SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Rachmat Afriyanto
NIM. 26020114140104
Pembimbing Utama :
Dr. Ir. Delianis Pringgenies, MSc
NIP. 19581007 198703 2 001
Pembimbing Anggota :
Prof. Dr. Ir. Agus Sabdono, MSc
NIP. 19580615 198503 1 001
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BAKTERI SIMBION SPONS
Callyspongia sp. DAN Leiosella sp. TERHADAP BAKTERI PATOGEN
MULTI DRUGS RESISTANT
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jum’at, 29 Juni 2018
1
1
Biodiversitas Lingkungan Laut
(Pringgenies dan Renta, 2014)
Akumulasi senyawa
Bioaktif dengan struktur
Unik pada Avertebrata
Laut
Pendahuluan
LATAR BELAKANG
2
Biodiversitas Lingkungan Laut
(Pringgenies dan Renta, 2014)
Akumulasi senyawa
Bioaktif dengan struktur
Unik pada Avertebrata
Laut
3
Eksploitasi Spons berlebihan
Tidak sesuai
dengan prinsip
Konservasi
(Pastra dan
Surbakti, 2012)
4
Bakteri Simbion (Radjasa, 2007)
Bakteri simbion
Memproduksi
Metabolit sekunder
yang identik dengan
inangnya
Pendahuluan
LATAR BELAKANG
2
1
2
Spons Laut (Taylor, 2007)
Callyspongia sp. dan Leiosella sp.
(Mioso et al., 2017)
Pemanfaatan
antibiotik yang
tidak sesuai dosis
menyebabkan
bakteri patogen
menjadi resisten
Multi Drug Resistant
Pada Tahun 2010:
79% strain E.coli dan
43% strain S.aureus
telah resisten terhadap
antibiotik umum yang
beredar dipasaran.
(Cita et al., 2017)
Pendahuluan
RUMUSAN PERMASALAHAN
Penyebaran bakteri
Multi Drug Resistant
menjadi isu Global dan
penyumbang utama
morbiditas dan
mortalitas di negara
berkembang seperti di
Indonesia.
(Cita et al., 2017)
2
3
3
1
1
Multi Drug Resistant
Pendahuluan
RUMUSAN PERMASALAHAN
2
3
4
Natural
Product
Pemanfaatan bakteri simbion spons
sebagai sumber antibakteri baru
yang tetap memperhatikan aspek
ramah lingkungan (Pastra dan
Surbakti, 2012).
4
Pendahuluan
TUJUAN PENELITIAN
5
Pendahuluan
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT
Database Potensi Pemanfaatan
Bakteri simbion Callyspongia sp. dan
Leiosella sp. dalam pengembangan
bioteknologi kelautan
Potensi Antibakteri Patogen MDR
Ekstrak bakteri simbion Callyspongia sp.
dan Leiosella sp. terhadap patogen MDR
E.coli dan MRSA
Isolasi Bakteri Simbion
Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Bakteri Simbion Spons
Identifikasi Molekuler Bakteri
Simbion Spons yang memiliki
Aktivitas Antibakteri
5
Pengambilan sampel
Isolasi bakteri simbion spons
Purifikasi bakteri simbion spons
Uji gram bakteri simbion spons
Uji pendahuluan aktivitas antibakteri
Kultur massal bakteri simbion
Ekstraksi bakteri simbion spons
Uji aktivitas antibakteri ekstrak bakteri
simbion spons
Identifikasi molekuler Isolat Bakteri
Analsisis data
Materi dan Metode
METODOLOGI
Tahap I
Tahap 3
Tahap 4
Tahap 2 – 4
Dilaksanakan di
Laboratorium Tropical
Marine Biotechnology
Lab. Kelautan –
Oseanografi dan
Laboratorium Marine
Natural Product
Lab. Terpadu Undip
Tahap 2
(Madigan, 2012)
(Madigan, 2012)
(Sardiani, 2015)
(Sabdono & Radjasa 2008)
(Trianto, 2016)
(Handayani, 2017)
(Pratiwi, 2008)
(Asagabaldan, 2017)
20 – 21 Mei 2017
P. Krakal Besar dan
P. Katang,
Kep. Karimun Jawa
(Susilowati et al., 2015)
(Mohan, 2015);
(Suryadi et al., 2016) 6
Hasil dan Pembahasan
HASIL PENELITIAN
No.
Kode
Sampel
Kode
Isolat
Karakteristik Koloni
Warna Ukuran Bentuk Margin Elevasi
1 17KJ13
01 Putih Sedang Irregular Lobate Flat
02 Kuning Kecil Concentric Smooth Umbonate
03 Putih Kekuningan Kecil Round Smooth Umbonate
04 Kuning Kecil Irregular Lobate Umbonate
2 17KJ19
01 Putih Besar Concentric Smooth Flat
02 Putih Sedang Round Smooth Raised
03 Kuning Kecil Round Smooth raised
04 Putih Kecil Round Smooth raised
