SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Halaman 1
J U M A T , 1 4 J U N I 2 0 1 3E D I S I 1 6
ARH LIBRARY NEWS
DEWAN PENASIHAT
Ir. H.. Ahmad Saifudin Mutaqi
Mln. Shagir Ahmad
PENANGGUNGJAWAB
Suseno
KOORDINATOR
Nasir Ahmad
KONTRIBUTOR
Iin Quratul Ain
Rizqi Baihaqi
TIM REDAKSI
(Bus dengan slogan love for
all,hatred for none. Sumber: http://
atlasshrugs2000.typepad.com)
L
ove for all, hatred for
none yang bila diter-
jemahkan “cinta un-
tuk semua, tiada benci bagi siapa-
pun”. Bila anda searching di internet
dengan keywords ini, maka tak bu-
tuh waktu lama untuk mengetahui
apa sebenarnya kalimat tersebut.
Ya,kalimat ini adalah slogan ataupun
motto dari komunitas Muslim Ah-
madiyah dan dengan motto ini pula-
lah komunitas ini dikenal di dunia.
Gerakan dakwah globalnya
mendasarkan pada motto ini yang
tak lain dan tak bukan adalah
pengejawantahan dari ajaran Islam
itu sendiri yang Rahmatul lil
‘Aalamiin. Islam adalah agama yang
mempromosikan perdamaian dan
kasih sayang. Allah pun menyebut
Nabi Muhammad (saw) sebagai
sosok pembawa rahmat dan kasih
sayang untuk semua makhluk cip-
taan-Nya.
Terciptanya motto ini bermu-
la pada saat Imam Jama’ah Muslim
Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Nasir
Ahmad meresmikan masjid pertama
di Spanyol pada tahun 1980. Se-
bagaimana tertulis di dalam sejarah,
700 tahun lamanya Islam berkuasa
di Andalusia (Spanyol),akan tetapi
pada tahun 1492 kejatuhan Islam
secara keseluruhan di Spanyol tak
terelakan lagi dan negri inipun
dikuasai oleh Katolik. Masjid per-
tama yang dibangun setelah keruntu-
han Islam di Spayol adalah masjid
Basharat. Pada saat meresmikan
penggunaan masjid tersebut,Hadhrat
Mirza Nasir Ahmad melontarkan
motto ‘Love for all,hatred for none’.
Alamat : Jl. Atmosukarto 15
Kotabaru Yogyakarta 55224
Telp./Fax (0274) 586723
website : www.arhlibrary.com
twitter : @arhlibrary
e-mail : arhlibrary@gmail.com
LOVE FOR
ALL,HATRED FOR
NONE
1
JEMAAT AHMADI-
YAH INDONESIA
GUGAT WALIKOTA
BEKASI
3
HARKITNAS DAN
FENOMENA
JOKOWI-AHOK DA-
LAM PERSPEKTIF
MEMBELA AHMADI-
YAH, SYIAH, MI-
NORITAS DAN BU-
RUH
4
HENTIKAN DIS-
KRIMINASI AGAMA,
KECAMAN BERGE-
MURUH, TUNTUTAN
GENERASI MNAS
(ANGGOTA DEWAN)
6
THERESA MAY PUJI
KELOMPOK ISLAM
AHMADIYAH-
BERPUSAT DI
INGGRIS (THE INDE-
PENDENT | UK)
8
LOVE FOR ALL, HATRED FOR NONE
Halaman 2
(Basharat Mosque-Spanyol, sumber: wikipe-
dia.org)
Dalam penjelasannya, beliau
mengungkapkan bahwa Islam mengajarkan
kepada kita untuk hidup dengan kasih sayang
dan kerendahan hati. Makna dari Islam adalah
damai, dan untuk mewujudkannya seorang Mus-
lim harus memiliki sifat cinta dan kasih sayang.
Kemudian, untuk menciptakan sikap rendah hati,
seseorang harus meniadakan kebencian terlebih
dahulu dalam hatinya. Jadi, cinta untuk semua
juga harus dibarengi dengan meniadakan benci
bagi siapapun. Disinilah pengejawantahan dari
sifat Allah Ta’ala yang Ar-Rahman dan Ar-
Rahim.
Maka sejak saat itu, ‘Love for all, hatred
for none’ dijadikan sebagai slogan oleh komuni-
tas Muslim Ahmadiyah. Sebenarnya, tak mudah
untuk bisa menjadikan untaian kalimat itu se-
bagai slogan ataupun motto hidup bagi para
pengikut Ahmadiyah. Mengikuti sejarah
perkembangan Jama’ah Ahmadiyah yang tak
pernah lepas dari persekusi, tindakan aniaya, dis-
kriminasi dan tindakan kezaliman lainnya, meru-
pakan tantangan tersendiri bagi para pengikut
Ahmadiyah untuk menjadikan kalimat tersebut
sebagai motto hidup. Bagaimana mereka harus
meniadakan kebencian terhadap orang-orang
yang telah menganiaya
mereka, merampas hak
hidup mereka, menghan-
curkan harta benda dan
properti mereka dit-
ambah mereka pun harus
tetap mencintai orang-
orang yang melakukan
segala tindak kezaliman
tersebut. Akan tetapi
demi meneladani wujud
suci Nabi Muhammad
(saw) sebagai sosok
yang menjadi rahmat
bagi sekalian makhluk
Tuhan, maka segala pen-
deritaan pun sanggup
ditanggung oleh para
pengikut Ahmadiyah un-
tuk tetap tegaknya motto
hidup itu.
Teringat riwayat ketika Nabi Muhammad
(saw) biasa dilempari sampah oleh seorang
wanita acapkali beliau lewat di depan rumahnya.
Pada satu waktu, ketika Rasulullah (saw)
melintas di depan rumah wanita itu, tak ada lagi
yang melemparinya dengan sampah. Rasulullah
(saw) pun menanyakan perihal wanita itu yang
ternyata sedang sakit, kemudian beliau (saw)
menjenguknya dan mendoakan untuk kesem-
buhannya. Begitu dahsyatnya simpati dan kasih
sayang beliau (saw). Nabi Muhammad (saw)
memang merupakan sosok yang sempurna dalam
mengimplementasikan ‘Love for all, hatred for
none’.
Saat ini motto tersebut telah menjadi “universal
message” pesan universal yang mendasari
gerakan dakwah Jama’ah Muslim Ahmadiyah
ini. Jika seluruh dunia dapat mengikuti pesan
dan motto ini, Perdamaian Dunia yang dicita-
citakan oleh semua orang akan menjadi ken-
yataan dan bukan hanya menjadi mimpi di siang
bolong.
Sumber: http://sejarah.kompasiana.com/2013/06/11/love-for-
allhatred-for-none-567689.html
Halaman 3
Amir Jemaat Ahmadiyah Indonesian
(JAI), Abdul Basit, pada 8 Maret
mengajukan tuntutan perkara
terhadap Walikota Bekasi Rahmat Effendi karena
pengeluaran surat keputusan yang
melarang kegiatan-kegiatan JAI di Bekasi.
Tuntutan perkara didaftarkan di Pengadilan
Tinggi Negeri (PTUN) pada Selasa, kata Direktur
Lembaga Bantuan Hukum (LBH Arip Yogiawan,
(Jumat, 07/06). “Para pengacara dari LBH Jakarta
mengajukan tuntutan perkara tersebut,” ujar Arip.
Dalam dokumen tuntutan perkara yang didapati
oleh The Jakarta Post, Basit menuntut sang
walikota karena mengeluarkan keputusan tertanggal
8 Maret 2013, yang menghentikan semua aktifitas
JAI dengan menyegel pintu masuk pusat aktifitas di
Masjid Al Misbah, di Kecamatan Jatibening Baru,
Pondok Gede di Bekasi.
Salah satu pengacara Basit, Pratiwi Febry,
mengatakan masjid tersebut sudah didirikan sejak
tahun 1993 dengan jumlah 400 jamaah dan mereka
biasa menggunakan masjid yang dimaksud.
“Pemkot Bekasi sebelumya mengeluarkan
ijin untuk bangunan Masjid Al Misbah tanggal 28
April 1997,” kata pengacara ini.
Pratiwi berkata, sebelum pintu
gerbang masjid disegel ada dialog antara JAI dan
pihak pemkot Bekasi. Para Ahmadi menolak
penyegelan dan mengatakan hal itu melanggar
hukum. Setelah itu, disepakati akan ada pertemuan
lanjutan di kantor walikota pada 13 Maret. Namun
terjadi sebaliknya, Petugas Satpol PP Bekasi datang
menyegel pintu masuk masjid.
Kata Pratiwi, Keputusan Bersama Menteri
Dalam Negeri, Menteri Agama dan Kejaksaan
Agung berkaitan dengan peringatan bagi pengurus
dan anggotanya JAI serta masyarakat;
menyatakan kebebasan beragama adalah Hak
Asasi Manusia yang tidak dapat dihilangkan dalam
kasus apapun. “Setiap warga negara bebas memeluk
agama apapun dan untuk beribadah menurut agama
dan kepercayaannya. Negara menjamin hal ini,”
kata dia.
Dia menambahkan, karenanya keputusan
walikota melanggar Keputusan Bersama 3 Menteri
karena JAI tidak memprogandakan ajaran agama di
Masjid Al Misbah. “Kegiatan-kegiatan mereka
tidak melibatkan pihak-pihak luar jadi tidak dapat
