1. Rabu, 15 Maret 2023
Melalui Daring Via Zoom
RECOGNITION OF PRIOR LEARNING (RPL)
FOR
ASSOCIATE CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANTS
(ACPA)
Materi :
PENGANTAR AUDITING & ASURANS
Fiantonius Sihotang, M.Ak, CPMA, CA, CPA
2. ISI MATERI
AGENDA PEMBAHASAN
I. Asurans dan Auditing
II. Risk Based Audit
III. Perencanaan Audit
IV. Pelaksanaan dan Penyelesaian Audit
V. Pengarsipan Kertas Kerja Audit
3.
4. AUDITOR MASA LALU
Standar Akuntansi dan Standar Audit Berkembang Pesat – Massive Changes… !
• Perubahan pandangan bisnis.
• Perubahan sistem manajemen.
• Perkembangan teknologi.
• Sistem Informasi Akuntansi menyesuaikan kebutuhan pengguna.
I. PENGANTAR
5. AUDITOR MASA KINI
1) PSAK - IFRS
2) SPAP - SA
ERA TRANSFORMASI – INDUSTRI 4.0
1) UU No.5 tahun 2011
2) PP No.20 tahun 2015
3) PMK 186 tahun 2021
RULES STANDAR
IAI
IAMI
IAPI
6. ASURANS, ATESTASI, AUDITING
• Auditing adalah proses sistematis tentang pengumpulan dan evaluasi bukti
yang objektif dari suatu asersi tentang kegiatan ekonomi dengan tujuan
pelaporan perbedaan antara asersi dengan kriteria yang telah ditetapkan dan
komunikasi hasilnya kepada pihak yang berkepentingan.
• Atestasi adalah komunikasi tertulis yang mencerminkan suatu kesimpulan
tentang keandalan dari suatu asersi (pernyataan tertulis) yang menjadi
tanggungjawab pihak lain.
• Asurans adalah jasa profesional yang diberikan oleh pihak independen yang
dapat memperbaiki kualitas informasi, atau suatu makna untuk pengambilan
suatu keputusan.
7. HUBUNGAN ASURANS, ATESTASI & AUDITING
Keandalan sistem informasi
Ketepatan manajemen risiko
Kompilasi
Audit laporan keuangan
Auditing Audit kepatuhan Atestasi Assurance
Audit manajemen
Peramalan
Efektivitas pengukuran kinerja
Keamanan transaksi elektronik
9. STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
STANDAR
PERIKATAN
REVIEW
(SPR)
SPR 2400
SPR 2410
STANDAR
AUDIT (SA)
STANDAR
PERIKATAN
ASURANS
SELAIN
AUDIT (SPA)
SPA 3000
SPA 3400
SPA 3402
SPA 3420
STANDAR
JASA
TERKAIT
(SJT)
STANDAR
JASA LAIN
- JASA
INVESTIGA
SI
SJT 4400
SJT 4410
STANDAR
PENGENDALIAN
MUTU-1
(SPM-1)
10. JASA YANG DIBERIKAN KAP
International Technology
Audit/Review
Compilation
Financial Planning
Consulting
Assurance
Assurance Service adalah jasa profesional independen yang mampu meningkatkan mutu informasi, atau
konteksnya, untuk kepentingan para pengambil keputusan.
Dengan aspek kunci independensi (tidak memihak dan obyektif)
Keandalan meliputi penyajian yang jujur, netralitas, dan konsistensi antar periode
Relevansi meliputi dapat dipahami, diperbandingkan dengan entitas lain,
dapat digunakan, dan lengkap.
Melakukan kompilasi atas atribut laporan keuangan
(analisis transaksi, penjurnalan, penyiapan lap.keu)
Memberikan komunikasi tertulis yang menyatakan kesimpulan
tentang keandalan asersi yang menjadi tanggung jawab pihak lain
Contoh : Jasa Audit, Review dll.
