SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN KEBUTUHAN
AKTIVITAS AKIBAT PATOLOGIS SISTEM PERSARAFAN
PADA TRAUMA MEDULA SPINALIS
Muhammad Ardi
• Mekanisme terjadinya:
– Fraktur vertebra/dislokasi
– Luka penetrasi
– Perdarahan epidural/subdural
– Trauma tidak langsung
– Trauma intramedular/kontusio
• Whiplash injury: gerakan tiba-tiba hiperekstensi kemudian
diikuti hiperfleksi servikal menyebabkan cedera jaringan
lunak spinal, tidak ada kerusakan pada medula spinalis
 Sebuah kaskade kejadian patofisiologis kompleks yang
berhubungan dengan radikal bebas, edema vasogenik dan
penurunan aliran darah meningkatkan kerusakan.
 Oksigenasi yang normal, perfusi yang baik dan
keseimbangan asam basa diperlukan untuk mencegah
kerusakan yang berlanjut pada cedera medula spinalis
 Degenerasi medula spinalis pada tingkat cedera bersifat
reversibel 4-6 jam setelah cedera.
• Tujuan pengobatan:
– Menjaga sel yang masih hidup agar terhindar dari kerusakan
berlanjut
– Eliminasi kerusakan akibat proses patogenesis sekunder
– Mengganti sel saraf yang rusak
– Menstimulasi pertumbuhan akson dan koneksitas
– Memaksimalkan penyembuhan neurologis
Pengkajian
• Riwayat :
– Tentukan mekanisme cedera selain laporan
dari profesional pra hospital
– Tanyakan keluarga atau significant other (SO)
atau saksi tentang situasi disekitar cedera.
– Jika pasien berada di kendaraan, tentukan
kecepatan dan jenis kendaraan, apakah
terkendali, posisi pasien di dalam kendaraan,
dan jika terlempar bagaimana dampaknya.
– Jika pasien jatuh, jarak/ketinggian perlu
diketahui saat pengkajian awal.
– Komponen kunci pasien yang dicurigai SCI
(Spinal cord injury) akut adalah informasi
tentang fungsi motorik dan sensorik pasien
• Pemeriksaan Fisik
– Kaji pasien sesegera mungkin setelah cedera
– Kaji fungsi neurologis termasuk GCS dan
refleks pupil
– Survey primer biasanya memerlukan waktu
30 detik fokus pada A, B, C dan stabilisasi
tulang servikal untuk mencegah SCI inkomplit
menjadi komplit
– Survey sekunder, menilai head to toe lengkap
– Dalam 48 jam pertama, survey tersier
dilakukan untuk menemukan cedera ringan
yang mungkin terlewatkan selama initial
assessment
– Kaji level cedera pasien
Grade Tipe Gangguan Medula Spinalis ASIA/IMSOP
A Komplit Tidak ada fungsi sensorik dan motorik sampai S4-S5
B Inkomplit Fungsi sensorik baik tapi motorik terganggu sampai segmen S4-
S5
C Inkomplit Fungsi motorik terganggu dibawah level, kekuatan otot-otot
motorik utama <3
D Inkomplit Fungsi motorik terganggu dibawah level, kekuatan otot-otot
motorik utama >3
E Normal Fungsi motorik dan sensorik normal
ASIA: American Spinal Injury Association; IMSOP: International Medical Society of Paraplegia
• Gunakan pinprick untuk menilai setiap
dermatom.
• Periksa rectum untuk menilai apakah SCI
komplit atau inkomplit. Tonus spinkter
normal mengindikasikan SCI inkomplit.