disebut sebagai penyebaran keyakinan
Ahmadiyah.”
Berdasarkan alasan-alasan itu, Penggugat meminta
pengadilan mencabut keputusan walikota dan
memulihkan performa baik penggugat.
Sumber: http://www.thejakartapost.com/news/2013/06/08/jai-
sues-bekasi-mayor.html
JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA
GUGAT WALIKOTA BEKASI
Halaman 4
Hari
Kebangkitan
Nasional menjadikan
renungan tentang
carut-marut
perlindungan negara
yang sangat buruk
terhadap Ahmadiyah,
Syiah, Minoritas dan
Buruh di Indonesia.
Mari kita tengok
mereka satu per satu
tentang perlunya
masyarakat membela
mereka ketika negara
gagal memberikan
perlindungan. Di
tengah kondisi ini
ada secercah harapan
bahwa Indonesia
memiliki sepasang
pemimpin bernama
Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama yang
dikenal sebagai Jokowi-Ahok. Bagaimana
relevansi semangat mereka dalam konteks
Kebangkitan Nasional dan bagaimana peran
Negara terhadap rakyat?
Ahmadiyah
Menarik sekali menelisik dan memahami
gerakan Ahmadiyah. Di Indonesia gerakan
Ahmadiyah dipinggirkan dan ditindas oleh
gerakan radikal yang mengatasnamakan
kebenaran mutlaknya. Kebenaran yang
seharusnya dikembalikan pada konsep
pemahaman kebersamaan dalam konteks
pluralisme dan penghargaan kepada perbedaan -
karena perbedaan adalah rahmat - telah
dimonopoli oleh institusi agama dan negara.
Negara tunduk pada kemauan radikal kelompok
segregatif anti pluralisme yang ingin menjadikan
NKRI sebagai negara mono-religi bahkan
teokrasi.
Ahmadiyah ditindas tanpa penjelasan
masuk akal sebagai sebuat entitas keyakinan
gerakan. Hanya kerena jemaat Ahmadiyah
menjadi gerakan yang menawarkan pilihan
untuk melalukan dakwah perdamaian,
ketakwaan, kecerdasan, rasionalisasi -
muktazilah - dan toleransi, maka Ahmadiyah
dianggap menjadi ancaman bagi lembaga dan
organisasi agama dan politik kekuasaan. Negara
yang menurut Pasal 29 Konstitusi 1945
melindungi agama dan kepercayaan di Indonesia
hanya membela mayoritas.
HARKITNAS DAN FENOMENA JOKOWI-AHOK
DALAM PERSPEKTIF MEMBELA AHMADIYAH,
SYIAH, MINORITAS DAN BURUH
Halaman 5
Syiah
Syiah sebagai pendamping Sunni men-
galami perlakuan tidak adil di Indonesia dan di-
musuhi oleh masyarakat yang tidak memahami
ajaran Syiah. Berbagai tragedi dialami mereka
dan para penganut Syiah di Indonesia tak mam-
pu melakukan kegiatan sebagai keyakinan aga-
ma Islam.
Syiah dihakimi sebagai keyakinan Islam
yang salah dan sesat oleh sementara orang mes-
kipun kenyataannya Syiah memiliki kesamaan
fundamental yang meyakini ‘la illaha illallah’
dan ‘muhammadar rasulullah’ semua aliran Is-
lam termasuk Sunni. Pembatasan dan pengham-
batan seperti di Sampang sangat kental warna
negara tidak melindungi seluruh tumpah darah
Indonesia yang berbeda-beda.
Minoritas
Para orang miskin yang menjadi minori-
tas - karena orang miskin merupakan kelompok
kecil dibandingkan dengan kelas menengah yang
di atas miskin yang jauh lebih banyak - tidak
mendapatkan akses ke pertumbuhan ekonomi
dan tetap termarjinalkan. Minoritas dijadikan
komoditas dan obyek pembangunan. Orang
miskin di Indonesia hanya dijadikan bahan
kajian, diskusi, dan perbincangan mulai di Istana
Presiden sampai pasar.
Penanganan kemiskinan terhadap petani dan ne-
layan yang merupakan kelompok para penduduk
miskin Indonesia tidak pernah terjadi. Tanah dan
sumber daya alam dan infrastruktur dikuasai
oleh para pemilik modal yang hanya berdasar-
kan hak konsesi menguasai tanah-tanah di sean-
tero Indonesia. Rakyat miskin petani dibiarkan
tanpa tanah untuk bercocok tanam. Reformasi
Agraria hanya buih di lautan tak berguna sama
sekali. Negara hanya memihak pemodal dan
mereka menguasai tanah, mengakibatkan petani
tetap miskin.
Selain miskin dan kemiskinan, kelompok mi-
noritas religi juga ditindas. Kasus Gereja Yas-
min di Bogor, HKBP di Bekasi dan aneka
kekerasan lainnya, tidak diperhatikan oleh nega-
ra. Negara tunduk pada kelompok besar yang
menguasai seluruh sumber daya yang ada.
Buruh
Outsourcing dan perbudakan di Indonesia
menemui titiknya pada kejadian di Tangerang
yang sangat menunjukkan keberpihakan Negara
atau pejabat Kemenakertrans yang masih lebih
senang berasyik-masyuk dengan pengusaha -
yang mengakibatkan ekonomi biaya tinggi aki-
bat banyak pungutan dan kongkalikong antara
pengusaha dan pejabat. Akibatnya buruh ditekan
habis-habisan. Kesejahteraan buruh ter-
bengkalai. Bahkan di Tengerang buruh dijadikan
budak dalam arti sebenarnya. Negara gagal
melindungi buruh dan meningkatkan kesejahter-
aan buruh.
Jadi kebangkitan nasional hanyalah ke-
nangan masa lalu yang selalu tak memiliki mak-
na di tengah masyarakat nrimo, permisif, cuek,
tak peduli dan negara yang tidak peduli dengan
peri kehidupan warganya. Kebangkitan Nasional
saat ini hanyalah ilusi basi yang tak memiliki
makna apapun.
Yang dipentingkan saat ini adalah pem-
impin seperti Jokowi-Ahok yang mampu perla-
han namun pasti membela kepentingan masyara-
kat di atas kepentingan diri sendiri dan golon-
gan. Negara dan masyarakat harus mendukung
Jokowi-Ahok untuk menjadi pemimpin nasional
di kemudian hari jika Indonesia menginginkan
kebangkitan nasional yang saat ini tengah tidak
menemukan relevansinya dalam seluruh peri ke-
hidupan berbangsa dan bernegara.
Rakya dihadapkan pada kenyataan
pemerintah dan negara yang jauh dari me-
medulikan warganya. Akibatnya jelas Ahmadi-
yah, Syiah, Minoritas dan Buruh mengalami tin-
dakan kesewenangan dari kelompok warga
mayoritas dan bahkan institusi negara dan nega-
ra!
Sumber: http://politik.kompasiana.com/2013/05/20/harkitnas-
dan-fenomena-jokowi-ahok-dalam-perspektif-membela-
ahmadiyah-syiah-minoritas-dan-buruh-561786.html
Halaman 6
Penganiyaan terhadap para
Ahmadi, Syiah dan golongan
minoritas lain telah membunuh
intisari sebenarnya dari ideologi sekularis
Muhammad Ali Jinnah, yang tidak pernah
membayangkan menciptakan sebuah teokrasi
atau Negara berdasar agama. Dengan berjubah
apa yang disebut
rekonsiliasi keras,
berbagai partai
politik mampu
menyokong
pandangan-
pandangan
tersebut, namun
beberapa anggota
muda dewan
Nasional (MNAs)
siap menantang
aturan norma dan
pola pikir sebelumnya.
“Saya setuju bahwa mendeklarasikan
Ahmadi sebagai non-Muslims adalah sebuah
keputusan yang salah. Negara tidak memiliki
hak menentukan agama rakyatnya.” Komentar
Alizeh Iqbal Haider, merujuk isi pidato paling
terkenal Quaid-e-Azam pada 11 Agustus1947.
Ironisnya, salah satu dari perdana
menteri Pakistan yang dianggap paling
mencerahkan, Zulfiqar Ali Bhutto, karena di
bawah tekanan yang kuat dari kekuatan sayap
kanan telah menyetujui memperkenalkan
sebuah amandemen undang-undang pada
tahun 1977, yang menyatakan Ahmadi sebagai
non-Muslim.
Alizeh bersumpah akan mengusung
peninggalan almarhum ayahnya, Iqbal Haider,
yang telah membuktikan jubahnya di arena
politik yang memberikan gambaran kualitas
tinggi di bidang hak-hak asasi manusia. Dia
meletakkan tonggak yang didambakan di Komisi
Hak Asai Manusia Pakistan (HRCP).
