SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
JournalReading
Syndromeofinappropriateantidiuretichormone
secretionandcerebralsaltwastingasthecommon
causesofhyponatremiaintertiarycarehospital
YogeshPralhadBade,HarishchandraRameshchandraChaudhari*
Department of Medicine, Dr. D Y Patil Medical College and Research
Center, Dr. D Y Patil Vidyapeeth (Deemed to be University), Pune,
Maharashtra, India
*Correspondence:
Dr. Harishchandra Rameshchandra Chaudhari,
E-mail: harish9907@gmail.com
International Journal of Advances in Medicine Bade
YP et al. Int J Adv Med. 2020 Apr;7(4):577-581
http://www.ijmedicine.com
Identitas Jurnal
Abstrak
•Hiponatremia adalah suatu kondisi gangguan elektrolit khas yang dapat berupa
euvolemik, hipovolemik atau hipervolemik. Interpretasi yang tepat melalui tes
laboratorium membantu membedakan jenis dan penyebab hiponatremia. Penelitian ini
dilakukan untuk mengevaluasi Syndrome of Innapropriate Antidiuretic Hormon (SIADH)
dan cerebral salt wasting (CSW) sebagai penyebab umum hiponatremia di rumah sakit
tersier.
Latar Belakang
•Sebuah studi intervensi prospektif dilakukan, termasuk kasus hiponatremia, yang diterima
di ICU / CCU dan bangsal medis lainnya di Ruby Hall Clinic dari Agustus 2011 hingga
Desember 2013.
Metode
•Dari 150 pasien yang tercatat dalam penelitian ini, 33,33% pasien euvolemik, 34% pasien
hipervolemik.dan 32,66% pasien hipovolemik. Untuk pasien euvolemik, SIADH (68%)
adalah penyebab tersering; sedangkan, CSW (34,39%) adalah penyebab umum untuk jenis
hiponatremia hipovolemik. Stroke ditemukan sebagai penyebab paling umum SIADH
(55,88%), perdarahan intra-serebral diamati sebagai faktor penyebab paling umum
hiponatremia terkait SIADH dan CSW.
Hasil
•Hiponatremia pada pasien gangguan sistem saraf pusat sering terjadi akibat SIADH dan
CSW. Penyebab umum dari SIADH adalah stroke dan CSW adalah perdarahan intra
serebral.
Kesimpulan
Pengantar
• Hiponatremia adalah kelainan elektrolit yang umum disebabkan oleh
syndrom of innapropriate antidiuretic disorder (SIADH) dan cerebral salt
wasting (CSW). Hiponatremia semakin terlihat di perawatan rumah sakit
terutama di unit perawatan intensif dan perawatan pasien di rumah
(homecare) dengan tingkat mortalitas dan morbiditas dari 5-50%.
Pengaturan perawatan kesehatan dan tipe populasi pasien memiliki
peran penting dalam kejadiannya terlepas dari faktor jenis kelamin dan
usia
• Hiponatremia umumnya diamati pada pasien usia lanjut terutama
dengan penyakit penyerta seperti cardiac, liver atau renal failure.
• Biasanya sebagian pasien menyadari gejala seperti anoreksia, muntah,
muntah, sakit kepala. Namun, pasien dengan kadar natrium lebih besar
dari 130 mEq / L biasanya asimtomatik. Hiponatremia dapat
berhubungan dengan tonisitas rendah, normal, atau tinggi. Ini terjadi
karena ketidakmampuan ginjal untuk mengekskresikan cairan atau
kelebihan intake cairan, paling sering disebabkan ketidakmampuan
untuk menekan sekresi anti-diuretik hormon (ADH). Namun,
hiponatremia bukanlah kelainan homogen dan tergantung pada status
volume pasien dapat berupa euvolemik,hipervolemik atau hipovolemik.
Pengantar
• Dua penyebab utama hiponatremia; SIADH dan CSW sulit
dibedakan; meskipun sangat penting untuk mengetahui penyebab
hiponatremia karena terapinya sangat berbeda. Perbedaan utama
SIADH dan CSW secara klinis adalah status cairan pada pasien dan urin
output yang lebih tinggi pada CSW dibandingkan pada pasien dengan
SIADH. Pasien dengan CSW mengalami hipovolemik dibandingkan
dengan euvolemik atau hipervolemik pada pasien dengan
SIADH. Dalam kasus CSW, pendekatan terapi yang digunakan adalah
pemulihan cairan dan perawatan causa primer (intracerebral bleering)
• Di sisi lain, penderita SIADH diobati dengan restriksi cairan dan
mengurangi volume cairan tubuh dengan saline hipertonik, atau
penghambat vasopresin seperti demeclocycline dan / atau diuretik
termasuk furosemid.
• Ada sangat sedikit penelitian di India yang mengamati profil
hiponatremia yang berbeda. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan
untuk memiliki pemahaman tentang profil hiponatremia dan presentasi
mereka dalam setting perawatan tersier.
Metode
Prospective observational study
Ruby Hall Clinic (Agustus 2011 –
Desember 2013), semua kasus
hiponatremia yang dirawat inap di RS
Metode
Kriteria Inklusi
• Pasien dengan hiponatremia dengan
kadar Na <130 mmol/L dalam 4 hari
pertama setelah dirawat
Kriteria eksklusi
• Pasien yang mengalami hiponatremia
setelah 4 hari perawatan
Tabel 1
Metode
• Pasien yang memenuhi kriteria
inklusi dipilih secara acak kemudian
didata informasi mengenai
demografi, detail rawat inap, status
penyakit, riwayat penyakit dahulu,
riwayat konsumsi obat-obatan,
