SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Dibawah bimbingan
Ketua Komisi Pembimbing : Ir. Hj. Betty D. Sofiah, M.S.
Anggota Komisi Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Hj. Imas S. Setiasih, SU
Dosen Penelaah : Fetriyuna STP, M.Si.
                                                              UNIVERSITAS PADJADJARAN
                                                        FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
                                                         JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
1.1 Latar Belakang

     Kacang koro Pedang


                                 Meningkatkan
                                 Sistem imun

         Sinbiotik               Menekan prtmbuhan
                                  bakteri pathogen

                     Diare
                     Diare

                              Minuman Sinbiotik
                             Kacang Koro Pedang
Pengujian In Vivo Min. Sinbiotik Kc. Koro
         Pedang terhadap Sistem Imunitas Tubuh




Starter terbaik 5 %
                Leukosit darah normal
                                Jumlah BAL tinggi
Maksud            Mengetahui hubungan jumlah dan frekuensi
                      pemberian min. sinbiotik thd penurunan E. coli
                      & sistem imun dlm saluran pencernaan

   Tujuan           Menentukan jumlah dan frekuensi pemberian min.
                    sinbiotik yg tepat untuk menurunkan E.coli dan
                    meningkat imunitas tubuh




Memberikan informasi manfaat min.    Diversifikasi Minuman Fungsional
            sinbiotik
Kacang koro pedang ( Canavalia
                   ensivormis )
                •menyerupai perdu
                •batangnya bercabang pendek dan lebat dengan jarak
                percabangan pendek
                •perakaran termasuk akar tunggang.
                •Pemanenan : 9 – 12 bulan
                •Varietas ini hanya 4 – 6 bulan


                         •protein 23%–34%
(Sagarika et.            •karbohidrat sekitar
al., 2004).              55%
                         (rafinosa dan stakiosa)
                         •sumber Ca, Zn, P, Mg,
                         Cu dan Ni

Carlini and               •Canavanine
                          •Concanavalin
Gumaraes                  •Canavalin
(1981)                    •Canatoxin
                          •asam fitat
                          •anti tripsin
                          •protease inhibitor
Komposisi Kimia Biji Kacang Koro Pedang
             per 100 gram biji kering


          Komponen                     Jumlah
Kalori (kal)                             389
Air (g)                                 13,05
Protein (g)                             27,12
Lemak (g)                                5,75
Karbohidrat (g)                          42,5
Serat (g)                                3,75
Abu (g)                                 3,15
Sumber: Gabriel dan Akharaiyi, 2007.
Minuman sinbiotik kacang koro pedang
                             Sinbiotik
                   iotik
                                                Preb
      Bakteri Prob                                   iotik


                           Keseimbangan
                            mikro flora
                                usus             Oligosakarida
    Bifidobacterium
    Bifidobacterium                              Oligosakarida



                               Sari Kacang Koro Pedang
     Bahan Baku                Susu Skim
Pembuatan Minuman              Starter Campuran
Sinbiotik Kacang Koro         S. thermophillus|L. bulgaricus
        Pedang
                              Bifidobacterium | L. acidophilus.
Tahapan
Pembuatan
Pengujian In Vivo
                  Pengujian In Vivo


    In vivo             Hewan mamalia



                            Nokturnal

                          Sifat cenderung tenang

                          Cenderung tidak menggigit

Sistem imunitas           Memproduksi banyak keturunan
   Analisis
 Mikrobiologi
Sistem imunitas tubuh


Sel darah putih         filEusinofil Basofil Lim
                                                 fosit Monosit
                  Neutro




   LIMFOSIT                 Probiotik


                       MENSTIMULIR SISTEM IMUN

   ANTIBODY
Bakteri Pathogen Escherichia coli




                                    E.coli
3.1 Kerangka
Pikiran             Kacang koro
                      pedang



                     Minuman                   Probiotik dan
                     Sinbiotik                   Prebiotik




              Menekan pertmbuhan
               bakteri pathogen


      Escherichia coli penyebab diare tumbuh
               optimum pada pH 6-7
3.1 Kerangka
Pikiran           Pengujian In Vivo Minuman
  Barus (2011)     Sinbiotik terhadap Sistem
                 Imunitas Tubuh Tikus Normal



                 Pada Hewan percobaan yang
                  Terinfeksi Escherichia coli?



                  Perlu dilakukan pengujian
                           IN VIVO
3.1 Kerangka
Pikiran   Dosis Infeksi E. coli pada Tikus?



                 PENELITIAN PENDAHULUAN




         Hasil              Dosis Infeksius :
                 1 ml suspensi E.coli 1010 CFU/ml E.coli
                 dan diberikan selama tiga hari berturut-
                                  turut
3 .1 Kerangka
Pikiran     Penelitian Utama


               Infeksi E. coli pada tikus percobaan:
  1 ml/hari konsentrasi 1010 cfu/ml secara berulang selama 3 hari



        Terapi pada tikus yang terinfeksi E.coli dengan minuman
                       sinbiotik kacang Koro Pedang



         Terapi minuman sinbiotik kacang koro pedang :
                 Jumlah dan frekuensi pemberian
          1 ml/hari, 2 ml/hari dan 3 ml/hari selama 8 hari
                        (5 titik pengamatan)
3.2 Hipotesis



        Terdapat hubungan antara lama
     pemberian minuman sinbiotik kacang
    koro pedang pada jumlah dan frekuensi
     tertentu terhadap penurunan jumlah
      bakteri E. coli, peningkatan BAL, dan
        meningkatkan sistem imunitas
4.1 Waktu dan Tempat



Pendahuluan
                  Januari sampai Mei 2012


Utama
                Oktober sampai November 2012

Tempat
Laboratorium Mikrobiologi Pangan, Fakultas Teknologi
Industri Pertanian dan Laboratorium Jurusan D3 Agribisnis
Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran
ALAT
Bahan
4.3 Metode Penelitian dan Rancangan Percobaan

                  Metode penelitian yang digunakan adalah metode
      penelitian Explanatory Research. Metode ini menggunakan 5
      jenis perlakuan dengan 2 kali ulangan.



