SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Halaman 1
J U M A T , 1 2 J U L I 2 0 1 3E D I S I 2 0
ARH LIBRARY NEWS
DEWAN PENASIHAT
Ir. H.. Ahmad Saifudin Mutaqi
Mln. Shagir Ahmad
PENANGGUNGJAWAB
Suseno
KOORDINATOR
Nasir Ahmad
KONTRIBUTOR
Iin Quratul Ain
Rizqi Baihaqi
TIM REDAKSI
H
ari ini kami pua-
sa, saya yang
berdomisili di
Magdeburg Jer-
man timur hanya berpatokan pada
pengumuman yang di adakan di
Musholla ( sebut saja begitu , karena
kami disini di larang mendirikan Masjid
seperti informasi yang saya peroleh dari
sesama Jemaah ). Padahal tempat dan
dana Insya Allah komunitas muslim
disini sudah menyiapkannya.
Saya sahur jam 2 pagi karena
imsak sekitar jam 2.42 pagi. Memang
terlalu awal buat kita y ang biasa puasa
di asia , jadwal buka pun termasuk agak
lama di banding dengan di Indonesia,
saya lihat jadwal buka puasa hari ini
sekitar jam 21.37 malam.
Alamat : Jl. Atmosukarto 15
Kotabaru Yogyakarta 55224
Telp./Fax (0274) 586723
website : www.arhlibrary.com
twitter : @arhlibrary
e-mail : arhlibrary@gmail.com
KETERBATASAN
MUSLIM DI MAGDE-
BURG
1
JALSAH MUSLIM AH-
MADIYAH MENARIK
RIBUAN ORANG DI
MISSISSAUGA
3
HARUSKAH INDONE-
SIA MENGIKUTI AR-
AB SAUDI DALAM
PENENTUAN 1 RAM-
ADHAN & 1 SYA-
WAL?
4
ISLAM TENTANG
LOYALITAS KEPADA
AGAMA, NEGARA
TEMPAT TINGGAL
6
RAMADHAN,
KESEDERHANAAN
DAN HIDUP HEMAT
7
KETERBATASAN MUSLIM
DI MAGDEBURG
Anak-anak setelah belajar Mengaji . Gambar depan Masjid
Halaman 2
Pagi setelah mengantar anak
ke TK saya mampir ke Masjid ini ,
ternyata Masjid tertutup dan tidak
ada kegiatan apa-apa akhirnya saya
pulang padahal tadi berharap ketemu
d engan sesama jemaah untuk saling
mengenal dan bertukar informasi .
Memang disamping kondisi Masjid
yang memprihatinkan sayapun keku-
rangan informasi tentang banyak
kegiatan disini , apalagi menurut
mereka biasanya pertemuan atau
rapat biasanya menggunakan bahasa
Arab atau Jerman ( padahal bahasa
Jerman saya masih mminim sekali )
dan inilah kendalanya bagi saya.
Saya pribadi merasa asing dengan keadaan
suasana puasa disini apalagi tahun ini adalah tahun
pertama saya berpuasa di Eropa, jangankan penjual
makanan untuk berbuka masjid saja kami tidak pu-
nya. Yang kami punya disini hanya bangunan kecil
yang menyempil mirip aula, saya biasa menyebutnya
Musholla, kalau orang sini menyebut Al–Rahman
Moschee atau Masjid Al-Rahman yang beralamat di
Weitlingstraße 1b .
Jangan di kira Masjid kami berbentuk seperti
layaknya Masjid dengan kubah atau menara tinggi ,
pertama kali saya mencari lokasinya saya pikir Mas-
jid berada di lokasi bangunan
atau gedung yang cantik. Karena
saya lihat lokasi masjid tepat be-
rada di pusat kota bahkan persis
di bbelakangnya terdapat hotel
yang terkenal. Tanpa kesulitan
saya menemukan lokasi masjid
dan begitu terpengarah karena
yang di namakan masjid Al-
Rahman hanya secuil bangunan
kecil layaknya Musholla yang
terdapat di kampung-kampung.
MasyaAllaah saya beris-
tighfar….Jerman Timur batin
saya, apakah ada kaitannya
dengan sejarah daerah Magde-
burg? Wallahu Alam yang pasti
di tempat se kecil inilah saya berniat belajar bahasa
Arab dan mengaji dengan anak saya.
Sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2013/07/09/
keterbatasan-muslim-di-magdeburg-572242.html
Halaman 3
Ahmadiyah adalah sebuah sekte Islam
yang meyakini Al-Masih sudah turun
dalam wujud Mirza Ghulam Ahmad
(1835-1908) dari Qadian, India. Para
pengikutnya meyakini pemisahan antara urusan
ibadah (masjid) dan negara dan mereka
menentang perang suci dalam bentuk apapun
MISSISSAUGA — Ada sebuah alasan
Muslim Ahmadiyah senang berada di Kanada—
mereka bebas menjalankan keyakinan mereka di
sini. Pekan ini (5-7 Juli) di Malton International
Centre, mereka memperingati pertemuan
mereka ke-37, dihadiri lebih dari 20.000
pengikutnya dari seluruh Kanada dan Amerika
Serikat. Juga para politisi terkenal bergabung di
sana seperti Walikota Hazel McCallion
danWalikota Brampton, Susan Fennell pada
Sabtu sore.
Organisasi ini akan memberikan
"Zarfulla Khan Award" untuk Pengabdian
Masyarakat kepada Senator Art Eggleton. Akan
ada pula ceramah-ceramah, doa dan sosialisasi.
Ahmadiyah adalah sebuah sekte Islam
yang meyakini Al-Masih sudah turun dalam
wujud Mirza Ghulam Ahmad (1835-1908) dari
Qadian, India. Para pengikutnya meyakini
pemisahan antara urusan ibadah (masjid) dan
negara dan mereka menentang perang suci
dalam bentuk apapun. Keyakinan yang mereka
anut membuat mereka sulit menjalankan
agamanya di banyak bagian di dunia. Bahkan di
beberapa negara Muslim tertentu, Ahmadiyah
dianggap menyimpang dan kafir.
"Di Pakistan jika saya mengatakan ‘Saya
Muslim’ maka saya dijebloskan ke penjara 3
tahun," ujar Lal Khan Malik, Amir Nasional
Jemaat Kanada. Kebebasan beribadah seperti di
Kanada adalah hal yang Pakistan tidak pernah
berikan. Sejak tahun 1960-an, para Ahmadi
datang ke Kanada dan mereka kini bangga
menjadi "warga negara damai yang setia kepada
negara." Katanya, satu cara untuk atasi masalah-
masalah ini adalah hukum dan politik.
"Kekacauan negara itu membuat sengsara,"
katanya. "Saat ada acara teroris, kita gemetar.
Kita khawatir mereka melakukan kekerasan."
Para tentara sukarelawan sibuk mengorganisir
acara pertemuan ini selama berbulan-bulan.
Farzan Qureshi adalah nama kelompok
sukarelawan Ahmadiyah yang bekerja setiap
tahun. Penduduk Oakville mengatakan
disamping doa-doa dipanjatkan dalam bahasa
Arab, Bahasa Inggris juga diucapkan kawula
mudanya yang besar di Kanada.
Sumber:http://www.mississauga.com/community-
story/3881664-ahmadiyya-muslim-convention-draws-
thousands/
Alih bahasa: Iin Qurrotul Ain binti T Hidayatullah
Dapat diakses melalui www.arhlibrary.com
JALSAH MUSLIM AHMADIYAH MENARIK
RIBUAN ORANG DI MISSISSAUGA
Halaman 4
Sebagian masyarakat Indonesia sering
beranggapan, jika Arab Saudi sudah
memasuki 1 Ramadhan atau 1
Syawal, maka Indonesia juga harus mengikutinya.
Alasannya, waktu di Indonesia lebih dulu empat jam
dibandingkan Arab Saudi. Hal ini sebenarnya
merupakan pencampuradukkan dua sistem
penanggalan yang berbeda, yaitu penanggalan
Masehi yang menggunakan pergerakan matahari dan
penanggalan hijriyah yang berdasarkan pergerakan
bulan. Dalam penanggalan Masehi, waktu Indonesia
selalu lebih cepat dibandingkan Arab Saudi karena
posisi Indonesia yang berada di timur Arab Saudi.
Sedangkan dalam penanggalan hijriah, waktu di
Indonesia belum tentu lebih dulu dibanding Arab
Saudi. Kondisi ini disebabkan karena garis awal
bulan selalu berubah setiap bulannya dan bentuknya
miring, sehingga ketinggian hilal bisa saja berbeda
antar satu tempat dengan tempat lainnya walaupun
tempat tersebut memiliki jarak yang boleh dikata
tidak terlampau jauh. Hal ini pernah terjadi pada
zaman Mu’awiyah sekitar abad ke-7, dimana pada
saat itu Syam (Suriah) lebih dulu satu hari memasuki
Ramadhan dibandingkan Madinah.
Berdasarkan data astronomis, posisi
ketinggian hilal di Arab Saudi kemarin berada pada
0 derajat 12 menit. Karena posisinya yang sudah
lebih dari 0 derajat, yang berarti hilal sudah
mewujud; maka kalender Ummul Qura’ Kerajaan
Saudi menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada hari
