Dokumen tersebut membahas tentang diabetes meliputi definisi, jenis-jenisnya (tipe I, tipe II, dan gestasional), klasifikasi, obat-obat konvensional dan herbal untuk pengobatan diabetes. Herbal yang didiskusikan adalah klabet yang mengandung senyawa galaktomannan dan 4-OH-Ile yang berpotensi menurunkan kadar glukosa melalui berbagai mekanisme seperti menghambat penyerapan glukosa di usus dan merangsang
3. DEFINISI
Diabetes Melitus adalah kumpulan gejala
penyakit yang timbul pada seseorang yang disebabkan
oleh adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat
penurunan sekresi insulin yang dapat dilatar belakangi
oleh kerusakan sel beta pankreas dan resistensi insulin
[Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI)].
Apabila hormon insulin yang dihasilkan oleh sel
beta pankreas tidak mencukupi untuk mengubah glukosa
menjadi sumber energi bagi sel, maka glukosa tersebut
akan tetap berada dalam darah dan kadar glukosa dalam
darah akan meningkat sehingga timbullah penyakit yang
dinamakan dengan Diabetes Mellitus (DM) atau
Penyakit Kencing Manis.
5. Tipe I (Diabetes Melitus Tergantung Insulin /
DMTI)
Pada diabetes tipe I terdapat ketidakmampuan untuk
menghasilkan insulin karena sel-sel beta pankreas telah dihancurkan oleh
proses autoimun. Hiperglikemia puasa terjadi akibat produksi glukosa
yang tidak terukur oleh hati.
Tipe II (Diabetes Melitus, Tidak Tergantung
Insulin / DMTTI)
Pada diabetes tipe II terdapat masalah resistensi insulin dan
gangguan insulin. Normalnya insulin akan terikat oleh reseptor khusus pada
permukaan sel, sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut
terjadi suatu reaksi metabolisme glukosa dalam sel : Resistensi ini di serta
penurunan reaksi reaksi intrasel, sehingga insulin tidak efektif untuk
menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan.
Diabetes gestasional
Pada diabetes jenis ini terjadi pada wanita selama kehamilan yang
disebabkan oleh hormon yang di sekresikan plasenta dan menghambat
kerja insulin.
12. OBAT HERBAL
Trigonella foenum-graecum L ( KLABET )
Salah satu senyawa utama yang bertanggungjawab
terhadap aktivitas tersebut adalah serat terlarut yang
terdapat pada biji klabet, yaitu galaktomannan
(polisakarida). Galaktomannan mewakili polisakarida
utama yang ditemukan dalam biji fenugreek dan
menyumbang sekitar 17 - 50% dari berat biji kering
(Rathore, et al., 2013).
Senyawa lain yang dilaporkan turut
bertanggungjawab adalah senyawa polifenol, yaitu
kuersetin (flavonoid) (Abdelmoaty, et al., 2010; Aguirre,
et al., 2011), trigonillin (alkaloid) (Raheleh, et al., 2011),
diosgenin (saponin) (Wani, et al., 2012), dan 4-
dihidroksiisoleusin (asam amino) (Jette, et al., 2009).
13. MK = Senyawa galaktomannan dapat mengurangi penyerapan
glukosa di usus, sehingga dapat mengontrol kadar glukosa darah .
4-OH-Ile secara invitro mampu mengendalikan kadar glukosa
darah melalui produksi insulin, hal ini dikarenakan 4-OH-Ile
mampu merangsang sel β pankreas.
UJI PRA KLINIS = Hasil penelitian di Hebrew University of
Jerusalem hasil isolasi fraksi fenugreek menunjukkan aktivitas
hipoglisemik dan hipokolesterolemik baik pada hewan uji maupun
manusia. Salah satu jenis fraksi fenugreek jenis asam amino adalah
4-hydroxyisoleucine (4-OH-Ile) yang mampu memperbaiki glucose-
induced insulin response setelah diberikan secara intravena pada
hewan uji penderita DM tipe 2. Setelah 6 hari pemberian fraksi 4-
OH-Ile ternyata mampu mengurangi hiperglikemia dan insulinemia
serta memperbaiki glucose tolerance. Penelitian di Perancis
menunjukkan bahwa pemberian fraksi 8 Potensi Antioksidan
sebagai Antidiabetes (Wahyu Widowati )
UJI KLINIS = Hasil uji klinis ditunjukkan pada pasien diabetes tipe
2 bahwa pada dosis 10 mg/40 ml larutan ekstrak biji klabet
menghasilkan efek yang signifikan dan paling efektif terhadap
penurunan kadar gula darah (Hasan dan Rahman, 2016).