Melakukan analisis sistem, manajemen informasi,
pengendalian dan pengamanan sistem
Memberikan nasehat dan bantuan teknis untuk meningkatkan
kemampuan sumberdaya dalam mencapai tujuan
Melakukan perencanaan laporan keuangan yang meliputi
perencanaan, analisis keaungan untuk menyusun portofolio
Investasi serta transaksi keuangan yg kompleks utk bisnis
Melakukan perencanaan pajak lintas batas,
merger / kerja sama multinasional
11. JENIS-JENIS AUDIT
Nature of Established Nature of
Type of Audit Assertions Criteria Auditor’s Report
Jenis Audit Sifat Asersi Kriteria yang
ditetapkan
Sifat Laporan Auditor
Financial Financial statement Generally accepted Opinion on fairness of
Statement
Audit Lap.Keu.
Data
Data laporan keuangan
accounting principles
Prinsip2 akuntansi yang
berlaku secara umum
financial statements
Pendapat atas
kewajaran laporan
keuangan
Compliance Claims or data laws, Management’s policies, Summary of findings
Kepatuhan pertaining to laws, regulations, or
other
or assurance regarding
adherence to policies, third-party
requirements.
degree of compliance
regulations, etc. Kebijakan manajemen,
hukum
Ringkasan temuan atau
keyakin
Klain atau data
berkenaan dengan
kepatuhan pada
kebijakan, perundangan,
peraturan dan sbgnya.
Peraturan atau
persyaratan lain ketiga
pihak
an tentang tingkat
kepatuhan
Operational Operational or Objectives set, for
example, by
Efficiency and
effectiveness
Operasional performance data management or
enabling
observed;
recommendations
Data operasional /
kinerja
legislation. for improvement
Menetapkan tujuan,
misalnya
Efisiensi dan efektifitas
yang diamati,
yang dilakukan oleh
manajemen
rekomendasi
u/peningkatan
12. JENIS-JENIS AUDITOR
1. Independent Auditors
Auditor Independen – praktisi perseorangan / bersama membentuk suatu
usaha jasa pengauditan yang bersikap independen
2. Internal Auditors
Auditor Internal – seorang profesional yang bekerja pada perusahaan dalam
membantu manajemen untuk pertanggung jawaban yg efektif
3. Government Auditors
Auditor Pemerintah – bekerja untuk kepentingan dana/keuangan pemerintah.
4. Quality Auditors
Auditor Mutu – bekerja untuk melakukan surveillance kepatuhan ISO 9001
5. Fraud Auditors, Safety Auditors, IT Auditors, Tax Auditors, Etc
13. II - RISK BASED AUDIT
AUDIT TOOL & LINKED ARCHIVE SYSTEM (ATLAS)
Pendekatan Audit Berbasis Risiko (Risk Based Audit Approach) sudah diadopsi di dalam ATLAS mulai tahap
Perencanaan Audit, Pelaksanaan Audit dan Penyelesaian Audit berdasarkan ketentuan pada standar-standar audit
terkait.
14. RISK BASED AUDIT
Kemungkinan
Terjadinya
PERISTIWA
Berpotensi
DAMPAK
SASARAN
Risiko diukur dari 2 (dua) aspek :
1. Aspek KEMUNGKINAN terjadinya
2. Aspek DAMPAKnya terhadap tujuan / sasaran.
RISK BASED AUDIT APPROACH
Proses, pendekatan, metodologi audit untuk
meyakinkan kecukupan bahwa risiko pada entitas
dikelola sesuai dengan batasan risiko yang
ditetapkan
15. TUJUAN AUDIT
a.
b.
Memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan secara
keseluruhan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh
kecurangan maupun kesalahan, dan oleh karena itu memungkinkan auditor untuk
menyatakan opini atas apakah laporan keuangan disusun, dalam semua hal
yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku; dan
Menerbitkan laporan hasil audit tentang laporan keuangan dan
mengkomunikasikannya (sebagaimana yang disyaratkan oleh SA) berdasarkan
temuan auditor.