riwayat kesehatan lainnya,
pemeriksaan fisik, hasil
laboratorium, diagnosis, terapi yang
digunakan dan follow up pasien.
Pengumpulan
data
Hasil
Secara total, 150 pasien tercatat dalam studi
observasional prospektif ini.
Mayoritas pasien di atas 50 tahun (60,7%)
sedangkan; 57,3% dari populasi ini adalah
laki-laki.
Semua kasus hiponatremia dibagi menjadi tiga
kelompok tergantung pada tipe; baik euvolemik,
hipovolemik, atau hipervolemik. Pasien dengan
tipe hipervolemik tertinggi (34%) diikuti oleh
euvolemik (33,3%) dan hipovolemik (32,7%).
Tabel 2
Penderita hipovolemik hiponatremia diamati pada 49 pasien; 17 di antaranya karena
CSW, 12 pasien karena muntah dan diare, 10 pasien karena diuresis berlebih, 9 pasien
karena trauma / blood loss dan 1 pasien menderita pankreatitis. Pasien dengan tipe
hipovolemik hiponatremia tidak menunjukkan edema, tanda-tanda dehidrasi, CVP
rendah, output urin menurun, meningkat pada kasus CSW dan diuresis berlebih.
Studi ini menunjukkan 50 pasien hiponatremia euvolemik, 34 di antaranya menunjukkan
SIADH sebagai faktor penyebab, 13 pasien memiliki asupan natrium yang rendah dan 3
memiliki hipotiroidisme. Pasien dengan hiponatremia euvolemik memiliki CVP normal,
serum natriuretic peptide, dan keluaran urin normal. Pasien menunjukkan tidak adanya
edema dan tanda-tanda dehidrasi tapi mengalami peningkatan ringan natrium urin.
Pasien dengan hiponatremia hipervolemik mengalami edema, CVP meningkat / normal
dengan peningkatan jumlah xcairan tubuh dan natrium total diamati pada 51
pasien. Penyebab hiponatremia hipervolemik tersebut adalah gagal ginjal akut pada 7
pasien, gagal ginjal kronis pada 13 pasien, gagal jantung kongestif pada 16 pasien, sirosis
pada 13 pasien dan sepsis pada 2 pasien.
Figure 1
• SIADH dilaporkan sebagai penyebab hiponatremia yang paling
umum, pada 34 pasien (22,67%). Pasien pada umumnya tidak
mengalami edema, tidak ada tanda-tanda dehidrasi, urea
darah, serum asam urat, serum kalium dan peptida natriuretik
serum semuanya normal. Penderita juga mengalami
penurunan / normal urine output dan hematokrit,
peningkatan ringan natrium urine dan CVP normal / tinggi.
• Stroke ditemukan sebagai penyebab paling umum dari SIADH
(55,88%), diikuti perdarahan intra serebral pada 4 pasien
(11,76%), meningitis tuberkulosis pada 3 pasien (8,82%),
kanker paru-paru pada 2 pasien (5,88%), tuberkulosis paru
dan SOL otak / pasca operasi pada 2 pasien sementara
pneumonia dan meningitis terlihat pada masing-masing 1
pasien (2,94 %)
Figure 2
• Studi ini menunjukkan 17 pasien dengan CSW, di antaranya 9
pasien (52,94%) mengalami CSW karena intra-cerebral
bleeding, diikuti 4 pasien (23,53%) akibat renal tubular
asidosis / trauma. SOL otak / pasca operasi bertanggungjawab
untuk CSW pada 2 pasien (11,76%). 1 pasien masing-masing
(5,88%) menunjukkan CSW akibat stroke dan perdarahan
subarachnoid (Gambar 2). Semua pasien ini mengalami
penurunan CVP dan asam urat, peningkatan urin output, urea
darah, natrium urin, hematokrit dan serum natriuretic
peptide. Pasien juga menunjukkan tanda-tanda dehidrasi dan
kalium tinggi / normal
Diskusi
• Mekanisme dasar yang bertanggung jawab untuk penyebab dari
hiponatremia adalah SIADH dan CSW yang berhubungan dengan
beberapa kondisi klinis. Para ahli dari hyponatremia guidelines 2007
menyatakan bahwa SIADH dapat dihubungkan dengan tumor, gangguan
sistem saraf pusat (SSP), penyakit paru-paru atau yang disebabkan oleh
obat-obatan seperti antipsikotik, antidepresan, antikonvulsan, ACE
inhibitor, MDMA, dan oksitosin; dengan demikian menyebabkan
gangguan neurologis. Penelitian ini menentukan profil hiponatremia
yang berbeda dan menyelidiki penyebab SIADH dan CSW.
• Temuan kunci dari penelitian ini menunjukkan sebagian besar pria
berusia di atas 50 tahun sebagai kategori usia utama. Ada perbedaan
tipis antara proporsi pasien dengan hipervolemia, hipovolemia dan
euvolemia; namun mayoritas pasien menunjukkan hipervolemia diikuti
oleh euvolemia dan hipovolemia. Hipervolemia disebabkan
• SIADH terutama disebabkan oleh penyakit liver, ginjal, dan jantung,
sedangkan hipovolemia yang disebabkan oleh CSW utamanya
disebabkan muntah, diare, diuresis dan trauma yang menyebabkan
blood loss / fluid loss.
• Studi ini menyatakan jumlah yang hampir setara antara tipe
pasien dengan hiponatremia. pasien dengan euvolemik adalah
33,3%, hipervolemik, 34,0% dan hiponatremia hipovolemik
adalah 32,7%. Penelitian berbasis RS lainnya menemukan
euvolemik hiponatremia sebagai tipe yang paling
umum. Sebuah studi oleh Mittal dkk, menunjukkan jumlah
terbanyak pasien dengan euvolemia (61,6%) dan paling sedikit
pasien dengan hipovolemia (17,2%), serupa dengan penelitian
ini. Mereka melaporkan infeksi CNS, penyakit liver kronis dan
