SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Download to read offline
MANAJEMEN
KASUS
oleh :Achmad Syaiful Fazary
Pembimbing : dr. Reski Sp.PD
ANAMNESIS
IDENTITAS
●Nama : Tn H
●Jenis kelamin : Laki laki
●Umur : 57 tahun
●Alamat : Sine, Ngawi
●No RM : 640XXX
●Pekerjaan : Petani
●Jenis layanan : Non PBI Umum
●Tanggal masuk : 13 Maret 2023
●Tanggal periksa : 15 Maret 2023
ANAMNESIS
KELUHAN
UTAMA leher kaku
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Pasien datang ke IGD RSSP dengan keluhan leher kaku, nyeri menelan, dan perut terasa
keras. Pasien diketahui post tertusuk paku +- 1 minggu SMRS pada jari jempol kaki kiri.
luka tertusuk paku dibersihkan dengan air kemudian dioleskan sedikit betadine.
keluhan dirasakan sejak 1 hari sebelum pasien dibawa ke IGD. 3 hari SMRS pasien
sempat merasakan sesak yang hilang timbul. Pasien belum sempat memeriksakan
keluhan keluhan tersebut sebelumnya.
PERJALANAN PENYAKIT
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
RPD
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
●Riwayat keluhan serupa : disangkal
●Riwayat penyakit paru : disangkal
●Riwayat penyakit jantung : disangkal
●Riwayat hipertensi : ada
●Riwayat diabetes mellitus : disangkal
●Riwayat sakit maag : disangkal
●Riwayat asma/alergi : disangkal
●Riwayat keganasan : disangkal
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
RPK
●Riwayat keluhan serupa : disangkal
●Riwayat penyakit paru : disangkal
●Riwayat penyakit jantung : disangkal
●Riwayat hipertensi : ada
●Riwayat diabetes mellitus : disangkal
●Riwayat sakit maag : disangkal
●Riwayat asma/alergi : disangkal
●Riwayat keganasan : disangkal
KEBIASAAN, SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
●Riwayat transfusi darah : disangkal
●Riwayat konsumsi obat anti malaria 1 bulan terakhir : disangkal
●Riwayat merokok : pasien merokok
●Riwayat olahraga : sering aktivitas berat
●Riwayat minum alkohol : disangkal
●Riwayat makan/minum : mengkonsumsi sayur, buah
ANAMNESIS SISTEMIK
●Kepala : nyeri kepala (-) demam (-) , kaku otot wajah (+), rahang sulit dibuka (+), gigi berlubang (-)
●Mata : pandangan kabur (-) pandangan kunang kunang (-) mata kering (-) mata kuning (-)
●Pengecap : hilang rasa (-)
●Telinga : nyeri (-), berdenging (-) penurunan/hilang pendengaran (-)
●Leher : kaku leher (+) nyeri pada rahang hingga leher (+)
●Tenggorokan: sulit menelan (+) nyeri telan (+) suara serak (-) gatal (-)
●Respirasi : sesak (+) hilang timbul, batuk (-) mengi (-)
●Kardiovaskular : dada terasa berat (-) sesak dipengaruhi aktivitas (-) nyeri dada (-) berdebar debar (-)
●Gastrointestinal : perut sebah (-) mual (-) muntah (-) nyeri perut (-) sulit BAB (-) BAB hitam (-) perut kaku (+) nafsu
makan turun (-)
●Integument : berkeringat (+) menggigil (-) gatal (-) keringat malam tanpa aktivitas (-)
●Genitourinaria : sulit BAK (-) BAK berwarna teh (-) BAK sedikit (-) BAK terputus (-)
●Ekstremitas atas : lemas (-) pegal (+) kaku (+) nyeri (-) kesemutan (-) nyeri sendi (+) immobilitas (+) kejang
(+)
●Ekstremitas bawah : lemas (-) kaku (+) pegal (+) nyeri (-) kesemutan (-) nyeri sendi (+) immobilitas (+)
kejang (+)
PEMERIKSAAN FISIK
1. KU/Kesadaran : sedang, compos mentis E4V5M6
2. Vital sign :
a. Tekanan darah : 145/70
b. HR : 90x/m
c. RR: 23 x/m
d. Suhu : 37C
e. SpO2 : 99% RA
3. Status gizi :
a. Berat badan : 60 kg
b. Tinggi badan : 168 cm
c. IMT : 23.4 kg/m2
d. Kesan : normoweight
4. Kepala : mesosefalik, risus sardonicus (+)
5. Mata : SI -/-, CA -/-, pupil isokor
6. Hidung : nafas cuping hidung (-) sekret (-)
7. Telinga : sekret (-) darah (-) nyeri tekan (-) Nyeri tekan
mastoid (-)
8. Mulut : sianosis (-) stomatitis (-) pursed lip breathing
(-) trismus (+)
9. Leher : deviasi trakea (-) pembesaran tiroid (-)
Pembesaran kgb (-), kaku rahang hingga leher (+)
