SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Lola Nurhidayaty
Sayyidah Muflihah

Lala Yunita

Ahmad Ray Fuad Zeins
Jaringan Islam
Liberal
&
Syi’ah
Misi

Inkubator

Landasan

JIL
Agenda &
Gagasan

Ciri-Ciri

Akar
Liberalisme
Misi JIL
Pertama, mengembangkan penafsiran Islam yang
liberal sesuai dengan prinsip-prinsip yang mereka
anut, serta menyebarkannya kepada khalayak
luas.
Kedua, mengusahakan ruang dialog terbuka yang
bebas dari tekanan konservatisme. Mereka yakin,
terbukanya ruang dialog akan memekarkan
pemikiran dan gerakan Islam yang sehat.
Ketiga, mengupayakan terciptanya struktur sosial
dan politik yang adil dan manusiawi.
Landasan JIL
1. Membuka pintu ijtihad pada semua
dimensi Islam
2. Mengutamakan
semangat
religio
etik, bukan makna literal teks
3. Mempercayai
kebenaran
yang
relatif, terbuka dan plural
4. Memihak pada yang minoritas dan
tertindas
5. Meyakini kebebasan beragama
Ciri-Ciri JIL
1.

Kritis terhadap budaya keagamaan di
Indonesia
yang
cenderung
sarat
kepentingan,
tunduk
pada
etos
konsumerisme, menopang tatanan yang
ada, atau malahan mengambil keuntungan
darinya. Kesadaran kritis diperlukan dalam
rangka membebaskan Tuhan dan agamaNya dari lanskap pertarungan kekuasaan
politik dan ekonomi yang menjinakkan dan
menundukkan Tuhan, agama, dan umat
kepada kehendak pemegang dan yang ingin
menjadi pemegang kekuasaan.

3.

Menciptakan; kemampuan mengidentifikasi
masalah, isu, dan keprihatinan yang
melanda kelangsungan hidup umat manusia
dan terlibat aktif menemukan jawaban
terhadapnya. Kemudian, jawaban tersebut
diterapkan dengan kreatif untuk mencapai
hasil seoptimal mungkin tetapi tetap
diperlukan sebagai sesuatu yang tentatif.
Hasil itu dianggap tentatif karena dapat
diujikan dan ditinjau kembali sehingga,
dengan demikian, menjadi awal siklus
penciptaan selanjutnya.

2.

Memberi dan mendatangkan energi;
membebaskan
Tuhan
dari
tradisi
keagamaan yang statis dan terkooptasi
diperlukan supaya Tuhan dan agama-Nya
dapat kembali menjadi sumber energi yang
memungkinkan umat bergerak maju menuju
zaman dan situasi yang lebih baik. Kalau
hanya menyalahkan dan mengkritik realitas
sosial-keagamaan yan ada, berarti Islam
liberal
telah
mandul,
tak
kuasa
membuahkan harapan dan arah baru
menuju masa depan yang ditandai dengan
tatanan
sosial
yang
egaliter
dan

4.

Menyembuhkan kekuatan spiritual yang
bersumber dari komitmen dan kegairahan
terhadap risalah dan nubuat agama.
Kekuatan spiritual ini mengarahkan Islam
liberal kepada pihak dan golongan yang lain
dari mereka. Sudah tentu, kesadaran
menyembuhkan ini tidak selaras dengan
rasa benci dan bermusuhan di kalangan
berbagai kelompok masyarakat yang
berbeda agama, kelas sosial, dan latar
belakang lainnya. Kesadaran inilah yang
menempatkan Islam liberal pada tempat
publik yang sama dengan siapa pun, yang
India, muncul Sir Sayyid Ahmad Khan (lahir 1817)
yang membujuk kaum muslimin agar mengambil
kebijakan bekerja sama dengan penjajah Inggris.
Pada tahun 1877 ia membuka suatu kolese yang
kemudian menjadi Universitas Aligarh (1920).
Sementara Amir Ali (1879-1928) melalui buku The
Spirit of Islam berusaha mewujudkan seluruh nilai
liberal yang dipuja di Inggris pada masa Ratu Victoria.
Amir Ali memandang bahwa Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah Pelopor Agung
Rasionalisme.
Mesir, muncul M. Abduh (1849-1905) yang banyak
mengadopsi
pemikiran
Mu’tazilah
dan
berusaha
menafsirkan Islam dengan cara yang bebas dari pengaruh
salaf.
Lalu muncul Qasim Amin (1865-1908) kaki tangan Eropa
dan pelopor emansipasi wanita, penulis buku Tahrir alMar’ah.

Lalu muncul Ali Abd. Raziq (1888-1966) yang mendobrak
sistem khilafah, menurutnya Islam tidak memiliki dimensi
politik karena Muhammad hanya pemimpin agama.
Lalu diteruskan oleh Muhammad Khalafullah (19261997) yang mengatakan bahwa yang dikehendaki oleh alQur’an hanyalah sistem demokrasi, bukan yang lain.
Al-Jazair, muncul Muhammad Arkoun (lahir
1928) yang menetap di Perancis, ia menggagas
tafsir al-Qur’an model baru yang didasarkan pada
berbagai disiplin Barat seperti dalam lapangan
semiotika
(ilmu
tentang
fenomena
tanda), antropologi, filsafat dan linguistik. Intinya
ia ingin menelaah Islam berdasarkan ilmu-ilmu
pengetahuan
Barat
modern.
Dan
ingin
mempersatukan
keanekaragaman
pemikiran
Islam dengan keanekaragaman pemikiran di luar
Islam.
Pakistan, muncul Fazlur Rahman (lahir
1919) yang menetap di Amerika dan
menjadi
guru
besar
di
Universitas
Chicago.
Ia
menggagas
tafsir
konstekstual, satu-satunya model tafsir
yang adil dan terbaik menurutnya. Ia
mengatakan al-Qur’an itu mengandung
dua aspek: legal spesifik dan ideal moral,
yang dituju oleh al-Qur’an adalah ideal
moralnya karena itu ia yang lebih pantas
untuk diterapkan.
Indonesia, muncul Nurcholis Madjid (murid dari Fazlur
Rahman di Chicago) yang memelopori gerakan firqah liberal
bersama dengan Djohan Efendi, Ahmad Wahid dan
Abdurrahman Wachid. Nurcholis Madjid telah memulai
gagasan pembaruannya sejak tahun l970-an. Pada saat itu
ia
telah
menyuarakan
pluralisme
agama
dengan
menyatakan:
“Rasanya toleransi agama hanya akan tumbuh diatas dasar paham
kenisbian (relativisme) bentuk-bentuk formal agama ini dan
pengakuan bersama akan kemutlakan suatu nilai yang
universal, yang mengarah kepada setiap manusia, yang kiranya
merupakan inti setiap agama.” Lalu sekarang muncul apa yang
disebut JIL (Jaringan Islam Liberal) yang menghasung ideide Nurcholis Madjid dan para pemikir-pemikir lain yang
cocok dengan pikirannya.
Agenda & Gagasan JIL
Luthfi Asy-Syaukani
Pertama :
Agenda
politik.
Menurutnya
urusan
negara
adalah
murni
urusan
dunia, sistem kerajaan dan
parlementer (demokrasi) sama
saja.
Kedua : Mengangkat kehidupan
antara agama. Menurutnya perlu
pencarian teologi pluralisme
mengingat semakin majemuknya
kehidupan bermasyarakat di
negeri-negeri Islam.
Ketiga : Emansipasi wanita.
Keempat: Kebebasan berpendapat
(secara mutlak).