Sebuah stasiun TV berkomentar bahwa
Alizeh sedang melakukan sensasi lain di
parlemen yang membuatnya percaya diri,
bergaya dan bersikap. Caranya yang
menghantarkannya ke hari pengambilan
sumpah, membuat
para pemirsa
terkesan. Namun
dia tidak menyukai
pendapat bahwa
para anggota
dewan wanita
adalah para model
fashion.
Dengan ambisinya
yang tinggi, mimpi-
mimpinya yang
besar dan
keinginan-keinginannya yang luhur, anggota
dewan pertama kalinya diingat sebagai
pembuka jalan yang dianggap menjengkelkan.
Sebanyak 119 anggota MNA baru telah diambil
sumpahnya. Mayoritas dari mereka terdiri dari
kaum muda yang enerjik. Beberapa dari mereka
menyatakan banyak ideialismenya dalam karir
parlemen dini mereka.
“Diskriminasi penganiayaan terhadap
kaum minoritas di Pakistan harus diakhiri. Dan
pendidikan adalah satu-satunya solusi. Sebuah
dekade diperlukan untuk mengalahkan,” kata
Alizeh dalam sebuah interview. Saat ditanya
bagaimana istilah sekularisme harus ditafsirkan
dalam konteks Pakistani, katanya seseorang
harus bertoleran terhadap pandangan-
pandangan yang berbeda dan biarkan rakyat
melakukan apapun yang mereka kehendaki
selama berada dalam batas-batas hukum.
HENTIKAN DISKRIMINASI AGAMA, KECAMAN
BERGEMURUH, TUNTUTAN GENERASI MNAS
(ANGGOTA DEWAN)
Halaman 7
Sewaktu menjadi pengacara, dia
menghendaki perubahan-perubahan dalam
Hudud dan undang-undang penodaan agama
yang kontoversial. Dengan menyebutkan pem-
bunuhan brutal terhadap Salman Taseer dan
Shahbaz Bhatti, dia mengenyampingkan an-
caman-ancaman potensial terhadap nyawanya
jika dia mengusung topik-topik yang begitu sen-
sitif di mimbar Majelis Nasional.
“Saya mendapatkan hambatan-
hambatan karena afiliasi politik ayah saya. Saya
tumbuh dalam sebuah keluarga yang men-
derita. Saya tidak takut. Dan mengapa harus
demikian, ” tegasnya.
Mengecam intoleransi beragama tidak
pernah disambut dalam masyarakat Pakistani.
Kekuatan-kekuatan yang bereaksi selalu riuh
menentang mereka yang berani menantang
mereka. Kebebasan berbicara terlempar ke
dinding dan dalam beberapa kasus menjadi
hening dengan senjata.
“Saya tidak paham apa ideologi Pakistan
sebenarnya. Setiap orang memiliki versi mereka
masing-masing. Pandangan yang paling men-
dominasi menetap setelah kepergian Quaid-e-
Azam dan berlangsung selama kediktatoran
Zia.” Kata Alizeh
Anggota dewan telah memimpikan untuk
merubah sistem– merupakan hal normal bagi
para pemula. Banyak yang akan merubah diri
mereka dengan berjalannya waktu. Beberapa
akan menjaga keberadaanya tanpa mencip-
takan pertengkaran. Tapi sedikit dari mereka
yang tetap vokal mengundang kegusaran kolega
-kolega seniornya.
Aisha Gulalai berpikir sebaliknya. Dia se-
tia kepada pemimpinnya, Imran Khan, yang te-
lah menghadiahinya sebuah tiket partai yang
menjadikannya termuda (diantara kebanyakan
perwakilan) dewan wanita yang menduduki
kursi pesanan. Dia mengatakan pemimpin
Tehrik-i-Insaf (PTI) Pakistan menginginkan peru-
bahan positif bagi Pakistan dan akan men-
dukung kepemimpinan Imran bekerja mencapai
tujuan yang sama.
Gulalai adalah anggota MNA pertama
dari area pemberontak. Dia berasal dari Waziri-
stan Selatan dan benar-benar menjadi perwaki-
lan Pakistan ber-image lembut. Dia berhutang
kesuksesan karir politik dari kedua orangtuanya
yang menyemangatinya namun bertolak
belakang dengan celaan yang dihadapi mereka
di tempat tinggalnya.
Dia memiliki pandangan-pandangan
keras tentang dengan pemberontakan dan mili-
tansi. “Dialog adalah satu-satunya opsi yang
bisa mengeliminasi terorisme dari Pakistan,” dia
menyatakan. Dia menghendaki amnesti menye-
luruh bagi para militant bahkan mereka yang
telah bangga membunuh orang-orang tak ber-
salah.
Perwakilan PTI di dewan meyakini se-
rangan-serangan membabibuta Amerika Serikat
telah memperburuk situasi, dan hanya menam-
bah kesengsaraan rakyat Pakistan. Dia
menuntut penghentian menyeluruh atas se-
rangan-serangan tersebut.
Dimintai komentarnya atas keberhasilan
atau kegagalan operasi militer terhadap area-
area pemberontak, dia mengklaim operasi-
operasi militer tidak akan pernah sukses
mendapatkan topographi dan and demographi
dari area-area tersebut.
Anggota dewan lainnya juga terdengar
berbicara besar. Mereka mungkin dibenarkan
melakukan itu namun kenyataannya selalu jauh
dari khayalan. Terlihat bagaimana cara mereka
akan menghantarkan mereka sendiri saat rasa
kuat idelalisme mereka tidak dihargai. Dan saat
mimpi-mimpi mereka hancur menghadapi re-
alita-realita politik yang keras.
Sumber:http://islamsempurna.blogspot.com/2013/06/pakistan-
hentikan-diskriminasi-agama.html
Halaman 8
P
ertemuan tersebut dihadiri oleh para
tokoh politik senior termasuk Wakil
Perdana Menteri Nick Clegg, Menteri
Luar Negeri bayangan Douglas
Alexander dan Menteri Perubahan Iklim Ed Davey.
Menteri Dalam Negeri mengatakan
tentang maraknya serangan-serangan langsung
terhadap komunitas-komunitas Muslim setelah
pembunuhan dummer Lee Rigby yang
menghebohkan.
Menteri Dalam Negeri Theresa May
mengecam “segala bentuk kekerasan” karenanya
dia memuji kelompok Islam berpusat di London
atas komitmen kebersamaan dan karya amalnya
yang damai.
Menteri Dalam Negeri mengatakan tentang
maraknya serangan-serangan langsung terhadap
komunitas-komunitas Muslim setelah pembunuhan
dummer Lee Rigby yang menghebohkan.
"Kami mengamati,umumnya terdapat
peningkatan jumlah serangan tertuju terhadap
semua komunitas-komunitas Islam, "katanya.
"Saya benar-benar akan berupaya
atasi kekerasan apapun bentuknya, tidak
dibenarkan mengancam dan mengintimidasi
siapapun karena keyakinan agama yang dia
anut atau karena dia adalah bagian dari kelompok
etnik tertentu."
May menjadi pembicara pada acara di
House of Commons dalam peringatan seabad
berdirinya Jemaat Muslim Ahmadiyah di UK.
Cabang dari Islam ini berdiri pada akhir
abad ke-19 di India, namun sekarang
pemimpinnya bermarkas di Inggris Raya sejak
tahun 1984 karena di Pakistan mereka dipersekusi
dan negaranya secara resmi menyatakan mereka
sebagai non-Muslim.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh para tokoh
politik senior termasuk Wakil Perdana Menteri
Nick Clegg, Menteri Luar Negeri bayangan
Douglas Alexander dan Menteri Perubahan Iklim
Ed Davey.
Ahmadiyah mengalami penganiayaan di
Pakistan dan menghadapi ancaman di UK, kata
dia.
"Saya mengetahui bahwa Anda sekalian
menjadi target seperti halnya komunitas Anda di
Pakistan yang dianggap melakukan tindakan
kriminal karena Anda menyebut diri Muslim dan
Anda menjadi korban berbagai serangan-serangan
mengerikan," katanya lagi.
"Juga di sini, UK Anda menghadapi
prasangka-prasangka dimana para pengusaha
Ahmadi diboikot, serangan ke masjid-masjid
terjadi dan saluran-saluran TV mengudarakan
program-program yang memancing kebencian
terhadap Anda."
Sumber: http://www.independent.co.uk/news/uk/crime/
woolwich-murder-aftermath-theresa-may-praises-britishbased
-islamic-group-8654298.html
Alih bahasa: Iin Qurrotul Ain binti T Hidayatullah
Dapat diakses melalui www.arhlibrary.com

