Dokumen tersebut membahas konsep probabilitas, probabilitas objektif dan subyektif, nilai harapan, preferensi, ketidakpastian, informasi ekonomi, dan asuransi. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar dalam teori probabilitas dan ketidakpastian ekonomi.
2. Istilah probabilitas di gunakan untuk mengukur
secara kuantitatif berbagai kemungkinan
kejadian yang tidak pasti
3. KONSEP PROBABILITAS :
1. Probabilitas Obyektif
A. Probabilitas Klasik
kita menentukan probabilitas sebelum kejadian
yang sebenarnya terjadi. Probabilitas yang
berdasarkan “untung-untungan”
B. Probabilitas Frekuensi Relatif
Probabilitas yang berdasarkan observasi dari
data kejadian yang lalu.
4. Misalkan :
Sebuah kotak yang berisi 3 bola putih dan 6 bola
merah, ukuran, berat dan sebagainya sama
kecuali warnanya. Kemudian kotak dikocok dan
diambil satu tanpa melihat. Apakah bola yang
diambil tersebut warna putih atau merah kita
tidak tahu. Oleh karena itu nilai probabilitas
untuk bola putih adalah 1/3 dari bola merah.
Yang artinya pecobaan ini sebagai teori spekulasi
yang menunjukkan kepada ketidakpastian dan
dalam ekonomi. suatu hubungan antara risiko
dengan ketidakpastian.
5. 1.Probabilitas Subyektif
Apabila frekuensi relatif (data) tidak tersedia
maka biasanya akan mempertimbangkan faktor:
kepercayaan, pengalaman, atau pengetahuan
pribadi terhadap situasi yang akan datang.
Probabilitas yang tidak berdasarkan bukti dari
kejadian yang lalu.
6. Misalkan :
Apabila kita menyaksikan pertandingan basket
antara Fakultas Ilmu Administrasi dan Fakultas
Hukum. Jika kita mengatakan bahwa:
1. Probabilitas FIA menang = ½
2. Probabilitas FH menang = ¼
3. Probabilitas pertandingan seri = ¼
Maka kita bersedia bertaruh 2 banding 1 untuk
FIA melawan FH dan kita bertaruh 1 banding 1
untuk seri. Dalam hal ini tentu saja secara
konsisten kita bersedia membayar taruhan 2
dibanding 1 bila terjadi seri.
7. Nilai Harapan
Variabel random merupakan variabel yang
memiliki nilai yang tidak pasti, tetapi mempunyai
distribusi probabilitas yang diketahui.
Misalkan sebuah perusahaan tidak dapat
meramalkan labanya tetapi dapat memperkirakan
laba tersebut dalam probabilitas tertentu. Laba
perusahaan disebut variabel random.
8. Misalkan perusahaan Araya tidak dapat
memastikan berapa laba yang akan diperoleh
tahun depan, tetapi perusahaan tersebut yakin
mempunyai suatu peluang yang sama dengan
yang mereka peroleh tahun ini, dan jika berubah ,
perubahannya pun akan sama yakni naik Rp. 100
juta atau turun 100 juta. Bila laba tahun ini
sebesar Rp. 400 juta, maka kita dapat menghitung
distribusi probabilitas laba pada tahun depan
9. Probabilitas menghasilkan laba Rp. 400 juta =
½
Probabilitas menghasilkan laba Rp. 300 juta =
¼
Probabilitas menghasilkan laba Rp. 500 juta =
¼
Laba yang diharapkan adalah :
E (laba) = ½ (400) + ¼ (300) + ¼ (500) = Rp. 400
juta
10. Misalkan perusahaan tersebut memiliki bayangan
mengenai investasi alternatif yang mempunyai
distribusi probabilitas laba sebagai berikut :
Probabilitas menghasilkan laba Rp. 400 juta = ½
Probabilitas menghasilkan laba Rp. 0 juta = ¼
Probabilitas menghasilkan laba Rp. 800 juta = ¼
Jika laba berubah, maka perubahannya
mempunyai kesempatan yang sama, naik Rp. 400
juta atau turun Rp. 400 juta. Maka :
E (laba) = ½ + ¼ (0) + ¼ (800) = Rp. 400 juta
12. Suatu kondisi ketidakpastian dicirikan dengan
informasi yang tidak sempurna dan tidak ada
probabilitas suatu peristiwa.
