SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
KELOMPOK 8
ELMI UTARI
NURLIA
RAHMAH WULANDARI
ASAS-ASAS HUKUM
AGRARIA
A.PENGERTIAN
Hukum adat adalah keseluruhan kaidah hukum tertulis dan tidak tertulis yang mengatur agrarian. Menurut
Undang-Undang No.5 Tahun 1960 (Undang-Undang Pokok Agraria) yang dimaksud dengan agrarian
adalah bumi,air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya,bahkan sampai batas-batas tertentu
termasuk juga ruang angkasa.
Seluruh bumi,air,ruang angkasa dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara,oleh karenanya negara berwenang untuk :
1. Mengatur,menyelanggarakan peruntukan,penggunaan dan pemeliharaan terhadapnya
2. Menentukan dan mengatur hubungan hukum antara orang dengan bumi,air dan ruang angkasa
3. Menentukan dan mengatur hubungan hukum antara orang dan perbuatan hukum yang mengenai
bumi,air dan ruang angkasa
B. SEJARAH HUKUM AGRARIA
Sebelum UUPA berlaku (sebelum tanggal 24 September 1960), Hukum Agraria di Indonesia bersifat
dualistis,karena Hukum Agraria pada waktu itu bersumber pada Hukum Adat dan Hukum Perdata Barat.
Pada tanggal 24 September 1960 diundangkanlah Undang-Undang No.5 Tahun 1960 melalui Lembaran
Negara 1960 No.104,yaitu undang-undang yang mengatur tentang agrarian, yang diberi nama Undang-
Undang Pokok Agraria(UUPA).
Dengan berlakunya UUPA sejak 24 September 1960 maka ada beberapa peraturan tertulis yang mengatur
tentang agraria yang dinyatakan tidak berlaku lagi. Peraturan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. KUH perdata,khususnya yang mengatur tentang hak eigendom,hak erpacht,hak postal,dan hak lainnya
2. Agrarische wet staatsblad 1870 No.55 sebagaimana yang termuat dalam pasal 51 IS.
3. Domein verlklaring, tersebut dalam keputusan agraria staatsblad 1870 No.118
4. Algemene domein verklaring,tersebut dalam staatsblad 1875 No.119 a
5. Domein verklaring untuk Sumatra,tersebut dalam Pasal 1 staatsblad 1874 No.94 f,dan
lain-lain.
Dengan berlakunya UUPA maka hilanglah dualisme Hukum Agraria dan terciptalah
unifikasi hukum dalam bidang Hukum Agraria di Indonesia.
Tujuan Hukum Agraria adalah :
a) meletakan dasar bagi penyusunan Hukum Agraria nasional,yang merupakan sarana
untuk mewujudkan kemakmuran,kebahagiaan,keadilan bagi rakyat dan
negara,terutama rakyat tani dalam rangka menuju ke masyarakat adil-makmur
b) Meletakan dasar untuk mengadakan kesatuan dan kesederhanaan hukum
pertahanan
c) Meletakan dasar untuk memberikan kepastian hukum mengenai hak-hak atas tanah
bagi rakyat seluruhnya
C. ASAS-ASAS HUKUM AGRARIA
Asas-asas Hukum Agraria terdapat dalam Bab 1 UUPA yang memuat tentang asas dan
ketentuan pokok,yaitu sebagai berikut :
1. Asas Ketentuan ; asas ini tampak dalam rumusan Pasal 1 Ayat (1) UUPA yang
mengatakan bahwa seluruh wilayah Indonesia adalah kesatuan tanah air dari seluruh rakyat
Indonesia yang bersatu sebagai Bangsa Indonesia
2. Asas Kepentingan Nasional ; asas ini tampak dari ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan (3)
UUPA yang pada pokoknya menentukan bahwa seluruh wilayah Indonesia dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya di kuasai negara demi kemakmuran rakyat Indonesia
seluruhnya
3. Asas Nasionalisme ; asas ini tampak dari ketentuan Pasal 9 ayat (1) dan (2) yang
menyebutkan bahwa hanya Warga Negara Indonesia yang dapat mempunyai hubungan