Jenis Perlakuan :
A = Pemberian minuman probiotik komersial sebanyak 1 ml/hari (sebagai
kontrol positif)
B = Pemberian air minum kemasan sebanyak 1 ml/hari (sebagai kontrol
negatif)
C = Pemberian minuman sinbiotik kacang koro pedang sebanyak 1 ml/hari
D = Pemberian minuman sinbiotik kacang koro pedang sebanyak 2 ml/hari
E = Pemberian minuman sinbiotik kacang koro pedang sebanyak 3 ml/hari

Kelima perlakuan tersebut diamati per dua hari sekali selama 8 hari pengamatan
Pelakasanaan Percobaan Utama
          Pelakasanaan Percobaan Utama


                      Infeksi dengan      Pembiusan
Masa adaptasi                                                    Mematikan tikus dengan
                          E.coli                                cara dilokasio cervicalis
 tikus pada
  kandang




                     Penyimpanan        Pengambilan darah       Pembedahan
                    dalam vaquette




                Penyimpanan dalam      Pengambilan feses dari
                   wadah steril             usus besar
Kriteria Pengamatan
Tingkat keasaman (pH) dan Jumlah BAL Min. Sinbiotik Kacang
                       Koro Pedang




      Jumlah BAL                        Nilai pH 5,5
    1,9×109 CFU/ml
Feses Hewan Percobaan

Total Bakteri Asam Laktat (BAL) pada Feses Tikus Percobaan
Feses Hewan Percobaan

Total Bakteri Escherichia coli pada Feses Tikus Percobaan
Darah Hewan Percobaan

Jumlah Leukosit Pada Tikus Percobaan
Darah Hewan Percobaan


Diferensiasi Leukosit (BASOFIL)
Darah Hewan Percobaan

Diferensiasi Leukosit (EOSINOFIL)
Darah Hewan Percobaan

Diferensiasi Leukosit (MONOSIT)
Darah Hewan Percobaan

Diferensiasi Leukosit (NEUTROFIL)
Darah Hewan Percobaan


Diferensiasi Leukosit (LIMFOSIT)
Matriks Perlakuan Terbaik
                                   Perlakuan Pemberian Minuman Sin. Kc. Koro pedang
     Parameter
                                     C                            D                                 E
    Pengamatan
                                (1ml/hari)                    (2ml/hari)                        (3ml/hari)
    Jumlah BAL            y = 0,186x + 9,188        y = 0,075x2 - 0,374x +         y = -0,123x2 + 1,197x + 7,653
   (CFU/g Feses)                (Signifikan)        9,302 (Non Signifikan)                (Non Signifikan)

   Jumlah E. coli         y = -0.333x + 7.933       y = -0,011x2 - 0,038x +         y = 0,027x2-0,294 + 6,531
   (CFU/g Feses)                (Signifikan)        6,227 (Non Signifikan)               (Non Signifikan)

                          Awal             Akhir         Awal         Akhir             Awal             Akhir
  Jumlah Leukosit
      (Sel/mm3)                                                         1657
                          5570           6770             5380                          10280            8420
                                                                               0
                                                        Awa
                          Awal             Akhir                       Akhir              Awal               Akhir
                                                          l
                    B       0                   0         0                0                0                  0
Diferensias         N      55                  11        30                2               24                 18
i Leukosit          E       4                   2         2                2                3                  1
   (%)              L      39                  81        62             60                 61                 74
                    M       2                   6         6                8               12                  7
Mekanisme bakteri probiotik untuk meningkatkan
   kesehatan adalah
a)Memproduksi senyawa antimikroba seperti asam
   laktat, H2O2, bakteriosin, renterin dan senyawa
   penghambat pertumbuhan bakteri patogen bersifat
   meningkatkan sistem imune efeknya terhadap
   kesehatan dan aman dikonsumsi;
b)Unggul dalam kompetisi penyerapan nutrien dan sisi
   penempelan pada sel epitel usus dan
c) Menstimulasi sistim imunitas dan mampu mengubah
   aktivitas metabolisme mikroba dalam saluran
   pencernaan (Hoover, 1999).
Suasana asam (pH rendah) menyebabkan
keseimbangan kasein terganggu dan pada titik
isoelektrik (pH = 4.6), kasein akan menggumpal
membentuk koagulan sehingga terbentuk susu semi
padat (Helferich dan Westhoff, 1980). Menurut
Rahman et al. (1992) pada kondisi tersebut kasein
susu bermuatan negatif sedangkan molekul asam
laktat selama proses fermentasi bermuatan positif.
Persinggungan antara kasein dan asam laktat
menyebabkan terjadinya proses netralisasi sehingga
kasein mengendap.
Pada pembuatan yoghurt, L. bulgaricus berperan dalam
penurunan pH sampai sekitar 4.0.

Selain itu, L. bulgaricus juga memberi kontribusi terhadap
flavor yoghurt melalui produksi asam laktat, asetaldehid,
asam asetat, dan diasetil (Winarno et al. 2003).

L. bulgaricus di dalam susu lebih bersifat proteolitik yang
berkontribusi pada tekstur dan aroma produk susu
fermentasi, yaitu dengan membebaskan valin, histidin, dan
glisin yang diperlukan oleh       S.thermophillus selama
pertumbuhannya.
Bakteri S. thermophillus dapat membentuk asam sehingga
menurunkan pH dan mensintesis asam format yang dapat
menstimulasi pertumbuhan L. bulgaricus
(Helferich & Westhoff 1980).
Efek yang menguntungkan dari B bifidum antara lain
menghasilkan antibiotik bifidin yang stabil pada suhu 100oC
selama 30 menit, dapat melindungi usus dari bakteri atau
khamir patogen, menghasilkan asam asetat dan asam laktat
sehingga menciptakan kondisi usus yang asam dan tidak
dapat dihuni oleh bakteri berbahaya, meningkatkan
metabolisme protein, dan membantu fungsi hati dalam
proses pencernaan makanan. Bifidin bereaksi positif
terhadap uji ninhidrin. Komponen utama bifidin adalah asam
glutamat dan fenil alanin.
Laktosa akan dihidrolisis dengan produk akhir asam
piruvat. Selanjutnya asam piruvat akan diubah
menjadi asam laktat oleh enzim laktat
dehidrogenase. Selain menghasilkan aroma yang
khas, asam laktat juga berperan dalam
pembentukan gel yoghurt. Secara sederhana, reaksi
perubahan
laktosa menjadi asam laktat adalah sebagai berikut
(Tamime & Robinson 1989):