Gagasan Islam Liberal di
Indonesia oleh Greg
Bertan

1.
2.
3.

4.

Pentingnya kontekstualisasi
ijtihad
Komitmen terhadap rasionalitas
dan pembaruan
Penerimaan terhadap pluralisme
sosial dan pluralisme agamaagama
Permisahan agama dari partai
politik dan adanya posisi nonsektarian negara
Yang dimaksud dengan inkubator Ciputat ini adalah IAIN Syarif Hidayatullah yang
kini menjadi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Embrio pemikirpemikir liberal Ciputat identik dengan HMI (KAHMI) yang dimotori oleh
Nurkholish Madjid era 70-an, terus berlanjut ke era 80-an, setelah bergelar Doktor
dari Chicago bersama inkubator Paramadina yang didirikannya tahun 1986, selain
di program Pasca Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah ini.
Embrio-embrio yang lain pada era 80-an hingga 90-an bergabung dalam wadah
diskusi yang bernama FORMACI (Forum Mahasiswa Ciputat). Tokoh-tokoh
FORMACI antara lain: Budi Munawar Rachman, Saiful Muzani, Ihsan Ali
Fauzi, Ahmad Sahal, Fachri Ali, dan sebagainya.
Sementara yang menjadi grand master dari pemuda-pemuda yang liberal ini adalah
Rektor IAIN sendiri yaitu Prof. Harun Nasution, Mu’tazilah-nya Indonesia, kader
terkemuka Mc. Gill University, Canada. Dan yang menjadi Founding Fathers-nya
adalah Prof. Munawir Sadjzali, mantan Menteri Agama RI era Soeharto, yang
berperan dalam melakukan pertukaran dosen dan pengiriman Mahasiswa/Dosen
IAIN ke negara-negara Barat, khususnya ke Mc. Gill University di Canada. Pada
masanya saja (1983-1993) lebih dari 200 dosen belajar Islam ke Barat.
Selanjutnya pada tahun-tahun 90-an, doktor-doktor baru pulang dari Amerika, Eropa
dan sedikit dari Timur Tengah seperti Azumardi Azra (mantan Rektor
UIN), Komaruddin Hidayat (Yayasan Paramadina/rektor UIN), Kautsar Azhari
Noer (Paramadina), Bachtiar Effendy (PP Muhammadiyah), Sa’id Aqil alMunawwar (Menag), Said Aqiel Siradj (PBNU), dll. Orang-orang baru ini
semakin menguatkan barisan Ciputat.
Tepatnya inkubator ini terletak di desa Sapen di komplek IAIN SUKA (Sunan Kalijaga)
dengan Rektornya Prof. Mukhti Ali yang pernah menjadi Menteri Agama. Mukhti Ali
merupakan seorang tokoh pendiri gerakan antar agama di Indonesia, dengan
mendirikan jurusan perbandingan agama dalam Fakultas Ushuluddin IAIN. Mukhti Ali
juga memiliki kelompok diskusi yang dikenal dengan Limited Groups Discussion, yang
beranggotakan: Djohan Effendy, Masdar F. Mas’udi, Ahmad Wahib, M. Dawam
Raharjo, M. Amien Rais, Kuntowijoyo, Syafi’i Ma’arif, dll.
Kemudian alumni-alumni tersebut aktif di LSM-LSM di Jakarta, Masdar di LP3M dan kini
menggantikan posisi Hasyim Muzadi di PBNU, Dawam pernah di LP3ES, LESFI dan
pernah menjadi Rektor UNISMA Bekasi, sementara Djohan pernah di Litbang Depag,
penah menjadi Mensesneg era Gus Dur dan sekarang menjadi Ketua di Indonesian
Conference Religion and Peace (ICRP) (Dia anggota aliran sesat Ahmadiyyah), sementara
Syafi’i kini menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyyah dan Pendiri Ma’arif Institute
yang menjadi inkubator bagi virus JIMM (Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyyah).
Sejak 2002 inkubator Sapen dipimpin oleh Prof. Amin Abdullah (Ketua Majlis Tarjih PP
Muhammadiyyah) dan didukung oleh Abdul Munir Mulkhan (Ketua Program Studi
Agama dan Filsafat PPs IAIN, Sosiolog), Musa Asy’arie (Derektur PPs IAIN SUKA), dll.
Dasar
Syi’ah
Makna
Syi’ah