Ref.: SA 200.11
Tujuan audit umum atas laporan keuangan historis:
17. MANFAAT RISK BASED AUDIT
Mengetahui risiko yang
belum memiliki kontrol yang
cukup
Mengetahui risiko yang
memiliki kontrol berlebih
sehingga mengkonsumsi
sumber daya yang tidak
perlu
Meningkatkan efisiensi dan
efektifitas sumber daya,
waktu
Mengoptimalkan kualitas
audit yang dilaksanakan
auditor
18. TAHAPAN PROSES AUDIT
Reporting
Risk Response
Risk Assessment
Sumber:
Guide to Using ISAs in the Audits of Small and Medium – Sized Entities, 4rd Edition,
IFAC
20. STANDAR AUDIT
SA 265
Standar Audit
Penilaian Risiko
dan Respons
terhadap Risiko
yang Dinilai
Prinsip Umum
dan Tanggung
Jawab
Penggunaan
Hasil Pekerjaan
Pihak Lain
Kesimpulan
Audit dan
Pelaporan
Bukti Audit Area Khusus
SA 500 SA 600 SA 700 SA 800
SA 200 SA 300
SA 501
SA 610 SA 705 SA 805
SA 210 SA 505
SA 315
SA 620
SA 510
SA 220 SA 706 SA 810
SA 320
SA 520
SA 230
SA 330 SA 710
SA 530
SA 240 SA 540
SA 402
SA 720
SA 550
SA 250 SA 450
SA 560
SA 260
SA 570
SA 580
21. RISIKO AUDIT
Risiko audit: risiko bahwa auditor menyatakan suatu opini yang tidak tepat
ketika laporan keuangan mengandung kesalahan penyajian material.
Tujuan auditor: mengurangi risiko audit pada suatu tingkat rendah yang dapat
diterima (acceptably low level).
Risk of Material Mistatement (RMM)
T
erletak pada Entitas` Pada Auditor
Detection Risk
(DR)
Control Risk
(CR)
Inherent Risk
(IR)
Audit Risk
(AR)
25. III. PERENCANAAN AUDIT
AKTIVITAS PRA PENUGASAN
(PRELIMINARY ENGAGEMENT ACTIVITIES)
KLIEN BARU : APAKAH AKAN MENERIMA PERIKATAN AUDIT - SEBAGAI KLIEN BARU?
KLIEN LAMA : APAKAH AKAN MELANJUTKAN PERIKATAN AUDIT - KLIEN LANJUTAN?
26. AKTIVITAS PRA PENUGASAN
PENGENDALIAN MUTU PENERIMAAN KLIEN
KAP harus menetapkan kebijakan dan prosedur dalam penerimaan dan
keberlanjutan hubungan dengan klien yang dirancang untuk memberikan
keyakinan memadai bahwa:
a) KAP memiliki kompetensi untuk melaksanakan perikatan dan memiliki
kemampuan, termasuk waktu dan sumber daya, untuk
melaksanakannya;
KAP dapat mematuhi ketentuan etika profesi yang berlaku; dan
KAP telah mempertimbangkan integritas klien, dan tidak memiliki
informasi yang dapat mengarahkan KAP untuk menyimpulkan tidak
memadainya integritas klien tersebut.
b)
c)
27. OVERVIEW PERENCANAAN AUDIT
Diskusi tim
perikatan
Materialitas
Update?
