Perjuangan rakyat Indonesia untuk merdeka dari penjajahan Jepang dilakukan dengan berbagai cara. Pada akhirnya Indonesia dapat menang melawan penjajah setelah bertahun-tahun dijajah bangsa lain.
2. PENYEBAB RAKYAT MELAKUKAN
PERLAWANAN TERHADAP
PEMERINTAHAN JEPANG :
- Perekonomian tetap merosot
- Pendidikan diselenggarakan untuk kepentingan penjajah
- Rakyat di ekploitasi menjadi tenaga kerja (romusha)
3. CARA YANG DILAKUKAN UNTUK
MELAWAN PEMERINTAHAN JEPANG
Perjuangan dengan cara kooperatif
Perjuangan melalui gerakan bawah tanah
Perlawanan bersenjata
4. 1. CARA KOOPERATIF
Melalui Putera tokoh empat serangkai membangun dan
membangkitkan semangat nasionalisme bangsa Indonesia melalui
rapat-rapat dan melalui media massa milik Jepang.
Rapat
Media
Massa
5. Berbagai kesatuan pemuda yang berhasil dibentuk Jepang,
seperti Seinendan (Barisan Pemuda), Keibodan (Barisan
Pembantu Polisi), dan Fujinkai (Barisan Wanita) dimanfaatkan
untuk aktif menggerakkan kesadaran serta membangkitkan
nasionalisme rakyat.
6. 2. GERAKAN BAWAH TANAH
Kelompok Soekarni
Kelompok Achmad Soebardjo
Kelompok Sutan Syahrir
Kelompok Pemuda
7. KELOMPOK SOEKARNI
Mendirikan asrama politik yang diberi nama
“Angkatan Baru Indonesia” yang didukung Sendenbu
(Barisan Propaganda Jepang). Di dalamnya,
terkumpul para tokoh pergerakan, seperti Ir Soekarno,
Mohammad Hatta, Achmad Soebardjo, dan Sunarya.
Keempat tokoh tersebut bertugas mendidik para
pemuda tentang masalah politik dan pengetahuan
umum.
8. KELOMPOK ACHMAD SOEBARDJO
Achmad Soebardjo dan tokoh-tokoh bangsa Indonesia yang
bekerja di Angkatan Laut Jepang mendirikan asrama pemuda
yang bernama “Asrama Indonesia Merdeka”. Di tempat itu,
mereka memberikan pelajaran-pelajaran guna menanamkan
semangat nasionalisme di kalangan pemuda Indonesia.
9. KELOMPOK SUTAN SYAHRIR
Gerakan bawah tanah Sutan syahrir terbatas pada
kontak-kontak pribadi dengan sejumlah tokoh nasionalis
lainnya dan golongan pemuda. Salah satu kegiatannya
adalah mendengarkan Radio sekutu secara diam-diam
dan menyebarluaskan informasi di antara mereka, serta
melakukan diskusi.
10. KELOMPOK PEMUDA
Di Jakarta, terdapat dua
kelompok pemuda yang aktif
berjuang, yakni yang terhimpun
dalam asrama Ika Daikagu
(Sekolah Tinggi Kedokteran) dan
kelompok pemuda yang
terhimpun dalam Badan
Pemusyawaratan Perwakilan
Pelajar Indonesia (Baperpri).
11. 3. PERLAWANAN BERSENJATA
Perlawanan rakyat desa Sukamanah di Tasikmalaya
Perlawanan rakyat Indramayu
Perlawanan rakyat Aceh
Perlawanan PETA di Blitar
12. PERLAWANAN RAKYAT DESA
SUKAMANAH DI
TASIKMALAYA
Perlawanan rakyat di Tasikmalaya ini diawali oleh adanya penolakan
santri-santri Pondok Pesantren Sukamanah Singaparna pimpinan
K.H. Zaenal Mustafa untuk melakukan seikerei-memberi
penghormatan kepada Kaisar Jepang dengan cara membungkukkan
badan dalam-dalam ke arah bedera Jepang (Hinomaru) yang
berlambang matahari terbit.
13. PERLAWANAN
RAKYAT
INDRAMAYU
Perlawanan terjadi bulan April 1944 disebabkan
adanya kewajiban menyetorkan sebagian hasil padi
dan pelaksanaan kerja paksa / romusa yang telah
mengakibatkan penderitaan rakyat yang
berkepanjangan.
14. PERLAWANAN
RAKYAT ACEH
Di bawah pimpinan seorang guru mengaji bernama
Tengku Abdul Jalil, rakyat Aceh melakukan perlawanan
terhadap tentara Jepang di Cot Plieng. Dikabarkan
perlawanan ini menewaskan 90 tentara Jepang dan
3000 rakyat Cot Plieng.
15. PERLAWANAN PETA
DI BLITAR
PETA melakukan perlawanan dibawah seorang komandan
peleton bernama Supriyadi karena persoalan pengumpulan
padi, romusa, dan Heiho yang dilakukan secara paksa dan di
luar batas perikemanusiaan. Alasan lainnya, para pelatih militer
Jepang bersikap angkuh dan merendahkan prajurit-prajurit
Indonesia. Perlawanan rakyat bersama PETA ini termasuk
perlawanan yang terbesar dalam sejarah pemerintah
pendudukan Jepang.
17. JANJI KEMERDEKAAN DAN
BPUPKI
Sekitar akhir tahun 1944, kedudukan
Jepang dalam Perang Pasifik sangat
terdesak. Dalam kondisi yang sudah
terdesak, Jepang mengulangi
janjinya memberikan kemerdekaan
kepada bangsa Indonesia.
18. Pada 7 September 1944, dalam sidang istimewa Parlemen Jepang
(Teikoku Gikai) yang ke 85 di Tokyo, Perdana Menteri Koiso
mengumumkan sikap pemerintah Jepang : daerah di Hindia Timur
(Indonesia) akan diperkenankan merdeka. Untuk membuktikan
kesungguhannya, pada 1 Maret 1945, Letnan Jenderal Kumakici Harada
sebagai panglima tentara Jepang di Jawa mengumumkan dibentuknya
Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) disingkat BPUPKI.
PM Koiso
Jenderal Harada
19. Setelah BPUPKI menyelesaikan tugasnya, badan ini dibubarkan pada 7
Agustus 1945 dan digantikan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Inkai. Anggotanya dipilih langsung
oleh Marsekal Terauchi, penguasa tertinggi Jepang untuk wilayah Asia
Tenggara.
Marsekal Terauchi
20. Marsekal Terauchi kemudian mengundang tiga tokoh pergerakan nasional,
yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan dr. Radjiman Wedyodiningrat untuk
datang ke markas pusat Jepang di ASEAN, yaitu di Dalat, Vietnam. Dalam
pertemuan itu, peguasa tertinggi Jepang akan memberikan kemerdekaan
kepada bangsa Indonesia pada 24 Agustus 1945.
21. PROKLAMASI
KEMERDEKAAN
Sekembalinya Sukarno, Hatta, dan
Radjiman Wedyodiningrat dari Dalat,
diperoleh informasi bahwa Jepang
telah menyerah kepada Sekutu
setelah bom atom Sekutu
meluluhlantakkan Kota Hiroshima
dan Nagasaki. Selanjutnya
Indonesia memproklamasikan
kemerdekaannya pada 17 Agustus
1945.
22. “ PERJUANGANKU LEBIH MUDAH KARENA
MENGUSIR PENJAJAH, TAPI PERJUANGANMU AKAN
LEBIH SULIT KARENA MELAWAN BANGSAMU
SENDIRI”