Selasa 09 Juli 2013. Namun karena dalam penentuan
1 Ramadhan dan 1 Syawal Kerajaan Saudi menganut
sistem Rukyat Murni (harus melihat hilal dengan
mata telanjang), maka karena tak satupun Rakyat
Saudi yang melihat hilal, maka Pemerintah Saudi
menetapkan 1 Syawal jatuh pada hari Rabu 10 Juli
2013.
Ini berbeda dibanding dua tahun lalu (2011),
dimana penentuan kalender Ummul Qura’ Kerajaan
Saudi pada 1 Syawal 1432 Hijriah sejalan dengan
keputusan akhir Kerajaan; yakni jatuh pada hari
Selasa, 30 Agustus 2011. Mengapa bisa sejalan?
Karena pada Senin (29/8/2011), cukup banyak
Rakyat Saudi yang telah melihat hilal, padahal posisi
hilal ketika itu hanya kurang dari 1 (satu) derajat.
Hal ini membuat banyak astronom, termasuk
Mohamad Odeh (suhunya Thomas Djamaluddin)
yang mengatakan bahwa mereka (Rakyat Saudi)
NGAWUR dan SALAH LIHAT.
Namun tidak seperti Pemerintah dan
sebagian ulama Indonesia yang meragukan
kesaksian warganya, dengan tegasnya para ulama
Arab Saudi yang diikuti oleh Pemerintahnya tidak
sedikitpun meragukan kesaksian warganya yang
telah melihat hilal. Mereka berpegang teguh dengan
sunnah yang telah digariskan oleh Rasulullah
Muhammad saw:
“Sahabat Abdullah bin Abbas berkata: Seorang
Badwi datang kepada Rasulullah saw lalu berkata:
sungguh saya telah melihat hilal (hilal ramadhan).
Maka Rasulullah saw bertanya : Apakah engkau
mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah?
Badwi menjawab: ya. Rasulullah saw bertanya lagi:
Apakah engkau mengakui bahwa Muhammad itu
Rasulullah? Badwi menjawab: ya. Lalu Rasulullah
bersabda: Hai Bilal, beritahulah orang-orang
supaya mereka berpuasa.” (H.R Abu Dawud, Nasai,
Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
“Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: orang-orang
berusaha melihat hilal lalu saya memberitahukan
kepada Rasulullah saw bahwa saya telah melihat
hilal, maka beliau berpuasa dan memerintahkan
orang-orang agar supaya berpuasa” (H.R Abu
Dawud, Daru Qutni dan Ibn Hibban)
HARUSKAH INDONESIA MENGIKUTI
ARAB SAUDI DALAM PENENTUAN
1 RAMADHAN & 1 SYAWAL?
Halaman 5
Selain itu dikisahkan pula:
“Bahwa suatu rombongan (terdiri dari para peda-
gang yang berkendaraan onta yang mengarungi pa-
dang pasir) datang kepada Rasulullah saw seraya
mereka memberikan kesaksian bahwa mereka kema-
rin telah melihat hilal, maka Rasulullah saw me-
merintahkan orang-orang untuk berbuka (beridul
fitri) dan pada hari berikutnya supaya mereka pergi
ke tempat shalat (untuk bershalat Id).” (H.R. Ah-
mad bin Hambal, Abu Dawud, Nasai, dan Ibnu
Majah)
Dalam riwayat lain, Nabi saw bersabda:
“Shumuu li ru’yatihi wa ufthiruu li ru’yati-
hi” (shaumlah kalian dengan melihat hilal, dan ber-
bukalah saat awal Syawal dengan melihatnya juga).
[HR. Bukhari, Muslim].
Dari hadits-hadits tadi telah jelas menyiratkan
bahwa dalam menentukan 1 Ramadhan dan 1
Syawal, Islam tidak mengenal sistem demokrasi,
dimana suara terbanyak yang harus jadi acuan
seperti sidang isbat kemarin! Untuk menentukan
bulan baru tidak dibutuhkan kesaksian banyak
orang, namun cukup SATU ORANG atau BE-
BERAPA ORANG SAJA! Asal orang tersebut
bersedia bersumpah, maka kesaksiann-
ya dianggap SAH!!
Maka tidak heran rasanya jika seorang mufti
(ulama yang memiliki wewenang untuk menginter-
pretasikan teks dan memberikan fatwa kepada umat)
Syekh Abdul Aziz bin Abdullah Al-Asheikh dalam
khotbah Jumatnya di Masjid Imam Turki bin Abdul-
lah menggambarkan orang-orang yang meragukan
melihat bulan sebagai ‘orang yang termotivasi dan
menyimpang dengan mulut kotor’.
“Ada lidah busuk yang meragukan agama kita yang
harus dibungkam. Kami secara ketat mengikuti Sun-
nah Nabi tentang puasa dan menandai Idul Fitri,”
katanya. Mufti mengatakan syariah sangat jelas da-
lam prosedur melihat bulan. Dia menambahkan umat
Muslim tidak boleh menafikan Sunnah karena adan-
ya pendapat palsu.
Lantas, mengapa Pemerintah RI dan sebagian
ulama serta para pakar astronomi tidak mempercayai
keterangan para saksi yang melihat hilal? Alasannya
macam-macam serta terkesan dibuat-buat dan men-
gada-ada. Ada yang mengatakan bahwa dengan
ketinggian hilal yang sangat rendah, hilal tidak
mungkin dapat terlihat (kalau sudah berpendapat
demikian, buat apa dikirimkan Tim Rukyat untuk
melihat hilal???). Ada yang mengatakan bahwa
kemungkinan besar mata orang yang melihat hilal
terkecoh oleh gejala alam. Ada yang mengatakan
bahwa mereka tidak disumpah oleh hakim. Ada yang
mengatakan bahwa kesaksian mereka berbeda
dengan kebanyakan yang lain. Selain itu, ada pula
yang mengatakan bahwa orang-orang yang melihat
hilal tsb adalah orang-orang tua yang pandangannya
sudah mulai kabur. Mereka lupa bahwa ada Tuhan
yang dapat memberi mukjizat yang dapat mem-
bantah semua teori mereka sekaligus menjadikan hal
ini menjadi jelas tanpa perlu untuk diperdebatkan.
Firman Allah:
“Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu,
maka Allah hanya cukup berkata kepadanya:
“Jadilah!“, lalu jadilah dia.” {QS. 3:47}
“Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, maka
apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya
berkata kepadanya: “Jadilah!“, maka jadilah
ia.” {QS. 40:68}
Dalam hal ini patut pula disimak pernyataan
ustadz Ibnu Dawam dalam artikelnya [Dasar-dasar
Penetapan awal dan akhir Ramadhan menurut Al
Qur’an dan Hadits. (Jawaban terhadap Imkan
ru’yah Prof. Dr. T. Djamaluddin)] bahwa
memvonis hilal dua derajat dibawah ufuk tidak
bisa dilihat, adalah suatu penghinaan besar ter-
hadap Ilmu Pengetahuan, termasuk ilmu as-
tronomi itu sendiri, yang sekaligus juga
menghina pada Kemampuan Allah untuk mem-
berikan ilmuNya secara khusus berupa hidayah
kepada yang Allah menginginkannya dengan
menghapus segala hambatan, baik hambatan
keterbatasan pandangan mata, hambatan bias
sinar matahari, maupun hambatan atmosfir
lainnya.
Sumber:http://edukasi.kompasiana.com/2013/07/09/haruskah-
indonesia-mengikuti-arab-saudi-dalam-penentuan-1-ramadhan-
1-syawal-572235.html
Halaman 6
S
aya bangga menjadi bagian dari
Jemaat Muslim Ahmadiyah yang
sedang berupaya menghidupkan
keindahan sejati ajaran-ajaran Is-
lam. “Love for All, Hatred for None” adalah motto
Jemaat ini dan kami meyakininya sepenuh hati.
Tidak ada pembeda antara mengikuti Islam
sebagai sebuah agama dan loyalitas kepada negara
tempat tinggal. Loyalitas dan mencintai tanah air
merupakan bagian dari ajaran Islam. Sebagaimana
Al Qur’an menyatakan, Hai
orang-orang beriman, taatlah
kepada Allah dan taatlah kepa-
da nabi dan taatilah pemimpin-
pemimpin diantara kal-
ian.” (4:60).
Arti kata Islam adalah
“damai.” Dalam sebuah
masyarakat Islam yang ideal,
perdamaian dan kerukunan
dimulai dari rumah, melebar ke tingkat masyarakat
dan menyebar ke seluruh dunia. Tuhan telah menga-
nugerahi kita dengan jalan sempurna dalam setiap
aspek kehidupan manusia. Islam mendorong cinta
dan kedamaian antara suami isteri, memberikan ara-
han untuk peduli kepada tetangga kita, memerinta-
hkan Muslim untuk menolong masyarakat mereka
dan pada cakupan lebih besar, setia kepada negara
tempat tinggalnya. Semua tanggung jawab yang ber-
lainan ini memiliki satu tujuan menyeluruh —
