SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
STUDI PENGARUH VARIABEL LAJU ALIR NaOH DALAM PROSES ABSORBSI
                           GAS CO2

        M. Hasnan A. Najib, Putri Prima A, Nurul Kumaeti, dan Hapsoro A. Aji
         Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik,Universitas Diponegoro, Semarang
               Jl. Prof. Soedarto – 50239 Semarang, Telp./Fax. 024-7460058


                                         ABSTRAK
        Absorbsi merupakan salah satu proses separasi dalam industri kimia dimana suatu
campuran gas dikontakkan dengan suatu cairan penyerap tertentu sehingga satu atau lebih
komponen gas tersebut larut dalam cairannya. Tujuan percobaan kami adalah untuk
mempelajari pengaruh waktu terhadap jumlah CO2 yang terserap, menentukan besar kGa dan
kLa serta k2 pada proses absorbsi. Variabel tetap pada percobaan kami adalah NaOH 0,1 N,
HCL 0,1 N, beda pengambilan sampel satu menit, tekanan 5,6 atm. Variabel berubahnya laju
alir NaOH (0,2; 0,4; 0,6) L/menit. NaOH. Dari hasi percobaan didapatkan bahwa semakin
lama watktu, kontak antara NaOH dengan CO2 semakin lama sehingga terjadi peningkatan
jumlah CO2 yang terserap. Semakin besar laju alir, nilai kGa turun kemudian naik karena
aliran belum steady. Semakin besar laju alir, nilai kLa turun kemudian naik karena aliran
belum steady. Semakin besar laju alir maka nilai k2 makin tinggi.

Kata Kunci: Absorbsi, kGa, kLa, dan k2
                                          ABSTRACT
         Absorption is a process of separation in the chemical industry in which a gas mixture
is contacted with a liquid absorbent so that one or more specific gas component is dissolved
in the liquid. The purpose of our experiments was to study the effect of time on the amount of
CO2 absorbed, determine the amount and kGa, kLa and k2 in the process of absorption. Fixed
variable is 0.1 N NaOH, 0.1 N HCl, different sampling one minute, the pressure of 5.6 atm.
Changing the variable flow rate of NaOH (0.2: 0.4: 0.6) L / min. Goal should be obtained
from experiments that the longer time, contact between the NaOH with CO2 so as to increase
the longer the amount of CO2 absorbed. The greater the flow rate, the value kGa down then
go up because the flow has not been steady. The greater the flow rate, kLa value decreased
and then increased as the flow has not been steady. The greater the flow rate the higher the
value of k2.

Keywords: Absorption, kGa, kLa, and k2




PENDAHULUAN                                     Latar Belakang
Hampir semua reaksi kimia yang            mengikuti reaksi order 1 jika konsentrasi
diterapkan dalam industri kimia melibatkan        larutan NaOH cukup rendah (encer).
bahan baku yang berbeda wujudnya, baik                    Perancangan reaktor kimia dilakukan
berupa padatan, gas maupun cairan. Oleh           berdasarkan pada permodelan hidrodinamika
karena itu, reaksi kimia dalam suatu industri     reaktor dan reaksi kimia yang terjadi di
dapat terjadi dalam fase ganda atau               dalamnya.     Suatu      model       matemátika
heterogen, misalnya biner atau bahkan tersier     merupakan bentuk penyederhanaan dari
(Coulson      1996).   Walaupun      terdapat     proses sesungguhnya di dalam sebuah
perbedaan wujud pada bahan-bahan baku             reaktor yang biasanya sangat rumit
yang direaksikan, namun terdapat satu             (Levenspiel, 1972). Reaksi kimia biasanya
fenomena yang selalu terjadi. Sebelum reaksi      dikaji dalam suatu proses batch berskala
kimia berlangsung, maka salah satu atau           laboratorium dengan mempertimbangkan
lebih bahan baku (reaktan) akan berpindah         kebutuhan reaktan, kemudahan pengendalian
dari aliran utamanya menuju ke lapisan            reaksi, peralatan, kemudahan menjalankan
antarfase/batas atau menuju aliran utama          reaksi dan analisis, dan ketelitian.
bahan baku yang lain yang berada di fase
yang berbeda.                                     Tujuan Percobaan
        Absorpsi gas-cair merupakan proses                Tujuan   dari    percobaan      yang
heterogen yang melibatkan perpindahan             dilakukan adalah agar mahasiswa mampu
komponen gas yang dapat larut menuju              menjelaskan mengenai pengaruh laju alir
penyerap yang biasanya berupa cairan yang         NaOH terhadap jumlah CO2 yang terserap
tidak mudah menguap (Franks 1967). Reaksi         pada berbagai waktu reaksi, pengaruh laju
kimia dalam proses absorpsi dapat terjadi di      alir    NaOH    terhadap    nilai    tetapan
lapisan gas, lapisan antar fase, lapisan cairan   perpindahan massa CO2 (kGa), pengaruh laju
atau bahkan badan utama cairan, tergantung        alir    NaOH    terhadap    nilai    tetapan
pada konsentrasi dan reaktifitas bahan-bahan      perpindahan massa CO2 (kLa), dan pengaruh
yang direaksikan. Untuk memfasilitasi             laju alir NaOH terhadap nilai tetapan reaksi
berlangsungnya tahapan-tahapan proses             antara CO2 dan NaOH (k2)
tersebut, biasanya proses absorpsi dijalankan
dalam      reaktor    tangki      berpengaduk
bersparger, kolom gelembung (bubble
                                                  LANDASAN TEORI
column) atau kolom yang berisi tumpukan
partikel inert (packed bed column). Proses        Absorbsi
absorpsi gas-cair dapat diterapkan pada
pemurnian gas sintesis, recovery beberapa                 Absorbsi merupakan salah satu
gas yang masih bermanfaat dalam gas buang         proses separasi dalam industri kimia dimana
atau bahkan pada industri yang melibatkan         suatu campuran gas dikontakkan dengan
pelarutan gas dalam cairan, seperti H2SO4,        suatu cairan penyerap tertentu sehingga satu
HCl, HNO3, formadehid dll (Coulson 1996).         atau lebih komponen gas tersebut larut dalam
Absorpsi gas CO2 dengan larutan hidroksid         cairannya. Absorbs dapat terjadi melalui dua
yang kuat merupakan proses absorpsi yang          mekanisme, yaitu absorbsi fisik dan absorbsi
disertai dengan reaksi kimia order 2 antara       kimia.
CO2 dan ion OH- membentuk ion CO32- dan                   Absorbsi fisik merupakan suatu
H2O. Sedangkan reaksi antara CO2 dengan           proses yang melibatkan peristiwa pelarutan
CO32- membentuk ion HCO3- biasanya                gas dalam larutan penyerap, namun tidak
diabaikan (Danckwerts, 1970; Juvekar dan          disertai dengan reaksi kimia. Contoh proses
Sharma, 1972). Namun, menurut Rehm et al.         ini adalah absorbsi gas H2S dengan air,
(1963) proses ini juga bisa dianggap              methanol, propilen karbonase. Penyerapan
                                                  terjadi karena adanya interaksi fisik.
Mekanisme proses absorbsi fisik dapat         gas dan dalam fase larutan, perpindahan
dijelaskan dengan beberapa model, yaitu:      massa CO2 dari lapisan gas ke badan utama
teori dua lapisan (two films theory) oleh     larutan NaOH dan reaksi antara CO2 terlarut
Whiteman (1923), teori penetrasi oleh         dengan gugus hidroksil (OH-). Skema proses
Dankcwerts dan teori permukaan terbaharui.    tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.2.
        Absorbsi kimia merupakan suatu
proses yang melibatkan peristiwa pelarutan
gas dalam larutan penyerap yang disertai       Gas bulk flow     Gas film        Liq. film   Liq. bulk flow
dengan reaksi kimia. Contoh peristiwa ini
adalah absorbsi gas CO2 dengan larutan
MEA, NaOH, K2CO3 dan sebagainya.
Aplikasi dari absorbsi kimia dapat dijumpai                 pg
                                                                         pai
pada proses penyerapan gas CO2 pada pabrik
Amonia seperti yang terlihat pada gambar
2.1
                                                                         A*