penuh dengan bumi,air dan ruang angkasa,dalam batas-batas ketentuan Pasal 1 dan 2.
4. Asas Manfaat ; asas ini diketahui dalam Pasal 10 ayat (1), Pasal 14 ayat (1) huruf
a,b,c,d,dan e, serta Pasal 15
D. HAK-HAK ATAS TANAH DALAM
UUPA
1. Hak Milik ; hak milik adalah hak turun-temurun,terkuat dan terpenuh yang dapat dimiliki
oleh orang dengan tanpa melupakan bahwa setiap hak itu mempunyai fungsi social(Pasal
20 UUPA). Hak milik dapat diperoleh dengan beberapa cara,yaitu :
a. Dengan peralihan hak,misalnya dengan jual beli,pewarisan dan penghibahan
b. Dengan ketentuan menurut hukum adat
c. Dengan penetapan pemerintahan
d. Dengan ketentuan Undang-Undang
Hak Milik dapat dihapus karena beberapa sebab,yaitu :
a) Dicabut
b) Dengan sukarela diserahkan oleh pemegangnya kepada orang lain
c) Dilentarkan
d) Jatuh pada orang asing yang berkewarganegaraan rangkap
e) Tanhnya musnah
2. Hak Guna Usaha ; hak guna usaha adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung
oleh negara dalam waktu tertentu, paling lama 25-30 tahun.
3. Hak Guna Bangunan ; hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-bangunan diatas tanah
bukan milik sendiri dengan jangka waktu paling lama 30 tahun dan bila perlu
dapat di perpanjang 20 tahun lagi ( Pasal 35 Ayat (1) dan (2) UUPA.
Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan dapat dihapus karena :
a) Jangka waktunya berakhir
b) Dicabut oleh pemerintah untuk kepentingan umum
c) Tanah nya ditelantarkan ,dsb
4. Hak Pakai ; hak untuk menggunakan atau memungut hasil dari tanah yang langsung dikuasai oleh
negara atau tanah milik orang lain,yang memberi wewenang atau kewajiban yang ditentukan dalam
keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang memberikannya atau dalam perjanjian dengan
pemilik tanahnya,yang bukan perjanjian sewa menyewa atau perjanjian pengolahan tanah,segala sesuatu asal
tidak bertentangan dengan jiwa dan ketentuan Undang-Undang (Pasal 41 UUPA).
5. Hak Sewa ; hak seseorang atau suatu badan hukum untuk menggunakan tanah milik orang lain untuk
keperluan bangunan dengan membayar sejumlah uang tertentu sebagai uang sewa kepada
pemilik tanah yang bersangkutan ( Pasal 44 UUPA).
Hak sewa memiliki sifat khusus,yaitu :
1. Adanya kewajiban penyewa untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pemiliknya
2. Bersifat sementara.
Hak Pakai dan Hak Sewa,jika tanahnya adalah tanah negara,biasanya berjangka waktu 10 tahun.
Hak Pakai dan Hak Sewa dapat dimiliki oleh :
a) WNI
b) Orang asing yang berkedudukan di Indonesia
c) Badan badan huum yang didirikan menurut hukum Indoneisa dan berkedudukan di Indonesia
d) Badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia (Pasal 42 dan 45 UUPA)
6. Hak Membuka Tanah ; hak yang berhubungan dengan hak ulayat,yaitu hak yang dimiliki oleh
warga atau anggota masyarakat hukum adat tertentu untuk membuka tanah
dalam wilayah masyarakat hukum adat tersebut.
7. Hak Memungut Hasil Hutan ; hak yang dimilki oleh warga atau anggota masyarakat hukum
tertentu untuk memungut hasil hutan yang termasuk wilayah
masyarakat hukum tersebut.
Selain hak-hak atas tanah,UUPA mengenal pula hak atas air dan ruang angkasa. Menurut Pasal 16 ayat
(2) UUPA, hak-hak tersebut adalah :
1. Hak guna air
2. Hak guna ruang angkasa
3. Hak pemeliharaan dan penangkapan ikan