perdamaian dalam masyarakat.
Kami sebagai Muslim adalah bagian integral
dari masyarakat Amerika dan harus nyata di dalam
tindakan-tindakan dan motivasi-motivasi kami,
menunjukkan sebagai bagian produktif dari
masyarakat ini. Saya bangga menjadi bagian dari
Jemaat Muslim Ahmadiyah yang sedang berupaya
menghidupkan keindahan sejati ajaran-ajaran Islam.
“Love for All, Hatred for None” adalah motto
Jemaat ini dan kami meyakininya sepenuh hati.
Orang-orang dari komunitas kami meskipun kecil
dalam jumlah namun melaksanakan tanggung jawab
menyampaikan pesan damai sejati melalui perbuatan
-perbuatan, perkataan-perkataan dan pemberian con-
toh mereka. Generasi mudanya sangat aktif dalam
kemasyarakatan dan pekerjaan sosial dengan men-
dukung Humanity First, sebuah institusi mendunia.
Jemaat Muslim Ahamdiyah sedang berusaha yang
terbaik menjadi pengabdi dalam lingkungan sosial
mereka dan hanya dengan menegakkan nilai ke-
Islaman maka tergambar filsafat Islam yang
sebenarnya.
Saya merasa wajib menyampaikan kepada
semua orang termasuk saudara-saudara Muslim, me-
mahami kewajiban kami kepada Tuhan dan khu-
susnya kepada masyarakat kami. Banyak kalangan
Muslim seperti saya di Amerika Serikat yang berasal
dari bagian berbeda dunia yang membangun ke-
hidupan mereka, dan negara ini memberikan kami
semua kesempatan untuk mewujudkan perdamaian
tersebut. Menjadi Muslim tak
hanya masalah untuk mem-
balas budi namun Tuhan juga
memerintahkan kami untuk
setia dan mencintai negara di-
mana kami tinggal. Dengan
semua ajaran yang kami
pegang, mengapa kami
melupakan pedoman-pedoman
utama ini , yang memiliki inti-
sari sangat gamblang dalam penegakkan perdamaian
di setiap lapisan sosial.
Saya hendak tekankan lagi, inilah saatnya
dunia luas ini memerlukan kolaborasi dan harmo-
nisasi dalam beragam keyakinan dan ideologi. Kami
sebagai warga negara Amerika adalah bagian dari
masyarakat global ini. Jika seseorang di dalam se-
buah rumah tidak merasakan kedamaian maka se-
luruh keluarganya menjadi kesusahan; Jika sebuah
rumah dalam lingkungan bertetangga terganggu, aki-
batnya bagi seluruh lapisan masyarakat dan tak han-
ya berhenti sampai di situ. Satu hal terkait dengan
lainnya, perdamaian diawali dari lapisan terkecil.
Kami harus mulai dari komunitas, tetangga dan
keluarga kami.
Yang Mulia, Mirza Masroor Ahmad, Pimpi-
nan spiritual dunia Jemaat Muslim ahmadiyah
pernah bersabda, “Sebagai warga negara di negara
manapun, kita Muslim Ahmadi akan senantiasa
menunjukkan kecintaan total dan kesetiaan kepada
negara. Setiap Ahmadi memiliki keinginan
negaranya menjadi lebih unggul dan selalu berupa-
ya menuju itu. Dimanapun sebuah negara meminta
warganya untuk berkorban, Jemaat Muslim Ahmadi-
yah selalu siap mempersembahkan pengorbanan
demi bangsanya.”
Sumber:http://www.dailyillini.com/opinion/letters_to_editor/
article_846bef38-e74e-11e2-9641-0019bb30f31a.html
Alih bahasa: Iin Qurrotul Ain binti T Hidayatullah
Dapat diakses melalui www.arhlibrary.com
Halaman 7
S
uasana ramadhan terasa kembali,
riuh rendah kesibukan untuk
menyambut sekaligus persiapan
menjalankan ibadah “ritual”
sebulan dalam setahun ini telah tampak meriah.
Sejak sebulan sebelumnya, stasiun-stasiun televisi
pun telah berlomba menghadirkan nuansa
ramadhan, baik melalui program acara (mulai dari
yang memang agak bermutu sampai yang terkesan
“sampah”), tentunya beserta
iklan-iklan yang mendadak
melakukan “ramadhanisasi”
untuk merayu para insan yang
masih mudah jatuh dalam
rayuan “konsumerisme” dari
jebakan kapitalistik media dan
iklan, atau mungkin memang
terlanjur hidup dalam gaya
hidup konsumtif kelas tinggi.
Meskipun ramadhan masa ini bertepatan dengan
BBM naik tinggi dan harga barang “nyaris” tak
terbeli.
Sudah banyak penjelasan yang
menguraikan, bahwa ash-shaum yang secara
etimologi atau lughawiyah bermakna menahan itu
hakikatnya bukanlah semata menahan lapar dan
dahaga serta menahan keinginan biologis. Karena
secara umumnya, hikmah ibadah shaum juga untuk
membina hati dan pengendalian diri, menahan dan
atau meredam segala bentuk nafsu dari banyak
“daftar keinginan.” Lebih luasnya, daftar keinginan
itu ialah termasuk yang bersifat konsumtif, inilah
yang juga mestinya diredam melalui pembelajaran
shaum. Karenanya ibadah shaum sebagai ibadah
yang mempunyai hikmah untuk membina
kesalehan personal, selalu dianjurkan pula mesti di-
ikuti dengan memaksimalkan simpati dan
kepedulian untuk saling berbagi melalui ibadah
yang berdimensi sosial seperti shadaqah, berinfak,
berzakat dan sebagainya.
Dalam kriteria ibadah shaum untuk
mencapai derajat taqwa sebagai cita-cita mulia ahli
shaum, mafhumnya dijelaskan ada tiga tingkatan;
Pertama, shaum tingkatan kaum awam yang
sekadar menahan haus dahaga dan nafsu biologis.
Kedua, shaum level orang-orang khusus (khawwas)
yang mengiringi shaumnya bukan saja dengan
menahan lapar, dahaga dan keinginan biologis, tapi
juga menjaga pandangan, menjaga pendengaran
dan senantiasa menata hati dari hal-hal yang
membatalkan shaum, termasuk dengan
menjalankan ibadah-ibadah lainnya baik fardhu
dan sunnah, yang personal maupun sosial. Ketiga,
shaum insan-insan khusus dari yang khusus
(khawwasul khawwas), yakni mereka yang benar-
benar memanfaatkan momentum shaum sebagai
media menjaga hati dan mengendalikan diri dari
segala kecenderungan duniawi serta semata-mata
mendekatkan diri hanya kepada Allah guna
mencapai keridhaan dan derajat taqwa sebagai
predikat tertinggi.
Nah, anomali yang terjadi dalam
menyambut-melaksanakan
ramadhan dan kerap terulang pada
tiap momen ramadhan di sebagian
pemeluk agama yang menjalankan
shaum, yakni masalah perilaku
konsumtif. Nilai-nilai suci ibadah
shaum dengan segala hikmahnya
menjadi kalah sanding bila
berhadapan dengan perilaku “tidak hemat”
tersebut. Malah pada saat ini, ketika situasi agak
kalut karena inflasi terjadi, harga barang-barang
dan jasa melambung tinggi, terlebih lagi karena
dampak kenaikan harga BBM yang membuat
semuanya semakin meroket, tapi pola hidup
konsumtif ini tetap dibudayakan dan
“diberdayakan” dengan apik.
Ramadhan sedianya mengajarkan
kesederhanaan, mendidik simpati dan kepedulian,
menumbuhkan keikhlasan dan hanya
mengharapkan keridhaan. Sejatinya, ketika saat-
saat seperti inilah perilaku hidup hemat dan cukup
dengan apa yang ada (qana’ah) menjadi penting
untuk dilakukan dan di-internalisasikan dalam diri.
Karena yang lebih penting dalam menjalankan
ibadah shaum ini, paling tidak kita mampu
mencapai derajat yang kedua, meski belum sampai
pada level shaumnya para insan khusus dari yang
khusus (khawwasul khawwas). Namun sedaya
upayalaah kita mencoba menggapai level shaum
yang bermakna ibadah, baik dalam amalan-amalan
personal maupun yang bermanfaat secara sosial.
Menyambut ramadhan dan
memeriahkannya, termasuk menjalankan dengan
ceria adalah sangat baik. Tentu akan bertambah
baik jika dilakukan dengan hemat, sederhana dan
tidak berlebih-lebihan. Karena tetap saja yang
berlebih-lebihan bahkan sampai pada tingkatan
mubazir adalah “perilaku tak layak.”
Sumber:http://sosbud.kompasiana.com/2013/07/09/
ramadhan-kesederhanaan-dan-hidup-hemat-572174.html