Tabel 1. Hasil Isolasi dan Identifikasi Bakteri Simbion Spons Callyspongia sp. dan Leiosella sp.
Media
Marine Zobell 2216E Agar
(Radjasa et al., 2009)
7
Hasil dan Pembahasan
HASIL PENELITIAN
No.
Kode
Sampel
Kode
Isolat
Karakteristik Koloni
Warna Ukuran Bentuk Margin Elevasi
1 17KJ13
01 Putih Sedang Irregular Lobate Flat
02 Kuning Kecil Concentric Smooth Umbonate
03 Putih Kekuningan Kecil Round Smooth Umbonate
04 Kuning Kecil Irregular Lobate Umbonate
2 17KJ19
01 Putih Besar Concentric Smooth Flat
02 Putih Sedang Round Smooth Raised
03 Kuning Kecil Round Smooth raised
04 Putih Kecil Round Smooth raised
Isolasi Bakteri Simbion:
(Madigan, 2012)
Tabel 1. Hasil Isolasi dan Identifikasi Bakteri Simbion Spons Callyspongia sp. dan Leiosella sp.
8
Isolat
Bakteri
Media
Marine Zobell 2216E Agar
(Radjasa et al., 2009)
7
No. Sampel Spons
Isolat Bakteri Simbion
Positif Negatif
1 17KJ13 3 1
2 17KJ19 2 2
Total 5 3
Hasil dan Pembahasan
HASIL PENELITIAN
Tabel 2. Hasil Identifikasi Jenis Gram Bakteri Simbion Spons Callyspongia sp. dan Leiosella sp.
Identifikasi gram
menggunakan Teknik
pengecatan Gram (Gram
staining)
(Pelczar & Chan, 2005);
(Sardiani, 2015)
8
No. Sampel Spons
Isolat Bakteri Simbion
Positif Negatif
1 17KJ13 3 1
2 17KJ19 2 2
Total 5 3
Hasil dan Pembahasan
HASIL PENELITIAN
Tabel 2. Hasil Identifikasi Jenis Gram Bakteri Simbion Spons Callyspongia sp. dan Leiosella sp.
17KJ13-01 17KJ13-02
17KJ13-03 17KJ13-04
17KJ19-01 17KJ19-02
17KJ19-03 17KJ19-04
2
1
8
Identifikasi gram
menggunakan Teknik
pengecatan Gram (Gram
staining)
(Sardiani, 2015)
(Volk & Wheeler,1993)
No. Kode Isolat
E.coli MRSA
24 Jam
1 17KJ13-01 + +
2 17KJ13-02 - -
3 17KJ13-03 - -
4 17KJ13-04 - -
5 17KJ19-01 - -
6 17KJ19-02 + +
7 17KJ19-03 - -
8 17KJ19-04 - -
Hasil dan Pembahasan
HASIL PENELITIAN
Tabel 3. Hasil Uji Pendahuluan Antibakteri Bakteri Simbion Spons Callyspongia sp. dan Leiosella sp.
Antibakteri Spektrum Luas
17KJ13-01 terhadap E.coli
17KJ13-01 terhadap MRSA
9
(Volk & Wheeler,1993)
Hasil dan Pembahasan
HASIL PENELITIAN
No. Kode Isolat Berat Ekstrak (mg)
1 17KJ13-01 49,91
2 17KJ19-02 55,20
Tabel 4. Hasil Berat Ekstrak Isolat Bakteri Simbion Spon yang Memiliki Aktivitas Antibakteri
Keterangan :
• Kulur massal dilakukan
dalam media Nutrient
Broth sebanyak 1 Liter
secara bertahap
• Ekstraksi cair-cair dengan
separatory funnel
(Handayani, 2017)
• Pelarut Etil Asetat degan
perbandingan 1: 1
(Handayani, 2017)
• Ekstrak dipekatkan
dengan Vacuum Rotary
Evaporator (Handayani,
2017)
10
Proses Kultur Massal dan ekstraksi
No. Kode Isolat Konsentrasi
Rata-rata Diameter Zona Hambat (mm)
E.coli MRSA
24 Jam 48 Jam 24 Jam 48 Jam
1 17KJ13-01 500 5,1 ± 1,25 3,3 ± 0,55 3,9± 0,55 2,37 ± 0,49
1000 6,5 ± 0,35 3,83 ± 0,84 5,7 ± 0,32 -
2 17KJ19-02 500 6,6 ± 0,80 6,5 ± 0,80 3,5 ± 0,26 2,3 ± 0,42
1000 5,4 ± 0,74 5,37 ±0,74 3,7 ± 0,42 2,27 ± 0,37
Hasil dan Pembahasan
HASIL PENELITIAN
Tabel 5. Rata-rata Diameter Zona Hambat Ekstrak Isolat Bakteri Simbion Spons yang memiliki
Aktivitas Antibakteri
Keterangan :
• Rata-rata diameter zona
hambat dikurangi diameter
paper disc 6 mm
• Data merupakan hasil
rerata dari tiga kali
ulangan ± standar deviasi
• Kontrol positif
menggunakan antibiotik
kloramfenikol 30 µl/disk
• Kontrol negatif
menggunakan DMSO
(Handayani, 2017)
Aktivitas Ekstrak Antibakteri 17KJ13-01 : Sedang
Aktivitas Ekstrak Antibakteri 17KJ19-02 : Rendah
(Ernawati, 2007)
11
Hasil dan Pembahasan
HASIL PENELITIAN
Tabel 6. Hasil Penelusuran Sekuen DNA dengan Menggunakan BLAST
Homologi sekuens
16S rDNA yang lebih
besar dari 97% dapat
mewakili kesamaan
pada tingkat spesies.
Persamaan sekuens
antara 93%-97%
hanya dapat mewakili
identitas pada tingkat