Formasi
Syi’ah

Syi’ah
Fiqh
Syi’ah

Para
Imam

Teologi
MAKNA Syi’ah
Arti “Syî’ah” secara etimologi adalah cinta, penolong, pengikut dan arti lain yang
sepadan, yaitu kata yang berarti memalingkan pikiran seseorang pada faham tertentu.
Sama dengan arti kata “Hizb” sekarang yang berarti kelompok/golongan/sekte.
Dalam kitab Mufradat Al-Qur’an, kata syî’ah terdapat pada suku kata “Syaya’a” yang berarti
penolong dan pendukung, seperti dikatakan “Syaya’a al-Khabar” artinya berita telah
tersebar luas. Kata “Syî’ah” berarti orang yang mendapat dukungan orang lain. Dapat
dikatakan “Syî’ah, Syî’a, Asya,” antara lain firman Allah:
“Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongan Nuh.”
“…Yang seorang dari golongan Bani Israil dan seorang lagi dari musuhnya (Kaum Fir’aun).”
Ibn Mandzur mendefinisikan Syi’ah sebagai sekelompok orang yang menyepakati sesuatu
dan sama-sama meyakini keyakinan-keyakinan tertentu.
Syi’ah, menurut ahli bahasa az-Zajaj, adalah pengikut dan pendukung setia seseorang.
Al-Azhari mendefinisikan Syi’ah sebagai orang-orang yang mengikuti Ahlulbait Nabi Saw.
Sebutan Syiah menjadi label para pengikut Ali and Ahlul Baitnya. sehingga “bila seseorang
disebut Syiah, itu berarti dia adalah satu dari mereka, yaitu seorang penganut madzhab
Syiah. Sebutan Syiah ini berasal dari musyaiyah, yang artinya kesetiaan.
Dalam kamus Mujam al-Wasit, Syiah didiefinisikan seabgai sebuah madzhab, sebuah
kelompok, para pendukung atau pengikut yang dikenal sebagai Syiah-nya seseorang, para
pengikutnya.
Imamah dan khilafah adalah asas terpenting bagi
golongan Syi’ah dan dianggap sebagai pembeda antara
Syi’ah dan golongan lainnya. Ada empat hal pokok
yang berkaitan erat dengan masalah imamah dan
khilafah, yaitu:
1. at-ta’yîn wa at-tanshîsh (penentuan dan penunjukkan),
2. ‘ishmah (keterjagaan dari perbuatan dosa),
3. al-mahdiyyah wa ar-raj’iyyah (kebangkitan dan
kebebasan dari api neraka),
4. at-ta’qiyah (menyembunyikan kesyi’ahan seseorang).
Formasi Syi’ah
Menurut Hasyim al-Musawi, Ali diakui sebagai orang yang paling memenuhi syarat untuk
menjadi penerus kepemimpinan Nabi Saw. oleh orang-orang yang hadir dalam pertemuan Saqifah
dan juga oleh orang-orang yang tidak ikut dalam pertemuan itu. Ketika sahabat-sahbat dari kalangan
Anshar dan Muhajirin yang hadir di rumah Nabi Saw. mendengar hasil pertemuan Saqifah, mereka
pun keluar meninggalkan rumah Nabi Saw. Kepada mereka al-Fadhil bin al-Abbas mengatakan:
Kaum Quraisy (sukunya Nabi Saw.) tidak mungkin mendpatkan kekhalifahan dengan cara-cara curang.
Kekhalifahan adalah hak ekslusif kami, dan orang kami (yaitu Ali bin Abi Thalib) lebih berhak untuk menjadi
khalifah dibadnding orang Quraisy manapun.
Begitulah kelaharian kelompok Syi’ah yang mendukung Ali, sementara tuntutan akan
kepemimpinan Ali dilontarkan untuk kali pertama pada hari wafatnya Nabi Saw. Peristiwa ini juga
mengisyararatkan kelahiran Syi’ah doktrinal dan politis sebagai sebuah kelompok. Sejarah
meriwayatkan bahwa Abu Bakar-lah yang disetujui oleh masyarakat Islam di waktu itu menjadi
pengganti atau Khalifah Nabi dalam mengepalai Negara mereka. Kemudian Abu Bakar digantikan
oleh Umar ibn al-Khaththab dan Umar oleh Utsman ibn Affan.
Menurut Hasyim al-Musawi, bila gerakan dan keyakinan Syi’ah pada tahap itu dikaji dengan
saksama, maka terlihat Syi’ah memajukan dua keyakinan prinsipil.”
1. Keyakinan bahwa Ali memiliki hak tak terpungkiri untuk menjadi khalifah dan pemimpin, dan
bahwa setiap orang berkewajiban berbaiat kepadanya.
2. Keyakinan bahwa penerapan perintah Al-Qur’an dan Sunnah Nabi adalah sebuah keharusan.
Dua prinsip ini membentuk fondasi keyakinan dan ajaran Syi’ah di sepanjang sejarah.
Para Imam Syi’ah

Imam Ali ra
2. Imam Hasan as
3. Imam Husain as
4. Imam Ali bin Husain
5. Imam Muhammad Baqir as
6. Imam Ja’far ash-Shadiq as
7. Imam Musa al-Kazim as
8. Imam Ali bin Musa ar-Ridha as
9. Imam Muhammad at-Taqi al-Jawad as
10. Imam Ali an-Naqi al-Hadi as
11. Imam Hasan al-Askari
12. Imam Mahdi
1.
Teologi Syi’ah
Lima prinsip agama atau suhuluddin sebagaimana
dinyatakan oleh Islam Syi’ah Imamiah mencakup:
1. Tauhid, yakni kepercayaan kepada Keesaan Ilahi.
2. Nubuwat, yakni kenabian; Ma’ad, yakni kehidupan
akhirat.
3. Imamah atau keimaman, yakni percaya adanya Imamimam sebagai pengganti nabi;
4. Adil atau keadilan Ilahi.
Fiqih Syi’ah
Fiqih Syi’ah sebenarnya berpedoman pada Al-Qur’an dan hadits, serta memiliki orientasi
yang mirip dengan fiqih Sunni. Adanya prasangka buruk terhadap golongan lain sangat
memengaruhi pemikiran fiqih Syi’ah. Ada beberapa aspek yang membedakan antara fiqih
Syi’ah dan fiqih Sunni, yaitu pertama, Syi’ah menolak keras ushûl dan furû’ Sunni yang
bertentangan dengan pemikiran-pemikiran mereka. Untuk itu, mereka menetapkan ushûl dan
furûr’ sendiri yang sesuai dengan akidah Syi’ah, dan tidak mau menggunakan ijma’ (consensus
ulama) dan qiyâs (analogi) yang lazim digunakan dalam fiqih Sunni. Menurut mereka,
penggunaan ijma’ berarti mengharuskan Syi’ah mengakui pendapat para sahabat dan para
tabi’in yang bukan dari kalangan Syi’ah. Sedangkan penggunaan qiyâs tabi’in yang bukan dari
kalangan Syi’ah. Sedangkan penggunaan qiyâs dianggap bertentangan dengan dasar pemikiran
Syi’ah yang menegaskan bahwa agama tidak bersumber dari akal, tetapi berasal dari ajaran
Allah, rasul-Nya, dan para imam yang ma’shûm. Kedua, mereka hanya mau mengakui hadits
atau pendapat yang berasal dari para imam Syi’ah, ulama Syi’ah, dan periwayat Syi’ah. Dalam
menafsirkan Al-Qur’an diharuskan dengan penafsiran yang sesuai dengan prinsip-prinsip
akidah Syi’ah. Sikap seperti ini jelas mempersempit keluwesan dan keluasan syariat Islam.
Dua dasar fiqih Syi’ah di atas menyebabkan fiqih Syi’ah berbeda dengan fiqih Sunni dalam
beberapa masalah penting. Perbedaan itu antara lain: a). Mereka memperbolehkan nikah
mut’ah (kontrak). b). Mereka mengingkari pendapat tentang ‘aul dalam pembagian hukum
waris, karena ide tersebut dicetuskan oleh Umar.
Jil&syi'ah

More Related Content

What's hot

00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)
00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)
00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)Erta Erta
 
Tokoh Modernisasi Islam
Tokoh Modernisasi IslamTokoh Modernisasi Islam
Tokoh Modernisasi Islamrendrafauzi
 
Sekularisme aliran pemikiran barat
Sekularisme aliran pemikiran baratSekularisme aliran pemikiran barat
Sekularisme aliran pemikiran baratKesuma Wahida
 
Pemikiran Islam Dalam Pendidikan
Pemikiran Islam Dalam PendidikanPemikiran Islam Dalam Pendidikan
Pemikiran Islam Dalam Pendidikanwanhishamudin
 
Pemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaPemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaTrisna Nurdiaman
 
Gerakan pembaharuan islam di indonesia
Gerakan pembaharuan  islam di indonesiaGerakan pembaharuan  islam di indonesia
Gerakan pembaharuan islam di indonesiaIg Fandy Jayanto
 