C12H22O11 + H2O → 4C3H6O3
Laktosa      air   asam laktat
Menurut Roberfroid (2000), ciri-ciri dari makanan
fungsional :
• Menjadi makanan konvensional atau makanan
sehari-hari.
•Dapat dikonsumsi secara normal.
•Terbuat dari bahan yang alami.
•Mempunyai efek positif melebihi nutrisi makanan
pada umumnya.
•Dapat menyehatkan atau dapat mengurangi resiko
dari penyakit untuk meningkatkan kualitas hidup.
•Mempunyai pengaukan secara sains.
Tabel 8. Persentase Normal Tipe Sel Darah Putih
   Tipe Sel                                  Persentase
    Darah
    Putih
  Neutrofil                                        62%
  Eosinofil                                        2,3%
  Basofil                                          0,4%
  Limfosit                                         30%
  Monosit                                          5,3%
 Sumber : Gayton (1987) dikutip Zairisman (2006)
Strain atau galur tikus pada dasarnya bermacam-macam,
namun yang sering digunakan adalah tikus putih galur
Wistar. Jenis galur ini dikembangkan di Institut Wistar
pada tahun 1906 untuk digunakan dalam biologi dan
penelitian medis. Galur ini juga merupakan galur tikus
pertama yang dikembangkan sebagai hewan percobaan.
Ciri-ciri dari tikus galur Wistar ini adalah mata koro
pedang, berbulu putih, kepala lebar, telinga panjang, dan
memiliki ekor panjang yang selalu kurang dari panjang
tubuhnya (Isroi, 2010).
Perhitungan Total Mikroba Metode Total Plate Count / TPC
(Fardiaz, 1992) :
1.Sampel sebanyak 1 ml diencerkan dengan 9 ml larutan NaCl fisiologis
0,85% (pengenceran dilakukan sesuai dengan kebutuhan).
2.Mengambil 1 ml sampel yang telah diencerkan dan dimasukkan ke
dalam cawan petri.
3.Menambahkan media agar MRS yang telah didinginkan (47 – 50 0C)
sebanyak 15 – 20 ml dan digoyangkan supaya contoh menyebar rata.
4.Setelah agar beku, cawan dibungkus dan diinkubasi dalam keadaan
terbalik pada suhu + 400C selama 48 jam.
5.Menghitung jumlah koloni yang tumbuh.

Koloni per ml = jumlah koloni per cawan x 1 / faktor pengenceran
Perhitungan jumlah leukosit (Gandasoebrata, 2007) :
1.Menghisap darah kedalam pipet leukosit sampai pada garis tanda 0,5
tepat.
2.Masukkan ujung pipet kedalam larutan TURK sambil
mempertahankan darah tetap pada garis tadi, kemudian menghisap
larutan TURK perlahan-lahan sampai garis tanda 11 tepat.
3.Mengangkat pipet dari cairan, kemudiau tutup ujung pipet dengan
ujung jari, dan kocok pipet tadi selama 15-30 detik.
4.Membuang semua cairan yang ada pada batang kapiler pipet (3 – 4
tetes) dan kemudian sentuhkan ujung pipet (sudut 30 derajat) dengan
menyinggung pinggir kaca penutup pada kamar hitung
(hemositometer).
5.Membiarkan kamar hitung yang sudah terisi tersebut selama 2-3
menit agar leukkosit-leukosit mengendap.
6.Mengamati jumlah leukosit pada kamar hitung dengan menggunakan
mikroskop. Hitung semua leukosit yang terdapat dalam keempat
bidang besar pada sudut-sudut seluruh permukaan yang dibagi.
7.Mulai menghitung dari sudut kiri atas, kemudian ke kanan, lalu turun
ke bawah dan dari kanan ke kiri dan seterusnya.
Perhitungan : Jumlah sel yang terhitung x 50
Perhitungan deferensiasi leukosit (Djojosoebagio, 1989 dikutip
Wattiheluw, 2007) :
1.Mengambil objek glass yang bersih, kemudian meletakan satu tetes
darah disisi kanan.
2.Membuat sediaan apus, dengan menggeser darah yang telah
diteteskan kearah sebelah kiri dengan sudut 45 derajat dengan
menggunakan objek glass yang lain. Kemudian keringkan. Preparat
yang baik adalah tipis, rata, tidak terputus-putus, ekor tidak boleh
robek.
3.Menggenangi Peparat yang sudah kering dengan methanol 90%,
selama 10 menit. Kemudian difiksasi.
4.Menggenangi preparat yang telah difixasi dengan menggunakan
larutan giemsa selama 15 menit
5.Mencuci preparat yang telah direndam larutan giemsa dengan air
yang mengalir
6.Mengeringkan preparat dengan cara diangin-anginkan di udara.
7.Mengamati preparat dengan menggunakan mikroskop, hitung
leukosit yang terlihat hingga jumlahnya mencapai 100.
Tabel 9. Data Biologis Rattus norvegicus
 Lama hidup                     2 – 3,5 tahun
 Usia pubertas jantan           39 – 47 hari
 Usia pubertas betina           34 – 38 hari
 Usia kedewasaan sosial         160 – 180 hari
 Lama kehamilan                 21 – 22 hari
 Umur disapih                   20 – 21 hari
 Konsumsi makanan sehari-hari   5g/100g berat badan

