SlideShare a Scribd company logo
1 of 126
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS
 MENGGUNAKAN TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) METHOD
  SISWA KELAS IV B MI SULLAMUL KHAIRIYAH CEMPAKA
                  KOTA BANJARBARU




                     Oleh




                  ADHARIAH
                NIM. 0701248556




     INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
               FAKULTAS TARBIYAH
                  BANJARMASIN
                  2011 M / 1432 H
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS
 MENGGUNAKAN TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) METHOD
  SISWA KELAS IV B MI SULLAMUL KHAIRIYAH CEMPAKA
                  KOTA BANJARBARU



                        SKRIPSI


          Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
           Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna
                 Mencapai Gelar Sarjana
                 Dalam Pendidikan Islam




                          Oleh:


                      ADHARIAH
                    NIM. 0701248556



       INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
                 FAKULTAS TARBIYAH
                    BANJARMASIN
                    2011 M / 1432 H
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN


Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

       Nama                  : Adhariah

       NIM                   : 0701248556

       Jurusan               : Pendidikan Bahasa Inggris Kualifikasi Fakultas
Tarbiyah

       Mahasiswa             : Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Jika kemudian hari terbukti ia merupakan duplikat, plagiat atau dibuat oleh orang
lain secara keseluruhan atau sebgaian besar, maka skripsi dan gelar yang
diperoleh karenanya batal demi hukum.




                                                   Banjarmasin, Juli 2011
                                                   Yang memmbuat Pernyataan




                                                   Adhariah

                                                   NIM. 0701248556

                               PERSETUJUAN



PTK yang berjudul     :   Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris
Menggunakan
Total Physical Response (TPR) Siswa Kelas IV B MI
                       Sullamul Khairiyah Cempaka Kota Banjarbaru

Ditulis Oleh          : Adhariah

NIM                   : 0701248556

Program               : Pendidikan Bahasa Inggris Kualifikasi Fakultas Tarbiyah



Setelah diteliti dan diadakan perbaikan seperlunya, saya dapat menyetujui untuk
diajukan sebagai bahan penilaian pada program Pendidikan Bahasa Inggris
Kualifikasi Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin.



                                                          Banjarmasin,     Juli
2011

       Pembimbing I                                              Pembimbing II




Drs.H.Ahdi Makmur, M.Ag, Ph.D.                            Dra.Hj. Wardah
Hayati, MA
NIP. 19540121 198203 1 003                                NIP. 19670507
199403 2003




Mengetahui
Ketua Pengelola Program Kualifikasi Guru RA/Madrasah Fakultas Tarbiyah
IAIN Antasari Banjarmasin




Dra.Hj. Mudhiah, M.Ag
NIP. 19651030 199103 2 005
ABSTRAK

Adhariah. 2011. Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris
      Menggunakan Total Physical Response (TPR) Siswa kelas IV B MI
      Sullamul Khairiyah Cempaka Kota Banjarbaru, Skripsi Pendidikan
      Bahasa Inggris, Fakultas Tarbiyah. Pembimbing: (I) Drs.H.Ahdi Makmur,
      M.Ag, Ph.D. (II) Dra.Hj. Wardah Hayati, MA


       Penelitian ini dilatarbelakangi oleh data awal yang menunjukkan
minimnya pembelajaran bahasa Inggris khususnya pada keterampilan berbicara
hal ini didorong oleh guru yang kurang tepat dalam mengggunakan metode
kepada siswa dalam proses pembelajaran, sehingga mengakibatkan kemampuan
berbicara siswa dalam bahasa Inggris rendah. Oleh karena itu perlu dilakukan
suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam bahasa
Inggris menggunakan metode Total Physical Response (TPR)
       Pembahasan penelitian ini adalah bertujuan untuk menjawab pertanyaan:
Apakah metode Total Physical Response (TPR) dapat meningkatkan kemampuan
berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris?
         Dalam rangka mencapai tujuan penelitian ini penulis menggunakan
metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang bertempat di Madrasah Ibtidaiyah
Sullamul Khairiyah Cempaka Kota Banjarbaru dengan subyek penelitian yang
terdiri dari 25 siswa dengan komposisi 10 orang laki-laki dan 15 orang perempuan
dan guru sebagai peneliti.
        Penelitian ini dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2010/2011 dan
dilaksanakan sebanyak tiga siklus untuk melihat peningkatan hasil belajar dan
aktivitas siswa dalam mengikuti mata pelajaran Bahasa Inggris melalui Metode
Total Physical Response (TPR)
        Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kemajuan dalam penguasaan
bahasa Inggris selama kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan Metode
Total Physical Response (TPR) Hal ini dibuktikan dari hasil siklus I yang
dilakukan dua kali pertemuan dan satu kali refleksi telah terdapat kemajuan, ini
terlihat dari hasil evaluasi yang dilaksanakan siklus I rata-rata nilai pada
pertemuan pertama yaitu 67,5 dan pertemuan kedua 68,80 (rata-rata nilai siklus I
68,15). Kemudian meningkat pada siklus II, pertemuan pertama yaitu 69,20 dan
pertemuan kedua 69,60 (rata-rata nilai siklus II 69,40). Kemudian meningkat lagi
pada siklus III, pertemuan pertama yaitu 70,0 dan pertemuan kedua 71,60 (rata-
rata nilai siklus III 70,8).
        Sejalan dengan hasilnya, penulis menyarankan bahwa Metode Total
Physical Response (TPR) mampu meningkatkan prestasi dan minat siswa dalam
mengikuti pembelajaran bahasa Inggris. Namun guru harus memilih metode yang
sesuai yang berhubungan dengan materi yang mereka akan ajarkan.
ABSTRACT
Adhariah. 2011. Improve English Speaking Ability Using Total Physical
      Response (TPR) Students in Grades IV B MI Sullamul Khairiyah
      Cempaka Banjarbaru City, Thesis English Education, Faculty Tarbiyah.
      Supervisor: (I) Drs.H.Ahdi Makmur, M. Ag, Ph.D. (II) Dra.Hj. Wardah
      Hayati,, MA


       The research was motivated by preliminary data showing the lack of
English language learning in particular on speaking skills this is driven by
teachers who use traditional methods are less appropriate to the students in the
learning process, resulting in the ability of students in English speaking low.
Therefore it is necessary for an attempt to improve students' ability to speak in
English using the method Total Physical Response (TPR).
       Discussion This study is aimed to answer the question: Is the method
Total Physical Response (TPR) can improve students' speaking skills in English
class?
       In order to achieve the objectives of this study the authors use the method
of Classroom Action Research (PTK), which is housed in the Madrasah Ibtidaiyah
Sullamul Khairiyah Cempaka Banjarbaru City to study subjects that consisted of
25 students with a composition of 10 men and 15 women and teachers as
researchers.
       The research was conducted in the second semester of the school year
2010/2011 and implemented in three cycles to see increased student learning
outcomes and activities in the following subjects English Language through Total
Physical Response method (TPR)
        The results showed that students' progress in mastering the English
language for teaching and learning activities by using the method Total Physical
Response (TPR) It is evident from the results of the cycle I conducted two
meetings and one-time reflection there has been progress, is evident from the
results of evaluations carried out I cycle the average value of 67.5 at the first
meeting and second meeting of 68.80 (the average value of the cycle I 68.15).
Then increased in cycle II, the first meeting of the 69.20 and 69.60 the second
meeting (the average value of cycle II 69.40). Then increased again in the third
cycle, the first meeting which is 70.0 and the second meeting of 71.60 (the
average value of 70.8 cycles III).
       In line with the results, the authors suggest that the method Total Physical
Response (TPR) to increase student achievement and interest in participating in
learning English. However, teachers should choose the appropriate method of
dealing with the material they will teach.
KATA PENGANTAR




     Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allh SWT yang telah memberikan
taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan PTK ini.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan tercinta Nabi
Muhammad SAW, seluruh keluarga, sahabat, kerabat, dan para pengikut beliau
hingga akhir zaman.
     Untuk memenuhi sebagian dari tugas-tugas dan syarat-syarat untuk
mencapai gelar sarjana Pendidikan Islam pada Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari
Banjarmasin, maka disusunlah sebuah skripsi yang berjudul : “Meningkatkan
Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Menggunakan Total Physical Response
(TPR) Siswa IV B MI Sullamul Khairiyah Cempaka Kota Banjarbaru”.
Penyusunan skripsi yang bertujuan untuk menyelesaikan studi pada Fakultas
Tarbiyah IAIN Antasari ini dalam proses penulisannya tidak terlepas dari segala
bantuan berbagai pihak, baik bantuan berupa ilmu pengetahuan, bimbingan,
dorongan dan lain-lain.   Oleh karena itu, penulis merasa berkewajiban untuk
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya terutama kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. H. Syaifuddin Sabda, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah
    IAIN Antasari Banjarmasin yang telah berkenaan memberikan persetujuan
    terhadap judul skripsi ini untuk dimunaqasahkan.
2. Ibu Dra. Hj. Mudhiah, M. Ag. selaku Ketua Program Kualifikasi Guru
    Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin yang telah berkenaan
    memberikan persetujuan terhadap judul skripsi ini untuk dimunaqasahkan.
3. Bapak Drs. H. Ahdi Makmur, M.Ag. Ph.D. selaku pembimbing I dan Ibu Dra.
    Hj. Wardah Hayati, MA selaku pembimbing II yang telah banyak
    memberikan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. Semua dosen, asisten dosen, karyawan dan karyawati Fakultas Tarbiyah IAIN
    Antasari Banjarmasin yang telah banyak memberikan berbagai bekal ilmu
    pengetahuan yang berguna bagi penulis.
5. Teman sejawat/kolaborator dan siswa-siswi MI Sullamul Khairiyah
    memeberikan informasi dan membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan
    penulisan PTK ini.
6. Kepala Sekolah, beserta staf dan dewan guru MI Sullamul Khairiyah
    cempaka Banjarbaru, yang memberikan izin serta dukungan, sehingga
    penelitian berjalan lancar
7. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan penulisan skripsi ini yang
    tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, dan penulis berdoa semoga semua
    pihak yang telah dilakukan mendapat ganjaran yang berlipat ganda dari Allah
    SWT.
     Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan PTK ini masih
banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan yang disebabkan kedangkalan dan
keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun agar penulis dapat
memperbaiki serta menerapkan pada masa-masa akan dating. Semoga PTK ini
berguna bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, atas perhatian
dan dukungannya kami ucapkan terima kasih.




                                                  Banjarmasin, Juli 2011




                                                                Penulis
DAPTAR ISI

                                                                                                    halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................               i

HALAMAN SAMPUL .............................................................................                ii

KEASLIAN TULISAN ............................................................................              iii

TANDA PERSETUJUAN ........................................................................                 iv

ABSTRACT ..............................................................................................     v

KATA PENGANTAR ..............................................................................              vii

DAPTAR ISI .............................................................................................   ix

BAB I                     : PENDAHULUAN

                 A. Latar Belakang Masalah ...................................................              1

                 B. Identifikasi Masalah .........................................................          3

                 C. Perumusan Masalah .........................................................             3

                 D. Hipotesis Tindakan...........................................................           4

                 E. Tujuan PTK ......................................................................       4

                 F. Manfaat PTK ....................................................................        5

                 G. Materi yang diajarkan dalam PTK ...................................                     5

BAB II         : KAJIAN TEORI

                 A. Pengertian Bahasa ............................................................          6

                 B. Pengertian Bahasa Inggris, dan Pembelajaran Bahasa .....                                6

                 C. Pengertian Berbicara ........................................................           7

                 D. Metode-metode Pembelajaran ..........................................                   8

                 E. Metode TPR dalam Keterampilan Berbicara ...................                            18

                 F. Bentuk-bentuk Aktivitas Dalam Penerapan Metode TPR                                     20
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

        A. Setting Penenlitian ...........................................................           21

        B. Persiapan PTK..................................................................           21

        C. Subyek Penenelitian .........................................................             22

        D. Sumber Data .....................................................................         22

        E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ................................                         23

        F. Indikator Kenerja .............................................................           24

        G. Analisis Data ....................................................................        24

        H. Prosedur Penelitian...........................................................            25

        I. Personalia Peneliti ............................................................          28

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

        A. Deskripsi Setting Penelitian .............................................                29

        B. Hasil Penenlitian ..............................................................          29

        C. Pembahasan ......................................................................         73

BAB V   : PENUTUP

        A. Kesimpulan ......................................................................         77

        B. Saran .................................................................................   78



DAPTAR PUSTAKA
HALAMAN TERJEMAH
BAB I


                                      PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah

              Di era sekarang ini, dunia pendidikan telah berkembang dengan pesat.

       Hal itu jelas terlihat dengan adanya kurikulum muatan lokal bahasa Inggris di

       Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI). Dengan demikian,

       pembelajaran bahasa Inggris yang merupakan bahasa Internasional dan sangat

       berpengaruh dalam dunia Internasional menjadi penting.

              Dalam pembelajaran bahasa Inggris, ada empat skill atau keterampilan

       berbahasa yang diajarkan dan dipelajari, yaitu: mendengarkan (Listening),

       berbicara (Speaking), membaca (Reading), dan menulis (Writing).1

              Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan dalam

       rangka mencapai tujuan. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan

       kehidupan bangsa yang berkualiatas melalui kegiatan belajar mengajar baik di

       sekolah maupun di masyarakat. Oleh karena itu, kebahagian dan keselamatan

       hidup tidak akan ada kecuali dengan pendidikan atau ilmu pengetahuan.

       Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadillah ayat 11:




              Berdasarkan uraian di atas, ilmu pengetahuan dapat mengangkat derajat

       hidup manusia. Semua orang punya keinginan agar pekerjaan yang ia lakukan

1
    Doddy Rusmono. Bahasa Inggris, (Jakarta:Direktorat Jendral Pendidikan Islam, 2009). h.1.
bisa mendatangkan kepuasan. Karena itu, ia biasanya berusaha selalu optimal,

termasuk guru dalam mengajar. Dalam proses pembelajaran, tidak terkecuali

pembelajaran bahasa Inggris guru harus mampu menguasai materi pelajaran

yang ia berikan.

      Berdasarkan pengalaman penulis di kelas IV B pada semester I di

pembelajaran bahasa Inggris khususnya pada keterampilan berbicara sangat

rendah. Siswa belum terampil mengucapkan atau berbicara dalam bahasa

Inggris, juga dalam pengucapan kosa kata dalam bahasa Inggris. Untuk itu,

perlu dicari terobosan oleh guru agar kemampuan berbicara bahasa Inggris

siswa meningkat. Salah satu caranya adalah melalui Penelitian Tindakan

Kelas (PTK).

      Mutu pembelajaran juga bergantung pada pemilihan metode atau

strategi yang tepat bagi tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu perlu

dikembangkan profesionalitas guru agar metode dalam proses pembelajaran

menjadi kaya akan inovasi dan variasi.

      Beberapa kelemahan pembelajaran bahasa Inggris disekolah khususnya

dalam      keterampilan   berbicara,   mungkin   juga   disebabkan   kurang

bervariasinya strategi yang digunakan guru atau bahkan guru belum

menemukan metode yang tepat dalam pembelajaran bahasa Inggris. Guru

lebih banyak mendominasi kelas sementara siswa sebagai peserta didik

mengalami kesulitan dalam berbicara bahasa Inggris. Keadaaan ini

mengakibatkan      rendahnya keterampilan berbicara siswa dalam bahasa

Inggris.
Dari masalah tersebut di atas, perlu adanya metode pembelajaran yang

   tepat agar siswa mendapat kemudahan dan merasa senang dalam belajar

   berbicara bahasa Inggris. Rasa senang dalam belajar adalah salah satu kunci

   keberhasilan dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Di antara cara yang

   cukup efektif adalah melalui penggunaan metode Total Physical Response

   (TPR). Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian untuk membuktikan bahwa

   penggunaan metode TPR dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa

   dalam bahasa Inggris.



B. Identifikasi Masalah

         Memperhatikan situasi di atas, kondisi yang ada saat ini adalah:

   1. Belum       ditemukannya   metode     yang   tepat   dalam    pembelajaran

       keterampilan berbahasa Inggris.

   2. Kurangnya interaksi guru dan siswa.

   3. Rendahnya keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa

       Inggris.



C. Perumusan Masalah

         Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan yang dapat

   dirumuskan adalah sebagai berikut:

   1. Apakah metode Total Physical Response (TPR) dapat meningkatkan

       kemampuan berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris ?
2. Bagaimana aktivitas siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris dengan

         diterapkannya metode Total Physical Response (TPR)



D. Hipotesis Tindakan

                Metode pemecahan masalah yang akan digunakan dalam penelitian

         Tindakan Kelas ini adalah metode Total Physical Response (TPR), yaitu

         suatu pembelajaran bahasa yang disusun berdasarkan koordinasi perintah

         (command), ucapan (speech), dan gerak (action), serta berusaha

         mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik (motor).2

                Siswa dalam TPR mempunyai peranan utama sebagai pendengar

         dan pelaku. Dengan metode pembelajaran ini, diharapkan kemampuan

         berbicara dan aktivitas siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris semakin

         meningkat.



E. Tujuan PTK

        Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa pada mata pelajaran

         bahasa Inggris

    2. Dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris



F. Manfaat PTK

    1. Bagi sekolah

2
  Richards, Jack C, Approaches Methods language Teaching,(2001) http:// www. Amazon.com
.diakses pada 10 Januari 2011
Dapat memperbaiki kualitas sekolah

   2. Bagi Siswa

      Dapat meningkatkan kemampuan berbicara

   3. Bagi Guru

      Ditemukannya metode yang tepat dalam pembelajaran Bahasa Inggris.



G. Materi yang diajarkan dalam PTK ini adalah:

   Materi yang diajarkan dalam PTK ini adalah Body and Face,dengan

   Kompetensi Dasar yang ingin dicapai yakni :

   1. Bercakap-cakap untuk menyertai tindakan secara berterima yang

      melibatkan tindakan tutur: memberi contoh melakukan sesuatu dan

      memberi aba-aba




                                  BAB II

                             KAJIAN TEORI
A. Pengertian Bahasa

             Bahasa adalah keterampilan khusus yang komplek, berkembang dalam

       diri anak-anak secara spontan, tanpa usaha sadar atau instruksi formal,

       dipakai tanpa memahami logika yang mendasarinya, secara kualitatif sama

       dalam diri setiap orang, dan berbeda dari kecakapan–kecakapan lain yang

       sifatnya lebih umum dalam hal memproses informasi atau perilaku.3

             Gambaran di atas menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

       1.   Bahasa itu sistematis
       2.   Bahasa itu seperangkap symbol manasuka
       3.   Simbol-simbol itu utamanya adalah vokal, tetapi bisa juga visual
       4.   Simbol mengkonvensionalkan makna yang dirujuk
       5.   Bahasa dipakai untuk berkomunikasi
       6.   Bahasa beroperasi dalam sebuah komunitas atau budaya wicara
       7.   Bahasa dikuasai oleh semua orang dalam cara yang sama; bahasa dan
            pembelajaran bahasa sama-sama mempunyai karakteristik universal.4


    B. Pengertian Bahasa Inggris dan Pembelajaran Bahasa

             Bahasa inggris adalah salah satu bahasa internasional yang digunakan

       dalam bahasa pergaulan, perdagangan dan juga pendidikan, sehingga

       memiliki peranan yang sangat strategis dalam menghantarkan seseorang

       kepada kesuksesan. Selain itu, bahasa Inggris adalah salah satu mata

       pelajaran muatan lokal dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di

       Sekolah Dasar (SD) atau Madrsah Ibtidaiyah (MI).

             Douglas Brown dalam bukunya “Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran
       Bahasa”, menyebutkan bahwa pembelajaran bahasa adalah penguasaan atau
       pemerolehan pengetahuan tentang subyek atau sebuah keterampilan dengan
       belajar, pengalaman, atau instruksi. Sedangkan pengajaran didefinisikan
       sebagai “menunjukkan      atau membantu seseorang mempelajari cara
3
  Douglas Brown. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa, (Jakarta: Kedutaan Besar
Amerika Serikat, 2008). h.6.
4
  Ibid
melakukan sesuatu, memberi instruksi, memandu dalam pengkajian sesuatu,
       menyiapkan pengetahuan, menjadikan tahu atau paham”5

            Dengan demikian, pembelajaran bahasa Inggris berarti penguasaan atau

       pemerolehan pengetahuan tentang bahasa Inggris dengan belajar atuapun

       pengalaman.



    C. Pengertian Berbicara

            Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

       kata-kata untuk mengekpresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran,

       gagasan, dan perasaan.6

            Berbicara adalah suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan

       yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang

       pendengar atau penyimak.7

            Berbicara adalah proses individu berkomunikasi dengan lingkungan

       masyarakat untuk menyatakan diri sebagai anggota masyarakat. Berbicara

       adalah ekspresi kreatif yang dapat memanifestasikan kepribadiannya yang

       tidak sekedar alat mengkomunikasikan ide belaka, tetapi juga alat utama

       untuk menciptakan dan memformulasikan ide baru. Berbicara adalah tingkah

       laku yang dipelajari di Iingkungan keluarga, tetangga, dan lingkungan lainnya

       disekitar tempatnya hidup sebelum masuk sekolah.8




5
  Ibid
6
  Rangkasiwi, pengertian-berbicara,(2008) http://makalahdanskripsi.blogspot.com/ diakses pada
10 Januari 2011
7
  Ibid
8
  Ibid
Dengan      demikian,     berbicara   berarti   kemampuan      individu

  berkomunikasi, dengan masyarakat sehingga dapat menyatakan atau

  menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.



D. Metode-Metode Pembelajaran

       Ada beberapa macam metode yang biasa digunakan seorang guru atau

  instruktur dalam meningkatkan kemampuan belajar peserta didiknya seperti

  metode diskusi, ceramah, dan inquiry.

       Metode pembelajaran adalah suatu ilmu yang membicarakan tentang

  cara-cara menyampaikan bahan pelajaran sehingga dikuasai oleh peserta

  didik, atau ilmu tentang guru mengajar dan murid belajar. Dalam

  pembelajaran bahasa Inggris terdapat beberapa metode mengajar (teaching

  methods), yaitu sebagai berikut :

  1. Grammar Translation Method (GTM)

            Pada metode Grammar (the Grammar Method) siswa mempelajari

     kaidah-kaidah gramatika bersama-sama dengan daftar atau kelompok-

     kelompok kosakata. Kata-kata tersebut kemudian dijadikan frase atau

     kalimat berdasarkan kaidah yang telah dipelajari. Pada metode ini

     penguasaan kaidah-kaidah lebih diutamakan daripada penerapannya.

     Ketrampilan lisan, seperti pelafalan, tidak dilakukan. Metode ini mudah

     penerapannya karena guru tidak harus fasih berbicara bahasa yang harus

     dipelajari, sedangkan evaluasi dan pengawasannya juga tidak sulit.
Metode Translation (the Translation Method) berisi kegiatan-

        kegiatan penerjemahan teks yang dilakukan dari hal mudah ke hal yang

        sulit, pertama dari bahasa sasaran ke bahasa ibu dan sebaliknya.

