SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
TUGAS
EVALUASI KINERJA DAN KOMPE
Dosen : Ade Fauji, SE, MM
Disusun Oleh ;
ALIMUDIN
11150065
UNIVERSITAS BINA BANGSA
2018-2019
Daftar ISI
1. Pengertian evaluasi kinerja SDM
2. HR Score card (Pengukuran kinerja SDM)
3. Motivasi Dan kepuasan kinerja
4. Mengelola potensi kecerdasan dan emosional SDM
5. Membangun kapabilitas dan potensi SDM
6. Konsep Audit kinerja dan pelaksanaan audit kinerja
Pengertian evaluasi kinerja SDM
Evaluasi kinerja MSDM adalah suatu metode dan proses penilaian dan
pelaksanaan tugas seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam
satu perusahaan atau organisasi sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang
ditetapkan lebih dahulu. Evaluasi kinerja merupakan cara yang paling adil dalam
memberikan imbalan atau penghargaan kepada pekerja.
Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk menjamin pencapaian sasaran dan
tujuan perusahaan dan juga untuk mengetahui posisi perusahaan dan tingkat
pencapaian sasaran perusahaan, terutama untuk mengetahui bila terjadi
keterlambatan atau penyimpangan supaya segera diperbaiki, sehingga sasaran
atau tujuan tercapai. Hasil evaluasi kinerja individu dapat dimanfaatkan untuk
banyak penggunaan.
Peningkatan kinerja
Pengembangan SDM
Pemberian kompensasi
Program peningkatan produktivitas
Program kepegawaian
Menghindari perlakuan diskriminasi
Tujuan Penilaian kinerja
Ada pendekatan ganda terhadap tujuan penilaian prestasi kerja sebagai
berikut:
1.Tujuan Evaluasi
Hasil-hasil penilaian prestasi kerja digunakan sebagai dasar bagi evaluasi
reguler terhadap prestasi anggota-anggota organisasi, yang meliputi:
a.Telaah Gaji. Keputusan-keputusan kompensasi yang mencakup
kenaikan merit-pay, bonus dan kenaikan gaji lainnya merupakan salah
satu tujuan utama penilaian prestasi kerja.
b.Kesempatan Promosi. Keputusan-keputusan penyusunan
pegawai (staffing) yang berkenaan dengan promosi, demosi, transfer
dan pemberhentian karyawanmerupakan tujuan kedua dari penilaian
prestasi kerja.
2.Tujuan Pengembangan
Informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian prestasi kerja dapat
digunakan untuk mengembangkan pribadi anggota-anggota organisasi,
yang meliputi:
a.Mengukuhkan Dan Menopang Prestasi Kerja. Umpan balik prestasi
kerja (performance feedback) merupakan kebutuhan pengembangan
yang utama karena hampir semua karyawan ingin mengetahui hasil
penilaian yang dilakukan.
b.Meningkatkan Prestasi Kerja. Tujuan penilaian prestasi kerja juga untuk
memberikan pedoman kepada karyawan bagi peningkatan prestasi
kerja di masa yang akan datang.
c.Menentukan Tujuan-Tujuan Progresi Karir. Penilaian prestasi kerja juga
akan memberikan informasi kepada karyawan yang dapat digunakan
sebagai dasar pembahasan tujuan dan rencana karir jangka panjang.
d.Menentukan Kebutuhan-Kebutuhan Pelatihan. Penilaian prestasi kerja
individu dapat memaparkan kumpulan data untuk digunakan sebagai
sumber analisis dan identifikasi kebutuhan pelatihan.
Faktor-Faktor Penilaian kinerja
Tiga dimensi kinerja yang perlu dimasukkan dalam penilaian prestasi kerja,
yaitu:
1.Tingkat kedisiplinan karyawansebagai suatu bentuk pemenuhan kebutuhan
organisasi untuk menahan orang-orang di dalam organisasi, yang
dijabarkan dalam penilaian terhadap ketidakhadiran, keterlambatan, dan
lama waktu kerja.
2.Tingkat kemampuan karyawan sebagai suatu bentuk pemenuhan
Kebutuhan organisasi untuk memperoleh hasil penyelesaian tugas yang
terandalkan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas kinerja yang harus
dicapai oleh seorang karyawan.
3.Perilaku-perilaku inovatif dan spontan di luar persyaratan-persyaratan
tugas formal untuk meningkatkan efektivitas organisasi, antara lain dalam
bentuk kerja sama, tindakan protektif, gagasan-gagasan yang konstruktif
dan kreatif, pelatihan diri, serta sikap-sikap lain yang menguntungkan
organisasi.
HR Score Card (Pengukuran kinerja MSDM)
Human Resources Scorecard adalah suatu alat untuk mengukur dan mengelola
kontribusi stategik dari peran human resources dalam menciptakan nilai untuk
mencapai strategi perusahaan.
Menurut Brian E. Becker, Mark A Huselid & Dave Ulrich (2009,pxii) human
resource scorecard adalah kapasitas untuk merancang dan menerapkan sistem
pengukuran SDM yang strategis dengan merepresentasikan “alat pengungkit yang
penting” yang digunakan perusahaan untuk merancang dan mengerahkan strategi
SDM yang lebih efektif secara cermat.
Menurut Gary Desler (2006,p16) human resource scorecard adalah mengukur
keefektifan dan efisiensi fungsi human resource dalam membentuk perilaku
karyawan yang dibutuhkan untuk mecapai tujuan strategis perusahaan.
Menurut Nurman (2008,p1) human resources scorecard adalah suatu alat untuk
mengukur dan mengelola kontribusi strategic dari peran human resources
dalam menciptakan nilai untuk mencapai strategi perusahaan.
Menurut Riana Sitawati, Sodikin Manaf, & Endah Winarti (2009,p5) human
resource scorecard adalah pendekatan yang digunakan dengan sedikit
memodifikasi dari model balance scorecard awal yang saat ini paling umum
digunakan pada tingkat korporasi yang di fokuskan pada strategi jangka panjang dan
koneksi yang jelas pada hasil bisnisnya.
Menurut Surya Dharma dan Yuanita Sunatrio (2001,p1) human resource
scorecard adalahpengukuran terhadap strategi SDM dalam menciptakan nilai – nilai
(value creation) dalam suatu organisasi yang sangat di dominasi oleh “human
capital” dan modal intangible lainnya.
Menurut Uwe Eigenmann (2005,p32) human resource scorecard adalah secara
khusus dirancang untuk menanamkan sistem sumber daya manusia dalam strategi
keseluruhan perusahaan dan mengelola SDM arsitektur sebagai aset
strategis. Scorecard sumber daya manusia tidak menggantikan balanced scorecard
tradisional tetapi melengkapi itu.
Perbedaan antara human resources scorecard dengan balanced scorecard
adalah bahwa balance scorecard lebih mengukur kinerja perusahaan berupa
tangible assets sedangkan human resources scorecard lebih mengukur kinerja
sumber daya manusia perusahaan yang berupa intangible assets.
Human resources scorecard adalah suatu sistem pengukuran sumber daya manusia
yang mengaitkan orang – strategi – kinerja untuk menghasilkan perusahaan yang
unggul. Human resources scorecard menjabarkan misi, visi, strategi menjadi aksi
human resources yang dapat di ukur kontribusinya. Human resources scorecard
menjabarkan sesuatu yang tidak berwujud/intangible (leading/sebab) menjadi
berwujud/tangible (lagging/akibat). Human resources scorecard merupakan suatu
sistem pengukuran yang mengaitkan sumber daya manusia dengan strategi dan
kinerja organisasi yang akhirnya akan mampu menimbulkan kesadaran mengenai
konsekuensi keputusan investasi sumber daya manusia, sehingga investasi tersebut
dapat dilakukan secara tepat arah dan tepat jumlah. Selain itu, human resources
scorecard dapat menjadi alat bantu bagi manajer sumber daya manusia untuk
memastikan bahwa semua keputusan sumber daya manusia mendukung atau
mempunyai kontribusi langsung pada implementasi strategi usaha
Berdasarkan kesimpulan diatas pengertian HR Scorecard adalah suatu sistem
pengukuran pada kontribusi departemen sumber daya manusia sebagai aset
untuk menciptakan nilai – nilai bagi suatu organisasi.
HR Scorecard Sebagai Model Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia
Human resources scorecard mengukur keefektifan dan efisiensi fungsi sumber daya
manusia dalam mengerahkan perilaku karyawan untuk mencapai tujuan
strategis perusahaan sehingga dapat membantu menunjukan bagaimana sumber
daya manusia memberikan kontribusi dalam kesuksesan keuangan dan strategi
perusahaan. Human Resources Scorecard merupakan bagian dari perusahaan. Human
resources scorecard ibarat sebuah bangunan, yang menjadi bagian dari apa yang kita
turunkan dari strategi perusahaan.
Menurut Becker et al. (2001), dasar dari peran sumber daya manusia yang strategis
terdiri dari tiga dimensi rantai nilai (value chain) yang dikembangkan oleh arsitektur
sumber daya manusia perusahaan, yaitu fungsi, sistem dan perilaku karyawan.
Arsitektur SDM dapat dilihat pada Gambar dibawah ini :
Gambar 2.1 Arsitektur Strategi Sumber Daya Manusia
1. Fungsi sumberdaya manusia (The HR Function).
Dasar penciptaan nilai strategi sumber daya manusia adalah mengelola infrastruktur
untuk memahami dan mengimplementasikan strategi perusahaan.
Biasanya profesi dalam fungsi sumber daya manusia diharapkan dapat mengarahkan
usaha ini. Becker et al (2001) menemukan bahwa kebanyakan manajer sumberdaya
manusia lebih memusatkan kegiatannya pada penyampaian (delivery) yang
tradisional atau kegiatan manajemen sumber daya manajemen teknis, dan kurang
memperhatikan pada dimensi manajemen sumber daya manusia yang stratejik.
Kompetensi yang perlu dikembangkan bagi manajer sumber daya manusia masa
depan dan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kinerja organisasi adalah
kompetensi manajemen sumber daya manusia stratejik dan bisnis.
2. Sistem sumber daya manusia (The HR System).
Sistem sumber daya manusia adalah unsur utama yang berpengaruh dalam sumber
daya manusia stratejik. Model sistem ini yang disebut sebagai High performance
work system (HPWS). Dalam HPWS setiap elemen pada sistem The HR Functin sumber
daya manusia dirancang untuk memaksimalkan seluruh kualitas human capital
melalui organisasi. Untuk membangun dan memelihara persediaan human capital
yang berkualitas, HPWS melakukan hal-hal sebagai berikut :
 Mengembangkan keputusan seleksi dan promosi untuk memvalidasi model
kompetensi.
 Mengembangkan strategi yang menyediakan waktu dan dukungan yang efektif
untuk ketermpilan yang dituntut oleh implementasi strategi organisasi.
 Melaksanakan kebijaksanaan kompensasi dan manajemen kinerja yang
menarik, mempertahankan dan memotivasi kinerja karyawan yang tinggi.
Hal diatas merupakan langkah penting dalam pembuatan keputusan peningkatan
kualitas karyawan dalam organisasi, sehingga memungkinkan kinerja organisasi
berkualitas. Agar sumber daya manusia mampu menciptakan value, organisasi perlu
membuat struktur untuk setiap elemen dari sistem sumber daya manusia dengan
cara menekankan, mendukung HPWS.
3. Perilaku karyawan (Employee Behaviour).
Peran sumber daya manusia yang stratejik akan memfokuskan pada produktivitas
perilaku karyawan dalam organisasi. Perilaku stratejik adalah perilaku produktif
yang secara langsung mengimplementasikan strategi organisasi. Strategi ini terdiri
dari dua kategori umum seperti :
 Perilaku inti (core behaviour) adalah alur yang langsung berasal dari
kompetensi inti perilaku yang didefinisikan organisasi. Perilaku tersebut sangat
fundamental untuk keberhasilan organisasi.
 Perilaku spesifik yang situasional yang essential sebagai key point dalam
organisasi atau rantai nilai dari suatu bisnis. Mengintegrasikan perhatian pada
perilaku kedalam keseluruhan usaha untuk mempengaruhi dan mengukur kontribusi
sumber daya manusia terhadap organisasi merupakan suatu tantangan.
Manfaat Human Resource Scorecard
Human resources scorecard memberikan manfaat yaitu menggambarkan peran dan
kontribusi sumber daya manusia kepada pencapaian visi perusahaan secara jelas dan
terukur, agar profesional sumber daya manusia mampu dalam mengendalikan biaya
yang dikeluarkan dan nilai yang dikontribusikan dan memberikan gambaran
hubungan sebab akibat. Adapun menurut Bryan E.Becker (2009,p80-82) sebagai
berikut :
1. Memperkuat perbedaan antara HR do able dan HR deliverable
Sistem pengukuran SDM harus membedakan secara jelas antara deliverable, yang
mempengaruhi implementasi strategi, dan do able yang tidak. Sebagai contoh,
implementasi kebijakan bukan suatu deliverable hingga ia menciptakan perilaku
karyawan yang mendorong implementasi strategi. Suatu sistem pengukuran SDM
tepat secara kontinu mendorong professional SDM untuk berfikir secara strategis
serta secara operasional.
2. Mengendalikan biaya dan menciptakan nilai
SDM selalu di harapkan mengendalikan biaya bagi perusahaan. Pada saat yang sama,
memainkan peran strategis berarti SDM harus pula menciptakan nilai. HR Scorecard
membantu para manajemen sumber daya manusia untuk menyeimbangkan secara
efektif kedua tujuan tersebut. Hal itu bukan saja mendorong para praktisi untuk
menghapus biaya yang tidak tepat, tetapi juga membantu mereka mempertahankan
“investasi” dengan menguraikan manfaatpotensial dalam pengertian kongkrit.
3. HR Scorecard mengukur leading indicators
Model kontribusi strategis SDM kami menghubungkan keputusan-keputusan dan
sistem SDM dengan HR deliverable, yang selanjutnya mempengarui pendorong
kinerja kunci dalam implementasi perusahaan. Sebagaimana terdapat leading dan
lagging indicator dalam sistem pengukuran kinerja seimbang keseluruhan
perusahaan, di dalam rantai nilai SDM terdapat pendorong (deliver) dan hasil
(outcome). Hal ini bersifat essensial untuk memantau keselarasan antara keputusan-
keputusan SDM dan unsur-unsur sistem yang mendorong HR deliverable. Menilai
keselarasan ini memberikan umpan balik mengenai kemajuan SDM menuju
deliverable tersebut dan meletakan fondasi bagi pengaruh strategi SDM.
HR Scorecard menilai kontribusi SDM dalam implementasi strategi dan pada akhirnya
kepada “bottom line”. Sistem pengukuran kinerja strategi apapun harus memberikan
jawaban bagi chief HR officer atas pertanyaannya, “apa kontribusi SDM terhadap
