibedakanmenjadi penguasaanyang bersifat pasif-
reseptifdan penguasaanyang bersifataktif-produktif.
1) Penguasaan pasif-reseptif
Penguasaankosakata jenis ini merupakan pemahaman arti
kata tanpadisertai kemampuan untuk menggunakan atas prakarsa
sendiri atau hanyamengetahui arti sebuah kata ketika digunakan
orang lain atau disediakan untuksekedar dipilih. Indikator
32
adanyapenguasaaan pasif-reseptif terhadap kosakataditunjukkan
dalam bentuk kemampuan untuk:
a) Menunjukkan benda atau memperagakan sikap, tingkah laku
dan lain-lainyang dimaksudkan oleh kata tertentu;
b) Memilih kata sesuai dengan makna yang diberikan dari
sejumlah katayangdisediakan;
c) Memilih kata yang memilikiarti yang samaatau mirip
dengansuatukata (sinonim); dan
d) Memilih kata yang memiliki arti yang berlawanan dengan suatu
kata (antonym).
2) Penguasaan aktif-produktif
Penguasaan kosakata jenis ini tidak sekedar berupa
pemahaman seseorangterhadap arti kata yang didengar atau dibaca
melainkan secara nyata dan atas prakarsa serta penguasaannya
sendiri mampu menggunakan dalam wacana untukmengungkapkan
pikirannya. Indikator adanya penguasaan aktif-produktifterhadap
kosakata ditunjukkan dalam bentuk kemampuan untuk:
a) Menyebutkan kata sesuai dengan makna yang diminta;
b) Menyebutkan kata lain yang artinyasama atau mirip (sinonim)
dengansuatukata;
c) Menyebutkan kata lain yang artinya berlawanan (antonym);
dan
33
d) Menjelaskan artikata dengan kata-kata dan menggunakannya
dalamsuatu kalimat yang cocok.
Dalam menentukan bentuk tes, perlu diperhatikan juga dua
jenispenguasaanyang berbedatersebut. Dalam hal ini bagi
penguasaan pasif-reseptifjenis tes objektif lebihsesuai, sedangkan
untuk penguasaan aktif-produktifseharusnya dibatasi pada bentuk
tes subjektif.
4. PemahamanBacaan
a. Pengertian Pemahaman Bacaan
Schirmer (2010: 11) meyatakan “reading comprehension
involvesunderstandingwhat the author has written”. Darmiyati Zuchdi
(2008: 22)menyatakan jika pemahaman membaca merupakan
pemerolehan makna dari unit-unittertulis yang lebih luas dari kata.
Pengertian ini menggambarkan jikamemahami bacaan merupakan
salah satu fakta yang harus dimiliki olehseseorangketika dia membaca.
Karim (2007:198) menyatakan bahwa “reading comprehension
is a verycomplexprocess and in order to grasp how readers make sense
of writtensymbols”.Berdasarkandefinisi tersebut dapat diartikan bahwa
dalam melakukanaktivitas pemahaman terhadap suatu bacaan
dibutuhkan beberapa aspek-aspekyang mempengaruhinya.Johnson dan
Pearson (DarmiyatiZuchdi, 2008:23)menyatakan bahwa “faktor-faktor
yang mempengaruhi komprehensipemahaman bacaan dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu yang ada dalamdiri dan yang di luar
34
pembaca”. Lebih lanjut Margana (2002:32) jugamenyatakan bahwa
“banyak faktor ikut menentukan keberhasilankemampuanmemahami
teks-teks bahasa Inggris. Faktor tersebut dapat berupa
penguasaankosakata, struktur/gramatika, motivasi, minat,
kebiasaanmembaca,strategibelajar, keterampilan membaca, dan
sebagainya”.
Pemahaman dapat diperoleh dengan baik jika pembaca
menggunakansemua faktor yang ada secara tepat. Selain itu Brown
(2004:188-189)jugamenyatakan beberapa strategi yang dapat
digunakandalam pemahamanbacaan.
1) Identify your purpose in reading a text.
2) Apply spelling rules and conversation for bottom-up decoding.
3) Use leXcal analysis (prefixes, roots, suffixes, etc) to
determinemeaning.
4) Gues at meallillg (of wordidiom. etc) whell you aren't certain.
5) Skim the text for the gist and for main ideas.
6) Scan the textfor specific information (names, dates, keywords).
7) Use silent reading technique for rapid processing.
8) Use marginal notes, outlines, charts, or semantic maps
forunderstandingandretaining information.
9) Distinguishbetweenliteral and impliedmeanings
10) Capitalize on discoursemarkers to processrelationship.
Kemampuan seseorang dalam memahami bacaan sangat
berhubungandengan kemampuan menemukan informasi yang secara
jelas diungkapkan(tersurat), dan informasi yang terungkap secara
samar dan tidak langsung(tersirat)darisuatu teks bacaan.
b. TingkatPemahaman Bacaan
35
Tingkat pemahamanbacaan dapat diklasifikasikanke dalam
beberapaaspek. Berdasarkan taksonomiBarret, tingkat pemahaman
bacaan diklasifikasikanmenjadi lima aspek yang meliputi:
1) Literal Comprehension
“Literal comprehension focuses on ideas and information which
areexplicitlystated in the selectionn. Tujuan dalam pemahaman
harfiah adalah mengingatkembali fakta atau serangkaiankejadian di
dalam bacaan, menentukan kalimatutama dan letak kalimatutama
dalamparagraph.
2) Reorganization.
“Reorganization requires the student to analyze, synthesize, and /
or organizeideas or information explicitly stated in the selection”.
Hasil pemikiran yangdiinginkan pada tahap ini adalah menuntut
siswauntuk memparafrasekanataumenerjemahkan informasi
dalambacaan serta mampu menemukan tema.
3) Inferential Comprehension
“Inferentialcomprehension is demonstrated by the student when he
or sheuses the ideas and information explicitly stated in the
selection, his or herintuition, and his or her personal experience as
a basisfor conjectures andhypotheses”. Pada komprehensi ini
siswa dituntut untuk biasa melakukanpenafsiran terhadap bacaan.
4) Evaluation
36
“In esence evaluationdeals with judgment and focuses on qualities
ofaccuracy, acceptability, desirability, worth, or probability of
occurrence”..
Penilaian diberlakukan pada benar atau tidaknya bahasa yang
digunakan, kesimpulan menulis dan informasi yang disampaikan
disesuaikan dengan fakta. Selain itu, perlu diberlakukan juga pada
lengkap tidaknya informasi yang diberikan oleh penulis.
5) Appreciation
“Appreciation illvolvea all the previously cited cognitive
dimensions ofreading, for it deals with the psychological and
aesthetic impact of the selection on the reader”. Apresiasi
menghendaki pembaca peka terhadap suatukarya secara emosional
dan estetis. Apresiasi mencakup respon emosionalterhadapbacaan,
misal mampu menghargai gagasanpenulis atau manfaat yangdapat
dipetik dari bacaan.
c. PengukuranPemahamanBacaan
Kompetensipemahaman bacaan dapat diukur dengan berbagai
macamcara. Setiap cara yang digunakan dalam pengukuran
pemahamanbacaan memilikikelebihan dan kekurangannya.Hal ini
disebabkan suatu cara tertentu yangdigunakanmungkin hanya untuk
mengukur salah satu aspek dari membaca.
37
Soenardi Djiwandono (2008:116) menyatakan bahwa
pengukuranmemahami bacaan pada dasarnyameliputi rincian
kemampuan yang terdiri atas kemampuan untuk:
a) Memahami arti kata-kata sesuaipenggunaan dalam wacana.
b) Mengenali susunan organisasi wacana dan antar hubungan bagian-
bagiannya.
c) Mengenali pokok-pokok pikiran yang terungkapkan.
d) Mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya
secaraeksplisit terdapatdi wacana.
e) Mampu menjawab pertanyaan-pertanyaanyang jawabannya
terdapatdalamwacanameskipun diungkapkandengankata-
katayangberbeda.
f) Mampumenarikinferensitentangisi wacana.
g) Mampu mengenalidan memahamikata-kata dan ungkapan-
ungkapanuntukmemahaminuansasastra.
h) Mampu mengenalidan memahamimaksud dan pesan penulis
sebagaibagiandaripemahamantentangpenulis.
Farr (Zainal 2010:45-47) menyatakan terdapat beberapa cara
yang biasadigunakan dalam pengukuran pemahaman bacaan. Cara-cara
tersebut antaralain:(1) tes pilihan ganda, (2) cloze test, (3)membaca
keras, dan (4)mengingat.
Tes pilihan ganda merupakan “tes objektif yang masing-
masing butirtesnyamemiliki lebihdari dua pilihan jawaban” (Soenardi
Djiwandono, 2008:41). Tes pilihan ganda merupakancara yang paling
mendominasiatau yang sering digunakan dalam pengukuran
memahami bacaan.Dalam tes pilihan gandatersebut, seseorang
dihadapkan pada sejumlah teks dan diikuti dengan beberapapertanyaan
yang bersumber dari teks tersebut.
38
Tes pilihan ganda memiliki beberapa kelebihan yang meliputi
(1) peluanguntuk jawaban benar dengan sekedar menebak
dibandingkan tes benar salah, (2)cakupan materi tes yang lebih luas,
(3) cara menjawab yang sederhana, (4)pemeriksaanjawaban yang
lebihsederhana, (5) analisis yang lebih mudahdilakukan terhadap
masing-masingbutir tes maupun tes secara keseluruhankarena sekadar
didasarkanatas jumlah atau presentasi
termasukpenghitunganreliabilitas tes. Tes pilihan ganda juga memiliki
beberapa kekurangan,salahsatunya yang paling menonjol yaitu
tersedianya peluang yang terbuka lebar bagijawaban peserta tes yang
semata-mata didasarkan atas tebakan. Jawabanberdasarkan
tebakanmemberi peluangluas untuk
menjawabtanpaberfikirtanpamencerminkan pemahamantema
terhadapmasalahdan persoalansepertidirumuskandalam pernyataan
pokok (Soenardi Djiwandono, 2008: 42-44).
Untuk cara yang kedua yaitu cloze test (Soenardi Djiwandono,
2008: 139)menyatakan jika “cloze test merupakan jenis tes bahasayang
sasarannyatidaksecara khusus dikaitkan dengan salah satu kemampuan
bahasaatau unsur bahasatertentu”. Nation (2009:84) menyatakan “the
cloze textmakes the learner usethe information available in the
passage to predict what the missingparts are”.Pada awalnya cloze test
digunakan untuk mengukur keterbacaan suatu teks. Tesini kemudian
digunakan untuk mengukurkemampuan membaca. Dalam cloze testini
39
pembaca diminta untuk melengkapi kata-kata yang dihilangkan dalam
suatubacaan. Dengan demikian, ketika pembaca melakukan tes ini
maka harusmenggunakan kemampuan penguasaan kosakata dan
berusaha untukmencocokkan atau menyesuaikan pemilihan kata agar
sesuai denganmaksuddaribacaan tersebut.
Kelebihan dari cloze test ini adalah mudah untuk
dibuat.Namun, tes inijuga mempunyai kekurangan, salah satunya yaitu
keakuratan dalam penilaianterhadap keterampilan berbahasatertentu
atau keterampilan berbahasasecaraumum.
Cara yang ketiga yaitu membaca keras.Nation (2009:79)
menyatakanbahwa “reading aloud can be used to check the
learner’sskill at wordrecognition”. Selain itu, membaca keras juga
membantu guru atau pengajardalam menilai siswa apakah
memperhatikanunsur-unsurdalam bahasa ataupunstruktur bahasa yang
digunakan. Dengan menggunakan cara ini, guru ataupengajar juga
melatih siswa dalam berbicara. Namun, tes dengan membaca keras
sudahjarang digunakan dalam pengukuran memahamibacaan. Hal ini
disebabkantes membaca keras lebih mengacu pada kemampuan
seseorang dalam berbicarabukan pada aspekpemahaman suatu bacaan.
Mengingat merupakan cara keempat yang bisa digunakan
dalampengukuranmemahamibacaan.Hal ini dilandasipada suatu
keyakinanbahwaorang akan mengingat sesuatujika mereka
memahaminya. Seseorang yangmembaca dan memahami suatu teks
40
diasumsikandapat mengingat isi teks yangdibacanya. Namun, cara ini
juga memiliki kelemahan salah satunya yaitu adanyasuatu asumsiakan
adanya suatu kenyataan orang dapat mengingat sesuatutapitidak
mengerti maknanya.
Dalam melakukan penilaian ataupun pengukuran terhadap
kemampuanmemahami bacaan harus dapat memberikanpenilaian yang
otentik. Penilaian ataupengukuran harus menunjukkan tingkat
pemahaman bacaan siswa denganmemberikantes.
Guru atau pengajar sering menggunakan pertanyaan
pemahaman untukmenguji atau mengukur apakah siswa memahami
bacaan yang mereka baca. Agardapat menguji atau mengukur
pemahaman dengan tepat, pertanyaan yangdiberikan haruslah selaras
dengan tujuan membaca. Jika tujuan untuk mencariinformasiyang
spesiftk, pertanyaan yang diberikan hendaknya memfokuskanpada
informasi tersebut. Jika tujuannya untuk memahami pendapat
danargumentasi yang mendukung,pertanyaan hendaknya
menanyakanhal tersebut.
B. Kajian Penelitianyang Relevan
Beberapa basil penelitian terdahulu yang relevan untuk dijadikan
acuanoleh peneliti adalah sebagai berikut.
1. M. Zainal Ariefin (2010), Pengaruh Penguasaan kosakata,Sintaksis,
danMinat Baca Terhadap Kemampuan Memahami Bacaan Teks
41
BerbahasaInggris. Penelitian ini mencari pengaruh penguasaan kosakata,
sintaksis,dan minat baca terhadap kemampuan memahami bacaan teks
berbahasaInggris,yang diperoleh kesimpulanbahwa terdapat pengaruh
penguasaan kosakata, sintaksis, dan minat baca terhadap
kemampuanmemahamibacaan teks berbahasaInggris.
2. FirmansyahWahyudi (2003) meneliti tentang kemampuan
siswadalammembaca teks bacaan bahasa Inggris di SLTP Negeri se-
KabupatenTabalong Propinsi Kalimantan Selatan. Hasil penelitian ini
menunjukkanbahwa kemampuan siswa dalam membacateks bacaan bahasa
Inggris diSLTP Negeri se-Kabupaten Tabalong masih dalam kategori
sedang danjika dipandang dari sudut kuantitas belajar dianggap masih
perluditingkatkan.
C. Kerangka Pikir
Membaca merupakan salah satu faktor penting dalam
pembelajaranbahasa. Membaca merupakan suatu proses pemberian makna
dari bahasa tulis.Membacabukan hanya sekedarmemberikanmakna pada
bahasa tulis, namunmembacajuga menuntut pembaca untuk mampu
memahami serta menganalisis isidari suatu bacaan atau teks. Bisa diartikan
jika aktivitas membaca merupakansuatu aktivitas yang kompleks dan
membutuhkanwaktu yang tidak singkatkarena diperlukanpemahaman terhadap
isi dari suatu bacaan.
42
Aktivitas membaca sangat erat kaitannya dengan proses
pemahamanbacaan. Salah satu tujuan utama dari membacayaitu dapat
memahamidenganbaik isi dari suatu bacaan. Untuk dapat memahamisuatu
bacaan denganbaik,dibutuhkan beberapa faktor yang dapat mendukung
keberhasilantersebut. Faktortersebut bisa berasal dari dalam diri seseorang
atau bisa juga berasal dari luar.
Dalam pembelajaran bahasa Inggris, membaca dinilai sebagai suatu
halyang sulit bagi sebagian siswa. Kurangnyaperbendaharaankosakata
didugasebagai salah satu faktor penyebabnya. Kurang antusiasnya siswa
untukmenghafalkosakata bahasa Inggris diduga sebagai salah satu faktor
utamapenyebab rendahnya perbendaharaan kosakata. Selain itu pembelajaran
kosakatadi sekolahjuga dirasa kurang menarik bagi siswa, sehingga
menyebabkan siswamenjadi malas untuk menghafal kosakata bahasa Inggris.
Perbendaharaankosakata siswadapat
ditingkatkandenganberbagaicarasalah satunya dengan meningkatkan kuantitas
atau kebiasaan membaca bacaanberbahasaInggris. Semakin seringnya siswa
membaca bacaan berbahasa Inggris diduga akan mampu untuk meningkatkan
perbendaharaan kosakatabahasaInggris yang mampu dihafalkan oleh siswa.
Namun dewasa ini, kebiasaanmembaca bacaan berbahasa Inggris merupakan
salah satu aktivitas yangmengalami penurunan. Beberapa faktor penyebab
menurunnya kebiasaanmembaca siswa yaitu kurangnya kesadaran terhadap
pentingnya membaca,kurang menariknyatema cerita atau kurangnya media
bacaan yang tersedia.
43
Kebiasaan membaca dan penguasaankosakata bagi siswasangat
berperandalam proses pemahamanbacaan berbahasa Inggris. Namun seberapa
besarpengaruh dari kebiasaan membaca dan penguasaankosakata terhadap
kompetensipemahaman bacaan berbahasa Inggris masih perlu dikaji secara
lebih mendalam.
Selain itu juga perlu adanyasuatu pengkajianyang lebih
mendalammengenaifaktor mana yang paling berpengaruh kaitannya dengan
kompetensi pemahamanbacaan berbahasa Inggris.
D. Hipotesis
Dengan memperhatikan latar belakang masalah dan kajian teori
yangdipaparkan, maka dapat dikemukakanhipotesis penelitian sebagai berikut:
1) Terdapat pengaruh kebiasaanmembaca dan penguasaan kosakataterhadap
kompetensi pemahaman bacaan berbahasa Inggrissiswa kelas X SMK
Kesehatan Bhakti Kencana Subang.
2) Terdapat pengaruh kebiasaan membaca terhadap kompetensipemahaman
bacaan berbahasa Inggris siswa siswa kelas X SMK Kesehatan Bhakti
Kencana Subang.
3) Terdapat pengaruh penguasaan kosakataterhadap kompetensipemahaman
bacaan berbahasa Inggris siswa kelas X SMK Kesehatan Bhakti Kencana
Subang.
44
4) Mana yang lebih berpengaruhdiantara kebiasaan membaca danpenguasaan
kosakata terhadap kompetensi pemahaman bacaanberbahasa Inggris siswa
kelas X SMK Kesehatan Bhakti Kencana Subang.

