SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
KLIMAKTERIUM
Aging menurut A4M (American Academy of
Anti-Aging Medicine) :
kelemahan dan kegagalan fisik-mental yang
berhubungan dengan aging normal
disebabkan oleh disfungsi fisiologik, dalam
banyak kasus dapat diubah dengan intervensi
kedokteran yang tepat
Pada Aging terjadi dua fenomena :
• Penurunan fisiologik (kehilangan fungsi tubuh
dan sistem organnya)
• Peningkatan penyakit
Aging terbagi menjadi 3 fase yaitu :
1) Fase subklinik (usia 25-35 tahun)
Kebanyakan hormon mulai menurun : testosteron,
growth hormone (GH), dan estrogen.
2) Fase transisi (usia 35-45 tahun)
• Selama tahap ini kadar hormon menurun sampai 25
persen. Kehilangan massa otot yang mengakibatkan
kehilangan kekuatan dan energi serta komposisi lemak
tubuh yang meninggi. Keadaan ini menyebabkan
resistensi insulin, meningkatnya resiko penyakit jantung,
pembuluh darah, dan obesitas.
• Pada tahap ini mulai muncul gejala klinis, seperti
penurunan ketajaman penglihatan- pendengaran,
rambut putih mulai tumbuh, elastisitas dan pigmentasi
kulit menurun, dorongan seksual dan bangkitan seksual
menurun.
3. Fase Klinik >45 tahun
• Orang mengalami penurunan hormon yang
berlanjut, termasuk DHEA
Ddehydroepiandrosterone), melatonin, GH,
testosteron, estrogen, dan hormon tiroid.
• Terdapat juga kehilangan kemampuan
penyerapan nutrisi, vitamin, dan mineral
sehingga terjadi penurunan densitas tulang,
kehilangan massa otot sekitar 1 kilogram setiap 3
tahun, peningkatan lemak tubuh dan berat
badan.
• Menoupase didefinisikan oleh WHO :
Penghentian menstruasi secara permanen akibat
hilangnya aktivitas folikular ovarium. Setelah 12
bulan amenorea berturut-turut, periode
menstruasi terakhir secara retrospektif
ditetapkan sebagai saat menopause
• Menopause adalah suatu fase dari kehidupan wanita yang
ditandai dengan berakhirnya menstruasi dan berhentinya
fungsi reproduksi.
• Wanita dikatakan telah mengalami menopause setelah dia
tidak mengalami menstruasi minimal selama 12 bulan.
• Semakin sedikit folikel berkembang, semakin kurang
pembentukan hormon di ovarium, yaitu hormon
progesteron dan estrogen. Haid akan menjadi tidak teratur
hingga akhirnya endometrium akan kehilangan rangsangan
hormon estrogen. Lambat laun haid pun berhenti yang
disebut proses menopause
Perubahan hormon pada fase klimakterium
klimakterium
• klimakterium merupakan masa peralihan
antara masa reproduksi dan masa senium.
• Bagian klimakterium sebelum menopause
disebut pramenopause
• bagian sesudah menopause disebut
pascamenopause
• Klimakterium : masa peralihan antara masa
reproduksi dan masa senium.
• Bagian klimakterium sebelum menopause
disebut pramenopause
• bagian sesudah menopause disebut
pascamenopause.
• Klimakterium bukan suatu keadaan patologik,
melainkan suatu masa peralihan yang normal
• Ada 4 fase : Pramenopause, Menopause,
pasca Menopause, Senium
Pramenopause
• masa 4-5 tahun sebelum menopause, sekitar usia 40 tahun
dengan dimulainya siklus haid yang tidak teratur,
memanjang, sedikit, atau banyak, yang kadang-kadang
disertai dengan rasa nyeri.
• Pada wanita tertentu telah muncul keluhan vasomotorik
atau keluhan sindroma prahaid.
•Dari hasil analisis hormonal dapat ditemukan kadar FSH dan
estrogen yang tinggi atau normal.
•Kadar FSH yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya
stimulasi ovarium yang berlebihan sehingga kadang-kadang
dijumpai kadar estrogen yang sangat tinggi.
• Keluhan yang muncul pada fase pramenopause ini ternyata
dapat terjadi baik pada keadaan sistem hormon yang normal
maupun tinggi
Menopause
•Setelah memasuki usia menopause selalu ditemukan kadar FSH