                                                     Gambar 2 Mekanisme absorpsi gas CO2
                                                             dalam larutan NaOH

                                                    Gambar 2 Mekanisme Absorbsi Gas CO2
                                                             dalam Larutan NaOH

                                                       Laju perpindahan massa CO2
                                              melalui lapisan gas:
                                                          Ra = kga ( pg − pai ) (1)
                                                       Kesetimbangan antara CO2 dalam
Gambar 1 Proses absorpsi dan desorpsi CO2     fase gas dan dalam fase larutan :
         dengan pelarut MEA di pabrik                    A* = H . pai                    (2)
         Amonia
                                              dengan H pada suhu 30 C = 2,88 × 10-5 g
                                                                       o


        Proses absorpsi dapat dilakukan       mole/cm3. atm.
dalam tangki berpengaduk yang dilengkapi               Laju perpindahan massa CO2 dari
dengan sparger, kolom gelembung (bubble       lapisan gas ke badan utama larutan NaOH
column), atau dengan kolom yang berisi        dan reaksi antara CO2 terlarut dengan gugus
packing yang inert (packed column) atau       hidroksil:
piringan (tray column). Pemilihan peralatan               Ra = [ A*]a D A .k 2 .[OH − ] (3)
proses absorpsi biasanya didasarkan pada      Kedaan batas:
reaktifitas reaktan (gas dan cairan), suhu,
tekanan, kapasitas, dan ekonomi.
                                                     D A .k 2 .[OH − ]
                                              (a)                        >>> 1
Analisis Perpindahan Massa dan Reaksi                     kL
dalam Proses Absorpsi Gas oleh Cairan.                   (b) (b)

        Secara umum, proses absorpsi gas        D A .k 2 .[OH − ]        [OH − ] D A
                                                                    <<<<
CO2 ke dalam larutan NaOH yang disertai                kL                 z. A * D B
reaksi kimia berlangsung melalui empat
tahap, yaitu perpindahan massa CO2 melalui    dengan z adalah koefisien reaksi kimia
lapisan gas menuju lapisan antar fase gas-    antara CO2 dan [OH-}, yaitu = 2.
cairan, kesetimbangan antara CO2 dalam fase
Di fase cair, reaksi antara CO2                                D A .k 2 .[OH − ]      [OH − ] D A
dengan larutan NaOH terjadi melalui                                                        ≈
beberapa tahapan proses:                                                     kL                z. A * D B
                                                                                            (6)
NaOH(s)
                                                                       Dengan demikian, maka laju
   +
Na (l) + OH (l)     -
                                                       (a)   absorpsi gas CO2 ke dalam larutan NaOH
                                                             akan mengikuti persamaan:
CO2 (g)                              CO2 (l)          (b)                    a.H . pg.φ .k L
                                                                       Ra =
                                                                                a.H .φ .k L            (7)
CO2 (l) + OH- (l)                    HCO3- (l)         (c)                   1+
                                                                                    k Ga
HCO3-(l) + OH-(l)                                                      Dengan φ adalah enhancement
                                                             factor yang merupakan rasio antara koefisien
H2O(l) + CO32-(l)                                      (d)   transfer massa CO2 pada fase cari jika
                                                             absorpsi disertai reaksi kimia dan tidak
CO32-(l) + Na+(l)                    Na2CO3(l)        (e)    disertai reaksi kimia seperti dirumuskan oleh
                                                             Juvekar dan Sharma (1973):
         Langkah d dan e biasanya                                                                                     1/ 2
berlangsung dengan sangat cepat, sehingga                                                [OH − ] D B 
                                                                                         1+            .φ 
proses absorpsi biasanya dikendalikan oleh                            D A .k 2 .[OH − ]     z. A * D A 
                                                              φ=                       .                                            (8)
peristiwa pelarutan CO2 ke dalam larutan                                    kL           [OH − ] D B 
NaOH terutama jika CO2 diumpankan dalam                                                    z. A * D A 
                                                                                                         
bentuk campuran dengan gas lain atau
dikendalikan bersama-sama dengan reaksi
                                                                     Nilai diffusivitas efektif (DA) CO2
kimia pada langkah c (Juvekar dan Sharma,
                                                             dalam larutan NaOH pada suhu 30oC adalah
1973).
                                                             2,1 × 10-5 cm2/det (Juvekar dan Sharma,
         Eliminasi A* dari persamaan 1, 2
                                                             1973).
dan 3 menghasilkan :
                                                                     Nilai     kGa     dapat      dihitung
                                                             berdasarkan pada absorbsi fisik dengan
       a.H . pg. D A .k 2 .[OH − ]                           meninjau perpindahan massa total CO2 ke
Ra =
            a.H . D A .k 2 .[OH − ] (4)                      dalam larutan NaOH yang terjadi pada
       1+                                                    selang waktu tertentu di dalam alat absorpsi.
                   k Ga                                      Dalam bentuk bilangan tak berdimensi, kGa
Jika nilai kL sangat besar, maka:                            dapat dihitung menurut persamaan (Kumoro
                 D A .k 2 .[OH − ]                           dan Hadiyanto, 2000):
                         ≈1,
               kL                                                                                  1, 4003                   1/ 3
                                                             k Ga .dp 2             ρ .Q                      µ      
sehingga persamaan di atas menjadi:                                     = 4,0777 ×  CO 2 CO 2 
                                                                                    µ .a                   ×  CO 2 
                                                                                                                ρ .D               (9)
                                                                DA                  CO 2                      CO 2 A 
                                                 2
            a.H . pg. D A .k 2 .[OH − ] + k L
   Ra =                                                                       6(1 − ε )         Vvoid
                                                     (5)                Denga a =       dan ε =
                                                 2
                 a.H . D A .k 2 .[OH − ] + k L
            1+                                                                   dp              VT
                        k Ga                                       Secara teoritik, nilai kGa harus
        Jika keadaan batas (b) tidak                         memenuhi persamaan:
dipenuhi, berarti terjadi pelucutan [OH-]
dalam larutan. Hal ini berakibat:                                     mol (CO2 , liq ) mol (CO3 )
                                                                                                                 2−

                                                             k GA   =                  =                                            (10)
                                                                       A.Z .ε . p lm .   A.Z .ε . plm .
Jika tekanan operasi cukup rendah,                     2. Alat Percobaan
maka plm dapat didekati dengan                                 Tabung CO2
                  ∆p = pin-pout.                               Kolom Packing
Sedangkan nilai kla dapat dihitung secara                      Tangki NaOH
empirik dengan persamaan (Zheng dan and                        Pompa
Xu, 1992):                                                     Manometer
                                                               Kompresor
k la .dp
                              0,3
                     ρ .Q   µ 
                                             0, 5              Tabung Penyampur
         = 0,2258 ×  NaOH NaOH  × 
                                 ρ .D 
                                                   (11)       Ember
  DA                    µ .a     A

     Jika laju reaksi pembentukan Na2CO3                   Gambar Alat
jauh lebih besar dibandingkan dengan laju
difusi CO2 ke dalam larutan NaOH, maka
konsentrasi CO2 pada batas film cairan




                                                               pengendali
dengan badan cairan adalah nol. Hal ini                         Bak




                                                                 aliran
                                                                  Kran
disebabkan oleh konsumsi CO2 yang sangat                       penam