        Penerjemahan teks dilakukan dengan cara penerjemahan kata per kata

        maupun gagasan pergagasan termasuk ungkapan-ungkapan idiomatik.9

                Perpaduan dua metode tersebut di atas melahirkan metode

        Grammar-Translation (the Grammar Translation Method atau GTM) yang

        memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

             Pengajaran dimulai dengan pemberian kaidah-kaidah gramatika dan

             mengacu pada kerangka gramatika formal.

             Kosakata yang diajarkan bergantung pada teks yang dipilih sehingga

             tidak ada kesinambungan antara kelompok atau daftar kosakata yang

             satu dengan yang lainnya.

             Penghafalan dan penerjemahan merupakan ciri kegiatan yang

             menonjol, yaitu menghafal dan menerjemahkan kosakata dan kaidah

             gramatika.

             Pelafalan tidak diajarkan atau sangat dibatasi hanya pada beberapa

             aspek saja.

             Lebih menekankan pada ketrampilan membaca dan menulis daripada

             menyimak dan berbicara.

                Dari uraian di atas, GTM dapat didefinisikan sebagai metode

        pengajaran bahasa melalui analisis kaidah-kaidah bahasa secara rinci dan

9
 Luluvikar,Model-model Pembelajaran Bahasa Inggris, (article on Nopember),(2010), Luluvikar
wordpress.com. 2010/11/10…diakses pada 10 Januari 2011
diikuti dengan penerapan pengetahuan tentang kaidah-kaidah tersebut

            untuk tujuan penerjemahan kalimat-kalimat dan teks-teks, baik dari bahasa

            sasaran ke bahasa ibu atau sebaliknya.

            1.1. Ciri-ciri GTM:
                 a. menekankan ketepatan; siswa diharapkan dapat mencapai standar
                    yang tinggi dalam penerjamahan.
                 b. meruntutkan butir atau kaidah-kaidah gramatika bahasa sasaran
                    dengan ketat dalam silabus.
                 c. menggunakan bahasa ibu pelajar sebagai medium instruksi

            2.1. Teknik-teknik dalam Grammar Translation Method:
                   Translation of a literary passage
                   Reading comprehension questions
                   Antonyms/Synonyms
                   Cognates
                   Deductive application of rule
                   Fill-in-the-blanks
                   Memorization
                   Use words in sentences
                   Composition

      2. Direct Method (DM)

                   Pengajaran langsung merupakan revisi dari Grammar Translation

            Method karena metode ini dianggap tidak dapat membuat siswa dapat

            berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing yang sedang dipelajari.

            Dalam proses pembelajaran, penerjemahan dilarang digunakan.

                    Proses pembelajaran dengan DM, guru menyuruh siswa untuk
            membaca nyaring. Kemudian, guru memberi pertanyaan dalam bahasa
            yang sedang dipelajari. Selama proses pembelajaran berlangsung, realia
            seperti peta atau benda yang sesungguhnya bisa dipergunakan. Guru bisa
            menggambar atau mendemonstrasikan.10

            2.1 Teknik-teknik dalam Direct Method:

                   Reading aloud
                   Question and answer exercise
10
     Ibid
Getting students to self-correct
          Conversation practice
          Fill-in-the-blanks
          Dictation
          Map drawing
          Paragraph writing

3. The Audio-Lingual Method (ALM)

        Istilah audio-lingualisme pertama-tama dikemukakan oleh Prof.

   Nelson Brooks pada tahun 1964. Metode ini menyatakan diri sebagai

   metode yang paling efektif dan efisien dalam pembelajaran bahasa asing

   dan mengklaim sebagai metode yang telah mengubah pengajaran bahasa

   dari hanya sebuah kiat ke sebuah ilmu. Audio-Lingual Method (ALM)

   merupakan hasil kombinasi pandangan dan prinsip-prinsip Linguistik

   Struktural, Analisis Kontrastif, pendekatan Aural-Oral, dan psikologi

   Behavioristik.

        Dasar       pemikiran   ALM   mengenai   bahasa,   pengajaran,   dan

   pembelajaran bahasa adalah sebagai berikut:

       Bahasa adalah lisan, bukan tulisan
       Bahasa adalah seperangkat kebiasaan
       Ajarkan bahasa dan bukan tentang bahasa
       Bahasa adalah seperti yang diucapkan oleh penutur asli
       Bahasa satu dengan yang lainnya itu berbeda

        Richards & Rodgers menambahkan beberapa prinsip pembelajaran

   yang telah menjadi dasar psikologi audio-lingualisme dan penerapannya

   sebagai berikut:

       Pembelajaran bahasa asing pada dasarnya adalah suatu proses
       pembentukan kebiasaan yang mekanistik.
Ketrampilan berbahasa dipelajari lebih efektif jika aspek-aspek yang
                harus dipelajari pada bahasa sasaran disajikan dalam bentuk lisan
                sebelum dilihat dalam bentuk tulis.
                Bentuk-bentuk analogi memberikan dasar yang lebih baik bagi
                pembelajar bahasa daripada bentuk analisis, generalisasi, dan
                pembedaan-pembedaan lebih baik daripada penjelasan tentang kaidah-
                kaidah.
                Makna kata-kata yang dimiliki oleh penutur asli dapat dipelajari hanya
                dalam konteks bahasa dan kebudayaan dan tidak berdiri sendiri.11

                 Richards & Rogers juga mengatakan bahwa ketrampilan bahasa

            diajarkan dengan urutan: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

            Bentuk kegiatan pengajaran dan pembelajaran ALM pada dasarnya adalah

            percakapan dan latihan-latihan (drills) dan latihan pola (pattern

            practice). Percakapan berfungsi sebagai alat untuk meletakkan struktur-

            struktur kunci pada konteksnya dan sekaligus memberikan ilustrasi situasi

            dimana struktur-struktur tersebut digunakan oleh penutur asli, jadi juga

            sebagai penerapan aspek kultural bahasa sasaran. Pengulangan dan

            penghafalan menjadi kegiatan yang dominan pada metode ini. Pola-pola

            gramatika tertentu pada percakapan dipilih untuk dijadikan kegiatan

            latihan pola. Kegiatan-kegiatan pembelajaran berdasarkan ALM adalah:

            repetition, inflection, relplacement, restatement, completion, transposition,

            expansion, contraction, transformation, integration, rejoinders, dan

            restoration.

            3.1. Prosedur Pembelajaran dengan mengggunakan ALM:

            a. Kegiatan Guru
                 Menjadi model pada semua tahapan pembelajaran.
                 Menggunakan bahasa Inggris sebanyak mungkin dan bahasa ibu
                 sedikit mungkin.

11
     Ibid
Melatih ketrampilan menyimak dan berbicara siswa tanpa bahasa
                  tulis dulu.
                  Mengajarkan struktur melalui latihan pola bunyi, urutan, bentuk-
                  bentuk, dan bukan melalui penjelasan.
                  Memberikan bentuk-bentuk tulis bahasa sasaran setelah bunyi-
                  bunyi benar-benar dikuasai siswa.
                  Meminimalkan pemberian kosakata kepada siswa sebelum semua
                  struktur umum dikuasai.
                  Mengajarkan kosakata dalam konteks.

            b. Kegiatan Siswa

                   Mendengarkan sebuah percakapan sebagai model (guru atau kaset)
                   yang berisi struktur kunci yang menjadi fokus pembelajaran,
                   mereka mengulangi setiap baris percakapan tersebut secara
                   individu maupun bersama-sama, menghafalkannya dan siswa tidak
                   melihat buku.12
                   Mengganti dialog dengan setting tempat atau yang lainnya sesuai
                   dengan selera siswa.
                   Berlatih struktur kunci dari percakapan secara bersama-sama dan
                   kemudian secara individual.
                   Mengacu ke buku teks dan menindaklanjuti dengan kegiatan
                   membaca, menulis atau kosakata yang berdasarkan percakapan
                   yang ada, menulis dimulai dalam bentuk kegiatan menyalin dan
                   kemudian dapat ditingkatkan.

            3.2. Teknik-teknik pengajaran dalam ALM (Audio-Lingual Method):
                    Dialog Memorization
                    Backward Build-up (expansion) Drill
                    Repetition Drill
                    Chain Drill
                    Single-slot Substitution Drill
                    Multiple-slot Substitution Drill
                    Transformation Drill
                    Question-and-Answer Drill
                    Use of Minimal Pairs
                    Complete the Dialog
                    Grammar Game



       4. The Silent Way (SW)


12
     Ibid
Ahli-ahli psikologi kognitif dan bahasa transformasi-generatif

            beranggapan bahwa belajar bahasa tidak perlu melalui pengulangan.

            Mereka percaya bahwa pebelajar dapat menciptakan ungkapan-ungkapan

            yang belum pernah didengar. Selanjutnya mereka berpendapat bahwa

            pembelajaran bahasa tidak hanya menirukan tapi aturan-aturan berbahasa

            dapat membantu mereka menggunakan bahasa yang dipelajari.

                  Dalam proses pembelajarannya, guru hanya menunjuk ke suatu

            chart yang berisi dengan vocal konsonan. Guru menunjuk beberapa kali

            dengan diam. Setelah beberapa saat guru hanya memberi contoh cara

            pengucapannya. Kemudian menunjuk siswa untuk melafalkan sampai

            benar. Dalam proses pembelajaran guru banyak berdiam diri, dia hanya

            mengarahkan/menunjuk pada materi pembelajaran.13

            4.1. Teknik-teknik The Silent Way:
                    Sound-Color Chart
                    Teacher’s Silence
                    Peer Correction
                    Rods
                    Self-Correction Gestures
                    Word Chart
                    Fidel Chart
                    Structured Feedback

       5. Suggestopedia

                   Georgi Losanov percaya bahwa dalam proses pembelajaran ada

            kendala psikologi. Suggestopedia merupakan aplikasi sugesti dalam

            pedagogi dimana perasaan pebelajar mengalami kegagalan dapat




13
     Ibid
dihilangkan. Dalam model pembelajaran suggestopedia, kendala psikologi

            pebelajar dapat diatasi.

                   Dalam mengaplikasikan model pembelajaran ini, ruang kelas ditata

            sedemikian rupa sehingga berbeda dengan kelas biasa. Siswa duduk di

            sofa dalam bentuk setengah lingkaran dengan penerangan yang remang-

            remang. Beberapa poster yang berhubungan dengan materi pembelajaran

            dipasang di tembok. Guru menyapa dalam bahasa ibu kemudian

            meyakinkan siswa/pebelajar kalau nereka tidak perlu berusaha untuk

            belajar tapi pembelajaran akan berlangsung secara alami. Guru memutar

            musik klasik kemudian mengarahkan pebelajar untuk rileks dengan cara

            menarik nafas panjang. Selanjutnya guru mengajak pebelajar berimajinasi

            tentang materi yang sedang dipelajari. Ketika mereka membuka mata,

            mereka    bermain     peran.   Setelah    itu,   guru   membaca   sambil

            memperdengarkan musik. Guru tidak memberi pekerjaan rumah.14

            5.1. Teknik-teknik dalam Suggestopedia:
                    Classroom Set-up
                    Peripheral Learning
                    Positive Suggestion
                    Visualization
                    Choose a New Identity
                    Role-Play
                     First Concert
                    Second Concert
                    Primary Activation
                    Secondary Activation




14
     Ibid
6. Community Language Learning (CLL)

                   Metode ini mempercayai prinsip „whole persons’ yang artinya guru

            tidak hanya memperhatikan perasaan dan kepandaian siswa tapi juga

            hubungan dengan sesama siswa. Menurut Curran siswa merasa tidak

            nyaman pada situasi yang baru. Dengan memahami prasaan ketakutan dan

            sensitif siswa guru dapat menghilangkan perasaan negatif siswa menjadi

            energi positif untuk belajar.

                   Kursi disusun melingkar dengan sebuah meja di tengah. Ada

            sebuah tape recorder di atas meja. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

            Guru mnyuruh siswa membuat dialog dalam bahasa Inggris. Jika siswa

            tidak mengetahui guru membantu. Percakapan siswa direkam. Kemudian,

            hasil rekaman di tulis dalam bentuk transkrip dalam bahasa Inggrisdan

            bahasa ibu. Setelah itu kaidah-kaidah kebahasaan didiskusikan.15

            Teknik-teknik Community Language Learning:
               Tape-recording Student Conversation
               Transcription
               Reflection on Experience
               Reflective Listening
               Human Computer
               Small Group Tasks

       7. The Total Physical Response Method (TPR)

                  Metode ini juga disebut „the comprehension approach‟ yang

            mendekatkan pada pentingnya „listening comprehension’. Pada tahap awal

            pembelajaran bahasa asing terfokus pada pemahaman mendengarkan. Hal

            ini berdasarkan pada hasil observasi bagaimana anak-anak belajar bahasa


15
     Ibid
ibu. Seorang bayi mendengarkan suara disekelilingnya selama berbulan-

            bulan sebelum ia dapat menyebut satu kata. Tidak ada seorangpun yang

            menyuruh bayi untuk berbicara. Seorang anak berbicara ketika ia sudah

            siap melakukannya.

                 Pada Total Physical Response (TPR), siswa mendengarkan dan

            merespon instruksi lisan guru. Bentuk instruksi yang diberikan seperti

            „Turn around’, ‘Sit down’, ‘Walk’, ‘Stop’, ‘Jump’, dan sebagainya.16

            7.1. Teknik-teknik dalam the Total Physical Response Method:

                1. Using Commands to Direct Method

                2. Role Reversal

                3. Action sequence

       8. The Communicative Approach (Communicative Language Teaching)

                   Mumbly        menyebut     Pendekatan      Komunikatif      sebagai

            „Communicative       Syllabus‟.   Widdowson      menyebutnya       sebagai

            „Communicative Approach’, sedangkan Richards & Rogers menyebutnya

            „Communicative Language Teaching’ (CLT). Istilah-istilah seperti

            Notionol-Functional Approach atau Functional Approach.

                    Communicative Aproach (Communicative Language Teaching)

            berasal dari perubahan pada tradisi pengajaran bahasa di Inggris pada

            akhir tahun 1960 dan kemunculannya dipertegas oleh:

            1. Kegagalan Audio Lingual Method yang menghasilkan penutur-penutur
               bahasa asing atau baha ysa kedua yang baik dan fasih tetapi tidak
               mampu menggunakan bahasa yang dipelajari dalam interaksi yang
               bermakna.

16
     Ibid
2. Pandangan Chomsky tentang kreatifitas dan keunikan kalimat sebagai
               ciri dasar sebuah bahasa.

                   CA atau CLT bertujuan untuk menjadikan kompetensi komunikatif

            (communicative competence) sebagai tujuan pengajaran bahasa dan untuk

            mengembangkan teknik-teknik dan prosedur pengajaran ketrampilan

            bahasa yang didasarkan atas aspek saling bergantung antara bahasa dan

            komunikasi. Kompetensi Komunikatif mencakup kompetensi gramatika,

            sosiolinguistik,   dan   strategi.   Kemampuan   komunikatif   berbahasa

            (communicative language ability) meliputi pengetahuan atau kompetensi

            dan kecakapan dalam penerapan kompetensi tersebut dalam penggunaan

            bahasa yang komunikatif, kontekstual, dan sesuai.17

                  Beberapa pemerian mengenai kompetensi komunikatif secara umum

            berpandangan bahwa makna profisiensi dalam sebuah bahasa tidak hanya

            sekedar mengetahui sistem kaidah-kaidah gramatikal (fonologi, sintaksis,

            kosakata, dan semantik). Fokus metode ini pada dasarnya adalah elaborasi

            dan implementasi program dan metodologi yang menunjang kemampuan

            bahasa fungsional melalui pertisipasi pembelajaran dalam kegiatan-

            kegiatan komunikatif.

 E. Metode Total Physical Response dalam Keterampilan Berbicara

              Menurut Richards J dalam bukunya Approaches and Methods in

        Language Teaching, TPR didefinisikan: “a language teaching method built

        around the coordination of speech and action; it attempts to teach language

        through physical (motor) activity”. Jadi metode TPR (Total Physical

17
     Ibid
Response) merupakan suatu metode pembelajaran bahasa yang disusun pada

     koordinasi perintah (command), ucapan (speech) dan gerak (action); dan

     berusaha untuk mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik (motor).18

           Sedangkan menurut Larsen dan Diane dalam Technique and Principles

     in Language Teaching, TPR atau disebut juga ”the comprehension approach”

     atau pendekatan pemahaman yaitu suatu metode pendekatan bahasa asing

     dengan instruksi atau perintah.

           Metode ini dikembangkan oleh seorang professor psikologi di

     Universitas San Jose California yang bernama Prof. Dr. James J. Asher yang

     telah sukses dalam pengembangan metode ini pada pembelajaran bahasa

     asing pada anak-anak. Ia berpendapat bahwa pengucapan langsung pada anak

     atau siswa mengandung suatu perintah, dan selanjutnya anak atau siswa akan

     merespon kepada fisiknya sebelum mereka memulai untuk menghasilkan

     respon verbal atau ucapan.

           Dapat dilihat dari penjelasan diatas bahwa dalam mengajarkan bahasa

     metode TPR ini cukup efektif untuk peserta didik. Dalam mengajarkan bahasa

     dalam hal ini bahasa inggris, ada empat keterampilan yang diajakan yakni

     mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Metode TPR dalam

     mengajarkan keterampilan berbicara dapat digunakan seperti halnya

     penjelasan diatas, karena TPR menurut Prof.Dr. James J.Asher yang telah

     sukses dalam mengembangkan metode ini bahwa pengucapan langsung pada




18
  Mukti Penny, TPR;Metode Pembelajaran Bahasa yang cukup efektif untuk peserta didik,
(2008)Http:// gapika.wordpress.com. diakses pada 18 Februari 2011
anak yang mengandung suatu perintah, dan selanjutnya anak akan merespon

       kepada fisik untuk kemudian menghasilkan respoan verbal atau ucapan.

              Begitu juga saat belajar speaking siswa merasa rileks dengan metode ini

       karena metode TPR ini mengandung gerakan permainan dan menciptakan

       suasan hati yang positif.

              In TPR, the commands are given to get student to perform an action;

       the action makes the meaning of the command clear.19



 F. Bentuk Aktivitas Dalam Penerapan Metode TPR

              Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode TPR ini

       banyak sekali aktivitas yang dapat dilakukan oleh guru dan siswa antara lain:

       a.   Latihan dengan menggunakan perintah, merupakan aktivitas utama yang
            dilakukan guru di dalam kelas dari metode TPR, latihan berguna untuk
            memperoleh gerak fisik dan aktivitas dan siswa
       b.   Dialog atau percakapan (Conversation dialogue)
       c.   Bermain peran (Role Play), dapat dipusatkan pada aktivitas sehari-hari
            seperti di sekolah, restoran, pasar dan lain-lain.
       d.   Presentasi dengan OHP atau LCD
       e.   Aktivitas membaca (Reading), dan menulis (Writing) untuk menambah
            perbendaharaan kata dan juga pada susunan kalimat berdasarkan tense
            dan sebagainya.20




19
     Jeremy H.C The Practice of English language Teaching, www.long man.com
20
     Mukti Penny, Op..Cit
BAB III


                        METODOLOGI PENELITIAN


G. Setting Penelitian

        Setting dalam penelitian meliputi : tempat penelitian, waktu penelitian

   dan siklus penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu sebagai berikut:

   1. Tempat penelitian

             Tempat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di

      Madrasah Ibtidaiyah Sullamul Khairiyah Cempaka Kota Banjarbaru.

      Subyek penelitian ini adalah kelas IV B.

   2. Waktu Penelitian

             Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran

      2010/2011, selama dua bulan yakni dimulai tanggal 25 Januari sampai

      dengan 25 Maret 2011. Penentuan waktu ini mengacu pada kalender

      akademik sekolah, karena penelitian ini memerlukan beberapa siklus yang

      membutuhkan proses belajar mengajar efektif di kelas.

   3. Siklus PTK

             PTK ini dilaksanakan sebanyak tiga siklus untuk melihat

      peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti mata

      pelajaran Bahasa Inggris melalui Metode Total Physical Response (TPR).



H. Persiapan PTK

          Sebelum PTK ini dilaksanakan dibuat berbagai input instrument atau

   skenario yang digunakan untuk memberi perlakuan dalam PTK, yaitu berupa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dijadikan PTK, yaitu

   Kompetensi Dasar (KD);

   (1) Bercakap-cakap untuk menyertai tindakan secara berterima yang

       melibatkan tindak tutur: memberi contoh melakukan sesuatu dan memberi

       aba-aba.



I. Subyek Penelitian

         Pada PTK ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas IV B

   Madrasah Ibtidaiyah Sullamul Khairiyah yang terdiri dari 25 siswa dengan

   komposisi 10 orang laki-laki dan 15 orang perempuan dan guru sebagai

   peneliti.



J. Sumber Data

         Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber, yaitu

   siswa, guru, dan teman sejawat (kolaborator)

   1. Siswa

               Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar dan aktivitas dalam

       proses pembelajaran, dan data tentang kemapuan siswa dalam berbicara

       pada mata pelajaran bahasa Inggris di dalam kelas.

   2. Guru

               Untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan metode TPR dan

       hasil belajar serta aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
3. Teman sejawat

            Teman sejawat dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat

     penerapan TPR secara komprehensif, baik dari siswa maupun guru.



K. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

   1. Teknik

      Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, observasi,

      wawancara dan diskusi.

      a.   Tes : dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar

           siswa

      b.   Observasi : dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang

           partisipasi dalam proses pembelajaran dan penerapan metode TPR

      c.   Wawancara : untuk mendapatkan data tentang tingkat keberhasilan

           penerapan metode TPR

      d.   Diskusi antara guru, teman sejawat untuk refleksi hasil siklus

           Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

   2. Alat Pengumpulan Data

            Alat pengumpulan data dalam PTK ini meliputi soal-soal tes,

      observasi, daptar wawancara, dan diskusi sebagaimana berikut :

      a.   Tes: menggunakan tes tertulis untuk mengukur hasil belajar siswa

      b.   Observasi: menggunkan lembar Observasi untuk mengukur tingkat

           partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar bahasa Inggris
c.     Wawancara: menggunakan wawancara untuk mengetahui atau sikap

                teman sejawat tentang pembelajaran dengan metode TPR

         d.     Diskusi: menggunakan lembar hasil pengamatan



L. Indikator Kinerja

           Dalam PTK ini yang akan diamati adalah indikator kinerja siswa dan

   guru. Guru merupakan fasilitator yang sangat berpengaruh terhadap kinerja

   siswa.

   1.    Siswa

         a.     Tes : rata-rata nilai ulangan harian

         b.     Observasi : keaktifan siswa dalam proses pembelajaran bahasa

                Inggris

   2.    Guru

         a.     Dokumentasi : kehadiran siswa

         b.     Observasi : hasil observasi



M. Analisis Data

  a. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantatif dilakukan

        dengan cara menghitung nilai rata-rata siswa setelah mengikuti tes hasil

        belajar. Rata-rata nilai dihitung dengan menggunakan rumus :

                          ∑X
        Rata-rata =
                            n
        Ket :    X = nilai yang diperoleh siswa

        N = Jumlah siswa
b. Analisis data penelitian yang tergolong data kualitatif yakni :

     i.    Data tentang kinerja guru dan siswa yang meliputi aktivitas siswa

           dalam belajar, kemampuan berbicara siswa, proses pembelajaran

           melalui   observasi,   dan    kemudian     deskriptif   hasilnya     yang

           dipresentasikan sebagai berikut: Jumlah perkategori yang dilakukan

           siswa yang hadir X 100% jumlah siswa yang hadir.

    ii.    Data   tentang   aktivitas   siswa   terhadap    pembelajaran      dengan

           menggunakan metode TPR dikumpulkan melalui kuisioner siswa

           kemudian secara deskritif dipresentasikan sebagai berikut:

           Presentasi = X     100% Jumlah siswa seluruhnya.