261048 250735 makalah uts pancasila 2 kel 6
261048 250735 makalah uts pancasila 2  kel 6261048 250735 makalah uts pancasila 2  kel 6
261048 250735 makalah uts pancasila 2 kel 6adminpancasilamanaje1
 
Isu isu seputar radikalisme (makalah)
Isu isu seputar radikalisme (makalah)Isu isu seputar radikalisme (makalah)
Isu isu seputar radikalisme (makalah)Erta Erta
 
Konsep pembaharuan pendidikan
Konsep pembaharuan pendidikanKonsep pembaharuan pendidikan
Konsep pembaharuan pendidikanNizar Syamsi
 
Konsep pendidikan syed nuqaib al attas
Konsep pendidikan syed nuqaib al attasKonsep pendidikan syed nuqaib al attas
Konsep pendidikan syed nuqaib al attasBun Faris
 
pemikiran asing, islam liberal dan sekularisme
pemikiran asing, islam liberal dan sekularismepemikiran asing, islam liberal dan sekularisme
pemikiran asing, islam liberal dan sekularismeSalam Salleh
 
Perkembangan Pemikiran Islam
Perkembangan Pemikiran IslamPerkembangan Pemikiran Islam
Perkembangan Pemikiran Islamhusni240995
 
Filsafat Kemuhammadiyahan
Filsafat KemuhammadiyahanFilsafat Kemuhammadiyahan
Filsafat KemuhammadiyahanKasmadi Rais
 
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negara
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negaraSekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negara
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negaraSiti Nur Ain
 
Perkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aik
Perkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aikPerkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aik
Perkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aikplesdis
 
"Muslim Progresif" Omid Safi dan Isu-Isu Islam Kontemporer
"Muslim Progresif" Omid Safi dan Isu-Isu Islam Kontemporer"Muslim Progresif" Omid Safi dan Isu-Isu Islam Kontemporer
"Muslim Progresif" Omid Safi dan Isu-Isu Islam KontemporerAli Murfi
 

What's hot (20)

Gerakan Pembaharuan Islam
Gerakan Pembaharuan IslamGerakan Pembaharuan Islam
Gerakan Pembaharuan Islam
 
00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)
00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)
00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)
 
Tokoh Modernisasi Islam
Tokoh Modernisasi IslamTokoh Modernisasi Islam
Tokoh Modernisasi Islam
 
Sekularisme aliran pemikiran barat
Sekularisme aliran pemikiran baratSekularisme aliran pemikiran barat
Sekularisme aliran pemikiran barat
 
Pemikiran Islam Dalam Pendidikan
Pemikiran Islam Dalam PendidikanPemikiran Islam Dalam Pendidikan
Pemikiran Islam Dalam Pendidikan
 
Pemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaPemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesia
 
Gerakan pembaharuan islam di indonesia
Gerakan pembaharuan  islam di indonesiaGerakan pembaharuan  islam di indonesia
Gerakan pembaharuan islam di indonesia
 
261048 250735 makalah uts pancasila 2 kel 6
261048 250735 makalah uts pancasila 2  kel 6261048 250735 makalah uts pancasila 2  kel 6
261048 250735 makalah uts pancasila 2 kel 6
 
Isu isu seputar radikalisme (makalah)
Isu isu seputar radikalisme (makalah)Isu isu seputar radikalisme (makalah)
Isu isu seputar radikalisme (makalah)
 
Konsep pembaharuan pendidikan
Konsep pembaharuan pendidikanKonsep pembaharuan pendidikan
Konsep pembaharuan pendidikan
 
Konsep pendidikan syed nuqaib al attas
Konsep pendidikan syed nuqaib al attasKonsep pendidikan syed nuqaib al attas
Konsep pendidikan syed nuqaib al attas
 
pemikiran asing, islam liberal dan sekularisme
pemikiran asing, islam liberal dan sekularismepemikiran asing, islam liberal dan sekularisme
pemikiran asing, islam liberal dan sekularisme
 
Perkembangan Pemikiran Islam
Perkembangan Pemikiran IslamPerkembangan Pemikiran Islam
Perkembangan Pemikiran Islam
 
Filsafat Kemuhammadiyahan
Filsafat KemuhammadiyahanFilsafat Kemuhammadiyahan
Filsafat Kemuhammadiyahan
 
Modenisme
ModenismeModenisme
Modenisme
 
Makalah pmdi
Makalah pmdiMakalah pmdi
Makalah pmdi
 
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negara
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negaraSekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negara
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negara
 
Metodologi studiislam2010
Metodologi studiislam2010Metodologi studiislam2010
Metodologi studiislam2010
 
Perkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aik
Perkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aikPerkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aik
Perkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aik
 
"Muslim Progresif" Omid Safi dan Isu-Isu Islam Kontemporer
"Muslim Progresif" Omid Safi dan Isu-Isu Islam Kontemporer"Muslim Progresif" Omid Safi dan Isu-Isu Islam Kontemporer
"Muslim Progresif" Omid Safi dan Isu-Isu Islam Kontemporer
 

Viewers also liked

An introduction to eft
An introduction to eftAn introduction to eft
An introduction to eftiwhealth
 
EFT Level I Practioner Training
EFT Level I Practioner TrainingEFT Level I Practioner Training
EFT Level I Practioner TrainingGene Nelson
 
Saya akan membahas tentang selingkuh
Saya akan membahas tentang selingkuhSaya akan membahas tentang selingkuh
Saya akan membahas tentang selingkuhxsan22
 
Avaliação diagnóstica arte 6 e 7 anos 2013
Avaliação diagnóstica arte 6 e 7 anos 2013Avaliação diagnóstica arte 6 e 7 anos 2013
Avaliação diagnóstica arte 6 e 7 anos 2013Fabiola Oliveira
 

Viewers also liked (8)

Eft basics
Eft basicsEft basics
Eft basics
 
Sukses ujian
Sukses ujian Sukses ujian
Sukses ujian
 
An introduction to eft
An introduction to eftAn introduction to eft
An introduction to eft
 
Trapi EFT
Trapi EFTTrapi EFT
Trapi EFT
 
EFT Level I Practioner Training
EFT Level I Practioner TrainingEFT Level I Practioner Training
EFT Level I Practioner Training
 
Saya akan membahas tentang selingkuh
Saya akan membahas tentang selingkuhSaya akan membahas tentang selingkuh
Saya akan membahas tentang selingkuh
 
Avaliação diagnóstica arte 6 e 7 anos 2013
Avaliação diagnóstica arte 6 e 7 anos 2013Avaliação diagnóstica arte 6 e 7 anos 2013
Avaliação diagnóstica arte 6 e 7 anos 2013
 
Simulado 6º ano arte
Simulado 6º ano arteSimulado 6º ano arte
Simulado 6º ano arte
 