More Related Content

What's hot

96433238 kertas-cadangan-kajian-tindakan-1
96433238 kertas-cadangan-kajian-tindakan-196433238 kertas-cadangan-kajian-tindakan-1
96433238 kertas-cadangan-kajian-tindakan-1Noraini Che Embong
 
Buku Bahasa indonesia kls 7
Buku Bahasa indonesia kls 7Buku Bahasa indonesia kls 7
Buku Bahasa indonesia kls 7bayu hidayah
 
Smp kelas 8 bahasa indonesia wahana pengetahuan (buku guru)
Smp kelas 8 bahasa indonesia wahana pengetahuan (buku guru)Smp kelas 8 bahasa indonesia wahana pengetahuan (buku guru)
Smp kelas 8 bahasa indonesia wahana pengetahuan (buku guru)Luh Pagoetan
 
Pengajaran Puisi Pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Bogor
Pengajaran Puisi Pada Siswa Kelas VII SMPN 2 BogorPengajaran Puisi Pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Bogor
Pengajaran Puisi Pada Siswa Kelas VII SMPN 2 BogorYudha Fadillah
 
Teaching indonesian language_using_audio (1)
Teaching indonesian language_using_audio (1)Teaching indonesian language_using_audio (1)
Teaching indonesian language_using_audio (1)noviyulianti
 
Buku siswa kurikulum 2013 b indo kelas VIII
Buku siswa kurikulum 2013 b indo kelas VIIIBuku siswa kurikulum 2013 b indo kelas VIII
Buku siswa kurikulum 2013 b indo kelas VIIIZufar Asyraf Al
 
Permasalahan kemahiran membaca dan menulis bahasa
Permasalahan kemahiran membaca dan menulis bahasaPermasalahan kemahiran membaca dan menulis bahasa
Permasalahan kemahiran membaca dan menulis bahasamuhammad
 
7 bahasa indonesia buku_siswa
7 bahasa indonesia buku_siswa7 bahasa indonesia buku_siswa
7 bahasa indonesia buku_siswasmbbgb
 
Buku guru Bahasa Indonesia kelas 8
Buku guru Bahasa Indonesia kelas 8Buku guru Bahasa Indonesia kelas 8
Buku guru Bahasa Indonesia kelas 8Muhammad Idris
 
Pembelajaran bahasa inggris
Pembelajaran bahasa inggrisPembelajaran bahasa inggris
Pembelajaran bahasa inggrisObeeddd
 
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...Titin Agustini
 

What's hot (20)

96433238 kertas-cadangan-kajian-tindakan-1
96433238 kertas-cadangan-kajian-tindakan-196433238 kertas-cadangan-kajian-tindakan-1
96433238 kertas-cadangan-kajian-tindakan-1
 
kajian tindakan
kajian tindakankajian tindakan
kajian tindakan
 
Buku Bahasa indonesia kls 7
Buku Bahasa indonesia kls 7Buku Bahasa indonesia kls 7
Buku Bahasa indonesia kls 7
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Smp kelas 8 bahasa indonesia wahana pengetahuan (buku guru)
Smp kelas 8 bahasa indonesia wahana pengetahuan (buku guru)Smp kelas 8 bahasa indonesia wahana pengetahuan (buku guru)
Smp kelas 8 bahasa indonesia wahana pengetahuan (buku guru)
 
Assign kajian
Assign kajianAssign kajian
Assign kajian
 
Pengajaran Puisi Pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Bogor
Pengajaran Puisi Pada Siswa Kelas VII SMPN 2 BogorPengajaran Puisi Pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Bogor
Pengajaran Puisi Pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Bogor
 
Teaching indonesian language_using_audio (1)
Teaching indonesian language_using_audio (1)Teaching indonesian language_using_audio (1)
Teaching indonesian language_using_audio (1)
 
Document2
Document2Document2
Document2
 
Buku siswa kurikulum 2013 b indo kelas VIII
Buku siswa kurikulum 2013 b indo kelas VIIIBuku siswa kurikulum 2013 b indo kelas VIII
Buku siswa kurikulum 2013 b indo kelas VIII
 
Permasalahan kemahiran membaca dan menulis bahasa
Permasalahan kemahiran membaca dan menulis bahasaPermasalahan kemahiran membaca dan menulis bahasa
Permasalahan kemahiran membaca dan menulis bahasa
 