More Related Content

What's hot

Makalah kerukunan umat_beragama
Makalah kerukunan umat_beragamaMakalah kerukunan umat_beragama
Makalah kerukunan umat_beragamaAswanPrinting
 
Presentasi Agama
Presentasi AgamaPresentasi Agama
Presentasi AgamaIndra West
 
Kerukunan Umat Beragama dan Kebudayaan Islam
Kerukunan Umat Beragama dan Kebudayaan IslamKerukunan Umat Beragama dan Kebudayaan Islam
Kerukunan Umat Beragama dan Kebudayaan IslamBetaYuliandari
 
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejati
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejatiKerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejati
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejatiElsa Lopez
 
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantanganKerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantanganFirman Nugraha
 
Presentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragamaPresentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragamaArief Anzarullah
 
Strategi pembinaan kerukunan umat beragama
Strategi pembinaan kerukunan umat beragamaStrategi pembinaan kerukunan umat beragama
Strategi pembinaan kerukunan umat beragamaFirman Nugraha
 
KB 1 Kerukunan Antar Umat Beragama
KB 1 Kerukunan Antar Umat BeragamaKB 1 Kerukunan Antar Umat Beragama
KB 1 Kerukunan Antar Umat Beragamapjj_kemenkes
 
Booklet jihad (malay)
Booklet jihad (malay)Booklet jihad (malay)
Booklet jihad (malay)Akl Aled
 
Makalah kerukunan antar umat beragama
Makalah kerukunan antar umat beragamaMakalah kerukunan antar umat beragama
Makalah kerukunan antar umat beragamaIrsal Shabirin
 
Beda toleransi beragama dengan pluralisme agama
Beda toleransi beragama dengan pluralisme agamaBeda toleransi beragama dengan pluralisme agama
Beda toleransi beragama dengan pluralisme agamamada1994
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaWahiid Sayy'a
 

What's hot (20)

Kerukunan umat beragama
Kerukunan umat beragamaKerukunan umat beragama
Kerukunan umat beragama
 
Kekerasan atas nama agama
Kekerasan atas nama agamaKekerasan atas nama agama
Kekerasan atas nama agama
 
Makalah kerukunan umat_beragama
Makalah kerukunan umat_beragamaMakalah kerukunan umat_beragama
Makalah kerukunan umat_beragama
 
Presentasi Agama
Presentasi AgamaPresentasi Agama
Presentasi Agama
 
Bertoleransi
Bertoleransi Bertoleransi
Bertoleransi
 
Kerukunan Umat Beragama dan Kebudayaan Islam
Kerukunan Umat Beragama dan Kebudayaan IslamKerukunan Umat Beragama dan Kebudayaan Islam
Kerukunan Umat Beragama dan Kebudayaan Islam
 
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejati
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejatiKerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejati
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejati
 
kerukunan antar umat beragama
kerukunan antar umat beragamakerukunan antar umat beragama
kerukunan antar umat beragama
 
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantanganKerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
 
Agama di malaysia
Agama di malaysiaAgama di malaysia
Agama di malaysia
 
Presentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragamaPresentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragama
 
Kerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragamaKerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragama
 
Bab ix
Bab ixBab ix
Bab ix
 
Strategi pembinaan kerukunan umat beragama
Strategi pembinaan kerukunan umat beragamaStrategi pembinaan kerukunan umat beragama
Strategi pembinaan kerukunan umat beragama
 
KB 1 Kerukunan Antar Umat Beragama
KB 1 Kerukunan Antar Umat BeragamaKB 1 Kerukunan Antar Umat Beragama
KB 1 Kerukunan Antar Umat Beragama
 
Booklet jihad (malay)
Booklet jihad (malay)Booklet jihad (malay)
Booklet jihad (malay)
 
Makalah kerukunan antar umat beragama
Makalah kerukunan antar umat beragamaMakalah kerukunan antar umat beragama
Makalah kerukunan antar umat beragama
 
Bab ix
Bab ixBab ix
Bab ix
 
Beda toleransi beragama dengan pluralisme agama
Beda toleransi beragama dengan pluralisme agamaBeda toleransi beragama dengan pluralisme agama
Beda toleransi beragama dengan pluralisme agama
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragama
 

Viewers also liked

Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin ARH Library News edisi 18 (28 Juni 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 18 (28 Juni 2013)Bulletin ARH Library News edisi 18 (28 Juni 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 18 (28 Juni 2013)Arief Rahman Hakim
 
Code iq×japanr 公開用
Code iq×japanr 公開用Code iq×japanr 公開用
Code iq×japanr 公開用Nobuaki Oshiro
 
Developing the Windows Phone User Experience
Developing the Windows Phone User ExperienceDeveloping the Windows Phone User Experience
Developing the Windows Phone User ExperienceKaushal Bhavsar
 
O axioma da escolha (the axiom of choice) - incomplete
O axioma da escolha (the axiom of choice) - incompleteO axioma da escolha (the axiom of choice) - incomplete
O axioma da escolha (the axiom of choice) - incompleteAdriano Melo
 
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)Arief Rahman Hakim
 
Conwed general 2013.pptx [repaired]
Conwed general 2013.pptx [repaired]Conwed general 2013.pptx [repaired]
Conwed general 2013.pptx [repaired]conwed
 
Kahvakuulaharjoittelun Perusteet 2010
Kahvakuulaharjoittelun Perusteet 2010Kahvakuulaharjoittelun Perusteet 2010
Kahvakuulaharjoittelun Perusteet 2010Marko Suomi
 
Syllabus- (IIW) Welding Engineer
Syllabus- (IIW) Welding EngineerSyllabus- (IIW) Welding Engineer
Syllabus- (IIW) Welding EngineerAdhi Prihastomo
 
Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)
Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)
Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)Arief Rahman Hakim
 
Tipos de Redes y sus Topologias Explicadas con Ejemplos
Tipos de Redes y sus Topologias Explicadas con EjemplosTipos de Redes y sus Topologias Explicadas con Ejemplos
Tipos de Redes y sus Topologias Explicadas con EjemplosjonnyJER
 
Educational blogs
Educational  blogsEducational  blogs
Educational blogsjincy811
 
Me lo han enviado y merece la pena leerlo
Me lo han enviado y merece la pena leerloMe lo han enviado y merece la pena leerlo
Me lo han enviado y merece la pena leerloMajorick
 
Bill gates scholarship
Bill gates scholarshipBill gates scholarship
Bill gates scholarshipboomereng11
 
Importancia dela computacion en la carrera de administracion
Importancia dela computacion en la carrera de administracionImportancia dela computacion en la carrera de administracion
Importancia dela computacion en la carrera de administracionMarita Flores Reyes
 

Viewers also liked (20)

Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
 
Bulletin ARH Library News edisi 18 (28 Juni 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 18 (28 Juni 2013)Bulletin ARH Library News edisi 18 (28 Juni 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 18 (28 Juni 2013)
 
James nachtwey
James nachtweyJames nachtwey
James nachtwey
 
Code iq×japanr 公開用
Code iq×japanr 公開用Code iq×japanr 公開用
Code iq×japanr 公開用
 
Developing the Windows Phone User Experience
Developing the Windows Phone User ExperienceDeveloping the Windows Phone User Experience
Developing the Windows Phone User Experience
 
O axioma da escolha (the axiom of choice) - incomplete
O axioma da escolha (the axiom of choice) - incompleteO axioma da escolha (the axiom of choice) - incomplete
O axioma da escolha (the axiom of choice) - incomplete
 
