Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas analisis SWOT yang dilakukan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat di industri mi instan. Analisis tersebut menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi perusahaan.
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Analisis swot pt. indofood sukses makmur
1. Strategic Management
Dibuat Oleh :
Lusiana Sari
55117120148
Dosen pengampuh:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Universitas Mercu Buana
Jl. Meruya Selatan No. 1 RT. 04/RW. 1 Meruya Sel., Kembangan
Kota jakarta Barat Daerah KhususIbukota Jakarta 11650
Telp: 021-5840816
2. Strategic Management
A. Pengertian analsis SWOT
Analisis SWOT pertama kali diperkenalkan oleh Albert S Humphrey pada tahun 1960-
an dalam memimpin proyek riset di Stanford Research Institute yang menggunakan data dari
perusahaan-perusahaan Fortune 500.
Pengertian analisis SWOT dan manfaatnya – Analisis SWOT adalah suatu bentuk
analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat
membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik
itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.
Definisi analisis SWOT yang lainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga
kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi
dan juga kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut
kontribusinya masing-masing. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna
analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan
untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang
mampu memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan yang sedang dihadapi.
SWOT adalah singkatan dari:
S = Strength (kekuatan).
W = Weaknesses (kelemahan).
O = Opportunities (Peluang).
T = Threats (hambatan).
B. Komponen analsis SWOT
a. Strenght (S)
Yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah
setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di
3. Strategic Management
bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di
dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar
yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.
b. Weaknesses (W)
Yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari
suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di
dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam
kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.
c. Opportunity (O)
Yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu
organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa
depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu
perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang
akan datang.
d. Threats (T)
Yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus
dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor
lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang
menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi
penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang
akan datang.
C. Manfaat analsis SWOT
Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yangg paling dasar,
yang bermanfaat untuk melihat suatu topik ataupun suatu permasalahan dari 4 empat sisi yang
berbeda. Hasil dari analisa biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk
mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang ada,
4. Strategic Management
sambil mengurangi kekurangan dan juga menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar,
analisis ini akan membantu untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama
ini. Dari pembahasan diatas tadi, analisis SWOT merupakan instrumen yang bermanfaat
dalam melakukan analisis strategi. Analisis ini berperan sebagai alat untuk meminimalisasi
kelemahan yang terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi serta menekan dampak
ancaman yang timbul dan harus dihadapi
Metode analisis SWOT merupakan alat yang tepat untuk menemukan masalah dari 4
(empat) sisi yang berbeda, di mana aplikasinya adalah:
1. Bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan dari sebuah peluang
(opportunities) yang ada.
2. Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan.
3. bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada.
4. Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman
(threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Dengan saling berhubungannya 4 faktor tersebut, maka membuat analisis ini
memberikan kemudahan untuk mewujudkan visi dan misi suatu perusahaan.
D. Faktor yang Mempengaruhi Analisis SWOT
Terdapat 2 faktor pokok yang akan memengaruhi keempat komponen dasar pada
analisis SWOT yaitu:
1. Faktor Internal (Strength dan Weakness)
Faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam terdiri dari dua poin yaitu kekuatan
dan kelemahan. Keduanya akan berdampak lebih baik dalam sebuah penelitian ketika
kekuatan lebih besar dibandingkan kelemahan. Dengan demikian kekuatan internal yang
5. Strategic Management
maksimum jelas akan memberikan hasil penelitian yang jauh lebih baik. Adapun bagian
bagian dari faktor internal itu sendiri ialah:
- Sumber daya yang dimiliki
- Keuangan atau finansial
- Kelebihan atau kelemahan internal organisasi
- Pengalaman-pengalaman organisasi sebelumnya (baik yang berhasil maupun yang gagal)
2. Faktor Eksternal (Opportunities dan Threats)
Ini merupakan faktor dari luar entitas, di mana faktor ini tidak secara langsung terlibat
pada apa yang sedang diteliti dan terdiri dari 2 poin yaitu ancaman dan peluang. Adanya
peluang serta ancaman ini tentu saja akan memberikan data yang harus dimasukkan dalam
jurnal penelitian sehingga menghasilkan strategi untuk menghadapinya.
E. Matriks SWOT
Menurut Rangkuti (2006), Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan
dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set
kemungkinan altenatif strategis.
Berikut ini adalah keterangan dari matriks SWOT :
1. Strategi SO (Strength and Oppurtunity)
Strategi SO (Strength and Oppurtunity) merupakan strategi ini dibuat berdasarkan
jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar – besarnya.
