SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
Aulia Almas
Meidhita
Michelle
Rais Usman Adzikri
Kelompok 3
PENDAHULUAN
Dalam Perang Dunia II (1939-1945), Jepang
bergabung dengan Jerman dan Italia melawan
Sekutu. Sekutu terdiri dari Amerika, Inggris,
Belanda, dan Perancis.
Pada tanggal 8 Desember 1941 pasukan Jepang
menyerang pangkalan Angkatan Laut Amerika di
Pearl Harbour (Hawai). Terjadilah Perang Pasifik
atau Perang Asia Timur Raya. Dalam waktu
singkat, pasukan Jepang menyerbu dan
menduduki Filipina, Myanmar, Malaya,
Singapura, dan Indonesia.
Ketika masuk wilayah Indonesia, pertama-tama
Jepang menduduki daerah penghasil minyak
seperti Tarakan, Balikpapan, dan Palembang.
Kemudian perhatian Jepang diarahkan untuk
menguasai Pulau Jawa. Tanggal 1 Maret 1942
pasukan Jepang berhasil mendarat di tiga tempat
secara serempak di Pulau Jawa, yaitu di Teluk
Banten, Eretan Wetan (Pantura), dan Pasuruan
(Jawa Timur).
Tanggal 5 Maret 1942 pasukan Jepang sudah
berhasil menguasai Batavia.
Tanggal 8 Maret 1942 Panglima Angkatan
Perang Hindia Belanda Letjen Ter Poorten atas
nama Angkatan Perang Sekutu menyerah tanpa
syarat kepada Angkatan Perang Jepang yang
dipimpin Letjen Hithoshi Imamura. Upacara serah
terima ditandatangani di Kalijati, Subang, Jawa
Barat. Pasukan Jepang disambut dengan sukacita
penuh harapan oleh rakyat Indonesia. Jepang
dianggap sebagai pembebas bangsa Indonesia dari
penjajahan Belanda. Padahal Jepang punya
rencana tersembunyi.
P e n g e r a h a n t e n a g a k e r j a
p a d a m a s a p e n d u d u k a n
j e p a n g
K e b i j a k a n P e m e r i n t a h a n
J e p a n g
Selanjutnya
A s p e k M i l i t e r m a s a
p e m e r i n t a h a n j e p a n g
Kebijakan Pemerintahan Jepang
Dalam menjalankan kebijakan
pemerintahannya, pemerintah Jepang berpegang
pada tiga prinsip utama. Pertama, mengusahakan
agar mendapat dukungan rakyat untuk
memenangkan perang dan mempertahankan
ketertiban umum. Kedua, memanfaatkan sebanyak
mungkin struktur pemerintahan yang sudah ada.
Ketiga, meletakkan dasar supaya wilayah yang
bersangkutan dapat memenuhi kebutuhannya
sendiri bagi wilayah selatan. Oleh karena itu
pemerintah Jepang pada awalnya senantiasa
berupaya mencapai dan kemudian mempertahankan
keadaan yang stabil, jika tidak bisa memulihkan
Bidang Ekonomi
Kebijaksanaan Jepang terhadap
rakyat Indonesia mempunyai dua
prioritas, yaitu menghapus
pengaruh-pengaruh Barat di
kalangan rakyat Indonesia dan
memobilisasi rakyat Indonesia demi
kemenangan Jepang dalam perang
Asia Timur Raya.
Bidang Ekonomi
Luasnya daerah pendudukan
Jepang, menyebabkan Jepang
memerlukan tenaga kerja yang
sebanyak-banyaknya untuk
membangun sarana pertahanan
berupa kubu-kubu pertahanan,
lapangan udara darurat, gudang
bawah tanah, jalan raya dan jembatan.
Tenaga untuk mengerjakan semua itu,
diperoleh dari desa-desa di Jawa yang
padat penduduknya melalui suatu
Bidang Ekonomi
Romusha ini dikoordinir melalui
program Kinrohosi atau kerja bakti.
Pada awalnya mereka melakukan
dengan sukarela, lambat laun
karena terdesak perang Pasifik
maka pengerahan tenaga
diserahkan pada panitia pengerah
(Romukyokai) yang ada di setiap
Bidang Ekonomi
Banyak tenaga Romusha yang
tidak kembali dalam tugas karena
meninggal akibat kondisi kerja yang
sangat berat dan tidak diimbangi oleh
gizi dan kesehatan yang mencukupi.
Kurang lebih 70.000 orang dalam
kondisi menyedihkan dan berakhir
dengan kematian dari ½ 300.000
tenaga Romusha yang dikirim ke
Bidang Ekonomi
hAL-HAL YANG DIBERLAKUKAN DALAM
SISTEM PENGATURAN EKONOMI
PEMERINTAH jEPANG
Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan
perang maka seluruh potensi sumber daya alam
dan bahan mentah digunakan untuk industri yang
mendukung mesin perang. Jepang menyita
seluruh hasil perkebunan, pabrik, Bank dan
perusahaan penting. Banyak lahan pertanian
yang terbengkelai akibat titik berat kebijakan
difokuskan pada ekonomi dan industri perang.
Kondisi tersebut menyebabkan produksi pangan
menurun dan kelaparan serta kemiskinan
meningkat drastis.1
Jepang menerapkan sistem pengawasan
ekonomi secara ketat dengan sanksi pelanggaran
yang sangat berat. Pengawasan tersebut
diterapkan pada penggunaan dan peredaran
sisa-sisa persediaan barang. Pengendalian harga
untuk mencegah meningkatnya harga barang.
Pengawasan perkebunan teh, kopi, karet, tebu,
gula, pohon jarak, kapas dan sekaligus
memonopoli penjualannya. Pembatasan teh, kopi
dan tembakau, karena tidak langsung berkaitan
dengan kebutuhan perang.2
Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem
autarki (memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan
menunjang kegiatan perang). Konsekuensinya
tugas rakyat beserta semua kekayaan
dikorbankan untuk kepentingan perang. Hal ini
jelas amat menyengsarakan rakyat baik fisik
maupun material.
3
Pada tahun 1944, kondisi politis dan militer
Jepang mulai terdesak, sehingga tuntutan akan
kebutuhan bahan-bahan perang makin
meningkat. Untuk mengatasinya pemerintah
Jepang mengadakan kampanye penyerahan
bahan pangan dan barang secara besar-besaran
melalui Jawa Hokokai dan Nagyo Kumiai
(koperasi pertanian), serta instansi resmi
pemerintah.
4
Sulitnya pemenuhan kebutuhan pangan semakin
terasakan bertambah berat pada saat rakyat juga
merasakan penggunaan sandang yang amat
memprihatinkan. Pakaian rakyat compang
camping, ada yang terbuat dari karung goni yang
berdampak penyakit gatal-gatal akibat kutu dari
karung tersebut. Adapula yang hanya
menggunakan lembaran karet sebagai penutup.
5
Jepang kemudian menerapkan beberapa kebijakan
terkait pendidikan yang memiliki implikasi luas
terutama bagi sistem pendidikan di era
kemerdekaan. Hal-hal tersebut antara lain:
(1) Dijadikannya Bahasa Indonesia sebagai bahasa
resmi pengantar pendidikan menggantikan Bahasa
Belanda;
(2) Adanya integrasi sistem pendidikan dengan
dihapuskannya sistem pendidikan berdasarkan
kelas sosial di era penjajahan Belanda.
Bidang Pendidikan
Sistem pendidikan pada masa pendudukan Jepang itu
kemudian dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
1) Pendidikan Dasar (Kokumin Gakko / Sekolah Rakyat).
Lama studi 6 tahun. Termasuk SR adalah Sekolah
Pertama yang merupakan konversi nama dari Sekolah
dasar 3 atau 5 tahun bagi pribumi di masa Hindia
Belanda.
2) Pendidikan Lanjutan. Terdiri dari Shoto Chu Gakko
(Sekolah Menengah Pertama) dengan lama studi 3
tahun dan Koto Chu Gakko (Sekolah Menengah Tinggi)
juga dengan lama studi 3 tahun.
3) Pendidikan Kejuruan. Mencakup sekolah lanjutan
bersifat vokasional antara lain di bidang pertukangan,
pelayaran, pendidikan, teknik, dan pertanian.
Bidang Pendidikan
Pengerahan tenaga kerja pada masa
pendudukan jepang
Pada masa pendudukan Jepang, pemerintah
Jepang melakukan mobilisasi massa dalam
jumlah besar guna memenangi Perang Asia
Timur Raya. Salah satu bentuk mobilisasi massa
itu adalah pengerahan romusha. Romusha
merupakan bentuk eksploitasi pekerja pada masa
pendudukan Jepang yang menimbulkan banyak
korban jiwa. Para pekerja romusha dibutuhkan
Jepang untuk membangun berbagai prasarana
perang seperti kubu-kubu pertahanan, gudang
senjata, jalan raya, dan lapangan udara. Pada
umumnya mereka didatangkan dari desa-desa di
Jawa yang terdiri atas pemuda petani dan
Selama berada ditempat kerja para romusha
mendapat perlakuan yang sangat buruk. Sejak
pagi sampa petang mereka dipaksa melakukan
pekerjaan kasar tanpa cukup makan dan
perawatan. Kondisi fisik mereka menjadi sangat
lemah. Akibat kondisi kesehatan tidak terjamin,
makanan yang kurang, dan pekerjaan yang
berat, banyak romusha yang meningga. Di
antara 300.000 romusha yang dikirim ke luar
Jawa, diperkirakan 70.000 orang dalam kondisi
menyedihkan dan berakhir dengan kematian.
Selain mengerahkan tenaga romusha yang
sebagian besar berasal dari kaum laki-laki,
pemerintah Jepang juga mengerahkan tenaga
perempuan. Mereka disebut jugun ianfu. Sama
halnya dengan romusha, jugun ianfu juga direkrut
dari perempuan-perempuan desa. Pada
umumnya mereka direkrut oleh Jepang dengan
cara dipaksa dan ditipu. Kaum perempuan yang
menjadi jugun ianfu rata-rata berasal dari
kalangan yang berpendidikan rendah, bahkan
tidak berpendidikan dan buta huruf. Sebagai
jugun ianfu, para perempuan tersebut
dipekerjakan untuk memenuhi kebutuhan biologis
orang-orang Jepang baik dikalangan militer
maupun sipil.
Dampak Positif dan Negatif
Pendudukan Jepang di Indonesia
POSITIF NEGATIFSELANJUTNYA
 Diperbolehkannya bahasa Indonesia untuk