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
 
Conwed general 2013.pptx [repaired]
Conwed general 2013.pptx [repaired]Conwed general 2013.pptx [repaired]
Conwed general 2013.pptx [repaired]
 
Kahvakuulaharjoittelun Perusteet 2010
Kahvakuulaharjoittelun Perusteet 2010Kahvakuulaharjoittelun Perusteet 2010
Kahvakuulaharjoittelun Perusteet 2010
 
Website People Pics
Website People PicsWebsite People Pics
Website People Pics
 
Integer powerpoint
Integer powerpointInteger powerpoint
Integer powerpoint
 
Syllabus- (IIW) Welding Engineer
Syllabus- (IIW) Welding EngineerSyllabus- (IIW) Welding Engineer
Syllabus- (IIW) Welding Engineer
 
Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)
Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)
Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)
 
Tipos de Redes y sus Topologias Explicadas con Ejemplos
Tipos de Redes y sus Topologias Explicadas con EjemplosTipos de Redes y sus Topologias Explicadas con Ejemplos
Tipos de Redes y sus Topologias Explicadas con Ejemplos
 
Educational blogs
Educational  blogsEducational  blogs
Educational blogs
 
Me lo han enviado y merece la pena leerlo
Me lo han enviado y merece la pena leerloMe lo han enviado y merece la pena leerlo
Me lo han enviado y merece la pena leerlo
 
Bill gates scholarship
Bill gates scholarshipBill gates scholarship
Bill gates scholarship
 
VDC-Newsletter 2013-12
VDC-Newsletter 2013-12VDC-Newsletter 2013-12
VDC-Newsletter 2013-12
 
Importancia dela computacion en la carrera de administracion
Importancia dela computacion en la carrera de administracionImportancia dela computacion en la carrera de administracion
Importancia dela computacion en la carrera de administracion
 
Biografia de allison
Biografia  de  allisonBiografia  de  allison
Biografia de allison
 

Similar to HARKITNAS

Pendidikan Pancasila Kelompok 1 Sila Pertama.pptx
Pendidikan Pancasila Kelompok 1 Sila Pertama.pptxPendidikan Pancasila Kelompok 1 Sila Pertama.pptx
Pendidikan Pancasila Kelompok 1 Sila Pertama.pptxMukhamadMuslim
 
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)Arief Rahman Hakim
 
Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)
Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)
Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)Muhyidin Abdillah
 
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmukPluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmukIndraGunawan335
 
Ahmad farhanudin (pendidikan sosial budaya)
Ahmad farhanudin (pendidikan sosial budaya)Ahmad farhanudin (pendidikan sosial budaya)
Ahmad farhanudin (pendidikan sosial budaya)Ahmad Farhan
 
Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359
Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359
Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359muhammad tarmizi
 
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGAN
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGANAGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGAN
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGANprimagraphology consulting
 
MATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptx
MATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptxMATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptx
MATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptxjoharulfathoni
 
MATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptx
MATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptxMATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptx
MATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptxAbdurRozaq20
 
Islam Wasatiyah kerukunandan-Radikalisme.pptx
Islam Wasatiyah kerukunandan-Radikalisme.pptxIslam Wasatiyah kerukunandan-Radikalisme.pptx
Islam Wasatiyah kerukunandan-Radikalisme.pptxWiratnoaaykpn
 
Topik 3 cabaran komunikasi dan penyiaran islam
Topik 3 cabaran komunikasi dan penyiaran islamTopik 3 cabaran komunikasi dan penyiaran islam
Topik 3 cabaran komunikasi dan penyiaran islamSafwan Faidhi
 
Bulletin arh library news edisi 12 (17 mei 2013)
Bulletin arh library news edisi 12 (17 mei 2013)Bulletin arh library news edisi 12 (17 mei 2013)
Bulletin arh library news edisi 12 (17 mei 2013)Arief Rahman Hakim
 

Similar to HARKITNAS (20)

MAKALAH agamaaa.docx
MAKALAH agamaaa.docxMAKALAH agamaaa.docx
MAKALAH agamaaa.docx
 
Pendidikan Pancasila Kelompok 1 Sila Pertama.pptx
Pendidikan Pancasila Kelompok 1 Sila Pertama.pptxPendidikan Pancasila Kelompok 1 Sila Pertama.pptx
Pendidikan Pancasila Kelompok 1 Sila Pertama.pptx
 
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)
 
Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)
Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)
Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)
 
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmukPluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
 
Ppt alfaza 17060484163[1]
Ppt alfaza 17060484163[1]Ppt alfaza 17060484163[1]
Ppt alfaza 17060484163[1]
 
ISLAM WASATHIYAH
ISLAM WASATHIYAHISLAM WASATHIYAH
ISLAM WASATHIYAH
 
Ahmad farhanudin (pendidikan sosial budaya)
Ahmad farhanudin (pendidikan sosial budaya)Ahmad farhanudin (pendidikan sosial budaya)
Ahmad farhanudin (pendidikan sosial budaya)
 
Jil&syi'ah
Jil&syi'ahJil&syi'ah
Jil&syi'ah
 
Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359
Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359
Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359
 
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGAN
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGANAGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGAN
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGAN
 
MATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptx
MATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptxMATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptx
MATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptx
 
MATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptx
MATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptxMATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptx
MATERI-MUI-Wawasan-Keislaman-dan-Radikalisme.pptx
 
Islam Wasatiyah kerukunandan-Radikalisme.pptx
Islam Wasatiyah kerukunandan-Radikalisme.pptxIslam Wasatiyah kerukunandan-Radikalisme.pptx
Islam Wasatiyah kerukunandan-Radikalisme.pptx
 
Ilusi negara-islam
Ilusi negara-islamIlusi negara-islam
Ilusi negara-islam
 
Bahaya_liberal.pptx
Bahaya_liberal.pptxBahaya_liberal.pptx
Bahaya_liberal.pptx
 
Topik 3 cabaran komunikasi dan penyiaran islam
Topik 3 cabaran komunikasi dan penyiaran islamTopik 3 cabaran komunikasi dan penyiaran islam
Topik 3 cabaran komunikasi dan penyiaran islam
 
Tugas pkn
Tugas pknTugas pkn
Tugas pkn
 
Bulletin arh library news edisi 12 (17 mei 2013)
Bulletin arh library news edisi 12 (17 mei 2013)Bulletin arh library news edisi 12 (17 mei 2013)
Bulletin arh library news edisi 12 (17 mei 2013)
 
Indonesian edition
Indonesian editionIndonesian edition
Indonesian edition
 

More from Arief Rahman Hakim

Bulletin arh library news edisi 22 (26 juli 2013)
Bulletin arh library news edisi 22 (26 juli 2013)Bulletin arh library news edisi 22 (26 juli 2013)
Bulletin arh library news edisi 22 (26 juli 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin ARH Library News edisi 20 (12 Juli 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 20 (12 Juli 2013)Bulletin ARH Library News edisi 20 (12 Juli 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 20 (12 Juli 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin ARH Library News edisi 19 (5 Juli 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 19 (5 Juli 2013)Bulletin ARH Library News edisi 19 (5 Juli 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 19 (5 Juli 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin ARH Library News edisi 15 (7 Juni 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 15 (7 Juni 2013)Bulletin ARH Library News edisi 15 (7 Juni 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 15 (7 Juni 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin ARH Library edisi 8 (19 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 8 (19 April 2013)Bulletin ARH Library edisi 8 (19 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 8 (19 April 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin ARH Library edisi 7 (12 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 7 (12 April 2013)Bulletin ARH Library edisi 7 (12 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 7 (12 April 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)Arief Rahman Hakim
 

More from Arief Rahman Hakim (7)

Bulletin arh library news edisi 22 (26 juli 2013)
Bulletin arh library news edisi 22 (26 juli 2013)Bulletin arh library news edisi 22 (26 juli 2013)
Bulletin arh library news edisi 22 (26 juli 2013)
 
Bulletin ARH Library News edisi 20 (12 Juli 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 20 (12 Juli 2013)Bulletin ARH Library News edisi 20 (12 Juli 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 20 (12 Juli 2013)
 
Bulletin ARH Library News edisi 19 (5 Juli 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 19 (5 Juli 2013)Bulletin ARH Library News edisi 19 (5 Juli 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 19 (5 Juli 2013)
 
Bulletin ARH Library News edisi 15 (7 Juni 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 15 (7 Juni 2013)Bulletin ARH Library News edisi 15 (7 Juni 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 15 (7 Juni 2013)
 