7 bahasa indonesia buku_siswa
7 bahasa indonesia buku_siswa7 bahasa indonesia buku_siswa
7 bahasa indonesia buku_siswa
 
Buku guru Bahasa Indonesia kelas 8
Buku guru Bahasa Indonesia kelas 8Buku guru Bahasa Indonesia kelas 8
Buku guru Bahasa Indonesia kelas 8
 
Gess
GessGess
Gess
 
Bahasa indonesia wahana pengetahuan (buku siswa)
Bahasa indonesia wahana pengetahuan (buku siswa)Bahasa indonesia wahana pengetahuan (buku siswa)
Bahasa indonesia wahana pengetahuan (buku siswa)
 
Pembelajaran bahasa inggris
Pembelajaran bahasa inggrisPembelajaran bahasa inggris
Pembelajaran bahasa inggris
 
Peran guru bahasa inggris dalam melestarikan bahasa indonesia
Peran guru bahasa inggris dalam melestarikan bahasa indonesiaPeran guru bahasa inggris dalam melestarikan bahasa indonesia
Peran guru bahasa inggris dalam melestarikan bahasa indonesia
 
5 1413-1-sm
5 1413-1-sm5 1413-1-sm
5 1413-1-sm
 
Rpp deskripsi 1
Rpp deskripsi 1Rpp deskripsi 1
Rpp deskripsi 1
 
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
 

Similar to bab i penelitian

Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdfKumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdfRitma Ariesha
 
Pentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Pelajar Indonesia.pdf
Pentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Pelajar Indonesia.pdfPentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Pelajar Indonesia.pdf
Pentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Pelajar Indonesia.pdfZukét Printing
 
Pentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Pelajar Indonesia.docx
Pentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Pelajar Indonesia.docxPentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Pelajar Indonesia.docx
Pentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Pelajar Indonesia.docxZukét Printing
 
Artikelku ok 2
Artikelku ok 2Artikelku ok 2
Artikelku ok 2totok aris
 
JURNAL "PENGARUH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...
JURNAL "PENGARUH  PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...JURNAL "PENGARUH  PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...
JURNAL "PENGARUH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...Alorka 114114
 
Pentingnya Bahasa Inggris dalam Pendidikan.docx
Pentingnya Bahasa Inggris dalam Pendidikan.docxPentingnya Bahasa Inggris dalam Pendidikan.docx
Pentingnya Bahasa Inggris dalam Pendidikan.docxZukét Printing
 
Pentingnya Bahasa Inggris dalam Pendidikan.pdf
Pentingnya Bahasa Inggris dalam Pendidikan.pdfPentingnya Bahasa Inggris dalam Pendidikan.pdf
Pentingnya Bahasa Inggris dalam Pendidikan.pdfZukét Printing
 
Tingkatkan Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Aplikasi Wordwall.
Tingkatkan Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Aplikasi Wordwall.Tingkatkan Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Aplikasi Wordwall.
Tingkatkan Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Aplikasi Wordwall.triwahyuniblitar1
 
Tindakan kelas sebagai alternatif pembelajaran
Tindakan kelas sebagai alternatif pembelajaranTindakan kelas sebagai alternatif pembelajaran
Tindakan kelas sebagai alternatif pembelajaransmkfarmasi
 
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajarPtk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajarfulan85
 
Bahasa-Inggris-BG-KLS-I.pdf
Bahasa-Inggris-BG-KLS-I.pdfBahasa-Inggris-BG-KLS-I.pdf
Bahasa-Inggris-BG-KLS-I.pdfSuperIstiqomah
 
Kelas 7 smp bhs inggris
Kelas 7 smp bhs inggrisKelas 7 smp bhs inggris
Kelas 7 smp bhs inggrisMuhammad Idris
 
perlunya pengembangan materi dalam kelas bilingual _Riska's journal
perlunya pengembangan materi dalam kelas bilingual _Riska's journalperlunya pengembangan materi dalam kelas bilingual _Riska's journal
perlunya pengembangan materi dalam kelas bilingual _Riska's journalriskadeafrizya
 
Tesis hubungan minat membaca dan penguasaan kosakata dengan keterampilan berb...
Tesis hubungan minat membaca dan penguasaan kosakata dengan keterampilan berb...Tesis hubungan minat membaca dan penguasaan kosakata dengan keterampilan berb...
Tesis hubungan minat membaca dan penguasaan kosakata dengan keterampilan berb...Activian Grapiter
 
LINGKUNGAN BAHASA DALAM PEMBELAJARAN BIPA-1.pptx
LINGKUNGAN BAHASA DALAM PEMBELAJARAN BIPA-1.pptxLINGKUNGAN BAHASA DALAM PEMBELAJARAN BIPA-1.pptx
LINGKUNGAN BAHASA DALAM PEMBELAJARAN BIPA-1.pptxRidwanRamdhan
 

Similar to bab i penelitian (20)

Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdfKumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
 
03.docx
03.docx03.docx
03.docx
 
Pentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Pelajar Indonesia.pdf
Pentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Pelajar Indonesia.pdfPentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Pelajar Indonesia.pdf
Pentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Pelajar Indonesia.pdf
 
Pentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Pelajar Indonesia.docx
Pentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Pelajar Indonesia.docxPentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Pelajar Indonesia.docx
Pentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Pelajar Indonesia.docx
 
Karya ilmiah2
Karya ilmiah2Karya ilmiah2
Karya ilmiah2
 
Artikelku ok 2
Artikelku ok 2Artikelku ok 2
Artikelku ok 2
 
Karya ilmiah1
Karya ilmiah1Karya ilmiah1
Karya ilmiah1
 
JURNAL "PENGARUH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...
JURNAL "PENGARUH  PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...JURNAL "PENGARUH  PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...
JURNAL "PENGARUH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...
 
Pentingnya Bahasa Inggris dalam Pendidikan.docx
Pentingnya Bahasa Inggris dalam Pendidikan.docxPentingnya Bahasa Inggris dalam Pendidikan.docx
Pentingnya Bahasa Inggris dalam Pendidikan.docx
 
Pentingnya Bahasa Inggris dalam Pendidikan.pdf
Pentingnya Bahasa Inggris dalam Pendidikan.pdfPentingnya Bahasa Inggris dalam Pendidikan.pdf
Pentingnya Bahasa Inggris dalam Pendidikan.pdf
 
Edit bab i
Edit bab iEdit bab i
Edit bab i
 
Tingkatkan Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Aplikasi Wordwall.
Tingkatkan Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Aplikasi Wordwall.Tingkatkan Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Aplikasi Wordwall.
Tingkatkan Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Aplikasi Wordwall.
 
21 ike revita
21 ike revita21 ike revita
21 ike revita
 
Tindakan kelas sebagai alternatif pembelajaran
Tindakan kelas sebagai alternatif pembelajaranTindakan kelas sebagai alternatif pembelajaran
Tindakan kelas sebagai alternatif pembelajaran
 
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajarPtk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar
 
Bahasa-Inggris-BG-KLS-I.pdf
Bahasa-Inggris-BG-KLS-I.pdfBahasa-Inggris-BG-KLS-I.pdf
Bahasa-Inggris-BG-KLS-I.pdf
 
Kelas 7 smp bhs inggris
Kelas 7 smp bhs inggrisKelas 7 smp bhs inggris
Kelas 7 smp bhs inggris
 
perlunya pengembangan materi dalam kelas bilingual _Riska's journal
perlunya pengembangan materi dalam kelas bilingual _Riska's journalperlunya pengembangan materi dalam kelas bilingual _Riska's journal
perlunya pengembangan materi dalam kelas bilingual _Riska's journal
 
Tesis hubungan minat membaca dan penguasaan kosakata dengan keterampilan berb...
Tesis hubungan minat membaca dan penguasaan kosakata dengan keterampilan berb...Tesis hubungan minat membaca dan penguasaan kosakata dengan keterampilan berb...
Tesis hubungan minat membaca dan penguasaan kosakata dengan keterampilan berb...
 
LINGKUNGAN BAHASA DALAM PEMBELAJARAN BIPA-1.pptx
LINGKUNGAN BAHASA DALAM PEMBELAJARAN BIPA-1.pptxLINGKUNGAN BAHASA DALAM PEMBELAJARAN BIPA-1.pptx
LINGKUNGAN BAHASA DALAM PEMBELAJARAN BIPA-1.pptx
 

Recently uploaded

MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 

Recently uploaded (7)

MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 

bab i penelitian

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan olehhampir seluruh masyarakat di dunia. BahasaInggris juga digunakan sebagai alatberkomunikakasi negara di dunia. Bahasa Inggris bukan lagi sebagai bahasaasing bagi sebagian orang di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanyabeberapa masyarakatdi Indonesiayang menggunakanbahasa Inggris sebagaibahasa sehari-hari mereka. Untuk itu, perlu adanya peningkatan terhadappembelajaranbahasa Inggris bagi seluruh siswa di Indonesia. Dewasa ini penggunaan bahasa Inggris di sekolah-sekolah sudah mulai ditingkatkan, terlebih bagi siswa Sekolah Menengah Atas atau SMA. Peningkatan penggunaan bahasaInggris di sekolah-sekolah memiliki banyaktujuan. Selain untuk membiasakansiswa belajar menggunakan babacaInggrisyang baik dan benar dalam percakapan sehari-hari, tujuan lain dari peningkatanpenggunaan bahasaInggris disekolah yaitu untuk meningkatkankompetensi siswadalam memahami bacaan berbahasa Inggris. Hal ini dikarenakan semakinbanyaknya sumber pembelajaran atau referensi yang menggunakan bahasaInggris.Selain itu, ujian nasionalmata pelajaranbahasa Inggris siswa hanyadihadapkanpada soal-soal yang bersumber pada bacaan berbahasa Inggris.
  • 2. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak bisa dilepaskan dari aktivitas membaca. Dengan membaca manusiadapat memperoleh informasi baikdari media cetak atau elektronik. Pada era globalisasi, penyebaran informasi berlangsung sangat cepat dengan adanya media elektronik berupainternet. Informasi-informasi baru akan disampaikan melalui jurnal ataupun artikel yang termuat di internet. Untuk dapat memahami informasi- informasi tersebut dibutuhkan aktivitas membaca. Hal ini menjadi bukti bahwa membaca adalah aktivitas yang harus dikuasai oleh setiap manusia terlebih lagi bagi siswa sekolah. Membaca merupakan salah satu aktivitas yang perlu dikembangkan kepada siswa sejak dini. Dalam dunia pendidikan di Indonesia, membacajugamerupakan salah satu kompetensi yang wajib dimiliki oleh siswa. Pengembanganbudaya membaca sangat dibutuhkan bagi siswa di Indonesia. Aktivitas membacaerat kaitannya dengan setiap mata pelajaranyang diberikan di sekolah. Untuk itu, membaca dapat dikategorikan sebagai salah satu aktivitas yang penting dalamproses pembelajaran di sekolah. Dalam kurikulum SMA (Sekolah Menengah Atas), membacamerupakan salah satu kemampuan dasar yang harus diajarkan dalampembelajaran bahasa.Dalam proses pembelajaran bahasa,membaca
  • 3. 3 digolongkanke dalam salah satu aktivitas yang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi.Membaca juga dikategorikan sebagai suatu aktivitas yang membutuhkanbeberapa faktor pendukung. Hal tersebut yang menjadikan membacadikelompokkanke dalam suatu aktivitas yang komplek. Darmiyati Zuchdi (2008: 19) menyatakan membaca adalah “penafsiranyang bermakna terhadap bahasa tulis”. Hal ini dapat diartikan jika aktivitasmembaca berkaitan erat dengan pemerolehan dan pemahaman suatu makna.Pemahamanmakna dari suatu bacaan merupakantujuan utama dari aktivitasmembaca. Dengan kata lain ketika membaca, pembaca juga harus dapatmemahami makna dan isi dari bacaan tersebut. Memahami suatu bacaan berbahasa Inggris dinilai lebih sulitdibandingkan dengan belajar berbicara bahasa Inggris. Memahami bacaanberbahasaInggris merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan kemampuanpemberianmakna terhadapkosakata bahasa Inggris danpemahaman terhadapstruktur kalimat bahasa Inggris.Kompetensi yang komplek tersebut dapatdiperoleh dengan membiasakan membaca bacaan berbahasaInggris kepada siswasejak dini. Semakin sering membaca bacaan berbahasaInggris, maka semakinbanyak juga kosakata yang dihafal dan akan semakin mempermudahuntukmenganalisis struktur kalimat serta mempermudahuntuk memahamiisi dari suatubacaan berbahasa Inggris. Untuk itu perlu adanya upaya dari para guru terlebihguru mata pelajaran bahasa Inggris dalam mengembangkan kebiasaan membacabacaan berbahasa Inggris siswa.
  • 4. 4 Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Inggrisdi sekolah, kompetensi pemahaman bacaan berbahasa Inggris siswa masih jauhdari harapan. Terdapatbeberapa kendala yang dihadapi dalam meningkatkankompetensi pemahaman bacaan berbahasaInggrissiswa. Kendala yang palingutama yaitu minimnya kesadaransiswauntuk melakukan aktivitas membaca danrendahnya penguasaan kosakata berbahasa Inggris yang dapat mempengaruhikompetensi pemahaman bacaan berbahasa Inggris. Hal ini diduga karena adanyabeberapa faktor yang berasal dari siswa sendiri, guru mata pelajaran, metodepembelajaran atau bahkan dari sarana dan prasarana yang mendukungpembelajaran tersebut. Sebagian besar siswa masih kurang menyadari pentingnya membaca,terlebih membacabacaan berbahasa Inggris. Bagi sebagian siswa, membacamasih dianggap sebagai suatu aktivitas yang membosankan. Untuk itudiperlukan suatu kreatifitas dari guru untuk membuat pembelajaran membaca,terlebih membaca bacaan berbahasaInggris menjadi suatu aktivitas yang menarikbagi siswa. Selain itu juga perlu adanya usaha dari guru untuk memberikan suatupengarahankepada siswa akan pentingnyamembacabacaan berbahasaInggriskaitannya dengan kurikulum pembelajaranbahasa Inggris. Meningkatkan kebiasaanmembaca merupakan suatu aktivitas yangdirasakan sangat sulit bagi sebagian besar guru mata pelajaran bahasaInggris.Untuk itu perlu adanya upaya ataupun metode baru dalam meningkatkankebiasaan membaca bacaan berbahasa Inggris siswa. Meningkatkan kebiasaanmembacatidak hanya dapat dilakukandisekolahsaja
  • 5. 5 namun guru juga bisameningkatkankebiasaan membaca siswa dirumah yaitu dengan memberikanbeberapa tugas yang berkaitan dengan suatu bacaan berbahasa Inggris. Dengansemakinbanyaknyametode ataupun teknik yang digunakanoleh guru dalamkaitannya dengan meningkatkan kebiasaann membaca, maka siswa juga akansemakin tertarik untuk meningkatkan kebiasaanmembaca bacaan berbahasaInggris. Dalam setiap bacaan berbahasa Inggris, siswa dimungkinkan menemukankosakata bahasaInggris baru. Bagi sebagian siswa yang malas untuk mengartikankosakatabaru, akan menghambatmereka dalam memahamibacaan berbahasaInggris tersebut. Untuk itu penguasaan kosakata yang lebih sangat dibutuhkansiswa dalam memahami bacaan berbahasa Inggris. Berdasarkan hasilpengamatandari guru bahasa Inggris disekolah, hanya sebagiankecil dari siswa yang memliki perbendaharaankosakata bahasa Inggris yang diatas rata-rata. Selanjutnya dalam wawancara dengan guru juga terungkap bahwasebagian besar siswa masihkurang antusias dalam menghafal kosakata bahasaInggris, Hal itu diduga disebabakankarena minat dari siswa untuk menghafalkosakatabahasa Inggris yang masihsangat kurang. Faktor tersebutmenjadi salahsatu penyebabmengapa siswa menjadi kurang terlatih ketika ada pembelajaranmembaca bacaan berbahasaInggris. Siswa menjadi kurang antusias menghafalkosakata bahasa Inggris ketika kosakata yang diberikan atau disampaikan olehguru terlalu sulit dihafal dan tidak sering digunakan dalam percakapan sehari hari.
  • 6. 6 Selain itu, tampaknyaada beberapa faktor yang menyebabkansiswamenjadi kurang bersemangat untuk membaca bacaan berbahasaInggris. Salahsatu diantaranya adalah penggunaan tema atau topik dalam suatu bacaanberbahasa Inggris. Berdasarkanpengamatan guru, siswa menjadi kurangbersemangat untuk membaca bacaan berbahasaInggris ketika tema atau topikbacaan tersebut kurang menarik atau diminati. Tampaknya kreatifitas dari guruperlu ditingkatkan untuk menumbuhkan semangat siswa dan menjadikanpembelajaran membaca bacaan berbahasaInggris menjadi lebihmenarik dandiminatioleh siswa. Tampaknyaperanan guru sangatlahpentingdalam upayauntuk meningkatkankompetensipemahamanbacaan berbahasa Inggris siswadengan meningkatkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Belum diketahui secara pastiseberapa besar pengaruh kebiasaaanmembacadan penguasaan kosakata terhadap kompetensi pemahaman bacaan berbahasaInggris siswa kelasX SMK Kesehatan Bhakti Kencana Subang. Untuk itu, perludilakukanpenelitiansecara mendalamterkait hal itu. Dengandemikian dapatdiperoleh informasi faktor mana yang memiliki pengaruh yang lebih besarataupun yang lebih kecil terhadapkompetensipemahamanbacaan berbahasaInggris siswa kelas X SMK Kesehatan Bhakti Kencana Subang.
  • 7. 7 B. Identifikasi Masalah Berdasarkanuraian latar belakang permasalahdi atas,ada beberapapermasalahan yang pedu dikaji untuk dicari jawabannya. Permasalahan tersebutselanjutnya dapat diindentifikasikansebagaiberikut : 1. Apakah terdapat pengaruh kebiasaan membaca danpenguasaan kosakata terhadap kompetensi pemahaman bacaan berbahasa Inggris ? 2. Apakah terdapat pengaruh kebiasaan membaca terhadap kompetensipemahaman bacaan berbahasa Inggris? 3. Apakah terdapat pengaruh rendahnya kebiasaan membaca bacaan berbahasa Inggris terhadap pemahaman pemahaman bacaan berbahasa Inggris siswa? 4. Apakah terdapat pengaruh pemanfaatan faktor pendukung terhadap peningkatan kebiasaan membaca bahasa Inggris siswa yang rendah? 5. Apakah terdapat pengaruh perbendaharaan kosakata bahasa Inggrisiswa yang masih rendah terhadap bacaan berbahasa Inggris yang masih rendah? 6. Apakah terdapat pengaruh metode pembelajaran kosa kata yang kurang efektif terhadap antusias siswa untuk menghapal kosa kata bahasa Inggris? 7. Apakah terdapat pengaruh motivasi belajar siswa terhadap ketrampilan membaca siswa? 8. Apakah terdapat pengaruh penguasaan konsep atau bahan tulisan untuk dikembangkan terhadap ketrampilan membaca siswa?
  • 8. 8 9. Apakah terdapat pengaruh minat membaca siswa terhadap ketrampilan membaca siswa? 10. Apakah terdapat pengaruh penguasaan kosakata terhadap ketrampilan membaca siswa? 11. Apakah terdapat pengaruh metode pembelajaran Bahasa Inggris yang diterapkan oleh guru terhadap ketrampilan membaca siswa? 12. Apakah terdapat pengaruh budaya membaca orang-orang di lingkungan sekitar terhadap ketrampilan membaca siswa? 13. Apakah terdapat pengaruh kurikulum pemebalajaran Bahasa Inggris terhadap ketrampilan membaca siswa? 14. Apakah terdapat pengaruh minat baca dan penguasaan kosa kata terhadap ketrampilan membaca siswa? C. PembatasanMasalah Kompleksnya permasalahan-permasalahan yang teridentifikasididugaberpengaruh terhadap kompetensi pemahaman bacaan berbahasa Iggris siswa.Agar penelitian ini lebihterfokus dan mendalam kajiannya, maka penelitian inidibatasi pada bagaimana pengaruh kebiasaan membaca dan pengusaankosakataterhadap kompetensi pemahaman bacaan berbahasaInggris. Ketiga faktortersebut diduga memiliki hubungan yang sangaterat dalam pembelajaran bahasa Inggris, terlebih dalam kaitannya dengan pemahamanbacaan berbahasa Inggris.