menjadi bahasa komunikasi nasional dan
menyebabkan bahasa Indonesia mengukuhkan
diri sebagai bahasa nasional.
 Dalam bidang ekonomi didirikannya kumyai yaitu
koperasi yang bertujuan untuk kepentingan
bersama.
 Mendirikan sekolah-sekolah seperti SD 6 tahun,
SMP 9 tahun, dan SLTA
 Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat
paling bawah yaitu rukun tetangga (RT) atau
Tonarigumi
POSITIF
 Diperkenalkan suatu sistem baru bagi pertanian
yaitu line system (sistem pengaturan bercocok
tanam secara efisien) yang bertujuan untuk
meningkatkan produksi pangan.
 Dibentuknya BPUPKI dan PPKI untuk
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dari
sini muncullah ide Pancasila.
 Jepang dengan terprogram melatih dan
mempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia demi
kepentingan Jepang pada awalnya, namun oleh
pemuda hal ini dijadikan modal untuk berperang.
 Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Nipon
sentris dan diperkenalkannya kegiatan upacara
dalam sekolah.
POSITIF
Kembali
 Penghapusan semua organisasi politik
 Krisis ekonomi yang sangat parah : hal ini
dikarenakan dengan disalurkannya uang
pendudukan secara besar-besaran sehingga
menyebabkan terjadinya inflasi.
 Akibat dari self sufficiency yang terputusnya
hubungan antar daerah
NEGATIF
 Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang
independen, semuanya dibawah pengawasan
Jepang.
 Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi yang
parah seperti perampokan, pemerkosaan dan
lain-lain.
 Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa
Belanda dan Inggris yang menyebabkan
pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil.
 Banyak guru-guru yang dipekerjakan sebagai
pejabat-pejabat pada masa itu yang
menyebabkan kemunduran standar pendidikan
secara tajam.
NEGATIF
 Semua organisasi politik dilarang untuk
beraktivitas.
 Kesengsaraan rakyat karena adanya Romusha.
 Kontrol media cetak dan elektronik yang kuat.
 Alam Indonesia diekspoitasi secara besar-
besaran.
 Banyak para pejuang yang dihukum mati.
 Pemerintahan Jepang yang kejam karena berbau
fascis (adanya polisi militer yang kejam)
 Banyak wanita Indonesia yang dijadikan
Jogunianfu. NEGATIF
Kembali
Pada aspek militer ini, bahwa badan-badan
militer yang dibuat Jepang semata-mata karena
kondisi militer Jepang yang semakin terdesak
dalam perang Pasifik.
Memasuki tahun kedua pendudukannya (1943),
Jepang semakin intensif mendidik dan melatih
pemuda-pemuda Indonesia di bidang militer. Hal
ini disebabkan karena situasi di medan
pertempuran (Asia – Pasifik) semakin
menyulitkan Jepang. Mulai dari pukulan Sekutu
pada pertempuran laut di Midway (Juni 1942) dan
sekitar Laut Karang (Agustus ’42 – Februari
1943). Kondisi tersebut diperparah dengan
jatuhnyaGuadalacanal yang merupakan basis
kekuatan Jepang di Pasifik (Agustus 1943).
Situasi ini membuat Jepang melakukan konsolidasi
kekuatan dengan menghimpun kekuatan dari
kalangan pemuda dan pelajar Indonesia sebagai
tenaga potensial yang akan diikutsertakn dalam
pertempuran menghadapi Sekutu.
Dampak terhadap Kehidupan Ekonomi
Pendudukan Jepang membawa dampak yang besar
terhadap kehidupan ekonomi Indonesia. Ketika
Jepang menduduki Indonesia, objek-objek vitak alat-
alat produksi telah hancur sehingga pada awal
pendudukan Jepang sebagian besar kehidupan
ekonomi lumpuh. Pemerintah pendudukan Jepang
mulai mengeluarkan peraturan-peraturan untuk
menjalankan roda ekonomi. Pengawasan terhadap
peredaran dan penggunaan sisasisa persedian
barang diperketat. Untuk mencegah meningkatnya
harga barang, dikeluarkan peraturan pengendalian
harga dan dijatuhkan hukuman berat bagi
pelanggarnya.
Pemerintah Jepang mengembangkan pola
Ekonomi Perang di mana setiap wilayah harus
melaksanakanautarki, artinya setiap daerah
harus memenuhi kebutuhannya sendiri dan
memenuhi kebutuhan perang. Tuntutan
kebutuhan pangan pada tahun 1942 semakin
meningkat. Pengerahan kebutuhan perang
semakin meningkat. Dilancarkanlah kampanye
pengerahan dan penambahan bahan pangan
secara besar-besaran. Rakyat dituntut untuk
menaikkan produksi tanaman jarak dan menjadi
pekerja romusha.
Dampak terhadap Mobilitas Sosial
Di samping menguras sumber daya alam,
Jepang juga melakukan eksploitasi tenaga
manusia. Puluhan hingga ratusan penduduk
dikerahkan untuk kerja paksa guna membangun
sarana dan prasarana perang. Mereka dipaksa
bekerja keras sepanjang hari tanpa diberi upah,
makan pun sangat terbatas, sehingga banyak
yang kelaparan, sakit dan meninggal. Untuk
mengerahkan tenaga kerja, tiap-tiap desa
dibentuk panitia pengerahan tenaga yang
disebut Rumokyokai. Jepang memobilisasi para
pemuda untuk membentuk tentara cadangan,
yang diharapkan membantu Jepang melawan
Sekutu.
Pengerahan tenaga di desa-desa, menimbulkan
perubahan sosial yang luas. Para romusha yang
berhasil melarikan diri kembali ke desanya
masing-masing membawa pengalaman baru dan
membuka isolasi desa. Pada Januari 1944,
Jepang memperkenalkan
sistem tonarigumi (rukun tetangga). Tonarigumi
merupakan kelompok-kelompok yang masing-
masing terdiri dari 10-20 rumah tangga. Sistem
tonarigumi ini bertujuan mengawasi aktivitas
penduduk yang dicurigai. Untuk situasi perang,
tonarigumi difungsikan untuk latihan pencegahan
bahaya udara, kebakaran, pemberantasan kabar
Dampak dalam Bidang Birokrasi
Setelah Jepang berhasil menguasai wilayah
Indonesia maka Jepang segera membagi wilayah
Indonesia, dalam tiga pemerintahan militer
pendudukan sebagai berikut.
a) Wilayah I, meliputi Jawa dan Madura, yang diperintah
oleh angkatan darat yang berpusat di Jakarta (Tentara
Keenam Belas).
b) Wilayah II, meliputi Sumatera seluruhnya, diperintah
oleh angkatan darat yang berpusat di Bukittinggi
(Tentara Kedua Puluh Lima).
c) Wilayah III, meliputi Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa
Tenggara dan Maluku yang Diperintah oleh angkatan
laut yang berpusat di Makasar (Armada Selatan
Kedua).
Masing–masing ketiga wilayah itu
dipimpin oleh kepala staf
tentara/armada dengan
gelar gunseikan (kepala pemerintahan
militer) dan kantornya
disebut gunseikanbu. Usaha
membentuk pemerintahan militer
pendudukan sementara ternyata banyak
mengalami kesulitan karena Jepang
kekurangan staf pegawai– pegawainya.
Dengan demikian, Jepang terpaksa
Pada saat pemerintahan sementara
tersebut, orang–orang Indonesia banyak
menduduki jabatan– jabatan tinggi.
Namun demikian, pada Agustus 1942
masa pemerintahan militer sementara
berakhir. Jepang telah mengirimkan
tenaga pemerintahan sipil ke Indonesia.
Sejak itu, jabatan–jabatan penting yang
diduduki oleh orang Indonesia mulai
diganti.
Pada pertengahan 1943 kedudukan Jepang
dalam Perang Pasifik mulai terdesak, maka
jepang kembali memberi kesempatan kepada
bangsa Indonesia, untuk turut mengambil
bagian dalam pemerintahan. Untuk itu, pada 5
September 1943 Jepang membentuk Badan
Pertimbangan Keresidenan (Syu Sang Kai)
dan Badan Pertimbangan Kotapraja Istimewa
(Syi Sang In).
Banyak orang Indonesia yang menduduki jabatan–
jabatan tinggi dalam pemerintahan, antara lain: Prof.
Husein Djajadiningrat sebagai kepala Departemen
Urusan Agama, Sutarjo Kartohadikusumo sebagai
kepala pemerintahan (syucokan) di Jakarta, dan
R.M.T.A Suria sebagai kepala pemerintahan
(syucokan) di Bojonegoro. Di samping itu ada 7 orang
Indonesia yang menduduki jabatan sebagai
penasehat pada pemerintahan militer, di antaranya: Ir.
Soekarno (Departemen Urusan Umum), Mr. Suwandi
dan dr. Abdul Rasyid (Departemen Urusan Dalam
Negeri), Prof. Dr. Mr. Supomo (Departemen
Kehakiman), Mochtar bin Prabu Mangkunegara
(Departemen Lalu Lintas), Mr. Muh. Yamin
(Departemen Propaganda), dan Prawoto Sumodiloyo
(Departemen Ekonomi).
Dengan demikian pendudukan Jepang di Indonesia
membawa dampak yang sangat besar, dalam
birokrasi pemerintahan. Selama zaman Hindia
Belanda, jabatan–jabatan penting dalam
pemerintahan tidak pernah diberikan kepada
Indonesia.
Dampak Dalam Bidang Kebudayaan
Pada masa Jepang, bidang pendidikan dan
kebudayaan diperhatikan dan bahasa Indonesia
mulai dipergunakan. Bahasa Indonesia dijadikan
sebagai pelajaran utama, sedangkan bahasa
Jepang dijadikan sebagai bahasa wajib. Dengan
semakin meluasnya penggunaan bahasa
Indonesia, komunikasi antarsuku di Indonesia
semakin intensif yang pada akhirnya semakin
merekatkan keinginan untuk merdeka. Pada 1
April 1943 dibangun pusat kebudayaan di
Jakarta, yang bernama “Keimin Bunka Shidoso”.
FOR YOU
THANK