Respons
auditor:
menyeluruh
* yakni, risiko kesalahan
penyajian
material
Prosedur
Audit
lanjutan
Respons
Prosedur penilaian risiko
Identifikasi dan
nilai risiko
bawaan,
termasuk risiko
signifikan
Identifikasi
dan nilai
risiko
pengendalian
Risiko* yang
dinilai pada
tingkat:
Laporan
keuangan
Asersi
Strategi audit
keseluruhan
Rencana
audit rinci
28. PENILAIAN RISIKO
AUDIT PLAN & RISK BASED AUDIT (RBA)
RENCANA AUDIT & PENILAIAN RISIKO
Respons thd risiko
yg dinilai
Perencanaan audit
salah saji material
PROSEDUR PENILAIAN RISIKO
Pemahaman entitas Pengidentifikasian
dan lingkungannya dan penilaian risiko
29. RISK ASSESMENT
AUDIT BERBASIS RISIKO AUDIT RISK
/PLAN
Control
Risk
Detection
Risk
Inherent
Risk
Understanding
The Entity
Preliminary
Analitycal
Review
Understanding
Internal
Control
Controls
Matrix
Audit
Plans
Engagement
Level
Responses
PROSEDUR PENILIAN RISIKO
31. PEMAHAMAN ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA
Prosedur penilaian risiko adalah prosedur audit yang dilaksanakan untuk
memperoleh suatu pemahaman tentang
1. entitas dan lingkungannya, termasuk;
2. pengendalian intern entitas… [SA 315 par. 4d
Auditor harus memperoleh suatu pemahaman berikut:
1. Faktor-faktor industri, peraturan, dan eksternal lain termasuk kerangka
laporan keuangan yang berlaku.
2. Sifat entitas, termasuk:
❑
❑
a.
b.
c.
Operasinya
Struktur kepemilikan dan tata kelolanya
Jenis investasi yang dilakukan dan yang rencananya akan dilakukan oleh
entitas, termasuk investasi dalam entitas bertujuan khusus; dan
Cara entitas tersebut distrukturisasi dan bagaimana entitas tersebut
dibelanjai,
Sehingga auditor dapat memahami golongan transaksi, saldo akun, dan
pengungkapan yang diharapkan ada dalam laporan keuangan.
d.
e.
RISK ASSESMENT
32. PEMAHAMAN ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA (LANJUTAN…..)
Auditor harus memperoleh suatu pemahaman berikut: (lanjutan…)
❑
3. Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi oleh entitas, termasuk
alasan perubahannya.
Tujuan dan strategi entitas, dan risiko bisnis terkait yang dapat
menimbulkan risiko salah saji material.
Pengukuran dan penelahaan atas kinerja keuangan entitas.
4.
5.
❑ Pemahaman atas entitas dan lingkungannya dapat dibagi menjadi:
Pengidentifikasian risiko (menanyakan“what could go wrong”); dan
Penilaian risiko (menentukan signifikansi dari masing-masing risiko).
❑ Terdapat dua klasifikasi risiko:
Risiko bisnis.
Risiko kecurangan.
RISK ASSESMENT
33. PEMAHAMAN ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA
• Risiko bisnis
• Risiko bisnis dapat berasal dari
kondisi, peristiwa, keadaan, tindakan
atau tidak melakukan tindakan yang
mempengaruhi secara negatif
kemampuan entitas dalam memenuhi
tujuan atau menjalankan strateginya.
• Risiko bisnis juga meliputi peristiwa
yang berasal dari perubahan,
kompleksitas atau kegagalan
mengidentifikasi kebutuhan akan
perubahan.
• Risiko kecurangan
• Risiko kecurangan berkaitan
dengan peristiwa/ kondisi yang
menunjukkan insentif, tekanan
untuk melakukan kecurangan,
atau memberikan kesempatan
terjadinya kecurangan.
• Risiko yang diasumsikan selalu
ada (presumed fraud risk):
• Kecurangan dalam
pengakuan pendapatan
(SA 240 par 26)
• Pengabaian pengendalian
oleh manajemen (SA 240
par 31)
▪ Tidak ada kewajiban auditor untuk mengidentifikasi/menilai
semua risiko bisnis yang mungkin ada.
▪ Dalam banyak kondisi, suatu risiko dapat merupakan risiko
bisnis sekaligus risiko kecurangan.
▪ Pemahaman atas risiko bisnis dan kecurangan meningkatkan
probabilita untuk dapat mengidentifikasi risiko kesalahan
penyajian material.
