SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
BAB 4
BAGAIMANA KITA MENGUKUR RISIKO ?
DISUSUN OLEH :
1. YOGA MURJAYANTI
2. HANNY LULYANDRIKA
PENDAHULUAN
Pada bab ini kita bisa melihat bagaimana
pengukuran risiko telah berkembang dari
waktu ke waktu, dari suatu penerimaan
fatalistik hasil yang jelek sampai
pengukuran probabilistik yang
memungkinkan untuk memulai
penanganan risiko dari pengukuran ini ke
dalam asuransi.
NASIB DAN TAKDIR TUHAN (FATE
AND DIVINE PROVIDENCE)
Hidup manusia tidak pernah
lepas dari takdir Tuhan. Namun,
takdir sering dimaknai sebagai
suratan nasib baik maupun
buruk. Padahal, takdir Tuhan
terkait erat dengan hukum
sebab-akibat
Di antara benda cair ciptaan Tuhan
adalah air. Air dapat meresap ke
dalam tanah dan dapat ditahan oleh
akar-akar pepohonan. Air yang
mengalir dari perbukitan yang gundul
dapat menimbulkan banjir dan tanah
longsor
Jika manusia dapat memahami
perilaku air dengan segala
hukum kaulitasnya, niscaya air
akan menjadi bermanfaat dan
berkah.
Manusia dapat menghindar
dari satu takdir ke takdir yang
lain melalui usaha serius
dalam menemukan
“penangkal takdir” yang tidak
kita harapkan terjadi.
MEMPERKIRAKAN PROBABILITAS
Konsep “SAMPLE SPACE” (lingkung kejadian / peristiwa)
Bayangkan suatu kejadian S
(kemungkinan kejadian / hasil kejadian)
Bayangkan E, bagian kecil dari total S
• Jumlah tabrakan mobil di wilayah tertentu
• Orang-orang berusia 25 tahun yang
meninggal dunia di wilayah tertentu.
• Jumlah tabrakan mobil mewah
yang harganya > Rp 25.000.000
Setiap kejadian diberi bobot W (jumlah keseluruhan kejadian)
Peristiwa dengan bobot berbeda
P (E) = W (E) / W (S)
Probabilitas tidak terjadinya peristiwa
Q (E) = S – E / S
Maka Probabilitas P adalah
Peristiwa dengan
bobot yang sama
P (E) = E / S
SAMPLING, DISTRIBUSI NORMAL DAN
PEMBAHARUAN DATA
Sampel : anggota populasi
yang diobservasi yang
diharapkan dapat
mewakiliki populasi.
Kegiatannya : sampling
Alasan menggunakan
sampel :
1. Biaya
2. Waktu
3. Ketelitian
4. Sifat merusak
Cara sampling, diantaranya :
1. Sampel acak : probabilitas dari
anggota sampel telah diketahui
2. Sampel sistematis : anggota
sampel diambil berdasar interval
waktu atau ruang
Bila sebuah distribusi
mempunyai distribusi normal,
menghitung probabilitas
menggunakan tabel distribusi
normal
Cara pengujian normalitas :
1. Uji normalitas pada kertas
probabilitas
2. Uji normalitas dengan chi kuadrat
Sampling
Uji Normalitas
PENGGUNAAN DATA: “LIFE TABLE
AND ESTIMATE”
Pengertian
Life tabel adalah tabel hipotesis dari
sekumpulan orang yang dilahirkan pada waktu
yang sama (kohor) yang karena proses
kematian, jumlahnya semakin berkurang
Kegunaan
Untuk mengukur kemajuan yang diperoleh dari
upaya pemeliharaan kesehatan dan sebagai
dasar perhitungan bidang asuransi jiwa bagi
penentuan premi
Anatomi Life
Table
Kolom 1x : umur tepat (x) tahun
Simbol x menunjukkan anggota
kohor telah menjalani hidup
selama x tahun
Kolom 2 (nqx) : probabilitas
kematian antara umur tepat x
dan x+n
Contoh: 5q10
Probabilitas kematian antara
umur tepat 10 dan 15 tahun
Kolom 3 (lx) : jumlah orang
yang berhasil mencapai umur
tepat x tahun
Contoh: l1
Jumlah orang yang berhasil
mencapai ultah ke 1
PANDANGAN ASURANSI TENTANG RISIKO
Beberapa risiko dalam usaha asuransi
1. Risiko murni : terdapat
ketidakpastian terjadi suatu kerugian
2. Risiko spekulatif : terkait
kemungkinan peluang kerugian
finansial
3. Risiko individu : risiko yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari
Risiko yang dapat diasuransikan
1. Kerugian potensial cukup besar tetapi
probabilitas tidak tinggi
2. Probabilitas kerugian dapat
diperhitungkan
3. Terdapat sejumlah unit yang terbuka
terhadap risiko yang sama
Asuransi ditawarkan ketika
terjadinya kerugian / kekalahan
yang dialami tidak bisa diramalkan
• Pada 1950, investor di pasar finansial
menggunakan ukuran risiko berdasarkan harga
sebelumnya dan informasi akunting.
• Diketahui bahwa ada beberapa pengukuran
resiko aset fnansial secara kuantitatif, salah
satu cara ialah memerlukan seluruh kelompok
investasi sebagai penyumbang/ pemberi andil
tingkat resiko yang sama.
• Saham dikategorikan sebagai investasi yang
berisiko dan tidak tepat bagi para investor
yang termasuk penghindar resiko, tidak peduli
apapun hasil dividen yang diperolehnya.
