SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Halaman 1
J U M A T , 2 6 J U L I 2 0 1 3E D I S I 2 2
TOPIK BERITA
ARH LIBRARY NEWS
DEWAN PENASIHAT
Ir. H.. Ahmad Saifudin Mutaqi
Mln. Shagir Ahmad
PENANGGUNGJAWAB
Suseno
KOORDINATOR
Nasir Ahmad
KONTRIBUTOR
Iin Quratul Ain
Rizqi Baihaqi
TIM REDAKSI
K
atakan,di manak-
ah Islam member-
imu hak untuk
membakar ken-
daraan dan mem-
buat kerusuhan di jalan-jalan?
Jelaslah apa sebenarnya prioritas
kalian. Untuk satu hal, saya katakan
ini bukan ajaran Islam tapi ada hal
lain.
Kita tidak serta merta men-
jadi Muslim dengan hanya meletak-
kan peci di atas kepala atau dengan
memamerkan janggut.
Apakah itu yang kalian sebut
Islam? Apakah itu yang diajarkan
Islam kepada kita? Melakukan pe-
rusakkan di bulan suci Ramadhan?
Bulan yang merupakan bulan iba-
dah, bulan yang mendekatkan kita
kepada Allah
Saya kira kalian tidak peduli,
semua yang kalian inginkan adalah
memanipulasi agama untuk keun-
tungan politik. Kalian katakan bah-
wa kalian adalah revolusionaris dan
pembaharu Islam, namun kalian
justeru melakukan tindakan-
tindakan yang dalam bahasa seder-
hana tak lain disebut tindakan meru-
gikan Islam.
Katakan,di manakah Islam
memberimu hak untuk membakar
kendaraan dan membuat kerusuhan
di jalan-jalan? Jelaslah apa
sebenarnya prioritas kalian.
Alamat : Jl. Atmosukarto 15
Kotabaru Yogyakarta 55224
Telp./Fax (0274) 586723
website : www.arhlibrary.com
twitter : @arhlibrary
e-mail : arhlibrary@gmail.com
BERANIKAH ME-
NYEBUT ITU ISLAM! 1
SILAT LIDAH ‘ALA
MENDAGRI TEN-
TANG FPI
3
ALLAMA SIR MO-
HAMMAD IQBAL 4
MODERAT ISLAM 6
PERANG JILBAB
PERANCIS:
‘SERANGAN ATAS
KEBEBASAN’
7
BERANIKAH MENYEBUT ITU ISLAM!
Halaman 2
Untuk satu hal, saya katakan ini bukan
ajaran Islam tapi ada hal lain. Saya ingin ka-
takan bahwa sikap fundamentalis kalian benar-
benar merusak.
Apa yang bisa diharapkan dari seseorang
yang tidak menghormati bulan Ramadhan, yang
merupakan hadiah berharga bagi orang-orang
beriman? Ramadhan yang merupakan anugerah
dan keutamaannya yang bisa kita berikan adalah
penghormatannya yang tidak bisa dilampaui. Ta-
pi kalian tidak peduli.
Saya menemukan tanpa cukup kata pili-
han, saat saya berusaha menjelaskan mengapa
mereka (orang-orang yang merusak) melakukan
tindakan yang mereka inginkan.
Bagi saya satu hal sebagai praktisi Muslim dan
kefundamentalan saya berdasar pada ajaran-
ajaran awal Islam. Dengan kata lain, saya beru-
paya membaurkan Islam ortodoks sebanyak
yang saya mampu. Ada sebuah konsep dalam
jihad Islam dan itu merupakan bagian ortodoks,
namun saya tidak mengenal tindakan-tindakan
berandalan sebagai jihad.
Saya jelaskan kepada kalian apa yang
saya pahami tentang jihad. Jihad saya adalah ji-
had yang tidak membunuh orang-orang tak ber-
dosa, jihad yang tidak menyebarkan kekerasan,
jihad saya tidak mentolerir penekanan, jihad
saya yang melindung hak Asasi manusia, terma-
suk hak pendidikan bagi kaum wanita dan juga
hak-hak mereka lainnya.
Jihad milik saya yang tidak gentar terhadap caci
maki dan tudingan karena tidak ada keberatan
dalam pemahaman saya tentang apa yang harus
dilindungi dan dilawan.
Kita tidak serta merta menjadi Muslim
dengan hanya meletakkan peci di atas kepala
atau dengan memamerkan janggut. Islam
menuntut kita untuk menjadi toleran dan me-
mahami lannya. Tidak dimanapun juga Islam
mengajari kita untuk menimbulkan kesulitan
bagi orang-orang tak berdosa, yang dengan
nyata sedang dilakukan beberapa kelompok ini.
Namun,sebaliknya dengan penekanan-
penekanan berat tersebut, mereka masih
mengaku Muslim karena mereka tetap di ling-
kungan orang beriman dan belum menjadi orang
-orang kafir.
Karenanya, kita harus mendoakan mereka
dengan tulus dan memohonkan kepada Allah
agar menunjuki mereka kepada kebenaran. Saya
berharap mereka akan memperbaiki jalan-jalan
mereka ke arah kebaikan dan menghargai
keindahan kehidupan bersama dengan lainnya
dengan keyakinan mereka masing-masing dalam
kebersamaan.
Sumber:http://www.dhakatribune.com/op-ed/2013/jul/22/don%
E2%80%99t-you-dare-call-it-islam
Alih bahasa: Iin Qurrotul Ain
Dapat diakses melalui www.arhlibrary.com
Halaman 3
Berita
M
enteri Dalam Negeri Gamawan
Fauzi menanggapi pidato SBY
yang menyatakan tak akan mem-
beri toleransi kepada FPI terkait
kerusuhan di Kendal, Jawa Tengah. Namun, Gama-
wan menyatakan kasus tersebut
bukan kewenangannya. “Kalau
memang itu bersangkutan
dengan masalah hukum, itu ha-
rus diproses. Tapi kalau
menyangkut organisasi, itu kan
kewenangan dari Kabupaten/
Kota yang bersangkutan,” kata
Gamawan usai upacara pelanti-
kan rektor IPDN di Kampus
Cilandak, Jakarta Selatan, Senin
(22/7/2013). Gamawan menerangkan, Kemendagri
tak bisa serta merta membubarkan FPI gara-gara
kerusuhan itu. Skala kerusuhan 18 Juli kemarin itu
masih terlalu kecil untuk ditindak oleh Kemendagri.
(detik.com)
Opini
Mendagri Gamawan mengatakan skala kerusuhan di
Kendal masih terlalu kecil untuk ditindak oleh Ke-
mendagri. Pak Menteri ini masalah bukan soal tin-
dak menindak, tetapi Anda mengatakan masalah
terlalu kecil, awak pikir ada nada kesombongan
disana. Janganlah melihat perseteruan antar warga
sebagai masalah yang kecil apalagi bila kerusuhan
itu telah menimbulkan korban jiwa. Apakah
menunggu korban rakyat menjadi lebih banyak, baru
Mendagri menyatakan kerusuhan itu adalah masa-
lah besar. ? So what Pak Gamawan.
Kendal itu masih dalam kawasan nusantara toh ?
Atau Pak Menteri menganggap Kendal merupakan
bagian dari negara lain sehingga dengan demikian
menjadi syah lah pernyataan beliau. Secara defacto
dan de jure Kendal adalah bagian dari Indonesia
Raya, pemerintahan disana belum lagi mau mem-
bebaskan diri menjadi negara bagian nan merdeka.