genus (Da Silva et
al., 2013).
(Suryadi, 2016)
No. Kode Isolat Hasil Identifikasi Homologi No. Akses
1 17KJ13-01 Bacillus cereus 99% NR_074540.1
2 17KJ19-02 Virgibacillus salarius 95% NR_041270.1
12
Hasil dan Pembahasan
HASIL PENELITIAN
Tabel 7. Hasil Penelusuran Sekuen DNA dengan Menggunakan BLAST
No. Kode Isolat Hasil Identifikasi Homologi No. Akses
1 17KJ13-01 Bacillus cereus 99% NR_074540.1
2 17KJ19-02 Virgibacillus salarius 95% NR_041270.1
Bacillus cereus : Bakteri gram positif
yang diketahui memiliki sifat antibakteri
(Naclerio et al., 1993).
Bacillus cereus yang diisolasi dari
spons Polymastia janeirensis diketahui
memiliki potensi untuk digunakan
sebagai agen bioremediasi limbah
merkuri Gandelman (2014)
13
Hasil dan Pembahasan
HASIL PENELITIAN
Tabel 7. Hasil Penelusuran Sekuen DNA dengan Menggunakan BLAST
No. Kode Isolat Hasil Identifikasi Homologi No. Akses
1 17KJ13-01 Bacillus cereus 99% NR_074540.1
2 17KJ19-02 Virgibacillus salarius 95% NR_041270.1
Virgibacillus salarius : Bakteri gram
positif. Sulistiani (2010)
menunjukkan Virgibacillus salarius
yang diisolasi dari karang lunak
Sinularia sp. aktivitas antibakteri
terhadap Staphylococcus aureus.
14
Penutup
KESIMPULAN
1
2
Didapatkan empat Bakteri spons Callyspongia sp. dengan Tiga bakteri gram positif dan satu bakteri gram negatif.
sedangkan spons Leiosella sp. terdapat empat bakteri simbion dengan dua isolat bakteri gram positif dan dua
isolat gram negatif.
Ekstrak bakteri simbion Callyspongia sp. 17KJ13-01 dan Leiosella sp. kode 17KJ19-02 menunjukan potensi
antibakteri dengan spektrum luas karena mampu melawan patogen Multi Drug Resistant Escherichia coli
(gram negatif) dan Methicilin-Resistant Staphylococcus aureus (gram positif) serta bersifat bakteriostatik
karena hanya menghambat pertumbuhan bakteri patogen namun tidak membunuhnya.
3
Hasil penelusuran BLAST amplifikasi gen 16S rRNA menunjukkan bahwa bakteri simbion dengan kode
isolat 17KJ13-01 memiliki homologi 99% dengan bakteri Bacillus cereus, dan bakteri dengan kode isolat
17KJ19-02 memiliki homologi 95% dengan bakteri Virgibacillus salarius.
15
TERIMA KASIH
Rachmat Afriyanto
26020114140104
rachmat.afriyanto@student.undip.ac.id
16
Suplemen 1
PENGAMBILAN SAMPEL
20 – 21 Mei 2017
P. Krakal Besar dan
P. Katang,
Kep. Karimun Jawa
Pengambilan sampel
dengan metode purposive
sampling method
17
Suplemen 2
ISOLASI BAKTERI SIMBION SPONS
Isolasi Purifikasi Preservasi
3
1 2
18
Suplemen 3
KULTUR MASSAL DAN EKSTRAKSI BAKTERI SIMBION SPONS
• Pembuatan starter 10 ml (2 hari)  100 ml (3 hari)  1000 ml (6 hari)
• Dilakukan inkubasi dengan shaker 120 rpm
• Hasil banyaknya masa polar dan semi ekstrak berbeda-beda, ekstrak tidak bisa
disamakan dengan ekstrak lain (Al-Zereini, 2014).
• Perbedaan jumlah ekstrak dipengaruhi oleh kepadatan koloni bakteri, dengan
kebutuhan dan laju pertumbuhan beda (Pelczar dan Chan, 2013).
19
Suplemen 4
MEKANISME BAKTERI MENJADI RESISTEN
Plasmid Memproduksi:
• Enzim Pendegradasi
Antibiotik
• Pompa Efflux
• Modifikasi target
pengikatan antibiotik
Vertikal Gen Transfer:
Mutasi Spontan
Horizontal Gen Transfer:
• Konjugasi
• Transduksi
• Transformasi 20
(Hasudungan, 2014)
Selective Toxicity
Suplemen 5
MEKANISME KERJA ANTIBAKTERI
(Jawetz & Adelbergs, 2008)
21
Suplemen 6
MEKANISME KERJA ANTIBAKTERI
22
Primer 27F
(2µl) &
Primer
1492R (2µl)
Taq
Polimerase
(12,5µl)
DNA
Template
(2,5µl) &
ddH2O (6µl)
Suplemen 7
AMPLIFIKASI PCR Gen 16S rRNA
Komposisi Master Mix
(Susilowati et al., 2015)
23
Denaturasi
• suhu 95oC
• 3 menit
Anealing
• suhu 55oC
• 1 menit
Ekstension
• suhu 72oC
• 1 menit
30 Siklus
(Susilowati, 2015)
Suplemen 8
Pengaturan Siklus PCR
24

