3. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengomentari
pembacaan puisi baru dengan lafal,
intonasi dan ekspresi yang tepat
Diharapkan mampu membacakan
puisi didepan teman-teman dengan
lafal, intonasi, dan ekspresi yang
sesuai.
4. Membacakan Puisi Baru dengan
Lafal, Intonasi, Ekspresi yang
sesuai
Kegiatan membaca bertujuan untuk
memahami isinya, baik membaca teks
maupun membaca puisi. Khusus
membaca puisi, diperlukan
kemampuan membaca nyaring. Oleh
karnanya, si pembaca dituntut untuk
mempelajari lafal dan intonasi dengan
baik. Selain itu, ekspresi juga harus
disesuaikan
5. Memperbaiki cara pembacaan
berdasarkan masukan dari
teman
Pada saat Anda membaca puisi
didepan kelas, tentu teman yang lain
mencatat penampilanmu mengenai
lafal, intonasi, dan kesesuaian
ekspresi, berikut saran-saran untuk
memperbaikinya. Mintalah catatan
tersebut, lalu coba perbaiki lagi agar
sempurna cara pembacaan puisi yang
dilakukan.
7. Memberikan saran yang bijak
kepada pembaca
Tanggapan yang baik adalah
memberikan tanggapan yang bersifat
membangun dan cara
mengungkapkanya dengan santun.
Contoh:
Sungguh dahsyat pembacaan puisi
saudara Chandra, namun saya rasa
ekspresi saudara perlu ditambah agar
pendengar ikut hanyut dalam suasana
yang Anda bangun
8. Puisi
Puisi (dari bahasa Yunani kuno:
ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create)
adalah seni tertulis di mana bahasa
digunakan untuk kualitas estetiknya
untuk tambahan, atau selain arti
semantiknya.
9. Puisi Baru
Puisi baru tercipta pada masa
angkatan Pujangga Baru. Para
pencipta puisi baru berusaha
melepaskan diri dari ikatan-ikatan
puisi lama. Yang termasuk puisi baru,
yaitu distikon (2 baris), tersina (3
baris), quartin (4 baris), quint (5 baris),
sektet (6 baris), septima (7 baris),
oktaf (8 baris), dan soneta (14 baris).
10. Cara membaca puisi dapat dilakukan
dengan teknik-teknik berikut:
1) Deklamasi, yaitu pembacaan puisi yang
menekankan pada ketepatan pemahaman,
ketepatan ekspresi wajah dan disertai
gerak-gerik tubuh yang lebih bebas.
2) Musikalisasi, adalah pembacaan puisi yang
diiringi dengan musik (gitar, kendang,
piano, drum, dan lain-lain).
3) Membaca indah, merupakan pembacaan
puisi yang menitikberatkan pada
pemahaman, keindahan vokal dan
ketepatan ekspresi.
11. Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada
puisi lama, baik dalam segi jumlah baris,
suku kata, maupun rima. Ciri-ciri puisi baru
adalah sebagai berikut:
a) Bentuknya rapi dan simetris.
b) Mempunyai persajakan akhir (yang teratur).
c) Banyak mempergunakan pola sajak pantun
dan syair meskipun ada pola yang lain.
d) Sebagian besar puisi empat seuntai.
e) Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra
(kesatuan sintaksis).
f) Tiap gatranya terdiri atas dua kata
(sebagian besar) : 4-5 suku kata.
12. Jenis-jenis Puisi Baru
Puisi baru menurut isinya dibedakan
menjadi 7 jenis, yaitu:
1. Balada
Balada adalah puisi berisi kisah/cerita.
2. Himne
Himne adalah puisi pujaan untuk
menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang
pahlawan, tanah air atau almamater.
13. 3. Ode
Ode adalah puisi sanjungan untuk
orang yang berjasa.
4. Epigram
Epigram adalah puisi yang berisi
tuntunan/ajaran hidup.
5. Romansa
Romansa adalah puisi yang berisi
luapan perasaan cinta kasih.
6. Elegi
Elegi adalah puisi yang berisi ratap
tangis/kesedihan.
15. Puisi baru menurut bentuknya dibedakan menjadi
sembilan jenis, yaitu:
1) Distikon
Distikon adalah puisi yang tiap baitnya terdiri
atas dua baris (puisi dua seuntai).
2) Terzina
Terzina adalah puisi yang tiap baitnya terdiri
atas tiga baris (puisi tiga seuntai).