           Hasil kinerja guru, aktivitas siswa dalam KBM, dan kuisioner

           ditafsirkan ke dalam kalimat kualitatif yakni:

           1. Baik (76%-100%),

           2. sedang (56%-75%),

           3. kurang (40%-55%),

           4. buruk (<40%).



N. Prosedur Penelitian

   Siklus I

          Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,

   pengamatan , dan refleksi.
1. Perencanaan (Planning)

   a. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi

       dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan

       metode TPR

   b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan Metode TPR

   c. Membuat lembar kerja siswa

   d. Membuat instrument yang digunakan dalam siklus PTK

   e. Menyusun alat evaluasi pembelajaran

2. Pelaksanaan (Acting)

   a. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode Total Physical

       Response

   b. Guru menyajikan materi pelajaran

   c. Tanya jawab yang berkaitan materi

   d. Membahas kosakata terkait dengan materi

   e. Evaluasi

   f. Melakukan pengamatan dan observasi

3. Pengamatan (Observation)

   a. Situasi kegitan belajar mengajar

   b. Keaktifan siswa

   c. Kemampuan siswa dalam berbicara bahasa Inggris

4. Refleksi (Reflecting)

       PenelitanTindakan Kelas ini berhasil apabila memenuhi beberapa

   syarat sebagai berikut:
a. Sebagian besar (70% dari siswa) mampu menguasai materi

   b. Lebih dari 70% siswa aktif dalam pembelajaran

Siklus II

      Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua, kedua pun terdiri dari

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi

1. Perencanaan (Planning)

            Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi

   pada siklus pertama

2. Pelaksanaan (Acting)

            Guru melaksanakan pembelajaran bahasa Inggris menggunakan

   metode TPR berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus

   pertama

3. Pengamatan (Observation)

             Peneliti (guru dan kolaborator) melakukan pengamatan terhadap

   aktivitas pembelajaran bahasa Inggris dengan metode TPR

4. Refleksi (Reflecting)

             Peneliti (guru dan kolaborator) melakukan refleksi terhadap

   pelaksanaan siklus kedua dan menyusun rencana untuk siklus ke tiga.

Siklus III

Siklus ketiga merupakan proses pembelajaran bahasa Inggris dengan metode

TPR dengan tahapan yang sama seperti pada siklus pertama dan kedua.

1. Perencanaan (Planning)
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi

      pada siklus kedua.

   2. Pelaksanaan (Acting)

             Guru melaksanakan pembelajaran bahasa Inggris dengan metode

      TPR berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus kedua.

   3. Pengamatan (Observation)

             Peneliti (guru dan kolaborator) melakukan pengamatan terhadap

      aktivitas pembelajaran bahasa Inggris dengan metode TPR.

   4. Refleksi (Reflecting)

             Peneliti (guru) melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus

      ketiga dan menganalisis untuk membuat kesimpulan atas pelaksanaan

      pembelajaran bahasa Inggris dengan metode TPR dalam meningkatkan

      kemampuan berbicara bahasa Inggris di sekolah dasar atau Madrasah

      Ibtidaiyah

O. Personalia Peneliti

    1. Guru Peneliti

       Adhariah : jam kerja perminggu 24 jam pelajaran

    2. Kolaborator

       Ita Fitriati, Sp. : jam kerja perminggu 24 jam pelajaran
BAB IV

                HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN



A. Deskripsi Setting Penelitian
         Penelitian tindaka kelas ini dilaksanakan di MI Sullamul Khairiyah

   Cempaka Kota Banjarbaru. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV B yang

   berjumlah 25 orang dan terdiri dari 10 orang laki-laki dan 15 orang

   perempuan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah siswa kurang

   mampu dalam berbicara Bahasa Inggris. Untuk itu direncanakan tindakan

   kelas dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam dalam berbicara

   Bahasa Inggris melalui Total Physical Response method pada pembelajaran

   berbicara Bahasa Inggris di kelas IV B dilakukan dengan cara sebagai berikut

   1.   Pengamatan langsung yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan

        pembelajaran Total Physical Response method dengan materi berbicara

        Bahasa Inggris

   2.   Pengamatan Partisipasi yang dilakukan oleh guru sejawat untuk

        mengamati kegiatan pembelajaran 1 x (1 x 35 menit) Siklus pertama, 1x

        (1x35 menit) Siklus kedua, dan 1 x (1 x 35 menit) Siklus ketiga sesuai

        tahapan-tahapan proses pembelajaran



B. Hasil Penelitian

   1. Tindakan Siklus I (Pertama)

        a. Pertemuan Pertama (1 x 35 menit)
1) Persiapan

       Pada pertemuan pertama tindakan kelas Siklus I (Pertama) ini

   dipersiapkan perangkat pembelajaran sebagai berikut:

   a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Bahasa

       Inggris dengan kompetensi Dasar 6.2 Bercakap-cakap untuk

       menyertai tindakan secara berterima yang melibatkan tindak

       tutur: memberi contoh melakukan sesuatu dan memberi aba-

       aba

   b) Membuat lembar kerja siswa (LKS)

   c) Membuat alat evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa

       dalam menguasai materi

   d) Membuat lembar observasi untuk kegiatan atau aktivitas

       siswa dalam pembelajaran

   e) Membuat lembar observasi untuk mengukur kegiatan

       pembelajaran guru

2) Kegiatan Belajar Mengajar

   a) Kegiatan awal (5 menit)

      (1) Memberi salam; siswa menjawab salam

      (2) Absensi

      (3) Guru mengadakan apersepsi dan motivasi kepada anak

          didik dengan metode Tanya jawab

      (4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

          dikembangkan
(5) Guru menuliskan materi yang akan dikembangkan

b) Kegiatan Inti (25 menit)

   (1) Guru menunjuk beberapa siswa untuk berbicara bahasa

       Inggris dengan menggunakan ungkapan-ungkapan bahasa

       Inggris ,seperti touch your head,touch your nose,stand up,

       and sit down

   (2) Dengan bimbingan guru, murid menggunakan ungkapan-

       ungkapan bahasa Inggris yakni dengan merespon ucapan

       guru dengan tindakan dan juga ucapan

   (3) Guru memberikan penjelasan dan contoh cara berbicara

       bahasa Inggris dengan baik dan benar melalui ungkapan-

       ungkapan sesuai materi

   (4) Siswa merespon ucapan guru dengan tindakan fisik dan

       ucapan

   (5) Membagi lembar kerja siswa (LKS) kepada masing-

       masing siswa

   (6) Guru     menugaskan      siswa   menggunakan   ungkapan-

       ungkapan sesuai materi agar siswa lain merespon dengan

       tindakan dan ucapan

c) Kegiatan akhir (5 menit)

   (1) Guru melakukan evaluasi terhadap siswa

   (2) Memberi saran atau nasehat

   (3) Menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari
(4) Menutup pembelajaran

      (5) Mengucapkan salam

3) Hasil Tindakan Kelas

   a) Observasi kegiatan pembelajaran

            Hasil pengamatan atau observasi teman sejawat dalam

      KBM 1 x 35 menit yang sudah direncanakan (instrument

      terlampir) pada pertemuan pertama ini, dapat dilihat pada tabel

      hasil pengamatan berikut ini:

      Tabel 4.4 Observasi Kegiatan Pembelajaran Pertemuan

      Pertama (Siklus I)

        No.      Indikator / Aspek yang diamati        Ya    Tidak
       I       Pra pembelajaran
       1.      Membuat Rencana Pelaksanaan             √
               Pembelajaran (RPP)
       2.      Memeriksa kesiapan siswa                √
       3.      Menyampaikan tujuan pembelajaran        √
               yang akan dikembangkan
       4.      Menuliskan judul materi yang akan       √
               dikembangkan di papan tulis
       5.      Apersepsi                               √
       6.      Motivasi                                        √
       II      Kegiatan Inti Pembelajaran
       1.      Beberapa siswa berbicara bahasa         √
               Inggris dengan ungkapan-ungkapan
               sesuai materi melalui bimbingan
               guru
       2       Guru memberikan penjelasan atau         √
               penekanan      cara    menggunakan
               ungkapan-ungkapan dalam bahasa
               Inggris sesuai materi
       3.      Guru memberikan penjelasan dan          √
               contoh cara berbicara bahasa Inggris
               dengan menggunakan ungkapan-
               ungkapan
       4.      Membagi lembar kerja siswa (LKS)        √
       5.      Guru memberikan penugasan               √
6.       Mengusai kelas                                     √
 7.       Melaksanakan pembelajaran sesuai        √
          dengan kompetensi dasar yang ingin
          dicapai
 8.       Melaksanakan pembelajaran secara        √
          rutin
 9.       Menunjukkan penguasaan materi                      √
          pembelajaran
 10.      Mengaitkan          materi      dengan             √
          pengetahuan lainya yang relevan
 11.      Melaksanakan pembelajaran sesuai                   √
          dengan alokasi waktu
 12.      Menggunakan media                                  √
 13.      Menggunakan metode                      √
 14.      Menumbuhkan partisipasi aktif siswa     √
          dalam pembelajaran
 15.      Menunjukkan          respon     terbuka            √
          terhadap respon siswa
 16.      Menumbuhkan           keceriaan     dan √
          antusiasme siswa dalam belajar
 17.      Menggunakan bahasa lisan dan            √
          tertulis secara jelas
 18.      Berpenampilan rapi dan bersih           √
 III      Kegiatan Akhir
 1.       Melakukan evaluasi terhadap siswa       √
 2.       Memberi saran dan nasehat                          √
 3.       Menyimpulkan pembelajaran yang                     √
          telah dipelajari
 4.       Menutup pembelajaran                    √
 5.       Mengucapkan salam                       √
                        Total Skor                20         9
       Berdasarkan data observasi tersebut di atas,          dapat
dipersentasikan sebagai berikut :
             Skor Perolehan                     20
Nilai =                       x skala nilai =        x 100 = 68,96
             Skor Maksimal                      29
       Dari hasil nilai di atas, dapat disimpulkan bahwa proses

kegaitan belajar mengajar yang dilakukan guru baik, walaupun

ada beberapa aspek yang belum dapat dilaksanakan seperti

waktu yang digunakan kadang-kadang tergeser dari tahapan-
tahapan yang telah direncanakan sebelumnya dan mengaitkan

   materi dengan pengetahuan yang relevan.

       Walaupun demikian, data observasi yang ada pada tabel

   secara keseluruhan menunjukkan bahwa proses pembelajaran

   berlangsung secara lancar, kondusif, dan tujuan pembelajaran

   tercapai. Hal ini menunjukkan kemampuan guru mengelola

   kelas dengan baik.

b) Observasi aktivitas siswa dalam KBM

      Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan

   metode Total Physical Response dapat dilihat pada tabel

   berikut:

   Tabel 4.5 Observasi Aktivitas Siswa dalam KBM Pertemuan

   Pertama (Siklus I)

    No. Indikator atau Aspek yang            Skor
        diamati                          5 4 3 2             1
    1.  Mendengarkan penjelasan guru    √
    2.  Menjawab pertanyaan guru        √
    3.  Mengajukan pertanyaan                  √
    4.  Menanggapi atau mengerjakan        √
        lembar kerja siswa (LKS)
    5.  Aktivitas dalam pembelajaran           √
        berbicara bahasa. Inggris
    6.  Disiplin    dalam     mengikuti        √
        pembelajaran berbicara Bahasa
        Inggris
    7.  Partisipasi aktif siswa dalam      √
        pembelajaran
    8.  Keceriaan dengan antusiasme        √
        siswa dalam
                    Jumlah              10 12 9 -            -
                   Total skor                 31
Berdasarkan data observasi di atas, aktivitas siswa dalam

   KBM dapat dipersentasikan sebagai berikut :

               Skor Perolehan                       31
   Nilai =                       x skala nilai =          x 100 = 77,5
               Skor Maksimal                        40
       Dari persentasi di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas

   siswa dalam kegiatan pembelajaran cukup aktif, walaupun

   aspek-aspek tertentu masih ada yang belum optimal, misalnya

   mengajukan      pertanyaan,    menganggapi            LKS,    aktivitas

   berbicara    dalam    Bahasa     Inggris,       disiplin     mengikuti

   pembelajaran berbicara dalam Bahasa Inggris. Hal ini karena

   pembelajaran dengan metode Total Physical Response

   merupakan hal baru bagi anak, sehingga mereka belum

   terbiasa dalam pembelajaran yang menggunakan metode

   tersebut.

c) Hasil Tes Belajar Siswa

   Tabel 4.6 Nilai Rata-rata Hasil Evaluasi Belajar Siswa Kelas

   IV B MI Sullamul Khairiyah Cempaka Siklus I Pertemuan

   Pertama

    No.        Nilai X       Frekuensi         X                 Fx
    1.         90-100            -              -                 -
    2.          80-90            4             80                320
    3.          70-80           13             70                910
    4.          60-70            6             60                360
    5.          50-60            2             50                100
    6.          40-50            -              -                 -
    7.          30-40            -              -                 -
    8.          20-30            -              -                 -
    9.          10-20            -              -                 -
10.     0-10            -                  -            -
               Jumlah         N = 25                          ∑Fx = 1690
               Rata-rata                                         67,50
          Rumus Mean data kelompok lain:
                  ∑Fx
          M=             =
                   N

                  1690
          M=             = 67,5
                   25
                 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata

          nilai anak dari hasil evaluasi adalah 67,5. Hal ini sedikit berada

          di atas persyaratan kreteria ketuntasan minimal (KKM) yang

          ditetapkan oleh kurikulum pelajaran Bahasa Inggris yaitu

          60,00. Oleh karena itu, penelitian ini masih perlu dilanjutkan

          dengan tindakan kelas berikutnya.

b. Pertemuan Kedua (1 x 35 menit)

   1. Persiapan

           Pada pertemuan Kedua tindakan kelas (siklus I) ini

      dipersiapkan perangkat pembelajaran sebagai berikut:

       a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Bahasa

          Inggris dengan kompetensi Dasar 6.2

       b) Membuat lembar kerja siswa (LKS)

       c) Membuat alat evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa

          dalam menguasai materi

       d) Membuat lembar observasi untuk kegiatan atau aktivitas

          siswa dalam pembelajaran
e) Membuat lembar observasi untuk mengukur kegiatan

       pembelajaran guru

2. Kegiatan Belajar Mengajar

   a) Kegiatan awal (5 menit)

      (1) Memberi salam; siswa menjawab salam

      (2) Absensi siswa

      (3) Guru mengadakan apersepsi dan motivasi kepada anak

          didik dengan metode Tanya jawab

      (4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

          dikembangkan

      (5) Guru menuliskan materi yang akan dikembangkan

   b) Kegiatan Inti (25 menit)

      (1) Guru menunjuk beberapa siswa untuk berbicara bahasa

          Inggris dengan menggunakan ungkapan-ungkapan yakni

          memberi contoh melakukan sesuatu dan memberi aba-aba

          seperti touch your head,touch your nose,stand up ,and sit

          down

      (2) Dengan bimbingan guru, murid menggunakan ungkapan-

          ungkapan yakni memberi contoh melakukan sesuatu dan

          memberi aba-aba dengan merespon berupa tindakan dan

          juga ucapan
(3) Guru        memberikan   penjelasan   dan   contoh   cara

          menggunakan ungkapan-ungkapan dalam bahasa Inggris

          dengan baik dan benar

      (4) Siswa merespon ucapan guru dengan tindakan dan ucapan

      (5) Membagi lembar kerja siswa (LKS) kepada masing-

          masing siswa

      (6) Guru        menugaskan   siswa   menggunakan   ungkapan-

          ungkapan sesuai materi, siswa lain merespon dengan

          tindakan dan ucapan

   c) Kegiatan akhir (5 menit)

      (1) Guru melakukan evaluasi terhadap siswa

      (2) Memberi saran atau nasehat

      (3) Menyimpulkan pembelajaranyang telah dipelajari

      (4) Menutup pembelajaran

      (5) Mengucapkan salam

3. Hasil Tindakan Kelas

   a) Observasi kegiatan pembelajaran

          Hasil pengamatan atau observasi teman sejawat dalam

      KBM 1 x 35 menit yang sudah direncanakan (instrumen

      terlampir) pada pertemuan kedua ini, dapat dilihat pada tabel

      berikut ini :
Tabel 4.7 Observasi Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Kedua

(Siklus I)

  No.      Indikator / Aspek yang diamati       Ya   Tidak
 I       Pra pembelajaran
 1.      Membuat Rencana Pelaksanaan            √
         Pembelajaran (RPP)
 2.      Memeriksa kesiapan siswa               √
 3.      Menyampaikan tujuan pembelajaran       √
         yang akan dikembangkan
 4.      Menuliskan judul materi yang akan      √
         dikembangkan di papan tulis
 5.      Apersepsi                              √
 6.      Motivasi                                     √
 II      Kegiatan Inti Pembelajaran
 1.      Beberapa siswa berbicara bahasa        √
         Inggris dengan ungkapan-ungkapan
         sesuai materi melalui bimbingan
         guru
 2       Guru memberikan penjelasan atau        √
         penekanan      cara    menggunakan
         ungkapan-ungkapan dalam bahasa
         Inggris sesuai materi
 3.      Guru memberikan penjelasan dan         √
         contoh cara berbicara bahasa Inggris
         dengan menggunakan ungkapan-
         ungkapan
 4.      Membagi lembar kerja siswa (LKS)       √
 5.      Guru memberikan penugasan              √
 6.      Mengusai kelas                         √
 7.      Melaksanakan pembelajaran sesuai       √
         dengan kompetensi dasar yang ingin
         dicapai
 8.      Melaksanakan pembelajaran secara       √
         rutin
 9.      Menunjukkan penguasaan materi                √
         pembelajaran
 10.     Mengaitkan        materi     dengan          √
         pengetahuan lainya yang relevan
 11.     Melaksanakan pembelajaran sesuai             √
         dengan alokasi waktu
 12.     Menggunakan media                      √
 13.     Menggunakan metode                     √
 14.     Menumbuhkan partisipasi aktif siswa    √
         dalam pembelajaran
15.      Menunjukkan          respon     terbuka            √
             terhadap respon siswa
    16.      Menumbuhkan           keceriaan     dan √
             antusiasme siswa dalam belajar
    17.      Menggunakan bahasa lisan dan            √
             tertulis secara jelas
    18.      Berpenampilan rapi dan bersih           √
    III      Kegiatan Akhir
    1.       Melakukan evaluasi terhadap siswa       √
    2.       Memberi saran dan nasehat                          √
    3.       Menyimpulkan pembelajaran yang                     √
             telah dipelajari
    4.       Menutup pembelajaran                    √
    5.       Mengucapkan salam                       √
                           Total Skor                22         7
          Berdasarkan data observasi tersebut di atas,          dapat

   dipersentasikan sebagai berikut:

                Skor Perolehan                     22
   Nilai =                       x skala nilai =        x 100 = 75,86
                Skor Maksimal                      29
          Dari hasil nilai di atas, dapat disimpulkan bahwa proses

   kegaitan pembelajaran yang dilakukan guru lebih baik dari

   pertemuan pertama seperti waktu yang digunakan dapat

   teratasi    sesuai   yang   direncanakan    seblumnya.     Dengan

   demikian, secara keseluruhan menunjukkan bahwa proses

   belajar mengajar berlangsung secara lancar, kondusif, dan

   tujuan pembelajaran dapat tercapai.

b) Observasi aktivitas siswa dalam KBM

         Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan

   metode Total Physical Response dapat dilihat pada tabel

   berikut :
Tabel 4.8 Observasi Aktivitas Siswa dalam KBM Pertemuan

kedua (Siklus I)

 No. Indikator atau Aspek yang            Skor
     diamati                          5 4 3 2                   1
 1.  Mendengarkan penjelasan guru    √
 2.  Menjawab pertanyaan guru        √
 3.  Mengajukan pertanyaan                  √
 4.  Menanggapi atau mengerjakan        √
     lembar kerja siswa (LKS)
 5.  Aktivitas dalam pembelajaran       √
     berbicara bahasa. Inggris
 6.  Disiplin    dalam     mengikuti    √
     pembelajaran berbicara Bahasa
     Inggris
 7.  Partisipasi aktif siswa dalam          √
     pembelajaran
 8.  Keceriaan dengan antusiasme        √
     siswa dalam
                 Jumlah              10 16 6 -                  -
                Total skor                 32

    Berdasarkan data obsevasi di atas, dapat dipersentasikan

aktivitas siswa dalam KBM sebagai berikut:

           Skor Perolehan                     32
Nilai =                     x skala nilai =        x 100 = 80
           Skor Maksimal                      40
    Dari persentase di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas

siswa dalam kegiatan pembelajaran lebih aktif dari pertemuan

pertama. Hal ini karena pembelajaran menggunakan metode

Total Physical response sudah mulai dipahami anak, sehingga

mudah     dilaksanakan    kegiatan    pembelajaran,    walaupun

beberapa aspek belum        optimal     misalnya    pada waktu

menggunakan        ungkapan-ungkapan,     memberikan      contoh

melakukan sesuatu dan memberi aba-aba, sehingga siswa yang
kemampuannya        rendah     mengalami        kesulitan   untuk

   mengunakan        ungkapan-ungkapan,      memberikan        contoh

   melakukan sesuatu dan memberi aba-aba. Oleh karena itu,

   tindakan kelas ini perlu dilanjutkan lagi pada siklus II.

c) Hasil Tes Belajar Siswa

   Tabel 4.9 Nilai Rata-rata Hasil Evaluasi Belajar Siswa Kelas

   IV B MI Sullamul Khairiyah Cempaka Siklus I Pertemuan

   kedua

    No.    Nilai X      Frekuensi             X             Fx
    1.     90-100           -                  -             -
    2.      80-90           5                 80            400
    3.      70-80          13                 70            910
    4.      60-70           6                 60            360
    5.      50-60           1                 50            100
    6.      40-50           -                  -             -
    7.      30-40           -                  -             -
    8.      20-30           -                  -             -
    9.      10-20           -                  -             -
    10.      0-10           -                  -             -
        Jumlah         N = 25                           ∑Fx = 1720
        Rata-rata                                          68,80
   Rumus Mean data kelompok lain:
           ∑Fx
   M=            =
           N
          1720
   M=            = 68, 80
           25
        Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata

   nilai anak dari hasil evaluasi adalah 68,80. Hal ini sedikit

   berada lebih tinggi di atas persyaratan kreteria ketuntasan

   minimal (KKM) yang ditetapkan oleh kurikulum pelajaran
Bahasa Inggris yaitu 60,00. Walapun demikian, penelitian ini

      masih perlu dilanjutkan pada siklus II agar mendapat hasil

      yang lebih maskimal.

