SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Shelly Selviana Pritadevi
Hukum Agraria adalah keseluruhan kaidah hukum tertulis dan tidak tertulis
yang mengatur Agraria.
Pengertian
Menurut UUPA No.
5 Tahun 1960
Agraria : Bumi, air, dan kekayaan alam yg
terkandung didalamnya, bahkan sampai batas-
batas tertentu termasuk juga ruang angkasa.
Bumi : Bukan hanya meliputi permukaan bumi itu
saja, tetapi juga termasuk tubuh bumi dan
kekayaan yg berada di bawah air.
Air : Air laut (lautan) maupun perairan pedalaman
dan lautan tersebut hanyalah terbatas pada laut
yg termasuk wilayah negara RI (ayat 5).
Ruang Angkasa : meliputi diatas bumi dan lautan
yang termasuk wilayah RI (ayat 6).
Dikuasai
oleh
Negara
Digunakan untuk
kepentingan &
kemakmuran
seluruh rakyat
Indonesia, & dapat
dikuasakan/
didelegasikan
kepada daerah-
daerah swatantra &
masyarakat hukum
adat.
Negara
berwenang untuk :
a. Mengatur, menyelenggarakan peruntukkan,
penggunaan dan pemeliharaan
terhadapnya.
b. Menentukan dan mengatur hubungan-
hubungan hukum antara orang dengan
bumi, air, dan ruang angkasa.
c. Menentukan dan mengatur hubungan-
hubungan hukum antara orang dan
perbuatan-perbuatan hukum yg mengenai
bumi, air dan ruang angkasa.
Tujuan
Hukum Agraria
a. Meletakkan dasar bagi penyusunan hukum agrarian nasional, yg
merupakan sarana untuk mewujudkan kemakmuran, kebahagiaan,
keadilan bagi rakyat & negara, terutama rakyat tani dalam rangka
menuju kemasyarakatan adil-makmur.
b. Meletakkan dasar untuk mengadakan kesatuan dan kesederhanaan
hukum pertahanan.
c. Meletakkan dasar untuk memberikan kepastian hukum mengenai
hak-hak atas tanah bagi rakyat seluruhnya.
Sejarah Hukum Agraria
Sebelum
1960,
bersifat
dualistis
Hukum adat
Hukum
Perdata Barat
Tersusun dari
sumber-sumber
yg berasal dari
pemerintahan
jajahan
Berlaku bagi
golongan Eropa
& Timur Asing
Tanah dengan
hak-hak Barat
Tanah dengan
hak adat
Berlaku bagi golongan
bumiputera (pribumi)
Setelah
1960,
bersifat
nasional
24 Sep 1960 berlaku
UU No. 5/ 1960
melalui Lembaran
Negara 1960 No.
104 (UUPA)
Hukum
Agraria
Tercipta unifikasi
hukum, disusun
dengan dasar
Hukum Adat
Peraturan tertulis yg dicabut:
1. Buku II KUH Perdata
(Hak eigendom, hak erpacht, hak
postal, dll)
1. Staatsblad 1870 No. 55
2. Staatsblaad 1870 No. 118
3. Staatsblaad 1875 No. 119a
4. Psl 1 Staatsblaad 1874 No. 94f
5. Psl 1 Staatsblaad 1888 No. 55
6. Psl 1 Staatsblaad 1888 No. 58
7. Koninklijk Besluit 16 Apr 1972 No.
17 & peraturan pelaksanaannya.
Asas
Hukum
Agraria
a. Asas Kesatuan  Psl 1 ayat (1) & (3)
Seluruh wilayah Indonesia adalah kesatuan tanah air daari seluruh rakyat Indonesia yg bersatu
sebagai bangsa Indonesia.
b. Asas Kepentingan Nasional  Psl 2 ayat (1) & (3), Psl 5, 7, 12, 13
Seluruh wilayah Indonesia & kekayaan alam yg terkandung didalamnya dikuasai negara demi
kemakmuran rakyat Indonesia. Kepentingan Nasional mendapat perhatian utama dari negara
c. Asas Nasionalisme  Psl 9 ayat (1) & (2)
Hanya WNI yg dapat mempunyai hubungan penuh dengan bumi, air, & ruang angkasa, serta
memiliki kesempatan yg sama untuk memperoleh hak atas tanah, untuk mendapat manfaat &
hasilnya baik untuk diri sendiri maupun untuk keluarganya.
d. Asas Manfaat