More Related Content

What's hot

Kependudukan Jepang Di Indonesia
Kependudukan Jepang Di Indonesia Kependudukan Jepang Di Indonesia
Kependudukan Jepang Di Indonesia Joey Leomanz B
 
Kelompok 3 - Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara
Kelompok 3 - Corak Kehidupan Masyarakat PraaksaraKelompok 3 - Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara
Kelompok 3 - Corak Kehidupan Masyarakat PraaksaraX-MIPA1 SMANCIL
 
sejarah indonesia kelas 11 ipa 2 ppt peristiwa sumpah pemuda di indonesia
sejarah indonesia kelas 11 ipa 2 ppt peristiwa sumpah pemuda di indonesiasejarah indonesia kelas 11 ipa 2 ppt peristiwa sumpah pemuda di indonesia
sejarah indonesia kelas 11 ipa 2 ppt peristiwa sumpah pemuda di indonesiaJohan Setiawan
 
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaPerjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaDavid Adi Nugroho
 
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959University Of Tarbiyah
 
Ppt sejarah
Ppt sejarahPpt sejarah
Ppt sejarahDini33
 
bersatunya jerman dan runtuhnya paktawarsawa
bersatunya jerman dan runtuhnya paktawarsawabersatunya jerman dan runtuhnya paktawarsawa
bersatunya jerman dan runtuhnya paktawarsawaRakha Al
 
Nasionalisme jepang
Nasionalisme jepangNasionalisme jepang
Nasionalisme jepangBagus Aji
 
Nasionalisme di Indonesia
Nasionalisme di IndonesiaNasionalisme di Indonesia
Nasionalisme di IndonesiaIfan Islami
 
Akar akar nasionalisme di indonesia
Akar akar nasionalisme di indonesiaAkar akar nasionalisme di indonesia
Akar akar nasionalisme di indonesiaAntarBudiarto1
 