Similar to Jil&syi'ah

Isu isu islam kontemporer
Isu   isu islam kontemporerIsu   isu islam kontemporer
Isu isu islam kontemporerilmalaja
 
Perkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyah
Perkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyahPerkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyah
Perkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyahMuhsin Hariyanto
 
Jamaah jamaah islam
Jamaah jamaah islamJamaah jamaah islam
Jamaah jamaah islamHadzaa Choir
 
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdfMAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdfDMI
 
Akmal sjafril (perkembangan aktual islam liberal)
Akmal sjafril (perkembangan aktual islam liberal)Akmal sjafril (perkembangan aktual islam liberal)
Akmal sjafril (perkembangan aktual islam liberal)Edi Awaludin
 
b-m-rachman-islam-dan-liberalisme.pdf
b-m-rachman-islam-dan-liberalisme.pdfb-m-rachman-islam-dan-liberalisme.pdf
b-m-rachman-islam-dan-liberalisme.pdfTriomediaCenter
 
seminar nasional stai-is 2014
seminar nasional stai-is 2014seminar nasional stai-is 2014
seminar nasional stai-is 2014Marhamah Saleh
 
Materi Wawasan Keislaman Menurut Muhammadiyah.ppt
Materi Wawasan Keislaman Menurut Muhammadiyah.pptMateri Wawasan Keislaman Menurut Muhammadiyah.ppt
Materi Wawasan Keislaman Menurut Muhammadiyah.pptRIZKYFATHANAZKIA
 
Resensi stud islam
Resensi stud islamResensi stud islam
Resensi stud islamNurul Hikmah
 
Fundamentallll
FundamentallllFundamentallll
FundamentallllFaw Zie
 
4. aliran dan dilog peradaban
4. aliran dan dilog peradaban4. aliran dan dilog peradaban
4. aliran dan dilog peradabanAbdul Aziz
 
4. aliran dan dilog peradaban
4. aliran dan dilog peradaban4. aliran dan dilog peradaban
4. aliran dan dilog peradabanAbdul Aziz
 
Pemikiran Liberal Islam Indonesia
Pemikiran Liberal Islam IndonesiaPemikiran Liberal Islam Indonesia
Pemikiran Liberal Islam IndonesiaSyamsuddin Arif
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1bahruel
 

Similar to Jil&syi'ah (20)

Isu isu islam kontemporer
Isu   isu islam kontemporerIsu   isu islam kontemporer
Isu isu islam kontemporer
 
Perkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyah
Perkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyahPerkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyah
Perkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyah
 
Jamaah jamaah islam
Jamaah jamaah islamJamaah jamaah islam
Jamaah jamaah islam
 
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdfMAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
 
Akmal sjafril (perkembangan aktual islam liberal)
Akmal sjafril (perkembangan aktual islam liberal)Akmal sjafril (perkembangan aktual islam liberal)
Akmal sjafril (perkembangan aktual islam liberal)
 
b-m-rachman-islam-dan-liberalisme.pdf
b-m-rachman-islam-dan-liberalisme.pdfb-m-rachman-islam-dan-liberalisme.pdf
b-m-rachman-islam-dan-liberalisme.pdf
 
seminar nasional stai-is 2014
seminar nasional stai-is 2014seminar nasional stai-is 2014
seminar nasional stai-is 2014
 
makalah agama kelompok 5.docx
makalah agama kelompok 5.docxmakalah agama kelompok 5.docx
makalah agama kelompok 5.docx
 
Liberalisme
LiberalismeLiberalisme
Liberalisme
 
Materi Wawasan Keislaman Menurut Muhammadiyah.ppt
Materi Wawasan Keislaman Menurut Muhammadiyah.pptMateri Wawasan Keislaman Menurut Muhammadiyah.ppt
Materi Wawasan Keislaman Menurut Muhammadiyah.ppt
 
Resensi stud islam
Resensi stud islamResensi stud islam
Resensi stud islam
 
Fundamentallll
FundamentallllFundamentallll
Fundamentallll
 
4. aliran dan dilog peradaban
4. aliran dan dilog peradaban4. aliran dan dilog peradaban
4. aliran dan dilog peradaban
 
4. aliran dan dilog peradaban
4. aliran dan dilog peradaban4. aliran dan dilog peradaban
4. aliran dan dilog peradaban
 
Pemikiran Liberal Islam Indonesia
Pemikiran Liberal Islam IndonesiaPemikiran Liberal Islam Indonesia
Pemikiran Liberal Islam Indonesia
 
Kel 6
Kel 6Kel 6
Kel 6
 
4. bab
4. bab4. bab
4. bab
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Radikalisme Dalam Islam menurut Lovita Ivan HIdayatullah
Radikalisme Dalam Islam menurut Lovita Ivan HIdayatullahRadikalisme Dalam Islam menurut Lovita Ivan HIdayatullah
Radikalisme Dalam Islam menurut Lovita Ivan HIdayatullah
 
Islamisasi sains dan penolakan fazlur rahman
Islamisasi sains dan penolakan fazlur rahmanIslamisasi sains dan penolakan fazlur rahman
Islamisasi sains dan penolakan fazlur rahman
 

More from Lola Nurhidayaty

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM MASA NABI MUHAMMAD SAW
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM MASA NABI MUHAMMAD SAWSEJARAH PENDIDIKAN ISLAM MASA NABI MUHAMMAD SAW
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM MASA NABI MUHAMMAD SAWLola Nurhidayaty
 
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYA
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYAJENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYA
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYALola Nurhidayaty
 
PPMDI pemikiran usmani muda, turki muda, dan mustafa kemal
PPMDI   pemikiran usmani muda, turki muda, dan mustafa kemalPPMDI   pemikiran usmani muda, turki muda, dan mustafa kemal
PPMDI pemikiran usmani muda, turki muda, dan mustafa kemalLola Nurhidayaty
 
Kelompok 8: Tugas-tugas Etika Interaksi Pendidik & Peserta Didik dalam Pembel...
Kelompok 8: Tugas-tugas Etika Interaksi Pendidik & Peserta Didik dalam Pembel...Kelompok 8: Tugas-tugas Etika Interaksi Pendidik & Peserta Didik dalam Pembel...
Kelompok 8: Tugas-tugas Etika Interaksi Pendidik & Peserta Didik dalam Pembel...Lola Nurhidayaty
 
Hadits - كبائر الذنوب (Dosa-Dosa Besar)
Hadits - كبائر الذنوب (Dosa-Dosa Besar)Hadits - كبائر الذنوب (Dosa-Dosa Besar)
Hadits - كبائر الذنوب (Dosa-Dosa Besar)Lola Nurhidayaty
 
الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)
الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)
الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)Lola Nurhidayaty
 
Teori Behavioristik & Humanistik
Teori Behavioristik & HumanistikTeori Behavioristik & Humanistik
Teori Behavioristik & HumanistikLola Nurhidayaty
 

More from Lola Nurhidayaty (9)