More Related Content

Similar to HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx

Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruikHak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruikvinnalusianaSHMkn
 
Undang undang-no-5-tahun-1960-1
Undang undang-no-5-tahun-1960-1Undang undang-no-5-tahun-1960-1
Undang undang-no-5-tahun-1960-1Wahyu Novarianto
 
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar AgrariaUU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agrariaguesta96a7f81
 
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar AgrariaUU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar AgrariaUniversity of North Sumatera
 
Peraturan dasar pokokpokok_agraria_(uu_5_thn_1960_5
Peraturan dasar pokokpokok_agraria_(uu_5_thn_1960_5Peraturan dasar pokokpokok_agraria_(uu_5_thn_1960_5
Peraturan dasar pokokpokok_agraria_(uu_5_thn_1960_5Ilham Mustafa
 
UU Nomor 5 Tahun 1960.pdf
UU Nomor 5 Tahun 1960.pdfUU Nomor 5 Tahun 1960.pdf
UU Nomor 5 Tahun 1960.pdfWiwihWahyu
 
Makalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesiaMakalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesiaRahmanzie Share
 
Pp no 41 tahun 1996
Pp no 41 tahun 1996Pp no 41 tahun 1996
Pp no 41 tahun 1996Niko Utomo
 
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di IndonesiaHak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di IndonesiaRizki Gumilar
 
Undang-undang no 5 tahun 1960, tentang Pokok-pokok Agraria.docx
Undang-undang no 5 tahun 1960, tentang Pokok-pokok Agraria.docxUndang-undang no 5 tahun 1960, tentang Pokok-pokok Agraria.docx
Undang-undang no 5 tahun 1960, tentang Pokok-pokok Agraria.docxMuhammadAdamFurqon
 
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesiaMAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesiasitirahmadalimunte
 
Hukum agraria
Hukum agraria Hukum agraria
Hukum agraria Mr.Mahmud
 

Similar to HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx (20)

Uu No5 1960pokok Pokokagraria
Uu No5 1960pokok PokokagrariaUu No5 1960pokok Pokokagraria
Uu No5 1960pokok Pokokagraria
 
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruikHak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
 
Hukum agaria nasional
Hukum agaria nasionalHukum agaria nasional
Hukum agaria nasional
 
UUPA No_5_1960.pdf
UUPA No_5_1960.pdfUUPA No_5_1960.pdf
UUPA No_5_1960.pdf
 
Undang undang-no-5-tahun-1960-1
Undang undang-no-5-tahun-1960-1Undang undang-no-5-tahun-1960-1
Undang undang-no-5-tahun-1960-1
 
Hukum Agraria Indonesia
Hukum Agraria IndonesiaHukum Agraria Indonesia
Hukum Agraria Indonesia
 
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar AgrariaUU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
 
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar AgrariaUU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
 
Agraria uupa uu no 5 1960
Agraria uupa uu no 5 1960Agraria uupa uu no 5 1960
Agraria uupa uu no 5 1960
 
Peraturan dasar pokokpokok_agraria_(uu_5_thn_1960_5
Peraturan dasar pokokpokok_agraria_(uu_5_thn_1960_5Peraturan dasar pokokpokok_agraria_(uu_5_thn_1960_5
Peraturan dasar pokokpokok_agraria_(uu_5_thn_1960_5
 
UU Nomor 5 Tahun 1960.pdf
UU Nomor 5 Tahun 1960.pdfUU Nomor 5 Tahun 1960.pdf
UU Nomor 5 Tahun 1960.pdf
 
LAND RIGHT
LAND RIGHTLAND RIGHT
LAND RIGHT
 
Makalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesiaMakalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesia
 
PPT-HUKUM-AGRARIA.ppt
PPT-HUKUM-AGRARIA.pptPPT-HUKUM-AGRARIA.ppt
PPT-HUKUM-AGRARIA.ppt
 
Pp no 41 tahun 1996
Pp no 41 tahun 1996Pp no 41 tahun 1996
Pp no 41 tahun 1996
 
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di IndonesiaHak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
 
Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
 
Undang-undang no 5 tahun 1960, tentang Pokok-pokok Agraria.docx
Undang-undang no 5 tahun 1960, tentang Pokok-pokok Agraria.docxUndang-undang no 5 tahun 1960, tentang Pokok-pokok Agraria.docx
Undang-undang no 5 tahun 1960, tentang Pokok-pokok Agraria.docx
 