4. Refleksi Tindakan Siklus I

   Berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran, observasi

   aktivitas siswa dalam KBM dan observasi hasil belajar siswa pada

   pertemuan kedua tindakan kelas siklus I, maka dapat direfleksikan

   hal-hal sebagai :

   a) Kegiatan pembelarajaran dengan menerapkan pembelajaran

       menggunakan metode Total physical Response dinyatakan

       cukup efektif, tetapi belum mencapai hasil pembelajaran

       maksimal

   b) Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan metode Total

       physical Response cukup mendukung dan efektif, hal ini dapat

       dilihat pada:

       1) Hasil tes belajar pada pertemuan pertama (siklus I) dengan

          rata-rata nilai 67,50

       2) Hasil evaluasi belajar siswa pada pertemuan kedua (siklus

          I) rata-rata nilai 68,80

       3) Berdasarkan       pertemuan   tersebut,   maka   kegiatan

          pembelajaran dengan menggunakan metode Total physical

          Response masih perlu ditingkatkan dan akan dilanjutkan

          pada siklus II.
2. Tindakan Siklus II (Kedua)

   a. Pertemuan Pertama (1 x 35 menit)

      1. Persiapan

              Pada pertemuan pertama tindakan kelas Siklus II (Kedua) ini

          dipersiapkan perangkat pembelajaran sebagai berikut:

          a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Bahasa

              Inggris dengan kompetensi Dasar 6.2 Bercakap-cakap untuk

              menyertai tindakan secara berterima yang melibatkan tindak

              tutur: memberi contoh melakukan sesuatu dan memberi aba-

              aba

          b) Membuat lembar kerja siswa (LKS)

          c) Membuat alat evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa

              dalam menguasai materi

          d) Membuat lembar observasi untuk kegiatan atau aktivitas

              siswa dalam pembelajaran

          e) Membuat lembar observasi untuk mengukur kegiatan

              pembelajaran guru

      2. Kegiatan Belajar Mengajar

          a) Kegiatan awal (5 menit)

             (1) Memberi salam; siswa menjawab salam

             (2) Absensi

             (3) Guru mengadakan apersepsi dan motivasi kepada anak

                    didik dengan metode Tanya jawab
(4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

       dikembangkan

   (5) Guru menuliskan materi yang akan dikembangkan

b) Kegiatan Inti (25 menit)

   (1) Guru menunjuk beberapa siswa untuk berbicara bahasa

       Inggris dengan menggunakan ungkapan-ungkapan bahasa

       Inggris seperti touch your head,touch your nose,stand

       up,sit down,raise your hand,and fold your hand

   (2) Dengan bimbingan guru, murid menggunakan ungkapan-

       ungkapan bahasa Inggris dengan merespon ucapan guru

       dengan tindakan dan ucapan

   (3) Guru memberikan penjelasan dan contoh cara berbicara

       bahasa Inggris dengan baik dan benar melalui ungkapan-

       ungkapan sesuai materi

   (4) Siswa merespon ucapan guru dengan tindakan secara fisik

       dan ucapan

   (5) Membagi lembar kerja siswa (LKS) kepada masing-

       masing siswa

   (6) Guru    menugaskan       siswa   menggunakan     ungkapan-

       ungkapan sesuai materi agar siswa lain merespon dengan

       tindakan dan ucapan

c) Kegiatan akhir (5 menit)

   (1) Guru melakukan evaluasi terhadap siswa
(2) Memberi saran atau nasehat

      (3) Menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari

      (4) Menutup pembelajaran

      (5) Mengucapkan salam

3. Hasil Tindakan Kelas

   a) Observasi kegiatan pembelajaran

             Hasil pengamatan atau observasi teman sejawat dalam

      KBM 1 x 35 menit yang sudah direncanakan (instrument

      terlampir) pada pertemuan pertama ini, dapat dilihat pada tabel

      hasil pengamatana atau observasi teman sejawat dalam KBM

      1x35 menit yang sudah direncanakan (instrument terlampir)

      pada pertemuan pertama ini, dapat dilihat pada tabel berikut

      ini:

      Tabel 4.10 Observasi Kegiatan Pembelajaran Pertemuan

      Pertama (Siklus II)

        No.       Indikator / Aspek yang diamati       Ya    Tidak
       I        Pra pembelajaran
       1.       Membuat Rencana Pelaksanaan            √
                Pembelajaran (RPP)
       2.       Memeriksa kesiapan siswa               √
       3.       Menyampaikan tujuan pembelajaran       √
                yang akan dikembangkan
       4.       Menuliskan judul materi yang akan      √
                dikembangkan di papan tulis
       5.       Apersepsi                              √
       6.       Motivasi                               √
       II       Kegiatan Inti Pembelajaran
       1.       Beberapa siswa berbicara bahasa        √
                Inggris dengan ungkapan-ungkapan
                sesuai materi melalui bimbingan
                guru
2       Guru memberikan penjelasan atau           √
         penekanan        cara     menggunakan
         ungkapan-ungkapan dalam bahasa
         Inggris sesuai materi
 3.      Guru memberikan penjelasan dan            √
         contoh cara berbicara bahasa Inggris
         dengan menggunakan ungkapan-
         ungkapan
 4.      Membagi lembar kerja siswa (LKS)          √
 5.      Guru memberikan penugasan                 √
 6.      Mengusai kelas                            √
 7.      Melaksanakan pembelajaran sesuai          √
         dengan kompetensi dasar yang ingin
         dicapai
 8.      Melaksanakan pembelajaran secara          √
         rutin
 9.      Menunjukkan penguasaan materi                  √
         pembelajaran
 10.     Mengaitkan          materi      dengan         √
         pengetahuan lainya yang relevan
 11.     Melaksanakan pembelajaran sesuai          √
         dengan alokasi waktu
 12.     Menggunakan media                              √
 13.     Menggunakan metode                        √
 14.     Menumbuhkan partisipasi aktif siswa       √
         dalam pembelajaran
 15.     Menunjukkan          respon     terbuka        √
         terhadap respon siswa
 16.     Menumbuhkan           keceriaan     dan   √
         antusiasme siswa dalam belajar
 17.     Menggunakan bahasa lisan dan              √
         tertulis secara jelas
 18.     Berpenampilan rapi dan bersih             √
 III     Kegiatan Akhir
 1.      Melakukan evaluasi terhadap siswa         √
 2.      Memberi saran dan nasehat                      √
 3.      Menyimpulkan pembelajaran yang                 √
         telah dipelajari
 4.      Menutup pembelajaran                      √
 5.      Mengucapkan salam                         √
                       Total Skor                  23   6

       Berdasarkan data observasi tersebut di atas, dapat

dipersentasikan sebagai berikut :
Skor Perolehan                     23
   Nilai =                     x skala nilai =        x 100 = 79,31
              Skor Maksimal                      29
       Dari hasil nilai di atas, dapat disampaikan bahwa proses

   kegaitan belajar mengajar yang dilakukan guru lebih baik dari

   pertemuan pertama seperti waktu yang digunakan dapat

   teratasi sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya, dengan

   demikian, secara keseluruhan menunjukkan bahwa proses

   belajar mengajar berlangsung secara lancar, kondusif, dna

   tujuan pemebalajaran tercapai

b) Observasi aktivitas siswa dalam KBM

       Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan
   metode Total Physical Response dapat dilihat pada tabel
   berikut:
   Tabel. 4.11 Observasi Aktivitas Siswa dalam KBM Pertemuan
   Pertama (Siklus II)
    No. Indikator atau Aspek yang            Skor
        diamati                          5 4 3 2                 1
    1.  Mendengarkan penjelasan guru    √
    2.  Menjawab pertanyaan guru        √
    3.  Mengajukan pertanyaan              √
    4.  Menanggapi atau mengerjakan        √
        lembar kerja siswa (LKS)
    5.  Aktivitas dalam pembelajaran       √
        berbicara bahasa. Inggris              √
    6.  Disiplin    dalam     mengikuti
        pembelajaran berbicara Bahasa
        Inggris
    7.  Partisipasi aktif siswa dalam      √
        pembelajaran
    8.  Keceriaan dengan antusiasme        √
        siswa dalam
                    Jumlah              10 20 3 -                 -
                   Total skor                 33
Berdasarkan data obsevasi di atas, dapat dipersentsikan

   aktivitas siswa dalam KBM sebagai berikut:

             Skor Perolehan                       33
   Nilai =                      x skala nilai =        x 100 = 82, 5
             Skor Maksimal                        40
       Dari persentasi di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas

   siswa dalam kegiatan belajar mengajar lebih aktif dari

   pertemuan pertama. Hal ini karena pembelajaran dengan

   menggunakan metode Total Physical Respon sudah muali

   dipahami anak, sehingga mudah dilaksanakan kegiatan

   pembelajaran. Walaupun masih ada beberapa aspek yang

   masih belum optimal misalnya waktu menggunakan ungkapan-

   ungkapan memberikan contoh melakukan sesuatu sesuai

   dengan situasi.

       Siswa yang kemampuannya rendah mengalami kesulitan

   dalam menggunakan ungkapan-ungkapan seperti touch your

   head, clap your hand.

c) Hasil Tes Belajar Siswa

   Tabel 4.12 Nilai Rata-rata Hasil Evaluasi Belajar Siswa Kelas
   IV B MI Sullamul Khairiyah Cempaka Siklus II Pertemuan
   Pertama
    No.      Nilai X         Frekuensi        X             Fx
    1.       90-100              -             -             -
    2.        80-90              5            80            400
    3.        70-80             13            70            910
    4.        60-70              7            60            420
    5.        50-60              -             -             -
    6.        40-50              -             -             -
    7.        30-40              -             -             -
8.      20-30           -        -                   -
          9.      10-20           -        -                   -
          10.      0-10           -        -                   -
              Jumlah         N = 25                       ∑Fx = 1730
              Rata-rata                                      69,20
         Rumus Mean data kelompok lain:  ∑Fx
                                      M=     =
                                         N
             1730
         M=         = 69,20
              25
                Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata

         nilai anak dari hasil evaluasi adalah 69,20. Hal ini sedikit

         berada di atas persyaratan kreteria ketuntasan minimal (KKM)

         yang ditetapkan oleh kurikulum pelajaran Bahasa Inggris yaitu

         60,00. Oleh karena itu, penelitian ini masih perlu dilanjutkan

         dengan tindakan kelas berikutnya.

b. Pertemuan Kedua (1 x 35 menit)

   1. Persiapan

           Pada pertemuan Kedua tindakan kelas (siklus II) ini

      dipersiapkan perangkat pembelajaran sebagai berikut:

       a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Bahasa

          Inggris dengan kompetensi Dasar 6.2 Bercakap-cakap untuk

          menyertai tindakan secara berterima yang melibatkan tindak

          tutur: member contoh melakukan sesuatu dan memberi aba-

          aba.

       b) Membuat lembar kerja siswa (LKS)
c) Membuat alat evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa

       dalam menguasai materi

   d) Membuat lembar observasi untuk kegiatan atau aktivitas

       siswa dalam pembelajaran

   e) Membuat lembar observasi untuk mengukur             kegiatan

       pembelajaran guru

2. Kegiatan Belajar Mengajar

   a) Kegiatan awal (5 menit)

      (1) Memberi salam; siswa menjawab salam

      (2) Absensi siswa

      (3) Guru mengadakan apersepsi dan motivasi kepada anak

          didik dengan metode Tanya jawab

      (4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

          dikembangkan

      (5) Guru menuliskan materi yang akan dikembangkan

   b) Kegiatan Inti (25 menit)

      (1) Guru menunjuk beberapa siswa untuk berbicara bahasa

          Inggris dengan menggunakan ungkapan-ungkapan yakni

          memberi contoh melakukan sesuatu dan memberi aba-aba

          seperti touch your head,touch your nose,stand up,sit

          down,raise your hand,fold your hand
(2) Dengan bimbingan guru, murid menggunakan ungkapan-

          ungkapan sesuai materi dengan tindakan fisik dan ucapan

          sesuai perintah guru

      (3) Guru    memberikan      penjelasan   dan   contoh   cara

          menggunakan ungkapan-ungkapan dalam bahasa Inggris

          dengan baik dan benar

      (4) Siswa merespon ucapan guru dengan tindakan dan ucapan

      (5) Membagi lembar kerja siswa (LKS) kepada masing-

          masing siswa

      (6) Guru    menugaskan      siswa   menggunakan   ungkapan-

          ungkapan sesuai materi, siswa lain merespon dengan

          tindakan dan ucapan

   c) Kegiatan akhir (5 menit)

      (1) Guru melakukan evaluasi terhadap siswa

      (2) Memberi saran atau nasehat

      (3) Menyimpulkan pembelajaranyang telah dipelajari

      (4) Menutup pembelajaran

      (5) Mengucapkan salam

3. Hasil Tindakan Kelas

   a) Observasi kegiatan pembelajaran

          Hasil pengamatan atau observasi teman sejawat dalam

      KBM 1 x 35 menit yang sudah direncanakan (instrumen
terlampir) pada pertemuan kedua ini, dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.13 Observasi Kegiatan Pembelajaran Pertemuan

Kedua (Siklus II)

  No.      Indikator / Aspek yang diamati       Ya   Tidak
 I       Pra pembelajaran
 1.      Membuat Rencana Pelaksanaan            √
         Pembelajaran (RPP)
 2.      Memeriksa kesiapan siswa               √
 3.      Menyampaikan tujuan pembelajaran       √
         yang akan dikembangkan
 4.      Menuliskan judul materi yang akan      √
         dikembangkan di papan tulis
 5.      Apersepsi                              √
 6.      Motivasi                               √
 II      Kegiatan Inti Pembelajaran
 1.      Beberapa siswa berbicara bahasa        √
         Inggris dengan ungkapan-ungkapan
         sesuai materi melalui bimbingan
         guru
 2       Guru memberikan penjelasan atau        √
         penekanan      cara    menggunakan
         ungkapan-ungkapan dalam bahasa
         Inggris sesuai materi
 3.      Guru memberikan penjelasan dan         √
         contoh cara berbicara bahasa Inggris
         dengan menggunakan ungkapan-
         ungkapan
 4.      Membagi lembar kerja siswa (LKS)       √
 5.      Guru memberikan penugasan              √
 6.      Mengusai kelas                         √
 7.      Melaksanakan pembelajaran sesuai       √
         dengan kompetensi dasar yang ingin
         dicapai
 8.      Melaksanakan pembelajaran secara       √
         rutin
 9.      Menunjukkan penguasaan materi          √
         pembelajaran
 10.     Mengaitkan        materi     dengan            √
         pengetahuan lainya yang relevan
 11.     Melaksanakan pembelajaran sesuai       √
         dengan alokasi waktu
12.    Menggunakan media                          √
 13.    Menggunakan metode                      √
 14.    Menumbuhkan partisipasi aktif siswa     √
        dalam pembelajaran
 15.    Menunjukkan          respon     terbuka    √
        terhadap respon siswa
 16.    Menumbuhkan           keceriaan     dan √
        antusiasme siswa dalam belajar
 17.    Menggunakan bahasa lisan dan            √
        tertulis secara jelas
 18.    Berpenampilan rapi dan bersih           √
 III    Kegiatan Akhir
 1.     Melakukan evaluasi terhadap siswa       √
 2.     Memberi saran dan nasehat               √
 3.     Menyimpulkan pembelajaran yang             √
        telah dipelajari
 4.     Menutup pembelajaran                    √
 5.     Mengucapkan salam                       √
                      Total Skor                24 5
     Berdasarkan data observasi tersebut di atas, dapat

dipersentasikan sebagai berikut:

             Skor Perolehan                     24
Nilai =                       x skala nilai =        x 100 = 82,75
             Skor Maksimal                      29
       Dari hasil nilai di atas, dapat disimpulkan bahwa proses

kegaitan pembelajaran yang dilakukan guru lebih baik dari

pertemuan pertama seperti waktu yang digunakan dapat

teratasi sesuai yang direncanakan sebelumnya. Dengan

demikian, secara keseluruhan menunjukkan bahwa proses

belajar mengajar berlangsung secara lancar, kondusif, dan

tujuan pembelajaran dapat tercapai.
b) Observasi aktivitas siswa dalam KBM

         Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan

   metode Total Physical Response dapat dilihat pada tabel

   berikut:

   Tabel 4.14 Observasi Aktivitas siswa dalam KBM Pertemuan
   Kedua (Siklus II)
    No. Indikator atau Aspek yang                Skor
        diamati                                  5 4          3    2   1
    1.  Mendengarkan penjelasan guru             √
    2.       Menjawab pertanyaan guru                √
    3.       Mengajukan pertanyaan                        √
    4.       Menanggapi atau mengerjakan                  √
             lembar kerja siswa (LKS)
    5.       Aktivitas dalam pembelajaran                 √
             berbicara bahasa. Inggris
    6.       Disiplin      dalam     mengikuti            √
             pembelajaran berbicara Bahasa
             Inggris
    7.       Partisipasi aktif siswa dalam                √
             pembelajaran
    8.       Keceriaan dengan antusiasme                  √
             siswa dalam
                         Jumlah                  10 24         -   -   -
                        Total skor                            34

         Berdasarkan data obsevasi di atas, dapat dipersentasikan
   aktivitas siswa dalam KBM sebagai berikut:
                Skor Perolehan                       34
   Nilai =                         x skala nilai =        x 100 = 85
                Skor Maksimal                        40
Dari persentase di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas

   siswa dalam kegiatan belajar mengajar lebih aktif dari

   pertemuan pertama. Hal ini karena pembelajaran menggunakan

   metode Total Physical Response sudah mulai dipahami anak,

   sehingga    mudah       dilaksanakan     kegiatan   pembelajaran,

   walaupun beberapa aspek belum optimal misalnya pada waktu

   menggunakan         ungkapan-ungkapan,        memberikan   contoh

   melakukan sesuatu, dan memberi aba-aba, sehingga siswa

   yang kemampuannya rendah mengalami kesulitan untuk

   mengunakan          ungkapan-ungkapan,        memberikan   contoh

   melakukan sesuatum dan memberi aba-aba.

c) Hasil Tes Belajar Siswa

   Tabel 4.16 Nilai Rata-rata Hasil Evaluasi Belajar Siswa Kelas

   IV B MI Sullamul Khairiyah Cempaka Siklus II Pertemuan

   kedua

    No.    Nilai X           Frekuensi      X           Fx
    1.     90-100            -              -           -
    2.     80-90             5              80          400
    3.     70-80             14             70          980
    4.     60-70             6              60          360
    5.     50-60             -              -           -
    6.     40-50             -              -           -
    7.     30-40             -              -           -
    8.     20-30             -              -           -
    9.     10-20             -              -           -
    10.    0-10              -              -           -
           Jumlah            N = 25                     ∑Fx = 1740
           Rata-rata                                    69,60
Rumus Mean data kelompok lain:  ∑Fx
                                   M=     =
                                      N
          1740
      M=       = 69,60
           25
           Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata

      nilai anak dari hasil evaluasi adalah 69,60. Hal ini berarti

      sudah berada lebih tinggi di atas persyaratan kreteria

      ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh kurikulum

      pelajaran Bahasa Inggris yaitu 60,00. Walaupun demikian,

      penelitian ini masih perlu dilanjutkan pada siklus III agar

      mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

4. Refleksi Tindakan Siklus II

       Berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran, observasi

   aktivitas siswa dalam KBM dan observasi hasil belajar siswa pada

   pertemuan    kedua    tindakan   kelas   siklus   II,   maka   dapat

   direfleksikan hal-hal sebagai berikut:

   a) Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode Total

       physical Response dinyatakan cukup efektif, tetapi belum

       mencapai hasil pembelajaran maksimal

   b) Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan metode Total

       physical Response cukup mendukung dan efektif, hal ini dapat

       dilihat pada:

       (1) Hasil tes belajar pada pertemuan pertama (siklus II)

          dengan rata-rata nilai 69,20
(2) Hasil evaluasi belajar siswa pada pertemuan kedua (siklus

                  II) rata-rata nilai 69,60

              (3) Berdasarkan       pertemuan   tersebut,   maka   kegiatan

                  pembelajaran dengan menggunakan metode Total physical

                  Response masih perlu ditingkatkan dan akan dilanjutkan

                  pada siklus III

3. Tindakan Siklus III (Ketiga)

   a. Pertemuan Pertama (1 x 35 menit)

       1. Persiapan

               Pada pertemuan pertama tindakan kelas Siklus III (Ketiga) ini

          dipersiapkan perangkat pembelajaran sebagai berikut:

           a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Bahasa

               Inggris dengan kompetensi Dasar 6.2 Bercakap-cakap untuk

               menyertai tindakan secara berterima yang melibatkan tindak

               tutur: memberi contoh melakukan sesuatu dan memberi aba-

               aba

           b) Membuat lembar kerja siswa (LKS)

           c) Membuat alat evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa

               dalam menguasai materi

           d) Membuat lembar observasi untuk kegiatan atau aktivitas

               siswa dalam pembelajaran

           e) Membuat lembar observasi untuk mengukur kegiatan

               pembelajaran guru
2. Kegiatan Belajar Mengajar

   a) Kegiatan awal (5 menit)

      (1) Memberi salam; siswa menjawab salam

      (2) Absensi

      (3) Guru mengadakan apersepsi dan motivasi kepada anak

          didik dengan metode Tanya jawab

      (4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

          dikembangkan

      (5) Guru menuliskan materi yang akan dikembangkan

   b) Kegiatan Inti (25 menit)

      (1) Guru menunjuk beberapa siswa untuk berbicara bahasa

          Inggris dengan menggunakan ungkapan-ungkapan bahasa

          Inggris seperti touch your head,touch your nose,touch your

          ears,stand up,sit down,raise your hand ,and fold your hand

      (2) Dengan bimbingan guru, murid menggunakan ungkapan-

          ungkapan bahasa Inggris dengan merespon secara tindakan

          fisik dan ucapan sesuai perintah guru

      (3) Guru memberikan penjelasan dan contoh cara berbicara

          bahasa Inggris dengan baik dan benar melalui ungkapan-

          ungkapan sesuai materi

      (4) Siswa merespon yang ucapan guru dengan tindakan fisik

          dan ucapan,saat guru berkata touch your head,semua siswa
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah
Ptk adhariah

More Related Content

What's hot

Penelitian Tindakan kelas by dalilah
Penelitian Tindakan kelas by dalilahPenelitian Tindakan kelas by dalilah
Penelitian Tindakan kelas by dalilah
dalilah77
 
Ptk meningkatkan kemampuan menulis siswa
Ptk meningkatkan kemampuan menulis siswaPtk meningkatkan kemampuan menulis siswa
Ptk meningkatkan kemampuan menulis siswa
Eika Matari
 
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulisUpaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
andri wahyudi
 
Proposal ptk mgmp 2013
Proposal ptk mgmp 2013Proposal ptk mgmp 2013
Proposal ptk mgmp 2013
Hamzah Yuddin
 
Kajian tindakan (hbef4303) (autosaved)
Kajian tindakan (hbef4303) (autosaved)Kajian tindakan (hbef4303) (autosaved)
Kajian tindakan (hbef4303) (autosaved)
Zuraini Mat Zin
 

What's hot (18)

Penelitian Tindakan kelas by dalilah
Penelitian Tindakan kelas by dalilahPenelitian Tindakan kelas by dalilah
Penelitian Tindakan kelas by dalilah
 
Ptk bahasa inggris
Ptk bahasa inggrisPtk bahasa inggris
Ptk bahasa inggris
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Ptk yysn upaya_meningkatkan_penguasaan_k
Ptk yysn upaya_meningkatkan_penguasaan_kPtk yysn upaya_meningkatkan_penguasaan_k
Ptk yysn upaya_meningkatkan_penguasaan_k
 
Ptk meningkatkan kemampuan menulis siswa
Ptk meningkatkan kemampuan menulis siswaPtk meningkatkan kemampuan menulis siswa
Ptk meningkatkan kemampuan menulis siswa
 
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulisUpaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
 
Proposal ptk mgmp 2013
Proposal ptk mgmp 2013Proposal ptk mgmp 2013
Proposal ptk mgmp 2013
 
Teaching indonesian language_using_audio (1)
Teaching indonesian language_using_audio (1)Teaching indonesian language_using_audio (1)
Teaching indonesian language_using_audio (1)
 
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)
 
Contoh ptk bahasa inggris sma
Contoh ptk bahasa inggris smaContoh ptk bahasa inggris sma
Contoh ptk bahasa inggris sma
 
Meningkatkan kemampuan menulis dalam bahasa inggris melalui metode mind mapping
Meningkatkan kemampuan menulis dalam bahasa inggris melalui metode mind mapping Meningkatkan kemampuan menulis dalam bahasa inggris melalui metode mind mapping
Meningkatkan kemampuan menulis dalam bahasa inggris melalui metode mind mapping
 
Laporanptkspeakingsmp13 iisrosdiani
Laporanptkspeakingsmp13 iisrosdianiLaporanptkspeakingsmp13 iisrosdiani
Laporanptkspeakingsmp13 iisrosdiani
 
Kajian tindakan (hbef4303) (autosaved)
Kajian tindakan (hbef4303) (autosaved)Kajian tindakan (hbef4303) (autosaved)
Kajian tindakan (hbef4303) (autosaved)
 
bab i penelitian
bab i penelitianbab i penelitian
bab i penelitian
 
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
 
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MURID-MURID DISLEKSIA TAHUN 4 DI SEKOL...
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MURID-MURID DISLEKSIA TAHUN 4 DI SEKOL...PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MURID-MURID DISLEKSIA TAHUN 4 DI SEKOL...
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MURID-MURID DISLEKSIA TAHUN 4 DI SEKOL...
 
