1. 6/13/2011 1 HEMOKROMATOSISPatogenesis dan Diagnosis Oleh Kadek Mulyantari Pembimbing Juli Soemarsono

2. 6/13/2011 2 PENDAHULUAN (1) Von Recklinghausen (abad ke-19) Definisi kelebihan cadangan besi tubuh  kerusakan jaringan  sirosis, diabetes mellitus, hipogonadism, kardiomiopati, arthropati, pigmentasi kulit dan peningkatan resiko kanker hati

3. 6/13/2011 3 PENDAHULUAN (2) Beberapa istilah yang digunakan: Iron overload disease, Primary hemochromatosis, Hereditary hemochromatosis (HH), Classical hemochromatosis, Genetic iron poisoning, Genetic hemochromatosis, Acquired hemochromatosis, Secondary hemochromatosis.

5. Laki-laki>Wanita

6. Gejala muncul umur 40-60 tahun

7. Jarang pada anak&dewasa mudaDi Indonesia belum ada laporan hemokromatosis sekunder transfusi darah multipel

8. 6/13/2011 5 KLASIFIKASI DAN ETIOLOGI (1)

9. 6/13/2011 6 KLASIFIKASI DAN ETIOLOGI (2)

10. 6/13/2011 7 KLASIFIKASI DAN ETIOLOGI (3) ETIOLOGI Kelainan gen HFE  tipe I Kelainan gen HJV  tipe 2 Kelainan gen Transferin reseptor 2tipe 3 Kelainan gen Ferroportintipe 4 Tipe lain: defek pada gen seruloplasmin, gen transferrin, gen Divalent Metal Transporter I (DMTI)

11. 6/13/2011 8 KLASIFIKASI DAN ETIOLOGI (4) Etiologi Hemokromatosis Sekunder Talasemia Anemia aplastik Anemia sideroblastik Anemia hemolitik kronik Konsumsi besi berlebihan Transfusi berulang Hemodialisis

12. 6/13/2011 9 PATOGENESIS (1) Metabolisme besi dalam tubuh

13. 6/13/2011 10 PATOGENESIS (2) Peran enterosit dalam metabolisme besi

14. 6/13/2011 11 PATOGENESIS (3) Prekursor eritroid dalam metabolisme besi

15. 6/13/2011 12 PATOGENESIS (4) Peran makrofag dalam metabolisme besi

16. 6/13/2011 13 PATOGENESIS (5) Peran hepatosit dalam metabolisme besi

17. 6/13/2011 14 PATOGENESIS (6) Hemokromatosis primer

22. Intoleransi glukosa atau diabetes

23. Nyeri perut yang kronik

24. Kelelahan yang berat

25. Penurunan produksi hormon pituitari dan tiroid

26. Kerusakan kelenjar adrenal

27. Gagal jantung (kerusakan otot jantung)

29. 6/13/2011 19 KRITERIA DIAGNOSIS (1) Pada HH, hampir 100% kasus memiliki TS >70%. TS 50%-62% mengindikasikan status heterozigot, jarang pada homozigot. Ferritin >1000µg/L, pada 2/3 pasien hemokromatosis

30. 6/13/2011 20 KRITERIA DIAGNOSIS (2) Ferritin >1000 µg/L mengindikasikan sirosis pada C282Y homozigot Ferritin >5000 µg/L mengindikasikan kerusakan jaringan TIBC turun mendekati 200 µg/L, sering sampai mendekati 0.

31. 6/13/2011 21

32. 6/13/2011 22 PEMERIKSAAN LABORATORIUM SI (Serum Iron) Total Iron-Binding Capacity (TIBC) Unsaturated Iron-Binding Capacity (UIBC) Transferrin saturation (TS) Ferritin Serum Hepsidin

33. 6/13/2011 23 SI (Serum Iron) (1) Kurang memberi informasi klinis SI rendah pada defisiensi besi, penyakit kronik , acute-phase response,pasca pembedahan. SI rendah tidak mencerminkan rendahnya cadangan besi tubuh SI tinggi pada penyakit hepar, anemia aplastik, diseritropoesis,iron overload

34. 6/13/2011 24 SI (Serum Iron) (2) Pemeriksaan :metoda colorimetric dan spectrophotometric nilai normal SI pada wanita 16,1±7,4 µmol/l sedikit lebih rendah dibandingkan nilai normal SI pada laki-laki yaitu 18,0 ± 6,3 µmol/l

35. 6/13/2011 25 Total Iron-Binding Capacity (TIBC) TIBC = SI + UIBC Pemeriksaan TIBC langsung Normal TIBC serum 68.0 ± 12,6 µmol /l pada wanita dan 63,2 ± 9,1 µmol/l pada laki-laki. TIBC meningkat pada anemia defisiensi besi dan selama kehamilan. TIBC menurun pada kelebihan besi patologis

36. 6/13/2011 26 Unsaturated Iron-Binding Capacity (UIBC) UIBC sebagai tes skrining untuk hemokromatosis herediter (HH). Pada pasien HH,UIBC < 20 µmol Fe/l ditemukan pada hampir seluruh laki-laki dan hanya 50% pada wanita. Pengukuran secara langsung atau dengan rumus

37. 6/13/2011 27 Transferrin saturation (TS) Saturasi transferrin : rasio besi serum dan TIBC dalam persen. Pengukuran transferin dapat menggunakan metode immunoassay. Saturasi transferin dapat mendeteksi HH. Peningkatan saturasi transferrin mengindikasikan penumpukan besi dalam tubuh. Nilai ambang pada laki-laki >55% dan pada wanita >50% pada wanita

38. 6/13/2011 28 Ferritin Serum (1) Pada dewasa normal konsentrasi serum ferritin 15-300µg/L. Kadar ferritin serum meningkat pada penyakit hati, infeksi, inflamasi, dan penyakit keganasan, iron overload. Peningkatan serum ferritin pada HH: Harus disingkirkan penyebab timbunan Fe sekunder.

39. 6/13/2011 29 Ferritin Serum (2) Metoda Pemeriksaan ferritin Immunoradiometric assay (IRMA) enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Immunoflourometric assay. Chemiluminescence immunoassay

42. Pemeriksaan prohepsidin

43. Metoda ELISA

44. Prohepsidin merefleksikan jumlah hepsidin bioaktif dalam serum.

46. AI (Anemia of inflammation)

47. Kelebihan zat besi akibat transfusi multipel

48. Diseritropoesis

50. 6/13/2011 34 DIFERENSIAL DIAGNOSIS (2)

53. 6/13/2011 37 TERIMA KASIH