- Psl 10 ayat (1)  Setiap orang/ badan hukum yg mempunyai suatu hak atas tanah pertanian
diwajibkan mengusahakan sendiri secara aktif dengan mencegah cara-cara pemerasan.
- Psl 14 ayat (1) huruf a, b, c, d, e  Pemerintah harus membuat rencan umum tentang
penyediaan, peruntukkan & penggunaan bumi, air & ruang angkasa serta kekayaan alam yg
terkandung didalamnya:
1. Untuk keperluan negara
2. Untuk keperluan peribadatan & keperluan suci laiinya (Sila 1 Pancasila)
3. Untuk keperluan pusat-pusat kehidupan masyarakat, social kebudayaan, dll kesejahteraan
4. Untuk keperluan mengembangkan produksi pertanian, peternakan & perikanan
5. Untuk keperluan mengembangkan industry, transmigrasi & pertambangan.
- Psl 15  Tiap-tiap orang/ badan hukum yg mempunyai hubungan dengan tanah wajib
memelihara, termasuk menambah kesuburan serta mencegah kerusakan, tanah dengan
memperhatikan pihak ekonomi lemah
Hak-hak
atas tanah
dalam Pasal
16 UUPA
1. Hak Milik
Hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yg dapat dimiliki oleh orang dengan tanpa melupakan bahwa
setiap hak itu mempunyai fungsi sosial (Psl 20 UUPA).
Badan hukum yg dapat mempunyai hak milik atas tanah :
a. Bank-bank yg didirikan oleh negara
b. Perkumpulan-perkumpulan koperasi pertanian yg didirikan berdasarkan UU
c. Badan-badan keagamaan yg ditunjuk oleh mendagri setelah mendengar saran dari menag
d. Badan-badan sosial yg ditunjuk oleh mendagri setelah mendengar seruan dari mensos
Hak milik dapat diperoleh melalui cara :
a. Peralihan hak, misalnya jual beli, pewarisan dan penghibahan;
b. Dengan ketentuan menurut hukum adat, yaitu terkait dengan hak ulayat;
c. Dengan penetapan pemerintah;
d. Dengan ketentuan UU, artinya karena UU menentukan konversi hak atas tanah tertentu menjadi hak
milik. Contohnya konversi hak eigendom, konversi hak erpacht, konversi hak opstal.
Hak milik dapat di hapus karena sebab-sebab tertentu, yaitu :
a. Karena dicabut ;
b. Karena dengan sukarela diserahkan oleh pemegangnya kepada orang lain ;
c. Karena ditelantarkan ;
d. Karena jatuh pada orang asing yang berkewarganegaraan rangkap ;
e. Karena tanahnya musnah.
2. Hak Guna Usaha
Hak untuk mengusahakan tanah yg dikuasai langsung oleh negara (tanah negara) dalam waktu tertentu,
paling lama 25-35 tahun menurut jenis usahanya yg masih dapat diperpanjang lagi selama 25 tahun bila
diperlukan. Tanah tersebut diusahakan untuk pertanian, perikanan, peternakan, dengan luas minimal 5 ha
(Psl 28 ayat (1) & (2) & Psl 29 UUPA).
Hak-hak
atas tanah
dalam Pasal
16 UUPA
3. Hak Guna Bangunan
Hak untuk mendirikan & mempunyai bangunan-bangunan diatas tanah bukan milik sendiri dengan
jangka waktu paling lama 30 tahun, & bila perlu dapat diperpanjang 20 tahun lagi (Psl 35 ayat (1) &
(2) UUPA). Hak ini dapat dimiliki oleh WNI atau Badan Hukum yg didirikan menurut hukum di
Indonesia.
4. Hak Pakai
Hak untuk menggunakan dan atau memungut hasil
dari tanah yg langsung dikuasai oleh negara atau
tanah milik orang lain, yg memberi wewenang atau
kewajiban yg ditentukan dalam pemberiannya oleh
pejabat yg berwenang atau dalam perjanjian dengan
pemilik tanahnya, yg bukan perjanjian sewa
menyewa atau perjanjian pengolahan tanah, segala