Aset Finansial Dan Hadirnya Pengukuran Risiko
Revolusi Markowitz
Tahun 1952 lahir pemikiran yang
dipandang sebagai revolusi perilaku
investor yang dikemukakan oleh
Harry Markowitz. Dalam teori
Markowitz, asas pendekatannya
memakai variabel keuntungan
sebagai proyeksi risiko investasi.
Markowitz mengubah cara kita
berfikir tentang mengaitkan risiko
portofolio dengan pergerakan yang
sama antara aset individu dalam
portofolio.
Portofolio yang efisien
Portofolio yang efisien ini dapat
ditentukan dengan memilih tingkat
return ekspektasi tertentu dan
kemudian meminimumkan
resikonya atau menentukan tingkat
resiko tertentu dan kemudian
memaksimumkan return
ekspektasinya.
Mengenalkan aset tidak berisiko “the capital asset pricing model” (CAPM)
Bagi para investor yang menginginkan risko yang rendah daripada menanamkan
di pasar portofolio, ini menerjemahkan ke dalam investasi sebagian dari harta
mereka di dalam portofolio dan sisanya di dalam aset tak berisiko.
Kovarian Aset Dengan Portofolio Pasar
Risiko Suatu Aset = = Aset Beta
Varian Portofolio Pasar
Jadi, risiko untuk setiap aset merupakan fungsi dari bagaimana aset tersebut
berkovariasi dengan portofolio pasar dengan varian portofolio. seperti rumus
di atas memungkinkan skala beta berkisar pada angka 1 (satu); suatu rata-rata
risiko investasi mempunyai beta bernilai sekitar 1 (satu), diatas rata-rata beta
lebih dari 1 dan di bawah rata-rata beta kurang dari 1.
“Mean Variance Challenged”
• Beragumentasi bahwa harga saham, khususnya dan imbal hasil
investasi pada umumnya, menunjukkan banyak nilai besar-besar
ditarik dari distribusi normal
Kelompok pertama
• Mengambil isu dengan distribusi normal yang simetris dan
beragumentasi untuk pengukuran yang meyatukan observasi yang
tidak simetris di dalam distribusi imbal hasil yang sesungguhnya, ke
dalam pengukuran risiko
Kelompok kedua
• Menyatakan bahwa distribusi yang memungkinkan harga yang
meloncat menjadi lebih realistik, dan pengukuran risiko harus
mempertimbangkan kemungkinan dan besarnya lompatan harga
Kelompok ketiga
Data Power : Arbitrage Pricing And Multifactor Models
The arbitrage pricing model mulai degan
memecah risiko ke dalam “firm-specific and
market risk components” .
The arbitrage pricing model tidak membuat
asumsi yang bersifat membatasi atau
“restrictive” tentang fungsi utilitas investor atau
“the return distribution of assets”
Pada dasarnya model “multifactor” mulai dengan
asumsi bahwa harga pasar biasanya mengalami
kenaikan atau penurunan untuk alasan tertentu dan
saham yang menghasilkan imbal hasil yang rendah
dalam periode yang lama
Model “multifactor and proxy” menjelaskan
perbedaan dalam imbal hasil sebab variabel yang
dipilih dalam model ini adalah variabel-variabel
yang mempunyai korelasi tertinggi dengan imbal
hasil.
Arbitrage Pricing Model Multi factor and proxy models
Evolusi Ukuran Risiko
Cara kita mengukur risiko telah mengalami evolusi
dari wakyu ke waktu mencerminkan pengembangan
dalam statistik dan ekonomi pada satu sisi dan
tersedianya data pada sisi yang lain
Ukuran risiko yang baru telah berkembang, yang
lama tidak ditinggalkan sepenuhnya, masih ada
investor yang lebih senang dengan pertimbangan
subjektif tentang risiko.
1. Mengelola risiko, pertama-tama kita mengukurnya dengan usaha kecil untuk mengukur secara
kuantitatif.
2. Upaya untuk mengukur risiko terjadi diabad pertengahan ketika ahli matematika mencoba
mengukur risiko, muncul pengukuran probabilitas (probability).
3. Kemajuan berikutnya dalam statistik seperti : “sampling distribution”, “the law of large number”
. Dan “buyes’ rule”
4. Kuncinya ialah bahwa risiko masih dipersepsikan hampir seluruhnya dinyatakan dalam
“potential downside and losesses” atau menimbulkan kekalahan dan kerugian.
5. Pengukuran risiko ekuitas muncul pada waktu yang sama, akan tetapi utamanya berpusat pada
“price volatility and financial ratios”
6. Markowitz telah meletakkan fundasi untuk teori portofolio yang modern dengan membuat
eksplisit manfaat dari diversifikasi.
KESIMPULAN
Referensi :
• Johannes, Supranto, dan Luqman Hakim. 2013. Pengambilan Risiko
Secara Strategis Bagi Pengambil Keputusan Bisnis. Jakarta: PT
RAJAGRAFINDO PERSADA.
Tugas Akhir Manajemen Risiko Yoga Murjayanti 4EA22