yang tinggi (>35 mIU/ml).
•Pada awal menopause kadang-kadang kadar estrogen rendah.
Pada wanita gemuk, kadar estrogen biasanya tinggi.
• Bila seorang wanita tidak haid selama 12 bulan dan dijumpai
kadar FSH >35 mIU/ml dan kadar estradiol <30 pg/ml, maka
wanita tersebut dapat dikatakan telah mengalami menopause.
Pascamenopause
•Yaitu masa 3-5 tahun setelah menopause.
•Pasca menopause adalah masa setelah
menopause sampai senium yang dimulai setelah
12 bulan amenorea.
•Kadar FSH dan LH sangat tinggi (>35 mIU/ml)
dan kadar estrodiol yang rendah mengakibatkan
endometrium menjadi atropi sehingga haid tidak
mungkin terjadi lagi.
• Namun, pada wanita yang gemuk masih dapat
ditemukan kadar estradiol yang tinggi.
• Senium :
– Fase setelah pasca menopause, ketika telah
tercapai kesimbangan dalam kehidupan wanita
– Tidak ada gangguan vegetatif dan psikis
• Setelah lahir jumlah oosit (sel telur) terus
berkurang sampai menopause krn :
~ proses ovulasi
~ proses atresia
• Pada usia sekitar 45 tahun, hanya tinggal
beberapa folikel primodial tetap tertinggal untuk
dirangsang oleh FSH dan LH,
• Pembentukan estrogen oleh ovarium berkurang
bila jumlah folikel primodial mendekati nol.
• Bila pembentukan estrogen turun sampai tingkat
kritis, estrogen tidak dapat lagi menghambat
pembentukan FSH dan LH yang cukup untuk
menyebabkan siklus ovulasi.
• FSH dan LH (terutama FSH) dihasilkan dulu
jumlah besar dan tetap.
• Estrogen dihasilkan dalam jumlah subkritis
• Folikel primodial menjadi atretis,
• Pembentukan estrogen oleh ovarium turun
sampai nol
• Tidak adanya estrogen ovarium merupakan penyebab
timbulnya perubahan yang terjadi pascamenopause,
misalnya:
– Kekeringan vagina (rasa tidak nyaman ketika senggama)
– Atrofi gradual organ2 genital.
• Namun tetap memiliki dorongan seks karena androgen
adrenal mereka.
• Masih tidak jelas gejala emosional yang berkaitan dengan
penurunan fungsi ovarium, mis: depresi, iritabilitas,
disebabkan oleh penurunan estrogen atau merupakan reaksi
psikologis terhadap dampak menopause.
Perubahan –perubahan yang terjadi akibat berhentinya haid :
a. Uterus
Uterus mengecil selain disebabkan oleh menciutnya selaput lendir rahim
(Atrofi endometrium ) juga disebabkan hilangnya cairan dan perubahan
bentuk jaringan ikat antar sel.
b. Tuba falopi
Lipatan-lipatan tuba menjadi lebih pendek, menipis, dan mengerut ,
endosalping menipis, mendatar serta rambut getar dalam tuba (silia)
menghilang
c. Ovarium (indung telur)
Semakin tua jumlah folikel primodial tersebut akan makin berkurang
sehingga siklus haid menjadi anovulasi
d. Serviks
Servik akan mengerut sampai terselubung oleh dinding vagina, kripea
servikal menjadi atropik, kanalis servikalis memendek.
a. Gejolak panas
b. Jantung berdebar-debar
c. Gangguan tidur
d. Depresi
e. Mudah tersinggung,merasa takut,gelisah dan mudah marah
f. Sering sakit kepala
g. Cepat lelah,sulit berkonsentrasi,mudah lupa,kurang tenaga
h. Kesemutan
i. Gangguan libido
j. Obstipasi
k. Berat badan bertambah
l. Nyeri tulang dan otot
Gejala lain menopause
TERAPI HORMON PENGGANTI
 kadar estrogen wanita pasca
menopause mempengaruhi fisik dan
psikis shg mempengaruhi kualitas
hidupnya
Diperlukan terapi pengganti estrogen
INDIKASI THP
• Gejala vasomotor
• Menopause prematur
• Profilaksis (pencegahan) terjadinya
penyakit kardiovaskuler dan
osteoporosis
“Menopause pada pria”
• Setelah pubertas, sekresi testosteron dan spermatogenesis
berlangsung terus menerus sepanjang hidup.
• Namun, efektifitas testis secara bertahap menurun setelah
40/50 tahun, walaupun pd usia 70 masih dapat terus menikmati
kehidupan seksual dan sebagian menjadi ayah pada usia tsb.