More Related Content

What's hot

Biodata nabi Muhammad Saw
Biodata nabi Muhammad SawBiodata nabi Muhammad Saw
Biodata nabi Muhammad SawAsylum Prisoner
 
Memahami esensi peringatan maulid nabi s.a.w.
Memahami esensi peringatan maulid nabi  s.a.w.Memahami esensi peringatan maulid nabi  s.a.w.
Memahami esensi peringatan maulid nabi s.a.w.Muhsin Hariyanto
 
Fiqh puasa kelompok 2
Fiqh puasa kelompok 2Fiqh puasa kelompok 2
Fiqh puasa kelompok 2NavenAbsurd
 
kesilapan orang islam ketika bulan ramadan
kesilapan orang islam ketika bulan ramadankesilapan orang islam ketika bulan ramadan
kesilapan orang islam ketika bulan ramadanSiti Khadijah
 
Napak tilas hijrah
Napak tilas hijrahNapak tilas hijrah
Napak tilas hijrahMasher Zen
 
Pengalaman umrah pertama kali di mekah
Pengalaman umrah pertama kali di mekahPengalaman umrah pertama kali di mekah
Pengalaman umrah pertama kali di mekahzaidi Emas Public Gold
 
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 4
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 4Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 4
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 4sitisarahrahmania
 
Makalah fiqih puasa
Makalah fiqih puasaMakalah fiqih puasa
Makalah fiqih puasaNavenAbsurd
 
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1dayat7
 
2. Siroh Nabawiyah: sejak kelahiran hingga kenabian
2. Siroh Nabawiyah: sejak kelahiran hingga kenabian2. Siroh Nabawiyah: sejak kelahiran hingga kenabian
2. Siroh Nabawiyah: sejak kelahiran hingga kenabianMuhammad Jamhuri
 
riwayat hidup rasulullah
 riwayat hidup rasulullah riwayat hidup rasulullah
riwayat hidup rasulullahcea0059
 
Hukum perayaan ulang tahun dalam islam
Hukum perayaan ulang tahun dalam islamHukum perayaan ulang tahun dalam islam
Hukum perayaan ulang tahun dalam islamAyu Pitas
 
Contoh proposal pembangunan masjid
Contoh proposal pembangunan masjidContoh proposal pembangunan masjid
Contoh proposal pembangunan masjidTaryadi Taryadi
 

What's hot (20)

Kajian filem meen
Kajian filem meenKajian filem meen
Kajian filem meen
 
Ihya Ramadhan-
Ihya Ramadhan-Ihya Ramadhan-
Ihya Ramadhan-
 
TOKOH ISLAM
TOKOH ISLAMTOKOH ISLAM
TOKOH ISLAM
 
Biodata nabi Muhammad Saw
Biodata nabi Muhammad SawBiodata nabi Muhammad Saw
Biodata nabi Muhammad Saw
 
Memahami esensi peringatan maulid nabi s.a.w.
Memahami esensi peringatan maulid nabi  s.a.w.Memahami esensi peringatan maulid nabi  s.a.w.
Memahami esensi peringatan maulid nabi s.a.w.
 
Fiqh puasa kelompok 2
Fiqh puasa kelompok 2Fiqh puasa kelompok 2
Fiqh puasa kelompok 2
 
MAKALAH HADITS TARBAWI SASARAN DAN METODE PENDIDIKAN
MAKALAH HADITS TARBAWI  SASARAN DAN METODE PENDIDIKANMAKALAH HADITS TARBAWI  SASARAN DAN METODE PENDIDIKAN
MAKALAH HADITS TARBAWI SASARAN DAN METODE PENDIDIKAN
 
kesilapan orang islam ketika bulan ramadan
kesilapan orang islam ketika bulan ramadankesilapan orang islam ketika bulan ramadan
kesilapan orang islam ketika bulan ramadan
 
Napak tilas hijrah
Napak tilas hijrahNapak tilas hijrah
Napak tilas hijrah
 
Pengalaman umrah pertama kali di mekah
Pengalaman umrah pertama kali di mekahPengalaman umrah pertama kali di mekah
Pengalaman umrah pertama kali di mekah
 
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 4
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 4Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 4
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 4
 
Makalah fiqih puasa
Makalah fiqih puasaMakalah fiqih puasa
Makalah fiqih puasa
 
Puasa
PuasaPuasa
Puasa
 
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
 
2. Siroh Nabawiyah: sejak kelahiran hingga kenabian
2. Siroh Nabawiyah: sejak kelahiran hingga kenabian2. Siroh Nabawiyah: sejak kelahiran hingga kenabian
2. Siroh Nabawiyah: sejak kelahiran hingga kenabian
 
Ciri-Ciri Anak Sholeh
Ciri-Ciri Anak SholehCiri-Ciri Anak Sholeh
Ciri-Ciri Anak Sholeh
 
riwayat hidup rasulullah
 riwayat hidup rasulullah riwayat hidup rasulullah
riwayat hidup rasulullah
 
Hukum perayaan ulang tahun dalam islam
Hukum perayaan ulang tahun dalam islamHukum perayaan ulang tahun dalam islam
Hukum perayaan ulang tahun dalam islam
 
Makalah puasa 2
Makalah puasa 2Makalah puasa 2
Makalah puasa 2
 
Contoh proposal pembangunan masjid
Contoh proposal pembangunan masjidContoh proposal pembangunan masjid
Contoh proposal pembangunan masjid
 

Similar to HARUSKAH INDONESIA MENGIKUTI ARAB SAUDI DALAM PENENTUAN 1 RAMADHAN & 1 SYA WAL

BULETIN UKHUWAH vol.1 isu.2
BULETIN UKHUWAH vol.1 isu.2BULETIN UKHUWAH vol.1 isu.2
BULETIN UKHUWAH vol.1 isu.2shahaidi
 
Awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)
Awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)Awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)
Awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)Kuswandari Ndari
 
MAKALAH AGAMA AGAMA DI INDONESIA.pdf
MAKALAH AGAMA AGAMA DI INDONESIA.pdfMAKALAH AGAMA AGAMA DI INDONESIA.pdf
MAKALAH AGAMA AGAMA DI INDONESIA.pdfRizkyGinting1
 
tugas agama islam PPT (1).pptx
tugas agama islam PPT (1).pptxtugas agama islam PPT (1).pptx
tugas agama islam PPT (1).pptxdksaputra1
 
Amalan di bulan Muharam
Amalan di bulan MuharamAmalan di bulan Muharam
Amalan di bulan MuharamNorAzmi2012
 
Menjalani Ramadhan dengan SERIUS
Menjalani Ramadhan dengan SERIUSMenjalani Ramadhan dengan SERIUS
Menjalani Ramadhan dengan SERIUSMuslim Sendai
 
Proposal praktikum fix fix fix
Proposal praktikum fix fix fixProposal praktikum fix fix fix
Proposal praktikum fix fix fixputry df
 
Proposal Maulid 1436 H
Proposal Maulid 1436 HProposal Maulid 1436 H
Proposal Maulid 1436 HTohir Haliwaza
 