13. Kriteria Laplace
Probabilitas semua kejadian sama, dan hasil perkalian antara hasil dan probabilitas
tertinggi adalah keputusan terbaik, dalam hal ini probabilitas = 1/n.
Kriteria Maximin
Keputusan didasarkan pada kondisi pesimis atau mencari Nilai maksimum pada
kondisi pesimis
Kriteria Maximax
Keputusan didasarkan pada kondisi optimis dan mencari nilai maksimumnya.
Kriteria Hurwicz
Keputusan didasarkan pada perkalian hasil dan koefisien optimisme. Koefisien ini
merupakan perpaduan antara optimis dan pesimis.
Kriteria (minimax) regret
Keputusan didasarkan pada nilai regret minimum. Nilai regret (opportunity
loss) diperoleh dari nilai OL pada setiap kondisi dan dipilih yang maksimum.
14. Dua masalah pokok dalam teori ekonomi
Dan
Ketidakpastian
Ketidak sempurnaan
Informasi
15. Informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagi yang menerimanya, menggambarkan
suatu kejadian-kejadian (event) dan kesatuan
nyata (fact dan eventity) serta digunakan
untuk mengambil keputusan yang tepat.
16. Sifat – Sifat yang di miliki Informasi :
1. Akurasi (Accuracy)
Berkaitan dengan tingkat kemampuan dari suatu informasi untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Informasi merefleksikan
realitas secara benar.
2. Ketepatan waktu (timeliness)
informasi bersifat mutakhir dan disajikan pada saat dibutuhkan.
3. Kuantibilitas (quantifiability) :
yang disajikan dalam informasi hanya yang dapat dinilai dengan
uang/ nilai-nilai numerik dalam suatu peristiwa.
4. Kepadatan (cinciseness) : informasi disajikan secara singkat dan
langsung mengarah pada pokok masalah.
5. Relevan (relevance) : berkaitan dengan seberapa baik hubungan antara
informasi dengan suatu masalah keputusan tertentu. Informasi yang
relevan dalah informasi yang mempengarugi keputusan yang dibuat.
17. Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi
(Value of Information)
Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya
untuk mendapatkannya
tinggi belum tentu memiliki manfaat yang
tinggi pula.
18. Di Dasarkan atas 10 sifat :
o Mudah di Peroleh
o Luas dan Lengkap
o Ketelitian
o Kecocokan
o Ketepatan Waktu
o Kejelasan
o Keluwesan
o Dapat di Buktikan
o Tidak ada
Prasangka
o Dapat di ukur
19. Kualitas Informasi tergantung dari 3 hal berikut :
Akurat
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-
kesalahan dan tidak menyesatkan dan harus jelas
mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat
karena dari sumber informasi sampai ke penerima
informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan
yang dapat merubah atau merusak informasi
tersebut.
20. Tepat Waktu
Berarti informasi yang datang pada si
penerima tidak boleh terlambat. Informasi
yang sudah usang tidak akan mempunyai
nilai lagi. Karena informasi merupakan
landasan di dalam pengambilan keputusan.
Bila pengambilan keputusan terlambat, maka
dapat berakibat fatal untuk organisasi.
21. Relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai
manfaat untuk pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan
yang lainnya berbeda. Misalnya informasi
mengenai sebab-musabab kerusakan mesin
produksi kepada akuntan perusahaan adalah
kurang relevan dan akan lebih relevan bila
ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
Sebaliknya informasi mengenai harga pokok
produksi untuk nilai teknik merupakan
informasi yang kurang levan, tetapi releven
untuk akuntan.