• Kaji kekuatan otot pasien untuk
menentukan level cedera
• Kaji tanda syok neurogenik yang biasanya
terjadi dalam waktu 30-60 menit setelah
cedera ketika saraf simpatik kehilangan
koneksi normal ke susunan saraf pusat.
• Tanda yang perlu diperhatikan termasuk
penurunan heat rate (denyut jantung dan
hipotensi). Tekanan darah sistolik <90
mmHg
Diagnosis Keperawatan
• Bersihan jalan napas tidak efektif
• Risiko syok
• Risiko/gangguan integritas
kulit/jaringan
• Konstipasi
• Retensi urine
• Gangguan mobiitas fisik  jika
pasien sudah mobilisasi/tidak
immobilisasi
Respirasi
Sirkulasi
Keamanan
dan proteksi
Eliminasi
Aktivitas
Intervensi
• Intervensi keperawatan paling kritis untuk
pasien dengan SCI akut adalah
mempertahankan jalan nafas,
pernapasan, dan sirkulasi.
• Pertahankan servikal alignment dan
immobilisasi
• Komplikasi yang mengancam adalah
disrefleksia otonom
• Disfungsi ini dapat terjadi setelah fase akut dan
ditandai dengan respon hipersimpatis terhadap
beberapa rangsangan biasanya ditemukan pada
pasien dengan SCI di atas level T8
Faktor Presipitasi Manifestasi Klinik
Distensi kandung kemih atau infeksi saluran
kemih
Distensi usus
Ulkus tekan
Tromboflebitis
Gastric ulcers, gastritis
Emboli paru
Menstruasi
Pakaian ketat
Nyeri
Aktivitas seksual; ejakulasi
Manipulasi bowel atau badder
Spastis
Paparan panas atau dingin
Hipertensi paroksismal
Berdebar-debar
Sakit kepala
Penglihatan kabur
Bradikardia
Diaforesis di atas level cedera
Piloereksi
Hidung tersumbat
Mual
Dilatasi pupil
• Deep vein thrombosis juga dapat terjadi,
gunakan alat kompresi
• Periksa tonjolan tulang yang dapat
mengalami luka tekan
• Latihan ROM mencegah kontraktur dan
wasting otot yang berat
• Beberapa pasien mungkin memerlukan splint
untuk ekstremitas atas dan bawah untuk
mencegah fleksi kontraktur dan footdrop
• Cegah infeksi saluran kemih dengan kateter
intermitten sejak awal.
• Protokol bervariasi, tetapi kebanyakan
dimulai dengan kateterisasi setiap 4 jam.
• Pantau volume urin sisa; bila kurang dari 400
mL, kateterisasi bisa dilakukan setiap 6 jam.
Catat jumlah urin yang dikeluarkan
• Sebelum kateterisasi, bantu pasien dalam
mengosongkan kandung kemih dengan
metode Crede
• Jika pasien tidak memiliki peristaltik usus,
berikan supositoria bisocodyl (Dulcolax).
• Jika pasien adalah NPO (puasa), berikan
bisocodyl setiap malam.
• Stimulasi digital dilakukan bersama
dengan program bowel.
• Status volume cairan adekuat penting
untuk keberhasilan program bowel dan
bladder
• Jika pasien dijadwalkan untuk pulang, ajarkan
pasien dan keluarga tentang rekomendasi
aktivitas dan latihan.
• Jelaskan bagaimana mengenali tanda dan gejala
infeksi atau tingkat kesadaran yang memburuk.
• Jelaskan kepada pasien dan keluarga tentang
nama, dosis, tindakan, dan kemungkinan efek
samping dari obat yang diresepkan.
• Pastikan pasien dan keluarga mengetahui jadwal
follow-up