gastroenteritis akut sebagai penyebab umum hiponatremia di
rawat inap. Meskipun jelas tidak menunjukkan prevalensi total
hiponatremia secara global, hal ini telah diamati pada
sebanyak 42,6% pasien di sebagian besar rumah sakit di
Singapura dan pada 30% pasien perawatan di RS Rotterdam.
• Penyebab hiponatremia paling umum pada studi ini adalah
SIADH. Pada studi lain, Padhi dkk, melaporkan 36,2% pasien dengan
SIADH. Mereka juga melaporkan sepsis berat (21,5%) dan trauma
(21,1%) sebagai penyebab umum hiponatremia. Studi oleh Rao et al,
penyebab paling umum adalah SIADH (30,0%) dan faktor lainnya
adalah obat-obatan (24,0%).
• Pada studi ini, stroke ditemukan sebagai penyebab umum SIADH
sebanyak 19 kasus (55,88%), disusul intra-cerebral bleeding,
meningitis tuberkulosis, kanker paru-paru, tuberkulosis paru, SOL
otak / pasca operasi, pneumonia dan meningitis adalah beberapa
penyebab lain SIADH. Begitu juga dalam studi prospektif terhadap
1000 pasien dengan stroke dievaluasi untuk hiponatremia dan
ditemukan 67% pasien memiliki SIADH dan 33% memiliki
CSW. Mayoritas penderita SIADH mengalami stroke iskemik
dibandingkan dengan pasien CSW, sesuai dengan penelitian ini.
• Kadar neurohormon tinggi, arginin vasopressin (AVP) adalah tanda
utama SIADH. Arginin vasopresin beraksi dengan mengikat reseptor
V2 di ductus collectivus ginjal, menyebabkan cairan bebas diserap
kembali ke dalam tubuh alih-alih diekskresikan melalui urin. Ini
mengganggu regulasi keseimbangan cairan- natrium; meskipun
demikian, sekresi abnormal tersebut menghasilkan retensi cairan
yang menyebabkan efek dilusi pada konsentrasi natrium plasma,
menghasilkan hiponatremia
• Penyebab umum lain dari hiponatremia dilaporkan dalam studi ini
adalah CSW. Dalam penelitian ini CSW disebabkan oleh intracerebral
bleeding terlihat pada 52,94% diikuti oleh renal-tubular asidosis atau
trauma, SOL otak / pasca operasi, stroke dan perdarahan
subarachnoid. Faktor-faktor yang berperan besar dalam CSW adalah
faktor natriuretik seperti atrial natriuretic peptide, C-type natriuretic
peptide.
• Peptida ini dipercaya disekresikan pada luka atau
trauma. Mekanisme lain menunjukkan bahwa down regulation
pengangkut natrium ginjal disebabkan perluasan volume
ekstraseluler dan lonjakan adrenergik yang terjadi di fase awal
cedera otak bisa menyebabkan tekanan natriuresis. Membuat
perbedaan antara CSW dan SIADH penting karena terapi untuk
kedua kondisi ini sangat berbeda.
• Penelitian ini terbatas pada single center, satu peneliti dan
ukuran sampel kecil; maka itu tidak akan sesuai untuk
mengekstrapolasi hasilnya ke populasi yang besar
Kesimpulan
• Hiponatremia pada pasien gangguan SSP sering terjadi karena SIADH
dan CSW. Penyebab paling umum dari SIADH adalah stroke dan untuk
CSW adalah perdarahan intra kranial. Mereka dibedakan berdasarkan
status volume, natrium urin, CVP, urin output, urea darahRandomized
control trial skala lebih besar diperlukan untuk memvalidasi hasil.
Referensi
1. Douglas I. Hyponatremia: Why it matters, how it presents, how we can manage it. Cleveland Clin J Med.
2006;73(Suppl 3):4-12.
2. Upadhyay A, Jaber BL, Madias NE. Incidence and prevalence of hyponatremia. Am J Med.
2006;119(Suppl 1):S30-5.
3. Mohan S, Gu S, Parikh A, Radhakrishnan J. Prevalence of hyponatremia and association with mortality:
Results from NHANES. Am J Med. 2013;126(12):1127-37.
4. Jain AK, Nandy P. Clinico-etiological profile of hyponatremia among elderly age group patients in a
tertiary care hospital in Sikkim. J Family Med Prim Care. 2019;8(3):988-94.
5. Skorecki K, Ausiello D. Disorders of sodium and water homeostasis. In: Goldman L, Schafer AI, eds.
Goldman’s Cecil Medicine. 24th ed. Philadelphia: Chap 118, Elsevier Saunders; 2011.
6. Mittal M, Deepshikha, Khurana H. Profile of hyponatremia in a tertiary care centre in North India. Int J
Adv Med. 2016;3(4):1011-5.
7. Sahay M, Sahay R. Hyponatremia: A practical approach. Indian J Endocrinol Metab. 2014;18(6):760-71.
8. Yee AH, Burns JD, Wijdicks EF. Cerebral salt wasting: pathophysiology, diagnosis, and treatment.
Neurosurg Clin N Am. 2010;21(2):339-52.
9. Petzold A. Disorders of plasma sodium. N Engl J Med. 2015;372(13):1267-9.
10. Maesaka JK, Imbriano LJ, Miyawaki N. High prevalence of renal salt wasting without cerebral disease as
cause of hyponatremia in general medical wards. Am J Med Sci. 2018;356(1):15-22.
11. Moritz ML. Syndrome of inappropriate antidiuresis. Pediatr Clin North Am. 2019;66(1):209-26.
12. Siragy H. Hyponatremia, fluid-electrolyte disorders, and the syndrome of inappropriate antidiuretic
hormone secretion: diagnosis and treatment options. Endocr Pract. 2006;12(4):446-57.
13. Dst.
PRESENTASI SIADH VS CSW.pptx