More Related Content

Similar to SIDANG_Rachmat Afriyanto_26020114140104.pptx

Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
brawijaya university
 
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdfjm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
YuliWulanSari5
 
JURNAL VARIAN NON PARAMETRIK KELOMPOK 3 .PPT-2.pptx
JURNAL VARIAN NON PARAMETRIK KELOMPOK 3 .PPT-2.pptxJURNAL VARIAN NON PARAMETRIK KELOMPOK 3 .PPT-2.pptx
JURNAL VARIAN NON PARAMETRIK KELOMPOK 3 .PPT-2.pptx
arindanurcahyani1
 
Pengembangan Metode Isolasi RNA - AAD
Pengembangan Metode Isolasi RNA - AADPengembangan Metode Isolasi RNA - AAD
Pengembangan Metode Isolasi RNA - AAD
Ade Ayu Dewayani
 
INDUKSI MUTASI MELALUI PENGGANDAAN KROMOSOM NILAM VARIETAS SIDIKALANG (Pogost...
INDUKSI MUTASI MELALUI PENGGANDAAN KROMOSOM NILAM VARIETAS SIDIKALANG (Pogost...INDUKSI MUTASI MELALUI PENGGANDAAN KROMOSOM NILAM VARIETAS SIDIKALANG (Pogost...
INDUKSI MUTASI MELALUI PENGGANDAAN KROMOSOM NILAM VARIETAS SIDIKALANG (Pogost...
Repository Ipb
 
25.+Artikel+755_Production+625-632 (4).pdf
25.+Artikel+755_Production+625-632 (4).pdf25.+Artikel+755_Production+625-632 (4).pdf
25.+Artikel+755_Production+625-632 (4).pdf
AlazizSetiawan1
 
PENGARlJH IRR-\DIASI SINAR GAMMA COBALT 60 TERHADAP KARAKTER MORFOLOGI TANAMA...
PENGARlJH IRR-\DIASI SINAR GAMMA COBALT 60 TERHADAP KARAKTER MORFOLOGI TANAMA...PENGARlJH IRR-\DIASI SINAR GAMMA COBALT 60 TERHADAP KARAKTER MORFOLOGI TANAMA...
PENGARlJH IRR-\DIASI SINAR GAMMA COBALT 60 TERHADAP KARAKTER MORFOLOGI TANAMA...
Repository Ipb
 

Similar to SIDANG_Rachmat Afriyanto_26020114140104.pptx (20)

16588 40402-1-sm (1)-dikonversi
16588 40402-1-sm (1)-dikonversi16588 40402-1-sm (1)-dikonversi
16588 40402-1-sm (1)-dikonversi
 
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
 
Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...
Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...
Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...
 
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdfjm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
 
Penilaian standar rumah sakit (12)
Penilaian standar rumah sakit (12)Penilaian standar rumah sakit (12)
Penilaian standar rumah sakit (12)
 
Isolasi dan identifikasi bakteri staphylococcus epidermis pada ikan
Isolasi dan identifikasi bakteri staphylococcus epidermis pada ikanIsolasi dan identifikasi bakteri staphylococcus epidermis pada ikan
Isolasi dan identifikasi bakteri staphylococcus epidermis pada ikan
 
Part two gula2
Part two gula2Part two gula2
Part two gula2
 
1. TM Materi 4.docx
1. TM Materi 4.docx1. TM Materi 4.docx
1. TM Materi 4.docx
 
JURNAL VARIAN NON PARAMETRIK KELOMPOK 3 .PPT-2.pptx
JURNAL VARIAN NON PARAMETRIK KELOMPOK 3 .PPT-2.pptxJURNAL VARIAN NON PARAMETRIK KELOMPOK 3 .PPT-2.pptx
JURNAL VARIAN NON PARAMETRIK KELOMPOK 3 .PPT-2.pptx
 
Input data epidemiologi
Input data epidemiologiInput data epidemiologi
Input data epidemiologi
 
Diversity mikroba presentasi
Diversity mikroba presentasiDiversity mikroba presentasi
Diversity mikroba presentasi
 
Isolasi bakteri pada sampel urin
Isolasi bakteri pada sampel urinIsolasi bakteri pada sampel urin
Isolasi bakteri pada sampel urin
 
atresia ba.pptx
atresia ba.pptxatresia ba.pptx
atresia ba.pptx
 
Pengembangan Metode Isolasi RNA - AAD
Pengembangan Metode Isolasi RNA - AADPengembangan Metode Isolasi RNA - AAD
Pengembangan Metode Isolasi RNA - AAD
 
391 754-1-pb
391 754-1-pb391 754-1-pb
391 754-1-pb
 
INDUKSI MUTASI MELALUI PENGGANDAAN KROMOSOM NILAM VARIETAS SIDIKALANG (Pogost...
INDUKSI MUTASI MELALUI PENGGANDAAN KROMOSOM NILAM VARIETAS SIDIKALANG (Pogost...INDUKSI MUTASI MELALUI PENGGANDAAN KROMOSOM NILAM VARIETAS SIDIKALANG (Pogost...
INDUKSI MUTASI MELALUI PENGGANDAAN KROMOSOM NILAM VARIETAS SIDIKALANG (Pogost...
 