kinerja perusahaan?” efek kumulatif ukuran - ukuran HR
deliverable pada scorecard harus memberikan jawaban itu. Para manajer SDM harus
memiliki alasan strategi yang ringkas, kredibel dan jelas, untuk semua ukuran
deliverable. Jika alasan itu tidak ada, begitu pula pada ukuran itu tidak ada. Pada
manajer lini harus menemukan ukuran deliverable ini sekredibel seperti yang
dilakukan manajer SDM, sebab matrik-matriks itu merepresentasikan solusi - solusi
bagi persoalan bisnis, bukan persoalan SDM.
4. HR Scorecard memungkinkan professional SDM mengelola secara efektiftanggung
jawab strategi mereka. HR Scorecard mendorong sumber daya manusia untuk fokus
secara tepat pada bagaimana keputusan mereka mempengaruhi keberhasilan
implementasi strategi perusahaan. Sebagaimana kami menyoroti pentingnya “fokus
strategis karyawan” bagi keseluruhan perusahaan, HR Scorecard harus memperkuat
fokus
strategis para manajer SDM dan karena para professional SDM dapat mencapai
pengaruh strategis itu sebagian besar dengan cara mengadopsi perspektif sistemik
dari pada dengan cara memainkan kebijakan individual, scorecard mendorong
mereka lebih jauh untuk berfikir secara sistematis mengenai strategi SDM.
5. HR Scorecard mendorong Fleksibilitas dan perubahan.
Kritik yang umum terhadap sistem pengukuran kinerja ialah sistem ini menjadi
terlembagakan dan secara actual merintangi perubahan. Strategi - strategi tumbuh,
organisasi perlu bergerak dalam arah yang berbeda, namun sasaran - sasaran kinerja
yang sudah tertinggal menyebabkan manajer dan karyawan ingin memelihara status
quo. Memang, salah satu kritik terhadap manajemen berdasarkan pengukuran ini
ialah bahwa orang-orang menjadi trampil dalam mencapai angka-angka yang
diisyaratkan dalam sistem nama dan mengubah pendekatan manajemen mereka
ketika kondisi yang bergeser menuntutnya. HR Scorecard memunculkan fleksibilitas
dan perubahan, sebab ia fokus pada implementasi strategi perusahaan, yang akan
secara konstan menuntut perubahan. Dengan pendekatan ini, ukuran-ukuran
mendapat makna yang baru.
Mereka menjadi sekedar indicator dari logika yang mendasari yang diterima oleh
para manajer sebagai hal absah. Dengan kata lain, ini bukan sekedar bahwa di waktu
yang lalu orang mengejar sejumlah angka tertentu; mereka dulu juga memikirkan
tentang kontribusi mereka pada implementasi strategi perushaan.
Mereka melihat gambar besarnya. Kami percaya bahwa fokus yang lebih besar
memudahkan para manajer untuk mengubah arah. Tidak seperti organisasi
“tradisional”, dalam organisasi yang berfokus pada strategi, orang memandang
ukuran - ukuran sebagai alat untuk mencapai tujuan, daripada sebagai tujuan itu
sendiri.
Motivasi dan Kepuasan kinerja
PengertianMotivasi KerjadanKepuasankerja
MOTIVASIKERJA
MenurutLuthan (1992) Motivasi berasal dari kata latin movere,artinya“bergerak”.Motivasi
merupakansuatuprosesyangdimulai denganadanyakekuranganpsikologisataukebutuhanyang
menimbulkansuatudorongandenganmaksudmencapai suatutujuanatauinsentif.Pengertian
prosesmotivasi ini dapatdipahami melalui hubunganantarakebutuhan,dorongandaninsentif
(tujuan).Motivasi dalamduniakerjaadalahsuatuyangdapatmenimbulkansemangatataudorongan
kerja.MenurutAs’ad(2004) motivasi kerjadalampsikologi karyabiasadisebutpendorongsemangat
kerja.Kuatdan lemahnyamotivasi seseorangtenagakerjaikutmenentukanbesarkecilnya
prestasinya.
MenurutMunandar (2001) motivasi kerjamemiliki hubungandenganprestasi kerja.Prestasikerja
adalahhasil dari interaksi anatarmotivasi kerja,kemampuan,danpeluang.
Bilakerjarendah,makaprestasi kerjaakanrendahmeskipunkemampuannyaadadan baik,serta
memilikipeluang.Motivasi kerjaseseorangdapatbersifatproaktifataureaktif.Padamotivasi yang
proaktif à seseorangakanberusahameningkatkankemampuan-kemampuannyasesuai denganyang
dituntutolehpekerjaanyaatauakanberusahauntukmencari,menemukanataumenciptakan
peluangdimanaiaakanmenggunakankemampuan-kemampuannyauntukdapatberprestasi tinggi.
Sebaliknyamotivasi yangbersifatreaktifàcenderungmenungguupayaatatawarandari
lingkunganya
MenurutMartoyo (2000) motivasi kerjaadalahsuatuyangmenimbulkandoronganatausemangat
kerja.MenurutGitosudarmodanMulyono(1999) motivasi adalahsuatufaktoryangmendorong
seseoranguntukmelakukansuatuperbuatanataukegiatantertentu,olehkarenaitumotivasisering
kali diartikanpulasebagai faktorpendorongperilakuseseorang.Motivasi dandorongankepada
karyawanuntukbersediabekerjabersamademi tercapainyatujuanbersamaini terdapatdua
macam yaitu:
1. Motivasi Finansial àdoronganyangdilakukandenganmemberikanimbalanfinansial kepada
karyawan.
2. Motivasi nonfinansialàdoronganyangdiwujudkantidakdalambentukfinansial/uang,akan
tetapi berupahal-hal sepertipenghargaan,pendekatanmanusiadanlain – lain.
Dengandemikiandapatdikatakanbahwamotivasipadadasarnyaadalahkondisi mental yang
mendorongdilakukannyasuatutindakan(action atauactivities)danmemberikankekuatanyang
mengarahkankepadapencapaiankebutuhan,memberi kepuasanataupunmengurai
ketidakseimbangan.
KEPUASAN KERJA
DikemukanolehRobbin(2001) bahwa kepuasankerjaadalahsikapyangumumterhadapsuatu
pekerjaanseseorang,selisihantarabanyaknyaganjaranyangditerimaseorangpekerjadan
banyaknyayangmerekayakini seharusnyamerekaterima.Pendapatlainbahwakepuasankerja
merupakansuatusikapyangdimilikiolehparaindividusehubungandenganjabatanataupekerjaan
mereka(Winardi,1992).SelainitupendapatIndrawidjaja(2000) bahwakepuasankerja secarumum
menyangkutberbagai hal sepertikognisi,emosi,dankecenderunganperilakuseseorang.Adapun
yang menentukankepuasankerjaadalah:
1. Kerjayang secara mental menantangpegawai yangcenderungmenyukai pekerjaanyang
memberikankesempatanmenggunakanketerampilandankemampuandalambekerja
2. Gagasan yang pantaspegawai menginginkansistemupah/gaji dankebijakanpromosi yangasil,
tidakmeragukansansesuai denganpengharapanmereka.
3. Kondisi kerjamendukungpegawai peduli lingkungankerjabaikuntukkenyamananpribadi
maupununtukmemudahkanmengerjakantugasyangbaik
4. Rekansekerjayangmendukungadanyainteraksisosial antarasesamapegawai yangsaling
mendukungmeningkatkankepuasankerja
5. Jangan melupakankesesuaianantarakepribadianpekerjaan,HolanddalamRobbin(2001)
mengungkapkanbahwakecocokanyangtinggi antarakepribadianseorangpegawaidan
pengharapanakanmenghasilkanindividual yanglebihterpuaskan
6. Ada dalamgenbahwa 30% dari kepuasanindividualdapatdijelaskanoelhketurunan.
Dalammengelolapersonalia(Kepegawaian)harussenantiasamemonitorkepuasankerja,karenahal
itumempengaruhi tingkatabsensi,perputarantenagakerja,semangatkerja,keluhandanmasalah
personaliavital lainnya(Handoko,2000).Olehkarenaitufungsi personaliaemmpunyai pengaruh
baiklangsungmaupuntidaklangsung,selainituberbagai kebijakandalamkegiatanpersonalia
berdampakpadaiklimorganisasi memberikansuatulingkungankerjayangmenyenangkanmaupun
tidakmenyenangkanbagi anggotaorganisasiyangakhirnyamemenuhikepuasankerjaanggota
organisasi.
2.2. Teori – teori tentangMotivasi Kerja
Adapunulasanteorinyaadalahsebagai berikut:
TEORI DISPOSISIONALMOTIVASIKERJA
a. Teori Hirarki KebutuhanMaslow
Menurutteori Maslow,setiapkebutuhanharusdipenuhi sebelummemotivasi perilakuberikutnya;
dalamsituasi kerja,ini berarti bahwaorang-orangmengerahkanusahauntukmengisikepuasan
kebutuhanyangterendah.
1) Physiological needs(kebutuhanbersifatbiologis) àsuatukebutuhanyangsangatmendasar.
Contohnya:kitamemerlukanmakan,air,danudara untukhidup.Kebutuhanini merupakan
kebutuhanyangsangatprimer,karenakebutuhanini telahadasejaklahir.Jikakebutuhanini tidak
dipenuhi,makaindividuberhenti eksistensinya.
2) Safetyneeds(kebutuhanrasaaman) àkebutuhanuntukmerasaamanbaiksecarafisikmaupun
psikologisdari gangguan.Apabilakebutuhanini diterapkandalamduniakerjamakaindividu
membutuhkankeamananjiwanyaketikabekerja.
3) Social needs(kebutuhan-kebutuhansosial) àManusiapadadasarnyaadalahmakhluksosial,
sehinggamerekamemiliki kebutuhan-kebutuhansosial
4) Esteemneeds(kebutuhanakanhargadiri) àPenghargaanmeliputifaktorinternal,sebagaicontoh,
harga diri,kepercayaandiri,otonomi,danprestasi; danfaktoreksternal.Dalamduniakerja,
kebutuhanhargadiri dapatterungkapdalamkeinginanuntukdipuji dankeinginanuntukdiakui
prestasi kerjanya.
5) Self Actualization àKebutuhanakanaktualisasi diri,termasukkemampuanberkembang,
kemampuanmencapai sesuatu,kemampuanmencukupi diri sendiri. padatingkatanini,contohnya
karyawancenderunguntukselalumengembangkandiri danberbuatyangterbaik.
Teori Maslowtelahdipublikasikanlebihdari setengahabadyang.Ituadalahpenelitianyangcukup
menarikminatpadasaat itu,namunketertarikanini hampirseluruhnyamati beberapatahunlalu
disebabkanadanyanonsupportuntukproposisidasar.Di antarapraktisi manajer,mahasiswa,dan
banyakkonsultanmanajemen,bagaimanapun,"segitigaMaslow"telahsangat influen
b. Teori ERG Alderfer
Sebuahteori motivasi kerjadidasarkanpadahirarki kebutuhanMaslow,tetapi menggabungkan
perubahanpenting,diusulkanolehAlderfer.Teori ERGmengadakanhipotesistigasetkebutuhan
mulai dari yang palingtinggi ke paling konkret(dasar).
Existence (E)àmerupakankebutuhanakansubstansimaterial,seperti keinginanuntukmemperoleh
makanan,air,perumahan,uang,mebel,danmobil.Kebutuhanini merupakankebutuhanfisiological
dan rasa aman dari Maslow.
Relatedness(R)àmerupakankebutuhanuntukmemeliharahubunganantarpribadi yangpenting.
Individuberkeinginanuntukberkomunikasi secaraterbukadenganoranglainyangdianggappenting
dalamkehidupanmerekadanmempunyai hubunganyangbermaknadengankeluarga,temandan
rekankerja.Growth(G)àmerupakankebutuhan-kebutuhanyangdimilikiseseoranguntuk
mengembangkankecakapanmerekasecarapenuh.Selainkebutuhanaktualisasi,jugatermasuk
bagianintrinsikdari kebutuhanhargadiri Maslow.
MenurutERG Theory,jikaupayauntuk memenuhi kebutuhanpadasatulevelitusecaraterus
menerusmengalamifrustasi,individumungkinmengalami kemunduran(jatuhlagi) kepadaperilaku
kebutuhanyanglebihkonkret.
c. Teori Dua FaktorHerzberg
PenelitianHerzbergmenghasilkanduakesimpulankhususmengenai teoritersebutyaitu:
1) Serangkaiankondisi ekstrinsikàkondisi kerjaekstrinsikseperti upah dankondisi kerjatersebut
bersifatekstrentehadappekerjaansepeti:jaminanstatus,prosedur,perusahaan,mutusupervisi
dan mutuhubunganantara pribadi diantararekankerja,atasandenganbawahan.
2) Serangkaiankondisi intrinsikàkondisikerjaintrinsiksepertitantanganpekerjaanataurasa
berprestasi,melakukanpekerjaanyangbaik,terbentukdalampekerjaanitu sendiri.Faktor-faktor
dari rangkaiankondisi intrinsikdsebutpemuasataumotivatoryangmeliputi:prestasi(achivement),
pengakuan(recognation),tanggungjawab(responsibility),kemajuan(advencement),dan
kemungkinanberkembang(the possibilityof growth).
d. Teori Motivasi Berprestasi McClelland
MenurutDavidMcClelland(dalamAnoraga&Suyati,1995) ada tiga macam motif atau kebutuhan
yang relevandengansituasikerja,yaitu:
1) The needforachievement(nAch),yaitukebutuhanuntukberprestasi,untukmencapaisukses.
2) The needforpower(nPow),kebutuhanuntukdapatmemerintahoranglain.
3) The needforaffiliation(nAff),kebutuhanakankawan,hubunganakrabantarpribadi.
Karyawanyang memiliki nAchtinggi lebihsenangmenghadapi tantanganuntukberprestasidari
pada imbalannya.Perilakudiarahkanke tujuandengankesukaranmenengah.Karyawanyang
memilikinPowtinggi,punyasemangatkompetisi lebihpadajabatandari padaprestasi.Iaadalah
tipe seorangyangsenangapabiladiberi jabatanyangdapatmemerintahoranglain.Sedangkanpada
karyawanyang memiliki nAfftinggi,kurangkompetitif.Merekalebihsenangberkawan,kooperatif
dan hubunganantarpersonal yangakrab.
TEORI KOGNITIFMOTIVASIKERJA
a. Teori PenetapanTujuan
Teori ini dikemukakanolehLocke (dalamBerry,1998).Locke berpendapatbahwamaksud-maksud
untukbekerjakearahsuatutujuanmerupakansumberutamadari motivasi kerja.Artinya,tujuan
memberitahukankaryawanapayangperludikerjakandanbetapabanyakupayaakandihabiskan.
Lima komponendasartujuanuntukmeningkatkantingkatmotivasi karyawan,yaitu:
(1) tujuanharusjelas(misalnyajumlahunityangharusdiselesaikan)
(2) tujuanharusmempunyai tingkatkesulitanmenengahsampai tinggi
(3) karyawanharus menerimatujuanitu
(4) karyawanharus menerimaumpanbalikmengenaikemajuannyadalamusahamencapai tujuan
tersebut
(5) tujuanyangditentukansecarapartisipasiflebihbaikdari padatujuanyangditentukanbegitu
saja.
b. Teori Keadilan(Equilty Theory)
Teori keadilandari Adammenunjukkanbagaimanaupahdapatmemotivasi.Individudalamdunia
kerjaakan selalumembandingkandirinyadenganoranglain.Apabilaterdapatketidakwajaran akan
mempengaruhi tingkatusahanyauntukbekerjadenganbaik.Iamembuatperbandingansosial
denganoranglaindalampekerjaanyangdapatmenyebabkanmerekamerasadibayarwajaratau
tidakwajar.Perasaanketidakadilanmengakibatkanperubahankinerja.MenurutAdam, bahwa
keadaantegangannegatif akanmemberikanmotivasiuntukmelakukansesuatudalam
mengoreksinya.
2.3. Faktor– Faktoryang mempengaruhiMotivasi danKepuasanKerja
Adapunyangmenjadi faktornyaadalahsebagai berikut:
a. Pekerjaitusendiri( WorkItSelf)àsetiappekerjaanmemerlukansuatuketerampilantertentu
sesuai denganbidangnyamasing-masing
b. Atasan(Supervisor)àatasanyangbaikberarti mau menghargai pekerjaanbawahannya
c. Temansekerja(Workers)àfaktoryangmenghubungkanpegawai denganpegawaiataupegawai
denganatasannya,baikyangsama ataupunyang bedapekerjaannya
d. Promosi (Promotion) àfaktoryangberhubungandenganadatidaknyakesempatanuntuk
memperolehpeningkatankarierselambekerja
e. Gaji/upah(Pay) àaktor pemenuhankebutuhanhiduppegawaiyangdianggaplayakatautidak
Mengelola potensi kecerdasan dan emosional
MSDM
Apa ItuKecerdasanEmosional?