Oleh karena itu pernyataan Mendagri sungguh
membingungkan, apakah Kendal dibiarkan
menghadapi FPI sendiri, padahal aksi FPI adalah
masalah nasional. FPI bergerak dimana mana, tidak
saja di Ibukota tetapi hampir setiap pelosok wila-
yah. Aksi FPI lebih terasa dan semakin semarak
ketika bangsa ini masuk kedalam bulan suci rama-
dhan.
Kebijakan Pemerintah yang tarik ulur tentang ormas
kebablasan menyebabkan aparat keamanan menjadi
gamang. Lebih tepat Polisi menjadi serba salah, di
satu pihak keamanan harus tetap dijaga disatu pihak
lain “rasa sugesti” menyeruak berbeda di setiap
wilayah. Apakah ini menunjukkan bahwa hukum di
negeri ini belum dijadikan sebagai panglima ?. Data
dan Fakta situasi kondisi
kemanan dalam negri yang bisa
menjawab. Ketidak tegasan
pemerintah dalam hal penegakan
hukum menyebabkan tim-
bul kekuatan kekuatan
terselubung dan kekuatan
nyata yang secara tidak langsung
mengambil alih peran aparatur
keamanan.
Selama belum ada kepastian hukum tentang ormas
kebablasann dan salah kaprah itu, maka Mendagri
dan aparatur terkait lainnya akan bersilat
lidah. Mereka berbicara dalam lingkup men-
justifikasi pidato Presiden. Pejabat terkait akan
bicara yang tidak jelas arahnya. Bolehlah cuap cuap
para pejabat itu dikategorikan kepada sikap lepas
tangan. Mengupas kondisi emosional para birokrat
yang semu tersebut maka nampaknya mereka harus
membaca lagi buku buku kewiraan yang terdiri dari
wawasan nusantara dan ketahanan nasional. Mak-
sudnya tidak lain agar mereka memahami (lagi) bah-
wa negara ini secara integral tidak sepotong
sepotong seperti pola pikir saat ini. Yes kondisi
yang memprihatinkan ini menunjukkan bahwa
Bhineka Tunggal Ika nampaknya hanya sekedar
berupa burung garuda yang tertempel di atas dinding
kantor pemerintah.
Marilah kita melihat masalah FPI ini dari skala na-
sional. kebijakan makro Presiden SBY akan mem-
berikan pengaruh besar terhadap keberadaan ormas
ini. Yes, kondisi dinamis yang berkembang di-
masyarakat adalah kondisi yang diciptakan, kondisi
yang diatur dan dikawal agar rakyat dapat menik-
mati kehidupan nan nyaman dan aman. Kondi-
si Ipoleksosbudhankam bukan lah kondisi hadiah
dari Tuhan, situasi kondisi ini wajib lagi
dikendalikan oleh aparatur keamanan pemerintah
dengan segala sumberdaya yang tersedia. Untuk itu-
lah negara membayar gaji Bapak Menteri Dalam
Negeri, gaji yang sangat cukup, bukan di gunakan
untuk bersilat lidah.
Sumber:http://hankam.kompasiana.com/2013/07/23/silat-lidah-
ala-mendagri-578892.html
Halaman 4
Allama Sir Mohammad Iqbal adalah
seorang Muslim Ahmadi hingga be-
berapa tahun sebelum kewafatannya
Catatan Editor The Muslim Times: Hal
ini kontroversial, walaupun jelas bagian penting
dari keluarga Allama Iqbal bahkan hingga hari
ini adalah bagian dari Jemaat Muslim Ahmadi-
yah. Referensi terbaik
mengenai hal tersebut dapat
ditemukan di dalam buku ber-
bahasa urdu ber-
judul IQBAL & AHMADIY-
YAT : ZINDA RAWAD PAR
TABSARA oleh Sheikh Abdul
Majid yang juga berasal dari
keluarganya dan telah menu-
lis dengan tegas sanggahan
atas semua versi yang menen-
tang fakta tersebut. (bahwa
Alama Sir Mohammad Iqbal,
seorang Ahmadi)
Artikel berikut diambil
dari sebuah blog seorang
pengarang:
Rehan Qayoom adalah
seorang satrawan, editor dan penerjemah lu-
lusan Birkbeck College, Universitas London.
Dia menulis banyak literatur yag dipublikasikan
dan dia banyak tampil di acara-acara Inter-
nasional. Dia juga mengarang beberapa buku
termasuk Prose 1997 – 2008(2009), After Par-
veen Shakir and About Time(2011): Sebuah
koleksi puisi bahasa Inggris. Dia adalah editor
prosa dan puisi di Morney Wilson, yang telah
diterbitkan dengan judul-judul Martyr
Doll, Remains dan The Recordings (2011).
Sir Muhammad Iqbal & Ahmadiyah
Disebutkan bahwa Pujangga terkenal Sir Mu-
hammad Iqbal, yang merupakan pujangga
terbesar abad ke-20 yang berasal dari anak
benua India ini diperdebatkan mendapat
pengaruh sangat besar dari pendiri Jemat Mus-
lim Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ah-
mad (1835 – 1908). Pemikiran sangkalan ini
disebabkan keterkejutan para Muslim yang ber-
harap mewartakan Iqbal sebagai jawara di anta-
ra pemikir-pemikir Muslim di abad ke-20.
Iqbal telah menjadi pecinta berat Hadhrat Ha-
dhrat Ahmad, mengikuti bai’at ayah dan ka-
kaknya Shaikh Ata Muhammad. Iqbal sendiri
berbai’at pada tahun 1897
dan bahkan merayakannya
dalam sebuah syair. [1] Dia
berkunjung ke Qadian dan
dalam syair-syairnya dia sela-
lu melakukan pembelaan
kepada Hadhrat Ahmad baik
sebelum berbai’at maupun
sesudahnya. Saat Hadhrat
Ahmad berkunjung ke Sial-
kot pada 1904, Iqbal dan ka-
wannya Sir Fazli Husain ber-
mulaqat dengan beliau as.[2]
Merupakan sejarah yang
terkenal, Iqbal menjadi
perantara memilih Hadhrat
Mirza Bashiruddin Mahmood
Ahmad untuk memimpin
semua India Kashmir Committee pada tahun
1931.[3] Dia memiliki hubungan erat dengan
Hadhrat Sir Chaudhry al-Hajj Muhammad
Zafarullah Khan, yang juga seorang Ahmadi
terkemuka.[4]
Pada tahun 1900, Iqbal menerbitkan sebuah pa-
per dalam bahasa Inggris tentang sufi suci
terkenal, Abdul Karim ibn Ibrahim al-
Jilli. Menyebut kebesaran kecendekiawan wali
tersebut, Iqbal menulis:
Pernah nampak bagaimana menyoloknya wali
ini mengantisipasi masa kepemimpinan dialek-
tika Hegelian dan bagaimana kuatnya dia
menekankan doktrin Logos—sebuah doktrin
yag selalu mendasari semua kalangan pemikir
besar Islam dan pada masa-masa kini hal itu
dianjurkan kembali oleh M. Ghulam Ahmad
Qadiani, kiranya beliaulah ahli agama terbesar
di antara Muslim India modern.[5]
Halaman 5
Selama periode kekhalifahan Hadhrat al-Hajj
Hafiz Hakeem Maulana Nooruddin, Iqbal meni-
kah dengan cucunya. Khalifah sendiri yang