25.+Artikel+755_Production+625-632 (4).pdf
25.+Artikel+755_Production+625-632 (4).pdf25.+Artikel+755_Production+625-632 (4).pdf
25.+Artikel+755_Production+625-632 (4).pdf
 
PENGARlJH IRR-\DIASI SINAR GAMMA COBALT 60 TERHADAP KARAKTER MORFOLOGI TANAMA...
PENGARlJH IRR-\DIASI SINAR GAMMA COBALT 60 TERHADAP KARAKTER MORFOLOGI TANAMA...PENGARlJH IRR-\DIASI SINAR GAMMA COBALT 60 TERHADAP KARAKTER MORFOLOGI TANAMA...
PENGARlJH IRR-\DIASI SINAR GAMMA COBALT 60 TERHADAP KARAKTER MORFOLOGI TANAMA...
 
Food Savety
Food SavetyFood Savety
Food Savety
 
Media reagen (pembuatan media ssa)
Media reagen (pembuatan media ssa)Media reagen (pembuatan media ssa)
Media reagen (pembuatan media ssa)
 

Recently uploaded

Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Halo Docter
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
PutriKemala3
 
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxPengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
NadhifahRahmawati
 
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
AthoinNashir
 
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
DavyPratikto1
 

Recently uploaded (20)

sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxPengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
 