More Related Content

Similar to Asuhan keperawatan pada trauma medula spinalis

case report hipokalemia periodik paralisis.pptx
case report hipokalemia periodik paralisis.pptxcase report hipokalemia periodik paralisis.pptx
case report hipokalemia periodik paralisis.pptx
enggar46
 
gangguan sirkulasi syok berbahaya jika tidak di tolong secepatnya
gangguan sirkulasi syok berbahaya jika tidak di tolong secepatnyagangguan sirkulasi syok berbahaya jika tidak di tolong secepatnya
gangguan sirkulasi syok berbahaya jika tidak di tolong secepatnya
Dianhasdin
 

Similar to Asuhan keperawatan pada trauma medula spinalis (20)

trauma medulla spinalis.pptx
trauma medulla spinalis.pptxtrauma medulla spinalis.pptx
trauma medulla spinalis.pptx
 
SPINAL INJURY.pptx
SPINAL INJURY.pptxSPINAL INJURY.pptx
SPINAL INJURY.pptx
 
case report hipokalemia periodik paralisis.pptx
case report hipokalemia periodik paralisis.pptxcase report hipokalemia periodik paralisis.pptx
case report hipokalemia periodik paralisis.pptx
 
Askep stroke
Askep strokeAskep stroke
Askep stroke
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
 
VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptxVIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
 
BPH.pptx
BPH.pptxBPH.pptx
BPH.pptx
 
Askep strok
Askep strokAskep strok
Askep strok
 
laporan kasus 20 maret 2023.pptx
laporan kasus 20 maret 2023.pptxlaporan kasus 20 maret 2023.pptx
laporan kasus 20 maret 2023.pptx
 
gangguan sirkulasi syok berbahaya jika tidak di tolong secepatnya
gangguan sirkulasi syok berbahaya jika tidak di tolong secepatnyagangguan sirkulasi syok berbahaya jika tidak di tolong secepatnya
gangguan sirkulasi syok berbahaya jika tidak di tolong secepatnya
 
perioperatif anes aul.pptx
perioperatif anes aul.pptxperioperatif anes aul.pptx
perioperatif anes aul.pptx
 
Askep strok
Askep strokAskep strok
Askep strok
 
Askep askep fr.cervical
Askep askep fr.cervicalAskep askep fr.cervical
Askep askep fr.cervical
 
Laporan pendahulua1
Laporan pendahulua1Laporan pendahulua1
Laporan pendahulua1
 
Prof_Dr_dr_Astawa_Sp_B_SpOT_K_Kegawatan.pptx
Prof_Dr_dr_Astawa_Sp_B_SpOT_K_Kegawatan.pptxProf_Dr_dr_Astawa_Sp_B_SpOT_K_Kegawatan.pptx
Prof_Dr_dr_Astawa_Sp_B_SpOT_K_Kegawatan.pptx
 
KP 3.3.3.3 - PENYAKIT NEUROMUSCULAR JUNCTION.ppt
KP 3.3.3.3 - PENYAKIT NEUROMUSCULAR JUNCTION.pptKP 3.3.3.3 - PENYAKIT NEUROMUSCULAR JUNCTION.ppt
KP 3.3.3.3 - PENYAKIT NEUROMUSCULAR JUNCTION.ppt
 
Rentensi urine
Rentensi urineRentensi urine
Rentensi urine
 
MANAJEMEN ANESTESI PADA KASUS PASIEN PREEKLAMSIA DENGAN PERDARAHAN INTRASEREB...
MANAJEMEN ANESTESI PADA KASUS PASIEN PREEKLAMSIA DENGAN PERDARAHAN INTRASEREB...MANAJEMEN ANESTESI PADA KASUS PASIEN PREEKLAMSIA DENGAN PERDARAHAN INTRASEREB...
MANAJEMEN ANESTESI PADA KASUS PASIEN PREEKLAMSIA DENGAN PERDARAHAN INTRASEREB...
 
Laporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infarkLaporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infark
 
Laporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infarkLaporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infark
 

More from ardiners (8)

Dokumentasi gadar 2020
Dokumentasi gadar 2020Dokumentasi gadar 2020
Dokumentasi gadar 2020
 
Askep stroke
Askep stroke Askep stroke
Askep stroke
 
Perspektif kep medikal bedah
Perspektif kep medikal bedahPerspektif kep medikal bedah
Perspektif kep medikal bedah
 