RISK ASSESMENT
34. IV. PELAKSANAAN & PENYELESAIAN AUDIT
PENGUMPULAN BUKTI AUDIT (STANDAR AUDIT SA SERI 500)
Ruang Lingkup: Menjelaskan tentang hal yang merupakan bukti audit dalam suatu
audit laporan keuangan, dan berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk
merancang dan melaksanakan prosedur audit untuk memperoleh bukti audit yang
cukup dan tepat.
Tujuan: Merancang dan melaksanakan prosedur audit sedemikian rupa untuk
memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk dapat menarik kesimpulan
memadai sebagai basis opini auditor.
Pokok-pokok utama:
1. Bukti audit yang cukup dan tepat;
2. Informasi yang digunakan sebagai bukti audit;
3. Pemilihan unsur pengujian dalam memperoleh bukti audit;
4. Inkonsistensi atau keraguan atas ketidakandalan bukti audit.
Ruang Lingkup: Menjelaskan tentang hal yang merupakan bukti audit dalam suatu
audit laporan keuangan, dan berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk
merancang dan melaksanakan prosedur audit untuk memperoleh bukti audit yang
cukup dan tepat.
Tujuan: Merancang dan melaksanakan prosedur audit sedemikian rupa untuk
memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk dapat menarik kesimpulan
memadai sebagai basis opini auditor.
Pokok-pokok utama:
1. Bukti audit yang cukup dan tepat;
2. Informasi yang digunakan sebagai bukti audit;
3. Pemilihan unsur pengujian dalam memperoleh bukti audit;
4. Inkonsistensi atau keraguan atas ketidakandalan bukti audit.
35. BUKTI-BUKTI AUDIT
POKOK-POKOK UTAMA PROSEDUR PENGUMPULAN BUKTI AUDIT (SA 500)
▪ Bukti audit yang cukup dan tepat.
▪ Melaksanakan prosedur tentang keberlanjutan hubungan dengan klien dan
perikatan klien.
▪ Kecukupan adalah ukuran kuantitas bukti audit (semakin tinggi resiko, semakin
banyak bukti yang diperlukan).
▪ Ketepatan adalah ukuran Kualitas bukti audit (semakin baik kualitas bukti audit,
semakin sedikit bukti yang dibutuhkan), mencakup relevansi dan keandalan bukti
audit;
▪ Prosedur memperoleh bukti audit dapat mencakup: (Ref. A2):
✓ Inspeksi;
✓ Observasi;
✓ Konfirmasi;
✓ Penghitungan kembali (re-calculation);
✓ Pelaksanaan ulang (re-performance);
✓ Prosedur analitis;
✓ Permintaan keterangan
36. BUKTI-BUKTI AUDIT
1
.
Sumber Bukti Audit
■ Eksternal (kualitas lebih tinggi), contoh:
analis;
Internal (kualitas lebih rendah dari bukti
representasi manajemen.
konfirmasi, data pembanding, laporan
■ audit eksternal), contoh: notulen rapat,
Prosedur memperoleh bukti audit:
■
■
■
Prosedur penilaian risiko (risk assessment);
Pengujian Pengendalian (test of control);
Prosedur Subtantif.
KARAKTERISTIK BUKTI AUDIT
37. BUKTI-BUKTI AUDIT
KARAKTERISTIK BUKTI AUDIT (LANJUTAN)
Informasi yang digunakan sebagai bukti audit:
2.
– Relevansi
■ Hubungan logis dengan tujuan prosedur audit;
– Keandalan
■ Dipengaruhi sumber bukti terkait dan sifatnya serta kondisi saat bukti
diperoleh.
tersebut
■ Keandalan bukti audit meningkat ketika bukti audit diperoleh dari sumber
independent diluar entitas;
■ Keandalan bukti audit internal meningkat ketika pengendalian yang berkaitan
dilaksanakan secara efektif oleh entitas;
Bukti audit yang diperoleh secara langsung oleh auditor lebih dapat diandalkan
dibandingkan yang diperoleh secara tidak langsung;
Bukti audit berupa dokumen fisik lebih diandalkan daripada bukti audit lisan;
Bukti audit dari dokumen asli lebih diandalkan daripada dokumen fotokopi.