 Konsumsi air sehari-hari       8-11 ml/100g berat badan
Sumber : Isroi (2010)
Perlakuan    Gejala   Konsistensi Jumlah    Jumlah Jumlah      Diferensiasi
  hewan      klinis     feses     bakteri   bakteri leukosit    leukosit
percobaan                          asam      E.coli
                                   laktat

Keadaan      Aktif      Padat      9,4 x     7,0 x    10300 Basofil : 2
 normal                             107       104    sel/mm Neutrofil : 37
  tanpa                           cfu/ml    cfu/ml      3   Eusinofil : 6
perlakuan                                                   Monosit : 6
 infeksi                                                    Limfosit : 49

Perlakuan    Diam      Lembek      2,0 x     2,2 x    21500 Basofil : 1
     1                              106       105    sel/mm Neutrofil : 37
  (telah                          cfu/ml    cfu/ml      3   Eusinofil : 4
menyebab                                                    Monosit : 1
kan diare)                                                  Limfosit : 57
Uji Organoleptik dan Pengukuran pH Minuman Sinbiotik Kacang koro

     Parameter                            Hasil                 Keterangan
      Nilai pH                             5,5            Kurang sesuai dengan pH
                                                             standar yaitu 5,53



        Warna                 Putih kekuning-kuningan       Lapiasan atas keruh
        Aroma             •   Asam (+++)
                          •   Bau Langu (++++)
                          •   Aroma skim kuat

     Konsistensi          •   Kental (+++)
                          •   Bagian atas sedikit
                          •   memisah (lapisan air)

         Rasa             •   Asam (++)
                          •   After taste kacang terasa



  Keterangan : + menyatakan lebih

More Related Content

What's hot

Bioteknologi kesehatan
Bioteknologi kesehatanBioteknologi kesehatan
Bioteknologi kesehatanYunita Sari
 
Entero bacteriaceae
Entero bacteriaceaeEntero bacteriaceae
Entero bacteriaceaefikri asyura
 
5 menganalisis langkah menghindari jangkitan yang berpunca dari mikroorganisma
5 menganalisis langkah menghindari jangkitan yang berpunca dari mikroorganisma5 menganalisis langkah menghindari jangkitan yang berpunca dari mikroorganisma
5 menganalisis langkah menghindari jangkitan yang berpunca dari mikroorganismaMohd Shukri Suib
 
Bioteknologi disusun kembali oleh ismail.
Bioteknologi disusun kembali oleh ismail.Bioteknologi disusun kembali oleh ismail.
Bioteknologi disusun kembali oleh ismail.ismail fizh
 
Ppt pertemuan 2 (cara hidup, pertahanan, reproduksi, klasifikasi, peranan, pe...
Ppt pertemuan 2 (cara hidup, pertahanan, reproduksi, klasifikasi, peranan, pe...Ppt pertemuan 2 (cara hidup, pertahanan, reproduksi, klasifikasi, peranan, pe...
Ppt pertemuan 2 (cara hidup, pertahanan, reproduksi, klasifikasi, peranan, pe...Merindaoktaviana
 
20 bioteknologi-sunan-solo-2012
20 bioteknologi-sunan-solo-201220 bioteknologi-sunan-solo-2012
20 bioteknologi-sunan-solo-2012ahmadbuchori79
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikrobaMifta Rahmat
 
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 JaartaIpa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 JaartaLiana Susanti SMPN 248
 
Bioteknologi Bab 6 Materi IPA Semester Ganjil
Bioteknologi Bab 6 Materi IPA Semester GanjilBioteknologi Bab 6 Materi IPA Semester Ganjil
Bioteknologi Bab 6 Materi IPA Semester GanjilLiana Susanti SMPN 248
 
Bioteknologi (Tugas SMA)
Bioteknologi (Tugas SMA)Bioteknologi (Tugas SMA)
Bioteknologi (Tugas SMA)Dimas Setyawan
 

What's hot (20)

bioteknologi iad
bioteknologi iad bioteknologi iad
bioteknologi iad
 
11. bioteknologi iad
11. bioteknologi iad11. bioteknologi iad
11. bioteknologi iad
 
11. bioteknologi iad
11. bioteknologi iad11. bioteknologi iad
11. bioteknologi iad
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Bioteknologi kesehatan
Bioteknologi kesehatanBioteknologi kesehatan
Bioteknologi kesehatan
 
Entero bacteriaceae
Entero bacteriaceaeEntero bacteriaceae
Entero bacteriaceae
 
5 menganalisis langkah menghindari jangkitan yang berpunca dari mikroorganisma
5 menganalisis langkah menghindari jangkitan yang berpunca dari mikroorganisma5 menganalisis langkah menghindari jangkitan yang berpunca dari mikroorganisma
5 menganalisis langkah menghindari jangkitan yang berpunca dari mikroorganisma
 
Bioteknologi disusun kembali oleh ismail.
Bioteknologi disusun kembali oleh ismail.Bioteknologi disusun kembali oleh ismail.
Bioteknologi disusun kembali oleh ismail.
 
Ppt pertemuan 2 (cara hidup, pertahanan, reproduksi, klasifikasi, peranan, pe...
Ppt pertemuan 2 (cara hidup, pertahanan, reproduksi, klasifikasi, peranan, pe...Ppt pertemuan 2 (cara hidup, pertahanan, reproduksi, klasifikasi, peranan, pe...
Ppt pertemuan 2 (cara hidup, pertahanan, reproduksi, klasifikasi, peranan, pe...
 