memimpin akad nikah tersebut di Qadian pada
26 Agustus 1910.[6] Iqbal juga berkorespon-
densi dengan Khalifah tentang berbagai perma-
salahan hukum Islam, teologi maupun literatur
Arab. Selanjutnya bahkan dia mengirim Mirza
Jalaludin ke Qadian untuk
memintakan fatwa dari Kha-
lifah berkenaan masalah per-
ceraian dengan istrinya (dia
berkehendak bercerai dan
tidak yakin bagaimana per-
ceraian menurut pandangan
hukum Islam, yang atas hal
ini dia tindaklanjuti segera:
Maulana bersabda bahwa
perceraian dibolehkan
menurut Islam, namun bila
pemikirannya dalam ke-
bimbangan, dia bisa
melakukan akad nikah lagi.
Maka Maulvi dipanggil dan
Allama menikah dengan
wanita ini. Kejadian terse-
but terjadi pada tahun 1913.
[7]
Iqbal menyebut Jemaat ini
sebagai “model sejati ke-
hidupan Islami” dalam ce-
ramahnya di Aligarh[8] dan mengirim putra ter-
tuanya dari pernikahan pertama dengan Karim
Bibi ke Qadian untuk dididik di Taleem-ul-Islam
High School.[9]
Dia terus aktif berperan, baik di Qadiani mau-
pun Lahore di sisa hidupnya. [10] Menyanjung
pekerjaan dan penerbitan-penerbitan ber-
pengaruh mereka. Namun akhirnya menjadi
berkurang karena permintaan sufi dari Qadiriyya
(sebuah tarekah) atas dasar-dasar perbedaan
doktrin, dalam tahun-tahun terakhir kehidupann-
ya.
Referensi
[1] Makhzan, vol 2, p 48. See al-
so AlHakm. (10 January 1903). 8, 9.
[2] Maulana Muhammad Ali. Sir Muhammad
Iqbal’s Statement re the Qadianis.
[3] Shahid, Maulana Dost Muham-
mad. Tahrikh eAhmadiyya v. [History of Ahmad-
iyya v]. 418.
[4] Perwazi, Professor
Pervez. The Reminiscences
of Sir Muhammad Zafrullah
Khan. (Oriental Publishers,
2004). 15 – 19.
[5] Indian Antiquary, vol.
29. (September 1900). 239.
[6] Nooruddin, Hadhrat al-
Hajj Maulana Hafiz Ha-
keem. Khutbat e Noor.
(Nizarat Nashar o Ishaat,
Qadian. 2003). 477.
[7] Salik, Abdul
Majeed. Zikr e Iq-
bal. 70. See also Ahmad,
Syed Hasanat.
Hakeem Noor-ud-Deen –
Khalifatul Masih I – The
Way of the Righteous.
(Islam International Publi-
cations Ltd, 2003). 126,
127.
[8] Iqbal, Sir Muham-
mad. Millat Baiza Per Ayk Imranı Nazar. 84,
85.
[9] Al Fazl, 2 August 1935.
[10] See Muhammad, Hafiz Sher. Dr. Sir Mu-
hammad Iqbal & the Ahmadiyya Move-
ment. (Ahmadiyya Anjuman Ishaat Islam La-
hore, 1995)
Sumber:http://www.themuslimtimes.org/2013/07/
uncategorized/allama-iqbal-was-an-ahmadi-muslim-until-a-few
-years-before-his-death#ixzz2ZoeXuRLs
Alih bahasa: Iin Qurrotul Ain
Dapat diakses melalui www.arhlibrary.com
Halaman 6
“Ah sudahlah, tidak perlu dibicarakan
lagi,” ujar seorang teman ketika ormas Islam dan
sebagian Muslim di negeri ini memperlihatkan
sikap intoleran. Padahal Nabi Muhammad SAW
jelas mengajarkan tentang tasamuh (toleran) pa-
da orang yang berbeda pandang.
Sedih, sudah pasti. Disaat banyak orang
sudah berfikir memajukan “ummat” nya dengan
kesejahteraan ekonomi, pencapaian ilmu penge-
tahuan yang moempuni, kok masih ada yang be-
lum beranjak dari problem ketidakpercayaan diri
ummat (meminjam istilah Prof Din Syamsuddin,
ketua umum PP Muhammadiyah).
Prihatin, melihat ada sebagian Moslem
yang mengangkat simbol Islam untuk mem-
benarkan aksi kekerasan, dan bahkan menyerang
kelompok yang masih dalam keluarga besar
Moslem juga. Bukankah Nabi Muhammad SAW
juga mengingatkan bahwa ummat Islam itu satu
kesatuan. Satu dicolek semua merasa ikut di-
colek. Satu terluka, semua ikut bersedih. Apakah
ini berarti perintah Nabi Muhammad tidak
didengar lagi oleh ummat Nya, yang celakanya
mengaku sebagai ummat terpilih Rasulullah
SAW. Apakah lupa, kalau Nabi Muhammad
SAW menegaskan “innama bu’itstu liutammima
makarimal akhlaq,” Nabi diutus untuk menyem-
purnakan akhlak yang mulia.
Masih maraknya sikap kaum Moslem In-
donesia yang memperlihatkan akhlak rendah,
bahkan pada sesama Moslem, sesungguhnya
menjadi bukti bahwa masih banyak saudara
Moslem Indonesia yang belum mengukuhkan
etika dan moralitas dalam berperilaku.
“ah sudahlah, malas saya membahasnya
lagi,” ujar seorang teman, mengulangi lagi
pernyataannya. Membuat anganku terhenti.
Sumber:http://hankam.kompasiana.com/2013/05/18/hidup-
ahmadiyah-hidup-ahmadiyah-561427.html
MODERAT ISLAM
Halaman 7
G
uardian: Putra Youssra yang
berusia tiga setengah tahun mulai
masuk sekolah play group,
menginginkan ibunya ikut wisata
sekolah. Lalu ibunya mendaftarkan putranya
mengikuti ‘cinema visit’. Dia memakaikan
jaket anaknya di luar kelas dan
menemaninya berkumpul di hall depan.
Namu sayang sesampainya di sana dia
dicegat oleh kepala sekolah yang berkata di
depan anak-anak polos itu: “Anda tidak
berhak menemani kelas ini karena Anda
mengenakan penutup kepala.” Dia diminta
kepala sekolah itu untuk membuka jilbabnya,
karena katanya hal itu penghinaan terhadap
sekularitas Perancis. “Saya membela diri,”
katanya. “Saya kemukakan semua argumen
tentang kesamaan dan kebebasan bagi semua.
Namun saya dipaksa untuk pulang, dan
dihinakan. Saya melihat anak laki-laki saya
mencucurkan air mata. Dia tidak paham
kenapa saya diusir.”
Para aktifis badan amal Perancis
sekarang merapat ke kelompok
protes Mamans Toutes Égales,atau Kaum
ibu semua setara. Grup berbasis di
Montreuil , luar Paris ini memblokade bis-bis
sekolah, memboikot acara-acara tamasya dan
turun ke jalan memprotes makin
meningkatnya kaum ibu berkerudung yang
dilarang mengikuti wisata-wisata sekolah.
“Ini merupakan serangan terhadap kebebasan
dan demokrasi di sekolah-sekolah negeri.
Mereka terlihat ingin menghapus wanita
muslim dari pandangan,” ujar Youssra, 36.
Sumber:http://www.themuslimtimes.org/2013/07/
europe/frances-headscarf-war-its-an-attack-on-
freedom#ixzz2ZsICELya
Alih bahasa: Iin Qurrotul Ain
Dapat diakses melalui www.arhlibrary.com
PERANG JILBAB PERANCIS
‘SERANGAN ATAS KEBEBASAN’