Bulletin ARH Library edisi 8 (19 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 8 (19 April 2013)Bulletin ARH Library edisi 8 (19 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 8 (19 April 2013)
 
Bulletin ARH Library edisi 7 (12 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 7 (12 April 2013)Bulletin ARH Library edisi 7 (12 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 7 (12 April 2013)
 
Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)
 

HARKITNAS

  • 1. Halaman 1 J U M A T , 1 4 J U N I 2 0 1 3E D I S I 1 6 ARH LIBRARY NEWS DEWAN PENASIHAT Ir. H.. Ahmad Saifudin Mutaqi Mln. Shagir Ahmad PENANGGUNGJAWAB Suseno KOORDINATOR Nasir Ahmad KONTRIBUTOR Iin Quratul Ain Rizqi Baihaqi TIM REDAKSI (Bus dengan slogan love for all,hatred for none. Sumber: http:// atlasshrugs2000.typepad.com) L ove for all, hatred for none yang bila diter- jemahkan “cinta un- tuk semua, tiada benci bagi siapa- pun”. Bila anda searching di internet dengan keywords ini, maka tak bu- tuh waktu lama untuk mengetahui apa sebenarnya kalimat tersebut. Ya,kalimat ini adalah slogan ataupun motto dari komunitas Muslim Ah- madiyah dan dengan motto ini pula- lah komunitas ini dikenal di dunia. Gerakan dakwah globalnya mendasarkan pada motto ini yang tak lain dan tak bukan adalah pengejawantahan dari ajaran Islam itu sendiri yang Rahmatul lil ‘Aalamiin. Islam adalah agama yang mempromosikan perdamaian dan kasih sayang. Allah pun menyebut Nabi Muhammad (saw) sebagai sosok pembawa rahmat dan kasih sayang untuk semua makhluk cip- taan-Nya. Terciptanya motto ini bermu- la pada saat Imam Jama’ah Muslim Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Nasir Ahmad meresmikan masjid pertama di Spanyol pada tahun 1980. Se- bagaimana tertulis di dalam sejarah, 700 tahun lamanya Islam berkuasa di Andalusia (Spanyol),akan tetapi pada tahun 1492 kejatuhan Islam secara keseluruhan di Spanyol tak terelakan lagi dan negri inipun dikuasai oleh Katolik. Masjid per- tama yang dibangun setelah keruntu- han Islam di Spayol adalah masjid Basharat. Pada saat meresmikan penggunaan masjid tersebut,Hadhrat Mirza Nasir Ahmad melontarkan motto ‘Love for all,hatred for none’. Alamat : Jl. Atmosukarto 15 Kotabaru Yogyakarta 55224 Telp./Fax (0274) 586723 website : www.arhlibrary.com twitter : @arhlibrary e-mail : arhlibrary@gmail.com LOVE FOR ALL,HATRED FOR NONE 1 JEMAAT AHMADI- YAH INDONESIA GUGAT WALIKOTA BEKASI 3 HARKITNAS DAN FENOMENA JOKOWI-AHOK DA- LAM PERSPEKTIF MEMBELA AHMADI- YAH, SYIAH, MI- NORITAS DAN BU- RUH 4 HENTIKAN DIS- KRIMINASI AGAMA, KECAMAN BERGE- MURUH, TUNTUTAN GENERASI MNAS (ANGGOTA DEWAN) 6 THERESA MAY PUJI KELOMPOK ISLAM AHMADIYAH- BERPUSAT DI INGGRIS (THE INDE- PENDENT | UK) 8 LOVE FOR ALL, HATRED FOR NONE
  • 2. Halaman 2 (Basharat Mosque-Spanyol, sumber: wikipe- dia.org) Dalam penjelasannya, beliau mengungkapkan bahwa Islam mengajarkan kepada kita untuk hidup dengan kasih sayang dan kerendahan hati. Makna dari Islam adalah damai, dan untuk mewujudkannya seorang Mus- lim harus memiliki sifat cinta dan kasih sayang. Kemudian, untuk menciptakan sikap rendah hati, seseorang harus meniadakan kebencian terlebih dahulu dalam hatinya. Jadi, cinta untuk semua juga harus dibarengi dengan meniadakan benci bagi siapapun. Disinilah pengejawantahan dari sifat Allah Ta’ala yang Ar-Rahman dan Ar- Rahim. Maka sejak saat itu, ‘Love for all, hatred for none’ dijadikan sebagai slogan oleh komuni- tas Muslim Ahmadiyah. Sebenarnya, tak mudah untuk bisa menjadikan untaian kalimat itu se- bagai slogan ataupun motto hidup bagi para pengikut Ahmadiyah. Mengikuti sejarah perkembangan Jama’ah Ahmadiyah yang tak pernah lepas dari persekusi, tindakan aniaya, dis- kriminasi dan tindakan kezaliman lainnya, meru- pakan tantangan tersendiri bagi para pengikut Ahmadiyah untuk menjadikan kalimat tersebut sebagai motto hidup. Bagaimana mereka harus meniadakan kebencian terhadap orang-orang yang telah menganiaya mereka, merampas hak hidup mereka, menghan- curkan harta benda dan properti mereka dit- ambah mereka pun harus tetap mencintai orang- orang yang melakukan segala tindak kezaliman tersebut. Akan tetapi demi meneladani wujud suci Nabi Muhammad (saw) sebagai sosok yang menjadi rahmat bagi sekalian makhluk Tuhan, maka segala pen- deritaan pun sanggup ditanggung oleh para pengikut Ahmadiyah un- tuk tetap tegaknya motto hidup itu. Teringat riwayat ketika Nabi Muhammad (saw) biasa dilempari sampah oleh seorang wanita acapkali beliau lewat di depan rumahnya. Pada satu waktu, ketika Rasulullah (saw) melintas di depan rumah wanita itu, tak ada lagi yang melemparinya dengan sampah. Rasulullah (saw) pun menanyakan perihal wanita itu yang ternyata sedang sakit, kemudian beliau (saw) menjenguknya dan mendoakan untuk kesem- buhannya. Begitu dahsyatnya simpati dan kasih sayang beliau (saw). Nabi Muhammad (saw) memang merupakan sosok yang sempurna dalam mengimplementasikan ‘Love for all, hatred for none’. Saat ini motto tersebut telah menjadi “universal message” pesan universal yang mendasari gerakan dakwah Jama’ah Muslim Ahmadiyah ini. Jika seluruh dunia dapat mengikuti pesan dan motto ini, Perdamaian Dunia yang dicita- citakan oleh semua orang akan menjadi ken- yataan dan bukan hanya menjadi mimpi di siang bolong. Sumber: http://sejarah.kompasiana.com/2013/06/11/love-for- allhatred-for-none-567689.html
  • 3. Halaman 3 Amir Jemaat Ahmadiyah Indonesian (JAI), Abdul Basit, pada 8 Maret mengajukan tuntutan perkara terhadap Walikota Bekasi Rahmat Effendi karena pengeluaran surat keputusan yang melarang kegiatan-kegiatan JAI di Bekasi. Tuntutan perkara didaftarkan di Pengadilan Tinggi Negeri (PTUN) pada Selasa, kata Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH Arip Yogiawan, (Jumat, 07/06). “Para pengacara dari LBH Jakarta mengajukan tuntutan perkara tersebut,” ujar Arip. Dalam dokumen tuntutan perkara yang didapati oleh The Jakarta Post, Basit menuntut sang walikota karena mengeluarkan keputusan tertanggal 8 Maret 2013, yang menghentikan semua aktifitas JAI dengan menyegel pintu masuk pusat aktifitas di Masjid Al Misbah, di Kecamatan Jatibening Baru, Pondok Gede di Bekasi. Salah satu pengacara Basit, Pratiwi Febry, mengatakan masjid tersebut sudah didirikan sejak tahun 1993 dengan jumlah 400 jamaah dan mereka biasa menggunakan masjid yang dimaksud. “Pemkot Bekasi sebelumya mengeluarkan ijin untuk bangunan Masjid Al Misbah tanggal 28 April 1997,” kata pengacara ini. Pratiwi berkata, sebelum pintu gerbang masjid disegel ada dialog antara JAI dan pihak pemkot Bekasi. Para Ahmadi menolak penyegelan dan mengatakan hal itu melanggar hukum. Setelah itu, disepakati akan ada pertemuan lanjutan di kantor walikota pada 13 Maret. Namun terjadi sebaliknya, Petugas Satpol PP Bekasi datang menyegel pintu masuk masjid. Kata Pratiwi, Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama dan Kejaksaan Agung berkaitan dengan peringatan bagi pengurus dan anggotanya JAI serta masyarakat; menyatakan kebebasan beragama adalah Hak Asasi Manusia yang tidak dapat dihilangkan dalam kasus apapun. “Setiap warga negara bebas memeluk agama apapun dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya. Negara menjamin hal ini,” kata dia. Dia menambahkan, karenanya keputusan walikota melanggar Keputusan Bersama 3 Menteri karena JAI tidak memprogandakan ajaran agama di Masjid Al Misbah. “Kegiatan-kegiatan mereka tidak melibatkan pihak-pihak luar jadi tidak dapat disebut sebagai penyebaran keyakinan Ahmadiyah.” Berdasarkan alasan-alasan itu, Penggugat meminta pengadilan mencabut keputusan walikota dan memulihkan performa baik penggugat. Sumber: http://www.thejakartapost.com/news/2013/06/08/jai- sues-bekasi-mayor.html JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA GUGAT WALIKOTA BEKASI