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
 
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 

SIDANG_Rachmat Afriyanto_26020114140104.pptx

  • 1. Rachmat Afriyanto NIM. 26020114140104 Pembimbing Utama : Dr. Ir. Delianis Pringgenies, MSc NIP. 19581007 198703 2 001 Pembimbing Anggota : Prof. Dr. Ir. Agus Sabdono, MSc NIP. 19580615 198503 1 001 UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BAKTERI SIMBION SPONS Callyspongia sp. DAN Leiosella sp. TERHADAP BAKTERI PATOGEN MULTI DRUGS RESISTANT FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO Jum’at, 29 Juni 2018 1
  • 2. 1 Biodiversitas Lingkungan Laut (Pringgenies dan Renta, 2014) Akumulasi senyawa Bioaktif dengan struktur Unik pada Avertebrata Laut Pendahuluan LATAR BELAKANG 2
  • 3. Biodiversitas Lingkungan Laut (Pringgenies dan Renta, 2014) Akumulasi senyawa Bioaktif dengan struktur Unik pada Avertebrata Laut 3 Eksploitasi Spons berlebihan Tidak sesuai dengan prinsip Konservasi (Pastra dan Surbakti, 2012) 4 Bakteri Simbion (Radjasa, 2007) Bakteri simbion Memproduksi Metabolit sekunder yang identik dengan inangnya Pendahuluan LATAR BELAKANG 2 1 2 Spons Laut (Taylor, 2007) Callyspongia sp. dan Leiosella sp. (Mioso et al., 2017)
  • 4. Pemanfaatan antibiotik yang tidak sesuai dosis menyebabkan bakteri patogen menjadi resisten Multi Drug Resistant Pada Tahun 2010: 79% strain E.coli dan 43% strain S.aureus telah resisten terhadap antibiotik umum yang beredar dipasaran. (Cita et al., 2017) Pendahuluan RUMUSAN PERMASALAHAN Penyebaran bakteri Multi Drug Resistant menjadi isu Global dan penyumbang utama morbiditas dan mortalitas di negara berkembang seperti di Indonesia. (Cita et al., 2017) 2 3 3 1
  • 5. 1 Multi Drug Resistant Pendahuluan RUMUSAN PERMASALAHAN 2 3 4 Natural Product Pemanfaatan bakteri simbion spons sebagai sumber antibakteri baru yang tetap memperhatikan aspek ramah lingkungan (Pastra dan Surbakti, 2012). 4
  • 7. Pendahuluan TUJUAN PENELITIAN MANFAAT Database Potensi Pemanfaatan Bakteri simbion Callyspongia sp. dan Leiosella sp. dalam pengembangan bioteknologi kelautan Potensi Antibakteri Patogen MDR Ekstrak bakteri simbion Callyspongia sp. dan Leiosella sp. terhadap patogen MDR E.coli dan MRSA Isolasi Bakteri Simbion Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bakteri Simbion Spons Identifikasi Molekuler Bakteri Simbion Spons yang memiliki Aktivitas Antibakteri 5
  • 8. Pengambilan sampel Isolasi bakteri simbion spons Purifikasi bakteri simbion spons Uji gram bakteri simbion spons Uji pendahuluan aktivitas antibakteri Kultur massal bakteri simbion Ekstraksi bakteri simbion spons Uji aktivitas antibakteri ekstrak bakteri simbion spons Identifikasi molekuler Isolat Bakteri Analsisis data Materi dan Metode METODOLOGI Tahap I Tahap 3 Tahap 4 Tahap 2 – 4 Dilaksanakan di Laboratorium Tropical Marine Biotechnology Lab. Kelautan – Oseanografi dan Laboratorium Marine Natural Product Lab. Terpadu Undip Tahap 2 (Madigan, 2012) (Madigan, 2012) (Sardiani, 2015) (Sabdono & Radjasa 2008) (Trianto, 2016) (Handayani, 2017) (Pratiwi, 2008) (Asagabaldan, 2017) 20 – 21 Mei 2017 P. Krakal Besar dan P. Katang, Kep. Karimun Jawa (Susilowati et al., 2015) (Mohan, 2015); (Suryadi et al., 2016) 6
  • 9. Hasil dan Pembahasan HASIL PENELITIAN No. Kode Sampel Kode Isolat Karakteristik Koloni Warna Ukuran Bentuk Margin Elevasi 1 17KJ13 01 Putih Sedang Irregular Lobate Flat 02 Kuning Kecil Concentric Smooth Umbonate 03 Putih Kekuningan Kecil Round Smooth Umbonate 04 Kuning Kecil Irregular Lobate Umbonate 2 17KJ19 01 Putih Besar Concentric Smooth Flat 02 Putih Sedang Round Smooth Raised 03 Kuning Kecil Round Smooth raised 04 Putih Kecil Round Smooth raised Tabel 1. Hasil Isolasi dan Identifikasi Bakteri Simbion Spons Callyspongia sp. dan Leiosella sp. Media Marine Zobell 2216E Agar (Radjasa et al., 2009) 7
  • 10. Hasil dan Pembahasan HASIL PENELITIAN No. Kode Sampel Kode Isolat Karakteristik Koloni Warna Ukuran Bentuk Margin Elevasi 1 17KJ13 01 Putih Sedang Irregular Lobate Flat 02 Kuning Kecil Concentric Smooth Umbonate 03 Putih Kekuningan Kecil Round Smooth Umbonate 04 Kuning Kecil Irregular Lobate Umbonate 2 17KJ19 01 Putih Besar Concentric Smooth Flat 02 Putih Sedang Round Smooth Raised 03 Kuning Kecil Round Smooth raised 04 Putih Kecil Round Smooth raised Isolasi Bakteri Simbion: (Madigan, 2012) Tabel 1. Hasil Isolasi dan Identifikasi Bakteri Simbion Spons Callyspongia sp. dan Leiosella sp. 8 Isolat Bakteri Media Marine Zobell 2216E Agar (Radjasa et al., 2009) 7
  • 11. No. Sampel Spons Isolat Bakteri Simbion Positif Negatif 1 17KJ13 3 1 2 17KJ19 2 2 Total 5 3 Hasil dan Pembahasan HASIL PENELITIAN Tabel 2. Hasil Identifikasi Jenis Gram Bakteri Simbion Spons Callyspongia sp. dan Leiosella sp. Identifikasi gram menggunakan Teknik pengecatan Gram (Gram staining) (Pelczar & Chan, 2005); (Sardiani, 2015) 8
  • 12. No. Sampel Spons Isolat Bakteri Simbion Positif Negatif 1 17KJ13 3 1 2 17KJ19 2 2 Total 5 3 Hasil dan Pembahasan HASIL PENELITIAN Tabel 2. Hasil Identifikasi Jenis Gram Bakteri Simbion Spons Callyspongia sp. dan Leiosella sp. 17KJ13-01 17KJ13-02 17KJ13-03 17KJ13-04 17KJ19-01 17KJ19-02 17KJ19-03 17KJ19-04 2 1 8 Identifikasi gram menggunakan Teknik pengecatan Gram (Gram staining) (Sardiani, 2015)
  • 13. (Volk & Wheeler,1993) No. Kode Isolat E.coli MRSA 24 Jam 1 17KJ13-01 + + 2 17KJ13-02 - - 3 17KJ13-03 - - 4 17KJ13-04 - - 5 17KJ19-01 - - 6 17KJ19-02 + + 7 17KJ19-03 - - 8 17KJ19-04 - - Hasil dan Pembahasan HASIL PENELITIAN Tabel 3. Hasil Uji Pendahuluan Antibakteri Bakteri Simbion Spons Callyspongia sp. dan Leiosella sp. Antibakteri Spektrum Luas 17KJ13-01 terhadap E.coli 17KJ13-01 terhadap MRSA 9 (Volk & Wheeler,1993)
