Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan praktik keperawatan medikal bedah serta peran perawat dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Secara khusus, dibahas mengenai pengenalan konsep keperawatan medikal bedah, peran perawat, manajemen keperawatan pada dewasa, isu-isu etika, tren dan isu terkini, serta kontribusi perawat dalam pencapaian target kesehatan SDGs.
2. • Learning outcome:
Setelah pembelajaran ini mahasiswa dapat:
– Mengenal Konsep Keperawatan Medikal Bedah
– Menjelaskan peran perawat Medikal Bedah
– Menguraikan manajemen keperawatan pada usia
dewasa
– Menjelaskan issu etis Keperawatan Medikal Bedah
– Menguraikan trend dan issu Keperawatan Medikal
Bedah
– Menjelaskan peran perawat medikal bedah dalam
pencapaian SDGs
3. • Kerawatan medikal bedah atau disebut perawatan dewasa
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah
penyakit pada individu usia 18 tahun - >100 tahun.
• Perawat medikal bedah harus memiliki pengetahuan dasar
dalam memenuhi kebutuhan pasien pada berbagai setting
perawatan.
• Perkembangan tekhnologi yang begitu pesat, peningkatan
pengetahuan yang massif dan perubahan dalam system
pelayanan kesehatan menuntut perawat medikal bedah
untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis untuk
melakukan perawatan kesehatan yang kompleks dan
holistik.
4. KONSEP KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Perawat memenuhi kebutuhan pasien menggunakan
pendekatan asuhan keperawatan.
• Memperoleh kenyamanan
• Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan,
• Melakukan upaya preventif
• Mendeteksi dan mengatasi kondisi berkaitan dengan penyakit
• Mengupayakan pemulihan hingga mencapai kapasitas
produktif tertinggi
• Membantu pasien menghadapi kematian secara bermartabat.
5. • Menggunakan langkah-langkah ilmiah pengkajian,
perencanaan, implementasi dan evaluasi
• Memperhatikan aspek bio-psiko-sosial pasien dalam merespon
gangguan fisiologis sebagai akibat penyakit, trauma dan
kecacatan
• Memerlukan pemahaman akan patofisiologis atau mekanisme
terjadinya gangguan dan manifestasi klinis yang mendasari
dalam intervensi keperawatan
Praktek keperawatan medikal bedah
7. • Merupakan langkah pertama dan paling
penting dalam menyusun proses keperawatan
• Pengkajian keperawatan terdiri atas data
subyektif dan data obyektif dari diagnostik.
• Pengkajian individu terdiri atas riwayat
kesehatan (data subyektif) dan pemeriksaan
fisik (data obyektif).
Pengkajian Keperawatan
8. • Setelah data terkumpul, perlu melakukan
analisis kemudian mengidentifikasi masalah
atau respon terhadap proses kehidupan dan
status kesehatan.
• Jenis diagnosis keperawatan : aktual, promosi
kesehatan, risiko dan sindrom
Diagnosis Keperawatan
11. • Langkah pertama adalah
dan yang terukur.
• Selanjutnya
yang dibutuhkan untuk
memenuhi tujuan dan outcomes.
• Komunikasikan rencana keperawatan pada
pasien dan seluruh yang terlibat dalam
rencana keperawatan.
Perencanaan
12. • Rencana keperawatan dapat merujuk pada
Nursing Intervention Classification (NIC).
• Setiap NIC terdiri dari beberapa aktivitas
untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien
13. Contoh Nursing Outcomes Classification (NOC)
Status respirasi: Jalan napas paten (0410)
Definisi: saluran trakeobronkhial bersih dan terbuka dan untuk pertukaran udara
Penilaian status respirasi:
jalan napas paten
Sangat
terganggu 1
Terganggu
2
Cukup
terganggu 3
Agak
terganggu 4
Tidak
terganggu 5
Indikator:
041009 Mudah bernapas
1 2 3 4 5 NA
041004 frekuensi napas 1 2 3 4 5 NA
041005 irama napas 1 2 3 4 5 NA
Severe Substantial Moderate Mild None
041002 ansietas 1 2 3 4 5 NA
------ dst
14. Contoh Nursing Interventions Classification (NIC)
Airway Manajemen 3140
Definisi: memfasilitasi kepatenan jalan nafas
Kegiatan/Aktivitas:
Buka jalan nafas, gunakan tehnik chin lift atau jaw thrust
Posisikan pasien untuk ventilasi maksimal
Identifikasi kebutuhan klien, insersi aktual/potensial airway
Masukkan jalan nafas oral atau nasofaringeal sesuai kebutuhan
Berikan terapi fisik dada sesuai kebutuhan
Hilangkan sekresi dengan menganjurkan untuk batuk, atau lakukan suction….dst
15. • Implementasi (juga disebut intervensi) yaitu
melaksanakan rencana untuk mencapai
tujuan dan hasil.
• Ketika implementasi, perawat terus mengkaji
respon pasien dan memodifikasi rencana yang
dibutuhkan.
• Pastikan untuk mendokumentasikan
perawatan.