sesuatu asal tidak bertentangan dengan jiwa &
ketentuan UU (Psl 41 UUPA)
5. Hak Sewa
Hak seseorang atau suatu badan hukum untuk
menggunakan tanah milik orang lain untuk
keperluan bangunan dengan membayar seejumlah
uang tertentu sebagai uang sewa kepada pemilik
tanah yg bersangkutan (Psl 44 UUPA), hak sewa
mempunyai sifat khusus yaitu :
- Adanya kewajiban penyewa untuk membayar
sejumlah uang tertentu kepada pemiliknya
- Bersifat sementara
Untuk hak pakai & hak sewa, jika yg
dipakai adalah tanah negara, biasanya
berjangka waktu 10 tahun. Jika milik
seseorang, maka jangka waktunya
menurut kesepakatan penyewa & pemilik
atau para pihak yg bersangkutan.
Hak pakai & hak sewa dapat dimiliki oleh:
- WNI
- Orang asing yg berkedudukan di
Indonesia
- Badan hukum asing yg mempunyai
perwakilan di Indonesia (Psl 42 & 45
UUPA)
Hak-hak
atas tanah
dalam Pasal
16 UUPA
6. Hak Membuka Tanah
Hak yg berhubungan dengan hak ulayat, yaitu hak yg dimiliki oleh warga atau anggota masyarakat
hukum adat tertentu untuk membuka tanah dalam wilayah masyarakat hukum adat tersebut.
7. Hak Memungut Hasil Hutan
Hak yg dimiliki oleh warga atau anggota masyarakat hukum tertentu untuk memungut hasil hutan yg
termasuk wilayah hukum tersebut. Orang yg akan memungut hasil hutan harus mendapat izin dari
kepala persekutuan hukum/ kepala adat yg bersangkutan dan luas tanahnya tidak lebih dari 2 ha.
Jika mencapai 5 ha harus ada izin dari Bupati setempat.
8. Hak-hak yg Bersifat Sementara
Hak-hak seperti hak menumpang, hak usaha bagi hasil, hak gadai, yg bersifat sementara & akan
dihapuskan dalam waktu singkat.
Hak Menumpang : Hak seseorang untuk mendirikan & menempati sebuah bangunan rumah diatas
tanah milik orang lain setelah mendapat izin dari pemilik tanah tanpa membayar sewa. Hak ini
hapus apabila tanah tersebut diminta pemiliknya.
Hak Usaha Bagi Hasil : Hak seseorang untuk menggarap sebidang tanah pertanian milik orang lain
dengan ketentuan bahwa hasilnya akan dibagi antara penggarap & pemilik tanah menurut
kesepakatan.
Hak Gadai : Hak atas tanah pertanian/ perkarangan & bangunan, yg terjadi karena seseorang telah
melakukan perbuatan hukum jual gadai. Hak ini berakhir bila pemilik tanah telah menebus/
mengembalikan sejumlah uang kepada pemegang gadai sesuai dengan jumlah uang yg diterima
pemilik tanah saat transaksi gadai.
Psl 16 ayat (2)
UUPA tentang
Hak atas air &
ruang angkasa
1. Hak Guna Air
Hak memperoleh air untuk keperluan tertentu dan atau mengalirkan air itu diatas tanah orang lain.
2. Hak Guna Ruang Angkasa
Wewenang untuk menggunakan tenaga & unsur-unsur dalam ruang angkasa untuk usaha-usaha
memelihara & mengembangkan keesuburan bumi, air serta kekayaan alam yg terkandung di
dalamnya & hal-hal lain yg bersangkutan dengan itu.
8. Hak Pemeliharaan & Penangkapan Ikan
Tidak diberikan gambaran pengertian tertentu dalam UUPA, tetapi jika dilihat dalam UU No. 16/1964
L.N. tahun 1964 No. 97 tentang bagi hasil perikanan, dapat disimpulkan pengertian hak
pemeliharaan ikan adalah hak untuk memperoleh perikanan darat. Sebaliknya penangkapan ikan
adalah hak untuk memperoleh perikanan laut.
Hak atas air & ruang angkasa menurut Psl 16 ayat (2) UUPA
Hukum Agraria