  • 14. Hasil dan Pembahasan HASIL PENELITIAN No. Kode Isolat Berat Ekstrak (mg) 1 17KJ13-01 49,91 2 17KJ19-02 55,20 Tabel 4. Hasil Berat Ekstrak Isolat Bakteri Simbion Spon yang Memiliki Aktivitas Antibakteri Keterangan : • Kulur massal dilakukan dalam media Nutrient Broth sebanyak 1 Liter secara bertahap • Ekstraksi cair-cair dengan separatory funnel (Handayani, 2017) • Pelarut Etil Asetat degan perbandingan 1: 1 (Handayani, 2017) • Ekstrak dipekatkan dengan Vacuum Rotary Evaporator (Handayani, 2017) 10 Proses Kultur Massal dan ekstraksi
  • 15. No. Kode Isolat Konsentrasi Rata-rata Diameter Zona Hambat (mm) E.coli MRSA 24 Jam 48 Jam 24 Jam 48 Jam 1 17KJ13-01 500 5,1 ± 1,25 3,3 ± 0,55 3,9± 0,55 2,37 ± 0,49 1000 6,5 ± 0,35 3,83 ± 0,84 5,7 ± 0,32 - 2 17KJ19-02 500 6,6 ± 0,80 6,5 ± 0,80 3,5 ± 0,26 2,3 ± 0,42 1000 5,4 ± 0,74 5,37 ±0,74 3,7 ± 0,42 2,27 ± 0,37 Hasil dan Pembahasan HASIL PENELITIAN Tabel 5. Rata-rata Diameter Zona Hambat Ekstrak Isolat Bakteri Simbion Spons yang memiliki Aktivitas Antibakteri Keterangan : • Rata-rata diameter zona hambat dikurangi diameter paper disc 6 mm • Data merupakan hasil rerata dari tiga kali ulangan ± standar deviasi • Kontrol positif menggunakan antibiotik kloramfenikol 30 µl/disk • Kontrol negatif menggunakan DMSO (Handayani, 2017) Aktivitas Ekstrak Antibakteri 17KJ13-01 : Sedang Aktivitas Ekstrak Antibakteri 17KJ19-02 : Rendah (Ernawati, 2007) 11
  • 16. Hasil dan Pembahasan HASIL PENELITIAN Tabel 6. Hasil Penelusuran Sekuen DNA dengan Menggunakan BLAST Homologi sekuens 16S rDNA yang lebih besar dari 97% dapat mewakili kesamaan pada tingkat spesies. Persamaan sekuens antara 93%-97% hanya dapat mewakili identitas pada tingkat genus (Da Silva et al., 2013). (Suryadi, 2016) No. Kode Isolat Hasil Identifikasi Homologi No. Akses 1 17KJ13-01 Bacillus cereus 99% NR_074540.1 2 17KJ19-02 Virgibacillus salarius 95% NR_041270.1 12
  • 17. Hasil dan Pembahasan HASIL PENELITIAN Tabel 7. Hasil Penelusuran Sekuen DNA dengan Menggunakan BLAST No. Kode Isolat Hasil Identifikasi Homologi No. Akses 1 17KJ13-01 Bacillus cereus 99% NR_074540.1 2 17KJ19-02 Virgibacillus salarius 95% NR_041270.1 Bacillus cereus : Bakteri gram positif yang diketahui memiliki sifat antibakteri (Naclerio et al., 1993). Bacillus cereus yang diisolasi dari spons Polymastia janeirensis diketahui memiliki potensi untuk digunakan sebagai agen bioremediasi limbah merkuri Gandelman (2014) 13
  • 18. Hasil dan Pembahasan HASIL PENELITIAN Tabel 7. Hasil Penelusuran Sekuen DNA dengan Menggunakan BLAST No. Kode Isolat Hasil Identifikasi Homologi No. Akses 1 17KJ13-01 Bacillus cereus 99% NR_074540.1 2 17KJ19-02 Virgibacillus salarius 95% NR_041270.1 Virgibacillus salarius : Bakteri gram positif. Sulistiani (2010) menunjukkan Virgibacillus salarius yang diisolasi dari karang lunak Sinularia sp. aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. 14
  • 19. Penutup KESIMPULAN 1 2 Didapatkan empat Bakteri spons Callyspongia sp. dengan Tiga bakteri gram positif dan satu bakteri gram negatif. sedangkan spons Leiosella sp. terdapat empat bakteri simbion dengan dua isolat bakteri gram positif dan dua isolat gram negatif. Ekstrak bakteri simbion Callyspongia sp. 17KJ13-01 dan Leiosella sp. kode 17KJ19-02 menunjukan potensi antibakteri dengan spektrum luas karena mampu melawan patogen Multi Drug Resistant Escherichia coli (gram negatif) dan Methicilin-Resistant Staphylococcus aureus (gram positif) serta bersifat bakteriostatik karena hanya menghambat pertumbuhan bakteri patogen namun tidak membunuhnya. 3 Hasil penelusuran BLAST amplifikasi gen 16S rRNA menunjukkan bahwa bakteri simbion dengan kode isolat 17KJ13-01 memiliki homologi 99% dengan bakteri Bacillus cereus, dan bakteri dengan kode isolat 17KJ19-02 memiliki homologi 95% dengan bakteri Virgibacillus salarius. 15
  • 21.
  • 22. Suplemen 1 PENGAMBILAN SAMPEL 20 – 21 Mei 2017 P. Krakal Besar dan P. Katang, Kep. Karimun Jawa Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling method 17
  • 23. Suplemen 2 ISOLASI BAKTERI SIMBION SPONS Isolasi Purifikasi Preservasi 3 1 2 18
  • 24. Suplemen 3 KULTUR MASSAL DAN EKSTRAKSI BAKTERI SIMBION SPONS • Pembuatan starter 10 ml (2 hari)  100 ml (3 hari)  1000 ml (6 hari) • Dilakukan inkubasi dengan shaker 120 rpm • Hasil banyaknya masa polar dan semi ekstrak berbeda-beda, ekstrak tidak bisa disamakan dengan ekstrak lain (Al-Zereini, 2014). • Perbedaan jumlah ekstrak dipengaruhi oleh kepadatan koloni bakteri, dengan kebutuhan dan laju pertumbuhan beda (Pelczar dan Chan, 2013). 19
  • 25. Suplemen 4 MEKANISME BAKTERI MENJADI RESISTEN Plasmid Memproduksi: • Enzim Pendegradasi Antibiotik • Pompa Efflux • Modifikasi target pengikatan antibiotik Vertikal Gen Transfer: Mutasi Spontan Horizontal Gen Transfer: • Konjugasi • Transduksi • Transformasi 20 (Hasudungan, 2014)
  • 26. Selective Toxicity Suplemen 5 MEKANISME KERJA ANTIBAKTERI (Jawetz & Adelbergs, 2008) 21
  • 27. Suplemen 6 MEKANISME KERJA ANTIBAKTERI 22
  • 28. Primer 27F (2µl) & Primer 1492R (2µl) Taq Polimerase (12,5µl) DNA Template (2,5µl) & ddH2O (6µl) Suplemen 7 AMPLIFIKASI PCR Gen 16S rRNA Komposisi Master Mix (Susilowati et al., 2015) 23
  • 29. Denaturasi • suhu 95oC • 3 menit Anealing • suhu 55oC • 1 menit Ekstension • suhu 72oC • 1 menit 30 Siklus (Susilowati, 2015) Suplemen 8 Pengaturan Siklus PCR 24