  • 9. 9 Terdapatbeberapasekolahmenengah Atas di Kabupaten Subang,baikyang negeri ataupunyang swasta.Namun, penelitianini hanya dibatasi padaSekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Subangdan sampel penelitian inihanya dibatasi pada siswa kelas X. Belumadanya penelitian yang mengkajisecara mendalam permasalahantersebut, menjadikan alasan mengapa penelitiandilakukan di Kabupaten Subang. Pemilihan siswa kelas X sebagai sampelpenelitiankarena siswa kelas X sudah mulai diajarkan mengenaibeberapajenisbacaan berbahasa Inggris. Sehingga perlu adanya peningkatan kompetensi siswadalam memahami bacaan berbahasa Inggris. Selain itu untuk ujian mata pelajaranbahasa Inggris siswa kelas Xhanya dihadapkan pada soal yang bersumber daribacaan, sehingga kompetensi pemahaman bacaan berbahasa Inggris menjadi halpokok bagi siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasanmasalah di atas, rumusan masalah penelitian inisebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh kebiasaan membaca dan penguasaan kosa kata secara bersama-sama terhadap kompetensi pemahaman bacaan berbahasa Inggris? 2. Apakah terdapat pengaruh kebiasaan membaca secara parsial terhadap kompetensi pemahaman bacaan berbahasa Inggris?
  • 10. 10 3. Apakah terdapat pengaruh penguasaan kosakata secara parsial terhadap kompetensi pemahaman bacaan berbahasa Inggris? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh kebiasaan membaca dan penguasaan kosa kata terhadap kompetensi pemahaman bacaan berbahasa Inggris siswa kelas X SMK Kesehatan Bhakti Kencana Subang. 2. Untuk mengetahui pengaruh kebiasaan membaca terhadap kompetensi pemahaman bacaan berbahasaInggris siswa kelas X SMK Kesehatan Bhakti Kencana Subang. 3. Untuk Untuk mengetahui pengaruh penguasaan kosakata terhadap kompetensi pemahaman bacaan berbahasa Inggrisiswa kelas X SMK Kesehatan Bhakti Kencana Subang. F. Manfaat Penelitan Hasil penelitianini diharapkandapat bermanfaatbagi berbagaipihak, seperti siswa, guru dan peneliti lain. Manfaat tersebut dapatdiuraikan sebagai berikut :
  • 11. 11 1. Bagi siswa, penelitan ini diharapkan dapat menjadi motivasibagi siswauntuk lebihmeningkatkan kebiasaan membaca dan penguasaan kosakatabahasa Inggris sehingga siswa memiliki kompetensi lebih dalammemahami serta menganalisa isi bacaan berbahasa Inggris. 2. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu pengalamandan hasilnyadapat diterapkan dalam upaya peningkatan kebiasaanmembaca, penguasaan kosakata bahasa Inggris dan kompetensipemahaman isi bacaan berbahasaInggris pada siswa. 3. Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satubahan acuan atau referensi untuk penelitian yang relevan.
  • 12. 12 BABII LANDASANTEORI A. Kajian Teori Kajian teori ini akan memaparkanberbagai teori dari beberapa ahliberkaitan dengan tiga variabel penelitian, (1) membaca; hakikat membaca, tujuanmembaca dan aspek-aspek membaca, (2) kebiasaan membaca; pengertiankebiasaan membaca, faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaanmembaca,hubungan kebiasaan membaca terhadap kompetensi pemahamanbacaan,pengukuran kebiasaan membaca (3) kosakata; pengertian kosakata, jenis-jeniskosakata, penguasaan kosakata,hubungan penguasaan kosakata terhadapkompetensi pemahaman bacaan, pengukuran penguasaan kosakata. (4)pemahaman bacaan; pengertian pemahaman bacaan, tingkat komprehensi bacaan,pengukuran pemahaman bacaan. Penulis juga mencantumkan beberapa penelitianyang relevan, kerangka berfikir dan hipotesispenelitian guna memperjelas kajianteori dalam penelitian ini. 1. Membaca a. HakikatMembaca Membacamerupakansalah satu bagian terpentingdalam pembelajaranbahasa. Membaca digolongkan kedalam suatu aktivitas yang sulit untukdilakukan dan merupakan suatu aktivitas yang komplek. Dalam melakukanaktivitas membaca tidak selamanya diidentikkan dengan proses mengingat.Membacajuga bukan aktivitas menghafalkata demi kata atau kalimat demikalimat yang terdapat
  • 13. 13 dalam bacaan. Inti dari aktivitas membaca yaitu menangkappesan atau ide pokok bacaan denganbaik. Nunan (2004: 69) mengemukakan“reading is a set of skill that involves making sense and deriving meaning fromtheprinted word”. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkanjika membacamerupakan suatu aktivitas yang memiliki beberapa aspekpendukung. Aspek-aspek tersebut diantaranya penguasaan kosakata dan kemampuan untukmemahami atau menyimpulkan kata-kata yang terdapat di dalam suatu bacaan. Soedarso (2010: 4) menyatakan babwa membaca adalah“aktivitas yangkompleks dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang pisah-pisahyangmeliputi penggunaan, pengertian dan khayalan, mengamati serta mengingat-ingat”.Definisi tersebut dapat menggambarkanjika dalam membaca, sangatdibutuhkan beberapa aktivitas pendukung yang mampu menjadikan aktivitasmembaca tersebut dikatakan tepat sasaran.Selain itu diharapkan juga pembacamampuuntuk mengingat ataupunmerekam setiap kata ataupunisi dari suatubacaan. Grabe (2009: 14-16)menyatakan beberapa definisi dari membaca yaitu : 1) Fluent reading is certainly a rapid and effident process. 2) Reading is centrally a comprehendingprocess. 3) Reading is interactive process in two ways. 4) Reading is strategic process in that a number of the skills. 5) Reading befleXble process. 6) Reading is also a continuously evaluativeprocess. 7) Reading is a linguistic process.
  • 14. 14 Membaca juga bisadimaknai sebagai suatu aktivitas yang kompleks danmembutuhkan beberapa aspek-aspek pendukung di dalamnya. Berdasarkanbeberapa pendapat tersebut dapat disimpulkanbahwa membaca menuntutseseorang mampu untuk menerjemahkan, memahami serta menafsirkan isi darisuatu bacaan dengan baik. b. Tujuan Membaca Tujuan merupakandasar dari setiap kegiatandan motivasiyang palingkuat dalam melakukan suatu tindakan. Membaca hendaknya mempunyai tujuan,karena seseorang membaca untuk memperolehinformasi atau mencocokkanpengetahuanyang sudah dimiliki,atau untuk mengkritisigagasan atau gayapenulisan seorang penulis. Oleh karena itu, tujuan membaca perludipertimbangkan oleh pengajar ketika memilih teks untuk siswa. Anderson (Tarigan, 2008: 9-11) juga menjelaskan tujuan dalam membacasebagai berikut : a) Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (readingfor detailsfacts). b) Membacauntuk memperoleh ide-ide utama (readingfor main idea). c) Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasicerita (readingfor sequence or organization). d) Membacauntuk menyimpulkan,membaca referensi(readingfor inference). e) Membaca untuk mengelompokkan,membaca untuk mengklasifikasi(readingto classify). f) Membaca untuk menilai, membacamengevaluasi (reading to evaluate). g) Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan (reading tocompare or contrast).
  • 15. 15 Tujuan membacajuga dikemukakan oleh Paul D Leady (Soedarso, 2010:120) yang menyatakanbahwa membacamempunyai beberapa tujuan diantaranya:a) untuk mengerti ide pokoknya, b) meningkatkan kekayaan pengetahuan umum,c) untuk memahami fakta dan detail khusus, d) untuk memecahkansuatumasalah, e) untuk membentuk opini, f) untuk apresiasi pandangan lain, g)untukmenambah perbendaharaan kata, h) untuk meningkatkan kemampuan membaca,i) untuk memperluas minat kita, j) untuk memberikan informasi kepada orang lain, k)untuk mengetahui suatu informasi khusus, 1) untuk mencari suatu arti kata atauistilah. Dari beberapa pengertian tersebut bisa diambil kesimpulanjika tujuanutama dari membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi,mencakup isiserta pemahaman makna dari suatu bacaan. Kegiatan membacabukan hanya sekedar membaca namun harus mampu untuk menemukan informasi,baik informasi yang secara tersurat ataupun informasi yang tersirat dari bacaantersebut. c. Aspek-aspek Membaca Broughton (Tarigan, 2008: 11-12) mendefinisikan bahwa secara garisbesarnya terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu: 1) Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggapberada pada urutan yang lebihrendah (lower order). Aspek ini mencakup:
  • 16. 16 a) Pengenalan bentuk huruf; b) Pengenalan unsur-unsur linguistic; c) Pengenalan hubungan atau korespondensi pola ejaan dan bunyi; dan d) Kecepatan membaca bertaraf lambat. 2) Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapatdianggap berada pada urutan yang lebihtinggi (higher order). Aspek inimencakup: a) Memahami pengertian sederhana; b) Memahami signifikasi atau makna; c) Evaluasi ataupenelitian;dan d) Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesusaikan dengankeadaan. Kegiatan membaca yang sesuai untuk mencapai tujuan yang terkandungdalam keterampilan mekanis adalah membaca nyaring atau membaca bersuara.Kegiatan membaca yang sesuai untuk mencapai tujuan yang terkandung dalamketerampilan pemahaman adalah membaca dalam hati. Jadi, jika aspek-aspekmembaca sudah dikuasai maka isi bacaan dapat dipahami. 2. Kebiasaan Membaca a. Pengertian KebiasaanMembaca Kebiasaan merupakan suatu aktivitas yang biasadilakukan oleh seseorang.Kebiasaan juga dapat diartikan sebagai suatu rutinitas yang
  • 17. 17 dilakukan sejak lamadan telah menjadi bagian dari kehidupan seseorang.Tampubolon (1993:41)menyatakan apabila suatu kegiatan atau sikap, baik yang bersifat fisikmaupunmental telah mendarah daging pada diri seseorang, maka dikatakan bahwakegiatan atau sikap itu telah menjadikebiasaan. Kebiasan membaca merupakan rutinitas seseorang dalam melakukanaktivitas membaca. Sangkaeo (Tella, 2007:121)menyatakan “tile term readinghabbit refers to the behavior which expresses the likeness of reading of individualtypes of reading, and tastes of reading”. Tampubolon (1993: 243) jugamengemukakan bahwa kebiasaanmembaca adalah “minat (keinginan, kemauandan motivasi)dan keterampilanmembacayang baik dan efisien, yang telahberkembang dan membudaya secara maksimal dalam diri seseorang”. b. Faktor-Faktor yangMempengaruhi Kebiasaan Membaca Kebiasaanmembaca merupakan suatu aktivitas rutin yang membutuhkanbanyak faktor yang mempengaruhinya.Tampubolon (1993, 227) menyatakanjikafaktor waktu, keinginan, kemauan dan motivasi dapat mempengaruhikebiasaanmembaca seseorang. Tampubolon (1993 : 228) menambahkan “dalam usahapembentukankebiasaan membaca, dua aspek yang perlu diperhatikan, yaituminat(perpaduan antara keinginan, kemauan, dan motivasi) dan ketrampilanmembaca”. Dengan demikian, dapat