More Related Content

What's hot

Hukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialHukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialindra wijaya
 
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPTMateri kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPTAndhika Pratama
 
Sistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanaSistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanayudikrismen1
 
Dasar hukum agraria
Dasar hukum agrariaDasar hukum agraria
Dasar hukum agrariayoko14
 
Aliran aliran hukum pidana
 Aliran aliran hukum pidana  Aliran aliran hukum pidana
Aliran aliran hukum pidana hanggardatu
 
hukum tata ruang
hukum tata ruanghukum tata ruang
hukum tata ruanggege52
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANADian Oktavia
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Leks&Co
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Leks&Co
 
Hukum Antar Tata Hukum
Hukum Antar Tata HukumHukum Antar Tata Hukum
Hukum Antar Tata HukumAji Wasesa
 
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruikHak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruikvinnalusianaSHMkn
 
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidanaAlasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidanaSigit Riono
 

What's hot (20)

Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Hukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialHukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonial
 
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPTMateri kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
 
Sistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanaSistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidana
 
Dasar hukum agraria
Dasar hukum agrariaDasar hukum agraria
Dasar hukum agraria
 
Aliran aliran hukum pidana
 Aliran aliran hukum pidana  Aliran aliran hukum pidana
Aliran aliran hukum pidana
 
Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
 
Hukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah DaerahHukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah Daerah
 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
hukum tata ruang
hukum tata ruanghukum tata ruang
hukum tata ruang
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
 
Hukum Agraria Indonesia
Hukum Agraria IndonesiaHukum Agraria Indonesia
Hukum Agraria Indonesia
 
Hukum Perdata
Hukum Perdata Hukum Perdata
Hukum Perdata
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
 
Hukum Antar Tata Hukum
Hukum Antar Tata HukumHukum Antar Tata Hukum
Hukum Antar Tata Hukum
 
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruikHak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
 
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidanaAlasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
 

Similar to Hukum Agraria

HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptxHUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptxelmiUtari
 
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesiaMAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesiasitirahmadalimunte
 
Pp no 41 tahun 1996
Pp no 41 tahun 1996Pp no 41 tahun 1996
Pp no 41 tahun 1996Niko Utomo
 
HUKUM_AGRARIA.pptx
HUKUM_AGRARIA.pptxHUKUM_AGRARIA.pptx
HUKUM_AGRARIA.pptxAdeFitri22
 
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar AgrariaUU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar AgrariaUniversity of North Sumatera
 
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar AgrariaUU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agrariaguesta96a7f81
 
HUKUM_AGRARIA EDIT.pptx
HUKUM_AGRARIA EDIT.pptxHUKUM_AGRARIA EDIT.pptx
HUKUM_AGRARIA EDIT.pptxwirapamungkas
 
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di IndonesiaHak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di IndonesiaRizki Gumilar
 
Undang undang-no-5-tahun-1960-1
Undang undang-no-5-tahun-1960-1Undang undang-no-5-tahun-1960-1
Undang undang-no-5-tahun-1960-1Wahyu Novarianto
 