More Related Content

Similar to PRESENTASI SIADH VS CSW.pptx

Hipertensi dan gambaran karakteristik ppt
Hipertensi  dan gambaran karakteristik pptHipertensi  dan gambaran karakteristik ppt
Hipertensi dan gambaran karakteristik ppt
uaganaomi
 
11 151 sindrom_hellp
11 151 sindrom_hellp11 151 sindrom_hellp
11 151 sindrom_hellp
chiko02
 
SIADH referat, tugas kuliah, lapsus.pptx
SIADH referat, tugas kuliah, lapsus.pptxSIADH referat, tugas kuliah, lapsus.pptx
SIADH referat, tugas kuliah, lapsus.pptx
SartikaAkib
 
SH Pons + HT Grade II + CKD in Women 47 yo
SH Pons + HT Grade II + CKD in Women 47 yoSH Pons + HT Grade II + CKD in Women 47 yo
SH Pons + HT Grade II + CKD in Women 47 yo
nugrahaian2312
 

Similar to PRESENTASI SIADH VS CSW.pptx (20)

Hipertensi dan gambaran karakteristik ppt
Hipertensi  dan gambaran karakteristik pptHipertensi  dan gambaran karakteristik ppt
Hipertensi dan gambaran karakteristik ppt
 
11 151 sindrom_hellp
11 151 sindrom_hellp11 151 sindrom_hellp
11 151 sindrom_hellp
 
REFARAT HIPERTENSI REZA.pptx
REFARAT HIPERTENSI REZA.pptxREFARAT HIPERTENSI REZA.pptx
REFARAT HIPERTENSI REZA.pptx
 
241249179 beda-csw-dengan-siadh
241249179 beda-csw-dengan-siadh241249179 beda-csw-dengan-siadh
241249179 beda-csw-dengan-siadh
 
PPT TUGAS.pptx
PPT TUGAS.pptxPPT TUGAS.pptx
PPT TUGAS.pptx
 
Portofolio hipertensi
Portofolio hipertensiPortofolio hipertensi
Portofolio hipertensi
 