20 bioteknologi-sunan-solo-2012
20 bioteknologi-sunan-solo-201220 bioteknologi-sunan-solo-2012
20 bioteknologi-sunan-solo-2012
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
 
Presentasi Bioteknologi
Presentasi BioteknologiPresentasi Bioteknologi
Presentasi Bioteknologi
 
Tugas ipa bioteknologi. 9 h
Tugas ipa bioteknologi. 9 hTugas ipa bioteknologi. 9 h
Tugas ipa bioteknologi. 9 h
 
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 JaartaIpa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
 
42.nona tiaraamanda
42.nona tiaraamanda42.nona tiaraamanda
42.nona tiaraamanda
 
Makalah I
Makalah  IMakalah  I
Makalah I
 
Materi bioteknologi
Materi bioteknologiMateri bioteknologi
Materi bioteknologi
 
Bioteknologi Bab 6 Materi IPA Semester Ganjil
Bioteknologi Bab 6 Materi IPA Semester GanjilBioteknologi Bab 6 Materi IPA Semester Ganjil
Bioteknologi Bab 6 Materi IPA Semester Ganjil
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Bioteknologi (Tugas SMA)
Bioteknologi (Tugas SMA)Bioteknologi (Tugas SMA)
Bioteknologi (Tugas SMA)
 

Similar to skripsi Firman Darmawan FTIP UNPAD

IPA bioteknologi 1.pptx ipa smp bioteknologi
IPA bioteknologi 1.pptx ipa smp bioteknologiIPA bioteknologi 1.pptx ipa smp bioteknologi
IPA bioteknologi 1.pptx ipa smp bioteknologiErikaPuspita10
 
Bioteknologi joshua SMP Kristen Petra Jombang
Bioteknologi joshua SMP Kristen Petra JombangBioteknologi joshua SMP Kristen Petra Jombang
Bioteknologi joshua SMP Kristen Petra Jombangjecqeline
 
Kelompok 5 pemicu 2 - imunisasi
Kelompok 5 pemicu 2 - imunisasiKelompok 5 pemicu 2 - imunisasi
Kelompok 5 pemicu 2 - imunisasiREISA Class
 
Fdokumen.com bioteknologi modern
Fdokumen.com bioteknologi modernFdokumen.com bioteknologi modern
Fdokumen.com bioteknologi modernEriaMarina
 
BIOTEKNOLOGI KELAS 11 monggo di coba mantap
BIOTEKNOLOGI KELAS 11 monggo di coba mantapBIOTEKNOLOGI KELAS 11 monggo di coba mantap
BIOTEKNOLOGI KELAS 11 monggo di coba mantapMRashyaQubillah
 
Bioteknologi ismail
Bioteknologi ismailBioteknologi ismail
Bioteknologi ismailIsmail Fizh
 
Bioteknologi Bab 6 131210050429- kelas 9 G smpn264 jakart-aphpapp02
Bioteknologi Bab 6 131210050429- kelas 9 G smpn264 jakart-aphpapp02Bioteknologi Bab 6 131210050429- kelas 9 G smpn264 jakart-aphpapp02
Bioteknologi Bab 6 131210050429- kelas 9 G smpn264 jakart-aphpapp02Liana Susanti SMPN 248
 
Bab 6 bioteknologi kls 9i
Bab 6 bioteknologi kls 9iBab 6 bioteknologi kls 9i
Bab 6 bioteknologi kls 9iNining Mtsnkra
 
Bioteknologi modern
Bioteknologi modernBioteknologi modern
Bioteknologi modernRio SapuTra
 
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...Mochamad Nurcholis
 

Similar to skripsi Firman Darmawan FTIP UNPAD (20)

Food Savety
Food SavetyFood Savety
Food Savety
 
IPA bioteknologi 1.pptx ipa smp bioteknologi
IPA bioteknologi 1.pptx ipa smp bioteknologiIPA bioteknologi 1.pptx ipa smp bioteknologi
IPA bioteknologi 1.pptx ipa smp bioteknologi
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Bioteknologi joshua SMP Kristen Petra Jombang
Bioteknologi joshua SMP Kristen Petra JombangBioteknologi joshua SMP Kristen Petra Jombang
Bioteknologi joshua SMP Kristen Petra Jombang
 
Kelompok 5 pemicu 2 - imunisasi
Kelompok 5 pemicu 2 - imunisasiKelompok 5 pemicu 2 - imunisasi
Kelompok 5 pemicu 2 - imunisasi
 
Coccidiosis.ppt
Coccidiosis.pptCoccidiosis.ppt
Coccidiosis.ppt
 
Bioteknologi kel 3
Bioteknologi kel 3Bioteknologi kel 3
Bioteknologi kel 3
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Fdokumen.com bioteknologi modern
Fdokumen.com bioteknologi modernFdokumen.com bioteknologi modern
Fdokumen.com bioteknologi modern
 
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
 
Biotechnology
BiotechnologyBiotechnology
Biotechnology
 
BIOTEKNOLOGI KELAS 11 monggo di coba mantap
BIOTEKNOLOGI KELAS 11 monggo di coba mantapBIOTEKNOLOGI KELAS 11 monggo di coba mantap
BIOTEKNOLOGI KELAS 11 monggo di coba mantap
 
Bioteknologi ismail
Bioteknologi ismailBioteknologi ismail
Bioteknologi ismail
 
Bioteknologi Bab 6 131210050429- kelas 9 G smpn264 jakart-aphpapp02
Bioteknologi Bab 6 131210050429- kelas 9 G smpn264 jakart-aphpapp02Bioteknologi Bab 6 131210050429- kelas 9 G smpn264 jakart-aphpapp02
Bioteknologi Bab 6 131210050429- kelas 9 G smpn264 jakart-aphpapp02
 
Bab 6 bioteknologi kls 9i
Bab 6 bioteknologi kls 9iBab 6 bioteknologi kls 9i
Bab 6 bioteknologi kls 9i
 