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
 
Contoh proposal
Contoh proposalContoh proposal
Contoh proposal
 

Viewers also liked

Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan KelasPenelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas
FURQON
 
Skripsi shohibul ibad 072211030
Skripsi shohibul ibad 072211030Skripsi shohibul ibad 072211030
Skripsi shohibul ibad 072211030
kipanji
 
proposal ptk qur'an hadist
proposal ptk qur'an hadistproposal ptk qur'an hadist
proposal ptk qur'an hadist
WIDIYAH02ASTUTIK
 
Observation sheet for teachers
Observation sheet for teachersObservation sheet for teachers
Observation sheet for teachers
Jacqueline Blanco
 
Soal Ulangan harian bing sem 1 kls 1 kur 2013 ( smp )
 Soal Ulangan harian bing sem 1 kls 1 kur 2013 ( smp ) Soal Ulangan harian bing sem 1 kls 1 kur 2013 ( smp )
Soal Ulangan harian bing sem 1 kls 1 kur 2013 ( smp )
rahmawati sudarso
 
Naskah soal-uts-kelas-7-bahasa-inggris
Naskah soal-uts-kelas-7-bahasa-inggrisNaskah soal-uts-kelas-7-bahasa-inggris
Naskah soal-uts-kelas-7-bahasa-inggris
Maulana Agus
 
Modul Bahasa Inggris Kelas VII Semester 2
Modul Bahasa Inggris Kelas VII Semester 2Modul Bahasa Inggris Kelas VII Semester 2
Modul Bahasa Inggris Kelas VII Semester 2
Sasmirido Doni
 

Viewers also liked (20)

Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan KelasPenelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas
 
139811108201010171
139811108201010171139811108201010171
139811108201010171
 
Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan KelasPenelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas
 
Penelitian eksperimen
Penelitian eksperimenPenelitian eksperimen
Penelitian eksperimen
 
Skripsi shohibul ibad 072211030
Skripsi shohibul ibad 072211030Skripsi shohibul ibad 072211030
Skripsi shohibul ibad 072211030
 
proposal ptk qur'an hadist
proposal ptk qur'an hadistproposal ptk qur'an hadist
proposal ptk qur'an hadist
 
Soal bahasa inggris 7 smt 1 2010
Soal bahasa inggris 7 smt 1 2010Soal bahasa inggris 7 smt 1 2010
Soal bahasa inggris 7 smt 1 2010
 
Observation sheet for teachers
Observation sheet for teachersObservation sheet for teachers
Observation sheet for teachers
 
Rpp kelas 7 smt 2
Rpp kelas 7 smt 2Rpp kelas 7 smt 2
Rpp kelas 7 smt 2
 
Soal Ulangan harian bing sem 1 kls 1 kur 2013 ( smp )
 Soal Ulangan harian bing sem 1 kls 1 kur 2013 ( smp ) Soal Ulangan harian bing sem 1 kls 1 kur 2013 ( smp )
Soal Ulangan harian bing sem 1 kls 1 kur 2013 ( smp )
 
44900634 soal-bahasa-inggris-kelas-7
44900634 soal-bahasa-inggris-kelas-744900634 soal-bahasa-inggris-kelas-7
44900634 soal-bahasa-inggris-kelas-7
 
1 lembar-observasi-ptk
1 lembar-observasi-ptk1 lembar-observasi-ptk
1 lembar-observasi-ptk
 
Penulisan skripsi s1 manajemen uii
Penulisan skripsi s1 manajemen uiiPenulisan skripsi s1 manajemen uii
Penulisan skripsi s1 manajemen uii
 
SKRIPSI Manajemen Pendidikan UNG
SKRIPSI Manajemen Pendidikan UNGSKRIPSI Manajemen Pendidikan UNG
SKRIPSI Manajemen Pendidikan UNG
 
Contoh proposal skripsi bahasa inggris
Contoh proposal skripsi bahasa inggrisContoh proposal skripsi bahasa inggris
Contoh proposal skripsi bahasa inggris
 
Naskah soal-uts-kelas-7-bahasa-inggris
Naskah soal-uts-kelas-7-bahasa-inggrisNaskah soal-uts-kelas-7-bahasa-inggris
Naskah soal-uts-kelas-7-bahasa-inggris
 
soal mid bahasa inggris kelas 7 K13
soal mid bahasa inggris kelas 7 K13soal mid bahasa inggris kelas 7 K13
soal mid bahasa inggris kelas 7 K13
 
Teaching demonstration evaluation form
Teaching demonstration evaluation formTeaching demonstration evaluation form
Teaching demonstration evaluation form
 
Soal ujian bahasa inggris semester 1 2012 2013 (7 smp)
Soal ujian bahasa inggris semester 1 2012 2013 (7 smp)Soal ujian bahasa inggris semester 1 2012 2013 (7 smp)
Soal ujian bahasa inggris semester 1 2012 2013 (7 smp)
 
Modul Bahasa Inggris Kelas VII Semester 2
Modul Bahasa Inggris Kelas VII Semester 2Modul Bahasa Inggris Kelas VII Semester 2
Modul Bahasa Inggris Kelas VII Semester 2
 

Similar to Ptk adhariah

PENERAPAN PEMBELAJARAN AL-QAWAID AL-ARABIYAH.pdf
PENERAPAN PEMBELAJARAN AL-QAWAID AL-ARABIYAH.pdfPENERAPAN PEMBELAJARAN AL-QAWAID AL-ARABIYAH.pdf
PENERAPAN PEMBELAJARAN AL-QAWAID AL-ARABIYAH.pdf
AnonymousLE0t4sAU
 
PENERAPAN PEMBELAJARAN AL-QAWAID AL-ARABIYAH.pdf
PENERAPAN PEMBELAJARAN AL-QAWAID AL-ARABIYAH.pdfPENERAPAN PEMBELAJARAN AL-QAWAID AL-ARABIYAH.pdf
PENERAPAN PEMBELAJARAN AL-QAWAID AL-ARABIYAH.pdf
AnonymousLE0t4sAU
 
ptk bahasainggrissmp
ptk bahasainggrissmpptk bahasainggrissmp
ptk bahasainggrissmp
Iwan Baits
 
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah
Penerapan model pembelajaran berbasis masalahPenerapan model pembelajaran berbasis masalah
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah
miftahasan
 

Similar to Ptk adhariah (20)

Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
LAPORAN HASIL KEGIATAN PPL
LAPORAN HASIL KEGIATAN PPLLAPORAN HASIL KEGIATAN PPL
LAPORAN HASIL KEGIATAN PPL
 
Pkp ipa
Pkp ipaPkp ipa
Pkp ipa
 
PENERAPAN PEMBELAJARAN AL-QAWAID AL-ARABIYAH.pdf
PENERAPAN PEMBELAJARAN AL-QAWAID AL-ARABIYAH.pdfPENERAPAN PEMBELAJARAN AL-QAWAID AL-ARABIYAH.pdf
PENERAPAN PEMBELAJARAN AL-QAWAID AL-ARABIYAH.pdf
 
PENERAPAN PEMBELAJARAN AL-QAWAID AL-ARABIYAH.pdf
PENERAPAN PEMBELAJARAN AL-QAWAID AL-ARABIYAH.pdfPENERAPAN PEMBELAJARAN AL-QAWAID AL-ARABIYAH.pdf
PENERAPAN PEMBELAJARAN AL-QAWAID AL-ARABIYAH.pdf
 
jurnal usulan yohanes ehe lowetan
 jurnal usulan yohanes ehe lowetan jurnal usulan yohanes ehe lowetan
jurnal usulan yohanes ehe lowetan
 
Peningkatan kemampuan menentukan sinonim dan antonim ( pdf )
Peningkatan kemampuan menentukan sinonim dan antonim ( pdf )Peningkatan kemampuan menentukan sinonim dan antonim ( pdf )
Peningkatan kemampuan menentukan sinonim dan antonim ( pdf )
 
Edit bab i
Edit bab iEdit bab i
Edit bab i
 
Proposal kajian tindakan adam
Proposal kajian tindakan adamProposal kajian tindakan adam
Proposal kajian tindakan adam
 
ptk bahasainggrissmp
ptk bahasainggrissmpptk bahasainggrissmp
ptk bahasainggrissmp
 
Karya ilmiah1
Karya ilmiah1Karya ilmiah1
Karya ilmiah1
 
Laporan PPL PGMI FTK UINSA
Laporan PPL PGMI FTK UINSALaporan PPL PGMI FTK UINSA
Laporan PPL PGMI FTK UINSA
 
Lampiran ut
Lampiran utLampiran ut
Lampiran ut
 
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah
Penerapan model pembelajaran berbasis masalahPenerapan model pembelajaran berbasis masalah
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah
 
pbl 2.pdf
pbl 2.pdfpbl 2.pdf
pbl 2.pdf
 
Sistem pembelajaran tahfidz dian firmansyah-
Sistem pembelajaran tahfidz  dian firmansyah-Sistem pembelajaran tahfidz  dian firmansyah-
Sistem pembelajaran tahfidz dian firmansyah-
 
Academic Research: The Use of Children's Songs in Helping to Master the Engli...
Academic Research: The Use of Children's Songs in Helping to Master the Engli...Academic Research: The Use of Children's Songs in Helping to Master the Engli...
Academic Research: The Use of Children's Songs in Helping to Master the Engli...
 
Strategi belajar bahasa inggris berdasarkan studi kasus
Strategi belajar bahasa inggris berdasarkan studi kasusStrategi belajar bahasa inggris berdasarkan studi kasus
Strategi belajar bahasa inggris berdasarkan studi kasus
 
LAPORAN PPL 2
LAPORAN PPL 2 LAPORAN PPL 2
LAPORAN PPL 2
 
Teaching indonesian language using audio
Teaching indonesian language using audioTeaching indonesian language using audio
Teaching indonesian language using audio
 

More from Muhammad Ropia (11)

Siti aminah
Siti aminahSiti aminah
Siti aminah
 
Bab iii sip dah
Bab iii sip dahBab iii sip dah
Bab iii sip dah
 
Bab iii bu mus created me
Bab iii bu mus created meBab iii bu mus created me
Bab iii bu mus created me
 
Bab ii editan me
Bab ii editan meBab ii editan me
Bab ii editan me
 
Bab i (ok) print
Bab  i (ok) printBab  i (ok) print
Bab i (ok) print
 
Makalah ainah
Makalah ainahMakalah ainah
Makalah ainah
 
Rpp program latihah sepak bola ssb putra intan 2012
Rpp program latihah sepak bola ssb putra intan 2012Rpp program latihah sepak bola ssb putra intan 2012
Rpp program latihah sepak bola ssb putra intan 2012
 
Program bulanan ba
Program bulanan baProgram bulanan ba
Program bulanan ba
 
Munaqasah laila rahmah
Munaqasah laila rahmahMunaqasah laila rahmah
Munaqasah laila rahmah
 