Ada banyakperbedaanpendapattentangapayangdimaksuddengankecerdasan emosional.Secara
relatif bidangini dianggapmasihbarudalamPsikologi danmasihmencari bentuknyayanglebih
mantap.Secara sederhanasayamencobamemahaminyasebagai:
kemampuanmengenali emosi diri sendiri
kemampuanmengendalikanemosi danmengambil tindakanyangtepat
kemampuanmengenali emosi oranglain
kemampuanbertindakdanberinteraksidenganoranglain
Dengandemikianorangyangcerdassecara emosional adalahorangyangmemahami kondisi dirinya,
emosi-emosi yangterjadi,sertamengambil tindakan yangtepat.Orangtersebutjugasecarasosial
mampumengenali danberempatiterhadapapayangterjadi padaorang laindanmenanggapinya
secara proporsional.
KecerdasanEmosional danRealitaDuniaKerja
Dalambukunyayang terkenal itu,DanielGolemanmenyebutkandisampingKecerdasanIntelektual
(IQ) ada kecerdasanlainyangmembantuseseorangsuksesyakniKecerdasanEmosional(EQ).
Bahkansecara khususdikatakanbahwakecerdasanemosional lebihberperandalamkesuksesan
dibandingkankecerdasanintelektual.Klaimini memangterkesanagakdibesarkanmeskipunada
beberapapenelitianyangmenunjukkankebenaranke arahsana. Sebuahstudi bahkanmenyebutkan
IQ hanyaberperan4%-25% terhadapkesuksesandalampekerjaan.SisanyaditentukanolehEQatau
faktor-faktorlaindi luarIQtadi.
Jikakitamelihatduniakerja,makakitabisamenyaksikanbahwaseseorangtidakcukuphanyapintar
di bidangnya.Duniapekerjaanpenuhdenganinteraksi sosial di manaorangharus cakap dalam
menangani diri sendirimaupunoranglain.Orangyangcerdassecara intelektual di bidangnyaakan
mampubekerjadenganbaik.Namunjikainginmelejitlebihjauhdiamembutuhkandukunganrekan
kerja,bawahanmaupunatasannya.Di sinilahkecerdasanemosional membantuseseoranguntuk
mencapai keberhasilanyanglebihjauh.
Berdasarkanpengalamansayasendiri dalamprosesrekrutmenkaryawan,seseorangdengannilai IPK
yang tinggi sekalipundandatangdari Universitasfavorittidakselalumenjadi pilihanyangterbaik
untukdirekrut.Adakalanyaorangyang pintarsecara intelektual kurangmemilikikematangansecara
sosial.Orangseperti ini bisajadi sangatcerdas,memilikikemampuananalisayangkuat,serta
kecepatanbelajaryangtinggi.Namunjikaharusbekerjasamadenganoranglaindiakesulitan.Atau
jikadiaharus memimpinmakaakancenderungmemaksakanpendapatnyasertajikaharusmenjadi
bawahanpunyakecenderungansulitdiatur.
Orang seperti ini mungkinakanmelejitjikabekerjapadabidangyangmenuntutkeahliantinggi tanpa
banyakketergantungandenganoranglain.Namunkemungkinanbesardiaakansulitbertahanpada
organisasi yangmembutuhkankerjasama,salingmendukungdanmenjadi sebuah “superteam”,
bukan“superman”.
Tentunyatidaksemuaorangyang cerdassecara intelektual seperti itu.Danbukanberarti
kecerdasanintelektual tidakpenting.Dalamduniakerjakecerdasanintelektual menjadi sebuah
prasyarat awal yangmenentukanlevel kemampuanminimaltertentuyangdibutuhkan.Sebagai
contohbeberapaperusahaanmempersyaratkanIPKmahasiswaminimal 3.0atau 2.75 sebagai syarat
awal pendaftaran.Hal ini kuranglebihmemberikanindikasi bahwasetidaknyakandidattersebut
telahbelajardenganbaikdi masakuliahnyadulu.
Setelahsyaratminimal tersebutterpenuhi,selanjutnyakecerdasanemosional akanlebihberperan
dan dilihatlebihjauhdalamprosesseleksi.Apakahdiapunyapengalamanyangcukupdalam
berorganisasi?Apakahcalontersebutpernahmemimpinataudipimpin?Apayangdialakukanketika
menghadapi situasi sulit?Bagaimanadiamengelolamotivasi dansemangatketikadalamkondisi
tertekan?Danbanyakhal lagi yangakan diuji.
Dalamduniakerjayang semakinkompetitif,kemampuanseseorangmenangani bebankerja,stres,
interaksi sosial,pengendaliandiri,menjadi kunci pentingdalamkeberhasilan.Seseorangyangsukses
dalampekerjaanbiasanyaadalahorangyangmampumengeloladirinyasendiri,memotivasidiri
sendiri danoranglain,dansecara sosial memiliki kemampuandalamberinteraksisecarapositif dan
salingmembangunsatusamalain.Dengan cara ini orang tersebutakanmampuberprestasi baik
sebagai seorangindividumaupuntim.
BeberapaKarakteristikOrangYangSuksesdalamPekerjaan
Jikakitamelihatorangyang suksesdalampekerjaan,adabeberapakarakteristikumumyangmirip
satu sama lain:
Bekerjadengansepenuhhati danriang
Memiliki prestasidalampekerjaansebagai individudantim
Mampu mengelolakonflik
Mampu menghadapi danmenjalankanperubahan
Memiliki empatiterhadapatasan,bawahandanrekankerja
Mampu membacadan mengenali emosi diri sendiri maupunoranglainsertamengambiltindakan
yang tepatdalammenanganinya
Jikakitaperhatikan,makahampirsemuadaftardi atas akan dimilikiolehorangyangcerdassecara
emosional.Khususuntukitemnomorduadiperlukankecerdasanintelektual yaitubagaimana
seseorangbisamenjadi ahli di bidangnya.Memiliki pengetahuandanskill yangmumpuniagarbisa
berprestasi secaraindividu.Selanjutnyakecerdasanemosional akanmembantunyaberprestasipula
sebagai timbersamarekankerja,bawahanmaupunatasannya.
Secara sederhana,adaduakelompokkeahlianyangdimiliki orangyangcerdassecaraemosional:
KemampuanPribadi
Pengenalandiri (SelfAwareness), memahami emosi,batasanyangdapatdicapai,kemampuan,
kekuatandankelemahan.
Manajemendiri (Self Management), mampumengendalikandiri menghadapi berbagaisituasi
Orientasi Tujuan(Goal Orientation), mengetahui apayangmenjadi tujuannyadanmenyusun
langkah-langkahyangdiperlukanuntukmencapainya.
KemampuanSosial
Empati:mengenali perasaandanemosi oranglainsertamampumenempatkandiri dalamposisi
tersebut.
Keahliansosial (Social skills): mampuberinteraksi denganoranglain,bekerjasama,mengelolakonflik
sertabersikapdengantepatterhadapberbagai situasi perasaandanemosi oranglain.
MelatihKecerdasanEmosional
Sejakkecil kitatelahmemiliki emosi danberinteraksi denganemositersebut.Kebiasaankitadalam
menanganinyaakanterusterbawadanmenjadi karakterseseorangketikadewasa.Dengan
demikian,alangkahberbahagianyaseorang anakyangmemiliki orangtuayangpekadanpelatih
emosi yangbaik.Anakseperti ini akanberlatihmenangani dirinyasejakmasakecil.Untuktopikini
insyaAllahakansaya postingdalamkesempatanyangakandatang.
Bagaimanajikaketikadewasakitakurang memiliki kematangansecaraemosional?Jawabannya
adalahkecerdasantersebutdapatdilatih.Carapalingawal adalahdenganmengenali emosidiri Anda
ketikaterjadi.Kenali apasajayangberkecamukdalamdadaAndadan suara-suarayang
memerintahkanAndauntukbertindak.Tahapanberikutnyaadalahmelakukankontrol diri terhadap
berbagai bentukemosi yangada.BagaimanaAndamengendalikandiriketikamarah,tidakterpuruk
ketikamerasakecewa,dapatbangkitdari kesedihan,mampumemotivasi diri danbangkitketika
tertekan,mengaturdiri dari kemalasan,menetapkantargetyangmenantangnamunwajar,serta
bisamenerimakeberhasilanmaupunkegagalandenganlapangdada.
Jikahal tersebutsudahAndakuasai,selanjutnyaadalahmelatihkematangansosial.BagaimanaAnda
berempati –merasakanapa yangdirasakanorang lain – sehinggabisamemberi responyangtepat
terhadapsinyal-sinyalemosi yangditampilkanoranglain.Kematanganiniakanmudah
dikembangkanjikaAndaaktif terlibatdalamorganisasi,bekerjasamadenganoranglaindanmemiliki
interaksi sosial yangintens.LatihlahkemampuanAndadalammemimpindandipimpin,memotivasi
orang lain,sertamengatasi danmengelolakonflik.
Baca Juga: Template Presentasi untukMembuatSlide yangIndahdenganCepat
Bagi sayapribadi,memahami emosisangatmembantudalammengenali diri dalamtahapawal.
Selanjutnyaadalahmengenali danmengendalikanoknum-oknumyangsalingberperangdalamdiri:
berbagai keinginan,kesombongan,iri hati,dengki,kebencian,amarahdansifat-sifatlainnya.Cerdas
secara emosional akanmembantuAndapadatahapawal untukmengenalidiri denganlebihbaik,
sekaligusbersikappositif danmelatihkematanganmenghadapi kehidupan,apapunyangterjadi:
susahatau senang,suksesataugagal,mudahatau sulit.
Selamatbelajar,semogaAllahmembantusayadanAndamenjadi orangyanglebihbaiklagi di masa
mendatang.
Andapunyapandanganlaintentanghal ini?SilakansampaikanpendapatAnda.
Bahan Rujukan:
KecerdasanEmosional olehDaniel Goleman,GramediaPustaka1996. Diterjemahkandari Daniel
Goleman(1995). Emotional Intelligence.New York:BantamBooks
MengembangkanKecerdasanEmosional Anak olehJohnGottman,Ph.D.dan JoanDeClaire,
GramediaPustaka,2008. Diterjemahkandari JohnGottman,Ph.D.& JoanDeClaire (1997).The
Heart of Parenting.
Membangun kapabilitas dan kompetensi MSDM
Definisi Kapabilitas
Menurut Amir (2011:86) menjelaskan bahwa kapabilitas ialah kemampuan
mengeksploitasi secara baik sumber daya yang dimiliki dalam diri maupun di dalam
organisasi, serta potensi diri untuk menjalankan aktivitas tertentu ataupun
serangkaian aktivitas. Ibarat individu, belum tentu seorang yang memiliki bakat,
misalnya pemain piano bisa bermain piano dengan baik. Ini sangat ditentukan dengan
bagaimana ia mengembangkannya dengan latihan, dan belajar.
Hal tersebut didukung oleh pendapat Robbin yang mengartikan bahwa kemampuan
merupakan sebuah kapasitas yang dimiliki oleh tap-tiap individu untuk
melakasanakan tugasnya. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan
merupakan suatu penilaian atau ukuran dari apa yang dilakukan oleh orang tersebut.
(http://idtesis.com/pengertian-kapabilitas diakses tanggal 28 Oktober 2014)
Kompetensi (Competency) dalam Manajemen SDM – Setiap pekerjaan memiliki persyaratan dan
serangkaian kompetensi khusus untuk melaksanakannya secara efisien. Sedangkan orang-
orang yang akan melakukan pekerjaan tersebut perlu disesuaikan dengan kompetensi yang
berkaitan dengan pekerjaannya. Dapat dikatakan bahwa Karyawan yang berkompeten adalah
sumber daya utama di setiap organisasi agar dapat memperoleh keunggulan dalam persaingan
bisnis.
Jika dilihat dari artinya, Kompetensi adalah istilah yang berasal dari bahasa Inggris
yaitu Competence yang jika diartikan langsung ke bahasa Indonesia adalah Kecakapan,
kemampuan dan kewenangan. Apabila diaplikasikan ke Manajemen khususnya Manajemen
SDM, Kompetensi dapat diartikan sebagai kombinasi antara pengetahuan, keterampilan dan
kepribadian yang dapat meningkatkan kinerja karyawan sehingga mampu memberikan kontribusi
terhadap kesuksesan organisasinya.
Konsep Audit kinerja dan pelaksanaan audit
kinerja
Audit kinerja merupakan metamorfosis dari audit intern (internal audit) yang kemudian
berkembang menjadi audit operasional (operational audit) dan selanjutnya menjadi audit
manajemen (management audit). Audit manajemen berfokus pada penilaian aspek ekonomi dan
efisiensi. Audit manajemen kemudian dilengkapi dengan audit program (program audit) yang
bertujuan untuk menilai efektivitas. Koalisi antara audit manajemen dan audit program inilah yang
disebut sebagai audit kinerja (performance audit).
Audit kinerja merupakan salah satu jenis audit yang dilakukan sebagai pengembangan diri
audit keuangan. Audit kinerja untuk menilai tingkat keberhasilan kinerja suatu
Kementerian/Lembaga Pemerintah, untuk memastikan sesuai atau tidaknya sasaran yang
kegiatan yang menggunakan anggaran. Oleh karena audit kinerja (performence audit merupakan
perluasan dari audit keuangan yang meliputi : ekonomi, efisien dan efektifitas, maka auditor yang
akan melaksanakan kegiatan harus memperoleh informasi tentan organisasi, meliputi struktur
organisasi, prosedur kerja dan sistem informasi dan pelaporan keuangan dan kegiatan kepada
manajemen.
Manfaat Audit Kinerja,
Audit kinerja dalam pelaksanaannya dapat mengidentifikasi berbagai masalah yang
menuntut adanya pemeriksaan lebih rinci antara lain :
Ø Pengukuran standar atu penetapan penjabaran tujuan oleh manajemen dalam pengukuran hasil
kerja, produktifitas, efisiensi, atau penggunaan barang/jasa yang kurang tepat.
Ø Tiadanya kejelasan prosedur tertulis atau prosedur berbelitbelit, sehingga bisa ditafsirkan salah
atau tidak konsiten dan menambah pelayanan menjadi lama.
Ø Personil yang kurang cakap, sehingga menimbulkan kelambatan dan kekurangan lainnya,
termasuk kegagalan menerima tanggung jawab yang besar
Ø Beberapa pekerjaan duplikasi atau tumpang tindih, sehingga terjadi
pemborosan dan saling lempar tanggung jawab.
Ø Anggaran yang dipakai tidak tepat sasaran
Ø Pola pembiyaan yang terlalu mewah kurang bermanfaat tidak efisien.
Ø Penggunaan pekerjaan tertangguh, menumpuk dan penyelesaian terlambat.
Ø Banyak pekerja terlalu besar, koordinasi buruk dan personil banyak tidak punya tugas
Ø Pengorganisasian terlau besar, koordinasi buruk dan personil banyak tidak punya tugas
Ø Pengadaan barang terlalu banyak dengan harga mahal persedian menumpuk. Dengan adanya
audit kinerja seperti diatas segera dapat dihindari. Masalah diatas dapat diuji dan dianalisis serta
dicari solosi agar kedepan kondisi lebih baik, maka audit kinerja sangat bermanfaat bagi
Kementerian/Lembaga
Ø Kehati-hati/kewaspadaan dan kebijakan yang tepat dalam penggunaan sumber daya dengan
selalu membandingkan berbagai alternatif biaya dengan manfaatnya
Ø Kesadaran biaya para pejabat eksekutif yang cukup tinggi dalam pengunaan dana/anggaran
Ø Kesadaran biaya para pejabat dalam melakasanakan berbagai pekerjaan/prosedur
Ø Perencanaan akan semakin baik dengan terarah dan terpadu
Ø Para pengawai akan semakinkompeten, rajin dan disiplin
Ø Prsedur menjadi sederhana dan efisien, tepi aman, sehingga pelaksanaan yang lancar
Ø Supervisi kinerja para pejabat akan semakinefektif
Ø Ketidakkompetenan, ketikberean, pemborosan, ketikefesienan dan kecurangan akan mudah
terdeteksi.
Kesimpulan.
Evaluasi kinerja dan kompensasi meliputi;
1. Pengertian evaluasi kinerja SDM
2. HR Score card (Pengukuran kinerja SDM)
3. Motivasi Dan kepuasan kinerja
4. Mengelola potensi kecerdasan dan emosional SDM
5. Membangun kapabilitas dan potensi SDM
6. Konsep Audit kinerja dan pelaksanaan audit kinerja
Wassalam