Penurunan bertahap kadar testosteron dalam sirkulasi dan produksi
sperma tidak disebabkan oleh penurunan stimulasi tetapi mungkin
disebabkan oleh perubahan-perubahan degeneratif yang berkaitan
dengan penuaan yang terjadi di pembuluh darah halus testis.
• Istilah Andropause masih menjadi suatu yang sering
perdebatkan, istilah ini diambil dari bahasa Yunani yaitu andro
yang berarti laki-laki dan pause berarti penghentian atau stop
• Sehingga artinya akan menjadi suatu peristiwa yang dialami
oleh laki-laki, berupa terhentinya atau berkurangnya fungsi
fisiologis akibat berkurangnya atau menurunnya produksi
hormon serta faktor-faktor yang dimiliki oleh laki-laki
• Istilah andropause menjadi tepat jika dilihat bahwa pada usia
diatas 55 tahun akan terjadi
– penurunan tidak saja testosteron melainkan pula dehidro-
epiandosteron (DHEA), growth hormone, (GH), Melatonin,
Insuline like grouth Factors (IGF)
Efek dari Defisiensi Testosteron
pada Pria Andropause
1. Seksualitas
– Meningkatkan keinginan Seksualitas (libido)
– Pada usia diatas 50 tahun akan dijumpai penurunan
aktifitas seksualitas
– Berkaitan erat dengan mulai terjadinya penurunan kadar
testosteron pada laki-laki
– Kondisi defisiensi testosteron berpengaruh terhadap
kejadian disfungsi ereksi
2. Penurunan Kekuatan Otot
• Karena terjadi penurunan kadar androgen
yang beredar dalam tubuh maka akan terjadi
- penurunan metabolisme protein
- penurunan oksidasi lemak
- peningkatan timbunan lemak
- penurunan kekuatan otot
3. Tulang dan Osteoporosis
• Beberapa penelitian yang ada ternyata menunjukan pula
adanya keterkaitan yang erat antara penurunan kadar
testosteron meningkatnya kejadian osteoporosis
• Pada usia 55 tahun kurang lebih 1 dari 10 laki- laki akan
mengalami massa tulang dan perempuan 1 dari 4 perempuan
• Faktor yang menyebabkan terjadi osteoporosis karena
defisiensi testosteron, alkohol, penggunaan kortikosteroid,
faktor penuaan,
4. Dementia Alzeimer
• Kadar testosteron sangat berpengaruh terhadap
perkembangan dan perawatan fungsi kognitif
• Penurunan kadar testosteron pada laki-laki akan berpengaruh
kuat terhadap penurunan fungsi memori dan dan fungsi
kognitif
• Kondisi yang sangat berat akan menyebabkan terjadinya
penimbunan protein amiloid di darah otak sehingga terjadi
sindroma alzeimer
• Peningkatan kejadian gangguan memori dan kognitif ini dapat
dikurangi dan dicegah dengan pengobatan hormon
testosteron
10 Kriteria ADAM
Androgen Deficiency in Aging Men
1. Penurunan Keinginan seksual (libido)
2. Kekurangan energi atau tenaga
3. Penurunan kekuatan dan ketahanan otot
4. Penurunan tinggi badan
5. Berkurangnya “kenyaman dan kesenangan” hidup
6. Sedih dan atau sering marah tanpa sebab yang jelas
7. Berkurangnya kemampuan ereksi
8. Kemunduran kemampuan olah raga
9. Tertidur setelah makan malam
10. Penurunan kemampuan bekerja
• Jika mengalami keluhan nomor 1 sampai 7, atau berbagai
kombinasi dari empat atau lebih keluhan, maka pasien ini
adalah laki-laki andropause, yang bila diberikan substansi
hormonal akan memberikan perbaikan
• Disamping keluhan tersebut, terdapat keluhan lain :
1. Rasa tidak gembira
2. Cemas
3. Ketakutan tanpa sebab
4. Merasa tidak mampu melakukan apapun
5. Perasaan lain yang menjurus kearah negatif
Diagnosis
• Untuk menegakkan diagnosis sindroma andropause pada laki-
laki, dapat diketahui dari keluhan-keluhan yang ada dan
disesuaikan dengan 10 kriteria ADAM
• Bila memungkinkan dapat ditambah dengan pemeriksaan
fungsi testosteron, atau jika tidak memungkinkan dapat
diganti dengan penilaian kadar testosteron total dan
testoteron bebas (free testoterone)