2. Strategi ST (Strength and Threats)
6. Strategic Management
Strategi ST (Strength and Threats) merupakan strategi dalam menggunakan kekuatan
yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3. Strategi WO (Weakness and Oppurtunity)
Strategi WO (Weakness and Oppurtunity) adalah strategi yang diterapkan berdasarkan
pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4. Strategi WT (Weakness and Threats)
Strategi WT (Weakness and Threats) merupakan strategi berdasarkan kegiatan yang
bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
7. Strategic Management
F. Studi kasus analisis SWOT
Perkembangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk, khususnya produk Indomie kini
berada di tengah-tengah persaingan yang ketat. Setelah sekian lama menikmati persaingan
yang “hampa”, mulai pada tahun 2003, tepatnya pada bulan Mei, Indomie harus menghadapi
gempuran produk baru yang cukup sensasional, Mie Sedaap. Produk Mie berbendera
Wingsfood tersebut sangat agresif dalam menggarap pasar yang selama kurun waktu sebelum
2003 dikuasai oleh Indomie. Selain itu, muncul pula pesaing baru, Mie Kare dari Orang Tua
Group. Pada saat itu, sebagai dominant market leader, Indofood sempat terlena me-maintain
pasarnya sehingga kesempatan ini dimanfaatkan oleh pendatang baru Mie Sedaap dari
WingsFood dan Mie Kare dari Orang Tua Group.
Indofood Group melalui anak usahanya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
(ICBP), masih menguasai pasar mi instan di Indonesia, meski persaingan di sektor tersebut
makin ketat. Dengan kapasitas produksi mi instan lebih dari 15 miliar bungkus per tahun,
Indomie yang diproduksi Indofood CBP menguasai pangsa pasar mi instan nasional sebesar
69,6% pada 2007 dan kemudian naik menjadi 75,2% di 2011 dan terakhir sebesar 74%,
menurut riset duniaindustri.com.
Di semester I 2015, laporan keuangan Indofood CBP menunjukkan, penjualan segmen
mi instan naik 6,17% menjadi Rp 10,93 triliun dibanding periode yang sama tahun
sebelumnya. Kenaikan penjualan mi instan itu ikut mendorong penjualan konsolidasi
perseroan tumbuh 6,63% menjadi Rp 16,55 triliun pada periode yang sama.
Indofood CBP Sukses Makmur merupakan perusahaan yang menerima penggabungan
empat perusahaan di bawah Salim Group. Empat perusahaan itu adalah PT Indosentra Pelangi,
PT Gizindo Primanusantara, PT Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT Ciptakemas Abadi.
Proses penggabungan empat perusahaan itu dimulai pada September 2009 dan tuntas 17 Maret
2010.
8. Strategic Management
Indofood CBP sendiri memproduksi mi instan dengan sejumlah merek andalan seperti
Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie, dan Pop Bihun. Sempat ditarik oleh Badan
Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Taiwan ternyata tidak memengaruhi pangsa
Indomie maupun Indofood. Perbedaan standar yang ditetapkan di Indonesia dan Taiwan soal
penggunaan pengawet Nipagin atau Methyl p-hydroxybenzoate merupakan hal yang umum
terjadi sehingga terjadi perbedaan penerapan Codex Alimentarius Commission (CAC) oleh
masing-masing negara. melihat hal tersebut, peningkatan penjualan Indomie diyakini akan
kembali naik.
Dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan, dominasi produk-produk Indofood Grup
(Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie) di pasar mie instan diprediksi masih akan sulit
dipatahkan. Sebab, perusahaan pelopor mie instan dan terbesar di dunia itu sudah memiliki
brand equity dan cocok dikonsumsi di Indonesia.
Meski begitu, persaingan bisnis mie instan masih akan berkembang karena produsen
lain juga melihat peluang besar di sektor usaha ini
9. Strategic Management
Berikut analisis lingkungan PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Faktor Internal
> Kekuatan (strenght)
a. Keahlian dalam cita rasa Indonesia
b. Produk-produk yang berkualitas tinggi dengan harga terjangkau
c. Jangkauan distribusi luas
d. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
e. Brand yang sudah terkenal
f. Kualitas SDM yang baik
g. Sudah mendapatkan berbagai penghargaan
> Kelemahan (weakness)
a. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
b. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
c. Permintaan pasar yang belum terpenuhi
d. Produk yang tidak dapat dibedakan dengan kompetitor
e. Persediaan bahan baku sebagian masih bergantung pada Impor
f. Biaya produksi kurang efisien karena menggunakan bahan bakar dengan harganya yang
cenderung mahal
g. Merk Indomie yang dijadikan generic name sehingga mengurangi nilai penjualan
10. Strategic Management
Faktor Eksternal
> Peluang (opportunity)
a. Melakukan ekspansi ke luar negeri
b. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
c. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
d. Pasar domestik yang berkembang
e. Segmen pasar yang baru
f. Pasar Internasional
g. Pasar yang luang karena kompetiror yg tidak sanggup memenuhi permintaan customer
h. Diminati dan dapat diterima baik oleh masyarakat.