Bioteknologi modern
Bioteknologi modernBioteknologi modern
Bioteknologi modern
 
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
 
Bioteknologi KEL 5
Bioteknologi KEL 5Bioteknologi KEL 5
Bioteknologi KEL 5
 
BIOTEKNOLOGI.pptx
BIOTEKNOLOGI.pptxBIOTEKNOLOGI.pptx
BIOTEKNOLOGI.pptx
 
BIOTECHNOLOGY.ppt
BIOTECHNOLOGY.pptBIOTECHNOLOGY.ppt
BIOTECHNOLOGY.ppt
 

Recently uploaded

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 

Recently uploaded (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 

skripsi Firman Darmawan FTIP UNPAD

  • 1. Dibawah bimbingan Ketua Komisi Pembimbing : Ir. Hj. Betty D. Sofiah, M.S. Anggota Komisi Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Hj. Imas S. Setiasih, SU Dosen Penelaah : Fetriyuna STP, M.Si. UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
  • 2. 1.1 Latar Belakang Kacang koro Pedang Meningkatkan Sistem imun Sinbiotik Menekan prtmbuhan bakteri pathogen Diare Diare Minuman Sinbiotik Kacang Koro Pedang
  • 3. Pengujian In Vivo Min. Sinbiotik Kc. Koro Pedang terhadap Sistem Imunitas Tubuh Starter terbaik 5 % Leukosit darah normal Jumlah BAL tinggi
  • 4.
  • 5. Maksud Mengetahui hubungan jumlah dan frekuensi pemberian min. sinbiotik thd penurunan E. coli & sistem imun dlm saluran pencernaan Tujuan Menentukan jumlah dan frekuensi pemberian min. sinbiotik yg tepat untuk menurunkan E.coli dan meningkat imunitas tubuh Memberikan informasi manfaat min. Diversifikasi Minuman Fungsional sinbiotik
  • 6. Kacang koro pedang ( Canavalia ensivormis ) •menyerupai perdu •batangnya bercabang pendek dan lebat dengan jarak percabangan pendek •perakaran termasuk akar tunggang. •Pemanenan : 9 – 12 bulan •Varietas ini hanya 4 – 6 bulan •protein 23%–34% (Sagarika et. •karbohidrat sekitar al., 2004). 55% (rafinosa dan stakiosa) •sumber Ca, Zn, P, Mg, Cu dan Ni Carlini and •Canavanine •Concanavalin Gumaraes •Canavalin (1981) •Canatoxin •asam fitat •anti tripsin •protease inhibitor
  • 7. Komposisi Kimia Biji Kacang Koro Pedang per 100 gram biji kering Komponen Jumlah Kalori (kal) 389 Air (g) 13,05 Protein (g) 27,12 Lemak (g) 5,75 Karbohidrat (g) 42,5 Serat (g) 3,75 Abu (g) 3,15 Sumber: Gabriel dan Akharaiyi, 2007.
  • 8. Minuman sinbiotik kacang koro pedang Sinbiotik iotik Preb Bakteri Prob iotik Keseimbangan mikro flora usus Oligosakarida Bifidobacterium Bifidobacterium Oligosakarida  Sari Kacang Koro Pedang Bahan Baku  Susu Skim Pembuatan Minuman  Starter Campuran Sinbiotik Kacang Koro S. thermophillus|L. bulgaricus Pedang Bifidobacterium | L. acidophilus.
  • 10. Pengujian In Vivo Pengujian In Vivo In vivo Hewan mamalia Nokturnal Sifat cenderung tenang Cenderung tidak menggigit Sistem imunitas Memproduksi banyak keturunan Analisis Mikrobiologi
  • 11. Sistem imunitas tubuh Sel darah putih filEusinofil Basofil Lim fosit Monosit Neutro LIMFOSIT Probiotik MENSTIMULIR SISTEM IMUN ANTIBODY
  • 13. 3.1 Kerangka Pikiran Kacang koro pedang Minuman Probiotik dan Sinbiotik Prebiotik Menekan pertmbuhan bakteri pathogen Escherichia coli penyebab diare tumbuh optimum pada pH 6-7
  • 14. 3.1 Kerangka Pikiran Pengujian In Vivo Minuman Barus (2011) Sinbiotik terhadap Sistem Imunitas Tubuh Tikus Normal Pada Hewan percobaan yang Terinfeksi Escherichia coli? Perlu dilakukan pengujian IN VIVO
  • 15. 3.1 Kerangka Pikiran Dosis Infeksi E. coli pada Tikus? PENELITIAN PENDAHULUAN Hasil Dosis Infeksius : 1 ml suspensi E.coli 1010 CFU/ml E.coli dan diberikan selama tiga hari berturut- turut
  • 16. 3 .1 Kerangka Pikiran Penelitian Utama Infeksi E. coli pada tikus percobaan: 1 ml/hari konsentrasi 1010 cfu/ml secara berulang selama 3 hari Terapi pada tikus yang terinfeksi E.coli dengan minuman sinbiotik kacang Koro Pedang Terapi minuman sinbiotik kacang koro pedang : Jumlah dan frekuensi pemberian 1 ml/hari, 2 ml/hari dan 3 ml/hari selama 8 hari (5 titik pengamatan)
  • 17. 3.2 Hipotesis Terdapat hubungan antara lama pemberian minuman sinbiotik kacang koro pedang pada jumlah dan frekuensi tertentu terhadap penurunan jumlah bakteri E. coli, peningkatan BAL, dan meningkatkan sistem imunitas
  • 18. 4.1 Waktu dan Tempat Pendahuluan Januari sampai Mei 2012 Utama Oktober sampai November 2012 Tempat Laboratorium Mikrobiologi Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian dan Laboratorium Jurusan D3 Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran
  • 19. ALAT
  • 20. Bahan
  • 21. 4.3 Metode Penelitian dan Rancangan Percobaan Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Explanatory Research. Metode ini menggunakan 5 jenis perlakuan dengan 2 kali ulangan. Jenis Perlakuan : A = Pemberian minuman probiotik komersial sebanyak 1 ml/hari (sebagai kontrol positif) B = Pemberian air minum kemasan sebanyak 1 ml/hari (sebagai kontrol negatif) C = Pemberian minuman sinbiotik kacang koro pedang sebanyak 1 ml/hari D = Pemberian minuman sinbiotik kacang koro pedang sebanyak 2 ml/hari E = Pemberian minuman sinbiotik kacang koro pedang sebanyak 3 ml/hari Kelima perlakuan tersebut diamati per dua hari sekali selama 8 hari pengamatan