Editor's Notes

  1. Upaya untuk memenuhi kebutuhan senyawa bioaktif dengan pemanfaatan mikroorganisme yang bersimbiosis dengan spons (Radjasa et al., 2007). Pringgenies (2009) melaporkan bahwa terdapat hubungan antara mikroorganisme dengan organisme laut yang juga mensintesa metabolit sekunder seperti organsime inangnya.
  2. Pemanfaatan antibiotic dengan dosis yang tidak sesuai dan dalam waktu yang lama menyebabkan bakteri menjadi resisten Laporan Cita et al., menunjukkan pada tahun 2010
  3. Potensi laut yang besar, terutama keunikan senyawa bioaktif identik Bakteri simbion spons dapat dimanfaatkan sebagai Natural product untuk menjadi solusi sumber antibiotic baru
  4. Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling method Penelitian eksploratif dengan metode experimental laboratoris Bacakan tiap langkah dan tahap dengan metode singkat, akhiri dengan lokasi penelitian
  5. Keberhasilan isolasi bakteri simbion menggunakan media marine zobell 2216E ditunjukkan didapatkannya:
  6. Isolasi dilakukan dengan menggunakan metode rujukan Madigan (2012)
  7. Menurut Fitri (2015) bakteri gram positif memiliki struktur dinding sel dengan kandungan peptidoglikan yang tebal sehingga mampu mempertahankan pewarna kristal violet yang diberikan pada uji pengecatan gram Sedangkan bekteri gram negatif memiliki membran sel ganda dengan kandungan lipid yang tinggi sehingga pada pemberian alkohol 96% akan meluruhkan dinding selnya dan pewarna kristal violet akan ikut meluruh
  8. Sedangkan bekteri gram negatif memiliki dinding sel dengan kandungan lipid yang tinggi sehingga pada pemberian alkohol 96% akan meluruhkan dinding selnya dan pewarna kristal violet akan ikut meluruh
  9. Menurut Jawetz & Adelbergs (2008), terdapat beberapa mekanisme kerja antibakteri, yaitu: (1) Penghambatan melalui toksisitas selektif. (2) Penghambatan sintesis dan fungsi membran sel. (3) Penghambatan sintesis protein (4) Penghambatan sintesis asam nukleat.
  10. Pembuatan starter 10 ml (2 hari)  100 ml (3 hari)  1000 ml (6 hari) Dilakukan inkubasi dengan shaker 120 rpm Hasil banyaknya masa polar dan semi ekstrak berbeda-beda, ekstrak tidak bisa disamakan dg ekstrak lain (Al-Zereini, 2014). Perbedaan jumlah ekstrak dipengaruhi oleh kepadatan koloni bakteri , dgkebutuhan dan laju pertumbuhan beda (Pelczar dan Chan, 2013).
  11. pernyataan Davis (1971); Ernawati (2007) bahwa hasil uji aktivitas antibakteri dikatakan sangat kuat apabila rata-rata diameter zona hambatnya lebih dari 20 mm aktivitas kuat jika diameter zona hambatnya antara 10-20 mm aktivitas sedang jika diameter zona hambatnya antara 5-10 mm, dan aktivitas lemah jika zona hambatnya kurang dari 5 mm.
  12. Beberapa strain bakteri ini telah diketahui sebagai agen dari dua penyakit bawaan makanan yang berbeda, yaitu sindrom emetik, yang terjadi dalam 1 sampai 5 jam setelah konsumsi makanan yang terkontaminasi dan ditandai dengan mual dan muntah, dan sindrom diare, terjadi 8 sampai 16 jam setelah konsumsi dan ditandai dengan kram perut, diare, dan rektal tenesmus, sementara strain lain dapat bermanfaat sebagai probiotik untuk hewan dan antibakteri bagi manusia (Naclerio et al., 1993).