More Related Content

What's hot

Kliping tentang menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan ...
Kliping tentang menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan ...Kliping tentang menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan ...
Kliping tentang menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan ...Rizky Maulana
 
Akhlak book review
Akhlak book reviewAkhlak book review
Akhlak book reviewrozitaupm
 
Pidato tua&muda
Pidato tua&mudaPidato tua&muda
Pidato tua&mudamandina
 
Standard operating procedure berteman dalam islam
Standard operating procedure berteman dalam islamStandard operating procedure berteman dalam islam
Standard operating procedure berteman dalam islamHelmon Chan
 

What's hot (10)

Pidato
PidatoPidato
Pidato
 
Adab berbicara
Adab berbicaraAdab berbicara
Adab berbicara
 
Tafsir al hujurot
Tafsir al hujurotTafsir al hujurot
Tafsir al hujurot
 
Kliping tentang menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan ...
Kliping tentang menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan ...Kliping tentang menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan ...
Kliping tentang menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan ...
 
[7] kkm pai sma
[7] kkm pai sma[7] kkm pai sma
[7] kkm pai sma
 
[7] kkm pai
[7] kkm pai[7] kkm pai
[7] kkm pai
 
Akhlak book review
Akhlak book reviewAkhlak book review
Akhlak book review
 
Pidato tua&muda
Pidato tua&mudaPidato tua&muda
Pidato tua&muda
 
Adab kepada teman
Adab kepada temanAdab kepada teman
Adab kepada teman
 
Standard operating procedure berteman dalam islam
Standard operating procedure berteman dalam islamStandard operating procedure berteman dalam islam
Standard operating procedure berteman dalam islam
 

Similar to Beranikah Menyebut Itu Islam

Zionisme pancasila
Zionisme pancasilaZionisme pancasila
Zionisme pancasilaRizky Faisal
 
Pemimpin untuk perubahan Syariat Islam Ditegakkan
Pemimpin untuk perubahan Syariat Islam DitegakkanPemimpin untuk perubahan Syariat Islam Ditegakkan
Pemimpin untuk perubahan Syariat Islam Ditegakkanhera wijaya
 
Kertas kerja aktivis dakwah dalam membendung gejala sosial di kalangan ummat ...
Kertas kerja aktivis dakwah dalam membendung gejala sosial di kalangan ummat ...Kertas kerja aktivis dakwah dalam membendung gejala sosial di kalangan ummat ...
Kertas kerja aktivis dakwah dalam membendung gejala sosial di kalangan ummat ...Kaizan Nazlan
 
Doktrin zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin  zionisme dan ideologi pancasilaDoktrin  zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin zionisme dan ideologi pancasilaSatrio Adi
 
Ketika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagi
Ketika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagiKetika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagi
Ketika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagiMuthmainnah Bantasyam
 
Ketika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagi
Ketika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagiKetika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagi
Ketika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagiMuthmainnah Bantasyam
 
Makalah iftiraq al ummah (kel.3) m 01
Makalah iftiraq al ummah (kel.3) m 01Makalah iftiraq al ummah (kel.3) m 01
Makalah iftiraq al ummah (kel.3) m 01FarahWirdatul
 
Sinar islam cetak edisi 2014
Sinar islam cetak edisi 2014Sinar islam cetak edisi 2014
Sinar islam cetak edisi 2014Arjuna Ahmadi
 
Perubahan terus bergulir
Perubahan terus bergulirPerubahan terus bergulir
Perubahan terus bergulirRizky Faisal
 
Teruslah melangkah
Teruslah melangkahTeruslah melangkah
Teruslah melangkahRizky Faisal
 
Media Umat edisi 115
Media Umat edisi 115Media Umat edisi 115
Media Umat edisi 115Rizky Faisal
 
Makalah pai tentang muamalah (jual beli)
Makalah pai tentang muamalah (jual beli)Makalah pai tentang muamalah (jual beli)
Makalah pai tentang muamalah (jual beli)Dede Adi Nugraha
 
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)Arief Rahman Hakim
 
12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc
12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc
12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.docMOHD ARIFF AB RAZAK
 

Similar to Beranikah Menyebut Itu Islam (20)

Zionisme pancasila
Zionisme pancasilaZionisme pancasila
Zionisme pancasila
 
Pemimpin nonmuslim haram
Pemimpin nonmuslim haramPemimpin nonmuslim haram
Pemimpin nonmuslim haram
 
Pemimpin untuk perubahan Syariat Islam Ditegakkan
Pemimpin untuk perubahan Syariat Islam DitegakkanPemimpin untuk perubahan Syariat Islam Ditegakkan
Pemimpin untuk perubahan Syariat Islam Ditegakkan
 
Pendidikan pancasila agil
Pendidikan pancasila agilPendidikan pancasila agil
Pendidikan pancasila agil
 
Kertas kerja aktivis dakwah dalam membendung gejala sosial di kalangan ummat ...
Kertas kerja aktivis dakwah dalam membendung gejala sosial di kalangan ummat ...Kertas kerja aktivis dakwah dalam membendung gejala sosial di kalangan ummat ...
Kertas kerja aktivis dakwah dalam membendung gejala sosial di kalangan ummat ...
 