More Related Content

What's hot

Makalah uts[1]
Makalah uts[1]Makalah uts[1]
Makalah uts[1]Rubeah12
 
Makalah evaluasi kinerja uts
Makalah evaluasi kinerja utsMakalah evaluasi kinerja uts
Makalah evaluasi kinerja utsAlekJr1
 
MAKALAH EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
MAKALAH EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASIMAKALAH EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
MAKALAH EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASITri subekti
 
Man strategi 1
Man strategi 1Man strategi 1
Man strategi 101051982
 
Proposal business process analysis promo
Proposal business process analysis promoProposal business process analysis promo
Proposal business process analysis promobina_biz_consultant
 
Makalah 1 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah 1 Evaluasi Kinerja dan KompensasiMakalah 1 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah 1 Evaluasi Kinerja dan Kompensasitutialawiyah123
 
Makalah 1
Makalah   1Makalah   1
Makalah 1Imnia__
 
Uas 1 evaluasi kinerja
Uas 1 evaluasi  kinerjaUas 1 evaluasi  kinerja
Uas 1 evaluasi kinerjaariiiss
 
Makalah1(satu) evakinkom
Makalah1(satu) evakinkomMakalah1(satu) evakinkom
Makalah1(satu) evakinkomArta aja
 
Makalah evaluasi kinerja_&_kompensasi
Makalah evaluasi kinerja_&_kompensasiMakalah evaluasi kinerja_&_kompensasi
Makalah evaluasi kinerja_&_kompensasinurimaaaan
 
Siti nurmilah 11150258-7 i-msdm-tugas frame work-evaluasi kinerja dan konpe...
Siti nurmilah 11150258-7 i-msdm-tugas frame work-evaluasi  kinerja dan  konpe...Siti nurmilah 11150258-7 i-msdm-tugas frame work-evaluasi  kinerja dan  konpe...
Siti nurmilah 11150258-7 i-msdm-tugas frame work-evaluasi kinerja dan konpe...SitiNurmilah1
 
Makalah evaluasi kinerja & kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja & kompensasi 1Makalah evaluasi kinerja & kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja & kompensasi 1adewijayaaa
 
Uas suhandi evaluasi kinerja 7 y 11141098
Uas suhandi evaluasi kinerja 7 y 11141098Uas suhandi evaluasi kinerja 7 y 11141098
Uas suhandi evaluasi kinerja 7 y 11141098AYI SUHANDI
 
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksiminggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksirivayanto
 
Tugas kumpulan
Tugas kumpulanTugas kumpulan
Tugas kumpulannazhuyz
 
Rangkuman makalah tugas 1 Putri Rizki Darmawanti 11141056 7 z msdm
Rangkuman makalah tugas 1 Putri Rizki Darmawanti 11141056 7 z msdmRangkuman makalah tugas 1 Putri Rizki Darmawanti 11141056 7 z msdm
Rangkuman makalah tugas 1 Putri Rizki Darmawanti 11141056 7 z msdmputridarmawa
 

What's hot (20)

Makalah uts[1]
Makalah uts[1]Makalah uts[1]
Makalah uts[1]
 
Makalah evaluasi kinerja uts
Makalah evaluasi kinerja utsMakalah evaluasi kinerja uts
Makalah evaluasi kinerja uts
 
MAKALAH EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
MAKALAH EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASIMAKALAH EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
MAKALAH EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
 
Man strategi 1
Man strategi 1Man strategi 1
Man strategi 1
 
Tugas uts
Tugas utsTugas uts
Tugas uts
 
Makalah uts
Makalah utsMakalah uts
Makalah uts
 
Proposal business process analysis promo
Proposal business process analysis promoProposal business process analysis promo
Proposal business process analysis promo
 
Frame work
Frame workFrame work
Frame work
 
Makalah 1 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah 1 Evaluasi Kinerja dan KompensasiMakalah 1 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah 1 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
 
Makalah 1
Makalah   1Makalah   1
Makalah 1
 
Uas 1 evaluasi kinerja
Uas 1 evaluasi  kinerjaUas 1 evaluasi  kinerja
Uas 1 evaluasi kinerja
 
Resume1
Resume1Resume1
Resume1
 
Makalah1(satu) evakinkom
Makalah1(satu) evakinkomMakalah1(satu) evakinkom
Makalah1(satu) evakinkom
 
Makalah evaluasi kinerja_&_kompensasi
Makalah evaluasi kinerja_&_kompensasiMakalah evaluasi kinerja_&_kompensasi
Makalah evaluasi kinerja_&_kompensasi
 
Siti nurmilah 11150258-7 i-msdm-tugas frame work-evaluasi kinerja dan konpe...
Siti nurmilah 11150258-7 i-msdm-tugas frame work-evaluasi  kinerja dan  konpe...Siti nurmilah 11150258-7 i-msdm-tugas frame work-evaluasi  kinerja dan  konpe...
Siti nurmilah 11150258-7 i-msdm-tugas frame work-evaluasi kinerja dan konpe...
 