Politik Etis
Politik EtisPolitik Etis
Politik EtisNaufal AR
 
Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
Kolonialisme dan Imperialisme di IndonesiaKolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesiaaepsudianto
 
Dinamika Pelanggaran Hukum
Dinamika Pelanggaran HukumDinamika Pelanggaran Hukum
Dinamika Pelanggaran Hukumafifahdhaniyah
 
Gerakan nasionalisme india
Gerakan nasionalisme indiaGerakan nasionalisme india
Gerakan nasionalisme indiaaswansetiawan
 
Di Bawah Tirani Jepang.ppt
Di Bawah Tirani Jepang.pptDi Bawah Tirani Jepang.ppt
Di Bawah Tirani Jepang.pptssuserd1b683
 
Membangun kehidupan yg demokrasi
Membangun kehidupan yg demokrasiMembangun kehidupan yg demokrasi
Membangun kehidupan yg demokrasiabd_
 
DI BAWAH TIRANI JEPANG - MASA PENDUDUKAN JEPANG.pptx
DI BAWAH TIRANI JEPANG - MASA PENDUDUKAN JEPANG.pptxDI BAWAH TIRANI JEPANG - MASA PENDUDUKAN JEPANG.pptx
DI BAWAH TIRANI JEPANG - MASA PENDUDUKAN JEPANG.pptxZafriadiSlaluInteris
 

What's hot (20)

Kependudukan Jepang Di Indonesia
Kependudukan Jepang Di Indonesia Kependudukan Jepang Di Indonesia
Kependudukan Jepang Di Indonesia
 
Kelompok 3 - Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara
Kelompok 3 - Corak Kehidupan Masyarakat PraaksaraKelompok 3 - Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara
Kelompok 3 - Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara
 
sejarah indonesia kelas 11 ipa 2 ppt peristiwa sumpah pemuda di indonesia
sejarah indonesia kelas 11 ipa 2 ppt peristiwa sumpah pemuda di indonesiasejarah indonesia kelas 11 ipa 2 ppt peristiwa sumpah pemuda di indonesia
sejarah indonesia kelas 11 ipa 2 ppt peristiwa sumpah pemuda di indonesia
 
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaPerjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
 
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
 
Ppt sejarah
Ppt sejarahPpt sejarah
Ppt sejarah
 
bersatunya jerman dan runtuhnya paktawarsawa
bersatunya jerman dan runtuhnya paktawarsawabersatunya jerman dan runtuhnya paktawarsawa
bersatunya jerman dan runtuhnya paktawarsawa
 
Nasionalisme jepang
Nasionalisme jepangNasionalisme jepang
Nasionalisme jepang
 
Nasionalisme di Indonesia
Nasionalisme di IndonesiaNasionalisme di Indonesia
Nasionalisme di Indonesia
 
MODUL AJAR 2.pdf
MODUL AJAR 2.pdfMODUL AJAR 2.pdf
MODUL AJAR 2.pdf
 
Akar akar nasionalisme di indonesia
Akar akar nasionalisme di indonesiaAkar akar nasionalisme di indonesia
Akar akar nasionalisme di indonesia
 
Politik Etis
Politik EtisPolitik Etis
Politik Etis
 
Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
Kolonialisme dan Imperialisme di IndonesiaKolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
 
BUDI UTOMO
BUDI UTOMOBUDI UTOMO
BUDI UTOMO
 
Dinamika Pelanggaran Hukum
Dinamika Pelanggaran HukumDinamika Pelanggaran Hukum
Dinamika Pelanggaran Hukum
 
Gerakan nasionalisme india
Gerakan nasionalisme indiaGerakan nasionalisme india
Gerakan nasionalisme india
 
Di Bawah Tirani Jepang.ppt
Di Bawah Tirani Jepang.pptDi Bawah Tirani Jepang.ppt
Di Bawah Tirani Jepang.ppt
 
Membangun kehidupan yg demokrasi
Membangun kehidupan yg demokrasiMembangun kehidupan yg demokrasi
Membangun kehidupan yg demokrasi
 
DI BAWAH TIRANI JEPANG - MASA PENDUDUKAN JEPANG.pptx
DI BAWAH TIRANI JEPANG - MASA PENDUDUKAN JEPANG.pptxDI BAWAH TIRANI JEPANG - MASA PENDUDUKAN JEPANG.pptx
DI BAWAH TIRANI JEPANG - MASA PENDUDUKAN JEPANG.pptx
 
Budi utomo
Budi utomoBudi utomo
Budi utomo
 

Viewers also liked

Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaSEJARAH UNY
 
Zaman pendudukan jepang di indonesia
Zaman pendudukan jepang di indonesiaZaman pendudukan jepang di indonesia
Zaman pendudukan jepang di indonesiaAhmad Hafid
 
Pdri (pembentukan pemerintahan darurat republik indonesia)
Pdri (pembentukan pemerintahan darurat republik indonesia)Pdri (pembentukan pemerintahan darurat republik indonesia)
Pdri (pembentukan pemerintahan darurat republik indonesia)Nur Huda
 
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurKebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurMuhamad Yogi
 
Dampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politik
Dampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politikDampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politik
Dampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politikSchool
 
Ppt Peristiwa Proklamasi NKRI
Ppt Peristiwa Proklamasi NKRIPpt Peristiwa Proklamasi NKRI
Ppt Peristiwa Proklamasi NKRIPutri Luthfiana
 

Viewers also liked (9)

Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesia
 
Zaman pendudukan jepang di indonesia
Zaman pendudukan jepang di indonesiaZaman pendudukan jepang di indonesia
Zaman pendudukan jepang di indonesia
 
Revolusi industri
Revolusi industriRevolusi industri
Revolusi industri
 
Sejarah revolusi industri kelas xi
Sejarah revolusi industri kelas xi Sejarah revolusi industri kelas xi
Sejarah revolusi industri kelas xi
 
Pdri (pembentukan pemerintahan darurat republik indonesia)
Pdri (pembentukan pemerintahan darurat republik indonesia)Pdri (pembentukan pemerintahan darurat republik indonesia)
Pdri (pembentukan pemerintahan darurat republik indonesia)
 
Revolusi industri
Revolusi industriRevolusi industri
Revolusi industri
 
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurKebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
 
Dampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politik
Dampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politikDampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politik
Dampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politik
 
Ppt Peristiwa Proklamasi NKRI
Ppt Peristiwa Proklamasi NKRIPpt Peristiwa Proklamasi NKRI
Ppt Peristiwa Proklamasi NKRI
 

Similar to Dampak Positif dan Negatif Pendudukan Jepang di Indonesia

Dampak pendudukan jepang di indonesia
Dampak pendudukan jepang di indonesiaDampak pendudukan jepang di indonesia
Dampak pendudukan jepang di indonesiaKusmiati
 
Latar belakang pendudukan jepang di indonesia
Latar belakang pendudukan jepang di indonesiaLatar belakang pendudukan jepang di indonesia
Latar belakang pendudukan jepang di indonesiaMuhammadAmarRahman
 
IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"
IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"
IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"SMK 10 NOPEMBER
 
Kelompok_2_Sejarah[1].pptx
Kelompok_2_Sejarah[1].pptxKelompok_2_Sejarah[1].pptx
Kelompok_2_Sejarah[1].pptxSyifa249079
 
Penjajahan Jepang ke Indonesia - Sejarah indonesia
Penjajahan Jepang ke Indonesia - Sejarah indonesiaPenjajahan Jepang ke Indonesia - Sejarah indonesia
Penjajahan Jepang ke Indonesia - Sejarah indonesiaLisa Tri Setiawati
 