More Related Content

Similar to klimakterium dan andrapause.pptx

Poltekkes malang obesitas dan fertilitas
Poltekkes malang obesitas dan fertilitasPoltekkes malang obesitas dan fertilitas
Poltekkes malang obesitas dan fertilitas
Sii AQyuu
 
Kelompok 4 sistem hormon
Kelompok 4 sistem hormonKelompok 4 sistem hormon
Kelompok 4 sistem hormon
Andi Asri Ainun
 
Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)
Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)
Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)
Icha Nurrahmia
 
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Gizi & menarche AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Gizi & menarche AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Gizi & menarche AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Gizi & menarche AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
PELAYANAN LANSIA YANG BERKAITAN DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT
PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKATPELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT
PELAYANAN LANSIA YANG BERKAITAN DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT
ikemaharaniw
 
BIODEEN SPRAY - HGH DIETARY SUPPLEMENT
BIODEEN SPRAY - HGH DIETARY SUPPLEMENTBIODEEN SPRAY - HGH DIETARY SUPPLEMENT
BIODEEN SPRAY - HGH DIETARY SUPPLEMENT
zaenuddin
 
Menopause berasal dari bahasa yunani AKPER PEMKAB MUNA
Menopause berasal dari bahasa yunani AKPER PEMKAB MUNA Menopause berasal dari bahasa yunani AKPER PEMKAB MUNA
Menopause berasal dari bahasa yunani AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
FUNGSI ENDOKRIN PADA SISTEM REPRODUKSI.pdf
FUNGSI ENDOKRIN PADA SISTEM REPRODUKSI.pdfFUNGSI ENDOKRIN PADA SISTEM REPRODUKSI.pdf
FUNGSI ENDOKRIN PADA SISTEM REPRODUKSI.pdf
DesyOskar
 

Similar to klimakterium dan andrapause.pptx (20)

Menopaus1 AKPER PEMKAB MUNA
Menopaus1 AKPER PEMKAB MUNA Menopaus1 AKPER PEMKAB MUNA
Menopaus1 AKPER PEMKAB MUNA
 
Menopause new
Menopause newMenopause new
Menopause new
 
klimakterium dan menopause
klimakterium dan menopauseklimakterium dan menopause
klimakterium dan menopause
 
Menopaus1 AKPER PEMKAB MUNA
Menopaus1 AKPER PEMKAB MUNA Menopaus1 AKPER PEMKAB MUNA
Menopaus1 AKPER PEMKAB MUNA
 