Uu 5 tahun 1960 uupa
Uu 5 tahun 1960  uupaUu 5 tahun 1960  uupa
Uu 5 tahun 1960 uuparaes_bastard
 
Uu 5 tahun 1960 uupa
Uu 5 tahun 1960  uupaUu 5 tahun 1960  uupa
Uu 5 tahun 1960 uupadedihartono
 
UU No 5 tahun 1960 Pembaharuan Agraria
UU No 5 tahun 1960  Pembaharuan AgrariaUU No 5 tahun 1960  Pembaharuan Agraria
UU No 5 tahun 1960 Pembaharuan AgrariaYossy Suparyo
 
Kewengan Pemerintah Daerah
Kewengan Pemerintah Daerah Kewengan Pemerintah Daerah
Kewengan Pemerintah Daerah Samsul La Dunga
 

Similar to Hukum Agraria (20)

HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptxHUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
 
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesiaMAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
 
Pp no 41 tahun 1996
Pp no 41 tahun 1996Pp no 41 tahun 1996
Pp no 41 tahun 1996
 
HUKUM_AGRARIA.pptx
HUKUM_AGRARIA.pptxHUKUM_AGRARIA.pptx
HUKUM_AGRARIA.pptx
 
LAND RIGHT
LAND RIGHTLAND RIGHT
LAND RIGHT
 
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar AgrariaUU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
 
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar AgrariaUU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
 
HUKUM_AGRARIA EDIT.pptx
HUKUM_AGRARIA EDIT.pptxHUKUM_AGRARIA EDIT.pptx
HUKUM_AGRARIA EDIT.pptx
 
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di IndonesiaHak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
 
Hukum agraria
Hukum agrariaHukum agraria
Hukum agraria
 
Uu No5 1960pokok Pokokagraria
Uu No5 1960pokok PokokagrariaUu No5 1960pokok Pokokagraria
Uu No5 1960pokok Pokokagraria
 
Hukum agaria nasional
Hukum agaria nasionalHukum agaria nasional
Hukum agaria nasional
 
UUPA No_5_1960.pdf
UUPA No_5_1960.pdfUUPA No_5_1960.pdf
UUPA No_5_1960.pdf
 
Undang undang-no-5-tahun-1960-1
Undang undang-no-5-tahun-1960-1Undang undang-no-5-tahun-1960-1
Undang undang-no-5-tahun-1960-1
 
Uu 5 tahun 1960 uupa
Uu 5 tahun 1960  uupaUu 5 tahun 1960  uupa
Uu 5 tahun 1960 uupa
 
Uu 5 tahun 1960 uupa
Uu 5 tahun 1960  uupaUu 5 tahun 1960  uupa
Uu 5 tahun 1960 uupa
 
UU No 5 tahun 1960 Pembaharuan Agraria
UU No 5 tahun 1960  Pembaharuan AgrariaUU No 5 tahun 1960  Pembaharuan Agraria
UU No 5 tahun 1960 Pembaharuan Agraria
 
Uu 5 tahun 1960 uupa
Uu 5 tahun 1960  uupaUu 5 tahun 1960  uupa
Uu 5 tahun 1960 uupa
 
Kewengan Pemerintah Daerah
Kewengan Pemerintah Daerah Kewengan Pemerintah Daerah
Kewengan Pemerintah Daerah
 
PPT-HUKUM-AGRARIA.ppt
PPT-HUKUM-AGRARIA.pptPPT-HUKUM-AGRARIA.ppt
PPT-HUKUM-AGRARIA.ppt
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