Tirani Matahari Terbit - Dampak Kedatangan Saudara Tua dalam Berbagai Kehidupan
Tirani Matahari Terbit - Dampak Kedatangan Saudara Tua dalam Berbagai KehidupanTirani Matahari Terbit - Dampak Kedatangan Saudara Tua dalam Berbagai Kehidupan
Tirani Matahari Terbit - Dampak Kedatangan Saudara Tua dalam Berbagai Kehidupandemoksaputra
 
296619466-Menganalisis-Pengerahan-dan-Penindasan-Versus-Perlawanan-pptx.pptx
296619466-Menganalisis-Pengerahan-dan-Penindasan-Versus-Perlawanan-pptx.pptx296619466-Menganalisis-Pengerahan-dan-Penindasan-Versus-Perlawanan-pptx.pptx
296619466-Menganalisis-Pengerahan-dan-Penindasan-Versus-Perlawanan-pptx.pptxDARIUSDARIUS24
 
Pendudukan jepang
Pendudukan jepangPendudukan jepang
Pendudukan jepanglisa widya
 
Penjajahan_Zaman_Jepang.pptx
Penjajahan_Zaman_Jepang.pptxPenjajahan_Zaman_Jepang.pptx
Penjajahan_Zaman_Jepang.pptxudin100
 
mediapemblajarandevi-140426103056-phpapp02.pptx
mediapemblajarandevi-140426103056-phpapp02.pptxmediapemblajarandevi-140426103056-phpapp02.pptx
mediapemblajarandevi-140426103056-phpapp02.pptxpancaparhusip1
 
masa pendudukan jepang dan dampaknya bagi kehidupan masyarakat
masa pendudukan jepang dan dampaknya bagi kehidupan masyarakatmasa pendudukan jepang dan dampaknya bagi kehidupan masyarakat
masa pendudukan jepang dan dampaknya bagi kehidupan masyarakatAnggie Noer Fietrie
 
Sejarah_ppt.pptx
Sejarah_ppt.pptxSejarah_ppt.pptx
Sejarah_ppt.pptxAnisMugni
 
KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA, MILITER DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA Z...
KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA, MILITER DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA Z...KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA, MILITER DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA Z...
KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA, MILITER DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA Z...merrychrystyana
 
Masa%20 pendudukan%20jepang%20di%20indonesia
Masa%20 pendudukan%20jepang%20di%20indonesiaMasa%20 pendudukan%20jepang%20di%20indonesia
Masa%20 pendudukan%20jepang%20di%20indonesialaskar laskarullah
 
pdf_20230119_092058_0000.pdf
pdf_20230119_092058_0000.pdfpdf_20230119_092058_0000.pdf
pdf_20230119_092058_0000.pdfBambangK6
 
Masa pendudukan jepang
Masa pendudukan jepangMasa pendudukan jepang
Masa pendudukan jepangMamma_mima
 

Similar to Dampak Positif dan Negatif Pendudukan Jepang di Indonesia (20)

Dampak pendudukan jepang di indonesia
Dampak pendudukan jepang di indonesiaDampak pendudukan jepang di indonesia
Dampak pendudukan jepang di indonesia
 
Latar belakang pendudukan jepang di indonesia
Latar belakang pendudukan jepang di indonesiaLatar belakang pendudukan jepang di indonesia
Latar belakang pendudukan jepang di indonesia
 
Kebijakan jepang
Kebijakan jepangKebijakan jepang
Kebijakan jepang
 
IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"
IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"
IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"
 
Kelompok_2_Sejarah[1].pptx
Kelompok_2_Sejarah[1].pptxKelompok_2_Sejarah[1].pptx
Kelompok_2_Sejarah[1].pptx
 
Penjajahan Jepang ke Indonesia - Sejarah indonesia
Penjajahan Jepang ke Indonesia - Sejarah indonesiaPenjajahan Jepang ke Indonesia - Sejarah indonesia
Penjajahan Jepang ke Indonesia - Sejarah indonesia
 
Tirani Matahari Terbit - Dampak Kedatangan Saudara Tua dalam Berbagai Kehidupan
Tirani Matahari Terbit - Dampak Kedatangan Saudara Tua dalam Berbagai KehidupanTirani Matahari Terbit - Dampak Kedatangan Saudara Tua dalam Berbagai Kehidupan
Tirani Matahari Terbit - Dampak Kedatangan Saudara Tua dalam Berbagai Kehidupan
 
296619466-Menganalisis-Pengerahan-dan-Penindasan-Versus-Perlawanan-pptx.pptx
296619466-Menganalisis-Pengerahan-dan-Penindasan-Versus-Perlawanan-pptx.pptx296619466-Menganalisis-Pengerahan-dan-Penindasan-Versus-Perlawanan-pptx.pptx
296619466-Menganalisis-Pengerahan-dan-Penindasan-Versus-Perlawanan-pptx.pptx
 
Kedatangan bangsa jepang
Kedatangan bangsa jepangKedatangan bangsa jepang
Kedatangan bangsa jepang
 
Sejarah_ppt.pptx
Sejarah_ppt.pptxSejarah_ppt.pptx
Sejarah_ppt.pptx
 
Pendudukan jepang
Pendudukan jepangPendudukan jepang
Pendudukan jepang
 
Penjajahan_Zaman_Jepang.pptx
Penjajahan_Zaman_Jepang.pptxPenjajahan_Zaman_Jepang.pptx
Penjajahan_Zaman_Jepang.pptx
 
mediapemblajarandevi-140426103056-phpapp02.pptx
mediapemblajarandevi-140426103056-phpapp02.pptxmediapemblajarandevi-140426103056-phpapp02.pptx
mediapemblajarandevi-140426103056-phpapp02.pptx
 
masa pendudukan jepang dan dampaknya bagi kehidupan masyarakat
masa pendudukan jepang dan dampaknya bagi kehidupan masyarakatmasa pendudukan jepang dan dampaknya bagi kehidupan masyarakat
masa pendudukan jepang dan dampaknya bagi kehidupan masyarakat
 
Sejarah_ppt.pptx
Sejarah_ppt.pptxSejarah_ppt.pptx
Sejarah_ppt.pptx
 
KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA, MILITER DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA Z...
KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA, MILITER DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA Z...KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA, MILITER DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA Z...
KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA, MILITER DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA Z...
 
Masa%20 pendudukan%20jepang%20di%20indonesia
Masa%20 pendudukan%20jepang%20di%20indonesiaMasa%20 pendudukan%20jepang%20di%20indonesia
Masa%20 pendudukan%20jepang%20di%20indonesia
 
pdf_20230119_092058_0000.pdf
pdf_20230119_092058_0000.pdfpdf_20230119_092058_0000.pdf
pdf_20230119_092058_0000.pdf
 
Perang Dunia II 9SMP
Perang Dunia II 9SMPPerang Dunia II 9SMP
Perang Dunia II 9SMP
 
Masa pendudukan jepang
Masa pendudukan jepangMasa pendudukan jepang
Masa pendudukan jepang
 

More from Polytechnic State Semarang

Laporan Percobaan praktikum Hukum superposisi dan loop
Laporan Percobaan praktikum Hukum superposisi dan loopLaporan Percobaan praktikum Hukum superposisi dan loop
Laporan Percobaan praktikum Hukum superposisi dan loopPolytechnic State Semarang
 
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm121
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm121Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm121
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm121Polytechnic State Semarang
 

More from Polytechnic State Semarang (20)

Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal KontinyuBab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
 