  • 18. 18 disimpulkan bahwa kebiasaanmembacamerupakansuatu aktivitas rutin yang dipengaruhi olehbeberapa faktor yaitu membaca dan pengunaan teknik membaca dalam diri seseorang. Disisi lain, peranan keluarga juga sangat menentukan dalammenumbuhkan dan mengembangkankebiasaanmembaca. Tingkat perhatian dariorang tua dirumah merupakan faktor utama yang dapatmempengaruhikebiasaanmembaca ketika anak berada dirumah. Penyediaan buku atau majalah dirumahdapat menjadikansalah satu faktor pendorongbagi anak untuk meningkatkankebiasaan membacaketika mereka berada dirumah. Selain itu, Tampubolon(1993 : 229) menyatakanjika salah satu usaha orang tua untuk meningkatkankebiasaan membaca yaitu dengan meminta anak untuk menceritakan kembali apayang telah dibaca. Untuk itu perlu adanya peran aktif dari orang tua untuk dapatmeningkatkan minatdan kebiasaan membaca anak sejak dini. Suatu kegiatan yang telahmenjadi kebiasaan seseorangakan menjadisuatu kebutuhan. Jika seseorang telah merasakanbahwa hal itu menjadikebutuhan, maka ia akan berusaha untuk memenuhi kebutuhantersebut.Sebagaimana dengan kebutuhan seseorang dalam membaca, jika ia telahmenjadikan membaca sebagai suatu kebutuhan, maka ia akan selalu melakukankegiatan tersebut secara terus menerus dan berkesinambungan.
  • 19. 19 c. Hubungan Kebiasaan Membaca dengan Kompetensi PemahamanBacaan Membaca merupakan suatu aktivitas yang memiliki banyak manfaat.Selain untuk memperoleh informasi, manfaat dari membaca yang palingberpengaruh lainnya yaitu bertambahnya wawasan dan ilmu pengetahuan. Untukdapat meningkatkan kebiasaan membaca bukanlah suatu pekerjaan yang mudah.Kebiasaan membaca erat kaitannya dengan minat baca. Kalau minat baca sudahtumbuh dan berkembang,dalam arti seseorang sudah suka membaca,makakebiasaan membacapun sudah dengan sendirinya akan berkembang. Kebiasaan membaca yang cukup tinggi dalam diri seseorang akanberpengaruh dalam beberapa kemampuan berbahasa.Salah satu kemampuanberbahasa yang akan berkembang yaitu kemampuan pemahaman bacaan denganbaik. Yap (Darmiyati Zuchdi, 2008:25) menyatakan jika“kemampuan membacaseseorangsangat ditentukan oleh faktor kuantitasnya membaca”. Berdasarkandefinisi tersebut dapat diartikan jika semakin sering orang membaca maka akanmemiliki kemampuan memahami bacaan lebih baik. Yap (DarmiyatiZuchdi, 2008:25) juga menambahkanjika 65% darifaktor yang mempengaruhi kemampuan pemahaman bacaan berasal dari lamanyawaktu yang digunakan dalam membaca.Dengan kata lain, semakin seringseseorang membaca, semakin mudah dalam memahani makna dari suatu bacaan.
  • 20. 20 d. Pengukuran KebiasanMembaea Djemari Mardapi (2008:2) menyatakanbahwa “pengukuran padadasarnya merupakan kegiatan penentuan angka bagi suatu objek secarasistematik”. Pengukuran dalam dunia pendidikan erat kaitannya dengan tes. Halini dikarenakan salah satu cara yang sering digunakanuntuk mengukur hasil yangtelah dicapai adalah dengan menggunakan tes.Selain tes, nontes juga bisadigunakan untuk mengukur suatu halyang dicapai. Ada beberapa teknik nontes yang dapat dipergunakan untuk memperoleh informasi tentang peserta didik ataupeserta tes, antara lain teknik kuesioner,pengamatan dan wawancara. Kuesioner (Questionnaire) atau angket merupakan serangkaianpertanyaan tertulis mengenai masalah-masalahtertentu yang bertujuan untukmendapatkan tanggapan dari peserta didik atau pesertates tersebut. Angket dapatbersifat terbuka, tertutup, atau gabungan keduanya. Angket dikatakan bersifatterbuka jika peserta didik atau peserta tes, diberikan kebebasanuntuk menjawabsesuai dengan keyakinannya. Angket dikatakanbersifat tertutupjika jawabanyang harus dipilih sudah tersedia, sedangkan angket yang bersifat gabunganjika dalam angket disediakan pilihan jawaban tetapi sekaligus boleh mengisi jawabansendiri. Pertanyaan atau pernyataan-pernyataan dalam kuesioner dapatdikelompokkanke dalam dua macam, yaitu pertanyaan yang
  • 21. 21 jawabannyaberbobot sama dan pertanyaanyang bobot jawabannya tidak sama. Pertanyaanyang memiliki bobot sama merupakan pertanyaan-pertanyaan yang bersifatumum, seperti identitas diri, pekerjaan, alamat rumah, hobi, riwayat pendidikandan lain-lain. Pertanyaan yang memiliki bobot tidak sama secara sengaja dibuatdalam tingkatan-tingkatantertentu untuk membedakannya.Pertanyaan yangmemiliki bobot tidak sama ini dapat disebut dengan angket dengan skalabertingkat. Pengamatan (observasi) merupakancara untuk mendapatkan informasidengan cara mengamatiobjek secara cermat dan terencana. Penilaian yangdilakukandenganteknik pengamatanadalah penilaiandengancara melakukanpengamatanterhadap objek secara langsung. Biasanya, kegiatan pengamatandisertaidengan pencatatan terhadap sesuatu yang diamati. Untuk menjaga kekonsistenan dan keobjektifan pengamatan, sebaiknyapengamatan dilakukanoleh dua orang khususnyauntuk pengamatan yang denganmemberikan skor. Pelaksanaan kegiatan pengamatan dibandingkan dengankegiatan tes memerlukan waktu yang relative lebih lama. Namun, kegiatanpengamatan sangat diperlukan karena pengamatan akan memberikan informasiotentik yang tidak diperoleh melalui kegiatan tes. Wawancara (Interview) merupakan suatucara yang dipergunakan untukmendapatkan informasidari responden dengan
  • 22. 22 melakukantanya jawab sepihak.Wawancara dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu wawancara secaraterpimpin dan wawancara bebas. Dalam wawancara terpimpin, pihakpewawancara telah menyiapkan sejumlah pertanyaan secara sistematis. Berbedahalnya dengan wawancara bebas, responden diberi kebebasan untuk menjawabberbagai pertanyaan sesuaidengan pendapatnya, tanpa dibatasi oleh ketentuan-ketentuanyang dibuat oleh pewawancara. Kebiasaann membaca merupakan suatu kecenderungan tingkahlakuseseorang terhadap aktivitas membaca, sehingga teknik penilaiannyamenggunakan teknik nontes dengan menggunakan kuestioner atau angket. Dalampenilaian kebiasaan ini diperlukan skala penilaian dengan menggunakan bentukskala Linkert. 3. Kosakata a. Pengertian Kosakata Omid Akbari (2008: 54) mendefinisikan "vocabulary as a majorcomponent of language learning has been the object of numererous studies each ofwhich has it' own contribution to thefield”.Kosakata juga mempunyai perananyang penting dalam kehidupan berbahasa seseorang. Kosakata berfungsi untukmembentuk kalimat dan mengutarakan isi pikiran dan perasaandengan sempurnabaik secara lisan maupun tulisan.Banyakpendapatyang memberikanbatasanberbeda mengenaipengertiankosakata, tetapi pada dasarnyasemua itu salingmelengkapi.
  • 23. 23 Menurut Harimurti Kridalaksana (2001:127)“Kosakatamerupakankomponen bahasayang memuat semua informasitentang makna dan pemakaiankata dalam bahasa, kosakatajuga merupakan kekayaan kata yang dimiliki seorangpembicara, penulis atau suatu bahasa”.Kosakatamerupakan suatu daftar katayang disusun seperti kamus, tetapi dengan penjelasanyang singkat dan praktis. Kosakata seseorangdidefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yangdimengerti oleh orang tersebut atau semua kata yang kemungkinanakandigunakan orang tersebut untuk menyusun kalimat baru. Dari beberapa pendapatdiatas dapat diambil kesimpulanbahwa kosakata merupakan perbendaharaankata atau komponenbahasa yang memuat daftar kata-katabeserta batasannyayang penggunaannya sesuaidengan makna dan fungsinya yang dimiliki olehsuatu bahasa. b. Jenis-Jenis Kosakata Di dalam suatu kalimatterdapatbeberapakata dan kumpulankata-kataitulah yang disebut dengankosakata.Hal ini disebabkankosakatamerupakan kumpulan dari kata yang disusun secara alphabet dan dijelaskan sertadidefinisikan. Kata-kata tersebut berupa Noun (kata benda), Verb (katakerja), Adjective (kata sifat), Adverb (kata keterangan), Pronoun (kata ganti),Conjunction (kata sambung), dan Interjection (kata seru).
  • 24. 24 1) Noun Noun merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu kalimat. Bull(2008:298) menyatakan jikanoun umumnya digunakan sebagai subjek ataupunobjek dan noun bisa berupanamaseseorang, tempat,sesuatuhal atau ide, atausuatu aktivitas, sebagai contoh : - Alex is a student Noun Noun - Yogyakartais my town Noun Noun 2) Verb Bull (2008, 492) menyatakanverb merupakanbagian dari kata yangmengekspresikan suatu aksi, kejadian atau pernyataan.Verb merupakansalahsatu bagian terpentingdalam suatu kalimat, hal ini disebabkansuatu kalimatharus memiliki verb, jika tidak ada verb maka tidak bisa disebut sebagai suatukalimat Verb biasanya digunakan sebagai predikat dalam suatu kalimat, sebagaicontoh: - Last night, They studied English Verb - She always comes late Verb 3) Adjective
  • 25. 25 Adjective merupakan kata yang digunakan untuk menjelaskan noun ataupronoun. Eastwood(2008:230) menyatakan adjective juga digunakan untukmenjelaskanmengenai ciri – cirifisik, suatu opini atau dapat digunakan untukmengklasifikasikan sesuatu,sebagai contoh : - I amhandsome Adjective - This car is expensive Adjective 4) Adverb Adverb merupakan kata yang digunakan untuk memberi keterangan ataumenjelaskanverb, adjective, ataupun bentuk adverb yang lain. Eastwood (2008:240) menyatakan bahwa adverb juga bisa digunakan untuk menjelaskanmengenai bagaimana, kapan atau dimana sesuatu itu terjadi, sebagai contoh : - Mr Budi works in post office Adverb - We will arrive in Jakarta at nine o'clock Adverb 5) Pronoun Bull (2008, 352) menyatakan bahwa pronoun merupakan kata ganti yangmemiliki fungsi menggantikan kata benda, sebagai contoh : - They are very smart Pronoun - Thisbookis mine
  • 26. 26 Pronoun 6) Conjunction Bull (2008:90) menyatakan jika conjunction merupakan suatu kata yangdigunakan untuk menghubungkansatu kata, frase atau kalimat,sebagai contoh : Alex and Budi are my classmate Conjunction 7) Interjection Bull (2008, 233) menyatakan interjection merupakansuatu kata yang didalam suatu kalimatuntuk menunjukkan ekspresiatau emosi yang muncul secaratiba-tiba, sebagai contoh : - Wow!It’s wonderful scenery - Horray! I am the winner Interjection Dalam pembelajaran kosakata, sangat erat kaitannya dengan pembelajaranmengenai makna atau arti. Beberapa kata dalam bahasa Inggris terkadangmemiliki lebih dari satu arti. Kelompok kata yang berbeda namun memiliki artiyang sama tersebut yang dikenal dengan synonym.Selain persamaan arti,seseorang juga harus mengetahuilawan kata atau yang biasa dikenal denganantonym. Tujuannya agar mampu menggunakan kata yang sesuai dengan konteks suatu kalimat. 8) Synonym