PEMERIKSAAN FISIK
9. Thorax :
●Inspeksi : normochest, retraksi (-), iktuk kordis tak tampak, ketinggalan gerak (-)
pengembangan dada kanan kiri simetris
●Perkusi :
○Batas atas jantung di SIC 2 linea parasternalis dextra
○Batas kanan jantung di SIC 5 linea parasternalis dextra
○Batas kiri jantung di SIC 5 line midclavikularis sinistra
○Sonor di seluruh lapang paru
●Palpasi : massa (-) krepitasi (-) nyeri tekan (-) iktus cordis teraba di SIC 5 linea midclavikularis
sinistra, fremitus taktil kanan kiri simetris
●Auskultasi : BJ I-II normal, tanpa suara tambahan, SDV +/+, ronkhi basah halus -/-, wheezing -/-
PEMERIKSAAN FISIK
10. Abdomen
●Inspeksi : dinding abdomen lebih rendah dari thoraks, distensi (-), rigiditas abdomen (+) massa (-)
lesi (-) jejas (-)
●Auskultasi : BU (+) normal, peristaltik 18x/menit
●Perkusi : timpani
●Palpasi : supel, NT (-) undulasi (-) pembesaran hepar (-) limfa tidak teraba
11. Ekstremitas
●Superior :
○Kanan : pucat (-) edema (-) crt<2 detik tonus meningkat (+)
○Kiri : pucat (-) edema (-) crt<2 detik tonus meningkat (+)
●Inferior :
○Kanan : pucat (-) edema (-) crt<2 detik tonus meningkat (+)
○Kiri : pucat (-) edema (-) crt<2 detik tonus meningkat (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(DI IGD TGL 13/3/2023)
DIAGNOSIS
Tetanus derajat berat
CKD Stage V
Hipertensi Grade 1
TATALAKSANA
Inf RL 20 tpm
Inf Gabaxa 1Fls/24 jam
Benzodiazepine : Inj diazepam 1A/8 jam
Anti tetanus:
Antibiotik :
○Inj ATS 20.000 IU single dose
○Inj tetagam 4A dalam 100 cc NaCl
○Inj ceftriaxone 1gr/24 jam
○Inj metronidazol 500 mg/8jam
Anagesik
inj. deketoprofen 20mg/24jam
PO
rebamipide 3x1
allopurinol 2x100mg
albumin 3x1
amlodipin 1x5mg
sodium biacrbonat 3x1
asam folat 3x1
TINJAUAN
PUSTAKA
TETANUS
DEFINISI
Suatu penyakit toksemik akut dan
fatal yang disebabkan oleh
neurotoksin yang dihasilkan
Clostridium tetani dengan tanda
utama spasme tanpa gangguan
kesadaran dan gangguan otonom
gram positif
anaerob
Bacil shape (drum stick shape)
spore forming
eksotoksin
ETIOLOGI
●C. Tetani adalah bakteri gram positif
anaerob ang ditemukan di tanah dan
kotoran binatang
●Berbentuk batang dan memproduksi
spora dengan bentuk seperti stik drum
●Merupakan bakteri yang motil
karena memiliki flagella dan
memproduksi neurotoksin
●Spora tahan disinfektan baik fisik
atau kimia dan tahan di air mendidih
●Dosis letal minimum 2.5ng/kg
EPIDEMIOLOGI
●Terjadi pada negara berkembang
●1 juta kasus per tahun di seluruh dunia
●Mortalitas pada negara berkembang lebih dari 50% karena kegagalan
pernapasan akut (disebabkan sarana dan prasarana ICU)
●Penyebab kematian disebabkan perburukan sistem kardiovaskular,
pneumonia, kegagalan pernapasan akut
FAKTOR RISIKO
• Tidak vaksinasi
• Injection drug user
• Luka yang merusak jaringan
bagian dalam
• Bayi lahir dengan alat tidak steril
PORT DʼENTRE BAKTERI
Riwayat adanya luka yang terkontaminasi
• Luka trauma akibat benda tajam yang kotor
• Luka akibat infeksi bakteri
• Jaringan nekrosis
• Infeksi gigi
• Otitis media
• Suntikan intravena dan intramuscular
• Akupuntur
• Luka bakar
• Ulkus gangrene
• Gigitan hewan
GEJALA KLINIS
• Periode inkubasi • 3-21 hari (rata-rata 7 hari)
• 80-90% gejala muncul 1-2 minggu setelah
terinfeksi
• Trias tetanus
• Rigiditas otot
• Trismus
• Kaku leher
• Nyeri punggung
• Risus sardonius
• Sakit tenggorokan
• Disfagia
• Opistotonus
• Spasme otot
• Stimulus fisik, visual, auditori atau emosional
• Spasme laring →obstruksi nafas
• Ketidakstabilan otonom
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI Generalized Tetanus
• Bentuk paling umum (80%)
• Gejala
• Trismus & lockjaw (pertama muncul)
• Kekakuan leher
• Sulit menelan
• Rigiditas abdomen
• Risus sardonicus
• Opistotonus
• Kejang dinding punggung
Localized Tetanus