KOMPETENSI
KOMPETENSIKOMPETENSI
KOMPETENSI
 
KTI perbandingan
KTI perbandinganKTI perbandingan
KTI perbandingan
 

Ptk adhariah

  • 1. MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) METHOD SISWA KELAS IV B MI SULLAMUL KHAIRIYAH CEMPAKA KOTA BANJARBARU Oleh ADHARIAH NIM. 0701248556 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI FAKULTAS TARBIYAH BANJARMASIN 2011 M / 1432 H
  • 2. MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) METHOD SISWA KELAS IV B MI SULLAMUL KHAIRIYAH CEMPAKA KOTA BANJARBARU SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Dalam Pendidikan Islam Oleh: ADHARIAH NIM. 0701248556 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI FAKULTAS TARBIYAH BANJARMASIN 2011 M / 1432 H
  • 3. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Adhariah NIM : 0701248556 Jurusan : Pendidikan Bahasa Inggris Kualifikasi Fakultas Tarbiyah Mahasiswa : Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Jika kemudian hari terbukti ia merupakan duplikat, plagiat atau dibuat oleh orang lain secara keseluruhan atau sebgaian besar, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum. Banjarmasin, Juli 2011 Yang memmbuat Pernyataan Adhariah NIM. 0701248556 PERSETUJUAN PTK yang berjudul : Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Menggunakan
  • 4. Total Physical Response (TPR) Siswa Kelas IV B MI Sullamul Khairiyah Cempaka Kota Banjarbaru Ditulis Oleh : Adhariah NIM : 0701248556 Program : Pendidikan Bahasa Inggris Kualifikasi Fakultas Tarbiyah Setelah diteliti dan diadakan perbaikan seperlunya, saya dapat menyetujui untuk diajukan sebagai bahan penilaian pada program Pendidikan Bahasa Inggris Kualifikasi Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin. Banjarmasin, Juli 2011 Pembimbing I Pembimbing II Drs.H.Ahdi Makmur, M.Ag, Ph.D. Dra.Hj. Wardah Hayati, MA NIP. 19540121 198203 1 003 NIP. 19670507 199403 2003 Mengetahui Ketua Pengelola Program Kualifikasi Guru RA/Madrasah Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin Dra.Hj. Mudhiah, M.Ag NIP. 19651030 199103 2 005
  • 5. ABSTRAK Adhariah. 2011. Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Menggunakan Total Physical Response (TPR) Siswa kelas IV B MI Sullamul Khairiyah Cempaka Kota Banjarbaru, Skripsi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Tarbiyah. Pembimbing: (I) Drs.H.Ahdi Makmur, M.Ag, Ph.D. (II) Dra.Hj. Wardah Hayati, MA Penelitian ini dilatarbelakangi oleh data awal yang menunjukkan minimnya pembelajaran bahasa Inggris khususnya pada keterampilan berbicara hal ini didorong oleh guru yang kurang tepat dalam mengggunakan metode kepada siswa dalam proses pembelajaran, sehingga mengakibatkan kemampuan berbicara siswa dalam bahasa Inggris rendah. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam bahasa Inggris menggunakan metode Total Physical Response (TPR) Pembahasan penelitian ini adalah bertujuan untuk menjawab pertanyaan: Apakah metode Total Physical Response (TPR) dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris? Dalam rangka mencapai tujuan penelitian ini penulis menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang bertempat di Madrasah Ibtidaiyah Sullamul Khairiyah Cempaka Kota Banjarbaru dengan subyek penelitian yang terdiri dari 25 siswa dengan komposisi 10 orang laki-laki dan 15 orang perempuan dan guru sebagai peneliti. Penelitian ini dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2010/2011 dan dilaksanakan sebanyak tiga siklus untuk melihat peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti mata pelajaran Bahasa Inggris melalui Metode Total Physical Response (TPR) Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kemajuan dalam penguasaan bahasa Inggris selama kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan Metode Total Physical Response (TPR) Hal ini dibuktikan dari hasil siklus I yang dilakukan dua kali pertemuan dan satu kali refleksi telah terdapat kemajuan, ini terlihat dari hasil evaluasi yang dilaksanakan siklus I rata-rata nilai pada pertemuan pertama yaitu 67,5 dan pertemuan kedua 68,80 (rata-rata nilai siklus I 68,15). Kemudian meningkat pada siklus II, pertemuan pertama yaitu 69,20 dan pertemuan kedua 69,60 (rata-rata nilai siklus II 69,40). Kemudian meningkat lagi pada siklus III, pertemuan pertama yaitu 70,0 dan pertemuan kedua 71,60 (rata- rata nilai siklus III 70,8). Sejalan dengan hasilnya, penulis menyarankan bahwa Metode Total Physical Response (TPR) mampu meningkatkan prestasi dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa Inggris. Namun guru harus memilih metode yang sesuai yang berhubungan dengan materi yang mereka akan ajarkan.
  • 6. ABSTRACT Adhariah. 2011. Improve English Speaking Ability Using Total Physical Response (TPR) Students in Grades IV B MI Sullamul Khairiyah Cempaka Banjarbaru City, Thesis English Education, Faculty Tarbiyah. Supervisor: (I) Drs.H.Ahdi Makmur, M. Ag, Ph.D. (II) Dra.Hj. Wardah Hayati,, MA The research was motivated by preliminary data showing the lack of English language learning in particular on speaking skills this is driven by teachers who use traditional methods are less appropriate to the students in the learning process, resulting in the ability of students in English speaking low. Therefore it is necessary for an attempt to improve students' ability to speak in English using the method Total Physical Response (TPR). Discussion This study is aimed to answer the question: Is the method Total Physical Response (TPR) can improve students' speaking skills in English class? In order to achieve the objectives of this study the authors use the method of Classroom Action Research (PTK), which is housed in the Madrasah Ibtidaiyah Sullamul Khairiyah Cempaka Banjarbaru City to study subjects that consisted of 25 students with a composition of 10 men and 15 women and teachers as researchers. The research was conducted in the second semester of the school year 2010/2011 and implemented in three cycles to see increased student learning outcomes and activities in the following subjects English Language through Total Physical Response method (TPR) The results showed that students' progress in mastering the English language for teaching and learning activities by using the method Total Physical Response (TPR) It is evident from the results of the cycle I conducted two meetings and one-time reflection there has been progress, is evident from the results of evaluations carried out I cycle the average value of 67.5 at the first meeting and second meeting of 68.80 (the average value of the cycle I 68.15). Then increased in cycle II, the first meeting of the 69.20 and 69.60 the second meeting (the average value of cycle II 69.40). Then increased again in the third cycle, the first meeting which is 70.0 and the second meeting of 71.60 (the average value of 70.8 cycles III). In line with the results, the authors suggest that the method Total Physical Response (TPR) to increase student achievement and interest in participating in learning English. However, teachers should choose the appropriate method of dealing with the material they will teach.
  • 7. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allh SWT yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan PTK ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan tercinta Nabi Muhammad SAW, seluruh keluarga, sahabat, kerabat, dan para pengikut beliau hingga akhir zaman. Untuk memenuhi sebagian dari tugas-tugas dan syarat-syarat untuk mencapai gelar sarjana Pendidikan Islam pada Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin, maka disusunlah sebuah skripsi yang berjudul : “Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Menggunakan Total Physical Response (TPR) Siswa IV B MI Sullamul Khairiyah Cempaka Kota Banjarbaru”. Penyusunan skripsi yang bertujuan untuk menyelesaikan studi pada Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari ini dalam proses penulisannya tidak terlepas dari segala bantuan berbagai pihak, baik bantuan berupa ilmu pengetahuan, bimbingan, dorongan dan lain-lain. Oleh karena itu, penulis merasa berkewajiban untuk mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya terutama kepada yang terhormat : 1. Bapak Prof. Dr. H. Syaifuddin Sabda, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin yang telah berkenaan memberikan persetujuan terhadap judul skripsi ini untuk dimunaqasahkan. 2. Ibu Dra. Hj. Mudhiah, M. Ag. selaku Ketua Program Kualifikasi Guru Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin yang telah berkenaan memberikan persetujuan terhadap judul skripsi ini untuk dimunaqasahkan. 3. Bapak Drs. H. Ahdi Makmur, M.Ag. Ph.D. selaku pembimbing I dan Ibu Dra. Hj. Wardah Hayati, MA selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
  • 8. 4. Semua dosen, asisten dosen, karyawan dan karyawati Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin yang telah banyak memberikan berbagai bekal ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis. 5. Teman sejawat/kolaborator dan siswa-siswi MI Sullamul Khairiyah memeberikan informasi dan membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan PTK ini. 6. Kepala Sekolah, beserta staf dan dewan guru MI Sullamul Khairiyah cempaka Banjarbaru, yang memberikan izin serta dukungan, sehingga penelitian berjalan lancar 7. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, dan penulis berdoa semoga semua pihak yang telah dilakukan mendapat ganjaran yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan PTK ini masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan yang disebabkan kedangkalan dan keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun agar penulis dapat memperbaiki serta menerapkan pada masa-masa akan dating. Semoga PTK ini berguna bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, atas perhatian dan dukungannya kami ucapkan terima kasih. Banjarmasin, Juli 2011 Penulis
  • 9. DAPTAR ISI halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................ i HALAMAN SAMPUL ............................................................................. ii KEASLIAN TULISAN ............................................................................ iii TANDA PERSETUJUAN ........................................................................ iv ABSTRACT .............................................................................................. v KATA PENGANTAR .............................................................................. vii DAPTAR ISI ............................................................................................. ix BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ......................................................... 3 C. Perumusan Masalah ......................................................... 3 D. Hipotesis Tindakan........................................................... 4 E. Tujuan PTK ...................................................................... 4 F. Manfaat PTK .................................................................... 5 G. Materi yang diajarkan dalam PTK ................................... 5 BAB II : KAJIAN TEORI A. Pengertian Bahasa ............................................................ 6 B. Pengertian Bahasa Inggris, dan Pembelajaran Bahasa ..... 6 C. Pengertian Berbicara ........................................................ 7 D. Metode-metode Pembelajaran .......................................... 8 E. Metode TPR dalam Keterampilan Berbicara ................... 18 F. Bentuk-bentuk Aktivitas Dalam Penerapan Metode TPR 20
  • 10. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penenlitian ........................................................... 21 B. Persiapan PTK.................................................................. 21 C. Subyek Penenelitian ......................................................... 22 D. Sumber Data ..................................................................... 22 E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ................................ 23 F. Indikator Kenerja ............................................................. 24 G. Analisis Data .................................................................... 24 H. Prosedur Penelitian........................................................... 25 I. Personalia Peneliti ............................................................ 28 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian ............................................. 29 B. Hasil Penenlitian .............................................................. 29 C. Pembahasan ...................................................................... 73 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................... 77 B. Saran ................................................................................. 78 DAPTAR PUSTAKA HALAMAN TERJEMAH
  • 11. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era sekarang ini, dunia pendidikan telah berkembang dengan pesat. Hal itu jelas terlihat dengan adanya kurikulum muatan lokal bahasa Inggris di Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI). Dengan demikian, pembelajaran bahasa Inggris yang merupakan bahasa Internasional dan sangat berpengaruh dalam dunia Internasional menjadi penting. Dalam pembelajaran bahasa Inggris, ada empat skill atau keterampilan berbahasa yang diajarkan dan dipelajari, yaitu: mendengarkan (Listening), berbicara (Speaking), membaca (Reading), dan menulis (Writing).1 Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan dalam rangka mencapai tujuan. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang berkualiatas melalui kegiatan belajar mengajar baik di sekolah maupun di masyarakat. Oleh karena itu, kebahagian dan keselamatan hidup tidak akan ada kecuali dengan pendidikan atau ilmu pengetahuan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadillah ayat 11: Berdasarkan uraian di atas, ilmu pengetahuan dapat mengangkat derajat hidup manusia. Semua orang punya keinginan agar pekerjaan yang ia lakukan 1 Doddy Rusmono. Bahasa Inggris, (Jakarta:Direktorat Jendral Pendidikan Islam, 2009). h.1.
  • 12. bisa mendatangkan kepuasan. Karena itu, ia biasanya berusaha selalu optimal, termasuk guru dalam mengajar. Dalam proses pembelajaran, tidak terkecuali pembelajaran bahasa Inggris guru harus mampu menguasai materi pelajaran yang ia berikan. Berdasarkan pengalaman penulis di kelas IV B pada semester I di pembelajaran bahasa Inggris khususnya pada keterampilan berbicara sangat rendah. Siswa belum terampil mengucapkan atau berbicara dalam bahasa Inggris, juga dalam pengucapan kosa kata dalam bahasa Inggris. Untuk itu, perlu dicari terobosan oleh guru agar kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa meningkat. Salah satu caranya adalah melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Mutu pembelajaran juga bergantung pada pemilihan metode atau strategi yang tepat bagi tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu perlu dikembangkan profesionalitas guru agar metode dalam proses pembelajaran menjadi kaya akan inovasi dan variasi. Beberapa kelemahan pembelajaran bahasa Inggris disekolah khususnya dalam keterampilan berbicara, mungkin juga disebabkan kurang bervariasinya strategi yang digunakan guru atau bahkan guru belum menemukan metode yang tepat dalam pembelajaran bahasa Inggris. Guru lebih banyak mendominasi kelas sementara siswa sebagai peserta didik mengalami kesulitan dalam berbicara bahasa Inggris. Keadaaan ini mengakibatkan rendahnya keterampilan berbicara siswa dalam bahasa Inggris.
  • 13. Dari masalah tersebut di atas, perlu adanya metode pembelajaran yang tepat agar siswa mendapat kemudahan dan merasa senang dalam belajar berbicara bahasa Inggris. Rasa senang dalam belajar adalah salah satu kunci keberhasilan dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Di antara cara yang cukup efektif adalah melalui penggunaan metode Total Physical Response (TPR). Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian untuk membuktikan bahwa penggunaan metode TPR dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam bahasa Inggris. B. Identifikasi Masalah Memperhatikan situasi di atas, kondisi yang ada saat ini adalah: 1. Belum ditemukannya metode yang tepat dalam pembelajaran keterampilan berbahasa Inggris. 2. Kurangnya interaksi guru dan siswa. 3. Rendahnya keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris. C. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: 1. Apakah metode Total Physical Response (TPR) dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris ?
  • 14. 2. Bagaimana aktivitas siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris dengan diterapkannya metode Total Physical Response (TPR) D. Hipotesis Tindakan Metode pemecahan masalah yang akan digunakan dalam penelitian Tindakan Kelas ini adalah metode Total Physical Response (TPR), yaitu suatu pembelajaran bahasa yang disusun berdasarkan koordinasi perintah (command), ucapan (speech), dan gerak (action), serta berusaha mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik (motor).2 Siswa dalam TPR mempunyai peranan utama sebagai pendengar dan pelaku. Dengan metode pembelajaran ini, diharapkan kemampuan berbicara dan aktivitas siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris semakin meningkat. E. Tujuan PTK Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris 2. Dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris F. Manfaat PTK 1. Bagi sekolah 2 Richards, Jack C, Approaches Methods language Teaching,(2001) http:// www. Amazon.com .diakses pada 10 Januari 2011
  • 15. Dapat memperbaiki kualitas sekolah 2. Bagi Siswa Dapat meningkatkan kemampuan berbicara 3. Bagi Guru Ditemukannya metode yang tepat dalam pembelajaran Bahasa Inggris. G. Materi yang diajarkan dalam PTK ini adalah: Materi yang diajarkan dalam PTK ini adalah Body and Face,dengan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai yakni : 1. Bercakap-cakap untuk menyertai tindakan secara berterima yang melibatkan tindakan tutur: memberi contoh melakukan sesuatu dan memberi aba-aba BAB II KAJIAN TEORI
  • 16. A. Pengertian Bahasa Bahasa adalah keterampilan khusus yang komplek, berkembang dalam diri anak-anak secara spontan, tanpa usaha sadar atau instruksi formal, dipakai tanpa memahami logika yang mendasarinya, secara kualitatif sama dalam diri setiap orang, dan berbeda dari kecakapan–kecakapan lain yang sifatnya lebih umum dalam hal memproses informasi atau perilaku.3 Gambaran di atas menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Bahasa itu sistematis 2. Bahasa itu seperangkap symbol manasuka 3. Simbol-simbol itu utamanya adalah vokal, tetapi bisa juga visual 4. Simbol mengkonvensionalkan makna yang dirujuk 5. Bahasa dipakai untuk berkomunikasi 6. Bahasa beroperasi dalam sebuah komunitas atau budaya wicara 7. Bahasa dikuasai oleh semua orang dalam cara yang sama; bahasa dan pembelajaran bahasa sama-sama mempunyai karakteristik universal.4 B. Pengertian Bahasa Inggris dan Pembelajaran Bahasa Bahasa inggris adalah salah satu bahasa internasional yang digunakan dalam bahasa pergaulan, perdagangan dan juga pendidikan, sehingga memiliki peranan yang sangat strategis dalam menghantarkan seseorang kepada kesuksesan. Selain itu, bahasa Inggris adalah salah satu mata pelajaran muatan lokal dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah Dasar (SD) atau Madrsah Ibtidaiyah (MI). Douglas Brown dalam bukunya “Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa”, menyebutkan bahwa pembelajaran bahasa adalah penguasaan atau pemerolehan pengetahuan tentang subyek atau sebuah keterampilan dengan belajar, pengalaman, atau instruksi. Sedangkan pengajaran didefinisikan sebagai “menunjukkan atau membantu seseorang mempelajari cara 3 Douglas Brown. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa, (Jakarta: Kedutaan Besar Amerika Serikat, 2008). h.6. 4 Ibid
  • 17. melakukan sesuatu, memberi instruksi, memandu dalam pengkajian sesuatu, menyiapkan pengetahuan, menjadikan tahu atau paham”5 Dengan demikian, pembelajaran bahasa Inggris berarti penguasaan atau pemerolehan pengetahuan tentang bahasa Inggris dengan belajar atuapun pengalaman. C. Pengertian Berbicara Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekpresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.6 Berbicara adalah suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak.7 Berbicara adalah proses individu berkomunikasi dengan lingkungan masyarakat untuk menyatakan diri sebagai anggota masyarakat. Berbicara adalah ekspresi kreatif yang dapat memanifestasikan kepribadiannya yang tidak sekedar alat mengkomunikasikan ide belaka, tetapi juga alat utama untuk menciptakan dan memformulasikan ide baru. Berbicara adalah tingkah laku yang dipelajari di Iingkungan keluarga, tetangga, dan lingkungan lainnya disekitar tempatnya hidup sebelum masuk sekolah.8 5 Ibid 6 Rangkasiwi, pengertian-berbicara,(2008) http://makalahdanskripsi.blogspot.com/ diakses pada 10 Januari 2011 7 Ibid 8 Ibid
  • 18. Dengan demikian, berbicara berarti kemampuan individu berkomunikasi, dengan masyarakat sehingga dapat menyatakan atau menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. D. Metode-Metode Pembelajaran Ada beberapa macam metode yang biasa digunakan seorang guru atau instruktur dalam meningkatkan kemampuan belajar peserta didiknya seperti metode diskusi, ceramah, dan inquiry. Metode pembelajaran adalah suatu ilmu yang membicarakan tentang cara-cara menyampaikan bahan pelajaran sehingga dikuasai oleh peserta didik, atau ilmu tentang guru mengajar dan murid belajar. Dalam pembelajaran bahasa Inggris terdapat beberapa metode mengajar (teaching methods), yaitu sebagai berikut : 1. Grammar Translation Method (GTM) Pada metode Grammar (the Grammar Method) siswa mempelajari kaidah-kaidah gramatika bersama-sama dengan daftar atau kelompok- kelompok kosakata. Kata-kata tersebut kemudian dijadikan frase atau kalimat berdasarkan kaidah yang telah dipelajari. Pada metode ini penguasaan kaidah-kaidah lebih diutamakan daripada penerapannya. Ketrampilan lisan, seperti pelafalan, tidak dilakukan. Metode ini mudah penerapannya karena guru tidak harus fasih berbicara bahasa yang harus dipelajari, sedangkan evaluasi dan pengawasannya juga tidak sulit.
  • 19. Metode Translation (the Translation Method) berisi kegiatan- kegiatan penerjemahan teks yang dilakukan dari hal mudah ke hal yang sulit, pertama dari bahasa sasaran ke bahasa ibu dan sebaliknya. Penerjemahan teks dilakukan dengan cara penerjemahan kata per kata maupun gagasan pergagasan termasuk ungkapan-ungkapan idiomatik.9 Perpaduan dua metode tersebut di atas melahirkan metode Grammar-Translation (the Grammar Translation Method atau GTM) yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Pengajaran dimulai dengan pemberian kaidah-kaidah gramatika dan mengacu pada kerangka gramatika formal. Kosakata yang diajarkan bergantung pada teks yang dipilih sehingga tidak ada kesinambungan antara kelompok atau daftar kosakata yang satu dengan yang lainnya. Penghafalan dan penerjemahan merupakan ciri kegiatan yang menonjol, yaitu menghafal dan menerjemahkan kosakata dan kaidah gramatika. Pelafalan tidak diajarkan atau sangat dibatasi hanya pada beberapa aspek saja. Lebih menekankan pada ketrampilan membaca dan menulis daripada menyimak dan berbicara. Dari uraian di atas, GTM dapat didefinisikan sebagai metode pengajaran bahasa melalui analisis kaidah-kaidah bahasa secara rinci dan 9 Luluvikar,Model-model Pembelajaran Bahasa Inggris, (article on Nopember),(2010), Luluvikar wordpress.com. 2010/11/10…diakses pada 10 Januari 2011
  • 20. diikuti dengan penerapan pengetahuan tentang kaidah-kaidah tersebut untuk tujuan penerjemahan kalimat-kalimat dan teks-teks, baik dari bahasa sasaran ke bahasa ibu atau sebaliknya. 1.1. Ciri-ciri GTM: a. menekankan ketepatan; siswa diharapkan dapat mencapai standar yang tinggi dalam penerjamahan. b. meruntutkan butir atau kaidah-kaidah gramatika bahasa sasaran dengan ketat dalam silabus. c. menggunakan bahasa ibu pelajar sebagai medium instruksi 2.1. Teknik-teknik dalam Grammar Translation Method: Translation of a literary passage Reading comprehension questions Antonyms/Synonyms Cognates Deductive application of rule Fill-in-the-blanks Memorization Use words in sentences Composition 2. Direct Method (DM) Pengajaran langsung merupakan revisi dari Grammar Translation Method karena metode ini dianggap tidak dapat membuat siswa dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing yang sedang dipelajari. Dalam proses pembelajaran, penerjemahan dilarang digunakan. Proses pembelajaran dengan DM, guru menyuruh siswa untuk membaca nyaring. Kemudian, guru memberi pertanyaan dalam bahasa yang sedang dipelajari. Selama proses pembelajaran berlangsung, realia seperti peta atau benda yang sesungguhnya bisa dipergunakan. Guru bisa menggambar atau mendemonstrasikan.10 2.1 Teknik-teknik dalam Direct Method: Reading aloud Question and answer exercise 10 Ibid
  • 21. Getting students to self-correct Conversation practice Fill-in-the-blanks Dictation Map drawing Paragraph writing 3. The Audio-Lingual Method (ALM) Istilah audio-lingualisme pertama-tama dikemukakan oleh Prof. Nelson Brooks pada tahun 1964. Metode ini menyatakan diri sebagai metode yang paling efektif dan efisien dalam pembelajaran bahasa asing dan mengklaim sebagai metode yang telah mengubah pengajaran bahasa dari hanya sebuah kiat ke sebuah ilmu. Audio-Lingual Method (ALM) merupakan hasil kombinasi pandangan dan prinsip-prinsip Linguistik Struktural, Analisis Kontrastif, pendekatan Aural-Oral, dan psikologi Behavioristik. Dasar pemikiran ALM mengenai bahasa, pengajaran, dan pembelajaran bahasa adalah sebagai berikut: Bahasa adalah lisan, bukan tulisan Bahasa adalah seperangkat kebiasaan Ajarkan bahasa dan bukan tentang bahasa Bahasa adalah seperti yang diucapkan oleh penutur asli Bahasa satu dengan yang lainnya itu berbeda Richards & Rodgers menambahkan beberapa prinsip pembelajaran yang telah menjadi dasar psikologi audio-lingualisme dan penerapannya sebagai berikut: Pembelajaran bahasa asing pada dasarnya adalah suatu proses pembentukan kebiasaan yang mekanistik.