More Related Content

Similar to Tugas Akhir Manajemen Risiko Yoga Murjayanti 4EA22

MANAJEMEN RISIKO 4_EA29_BAB 3_APA YANG KITA PIKIRKAN TENTANG RISIKO_DAVID ROB...
MANAJEMEN RISIKO 4_EA29_BAB 3_APA YANG KITA PIKIRKAN TENTANG RISIKO_DAVID ROB...MANAJEMEN RISIKO 4_EA29_BAB 3_APA YANG KITA PIKIRKAN TENTANG RISIKO_DAVID ROB...
MANAJEMEN RISIKO 4_EA29_BAB 3_APA YANG KITA PIKIRKAN TENTANG RISIKO_DAVID ROB...
DavidRoberdto
 
MANAJEMEN RISIKO - KELAS 4EA29 - BAB 10 - PROFILING AND HEDGING - AFIF TRIYOGO
MANAJEMEN RISIKO - KELAS 4EA29 - BAB 10 - PROFILING AND HEDGING - AFIF TRIYOGOMANAJEMEN RISIKO - KELAS 4EA29 - BAB 10 - PROFILING AND HEDGING - AFIF TRIYOGO
MANAJEMEN RISIKO - KELAS 4EA29 - BAB 10 - PROFILING AND HEDGING - AFIF TRIYOGO
AFIFTRIYOGO
 

Similar to Tugas Akhir Manajemen Risiko Yoga Murjayanti 4EA22 (20)