Implementasi
16. • Evaluasi dilakukan untuk menentukan efektifitas
rencana keperawatan.
• Lakukan pengkajian respon pasien berdasarkan
kriteria tujuan.
• Jika tujuan dan outcomes tidak tercapai, perlu
dipikirkan kembali rencana kerja melalui suatu
proses untuk mengembangkan rencana
perawatan yang lebih efektif
Evaluasi
17. Koordinator perawatan
• melakukan kolaborasi
dengan tim kesehatan lain
sebagai bagian dari
perencanaan perawatan
interdisiplin
Pemberi asuhan keperawatan
• melakukan perawatan fisik
menggunakan keterampilan
seperti memberikan
pengobatan dan melakukan
pengkajian yang komprehensif.
• intervensi psikososial dan
spiritual
• Aktivitas : kolaboratif
(interdependen) dan
independen
18. Perencana perawatan
berkelanjutan
• perawatan
berkelanjutan setelah
pasien keluar dari RS
dan home care
Edukator
• Pendidikan kesehatan
pada pasien merupakan
komponen utama
• Pendidikan kesehatan
sangat penting saat
perencanaan pulang dari
RS.
19. Advokat
• Perawat medikal bedah
bersama pasien dan keluarga
menginterpretasikan
informasi dari tim kesehatan
lain
Change agent
• merencanakan dan
mengimplementasikan suatu
system untuk merubah
perilaku kesehatan pasien
• perlu mengkaji perilaku
pasien dan keluarga untuk
mengidentifikasi kebutuhan
berubah
• Faktor yang paling penting
adalah mengkaji kesiapan
pasien untuk berubah.
20. • Pemberian asuhan keperawatan secara nyata telah
dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang terjadi
dalam sistem pelayanan keperawatan.
• Tujuan asuhan keperawatan tetap diarahkan untuk
menempatkan pasien pada kondisi yang baik agar
asuhan dapat berlangsung.
• Pelaksanaan asuhan keperawatan dilaksanakan
dalam berbagai metode pengorganisasian seperti
keperawatan tim, keperawatan primer dan
manajemen kasus.
21. • Trend keperawatan mengarah pada
mempersingkat lama perawatan dan
meningkatkan penggunaan layanan perawatan
kesehatan rawat jalan.
• Kebutuhan akan asuhan keperawatan di
lingkungan rumah dan komunitas juga akan
meningkat.
22. • Banyaknya jenis layanan keperawatan baik di
dalam maupun di luar rumah sakit
menyebabkan perawat medikal bedah
mempunyai banyak pilihan. Pilihan layanan
dapat di pelayanan medikal bedah akut, klinik,
rawat jalan, pusat pelayanan di sekitar
lingkungan, lembaga perawatan kesehatan
rumah, pelayanan keperawatan berkelompok
atau mandiri.
23. ISSU ETIS DALAM KEPERAWATAN
MEDIKAL BEDAH
• beritahukan tujuan pengkajian
• diskusi tim lain di tempat tertutup
Kerahasiaan
• Pertimbangkan dengan teliti risiko membatasi
otonomi
• Perlu dicoba strategi lain
Restrein
24. Isu Etis....
• Salah satu dilema etik dengan prinsip kejujuran yaitu
mengungkapkan diagnosis
• Beberapa strategi : memberikan informasi ttg prosedur dan
diagnosa keperawatan, mengkomunikasikan pada keluarga dan
dokter permintaan pasien akan informasi
Hubungan saling percaya
• Narkotik untuk menurunkan nyeri dapat
menyebabkan depresi pernapasan
Kematian dan sekarat
25. Pada kondisi dilema, tindakan dibenarkan
dengan prinsip efek ganda dengan kriteria :
Tindakan itu
sendiri baik
atau secara
moral netral.
Secara tulus
berniat
memberikan
efek yang baik
dan bukan
yang buruk.
Efek yang baik
diraih dengan
cara efek yang
buruk
Terdapat
keseimbangan
yang
proporsional
antara baik
dan buruk.
26. • Alasan penolakan:
• konflik nilai pribadi
• takut mengalami cedera.
Menolak Perawatan
27. TREND DAN ISSUE DALAM
KEPERAWATAN
TREND
• sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak
orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta
ISSUE
• sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak
namun belum jelas faktanya atau buktinya.