SIADH referat, tugas kuliah, lapsus.pptx
SIADH referat, tugas kuliah, lapsus.pptxSIADH referat, tugas kuliah, lapsus.pptx
SIADH referat, tugas kuliah, lapsus.pptx
 
laporan kasus anestesi TOF.pptx
laporan kasus anestesi TOF.pptxlaporan kasus anestesi TOF.pptx
laporan kasus anestesi TOF.pptx
 
PPT SIADH.pptx
PPT SIADH.pptxPPT SIADH.pptx
PPT SIADH.pptx
 
Askep hipertensi AKPER PEMKAB MUNA
Askep hipertensi AKPER PEMKAB MUNA Askep hipertensi AKPER PEMKAB MUNA
Askep hipertensi AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep hipertensi AKPER PEMKAB MUNA
Askep hipertensi AKPER PEMKAB MUNA Askep hipertensi AKPER PEMKAB MUNA
Askep hipertensi AKPER PEMKAB MUNA
 
SH Pons + HT Grade II + CKD in Women 47 yo
SH Pons + HT Grade II + CKD in Women 47 yoSH Pons + HT Grade II + CKD in Women 47 yo
SH Pons + HT Grade II + CKD in Women 47 yo
 
MENENTUKAN DIAGNOSA dan ASUHAN KEPERAWATAN Pada PASIEN HIPERTENSI.pdf
MENENTUKAN DIAGNOSA dan ASUHAN KEPERAWATAN Pada PASIEN HIPERTENSI.pdfMENENTUKAN DIAGNOSA dan ASUHAN KEPERAWATAN Pada PASIEN HIPERTENSI.pdf
MENENTUKAN DIAGNOSA dan ASUHAN KEPERAWATAN Pada PASIEN HIPERTENSI.pdf
 
Sirosis hati
Sirosis hatiSirosis hati
Sirosis hati
 
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
 
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
 
Ppt_syok.pptx
Ppt_syok.pptxPpt_syok.pptx
Ppt_syok.pptx
 
Sindrom Hepatorenal
Sindrom HepatorenalSindrom Hepatorenal
Sindrom Hepatorenal
 
Lp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilanLp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilan
 
Translatean raiza (1)
Translatean raiza (1)Translatean raiza (1)
Translatean raiza (1)
 

Recently uploaded

Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Halo Docter
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 

Recently uploaded (20)

FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 

PRESENTASI SIADH VS CSW.pptx

  • 1. JournalReading Syndromeofinappropriateantidiuretichormone secretionandcerebralsaltwastingasthecommon causesofhyponatremiaintertiarycarehospital YogeshPralhadBade,HarishchandraRameshchandraChaudhari* Department of Medicine, Dr. D Y Patil Medical College and Research Center, Dr. D Y Patil Vidyapeeth (Deemed to be University), Pune, Maharashtra, India *Correspondence: Dr. Harishchandra Rameshchandra Chaudhari, E-mail: harish9907@gmail.com International Journal of Advances in Medicine Bade YP et al. Int J Adv Med. 2020 Apr;7(4):577-581 http://www.ijmedicine.com
  • 3. Abstrak •Hiponatremia adalah suatu kondisi gangguan elektrolit khas yang dapat berupa euvolemik, hipovolemik atau hipervolemik. Interpretasi yang tepat melalui tes laboratorium membantu membedakan jenis dan penyebab hiponatremia. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi Syndrome of Innapropriate Antidiuretic Hormon (SIADH) dan cerebral salt wasting (CSW) sebagai penyebab umum hiponatremia di rumah sakit tersier. Latar Belakang •Sebuah studi intervensi prospektif dilakukan, termasuk kasus hiponatremia, yang diterima di ICU / CCU dan bangsal medis lainnya di Ruby Hall Clinic dari Agustus 2011 hingga Desember 2013. Metode •Dari 150 pasien yang tercatat dalam penelitian ini, 33,33% pasien euvolemik, 34% pasien hipervolemik.dan 32,66% pasien hipovolemik. Untuk pasien euvolemik, SIADH (68%) adalah penyebab tersering; sedangkan, CSW (34,39%) adalah penyebab umum untuk jenis hiponatremia hipovolemik. Stroke ditemukan sebagai penyebab paling umum SIADH (55,88%), perdarahan intra-serebral diamati sebagai faktor penyebab paling umum hiponatremia terkait SIADH dan CSW. Hasil •Hiponatremia pada pasien gangguan sistem saraf pusat sering terjadi akibat SIADH dan CSW. Penyebab umum dari SIADH adalah stroke dan CSW adalah perdarahan intra serebral. Kesimpulan
  • 4. Pengantar • Hiponatremia adalah kelainan elektrolit yang umum disebabkan oleh syndrom of innapropriate antidiuretic disorder (SIADH) dan cerebral salt wasting (CSW). Hiponatremia semakin terlihat di perawatan rumah sakit terutama di unit perawatan intensif dan perawatan pasien di rumah (homecare) dengan tingkat mortalitas dan morbiditas dari 5-50%. Pengaturan perawatan kesehatan dan tipe populasi pasien memiliki peran penting dalam kejadiannya terlepas dari faktor jenis kelamin dan usia • Hiponatremia umumnya diamati pada pasien usia lanjut terutama dengan penyakit penyerta seperti cardiac, liver atau renal failure. • Biasanya sebagian pasien menyadari gejala seperti anoreksia, muntah, muntah, sakit kepala. Namun, pasien dengan kadar natrium lebih besar dari 130 mEq / L biasanya asimtomatik. Hiponatremia dapat berhubungan dengan tonisitas rendah, normal, atau tinggi. Ini terjadi karena ketidakmampuan ginjal untuk mengekskresikan cairan atau kelebihan intake cairan, paling sering disebabkan ketidakmampuan untuk menekan sekresi anti-diuretik hormon (ADH). Namun, hiponatremia bukanlah kelainan homogen dan tergantung pada status volume pasien dapat berupa euvolemik,hipervolemik atau hipovolemik.
  • 5. Pengantar • Dua penyebab utama hiponatremia; SIADH dan CSW sulit dibedakan; meskipun sangat penting untuk mengetahui penyebab hiponatremia karena terapinya sangat berbeda. Perbedaan utama SIADH dan CSW secara klinis adalah status cairan pada pasien dan urin output yang lebih tinggi pada CSW dibandingkan pada pasien dengan SIADH. Pasien dengan CSW mengalami hipovolemik dibandingkan dengan euvolemik atau hipervolemik pada pasien dengan SIADH. Dalam kasus CSW, pendekatan terapi yang digunakan adalah pemulihan cairan dan perawatan causa primer (intracerebral bleering) • Di sisi lain, penderita SIADH diobati dengan restriksi cairan dan mengurangi volume cairan tubuh dengan saline hipertonik, atau penghambat vasopresin seperti demeclocycline dan / atau diuretik termasuk furosemid. • Ada sangat sedikit penelitian di India yang mengamati profil hiponatremia yang berbeda. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk memiliki pemahaman tentang profil hiponatremia dan presentasi mereka dalam setting perawatan tersier.
  • 6. Metode Prospective observational study Ruby Hall Clinic (Agustus 2011 – Desember 2013), semua kasus hiponatremia yang dirawat inap di RS
  • 7. Metode Kriteria Inklusi • Pasien dengan hiponatremia dengan kadar Na <130 mmol/L dalam 4 hari pertama setelah dirawat Kriteria eksklusi • Pasien yang mengalami hiponatremia setelah 4 hari perawatan
  • 9. Metode • Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dipilih secara acak kemudian didata informasi mengenai demografi, detail rawat inap, status penyakit, riwayat penyakit dahulu, riwayat konsumsi obat-obatan, riwayat kesehatan lainnya, pemeriksaan fisik, hasil laboratorium, diagnosis, terapi yang digunakan dan follow up pasien. Pengumpulan data