Tugas Akhir - Hanny Lulyandrika - 4EA22
Tugas Akhir - Hanny Lulyandrika - 4EA22Tugas Akhir - Hanny Lulyandrika - 4EA22
Tugas Akhir - Hanny Lulyandrika - 4EA22
 
Tugas Akhir-Nita Krisdiana-4EA21
Tugas Akhir-Nita Krisdiana-4EA21Tugas Akhir-Nita Krisdiana-4EA21
Tugas Akhir-Nita Krisdiana-4EA21
 
Bab 3 manajemen risiko
Bab 3 manajemen risikoBab 3 manajemen risiko
Bab 3 manajemen risiko
 
MANAJEMEN RISIKO_4EA22_BAB 2_MENGAPA KITA PEDULI PADA RISIKO_KRISTINA APRILIANI
MANAJEMEN RISIKO_4EA22_BAB 2_MENGAPA KITA PEDULI PADA RISIKO_KRISTINA APRILIANIMANAJEMEN RISIKO_4EA22_BAB 2_MENGAPA KITA PEDULI PADA RISIKO_KRISTINA APRILIANI
MANAJEMEN RISIKO_4EA22_BAB 2_MENGAPA KITA PEDULI PADA RISIKO_KRISTINA APRILIANI
 
Tugas Akhir David Roberdto 4EA29
Tugas Akhir David Roberdto 4EA29Tugas Akhir David Roberdto 4EA29
Tugas Akhir David Roberdto 4EA29
 
Tugas Akhir- Amelia Apriani- 4EA21
Tugas Akhir- Amelia Apriani- 4EA21Tugas Akhir- Amelia Apriani- 4EA21
Tugas Akhir- Amelia Apriani- 4EA21
 
MANAJEMEN RISIKO 4_EA29_BAB 3_APA YANG KITA PIKIRKAN TENTANG RISIKO_DAVID ROB...
MANAJEMEN RISIKO 4_EA29_BAB 3_APA YANG KITA PIKIRKAN TENTANG RISIKO_DAVID ROB...MANAJEMEN RISIKO 4_EA29_BAB 3_APA YANG KITA PIKIRKAN TENTANG RISIKO_DAVID ROB...
MANAJEMEN RISIKO 4_EA29_BAB 3_APA YANG KITA PIKIRKAN TENTANG RISIKO_DAVID ROB...
 
Tugas Akhir David Roberdto 4EA29
Tugas Akhir David Roberdto 4EA29Tugas Akhir David Roberdto 4EA29
Tugas Akhir David Roberdto 4EA29
 
Manajemen Risiko I Bab 3: Apa Yang Kita Pikirkan Tentang Risiko
Manajemen Risiko I Bab 3: Apa Yang Kita Pikirkan Tentang RisikoManajemen Risiko I Bab 3: Apa Yang Kita Pikirkan Tentang Risiko
Manajemen Risiko I Bab 3: Apa Yang Kita Pikirkan Tentang Risiko
 
Resiko investasi dan teori portofolio
Resiko investasi dan teori portofolioResiko investasi dan teori portofolio
Resiko investasi dan teori portofolio
 
Manajemen Risiko | Bab 3 Apa Yang Kita Pikirkan Tentang Risiko
Manajemen Risiko | Bab 3 Apa Yang Kita Pikirkan Tentang RisikoManajemen Risiko | Bab 3 Apa Yang Kita Pikirkan Tentang Risiko
Manajemen Risiko | Bab 3 Apa Yang Kita Pikirkan Tentang Risiko
 
Khairanisa N - 4EA29 - Bab 3 - Manajemen Risiko
Khairanisa N - 4EA29 - Bab 3 - Manajemen RisikoKhairanisa N - 4EA29 - Bab 3 - Manajemen Risiko
Khairanisa N - 4EA29 - Bab 3 - Manajemen Risiko
 
MANAJEMEN RISIKO - KELAS 4EA29 - BAB 10 - PROFILING AND HEDGING - AFIF TRIYOGO
MANAJEMEN RISIKO - KELAS 4EA29 - BAB 10 - PROFILING AND HEDGING - AFIF TRIYOGOMANAJEMEN RISIKO - KELAS 4EA29 - BAB 10 - PROFILING AND HEDGING - AFIF TRIYOGO
MANAJEMEN RISIKO - KELAS 4EA29 - BAB 10 - PROFILING AND HEDGING - AFIF TRIYOGO
 