  • 22. Pelakasanaan Percobaan Utama Pelakasanaan Percobaan Utama Infeksi dengan Pembiusan Masa adaptasi Mematikan tikus dengan E.coli cara dilokasio cervicalis tikus pada kandang Penyimpanan Pengambilan darah Pembedahan dalam vaquette Penyimpanan dalam Pengambilan feses dari wadah steril usus besar
  • 24. Tingkat keasaman (pH) dan Jumlah BAL Min. Sinbiotik Kacang Koro Pedang Jumlah BAL Nilai pH 5,5 1,9×109 CFU/ml
  • 25. Feses Hewan Percobaan Total Bakteri Asam Laktat (BAL) pada Feses Tikus Percobaan
  • 26. Feses Hewan Percobaan Total Bakteri Escherichia coli pada Feses Tikus Percobaan
  • 27. Darah Hewan Percobaan Jumlah Leukosit Pada Tikus Percobaan
  • 29. Darah Hewan Percobaan Diferensiasi Leukosit (EOSINOFIL)
  • 31. Darah Hewan Percobaan Diferensiasi Leukosit (NEUTROFIL)
  • 32. Darah Hewan Percobaan Diferensiasi Leukosit (LIMFOSIT)
  • 33. Matriks Perlakuan Terbaik Perlakuan Pemberian Minuman Sin. Kc. Koro pedang Parameter C D E Pengamatan (1ml/hari) (2ml/hari) (3ml/hari) Jumlah BAL y = 0,186x + 9,188 y = 0,075x2 - 0,374x + y = -0,123x2 + 1,197x + 7,653 (CFU/g Feses) (Signifikan) 9,302 (Non Signifikan) (Non Signifikan) Jumlah E. coli y = -0.333x + 7.933 y = -0,011x2 - 0,038x + y = 0,027x2-0,294 + 6,531 (CFU/g Feses) (Signifikan) 6,227 (Non Signifikan) (Non Signifikan) Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir Jumlah Leukosit (Sel/mm3) 1657 5570 6770 5380 10280 8420 0 Awa Awal Akhir Akhir Awal Akhir l B 0 0 0 0 0 0 Diferensias N 55 11 30 2 24 18 i Leukosit E 4 2 2 2 3 1 (%) L 39 81 62 60 61 74 M 2 6 6 8 12 7
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37. Mekanisme bakteri probiotik untuk meningkatkan kesehatan adalah a)Memproduksi senyawa antimikroba seperti asam laktat, H2O2, bakteriosin, renterin dan senyawa penghambat pertumbuhan bakteri patogen bersifat meningkatkan sistem imune efeknya terhadap kesehatan dan aman dikonsumsi; b)Unggul dalam kompetisi penyerapan nutrien dan sisi penempelan pada sel epitel usus dan c) Menstimulasi sistim imunitas dan mampu mengubah aktivitas metabolisme mikroba dalam saluran pencernaan (Hoover, 1999).
  • 38. Suasana asam (pH rendah) menyebabkan keseimbangan kasein terganggu dan pada titik isoelektrik (pH = 4.6), kasein akan menggumpal membentuk koagulan sehingga terbentuk susu semi padat (Helferich dan Westhoff, 1980). Menurut Rahman et al. (1992) pada kondisi tersebut kasein susu bermuatan negatif sedangkan molekul asam laktat selama proses fermentasi bermuatan positif. Persinggungan antara kasein dan asam laktat menyebabkan terjadinya proses netralisasi sehingga kasein mengendap.
  • 39. Pada pembuatan yoghurt, L. bulgaricus berperan dalam penurunan pH sampai sekitar 4.0. Selain itu, L. bulgaricus juga memberi kontribusi terhadap flavor yoghurt melalui produksi asam laktat, asetaldehid, asam asetat, dan diasetil (Winarno et al. 2003). L. bulgaricus di dalam susu lebih bersifat proteolitik yang berkontribusi pada tekstur dan aroma produk susu fermentasi, yaitu dengan membebaskan valin, histidin, dan glisin yang diperlukan oleh S.thermophillus selama pertumbuhannya.
  • 40. Bakteri S. thermophillus dapat membentuk asam sehingga menurunkan pH dan mensintesis asam format yang dapat menstimulasi pertumbuhan L. bulgaricus (Helferich & Westhoff 1980).
  • 41. Efek yang menguntungkan dari B bifidum antara lain menghasilkan antibiotik bifidin yang stabil pada suhu 100oC selama 30 menit, dapat melindungi usus dari bakteri atau khamir patogen, menghasilkan asam asetat dan asam laktat sehingga menciptakan kondisi usus yang asam dan tidak dapat dihuni oleh bakteri berbahaya, meningkatkan metabolisme protein, dan membantu fungsi hati dalam proses pencernaan makanan. Bifidin bereaksi positif terhadap uji ninhidrin. Komponen utama bifidin adalah asam glutamat dan fenil alanin.
  • 42. Laktosa akan dihidrolisis dengan produk akhir asam piruvat. Selanjutnya asam piruvat akan diubah menjadi asam laktat oleh enzim laktat dehidrogenase. Selain menghasilkan aroma yang khas, asam laktat juga berperan dalam pembentukan gel yoghurt. Secara sederhana, reaksi perubahan laktosa menjadi asam laktat adalah sebagai berikut (Tamime & Robinson 1989): C12H22O11 + H2O → 4C3H6O3 Laktosa air asam laktat
  • 43. Menurut Roberfroid (2000), ciri-ciri dari makanan fungsional : • Menjadi makanan konvensional atau makanan sehari-hari. •Dapat dikonsumsi secara normal. •Terbuat dari bahan yang alami. •Mempunyai efek positif melebihi nutrisi makanan pada umumnya. •Dapat menyehatkan atau dapat mengurangi resiko dari penyakit untuk meningkatkan kualitas hidup. •Mempunyai pengaukan secara sains.