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesiaMAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
 
Hukum agraria
Hukum agraria Hukum agraria
Hukum agraria
 

Recently uploaded

pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxINTANAMALINURAWALIA
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptxmohamadhafiz651
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxekahariansyah96
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANharri34
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahayunitahatmayantihafi
 
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023Sumardi Arahbani
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfSumardi Arahbani
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIdillaayuna
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumekahariansyah96
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...Indra Wardhana
 

Recently uploaded (10)

pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
 
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 

HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx

  • 3. A.PENGERTIAN Hukum adat adalah keseluruhan kaidah hukum tertulis dan tidak tertulis yang mengatur agrarian. Menurut Undang-Undang No.5 Tahun 1960 (Undang-Undang Pokok Agraria) yang dimaksud dengan agrarian adalah bumi,air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya,bahkan sampai batas-batas tertentu termasuk juga ruang angkasa. Seluruh bumi,air,ruang angkasa dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara,oleh karenanya negara berwenang untuk : 1. Mengatur,menyelanggarakan peruntukan,penggunaan dan pemeliharaan terhadapnya 2. Menentukan dan mengatur hubungan hukum antara orang dengan bumi,air dan ruang angkasa 3. Menentukan dan mengatur hubungan hukum antara orang dan perbuatan hukum yang mengenai bumi,air dan ruang angkasa
  • 4. B. SEJARAH HUKUM AGRARIA Sebelum UUPA berlaku (sebelum tanggal 24 September 1960), Hukum Agraria di Indonesia bersifat dualistis,karena Hukum Agraria pada waktu itu bersumber pada Hukum Adat dan Hukum Perdata Barat. Pada tanggal 24 September 1960 diundangkanlah Undang-Undang No.5 Tahun 1960 melalui Lembaran Negara 1960 No.104,yaitu undang-undang yang mengatur tentang agrarian, yang diberi nama Undang- Undang Pokok Agraria(UUPA). Dengan berlakunya UUPA sejak 24 September 1960 maka ada beberapa peraturan tertulis yang mengatur tentang agraria yang dinyatakan tidak berlaku lagi. Peraturan yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. KUH perdata,khususnya yang mengatur tentang hak eigendom,hak erpacht,hak postal,dan hak lainnya
  • 5. 2. Agrarische wet staatsblad 1870 No.55 sebagaimana yang termuat dalam pasal 51 IS. 3. Domein verlklaring, tersebut dalam keputusan agraria staatsblad 1870 No.118 4. Algemene domein verklaring,tersebut dalam staatsblad 1875 No.119 a 5. Domein verklaring untuk Sumatra,tersebut dalam Pasal 1 staatsblad 1874 No.94 f,dan lain-lain. Dengan berlakunya UUPA maka hilanglah dualisme Hukum Agraria dan terciptalah unifikasi hukum dalam bidang Hukum Agraria di Indonesia. Tujuan Hukum Agraria adalah : a) meletakan dasar bagi penyusunan Hukum Agraria nasional,yang merupakan sarana untuk mewujudkan kemakmuran,kebahagiaan,keadilan bagi rakyat dan negara,terutama rakyat tani dalam rangka menuju ke masyarakat adil-makmur b) Meletakan dasar untuk mengadakan kesatuan dan kesederhanaan hukum pertahanan c) Meletakan dasar untuk memberikan kepastian hukum mengenai hak-hak atas tanah bagi rakyat seluruhnya