Tugas Akhir - Oni Junjungan Pasaribu - 4EA29
Tugas Akhir - Oni Junjungan Pasaribu - 4EA29 Tugas Akhir - Oni Junjungan Pasaribu - 4EA29
Tugas Akhir - Oni Junjungan Pasaribu - 4EA29
 
TUGAS AKHIR - AZYAH ASRI ANINGRUM - 4EA29
TUGAS AKHIR - AZYAH ASRI ANINGRUM - 4EA29TUGAS AKHIR - AZYAH ASRI ANINGRUM - 4EA29
TUGAS AKHIR - AZYAH ASRI ANINGRUM - 4EA29
 
Tugas Akhir-Indah Ayu Purnamasari-4EA21
Tugas Akhir-Indah Ayu Purnamasari-4EA21Tugas Akhir-Indah Ayu Purnamasari-4EA21
Tugas Akhir-Indah Ayu Purnamasari-4EA21
 
Tugas Akhir-Tegar Satria Wicaksana-4EA29
Tugas Akhir-Tegar Satria Wicaksana-4EA29Tugas Akhir-Tegar Satria Wicaksana-4EA29
Tugas Akhir-Tegar Satria Wicaksana-4EA29
 
Tugas Akhir-Tegar Satria Wicaksana-4EA29
Tugas Akhir-Tegar Satria Wicaksana-4EA29Tugas Akhir-Tegar Satria Wicaksana-4EA29
Tugas Akhir-Tegar Satria Wicaksana-4EA29
 
Manajemen investasi
Manajemen investasiManajemen investasi
Manajemen investasi
 
Tugas Akhir-Nurlita Anggraini-4EA21
Tugas Akhir-Nurlita Anggraini-4EA21Tugas Akhir-Nurlita Anggraini-4EA21
Tugas Akhir-Nurlita Anggraini-4EA21
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 