Poltekkes malang obesitas dan fertilitas
Poltekkes malang obesitas dan fertilitasPoltekkes malang obesitas dan fertilitas
Poltekkes malang obesitas dan fertilitas
 
Kelompok 4 sistem hormon
Kelompok 4 sistem hormonKelompok 4 sistem hormon
Kelompok 4 sistem hormon
 
Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)
Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)
Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)
 
Menopause
MenopauseMenopause
Menopause
 
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
 
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
 
Kesehatan reproduksi pada lansia
Kesehatan reproduksi pada lansiaKesehatan reproduksi pada lansia
Kesehatan reproduksi pada lansia
 
Gizi & menarche AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Gizi & menarche AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Gizi & menarche AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Gizi & menarche AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
PBL Modul Berat Badan Menurun
PBL Modul Berat Badan MenurunPBL Modul Berat Badan Menurun
PBL Modul Berat Badan Menurun
 
Gizi & menarche
Gizi & menarcheGizi & menarche
Gizi & menarche
 
PELAYANAN LANSIA YANG BERKAITAN DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT
PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKATPELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT
PELAYANAN LANSIA YANG BERKAITAN DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT
 
BIODEEN SPRAY - HGH DIETARY SUPPLEMENT
BIODEEN SPRAY - HGH DIETARY SUPPLEMENTBIODEEN SPRAY - HGH DIETARY SUPPLEMENT
BIODEEN SPRAY - HGH DIETARY SUPPLEMENT
 
Menopause berasal dari bahasa yunani AKPER PEMKAB MUNA
Menopause berasal dari bahasa yunani AKPER PEMKAB MUNA Menopause berasal dari bahasa yunani AKPER PEMKAB MUNA
Menopause berasal dari bahasa yunani AKPER PEMKAB MUNA
 
FUNGSI ENDOKRIN PADA SISTEM REPRODUKSI.pdf
FUNGSI ENDOKRIN PADA SISTEM REPRODUKSI.pdfFUNGSI ENDOKRIN PADA SISTEM REPRODUKSI.pdf
FUNGSI ENDOKRIN PADA SISTEM REPRODUKSI.pdf
 
Siklus menstruasi dan hormon kelas 11 Science
Siklus menstruasi dan hormon kelas 11 ScienceSiklus menstruasi dan hormon kelas 11 Science
Siklus menstruasi dan hormon kelas 11 Science
 
Menopause.ppt
Menopause.pptMenopause.ppt
Menopause.ppt
 

Recently uploaded

Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
cindyrenatasaleleuba
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 

Recently uploaded (20)

Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 

klimakterium dan andrapause.pptx

  • 2. Aging menurut A4M (American Academy of Anti-Aging Medicine) : kelemahan dan kegagalan fisik-mental yang berhubungan dengan aging normal disebabkan oleh disfungsi fisiologik, dalam banyak kasus dapat diubah dengan intervensi kedokteran yang tepat
  • 3. Pada Aging terjadi dua fenomena : • Penurunan fisiologik (kehilangan fungsi tubuh dan sistem organnya) • Peningkatan penyakit
  • 4. Aging terbagi menjadi 3 fase yaitu : 1) Fase subklinik (usia 25-35 tahun) Kebanyakan hormon mulai menurun : testosteron, growth hormone (GH), dan estrogen. 2) Fase transisi (usia 35-45 tahun) • Selama tahap ini kadar hormon menurun sampai 25 persen. Kehilangan massa otot yang mengakibatkan kehilangan kekuatan dan energi serta komposisi lemak tubuh yang meninggi. Keadaan ini menyebabkan resistensi insulin, meningkatnya resiko penyakit jantung, pembuluh darah, dan obesitas. • Pada tahap ini mulai muncul gejala klinis, seperti penurunan ketajaman penglihatan- pendengaran, rambut putih mulai tumbuh, elastisitas dan pigmentasi kulit menurun, dorongan seksual dan bangkitan seksual menurun.
  • 5. 3. Fase Klinik >45 tahun • Orang mengalami penurunan hormon yang berlanjut, termasuk DHEA Ddehydroepiandrosterone), melatonin, GH, testosteron, estrogen, dan hormon tiroid. • Terdapat juga kehilangan kemampuan penyerapan nutrisi, vitamin, dan mineral sehingga terjadi penurunan densitas tulang, kehilangan massa otot sekitar 1 kilogram setiap 3 tahun, peningkatan lemak tubuh dan berat badan.
  • 6.
  • 7. • Menoupase didefinisikan oleh WHO : Penghentian menstruasi secara permanen akibat hilangnya aktivitas folikular ovarium. Setelah 12 bulan amenorea berturut-turut, periode menstruasi terakhir secara retrospektif ditetapkan sebagai saat menopause
  • 8. • Menopause adalah suatu fase dari kehidupan wanita yang ditandai dengan berakhirnya menstruasi dan berhentinya fungsi reproduksi. • Wanita dikatakan telah mengalami menopause setelah dia tidak mengalami menstruasi minimal selama 12 bulan. • Semakin sedikit folikel berkembang, semakin kurang pembentukan hormon di ovarium, yaitu hormon progesteron dan estrogen. Haid akan menjadi tidak teratur hingga akhirnya endometrium akan kehilangan rangsangan hormon estrogen. Lambat laun haid pun berhenti yang disebut proses menopause
  • 9.
  • 10.
  • 11. Perubahan hormon pada fase klimakterium
  • 12. klimakterium • klimakterium merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. • Bagian klimakterium sebelum menopause disebut pramenopause • bagian sesudah menopause disebut pascamenopause
  • 13. • Klimakterium : masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. • Bagian klimakterium sebelum menopause disebut pramenopause • bagian sesudah menopause disebut pascamenopause. • Klimakterium bukan suatu keadaan patologik, melainkan suatu masa peralihan yang normal • Ada 4 fase : Pramenopause, Menopause, pasca Menopause, Senium
  • 14. Pramenopause • masa 4-5 tahun sebelum menopause, sekitar usia 40 tahun dengan dimulainya siklus haid yang tidak teratur, memanjang, sedikit, atau banyak, yang kadang-kadang disertai dengan rasa nyeri. • Pada wanita tertentu telah muncul keluhan vasomotorik atau keluhan sindroma prahaid. •Dari hasil analisis hormonal dapat ditemukan kadar FSH dan estrogen yang tinggi atau normal. •Kadar FSH yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya stimulasi ovarium yang berlebihan sehingga kadang-kadang dijumpai kadar estrogen yang sangat tinggi. • Keluhan yang muncul pada fase pramenopause ini ternyata dapat terjadi baik pada keadaan sistem hormon yang normal maupun tinggi