i. Dukungan dan kebijakan pemerintah terhadap bea masuk atas bahan baku yang dapat
diimpor
j. Daya beli konsumen yang meningkat sepanjang tahun
> Ancaman (threats)
a. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
b. Tidak fokus terhadap satu jenis produk
c. Persaingan harga dengan kompetitor
d. Kompetitor mengeluarkan produk baru yang inovatif
e. Kompetitor memegang pangsa terbesar
f. Dikenakan pajak penjualan
11. Strategic Management
g. Krisis keuangan dunia
Strategi Manajemen
1. Distribusi
Indofood’s Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia,
menembus ke hampir setiap sudut nusantara. Selain produk-produk Indofood sendiri,
indoffood juga mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga. Jumlah poin saham telah
diperluas secara agresif sejak tahun 2005, memberikan penetrasi yang lebih luas dan lebih
dalam efisien melalui rantai pasokan dan pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah
dengan kepadatan tinggi gerai ritel, termasuk pasar tradisional, memungkinkan masing-
masing titik saham untuk melayani wilayah geografis dekat ditetapkan dalam waktu sesingkat
mungkin.
2. Corporate Social Responsibility
Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) program andalan dari komitmen untuk
membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk membuat kontribusi yang optimal
kepada masyarakat.
Selama tahun 2007 Indofood secara keseluruhan program dikembangkan dan dilaksanakan
berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang kami CSR filosofi:
a. Membangun Human Capital
b. Mempertahankan Kohesi Sosial
c. Memperkuat Nilai Ekonomi
d. Mendorong Good Governance
e. Melindungi Lingkungan
3. Sumber Daya Manusia
12. Strategic Management
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah salah satu
kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus.
Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan
memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri.
Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di
semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu
semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin
kompetitif. Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program
Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah
peluncuran yang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.
Strategi Manajemen Pada Elemen Marketing Mix (4p)
a. Product
Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa
85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis,
saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam
versi jumbo dengan massa 120 gram.(Anonim, 2008). Indomie memiliki rasa yang sesuai
dengan selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen
yang semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai
dari mie goreng, mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan
tradisional daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.
b. Price
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau
paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau
bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp.
1500,- ( toko Sjahudi, Rungkut Gunung Anyar Harapan 2012).
c. Places
13. Strategic Management
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia,
menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin
diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang
lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area
yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang
dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin
(www.indofood.com). Di Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam
menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang menyediakan
bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama)
d. Promotion
· Tagline : Indomie Seleraku
·Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
· Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara tersebut
berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.
·Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di
Yogyakarta)
Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature,
sudah stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of
Mind merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie
masih tetap harus mengadakan promosi untuk me-remind customer bahwa Indomie masih
exsist, dan selalu berinovasi untuk merejuvenasi produk maupun strategi promosinya. Indomie
sempat direbut pangsa pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar
Indomie menurun, meskipun masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu,
menyadari bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai “bangkit
dari tidur panjangnya”, Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser
artis terkenal seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar. Indomie
semakin mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan nomor satu di Indonesia. Indomie
juga mengadakan acara ”Indomie Jingle Dare” untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk
14. Strategic Management
lebih memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand
awareness remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai
customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai memberikan semacam ”edukasi”
mengenai Indomie.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi
Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic
growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu
akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan
segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price
and higher margin.
Strategi Kunci 3a
Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat
konsistensi Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:
a. Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen (Product).
b. Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place)
c. Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price)
G. Kesimpulan
Dengan menggunakan analisis SWOT dapat diketahui kekuatan dan peluang yang
dimiliki serta tindakan apa yang dapat dilakukan untuk mencapai kesuksesan meraih peluang
tersebut. Disamping itu, dengan analisis SWOT juga dapat mengetahui ancaman dan
kelemahan yang dimilik, dengan paham dan mengetahuinya seorang manajer dapat
mengambil alternatif-alternatif dan strategi untuk memanfaatkan itu semua sebagai peluang
bisnis.
Dapat dilihat dari hasil analisis SWOT pada PT. Indofoot Sukses Makmur, produk indomie
sangat diminati para pencinta mie instans. Dengan kekuatan yang dimiliki seperti kualitas dan
15. Strategic Management
cita rasa yang beragam membuat indomie semakin melekat dihati para pencitanya, dan
mengalahkan para kompetitornya. Cepatnya distribusi dan tanggap ikutserta dalam acaar-
acara guna mempromosikan produknya, dan harga yang terjangkau menjadi strategi indomie
dapat masuk diberbagai segmen masyarakat. Dilihat dari semakin majunya inovasi yang
dilakukan indomie dapat diprediksikan akan semakin berkembang maju.