28. Berbagai Trend dan Issue:
Pengurangan lamanya dirawat (early
discharge): one day care
• Pasien keluar dari perawatan akut segera setelah kondisi stabil, namun
mungkin masih memerlukan perawatan khusus
Lama hari rawat yang singkat menyebabkan
pergeseran perawatan di rumah (home care)
• Keluarga diharapkan terlibat dalam perawatan setelah pulang
29. Trend & Issue...
Populasi lansia semakin meningkat
• Pengetahuan tentang confusi, jatuh dan inkontinensia, kompleksitas
terapi, readmision, dan outcome yang jelek. Perlu juga mengembangkan
model perawatan lansia
Peningkatan kepercayaan terhadap tekhnologi
(telenursing)
Kebutuhan akan pengetahuan keperawatan tahap lanjut
30. Trend & Issue...
Inovasi dalam perencanaan keperawatan melalui komputerisasi
Pengembangan profesional berkelanjutan untuk kebutuhan
kompetensi
Peningkatan distanced (online) learning
Peningkatan pengajaran praktik berdasarkan bukti
32. Goal 3 :
menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong
kesejahteraan bagi semua orang
di segala usia, yaitu pada 2030:
• Mengurangi AKI hingga di bawah 70 per 100.000 KH
• Mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan menurunkan
Angka Kematian Neonatal hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25
per 1.000 KH;
• Mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang
terabaikan, serta memerangi hepatitis, penyakit bersumber air dan penyakit
menular lainnya;
• Mengurangi 1/3 kematian prematur akibat penyakit tidak menular melalui
pencegahan dan perawatan, serta mendorong kesehatan dan kesejahteraan
mental;
• Memperkuat pencegahan dan perawatan penyalahgunaan zat, termasuk
penyalahgunaan narkotika dan alkohol yang membahayakan;
• Mengurangi setengah jumlah global kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu
lintas;
• Menjamin akses semesta kepada pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi;
• Mencapai universal health coverage, termasuk perlindungan risiko keuangan,
akses kepada pelayanan kesehatan dasar berkualitas dan akses kepada obat-
obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan berkualitas bagi semua orang;
• Mengurangi secara substansial kematian dan kesakitan akibat senyawa berbahaya
serta kontaminasi dan polusi udara, air, dan tanah.
33. Mengapa perawat harus peduli
dengan SDGs?
• Perawat termasuk profesi untuk meningkatkan kesehatan
individu dan masyarakat. Ini merupakan hal yang fundamental
dalam keperawatan. ICN mendefinisikan keperawawatan
"Nursing encompasses the promotion of health, prevention of
illness, and care of physically ill, mentally ill, and other
community settings. Within this broad spectrum of health
care, the phenomena of particular concern to nurses are
individual, family and group responses to actual or potential
health problems".
Perawat merawat yang lain
34. • Hal yang mendasari semua ini adalah keadilan sosial. Kita harus
belajar dan berkontribusi pada SDGs karena ini adalah hal yang
benar untuk dilakukan. Kita bisa mencegah kematian anak dan
ibu, kita bisa mengakhiri kemiskinan yang ekstrem, kita bisa
meningkatkan kualitas hidup, kita bisa memastikan anak-anak
bersekolah, kita bisa mencegah kekerasan dan penindasan, kita
bisa memiliki keadilan. SDGs memberikan kesempatan untuk
menerapkan pengetahuan yang kita miliki sebagai perawat untuk
menciptakan kesehatan dunia yang lebih baik
Hal yang benar untuk dilakukan
35. • Di MDGs, dunia melihat peningkatan yang luar biasa dalam
meningkatkan harapan hidup, mengurangi angka kematian anak,
membuat lebih banyak anak masuk sekolah, mengurangi kemiskinan
dan meningkatkan akses terhadap air bersih dan sanitasi yang aman.
Target yang ditetapkan di SDGs juga memungkinkan perubahan
kearah yang lebih baik.
Perubahan itu mungkin
• SDGs tidak hanya berhubungan dengan orang-orang di negara
berpenghasilan rendah. Mereka mempengaruhi kita semua. Realisasi
target ini akan memperbaiki kehidupan masyarakat kita, keluarga
kita, dan bahkan kesehatan kita sendiri.
Ini adalah kesehatan kita
36. REFERENSI :
• Dochterman, J. M., & Bulechek, G. M. (2004). Nursing Interventions Classification (NIC). 4th
edition. St. Louis, Missouri: Mosby Elsevier.
• Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Murr, A. C. (2010). Nursing care plans: guidelines for
individualizing client care across the life span. 8th edition. Philadelphia: F. A. Davis Company.
• Ermalena. (2017). Indikator Kesehatan SDGs di Indonesia. Disampaikan dalam diskusi panel
“PengendalianTembakau dan Tujuan Pembangunan Indonesia” the 4th ICTOH, Balai Kartini, 15
Mei 2017
• Herdman, T. H. (2012). NANDA international nursing diagnoses: definitions & classification,
2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell
• International Council of Nurse. (2017). Nurse’s role in achieving the sustainable development
goals. Geneva, Switzerland : International Council of Nurse.
• Ignatavicius, D. D., & Workman, M. L., (2006). Medical-surgical nursing critical thinking for
collaborative care. Philadelphia: Saunders Elseviers.
• Lewis, S. L., Heitkemper, M. M., Dirksen, S. R., O’Brien, P. G., & Bucher, L. (2007). Medical
surgical nursing: assessment and management of clinical problems. 7th edition. St. Louis,
Missouri: Mosby Elsevier.
• Moorhead, S., Johnson, M., & Maas, M. (2004). Nursing outcomes classification (NOC). 3th
edition. St. Louis, Missouri: Mosby Elsevier.