Tugas Akhir Manajemen Risiko Yoga Murjayanti 4EA22

  • 1. BAB 4 BAGAIMANA KITA MENGUKUR RISIKO ? DISUSUN OLEH : 1. YOGA MURJAYANTI 2. HANNY LULYANDRIKA
  • 2. PENDAHULUAN Pada bab ini kita bisa melihat bagaimana pengukuran risiko telah berkembang dari waktu ke waktu, dari suatu penerimaan fatalistik hasil yang jelek sampai pengukuran probabilistik yang memungkinkan untuk memulai penanganan risiko dari pengukuran ini ke dalam asuransi.
  • 3. NASIB DAN TAKDIR TUHAN (FATE AND DIVINE PROVIDENCE) Hidup manusia tidak pernah lepas dari takdir Tuhan. Namun, takdir sering dimaknai sebagai suratan nasib baik maupun buruk. Padahal, takdir Tuhan terkait erat dengan hukum sebab-akibat Di antara benda cair ciptaan Tuhan adalah air. Air dapat meresap ke dalam tanah dan dapat ditahan oleh akar-akar pepohonan. Air yang mengalir dari perbukitan yang gundul dapat menimbulkan banjir dan tanah longsor Jika manusia dapat memahami perilaku air dengan segala hukum kaulitasnya, niscaya air akan menjadi bermanfaat dan berkah. Manusia dapat menghindar dari satu takdir ke takdir yang lain melalui usaha serius dalam menemukan “penangkal takdir” yang tidak kita harapkan terjadi.
  • 4. MEMPERKIRAKAN PROBABILITAS Konsep “SAMPLE SPACE” (lingkung kejadian / peristiwa) Bayangkan suatu kejadian S (kemungkinan kejadian / hasil kejadian) Bayangkan E, bagian kecil dari total S • Jumlah tabrakan mobil di wilayah tertentu • Orang-orang berusia 25 tahun yang meninggal dunia di wilayah tertentu. • Jumlah tabrakan mobil mewah yang harganya > Rp 25.000.000 Setiap kejadian diberi bobot W (jumlah keseluruhan kejadian) Peristiwa dengan bobot berbeda P (E) = W (E) / W (S) Probabilitas tidak terjadinya peristiwa Q (E) = S – E / S Maka Probabilitas P adalah Peristiwa dengan bobot yang sama P (E) = E / S
  • 5. SAMPLING, DISTRIBUSI NORMAL DAN PEMBAHARUAN DATA Sampel : anggota populasi yang diobservasi yang diharapkan dapat mewakiliki populasi. Kegiatannya : sampling Alasan menggunakan sampel : 1. Biaya 2. Waktu 3. Ketelitian 4. Sifat merusak Cara sampling, diantaranya : 1. Sampel acak : probabilitas dari anggota sampel telah diketahui 2. Sampel sistematis : anggota sampel diambil berdasar interval waktu atau ruang Bila sebuah distribusi mempunyai distribusi normal, menghitung probabilitas menggunakan tabel distribusi normal Cara pengujian normalitas : 1. Uji normalitas pada kertas probabilitas 2. Uji normalitas dengan chi kuadrat Sampling Uji Normalitas
  • 6. PENGGUNAAN DATA: “LIFE TABLE AND ESTIMATE” Pengertian Life tabel adalah tabel hipotesis dari sekumpulan orang yang dilahirkan pada waktu yang sama (kohor) yang karena proses kematian, jumlahnya semakin berkurang Kegunaan Untuk mengukur kemajuan yang diperoleh dari upaya pemeliharaan kesehatan dan sebagai dasar perhitungan bidang asuransi jiwa bagi penentuan premi Anatomi Life Table Kolom 1x : umur tepat (x) tahun Simbol x menunjukkan anggota kohor telah menjalani hidup selama x tahun Kolom 2 (nqx) : probabilitas kematian antara umur tepat x dan x+n Contoh: 5q10 Probabilitas kematian antara umur tepat 10 dan 15 tahun Kolom 3 (lx) : jumlah orang yang berhasil mencapai umur tepat x tahun Contoh: l1 Jumlah orang yang berhasil mencapai ultah ke 1
  • 7. PANDANGAN ASURANSI TENTANG RISIKO Beberapa risiko dalam usaha asuransi 1. Risiko murni : terdapat ketidakpastian terjadi suatu kerugian 2. Risiko spekulatif : terkait kemungkinan peluang kerugian finansial 3. Risiko individu : risiko yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari Risiko yang dapat diasuransikan 1. Kerugian potensial cukup besar tetapi probabilitas tidak tinggi 2. Probabilitas kerugian dapat diperhitungkan 3. Terdapat sejumlah unit yang terbuka terhadap risiko yang sama Asuransi ditawarkan ketika terjadinya kerugian / kekalahan yang dialami tidak bisa diramalkan
  • 8. • Pada 1950, investor di pasar finansial menggunakan ukuran risiko berdasarkan harga sebelumnya dan informasi akunting. • Diketahui bahwa ada beberapa pengukuran resiko aset fnansial secara kuantitatif, salah satu cara ialah memerlukan seluruh kelompok investasi sebagai penyumbang/ pemberi andil tingkat resiko yang sama. • Saham dikategorikan sebagai investasi yang berisiko dan tidak tepat bagi para investor yang termasuk penghindar resiko, tidak peduli apapun hasil dividen yang diperolehnya. Aset Finansial Dan Hadirnya Pengukuran Risiko