Operasi dasar matlab job 1
Operasi dasar matlab job 1Operasi dasar matlab job 1
Operasi dasar matlab job 1
 
Pengenalan Mathlab
Pengenalan MathlabPengenalan Mathlab
Pengenalan Mathlab
 
Gelombang FM dan AM
Gelombang FM dan AMGelombang FM dan AM
Gelombang FM dan AM
 
gambar tugas
gambar tugasgambar tugas
gambar tugas
 
Job 11 sebenarnya
Job 11 sebenarnyaJob 11 sebenarnya
Job 11 sebenarnya
 
Laporan praktikum jawaban 10 algoritma(1)
Laporan praktikum jawaban 10 algoritma(1)Laporan praktikum jawaban 10 algoritma(1)
Laporan praktikum jawaban 10 algoritma(1)
 
Kumpulan analisa
Kumpulan analisaKumpulan analisa
Kumpulan analisa
 
laporan praktikum jembatanwheatstone
laporan praktikum jembatanwheatstonelaporan praktikum jembatanwheatstone
laporan praktikum jembatanwheatstone
 
Laporan delta star milik rais 3.33.16.0.19
Laporan delta star milik rais 3.33.16.0.19Laporan delta star milik rais 3.33.16.0.19
Laporan delta star milik rais 3.33.16.0.19
 
Jobsheet 4 LOOPING( PENGULANGAN)
Jobsheet 4 LOOPING( PENGULANGAN)Jobsheet 4 LOOPING( PENGULANGAN)
Jobsheet 4 LOOPING( PENGULANGAN)
 
Laporan praktikum superposisi
Laporan praktikum superposisiLaporan praktikum superposisi
Laporan praktikum superposisi
 
Laporan Percobaan praktikum Hukum superposisi dan loop
Laporan Percobaan praktikum Hukum superposisi dan loopLaporan Percobaan praktikum Hukum superposisi dan loop
Laporan Percobaan praktikum Hukum superposisi dan loop
 
Transistor ( Versi sumber lain )
Transistor ( Versi sumber lain )Transistor ( Versi sumber lain )
Transistor ( Versi sumber lain )
 
Kelebihan dan kekurangan amplifier
Kelebihan dan kekurangan amplifierKelebihan dan kekurangan amplifier
Kelebihan dan kekurangan amplifier
 
Laporan Praktikum Hukum Loop
Laporan Praktikum Hukum LoopLaporan Praktikum Hukum Loop
Laporan Praktikum Hukum Loop
 
Percobaan Modulasi Frequensi
Percobaan Modulasi FrequensiPercobaan Modulasi Frequensi
Percobaan Modulasi Frequensi
 
Percobaan Praktikum Hukum kirchoff
Percobaan Praktikum Hukum kirchoff Percobaan Praktikum Hukum kirchoff
Percobaan Praktikum Hukum kirchoff
 
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm121
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm121Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm121
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm121
 
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohmLaporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm
 

Recently uploaded

Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 

Recently uploaded (6)

Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 

Dampak Positif dan Negatif Pendudukan Jepang di Indonesia

  • 3. Dalam Perang Dunia II (1939-1945), Jepang bergabung dengan Jerman dan Italia melawan Sekutu. Sekutu terdiri dari Amerika, Inggris, Belanda, dan Perancis. Pada tanggal 8 Desember 1941 pasukan Jepang menyerang pangkalan Angkatan Laut Amerika di Pearl Harbour (Hawai). Terjadilah Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya. Dalam waktu singkat, pasukan Jepang menyerbu dan menduduki Filipina, Myanmar, Malaya, Singapura, dan Indonesia.
  • 4. Ketika masuk wilayah Indonesia, pertama-tama Jepang menduduki daerah penghasil minyak seperti Tarakan, Balikpapan, dan Palembang. Kemudian perhatian Jepang diarahkan untuk menguasai Pulau Jawa. Tanggal 1 Maret 1942 pasukan Jepang berhasil mendarat di tiga tempat secara serempak di Pulau Jawa, yaitu di Teluk Banten, Eretan Wetan (Pantura), dan Pasuruan (Jawa Timur).
  • 5. Tanggal 5 Maret 1942 pasukan Jepang sudah berhasil menguasai Batavia. Tanggal 8 Maret 1942 Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda Letjen Ter Poorten atas nama Angkatan Perang Sekutu menyerah tanpa syarat kepada Angkatan Perang Jepang yang dipimpin Letjen Hithoshi Imamura. Upacara serah terima ditandatangani di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Pasukan Jepang disambut dengan sukacita penuh harapan oleh rakyat Indonesia. Jepang dianggap sebagai pembebas bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Padahal Jepang punya rencana tersembunyi.
  • 6. P e n g e r a h a n t e n a g a k e r j a p a d a m a s a p e n d u d u k a n j e p a n g K e b i j a k a n P e m e r i n t a h a n J e p a n g Selanjutnya A s p e k M i l i t e r m a s a p e m e r i n t a h a n j e p a n g
  • 8. Dalam menjalankan kebijakan pemerintahannya, pemerintah Jepang berpegang pada tiga prinsip utama. Pertama, mengusahakan agar mendapat dukungan rakyat untuk memenangkan perang dan mempertahankan ketertiban umum. Kedua, memanfaatkan sebanyak mungkin struktur pemerintahan yang sudah ada. Ketiga, meletakkan dasar supaya wilayah yang bersangkutan dapat memenuhi kebutuhannya sendiri bagi wilayah selatan. Oleh karena itu pemerintah Jepang pada awalnya senantiasa berupaya mencapai dan kemudian mempertahankan keadaan yang stabil, jika tidak bisa memulihkan Bidang Ekonomi
  • 9. Kebijaksanaan Jepang terhadap rakyat Indonesia mempunyai dua prioritas, yaitu menghapus pengaruh-pengaruh Barat di kalangan rakyat Indonesia dan memobilisasi rakyat Indonesia demi kemenangan Jepang dalam perang Asia Timur Raya. Bidang Ekonomi
  • 10. Luasnya daerah pendudukan Jepang, menyebabkan Jepang memerlukan tenaga kerja yang sebanyak-banyaknya untuk membangun sarana pertahanan berupa kubu-kubu pertahanan, lapangan udara darurat, gudang bawah tanah, jalan raya dan jembatan. Tenaga untuk mengerjakan semua itu, diperoleh dari desa-desa di Jawa yang padat penduduknya melalui suatu Bidang Ekonomi
  • 11. Romusha ini dikoordinir melalui program Kinrohosi atau kerja bakti. Pada awalnya mereka melakukan dengan sukarela, lambat laun karena terdesak perang Pasifik maka pengerahan tenaga diserahkan pada panitia pengerah (Romukyokai) yang ada di setiap Bidang Ekonomi
  • 12. Banyak tenaga Romusha yang tidak kembali dalam tugas karena meninggal akibat kondisi kerja yang sangat berat dan tidak diimbangi oleh gizi dan kesehatan yang mencukupi. Kurang lebih 70.000 orang dalam kondisi menyedihkan dan berakhir dengan kematian dari ½ 300.000 tenaga Romusha yang dikirim ke Bidang Ekonomi
  • 13. hAL-HAL YANG DIBERLAKUKAN DALAM SISTEM PENGATURAN EKONOMI PEMERINTAH jEPANG
  • 14. Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang maka seluruh potensi sumber daya alam dan bahan mentah digunakan untuk industri yang mendukung mesin perang. Jepang menyita seluruh hasil perkebunan, pabrik, Bank dan perusahaan penting. Banyak lahan pertanian yang terbengkelai akibat titik berat kebijakan difokuskan pada ekonomi dan industri perang. Kondisi tersebut menyebabkan produksi pangan menurun dan kelaparan serta kemiskinan meningkat drastis.1
  • 15. Jepang menerapkan sistem pengawasan ekonomi secara ketat dengan sanksi pelanggaran yang sangat berat. Pengawasan tersebut diterapkan pada penggunaan dan peredaran sisa-sisa persediaan barang. Pengendalian harga untuk mencegah meningkatnya harga barang. Pengawasan perkebunan teh, kopi, karet, tebu, gula, pohon jarak, kapas dan sekaligus memonopoli penjualannya. Pembatasan teh, kopi dan tembakau, karena tidak langsung berkaitan dengan kebutuhan perang.2
  • 16. Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki (memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan menunjang kegiatan perang). Konsekuensinya tugas rakyat beserta semua kekayaan dikorbankan untuk kepentingan perang. Hal ini jelas amat menyengsarakan rakyat baik fisik maupun material. 3
  • 17. Pada tahun 1944, kondisi politis dan militer Jepang mulai terdesak, sehingga tuntutan akan kebutuhan bahan-bahan perang makin meningkat. Untuk mengatasinya pemerintah Jepang mengadakan kampanye penyerahan bahan pangan dan barang secara besar-besaran melalui Jawa Hokokai dan Nagyo Kumiai (koperasi pertanian), serta instansi resmi pemerintah. 4
  • 18. Sulitnya pemenuhan kebutuhan pangan semakin terasakan bertambah berat pada saat rakyat juga merasakan penggunaan sandang yang amat memprihatinkan. Pakaian rakyat compang camping, ada yang terbuat dari karung goni yang berdampak penyakit gatal-gatal akibat kutu dari karung tersebut. Adapula yang hanya menggunakan lembaran karet sebagai penutup. 5
  • 19. Jepang kemudian menerapkan beberapa kebijakan terkait pendidikan yang memiliki implikasi luas terutama bagi sistem pendidikan di era kemerdekaan. Hal-hal tersebut antara lain: (1) Dijadikannya Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi pengantar pendidikan menggantikan Bahasa Belanda; (2) Adanya integrasi sistem pendidikan dengan dihapuskannya sistem pendidikan berdasarkan kelas sosial di era penjajahan Belanda. Bidang Pendidikan
  • 20. Sistem pendidikan pada masa pendudukan Jepang itu kemudian dapat diikhtisarkan sebagai berikut: 1) Pendidikan Dasar (Kokumin Gakko / Sekolah Rakyat). Lama studi 6 tahun. Termasuk SR adalah Sekolah Pertama yang merupakan konversi nama dari Sekolah dasar 3 atau 5 tahun bagi pribumi di masa Hindia Belanda. 2) Pendidikan Lanjutan. Terdiri dari Shoto Chu Gakko (Sekolah Menengah Pertama) dengan lama studi 3 tahun dan Koto Chu Gakko (Sekolah Menengah Tinggi) juga dengan lama studi 3 tahun. 3) Pendidikan Kejuruan. Mencakup sekolah lanjutan bersifat vokasional antara lain di bidang pertukangan, pelayaran, pendidikan, teknik, dan pertanian. Bidang Pendidikan
  • 21.
  • 22. Pengerahan tenaga kerja pada masa pendudukan jepang
  • 23. Pada masa pendudukan Jepang, pemerintah Jepang melakukan mobilisasi massa dalam jumlah besar guna memenangi Perang Asia Timur Raya. Salah satu bentuk mobilisasi massa itu adalah pengerahan romusha. Romusha merupakan bentuk eksploitasi pekerja pada masa pendudukan Jepang yang menimbulkan banyak korban jiwa. Para pekerja romusha dibutuhkan Jepang untuk membangun berbagai prasarana perang seperti kubu-kubu pertahanan, gudang senjata, jalan raya, dan lapangan udara. Pada umumnya mereka didatangkan dari desa-desa di Jawa yang terdiri atas pemuda petani dan
  • 24. Selama berada ditempat kerja para romusha mendapat perlakuan yang sangat buruk. Sejak pagi sampa petang mereka dipaksa melakukan pekerjaan kasar tanpa cukup makan dan perawatan. Kondisi fisik mereka menjadi sangat lemah. Akibat kondisi kesehatan tidak terjamin, makanan yang kurang, dan pekerjaan yang berat, banyak romusha yang meningga. Di antara 300.000 romusha yang dikirim ke luar Jawa, diperkirakan 70.000 orang dalam kondisi menyedihkan dan berakhir dengan kematian.
  • 25. Selain mengerahkan tenaga romusha yang sebagian besar berasal dari kaum laki-laki, pemerintah Jepang juga mengerahkan tenaga perempuan. Mereka disebut jugun ianfu. Sama halnya dengan romusha, jugun ianfu juga direkrut dari perempuan-perempuan desa. Pada umumnya mereka direkrut oleh Jepang dengan cara dipaksa dan ditipu. Kaum perempuan yang menjadi jugun ianfu rata-rata berasal dari kalangan yang berpendidikan rendah, bahkan tidak berpendidikan dan buta huruf. Sebagai jugun ianfu, para perempuan tersebut dipekerjakan untuk memenuhi kebutuhan biologis orang-orang Jepang baik dikalangan militer maupun sipil.
  • 26. Dampak Positif dan Negatif Pendudukan Jepang di Indonesia