Doktrin zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin  zionisme dan ideologi pancasilaDoktrin  zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin zionisme dan ideologi pancasila
 
Menulis opini
Menulis opiniMenulis opini
Menulis opini
 
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAHRUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
 
Ketika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagi
Ketika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagiKetika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagi
Ketika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagi
 
Ketika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagi
Ketika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagiKetika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagi
Ketika syariah dan khilafah mendekat dan lebih dekat lagi
 
Makalah iftiraq al ummah (kel.3) m 01
Makalah iftiraq al ummah (kel.3) m 01Makalah iftiraq al ummah (kel.3) m 01
Makalah iftiraq al ummah (kel.3) m 01
 
Sinar islam cetak edisi 2014
Sinar islam cetak edisi 2014Sinar islam cetak edisi 2014
Sinar islam cetak edisi 2014
 
BUKU PUTIH MAZHAB SYIAH
BUKU PUTIH MAZHAB SYIAHBUKU PUTIH MAZHAB SYIAH
BUKU PUTIH MAZHAB SYIAH
 
Perubahan terus bergulir
Perubahan terus bergulirPerubahan terus bergulir
Perubahan terus bergulir
 
Selasar edisi 17
Selasar edisi 17Selasar edisi 17
Selasar edisi 17
 
Teruslah melangkah
Teruslah melangkahTeruslah melangkah
Teruslah melangkah
 
Media Umat edisi 115
Media Umat edisi 115Media Umat edisi 115
Media Umat edisi 115
 
Makalah pai tentang muamalah (jual beli)
Makalah pai tentang muamalah (jual beli)Makalah pai tentang muamalah (jual beli)
Makalah pai tentang muamalah (jual beli)
 
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)
 
12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc
12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc
12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc
 

More from Arief Rahman Hakim

Bulletin ARH Library News edisi 20 (12 Juli 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 20 (12 Juli 2013)Bulletin ARH Library News edisi 20 (12 Juli 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 20 (12 Juli 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin ARH Library News edisi 19 (5 Juli 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 19 (5 Juli 2013)Bulletin ARH Library News edisi 19 (5 Juli 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 19 (5 Juli 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin ARH Library News edisi 18 (28 Juni 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 18 (28 Juni 2013)Bulletin ARH Library News edisi 18 (28 Juni 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 18 (28 Juni 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin arh library news edisi 16 (14 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 16 (14 juni 2013)Bulletin arh library news edisi 16 (14 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 16 (14 juni 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin ARH Library News edisi 15 (7 Juni 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 15 (7 Juni 2013)Bulletin ARH Library News edisi 15 (7 Juni 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 15 (7 Juni 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin arh library news edisi 12 (17 mei 2013)
Bulletin arh library news edisi 12 (17 mei 2013)Bulletin arh library news edisi 12 (17 mei 2013)
Bulletin arh library news edisi 12 (17 mei 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)
Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)
Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin ARH Library edisi 8 (19 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 8 (19 April 2013)Bulletin ARH Library edisi 8 (19 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 8 (19 April 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin ARH Library edisi 7 (12 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 7 (12 April 2013)Bulletin ARH Library edisi 7 (12 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 7 (12 April 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)Arief Rahman Hakim
 

More from Arief Rahman Hakim (12)

Bulletin ARH Library News edisi 20 (12 Juli 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 20 (12 Juli 2013)Bulletin ARH Library News edisi 20 (12 Juli 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 20 (12 Juli 2013)
 
Bulletin ARH Library News edisi 19 (5 Juli 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 19 (5 Juli 2013)Bulletin ARH Library News edisi 19 (5 Juli 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 19 (5 Juli 2013)
 
Bulletin ARH Library News edisi 18 (28 Juni 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 18 (28 Juni 2013)Bulletin ARH Library News edisi 18 (28 Juni 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 18 (28 Juni 2013)
 
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
 
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
 
Bulletin arh library news edisi 16 (14 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 16 (14 juni 2013)Bulletin arh library news edisi 16 (14 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 16 (14 juni 2013)
 
Bulletin ARH Library News edisi 15 (7 Juni 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 15 (7 Juni 2013)Bulletin ARH Library News edisi 15 (7 Juni 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 15 (7 Juni 2013)
 
Bulletin arh library news edisi 12 (17 mei 2013)
Bulletin arh library news edisi 12 (17 mei 2013)Bulletin arh library news edisi 12 (17 mei 2013)
Bulletin arh library news edisi 12 (17 mei 2013)
 
Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)
Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)
Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)
 
Bulletin ARH Library edisi 8 (19 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 8 (19 April 2013)Bulletin ARH Library edisi 8 (19 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 8 (19 April 2013)
 
Bulletin ARH Library edisi 7 (12 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 7 (12 April 2013)Bulletin ARH Library edisi 7 (12 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 7 (12 April 2013)
 
Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)
 