  • 6. C. ASAS-ASAS HUKUM AGRARIA Asas-asas Hukum Agraria terdapat dalam Bab 1 UUPA yang memuat tentang asas dan ketentuan pokok,yaitu sebagai berikut : 1. Asas Ketentuan ; asas ini tampak dalam rumusan Pasal 1 Ayat (1) UUPA yang mengatakan bahwa seluruh wilayah Indonesia adalah kesatuan tanah air dari seluruh rakyat Indonesia yang bersatu sebagai Bangsa Indonesia 2. Asas Kepentingan Nasional ; asas ini tampak dari ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan (3) UUPA yang pada pokoknya menentukan bahwa seluruh wilayah Indonesia dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya di kuasai negara demi kemakmuran rakyat Indonesia seluruhnya
  • 7. 3. Asas Nasionalisme ; asas ini tampak dari ketentuan Pasal 9 ayat (1) dan (2) yang menyebutkan bahwa hanya Warga Negara Indonesia yang dapat mempunyai hubungan penuh dengan bumi,air dan ruang angkasa,dalam batas-batas ketentuan Pasal 1 dan 2. 4. Asas Manfaat ; asas ini diketahui dalam Pasal 10 ayat (1), Pasal 14 ayat (1) huruf a,b,c,d,dan e, serta Pasal 15
  • 8. D. HAK-HAK ATAS TANAH DALAM UUPA 1. Hak Milik ; hak milik adalah hak turun-temurun,terkuat dan terpenuh yang dapat dimiliki oleh orang dengan tanpa melupakan bahwa setiap hak itu mempunyai fungsi social(Pasal 20 UUPA). Hak milik dapat diperoleh dengan beberapa cara,yaitu : a. Dengan peralihan hak,misalnya dengan jual beli,pewarisan dan penghibahan b. Dengan ketentuan menurut hukum adat c. Dengan penetapan pemerintahan d. Dengan ketentuan Undang-Undang
  • 9. Hak Milik dapat dihapus karena beberapa sebab,yaitu : a) Dicabut b) Dengan sukarela diserahkan oleh pemegangnya kepada orang lain c) Dilentarkan d) Jatuh pada orang asing yang berkewarganegaraan rangkap e) Tanhnya musnah 2. Hak Guna Usaha ; hak guna usaha adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh negara dalam waktu tertentu, paling lama 25-30 tahun. 3. Hak Guna Bangunan ; hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-bangunan diatas tanah bukan milik sendiri dengan jangka waktu paling lama 30 tahun dan bila perlu dapat di perpanjang 20 tahun lagi ( Pasal 35 Ayat (1) dan (2) UUPA. Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan dapat dihapus karena : a) Jangka waktunya berakhir b) Dicabut oleh pemerintah untuk kepentingan umum c) Tanah nya ditelantarkan ,dsb
  • 10. 4. Hak Pakai ; hak untuk menggunakan atau memungut hasil dari tanah yang langsung dikuasai oleh negara atau tanah milik orang lain,yang memberi wewenang atau kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya,yang bukan perjanjian sewa menyewa atau perjanjian pengolahan tanah,segala sesuatu asal tidak bertentangan dengan jiwa dan ketentuan Undang-Undang (Pasal 41 UUPA). 5. Hak Sewa ; hak seseorang atau suatu badan hukum untuk menggunakan tanah milik orang lain untuk keperluan bangunan dengan membayar sejumlah uang tertentu sebagai uang sewa kepada pemilik tanah yang bersangkutan ( Pasal 44 UUPA). Hak sewa memiliki sifat khusus,yaitu : 1. Adanya kewajiban penyewa untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pemiliknya 2. Bersifat sementara. Hak Pakai dan Hak Sewa,jika tanahnya adalah tanah negara,biasanya berjangka waktu 10 tahun. Hak Pakai dan Hak Sewa dapat dimiliki oleh : a) WNI b) Orang asing yang berkedudukan di Indonesia c) Badan badan huum yang didirikan menurut hukum Indoneisa dan berkedudukan di Indonesia d) Badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia (Pasal 42 dan 45 UUPA)
  • 11. 6. Hak Membuka Tanah ; hak yang berhubungan dengan hak ulayat,yaitu hak yang dimiliki oleh warga atau anggota masyarakat hukum adat tertentu untuk membuka tanah dalam wilayah masyarakat hukum adat tersebut. 7. Hak Memungut Hasil Hutan ; hak yang dimilki oleh warga atau anggota masyarakat hukum tertentu untuk memungut hasil hutan yang termasuk wilayah masyarakat hukum tersebut. Selain hak-hak atas tanah,UUPA mengenal pula hak atas air dan ruang angkasa. Menurut Pasal 16 ayat (2) UUPA, hak-hak tersebut adalah : 1. Hak guna air 2. Hak guna ruang angkasa 3. Hak pemeliharaan dan penangkapan ikan