                                                                            absorpsi
                                                                             Kolom
cepat selama reaksi sepanjang film.Dengan
demikian, tebal film (x) dapat ditentukan
persamaan:
         D .( p − p )                                                                             mano
   x = A in 2 − out                (12)
        mol (CO3 ).R.T                                         Bak
                                                              penam                              kompr
                                                                                  mano
                                                            Pompa                        Tangkimano      Tangki
METODOLOGI PERCOBAAN
                                                                        mano             penca
Bahan dan Alat yang Digunakan
                                                                Gambar 3 Rangkaian Alat Utama
1. Bahan yang Digunakan
    Natrium Hidroksida (NaOH)                             Variabel Operasi
      Menggunakan NaOH teknis berbentuk
      kristal dan berwarna putih, diproduksi                 a. Variabel tetap
      oleh PT. BRATACO CHEMIKA.                                 • Tekanan CO2             : 5,6 atm
    Gas Karbondioksida (CO2)                                   • Konsentrasi NaOH        : 0,1 N,
      Menggunakan CO2 teknis yang                                 10 L
      dicairkan,   diproduksi oleh PT.                          • Konsentrasi HCl : 0,1 N
      SAMATOR.                                                  • Suhu                    : 30 oC
    Udara                                                      • Beda pengambilan sampel 1 menit
      Menggunakan udara dari kompresor.
    Aquadest (H2O)                                          b. Variabel berubah
      Menggunakan H2O dari proses Reverse                       Laju alir NaOH : 0,2 L/menit; 0,4 L/
      Osmosis (RO).                                             menit; 0,6 L/menit
    HCl
      Menggunakan HCl dengan kemurnian                     Respon Uji Hasil
      25% yang diproduksi oleh MERCK
      KGaA.                                                Konsentrasi ion CO32- dalam larutan sampel
    Indikator Titrasi                                     dan CO2 yang terserap
      Menggunakan PP dan MO
Prosedur Percobaan                                   manometer 4 jika aliran gas sudah
                                                     steady.
1. Buat larutan induk NaOH dengan                  Ambil 10 mL sampel cairan dari dasar
    konsentrasi 0,1 N sebanyak 10 L                  kolom absorpsi tiap 1 menit selama 10
    Timbang 40 gr NaOH                              menit dan dianalisis kadar ion
    Dilarutkan dalam aquadest sebanyak              karbonat atau kandungan NaOH
      10 L                                           bebasnya.
    Larutan NaOH ditampung dalam                  Ulangi percobaan untuk nilai variabel
      tangki untuk dioperasikan                      kajian yang berbeda.
                                               4. Analisis sampel
2. Menentukan fraksi ruang kosong pada             Sebanyak 10 mL sampel cairan
    kolom absorpsi                                   ditempatkan dalam gelas erlenmeyer
    Pastikan kran di bawah kolom                    100 mL.
       absorpsi dalam posisi tertutup              Tambahkan indikator fenol fthalein
    Alirkan larutan NaOH dari bak                   (PP) sampai merah jambu, dan titrasi
       penampung 2 ke dalam kolom                    sample dengan larutan HCl 0,1 N
       absorpsi.                                     sampaiwarna merah hampir hilang
    Hentikan jika tinggi cairan di dalam            (kebutuhan titran = a mL), maka mol
       kolom tepat setinggi tumpukan                 HCl = a × 0,1 mmol.
       packing.                                    Tambahkan 2-3 tetes indikator metil
    Keluarkan cairan dalam kolom dengan             jingga (MO), dan titrasi dilanjutkan
       membuka kran di bawah kolom,                  lagi sampai warna jingga berubah
       tampung cairan tersebut dan segera            menjadi merah (kebutuhan titran = b
       tutup kran jika cairan dalam kolom            mL), atau kebutuhan HCl = b × 0,1
       tepat berada pada packing bagian              mmol.
       paling bawah.
                                                   Jumlah NaOH bebas = (2a-b) × 0,1
    Catat volume cairan sebagai volume
                                                     mmol di dalam 10 mL sample
       ruang kosong dalam kolom absorpsi =
                                                  Konsentrasi NaOH bebas = (2a-b) × 0,01
       Vvoid.
                                                    mol/L
    Tentukan       volume total kolom
       absorpsi, yaitu dengan mengkur
       diameter kolom (D) dan tinggi           HASIL DAN PEMBAHASAN
                                     πD 2 .H
       tumpukan packing (H), VT =
                                       4       Pengaruh Waktu terhadap CO2 yang
    Fraksi ruang kosong kolom absorpsi =      Terserap
            Vvoid
       ε=
              VT                                      0,03
                                                     0,028                      Q1 (0,2
                                                     0,026                      L/menit)
3. Operasi Absorpsi
    NaOH      0,1   N dipompa     dan               0,024                      Q2 (0,4
     diumpankan ke dalam kolom melalui               0,022                      L/menit)
                                                 O
                                                 N
                                                 p
                                                 C
                                                 2
                                                 e
                                                 a
                                                 s
                                                 r
                                                 t




     bagian atas kolom pada laju alir                        0 2 4 6 8 10       Q2 (0,6
     tertentu hingga keadaan mantap                                             L/menit)
                                                             Waktu (menit)
     tercapai.
    Alirkan gas CO2 melalui bagian
     bawah kolom. Ukur beda ketinggian
                                                  Gambar 4 Grafik Hubungan Waktu Vs
     cairan    dalam   manometer    1,
                                                          Jumlah CO2 Terserap
     manometer 2 dan manometer 3,
Pada gambar di atas menunjukkan           terjadi karena semakin besar laju alir cairan
bahwa pada variabel I dengan laju alir 0,2 L/     maka kontak antara gas dengan cairan
menit grafik konstan pada menit ke-4,             semakin baik. Dengan demikian, jumlah gas
variabel II dengan laju alir 0,4 L/menit grafik   yang didapat berpindah dari fase gas menuju
konstan pada menit ke-6, variabel III dengan      fase cairan juga semakin besar.
laju alir 0,6 L/menit grafik konstan pada
menit ke-7. Hal tersebut menunjukkan                     (Kumoro,   Andri   Cahyo     dan
bahwa semakin lama waktu operasi maka             Hadiyanto, “Absorpsi Gas Karbondioksida
kontak antara udara dengan CO2 akan               dengan Larutan Soda Api dalam Unggun
semakin lama. Sehingga reaksi berjalan lebih      Tetap”)
sempurna. Pada awalnya akan terjadi
peningkatan jumlah CO2 yang terserap
kemudian pada suatu waktu jumlah CO2
                                                  Pengaruh Laju Alir NaOH terhadap
yang terserap akan konstan. Dengan
                                                  Konstanta Perpindahan Massa ( kLa)
demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah
CO2 yang terserap akan konstan seiring
berjalannya waktu.                                        0,000006
                                                               y = 2E-05x2 - 2E-05x + 7E-
                                                          0,000004
       (tekimerzites.wetpaint.com/page/abso                               06
                   rbsi+CO2+Dengan+NaO)                   0,000002      R² = 1
                                                                  0
                                                                      0      0,2     0,4    0,6           0,8
                                                     m
                                                     n
                                                     3
                                                     e
                                                     a
                                                     k
                                                     /
                                                     L
                                                     t
                                                     )
                                                     (
                                                     .
                                                     i



Pengaruh Laju Alir NaOH terhadap
                                                                          Laju Alir NaOH (L/menit)
Konstanta Perpindahan Massa kGa

        0,0001                                    Gambar 6 Grafik Hubungan Laju Alir NaOH
       0,00008 2E-05x2 - 9E-05x + 0,000
            y=                                             terhadap Konstanta Perpindahan
       0,00006        R² = 1                               Massa ( kLa)
       0,00004
       0,00002                                            Gambar di atas terlihat bahwa grafik
             0                                    turun pada laju alir 0,4 L/menit, kemudian
   m
   G
   n
   3
   e
   a
   k
   /
   t
   )
   (
   .
   i