RUBRIK ADAB MAJALAH HIDAYATULLAH - Adab Menyambut Ramadhan
RUBRIK ADAB MAJALAH HIDAYATULLAH - Adab Menyambut RamadhanRUBRIK ADAB MAJALAH HIDAYATULLAH - Adab Menyambut Ramadhan
RUBRIK ADAB MAJALAH HIDAYATULLAH - Adab Menyambut RamadhanMAJALAH HIDAYATULLAH
 
Penentuan Hari Raya Idul Adha
Penentuan Hari Raya Idul AdhaPenentuan Hari Raya Idul Adha
Penentuan Hari Raya Idul AdhaUmi Sa'adah
 
Penentuan hari raya idul adha
Penentuan hari raya idul adhaPenentuan hari raya idul adha
Penentuan hari raya idul adhaUmi Sa'adah
 
MAKALAH_Ke_NU_an_Makalah_ini_disusun_unt.doc
MAKALAH_Ke_NU_an_Makalah_ini_disusun_unt.docMAKALAH_Ke_NU_an_Makalah_ini_disusun_unt.doc
MAKALAH_Ke_NU_an_Makalah_ini_disusun_unt.docAhza10
 

Similar to HARUSKAH INDONESIA MENGIKUTI ARAB SAUDI DALAM PENENTUAN 1 RAMADHAN & 1 SYA WAL (20)

Makalah maulid nabi
Makalah maulid nabiMakalah maulid nabi
Makalah maulid nabi
 
BULETIN UKHUWAH vol.1 isu.2
BULETIN UKHUWAH vol.1 isu.2BULETIN UKHUWAH vol.1 isu.2
BULETIN UKHUWAH vol.1 isu.2
 
Haji.docx
Haji.docxHaji.docx
Haji.docx
 
Haji.pdf
Haji.pdfHaji.pdf
Haji.pdf
 
vbbb.ppt
vbbb.pptvbbb.ppt
vbbb.ppt
 
Awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)
Awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)Awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)
Awaldanakhirramadhan1434 130628174748-phpapp02(1)
 
Awal dan akhir ramadhan1434
Awal dan akhir ramadhan1434Awal dan akhir ramadhan1434
Awal dan akhir ramadhan1434
 
MAKALAH AGAMA AGAMA DI INDONESIA.pdf
MAKALAH AGAMA AGAMA DI INDONESIA.pdfMAKALAH AGAMA AGAMA DI INDONESIA.pdf
MAKALAH AGAMA AGAMA DI INDONESIA.pdf
 
tugas agama islam PPT (1).pptx
tugas agama islam PPT (1).pptxtugas agama islam PPT (1).pptx
tugas agama islam PPT (1).pptx
 
Tugas 3 TIK
Tugas 3 TIKTugas 3 TIK
Tugas 3 TIK
 
Amalan di bulan Muharam
Amalan di bulan MuharamAmalan di bulan Muharam
Amalan di bulan Muharam
 
Menjalani Ramadhan dengan SERIUS
Menjalani Ramadhan dengan SERIUSMenjalani Ramadhan dengan SERIUS
Menjalani Ramadhan dengan SERIUS
 
Proposal praktikum fix fix fix
Proposal praktikum fix fix fixProposal praktikum fix fix fix
Proposal praktikum fix fix fix
 
Proposal Maulid 1436 H
Proposal Maulid 1436 HProposal Maulid 1436 H
Proposal Maulid 1436 H
 
RUBRIK ADAB MAJALAH HIDAYATULLAH - Adab Menyambut Ramadhan
RUBRIK ADAB MAJALAH HIDAYATULLAH - Adab Menyambut RamadhanRUBRIK ADAB MAJALAH HIDAYATULLAH - Adab Menyambut Ramadhan
RUBRIK ADAB MAJALAH HIDAYATULLAH - Adab Menyambut Ramadhan
 
Penentuan Hari Raya Idul Adha
Penentuan Hari Raya Idul AdhaPenentuan Hari Raya Idul Adha
Penentuan Hari Raya Idul Adha
 
Penentuan hari raya idul adha
Penentuan hari raya idul adhaPenentuan hari raya idul adha
Penentuan hari raya idul adha
 
MAKALAH_Ke_NU_an_Makalah_ini_disusun_unt.doc
MAKALAH_Ke_NU_an_Makalah_ini_disusun_unt.docMAKALAH_Ke_NU_an_Makalah_ini_disusun_unt.doc
MAKALAH_Ke_NU_an_Makalah_ini_disusun_unt.doc
 
Awal dan akhir ramadhan1435
Awal dan akhir ramadhan1435Awal dan akhir ramadhan1435
Awal dan akhir ramadhan1435
 
KEUTAMAAN BULAN MUHARRAM
KEUTAMAAN BULAN MUHARRAMKEUTAMAAN BULAN MUHARRAM
KEUTAMAAN BULAN MUHARRAM
 

More from Arief Rahman Hakim

Bulletin arh library news edisi 22 (26 juli 2013)
Bulletin arh library news edisi 22 (26 juli 2013)Bulletin arh library news edisi 22 (26 juli 2013)
Bulletin arh library news edisi 22 (26 juli 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin ARH Library News edisi 19 (5 Juli 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 19 (5 Juli 2013)Bulletin ARH Library News edisi 19 (5 Juli 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 19 (5 Juli 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin ARH Library News edisi 18 (28 Juni 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 18 (28 Juni 2013)Bulletin ARH Library News edisi 18 (28 Juni 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 18 (28 Juni 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin arh library news edisi 16 (14 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 16 (14 juni 2013)Bulletin arh library news edisi 16 (14 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 16 (14 juni 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin ARH Library News edisi 15 (7 Juni 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 15 (7 Juni 2013)Bulletin ARH Library News edisi 15 (7 Juni 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 15 (7 Juni 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin arh library news edisi 12 (17 mei 2013)
Bulletin arh library news edisi 12 (17 mei 2013)Bulletin arh library news edisi 12 (17 mei 2013)
Bulletin arh library news edisi 12 (17 mei 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)
Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)
Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin ARH Library edisi 8 (19 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 8 (19 April 2013)Bulletin ARH Library edisi 8 (19 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 8 (19 April 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin ARH Library edisi 7 (12 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 7 (12 April 2013)Bulletin ARH Library edisi 7 (12 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 7 (12 April 2013)Arief Rahman Hakim
 
Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)Arief Rahman Hakim
 

More from Arief Rahman Hakim (13)

Bulletin arh library news edisi 22 (26 juli 2013)
Bulletin arh library news edisi 22 (26 juli 2013)Bulletin arh library news edisi 22 (26 juli 2013)
Bulletin arh library news edisi 22 (26 juli 2013)
 
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 3 (15 Maret 2013)
 
Bulletin ARH Library News edisi 19 (5 Juli 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 19 (5 Juli 2013)Bulletin ARH Library News edisi 19 (5 Juli 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 19 (5 Juli 2013)
 
Bulletin ARH Library News edisi 18 (28 Juni 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 18 (28 Juni 2013)Bulletin ARH Library News edisi 18 (28 Juni 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 18 (28 Juni 2013)
 
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
 
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 17 (21 juni 2013)
 
Bulletin arh library news edisi 16 (14 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 16 (14 juni 2013)Bulletin arh library news edisi 16 (14 juni 2013)
Bulletin arh library news edisi 16 (14 juni 2013)
 
Bulletin ARH Library News edisi 15 (7 Juni 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 15 (7 Juni 2013)Bulletin ARH Library News edisi 15 (7 Juni 2013)
Bulletin ARH Library News edisi 15 (7 Juni 2013)
 
Bulletin arh library news edisi 12 (17 mei 2013)
Bulletin arh library news edisi 12 (17 mei 2013)Bulletin arh library news edisi 12 (17 mei 2013)
Bulletin arh library news edisi 12 (17 mei 2013)
 
Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)
Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)
Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)
 
Bulletin ARH Library edisi 8 (19 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 8 (19 April 2013)Bulletin ARH Library edisi 8 (19 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 8 (19 April 2013)
 
Bulletin ARH Library edisi 7 (12 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 7 (12 April 2013)Bulletin ARH Library edisi 7 (12 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 7 (12 April 2013)
 
Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)
Bulletin ARH Library edisi 6 (5 April 2013)
 

Recently uploaded

UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 

Recently uploaded (20)

UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 

HARUSKAH INDONESIA MENGIKUTI ARAB SAUDI DALAM PENENTUAN 1 RAMADHAN & 1 SYA WAL

  • 1. Halaman 1 J U M A T , 1 2 J U L I 2 0 1 3E D I S I 2 0 ARH LIBRARY NEWS DEWAN PENASIHAT Ir. H.. Ahmad Saifudin Mutaqi Mln. Shagir Ahmad PENANGGUNGJAWAB Suseno KOORDINATOR Nasir Ahmad KONTRIBUTOR Iin Quratul Ain Rizqi Baihaqi TIM REDAKSI H ari ini kami pua- sa, saya yang berdomisili di Magdeburg Jer- man timur hanya berpatokan pada pengumuman yang di adakan di Musholla ( sebut saja begitu , karena kami disini di larang mendirikan Masjid seperti informasi yang saya peroleh dari sesama Jemaah ). Padahal tempat dan dana Insya Allah komunitas muslim disini sudah menyiapkannya. Saya sahur jam 2 pagi karena imsak sekitar jam 2.42 pagi. Memang terlalu awal buat kita y ang biasa puasa di asia , jadwal buka pun termasuk agak lama di banding dengan di Indonesia, saya lihat jadwal buka puasa hari ini sekitar jam 21.37 malam. Alamat : Jl. Atmosukarto 15 Kotabaru Yogyakarta 55224 Telp./Fax (0274) 586723 website : www.arhlibrary.com twitter : @arhlibrary e-mail : arhlibrary@gmail.com KETERBATASAN MUSLIM DI MAGDE- BURG 1 JALSAH MUSLIM AH- MADIYAH MENARIK RIBUAN ORANG DI MISSISSAUGA 3 HARUSKAH INDONE- SIA MENGIKUTI AR- AB SAUDI DALAM PENENTUAN 1 RAM- ADHAN & 1 SYA- WAL? 4 ISLAM TENTANG LOYALITAS KEPADA AGAMA, NEGARA TEMPAT TINGGAL 6 RAMADHAN, KESEDERHANAAN DAN HIDUP HEMAT 7 KETERBATASAN MUSLIM DI MAGDEBURG Anak-anak setelah belajar Mengaji . Gambar depan Masjid
  • 2. Halaman 2 Pagi setelah mengantar anak ke TK saya mampir ke Masjid ini , ternyata Masjid tertutup dan tidak ada kegiatan apa-apa akhirnya saya pulang padahal tadi berharap ketemu d engan sesama jemaah untuk saling mengenal dan bertukar informasi . Memang disamping kondisi Masjid yang memprihatinkan sayapun keku- rangan informasi tentang banyak kegiatan disini , apalagi menurut mereka biasanya pertemuan atau rapat biasanya menggunakan bahasa Arab atau Jerman ( padahal bahasa Jerman saya masih mminim sekali ) dan inilah kendalanya bagi saya. Saya pribadi merasa asing dengan keadaan suasana puasa disini apalagi tahun ini adalah tahun pertama saya berpuasa di Eropa, jangankan penjual makanan untuk berbuka masjid saja kami tidak pu- nya. Yang kami punya disini hanya bangunan kecil yang menyempil mirip aula, saya biasa menyebutnya Musholla, kalau orang sini menyebut Al–Rahman Moschee atau Masjid Al-Rahman yang beralamat di Weitlingstraße 1b . Jangan di kira Masjid kami berbentuk seperti layaknya Masjid dengan kubah atau menara tinggi , pertama kali saya mencari lokasinya saya pikir Mas- jid berada di lokasi bangunan atau gedung yang cantik. Karena saya lihat lokasi masjid tepat be- rada di pusat kota bahkan persis di bbelakangnya terdapat hotel yang terkenal. Tanpa kesulitan saya menemukan lokasi masjid dan begitu terpengarah karena yang di namakan masjid Al- Rahman hanya secuil bangunan kecil layaknya Musholla yang terdapat di kampung-kampung. MasyaAllaah saya beris- tighfar….Jerman Timur batin saya, apakah ada kaitannya dengan sejarah daerah Magde- burg? Wallahu Alam yang pasti di tempat se kecil inilah saya berniat belajar bahasa Arab dan mengaji dengan anak saya. Sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2013/07/09/ keterbatasan-muslim-di-magdeburg-572242.html
  • 3. Halaman 3 Ahmadiyah adalah sebuah sekte Islam yang meyakini Al-Masih sudah turun dalam wujud Mirza Ghulam Ahmad (1835-1908) dari Qadian, India. Para pengikutnya meyakini pemisahan antara urusan ibadah (masjid) dan negara dan mereka menentang perang suci dalam bentuk apapun MISSISSAUGA — Ada sebuah alasan Muslim Ahmadiyah senang berada di Kanada— mereka bebas menjalankan keyakinan mereka di sini. Pekan ini (5-7 Juli) di Malton International Centre, mereka memperingati pertemuan mereka ke-37, dihadiri lebih dari 20.000 pengikutnya dari seluruh Kanada dan Amerika Serikat. Juga para politisi terkenal bergabung di sana seperti Walikota Hazel McCallion danWalikota Brampton, Susan Fennell pada Sabtu sore. Organisasi ini akan memberikan "Zarfulla Khan Award" untuk Pengabdian Masyarakat kepada Senator Art Eggleton. Akan ada pula ceramah-ceramah, doa dan sosialisasi. Ahmadiyah adalah sebuah sekte Islam yang meyakini Al-Masih sudah turun dalam wujud Mirza Ghulam Ahmad (1835-1908) dari Qadian, India. Para pengikutnya meyakini pemisahan antara urusan ibadah (masjid) dan negara dan mereka menentang perang suci dalam bentuk apapun. Keyakinan yang mereka anut membuat mereka sulit menjalankan agamanya di banyak bagian di dunia. Bahkan di beberapa negara Muslim tertentu, Ahmadiyah dianggap menyimpang dan kafir. "Di Pakistan jika saya mengatakan ‘Saya Muslim’ maka saya dijebloskan ke penjara 3 tahun," ujar Lal Khan Malik, Amir Nasional Jemaat Kanada. Kebebasan beribadah seperti di Kanada adalah hal yang Pakistan tidak pernah berikan. Sejak tahun 1960-an, para Ahmadi datang ke Kanada dan mereka kini bangga menjadi "warga negara damai yang setia kepada negara." Katanya, satu cara untuk atasi masalah- masalah ini adalah hukum dan politik. "Kekacauan negara itu membuat sengsara," katanya. "Saat ada acara teroris, kita gemetar. Kita khawatir mereka melakukan kekerasan." Para tentara sukarelawan sibuk mengorganisir acara pertemuan ini selama berbulan-bulan. Farzan Qureshi adalah nama kelompok sukarelawan Ahmadiyah yang bekerja setiap tahun. Penduduk Oakville mengatakan disamping doa-doa dipanjatkan dalam bahasa Arab, Bahasa Inggris juga diucapkan kawula mudanya yang besar di Kanada. Sumber:http://www.mississauga.com/community- story/3881664-ahmadiyya-muslim-convention-draws- thousands/ Alih bahasa: Iin Qurrotul Ain binti T Hidayatullah Dapat diakses melalui www.arhlibrary.com JALSAH MUSLIM AHMADIYAH MENARIK RIBUAN ORANG DI MISSISSAUGA
  • 4. Halaman 4 Sebagian masyarakat Indonesia sering beranggapan, jika Arab Saudi sudah memasuki 1 Ramadhan atau 1 Syawal, maka Indonesia juga harus mengikutinya. Alasannya, waktu di Indonesia lebih dulu empat jam dibandingkan Arab Saudi. Hal ini sebenarnya merupakan pencampuradukkan dua sistem penanggalan yang berbeda, yaitu penanggalan Masehi yang menggunakan pergerakan matahari dan penanggalan hijriyah yang berdasarkan pergerakan bulan. Dalam penanggalan Masehi, waktu Indonesia selalu lebih cepat dibandingkan Arab Saudi karena posisi Indonesia yang berada di timur Arab Saudi. Sedangkan dalam penanggalan hijriah, waktu di Indonesia belum tentu lebih dulu dibanding Arab Saudi. Kondisi ini disebabkan karena garis awal bulan selalu berubah setiap bulannya dan bentuknya miring, sehingga ketinggian hilal bisa saja berbeda antar satu tempat dengan tempat lainnya walaupun tempat tersebut memiliki jarak yang boleh dikata tidak terlampau jauh. Hal ini pernah terjadi pada zaman Mu’awiyah sekitar abad ke-7, dimana pada saat itu Syam (Suriah) lebih dulu satu hari memasuki Ramadhan dibandingkan Madinah. Berdasarkan data astronomis, posisi ketinggian hilal di Arab Saudi kemarin berada pada 0 derajat 12 menit. Karena posisinya yang sudah lebih dari 0 derajat, yang berarti hilal sudah