Beranikah Menyebut Itu Islam

  • 1. Halaman 1 J U M A T , 2 6 J U L I 2 0 1 3E D I S I 2 2 TOPIK BERITA ARH LIBRARY NEWS DEWAN PENASIHAT Ir. H.. Ahmad Saifudin Mutaqi Mln. Shagir Ahmad PENANGGUNGJAWAB Suseno KOORDINATOR Nasir Ahmad KONTRIBUTOR Iin Quratul Ain Rizqi Baihaqi TIM REDAKSI K atakan,di manak- ah Islam member- imu hak untuk membakar ken- daraan dan mem- buat kerusuhan di jalan-jalan? Jelaslah apa sebenarnya prioritas kalian. Untuk satu hal, saya katakan ini bukan ajaran Islam tapi ada hal lain. Kita tidak serta merta men- jadi Muslim dengan hanya meletak- kan peci di atas kepala atau dengan memamerkan janggut. Apakah itu yang kalian sebut Islam? Apakah itu yang diajarkan Islam kepada kita? Melakukan pe- rusakkan di bulan suci Ramadhan? Bulan yang merupakan bulan iba- dah, bulan yang mendekatkan kita kepada Allah Saya kira kalian tidak peduli, semua yang kalian inginkan adalah memanipulasi agama untuk keun- tungan politik. Kalian katakan bah- wa kalian adalah revolusionaris dan pembaharu Islam, namun kalian justeru melakukan tindakan- tindakan yang dalam bahasa seder- hana tak lain disebut tindakan meru- gikan Islam. Katakan,di manakah Islam memberimu hak untuk membakar kendaraan dan membuat kerusuhan di jalan-jalan? Jelaslah apa sebenarnya prioritas kalian. Alamat : Jl. Atmosukarto 15 Kotabaru Yogyakarta 55224 Telp./Fax (0274) 586723 website : www.arhlibrary.com twitter : @arhlibrary e-mail : arhlibrary@gmail.com BERANIKAH ME- NYEBUT ITU ISLAM! 1 SILAT LIDAH ‘ALA MENDAGRI TEN- TANG FPI 3 ALLAMA SIR MO- HAMMAD IQBAL 4 MODERAT ISLAM 6 PERANG JILBAB PERANCIS: ‘SERANGAN ATAS KEBEBASAN’ 7 BERANIKAH MENYEBUT ITU ISLAM!
  • 2. Halaman 2 Untuk satu hal, saya katakan ini bukan ajaran Islam tapi ada hal lain. Saya ingin ka- takan bahwa sikap fundamentalis kalian benar- benar merusak. Apa yang bisa diharapkan dari seseorang yang tidak menghormati bulan Ramadhan, yang merupakan hadiah berharga bagi orang-orang beriman? Ramadhan yang merupakan anugerah dan keutamaannya yang bisa kita berikan adalah penghormatannya yang tidak bisa dilampaui. Ta- pi kalian tidak peduli. Saya menemukan tanpa cukup kata pili- han, saat saya berusaha menjelaskan mengapa mereka (orang-orang yang merusak) melakukan tindakan yang mereka inginkan. Bagi saya satu hal sebagai praktisi Muslim dan kefundamentalan saya berdasar pada ajaran- ajaran awal Islam. Dengan kata lain, saya beru- paya membaurkan Islam ortodoks sebanyak yang saya mampu. Ada sebuah konsep dalam jihad Islam dan itu merupakan bagian ortodoks, namun saya tidak mengenal tindakan-tindakan berandalan sebagai jihad. Saya jelaskan kepada kalian apa yang saya pahami tentang jihad. Jihad saya adalah ji- had yang tidak membunuh orang-orang tak ber- dosa, jihad yang tidak menyebarkan kekerasan, jihad saya tidak mentolerir penekanan, jihad saya yang melindung hak Asasi manusia, terma- suk hak pendidikan bagi kaum wanita dan juga hak-hak mereka lainnya. Jihad milik saya yang tidak gentar terhadap caci maki dan tudingan karena tidak ada keberatan dalam pemahaman saya tentang apa yang harus dilindungi dan dilawan. Kita tidak serta merta menjadi Muslim dengan hanya meletakkan peci di atas kepala atau dengan memamerkan janggut. Islam menuntut kita untuk menjadi toleran dan me- mahami lannya. Tidak dimanapun juga Islam mengajari kita untuk menimbulkan kesulitan bagi orang-orang tak berdosa, yang dengan nyata sedang dilakukan beberapa kelompok ini. Namun,sebaliknya dengan penekanan- penekanan berat tersebut, mereka masih mengaku Muslim karena mereka tetap di ling- kungan orang beriman dan belum menjadi orang -orang kafir. Karenanya, kita harus mendoakan mereka dengan tulus dan memohonkan kepada Allah agar menunjuki mereka kepada kebenaran. Saya berharap mereka akan memperbaiki jalan-jalan mereka ke arah kebaikan dan menghargai keindahan kehidupan bersama dengan lainnya dengan keyakinan mereka masing-masing dalam kebersamaan. Sumber:http://www.dhakatribune.com/op-ed/2013/jul/22/don% E2%80%99t-you-dare-call-it-islam Alih bahasa: Iin Qurrotul Ain Dapat diakses melalui www.arhlibrary.com
  • 3. Halaman 3 Berita M enteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menanggapi pidato SBY yang menyatakan tak akan mem- beri toleransi kepada FPI terkait kerusuhan di Kendal, Jawa Tengah. Namun, Gama- wan menyatakan kasus tersebut bukan kewenangannya. “Kalau memang itu bersangkutan dengan masalah hukum, itu ha- rus diproses. Tapi kalau menyangkut organisasi, itu kan kewenangan dari Kabupaten/ Kota yang bersangkutan,” kata Gamawan usai upacara pelanti- kan rektor IPDN di Kampus Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (22/7/2013). Gamawan menerangkan, Kemendagri tak bisa serta merta membubarkan FPI gara-gara kerusuhan itu. Skala kerusuhan 18 Juli kemarin itu masih terlalu kecil untuk ditindak oleh Kemendagri. (detik.com) Opini Mendagri Gamawan mengatakan skala kerusuhan di Kendal masih terlalu kecil untuk ditindak oleh Ke- mendagri. Pak Menteri ini masalah bukan soal tin- dak menindak, tetapi Anda mengatakan masalah terlalu kecil, awak pikir ada nada kesombongan disana. Janganlah melihat perseteruan antar warga sebagai masalah yang kecil apalagi bila kerusuhan itu telah menimbulkan korban jiwa. Apakah menunggu korban rakyat menjadi lebih banyak, baru Mendagri menyatakan kerusuhan itu adalah masa- lah besar. ? So what Pak Gamawan. Kendal itu masih dalam kawasan nusantara toh ? Atau Pak Menteri menganggap Kendal merupakan bagian dari negara lain sehingga dengan demikian menjadi syah lah pernyataan beliau. Secara defacto dan de jure Kendal adalah bagian dari Indonesia Raya, pemerintahan disana belum lagi mau mem- bebaskan diri menjadi negara bagian nan merdeka. Oleh