Hukum Agraria

  • 2. Hukum Agraria adalah keseluruhan kaidah hukum tertulis dan tidak tertulis yang mengatur Agraria. Pengertian Menurut UUPA No. 5 Tahun 1960 Agraria : Bumi, air, dan kekayaan alam yg terkandung didalamnya, bahkan sampai batas- batas tertentu termasuk juga ruang angkasa. Bumi : Bukan hanya meliputi permukaan bumi itu saja, tetapi juga termasuk tubuh bumi dan kekayaan yg berada di bawah air. Air : Air laut (lautan) maupun perairan pedalaman dan lautan tersebut hanyalah terbatas pada laut yg termasuk wilayah negara RI (ayat 5). Ruang Angkasa : meliputi diatas bumi dan lautan yang termasuk wilayah RI (ayat 6). Dikuasai oleh Negara
  • 3. Digunakan untuk kepentingan & kemakmuran seluruh rakyat Indonesia, & dapat dikuasakan/ didelegasikan kepada daerah- daerah swatantra & masyarakat hukum adat. Negara berwenang untuk : a. Mengatur, menyelenggarakan peruntukkan, penggunaan dan pemeliharaan terhadapnya. b. Menentukan dan mengatur hubungan- hubungan hukum antara orang dengan bumi, air, dan ruang angkasa. c. Menentukan dan mengatur hubungan- hubungan hukum antara orang dan perbuatan-perbuatan hukum yg mengenai bumi, air dan ruang angkasa. Tujuan Hukum Agraria a. Meletakkan dasar bagi penyusunan hukum agrarian nasional, yg merupakan sarana untuk mewujudkan kemakmuran, kebahagiaan, keadilan bagi rakyat & negara, terutama rakyat tani dalam rangka menuju kemasyarakatan adil-makmur. b. Meletakkan dasar untuk mengadakan kesatuan dan kesederhanaan hukum pertahanan. c. Meletakkan dasar untuk memberikan kepastian hukum mengenai hak-hak atas tanah bagi rakyat seluruhnya.
  • 4. Sejarah Hukum Agraria Sebelum 1960, bersifat dualistis Hukum adat Hukum Perdata Barat Tersusun dari sumber-sumber yg berasal dari pemerintahan jajahan Berlaku bagi golongan Eropa & Timur Asing Tanah dengan hak-hak Barat Tanah dengan hak adat Berlaku bagi golongan bumiputera (pribumi) Setelah 1960, bersifat nasional 24 Sep 1960 berlaku UU No. 5/ 1960 melalui Lembaran Negara 1960 No. 104 (UUPA) Hukum Agraria Tercipta unifikasi hukum, disusun dengan dasar Hukum Adat Peraturan tertulis yg dicabut: 1. Buku II KUH Perdata (Hak eigendom, hak erpacht, hak postal, dll) 1. Staatsblad 1870 No. 55 2. Staatsblaad 1870 No. 118 3. Staatsblaad 1875 No. 119a 4. Psl 1 Staatsblaad 1874 No. 94f 5. Psl 1 Staatsblaad 1888 No. 55 6. Psl 1 Staatsblaad 1888 No. 58 7. Koninklijk Besluit 16 Apr 1972 No. 17 & peraturan pelaksanaannya.
  • 5. Asas Hukum Agraria a. Asas Kesatuan  Psl 1 ayat (1) & (3) Seluruh wilayah Indonesia adalah kesatuan tanah air daari seluruh rakyat Indonesia yg bersatu sebagai bangsa Indonesia. b. Asas Kepentingan Nasional  Psl 2 ayat (1) & (3), Psl 5, 7, 12, 13 Seluruh wilayah Indonesia & kekayaan alam yg terkandung didalamnya dikuasai negara demi kemakmuran rakyat Indonesia. Kepentingan Nasional mendapat perhatian utama dari negara c. Asas Nasionalisme  Psl 9 ayat (1) & (2) Hanya WNI yg dapat mempunyai hubungan penuh dengan bumi, air, & ruang angkasa, serta memiliki kesempatan yg sama untuk memperoleh hak atas tanah, untuk mendapat manfaat & hasilnya baik untuk diri sendiri maupun untuk keluarganya. d. Asas Manfaat - Psl 10 ayat (1)  Setiap orang/ badan