• Kontraksi otot persisten pada daerah luka
• Agonis
• Antagonis
• Fixator
• Kontraksi otot biasanya ringan
• Prognosis sangat baik
KLASIFIKASI
Cephalic Tetanus
• Terjadi disertai otitis media
• C. tetani ditemukan sebagai flora
pada telinga tengah
• Jenis ini dapat mengenai nervus
kranialis (khususnya wajah)
• Masa inkubasi 1-2 hari
Neonatal Tetanus
• Bentuk tetanus pada bayi baru lahir
• Penyebab
• Ibu tidak imunisasi tetanus →bayi tidak mendapatkan
perlindungan imunisasi pasif →alat potong umbilikus tidak
steril →tetanus
DIAGNOSIS ANAMNESIS
○Terdapat trauma ( luka tusuk,
luka terbuka,OMSK, gangren gigi)
○Riwayat tidak diimunisasi
○Gejala awal: trismus (tidak
bisa membuka mulut) atau sulit
menelan (disfagia
○Kekakuan otot lain: leher,
perut, punggung
○Kejang rangsang/spontan
○Ditanyakan waktu terjadinya
trauma
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
○ Penderita sadar
○ Adanya trismus, kaku kuduk, risus sardonicus,
opistotonus, perut seperti papan, kejang
○ Kekakuan pada ekstremitas: flexi pada tangan
dan ekstensi pada kaki
○ Spasme otot napas: gagal napas
○ Gang saraf otonomik (minggu ke-2): tekanan
darah labil, takikardi, hiperpireksia,
hiperhidrosis, gangguan irama jantung,
berkeringat, peningkatan sekresi trakea,
gangguan ginjal akut.
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
● Pemeriksaan penunjang Klinis dan pemeriksaan fisik
cukup khas, sehingga diagnosis dapat ditegakan secara
klinis, pemeriksaan penunjang hanya jika terdapat
keadaan yang meragukan
● Pemeriksaan darah rutin
● Kultur C.tetani dari luka
● Foto thoraks
● Elektrolit serum dan gula darah atas indikasi
DIAGNOSIS
KRITERIA DIAGNOSIS
1. Semua penyakit dengan gejala hipertonia akut dan/atau kontraksi otot
yang nyeri (bisanya rahang dan leher) dan spasme otot umum tanpa
penyebab lain seperti reaksi obat, penyakit saraf lain atau histeria.
2. Tidak ada riwayat kontak dengan stricnin/ strychnine (zat alkaloid
bersifat racun, seperti dalam pestisida)
3. Perjalanan penyakit tersebut konsisten dengan tetanus
4. Pada fase lanjut dimonitor adanya ganguan saraf otonom yaitu
sindrom hiperreaktivitas otonom.
TATALAKSANA
Suportif dan simptomatis
○Bebaskan jalan napas
○Pemberian oksigen
○Menghindari aspirasi
○Pemberian cairan dan nutrisi adekuat
○Diet cukup kalori dan protein 3500-4500 kal/hari
dengan 100-150 gram protein, jika trismus pasang NGT
○Dirawat di ruang isolasi yang sepi dan gelap untuk
meminimalisir kejang
○Perawatan luka
○Antikonvulsan: diazepam
■Jika kejang 0.5mg/kgbb (maks 10mg/kali)
■Maintenance 2.5-5 mg/jam
●Causatif
○Metronidazol: 4x500 mg (7
-10 hari) atau Penisilin prokain 4x1.2 jt IU (7-10 hari)
○ATS 10.000-20.000 IU IM single dose
• Ruang isolasi
• Menghindari rangsangan suara dan cahaya yang sifatnya intermitten
• Karna hilangnya fungsi inhibisi, rangsanan normal dapat menyebabkan
kontraksi otot abnormal
• Rehabilitasi
• fisioterapi
EDUKASI
●Pembersihan luka
●Pencegahan kejang dengan tidak
banyak orang yang menunggu
●Tidak dilakukan pemijatan pada
daerah yang kaku
PROGNOSIS
PROGNOSIS
PROGNOSIS
DAFTAR PUSTAKA
Berkowitz AL. Tetanus, Botulism, and Diphtheria. Continuum (Minneap Minn). 2018 Oct;24(5, Neuroinfectious Disease):1459-1488. [PubMed]
Dong M, Masuyer G, Stenmark P. Botulinum and Tetanus Neurotoxins. Annu Rev Biochem. 2019 Jun 20;88:811-837. [PMC free article] [PubMed]
WHO. Tetanus vaccines: WHO position paper. World Heal Organ [Internet].
2017;92(6):53–76. Available from: http://www.who.int/immunization/sage/meetings/2016/october/presentations_background_docs/en
PERDOSSI. Tetanus. In: Kurniawan M, Suharjanti I, Pinzon IT, editors. Panduan
Praktik Klinik Neurologi. Penerbit Kedokteran Indonesia; p. 232–6.
TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to manajemen kasus tetanus.pdf

Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2dDokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2dnajmiatulislami
 
Co Infection Dengue and HIV/AIDS
Co Infection Dengue and HIV/AIDSCo Infection Dengue and HIV/AIDS
Co Infection Dengue and HIV/AIDSSoroy Lardo
 
PPT CRS Fikri Arfu Riza.pptx
PPT CRS Fikri Arfu Riza.pptxPPT CRS Fikri Arfu Riza.pptx
PPT CRS Fikri Arfu Riza.pptxAlisiaNurjannah
 
Atresia Ani Case Report
Atresia Ani Case ReportAtresia Ani Case Report
Atresia Ani Case ReportAhmad Hafid
 
Parade Ameloblastoma
Parade AmeloblastomaParade Ameloblastoma
Parade AmeloblastomaBahar Maresho
 
MANAJEMEN STROKE INFARK.pptx
MANAJEMEN STROKE INFARK.pptxMANAJEMEN STROKE INFARK.pptx
MANAJEMEN STROKE INFARK.pptxRaihVHermarwan
 
Presentasi1.pptx
Presentasi1.pptxPresentasi1.pptx
Presentasi1.pptxKahyaChann
 
MR dr Infra, M2M12D, Status Epileptikus, 291223.pptx
MR dr Infra, M2M12D, Status Epileptikus, 291223.pptxMR dr Infra, M2M12D, Status Epileptikus, 291223.pptx
MR dr Infra, M2M12D, Status Epileptikus, 291223.pptxbuatpremium814
 
Laporan kasus bedah onkologi
Laporan kasus bedah onkologiLaporan kasus bedah onkologi
Laporan kasus bedah onkologiArgo Widigdo
 
Presentasi kasus congestive heart failure
Presentasi kasus congestive heart failurePresentasi kasus congestive heart failure
Presentasi kasus congestive heart failureLetta Samudra
 
case report AMI pada pasien di rumah sakit rsh
case report AMI pada pasien di rumah sakit rshcase report AMI pada pasien di rumah sakit rsh
case report AMI pada pasien di rumah sakit rshKautsarrahmanKautsar
 
Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection Soroy Lardo
 
portofolio apendisitis akut
portofolio apendisitis akutportofolio apendisitis akut
portofolio apendisitis akutReny Erawati
 
NEUROLOGI - low back pain oleh Dokter Muda FK UII Aliza Ayu
NEUROLOGI - low back pain oleh Dokter Muda FK UII Aliza AyuNEUROLOGI - low back pain oleh Dokter Muda FK UII Aliza Ayu
NEUROLOGI - low back pain oleh Dokter Muda FK UII Aliza AyuAliza Puspita
 
KELOMPOK 1.pptx
KELOMPOK 1.pptxKELOMPOK 1.pptx
KELOMPOK 1.pptx190300
 

Similar to manajemen kasus tetanus.pdf (20)

Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2dDokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
 
Case Report Session.pptx
Case Report Session.pptxCase Report Session.pptx
Case Report Session.pptx
 
PRESUS SNH Radiologi.pptx
PRESUS SNH Radiologi.pptxPRESUS SNH Radiologi.pptx
PRESUS SNH Radiologi.pptx
 
Co Infection Dengue and HIV/AIDS
Co Infection Dengue and HIV/AIDSCo Infection Dengue and HIV/AIDS
Co Infection Dengue and HIV/AIDS
 
PPT CRS Fikri Arfu Riza.pptx
PPT CRS Fikri Arfu Riza.pptxPPT CRS Fikri Arfu Riza.pptx
PPT CRS Fikri Arfu Riza.pptx
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Atresia Ani Case Report
Atresia Ani Case ReportAtresia Ani Case Report
Atresia Ani Case Report
 
Parade Ameloblastoma
Parade AmeloblastomaParade Ameloblastoma
Parade Ameloblastoma
 
stroke.pdf
stroke.pdfstroke.pdf
stroke.pdf
 
MANAJEMEN STROKE INFARK.pptx
MANAJEMEN STROKE INFARK.pptxMANAJEMEN STROKE INFARK.pptx
MANAJEMEN STROKE INFARK.pptx
 
Presentasi1.pptx
Presentasi1.pptxPresentasi1.pptx
Presentasi1.pptx
 
MR dr Infra, M2M12D, Status Epileptikus, 291223.pptx
MR dr Infra, M2M12D, Status Epileptikus, 291223.pptxMR dr Infra, M2M12D, Status Epileptikus, 291223.pptx
MR dr Infra, M2M12D, Status Epileptikus, 291223.pptx
 
Laporan kasus bedah onkologi
Laporan kasus bedah onkologiLaporan kasus bedah onkologi
Laporan kasus bedah onkologi
 
Presentasi kasus congestive heart failure
Presentasi kasus congestive heart failurePresentasi kasus congestive heart failure
Presentasi kasus congestive heart failure
 
case report AMI pada pasien di rumah sakit rsh
case report AMI pada pasien di rumah sakit rshcase report AMI pada pasien di rumah sakit rsh
case report AMI pada pasien di rumah sakit rsh
 
osler
oslerosler
osler
 
Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection
 
portofolio apendisitis akut
portofolio apendisitis akutportofolio apendisitis akut
portofolio apendisitis akut
 
NEUROLOGI - low back pain oleh Dokter Muda FK UII Aliza Ayu
NEUROLOGI - low back pain oleh Dokter Muda FK UII Aliza AyuNEUROLOGI - low back pain oleh Dokter Muda FK UII Aliza Ayu
NEUROLOGI - low back pain oleh Dokter Muda FK UII Aliza Ayu
 
KELOMPOK 1.pptx
KELOMPOK 1.pptxKELOMPOK 1.pptx
KELOMPOK 1.pptx
 

Recently uploaded

Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 

Recently uploaded (20)

Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 

manajemen kasus tetanus.pdf

  • 1. MANAJEMEN KASUS oleh :Achmad Syaiful Fazary Pembimbing : dr. Reski Sp.PD
  • 2. ANAMNESIS IDENTITAS ●Nama : Tn H ●Jenis kelamin : Laki laki ●Umur : 57 tahun ●Alamat : Sine, Ngawi ●No RM : 640XXX ●Pekerjaan : Petani ●Jenis layanan : Non PBI Umum ●Tanggal masuk : 13 Maret 2023 ●Tanggal periksa : 15 Maret 2023
  • 4. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien datang ke IGD RSSP dengan keluhan leher kaku, nyeri menelan, dan perut terasa keras. Pasien diketahui post tertusuk paku +- 1 minggu SMRS pada jari jempol kaki kiri. luka tertusuk paku dibersihkan dengan air kemudian dioleskan sedikit betadine. keluhan dirasakan sejak 1 hari sebelum pasien dibawa ke IGD. 3 hari SMRS pasien sempat merasakan sesak yang hilang timbul. Pasien belum sempat memeriksakan keluhan keluhan tersebut sebelumnya. PERJALANAN PENYAKIT
  • 5. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU RPD RIWAYAT PENYAKIT DAHULU ●Riwayat keluhan serupa : disangkal ●Riwayat penyakit paru : disangkal ●Riwayat penyakit jantung : disangkal ●Riwayat hipertensi : ada ●Riwayat diabetes mellitus : disangkal ●Riwayat sakit maag : disangkal ●Riwayat asma/alergi : disangkal ●Riwayat keganasan : disangkal
  • 6. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA RPK ●Riwayat keluhan serupa : disangkal ●Riwayat penyakit paru : disangkal ●Riwayat penyakit jantung : disangkal ●Riwayat hipertensi : ada ●Riwayat diabetes mellitus : disangkal ●Riwayat sakit maag : disangkal ●Riwayat asma/alergi : disangkal ●Riwayat keganasan : disangkal
  • 7. KEBIASAAN, SOSIAL DAN LINGKUNGAN ●Riwayat transfusi darah : disangkal ●Riwayat konsumsi obat anti malaria 1 bulan terakhir : disangkal ●Riwayat merokok : pasien merokok ●Riwayat olahraga : sering aktivitas berat ●Riwayat minum alkohol : disangkal ●Riwayat makan/minum : mengkonsumsi sayur, buah
  • 8. ANAMNESIS SISTEMIK ●Kepala : nyeri kepala (-) demam (-) , kaku otot wajah (+), rahang sulit dibuka (+), gigi berlubang (-) ●Mata : pandangan kabur (-) pandangan kunang kunang (-) mata kering (-) mata kuning (-) ●Pengecap : hilang rasa (-) ●Telinga : nyeri (-), berdenging (-) penurunan/hilang pendengaran (-) ●Leher : kaku leher (+) nyeri pada rahang hingga leher (+) ●Tenggorokan: sulit menelan (+) nyeri telan (+) suara serak (-) gatal (-) ●Respirasi : sesak (+) hilang timbul, batuk (-) mengi (-) ●Kardiovaskular : dada terasa berat (-) sesak dipengaruhi aktivitas (-) nyeri dada (-) berdebar debar (-) ●Gastrointestinal : perut sebah (-) mual (-) muntah (-) nyeri perut (-) sulit BAB (-) BAB hitam (-) perut kaku (+) nafsu makan turun (-) ●Integument : berkeringat (+) menggigil (-) gatal (-) keringat malam tanpa aktivitas (-) ●Genitourinaria : sulit BAK (-) BAK berwarna teh (-) BAK sedikit (-) BAK terputus (-) ●Ekstremitas atas : lemas (-) pegal (+) kaku (+) nyeri (-) kesemutan (-) nyeri sendi (+) immobilitas (+) kejang (+) ●Ekstremitas bawah : lemas (-) kaku (+) pegal (+) nyeri (-) kesemutan (-) nyeri sendi (+) immobilitas (+) kejang (+)
  • 9. PEMERIKSAAN FISIK 1. KU/Kesadaran : sedang, compos mentis E4V5M6 2. Vital sign : a. Tekanan darah : 145/70 b. HR : 90x/m c. RR: 23 x/m d. Suhu : 37C e. SpO2 : 99% RA 3. Status gizi : a. Berat badan : 60 kg b. Tinggi badan : 168 cm c. IMT : 23.4 kg/m2 d. Kesan : normoweight 4. Kepala : mesosefalik, risus sardonicus (+) 5. Mata : SI -/-, CA -/-, pupil isokor 6. Hidung : nafas cuping hidung (-) sekret (-) 7. Telinga : sekret (-) darah (-) nyeri tekan (-) Nyeri tekan mastoid (-) 8. Mulut : sianosis (-) stomatitis (-) pursed lip breathing (-) trismus (+) 9. Leher : deviasi trakea (-) pembesaran tiroid (-) Pembesaran kgb (-), kaku rahang hingga leher (+)