■
■
■
38. KARAKTERISTIK BUKTI AUDIT (LANJUTAN)
3. Pemilihan Unsur Untuk Pengujian dalam Memperoleh Bukti Audit
–
–
–
Memilih semua unsur (full check);
Memilih unsur tertentu;
Sampling Audit
4. Inkonsistensi atau Keraguan atas Ketidakandalan Bukti Audit
– Pemerolehan bukti audit dari sumber berbeda atau dengan sifat berbeda
dapat mengindikasikan ketidakandalan suatu unsur bukti audit.
BUKTI-BUKTI AUDIT
39. PROSEDUR AUDIT
JENIS-JENIS PROSEDUR AUDIT
TYPE
PROSEDUR AUDT
TEST OF
CONTROL
SUBSTANTIVE
ANALYTICAL
PROCEDURES
(SAP)
OTHER
SUBTANTIVE
PROCEDURES
(OSP)
WALKTHROUGH
SYSTEM NOTES SUBSTANTIVE
TEST
40. TYPE PROSEDUR AUDIT
TEST OF CONTROL SUBSTANTIVE ANALYTICAL
PROCEDURES
OTHER SUBTANTIVE
PROCEDURES
SIKLUS PENJUALAN ANALISIS MARGIN
PERUSAHAAN
KONFIRMASI
SIKLUS PEMBELIAN ANALISIS TREND PENJUALAN WAWANCARA
SIKLUS PENGGAJIAN ANALISIS RATIO KEUANGAN
PERUSAHAAN
INSPEKSI
SIKLUS PELAPORAN
KEUANGAN (FINANCIAL
REPORT CLOSING PROCESS –
FRCP)
ANALISIS VERTIKAL DAN ATAU
ANALISIS HORIZONTAL
OBSERVASI
PENGHITUNGAN ULANG (RE-
CALCULATION)
SIKLUS PEMBIAYAAN STOCK OPNAME / CASH
COUNT
REPERFORMANCE
41. Hubungan Prosedur Audit, Jenis Bukti, & Asersi
Prosedur Audit Contoh Penerapan Bukti Audit
Asersi
Analitis (1a,b) Analitis
Penelusuran
(2a,b)
Pencocokan ke (3a,b)
Dokumen Dokumen
(4a,b)
Inspeksi
(5a,b)
Perhitungan (6a,b)
Fisik
Pengamatan
(Observasi) (7a,b) Peryataan
Tertulis
Pengajuan (8a,b)
Pertanyaan
(9a,b) Lisan
Konfirmasi (10a,b) Konfirmasi
Pengerjaan Matematis
Ulang (11a,b)
Teknik Audit (12a,b)
Berbantuan Elektronik
Komputer
Keterangan gambar:
Prosedur Asersi-asersi
(1a) Membandingkan penjualan
sesungguhnya dgn budget
penjualan
(1b) Keberadaan, kelengkapan,
& penilaian penjualan
(2a) Menelusur faktur penjualan ke buku
pembantu piutang dagang
(2b) Kelengkapan & penilaian
piutang dagang
(3a) Mencocokkan data dlm bk pembantu
piutang dgn faktur penjualan
(3b) Keberadaan & penilaian
piutang dagang
(4a) Menginspeksi laporan bank (4b) Keberadaan, hal, &
penilaian kas
(5a) Menginspeksi gudang baru (5b) Keberadan gudang
(6a) Menghitung kas yg ada dlm
penyimpanan kas
(6b) Penilaian kas
(7a) Mengamati perhitungan sediaan yg
dilakukan klien
(7b) Keberadaan, kelengkapan,
& penilaian persediaan
(8a) Mengajukan pertanyaan kpd
penasihat hukum klien ttg perkara
pengadilan yg menyangkut klien
(8b) Semua asersi yg
bersangkutan dgn utg
bersyarat
(9a) Mengajukan pertanyaan kpd
manajemen ttg sediaan yg usang/
rusak
(9b) Penilaian sediaan
(10a) Mengkonfirmasi saldo rekening kas
di bank ke bank yg bersangkutan
(10b) Keberadaan, hak, &
penilaian kas
(11a) Melakukan perhitungan ulang bunga
terutang
(11b) Penilaian utang bunga
(12a) Membandingkan harga dlm arsip
faktur dgn daftar harga
(12b) Penilaian penjualan
42. V. KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
DOKUMENTASI AUDIT
A. PENGERTIAN KERTAS KERJA (KKP)
Kertas kerja pemeriksaan adalah semua berkas-berkas yang
dikumpulkan oleh auditor dalam menjalankan pemeriksaan,
yang berasal dari :
* Pihak Klien
* Analisis yang dibuat oleh auditor
* Pihak ketiga
44. KERTAS KERJA
B. TUJUAN KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
1. Mendukung opini auditor mengenai kewajaran laporan
keuangan.