hukum yg mempunyai suatu hak atas tanah pertanian diwajibkan mengusahakan sendiri secara aktif dengan mencegah cara-cara pemerasan. - Psl 14 ayat (1) huruf a, b, c, d, e  Pemerintah harus membuat rencan umum tentang penyediaan, peruntukkan & penggunaan bumi, air & ruang angkasa serta kekayaan alam yg terkandung didalamnya: 1. Untuk keperluan negara 2. Untuk keperluan peribadatan & keperluan suci laiinya (Sila 1 Pancasila) 3. Untuk keperluan pusat-pusat kehidupan masyarakat, social kebudayaan, dll kesejahteraan 4. Untuk keperluan mengembangkan produksi pertanian, peternakan & perikanan 5. Untuk keperluan mengembangkan industry, transmigrasi & pertambangan. - Psl 15  Tiap-tiap orang/ badan hukum yg mempunyai hubungan dengan tanah wajib memelihara, termasuk menambah kesuburan serta mencegah kerusakan, tanah dengan memperhatikan pihak ekonomi lemah
  • 6. Hak-hak atas tanah dalam Pasal 16 UUPA 1. Hak Milik Hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yg dapat dimiliki oleh orang dengan tanpa melupakan bahwa setiap hak itu mempunyai fungsi sosial (Psl 20 UUPA). Badan hukum yg dapat mempunyai hak milik atas tanah : a. Bank-bank yg didirikan oleh negara b. Perkumpulan-perkumpulan koperasi pertanian yg didirikan berdasarkan UU c. Badan-badan keagamaan yg ditunjuk oleh mendagri setelah mendengar saran dari menag d. Badan-badan sosial yg ditunjuk oleh mendagri setelah mendengar seruan dari mensos Hak milik dapat diperoleh melalui cara : a. Peralihan hak, misalnya jual beli, pewarisan dan penghibahan; b. Dengan ketentuan menurut hukum adat, yaitu terkait dengan hak ulayat; c. Dengan penetapan pemerintah; d. Dengan ketentuan UU, artinya karena UU menentukan konversi hak atas tanah tertentu menjadi hak milik. Contohnya konversi hak eigendom, konversi hak erpacht, konversi hak opstal. Hak milik dapat di hapus karena sebab-sebab tertentu, yaitu : a. Karena dicabut ; b. Karena dengan sukarela diserahkan oleh pemegangnya kepada orang lain ; c. Karena ditelantarkan ; d. Karena jatuh pada orang asing yang berkewarganegaraan rangkap ; e. Karena tanahnya musnah. 2. Hak Guna Usaha Hak untuk mengusahakan tanah yg dikuasai langsung oleh negara (tanah negara) dalam waktu tertentu, paling lama 25-35 tahun menurut jenis usahanya yg masih dapat diperpanjang lagi selama 25 tahun bila diperlukan. Tanah tersebut diusahakan untuk pertanian, perikanan, peternakan, dengan luas minimal 5 ha (Psl 28 ayat (1) & (2) & Psl 29 UUPA).
  • 7. Hak-hak atas tanah dalam Pasal 16 UUPA 3. Hak Guna Bangunan Hak untuk mendirikan & mempunyai bangunan-bangunan diatas tanah bukan milik sendiri dengan jangka waktu paling lama 30 tahun, & bila perlu dapat diperpanjang 20 tahun lagi (Psl 35 ayat (1) & (2) UUPA). Hak ini dapat dimiliki oleh WNI atau Badan Hukum yg didirikan menurut hukum di Indonesia. 