                    0,2       0,4         0,6     naik pada 0,6 L/menit,. Grafik turun karena
                                                  aliran pada packed column belum mencapai
                   Laju Alir NaOH (L/menit)       keadaan steady. Karena jika aliran pada
                                                  packed column sudah steady, maka nilai kGa
                                                  akan semakin besar (grafik naik) seiring
Gambar 5 Grafik Hubungan Laju Alir NaOH           meningkatnya laju alir. Hal ini disebabkan
          terhadap Konstanta Perpindahan          karena laju alir (Q) berbanding lurus dengan
                   Massa ( kGa)                   nilai kLa, sesuai rumus:
       Pada gambar di atas terlihat bahwa                                           0 ,3           0, 5
grafik turun pada laju alir 0,4 L/menit,          k la .dp            ρ    .Q         µ 
                                                           = 0,2258 ×  NaOH NaOH
                                                                                    ×
                                                                                       ρ .D           ( 11 )
kemudian naik pada 0,6 L/menit,. Grafik             DA                    µ .a            A 
turun karena aliran pada packed column
belum mencapai keadaan steady. Karena jika                 Berdasarkan persamaan tersebut,
aliran pada packed column sudah steady,           dapat disimpulkan bahwa semakin besar laju
maka nilai kGa akan semakin besar (grafik         alir suatu cairan, maka nilai kLa semakin
naik) seiring meningkatnya laju alir. Hal ini     besar sebagai akibat dari kontak antara gas
disebabkan karena kenaikan laju alir NaOH         dengan cairan yang semakin banyak.
akan meningkatkan koefisien perpindahan
massa antar fase gas-cair. Hal ini dapat
(buku panduan praktikum proses        laju alir NaOH maka k2 semakin besar,
                       kimia/ landasan teori)      karena besarnya laju alir berbanding lurus
                                                   dengan besarnya k2 ( Levenspiel, O, 1972)

                                                   5. Kesimpulan
Pengaruh Laju Alir NaOH terhadap Nilai
k2                                                         Dari percobaan yang dilakukan dapat
                                                   disimpulkan bahwa semakin lama waktu
       3
                                                   operasi maka kontak antara larutan NaOH
                        y = 0,701x - 0,572
                                                   dengan gas CO2 akan semakin lama sehingga
       2                                           terjadi peningkatan jumlah CO2 yang
                            R² = 0,815
       1                                           terserap, kemudian semakin besar laju alir
                                                   cairan maka kGa mengalami penurunan
       0
   m




                                                   terlebih dahulu baru kemudian naik karena
   n
   3
   2
   e
   k
   /
   t
   )
   (
   i




              0         0,2      0,4         0,6   aliran belum steady sehingga saat keadaan
                  Laju Alir NaOH (L/menit)         sudah steady maka nilai kGa akan semakin
                                                   besar, selanjutnya semakin besar laju alir
                                                   maka nilai kLa mengalami penurunan terlebih
Gambar 7 Grafik Hubungan Laju Alir NaOH            dahulu baru kemudian naik karena aliran
         terhadap Nilai k2                         belum steady sehingga saat keadaan sudah
                                                   steady maka nilai kLa akan semakin besar
        Pada gambar di atas terlihat bahwa         dan semakin besar laju alir NaOH maka nilai
grafik cenderung fluktuatif. Hal ini               k2 semakin besar
disebabkan aliran belum mencapai keadaan
steady. Karena jika aliran sudah steady maka
semakin besar aliran maka semakin besar            Ucapan Terima Kasih
laju alir yang menyebakan nilai k2 semakin
tinggi. Hal itu disebabkan oleh arus turbulen      Terima kasih disampaikan kepada Dr. Andri
pada variabel-variabel tersebut. Pada aliran       Cahyo Kumoro, S.T., M.T. selaku dosen
turbulen, molekul-molekul dalam fluida             pembimbing dan asisten Laboratorium
bergerak     ke segala         arah    sehingga    Proses Kimia, Jurusan Teknik Kimia,
menyebabkan tumbukan antar partikel yang           Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,
semakin besar pula. Dikatakan aliran               Semarang.
turbulen karena mempunyai bilangan
Reynold lebih besar dari 1000 ( Steven F.
Miller and C Judson King, 1996).                   Referensi
                Hubungan        antara    faktor
tumbukan dengan harga k2 digambarkan               Coulson, J.M. dan Richardson, J.F., 1996,
melalui persamaan Arhenius:                                Chemical Engineering: Volume 1:
                k = Ae-E/RT, dimana:                       Fluid flow, heat transfer and mass
k : Konstanta kecepatan reaksi                             transfer,    5th ed.     Butterworth
A: Faktor tumbukan                                         Heinemann, London, UK.
E : Energi aktivasi                                Danckwerts, P.V. dan Kennedy, B.E., 1954,
R : Konstanta gas, dan                                     Kinetics of liquid-film process in
T : Suhu                                                   gas absorption. Part I: Models of the
        Berdasarkan persamaan tersebut di                  absorption process, Transaction of
atas maka semakin besar faktor tumbukan,                   the    Institution    of   Chemical
harga konstanta kecepatan reaksi juga besar.               Engineers, 32:S49-S52.
Hal ini terjadi karena faktor tumbukan             Danckwerts, P.V., 1970, Gas Liquid
dipengaruhi oleh laju alir. Jadi semakin besar             Reactions, McGraw-Hill Book
Company, Inc., New York, pp.                      Packed Column for Carbon
        42-44,                                            Dioxide-Sodium Hydroxide System,
Franks, R.G.E.,       1967, Mathematical                  African     Union       Journal    of
        modeling in chemical engineering.                 Technology, 10(2),132-140
        John Wiley and Sons, Inc., New          Rehm, T. R., Moll, A. J. and Babb, A. L.,
        York, NY, USA, pp. 4-6.                           1963, Unsteady State Absorption of
Higbie, R., 1935, The rate of absorption of a             Carbon Dioxide by Dilute Sodium
        pure gas into a still liquid during               Hydroxide Solutions, American
        short     period     of    exposure,              Institute of Chemical Engineers
        Transaction of the Institution of                 Journal, 9(5), 760-765.
        Chemical Engineers, 31,365-388.         Zheng, Y. and Xu, X. (1992), Study on
Juvekar, V. A. dan Sharma, M.M., 1972,                    catalytic distillation processes. Part
        Absorption of CO, in a suspension                 I. Mass transfer characteristics in
        of lime, Chemical Engineering                     catalyst bed within the column,
        Science, 28, 825-837.                             Transaction of the Institution of
Kumoro dan Hadiyanto, 2000, Absorpsi Gas                  Chemical Engineers, (Part A) 70,
        Karbondioksid dengan Larutan                      459–464.
        Soda Api dalam Unggun Tetap,            Steven F. Miller and C. Judson King. Axial
        Forum Teknik, 24 (2), 186-195.                    Dispersion in Liquid Flow Trough
Levenspiel, O., 1972, Chemical reaction                   Packed Bed. Vol.12-No 44. Page
        engineering, 2nd ed. John Wiley and               770. 1966
        Sons, Inc., New York, NY, USA,          http://tekimerzites.wetpaint.com/page/absorb
        pp. 210-213, 320-326.                             si+CO2+Dengan NaOH
Olutoye, M. A. dan Mohammed, A., 2006,
        Modelling of a Gas-Absorption

More Related Content

What's hot

Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
 
AROMATISITAS BENZENA & BENZENA TERSUBSTITUSI
AROMATISITAS  BENZENA  &  BENZENA  TERSUBSTITUSIAROMATISITAS  BENZENA  &  BENZENA  TERSUBSTITUSI
AROMATISITAS BENZENA & BENZENA TERSUBSTITUSIKlik Bayoe
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaErnalia Rosita
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter) Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter) nailaamaliaa
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanawd_amaliah
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...Indriati Dewi
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairIffa M.Nisa
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 
Irfan 2015 bahan kuliah karbohidrat i
Irfan 2015 bahan kuliah karbohidrat iIrfan 2015 bahan kuliah karbohidrat i
Irfan 2015 bahan kuliah karbohidrat iAndrew Hutabarat
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri AgataMelati
 
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)Mutiara Nanda
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaIndra Yudhipratama
 

What's hot (20)

Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
Kd2 karbohidrat
Kd2 karbohidratKd2 karbohidrat
Kd2 karbohidrat
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
AROMATISITAS BENZENA & BENZENA TERSUBSTITUSI
AROMATISITAS  BENZENA  &  BENZENA  TERSUBSTITUSIAROMATISITAS  BENZENA  &  BENZENA  TERSUBSTITUSI
AROMATISITAS BENZENA & BENZENA TERSUBSTITUSI
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu Polisakarida
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Adsorpsi
AdsorpsiAdsorpsi
Adsorpsi
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter) Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cair
 