  • 10. PEMERIKSAAN FISIK 9. Thorax : ●Inspeksi : normochest, retraksi (-), iktuk kordis tak tampak, ketinggalan gerak (-) pengembangan dada kanan kiri simetris ●Perkusi : ○Batas atas jantung di SIC 2 linea parasternalis dextra ○Batas kanan jantung di SIC 5 linea parasternalis dextra ○Batas kiri jantung di SIC 5 line midclavikularis sinistra ○Sonor di seluruh lapang paru ●Palpasi : massa (-) krepitasi (-) nyeri tekan (-) iktus cordis teraba di SIC 5 linea midclavikularis sinistra, fremitus taktil kanan kiri simetris ●Auskultasi : BJ I-II normal, tanpa suara tambahan, SDV +/+, ronkhi basah halus -/-, wheezing -/-
  • 11. PEMERIKSAAN FISIK 10. Abdomen ●Inspeksi : dinding abdomen lebih rendah dari thoraks, distensi (-), rigiditas abdomen (+) massa (-) lesi (-) jejas (-) ●Auskultasi : BU (+) normal, peristaltik 18x/menit ●Perkusi : timpani ●Palpasi : supel, NT (-) undulasi (-) pembesaran hepar (-) limfa tidak teraba 11. Ekstremitas ●Superior : ○Kanan : pucat (-) edema (-) crt<2 detik tonus meningkat (+) ○Kiri : pucat (-) edema (-) crt<2 detik tonus meningkat (+) ●Inferior : ○Kanan : pucat (-) edema (-) crt<2 detik tonus meningkat (+) ○Kiri : pucat (-) edema (-) crt<2 detik tonus meningkat (+)
  • 13. DIAGNOSIS Tetanus derajat berat CKD Stage V Hipertensi Grade 1
  • 14. TATALAKSANA Inf RL 20 tpm Inf Gabaxa 1Fls/24 jam Benzodiazepine : Inj diazepam 1A/8 jam Anti tetanus: Antibiotik : ○Inj ATS 20.000 IU single dose ○Inj tetagam 4A dalam 100 cc NaCl ○Inj ceftriaxone 1gr/24 jam ○Inj metronidazol 500 mg/8jam Anagesik inj. deketoprofen 20mg/24jam PO rebamipide 3x1 allopurinol 2x100mg albumin 3x1 amlodipin 1x5mg sodium biacrbonat 3x1 asam folat 3x1
  • 16. DEFINISI Suatu penyakit toksemik akut dan fatal yang disebabkan oleh neurotoksin yang dihasilkan Clostridium tetani dengan tanda utama spasme tanpa gangguan kesadaran dan gangguan otonom gram positif anaerob Bacil shape (drum stick shape) spore forming eksotoksin
  • 17. ETIOLOGI ●C. Tetani adalah bakteri gram positif anaerob ang ditemukan di tanah dan kotoran binatang ●Berbentuk batang dan memproduksi spora dengan bentuk seperti stik drum ●Merupakan bakteri yang motil karena memiliki flagella dan memproduksi neurotoksin ●Spora tahan disinfektan baik fisik atau kimia dan tahan di air mendidih ●Dosis letal minimum 2.5ng/kg
  • 18. EPIDEMIOLOGI ●Terjadi pada negara berkembang ●1 juta kasus per tahun di seluruh dunia ●Mortalitas pada negara berkembang lebih dari 50% karena kegagalan pernapasan akut (disebabkan sarana dan prasarana ICU) ●Penyebab kematian disebabkan perburukan sistem kardiovaskular, pneumonia, kegagalan pernapasan akut
  • 19. FAKTOR RISIKO • Tidak vaksinasi • Injection drug user • Luka yang merusak jaringan bagian dalam • Bayi lahir dengan alat tidak steril PORT DʼENTRE BAKTERI Riwayat adanya luka yang terkontaminasi • Luka trauma akibat benda tajam yang kotor • Luka akibat infeksi bakteri • Jaringan nekrosis • Infeksi gigi • Otitis media • Suntikan intravena dan intramuscular • Akupuntur • Luka bakar • Ulkus gangrene • Gigitan hewan
  • 20. GEJALA KLINIS • Periode inkubasi • 3-21 hari (rata-rata 7 hari) • 80-90% gejala muncul 1-2 minggu setelah terinfeksi • Trias tetanus • Rigiditas otot • Trismus • Kaku leher • Nyeri punggung • Risus sardonius • Sakit tenggorokan • Disfagia • Opistotonus • Spasme otot • Stimulus fisik, visual, auditori atau emosional • Spasme laring →obstruksi nafas • Ketidakstabilan otonom
  • 23. KLASIFIKASI Generalized Tetanus • Bentuk paling umum (80%) • Gejala • Trismus & lockjaw (pertama muncul) • Kekakuan leher • Sulit menelan • Rigiditas abdomen • Risus sardonicus • Opistotonus • Kejang dinding punggung Localized Tetanus • Kontraksi otot persisten pada daerah luka • Agonis • Antagonis • Fixator • Kontraksi otot biasanya ringan • Prognosis sangat baik