2. Sebagai bukti bahwa auditor telah melaksanakan
pemeriksaan sesuai dengan Standar Profesional Akuntan
Publik.
3. Sebagai referensi dalam hal ada pertanyaan dari pihak
pajak, bank dan klien.
4. Sebagai salah satu dasar penilaian asisten sehingga
dapat dibuat evaluasi mengenai kemampuan asisten
sampai dengan partner, sesudah selesai suatu
penugasan.
5. Sebagai pegangan untuk audit tahun berikutnya.
45. C. KRITERIA KERTAS KERJA PEMERIKSAAN YANG BAIK
1. Kertas kerja pemeriksaan harus mempunyai tujuan.
2. Harus dicegah menulis kembali kertas kerja pemeriksaan
sebab banyak kerugiannya.
3. Dalam kertas kerja pemeriksaan harus dijelaskan
prosedur audit apa yang dilakukan dengan menggunakan
audit tick mark.
4. Kertas kerja pemeriksaan harus diindex / cross index.
5. Kertas kerja harus diparaf oleh orang yang membuat dan
mereview working papers sehingga dapat diketahui siapa
yang bertanggung jawab.
KERTAS KERJA
46. 6. Setiap pertanyaan yg timbul pada review notes harus terjawab, tidak
boleh ada “open question”.
7. Pada kertas kerja pemeriksaan harus dicantumkan :
a. sifat dari perkiraan yang diperiksa
b. prosedur pemeriksaan yang dilakukan
c. kesimpulan mengenai kelayakan perkiraan yang diperiksa
8. Hal-hal tambahan :
a. kertas kerja pemeriksaan harus rapih dan bersih
b. kertas kerja pemeriksaan harus mudah dibaca (jelas)
c. bahasa yg digunakan indonesia atau Inggris harus baku
d. jangan hanya mem-foto copy data dari klien tanpa diberi suatu
penjelasan
KERTAS KERJA
47. D. KEPEMILIKAN & PENYIMPANAN KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
a. Hak auditor sebagai pemilik kertas kerja pemeriksaan terikat pada
batasan-batasan moral untuk mencegah kebocoran data-data Klien.
b. Kertas kerja pemeriksaan tidak dapat dianggap sebagai
bagian atau pengganti dari catatan akuntansi Klien tersebut.
c. Bila ada pihak lain yg ingin meminjam atau mereview kertas kerja
pemeriksaan harus ada persetujuan tertulis dari client yg
bersangkutan.
d. Akuntan publik harus mengambil langkah-langkah yg tepat untuk
keamanan kertas kerja pemeriksaannya dan menyimpan kertas kerja
tersebut sesuai dgn peraturan pemerintah yg berlaku.