  • 27. 27 Bull (2008:450) menyatakan synomym merupakan kelompok kata yangmemilikipersamaanarti dengan kata yang lain. Synonymjuga bisa diartikansebagai suatu kata yang memilikibentuk yang berbedanamun memiliki artipengertian yang sama atau mirip. Synonym bisa disebut juga dengan atau padanankata, sebagai contoh: - Old =Ancient - Young =New 9) Antonym Bull (2008:16) menjelaskanantonym merupakan suatu kata yangberlawanansatusamalain. Antonym disebutjuga sebagailawankata, sebagaicontoh : - Man =Woman - Old =New Dalam pembelajaran kosakata bahasa Inggris, siswa tidak hanya dituntutuntuk memahami makna namun juga mampu mengklasifikasikan kataberdasarkan jenis dan kedudukandalam suatu kalimat. Hal ini erat kaitannyadengan penyusunan suatu kalimat yang secara struktur dikatakan sebagai kalimatyang benar.Hal inilah yang menyebabkanbetapa pentingnya pembelajarankosakata diberikankepada siswa sejak dini. c. Penguasaan Kosakata
  • 28. 28 Siswa harus mengenal, menguasai, dan mengembangkan kosakata.Penguasaan kosakata itu tidak hanya diperoleh melalui pelajaran bahasa melainkanjuga melalui mata pelajaran lain. Siswa dapat menguasai kosakatadengan baik karena telah melalui proses pemerolehan kosakata. Penguasaankosakata yang terjadi pada seseorang dilalui dari semenjak masihbayi sampaimasa dewasa. Pada masa kanak-kanak, seseorang ingin mengetahui tentangsemua yang dilihat, dirasakannya atau didengarnya setiap hari. Keraf (1996:65)mengatakan bahwa peranan orang tua, sanak saudara, dan kenalan dekat, sangatpenting artinya dalam perluasan kosakata dasar bagi anak. Pemerolehan kosakata pada masaremaja diperoleh melalui prosesbelajar.Keraf (1996:65) mengungkapkanbahwa pada waktu seseorang menginjakbangku sekolah, akan mengalami prosespenguasaan bahasa dan kosakata melaluiproses yang sengaja diadakan yakni prosesbelajar. Pemerolehan kosakata padamasa ini dilakukan melalui pelajaran bahasamaupun pelajaran lainnya. Padaseorang yang meningkat dewasa, proses penguasaan kosakata pun terus berjalan.Proses perluasan dan penguasaankosakata pada masa orang dewasaberjalanlebih intensif. Hal ini dikarenakan sebagai orang yang dianggap matang dalammasyarakat, orang harus mengetahui berbagai hal, bermacam-macam keahliandan keterampilan, dan harus
  • 29. 29 pula berkomunikasi dengan anggota masyarakatnyamengenai semua hal itu (Keraf, 1996: 66). Proses penguasaankosakata asingyang pertama kali dikuasaiadalah proses penguasaan kosakata baca. Ketika anak mulai membaca, mereka mulaimemperoleh kosakata baca. Darmiyati Zuchdi (2008: 34) menyatakan jika“anaksecara teratur mulai mempelajariarti kata-katayang ada dalambacaan tetapibelum ada dalam kosakatayang dimillikinya”.Selanjutnyaketika anak mulaibelajar melalui karangan, mereka mulai memperolehkosakatatulis. Penguasaan kosakatadapat dibedakan ke dalam penguasaan yang aktifproduktifdan penguasaan yang pasif-reseptif (Soenardi Djiwandono, 2008:126).Kosakata yang merupakan bagian dari penguasaanaktif-produktif sering dikenalsebagai kosakataaktif. Sebaliknya, kosakatayang merupakan bagian daripenguasaan pasif- reseptif sering dikenal sebagai kosakata pasif. d. Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Kompetemi Pemahaman Bacaan Kosakata suatu bahasayang hidup atau yang masihdipakai dalamkehidupan sehari-hari oleh sekelompok masyarakattidak ada yang tetap.Kosakata akan terus berkembang mengikuti perkembangan jaman. Penguasaankosakatayang cukup sangat dibutuhkan oleh seseorang ketika merekaberkomunikasi.Namun, penguasaan kosakata yang cukup juga berpengaruhketika seseorangmelakukan aktivitas
  • 30. 30 membaca. Darmiyati Zuchdi (2008:29)menyatakan jika “hal Utamayang minimal harus dimiliki agar dapatmemahamibacaan adalah komprehensi arti kata-kata yang digunakanoleh pengarang”.Richard(2002:267) juga menyatakan "reading has long been seen as a major sourceof vocabulary growth”. Berdasarkandefinisi-definisi tersebut dapatdisimpulkan jika penguasaan kosakata seseorang akan berpengaruh terhadapkemampuan memahami suatu bacaan. Aktivitas membaca merupakan salah satu cara dalam meningkatkanpenguasaan kosakata seseorang. Membaca merupakan suatu aktivitasmenyimpulkandan mengartikankata. Dengan kata lain salah satu faktorkeberhasilan seseorang dalam melakukan aktivitas membaca yaitu denganpenguasaan kosakata yang cukup. Davis (Yin Guo, 2008: 11) menyatakan bahwaberdasarkanbeberapa penelitiandalam bahasa pertama (LI), terdapat banyakbukti yang menyatakanbahwa jumlah pengetahuankosakata yang banyakmempunyaiperanan dalam pemahamanbacaan. Keberhasilan seseorang dalam melakukan aktivitas membaca dapat dilihatdari kemampuan memahami bacaan dengan baik. Untuk itu, jika seseoranginginmemiliki kemampuanpemahamanbacaan dengan baik, perlu adanya usahapeningkatan perbendaharaan kosakata. Schirmer (2010:11) menyatakan “comprehensionis dependentonthe knowledge and skillof the reader alongseveral dimensions. One
  • 31. 31 dimension is knowledge of topic, vocabulary, text structure, and sentence structure”. Hal ini senada dengan apa yang dikemukakanoleh Tankersley (2005:109) bahwa salah satu faktor mempengaruhi pemahamanmembaca yaitu penguasaan kosakata yang cukup. Hoover & Grough (Leung, 2011:423) menyatakanbahwa “readingcomprehension is product of decoding and language comprehension. Vocabulary is a primary component of language comprehension”. Berdasarkan definisitersebut dapat diartikan jika penguasaan kosakata menjadi salah satu halterpenting yang harus dimiliki oleh seseorang dalam memahami suatu bacaan,terlebih bacaan berbahasa Inggris. e. Pengukuran Penguasaan Kosakata Pengukuran penguasaan kosakata seseorang dapat dilakukan denganmenggunakan tes kosakata. Soenardi Djiwandono (2008:126- 129) menjelaskantes kosakata adalah tes tentang penguasaanarti kosakata yang dapat dibedakanmenjadi penguasaanyang bersifat pasif- reseptifdan penguasaanyang bersifataktif-produktif. 1) Penguasaan pasif-reseptif Penguasaankosakata jenis ini merupakan pemahaman arti kata tanpadisertai kemampuan untuk menggunakan atas prakarsa sendiri atau hanyamengetahui arti sebuah kata ketika digunakan orang lain atau disediakan untuksekedar dipilih. Indikator
  • 32. 32 adanyapenguasaaan pasif-reseptif terhadap kosakataditunjukkan dalam bentuk kemampuan untuk: a) Menunjukkan benda atau memperagakan sikap, tingkah laku dan lain-lainyang dimaksudkan oleh kata tertentu; b) Memilih kata sesuai dengan makna yang diberikan dari sejumlah katayangdisediakan; c) Memilih kata yang memilikiarti yang samaatau mirip dengansuatukata (sinonim); dan d) Memilih kata yang memiliki arti yang berlawanan dengan suatu kata (antonym). 2) Penguasaan aktif-produktif Penguasaan kosakata jenis ini tidak sekedar berupa pemahaman seseorangterhadap arti kata yang didengar atau dibaca melainkan secara nyata dan atas prakarsa serta penguasaannya sendiri mampu menggunakan dalam wacana untukmengungkapkan pikirannya. Indikator adanya penguasaan aktif-produktifterhadap kosakata ditunjukkan dalam bentuk kemampuan untuk: a) Menyebutkan kata sesuai dengan makna yang diminta; b) Menyebutkan kata lain yang artinyasama atau mirip (sinonim) dengansuatukata; c) Menyebutkan kata lain yang artinya berlawanan (antonym); dan
  • 33. 33 d) Menjelaskan artikata dengan kata-kata dan menggunakannya dalamsuatu kalimat yang cocok. Dalam menentukan bentuk tes, perlu diperhatikan juga dua jenispenguasaanyang berbedatersebut. Dalam hal ini bagi penguasaan pasif-reseptifjenis tes objektif lebihsesuai, sedangkan untuk penguasaan aktif-produktifseharusnya dibatasi pada bentuk tes subjektif. 4. PemahamanBacaan a. Pengertian Pemahaman Bacaan Schirmer (2010: 11) meyatakan “reading comprehension involvesunderstandingwhat the author has written”. Darmiyati Zuchdi (2008: 22)menyatakan jika pemahaman membaca merupakan pemerolehan makna dari unit-unittertulis yang lebih luas dari kata. Pengertian ini menggambarkan jikamemahami bacaan merupakan salah satu fakta yang harus dimiliki olehseseorangketika dia membaca. Karim (2007:198) menyatakan bahwa “reading comprehension is a verycomplexprocess and in order to grasp how readers make sense of writtensymbols”.Berdasarkandefinisi tersebut dapat diartikan bahwa dalam melakukanaktivitas pemahaman terhadap suatu bacaan dibutuhkan beberapa aspek-aspekyang mempengaruhinya.Johnson dan Pearson (DarmiyatiZuchdi, 2008:23)menyatakan bahwa “faktor-faktor yang mempengaruhi komprehensipemahaman bacaan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu yang ada dalamdiri dan yang di luar
  • 34. 34 pembaca”. Lebih lanjut Margana (2002:32) jugamenyatakan bahwa “banyak faktor ikut menentukan keberhasilankemampuanmemahami teks-teks bahasa Inggris. Faktor tersebut dapat berupa penguasaankosakata, struktur/gramatika, motivasi, minat, kebiasaanmembaca,strategibelajar, keterampilan membaca, dan sebagainya”. Pemahaman dapat diperoleh dengan baik jika pembaca menggunakansemua faktor yang ada secara tepat. Selain itu Brown (2004:188-189)jugamenyatakan beberapa strategi yang dapat digunakandalam pemahamanbacaan. 1) Identify your purpose in reading a text. 2) Apply spelling rules and conversation for bottom-up decoding. 3) Use leXcal analysis (prefixes, roots, suffixes, etc) to determinemeaning. 4) Gues at meallillg (of wordidiom. etc) whell you aren't certain. 5) Skim the text for the gist and for main ideas. 6) Scan the textfor specific information (names, dates, keywords). 7) Use silent reading technique for rapid processing. 8) Use marginal notes, outlines, charts, or semantic maps forunderstandingandretaining information. 9) Distinguishbetweenliteral and impliedmeanings 10) Capitalize on discoursemarkers to processrelationship. Kemampuan seseorang dalam memahami bacaan sangat berhubungandengan kemampuan menemukan informasi yang secara jelas diungkapkan(tersurat), dan informasi yang terungkap secara samar dan tidak langsung(tersirat)darisuatu teks bacaan. b. TingkatPemahaman Bacaan
  • 35. 35 Tingkat pemahamanbacaan dapat diklasifikasikanke dalam beberapaaspek. Berdasarkan taksonomiBarret, tingkat pemahaman bacaan diklasifikasikanmenjadi lima aspek yang meliputi: 1) Literal Comprehension “Literal comprehension focuses on ideas and information which areexplicitlystated in the selectionn. Tujuan dalam pemahaman harfiah adalah mengingatkembali fakta atau serangkaiankejadian di dalam bacaan, menentukan kalimatutama dan letak kalimatutama dalamparagraph. 2) Reorganization. “Reorganization requires the student to analyze, synthesize, and / or organizeideas or information explicitly stated in the selection”. Hasil pemikiran yangdiinginkan pada tahap ini adalah menuntut siswauntuk memparafrasekanataumenerjemahkan informasi dalambacaan serta mampu menemukan tema. 3) Inferential Comprehension “Inferentialcomprehension is demonstrated by the student when he or sheuses the ideas and information explicitly stated in the selection, his or herintuition, and his or her personal experience as a basisfor conjectures andhypotheses”. Pada komprehensi ini siswa dituntut untuk biasa melakukanpenafsiran terhadap bacaan. 4) Evaluation