  • 22. Ketrampilan berbahasa dipelajari lebih efektif jika aspek-aspek yang harus dipelajari pada bahasa sasaran disajikan dalam bentuk lisan sebelum dilihat dalam bentuk tulis. Bentuk-bentuk analogi memberikan dasar yang lebih baik bagi pembelajar bahasa daripada bentuk analisis, generalisasi, dan pembedaan-pembedaan lebih baik daripada penjelasan tentang kaidah- kaidah. Makna kata-kata yang dimiliki oleh penutur asli dapat dipelajari hanya dalam konteks bahasa dan kebudayaan dan tidak berdiri sendiri.11 Richards & Rogers juga mengatakan bahwa ketrampilan bahasa diajarkan dengan urutan: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Bentuk kegiatan pengajaran dan pembelajaran ALM pada dasarnya adalah percakapan dan latihan-latihan (drills) dan latihan pola (pattern practice). Percakapan berfungsi sebagai alat untuk meletakkan struktur- struktur kunci pada konteksnya dan sekaligus memberikan ilustrasi situasi dimana struktur-struktur tersebut digunakan oleh penutur asli, jadi juga sebagai penerapan aspek kultural bahasa sasaran. Pengulangan dan penghafalan menjadi kegiatan yang dominan pada metode ini. Pola-pola gramatika tertentu pada percakapan dipilih untuk dijadikan kegiatan latihan pola. Kegiatan-kegiatan pembelajaran berdasarkan ALM adalah: repetition, inflection, relplacement, restatement, completion, transposition, expansion, contraction, transformation, integration, rejoinders, dan restoration. 3.1. Prosedur Pembelajaran dengan mengggunakan ALM: a. Kegiatan Guru Menjadi model pada semua tahapan pembelajaran. Menggunakan bahasa Inggris sebanyak mungkin dan bahasa ibu sedikit mungkin. 11 Ibid
  • 23. Melatih ketrampilan menyimak dan berbicara siswa tanpa bahasa tulis dulu. Mengajarkan struktur melalui latihan pola bunyi, urutan, bentuk- bentuk, dan bukan melalui penjelasan. Memberikan bentuk-bentuk tulis bahasa sasaran setelah bunyi- bunyi benar-benar dikuasai siswa. Meminimalkan pemberian kosakata kepada siswa sebelum semua struktur umum dikuasai. Mengajarkan kosakata dalam konteks. b. Kegiatan Siswa Mendengarkan sebuah percakapan sebagai model (guru atau kaset) yang berisi struktur kunci yang menjadi fokus pembelajaran, mereka mengulangi setiap baris percakapan tersebut secara individu maupun bersama-sama, menghafalkannya dan siswa tidak melihat buku.12 Mengganti dialog dengan setting tempat atau yang lainnya sesuai dengan selera siswa. Berlatih struktur kunci dari percakapan secara bersama-sama dan kemudian secara individual. Mengacu ke buku teks dan menindaklanjuti dengan kegiatan membaca, menulis atau kosakata yang berdasarkan percakapan yang ada, menulis dimulai dalam bentuk kegiatan menyalin dan kemudian dapat ditingkatkan. 3.2. Teknik-teknik pengajaran dalam ALM (Audio-Lingual Method): Dialog Memorization Backward Build-up (expansion) Drill Repetition Drill Chain Drill Single-slot Substitution Drill Multiple-slot Substitution Drill Transformation Drill Question-and-Answer Drill Use of Minimal Pairs Complete the Dialog Grammar Game 4. The Silent Way (SW) 12 Ibid
  • 24. Ahli-ahli psikologi kognitif dan bahasa transformasi-generatif beranggapan bahwa belajar bahasa tidak perlu melalui pengulangan. Mereka percaya bahwa pebelajar dapat menciptakan ungkapan-ungkapan yang belum pernah didengar. Selanjutnya mereka berpendapat bahwa pembelajaran bahasa tidak hanya menirukan tapi aturan-aturan berbahasa dapat membantu mereka menggunakan bahasa yang dipelajari. Dalam proses pembelajarannya, guru hanya menunjuk ke suatu chart yang berisi dengan vocal konsonan. Guru menunjuk beberapa kali dengan diam. Setelah beberapa saat guru hanya memberi contoh cara pengucapannya. Kemudian menunjuk siswa untuk melafalkan sampai benar. Dalam proses pembelajaran guru banyak berdiam diri, dia hanya mengarahkan/menunjuk pada materi pembelajaran.13 4.1. Teknik-teknik The Silent Way: Sound-Color Chart Teacher’s Silence Peer Correction Rods Self-Correction Gestures Word Chart Fidel Chart Structured Feedback 5. Suggestopedia Georgi Losanov percaya bahwa dalam proses pembelajaran ada kendala psikologi. Suggestopedia merupakan aplikasi sugesti dalam pedagogi dimana perasaan pebelajar mengalami kegagalan dapat 13 Ibid
  • 25. dihilangkan. Dalam model pembelajaran suggestopedia, kendala psikologi pebelajar dapat diatasi. Dalam mengaplikasikan model pembelajaran ini, ruang kelas ditata sedemikian rupa sehingga berbeda dengan kelas biasa. Siswa duduk di sofa dalam bentuk setengah lingkaran dengan penerangan yang remang- remang. Beberapa poster yang berhubungan dengan materi pembelajaran dipasang di tembok. Guru menyapa dalam bahasa ibu kemudian meyakinkan siswa/pebelajar kalau nereka tidak perlu berusaha untuk belajar tapi pembelajaran akan berlangsung secara alami. Guru memutar musik klasik kemudian mengarahkan pebelajar untuk rileks dengan cara menarik nafas panjang. Selanjutnya guru mengajak pebelajar berimajinasi tentang materi yang sedang dipelajari. Ketika mereka membuka mata, mereka bermain peran. Setelah itu, guru membaca sambil memperdengarkan musik. Guru tidak memberi pekerjaan rumah.14 5.1. Teknik-teknik dalam Suggestopedia: Classroom Set-up Peripheral Learning Positive Suggestion Visualization Choose a New Identity Role-Play First Concert Second Concert Primary Activation Secondary Activation 14 Ibid
  • 26. 6. Community Language Learning (CLL) Metode ini mempercayai prinsip „whole persons’ yang artinya guru tidak hanya memperhatikan perasaan dan kepandaian siswa tapi juga hubungan dengan sesama siswa. Menurut Curran siswa merasa tidak nyaman pada situasi yang baru. Dengan memahami prasaan ketakutan dan sensitif siswa guru dapat menghilangkan perasaan negatif siswa menjadi energi positif untuk belajar. Kursi disusun melingkar dengan sebuah meja di tengah. Ada sebuah tape recorder di atas meja. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Guru mnyuruh siswa membuat dialog dalam bahasa Inggris. Jika siswa tidak mengetahui guru membantu. Percakapan siswa direkam. Kemudian, hasil rekaman di tulis dalam bentuk transkrip dalam bahasa Inggrisdan bahasa ibu. Setelah itu kaidah-kaidah kebahasaan didiskusikan.15 Teknik-teknik Community Language Learning: Tape-recording Student Conversation Transcription Reflection on Experience Reflective Listening Human Computer Small Group Tasks 7. The Total Physical Response Method (TPR) Metode ini juga disebut „the comprehension approach‟ yang mendekatkan pada pentingnya „listening comprehension’. Pada tahap awal pembelajaran bahasa asing terfokus pada pemahaman mendengarkan. Hal ini berdasarkan pada hasil observasi bagaimana anak-anak belajar bahasa 15 Ibid
  • 27. ibu. Seorang bayi mendengarkan suara disekelilingnya selama berbulan- bulan sebelum ia dapat menyebut satu kata. Tidak ada seorangpun yang menyuruh bayi untuk berbicara. Seorang anak berbicara ketika ia sudah siap melakukannya. Pada Total Physical Response (TPR), siswa mendengarkan dan merespon instruksi lisan guru. Bentuk instruksi yang diberikan seperti „Turn around’, ‘Sit down’, ‘Walk’, ‘Stop’, ‘Jump’, dan sebagainya.16 7.1. Teknik-teknik dalam the Total Physical Response Method: 1. Using Commands to Direct Method 2. Role Reversal 3. Action sequence 8. The Communicative Approach (Communicative Language Teaching) Mumbly menyebut Pendekatan Komunikatif sebagai „Communicative Syllabus‟. Widdowson menyebutnya sebagai „Communicative Approach’, sedangkan Richards & Rogers menyebutnya „Communicative Language Teaching’ (CLT). Istilah-istilah seperti Notionol-Functional Approach atau Functional Approach. Communicative Aproach (Communicative Language Teaching) berasal dari perubahan pada tradisi pengajaran bahasa di Inggris pada akhir tahun 1960 dan kemunculannya dipertegas oleh: 1. Kegagalan Audio Lingual Method yang menghasilkan penutur-penutur bahasa asing atau baha ysa kedua yang baik dan fasih tetapi tidak mampu menggunakan bahasa yang dipelajari dalam interaksi yang bermakna. 16 Ibid
  • 28. 2. Pandangan Chomsky tentang kreatifitas dan keunikan kalimat sebagai ciri dasar sebuah bahasa. CA atau CLT bertujuan untuk menjadikan kompetensi komunikatif (communicative competence) sebagai tujuan pengajaran bahasa dan untuk mengembangkan teknik-teknik dan prosedur pengajaran ketrampilan bahasa yang didasarkan atas aspek saling bergantung antara bahasa dan komunikasi. Kompetensi Komunikatif mencakup kompetensi gramatika, sosiolinguistik, dan strategi. Kemampuan komunikatif berbahasa (communicative language ability) meliputi pengetahuan atau kompetensi dan kecakapan dalam penerapan kompetensi tersebut dalam penggunaan bahasa yang komunikatif, kontekstual, dan sesuai.17 Beberapa pemerian mengenai kompetensi komunikatif secara umum berpandangan bahwa makna profisiensi dalam sebuah bahasa tidak hanya sekedar mengetahui sistem kaidah-kaidah gramatikal (fonologi, sintaksis, kosakata, dan semantik). Fokus metode ini pada dasarnya adalah elaborasi dan implementasi program dan metodologi yang menunjang kemampuan bahasa fungsional melalui pertisipasi pembelajaran dalam kegiatan- kegiatan komunikatif. E. Metode Total Physical Response dalam Keterampilan Berbicara Menurut Richards J dalam bukunya Approaches and Methods in Language Teaching, TPR didefinisikan: “a language teaching method built around the coordination of speech and action; it attempts to teach language through physical (motor) activity”. Jadi metode TPR (Total Physical 17 Ibid
  • 29. Response) merupakan suatu metode pembelajaran bahasa yang disusun pada koordinasi perintah (command), ucapan (speech) dan gerak (action); dan berusaha untuk mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik (motor).18 Sedangkan menurut Larsen dan Diane dalam Technique and Principles in Language Teaching, TPR atau disebut juga ”the comprehension approach” atau pendekatan pemahaman yaitu suatu metode pendekatan bahasa asing dengan instruksi atau perintah. Metode ini dikembangkan oleh seorang professor psikologi di Universitas San Jose California yang bernama Prof. Dr. James J. Asher yang telah sukses dalam pengembangan metode ini pada pembelajaran bahasa asing pada anak-anak. Ia berpendapat bahwa pengucapan langsung pada anak atau siswa mengandung suatu perintah, dan selanjutnya anak atau siswa akan merespon kepada fisiknya sebelum mereka memulai untuk menghasilkan respon verbal atau ucapan. Dapat dilihat dari penjelasan diatas bahwa dalam mengajarkan bahasa metode TPR ini cukup efektif untuk peserta didik. Dalam mengajarkan bahasa dalam hal ini bahasa inggris, ada empat keterampilan yang diajakan yakni mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Metode TPR dalam mengajarkan keterampilan berbicara dapat digunakan seperti halnya penjelasan diatas, karena TPR menurut Prof.Dr. James J.Asher yang telah sukses dalam mengembangkan metode ini bahwa pengucapan langsung pada 18 Mukti Penny, TPR;Metode Pembelajaran Bahasa yang cukup efektif untuk peserta didik, (2008)Http:// gapika.wordpress.com. diakses pada 18 Februari 2011
  • 30. anak yang mengandung suatu perintah, dan selanjutnya anak akan merespon kepada fisik untuk kemudian menghasilkan respoan verbal atau ucapan. Begitu juga saat belajar speaking siswa merasa rileks dengan metode ini karena metode TPR ini mengandung gerakan permainan dan menciptakan suasan hati yang positif. In TPR, the commands are given to get student to perform an action; the action makes the meaning of the command clear.19 F. Bentuk Aktivitas Dalam Penerapan Metode TPR Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode TPR ini banyak sekali aktivitas yang dapat dilakukan oleh guru dan siswa antara lain: a. Latihan dengan menggunakan perintah, merupakan aktivitas utama yang dilakukan guru di dalam kelas dari metode TPR, latihan berguna untuk memperoleh gerak fisik dan aktivitas dan siswa b. Dialog atau percakapan (Conversation dialogue) c. Bermain peran (Role Play), dapat dipusatkan pada aktivitas sehari-hari seperti di sekolah, restoran, pasar dan lain-lain. d. Presentasi dengan OHP atau LCD e. Aktivitas membaca (Reading), dan menulis (Writing) untuk menambah perbendaharaan kata dan juga pada susunan kalimat berdasarkan tense dan sebagainya.20 19 Jeremy H.C The Practice of English language Teaching, www.long man.com 20 Mukti Penny, Op..Cit
  • 31. BAB III METODOLOGI PENELITIAN G. Setting Penelitian Setting dalam penelitian meliputi : tempat penelitian, waktu penelitian dan siklus penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu sebagai berikut: 1. Tempat penelitian Tempat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Sullamul Khairiyah Cempaka Kota Banjarbaru. Subyek penelitian ini adalah kelas IV B. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2010/2011, selama dua bulan yakni dimulai tanggal 25 Januari sampai dengan 25 Maret 2011. Penentuan waktu ini mengacu pada kalender akademik sekolah, karena penelitian ini memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar efektif di kelas. 3. Siklus PTK PTK ini dilaksanakan sebanyak tiga siklus untuk melihat peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti mata pelajaran Bahasa Inggris melalui Metode Total Physical Response (TPR). H. Persiapan PTK Sebelum PTK ini dilaksanakan dibuat berbagai input instrument atau skenario yang digunakan untuk memberi perlakuan dalam PTK, yaitu berupa
  • 32. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dijadikan PTK, yaitu Kompetensi Dasar (KD); (1) Bercakap-cakap untuk menyertai tindakan secara berterima yang melibatkan tindak tutur: memberi contoh melakukan sesuatu dan memberi aba-aba. I. Subyek Penelitian Pada PTK ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas IV B Madrasah Ibtidaiyah Sullamul Khairiyah yang terdiri dari 25 siswa dengan komposisi 10 orang laki-laki dan 15 orang perempuan dan guru sebagai peneliti. J. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber, yaitu siswa, guru, dan teman sejawat (kolaborator) 1. Siswa Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar dan aktivitas dalam proses pembelajaran, dan data tentang kemapuan siswa dalam berbicara pada mata pelajaran bahasa Inggris di dalam kelas. 2. Guru Untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan metode TPR dan hasil belajar serta aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
  • 33. 3. Teman sejawat Teman sejawat dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat penerapan TPR secara komprehensif, baik dari siswa maupun guru. K. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, observasi, wawancara dan diskusi. a. Tes : dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa b. Observasi : dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang partisipasi dalam proses pembelajaran dan penerapan metode TPR c. Wawancara : untuk mendapatkan data tentang tingkat keberhasilan penerapan metode TPR d. Diskusi antara guru, teman sejawat untuk refleksi hasil siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 2. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data dalam PTK ini meliputi soal-soal tes, observasi, daptar wawancara, dan diskusi sebagaimana berikut : a. Tes: menggunakan tes tertulis untuk mengukur hasil belajar siswa b. Observasi: menggunkan lembar Observasi untuk mengukur tingkat partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar bahasa Inggris
  • 34. c. Wawancara: menggunakan wawancara untuk mengetahui atau sikap teman sejawat tentang pembelajaran dengan metode TPR d. Diskusi: menggunakan lembar hasil pengamatan L. Indikator Kinerja Dalam PTK ini yang akan diamati adalah indikator kinerja siswa dan guru. Guru merupakan fasilitator yang sangat berpengaruh terhadap kinerja siswa. 1. Siswa a. Tes : rata-rata nilai ulangan harian b. Observasi : keaktifan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris 2. Guru a. Dokumentasi : kehadiran siswa b. Observasi : hasil observasi M. Analisis Data a. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantatif dilakukan dengan cara menghitung nilai rata-rata siswa setelah mengikuti tes hasil belajar. Rata-rata nilai dihitung dengan menggunakan rumus : ∑X Rata-rata = n Ket : X = nilai yang diperoleh siswa N = Jumlah siswa
  • 35. b. Analisis data penelitian yang tergolong data kualitatif yakni : i. Data tentang kinerja guru dan siswa yang meliputi aktivitas siswa dalam belajar, kemampuan berbicara siswa, proses pembelajaran melalui observasi, dan kemudian deskriptif hasilnya yang dipresentasikan sebagai berikut: Jumlah perkategori yang dilakukan siswa yang hadir X 100% jumlah siswa yang hadir. ii. Data tentang aktivitas siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode TPR dikumpulkan melalui kuisioner siswa kemudian secara deskritif dipresentasikan sebagai berikut: Presentasi = X 100% Jumlah siswa seluruhnya. Hasil kinerja guru, aktivitas siswa dalam KBM, dan kuisioner ditafsirkan ke dalam kalimat kualitatif yakni: 1. Baik (76%-100%), 2. sedang (56%-75%), 3. kurang (40%-55%), 4. buruk (<40%). N. Prosedur Penelitian Siklus I Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan , dan refleksi.
  • 36. 1. Perencanaan (Planning) a. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan metode TPR b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan Metode TPR c. Membuat lembar kerja siswa d. Membuat instrument yang digunakan dalam siklus PTK e. Menyusun alat evaluasi pembelajaran 2. Pelaksanaan (Acting) a. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode Total Physical Response b. Guru menyajikan materi pelajaran c. Tanya jawab yang berkaitan materi d. Membahas kosakata terkait dengan materi e. Evaluasi f. Melakukan pengamatan dan observasi 3. Pengamatan (Observation) a. Situasi kegitan belajar mengajar b. Keaktifan siswa c. Kemampuan siswa dalam berbicara bahasa Inggris 4. Refleksi (Reflecting) PenelitanTindakan Kelas ini berhasil apabila memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:
  • 37. a. Sebagian besar (70% dari siswa) mampu menguasai materi b. Lebih dari 70% siswa aktif dalam pembelajaran Siklus II Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua, kedua pun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi 1. Perencanaan (Planning) Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama 2. Pelaksanaan (Acting) Guru melaksanakan pembelajaran bahasa Inggris menggunakan metode TPR berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama 3. Pengamatan (Observation) Peneliti (guru dan kolaborator) melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran bahasa Inggris dengan metode TPR 4. Refleksi (Reflecting) Peneliti (guru dan kolaborator) melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menyusun rencana untuk siklus ke tiga. Siklus III Siklus ketiga merupakan proses pembelajaran bahasa Inggris dengan metode TPR dengan tahapan yang sama seperti pada siklus pertama dan kedua. 1. Perencanaan (Planning)
  • 38. Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus kedua. 2. Pelaksanaan (Acting) Guru melaksanakan pembelajaran bahasa Inggris dengan metode TPR berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus kedua. 3. Pengamatan (Observation) Peneliti (guru dan kolaborator) melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran bahasa Inggris dengan metode TPR. 4. Refleksi (Reflecting) Peneliti (guru) melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus ketiga dan menganalisis untuk membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris dengan metode TPR dalam meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris di sekolah dasar atau Madrasah Ibtidaiyah O. Personalia Peneliti 1. Guru Peneliti Adhariah : jam kerja perminggu 24 jam pelajaran 2. Kolaborator Ita Fitriati, Sp. : jam kerja perminggu 24 jam pelajaran
  • 39. BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindaka kelas ini dilaksanakan di MI Sullamul Khairiyah Cempaka Kota Banjarbaru. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV B yang berjumlah 25 orang dan terdiri dari 10 orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah siswa kurang mampu dalam berbicara Bahasa Inggris. Untuk itu direncanakan tindakan kelas dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam dalam berbicara Bahasa Inggris melalui Total Physical Response method pada pembelajaran berbicara Bahasa Inggris di kelas IV B dilakukan dengan cara sebagai berikut 1. Pengamatan langsung yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan pembelajaran Total Physical Response method dengan materi berbicara Bahasa Inggris 2. Pengamatan Partisipasi yang dilakukan oleh guru sejawat untuk mengamati kegiatan pembelajaran 1 x (1 x 35 menit) Siklus pertama, 1x (1x35 menit) Siklus kedua, dan 1 x (1 x 35 menit) Siklus ketiga sesuai tahapan-tahapan proses pembelajaran B. Hasil Penelitian 1. Tindakan Siklus I (Pertama) a. Pertemuan Pertama (1 x 35 menit)
  • 40. 1) Persiapan Pada pertemuan pertama tindakan kelas Siklus I (Pertama) ini dipersiapkan perangkat pembelajaran sebagai berikut: a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Bahasa Inggris dengan kompetensi Dasar 6.2 Bercakap-cakap untuk menyertai tindakan secara berterima yang melibatkan tindak tutur: memberi contoh melakukan sesuatu dan memberi aba- aba b) Membuat lembar kerja siswa (LKS) c) Membuat alat evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi d) Membuat lembar observasi untuk kegiatan atau aktivitas siswa dalam pembelajaran e) Membuat lembar observasi untuk mengukur kegiatan pembelajaran guru 2) Kegiatan Belajar Mengajar a) Kegiatan awal (5 menit) (1) Memberi salam; siswa menjawab salam (2) Absensi (3) Guru mengadakan apersepsi dan motivasi kepada anak didik dengan metode Tanya jawab (4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dikembangkan
  • 41. (5) Guru menuliskan materi yang akan dikembangkan b) Kegiatan Inti (25 menit) (1) Guru menunjuk beberapa siswa untuk berbicara bahasa Inggris dengan menggunakan ungkapan-ungkapan bahasa Inggris ,seperti touch your head,touch your nose,stand up, and sit down (2) Dengan bimbingan guru, murid menggunakan ungkapan- ungkapan bahasa Inggris yakni dengan merespon ucapan guru dengan tindakan dan juga ucapan (3) Guru memberikan penjelasan dan contoh cara berbicara bahasa Inggris dengan baik dan benar melalui ungkapan- ungkapan sesuai materi (4) Siswa merespon ucapan guru dengan tindakan fisik dan ucapan (5) Membagi lembar kerja siswa (LKS) kepada masing- masing siswa (6) Guru menugaskan siswa menggunakan ungkapan- ungkapan sesuai materi agar siswa lain merespon dengan tindakan dan ucapan c) Kegiatan akhir (5 menit) (1) Guru melakukan evaluasi terhadap siswa (2) Memberi saran atau nasehat (3) Menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari
  • 42. (4) Menutup pembelajaran (5) Mengucapkan salam 3) Hasil Tindakan Kelas a) Observasi kegiatan pembelajaran Hasil pengamatan atau observasi teman sejawat dalam KBM 1 x 35 menit yang sudah direncanakan (instrument terlampir) pada pertemuan pertama ini, dapat dilihat pada tabel hasil pengamatan berikut ini: Tabel 4.4 Observasi Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama (Siklus I) No. Indikator / Aspek yang diamati Ya Tidak I Pra pembelajaran 1. Membuat Rencana Pelaksanaan √ Pembelajaran (RPP) 2. Memeriksa kesiapan siswa √ 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ yang akan dikembangkan 4. Menuliskan judul materi yang akan √ dikembangkan di papan tulis 5. Apersepsi √ 6. Motivasi √ II Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Beberapa siswa berbicara bahasa √ Inggris dengan ungkapan-ungkapan sesuai materi melalui bimbingan guru 2 Guru memberikan penjelasan atau √ penekanan cara menggunakan ungkapan-ungkapan dalam bahasa Inggris sesuai materi 3. Guru memberikan penjelasan dan √ contoh cara berbicara bahasa Inggris dengan menggunakan ungkapan- ungkapan 4. Membagi lembar kerja siswa (LKS) √ 5. Guru memberikan penugasan √
  • 43. 6. Mengusai kelas √ 7. Melaksanakan pembelajaran sesuai √ dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai 8. Melaksanakan pembelajaran secara √ rutin 9. Menunjukkan penguasaan materi √ pembelajaran 10. Mengaitkan materi dengan √ pengetahuan lainya yang relevan 11. Melaksanakan pembelajaran sesuai √ dengan alokasi waktu 12. Menggunakan media √ 13. Menggunakan metode √ 14. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa √ dalam pembelajaran 15. Menunjukkan respon terbuka √ terhadap respon siswa 16. Menumbuhkan keceriaan dan √ antusiasme siswa dalam belajar 17. Menggunakan bahasa lisan dan √ tertulis secara jelas 18. Berpenampilan rapi dan bersih √ III Kegiatan Akhir 1. Melakukan evaluasi terhadap siswa √ 2. Memberi saran dan nasehat √ 3. Menyimpulkan pembelajaran yang √ telah dipelajari 4. Menutup pembelajaran √ 5. Mengucapkan salam √ Total Skor 20 9 Berdasarkan data observasi tersebut di atas, dapat dipersentasikan sebagai berikut : Skor Perolehan 20 Nilai = x skala nilai = x 100 = 68,96 Skor Maksimal 29 Dari hasil nilai di atas, dapat disimpulkan bahwa proses kegaitan belajar mengajar yang dilakukan guru baik, walaupun ada beberapa aspek yang belum dapat dilaksanakan seperti waktu yang digunakan kadang-kadang tergeser dari tahapan-
  • 44. tahapan yang telah direncanakan sebelumnya dan mengaitkan materi dengan pengetahuan yang relevan. Walaupun demikian, data observasi yang ada pada tabel secara keseluruhan menunjukkan bahwa proses pembelajaran berlangsung secara lancar, kondusif, dan tujuan pembelajaran tercapai. Hal ini menunjukkan kemampuan guru mengelola kelas dengan baik. b) Observasi aktivitas siswa dalam KBM Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Total Physical Response dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Observasi Aktivitas Siswa dalam KBM Pertemuan Pertama (Siklus I) No. Indikator atau Aspek yang Skor diamati 5 4 3 2 1 1. Mendengarkan penjelasan guru √ 2. Menjawab pertanyaan guru √ 3. Mengajukan pertanyaan √ 4. Menanggapi atau mengerjakan √ lembar kerja siswa (LKS) 5. Aktivitas dalam pembelajaran √ berbicara bahasa. Inggris 6. Disiplin dalam mengikuti √ pembelajaran berbicara Bahasa Inggris 7. Partisipasi aktif siswa dalam √ pembelajaran 8. Keceriaan dengan antusiasme √ siswa dalam Jumlah 10 12 9 - - Total skor 31