mewujud; maka kalender Ummul Qura’ Kerajaan Saudi menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada hari Selasa 09 Juli 2013. Namun karena dalam penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal Kerajaan Saudi menganut sistem Rukyat Murni (harus melihat hilal dengan mata telanjang), maka karena tak satupun Rakyat Saudi yang melihat hilal, maka Pemerintah Saudi menetapkan 1 Syawal jatuh pada hari Rabu 10 Juli 2013. Ini berbeda dibanding dua tahun lalu (2011), dimana penentuan kalender Ummul Qura’ Kerajaan Saudi pada 1 Syawal 1432 Hijriah sejalan dengan keputusan akhir Kerajaan; yakni jatuh pada hari Selasa, 30 Agustus 2011. Mengapa bisa sejalan? Karena pada Senin (29/8/2011), cukup banyak Rakyat Saudi yang telah melihat hilal, padahal posisi hilal ketika itu hanya kurang dari 1 (satu) derajat. Hal ini membuat banyak astronom, termasuk Mohamad Odeh (suhunya Thomas Djamaluddin) yang mengatakan bahwa mereka (Rakyat Saudi) NGAWUR dan SALAH LIHAT. Namun tidak seperti Pemerintah dan sebagian ulama Indonesia yang meragukan kesaksian warganya, dengan tegasnya para ulama Arab Saudi yang diikuti oleh Pemerintahnya tidak sedikitpun meragukan kesaksian warganya yang telah melihat hilal. Mereka berpegang teguh dengan sunnah yang telah digariskan oleh Rasulullah Muhammad saw: “Sahabat Abdullah bin Abbas berkata: Seorang Badwi datang kepada Rasulullah saw lalu berkata: sungguh saya telah melihat hilal (hilal ramadhan). Maka Rasulullah saw bertanya : Apakah engkau mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah? Badwi menjawab: ya. Rasulullah saw bertanya lagi: Apakah engkau mengakui bahwa Muhammad itu Rasulullah? Badwi menjawab: ya. Lalu Rasulullah bersabda: Hai Bilal, beritahulah orang-orang supaya mereka berpuasa.” (H.R Abu Dawud, Nasai, Tirmidzi, dan Ibnu Majah) “Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: orang-orang berusaha melihat hilal lalu saya memberitahukan kepada Rasulullah saw bahwa saya telah melihat hilal, maka beliau berpuasa dan memerintahkan orang-orang agar supaya berpuasa” (H.R Abu Dawud, Daru Qutni dan Ibn Hibban) HARUSKAH INDONESIA MENGIKUTI ARAB SAUDI DALAM PENENTUAN 1 RAMADHAN & 1 SYAWAL?
  • 5. Halaman 5 Selain itu dikisahkan pula: “Bahwa suatu rombongan (terdiri dari para peda- gang yang berkendaraan onta yang mengarungi pa- dang pasir) datang kepada Rasulullah saw seraya mereka memberikan kesaksian bahwa mereka kema- rin telah melihat hilal, maka Rasulullah saw me- merintahkan orang-orang untuk berbuka (beridul fitri) dan pada hari berikutnya supaya mereka pergi ke tempat shalat (untuk bershalat Id).” (H.R. Ah- mad bin Hambal, Abu Dawud, Nasai, dan Ibnu Majah) Dalam riwayat lain, Nabi saw bersabda: “Shumuu li ru’yatihi wa ufthiruu li ru’yati- hi” (shaumlah kalian dengan melihat hilal, dan ber- bukalah saat awal Syawal dengan melihatnya juga). [HR. Bukhari, Muslim]. Dari hadits-hadits tadi telah jelas menyiratkan bahwa dalam menentukan 1 Ramadhan dan 1 Syawal, Islam tidak mengenal sistem demokrasi, dimana suara terbanyak yang harus jadi acuan seperti sidang isbat kemarin! Untuk menentukan bulan baru tidak dibutuhkan kesaksian banyak orang, namun cukup SATU ORANG atau BE- BERAPA ORANG SAJA! Asal orang tersebut bersedia bersumpah, maka kesaksiann- ya dianggap SAH!! Maka tidak heran rasanya jika seorang mufti (ulama yang memiliki wewenang untuk menginter- pretasikan teks dan memberikan fatwa kepada umat) Syekh Abdul Aziz bin Abdullah Al-Asheikh dalam khotbah Jumatnya di Masjid Imam Turki bin Abdul- lah menggambarkan orang-orang yang meragukan melihat bulan sebagai ‘orang yang termotivasi dan menyimpang dengan mulut kotor’. “Ada lidah busuk yang meragukan agama kita yang harus dibungkam. Kami secara ketat mengikuti Sun- nah Nabi tentang puasa dan menandai Idul Fitri,” katanya. Mufti mengatakan syariah sangat jelas da- lam prosedur melihat bulan. Dia menambahkan umat Muslim tidak boleh menafikan Sunnah karena adan- ya pendapat palsu. Lantas, mengapa Pemerintah RI dan sebagian ulama serta para pakar astronomi tidak mempercayai keterangan para saksi yang melihat hilal? Alasannya macam-macam serta terkesan dibuat-buat dan men- gada-ada. Ada yang mengatakan bahwa dengan ketinggian hilal yang sangat rendah, hilal tidak mungkin dapat terlihat (kalau sudah berpendapat demikian, buat apa dikirimkan Tim Rukyat untuk melihat hilal???). Ada yang mengatakan bahwa kemungkinan besar mata orang yang melihat hilal terkecoh oleh gejala alam. Ada yang mengatakan bahwa mereka tidak disumpah oleh hakim. Ada yang mengatakan bahwa kesaksian mereka berbeda dengan kebanyakan yang lain. Selain itu, ada pula yang mengatakan bahwa orang-orang yang melihat hilal tsb adalah orang-orang tua yang pandangannya sudah mulai kabur. Mereka lupa bahwa ada Tuhan yang dapat memberi mukjizat yang dapat mem- bantah semua teori mereka sekaligus menjadikan hal ini menjadi jelas tanpa perlu untuk diperdebatkan. Firman Allah: “Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: “Jadilah!“, lalu jadilah dia.” {QS. 3:47} “Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah!“, maka jadilah ia.” {QS. 40:68} Dalam hal ini patut pula disimak pernyataan ustadz Ibnu Dawam dalam artikelnya [Dasar-dasar Penetapan awal dan akhir Ramadhan menurut Al Qur’an dan Hadits. (Jawaban terhadap Imkan ru’yah Prof. Dr. T. Djamaluddin)] bahwa memvonis hilal dua derajat dibawah ufuk tidak bisa dilihat, adalah suatu penghinaan besar ter- hadap Ilmu Pengetahuan, termasuk ilmu as- tronomi itu sendiri, yang sekaligus juga menghina pada Kemampuan Allah untuk mem- berikan ilmuNya secara khusus berupa hidayah kepada yang Allah menginginkannya dengan menghapus segala hambatan, baik hambatan keterbatasan pandangan mata, hambatan bias sinar matahari, maupun hambatan atmosfir lainnya. Sumber:http://edukasi.kompasiana.com/2013/07/09/haruskah- indonesia-mengikuti-arab-saudi-dalam-penentuan-1-ramadhan- 1-syawal-572235.html
  • 6. Halaman 6 S aya bangga menjadi bagian dari Jemaat Muslim Ahmadiyah yang sedang berupaya menghidupkan keindahan sejati ajaran-ajaran Is- lam. “Love for All, Hatred for None” adalah motto Jemaat ini dan kami meyakininya sepenuh hati. Tidak ada pembeda antara mengikuti Islam sebagai sebuah agama dan loyalitas kepada negara tempat tinggal. Loyalitas dan mencintai tanah air merupakan bagian dari ajaran Islam. Sebagaimana Al Qur’an menyatakan, Hai orang-orang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepa- da nabi dan taatilah pemimpin- pemimpin diantara kal- ian.” (4:60). Arti kata Islam adalah “damai.” Dalam sebuah masyarakat Islam yang ideal, perdamaian dan kerukunan dimulai dari rumah, melebar ke tingkat masyarakat dan menyebar ke seluruh dunia. Tuhan telah menga- nugerahi kita dengan jalan sempurna dalam setiap aspek kehidupan manusia. Islam mendorong cinta dan kedamaian antara suami isteri, memberikan ara- han untuk peduli kepada tetangga kita, memerinta- hkan Muslim untuk menolong masyarakat mereka dan pada cakupan lebih besar, setia kepada negara tempat tinggalnya. Semua tanggung jawab yang ber- lainan ini memiliki satu tujuan menyeluruh — perdamaian