karena itu pernyataan Mendagri sungguh membingungkan, apakah Kendal dibiarkan menghadapi FPI sendiri, padahal aksi FPI adalah masalah nasional. FPI bergerak dimana mana, tidak saja di Ibukota tetapi hampir setiap pelosok wila- yah. Aksi FPI lebih terasa dan semakin semarak ketika bangsa ini masuk kedalam bulan suci rama- dhan. Kebijakan Pemerintah yang tarik ulur tentang ormas kebablasan menyebabkan aparat keamanan menjadi gamang. Lebih tepat Polisi menjadi serba salah, di satu pihak keamanan harus tetap dijaga disatu pihak lain “rasa sugesti” menyeruak berbeda di setiap wilayah. Apakah ini menunjukkan bahwa hukum di negeri ini belum dijadikan sebagai panglima ?. Data dan Fakta situasi kondisi kemanan dalam negri yang bisa menjawab. Ketidak tegasan pemerintah dalam hal penegakan hukum menyebabkan tim- bul kekuatan kekuatan terselubung dan kekuatan nyata yang secara tidak langsung mengambil alih peran aparatur keamanan. Selama belum ada kepastian hukum tentang ormas kebablasann dan salah kaprah itu, maka Mendagri dan aparatur terkait lainnya akan bersilat lidah. Mereka berbicara dalam lingkup men- justifikasi pidato Presiden. Pejabat terkait akan bicara yang tidak jelas arahnya. Bolehlah cuap cuap para pejabat itu dikategorikan kepada sikap lepas tangan. Mengupas kondisi emosional para birokrat yang semu tersebut maka nampaknya mereka harus membaca lagi buku buku kewiraan yang terdiri dari wawasan nusantara dan ketahanan nasional. Mak- sudnya tidak lain agar mereka memahami (lagi) bah- wa negara ini secara integral tidak sepotong sepotong seperti pola pikir saat ini. Yes kondisi yang memprihatinkan ini menunjukkan bahwa Bhineka Tunggal Ika nampaknya hanya sekedar berupa burung garuda yang tertempel di atas dinding kantor pemerintah. Marilah kita melihat masalah FPI ini dari skala na- sional. kebijakan makro Presiden SBY akan mem- berikan pengaruh besar terhadap keberadaan ormas ini. Yes, kondisi dinamis yang berkembang di- masyarakat adalah kondisi yang diciptakan, kondisi yang diatur dan dikawal agar rakyat dapat menik- mati kehidupan nan nyaman dan aman. Kondi- si Ipoleksosbudhankam bukan lah kondisi hadiah dari Tuhan, situasi kondisi ini wajib lagi dikendalikan oleh aparatur keamanan pemerintah dengan segala sumberdaya yang tersedia. Untuk itu- lah negara membayar gaji Bapak Menteri Dalam Negeri, gaji yang sangat cukup, bukan di gunakan untuk bersilat lidah. Sumber:http://hankam.kompasiana.com/2013/07/23/silat-lidah- ala-mendagri-578892.html
  • 4. Halaman 4 Allama Sir Mohammad Iqbal adalah seorang Muslim Ahmadi hingga be- berapa tahun sebelum kewafatannya Catatan Editor The Muslim Times: Hal ini kontroversial, walaupun jelas bagian penting dari keluarga Allama Iqbal bahkan hingga hari ini adalah bagian dari Jemaat Muslim Ahmadi- yah. Referensi terbaik mengenai hal tersebut dapat ditemukan di dalam buku ber- bahasa urdu ber- judul IQBAL & AHMADIY- YAT : ZINDA RAWAD PAR TABSARA oleh Sheikh Abdul Majid yang juga berasal dari keluarganya dan telah menu- lis dengan tegas sanggahan atas semua versi yang menen- tang fakta tersebut. (bahwa Alama Sir Mohammad Iqbal, seorang Ahmadi) Artikel berikut diambil dari sebuah blog seorang pengarang: Rehan Qayoom adalah seorang satrawan, editor dan penerjemah lu- lusan Birkbeck College, Universitas London. Dia menulis banyak literatur yag dipublikasikan dan dia banyak tampil di acara-acara Inter- nasional. Dia juga mengarang beberapa buku termasuk Prose 1997 – 2008(2009), After Par- veen Shakir and About Time(2011): Sebuah koleksi puisi bahasa Inggris. Dia adalah editor prosa dan puisi di Morney Wilson, yang telah diterbitkan dengan judul-judul Martyr Doll, Remains dan The Recordings (2011). Sir Muhammad Iqbal & Ahmadiyah Disebutkan bahwa Pujangga terkenal Sir Mu- hammad Iqbal, yang merupakan pujangga terbesar abad ke-20 yang berasal dari anak benua India ini diperdebatkan mendapat pengaruh sangat besar dari pendiri Jemat Mus- lim Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ah- mad (1835 – 1908). Pemikiran sangkalan ini disebabkan keterkejutan para Muslim yang ber- harap mewartakan Iqbal sebagai jawara di anta- ra pemikir-pemikir Muslim di abad ke-20. Iqbal telah menjadi pecinta berat Hadhrat Ha- dhrat Ahmad, mengikuti bai’at ayah dan ka- kaknya Shaikh Ata Muhammad. Iqbal sendiri berbai’at pada tahun 1897 dan bahkan merayakannya dalam sebuah syair. [1] Dia berkunjung ke Qadian dan dalam syair-syairnya dia sela- lu melakukan pembelaan kepada Hadhrat Ahmad baik sebelum berbai’at maupun sesudahnya. Saat Hadhrat Ahmad berkunjung ke Sial- kot pada 1904, Iqbal dan ka- wannya Sir Fazli Husain ber- mulaqat dengan beliau as.[2] Merupakan sejarah yang terkenal, Iqbal menjadi perantara memilih Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmood Ahmad untuk memimpin semua India Kashmir Committee pada tahun 1931.[3] Dia memiliki hubungan erat dengan Hadhrat Sir Chaudhry al-Hajj Muhammad Zafarullah Khan, yang juga seorang Ahmadi terkemuka.[4] Pada tahun 1900, Iqbal menerbitkan sebuah pa- per dalam bahasa Inggris tentang sufi suci terkenal, Abdul Karim ibn Ibrahim al- Jilli. Menyebut kebesaran kecendekiawan wali tersebut, Iqbal menulis: Pernah nampak bagaimana menyoloknya wali ini mengantisipasi masa kepemimpinan dialek- tika Hegelian dan bagaimana kuatnya dia menekankan doktrin Logos—sebuah doktrin yag selalu mendasari semua kalangan pemikir besar Islam dan pada masa-masa kini hal itu dianjurkan kembali oleh M. Ghulam Ahmad Qadiani, kiranya beliaulah ahli agama terbesar di antara Muslim India modern.[5]