3) Kuatrain
Kuatrain adalah puisi yang tiap baitnya terdiri
atas empat baris (puisi empat seuntai).
4) Kuint
Kuint adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas
lima baris (puisi lima seuntai).
16. 5) Sektet
Sektet adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam
baris (puisi enam seuntai).
6) Septime
Septime adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas
tujuh baris (tujuh seuntai).
7) Oktaf/Stanza
Oktaf/Stanza adalah puisi yang tiap baitnya terdiri
atas delapan baris (double kutrain, atau puisi delapan
seuntai).
8) Soneta
Soneta adalah puisi yang terdiri atas empat belas
baris yang terbagi menjadi dua. Dua bait pertama masing-
masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga
baris.
17. 9) Prosa Liris
Prosa liris merupakan suatu bentuk
karya sastra yang berisi curahan perasaan
pengarang secara subyektif yang disajikan
seperti bentuk prosa, namun
menggunakan bahasa berirama yang
biasa digunakan dalam puisi. Walaupun ia
boleh dikatakan terletak antara prosa dan
puisi, namun karena memenuhi kaidah
puisi (khususnya irama, diksi dan majas),
maka prosa liris tergolong dalam jenis
puisi.
18. Lafal
Lafal adalah cara seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu
masyarakat bahasa mengucapkan
bunyi bahasa. Suatu kata dapat
diucapkan secara berbeda-beda oleh
beberapa orang atau kelompok orang,
tergantung dari latar belakang
mereka, tempat tinggal mereka,
pendidikan mereka, dll. Setiap suku
kata dilafalkan berdasarkan satuan
suara (fon).
19. Intonasi
Intonasi yaitu tinggi rendahnya nada
pada kalimat yang memberikan
penekanan pada kata-kata tertentu di
dalam kalimat
Intonasi memiliki 3 macam, yaitu:
a) Tekanan Dinamik (keras lemah)
Ucapkanlah kalimat dengan
melakukan penekanan pada setiap
kata yang memerlukan penekanan
20. b) Tekanan Nada (tinggi) Cobalah
mengucapkan kalimat dengan
memakai nada/aksen, artinya tidak
mengucapkan seperti biasanya. Yang
dimaksud di sini adalah
membaca/mengucapkan kalimat
dengan suara yang naik turun dan
berubah ubah. Jadi yang dimaksud
dengan tekanan nada ialah tentang
tinggi rendahnya suatu kata.
21. c) Tekanan Tempo adalah
memperlambat atau mempercepat
pengucapan. Tekanan ini sering
dipergunakan untuk lebih
mempertegas apa yang kita
maksudkan. Untuk latihannya
cobalah membaca naskah dengan
tempo yang berbeda beda. Lambat
atau cepat silih berganti.
22. Ekspresi (Mimik)
Ekspresi wajah atau mimik adalah
hasil dari satu atau lebih gerakan atau
posisi otot pada wajah. Ekspresi
wajah merupakan salah satu bentuk
komunikasi nonverbal, dan dapat
menyampaikan keadaan emosi dari
seseorang kepada orang yang
mengamatinya.
23. Contoh Puisi
Senja di Pelabuhan Kecil
Ini kali tidak ada yang mencari cinta di
antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali.
Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau
berpaut
Gerimis mempercepat kelam.
Ada juga kelepak elang menyinggung
muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan.
24. Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur
hilang ombak.
Tiada lagi.
Aku sendiri.
Berjalan menyisir semenanjung, masih
pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat
jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan
bisa terdekap
(Chairil Anwar)
25. Daftar Pustaka
Rohmadi, Muhammad dan Yuli Kusumawati.
2008. Bahasa dan Sastra Indonesia Untuk
SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS). Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional
http://id.wikipedia.org/wiki/Puisi (2 Desember
2014.)
http://layarasdos.blogspot.com/2014/04/mengo
mentari-pembacaan-puisi-baru.html (Senin, 14
April 2014)
http://artikata.com/arti-368852-
mengomentari.html
26. http://id.wikipedia.org/wiki/Ekspresi_w
ajah (30 Juni 2014.)
http://www.kajianpustaka.com/2014/06
/ciri-dan-jenis-puisi-baru.html (Selasa,
10 Juni 2014)
http://id.wikipedia.org/wiki/Intonasi (26
Agustus 2014)