Pik 2 bab 1_nitrasi
Pik 2 bab 1_nitrasiPik 2 bab 1_nitrasi
Pik 2 bab 1_nitrasi
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Laporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagenLaporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagen
 
Irfan 2015 bahan kuliah karbohidrat i
Irfan 2015 bahan kuliah karbohidrat iIrfan 2015 bahan kuliah karbohidrat i
Irfan 2015 bahan kuliah karbohidrat i
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannya
 

Viewers also liked

Viewers also liked (18)

Pot absorbsi
Pot absorbsi Pot absorbsi
Pot absorbsi
 
Farmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanFarmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutan
 
Atmosphere
AtmosphereAtmosphere
Atmosphere
 
Fourier Transform Infrared Spectrophotometer
Fourier Transform Infrared SpectrophotometerFourier Transform Infrared Spectrophotometer
Fourier Transform Infrared Spectrophotometer
 
Atmosfer bumi
Atmosfer bumiAtmosfer bumi
Atmosfer bumi
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Lapisan – Lapisan Atmosfer
Lapisan – Lapisan AtmosferLapisan – Lapisan Atmosfer
Lapisan – Lapisan Atmosfer
 
Sistem pencernaan & absorpsi
Sistem pencernaan & absorpsiSistem pencernaan & absorpsi
Sistem pencernaan & absorpsi
 
"peralatan pemisahan" Ayakan
"peralatan pemisahan" Ayakan"peralatan pemisahan" Ayakan
"peralatan pemisahan" Ayakan
 
Metode pemisahan
Metode pemisahanMetode pemisahan
Metode pemisahan
 
Spektroskopi (pendahuluan)
Spektroskopi (pendahuluan)Spektroskopi (pendahuluan)
Spektroskopi (pendahuluan)
 
Perpindahan panasd
Perpindahan panasdPerpindahan panasd
Perpindahan panasd
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur hara
 
petrochemical
petrochemicalpetrochemical
petrochemical
 
Lapisan atmosfer
Lapisan atmosfer Lapisan atmosfer
Lapisan atmosfer
 
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenanBank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
 

Similar to Jurnal absorpsi

Similar to Jurnal absorpsi (20)

Jurnal Absorbsi CO2 dengan larutan NaOH
Jurnal Absorbsi CO2 dengan larutan NaOHJurnal Absorbsi CO2 dengan larutan NaOH
Jurnal Absorbsi CO2 dengan larutan NaOH
 
Dini c.f. uji borneo a1 c311002
Dini c.f. uji borneo a1 c311002Dini c.f. uji borneo a1 c311002
Dini c.f. uji borneo a1 c311002
 
Dini c.f. uji borneo a1 c311002
Dini c.f. uji borneo a1 c311002Dini c.f. uji borneo a1 c311002
Dini c.f. uji borneo a1 c311002
 
Materi reaksi, katalisator, biokatalisator
Materi reaksi, katalisator, biokatalisatorMateri reaksi, katalisator, biokatalisator
Materi reaksi, katalisator, biokatalisator
 
Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilik
 
Lds 1
Lds 1Lds 1
Lds 1
 
Praktikal 2 sce 3109
Praktikal  2 sce 3109Praktikal  2 sce 3109
Praktikal 2 sce 3109
 
50773875 kinetika-kimia
50773875 kinetika-kimia50773875 kinetika-kimia
50773875 kinetika-kimia
 
Modul thermokimia
Modul thermokimiaModul thermokimia
Modul thermokimia
 
2
22
2
 
Permukaan 2003
Permukaan 2003Permukaan 2003
Permukaan 2003
 
3 unit-aerasi-so
3 unit-aerasi-so3 unit-aerasi-so
3 unit-aerasi-so
 
Renita new
Renita newRenita new
Renita new
 
daster kimdas percobaan1.docx
daster kimdas percobaan1.docxdaster kimdas percobaan1.docx
daster kimdas percobaan1.docx
 
Sistem kesetimbangan heterogen
Sistem kesetimbangan heterogenSistem kesetimbangan heterogen
Sistem kesetimbangan heterogen
 
Reaksi redoks
Reaksi redoksReaksi redoks
Reaksi redoks
 
Reaksi redoks (2)
Reaksi redoks (2)Reaksi redoks (2)
Reaksi redoks (2)
 
Reaksi Redoks
Reaksi RedoksReaksi Redoks
Reaksi Redoks
 
Hydrogen Storage
Hydrogen Storage Hydrogen Storage
Hydrogen Storage
 
bacaan redoks.pdf
bacaan redoks.pdfbacaan redoks.pdf
bacaan redoks.pdf
 

Recently uploaded

Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxYogiAJ
 
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYASITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYAThomz PRTOTO
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx23May1983
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOANNISAUMAYAHS
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"HaseebBashir5
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxerlyndakasim2
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 

Recently uploaded (20)

Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
 
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYASITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 