KERTAS KERJA
48. SUMBER DOKUMEN KERTAS KERJA
Sumber diperolehnya dokumen kertas kerja:
1. Dari pihak klien
2. Dari analisis yang dibuat oleh auditor
3. Dari pihak ke tiga
49. KERTAS KERJA
CONTOH SUMBER KERTAS KERJA DARI KLIEN
CONTOH KERTAS KERJA DARI SUMBERNYA:
1. Dari pihak klien
a. Neraca Saldo (Trial Balance)
b. Rekonsiliasi Bank (Bank Reconciliation)
c. Analisis Umur Piutang (Accounts Receivable Aging
Schedule)
d. Rincian Persediaan (Final Inventory List)
e. Rincian Hutang (Liabilities List)
f. Rincian Beban Umum dan Administrasi
g. Rincian Beban Penjualan
h. Surat Pernyataan Langganan
50. SUMBER KERTAS KERJA
2. Dari analisis yang dibuat oleh auditor
1. Berita acara pemeriksaan kas (cash opname)
2. Pemahaman dan evaluasi Internal control
3. (termasuk pertanyaan quesionare untuk mengetes SPI)
4. Analisis Penarikan Aset
5. Analisis mengenai cukup tidaknya allowance for bad debts
6. Working Balance Sheet (WBS)
7. Working Profit and Loss (WPL)
8. Top Schedule
9. Supporting Schedule
10. Konsep Laporan Audit
11. Management Letter
3. Dari pihak ke tiga
1. Konfirmasi Bank
2. Konfirmasi Piutang
3. Konfirmasi Liabilities
4. Hasil Konfirmasi dari Penasehat hukum Perusahaan
51. TIPE KERTAS KERJA
1. Program audit
2. Working Trial Balance
3. Ringkasan jurnal penyesuaian dan jurnal pengklasifikasian
kembali
4. Daftar pendukung
5. Daftar utama
6. Memorandum audit dan dokumentasi informasi pendukung
KERTAS KERJA
53. JENIS ARSIP KERTAS KERJA
Arsip
Permanen/Permanent
File
Arsip Kini/Current File
KERTAS KERJA
54. ARSIP PERMANEN
• Salinan AD dan ART
• Salinan surat perjanjian penting yang berlaku dalam jangka
panjang
• Salinan notulen rapat direksi, dewan komisaris, pemegang
saham, komite-komite
• Bagan organisasi
• Pedoman akun, manual akuntansi dan prosedur pengendalian
intern
KERTAS KERJA
55. • Tata letak pabrik, proses produksi, produk pokok
perusahaan
• Termin saham dan obligasi yang dikeluarkan
• Skedul amortisasi utang jangka panjang dan
depresiasi aktiva tetap
• Ringkasan prinsip akuntansi yang dipakai
KERTAS KERJA
ARSIP PERMANEN (Lanjutan)
56. ARSIP PERMANEN
PENYUSUNAN KERTAS KERJA
AUDIT COMPLETION MEMORANDUM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Summary of Misstatements (Signed by Client);
Final Analytical Review (FAR);
Subsequent event questionare;
Subsequent event checklist;
Going Concern and management plan statement;
Independent Statement;
Representation Letter;
Surat Persetujuan Cetak Laporan ;
Report Binding Checklist;
Final Draft Management Letter (jika ada);
Partner and Staff Assessment of Independence (Signed
Final Draft Audited Report (Crossfooted);
by Signing Partner);
KERTAS KERJA
59. REFERENSI
Standar Profesional Akuntan Publik, 2017, IAPI
Guide to Using ISAs in the Audits of Small and Medium – Sized Entities,
Edition, IFAC
3rd
• Applying ISAs Proportionately with the Size and Complexity of Entity, 2009,
IAASB
Auditing and Assurance, William F. Messier/Aasmund Eilifsen
McGraw-Hill 3rd Edition, 2015
•
• Slide Presentasi, “Siklus Audit berbasis Risiko”, Godang P. Panjaitan, 2017
• Slide Presentasi , “Risk Based Audit Approach”, Rizki Damir Mustika, 2019
•
•