  • 4. Halaman 4 Hari Kebangkitan Nasional menjadikan renungan tentang carut-marut perlindungan negara yang sangat buruk terhadap Ahmadiyah, Syiah, Minoritas dan Buruh di Indonesia. Mari kita tengok mereka satu per satu tentang perlunya masyarakat membela mereka ketika negara gagal memberikan perlindungan. Di tengah kondisi ini ada secercah harapan bahwa Indonesia memiliki sepasang pemimpin bernama Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama yang dikenal sebagai Jokowi-Ahok. Bagaimana relevansi semangat mereka dalam konteks Kebangkitan Nasional dan bagaimana peran Negara terhadap rakyat? Ahmadiyah Menarik sekali menelisik dan memahami gerakan Ahmadiyah. Di Indonesia gerakan Ahmadiyah dipinggirkan dan ditindas oleh gerakan radikal yang mengatasnamakan kebenaran mutlaknya. Kebenaran yang seharusnya dikembalikan pada konsep pemahaman kebersamaan dalam konteks pluralisme dan penghargaan kepada perbedaan - karena perbedaan adalah rahmat - telah dimonopoli oleh institusi agama dan negara. Negara tunduk pada kemauan radikal kelompok segregatif anti pluralisme yang ingin menjadikan NKRI sebagai negara mono-religi bahkan teokrasi. Ahmadiyah ditindas tanpa penjelasan masuk akal sebagai sebuat entitas keyakinan gerakan. Hanya kerena jemaat Ahmadiyah menjadi gerakan yang menawarkan pilihan untuk melalukan dakwah perdamaian, ketakwaan, kecerdasan, rasionalisasi - muktazilah - dan toleransi, maka Ahmadiyah dianggap menjadi ancaman bagi lembaga dan organisasi agama dan politik kekuasaan. Negara yang menurut Pasal 29 Konstitusi 1945 melindungi agama dan kepercayaan di Indonesia hanya membela mayoritas. HARKITNAS DAN FENOMENA JOKOWI-AHOK DALAM PERSPEKTIF MEMBELA AHMADIYAH, SYIAH, MINORITAS DAN BURUH
  • 5. Halaman 5 Syiah Syiah sebagai pendamping Sunni men- galami perlakuan tidak adil di Indonesia dan di- musuhi oleh masyarakat yang tidak memahami ajaran Syiah. Berbagai tragedi dialami mereka dan para penganut Syiah di Indonesia tak mam- pu melakukan kegiatan sebagai keyakinan aga- ma Islam. Syiah dihakimi sebagai keyakinan Islam yang salah dan sesat oleh sementara orang mes- kipun kenyataannya Syiah memiliki kesamaan fundamental yang meyakini ‘la illaha illallah’ dan ‘muhammadar rasulullah’ semua aliran Is- lam termasuk Sunni. Pembatasan dan pengham- batan seperti di Sampang sangat kental warna negara tidak melindungi seluruh tumpah darah Indonesia yang berbeda-beda. Minoritas Para orang miskin yang menjadi minori- tas - karena orang miskin merupakan kelompok kecil dibandingkan dengan kelas menengah yang di atas miskin yang jauh lebih banyak - tidak mendapatkan akses ke pertumbuhan ekonomi dan tetap termarjinalkan. Minoritas dijadikan komoditas dan obyek pembangunan. Orang miskin di Indonesia hanya dijadikan bahan kajian, diskusi, dan perbincangan mulai di Istana Presiden sampai pasar. Penanganan kemiskinan terhadap petani dan ne- layan yang merupakan kelompok para penduduk miskin Indonesia tidak pernah terjadi. Tanah dan sumber daya alam dan infrastruktur dikuasai oleh para pemilik modal yang hanya berdasar- kan hak konsesi menguasai tanah-tanah di sean- tero Indonesia. Rakyat miskin petani dibiarkan tanpa tanah untuk bercocok tanam. Reformasi Agraria hanya buih di lautan tak berguna sama sekali. Negara hanya memihak pemodal dan mereka menguasai tanah, mengakibatkan petani tetap miskin. Selain miskin dan kemiskinan, kelompok mi- noritas religi juga ditindas. Kasus Gereja Yas- min di Bogor, HKBP di Bekasi dan aneka kekerasan lainnya, tidak diperhatikan oleh nega- ra. Negara tunduk pada kelompok besar yang menguasai seluruh sumber daya yang ada. Buruh Outsourcing dan perbudakan di Indonesia menemui titiknya pada kejadian di Tangerang yang sangat menunjukkan keberpihakan Negara atau pejabat Kemenakertrans yang masih lebih senang berasyik-masyuk dengan pengusaha - yang mengakibatkan ekonomi biaya tinggi aki- bat banyak pungutan dan kongkalikong antara pengusaha dan pejabat. Akibatnya buruh ditekan habis-habisan. Kesejahteraan buruh ter- bengkalai. Bahkan di Tengerang buruh dijadikan budak dalam arti sebenarnya. Negara gagal melindungi buruh dan meningkatkan kesejahter- aan buruh. Jadi kebangkitan nasional hanyalah ke- nangan masa lalu yang selalu tak memiliki mak- na di tengah masyarakat nrimo, permisif, cuek, tak peduli dan negara yang tidak peduli dengan peri kehidupan warganya. Kebangkitan Nasional saat ini hanyalah ilusi basi yang tak memiliki makna apapun. Yang dipentingkan saat ini adalah pem- impin seperti Jokowi-Ahok yang mampu perla- han namun pasti membela kepentingan masyara- kat di atas kepentingan diri sendiri dan golon- gan. Negara dan masyarakat harus mendukung Jokowi-Ahok untuk menjadi pemimpin nasional di kemudian hari jika Indonesia menginginkan kebangkitan nasional yang saat ini tengah tidak menemukan relevansinya dalam seluruh peri ke- hidupan berbangsa dan bernegara. Rakya dihadapkan pada kenyataan pemerintah dan negara yang jauh dari me- medulikan warganya. Akibatnya jelas Ahmadi- yah, Syiah, Minoritas dan Buruh mengalami tin- dakan kesewenangan dari kelompok warga mayoritas dan bahkan institusi negara dan nega- ra! Sumber: http://politik.kompasiana.com/2013/05/20/harkitnas- dan-fenomena-jokowi-ahok-dalam-perspektif-membela- ahmadiyah-syiah-minoritas-dan-buruh-561786.html
  • 6. Halaman 6 Penganiyaan terhadap para Ahmadi, Syiah dan golongan minoritas lain telah membunuh intisari sebenarnya dari ideologi sekularis Muhammad Ali Jinnah, yang tidak pernah membayangkan menciptakan sebuah teokrasi atau Negara berdasar agama. Dengan berjubah apa yang disebut rekonsiliasi keras, berbagai partai politik mampu menyokong pandangan- pandangan tersebut, namun beberapa anggota muda dewan Nasional (MNAs) siap menantang aturan norma dan pola pikir sebelumnya. “Saya setuju bahwa mendeklarasikan Ahmadi sebagai non-Muslims adalah sebuah keputusan yang salah. Negara tidak memiliki hak menentukan agama rakyatnya.” Komentar Alizeh Iqbal Haider, merujuk isi pidato paling terkenal Quaid-e-Azam pada 11 Agustus1947. Ironisnya, salah satu dari perdana menteri Pakistan yang dianggap paling mencerahkan, Zulfiqar Ali Bhutto, karena di bawah tekanan yang kuat dari kekuatan sayap kanan telah menyetujui memperkenalkan sebuah amandemen undang-undang pada tahun 1977, yang menyatakan Ahmadi sebagai non-Muslim. Alizeh bersumpah akan mengusung peninggalan almarhum ayahnya, Iqbal Haider, yang telah membuktikan jubahnya di arena politik