Jurnal absorpsi

  • 1. STUDI PENGARUH VARIABEL LAJU ALIR NaOH DALAM PROSES ABSORBSI GAS CO2 M. Hasnan A. Najib, Putri Prima A, Nurul Kumaeti, dan Hapsoro A. Aji Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik,Universitas Diponegoro, Semarang Jl. Prof. Soedarto – 50239 Semarang, Telp./Fax. 024-7460058 ABSTRAK Absorbsi merupakan salah satu proses separasi dalam industri kimia dimana suatu campuran gas dikontakkan dengan suatu cairan penyerap tertentu sehingga satu atau lebih komponen gas tersebut larut dalam cairannya. Tujuan percobaan kami adalah untuk mempelajari pengaruh waktu terhadap jumlah CO2 yang terserap, menentukan besar kGa dan kLa serta k2 pada proses absorbsi. Variabel tetap pada percobaan kami adalah NaOH 0,1 N, HCL 0,1 N, beda pengambilan sampel satu menit, tekanan 5,6 atm. Variabel berubahnya laju alir NaOH (0,2; 0,4; 0,6) L/menit. NaOH. Dari hasi percobaan didapatkan bahwa semakin lama watktu, kontak antara NaOH dengan CO2 semakin lama sehingga terjadi peningkatan jumlah CO2 yang terserap. Semakin besar laju alir, nilai kGa turun kemudian naik karena aliran belum steady. Semakin besar laju alir, nilai kLa turun kemudian naik karena aliran belum steady. Semakin besar laju alir maka nilai k2 makin tinggi. Kata Kunci: Absorbsi, kGa, kLa, dan k2 ABSTRACT Absorption is a process of separation in the chemical industry in which a gas mixture is contacted with a liquid absorbent so that one or more specific gas component is dissolved in the liquid. The purpose of our experiments was to study the effect of time on the amount of CO2 absorbed, determine the amount and kGa, kLa and k2 in the process of absorption. Fixed variable is 0.1 N NaOH, 0.1 N HCl, different sampling one minute, the pressure of 5.6 atm. Changing the variable flow rate of NaOH (0.2: 0.4: 0.6) L / min. Goal should be obtained from experiments that the longer time, contact between the NaOH with CO2 so as to increase the longer the amount of CO2 absorbed. The greater the flow rate, the value kGa down then go up because the flow has not been steady. The greater the flow rate, kLa value decreased and then increased as the flow has not been steady. The greater the flow rate the higher the value of k2. Keywords: Absorption, kGa, kLa, and k2 PENDAHULUAN Latar Belakang
  • 2. Hampir semua reaksi kimia yang mengikuti reaksi order 1 jika konsentrasi diterapkan dalam industri kimia melibatkan larutan NaOH cukup rendah (encer). bahan baku yang berbeda wujudnya, baik Perancangan reaktor kimia dilakukan berupa padatan, gas maupun cairan. Oleh berdasarkan pada permodelan hidrodinamika karena itu, reaksi kimia dalam suatu industri reaktor dan reaksi kimia yang terjadi di dapat terjadi dalam fase ganda atau dalamnya. Suatu model matemátika heterogen, misalnya biner atau bahkan tersier merupakan bentuk penyederhanaan dari (Coulson 1996). Walaupun terdapat proses sesungguhnya di dalam sebuah perbedaan wujud pada bahan-bahan baku reaktor yang biasanya sangat rumit yang direaksikan, namun terdapat satu (Levenspiel, 1972). Reaksi kimia biasanya fenomena yang selalu terjadi. Sebelum reaksi dikaji dalam suatu proses batch berskala kimia berlangsung, maka salah satu atau laboratorium dengan mempertimbangkan lebih bahan baku (reaktan) akan berpindah kebutuhan reaktan, kemudahan pengendalian dari aliran utamanya menuju ke lapisan reaksi, peralatan, kemudahan menjalankan antarfase/batas atau menuju aliran utama reaksi dan analisis, dan ketelitian. bahan baku yang lain yang berada di fase yang berbeda. Tujuan Percobaan Absorpsi gas-cair merupakan proses Tujuan dari percobaan yang heterogen yang melibatkan perpindahan dilakukan adalah agar mahasiswa mampu komponen gas yang dapat larut menuju menjelaskan mengenai pengaruh laju alir penyerap yang biasanya berupa cairan yang NaOH terhadap jumlah CO2 yang terserap tidak mudah menguap (Franks 1967). Reaksi pada berbagai waktu reaksi, pengaruh laju kimia dalam proses absorpsi dapat terjadi di alir NaOH terhadap nilai tetapan lapisan gas, lapisan antar fase, lapisan cairan perpindahan massa CO2 (kGa), pengaruh laju atau bahkan badan utama cairan, tergantung alir NaOH terhadap nilai tetapan pada konsentrasi dan reaktifitas bahan-bahan perpindahan massa CO2 (kLa), dan pengaruh yang direaksikan. Untuk memfasilitasi laju alir NaOH terhadap nilai tetapan reaksi berlangsungnya tahapan-tahapan proses antara CO2 dan NaOH (k2) tersebut, biasanya proses absorpsi dijalankan dalam reaktor tangki berpengaduk bersparger, kolom gelembung (bubble LANDASAN TEORI column) atau kolom yang berisi tumpukan partikel inert (packed bed column). Proses Absorbsi absorpsi gas-cair dapat diterapkan pada pemurnian gas sintesis, recovery beberapa Absorbsi merupakan salah satu gas yang masih bermanfaat dalam gas buang proses separasi dalam industri kimia dimana atau bahkan pada industri yang melibatkan suatu campuran gas dikontakkan dengan pelarutan gas dalam cairan, seperti H2SO4, suatu cairan penyerap tertentu sehingga satu HCl, HNO3, formadehid dll (Coulson 1996). atau lebih komponen gas tersebut larut dalam Absorpsi gas CO2 dengan larutan hidroksid cairannya. Absorbs dapat terjadi melalui dua yang kuat merupakan proses absorpsi yang mekanisme, yaitu absorbsi fisik dan absorbsi disertai dengan reaksi kimia order 2 antara kimia. CO2 dan ion OH- membentuk ion CO32- dan Absorbsi fisik merupakan suatu H2O. Sedangkan reaksi antara CO2 dengan proses yang melibatkan peristiwa pelarutan CO32- membentuk ion HCO3- biasanya gas dalam larutan penyerap, namun tidak diabaikan (Danckwerts, 1970; Juvekar dan disertai dengan reaksi kimia. Contoh proses Sharma, 1972). Namun, menurut Rehm et al. ini adalah absorbsi gas H2S dengan air, (1963) proses ini juga bisa dianggap methanol, propilen karbonase. Penyerapan terjadi karena adanya interaksi fisik.
  • 3. Mekanisme proses absorbsi fisik dapat gas dan dalam fase larutan, perpindahan dijelaskan dengan beberapa model, yaitu: massa CO2 dari lapisan gas ke badan utama teori dua lapisan (two films theory) oleh larutan NaOH dan reaksi antara CO2 terlarut Whiteman (1923), teori penetrasi oleh dengan gugus hidroksil (OH-). Skema proses Dankcwerts dan teori permukaan terbaharui. tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.2. Absorbsi kimia merupakan suatu proses yang melibatkan peristiwa pelarutan gas dalam larutan penyerap yang disertai Gas bulk flow Gas film Liq. film Liq. bulk flow dengan reaksi kimia. Contoh peristiwa ini adalah absorbsi gas CO2 dengan larutan MEA, NaOH, K2CO3 dan sebagainya. Aplikasi dari absorbsi kimia dapat dijumpai pg pai pada proses penyerapan gas CO2 pada pabrik Amonia seperti yang terlihat pada gambar 2.1 A* Gambar 2 Mekanisme absorpsi gas CO2 dalam larutan NaOH Gambar 2 Mekanisme Absorbsi Gas CO2 dalam Larutan NaOH Laju perpindahan massa CO2 melalui lapisan gas: Ra = kga ( pg − pai ) (1) Kesetimbangan antara CO2 dalam Gambar 1 Proses absorpsi dan desorpsi CO2 fase gas dan dalam fase larutan : dengan pelarut MEA di pabrik A* = H . pai (2) Amonia dengan H pada suhu 30 C = 2,88 × 10-5 g o Proses absorpsi dapat dilakukan mole/cm3. atm. dalam tangki berpengaduk yang dilengkapi Laju perpindahan massa CO2 dari dengan sparger, kolom gelembung (bubble lapisan gas ke badan utama larutan NaOH column), atau dengan kolom yang berisi dan reaksi antara CO2 terlarut dengan gugus packing yang inert (packed column) atau hidroksil: piringan (tray column). Pemilihan peralatan Ra = [ A*]a D A .k 2 .[OH − ] (3) proses absorpsi biasanya didasarkan pada Kedaan batas: reaktifitas reaktan (gas dan cairan), suhu, tekanan, kapasitas, dan ekonomi. D A .k 2 .[OH − ] (a) >>> 1 Analisis Perpindahan Massa dan Reaksi kL dalam Proses Absorpsi Gas oleh Cairan. (b) (b) Secara umum, proses absorpsi gas D A .k 2 .[OH − ] [OH − ] D A <<<< CO2 ke dalam larutan NaOH yang disertai kL z. A * D B reaksi kimia berlangsung melalui empat tahap, yaitu perpindahan massa CO2 melalui dengan z adalah koefisien reaksi kimia lapisan gas menuju lapisan antar fase gas- antara CO2 dan [OH-}, yaitu = 2. cairan, kesetimbangan antara CO2 dalam fase