4. Hak Pakai Hak untuk menggunakan dan atau memungut hasil dari tanah yg langsung dikuasai oleh negara atau tanah milik orang lain, yg memberi wewenang atau kewajiban yg ditentukan dalam pemberiannya oleh pejabat yg berwenang atau dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya, yg bukan perjanjian sewa menyewa atau perjanjian pengolahan tanah, segala sesuatu asal tidak bertentangan dengan jiwa & ketentuan UU (Psl 41 UUPA) 5. Hak Sewa Hak seseorang atau suatu badan hukum untuk menggunakan tanah milik orang lain untuk keperluan bangunan dengan membayar seejumlah uang tertentu sebagai uang sewa kepada pemilik tanah yg bersangkutan (Psl 44 UUPA), hak sewa mempunyai sifat khusus yaitu : - Adanya kewajiban penyewa untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pemiliknya - Bersifat sementara Untuk hak pakai & hak sewa, jika yg dipakai adalah tanah negara, biasanya berjangka waktu 10 tahun. Jika milik seseorang, maka jangka waktunya menurut kesepakatan penyewa & pemilik atau para pihak yg bersangkutan. Hak pakai & hak sewa dapat dimiliki oleh: - WNI - Orang asing yg berkedudukan di Indonesia - Badan hukum asing yg mempunyai perwakilan di Indonesia (Psl 42 & 45 UUPA)
  • 8. Hak-hak atas tanah dalam Pasal 16 UUPA 6. Hak Membuka Tanah Hak yg berhubungan dengan hak ulayat, yaitu hak yg dimiliki oleh warga atau anggota masyarakat hukum adat tertentu untuk membuka tanah dalam wilayah masyarakat hukum adat tersebut. 7. Hak Memungut Hasil Hutan Hak yg dimiliki oleh warga atau anggota masyarakat hukum tertentu untuk memungut hasil hutan yg termasuk wilayah hukum tersebut. Orang yg akan memungut hasil hutan harus mendapat izin dari kepala persekutuan hukum/ kepala adat yg bersangkutan dan luas tanahnya tidak lebih dari 2 ha. Jika mencapai 5 ha harus ada izin dari Bupati setempat. 8. Hak-hak yg Bersifat Sementara Hak-hak seperti hak menumpang, hak usaha bagi hasil, hak gadai, yg bersifat sementara & akan dihapuskan dalam waktu singkat. Hak Menumpang : Hak seseorang untuk mendirikan & menempati sebuah bangunan rumah diatas tanah milik orang lain setelah mendapat izin dari pemilik tanah tanpa membayar sewa. Hak ini hapus apabila tanah tersebut diminta pemiliknya. Hak Usaha Bagi Hasil : Hak seseorang untuk menggarap sebidang tanah pertanian milik orang lain dengan ketentuan bahwa hasilnya akan dibagi antara penggarap & pemilik tanah menurut kesepakatan. Hak Gadai : Hak atas tanah pertanian/ perkarangan & bangunan, yg terjadi karena seseorang telah melakukan perbuatan hukum jual gadai. Hak ini berakhir bila pemilik tanah telah menebus/ mengembalikan sejumlah uang kepada pemegang gadai sesuai dengan jumlah uang yg diterima pemilik tanah saat transaksi gadai.
  • 9. Psl 16 ayat (2) UUPA tentang Hak atas air & ruang angkasa 1. Hak Guna Air Hak memperoleh air untuk keperluan tertentu dan atau mengalirkan air itu diatas tanah orang lain. 2. Hak Guna Ruang Angkasa Wewenang untuk menggunakan tenaga & unsur-unsur dalam ruang angkasa untuk usaha-usaha memelihara & mengembangkan keesuburan bumi, air serta kekayaan alam yg terkandung di dalamnya & hal-hal lain yg bersangkutan dengan itu. 8. Hak Pemeliharaan & Penangkapan Ikan Tidak diberikan gambaran pengertian tertentu dalam UUPA, tetapi jika dilihat dalam UU No. 16/1964 L.N. tahun 1964 No. 97 tentang bagi hasil perikanan, dapat disimpulkan pengertian hak pemeliharaan ikan adalah hak untuk memperoleh perikanan darat. Sebaliknya penangkapan ikan adalah hak untuk memperoleh perikanan laut. Hak atas air & ruang angkasa menurut Psl 16 ayat (2) UUPA