  • 24. KLASIFIKASI Cephalic Tetanus • Terjadi disertai otitis media • C. tetani ditemukan sebagai flora pada telinga tengah • Jenis ini dapat mengenai nervus kranialis (khususnya wajah) • Masa inkubasi 1-2 hari Neonatal Tetanus • Bentuk tetanus pada bayi baru lahir • Penyebab • Ibu tidak imunisasi tetanus →bayi tidak mendapatkan perlindungan imunisasi pasif →alat potong umbilikus tidak steril →tetanus
  • 25. DIAGNOSIS ANAMNESIS ○Terdapat trauma ( luka tusuk, luka terbuka,OMSK, gangren gigi) ○Riwayat tidak diimunisasi ○Gejala awal: trismus (tidak bisa membuka mulut) atau sulit menelan (disfagia ○Kekakuan otot lain: leher, perut, punggung ○Kejang rangsang/spontan ○Ditanyakan waktu terjadinya trauma
  • 26. DIAGNOSIS PEMERIKSAAN FISIK ○ Penderita sadar ○ Adanya trismus, kaku kuduk, risus sardonicus, opistotonus, perut seperti papan, kejang ○ Kekakuan pada ekstremitas: flexi pada tangan dan ekstensi pada kaki ○ Spasme otot napas: gagal napas ○ Gang saraf otonomik (minggu ke-2): tekanan darah labil, takikardi, hiperpireksia, hiperhidrosis, gangguan irama jantung, berkeringat, peningkatan sekresi trakea, gangguan ginjal akut.
  • 27. DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG ● Pemeriksaan penunjang Klinis dan pemeriksaan fisik cukup khas, sehingga diagnosis dapat ditegakan secara klinis, pemeriksaan penunjang hanya jika terdapat keadaan yang meragukan ● Pemeriksaan darah rutin ● Kultur C.tetani dari luka ● Foto thoraks ● Elektrolit serum dan gula darah atas indikasi
  • 28. DIAGNOSIS KRITERIA DIAGNOSIS 1. Semua penyakit dengan gejala hipertonia akut dan/atau kontraksi otot yang nyeri (bisanya rahang dan leher) dan spasme otot umum tanpa penyebab lain seperti reaksi obat, penyakit saraf lain atau histeria. 2. Tidak ada riwayat kontak dengan stricnin/ strychnine (zat alkaloid bersifat racun, seperti dalam pestisida) 3. Perjalanan penyakit tersebut konsisten dengan tetanus 4. Pada fase lanjut dimonitor adanya ganguan saraf otonom yaitu sindrom hiperreaktivitas otonom.
  • 29. TATALAKSANA Suportif dan simptomatis ○Bebaskan jalan napas ○Pemberian oksigen ○Menghindari aspirasi ○Pemberian cairan dan nutrisi adekuat ○Diet cukup kalori dan protein 3500-4500 kal/hari dengan 100-150 gram protein, jika trismus pasang NGT ○Dirawat di ruang isolasi yang sepi dan gelap untuk meminimalisir kejang ○Perawatan luka ○Antikonvulsan: diazepam ■Jika kejang 0.5mg/kgbb (maks 10mg/kali) ■Maintenance 2.5-5 mg/jam ●Causatif ○Metronidazol: 4x500 mg (7 -10 hari) atau Penisilin prokain 4x1.2 jt IU (7-10 hari) ○ATS 10.000-20.000 IU IM single dose
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33. • Ruang isolasi • Menghindari rangsangan suara dan cahaya yang sifatnya intermitten • Karna hilangnya fungsi inhibisi, rangsanan normal dapat menyebabkan kontraksi otot abnormal • Rehabilitasi • fisioterapi
  • 34. EDUKASI ●Pembersihan luka ●Pencegahan kejang dengan tidak banyak orang yang menunggu ●Tidak dilakukan pemijatan pada daerah yang kaku
  • 38. DAFTAR PUSTAKA Berkowitz AL. Tetanus, Botulism, and Diphtheria. Continuum (Minneap Minn). 2018 Oct;24(5, Neuroinfectious Disease):1459-1488. [PubMed] Dong M, Masuyer G, Stenmark P. Botulinum and Tetanus Neurotoxins. Annu Rev Biochem. 2019 Jun 20;88:811-837. [PMC free article] [PubMed] WHO. Tetanus vaccines: WHO position paper. World Heal Organ [Internet]. 2017;92(6):53–76. Available from: http://www.who.int/immunization/sage/meetings/2016/october/presentations_background_docs/en PERDOSSI. Tetanus. In: Kurniawan M, Suharjanti I, Pinzon IT, editors. Panduan Praktik Klinik Neurologi. Penerbit Kedokteran Indonesia; p. 232–6.