  • 4. Di fase cair, reaksi antara CO2 D A .k 2 .[OH − ] [OH − ] D A dengan larutan NaOH terjadi melalui ≈ beberapa tahapan proses: kL z. A * D B (6) NaOH(s) Dengan demikian, maka laju + Na (l) + OH (l) - (a) absorpsi gas CO2 ke dalam larutan NaOH akan mengikuti persamaan: CO2 (g) CO2 (l) (b) a.H . pg.φ .k L Ra = a.H .φ .k L (7) CO2 (l) + OH- (l) HCO3- (l) (c) 1+ k Ga HCO3-(l) + OH-(l) Dengan φ adalah enhancement factor yang merupakan rasio antara koefisien H2O(l) + CO32-(l) (d) transfer massa CO2 pada fase cari jika absorpsi disertai reaksi kimia dan tidak CO32-(l) + Na+(l) Na2CO3(l) (e) disertai reaksi kimia seperti dirumuskan oleh Juvekar dan Sharma (1973): Langkah d dan e biasanya 1/ 2 berlangsung dengan sangat cepat, sehingga  [OH − ] D B  1+ .φ  proses absorpsi biasanya dikendalikan oleh D A .k 2 .[OH − ]  z. A * D A  φ= . (8) peristiwa pelarutan CO2 ke dalam larutan kL  [OH − ] D B  NaOH terutama jika CO2 diumpankan dalam  z. A * D A    bentuk campuran dengan gas lain atau dikendalikan bersama-sama dengan reaksi Nilai diffusivitas efektif (DA) CO2 kimia pada langkah c (Juvekar dan Sharma, dalam larutan NaOH pada suhu 30oC adalah 1973). 2,1 × 10-5 cm2/det (Juvekar dan Sharma, Eliminasi A* dari persamaan 1, 2 1973). dan 3 menghasilkan : Nilai kGa dapat dihitung berdasarkan pada absorbsi fisik dengan a.H . pg. D A .k 2 .[OH − ] meninjau perpindahan massa total CO2 ke Ra = a.H . D A .k 2 .[OH − ] (4) dalam larutan NaOH yang terjadi pada 1+ selang waktu tertentu di dalam alat absorpsi. k Ga Dalam bentuk bilangan tak berdimensi, kGa Jika nilai kL sangat besar, maka: dapat dihitung menurut persamaan (Kumoro D A .k 2 .[OH − ] dan Hadiyanto, 2000): ≈1, kL 1, 4003 1/ 3 k Ga .dp 2  ρ .Q   µ  sehingga persamaan di atas menjadi: = 4,0777 ×  CO 2 CO 2   µ .a  ×  CO 2   ρ .D  (9) DA  CO 2   CO 2 A  2 a.H . pg. D A .k 2 .[OH − ] + k L Ra = 6(1 − ε ) Vvoid (5) Denga a = dan ε = 2 a.H . D A .k 2 .[OH − ] + k L 1+ dp VT k Ga Secara teoritik, nilai kGa harus Jika keadaan batas (b) tidak memenuhi persamaan: dipenuhi, berarti terjadi pelucutan [OH-] dalam larutan. Hal ini berakibat: mol (CO2 , liq ) mol (CO3 ) 2− k GA = = (10) A.Z .ε . p lm . A.Z .ε . plm .
  • 5. Jika tekanan operasi cukup rendah, 2. Alat Percobaan maka plm dapat didekati dengan  Tabung CO2 ∆p = pin-pout.  Kolom Packing Sedangkan nilai kla dapat dihitung secara  Tangki NaOH empirik dengan persamaan (Zheng dan and  Pompa Xu, 1992):  Manometer  Kompresor k la .dp 0,3  ρ .Q   µ  0, 5  Tabung Penyampur = 0,2258 ×  NaOH NaOH  ×     ρ .D   (11)  Ember DA  µ .a   A Jika laju reaksi pembentukan Na2CO3 Gambar Alat jauh lebih besar dibandingkan dengan laju difusi CO2 ke dalam larutan NaOH, maka konsentrasi CO2 pada batas film cairan pengendali dengan badan cairan adalah nol. Hal ini Bak aliran Kran disebabkan oleh konsumsi CO2 yang sangat penam absorpsi Kolom cepat selama reaksi sepanjang film.Dengan demikian, tebal film (x) dapat ditentukan persamaan: D .( p − p ) mano x = A in 2 − out (12) mol (CO3 ).R.T Bak penam kompr mano Pompa Tangkimano Tangki METODOLOGI PERCOBAAN mano penca Bahan dan Alat yang Digunakan Gambar 3 Rangkaian Alat Utama 1. Bahan yang Digunakan  Natrium Hidroksida (NaOH) Variabel Operasi Menggunakan NaOH teknis berbentuk kristal dan berwarna putih, diproduksi a. Variabel tetap oleh PT. BRATACO CHEMIKA. • Tekanan CO2 : 5,6 atm  Gas Karbondioksida (CO2) • Konsentrasi NaOH : 0,1 N, Menggunakan CO2 teknis yang 10 L dicairkan, diproduksi oleh PT. • Konsentrasi HCl : 0,1 N SAMATOR. • Suhu : 30 oC  Udara • Beda pengambilan sampel 1 menit Menggunakan udara dari kompresor.  Aquadest (H2O) b. Variabel berubah Menggunakan H2O dari proses Reverse Laju alir NaOH : 0,2 L/menit; 0,4 L/ Osmosis (RO). menit; 0,6 L/menit  HCl Menggunakan HCl dengan kemurnian Respon Uji Hasil 25% yang diproduksi oleh MERCK KGaA. Konsentrasi ion CO32- dalam larutan sampel  Indikator Titrasi dan CO2 yang terserap Menggunakan PP dan MO
  • 6. Prosedur Percobaan manometer 4 jika aliran gas sudah steady. 1. Buat larutan induk NaOH dengan  Ambil 10 mL sampel cairan dari dasar konsentrasi 0,1 N sebanyak 10 L kolom absorpsi tiap 1 menit selama 10  Timbang 40 gr NaOH menit dan dianalisis kadar ion  Dilarutkan dalam aquadest sebanyak karbonat atau kandungan NaOH 10 L bebasnya.  Larutan NaOH ditampung dalam  Ulangi percobaan untuk nilai variabel tangki untuk dioperasikan kajian yang berbeda. 4. Analisis sampel 2. Menentukan fraksi ruang kosong pada  Sebanyak 10 mL sampel cairan kolom absorpsi ditempatkan dalam gelas erlenmeyer  Pastikan kran di bawah kolom 100 mL. absorpsi dalam posisi tertutup  Tambahkan indikator fenol fthalein  Alirkan larutan NaOH dari bak (PP) sampai merah jambu, dan titrasi penampung 2 ke dalam kolom sample dengan larutan HCl 0,1 N absorpsi. sampaiwarna merah hampir hilang  Hentikan jika tinggi cairan di dalam (kebutuhan titran = a mL), maka mol kolom tepat setinggi tumpukan HCl = a × 0,1 mmol. packing.  Tambahkan 2-3 tetes indikator metil  Keluarkan cairan dalam kolom dengan jingga (MO), dan titrasi dilanjutkan membuka kran di bawah kolom, lagi sampai warna jingga berubah tampung cairan tersebut dan segera menjadi merah (kebutuhan titran = b tutup kran jika cairan dalam kolom mL), atau kebutuhan HCl = b × 0,1 tepat berada pada packing bagian mmol. paling bawah.  Jumlah NaOH bebas = (2a-b) × 0,1  Catat volume cairan sebagai volume mmol di dalam 10 mL sample ruang kosong dalam kolom absorpsi = Konsentrasi NaOH bebas = (2a-b) × 0,01 Vvoid. mol/L  Tentukan volume total kolom absorpsi, yaitu dengan mengkur diameter kolom (D) dan tinggi HASIL DAN PEMBAHASAN πD 2 .H tumpukan packing (H), VT = 4 Pengaruh Waktu terhadap CO2 yang  Fraksi ruang kosong kolom absorpsi = Terserap Vvoid ε= VT 0,03 0,028 Q1 (0,2 0,026 L/menit) 3. Operasi Absorpsi  NaOH 0,1 N dipompa dan 0,024 Q2 (0,4 diumpankan ke dalam kolom melalui 0,022 L/menit) O N p C 2 e a s r t bagian atas kolom pada laju alir 0 2 4 6 8 10 Q2 (0,6 tertentu hingga keadaan mantap L/menit) Waktu (menit) tercapai.  Alirkan gas CO2 melalui bagian bawah kolom. Ukur beda ketinggian Gambar 4 Grafik Hubungan Waktu Vs cairan dalam manometer 1, Jumlah CO2 Terserap manometer 2 dan manometer 3,