  • 28.  Diperbolehkannya bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa komunikasi nasional dan menyebabkan bahasa Indonesia mengukuhkan diri sebagai bahasa nasional.  Dalam bidang ekonomi didirikannya kumyai yaitu koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama.  Mendirikan sekolah-sekolah seperti SD 6 tahun, SMP 9 tahun, dan SLTA  Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu rukun tetangga (RT) atau Tonarigumi POSITIF
  • 29.  Diperkenalkan suatu sistem baru bagi pertanian yaitu line system (sistem pengaturan bercocok tanam secara efisien) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan.  Dibentuknya BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dari sini muncullah ide Pancasila.  Jepang dengan terprogram melatih dan mempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia demi kepentingan Jepang pada awalnya, namun oleh pemuda hal ini dijadikan modal untuk berperang.  Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Nipon sentris dan diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah. POSITIF
  • 31.  Penghapusan semua organisasi politik  Krisis ekonomi yang sangat parah : hal ini dikarenakan dengan disalurkannya uang pendudukan secara besar-besaran sehingga menyebabkan terjadinya inflasi.  Akibat dari self sufficiency yang terputusnya hubungan antar daerah NEGATIF
  • 32.  Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independen, semuanya dibawah pengawasan Jepang.  Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi yang parah seperti perampokan, pemerkosaan dan lain-lain.  Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris yang menyebabkan pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil.  Banyak guru-guru yang dipekerjakan sebagai pejabat-pejabat pada masa itu yang menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam. NEGATIF
  • 33.  Semua organisasi politik dilarang untuk beraktivitas.  Kesengsaraan rakyat karena adanya Romusha.  Kontrol media cetak dan elektronik yang kuat.  Alam Indonesia diekspoitasi secara besar- besaran.  Banyak para pejuang yang dihukum mati.  Pemerintahan Jepang yang kejam karena berbau fascis (adanya polisi militer yang kejam)  Banyak wanita Indonesia yang dijadikan Jogunianfu. NEGATIF
  • 35.
  • 36.
  • 37. Pada aspek militer ini, bahwa badan-badan militer yang dibuat Jepang semata-mata karena kondisi militer Jepang yang semakin terdesak dalam perang Pasifik.
  • 38. Memasuki tahun kedua pendudukannya (1943), Jepang semakin intensif mendidik dan melatih pemuda-pemuda Indonesia di bidang militer. Hal ini disebabkan karena situasi di medan pertempuran (Asia – Pasifik) semakin menyulitkan Jepang. Mulai dari pukulan Sekutu pada pertempuran laut di Midway (Juni 1942) dan sekitar Laut Karang (Agustus ’42 – Februari 1943). Kondisi tersebut diperparah dengan jatuhnyaGuadalacanal yang merupakan basis kekuatan Jepang di Pasifik (Agustus 1943).
  • 39. Situasi ini membuat Jepang melakukan konsolidasi kekuatan dengan menghimpun kekuatan dari kalangan pemuda dan pelajar Indonesia sebagai tenaga potensial yang akan diikutsertakn dalam pertempuran menghadapi Sekutu.
  • 40. Dampak terhadap Kehidupan Ekonomi Pendudukan Jepang membawa dampak yang besar terhadap kehidupan ekonomi Indonesia. Ketika Jepang menduduki Indonesia, objek-objek vitak alat- alat produksi telah hancur sehingga pada awal pendudukan Jepang sebagian besar kehidupan ekonomi lumpuh. Pemerintah pendudukan Jepang mulai mengeluarkan peraturan-peraturan untuk menjalankan roda ekonomi. Pengawasan terhadap peredaran dan penggunaan sisasisa persedian barang diperketat. Untuk mencegah meningkatnya harga barang, dikeluarkan peraturan pengendalian harga dan dijatuhkan hukuman berat bagi pelanggarnya.
  • 41. Pemerintah Jepang mengembangkan pola Ekonomi Perang di mana setiap wilayah harus melaksanakanautarki, artinya setiap daerah harus memenuhi kebutuhannya sendiri dan memenuhi kebutuhan perang. Tuntutan kebutuhan pangan pada tahun 1942 semakin meningkat. Pengerahan kebutuhan perang semakin meningkat. Dilancarkanlah kampanye pengerahan dan penambahan bahan pangan secara besar-besaran. Rakyat dituntut untuk menaikkan produksi tanaman jarak dan menjadi pekerja romusha.
  • 42. Dampak terhadap Mobilitas Sosial Di samping menguras sumber daya alam, Jepang juga melakukan eksploitasi tenaga manusia. Puluhan hingga ratusan penduduk dikerahkan untuk kerja paksa guna membangun sarana dan prasarana perang. Mereka dipaksa bekerja keras sepanjang hari tanpa diberi upah, makan pun sangat terbatas, sehingga banyak yang kelaparan, sakit dan meninggal. Untuk mengerahkan tenaga kerja, tiap-tiap desa dibentuk panitia pengerahan tenaga yang disebut Rumokyokai. Jepang memobilisasi para pemuda untuk membentuk tentara cadangan, yang diharapkan membantu Jepang melawan Sekutu.
  • 43. Pengerahan tenaga di desa-desa, menimbulkan perubahan sosial yang luas. Para romusha yang berhasil melarikan diri kembali ke desanya masing-masing membawa pengalaman baru dan membuka isolasi desa. Pada Januari 1944, Jepang memperkenalkan sistem tonarigumi (rukun tetangga). Tonarigumi merupakan kelompok-kelompok yang masing- masing terdiri dari 10-20 rumah tangga. Sistem tonarigumi ini bertujuan mengawasi aktivitas penduduk yang dicurigai. Untuk situasi perang, tonarigumi difungsikan untuk latihan pencegahan bahaya udara, kebakaran, pemberantasan kabar
  • 44. Dampak dalam Bidang Birokrasi Setelah Jepang berhasil menguasai wilayah Indonesia maka Jepang segera membagi wilayah Indonesia, dalam tiga pemerintahan militer pendudukan sebagai berikut. a) Wilayah I, meliputi Jawa dan Madura, yang diperintah oleh angkatan darat yang berpusat di Jakarta (Tentara Keenam Belas). b) Wilayah II, meliputi Sumatera seluruhnya, diperintah oleh angkatan darat yang berpusat di Bukittinggi (Tentara Kedua Puluh Lima). c) Wilayah III, meliputi Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku yang Diperintah oleh angkatan laut yang berpusat di Makasar (Armada Selatan Kedua).
  • 45. Masing–masing ketiga wilayah itu dipimpin oleh kepala staf tentara/armada dengan gelar gunseikan (kepala pemerintahan militer) dan kantornya disebut gunseikanbu. Usaha membentuk pemerintahan militer pendudukan sementara ternyata banyak mengalami kesulitan karena Jepang kekurangan staf pegawai– pegawainya. Dengan demikian, Jepang terpaksa
  • 46. Pada saat pemerintahan sementara tersebut, orang–orang Indonesia banyak menduduki jabatan– jabatan tinggi. Namun demikian, pada Agustus 1942 masa pemerintahan militer sementara berakhir. Jepang telah mengirimkan tenaga pemerintahan sipil ke Indonesia. Sejak itu, jabatan–jabatan penting yang diduduki oleh orang Indonesia mulai diganti.
  • 47. Pada pertengahan 1943 kedudukan Jepang dalam Perang Pasifik mulai terdesak, maka jepang kembali memberi kesempatan kepada bangsa Indonesia, untuk turut mengambil bagian dalam pemerintahan. Untuk itu, pada 5 September 1943 Jepang membentuk Badan Pertimbangan Keresidenan (Syu Sang Kai) dan Badan Pertimbangan Kotapraja Istimewa (Syi Sang In).
  • 48. Banyak orang Indonesia yang menduduki jabatan– jabatan tinggi dalam pemerintahan, antara lain: Prof. Husein Djajadiningrat sebagai kepala Departemen Urusan Agama, Sutarjo Kartohadikusumo sebagai kepala pemerintahan (syucokan) di Jakarta, dan R.M.T.A Suria sebagai kepala pemerintahan (syucokan) di Bojonegoro. Di samping itu ada 7 orang Indonesia yang menduduki jabatan sebagai penasehat pada pemerintahan militer, di antaranya: Ir. Soekarno (Departemen Urusan Umum), Mr. Suwandi dan dr. Abdul Rasyid (Departemen Urusan Dalam Negeri), Prof. Dr. Mr. Supomo (Departemen Kehakiman), Mochtar bin Prabu Mangkunegara (Departemen Lalu Lintas), Mr. Muh. Yamin (Departemen Propaganda), dan Prawoto Sumodiloyo (Departemen Ekonomi).
  • 49. Dengan demikian pendudukan Jepang di Indonesia membawa dampak yang sangat besar, dalam birokrasi pemerintahan. Selama zaman Hindia Belanda, jabatan–jabatan penting dalam pemerintahan tidak pernah diberikan kepada Indonesia.
  • 50. Dampak Dalam Bidang Kebudayaan Pada masa Jepang, bidang pendidikan dan kebudayaan diperhatikan dan bahasa Indonesia mulai dipergunakan. Bahasa Indonesia dijadikan sebagai pelajaran utama, sedangkan bahasa Jepang dijadikan sebagai bahasa wajib. Dengan semakin meluasnya penggunaan bahasa Indonesia, komunikasi antarsuku di Indonesia semakin intensif yang pada akhirnya semakin merekatkan keinginan untuk merdeka. Pada 1 April 1943 dibangun pusat kebudayaan di Jakarta, yang bernama “Keimin Bunka Shidoso”.
  • 51.