  • 15. Menopause •Setelah memasuki usia menopause selalu ditemukan kadar FSH yang tinggi (>35 mIU/ml). •Pada awal menopause kadang-kadang kadar estrogen rendah. Pada wanita gemuk, kadar estrogen biasanya tinggi. • Bila seorang wanita tidak haid selama 12 bulan dan dijumpai kadar FSH >35 mIU/ml dan kadar estradiol <30 pg/ml, maka wanita tersebut dapat dikatakan telah mengalami menopause.
  • 16. Pascamenopause •Yaitu masa 3-5 tahun setelah menopause. •Pasca menopause adalah masa setelah menopause sampai senium yang dimulai setelah 12 bulan amenorea. •Kadar FSH dan LH sangat tinggi (>35 mIU/ml) dan kadar estrodiol yang rendah mengakibatkan endometrium menjadi atropi sehingga haid tidak mungkin terjadi lagi. • Namun, pada wanita yang gemuk masih dapat ditemukan kadar estradiol yang tinggi.
  • 17. • Senium : – Fase setelah pasca menopause, ketika telah tercapai kesimbangan dalam kehidupan wanita – Tidak ada gangguan vegetatif dan psikis
  • 18.
  • 19.
  • 20. • Setelah lahir jumlah oosit (sel telur) terus berkurang sampai menopause krn : ~ proses ovulasi ~ proses atresia • Pada usia sekitar 45 tahun, hanya tinggal beberapa folikel primodial tetap tertinggal untuk dirangsang oleh FSH dan LH, • Pembentukan estrogen oleh ovarium berkurang bila jumlah folikel primodial mendekati nol. • Bila pembentukan estrogen turun sampai tingkat kritis, estrogen tidak dapat lagi menghambat pembentukan FSH dan LH yang cukup untuk menyebabkan siklus ovulasi.
  • 21. • FSH dan LH (terutama FSH) dihasilkan dulu jumlah besar dan tetap. • Estrogen dihasilkan dalam jumlah subkritis • Folikel primodial menjadi atretis, • Pembentukan estrogen oleh ovarium turun sampai nol
  • 22. • Tidak adanya estrogen ovarium merupakan penyebab timbulnya perubahan yang terjadi pascamenopause, misalnya: – Kekeringan vagina (rasa tidak nyaman ketika senggama) – Atrofi gradual organ2 genital. • Namun tetap memiliki dorongan seks karena androgen adrenal mereka. • Masih tidak jelas gejala emosional yang berkaitan dengan penurunan fungsi ovarium, mis: depresi, iritabilitas, disebabkan oleh penurunan estrogen atau merupakan reaksi psikologis terhadap dampak menopause.
  • 23. Perubahan –perubahan yang terjadi akibat berhentinya haid : a. Uterus Uterus mengecil selain disebabkan oleh menciutnya selaput lendir rahim (Atrofi endometrium ) juga disebabkan hilangnya cairan dan perubahan bentuk jaringan ikat antar sel. b. Tuba falopi Lipatan-lipatan tuba menjadi lebih pendek, menipis, dan mengerut , endosalping menipis, mendatar serta rambut getar dalam tuba (silia) menghilang c. Ovarium (indung telur) Semakin tua jumlah folikel primodial tersebut akan makin berkurang sehingga siklus haid menjadi anovulasi d. Serviks Servik akan mengerut sampai terselubung oleh dinding vagina, kripea servikal menjadi atropik, kanalis servikalis memendek.
  • 24. a. Gejolak panas b. Jantung berdebar-debar c. Gangguan tidur d. Depresi e. Mudah tersinggung,merasa takut,gelisah dan mudah marah f. Sering sakit kepala g. Cepat lelah,sulit berkonsentrasi,mudah lupa,kurang tenaga h. Kesemutan i. Gangguan libido j. Obstipasi k. Berat badan bertambah l. Nyeri tulang dan otot Gejala lain menopause
  • 25. TERAPI HORMON PENGGANTI  kadar estrogen wanita pasca menopause mempengaruhi fisik dan psikis shg mempengaruhi kualitas hidupnya Diperlukan terapi pengganti estrogen
  • 26. INDIKASI THP • Gejala vasomotor • Menopause prematur • Profilaksis (pencegahan) terjadinya penyakit kardiovaskuler dan osteoporosis