  • 7. Pada gambar di atas menunjukkan terjadi karena semakin besar laju alir cairan bahwa pada variabel I dengan laju alir 0,2 L/ maka kontak antara gas dengan cairan menit grafik konstan pada menit ke-4, semakin baik. Dengan demikian, jumlah gas variabel II dengan laju alir 0,4 L/menit grafik yang didapat berpindah dari fase gas menuju konstan pada menit ke-6, variabel III dengan fase cairan juga semakin besar. laju alir 0,6 L/menit grafik konstan pada menit ke-7. Hal tersebut menunjukkan (Kumoro, Andri Cahyo dan bahwa semakin lama waktu operasi maka Hadiyanto, “Absorpsi Gas Karbondioksida kontak antara udara dengan CO2 akan dengan Larutan Soda Api dalam Unggun semakin lama. Sehingga reaksi berjalan lebih Tetap”) sempurna. Pada awalnya akan terjadi peningkatan jumlah CO2 yang terserap kemudian pada suatu waktu jumlah CO2 Pengaruh Laju Alir NaOH terhadap yang terserap akan konstan. Dengan Konstanta Perpindahan Massa ( kLa) demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah CO2 yang terserap akan konstan seiring berjalannya waktu. 0,000006 y = 2E-05x2 - 2E-05x + 7E- 0,000004 (tekimerzites.wetpaint.com/page/abso 06 rbsi+CO2+Dengan+NaO) 0,000002 R² = 1 0 0 0,2 0,4 0,6 0,8 m n 3 e a k / L t ) ( . i Pengaruh Laju Alir NaOH terhadap Laju Alir NaOH (L/menit) Konstanta Perpindahan Massa kGa 0,0001 Gambar 6 Grafik Hubungan Laju Alir NaOH 0,00008 2E-05x2 - 9E-05x + 0,000 y= terhadap Konstanta Perpindahan 0,00006 R² = 1 Massa ( kLa) 0,00004 0,00002 Gambar di atas terlihat bahwa grafik 0 turun pada laju alir 0,4 L/menit, kemudian m G n 3 e a k / t ) ( . i 0,2 0,4 0,6 naik pada 0,6 L/menit,. Grafik turun karena aliran pada packed column belum mencapai Laju Alir NaOH (L/menit) keadaan steady. Karena jika aliran pada packed column sudah steady, maka nilai kGa akan semakin besar (grafik naik) seiring Gambar 5 Grafik Hubungan Laju Alir NaOH meningkatnya laju alir. Hal ini disebabkan terhadap Konstanta Perpindahan karena laju alir (Q) berbanding lurus dengan Massa ( kGa) nilai kLa, sesuai rumus: Pada gambar di atas terlihat bahwa 0 ,3 0, 5 grafik turun pada laju alir 0,4 L/menit, k la .dp ρ .Q   µ  = 0,2258 ×  NaOH NaOH   ×   ρ .D  ( 11 ) kemudian naik pada 0,6 L/menit,. Grafik DA  µ .a   A  turun karena aliran pada packed column belum mencapai keadaan steady. Karena jika Berdasarkan persamaan tersebut, aliran pada packed column sudah steady, dapat disimpulkan bahwa semakin besar laju maka nilai kGa akan semakin besar (grafik alir suatu cairan, maka nilai kLa semakin naik) seiring meningkatnya laju alir. Hal ini besar sebagai akibat dari kontak antara gas disebabkan karena kenaikan laju alir NaOH dengan cairan yang semakin banyak. akan meningkatkan koefisien perpindahan massa antar fase gas-cair. Hal ini dapat
  • 8. (buku panduan praktikum proses laju alir NaOH maka k2 semakin besar, kimia/ landasan teori) karena besarnya laju alir berbanding lurus dengan besarnya k2 ( Levenspiel, O, 1972) 5. Kesimpulan Pengaruh Laju Alir NaOH terhadap Nilai k2 Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa semakin lama waktu 3 operasi maka kontak antara larutan NaOH y = 0,701x - 0,572 dengan gas CO2 akan semakin lama sehingga 2 terjadi peningkatan jumlah CO2 yang R² = 0,815 1 terserap, kemudian semakin besar laju alir cairan maka kGa mengalami penurunan 0 m terlebih dahulu baru kemudian naik karena n 3 2 e k / t ) ( i 0 0,2 0,4 0,6 aliran belum steady sehingga saat keadaan Laju Alir NaOH (L/menit) sudah steady maka nilai kGa akan semakin besar, selanjutnya semakin besar laju alir maka nilai kLa mengalami penurunan terlebih Gambar 7 Grafik Hubungan Laju Alir NaOH dahulu baru kemudian naik karena aliran terhadap Nilai k2 belum steady sehingga saat keadaan sudah steady maka nilai kLa akan semakin besar Pada gambar di atas terlihat bahwa dan semakin besar laju alir NaOH maka nilai grafik cenderung fluktuatif. Hal ini k2 semakin besar disebabkan aliran belum mencapai keadaan steady. Karena jika aliran sudah steady maka semakin besar aliran maka semakin besar Ucapan Terima Kasih laju alir yang menyebakan nilai k2 semakin tinggi. Hal itu disebabkan oleh arus turbulen Terima kasih disampaikan kepada Dr. Andri pada variabel-variabel tersebut. Pada aliran Cahyo Kumoro, S.T., M.T. selaku dosen turbulen, molekul-molekul dalam fluida pembimbing dan asisten Laboratorium bergerak ke segala arah sehingga Proses Kimia, Jurusan Teknik Kimia, menyebabkan tumbukan antar partikel yang Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, semakin besar pula. Dikatakan aliran Semarang. turbulen karena mempunyai bilangan Reynold lebih besar dari 1000 ( Steven F. Miller and C Judson King, 1996). Referensi Hubungan antara faktor tumbukan dengan harga k2 digambarkan Coulson, J.M. dan Richardson, J.F., 1996, melalui persamaan Arhenius: Chemical Engineering: Volume 1: k = Ae-E/RT, dimana: Fluid flow, heat transfer and mass k : Konstanta kecepatan reaksi transfer, 5th ed. Butterworth A: Faktor tumbukan Heinemann, London, UK. E : Energi aktivasi Danckwerts, P.V. dan Kennedy, B.E., 1954, R : Konstanta gas, dan Kinetics of liquid-film process in T : Suhu gas absorption. Part I: Models of the Berdasarkan persamaan tersebut di absorption process, Transaction of atas maka semakin besar faktor tumbukan, the Institution of Chemical harga konstanta kecepatan reaksi juga besar. Engineers, 32:S49-S52. Hal ini terjadi karena faktor tumbukan Danckwerts, P.V., 1970, Gas Liquid dipengaruhi oleh laju alir. Jadi semakin besar Reactions, McGraw-Hill Book
  • 9. Company, Inc., New York, pp. Packed Column for Carbon 42-44, Dioxide-Sodium Hydroxide System, Franks, R.G.E., 1967, Mathematical African Union Journal of modeling in chemical engineering. Technology, 10(2),132-140 John Wiley and Sons, Inc., New Rehm, T. R., Moll, A. J. and Babb, A. L., York, NY, USA, pp. 4-6. 1963, Unsteady State Absorption of Higbie, R., 1935, The rate of absorption of a Carbon Dioxide by Dilute Sodium pure gas into a still liquid during Hydroxide Solutions, American short period of exposure, Institute of Chemical Engineers Transaction of the Institution of Journal, 9(5), 760-765. Chemical Engineers, 31,365-388. Zheng, Y. and Xu, X. (1992), Study on Juvekar, V. A. dan Sharma, M.M., 1972, catalytic distillation processes. Part Absorption of CO, in a suspension I. Mass transfer characteristics in of lime, Chemical Engineering catalyst bed within the column, Science, 28, 825-837. Transaction of the Institution of Kumoro dan Hadiyanto, 2000, Absorpsi Gas Chemical Engineers, (Part A) 70, Karbondioksid dengan Larutan 459–464. Soda Api dalam Unggun Tetap, Steven F. Miller and C. Judson King. Axial Forum Teknik, 24 (2), 186-195. Dispersion in Liquid Flow Trough Levenspiel, O., 1972, Chemical reaction Packed Bed. Vol.12-No 44. Page engineering, 2nd ed. John Wiley and 770. 1966 Sons, Inc., New York, NY, USA, http://tekimerzites.wetpaint.com/page/absorb pp. 210-213, 320-326. si+CO2+Dengan NaOH Olutoye, M. A. dan Mohammed, A., 2006, Modelling of a Gas-Absorption