Makalah evaluasi kinerja & kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja & kompensasi 1Makalah evaluasi kinerja & kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja & kompensasi 1
 
Uas suhandi evaluasi kinerja 7 y 11141098
Uas suhandi evaluasi kinerja 7 y 11141098Uas suhandi evaluasi kinerja 7 y 11141098
Uas suhandi evaluasi kinerja 7 y 11141098
 
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksiminggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
 
Tugas kumpulan
Tugas kumpulanTugas kumpulan
Tugas kumpulan
 
Rangkuman makalah tugas 1 Putri Rizki Darmawanti 11141056 7 z msdm
Rangkuman makalah tugas 1 Putri Rizki Darmawanti 11141056 7 z msdmRangkuman makalah tugas 1 Putri Rizki Darmawanti 11141056 7 z msdm
Rangkuman makalah tugas 1 Putri Rizki Darmawanti 11141056 7 z msdm
 

Similar to KINERJA SDM

Jurnal evaluasi kinerja hrsc
Jurnal evaluasi kinerja hrscJurnal evaluasi kinerja hrsc
Jurnal evaluasi kinerja hrscHerman Sjahruddin
 
Tugas 1 evaluasi kinerja
Tugas 1 evaluasi kinerjaTugas 1 evaluasi kinerja
Tugas 1 evaluasi kinerjasiskaulandari1
 
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi eko bayu saputro,11150344,7_h-msdm
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi eko bayu saputro,11150344,7_h-msdmMakalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi eko bayu saputro,11150344,7_h-msdm
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi eko bayu saputro,11150344,7_h-msdmekobayu6
 
Makalah evaluasi kinerja & kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja & kompensasi 1Makalah evaluasi kinerja & kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja & kompensasi 1Irfan Kurniawan
 
Makalah evakinkomp rosniawati_11150791
Makalah evakinkomp rosniawati_11150791Makalah evakinkomp rosniawati_11150791
Makalah evakinkomp rosniawati_11150791Rosniawati
 
Power Point Frame work BAB 2-14 Mahsusi Lidyawati - 11150676 - 7i
Power Point Frame work BAB 2-14 Mahsusi Lidyawati - 11150676 - 7iPower Point Frame work BAB 2-14 Mahsusi Lidyawati - 11150676 - 7i
Power Point Frame work BAB 2-14 Mahsusi Lidyawati - 11150676 - 7iLhye Andromeda
 
Tugas makalah uts dina kintan kartika 11150392)
Tugas makalah uts dina kintan kartika 11150392)Tugas makalah uts dina kintan kartika 11150392)
Tugas makalah uts dina kintan kartika 11150392)DinaKintanKartika
 
sistem evaluasi kinerja
sistem evaluasi kinerjasistem evaluasi kinerja
sistem evaluasi kinerjaEvi Anasarii
 
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK bebenDX
 
Makalah 1 evaluasi kinerja
Makalah 1 evaluasi kinerjaMakalah 1 evaluasi kinerja
Makalah 1 evaluasi kinerjaNafis Imron
 
Frame work .mfirman(11150748)
Frame work .mfirman(11150748)Frame work .mfirman(11150748)
Frame work .mfirman(11150748)MuhammadFirman30
 
Makalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejikMakalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejiklamrioktafiana
 
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra BangsaAspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsasiti nurlaeli
 
Tugas makalah sebelum uts (evaluasi kinerja dan kompensasi)
Tugas makalah sebelum uts (evaluasi kinerja dan kompensasi)Tugas makalah sebelum uts (evaluasi kinerja dan kompensasi)
Tugas makalah sebelum uts (evaluasi kinerja dan kompensasi)rizalfadli5
 
Implementasi Praktis HR Strategy
Implementasi Praktis HR StrategyImplementasi Praktis HR Strategy
Implementasi Praktis HR StrategySeta Wicaksana
 
menjadi HR.pdf
menjadi HR.pdfmenjadi HR.pdf
menjadi HR.pdfbeezhi
 

Similar to KINERJA SDM (20)

Jurnal evaluasi kinerja hrsc
Jurnal evaluasi kinerja hrscJurnal evaluasi kinerja hrsc
Jurnal evaluasi kinerja hrsc
 
Tugas 1 evaluasi kinerja
Tugas 1 evaluasi kinerjaTugas 1 evaluasi kinerja
Tugas 1 evaluasi kinerja
 
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi eko bayu saputro,11150344,7_h-msdm
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi eko bayu saputro,11150344,7_h-msdmMakalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi eko bayu saputro,11150344,7_h-msdm
Makalah uts evaluasi kinerja dan kompensasi eko bayu saputro,11150344,7_h-msdm
 
Makalah evaluasi kinerja & kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja & kompensasi 1Makalah evaluasi kinerja & kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja & kompensasi 1
 
Makalah evakinkomp rosniawati_11150791
Makalah evakinkomp rosniawati_11150791Makalah evakinkomp rosniawati_11150791
Makalah evakinkomp rosniawati_11150791
 
Tugs riyan[1]
Tugs riyan[1]Tugs riyan[1]
Tugs riyan[1]
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Makalah msdm
Makalah msdmMakalah msdm
Makalah msdm
 
Power Point Frame work BAB 2-14 Mahsusi Lidyawati - 11150676 - 7i
Power Point Frame work BAB 2-14 Mahsusi Lidyawati - 11150676 - 7iPower Point Frame work BAB 2-14 Mahsusi Lidyawati - 11150676 - 7i
Power Point Frame work BAB 2-14 Mahsusi Lidyawati - 11150676 - 7i
 
Tugas makalah uts dina kintan kartika 11150392)
Tugas makalah uts dina kintan kartika 11150392)Tugas makalah uts dina kintan kartika 11150392)
Tugas makalah uts dina kintan kartika 11150392)
 
Fw 2 yogi bahtiar
Fw 2 yogi bahtiarFw 2 yogi bahtiar
Fw 2 yogi bahtiar
 
sistem evaluasi kinerja
sistem evaluasi kinerjasistem evaluasi kinerja
sistem evaluasi kinerja
 
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
 
Makalah 1 evaluasi kinerja
Makalah 1 evaluasi kinerjaMakalah 1 evaluasi kinerja
Makalah 1 evaluasi kinerja
 
Frame work .mfirman(11150748)
Frame work .mfirman(11150748)Frame work .mfirman(11150748)
Frame work .mfirman(11150748)
 
Makalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejikMakalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejik
 
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra BangsaAspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
 
Tugas makalah sebelum uts (evaluasi kinerja dan kompensasi)
Tugas makalah sebelum uts (evaluasi kinerja dan kompensasi)Tugas makalah sebelum uts (evaluasi kinerja dan kompensasi)
Tugas makalah sebelum uts (evaluasi kinerja dan kompensasi)
 
Implementasi Praktis HR Strategy
Implementasi Praktis HR StrategyImplementasi Praktis HR Strategy
Implementasi Praktis HR Strategy
 
menjadi HR.pdf
menjadi HR.pdfmenjadi HR.pdf
menjadi HR.pdf
 

Recently uploaded

Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 

Recently uploaded (16)

Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 

KINERJA SDM

  • 1. TUGAS EVALUASI KINERJA DAN KOMPE Dosen : Ade Fauji, SE, MM Disusun Oleh ; ALIMUDIN 11150065 UNIVERSITAS BINA BANGSA 2018-2019
  • 2. Daftar ISI 1. Pengertian evaluasi kinerja SDM 2. HR Score card (Pengukuran kinerja SDM) 3. Motivasi Dan kepuasan kinerja 4. Mengelola potensi kecerdasan dan emosional SDM 5. Membangun kapabilitas dan potensi SDM 6. Konsep Audit kinerja dan pelaksanaan audit kinerja Pengertian evaluasi kinerja SDM
  • 3. Evaluasi kinerja MSDM adalah suatu metode dan proses penilaian dan pelaksanaan tugas seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam satu perusahaan atau organisasi sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan lebih dahulu. Evaluasi kinerja merupakan cara yang paling adil dalam memberikan imbalan atau penghargaan kepada pekerja. Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk menjamin pencapaian sasaran dan tujuan perusahaan dan juga untuk mengetahui posisi perusahaan dan tingkat pencapaian sasaran perusahaan, terutama untuk mengetahui bila terjadi keterlambatan atau penyimpangan supaya segera diperbaiki, sehingga sasaran atau tujuan tercapai. Hasil evaluasi kinerja individu dapat dimanfaatkan untuk banyak penggunaan. Peningkatan kinerja Pengembangan SDM Pemberian kompensasi Program peningkatan produktivitas Program kepegawaian Menghindari perlakuan diskriminasi Tujuan Penilaian kinerja Ada pendekatan ganda terhadap tujuan penilaian prestasi kerja sebagai berikut: 1.Tujuan Evaluasi Hasil-hasil penilaian prestasi kerja digunakan sebagai dasar bagi evaluasi reguler terhadap prestasi anggota-anggota organisasi, yang meliputi: a.Telaah Gaji. Keputusan-keputusan kompensasi yang mencakup kenaikan merit-pay, bonus dan kenaikan gaji lainnya merupakan salah satu tujuan utama penilaian prestasi kerja. b.Kesempatan Promosi. Keputusan-keputusan penyusunan pegawai (staffing) yang berkenaan dengan promosi, demosi, transfer dan pemberhentian karyawanmerupakan tujuan kedua dari penilaian prestasi kerja.
  • 4. 2.Tujuan Pengembangan Informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian prestasi kerja dapat digunakan untuk mengembangkan pribadi anggota-anggota organisasi, yang meliputi: a.Mengukuhkan Dan Menopang Prestasi Kerja. Umpan balik prestasi kerja (performance feedback) merupakan kebutuhan pengembangan yang utama karena hampir semua karyawan ingin mengetahui hasil penilaian yang dilakukan. b.Meningkatkan Prestasi Kerja. Tujuan penilaian prestasi kerja juga untuk memberikan pedoman kepada karyawan bagi peningkatan prestasi kerja di masa yang akan datang. c.Menentukan Tujuan-Tujuan Progresi Karir. Penilaian prestasi kerja juga akan memberikan informasi kepada karyawan yang dapat digunakan sebagai dasar pembahasan tujuan dan rencana karir jangka panjang. d.Menentukan Kebutuhan-Kebutuhan Pelatihan. Penilaian prestasi kerja individu dapat memaparkan kumpulan data untuk digunakan sebagai sumber analisis dan identifikasi kebutuhan pelatihan. Faktor-Faktor Penilaian kinerja Tiga dimensi kinerja yang perlu dimasukkan dalam penilaian prestasi kerja, yaitu: 1.Tingkat kedisiplinan karyawansebagai suatu bentuk pemenuhan kebutuhan organisasi untuk menahan orang-orang di dalam organisasi, yang dijabarkan dalam penilaian terhadap ketidakhadiran, keterlambatan, dan lama waktu kerja. 2.Tingkat kemampuan karyawan sebagai suatu bentuk pemenuhan Kebutuhan organisasi untuk memperoleh hasil penyelesaian tugas yang terandalkan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas kinerja yang harus dicapai oleh seorang karyawan. 3.Perilaku-perilaku inovatif dan spontan di luar persyaratan-persyaratan tugas formal untuk meningkatkan efektivitas organisasi, antara lain dalam bentuk kerja sama, tindakan protektif, gagasan-gagasan yang konstruktif
  • 5. dan kreatif, pelatihan diri, serta sikap-sikap lain yang menguntungkan organisasi. HR Score Card (Pengukuran kinerja MSDM)
  • 6. Human Resources Scorecard adalah suatu alat untuk mengukur dan mengelola kontribusi stategik dari peran human resources dalam menciptakan nilai untuk mencapai strategi perusahaan. Menurut Brian E. Becker, Mark A Huselid & Dave Ulrich (2009,pxii) human resource scorecard adalah kapasitas untuk merancang dan menerapkan sistem pengukuran SDM yang strategis dengan merepresentasikan “alat pengungkit yang penting” yang digunakan perusahaan untuk merancang dan mengerahkan strategi SDM yang lebih efektif secara cermat. Menurut Gary Desler (2006,p16) human resource scorecard adalah mengukur keefektifan dan efisiensi fungsi human resource dalam membentuk perilaku karyawan yang dibutuhkan untuk mecapai tujuan strategis perusahaan. Menurut Nurman (2008,p1) human resources scorecard adalah suatu alat untuk mengukur dan mengelola kontribusi strategic dari peran human resources dalam menciptakan nilai untuk mencapai strategi perusahaan. Menurut Riana Sitawati, Sodikin Manaf, & Endah Winarti (2009,p5) human resource scorecard adalah pendekatan yang digunakan dengan sedikit memodifikasi dari model balance scorecard awal yang saat ini paling umum digunakan pada tingkat korporasi yang di fokuskan pada strategi jangka panjang dan koneksi yang jelas pada hasil bisnisnya. Menurut Surya Dharma dan Yuanita Sunatrio (2001,p1) human resource scorecard adalahpengukuran terhadap strategi SDM dalam menciptakan nilai – nilai (value creation) dalam suatu organisasi yang sangat di dominasi oleh “human capital” dan modal intangible lainnya. Menurut Uwe Eigenmann (2005,p32) human resource scorecard adalah secara khusus dirancang untuk menanamkan sistem sumber daya manusia dalam strategi keseluruhan perusahaan dan mengelola SDM arsitektur sebagai aset strategis. Scorecard sumber daya manusia tidak menggantikan balanced scorecard tradisional tetapi melengkapi itu. Perbedaan antara human resources scorecard dengan balanced scorecard adalah bahwa balance scorecard lebih mengukur kinerja perusahaan berupa tangible assets sedangkan human resources scorecard lebih mengukur kinerja sumber daya manusia perusahaan yang berupa intangible assets. Human resources scorecard adalah suatu sistem pengukuran sumber daya manusia yang mengaitkan orang – strategi – kinerja untuk menghasilkan perusahaan yang unggul. Human resources scorecard menjabarkan misi, visi, strategi menjadi aksi human resources yang dapat di ukur kontribusinya. Human resources scorecard menjabarkan sesuatu yang tidak berwujud/intangible (leading/sebab) menjadi
  • 7. berwujud/tangible (lagging/akibat). Human resources scorecard merupakan suatu sistem pengukuran yang mengaitkan sumber daya manusia dengan strategi dan kinerja organisasi yang akhirnya akan mampu menimbulkan kesadaran mengenai konsekuensi keputusan investasi sumber daya manusia, sehingga investasi tersebut dapat dilakukan secara tepat arah dan tepat jumlah. Selain itu, human resources scorecard dapat menjadi alat bantu bagi manajer sumber daya manusia untuk memastikan bahwa semua keputusan sumber daya manusia mendukung atau mempunyai kontribusi langsung pada implementasi strategi usaha Berdasarkan kesimpulan diatas pengertian HR Scorecard adalah suatu sistem pengukuran pada kontribusi departemen sumber daya manusia sebagai aset untuk menciptakan nilai – nilai bagi suatu organisasi. HR Scorecard Sebagai Model Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia Human resources scorecard mengukur keefektifan dan efisiensi fungsi sumber daya manusia dalam mengerahkan perilaku karyawan untuk mencapai tujuan strategis perusahaan sehingga dapat membantu menunjukan bagaimana sumber daya manusia memberikan kontribusi dalam kesuksesan keuangan dan strategi perusahaan. Human Resources Scorecard merupakan bagian dari perusahaan. Human resources scorecard ibarat sebuah bangunan, yang menjadi bagian dari apa yang kita turunkan dari strategi perusahaan. Menurut Becker et al. (2001), dasar dari peran sumber daya manusia yang strategis terdiri dari tiga dimensi rantai nilai (value chain) yang dikembangkan oleh arsitektur sumber daya manusia perusahaan, yaitu fungsi, sistem dan perilaku karyawan. Arsitektur SDM dapat dilihat pada Gambar dibawah ini : Gambar 2.1 Arsitektur Strategi Sumber Daya Manusia 1. Fungsi sumberdaya manusia (The HR Function). Dasar penciptaan nilai strategi sumber daya manusia adalah mengelola infrastruktur untuk memahami dan mengimplementasikan strategi perusahaan. Biasanya profesi dalam fungsi sumber daya manusia diharapkan dapat mengarahkan usaha ini. Becker et al (2001) menemukan bahwa kebanyakan manajer sumberdaya manusia lebih memusatkan kegiatannya pada penyampaian (delivery) yang tradisional atau kegiatan manajemen sumber daya manajemen teknis, dan kurang memperhatikan pada dimensi manajemen sumber daya manusia yang stratejik. Kompetensi yang perlu dikembangkan bagi manajer sumber daya manusia masa depan dan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kinerja organisasi adalah kompetensi manajemen sumber daya manusia stratejik dan bisnis.
  • 8. 2. Sistem sumber daya manusia (The HR System). Sistem sumber daya manusia adalah unsur utama yang berpengaruh dalam sumber daya manusia stratejik. Model sistem ini yang disebut sebagai High performance work system (HPWS). Dalam HPWS setiap elemen pada sistem The HR Functin sumber daya manusia dirancang untuk memaksimalkan seluruh kualitas human capital melalui organisasi. Untuk membangun dan memelihara persediaan human capital yang berkualitas, HPWS melakukan hal-hal sebagai berikut :  Mengembangkan keputusan seleksi dan promosi untuk memvalidasi model kompetensi.  Mengembangkan strategi yang menyediakan waktu dan dukungan yang efektif untuk ketermpilan yang dituntut oleh implementasi strategi organisasi.  Melaksanakan kebijaksanaan kompensasi dan manajemen kinerja yang menarik, mempertahankan dan memotivasi kinerja karyawan yang tinggi. Hal diatas merupakan langkah penting dalam pembuatan keputusan peningkatan kualitas karyawan dalam organisasi, sehingga memungkinkan kinerja organisasi berkualitas. Agar sumber daya manusia mampu menciptakan value, organisasi perlu membuat struktur untuk setiap elemen dari sistem sumber daya manusia dengan cara menekankan, mendukung HPWS. 3. Perilaku karyawan (Employee Behaviour). Peran sumber daya manusia yang stratejik akan memfokuskan pada produktivitas perilaku karyawan dalam organisasi. Perilaku stratejik adalah perilaku produktif yang secara langsung mengimplementasikan strategi organisasi. Strategi ini terdiri dari dua kategori umum seperti :  Perilaku inti (core behaviour) adalah alur yang langsung berasal dari kompetensi inti perilaku yang didefinisikan organisasi. Perilaku tersebut sangat fundamental untuk keberhasilan organisasi.  Perilaku spesifik yang situasional yang essential sebagai key point dalam organisasi atau rantai nilai dari suatu bisnis. Mengintegrasikan perhatian pada perilaku kedalam keseluruhan usaha untuk mempengaruhi dan mengukur kontribusi sumber daya manusia terhadap organisasi merupakan suatu tantangan. Manfaat Human Resource Scorecard Human resources scorecard memberikan manfaat yaitu menggambarkan peran dan kontribusi sumber daya manusia kepada pencapaian visi perusahaan secara jelas dan terukur, agar profesional sumber daya manusia mampu dalam mengendalikan biaya yang dikeluarkan dan nilai yang dikontribusikan dan memberikan gambaran hubungan sebab akibat. Adapun menurut Bryan E.Becker (2009,p80-82) sebagai berikut : 1. Memperkuat perbedaan antara HR do able dan HR deliverable Sistem pengukuran SDM harus membedakan secara jelas antara deliverable, yang mempengaruhi implementasi strategi, dan do able yang tidak. Sebagai contoh, implementasi kebijakan bukan suatu deliverable hingga ia menciptakan perilaku karyawan yang mendorong implementasi strategi. Suatu sistem pengukuran SDM
  • 9. tepat secara kontinu mendorong professional SDM untuk berfikir secara strategis serta secara operasional. 2. Mengendalikan biaya dan menciptakan nilai SDM selalu di harapkan mengendalikan biaya bagi perusahaan. Pada saat yang sama, memainkan peran strategis berarti SDM harus pula menciptakan nilai. HR Scorecard membantu para manajemen sumber daya manusia untuk menyeimbangkan secara efektif kedua tujuan tersebut. Hal itu bukan saja mendorong para praktisi untuk menghapus biaya yang tidak tepat, tetapi juga membantu mereka mempertahankan “investasi” dengan menguraikan manfaatpotensial dalam pengertian kongkrit. 3. HR Scorecard mengukur leading indicators Model kontribusi strategis SDM kami menghubungkan keputusan-keputusan dan sistem SDM dengan HR deliverable, yang selanjutnya mempengarui pendorong kinerja kunci dalam implementasi perusahaan. Sebagaimana terdapat leading dan lagging indicator dalam sistem pengukuran kinerja seimbang keseluruhan perusahaan, di dalam rantai nilai SDM terdapat pendorong (deliver) dan hasil (outcome). Hal ini bersifat essensial untuk memantau keselarasan antara keputusan- keputusan SDM dan unsur-unsur sistem yang mendorong HR deliverable. Menilai keselarasan ini memberikan umpan balik mengenai kemajuan SDM menuju deliverable tersebut dan meletakan fondasi bagi pengaruh strategi SDM. HR Scorecard menilai kontribusi SDM dalam implementasi strategi dan pada akhirnya kepada “bottom line”. Sistem pengukuran kinerja strategi apapun harus memberikan jawaban bagi chief HR officer atas pertanyaannya, “apa kontribusi SDM terhadap kinerja perusahaan?” efek kumulatif ukuran - ukuran HR deliverable pada scorecard harus memberikan jawaban itu. Para manajer SDM harus memiliki alasan strategi yang ringkas, kredibel dan jelas, untuk semua ukuran deliverable. Jika alasan itu tidak ada, begitu pula pada ukuran itu tidak ada. Pada manajer lini harus menemukan ukuran deliverable ini sekredibel seperti yang dilakukan manajer SDM, sebab matrik-matriks itu merepresentasikan solusi - solusi bagi persoalan bisnis, bukan persoalan SDM. 4. HR Scorecard memungkinkan professional SDM mengelola secara efektiftanggung jawab strategi mereka. HR Scorecard mendorong sumber daya manusia untuk fokus secara tepat pada bagaimana keputusan mereka mempengaruhi keberhasilan implementasi strategi perusahaan. Sebagaimana kami menyoroti pentingnya “fokus strategis karyawan” bagi keseluruhan perusahaan, HR Scorecard harus memperkuat fokus strategis para manajer SDM dan karena para professional SDM dapat mencapai pengaruh strategis itu sebagian besar dengan cara mengadopsi perspektif sistemik dari pada dengan cara memainkan kebijakan individual, scorecard mendorong mereka lebih jauh untuk berfikir secara sistematis mengenai strategi SDM. 5. HR Scorecard mendorong Fleksibilitas dan perubahan.