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM MASA NABI MUHAMMAD SAW
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM MASA NABI MUHAMMAD SAWSEJARAH PENDIDIKAN ISLAM MASA NABI MUHAMMAD SAW
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM MASA NABI MUHAMMAD SAW
 
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYA
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYAJENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYA
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYA
 
Haji dan Umroh
Haji dan Umroh   Haji dan Umroh
Haji dan Umroh
 
PPMDI pemikiran usmani muda, turki muda, dan mustafa kemal
PPMDI   pemikiran usmani muda, turki muda, dan mustafa kemalPPMDI   pemikiran usmani muda, turki muda, dan mustafa kemal
PPMDI pemikiran usmani muda, turki muda, dan mustafa kemal
 
Kelompok 8: Tugas-tugas Etika Interaksi Pendidik & Peserta Didik dalam Pembel...
Kelompok 8: Tugas-tugas Etika Interaksi Pendidik & Peserta Didik dalam Pembel...Kelompok 8: Tugas-tugas Etika Interaksi Pendidik & Peserta Didik dalam Pembel...
Kelompok 8: Tugas-tugas Etika Interaksi Pendidik & Peserta Didik dalam Pembel...
 
Hadits - كبائر الذنوب (Dosa-Dosa Besar)
Hadits - كبائر الذنوب (Dosa-Dosa Besar)Hadits - كبائر الذنوب (Dosa-Dosa Besar)
Hadits - كبائر الذنوب (Dosa-Dosa Besar)
 
الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)
الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)
الإخلاص (Tafsir Surat Al-Ikhlas)
 
Teori Behavioristik & Humanistik
Teori Behavioristik & HumanistikTeori Behavioristik & Humanistik
Teori Behavioristik & Humanistik
 