22. Ilmu ini merupakan cabang ilmu mikro ekonomi
yang membahas bagaimana informasi dapat
mempengaruhi ekonomi dan keputusan ekonomi.
Dalam Mikro ekonomi menjelaskan bahwa
kondisi pasar sempurna harus memenuhi konsep
informasi symetris, artinya bahwa pelaku pasar
baik pembeli dan penjual memiliki informasi
yang sama terhadap barang dan jasa yang akan
dipertukarkan. Namun pada kenyataannya pasar
sempurna sulit dicapai karena tidak terpenuhinya
informasi yang simetris(asymetris information).
Pada kenyataannya informasi yang dimiliki oleh
penjual dan pembeli terdapat perbedaan.
23. Karakteristik Khusus Informasi :
1. Sangat mudah untuk menciptakan tetapi sulit
untuk percaya. Terkadang ada banyak informasi
yang tersedia tetapi informasi yang tersedia juga
perlu dilakukan pengecekan kebenarannya
karena tidak semua informasi yang ada dapat
dijadikan informasi yang akan menjadi bahan
pertimbangan.
2. Sangat mudah untuk menyebarkan tetapi sulit
untuk mengontrol serta mempengaruhi banyak
keputusan.Informasi yang ada bersifat tidak
berwujud sehingga penyebarannya mudah
dilakukan.
24. Subyek " informasi ekonomi " dalam Jurnal Sastra
klasifikasi JEL kode Ekonomi D8 adalah
Informasi, Pengetahuan, dan Ketidakpastian. Ada
beberapa subbidang ekonomi informasi.
Informasi sebagai sinyal telah digambarkan
sebagai jenis ukuran negatif dari ketidakpastian.
Informasi terkait yang akan terjadi dimasa
mendatang rentang terhadap konsep
ketidakpastian. Ketidakpastian memerlukan
informasi yang lengkap dan ilmiah untuk
menjawab permasalahan tersebut.
25. Dalam pengujian teori informasi ekonomi dapat
dilakukan melalui ekspemental dan game teori.
1. Nilai Informasi
2. Informasi dan Mekanisme Harga
3. Asimetri Informasi
4. Sinyal dan Penyaringan
5. Informasi Barang
6. Bundling
26. Asuransi
Pengertian Asuransi
ASURANSI adalah salah satu bentuk pengendalian risiko yang
dilakukan dengan cara mengalihkan/transfer risiko dari satu pihak ke
pihak lain.
Atau Menurut KUHD pasal 246 disebutkan bahwa "asuransi atau
pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang
penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan
menerima suatu premi, untuk penggantian kepadanya karena suatu
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin
akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu".
Hidup penuh dengan risiko yang terduga maupun tidak terduga, oleh
karena itulah kita perlu memahami tentang asuransi. Beberapa kejadian
alam yang terjadi pada tahun-tahun belakangan ini dan memakan
banyak korban, baik korban jiwa maupun harta, seperti mengingatkan
kita akan perlunya asuransi. Bagi setiap anggota masyarakat termasuk
dunia usaha, resiko untuk mengalami ketidakberuntungan (misfortune)
seperti ini selalu ada.
Dalam rangka mengatasi kerugian yang timbul, manusia
mengembangkan mekanisme yang saat ini kita kenal sebagai asuransi.
27. Fungsi Asuransi
Sebagai mekanisme untuk mengalihkan
resiko (risk transfer mechanism), yaitu
mengalihkan resiko dari satu pihak
(tertanggung) kepada pihak lain
(penanggung). Pengalihan resiko ini tidak
berarti menghilangkan kemungkinan
misfortune, melainkan pihak penanggung
menyediakan pengamanan finansial (financial
security) serta ketenangan (peace of mind)
bagi tertanggung.
28. Karakteristik
1) Terjadinya kerugian mengandung
ketidakpastian,
2) Kerugian harus dibatasi,
3) Kerugian harus signifikan,
4) Rasio kerugian dapat terprediksi dan
5) Kerugian tidak bersifat katastropis (bencana)
bagi penanggung.