Modul pencernaan d3
Modul pencernaan d3Modul pencernaan d3
Modul pencernaan d3
 
Hyperthyroidism
HyperthyroidismHyperthyroidism
Hyperthyroidism
 
Patofisiologi kelainan sistem persarafan
Patofisiologi kelainan sistem persarafanPatofisiologi kelainan sistem persarafan
Patofisiologi kelainan sistem persarafan
 
Universal precaution
Universal precautionUniversal precaution
Universal precaution
 
Perspektif keperawatan Medikal Bedah
Perspektif keperawatan Medikal BedahPerspektif keperawatan Medikal Bedah
Perspektif keperawatan Medikal Bedah
 

Recently uploaded

Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
ariniastuti020
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
DocApizz
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
ariniastuti020
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
germanaaprianineno
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
rosintauli1
 

Recently uploaded (15)

Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersafisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkKota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 

Asuhan keperawatan pada trauma medula spinalis

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN KEBUTUHAN AKTIVITAS AKIBAT PATOLOGIS SISTEM PERSARAFAN PADA TRAUMA MEDULA SPINALIS Muhammad Ardi
  • 2. • Mekanisme terjadinya: – Fraktur vertebra/dislokasi – Luka penetrasi – Perdarahan epidural/subdural – Trauma tidak langsung – Trauma intramedular/kontusio • Whiplash injury: gerakan tiba-tiba hiperekstensi kemudian diikuti hiperfleksi servikal menyebabkan cedera jaringan lunak spinal, tidak ada kerusakan pada medula spinalis
  • 3.
  • 4.  Sebuah kaskade kejadian patofisiologis kompleks yang berhubungan dengan radikal bebas, edema vasogenik dan penurunan aliran darah meningkatkan kerusakan.  Oksigenasi yang normal, perfusi yang baik dan keseimbangan asam basa diperlukan untuk mencegah kerusakan yang berlanjut pada cedera medula spinalis  Degenerasi medula spinalis pada tingkat cedera bersifat reversibel 4-6 jam setelah cedera.
  • 5. • Tujuan pengobatan: – Menjaga sel yang masih hidup agar terhindar dari kerusakan berlanjut – Eliminasi kerusakan akibat proses patogenesis sekunder – Mengganti sel saraf yang rusak – Menstimulasi pertumbuhan akson dan koneksitas – Memaksimalkan penyembuhan neurologis
  • 6. Pengkajian • Riwayat : – Tentukan mekanisme cedera selain laporan dari profesional pra hospital – Tanyakan keluarga atau significant other (SO) atau saksi tentang situasi disekitar cedera. – Jika pasien berada di kendaraan, tentukan kecepatan dan jenis kendaraan, apakah terkendali, posisi pasien di dalam kendaraan, dan jika terlempar bagaimana dampaknya.
  • 7. – Jika pasien jatuh, jarak/ketinggian perlu diketahui saat pengkajian awal. – Komponen kunci pasien yang dicurigai SCI (Spinal cord injury) akut adalah informasi tentang fungsi motorik dan sensorik pasien
  • 8. • Pemeriksaan Fisik – Kaji pasien sesegera mungkin setelah cedera – Kaji fungsi neurologis termasuk GCS dan refleks pupil – Survey primer biasanya memerlukan waktu 30 detik fokus pada A, B, C dan stabilisasi tulang servikal untuk mencegah SCI inkomplit menjadi komplit
  • 9. – Survey sekunder, menilai head to toe lengkap – Dalam 48 jam pertama, survey tersier dilakukan untuk menemukan cedera ringan yang mungkin terlewatkan selama initial assessment – Kaji level cedera pasien