  • 27. “Menopause pada pria” • Setelah pubertas, sekresi testosteron dan spermatogenesis berlangsung terus menerus sepanjang hidup. • Namun, efektifitas testis secara bertahap menurun setelah 40/50 tahun, walaupun pd usia 70 masih dapat terus menikmati kehidupan seksual dan sebagian menjadi ayah pada usia tsb. Penurunan bertahap kadar testosteron dalam sirkulasi dan produksi sperma tidak disebabkan oleh penurunan stimulasi tetapi mungkin disebabkan oleh perubahan-perubahan degeneratif yang berkaitan dengan penuaan yang terjadi di pembuluh darah halus testis.
  • 28. • Istilah Andropause masih menjadi suatu yang sering perdebatkan, istilah ini diambil dari bahasa Yunani yaitu andro yang berarti laki-laki dan pause berarti penghentian atau stop • Sehingga artinya akan menjadi suatu peristiwa yang dialami oleh laki-laki, berupa terhentinya atau berkurangnya fungsi fisiologis akibat berkurangnya atau menurunnya produksi hormon serta faktor-faktor yang dimiliki oleh laki-laki • Istilah andropause menjadi tepat jika dilihat bahwa pada usia diatas 55 tahun akan terjadi – penurunan tidak saja testosteron melainkan pula dehidro- epiandosteron (DHEA), growth hormone, (GH), Melatonin, Insuline like grouth Factors (IGF)
  • 29. Efek dari Defisiensi Testosteron pada Pria Andropause 1. Seksualitas – Meningkatkan keinginan Seksualitas (libido) – Pada usia diatas 50 tahun akan dijumpai penurunan aktifitas seksualitas – Berkaitan erat dengan mulai terjadinya penurunan kadar testosteron pada laki-laki – Kondisi defisiensi testosteron berpengaruh terhadap kejadian disfungsi ereksi
  • 30. 2. Penurunan Kekuatan Otot • Karena terjadi penurunan kadar androgen yang beredar dalam tubuh maka akan terjadi - penurunan metabolisme protein - penurunan oksidasi lemak - peningkatan timbunan lemak - penurunan kekuatan otot
  • 31. 3. Tulang dan Osteoporosis • Beberapa penelitian yang ada ternyata menunjukan pula adanya keterkaitan yang erat antara penurunan kadar testosteron meningkatnya kejadian osteoporosis • Pada usia 55 tahun kurang lebih 1 dari 10 laki- laki akan mengalami massa tulang dan perempuan 1 dari 4 perempuan • Faktor yang menyebabkan terjadi osteoporosis karena defisiensi testosteron, alkohol, penggunaan kortikosteroid, faktor penuaan,
  • 32. 4. Dementia Alzeimer • Kadar testosteron sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan perawatan fungsi kognitif • Penurunan kadar testosteron pada laki-laki akan berpengaruh kuat terhadap penurunan fungsi memori dan dan fungsi kognitif • Kondisi yang sangat berat akan menyebabkan terjadinya penimbunan protein amiloid di darah otak sehingga terjadi sindroma alzeimer • Peningkatan kejadian gangguan memori dan kognitif ini dapat dikurangi dan dicegah dengan pengobatan hormon testosteron
  • 33. 10 Kriteria ADAM Androgen Deficiency in Aging Men 1. Penurunan Keinginan seksual (libido) 2. Kekurangan energi atau tenaga 3. Penurunan kekuatan dan ketahanan otot 4. Penurunan tinggi badan 5. Berkurangnya “kenyaman dan kesenangan” hidup 6. Sedih dan atau sering marah tanpa sebab yang jelas 7. Berkurangnya kemampuan ereksi 8. Kemunduran kemampuan olah raga 9. Tertidur setelah makan malam 10. Penurunan kemampuan bekerja
  • 34. • Jika mengalami keluhan nomor 1 sampai 7, atau berbagai kombinasi dari empat atau lebih keluhan, maka pasien ini adalah laki-laki andropause, yang bila diberikan substansi hormonal akan memberikan perbaikan • Disamping keluhan tersebut, terdapat keluhan lain : 1. Rasa tidak gembira 2. Cemas 3. Ketakutan tanpa sebab 4. Merasa tidak mampu melakukan apapun 5. Perasaan lain yang menjurus kearah negatif
  • 35. Diagnosis • Untuk menegakkan diagnosis sindroma andropause pada laki- laki, dapat diketahui dari keluhan-keluhan yang ada dan disesuaikan dengan 10 kriteria ADAM • Bila memungkinkan dapat ditambah dengan pemeriksaan fungsi testosteron, atau jika tidak memungkinkan dapat diganti dengan penilaian kadar testosteron total dan testoteron bebas (free testoterone)