Tika's show
Tika's showTika's show
Tika's show
 

Jil&syi'ah

  • 1. Lola Nurhidayaty Sayyidah Muflihah Lala Yunita Ahmad Ray Fuad Zeins
  • 4. Misi JIL Pertama, mengembangkan penafsiran Islam yang liberal sesuai dengan prinsip-prinsip yang mereka anut, serta menyebarkannya kepada khalayak luas. Kedua, mengusahakan ruang dialog terbuka yang bebas dari tekanan konservatisme. Mereka yakin, terbukanya ruang dialog akan memekarkan pemikiran dan gerakan Islam yang sehat. Ketiga, mengupayakan terciptanya struktur sosial dan politik yang adil dan manusiawi.
  • 5. Landasan JIL 1. Membuka pintu ijtihad pada semua dimensi Islam 2. Mengutamakan semangat religio etik, bukan makna literal teks 3. Mempercayai kebenaran yang relatif, terbuka dan plural 4. Memihak pada yang minoritas dan tertindas 5. Meyakini kebebasan beragama
  • 6. Ciri-Ciri JIL 1. Kritis terhadap budaya keagamaan di Indonesia yang cenderung sarat kepentingan, tunduk pada etos konsumerisme, menopang tatanan yang ada, atau malahan mengambil keuntungan darinya. Kesadaran kritis diperlukan dalam rangka membebaskan Tuhan dan agamaNya dari lanskap pertarungan kekuasaan politik dan ekonomi yang menjinakkan dan menundukkan Tuhan, agama, dan umat kepada kehendak pemegang dan yang ingin menjadi pemegang kekuasaan. 3. Menciptakan; kemampuan mengidentifikasi masalah, isu, dan keprihatinan yang melanda kelangsungan hidup umat manusia dan terlibat aktif menemukan jawaban terhadapnya. Kemudian, jawaban tersebut diterapkan dengan kreatif untuk mencapai hasil seoptimal mungkin tetapi tetap diperlukan sebagai sesuatu yang tentatif. Hasil itu dianggap tentatif karena dapat diujikan dan ditinjau kembali sehingga, dengan demikian, menjadi awal siklus penciptaan selanjutnya. 2. Memberi dan mendatangkan energi; membebaskan Tuhan dari tradisi keagamaan yang statis dan terkooptasi diperlukan supaya Tuhan dan agama-Nya dapat kembali menjadi sumber energi yang memungkinkan umat bergerak maju menuju zaman dan situasi yang lebih baik. Kalau hanya menyalahkan dan mengkritik realitas sosial-keagamaan yan ada, berarti Islam liberal telah mandul, tak kuasa membuahkan harapan dan arah baru menuju masa depan yang ditandai dengan tatanan sosial yang egaliter dan 4. Menyembuhkan kekuatan spiritual yang bersumber dari komitmen dan kegairahan terhadap risalah dan nubuat agama. Kekuatan spiritual ini mengarahkan Islam liberal kepada pihak dan golongan yang lain dari mereka. Sudah tentu, kesadaran menyembuhkan ini tidak selaras dengan rasa benci dan bermusuhan di kalangan berbagai kelompok masyarakat yang berbeda agama, kelas sosial, dan latar belakang lainnya. Kesadaran inilah yang menempatkan Islam liberal pada tempat publik yang sama dengan siapa pun, yang
  • 7.
  • 8. India, muncul Sir Sayyid Ahmad Khan (lahir 1817) yang membujuk kaum muslimin agar mengambil kebijakan bekerja sama dengan penjajah Inggris. Pada tahun 1877 ia membuka suatu kolese yang kemudian menjadi Universitas Aligarh (1920). Sementara Amir Ali (1879-1928) melalui buku The Spirit of Islam berusaha mewujudkan seluruh nilai liberal yang dipuja di Inggris pada masa Ratu Victoria. Amir Ali memandang bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah Pelopor Agung Rasionalisme.
  • 9. Mesir, muncul M. Abduh (1849-1905) yang banyak mengadopsi pemikiran Mu’tazilah dan berusaha menafsirkan Islam dengan cara yang bebas dari pengaruh salaf. Lalu muncul Qasim Amin (1865-1908) kaki tangan Eropa dan pelopor emansipasi wanita, penulis buku Tahrir alMar’ah. Lalu muncul Ali Abd. Raziq (1888-1966) yang mendobrak sistem khilafah, menurutnya Islam tidak memiliki dimensi politik karena Muhammad hanya pemimpin agama. Lalu diteruskan oleh Muhammad Khalafullah (19261997) yang mengatakan bahwa yang dikehendaki oleh alQur’an hanyalah sistem demokrasi, bukan yang lain.
  • 10. Al-Jazair, muncul Muhammad Arkoun (lahir 1928) yang menetap di Perancis, ia menggagas tafsir al-Qur’an model baru yang didasarkan pada berbagai disiplin Barat seperti dalam lapangan semiotika (ilmu tentang fenomena tanda), antropologi, filsafat dan linguistik. Intinya ia ingin menelaah Islam berdasarkan ilmu-ilmu pengetahuan Barat modern. Dan ingin mempersatukan keanekaragaman pemikiran Islam dengan keanekaragaman pemikiran di luar Islam.
  • 11. Pakistan, muncul Fazlur Rahman (lahir 1919) yang menetap di Amerika dan menjadi guru besar di Universitas Chicago. Ia menggagas tafsir konstekstual, satu-satunya model tafsir yang adil dan terbaik menurutnya. Ia mengatakan al-Qur’an itu mengandung dua aspek: legal spesifik dan ideal moral, yang dituju oleh al-Qur’an adalah ideal moralnya karena itu ia yang lebih pantas untuk diterapkan.
  • 12. Indonesia, muncul Nurcholis Madjid (murid dari Fazlur Rahman di Chicago) yang memelopori gerakan firqah liberal bersama dengan Djohan Efendi, Ahmad Wahid dan Abdurrahman Wachid. Nurcholis Madjid telah memulai gagasan pembaruannya sejak tahun l970-an. Pada saat itu ia telah menyuarakan pluralisme agama dengan menyatakan: “Rasanya toleransi agama hanya akan tumbuh diatas dasar paham kenisbian (relativisme) bentuk-bentuk formal agama ini dan pengakuan bersama akan kemutlakan suatu nilai yang universal, yang mengarah kepada setiap manusia, yang kiranya merupakan inti setiap agama.” Lalu sekarang muncul apa yang disebut JIL (Jaringan Islam Liberal) yang menghasung ideide Nurcholis Madjid dan para pemikir-pemikir lain yang cocok dengan pikirannya.
  • 13. Agenda & Gagasan JIL Luthfi Asy-Syaukani Pertama : Agenda politik. Menurutnya urusan negara adalah murni urusan dunia, sistem kerajaan dan parlementer (demokrasi) sama saja. Kedua : Mengangkat kehidupan antara agama. Menurutnya perlu pencarian teologi pluralisme mengingat semakin majemuknya kehidupan bermasyarakat di negeri-negeri Islam. Ketiga : Emansipasi wanita. Keempat: Kebebasan berpendapat (secara mutlak). Gagasan Islam Liberal di Indonesia oleh Greg Bertan 1. 2. 3. 4. Pentingnya kontekstualisasi ijtihad Komitmen terhadap rasionalitas dan pembaruan Penerimaan terhadap pluralisme sosial dan pluralisme agamaagama Permisahan agama dari partai politik dan adanya posisi nonsektarian negara
  • 14. Yang dimaksud dengan inkubator Ciputat ini adalah IAIN Syarif Hidayatullah yang kini menjadi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Embrio pemikirpemikir liberal Ciputat identik dengan HMI (KAHMI) yang dimotori oleh Nurkholish Madjid era 70-an, terus berlanjut ke era 80-an, setelah bergelar Doktor dari Chicago bersama inkubator Paramadina yang didirikannya tahun 1986, selain di program Pasca Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah ini. Embrio-embrio yang lain pada era 80-an hingga 90-an bergabung dalam wadah diskusi yang bernama FORMACI (Forum Mahasiswa Ciputat). Tokoh-tokoh FORMACI antara lain: Budi Munawar Rachman, Saiful Muzani, Ihsan Ali Fauzi, Ahmad Sahal, Fachri Ali, dan sebagainya. Sementara yang menjadi grand master dari pemuda-pemuda yang liberal ini adalah Rektor IAIN sendiri yaitu Prof. Harun Nasution, Mu’tazilah-nya Indonesia, kader terkemuka Mc. Gill University, Canada. Dan yang menjadi Founding Fathers-nya adalah Prof. Munawir Sadjzali, mantan Menteri Agama RI era Soeharto, yang berperan dalam melakukan pertukaran dosen dan pengiriman Mahasiswa/Dosen IAIN ke negara-negara Barat, khususnya ke Mc. Gill University di Canada. Pada masanya saja (1983-1993) lebih dari 200 dosen belajar Islam ke Barat. Selanjutnya pada tahun-tahun 90-an, doktor-doktor baru pulang dari Amerika, Eropa dan sedikit dari Timur Tengah seperti Azumardi Azra (mantan Rektor UIN), Komaruddin Hidayat (Yayasan Paramadina/rektor UIN), Kautsar Azhari Noer (Paramadina), Bachtiar Effendy (PP Muhammadiyah), Sa’id Aqil alMunawwar (Menag), Said Aqiel Siradj (PBNU), dll. Orang-orang baru ini semakin menguatkan barisan Ciputat.