  • 10. Grade Tipe Gangguan Medula Spinalis ASIA/IMSOP A Komplit Tidak ada fungsi sensorik dan motorik sampai S4-S5 B Inkomplit Fungsi sensorik baik tapi motorik terganggu sampai segmen S4- S5 C Inkomplit Fungsi motorik terganggu dibawah level, kekuatan otot-otot motorik utama <3 D Inkomplit Fungsi motorik terganggu dibawah level, kekuatan otot-otot motorik utama >3 E Normal Fungsi motorik dan sensorik normal ASIA: American Spinal Injury Association; IMSOP: International Medical Society of Paraplegia
  • 11. • Gunakan pinprick untuk menilai setiap dermatom. • Periksa rectum untuk menilai apakah SCI komplit atau inkomplit. Tonus spinkter normal mengindikasikan SCI inkomplit. • Kaji kekuatan otot pasien untuk menentukan level cedera
  • 12.
  • 13.
  • 14. • Kaji tanda syok neurogenik yang biasanya terjadi dalam waktu 30-60 menit setelah cedera ketika saraf simpatik kehilangan koneksi normal ke susunan saraf pusat. • Tanda yang perlu diperhatikan termasuk penurunan heat rate (denyut jantung dan hipotensi). Tekanan darah sistolik <90 mmHg
  • 15. Diagnosis Keperawatan • Bersihan jalan napas tidak efektif • Risiko syok • Risiko/gangguan integritas kulit/jaringan • Konstipasi • Retensi urine • Gangguan mobiitas fisik  jika pasien sudah mobilisasi/tidak immobilisasi Respirasi Sirkulasi Keamanan dan proteksi Eliminasi Aktivitas
  • 16. Intervensi • Intervensi keperawatan paling kritis untuk pasien dengan SCI akut adalah mempertahankan jalan nafas, pernapasan, dan sirkulasi. • Pertahankan servikal alignment dan immobilisasi • Komplikasi yang mengancam adalah disrefleksia otonom
  • 17. • Disfungsi ini dapat terjadi setelah fase akut dan ditandai dengan respon hipersimpatis terhadap beberapa rangsangan biasanya ditemukan pada pasien dengan SCI di atas level T8
  • 18. Faktor Presipitasi Manifestasi Klinik Distensi kandung kemih atau infeksi saluran kemih Distensi usus Ulkus tekan Tromboflebitis Gastric ulcers, gastritis Emboli paru Menstruasi Pakaian ketat Nyeri Aktivitas seksual; ejakulasi Manipulasi bowel atau badder Spastis Paparan panas atau dingin Hipertensi paroksismal Berdebar-debar Sakit kepala Penglihatan kabur Bradikardia Diaforesis di atas level cedera Piloereksi Hidung tersumbat Mual Dilatasi pupil
  • 19. • Deep vein thrombosis juga dapat terjadi, gunakan alat kompresi • Periksa tonjolan tulang yang dapat mengalami luka tekan • Latihan ROM mencegah kontraktur dan wasting otot yang berat • Beberapa pasien mungkin memerlukan splint untuk ekstremitas atas dan bawah untuk mencegah fleksi kontraktur dan footdrop
  • 20. • Cegah infeksi saluran kemih dengan kateter intermitten sejak awal. • Protokol bervariasi, tetapi kebanyakan dimulai dengan kateterisasi setiap 4 jam. • Pantau volume urin sisa; bila kurang dari 400 mL, kateterisasi bisa dilakukan setiap 6 jam. Catat jumlah urin yang dikeluarkan • Sebelum kateterisasi, bantu pasien dalam mengosongkan kandung kemih dengan metode Crede
  • 21. • Jika pasien tidak memiliki peristaltik usus, berikan supositoria bisocodyl (Dulcolax). • Jika pasien adalah NPO (puasa), berikan bisocodyl setiap malam. • Stimulasi digital dilakukan bersama dengan program bowel. • Status volume cairan adekuat penting untuk keberhasilan program bowel dan bladder
  • 22. • Jika pasien dijadwalkan untuk pulang, ajarkan pasien dan keluarga tentang rekomendasi aktivitas dan latihan. • Jelaskan bagaimana mengenali tanda dan gejala infeksi atau tingkat kesadaran yang memburuk. • Jelaskan kepada pasien dan keluarga tentang nama, dosis, tindakan, dan kemungkinan efek samping dari obat yang diresepkan. • Pastikan pasien dan keluarga mengetahui jadwal follow-up