yang memberikan gambaran kualitas tinggi di bidang hak-hak asasi manusia. Dia meletakkan tonggak yang didambakan di Komisi Hak Asai Manusia Pakistan (HRCP). Sebuah stasiun TV berkomentar bahwa Alizeh sedang melakukan sensasi lain di parlemen yang membuatnya percaya diri, bergaya dan bersikap. Caranya yang menghantarkannya ke hari pengambilan sumpah, membuat para pemirsa terkesan. Namun dia tidak menyukai pendapat bahwa para anggota dewan wanita adalah para model fashion. Dengan ambisinya yang tinggi, mimpi- mimpinya yang besar dan keinginan-keinginannya yang luhur, anggota dewan pertama kalinya diingat sebagai pembuka jalan yang dianggap menjengkelkan. Sebanyak 119 anggota MNA baru telah diambil sumpahnya. Mayoritas dari mereka terdiri dari kaum muda yang enerjik. Beberapa dari mereka menyatakan banyak ideialismenya dalam karir parlemen dini mereka. “Diskriminasi penganiayaan terhadap kaum minoritas di Pakistan harus diakhiri. Dan pendidikan adalah satu-satunya solusi. Sebuah dekade diperlukan untuk mengalahkan,” kata Alizeh dalam sebuah interview. Saat ditanya bagaimana istilah sekularisme harus ditafsirkan dalam konteks Pakistani, katanya seseorang harus bertoleran terhadap pandangan- pandangan yang berbeda dan biarkan rakyat melakukan apapun yang mereka kehendaki selama berada dalam batas-batas hukum. HENTIKAN DISKRIMINASI AGAMA, KECAMAN BERGEMURUH, TUNTUTAN GENERASI MNAS (ANGGOTA DEWAN)
  • 7. Halaman 7 Sewaktu menjadi pengacara, dia menghendaki perubahan-perubahan dalam Hudud dan undang-undang penodaan agama yang kontoversial. Dengan menyebutkan pem- bunuhan brutal terhadap Salman Taseer dan Shahbaz Bhatti, dia mengenyampingkan an- caman-ancaman potensial terhadap nyawanya jika dia mengusung topik-topik yang begitu sen- sitif di mimbar Majelis Nasional. “Saya mendapatkan hambatan- hambatan karena afiliasi politik ayah saya. Saya tumbuh dalam sebuah keluarga yang men- derita. Saya tidak takut. Dan mengapa harus demikian, ” tegasnya. Mengecam intoleransi beragama tidak pernah disambut dalam masyarakat Pakistani. Kekuatan-kekuatan yang bereaksi selalu riuh menentang mereka yang berani menantang mereka. Kebebasan berbicara terlempar ke dinding dan dalam beberapa kasus menjadi hening dengan senjata. “Saya tidak paham apa ideologi Pakistan sebenarnya. Setiap orang memiliki versi mereka masing-masing. Pandangan yang paling men- dominasi menetap setelah kepergian Quaid-e- Azam dan berlangsung selama kediktatoran Zia.” Kata Alizeh Anggota dewan telah memimpikan untuk merubah sistem– merupakan hal normal bagi para pemula. Banyak yang akan merubah diri mereka dengan berjalannya waktu. Beberapa akan menjaga keberadaanya tanpa mencip- takan pertengkaran. Tapi sedikit dari mereka yang tetap vokal mengundang kegusaran kolega -kolega seniornya. Aisha Gulalai berpikir sebaliknya. Dia se- tia kepada pemimpinnya, Imran Khan, yang te- lah menghadiahinya sebuah tiket partai yang menjadikannya termuda (diantara kebanyakan perwakilan) dewan wanita yang menduduki kursi pesanan. Dia mengatakan pemimpin Tehrik-i-Insaf (PTI) Pakistan menginginkan peru- bahan positif bagi Pakistan dan akan men- dukung kepemimpinan Imran bekerja mencapai tujuan yang sama. Gulalai adalah anggota MNA pertama dari area pemberontak. Dia berasal dari Waziri- stan Selatan dan benar-benar menjadi perwaki- lan Pakistan ber-image lembut. Dia berhutang kesuksesan karir politik dari kedua orangtuanya yang menyemangatinya namun bertolak belakang dengan celaan yang dihadapi mereka di tempat tinggalnya. Dia memiliki pandangan-pandangan keras tentang dengan pemberontakan dan mili- tansi. “Dialog adalah satu-satunya opsi yang bisa mengeliminasi terorisme dari Pakistan,” dia menyatakan. Dia menghendaki amnesti menye- luruh bagi para militant bahkan mereka yang telah bangga membunuh orang-orang tak ber- salah. Perwakilan PTI di dewan meyakini se- rangan-serangan membabibuta Amerika Serikat telah memperburuk situasi, dan hanya menam- bah kesengsaraan rakyat Pakistan. Dia menuntut penghentian menyeluruh atas se- rangan-serangan tersebut. Dimintai komentarnya atas keberhasilan atau kegagalan operasi militer terhadap area- area pemberontak, dia mengklaim operasi- operasi militer tidak akan pernah sukses mendapatkan topographi dan and demographi dari area-area tersebut. Anggota dewan lainnya juga terdengar berbicara besar. Mereka mungkin dibenarkan melakukan itu namun kenyataannya selalu jauh dari khayalan. Terlihat bagaimana cara mereka akan menghantarkan mereka sendiri saat rasa kuat idelalisme mereka tidak dihargai. Dan saat mimpi-mimpi mereka hancur menghadapi re- alita-realita politik yang keras. Sumber:http://islamsempurna.blogspot.com/2013/06/pakistan- hentikan-diskriminasi-agama.html
  • 8. Halaman 8 P ertemuan tersebut dihadiri oleh para tokoh politik senior termasuk Wakil Perdana Menteri Nick Clegg, Menteri Luar Negeri bayangan Douglas Alexander dan Menteri Perubahan Iklim Ed Davey. Menteri Dalam Negeri mengatakan tentang maraknya serangan-serangan langsung terhadap komunitas-komunitas Muslim setelah pembunuhan dummer Lee Rigby yang menghebohkan. Menteri Dalam Negeri Theresa May mengecam “segala bentuk kekerasan” karenanya dia memuji kelompok Islam berpusat di London atas komitmen kebersamaan dan karya amalnya yang damai. Menteri Dalam Negeri mengatakan tentang maraknya serangan-serangan langsung terhadap komunitas-komunitas Muslim setelah pembunuhan dummer Lee Rigby yang menghebohkan. "Kami mengamati,umumnya terdapat peningkatan jumlah serangan tertuju terhadap semua komunitas-komunitas Islam, "katanya. "Saya benar-benar akan berupaya atasi kekerasan apapun bentuknya, tidak dibenarkan mengancam dan mengintimidasi siapapun karena keyakinan agama yang dia anut atau karena dia adalah bagian dari kelompok etnik tertentu." May menjadi pembicara pada acara di House of Commons dalam peringatan seabad berdirinya Jemaat Muslim Ahmadiyah di UK. Cabang dari Islam ini berdiri pada akhir abad ke-19 di India, namun sekarang pemimpinnya bermarkas di Inggris Raya sejak tahun 1984 karena di Pakistan mereka dipersekusi dan negaranya secara resmi menyatakan mereka sebagai non-Muslim. Pertemuan tersebut dihadiri oleh para tokoh politik senior termasuk Wakil Perdana Menteri Nick Clegg, Menteri Luar Negeri bayangan Douglas Alexander dan Menteri Perubahan Iklim Ed Davey. Ahmadiyah mengalami penganiayaan di Pakistan dan menghadapi ancaman di UK, kata dia. "Saya mengetahui bahwa Anda sekalian menjadi target seperti halnya komunitas Anda di Pakistan yang dianggap melakukan tindakan kriminal karena Anda menyebut diri Muslim dan Anda menjadi korban berbagai serangan-serangan mengerikan," katanya lagi. "Juga di sini, UK Anda menghadapi prasangka-prasangka dimana para pengusaha Ahmadi diboikot, serangan ke masjid-masjid terjadi dan saluran-saluran TV mengudarakan program-program yang memancing kebencian terhadap Anda." Sumber: http://www.independent.co.uk/news/uk/crime/ woolwich-murder-aftermath-theresa-may-praises-britishbased -islamic-group-8654298.html Alih bahasa: Iin Qurrotul Ain binti T Hidayatullah Dapat diakses melalui www.arhlibrary.com