  • 10. Hasil Secara total, 150 pasien tercatat dalam studi observasional prospektif ini. Mayoritas pasien di atas 50 tahun (60,7%) sedangkan; 57,3% dari populasi ini adalah laki-laki. Semua kasus hiponatremia dibagi menjadi tiga kelompok tergantung pada tipe; baik euvolemik, hipovolemik, atau hipervolemik. Pasien dengan tipe hipervolemik tertinggi (34%) diikuti oleh euvolemik (33,3%) dan hipovolemik (32,7%).
  • 12. Penderita hipovolemik hiponatremia diamati pada 49 pasien; 17 di antaranya karena CSW, 12 pasien karena muntah dan diare, 10 pasien karena diuresis berlebih, 9 pasien karena trauma / blood loss dan 1 pasien menderita pankreatitis. Pasien dengan tipe hipovolemik hiponatremia tidak menunjukkan edema, tanda-tanda dehidrasi, CVP rendah, output urin menurun, meningkat pada kasus CSW dan diuresis berlebih. Studi ini menunjukkan 50 pasien hiponatremia euvolemik, 34 di antaranya menunjukkan SIADH sebagai faktor penyebab, 13 pasien memiliki asupan natrium yang rendah dan 3 memiliki hipotiroidisme. Pasien dengan hiponatremia euvolemik memiliki CVP normal, serum natriuretic peptide, dan keluaran urin normal. Pasien menunjukkan tidak adanya edema dan tanda-tanda dehidrasi tapi mengalami peningkatan ringan natrium urin. Pasien dengan hiponatremia hipervolemik mengalami edema, CVP meningkat / normal dengan peningkatan jumlah xcairan tubuh dan natrium total diamati pada 51 pasien. Penyebab hiponatremia hipervolemik tersebut adalah gagal ginjal akut pada 7 pasien, gagal ginjal kronis pada 13 pasien, gagal jantung kongestif pada 16 pasien, sirosis pada 13 pasien dan sepsis pada 2 pasien.
  • 14. • SIADH dilaporkan sebagai penyebab hiponatremia yang paling umum, pada 34 pasien (22,67%). Pasien pada umumnya tidak mengalami edema, tidak ada tanda-tanda dehidrasi, urea darah, serum asam urat, serum kalium dan peptida natriuretik serum semuanya normal. Penderita juga mengalami penurunan / normal urine output dan hematokrit, peningkatan ringan natrium urine dan CVP normal / tinggi. • Stroke ditemukan sebagai penyebab paling umum dari SIADH (55,88%), diikuti perdarahan intra serebral pada 4 pasien (11,76%), meningitis tuberkulosis pada 3 pasien (8,82%), kanker paru-paru pada 2 pasien (5,88%), tuberkulosis paru dan SOL otak / pasca operasi pada 2 pasien sementara pneumonia dan meningitis terlihat pada masing-masing 1 pasien (2,94 %)
  • 16. • Studi ini menunjukkan 17 pasien dengan CSW, di antaranya 9 pasien (52,94%) mengalami CSW karena intra-cerebral bleeding, diikuti 4 pasien (23,53%) akibat renal tubular asidosis / trauma. SOL otak / pasca operasi bertanggungjawab untuk CSW pada 2 pasien (11,76%). 1 pasien masing-masing (5,88%) menunjukkan CSW akibat stroke dan perdarahan subarachnoid (Gambar 2). Semua pasien ini mengalami penurunan CVP dan asam urat, peningkatan urin output, urea darah, natrium urin, hematokrit dan serum natriuretic peptide. Pasien juga menunjukkan tanda-tanda dehidrasi dan kalium tinggi / normal
  • 17. Diskusi • Mekanisme dasar yang bertanggung jawab untuk penyebab dari hiponatremia adalah SIADH dan CSW yang berhubungan dengan beberapa kondisi klinis. Para ahli dari hyponatremia guidelines 2007 menyatakan bahwa SIADH dapat dihubungkan dengan tumor, gangguan sistem saraf pusat (SSP), penyakit paru-paru atau yang disebabkan oleh obat-obatan seperti antipsikotik, antidepresan, antikonvulsan, ACE inhibitor, MDMA, dan oksitosin; dengan demikian menyebabkan gangguan neurologis. Penelitian ini menentukan profil hiponatremia yang berbeda dan menyelidiki penyebab SIADH dan CSW. • Temuan kunci dari penelitian ini menunjukkan sebagian besar pria berusia di atas 50 tahun sebagai kategori usia utama. Ada perbedaan tipis antara proporsi pasien dengan hipervolemia, hipovolemia dan euvolemia; namun mayoritas pasien menunjukkan hipervolemia diikuti oleh euvolemia dan hipovolemia. Hipervolemia disebabkan • SIADH terutama disebabkan oleh penyakit liver, ginjal, dan jantung, sedangkan hipovolemia yang disebabkan oleh CSW utamanya disebabkan muntah, diare, diuresis dan trauma yang menyebabkan blood loss / fluid loss.
  • 18. • Studi ini menyatakan jumlah yang hampir setara antara tipe pasien dengan hiponatremia. pasien dengan euvolemik adalah 33,3%, hipervolemik, 34,0% dan hiponatremia hipovolemik adalah 32,7%. Penelitian berbasis RS lainnya menemukan euvolemik hiponatremia sebagai tipe yang paling umum. Sebuah studi oleh Mittal dkk, menunjukkan jumlah terbanyak pasien dengan euvolemia (61,6%) dan paling sedikit pasien dengan hipovolemia (17,2%), serupa dengan penelitian ini. Mereka melaporkan infeksi CNS, penyakit liver kronis dan gastroenteritis akut sebagai penyebab umum hiponatremia di rawat inap. Meskipun jelas tidak menunjukkan prevalensi total hiponatremia secara global, hal ini telah diamati pada sebanyak 42,6% pasien di sebagian besar rumah sakit di Singapura dan pada 30% pasien perawatan di RS Rotterdam.
  • 19. • Penyebab hiponatremia paling umum pada studi ini adalah SIADH. Pada studi lain, Padhi dkk, melaporkan 36,2% pasien dengan SIADH. Mereka juga melaporkan sepsis berat (21,5%) dan trauma (21,1%) sebagai penyebab umum hiponatremia. Studi oleh Rao et al, penyebab paling umum adalah SIADH (30,0%) dan faktor lainnya adalah obat-obatan (24,0%). • Pada studi ini, stroke ditemukan sebagai penyebab umum SIADH sebanyak 19 kasus (55,88%), disusul intra-cerebral bleeding, meningitis tuberkulosis, kanker paru-paru, tuberkulosis paru, SOL otak / pasca operasi, pneumonia dan meningitis adalah beberapa penyebab lain SIADH. Begitu juga dalam studi prospektif terhadap 1000 pasien dengan stroke dievaluasi untuk hiponatremia dan ditemukan 67% pasien memiliki SIADH dan 33% memiliki CSW. Mayoritas penderita SIADH mengalami stroke iskemik dibandingkan dengan pasien CSW, sesuai dengan penelitian ini.
  • 20. • Kadar neurohormon tinggi, arginin vasopressin (AVP) adalah tanda utama SIADH. Arginin vasopresin beraksi dengan mengikat reseptor V2 di ductus collectivus ginjal, menyebabkan cairan bebas diserap kembali ke dalam tubuh alih-alih diekskresikan melalui urin. Ini mengganggu regulasi keseimbangan cairan- natrium; meskipun demikian, sekresi abnormal tersebut menghasilkan retensi cairan yang menyebabkan efek dilusi pada konsentrasi natrium plasma, menghasilkan hiponatremia • Penyebab umum lain dari hiponatremia dilaporkan dalam studi ini adalah CSW. Dalam penelitian ini CSW disebabkan oleh intracerebral bleeding terlihat pada 52,94% diikuti oleh renal-tubular asidosis atau trauma, SOL otak / pasca operasi, stroke dan perdarahan subarachnoid. Faktor-faktor yang berperan besar dalam CSW adalah faktor natriuretik seperti atrial natriuretic peptide, C-type natriuretic peptide.
  • 21. • Peptida ini dipercaya disekresikan pada luka atau trauma. Mekanisme lain menunjukkan bahwa down regulation pengangkut natrium ginjal disebabkan perluasan volume ekstraseluler dan lonjakan adrenergik yang terjadi di fase awal cedera otak bisa menyebabkan tekanan natriuresis. Membuat perbedaan antara CSW dan SIADH penting karena terapi untuk kedua kondisi ini sangat berbeda. • Penelitian ini terbatas pada single center, satu peneliti dan ukuran sampel kecil; maka itu tidak akan sesuai untuk mengekstrapolasi hasilnya ke populasi yang besar
  • 22. Kesimpulan • Hiponatremia pada pasien gangguan SSP sering terjadi karena SIADH dan CSW. Penyebab paling umum dari SIADH adalah stroke dan untuk CSW adalah perdarahan intra kranial. Mereka dibedakan berdasarkan status volume, natrium urin, CVP, urin output, urea darahRandomized control trial skala lebih besar diperlukan untuk memvalidasi hasil.
  • 23. Referensi 1. Douglas I. Hyponatremia: Why it matters, how it presents, how we can manage it. Cleveland Clin J Med. 2006;73(Suppl 3):4-12. 2. Upadhyay A, Jaber BL, Madias NE. Incidence and prevalence of hyponatremia. Am J Med. 2006;119(Suppl 1):S30-5. 3. Mohan S, Gu S, Parikh A, Radhakrishnan J. Prevalence of hyponatremia and association with mortality: Results from NHANES. Am J Med. 2013;126(12):1127-37. 4. Jain AK, Nandy P. Clinico-etiological profile of hyponatremia among elderly age group patients in a tertiary care hospital in Sikkim. J Family Med Prim Care. 2019;8(3):988-94. 5. Skorecki K, Ausiello D. Disorders of sodium and water homeostasis. In: Goldman L, Schafer AI, eds. Goldman’s Cecil Medicine. 24th ed. Philadelphia: Chap 118, Elsevier Saunders; 2011. 6. Mittal M, Deepshikha, Khurana H. Profile of hyponatremia in a tertiary care centre in North India. Int J Adv Med. 2016;3(4):1011-5. 7. Sahay M, Sahay R. Hyponatremia: A practical approach. Indian J Endocrinol Metab. 2014;18(6):760-71. 8. Yee AH, Burns JD, Wijdicks EF. Cerebral salt wasting: pathophysiology, diagnosis, and treatment. Neurosurg Clin N Am. 2010;21(2):339-52. 9. Petzold A. Disorders of plasma sodium. N Engl J Med. 2015;372(13):1267-9. 10. Maesaka JK, Imbriano LJ, Miyawaki N. High prevalence of renal salt wasting without cerebral disease as cause of hyponatremia in general medical wards. Am J Med Sci. 2018;356(1):15-22. 11. Moritz ML. Syndrome of inappropriate antidiuresis. Pediatr Clin North Am. 2019;66(1):209-26. 12. Siragy H. Hyponatremia, fluid-electrolyte disorders, and the syndrome of inappropriate antidiuretic hormone secretion: diagnosis and treatment options. Endocr Pract. 2006;12(4):446-57. 13. Dst.