  • 15. Tepatnya inkubator ini terletak di desa Sapen di komplek IAIN SUKA (Sunan Kalijaga) dengan Rektornya Prof. Mukhti Ali yang pernah menjadi Menteri Agama. Mukhti Ali merupakan seorang tokoh pendiri gerakan antar agama di Indonesia, dengan mendirikan jurusan perbandingan agama dalam Fakultas Ushuluddin IAIN. Mukhti Ali juga memiliki kelompok diskusi yang dikenal dengan Limited Groups Discussion, yang beranggotakan: Djohan Effendy, Masdar F. Mas’udi, Ahmad Wahib, M. Dawam Raharjo, M. Amien Rais, Kuntowijoyo, Syafi’i Ma’arif, dll. Kemudian alumni-alumni tersebut aktif di LSM-LSM di Jakarta, Masdar di LP3M dan kini menggantikan posisi Hasyim Muzadi di PBNU, Dawam pernah di LP3ES, LESFI dan pernah menjadi Rektor UNISMA Bekasi, sementara Djohan pernah di Litbang Depag, penah menjadi Mensesneg era Gus Dur dan sekarang menjadi Ketua di Indonesian Conference Religion and Peace (ICRP) (Dia anggota aliran sesat Ahmadiyyah), sementara Syafi’i kini menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyyah dan Pendiri Ma’arif Institute yang menjadi inkubator bagi virus JIMM (Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyyah). Sejak 2002 inkubator Sapen dipimpin oleh Prof. Amin Abdullah (Ketua Majlis Tarjih PP Muhammadiyyah) dan didukung oleh Abdul Munir Mulkhan (Ketua Program Studi Agama dan Filsafat PPs IAIN, Sosiolog), Musa Asy’arie (Derektur PPs IAIN SUKA), dll.
  • 17. MAKNA Syi’ah Arti “Syî’ah” secara etimologi adalah cinta, penolong, pengikut dan arti lain yang sepadan, yaitu kata yang berarti memalingkan pikiran seseorang pada faham tertentu. Sama dengan arti kata “Hizb” sekarang yang berarti kelompok/golongan/sekte. Dalam kitab Mufradat Al-Qur’an, kata syî’ah terdapat pada suku kata “Syaya’a” yang berarti penolong dan pendukung, seperti dikatakan “Syaya’a al-Khabar” artinya berita telah tersebar luas. Kata “Syî’ah” berarti orang yang mendapat dukungan orang lain. Dapat dikatakan “Syî’ah, Syî’a, Asya,” antara lain firman Allah: “Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongan Nuh.” “…Yang seorang dari golongan Bani Israil dan seorang lagi dari musuhnya (Kaum Fir’aun).” Ibn Mandzur mendefinisikan Syi’ah sebagai sekelompok orang yang menyepakati sesuatu dan sama-sama meyakini keyakinan-keyakinan tertentu. Syi’ah, menurut ahli bahasa az-Zajaj, adalah pengikut dan pendukung setia seseorang. Al-Azhari mendefinisikan Syi’ah sebagai orang-orang yang mengikuti Ahlulbait Nabi Saw. Sebutan Syiah menjadi label para pengikut Ali and Ahlul Baitnya. sehingga “bila seseorang disebut Syiah, itu berarti dia adalah satu dari mereka, yaitu seorang penganut madzhab Syiah. Sebutan Syiah ini berasal dari musyaiyah, yang artinya kesetiaan. Dalam kamus Mujam al-Wasit, Syiah didiefinisikan seabgai sebuah madzhab, sebuah kelompok, para pendukung atau pengikut yang dikenal sebagai Syiah-nya seseorang, para pengikutnya.
  • 18. Imamah dan khilafah adalah asas terpenting bagi golongan Syi’ah dan dianggap sebagai pembeda antara Syi’ah dan golongan lainnya. Ada empat hal pokok yang berkaitan erat dengan masalah imamah dan khilafah, yaitu: 1. at-ta’yîn wa at-tanshîsh (penentuan dan penunjukkan), 2. ‘ishmah (keterjagaan dari perbuatan dosa), 3. al-mahdiyyah wa ar-raj’iyyah (kebangkitan dan kebebasan dari api neraka), 4. at-ta’qiyah (menyembunyikan kesyi’ahan seseorang).
  • 19. Formasi Syi’ah Menurut Hasyim al-Musawi, Ali diakui sebagai orang yang paling memenuhi syarat untuk menjadi penerus kepemimpinan Nabi Saw. oleh orang-orang yang hadir dalam pertemuan Saqifah dan juga oleh orang-orang yang tidak ikut dalam pertemuan itu. Ketika sahabat-sahbat dari kalangan Anshar dan Muhajirin yang hadir di rumah Nabi Saw. mendengar hasil pertemuan Saqifah, mereka pun keluar meninggalkan rumah Nabi Saw. Kepada mereka al-Fadhil bin al-Abbas mengatakan: Kaum Quraisy (sukunya Nabi Saw.) tidak mungkin mendpatkan kekhalifahan dengan cara-cara curang. Kekhalifahan adalah hak ekslusif kami, dan orang kami (yaitu Ali bin Abi Thalib) lebih berhak untuk menjadi khalifah dibadnding orang Quraisy manapun. Begitulah kelaharian kelompok Syi’ah yang mendukung Ali, sementara tuntutan akan kepemimpinan Ali dilontarkan untuk kali pertama pada hari wafatnya Nabi Saw. Peristiwa ini juga mengisyararatkan kelahiran Syi’ah doktrinal dan politis sebagai sebuah kelompok. Sejarah meriwayatkan bahwa Abu Bakar-lah yang disetujui oleh masyarakat Islam di waktu itu menjadi pengganti atau Khalifah Nabi dalam mengepalai Negara mereka. Kemudian Abu Bakar digantikan oleh Umar ibn al-Khaththab dan Umar oleh Utsman ibn Affan. Menurut Hasyim al-Musawi, bila gerakan dan keyakinan Syi’ah pada tahap itu dikaji dengan saksama, maka terlihat Syi’ah memajukan dua keyakinan prinsipil.” 1. Keyakinan bahwa Ali memiliki hak tak terpungkiri untuk menjadi khalifah dan pemimpin, dan bahwa setiap orang berkewajiban berbaiat kepadanya. 2. Keyakinan bahwa penerapan perintah Al-Qur’an dan Sunnah Nabi adalah sebuah keharusan. Dua prinsip ini membentuk fondasi keyakinan dan ajaran Syi’ah di sepanjang sejarah.
  • 20. Para Imam Syi’ah Imam Ali ra 2. Imam Hasan as 3. Imam Husain as 4. Imam Ali bin Husain 5. Imam Muhammad Baqir as 6. Imam Ja’far ash-Shadiq as 7. Imam Musa al-Kazim as 8. Imam Ali bin Musa ar-Ridha as 9. Imam Muhammad at-Taqi al-Jawad as 10. Imam Ali an-Naqi al-Hadi as 11. Imam Hasan al-Askari 12. Imam Mahdi 1.
  • 21. Teologi Syi’ah Lima prinsip agama atau suhuluddin sebagaimana dinyatakan oleh Islam Syi’ah Imamiah mencakup: 1. Tauhid, yakni kepercayaan kepada Keesaan Ilahi. 2. Nubuwat, yakni kenabian; Ma’ad, yakni kehidupan akhirat. 3. Imamah atau keimaman, yakni percaya adanya Imamimam sebagai pengganti nabi; 4. Adil atau keadilan Ilahi.
  • 22. Fiqih Syi’ah Fiqih Syi’ah sebenarnya berpedoman pada Al-Qur’an dan hadits, serta memiliki orientasi yang mirip dengan fiqih Sunni. Adanya prasangka buruk terhadap golongan lain sangat memengaruhi pemikiran fiqih Syi’ah. Ada beberapa aspek yang membedakan antara fiqih Syi’ah dan fiqih Sunni, yaitu pertama, Syi’ah menolak keras ushûl dan furû’ Sunni yang bertentangan dengan pemikiran-pemikiran mereka. Untuk itu, mereka menetapkan ushûl dan furûr’ sendiri yang sesuai dengan akidah Syi’ah, dan tidak mau menggunakan ijma’ (consensus ulama) dan qiyâs (analogi) yang lazim digunakan dalam fiqih Sunni. Menurut mereka, penggunaan ijma’ berarti mengharuskan Syi’ah mengakui pendapat para sahabat dan para tabi’in yang bukan dari kalangan Syi’ah. Sedangkan penggunaan qiyâs tabi’in yang bukan dari kalangan Syi’ah. Sedangkan penggunaan qiyâs dianggap bertentangan dengan dasar pemikiran Syi’ah yang menegaskan bahwa agama tidak bersumber dari akal, tetapi berasal dari ajaran Allah, rasul-Nya, dan para imam yang ma’shûm. Kedua, mereka hanya mau mengakui hadits atau pendapat yang berasal dari para imam Syi’ah, ulama Syi’ah, dan periwayat Syi’ah. Dalam menafsirkan Al-Qur’an diharuskan dengan penafsiran yang sesuai dengan prinsip-prinsip akidah Syi’ah. Sikap seperti ini jelas mempersempit keluwesan dan keluasan syariat Islam. Dua dasar fiqih Syi’ah di atas menyebabkan fiqih Syi’ah berbeda dengan fiqih Sunni dalam beberapa masalah penting. Perbedaan itu antara lain: a). Mereka memperbolehkan nikah mut’ah (kontrak). b). Mereka mengingkari pendapat tentang ‘aul dalam pembagian hukum waris, karena ide tersebut dicetuskan oleh Umar.