  • 45. Berdasarkan data observasi di atas, aktivitas siswa dalam KBM dapat dipersentasikan sebagai berikut : Skor Perolehan 31 Nilai = x skala nilai = x 100 = 77,5 Skor Maksimal 40 Dari persentasi di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran cukup aktif, walaupun aspek-aspek tertentu masih ada yang belum optimal, misalnya mengajukan pertanyaan, menganggapi LKS, aktivitas berbicara dalam Bahasa Inggris, disiplin mengikuti pembelajaran berbicara dalam Bahasa Inggris. Hal ini karena pembelajaran dengan metode Total Physical Response merupakan hal baru bagi anak, sehingga mereka belum terbiasa dalam pembelajaran yang menggunakan metode tersebut. c) Hasil Tes Belajar Siswa Tabel 4.6 Nilai Rata-rata Hasil Evaluasi Belajar Siswa Kelas IV B MI Sullamul Khairiyah Cempaka Siklus I Pertemuan Pertama No. Nilai X Frekuensi X Fx 1. 90-100 - - - 2. 80-90 4 80 320 3. 70-80 13 70 910 4. 60-70 6 60 360 5. 50-60 2 50 100 6. 40-50 - - - 7. 30-40 - - - 8. 20-30 - - - 9. 10-20 - - -
  • 46. 10. 0-10 - - - Jumlah N = 25 ∑Fx = 1690 Rata-rata 67,50 Rumus Mean data kelompok lain: ∑Fx M= = N 1690 M= = 67,5 25 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata nilai anak dari hasil evaluasi adalah 67,5. Hal ini sedikit berada di atas persyaratan kreteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh kurikulum pelajaran Bahasa Inggris yaitu 60,00. Oleh karena itu, penelitian ini masih perlu dilanjutkan dengan tindakan kelas berikutnya. b. Pertemuan Kedua (1 x 35 menit) 1. Persiapan Pada pertemuan Kedua tindakan kelas (siklus I) ini dipersiapkan perangkat pembelajaran sebagai berikut: a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Bahasa Inggris dengan kompetensi Dasar 6.2 b) Membuat lembar kerja siswa (LKS) c) Membuat alat evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi d) Membuat lembar observasi untuk kegiatan atau aktivitas siswa dalam pembelajaran
  • 47. e) Membuat lembar observasi untuk mengukur kegiatan pembelajaran guru 2. Kegiatan Belajar Mengajar a) Kegiatan awal (5 menit) (1) Memberi salam; siswa menjawab salam (2) Absensi siswa (3) Guru mengadakan apersepsi dan motivasi kepada anak didik dengan metode Tanya jawab (4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dikembangkan (5) Guru menuliskan materi yang akan dikembangkan b) Kegiatan Inti (25 menit) (1) Guru menunjuk beberapa siswa untuk berbicara bahasa Inggris dengan menggunakan ungkapan-ungkapan yakni memberi contoh melakukan sesuatu dan memberi aba-aba seperti touch your head,touch your nose,stand up ,and sit down (2) Dengan bimbingan guru, murid menggunakan ungkapan- ungkapan yakni memberi contoh melakukan sesuatu dan memberi aba-aba dengan merespon berupa tindakan dan juga ucapan
  • 48. (3) Guru memberikan penjelasan dan contoh cara menggunakan ungkapan-ungkapan dalam bahasa Inggris dengan baik dan benar (4) Siswa merespon ucapan guru dengan tindakan dan ucapan (5) Membagi lembar kerja siswa (LKS) kepada masing- masing siswa (6) Guru menugaskan siswa menggunakan ungkapan- ungkapan sesuai materi, siswa lain merespon dengan tindakan dan ucapan c) Kegiatan akhir (5 menit) (1) Guru melakukan evaluasi terhadap siswa (2) Memberi saran atau nasehat (3) Menyimpulkan pembelajaranyang telah dipelajari (4) Menutup pembelajaran (5) Mengucapkan salam 3. Hasil Tindakan Kelas a) Observasi kegiatan pembelajaran Hasil pengamatan atau observasi teman sejawat dalam KBM 1 x 35 menit yang sudah direncanakan (instrumen terlampir) pada pertemuan kedua ini, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
  • 49. Tabel 4.7 Observasi Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Kedua (Siklus I) No. Indikator / Aspek yang diamati Ya Tidak I Pra pembelajaran 1. Membuat Rencana Pelaksanaan √ Pembelajaran (RPP) 2. Memeriksa kesiapan siswa √ 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ yang akan dikembangkan 4. Menuliskan judul materi yang akan √ dikembangkan di papan tulis 5. Apersepsi √ 6. Motivasi √ II Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Beberapa siswa berbicara bahasa √ Inggris dengan ungkapan-ungkapan sesuai materi melalui bimbingan guru 2 Guru memberikan penjelasan atau √ penekanan cara menggunakan ungkapan-ungkapan dalam bahasa Inggris sesuai materi 3. Guru memberikan penjelasan dan √ contoh cara berbicara bahasa Inggris dengan menggunakan ungkapan- ungkapan 4. Membagi lembar kerja siswa (LKS) √ 5. Guru memberikan penugasan √ 6. Mengusai kelas √ 7. Melaksanakan pembelajaran sesuai √ dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai 8. Melaksanakan pembelajaran secara √ rutin 9. Menunjukkan penguasaan materi √ pembelajaran 10. Mengaitkan materi dengan √ pengetahuan lainya yang relevan 11. Melaksanakan pembelajaran sesuai √ dengan alokasi waktu 12. Menggunakan media √ 13. Menggunakan metode √ 14. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa √ dalam pembelajaran
  • 50. 15. Menunjukkan respon terbuka √ terhadap respon siswa 16. Menumbuhkan keceriaan dan √ antusiasme siswa dalam belajar 17. Menggunakan bahasa lisan dan √ tertulis secara jelas 18. Berpenampilan rapi dan bersih √ III Kegiatan Akhir 1. Melakukan evaluasi terhadap siswa √ 2. Memberi saran dan nasehat √ 3. Menyimpulkan pembelajaran yang √ telah dipelajari 4. Menutup pembelajaran √ 5. Mengucapkan salam √ Total Skor 22 7 Berdasarkan data observasi tersebut di atas, dapat dipersentasikan sebagai berikut: Skor Perolehan 22 Nilai = x skala nilai = x 100 = 75,86 Skor Maksimal 29 Dari hasil nilai di atas, dapat disimpulkan bahwa proses kegaitan pembelajaran yang dilakukan guru lebih baik dari pertemuan pertama seperti waktu yang digunakan dapat teratasi sesuai yang direncanakan seblumnya. Dengan demikian, secara keseluruhan menunjukkan bahwa proses belajar mengajar berlangsung secara lancar, kondusif, dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. b) Observasi aktivitas siswa dalam KBM Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Total Physical Response dapat dilihat pada tabel berikut :
  • 51. Tabel 4.8 Observasi Aktivitas Siswa dalam KBM Pertemuan kedua (Siklus I) No. Indikator atau Aspek yang Skor diamati 5 4 3 2 1 1. Mendengarkan penjelasan guru √ 2. Menjawab pertanyaan guru √ 3. Mengajukan pertanyaan √ 4. Menanggapi atau mengerjakan √ lembar kerja siswa (LKS) 5. Aktivitas dalam pembelajaran √ berbicara bahasa. Inggris 6. Disiplin dalam mengikuti √ pembelajaran berbicara Bahasa Inggris 7. Partisipasi aktif siswa dalam √ pembelajaran 8. Keceriaan dengan antusiasme √ siswa dalam Jumlah 10 16 6 - - Total skor 32 Berdasarkan data obsevasi di atas, dapat dipersentasikan aktivitas siswa dalam KBM sebagai berikut: Skor Perolehan 32 Nilai = x skala nilai = x 100 = 80 Skor Maksimal 40 Dari persentase di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran lebih aktif dari pertemuan pertama. Hal ini karena pembelajaran menggunakan metode Total Physical response sudah mulai dipahami anak, sehingga mudah dilaksanakan kegiatan pembelajaran, walaupun beberapa aspek belum optimal misalnya pada waktu menggunakan ungkapan-ungkapan, memberikan contoh melakukan sesuatu dan memberi aba-aba, sehingga siswa yang
  • 52. kemampuannya rendah mengalami kesulitan untuk mengunakan ungkapan-ungkapan, memberikan contoh melakukan sesuatu dan memberi aba-aba. Oleh karena itu, tindakan kelas ini perlu dilanjutkan lagi pada siklus II. c) Hasil Tes Belajar Siswa Tabel 4.9 Nilai Rata-rata Hasil Evaluasi Belajar Siswa Kelas IV B MI Sullamul Khairiyah Cempaka Siklus I Pertemuan kedua No. Nilai X Frekuensi X Fx 1. 90-100 - - - 2. 80-90 5 80 400 3. 70-80 13 70 910 4. 60-70 6 60 360 5. 50-60 1 50 100 6. 40-50 - - - 7. 30-40 - - - 8. 20-30 - - - 9. 10-20 - - - 10. 0-10 - - - Jumlah N = 25 ∑Fx = 1720 Rata-rata 68,80 Rumus Mean data kelompok lain: ∑Fx M= = N 1720 M= = 68, 80 25 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata nilai anak dari hasil evaluasi adalah 68,80. Hal ini sedikit berada lebih tinggi di atas persyaratan kreteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh kurikulum pelajaran
  • 53. Bahasa Inggris yaitu 60,00. Walapun demikian, penelitian ini masih perlu dilanjutkan pada siklus II agar mendapat hasil yang lebih maskimal. 4. Refleksi Tindakan Siklus I Berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran, observasi aktivitas siswa dalam KBM dan observasi hasil belajar siswa pada pertemuan kedua tindakan kelas siklus I, maka dapat direfleksikan hal-hal sebagai : a) Kegiatan pembelarajaran dengan menerapkan pembelajaran menggunakan metode Total physical Response dinyatakan cukup efektif, tetapi belum mencapai hasil pembelajaran maksimal b) Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan metode Total physical Response cukup mendukung dan efektif, hal ini dapat dilihat pada: 1) Hasil tes belajar pada pertemuan pertama (siklus I) dengan rata-rata nilai 67,50 2) Hasil evaluasi belajar siswa pada pertemuan kedua (siklus I) rata-rata nilai 68,80 3) Berdasarkan pertemuan tersebut, maka kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Total physical Response masih perlu ditingkatkan dan akan dilanjutkan pada siklus II.
  • 54. 2. Tindakan Siklus II (Kedua) a. Pertemuan Pertama (1 x 35 menit) 1. Persiapan Pada pertemuan pertama tindakan kelas Siklus II (Kedua) ini dipersiapkan perangkat pembelajaran sebagai berikut: a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Bahasa Inggris dengan kompetensi Dasar 6.2 Bercakap-cakap untuk menyertai tindakan secara berterima yang melibatkan tindak tutur: memberi contoh melakukan sesuatu dan memberi aba- aba b) Membuat lembar kerja siswa (LKS) c) Membuat alat evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi d) Membuat lembar observasi untuk kegiatan atau aktivitas siswa dalam pembelajaran e) Membuat lembar observasi untuk mengukur kegiatan pembelajaran guru 2. Kegiatan Belajar Mengajar a) Kegiatan awal (5 menit) (1) Memberi salam; siswa menjawab salam (2) Absensi (3) Guru mengadakan apersepsi dan motivasi kepada anak didik dengan metode Tanya jawab
  • 55. (4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dikembangkan (5) Guru menuliskan materi yang akan dikembangkan b) Kegiatan Inti (25 menit) (1) Guru menunjuk beberapa siswa untuk berbicara bahasa Inggris dengan menggunakan ungkapan-ungkapan bahasa Inggris seperti touch your head,touch your nose,stand up,sit down,raise your hand,and fold your hand (2) Dengan bimbingan guru, murid menggunakan ungkapan- ungkapan bahasa Inggris dengan merespon ucapan guru dengan tindakan dan ucapan (3) Guru memberikan penjelasan dan contoh cara berbicara bahasa Inggris dengan baik dan benar melalui ungkapan- ungkapan sesuai materi (4) Siswa merespon ucapan guru dengan tindakan secara fisik dan ucapan (5) Membagi lembar kerja siswa (LKS) kepada masing- masing siswa (6) Guru menugaskan siswa menggunakan ungkapan- ungkapan sesuai materi agar siswa lain merespon dengan tindakan dan ucapan c) Kegiatan akhir (5 menit) (1) Guru melakukan evaluasi terhadap siswa
  • 56. (2) Memberi saran atau nasehat (3) Menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari (4) Menutup pembelajaran (5) Mengucapkan salam 3. Hasil Tindakan Kelas a) Observasi kegiatan pembelajaran Hasil pengamatan atau observasi teman sejawat dalam KBM 1 x 35 menit yang sudah direncanakan (instrument terlampir) pada pertemuan pertama ini, dapat dilihat pada tabel hasil pengamatana atau observasi teman sejawat dalam KBM 1x35 menit yang sudah direncanakan (instrument terlampir) pada pertemuan pertama ini, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.10 Observasi Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama (Siklus II) No. Indikator / Aspek yang diamati Ya Tidak I Pra pembelajaran 1. Membuat Rencana Pelaksanaan √ Pembelajaran (RPP) 2. Memeriksa kesiapan siswa √ 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ yang akan dikembangkan 4. Menuliskan judul materi yang akan √ dikembangkan di papan tulis 5. Apersepsi √ 6. Motivasi √ II Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Beberapa siswa berbicara bahasa √ Inggris dengan ungkapan-ungkapan sesuai materi melalui bimbingan guru
  • 57. 2 Guru memberikan penjelasan atau √ penekanan cara menggunakan ungkapan-ungkapan dalam bahasa Inggris sesuai materi 3. Guru memberikan penjelasan dan √ contoh cara berbicara bahasa Inggris dengan menggunakan ungkapan- ungkapan 4. Membagi lembar kerja siswa (LKS) √ 5. Guru memberikan penugasan √ 6. Mengusai kelas √ 7. Melaksanakan pembelajaran sesuai √ dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai 8. Melaksanakan pembelajaran secara √ rutin 9. Menunjukkan penguasaan materi √ pembelajaran 10. Mengaitkan materi dengan √ pengetahuan lainya yang relevan 11. Melaksanakan pembelajaran sesuai √ dengan alokasi waktu 12. Menggunakan media √ 13. Menggunakan metode √ 14. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa √ dalam pembelajaran 15. Menunjukkan respon terbuka √ terhadap respon siswa 16. Menumbuhkan keceriaan dan √ antusiasme siswa dalam belajar 17. Menggunakan bahasa lisan dan √ tertulis secara jelas 18. Berpenampilan rapi dan bersih √ III Kegiatan Akhir 1. Melakukan evaluasi terhadap siswa √ 2. Memberi saran dan nasehat √ 3. Menyimpulkan pembelajaran yang √ telah dipelajari 4. Menutup pembelajaran √ 5. Mengucapkan salam √ Total Skor 23 6 Berdasarkan data observasi tersebut di atas, dapat dipersentasikan sebagai berikut :
  • 58. Skor Perolehan 23 Nilai = x skala nilai = x 100 = 79,31 Skor Maksimal 29 Dari hasil nilai di atas, dapat disampaikan bahwa proses kegaitan belajar mengajar yang dilakukan guru lebih baik dari pertemuan pertama seperti waktu yang digunakan dapat teratasi sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya, dengan demikian, secara keseluruhan menunjukkan bahwa proses belajar mengajar berlangsung secara lancar, kondusif, dna tujuan pemebalajaran tercapai b) Observasi aktivitas siswa dalam KBM Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Total Physical Response dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel. 4.11 Observasi Aktivitas Siswa dalam KBM Pertemuan Pertama (Siklus II) No. Indikator atau Aspek yang Skor diamati 5 4 3 2 1 1. Mendengarkan penjelasan guru √ 2. Menjawab pertanyaan guru √ 3. Mengajukan pertanyaan √ 4. Menanggapi atau mengerjakan √ lembar kerja siswa (LKS) 5. Aktivitas dalam pembelajaran √ berbicara bahasa. Inggris √ 6. Disiplin dalam mengikuti pembelajaran berbicara Bahasa Inggris 7. Partisipasi aktif siswa dalam √ pembelajaran 8. Keceriaan dengan antusiasme √ siswa dalam Jumlah 10 20 3 - - Total skor 33
  • 59. Berdasarkan data obsevasi di atas, dapat dipersentsikan aktivitas siswa dalam KBM sebagai berikut: Skor Perolehan 33 Nilai = x skala nilai = x 100 = 82, 5 Skor Maksimal 40 Dari persentasi di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar lebih aktif dari pertemuan pertama. Hal ini karena pembelajaran dengan menggunakan metode Total Physical Respon sudah muali dipahami anak, sehingga mudah dilaksanakan kegiatan pembelajaran. Walaupun masih ada beberapa aspek yang masih belum optimal misalnya waktu menggunakan ungkapan- ungkapan memberikan contoh melakukan sesuatu sesuai dengan situasi. Siswa yang kemampuannya rendah mengalami kesulitan dalam menggunakan ungkapan-ungkapan seperti touch your head, clap your hand. c) Hasil Tes Belajar Siswa Tabel 4.12 Nilai Rata-rata Hasil Evaluasi Belajar Siswa Kelas IV B MI Sullamul Khairiyah Cempaka Siklus II Pertemuan Pertama No. Nilai X Frekuensi X Fx 1. 90-100 - - - 2. 80-90 5 80 400 3. 70-80 13 70 910 4. 60-70 7 60 420 5. 50-60 - - - 6. 40-50 - - - 7. 30-40 - - -
  • 60. 8. 20-30 - - - 9. 10-20 - - - 10. 0-10 - - - Jumlah N = 25 ∑Fx = 1730 Rata-rata 69,20 Rumus Mean data kelompok lain: ∑Fx M= = N 1730 M= = 69,20 25 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata nilai anak dari hasil evaluasi adalah 69,20. Hal ini sedikit berada di atas persyaratan kreteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh kurikulum pelajaran Bahasa Inggris yaitu 60,00. Oleh karena itu, penelitian ini masih perlu dilanjutkan dengan tindakan kelas berikutnya. b. Pertemuan Kedua (1 x 35 menit) 1. Persiapan Pada pertemuan Kedua tindakan kelas (siklus II) ini dipersiapkan perangkat pembelajaran sebagai berikut: a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Bahasa Inggris dengan kompetensi Dasar 6.2 Bercakap-cakap untuk menyertai tindakan secara berterima yang melibatkan tindak tutur: member contoh melakukan sesuatu dan memberi aba- aba. b) Membuat lembar kerja siswa (LKS)
  • 61. c) Membuat alat evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi d) Membuat lembar observasi untuk kegiatan atau aktivitas siswa dalam pembelajaran e) Membuat lembar observasi untuk mengukur kegiatan pembelajaran guru 2. Kegiatan Belajar Mengajar a) Kegiatan awal (5 menit) (1) Memberi salam; siswa menjawab salam (2) Absensi siswa (3) Guru mengadakan apersepsi dan motivasi kepada anak didik dengan metode Tanya jawab (4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dikembangkan (5) Guru menuliskan materi yang akan dikembangkan b) Kegiatan Inti (25 menit) (1) Guru menunjuk beberapa siswa untuk berbicara bahasa Inggris dengan menggunakan ungkapan-ungkapan yakni memberi contoh melakukan sesuatu dan memberi aba-aba seperti touch your head,touch your nose,stand up,sit down,raise your hand,fold your hand
  • 62. (2) Dengan bimbingan guru, murid menggunakan ungkapan- ungkapan sesuai materi dengan tindakan fisik dan ucapan sesuai perintah guru (3) Guru memberikan penjelasan dan contoh cara menggunakan ungkapan-ungkapan dalam bahasa Inggris dengan baik dan benar (4) Siswa merespon ucapan guru dengan tindakan dan ucapan (5) Membagi lembar kerja siswa (LKS) kepada masing- masing siswa (6) Guru menugaskan siswa menggunakan ungkapan- ungkapan sesuai materi, siswa lain merespon dengan tindakan dan ucapan c) Kegiatan akhir (5 menit) (1) Guru melakukan evaluasi terhadap siswa (2) Memberi saran atau nasehat (3) Menyimpulkan pembelajaranyang telah dipelajari (4) Menutup pembelajaran (5) Mengucapkan salam 3. Hasil Tindakan Kelas a) Observasi kegiatan pembelajaran Hasil pengamatan atau observasi teman sejawat dalam KBM 1 x 35 menit yang sudah direncanakan (instrumen
  • 63. terlampir) pada pertemuan kedua ini, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.13 Observasi Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Kedua (Siklus II) No. Indikator / Aspek yang diamati Ya Tidak I Pra pembelajaran 1. Membuat Rencana Pelaksanaan √ Pembelajaran (RPP) 2. Memeriksa kesiapan siswa √ 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ yang akan dikembangkan 4. Menuliskan judul materi yang akan √ dikembangkan di papan tulis 5. Apersepsi √ 6. Motivasi √ II Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Beberapa siswa berbicara bahasa √ Inggris dengan ungkapan-ungkapan sesuai materi melalui bimbingan guru 2 Guru memberikan penjelasan atau √ penekanan cara menggunakan ungkapan-ungkapan dalam bahasa Inggris sesuai materi 3. Guru memberikan penjelasan dan √ contoh cara berbicara bahasa Inggris dengan menggunakan ungkapan- ungkapan 4. Membagi lembar kerja siswa (LKS) √ 5. Guru memberikan penugasan √ 6. Mengusai kelas √ 7. Melaksanakan pembelajaran sesuai √ dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai 8. Melaksanakan pembelajaran secara √ rutin 9. Menunjukkan penguasaan materi √ pembelajaran 10. Mengaitkan materi dengan √ pengetahuan lainya yang relevan 11. Melaksanakan pembelajaran sesuai √ dengan alokasi waktu
  • 64. 12. Menggunakan media √ 13. Menggunakan metode √ 14. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa √ dalam pembelajaran 15. Menunjukkan respon terbuka √ terhadap respon siswa 16. Menumbuhkan keceriaan dan √ antusiasme siswa dalam belajar 17. Menggunakan bahasa lisan dan √ tertulis secara jelas 18. Berpenampilan rapi dan bersih √ III Kegiatan Akhir 1. Melakukan evaluasi terhadap siswa √ 2. Memberi saran dan nasehat √ 3. Menyimpulkan pembelajaran yang √ telah dipelajari 4. Menutup pembelajaran √ 5. Mengucapkan salam √ Total Skor 24 5 Berdasarkan data observasi tersebut di atas, dapat dipersentasikan sebagai berikut: Skor Perolehan 24 Nilai = x skala nilai = x 100 = 82,75 Skor Maksimal 29 Dari hasil nilai di atas, dapat disimpulkan bahwa proses kegaitan pembelajaran yang dilakukan guru lebih baik dari pertemuan pertama seperti waktu yang digunakan dapat teratasi sesuai yang direncanakan sebelumnya. Dengan demikian, secara keseluruhan menunjukkan bahwa proses belajar mengajar berlangsung secara lancar, kondusif, dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
  • 65. b) Observasi aktivitas siswa dalam KBM Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Total Physical Response dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.14 Observasi Aktivitas siswa dalam KBM Pertemuan Kedua (Siklus II) No. Indikator atau Aspek yang Skor diamati 5 4 3 2 1 1. Mendengarkan penjelasan guru √ 2. Menjawab pertanyaan guru √ 3. Mengajukan pertanyaan √ 4. Menanggapi atau mengerjakan √ lembar kerja siswa (LKS) 5. Aktivitas dalam pembelajaran √ berbicara bahasa. Inggris 6. Disiplin dalam mengikuti √ pembelajaran berbicara Bahasa Inggris 7. Partisipasi aktif siswa dalam √ pembelajaran 8. Keceriaan dengan antusiasme √ siswa dalam Jumlah 10 24 - - - Total skor 34 Berdasarkan data obsevasi di atas, dapat dipersentasikan aktivitas siswa dalam KBM sebagai berikut: Skor Perolehan 34 Nilai = x skala nilai = x 100 = 85 Skor Maksimal 40
  • 66. Dari persentase di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar lebih aktif dari pertemuan pertama. Hal ini karena pembelajaran menggunakan metode Total Physical Response sudah mulai dipahami anak, sehingga mudah dilaksanakan kegiatan pembelajaran, walaupun beberapa aspek belum optimal misalnya pada waktu menggunakan ungkapan-ungkapan, memberikan contoh melakukan sesuatu, dan memberi aba-aba, sehingga siswa yang kemampuannya rendah mengalami kesulitan untuk mengunakan ungkapan-ungkapan, memberikan contoh melakukan sesuatum dan memberi aba-aba. c) Hasil Tes Belajar Siswa Tabel 4.16 Nilai Rata-rata Hasil Evaluasi Belajar Siswa Kelas IV B MI Sullamul Khairiyah Cempaka Siklus II Pertemuan kedua No. Nilai X Frekuensi X Fx 1. 90-100 - - - 2. 80-90 5 80 400 3. 70-80 14 70 980 4. 60-70 6 60 360 5. 50-60 - - - 6. 40-50 - - - 7. 30-40 - - - 8. 20-30 - - - 9. 10-20 - - - 10. 0-10 - - - Jumlah N = 25 ∑Fx = 1740 Rata-rata 69,60
  • 67. Rumus Mean data kelompok lain: ∑Fx M= = N 1740 M= = 69,60 25 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata nilai anak dari hasil evaluasi adalah 69,60. Hal ini berarti sudah berada lebih tinggi di atas persyaratan kreteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh kurikulum pelajaran Bahasa Inggris yaitu 60,00. Walaupun demikian, penelitian ini masih perlu dilanjutkan pada siklus III agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal. 4. Refleksi Tindakan Siklus II Berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran, observasi aktivitas siswa dalam KBM dan observasi hasil belajar siswa pada pertemuan kedua tindakan kelas siklus II, maka dapat direfleksikan hal-hal sebagai berikut: a) Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode Total physical Response dinyatakan cukup efektif, tetapi belum mencapai hasil pembelajaran maksimal b) Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan metode Total physical Response cukup mendukung dan efektif, hal ini dapat dilihat pada: (1) Hasil tes belajar pada pertemuan pertama (siklus II) dengan rata-rata nilai 69,20
  • 68. (2) Hasil evaluasi belajar siswa pada pertemuan kedua (siklus II) rata-rata nilai 69,60 (3) Berdasarkan pertemuan tersebut, maka kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Total physical Response masih perlu ditingkatkan dan akan dilanjutkan pada siklus III 3. Tindakan Siklus III (Ketiga) a. Pertemuan Pertama (1 x 35 menit) 1. Persiapan Pada pertemuan pertama tindakan kelas Siklus III (Ketiga) ini dipersiapkan perangkat pembelajaran sebagai berikut: a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Bahasa Inggris dengan kompetensi Dasar 6.2 Bercakap-cakap untuk menyertai tindakan secara berterima yang melibatkan tindak tutur: memberi contoh melakukan sesuatu dan memberi aba- aba b) Membuat lembar kerja siswa (LKS) c) Membuat alat evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi d) Membuat lembar observasi untuk kegiatan atau aktivitas siswa dalam pembelajaran e) Membuat lembar observasi untuk mengukur kegiatan pembelajaran guru
  • 69. 2. Kegiatan Belajar Mengajar a) Kegiatan awal (5 menit) (1) Memberi salam; siswa menjawab salam (2) Absensi (3) Guru mengadakan apersepsi dan motivasi kepada anak didik dengan metode Tanya jawab (4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dikembangkan (5) Guru menuliskan materi yang akan dikembangkan b) Kegiatan Inti (25 menit) (1) Guru menunjuk beberapa siswa untuk berbicara bahasa Inggris dengan menggunakan ungkapan-ungkapan bahasa Inggris seperti touch your head,touch your nose,touch your ears,stand up,sit down,raise your hand ,and fold your hand (2) Dengan bimbingan guru, murid menggunakan ungkapan- ungkapan bahasa Inggris dengan merespon secara tindakan fisik dan ucapan sesuai perintah guru (3) Guru memberikan penjelasan dan contoh cara berbicara bahasa Inggris dengan baik dan benar melalui ungkapan- ungkapan sesuai materi (4) Siswa merespon yang ucapan guru dengan tindakan fisik dan ucapan,saat guru berkata touch your head,semua siswa