dalam masyarakat. Kami sebagai Muslim adalah bagian integral dari masyarakat Amerika dan harus nyata di dalam tindakan-tindakan dan motivasi-motivasi kami, menunjukkan sebagai bagian produktif dari masyarakat ini. Saya bangga menjadi bagian dari Jemaat Muslim Ahmadiyah yang sedang berupaya menghidupkan keindahan sejati ajaran-ajaran Islam. “Love for All, Hatred for None” adalah motto Jemaat ini dan kami meyakininya sepenuh hati. Orang-orang dari komunitas kami meskipun kecil dalam jumlah namun melaksanakan tanggung jawab menyampaikan pesan damai sejati melalui perbuatan -perbuatan, perkataan-perkataan dan pemberian con- toh mereka. Generasi mudanya sangat aktif dalam kemasyarakatan dan pekerjaan sosial dengan men- dukung Humanity First, sebuah institusi mendunia. Jemaat Muslim Ahamdiyah sedang berusaha yang terbaik menjadi pengabdi dalam lingkungan sosial mereka dan hanya dengan menegakkan nilai ke- Islaman maka tergambar filsafat Islam yang sebenarnya. Saya merasa wajib menyampaikan kepada semua orang termasuk saudara-saudara Muslim, me- mahami kewajiban kami kepada Tuhan dan khu- susnya kepada masyarakat kami. Banyak kalangan Muslim seperti saya di Amerika Serikat yang berasal dari bagian berbeda dunia yang membangun ke- hidupan mereka, dan negara ini memberikan kami semua kesempatan untuk mewujudkan perdamaian tersebut. Menjadi Muslim tak hanya masalah untuk mem- balas budi namun Tuhan juga memerintahkan kami untuk setia dan mencintai negara di- mana kami tinggal. Dengan semua ajaran yang kami pegang, mengapa kami melupakan pedoman-pedoman utama ini , yang memiliki inti- sari sangat gamblang dalam penegakkan perdamaian di setiap lapisan sosial. Saya hendak tekankan lagi, inilah saatnya dunia luas ini memerlukan kolaborasi dan harmo- nisasi dalam beragam keyakinan dan ideologi. Kami sebagai warga negara Amerika adalah bagian dari masyarakat global ini. Jika seseorang di dalam se- buah rumah tidak merasakan kedamaian maka se- luruh keluarganya menjadi kesusahan; Jika sebuah rumah dalam lingkungan bertetangga terganggu, aki- batnya bagi seluruh lapisan masyarakat dan tak han- ya berhenti sampai di situ. Satu hal terkait dengan lainnya, perdamaian diawali dari lapisan terkecil. Kami harus mulai dari komunitas, tetangga dan keluarga kami. Yang Mulia, Mirza Masroor Ahmad, Pimpi- nan spiritual dunia Jemaat Muslim ahmadiyah pernah bersabda, “Sebagai warga negara di negara manapun, kita Muslim Ahmadi akan senantiasa menunjukkan kecintaan total dan kesetiaan kepada negara. Setiap Ahmadi memiliki keinginan negaranya menjadi lebih unggul dan selalu berupa- ya menuju itu. Dimanapun sebuah negara meminta warganya untuk berkorban, Jemaat Muslim Ahmadi- yah selalu siap mempersembahkan pengorbanan demi bangsanya.” Sumber:http://www.dailyillini.com/opinion/letters_to_editor/ article_846bef38-e74e-11e2-9641-0019bb30f31a.html Alih bahasa: Iin Qurrotul Ain binti T Hidayatullah Dapat diakses melalui www.arhlibrary.com
  • 7. Halaman 7 S uasana ramadhan terasa kembali, riuh rendah kesibukan untuk menyambut sekaligus persiapan menjalankan ibadah “ritual” sebulan dalam setahun ini telah tampak meriah. Sejak sebulan sebelumnya, stasiun-stasiun televisi pun telah berlomba menghadirkan nuansa ramadhan, baik melalui program acara (mulai dari yang memang agak bermutu sampai yang terkesan “sampah”), tentunya beserta iklan-iklan yang mendadak melakukan “ramadhanisasi” untuk merayu para insan yang masih mudah jatuh dalam rayuan “konsumerisme” dari jebakan kapitalistik media dan iklan, atau mungkin memang terlanjur hidup dalam gaya hidup konsumtif kelas tinggi. Meskipun ramadhan masa ini bertepatan dengan BBM naik tinggi dan harga barang “nyaris” tak terbeli. Sudah banyak penjelasan yang menguraikan, bahwa ash-shaum yang secara etimologi atau lughawiyah bermakna menahan itu hakikatnya bukanlah semata menahan lapar dan dahaga serta menahan keinginan biologis. Karena secara umumnya, hikmah ibadah shaum juga untuk membina hati dan pengendalian diri, menahan dan atau meredam segala bentuk nafsu dari banyak “daftar keinginan.” Lebih luasnya, daftar keinginan itu ialah termasuk yang bersifat konsumtif, inilah yang juga mestinya diredam melalui pembelajaran shaum. Karenanya ibadah shaum sebagai ibadah yang mempunyai hikmah untuk membina kesalehan personal, selalu dianjurkan pula mesti di- ikuti dengan memaksimalkan simpati dan kepedulian untuk saling berbagi melalui ibadah yang berdimensi sosial seperti shadaqah, berinfak, berzakat dan sebagainya. Dalam kriteria ibadah shaum untuk mencapai derajat taqwa sebagai cita-cita mulia ahli shaum, mafhumnya dijelaskan ada tiga tingkatan; Pertama, shaum tingkatan kaum awam yang sekadar menahan haus dahaga dan nafsu biologis. Kedua, shaum level orang-orang khusus (khawwas) yang mengiringi shaumnya bukan saja dengan menahan lapar, dahaga dan keinginan biologis, tapi juga menjaga pandangan, menjaga pendengaran dan senantiasa menata hati dari hal-hal yang membatalkan shaum, termasuk dengan menjalankan ibadah-ibadah lainnya baik fardhu dan sunnah, yang personal maupun sosial. Ketiga, shaum insan-insan khusus dari yang khusus (khawwasul khawwas), yakni mereka yang benar- benar memanfaatkan momentum shaum sebagai media menjaga hati dan mengendalikan diri dari segala kecenderungan duniawi serta semata-mata mendekatkan diri hanya kepada Allah guna mencapai keridhaan dan derajat taqwa sebagai predikat tertinggi. Nah, anomali yang terjadi dalam menyambut-melaksanakan ramadhan dan kerap terulang pada tiap momen ramadhan di sebagian pemeluk agama yang menjalankan shaum, yakni masalah perilaku konsumtif. Nilai-nilai suci ibadah shaum dengan segala hikmahnya menjadi kalah sanding bila berhadapan dengan perilaku “tidak hemat” tersebut. Malah pada saat ini, ketika situasi agak kalut karena inflasi terjadi, harga barang-barang dan jasa melambung tinggi, terlebih lagi karena dampak kenaikan harga BBM yang membuat semuanya semakin meroket, tapi pola hidup konsumtif ini tetap dibudayakan dan “diberdayakan” dengan apik. Ramadhan sedianya mengajarkan kesederhanaan, mendidik simpati dan kepedulian, menumbuhkan keikhlasan dan hanya mengharapkan keridhaan. Sejatinya, ketika saat- saat seperti inilah perilaku hidup hemat dan cukup dengan apa yang ada (qana’ah) menjadi penting untuk dilakukan dan di-internalisasikan dalam diri. Karena yang lebih penting dalam menjalankan ibadah shaum ini, paling tidak kita mampu mencapai derajat yang kedua, meski belum sampai pada level shaumnya para insan khusus dari yang khusus (khawwasul khawwas). Namun sedaya upayalaah kita mencoba menggapai level shaum yang bermakna ibadah, baik dalam amalan-amalan personal maupun yang bermanfaat secara sosial. Menyambut ramadhan dan memeriahkannya, termasuk menjalankan dengan ceria adalah sangat baik. Tentu akan bertambah baik jika dilakukan dengan hemat, sederhana dan tidak berlebih-lebihan. Karena tetap saja yang berlebih-lebihan bahkan sampai pada tingkatan mubazir adalah “perilaku tak layak.” Sumber:http://sosbud.kompasiana.com/2013/07/09/ ramadhan-kesederhanaan-dan-hidup-hemat-572174.html