  • 10. Kritik yang umum terhadap sistem pengukuran kinerja ialah sistem ini menjadi terlembagakan dan secara actual merintangi perubahan. Strategi - strategi tumbuh, organisasi perlu bergerak dalam arah yang berbeda, namun sasaran - sasaran kinerja yang sudah tertinggal menyebabkan manajer dan karyawan ingin memelihara status quo. Memang, salah satu kritik terhadap manajemen berdasarkan pengukuran ini ialah bahwa orang-orang menjadi trampil dalam mencapai angka-angka yang diisyaratkan dalam sistem nama dan mengubah pendekatan manajemen mereka ketika kondisi yang bergeser menuntutnya. HR Scorecard memunculkan fleksibilitas dan perubahan, sebab ia fokus pada implementasi strategi perusahaan, yang akan secara konstan menuntut perubahan. Dengan pendekatan ini, ukuran-ukuran mendapat makna yang baru. Mereka menjadi sekedar indicator dari logika yang mendasari yang diterima oleh para manajer sebagai hal absah. Dengan kata lain, ini bukan sekedar bahwa di waktu yang lalu orang mengejar sejumlah angka tertentu; mereka dulu juga memikirkan tentang kontribusi mereka pada implementasi strategi perushaan. Mereka melihat gambar besarnya. Kami percaya bahwa fokus yang lebih besar memudahkan para manajer untuk mengubah arah. Tidak seperti organisasi “tradisional”, dalam organisasi yang berfokus pada strategi, orang memandang ukuran - ukuran sebagai alat untuk mencapai tujuan, daripada sebagai tujuan itu sendiri.
  • 11. Motivasi dan Kepuasan kinerja PengertianMotivasi KerjadanKepuasankerja MOTIVASIKERJA MenurutLuthan (1992) Motivasi berasal dari kata latin movere,artinya“bergerak”.Motivasi merupakansuatuprosesyangdimulai denganadanyakekuranganpsikologisataukebutuhanyang menimbulkansuatudorongandenganmaksudmencapai suatutujuanatauinsentif.Pengertian prosesmotivasi ini dapatdipahami melalui hubunganantarakebutuhan,dorongandaninsentif (tujuan).Motivasi dalamduniakerjaadalahsuatuyangdapatmenimbulkansemangatataudorongan kerja.MenurutAs’ad(2004) motivasi kerjadalampsikologi karyabiasadisebutpendorongsemangat kerja.Kuatdan lemahnyamotivasi seseorangtenagakerjaikutmenentukanbesarkecilnya prestasinya. MenurutMunandar (2001) motivasi kerjamemiliki hubungandenganprestasi kerja.Prestasikerja adalahhasil dari interaksi anatarmotivasi kerja,kemampuan,danpeluang. Bilakerjarendah,makaprestasi kerjaakanrendahmeskipunkemampuannyaadadan baik,serta memilikipeluang.Motivasi kerjaseseorangdapatbersifatproaktifataureaktif.Padamotivasi yang proaktif à seseorangakanberusahameningkatkankemampuan-kemampuannyasesuai denganyang dituntutolehpekerjaanyaatauakanberusahauntukmencari,menemukanataumenciptakan peluangdimanaiaakanmenggunakankemampuan-kemampuannyauntukdapatberprestasi tinggi. Sebaliknyamotivasi yangbersifatreaktifàcenderungmenungguupayaatatawarandari lingkunganya MenurutMartoyo (2000) motivasi kerjaadalahsuatuyangmenimbulkandoronganatausemangat kerja.MenurutGitosudarmodanMulyono(1999) motivasi adalahsuatufaktoryangmendorong seseoranguntukmelakukansuatuperbuatanataukegiatantertentu,olehkarenaitumotivasisering kali diartikanpulasebagai faktorpendorongperilakuseseorang.Motivasi dandorongankepada karyawanuntukbersediabekerjabersamademi tercapainyatujuanbersamaini terdapatdua macam yaitu: 1. Motivasi Finansial àdoronganyangdilakukandenganmemberikanimbalanfinansial kepada karyawan. 2. Motivasi nonfinansialàdoronganyangdiwujudkantidakdalambentukfinansial/uang,akan tetapi berupahal-hal sepertipenghargaan,pendekatanmanusiadanlain – lain. Dengandemikiandapatdikatakanbahwamotivasipadadasarnyaadalahkondisi mental yang mendorongdilakukannyasuatutindakan(action atauactivities)danmemberikankekuatanyang mengarahkankepadapencapaiankebutuhan,memberi kepuasanataupunmengurai ketidakseimbangan. KEPUASAN KERJA DikemukanolehRobbin(2001) bahwa kepuasankerjaadalahsikapyangumumterhadapsuatu pekerjaanseseorang,selisihantarabanyaknyaganjaranyangditerimaseorangpekerjadan banyaknyayangmerekayakini seharusnyamerekaterima.Pendapatlainbahwakepuasankerja merupakansuatusikapyangdimilikiolehparaindividusehubungandenganjabatanataupekerjaan mereka(Winardi,1992).SelainitupendapatIndrawidjaja(2000) bahwakepuasankerja secarumum
  • 12. menyangkutberbagai hal sepertikognisi,emosi,dankecenderunganperilakuseseorang.Adapun yang menentukankepuasankerjaadalah: 1. Kerjayang secara mental menantangpegawai yangcenderungmenyukai pekerjaanyang memberikankesempatanmenggunakanketerampilandankemampuandalambekerja 2. Gagasan yang pantaspegawai menginginkansistemupah/gaji dankebijakanpromosi yangasil, tidakmeragukansansesuai denganpengharapanmereka. 3. Kondisi kerjamendukungpegawai peduli lingkungankerjabaikuntukkenyamananpribadi maupununtukmemudahkanmengerjakantugasyangbaik 4. Rekansekerjayangmendukungadanyainteraksisosial antarasesamapegawai yangsaling mendukungmeningkatkankepuasankerja 5. Jangan melupakankesesuaianantarakepribadianpekerjaan,HolanddalamRobbin(2001) mengungkapkanbahwakecocokanyangtinggi antarakepribadianseorangpegawaidan pengharapanakanmenghasilkanindividual yanglebihterpuaskan 6. Ada dalamgenbahwa 30% dari kepuasanindividualdapatdijelaskanoelhketurunan. Dalammengelolapersonalia(Kepegawaian)harussenantiasamemonitorkepuasankerja,karenahal itumempengaruhi tingkatabsensi,perputarantenagakerja,semangatkerja,keluhandanmasalah personaliavital lainnya(Handoko,2000).Olehkarenaitufungsi personaliaemmpunyai pengaruh baiklangsungmaupuntidaklangsung,selainituberbagai kebijakandalamkegiatanpersonalia berdampakpadaiklimorganisasi memberikansuatulingkungankerjayangmenyenangkanmaupun tidakmenyenangkanbagi anggotaorganisasiyangakhirnyamemenuhikepuasankerjaanggota organisasi. 2.2. Teori – teori tentangMotivasi Kerja Adapunulasanteorinyaadalahsebagai berikut: TEORI DISPOSISIONALMOTIVASIKERJA a. Teori Hirarki KebutuhanMaslow Menurutteori Maslow,setiapkebutuhanharusdipenuhi sebelummemotivasi perilakuberikutnya; dalamsituasi kerja,ini berarti bahwaorang-orangmengerahkanusahauntukmengisikepuasan kebutuhanyangterendah. 1) Physiological needs(kebutuhanbersifatbiologis) àsuatukebutuhanyangsangatmendasar. Contohnya:kitamemerlukanmakan,air,danudara untukhidup.Kebutuhanini merupakan kebutuhanyangsangatprimer,karenakebutuhanini telahadasejaklahir.Jikakebutuhanini tidak dipenuhi,makaindividuberhenti eksistensinya. 2) Safetyneeds(kebutuhanrasaaman) àkebutuhanuntukmerasaamanbaiksecarafisikmaupun psikologisdari gangguan.Apabilakebutuhanini diterapkandalamduniakerjamakaindividu membutuhkankeamananjiwanyaketikabekerja. 3) Social needs(kebutuhan-kebutuhansosial) àManusiapadadasarnyaadalahmakhluksosial, sehinggamerekamemiliki kebutuhan-kebutuhansosial 4) Esteemneeds(kebutuhanakanhargadiri) àPenghargaanmeliputifaktorinternal,sebagaicontoh, harga diri,kepercayaandiri,otonomi,danprestasi; danfaktoreksternal.Dalamduniakerja,
  • 13. kebutuhanhargadiri dapatterungkapdalamkeinginanuntukdipuji dankeinginanuntukdiakui prestasi kerjanya. 5) Self Actualization àKebutuhanakanaktualisasi diri,termasukkemampuanberkembang, kemampuanmencapai sesuatu,kemampuanmencukupi diri sendiri. padatingkatanini,contohnya karyawancenderunguntukselalumengembangkandiri danberbuatyangterbaik. Teori Maslowtelahdipublikasikanlebihdari setengahabadyang.Ituadalahpenelitianyangcukup menarikminatpadasaat itu,namunketertarikanini hampirseluruhnyamati beberapatahunlalu disebabkanadanyanonsupportuntukproposisidasar.Di antarapraktisi manajer,mahasiswa,dan banyakkonsultanmanajemen,bagaimanapun,"segitigaMaslow"telahsangat influen b. Teori ERG Alderfer Sebuahteori motivasi kerjadidasarkanpadahirarki kebutuhanMaslow,tetapi menggabungkan perubahanpenting,diusulkanolehAlderfer.Teori ERGmengadakanhipotesistigasetkebutuhan mulai dari yang palingtinggi ke paling konkret(dasar). Existence (E)àmerupakankebutuhanakansubstansimaterial,seperti keinginanuntukmemperoleh makanan,air,perumahan,uang,mebel,danmobil.Kebutuhanini merupakankebutuhanfisiological dan rasa aman dari Maslow. Relatedness(R)àmerupakankebutuhanuntukmemeliharahubunganantarpribadi yangpenting. Individuberkeinginanuntukberkomunikasi secaraterbukadenganoranglainyangdianggappenting dalamkehidupanmerekadanmempunyai hubunganyangbermaknadengankeluarga,temandan rekankerja.Growth(G)àmerupakankebutuhan-kebutuhanyangdimilikiseseoranguntuk mengembangkankecakapanmerekasecarapenuh.Selainkebutuhanaktualisasi,jugatermasuk bagianintrinsikdari kebutuhanhargadiri Maslow. MenurutERG Theory,jikaupayauntuk memenuhi kebutuhanpadasatulevelitusecaraterus menerusmengalamifrustasi,individumungkinmengalami kemunduran(jatuhlagi) kepadaperilaku kebutuhanyanglebihkonkret. c. Teori Dua FaktorHerzberg PenelitianHerzbergmenghasilkanduakesimpulankhususmengenai teoritersebutyaitu: 1) Serangkaiankondisi ekstrinsikàkondisi kerjaekstrinsikseperti upah dankondisi kerjatersebut bersifatekstrentehadappekerjaansepeti:jaminanstatus,prosedur,perusahaan,mutusupervisi dan mutuhubunganantara pribadi diantararekankerja,atasandenganbawahan. 2) Serangkaiankondisi intrinsikàkondisikerjaintrinsiksepertitantanganpekerjaanataurasa berprestasi,melakukanpekerjaanyangbaik,terbentukdalampekerjaanitu sendiri.Faktor-faktor dari rangkaiankondisi intrinsikdsebutpemuasataumotivatoryangmeliputi:prestasi(achivement), pengakuan(recognation),tanggungjawab(responsibility),kemajuan(advencement),dan kemungkinanberkembang(the possibilityof growth). d. Teori Motivasi Berprestasi McClelland
  • 14. MenurutDavidMcClelland(dalamAnoraga&Suyati,1995) ada tiga macam motif atau kebutuhan yang relevandengansituasikerja,yaitu: 1) The needforachievement(nAch),yaitukebutuhanuntukberprestasi,untukmencapaisukses. 2) The needforpower(nPow),kebutuhanuntukdapatmemerintahoranglain. 3) The needforaffiliation(nAff),kebutuhanakankawan,hubunganakrabantarpribadi. Karyawanyang memiliki nAchtinggi lebihsenangmenghadapi tantanganuntukberprestasidari pada imbalannya.Perilakudiarahkanke tujuandengankesukaranmenengah.Karyawanyang memilikinPowtinggi,punyasemangatkompetisi lebihpadajabatandari padaprestasi.Iaadalah tipe seorangyangsenangapabiladiberi jabatanyangdapatmemerintahoranglain.Sedangkanpada karyawanyang memiliki nAfftinggi,kurangkompetitif.Merekalebihsenangberkawan,kooperatif dan hubunganantarpersonal yangakrab. TEORI KOGNITIFMOTIVASIKERJA a. Teori PenetapanTujuan Teori ini dikemukakanolehLocke (dalamBerry,1998).Locke berpendapatbahwamaksud-maksud untukbekerjakearahsuatutujuanmerupakansumberutamadari motivasi kerja.Artinya,tujuan memberitahukankaryawanapayangperludikerjakandanbetapabanyakupayaakandihabiskan. Lima komponendasartujuanuntukmeningkatkantingkatmotivasi karyawan,yaitu: (1) tujuanharusjelas(misalnyajumlahunityangharusdiselesaikan) (2) tujuanharusmempunyai tingkatkesulitanmenengahsampai tinggi (3) karyawanharus menerimatujuanitu (4) karyawanharus menerimaumpanbalikmengenaikemajuannyadalamusahamencapai tujuan tersebut (5) tujuanyangditentukansecarapartisipasiflebihbaikdari padatujuanyangditentukanbegitu saja. b. Teori Keadilan(Equilty Theory) Teori keadilandari Adammenunjukkanbagaimanaupahdapatmemotivasi.Individudalamdunia kerjaakan selalumembandingkandirinyadenganoranglain.Apabilaterdapatketidakwajaran akan mempengaruhi tingkatusahanyauntukbekerjadenganbaik.Iamembuatperbandingansosial denganoranglaindalampekerjaanyangdapatmenyebabkanmerekamerasadibayarwajaratau tidakwajar.Perasaanketidakadilanmengakibatkanperubahankinerja.MenurutAdam, bahwa keadaantegangannegatif akanmemberikanmotivasiuntukmelakukansesuatudalam mengoreksinya.
  • 15. 2.3. Faktor– Faktoryang mempengaruhiMotivasi danKepuasanKerja Adapunyangmenjadi faktornyaadalahsebagai berikut: a. Pekerjaitusendiri( WorkItSelf)àsetiappekerjaanmemerlukansuatuketerampilantertentu sesuai denganbidangnyamasing-masing b. Atasan(Supervisor)àatasanyangbaikberarti mau menghargai pekerjaanbawahannya c. Temansekerja(Workers)àfaktoryangmenghubungkanpegawai denganpegawaiataupegawai denganatasannya,baikyangsama ataupunyang bedapekerjaannya d. Promosi (Promotion) àfaktoryangberhubungandenganadatidaknyakesempatanuntuk memperolehpeningkatankarierselambekerja e. Gaji/upah(Pay) àaktor pemenuhankebutuhanhiduppegawaiyangdianggaplayakatautidak