  • 44. Tabel 8. Persentase Normal Tipe Sel Darah Putih Tipe Sel Persentase Darah Putih Neutrofil 62% Eosinofil 2,3% Basofil 0,4% Limfosit 30% Monosit 5,3% Sumber : Gayton (1987) dikutip Zairisman (2006)
  • 45. Strain atau galur tikus pada dasarnya bermacam-macam, namun yang sering digunakan adalah tikus putih galur Wistar. Jenis galur ini dikembangkan di Institut Wistar pada tahun 1906 untuk digunakan dalam biologi dan penelitian medis. Galur ini juga merupakan galur tikus pertama yang dikembangkan sebagai hewan percobaan. Ciri-ciri dari tikus galur Wistar ini adalah mata koro pedang, berbulu putih, kepala lebar, telinga panjang, dan memiliki ekor panjang yang selalu kurang dari panjang tubuhnya (Isroi, 2010).
  • 46. Perhitungan Total Mikroba Metode Total Plate Count / TPC (Fardiaz, 1992) : 1.Sampel sebanyak 1 ml diencerkan dengan 9 ml larutan NaCl fisiologis 0,85% (pengenceran dilakukan sesuai dengan kebutuhan). 2.Mengambil 1 ml sampel yang telah diencerkan dan dimasukkan ke dalam cawan petri. 3.Menambahkan media agar MRS yang telah didinginkan (47 – 50 0C) sebanyak 15 – 20 ml dan digoyangkan supaya contoh menyebar rata. 4.Setelah agar beku, cawan dibungkus dan diinkubasi dalam keadaan terbalik pada suhu + 400C selama 48 jam. 5.Menghitung jumlah koloni yang tumbuh. Koloni per ml = jumlah koloni per cawan x 1 / faktor pengenceran
  • 47. Perhitungan jumlah leukosit (Gandasoebrata, 2007) : 1.Menghisap darah kedalam pipet leukosit sampai pada garis tanda 0,5 tepat. 2.Masukkan ujung pipet kedalam larutan TURK sambil mempertahankan darah tetap pada garis tadi, kemudian menghisap larutan TURK perlahan-lahan sampai garis tanda 11 tepat. 3.Mengangkat pipet dari cairan, kemudiau tutup ujung pipet dengan ujung jari, dan kocok pipet tadi selama 15-30 detik. 4.Membuang semua cairan yang ada pada batang kapiler pipet (3 – 4 tetes) dan kemudian sentuhkan ujung pipet (sudut 30 derajat) dengan menyinggung pinggir kaca penutup pada kamar hitung (hemositometer). 5.Membiarkan kamar hitung yang sudah terisi tersebut selama 2-3 menit agar leukkosit-leukosit mengendap. 6.Mengamati jumlah leukosit pada kamar hitung dengan menggunakan mikroskop. Hitung semua leukosit yang terdapat dalam keempat bidang besar pada sudut-sudut seluruh permukaan yang dibagi. 7.Mulai menghitung dari sudut kiri atas, kemudian ke kanan, lalu turun ke bawah dan dari kanan ke kiri dan seterusnya. Perhitungan : Jumlah sel yang terhitung x 50
  • 48.
  • 49.
  • 50. Perhitungan deferensiasi leukosit (Djojosoebagio, 1989 dikutip Wattiheluw, 2007) : 1.Mengambil objek glass yang bersih, kemudian meletakan satu tetes darah disisi kanan. 2.Membuat sediaan apus, dengan menggeser darah yang telah diteteskan kearah sebelah kiri dengan sudut 45 derajat dengan menggunakan objek glass yang lain. Kemudian keringkan. Preparat yang baik adalah tipis, rata, tidak terputus-putus, ekor tidak boleh robek. 3.Menggenangi Peparat yang sudah kering dengan methanol 90%, selama 10 menit. Kemudian difiksasi. 4.Menggenangi preparat yang telah difixasi dengan menggunakan larutan giemsa selama 15 menit 5.Mencuci preparat yang telah direndam larutan giemsa dengan air yang mengalir 6.Mengeringkan preparat dengan cara diangin-anginkan di udara. 7.Mengamati preparat dengan menggunakan mikroskop, hitung leukosit yang terlihat hingga jumlahnya mencapai 100.
  • 51. Tabel 9. Data Biologis Rattus norvegicus Lama hidup 2 – 3,5 tahun Usia pubertas jantan 39 – 47 hari Usia pubertas betina 34 – 38 hari Usia kedewasaan sosial 160 – 180 hari Lama kehamilan 21 – 22 hari Umur disapih 20 – 21 hari Konsumsi makanan sehari-hari 5g/100g berat badan Konsumsi air sehari-hari 8-11 ml/100g berat badan Sumber : Isroi (2010)
  • 52. Perlakuan Gejala Konsistensi Jumlah Jumlah Jumlah Diferensiasi hewan klinis feses bakteri bakteri leukosit leukosit percobaan asam E.coli laktat Keadaan Aktif Padat 9,4 x 7,0 x 10300 Basofil : 2 normal 107 104 sel/mm Neutrofil : 37 tanpa cfu/ml cfu/ml 3 Eusinofil : 6 perlakuan Monosit : 6 infeksi Limfosit : 49 Perlakuan Diam Lembek 2,0 x 2,2 x 21500 Basofil : 1 1 106 105 sel/mm Neutrofil : 37 (telah cfu/ml cfu/ml 3 Eusinofil : 4 menyebab Monosit : 1 kan diare) Limfosit : 57
  • 53. Uji Organoleptik dan Pengukuran pH Minuman Sinbiotik Kacang koro Parameter Hasil Keterangan Nilai pH 5,5 Kurang sesuai dengan pH standar yaitu 5,53 Warna Putih kekuning-kuningan Lapiasan atas keruh Aroma • Asam (+++) • Bau Langu (++++) • Aroma skim kuat Konsistensi • Kental (+++) • Bagian atas sedikit • memisah (lapisan air) Rasa • Asam (++) • After taste kacang terasa Keterangan : + menyatakan lebih

Editor's Notes

  1. sediaan sel mikroba hidup yang memiliki pengaruh menguntungkan terhadap inangnya dengan meningkatkan keseimbangan mikroflora saluran pencernaan inangnya karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim pencernaan usus manusia, tetapi menguntungkan terhadap bakteri kolon