  • 5. Halaman 5 Selama periode kekhalifahan Hadhrat al-Hajj Hafiz Hakeem Maulana Nooruddin, Iqbal meni- kah dengan cucunya. Khalifah sendiri yang memimpin akad nikah tersebut di Qadian pada 26 Agustus 1910.[6] Iqbal juga berkorespon- densi dengan Khalifah tentang berbagai perma- salahan hukum Islam, teologi maupun literatur Arab. Selanjutnya bahkan dia mengirim Mirza Jalaludin ke Qadian untuk memintakan fatwa dari Kha- lifah berkenaan masalah per- ceraian dengan istrinya (dia berkehendak bercerai dan tidak yakin bagaimana per- ceraian menurut pandangan hukum Islam, yang atas hal ini dia tindaklanjuti segera: Maulana bersabda bahwa perceraian dibolehkan menurut Islam, namun bila pemikirannya dalam ke- bimbangan, dia bisa melakukan akad nikah lagi. Maka Maulvi dipanggil dan Allama menikah dengan wanita ini. Kejadian terse- but terjadi pada tahun 1913. [7] Iqbal menyebut Jemaat ini sebagai “model sejati ke- hidupan Islami” dalam ce- ramahnya di Aligarh[8] dan mengirim putra ter- tuanya dari pernikahan pertama dengan Karim Bibi ke Qadian untuk dididik di Taleem-ul-Islam High School.[9] Dia terus aktif berperan, baik di Qadiani mau- pun Lahore di sisa hidupnya. [10] Menyanjung pekerjaan dan penerbitan-penerbitan ber- pengaruh mereka. Namun akhirnya menjadi berkurang karena permintaan sufi dari Qadiriyya (sebuah tarekah) atas dasar-dasar perbedaan doktrin, dalam tahun-tahun terakhir kehidupann- ya. Referensi [1] Makhzan, vol 2, p 48. See al- so AlHakm. (10 January 1903). 8, 9. [2] Maulana Muhammad Ali. Sir Muhammad Iqbal’s Statement re the Qadianis. [3] Shahid, Maulana Dost Muham- mad. Tahrikh eAhmadiyya v. [History of Ahmad- iyya v]. 418. [4] Perwazi, Professor Pervez. The Reminiscences of Sir Muhammad Zafrullah Khan. (Oriental Publishers, 2004). 15 – 19. [5] Indian Antiquary, vol. 29. (September 1900). 239. [6] Nooruddin, Hadhrat al- Hajj Maulana Hafiz Ha- keem. Khutbat e Noor. (Nizarat Nashar o Ishaat, Qadian. 2003). 477. [7] Salik, Abdul Majeed. Zikr e Iq- bal. 70. See also Ahmad, Syed Hasanat. Hakeem Noor-ud-Deen – Khalifatul Masih I – The Way of the Righteous. (Islam International Publi- cations Ltd, 2003). 126, 127. [8] Iqbal, Sir Muham- mad. Millat Baiza Per Ayk Imranı Nazar. 84, 85. [9] Al Fazl, 2 August 1935. [10] See Muhammad, Hafiz Sher. Dr. Sir Mu- hammad Iqbal & the Ahmadiyya Move- ment. (Ahmadiyya Anjuman Ishaat Islam La- hore, 1995) Sumber:http://www.themuslimtimes.org/2013/07/ uncategorized/allama-iqbal-was-an-ahmadi-muslim-until-a-few -years-before-his-death#ixzz2ZoeXuRLs Alih bahasa: Iin Qurrotul Ain Dapat diakses melalui www.arhlibrary.com
  • 6. Halaman 6 “Ah sudahlah, tidak perlu dibicarakan lagi,” ujar seorang teman ketika ormas Islam dan sebagian Muslim di negeri ini memperlihatkan sikap intoleran. Padahal Nabi Muhammad SAW jelas mengajarkan tentang tasamuh (toleran) pa- da orang yang berbeda pandang. Sedih, sudah pasti. Disaat banyak orang sudah berfikir memajukan “ummat” nya dengan kesejahteraan ekonomi, pencapaian ilmu penge- tahuan yang moempuni, kok masih ada yang be- lum beranjak dari problem ketidakpercayaan diri ummat (meminjam istilah Prof Din Syamsuddin, ketua umum PP Muhammadiyah). Prihatin, melihat ada sebagian Moslem yang mengangkat simbol Islam untuk mem- benarkan aksi kekerasan, dan bahkan menyerang kelompok yang masih dalam keluarga besar Moslem juga. Bukankah Nabi Muhammad SAW juga mengingatkan bahwa ummat Islam itu satu kesatuan. Satu dicolek semua merasa ikut di- colek. Satu terluka, semua ikut bersedih. Apakah ini berarti perintah Nabi Muhammad tidak didengar lagi oleh ummat Nya, yang celakanya mengaku sebagai ummat terpilih Rasulullah SAW. Apakah lupa, kalau Nabi Muhammad SAW menegaskan “innama bu’itstu liutammima makarimal akhlaq,” Nabi diutus untuk menyem- purnakan akhlak yang mulia. Masih maraknya sikap kaum Moslem In- donesia yang memperlihatkan akhlak rendah, bahkan pada sesama Moslem, sesungguhnya menjadi bukti bahwa masih banyak saudara Moslem Indonesia yang belum mengukuhkan etika dan moralitas dalam berperilaku. “ah sudahlah, malas saya membahasnya lagi,” ujar seorang teman, mengulangi lagi pernyataannya. Membuat anganku terhenti. Sumber:http://hankam.kompasiana.com/2013/05/18/hidup- ahmadiyah-hidup-ahmadiyah-561427.html MODERAT ISLAM
  • 7. Halaman 7 G uardian: Putra Youssra yang berusia tiga setengah tahun mulai masuk sekolah play group, menginginkan ibunya ikut wisata sekolah. Lalu ibunya mendaftarkan putranya mengikuti ‘cinema visit’. Dia memakaikan jaket anaknya di luar kelas dan menemaninya berkumpul di hall depan. Namu sayang sesampainya di sana dia dicegat oleh kepala sekolah yang berkata di depan anak-anak polos itu: “Anda tidak berhak menemani kelas ini karena Anda mengenakan penutup kepala.” Dia diminta kepala sekolah itu untuk membuka jilbabnya, karena katanya hal itu penghinaan terhadap sekularitas Perancis. “Saya membela diri,” katanya. “Saya kemukakan semua argumen tentang kesamaan dan kebebasan bagi semua. Namun saya dipaksa untuk pulang, dan dihinakan. Saya melihat anak laki-laki saya mencucurkan air mata. Dia tidak paham kenapa saya diusir.” Para aktifis badan amal Perancis sekarang merapat ke kelompok protes Mamans Toutes Égales,atau Kaum ibu semua setara. Grup berbasis di Montreuil , luar Paris ini memblokade bis-bis sekolah, memboikot acara-acara tamasya dan turun ke jalan memprotes makin meningkatnya kaum ibu berkerudung yang dilarang mengikuti wisata-wisata sekolah. “Ini merupakan serangan terhadap kebebasan dan demokrasi di sekolah-sekolah negeri. Mereka terlihat ingin menghapus wanita muslim dari pandangan,” ujar Youssra, 36. Sumber:http://www.themuslimtimes.org/2013/07/ europe/frances-headscarf-war-its-an-attack-on- freedom#ixzz2ZsICELya Alih bahasa: Iin Qurrotul Ain Dapat diakses melalui www.arhlibrary.com PERANG JILBAB PERANCIS ‘SERANGAN ATAS KEBEBASAN’