  • 16. Mengelola potensi kecerdasan dan emosional MSDM Apa ItuKecerdasanEmosional? Ada banyakperbedaanpendapattentangapayangdimaksuddengankecerdasan emosional.Secara relatif bidangini dianggapmasihbarudalamPsikologi danmasihmencari bentuknyayanglebih mantap.Secara sederhanasayamencobamemahaminyasebagai: kemampuanmengenali emosi diri sendiri kemampuanmengendalikanemosi danmengambil tindakanyangtepat kemampuanmengenali emosi oranglain kemampuanbertindakdanberinteraksidenganoranglain Dengandemikianorangyangcerdassecara emosional adalahorangyangmemahami kondisi dirinya, emosi-emosi yangterjadi,sertamengambil tindakan yangtepat.Orangtersebutjugasecarasosial mampumengenali danberempatiterhadapapayangterjadi padaorang laindanmenanggapinya secara proporsional. KecerdasanEmosional danRealitaDuniaKerja Dalambukunyayang terkenal itu,DanielGolemanmenyebutkandisampingKecerdasanIntelektual (IQ) ada kecerdasanlainyangmembantuseseorangsuksesyakniKecerdasanEmosional(EQ). Bahkansecara khususdikatakanbahwakecerdasanemosional lebihberperandalamkesuksesan dibandingkankecerdasanintelektual.Klaimini memangterkesanagakdibesarkanmeskipunada beberapapenelitianyangmenunjukkankebenaranke arahsana. Sebuahstudi bahkanmenyebutkan IQ hanyaberperan4%-25% terhadapkesuksesandalampekerjaan.SisanyaditentukanolehEQatau faktor-faktorlaindi luarIQtadi. Jikakitamelihatduniakerja,makakitabisamenyaksikanbahwaseseorangtidakcukuphanyapintar di bidangnya.Duniapekerjaanpenuhdenganinteraksi sosial di manaorangharus cakap dalam menangani diri sendirimaupunoranglain.Orangyangcerdassecara intelektual di bidangnyaakan mampubekerjadenganbaik.Namunjikainginmelejitlebihjauhdiamembutuhkandukunganrekan kerja,bawahanmaupunatasannya.Di sinilahkecerdasanemosional membantuseseoranguntuk mencapai keberhasilanyanglebihjauh. Berdasarkanpengalamansayasendiri dalamprosesrekrutmenkaryawan,seseorangdengannilai IPK yang tinggi sekalipundandatangdari Universitasfavorittidakselalumenjadi pilihanyangterbaik untukdirekrut.Adakalanyaorangyang pintarsecara intelektual kurangmemilikikematangansecara sosial.Orangseperti ini bisajadi sangatcerdas,memilikikemampuananalisayangkuat,serta kecepatanbelajaryangtinggi.Namunjikaharusbekerjasamadenganoranglaindiakesulitan.Atau jikadiaharus memimpinmakaakancenderungmemaksakanpendapatnyasertajikaharusmenjadi bawahanpunyakecenderungansulitdiatur.
  • 17. Orang seperti ini mungkinakanmelejitjikabekerjapadabidangyangmenuntutkeahliantinggi tanpa banyakketergantungandenganoranglain.Namunkemungkinanbesardiaakansulitbertahanpada organisasi yangmembutuhkankerjasama,salingmendukungdanmenjadi sebuah “superteam”, bukan“superman”. Tentunyatidaksemuaorangyang cerdassecara intelektual seperti itu.Danbukanberarti kecerdasanintelektual tidakpenting.Dalamduniakerjakecerdasanintelektual menjadi sebuah prasyarat awal yangmenentukanlevel kemampuanminimaltertentuyangdibutuhkan.Sebagai contohbeberapaperusahaanmempersyaratkanIPKmahasiswaminimal 3.0atau 2.75 sebagai syarat awal pendaftaran.Hal ini kuranglebihmemberikanindikasi bahwasetidaknyakandidattersebut telahbelajardenganbaikdi masakuliahnyadulu. Setelahsyaratminimal tersebutterpenuhi,selanjutnyakecerdasanemosional akanlebihberperan dan dilihatlebihjauhdalamprosesseleksi.Apakahdiapunyapengalamanyangcukupdalam berorganisasi?Apakahcalontersebutpernahmemimpinataudipimpin?Apayangdialakukanketika menghadapi situasi sulit?Bagaimanadiamengelolamotivasi dansemangatketikadalamkondisi tertekan?Danbanyakhal lagi yangakan diuji. Dalamduniakerjayang semakinkompetitif,kemampuanseseorangmenangani bebankerja,stres, interaksi sosial,pengendaliandiri,menjadi kunci pentingdalamkeberhasilan.Seseorangyangsukses dalampekerjaanbiasanyaadalahorangyangmampumengeloladirinyasendiri,memotivasidiri sendiri danoranglain,dansecara sosial memiliki kemampuandalamberinteraksisecarapositif dan salingmembangunsatusamalain.Dengan cara ini orang tersebutakanmampuberprestasi baik sebagai seorangindividumaupuntim. BeberapaKarakteristikOrangYangSuksesdalamPekerjaan Jikakitamelihatorangyang suksesdalampekerjaan,adabeberapakarakteristikumumyangmirip satu sama lain: Bekerjadengansepenuhhati danriang Memiliki prestasidalampekerjaansebagai individudantim Mampu mengelolakonflik Mampu menghadapi danmenjalankanperubahan Memiliki empatiterhadapatasan,bawahandanrekankerja Mampu membacadan mengenali emosi diri sendiri maupunoranglainsertamengambiltindakan yang tepatdalammenanganinya Jikakitaperhatikan,makahampirsemuadaftardi atas akan dimilikiolehorangyangcerdassecara emosional.Khususuntukitemnomorduadiperlukankecerdasanintelektual yaitubagaimana seseorangbisamenjadi ahli di bidangnya.Memiliki pengetahuandanskill yangmumpuniagarbisa berprestasi secaraindividu.Selanjutnyakecerdasanemosional akanmembantunyaberprestasipula sebagai timbersamarekankerja,bawahanmaupunatasannya. Secara sederhana,adaduakelompokkeahlianyangdimiliki orangyangcerdassecaraemosional:
  • 18. KemampuanPribadi Pengenalandiri (SelfAwareness), memahami emosi,batasanyangdapatdicapai,kemampuan, kekuatandankelemahan. Manajemendiri (Self Management), mampumengendalikandiri menghadapi berbagaisituasi Orientasi Tujuan(Goal Orientation), mengetahui apayangmenjadi tujuannyadanmenyusun langkah-langkahyangdiperlukanuntukmencapainya. KemampuanSosial Empati:mengenali perasaandanemosi oranglainsertamampumenempatkandiri dalamposisi tersebut. Keahliansosial (Social skills): mampuberinteraksi denganoranglain,bekerjasama,mengelolakonflik sertabersikapdengantepatterhadapberbagai situasi perasaandanemosi oranglain. MelatihKecerdasanEmosional Sejakkecil kitatelahmemiliki emosi danberinteraksi denganemositersebut.Kebiasaankitadalam menanganinyaakanterusterbawadanmenjadi karakterseseorangketikadewasa.Dengan demikian,alangkahberbahagianyaseorang anakyangmemiliki orangtuayangpekadanpelatih emosi yangbaik.Anakseperti ini akanberlatihmenangani dirinyasejakmasakecil.Untuktopikini insyaAllahakansaya postingdalamkesempatanyangakandatang. Bagaimanajikaketikadewasakitakurang memiliki kematangansecaraemosional?Jawabannya adalahkecerdasantersebutdapatdilatih.Carapalingawal adalahdenganmengenali emosidiri Anda ketikaterjadi.Kenali apasajayangberkecamukdalamdadaAndadan suara-suarayang memerintahkanAndauntukbertindak.Tahapanberikutnyaadalahmelakukankontrol diri terhadap berbagai bentukemosi yangada.BagaimanaAndamengendalikandiriketikamarah,tidakterpuruk ketikamerasakecewa,dapatbangkitdari kesedihan,mampumemotivasi diri danbangkitketika tertekan,mengaturdiri dari kemalasan,menetapkantargetyangmenantangnamunwajar,serta bisamenerimakeberhasilanmaupunkegagalandenganlapangdada. Jikahal tersebutsudahAndakuasai,selanjutnyaadalahmelatihkematangansosial.BagaimanaAnda berempati –merasakanapa yangdirasakanorang lain – sehinggabisamemberi responyangtepat terhadapsinyal-sinyalemosi yangditampilkanoranglain.Kematanganiniakanmudah dikembangkanjikaAndaaktif terlibatdalamorganisasi,bekerjasamadenganoranglaindanmemiliki interaksi sosial yangintens.LatihlahkemampuanAndadalammemimpindandipimpin,memotivasi orang lain,sertamengatasi danmengelolakonflik. Baca Juga: Template Presentasi untukMembuatSlide yangIndahdenganCepat Bagi sayapribadi,memahami emosisangatmembantudalammengenali diri dalamtahapawal. Selanjutnyaadalahmengenali danmengendalikanoknum-oknumyangsalingberperangdalamdiri: berbagai keinginan,kesombongan,iri hati,dengki,kebencian,amarahdansifat-sifatlainnya.Cerdas secara emosional akanmembantuAndapadatahapawal untukmengenalidiri denganlebihbaik, sekaligusbersikappositif danmelatihkematanganmenghadapi kehidupan,apapunyangterjadi: susahatau senang,suksesataugagal,mudahatau sulit. Selamatbelajar,semogaAllahmembantusayadanAndamenjadi orangyanglebihbaiklagi di masa mendatang.
  • 19. Andapunyapandanganlaintentanghal ini?SilakansampaikanpendapatAnda. Bahan Rujukan: KecerdasanEmosional olehDaniel Goleman,GramediaPustaka1996. Diterjemahkandari Daniel Goleman(1995). Emotional Intelligence.New York:BantamBooks MengembangkanKecerdasanEmosional Anak olehJohnGottman,Ph.D.dan JoanDeClaire, GramediaPustaka,2008. Diterjemahkandari JohnGottman,Ph.D.& JoanDeClaire (1997).The Heart of Parenting.
  • 20. Membangun kapabilitas dan kompetensi MSDM Definisi Kapabilitas Menurut Amir (2011:86) menjelaskan bahwa kapabilitas ialah kemampuan mengeksploitasi secara baik sumber daya yang dimiliki dalam diri maupun di dalam organisasi, serta potensi diri untuk menjalankan aktivitas tertentu ataupun serangkaian aktivitas. Ibarat individu, belum tentu seorang yang memiliki bakat, misalnya pemain piano bisa bermain piano dengan baik. Ini sangat ditentukan dengan bagaimana ia mengembangkannya dengan latihan, dan belajar. Hal tersebut didukung oleh pendapat Robbin yang mengartikan bahwa kemampuan merupakan sebuah kapasitas yang dimiliki oleh tap-tiap individu untuk melakasanakan tugasnya. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan merupakan suatu penilaian atau ukuran dari apa yang dilakukan oleh orang tersebut. (http://idtesis.com/pengertian-kapabilitas diakses tanggal 28 Oktober 2014) Kompetensi (Competency) dalam Manajemen SDM – Setiap pekerjaan memiliki persyaratan dan serangkaian kompetensi khusus untuk melaksanakannya secara efisien. Sedangkan orang- orang yang akan melakukan pekerjaan tersebut perlu disesuaikan dengan kompetensi yang berkaitan dengan pekerjaannya. Dapat dikatakan bahwa Karyawan yang berkompeten adalah sumber daya utama di setiap organisasi agar dapat memperoleh keunggulan dalam persaingan bisnis. Jika dilihat dari artinya, Kompetensi adalah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yaitu Competence yang jika diartikan langsung ke bahasa Indonesia adalah Kecakapan, kemampuan dan kewenangan. Apabila diaplikasikan ke Manajemen khususnya Manajemen SDM, Kompetensi dapat diartikan sebagai kombinasi antara pengetahuan, keterampilan dan kepribadian yang dapat meningkatkan kinerja karyawan sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap kesuksesan organisasinya.
  • 21. Konsep Audit kinerja dan pelaksanaan audit kinerja Audit kinerja merupakan metamorfosis dari audit intern (internal audit) yang kemudian berkembang menjadi audit operasional (operational audit) dan selanjutnya menjadi audit manajemen (management audit). Audit manajemen berfokus pada penilaian aspek ekonomi dan efisiensi. Audit manajemen kemudian dilengkapi dengan audit program (program audit) yang bertujuan untuk menilai efektivitas. Koalisi antara audit manajemen dan audit program inilah yang disebut sebagai audit kinerja (performance audit). Audit kinerja merupakan salah satu jenis audit yang dilakukan sebagai pengembangan diri audit keuangan. Audit kinerja untuk menilai tingkat keberhasilan kinerja suatu Kementerian/Lembaga Pemerintah, untuk memastikan sesuai atau tidaknya sasaran yang kegiatan yang menggunakan anggaran. Oleh karena audit kinerja (performence audit merupakan perluasan dari audit keuangan yang meliputi : ekonomi, efisien dan efektifitas, maka auditor yang akan melaksanakan kegiatan harus memperoleh informasi tentan organisasi, meliputi struktur organisasi, prosedur kerja dan sistem informasi dan pelaporan keuangan dan kegiatan kepada manajemen. Manfaat Audit Kinerja, Audit kinerja dalam pelaksanaannya dapat mengidentifikasi berbagai masalah yang menuntut adanya pemeriksaan lebih rinci antara lain : Ø Pengukuran standar atu penetapan penjabaran tujuan oleh manajemen dalam pengukuran hasil kerja, produktifitas, efisiensi, atau penggunaan barang/jasa yang kurang tepat. Ø Tiadanya kejelasan prosedur tertulis atau prosedur berbelitbelit, sehingga bisa ditafsirkan salah atau tidak konsiten dan menambah pelayanan menjadi lama. Ø Personil yang kurang cakap, sehingga menimbulkan kelambatan dan kekurangan lainnya, termasuk kegagalan menerima tanggung jawab yang besar Ø Beberapa pekerjaan duplikasi atau tumpang tindih, sehingga terjadi pemborosan dan saling lempar tanggung jawab. Ø Anggaran yang dipakai tidak tepat sasaran Ø Pola pembiyaan yang terlalu mewah kurang bermanfaat tidak efisien. Ø Penggunaan pekerjaan tertangguh, menumpuk dan penyelesaian terlambat. Ø Banyak pekerja terlalu besar, koordinasi buruk dan personil banyak tidak punya tugas Ø Pengorganisasian terlau besar, koordinasi buruk dan personil banyak tidak punya tugas
  • 22. Ø Pengadaan barang terlalu banyak dengan harga mahal persedian menumpuk. Dengan adanya audit kinerja seperti diatas segera dapat dihindari. Masalah diatas dapat diuji dan dianalisis serta dicari solosi agar kedepan kondisi lebih baik, maka audit kinerja sangat bermanfaat bagi Kementerian/Lembaga Ø Kehati-hati/kewaspadaan dan kebijakan yang tepat dalam penggunaan sumber daya dengan selalu membandingkan berbagai alternatif biaya dengan manfaatnya Ø Kesadaran biaya para pejabat eksekutif yang cukup tinggi dalam pengunaan dana/anggaran Ø Kesadaran biaya para pejabat dalam melakasanakan berbagai pekerjaan/prosedur Ø Perencanaan akan semakin baik dengan terarah dan terpadu Ø Para pengawai akan semakinkompeten, rajin dan disiplin Ø Prsedur menjadi sederhana dan efisien, tepi aman, sehingga pelaksanaan yang lancar Ø Supervisi kinerja para pejabat akan semakinefektif Ø Ketidakkompetenan, ketikberean, pemborosan, ketikefesienan dan kecurangan akan mudah terdeteksi.
  • 23. Kesimpulan. Evaluasi kinerja dan kompensasi meliputi; 1. Pengertian evaluasi kinerja SDM 2. HR Score card (Pengukuran kinerja SDM) 3. Motivasi Dan kepuasan kinerja 4. Mengelola potensi kecerdasan dan emosional SDM 5. Membangun kapabilitas dan potensi SDM 6. Konsep Audit kinerja dan pelaksanaan audit kinerja Wassalam