  • 36. 36 “In esence evaluationdeals with judgment and focuses on qualities ofaccuracy, acceptability, desirability, worth, or probability of occurrence”.. Penilaian diberlakukan pada benar atau tidaknya bahasa yang digunakan, kesimpulan menulis dan informasi yang disampaikan disesuaikan dengan fakta. Selain itu, perlu diberlakukan juga pada lengkap tidaknya informasi yang diberikan oleh penulis. 5) Appreciation “Appreciation illvolvea all the previously cited cognitive dimensions ofreading, for it deals with the psychological and aesthetic impact of the selection on the reader”. Apresiasi menghendaki pembaca peka terhadap suatukarya secara emosional dan estetis. Apresiasi mencakup respon emosionalterhadapbacaan, misal mampu menghargai gagasanpenulis atau manfaat yangdapat dipetik dari bacaan. c. PengukuranPemahamanBacaan Kompetensipemahaman bacaan dapat diukur dengan berbagai macamcara. Setiap cara yang digunakan dalam pengukuran pemahamanbacaan memilikikelebihan dan kekurangannya.Hal ini disebabkan suatu cara tertentu yangdigunakanmungkin hanya untuk mengukur salah satu aspek dari membaca.
  • 37. 37 Soenardi Djiwandono (2008:116) menyatakan bahwa pengukuranmemahami bacaan pada dasarnyameliputi rincian kemampuan yang terdiri atas kemampuan untuk: a) Memahami arti kata-kata sesuaipenggunaan dalam wacana. b) Mengenali susunan organisasi wacana dan antar hubungan bagian- bagiannya. c) Mengenali pokok-pokok pikiran yang terungkapkan. d) Mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya secaraeksplisit terdapatdi wacana. e) Mampu menjawab pertanyaan-pertanyaanyang jawabannya terdapatdalamwacanameskipun diungkapkandengankata- katayangberbeda. f) Mampumenarikinferensitentangisi wacana. g) Mampu mengenalidan memahamikata-kata dan ungkapan- ungkapanuntukmemahaminuansasastra. h) Mampu mengenalidan memahamimaksud dan pesan penulis sebagaibagiandaripemahamantentangpenulis. Farr (Zainal 2010:45-47) menyatakan terdapat beberapa cara yang biasadigunakan dalam pengukuran pemahaman bacaan. Cara-cara tersebut antaralain:(1) tes pilihan ganda, (2) cloze test, (3)membaca keras, dan (4)mengingat. Tes pilihan ganda merupakan “tes objektif yang masing- masing butirtesnyamemiliki lebihdari dua pilihan jawaban” (Soenardi Djiwandono, 2008:41). Tes pilihan ganda merupakancara yang paling mendominasiatau yang sering digunakan dalam pengukuran memahami bacaan.Dalam tes pilihan gandatersebut, seseorang dihadapkan pada sejumlah teks dan diikuti dengan beberapapertanyaan yang bersumber dari teks tersebut.
  • 38. 38 Tes pilihan ganda memiliki beberapa kelebihan yang meliputi (1) peluanguntuk jawaban benar dengan sekedar menebak dibandingkan tes benar salah, (2)cakupan materi tes yang lebih luas, (3) cara menjawab yang sederhana, (4)pemeriksaanjawaban yang lebihsederhana, (5) analisis yang lebih mudahdilakukan terhadap masing-masingbutir tes maupun tes secara keseluruhankarena sekadar didasarkanatas jumlah atau presentasi termasukpenghitunganreliabilitas tes. Tes pilihan ganda juga memiliki beberapa kekurangan,salahsatunya yang paling menonjol yaitu tersedianya peluang yang terbuka lebar bagijawaban peserta tes yang semata-mata didasarkan atas tebakan. Jawabanberdasarkan tebakanmemberi peluangluas untuk menjawabtanpaberfikirtanpamencerminkan pemahamantema terhadapmasalahdan persoalansepertidirumuskandalam pernyataan pokok (Soenardi Djiwandono, 2008: 42-44). Untuk cara yang kedua yaitu cloze test (Soenardi Djiwandono, 2008: 139)menyatakan jika “cloze test merupakan jenis tes bahasayang sasarannyatidaksecara khusus dikaitkan dengan salah satu kemampuan bahasaatau unsur bahasatertentu”. Nation (2009:84) menyatakan “the cloze textmakes the learner usethe information available in the passage to predict what the missingparts are”.Pada awalnya cloze test digunakan untuk mengukur keterbacaan suatu teks. Tesini kemudian digunakan untuk mengukurkemampuan membaca. Dalam cloze testini
  • 39. 39 pembaca diminta untuk melengkapi kata-kata yang dihilangkan dalam suatubacaan. Dengan demikian, ketika pembaca melakukan tes ini maka harusmenggunakan kemampuan penguasaan kosakata dan berusaha untukmencocokkan atau menyesuaikan pemilihan kata agar sesuai denganmaksuddaribacaan tersebut. Kelebihan dari cloze test ini adalah mudah untuk dibuat.Namun, tes inijuga mempunyai kekurangan, salah satunya yaitu keakuratan dalam penilaianterhadap keterampilan berbahasatertentu atau keterampilan berbahasasecaraumum. Cara yang ketiga yaitu membaca keras.Nation (2009:79) menyatakanbahwa “reading aloud can be used to check the learner’sskill at wordrecognition”. Selain itu, membaca keras juga membantu guru atau pengajardalam menilai siswa apakah memperhatikanunsur-unsurdalam bahasa ataupunstruktur bahasa yang digunakan. Dengan menggunakan cara ini, guru ataupengajar juga melatih siswa dalam berbicara. Namun, tes dengan membaca keras sudahjarang digunakan dalam pengukuran memahamibacaan. Hal ini disebabkantes membaca keras lebih mengacu pada kemampuan seseorang dalam berbicarabukan pada aspekpemahaman suatu bacaan. Mengingat merupakan cara keempat yang bisa digunakan dalampengukuranmemahamibacaan.Hal ini dilandasipada suatu keyakinanbahwaorang akan mengingat sesuatujika mereka memahaminya. Seseorang yangmembaca dan memahami suatu teks
  • 40. 40 diasumsikandapat mengingat isi teks yangdibacanya. Namun, cara ini juga memiliki kelemahan salah satunya yaitu adanyasuatu asumsiakan adanya suatu kenyataan orang dapat mengingat sesuatutapitidak mengerti maknanya. Dalam melakukan penilaian ataupun pengukuran terhadap kemampuanmemahami bacaan harus dapat memberikanpenilaian yang otentik. Penilaian ataupengukuran harus menunjukkan tingkat pemahaman bacaan siswa denganmemberikantes. Guru atau pengajar sering menggunakan pertanyaan pemahaman untukmenguji atau mengukur apakah siswa memahami bacaan yang mereka baca. Agardapat menguji atau mengukur pemahaman dengan tepat, pertanyaan yangdiberikan haruslah selaras dengan tujuan membaca. Jika tujuan untuk mencariinformasiyang spesiftk, pertanyaan yang diberikan hendaknya memfokuskanpada informasi tersebut. Jika tujuannya untuk memahami pendapat danargumentasi yang mendukung,pertanyaan hendaknya menanyakanhal tersebut. B. Kajian Penelitianyang Relevan Beberapa basil penelitian terdahulu yang relevan untuk dijadikan acuanoleh peneliti adalah sebagai berikut. 1. M. Zainal Ariefin (2010), Pengaruh Penguasaan kosakata,Sintaksis, danMinat Baca Terhadap Kemampuan Memahami Bacaan Teks
  • 41. 41 BerbahasaInggris. Penelitian ini mencari pengaruh penguasaan kosakata, sintaksis,dan minat baca terhadap kemampuan memahami bacaan teks berbahasaInggris,yang diperoleh kesimpulanbahwa terdapat pengaruh penguasaan kosakata, sintaksis, dan minat baca terhadap kemampuanmemahamibacaan teks berbahasaInggris. 2. FirmansyahWahyudi (2003) meneliti tentang kemampuan siswadalammembaca teks bacaan bahasa Inggris di SLTP Negeri se- KabupatenTabalong Propinsi Kalimantan Selatan. Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa kemampuan siswa dalam membacateks bacaan bahasa Inggris diSLTP Negeri se-Kabupaten Tabalong masih dalam kategori sedang danjika dipandang dari sudut kuantitas belajar dianggap masih perluditingkatkan. C. Kerangka Pikir Membaca merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaranbahasa. Membaca merupakan suatu proses pemberian makna dari bahasa tulis.Membacabukan hanya sekedarmemberikanmakna pada bahasa tulis, namunmembacajuga menuntut pembaca untuk mampu memahami serta menganalisis isidari suatu bacaan atau teks. Bisa diartikan jika aktivitas membaca merupakansuatu aktivitas yang kompleks dan membutuhkanwaktu yang tidak singkatkarena diperlukanpemahaman terhadap isi dari suatu bacaan.
  • 42. 42 Aktivitas membaca sangat erat kaitannya dengan proses pemahamanbacaan. Salah satu tujuan utama dari membacayaitu dapat memahamidenganbaik isi dari suatu bacaan. Untuk dapat memahamisuatu bacaan denganbaik,dibutuhkan beberapa faktor yang dapat mendukung keberhasilantersebut. Faktortersebut bisa berasal dari dalam diri seseorang atau bisa juga berasal dari luar. Dalam pembelajaran bahasa Inggris, membaca dinilai sebagai suatu halyang sulit bagi sebagian siswa. Kurangnyaperbendaharaankosakata didugasebagai salah satu faktor penyebabnya. Kurang antusiasnya siswa untukmenghafalkosakata bahasa Inggris diduga sebagai salah satu faktor utamapenyebab rendahnya perbendaharaan kosakata. Selain itu pembelajaran kosakatadi sekolahjuga dirasa kurang menarik bagi siswa, sehingga menyebabkan siswamenjadi malas untuk menghafal kosakata bahasa Inggris. Perbendaharaankosakata siswadapat ditingkatkandenganberbagaicarasalah satunya dengan meningkatkan kuantitas atau kebiasaan membaca bacaanberbahasaInggris. Semakin seringnya siswa membaca bacaan berbahasa Inggris diduga akan mampu untuk meningkatkan perbendaharaan kosakatabahasaInggris yang mampu dihafalkan oleh siswa. Namun dewasa ini, kebiasaanmembaca bacaan berbahasa Inggris merupakan salah satu aktivitas yangmengalami penurunan. Beberapa faktor penyebab menurunnya kebiasaanmembaca siswa yaitu kurangnya kesadaran terhadap pentingnya membaca,kurang menariknyatema cerita atau kurangnya media bacaan yang tersedia.
  • 43. 43 Kebiasaan membaca dan penguasaankosakata bagi siswasangat berperandalam proses pemahamanbacaan berbahasa Inggris. Namun seberapa besarpengaruh dari kebiasaan membaca dan penguasaankosakata terhadap kompetensipemahaman bacaan berbahasa Inggris masih perlu dikaji secara lebih mendalam. Selain itu juga perlu adanyasuatu pengkajianyang lebih mendalammengenaifaktor mana yang paling berpengaruh kaitannya dengan kompetensi pemahamanbacaan berbahasa Inggris. D. Hipotesis Dengan memperhatikan latar belakang masalah dan kajian teori yangdipaparkan, maka dapat dikemukakanhipotesis penelitian sebagai berikut: 1) Terdapat pengaruh kebiasaanmembaca dan penguasaan kosakataterhadap kompetensi pemahaman bacaan berbahasa Inggrissiswa kelas X SMK Kesehatan Bhakti Kencana Subang. 2) Terdapat pengaruh kebiasaan membaca terhadap kompetensipemahaman bacaan berbahasa Inggris siswa siswa kelas X SMK Kesehatan Bhakti Kencana Subang. 3) Terdapat pengaruh penguasaan kosakataterhadap kompetensipemahaman bacaan berbahasa Inggris siswa kelas X SMK Kesehatan Bhakti Kencana Subang.
  • 44. 44 4) Mana yang lebih berpengaruhdiantara kebiasaan membaca danpenguasaan kosakata terhadap kompetensi pemahaman bacaanberbahasa Inggris siswa kelas X SMK Kesehatan Bhakti Kencana Subang.