  • 9. Revolusi Markowitz Tahun 1952 lahir pemikiran yang dipandang sebagai revolusi perilaku investor yang dikemukakan oleh Harry Markowitz. Dalam teori Markowitz, asas pendekatannya memakai variabel keuntungan sebagai proyeksi risiko investasi. Markowitz mengubah cara kita berfikir tentang mengaitkan risiko portofolio dengan pergerakan yang sama antara aset individu dalam portofolio. Portofolio yang efisien Portofolio yang efisien ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan resikonya atau menentukan tingkat resiko tertentu dan kemudian memaksimumkan return ekspektasinya.
  • 10. Mengenalkan aset tidak berisiko “the capital asset pricing model” (CAPM) Bagi para investor yang menginginkan risko yang rendah daripada menanamkan di pasar portofolio, ini menerjemahkan ke dalam investasi sebagian dari harta mereka di dalam portofolio dan sisanya di dalam aset tak berisiko. Kovarian Aset Dengan Portofolio Pasar Risiko Suatu Aset = = Aset Beta Varian Portofolio Pasar Jadi, risiko untuk setiap aset merupakan fungsi dari bagaimana aset tersebut berkovariasi dengan portofolio pasar dengan varian portofolio. seperti rumus di atas memungkinkan skala beta berkisar pada angka 1 (satu); suatu rata-rata risiko investasi mempunyai beta bernilai sekitar 1 (satu), diatas rata-rata beta lebih dari 1 dan di bawah rata-rata beta kurang dari 1.
  • 11. “Mean Variance Challenged” • Beragumentasi bahwa harga saham, khususnya dan imbal hasil investasi pada umumnya, menunjukkan banyak nilai besar-besar ditarik dari distribusi normal Kelompok pertama • Mengambil isu dengan distribusi normal yang simetris dan beragumentasi untuk pengukuran yang meyatukan observasi yang tidak simetris di dalam distribusi imbal hasil yang sesungguhnya, ke dalam pengukuran risiko Kelompok kedua • Menyatakan bahwa distribusi yang memungkinkan harga yang meloncat menjadi lebih realistik, dan pengukuran risiko harus mempertimbangkan kemungkinan dan besarnya lompatan harga Kelompok ketiga
  • 12. Data Power : Arbitrage Pricing And Multifactor Models The arbitrage pricing model mulai degan memecah risiko ke dalam “firm-specific and market risk components” . The arbitrage pricing model tidak membuat asumsi yang bersifat membatasi atau “restrictive” tentang fungsi utilitas investor atau “the return distribution of assets” Pada dasarnya model “multifactor” mulai dengan asumsi bahwa harga pasar biasanya mengalami kenaikan atau penurunan untuk alasan tertentu dan saham yang menghasilkan imbal hasil yang rendah dalam periode yang lama Model “multifactor and proxy” menjelaskan perbedaan dalam imbal hasil sebab variabel yang dipilih dalam model ini adalah variabel-variabel yang mempunyai korelasi tertinggi dengan imbal hasil. Arbitrage Pricing Model Multi factor and proxy models
  • 13. Evolusi Ukuran Risiko Cara kita mengukur risiko telah mengalami evolusi dari wakyu ke waktu mencerminkan pengembangan dalam statistik dan ekonomi pada satu sisi dan tersedianya data pada sisi yang lain Ukuran risiko yang baru telah berkembang, yang lama tidak ditinggalkan sepenuhnya, masih ada investor yang lebih senang dengan pertimbangan subjektif tentang risiko.
  • 14. 1. Mengelola risiko, pertama-tama kita mengukurnya dengan usaha kecil untuk mengukur secara kuantitatif. 2. Upaya untuk mengukur risiko terjadi diabad pertengahan ketika ahli matematika mencoba mengukur risiko, muncul pengukuran probabilitas (probability). 3. Kemajuan berikutnya dalam statistik seperti : “sampling distribution”, “the law of large number” . Dan “buyes’ rule” 4. Kuncinya ialah bahwa risiko masih dipersepsikan hampir seluruhnya dinyatakan dalam “potential downside and losesses” atau menimbulkan kekalahan dan kerugian. 5. Pengukuran risiko ekuitas muncul pada waktu yang sama, akan tetapi utamanya berpusat pada “price volatility and financial ratios” 6. Markowitz telah meletakkan fundasi untuk teori portofolio yang modern dengan membuat eksplisit manfaat dari diversifikasi. KESIMPULAN
  • 15. Referensi : • Johannes, Supranto, dan Luqman Hakim. 2013. Pengambilan Risiko Secara Strategis Bagi Pengambil Keputusan Bisnis. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA.