SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
MODUL PERKULIAHAN 
Fisika I 
Pusat Massa Benda Homogen 
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 
TEKNIK TEKNIK ELEKTRO 
11 
MK14001 IRADATH ST.MBA 
Abstract Kompetensi 
Mahasiswa dapat memahami 
Dan mengetahui tentang pusat 
Massa sebuah benda yang 
homogen 
1.Mahasiswa dapat memahami tentang 
Pusat massa sebuah benda 
2.Mahasiswa dapat mengerti tentang 
Pusat massa dan titi berat sebuah 
benda
MODUL XI : MK FISIKA 1 : 
DOSEN : IRADATH ST. MBA 
Pusat Massa 
banyak titik, selain terdapat gaya eksternal (Fe) juga terdapat gaya internal (Fij) antar titik-titik 
dalam benda. Untuk itu diperkenalkan pusat massa, di mana gaya aksi yang diberikan ke 
setiap titik materi dipandang sama dengan gaya aksi yang diberikan pada pusat massa 
suatu sistem materi tunggal. Contoh sederhananya saat kita melempar bola ke atas, 
sebenarnya semua titik pada materi mendapatkan gaya aksi yang besarnya kita sebut Fi. 
Namun akan lebih sederhana jika kita menganggap bola itu sebagai satu titik materi saja, 
yakni pada pusat massanya. 
dengan nol. Untuk benda simetris yang homogen, letak pusat massa tentulah berada tepat 
di tengah-tengah benda. Lalu, bagaimana untuk benda yang tidak simetris? 
Jika kita mengambil suatu titik di mana gaya internalnya nol, diperoleh 
Titik itu haruslah mewakili keseluruhan sistem secara makroskopis, sehingga notasi sumasi 
di ruas kiri menjadi lenyap. Titik itulah yang kita sebut sebagai pusat massa, yang berjarak R 
dari sembarang pemilihan koordinat awal. 
`13 
Interaksi antar materi seringkali merupakan interaksi banyak titik materi. Pada sistem 
Pusat massa suatu benda ialah titik di mana gaya internal pada sistem massa sama 
Ambillah persamaan gaya yang bekerja pada sistem banyak titik 
11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning 
IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id
Akhirnya diperoleh 
Pendekatannya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu diskret dan kontinu. Misal untuk 
gambar di bawah ini. 
letak pusat massa benda itu? Kita akan menghitungnya bagian-demi bagian dan parameter 
demi parameter (x, y, z). 
Kubus pertama (kiri) 
r1(x,y,z) = (2,2,2) 
Kubus ke-dua (tengah) 
r2(x,y,z) = (2,6,2) 
Kubus ke-tiga (depan) 
r3(x,y,z) = (6,6,2) 
Kubus ke-empat (atas) 
r4(x,y,z) = (2,6,6) 
Karena semua kubus kecil memiliki massa yang sama, m, maka pusat massanya, R ialah: 
`13 
Pada postingan ini akan dibahas cara menentukan pusat massa benda homogen. 
Jika kubus-kubus kecil penyusunnya memiliki rusuk 4 cm dan massa m, di manakah 
11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning 
IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id
Akhirnya diperoleh . 
Bagaimana dengan pelat berbentuk segitiga siku-siku? 
lalu dijumlahkan (jumlahan Riemann). Berbicara tentang penjumlahan Riemann artinya kita 
akan bersinggungan dengan integral. Dalam bentuk integral, persamaan pusat massa dapat 
dituliskan 
Di mana dm ialah elemen massa, atau massa dari tiap-tiap segmen. Di sini kita 
mendefinisikan massa jenis σ (massa per satuan luas), yakni σ = M/A. Karena luas segitiga 
di atas ialah ½ a.b, maka: 
Mengingat segitiga siku-siku dapat kita nyatakan dalam persamaan garis y(x) = mx = bx/a, 
`13 
Contoh tadi adalah untuk benda yang bisa didekati dengan metode diskret. 
Untuk benda semacam ini kita dapat memecahnya menjadi segmen-segmen kecil 
11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning 
IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id
diperoleh luas tiap segmen yang berbentuk segi empat (dA) tidak lain adalah dx × y(x) 
sehingga elemen massa 
Sekarang kita sudah bisa memulai menghitung pusat massa segitiga. 
Substitusi kembali M = σab/2, akhirnya diperoleh 
mencari sendiri nilai Ry. Caranya serupa, hanya saja Anda harus mengubah fungsinya 
menjadi x(y) = ay/b dan integrasikan terhadap y, nanti akan diperoleh bentuk 
Pada akhirnya pusat massanya ialah 
`13 
Akhirnya ketemu juga, tapi itu baru absisnya, belum ordinatnya. Silakan Anda 
11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning 
IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id
STATIKA adalah ilmu kesetimbangan yang menyelidiki syarat-syarat gaya yang bekerja 
pada sebuah benda/titik materi agar benda/titik materi tersebut setimbang. 
PUSAT MASSA DAN TITIK BERAT 
Pusat massa dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama, yaitu suatu titik 
tempat berpusatnya massa/berat dari benda tersebut. Perbedaannya adalah letak pusat 
massa suatu benda tidak dipengaruhi oleh medan gravitasi, sehingga letaknya tidak selalu 
berhimpit dengan letak titik beratnya. 
1. PUSAT MASSA 
Koordinat pusat massa dari benda-benda diskrit, dengan massa masing-masing M1, 
M2,....... , Mi ; yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2),........, (xi,yi) adalah: 
X = (å Mi . Xi)/(Mi) 
Y = (å Mi . Yi)/(Mi) 
2. TITIK BERAT (X,Y) 
Koordinat titik berat suatu sistem benda dengan berat masing-masing W1, W2, ........., Wi ; 
yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2), ............, (xi,yi) adalah: 
X = (å Wi . Xi)/(Wi) 
Y = (å Wi . Yi)/(Wi) 
LETAK/POSISI TITIK BERAT 
1. Terletak pada perpotongan diagonal ruang untuk benda homogen berbentuk teratur. 
2. Terletak pada perpotongan kedua garis vertikal untuk benda sembarang. 
3. Bisa terletak di dalam atau diluar bendanya tergantung pada homogenitas dan bentuknya. 
TITIK BERAT BEBERAPA BENDA 
Garis lurus 
yo = 1/2 AB 
z = di tengah-tengah AB 
`13 
11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning 
IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id
Busur lingkaran 
yo = AB/AB . 
AB = tali busur 
AB = busur AB 
R = jari-jari lingkaran 
Busur setengah lingkaran 
yo = 2.R/p 
R = jari-jari lingkaran 
Juring lingkaran 
yo = AB/AB.2/3.R 
AB = tali busur 
AB = busur AB 
R = jari-jari lingkaran 
Setengah lingkaran 
yo = 4.R/3 p 
R = jari-jari lingkaran 
Selimut setengah bola 
yo = 1/2 R 
R = jari-jari lingkaran 
Selimut limas 
yo = 1/3 t 
t = tinggi limas 
Selimut kerucut 
yo = 1/3 t 
t = tinggi kerucut 
Setengah bola 
yo = 3/8 R 
R = jari-jari bola 
Limas 
yo = 1/4 t 
t = tinggi limas 
Kerucut 
yo = 1/4 t 
t = tinggi kerucut 
Cat. : Dalam menyelesaikan persoalan titik berat benda, terlebih dahulu bendanya dibagi-bagi 
kemudian baru diselesaikan dengan rumusan yang ada. 
`13 
sesuai dengan bentuk benda khusus yang sudah diketahui letak titik beratnya 
11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning 
IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id
PUSAT MASSA DAN TITIK BERAT 
Pusat massa dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama, yaitu suatu titik 
tempat berpusatnya massa/berat dari benda tersebut. Perbedaannya adalah letak pusat 
massa suatu benda tidak dipengaruhi olehmedan gravitasi, sehingga letaknya tidak selalu 
berhimpit dengan letak titik beratnya. 
a. Titik berat benda homogen satu dimensi (garis) 
Untuk benda-benda berbentuk memanjang seperti kawat , massa benda dianggap diwakili 
oleh panjangnya (satu dimensi) dan titik beratnya dapat dinyatakan dengan persamaan 
berikut: 
Langkah penentuan titik berat benda homogen 1 dimensi : 
b. Titik berat benda-benda homogen berbentuk luasan (dua dimensi) 
Jika tebal diabaikan maka benda dapat dianggap berbentuk luasan (dua dimensi), dan titik 
berat gabungan benda homogen berbentuk luasan dapat ditentukan dengan persamaan 
berikut: 
Langkah menghitung Titik Berat Homogen Berbentuk Luasan (dua Dimensi ) : 
1. Tentukan Luas masing-masing bidang 
2. Tentukan letak titik berat masing-masing benda 
3. Tentukan Koordinat titik berat bidang dengan menggunakan persamaan :L 
Titik berat benda homogen berbentuk luasan yang bentuknya teratur terletak pada sumbu 
simetrinya. Untuk bidang segi empat, titik berat diperpotongan diagonalnya, dan untuk 
lingkaran terletak dipusat lingkaran. Titik berat bidang homegen di perlihatkan pada tabel 
berikut: 
`13 
1. Tentukan panjang masing-masing benda 
2. Tentukan letak titik berat masing-masing benda 
3. Hitung koordinat titik berat berat benda dengan persamaan 
11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning 
IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id
c. Titik berat benda-benda homogen berdimensi tigaLetak titik berat dari gabungan 
beberapa benda pejal homogen berdimensi tiga dapat ditentukan dengan persamaan: 
Langkah menghitung titik berat benda homogen berdimensi tiga : 
`13 
1. Tentukanvolume masing –masing bidang 
2. Tentukan letak koordinat titik berat masing-masing benda 
3. Hitung koordinat titik berat system dengan persamaan : 
11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning 
IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id
Untuk beberapa benda sudah ditentukan titik beratnya sebagi berikut.: 
Biasanya dalam latihan dan soal soal yang berhubungan titik berat, perhitunganya 
menggunakan susunan titik berat dari dua tau lebih susunan benda. 
`13 
11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning 
IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id

More Related Content

What's hot

Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Rezki Amaliah
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasKLOTILDAJENIRITA
 
rumus fisika sma lengkap
rumus fisika sma lengkaprumus fisika sma lengkap
rumus fisika sma lengkapAnugrah Febryan
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaririsarum
 
Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]
Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]
Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]Nailul Hasibuan
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleks Bilangan kompleks
Bilangan kompleks UIN Arraniry
 
FISIKA DASAR_03 dinamika
FISIKA DASAR_03 dinamikaFISIKA DASAR_03 dinamika
FISIKA DASAR_03 dinamikaEko Efendi
 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektorTri Wahyuni
 
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikbestricabebest
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)Albara I Arizona
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 

What's hot (20)

Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebas
 
Integral Lipat Tiga
Integral Lipat TigaIntegral Lipat Tiga
Integral Lipat Tiga
 
Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum
 
6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL
 
rumus fisika sma lengkap
rumus fisika sma lengkaprumus fisika sma lengkap
rumus fisika sma lengkap
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 
Deret Fourier
Deret FourierDeret Fourier
Deret Fourier
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
 
Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]
Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]
Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleks Bilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
FISIKA DASAR_03 dinamika
FISIKA DASAR_03 dinamikaFISIKA DASAR_03 dinamika
FISIKA DASAR_03 dinamika
 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektor
 
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
 
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonik
 
Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik GasTeori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
 
Soal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanSoal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaan
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 

Viewers also liked

Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Neria Yovita
 
Perc. 7 pusat gravitasi dan pusat massa
Perc. 7 pusat gravitasi dan pusat massaPerc. 7 pusat gravitasi dan pusat massa
Perc. 7 pusat gravitasi dan pusat massaSMA Negeri 9 KERINCI
 
Kesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda TegarKesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda TegarBayulibels
 
Laporan Praktikum titik pusat massa benda homogen
Laporan Praktikum titik pusat massa benda homogenLaporan Praktikum titik pusat massa benda homogen
Laporan Praktikum titik pusat massa benda homogenAnnisa Icha
 
1 kuliah-pertama-statika
1 kuliah-pertama-statika1 kuliah-pertama-statika
1 kuliah-pertama-statikasentupz
 
mekanika teknik dinamika jilid 2
mekanika teknik dinamika jilid 2mekanika teknik dinamika jilid 2
mekanika teknik dinamika jilid 2Akhmad Faisal
 
TEDx Manchester: AI & The Future of Work
TEDx Manchester: AI & The Future of WorkTEDx Manchester: AI & The Future of Work
TEDx Manchester: AI & The Future of WorkVolker Hirsch
 

Viewers also liked (9)

Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
 
Titik berat
Titik beratTitik berat
Titik berat
 
Perc. 7 pusat gravitasi dan pusat massa
Perc. 7 pusat gravitasi dan pusat massaPerc. 7 pusat gravitasi dan pusat massa
Perc. 7 pusat gravitasi dan pusat massa
 
Kesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda TegarKesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda Tegar
 
Laporan Praktikum titik pusat massa benda homogen
Laporan Praktikum titik pusat massa benda homogenLaporan Praktikum titik pusat massa benda homogen
Laporan Praktikum titik pusat massa benda homogen
 
Bintang Ganda
Bintang GandaBintang Ganda
Bintang Ganda
 
1 kuliah-pertama-statika
1 kuliah-pertama-statika1 kuliah-pertama-statika
1 kuliah-pertama-statika
 
mekanika teknik dinamika jilid 2
mekanika teknik dinamika jilid 2mekanika teknik dinamika jilid 2
mekanika teknik dinamika jilid 2
 
TEDx Manchester: AI & The Future of Work
TEDx Manchester: AI & The Future of WorkTEDx Manchester: AI & The Future of Work
TEDx Manchester: AI & The Future of Work
 

Similar to pusat massa

Titik berat benda homogen
Titik berat benda homogenTitik berat benda homogen
Titik berat benda homogenNita Mardiana
 
Laporan praktikum fisika ( titik berat )
Laporan praktikum fisika ( titik berat )Laporan praktikum fisika ( titik berat )
Laporan praktikum fisika ( titik berat )nurfauziaahh
 
Tugas fisika . berat
Tugas fisika . beratTugas fisika . berat
Tugas fisika . beratRudi Nasrudi
 
1.4. hukum newton
1.4. hukum newton1.4. hukum newton
1.4. hukum newtonJi Jenji
 
BAHAN AJAR USAHA DAN ENERGI KEL. 4.docx
BAHAN AJAR USAHA DAN ENERGI KEL. 4.docxBAHAN AJAR USAHA DAN ENERGI KEL. 4.docx
BAHAN AJAR USAHA DAN ENERGI KEL. 4.docxelvasellya1
 
Modul praktikum-kelas-xi
Modul praktikum-kelas-xiModul praktikum-kelas-xi
Modul praktikum-kelas-xi10DEKY
 
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...yosevinaMsc
 
2 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 12 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 1Jaka Jaka
 
2 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 12 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 17abidin
 
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPELPENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL-
 
RPP Dinamika Rotasi.pdf
RPP Dinamika Rotasi.pdfRPP Dinamika Rotasi.pdf
RPP Dinamika Rotasi.pdfNurMahmudah14
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungusFani Diamanti
 
momen gaya dan momen inersia
momen gaya dan momen inersiamomen gaya dan momen inersia
momen gaya dan momen inersiaFikri Irfandi
 
Laporan praktikum fisika titik berat
Laporan praktikum fisika titik beratLaporan praktikum fisika titik berat
Laporan praktikum fisika titik beratVerani Nurizki
 

Similar to pusat massa (20)

titik berat
titik berattitik berat
titik berat
 
Titik berat benda homogen
Titik berat benda homogenTitik berat benda homogen
Titik berat benda homogen
 
Laporan praktikum fisika ( titik berat )
Laporan praktikum fisika ( titik berat )Laporan praktikum fisika ( titik berat )
Laporan praktikum fisika ( titik berat )
 
VEKTOR.docx
VEKTOR.docxVEKTOR.docx
VEKTOR.docx
 
Tugas fisika . berat
Tugas fisika . beratTugas fisika . berat
Tugas fisika . berat
 
Rpp struktur atom
Rpp struktur atomRpp struktur atom
Rpp struktur atom
 
Persamaan gerak
Persamaan gerakPersamaan gerak
Persamaan gerak
 
1.4. hukum newton
1.4. hukum newton1.4. hukum newton
1.4. hukum newton
 
BAHAN AJAR USAHA DAN ENERGI KEL. 4.docx
BAHAN AJAR USAHA DAN ENERGI KEL. 4.docxBAHAN AJAR USAHA DAN ENERGI KEL. 4.docx
BAHAN AJAR USAHA DAN ENERGI KEL. 4.docx
 
Modul praktikum-kelas-xi
Modul praktikum-kelas-xiModul praktikum-kelas-xi
Modul praktikum-kelas-xi
 
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
Pertemuan 1 Mekanika Rekayasa flakl;akl;dkl;akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk...
 
2 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 12 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 1
 
2 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 12 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 1
 
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPELPENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
 
RPP Dinamika Rotasi.pdf
RPP Dinamika Rotasi.pdfRPP Dinamika Rotasi.pdf
RPP Dinamika Rotasi.pdf
 
Bab 13 momen inersia
Bab 13 momen inersiaBab 13 momen inersia
Bab 13 momen inersia
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
 
momen gaya dan momen inersia
momen gaya dan momen inersiamomen gaya dan momen inersia
momen gaya dan momen inersia
 
Laporan praktikum fisika titik berat
Laporan praktikum fisika titik beratLaporan praktikum fisika titik berat
Laporan praktikum fisika titik berat
 
Modul 3 benda_tegar_blended
Modul 3 benda_tegar_blendedModul 3 benda_tegar_blended
Modul 3 benda_tegar_blended
 

pusat massa

  • 1. MODUL PERKULIAHAN Fisika I Pusat Massa Benda Homogen Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh TEKNIK TEKNIK ELEKTRO 11 MK14001 IRADATH ST.MBA Abstract Kompetensi Mahasiswa dapat memahami Dan mengetahui tentang pusat Massa sebuah benda yang homogen 1.Mahasiswa dapat memahami tentang Pusat massa sebuah benda 2.Mahasiswa dapat mengerti tentang Pusat massa dan titi berat sebuah benda
  • 2. MODUL XI : MK FISIKA 1 : DOSEN : IRADATH ST. MBA Pusat Massa banyak titik, selain terdapat gaya eksternal (Fe) juga terdapat gaya internal (Fij) antar titik-titik dalam benda. Untuk itu diperkenalkan pusat massa, di mana gaya aksi yang diberikan ke setiap titik materi dipandang sama dengan gaya aksi yang diberikan pada pusat massa suatu sistem materi tunggal. Contoh sederhananya saat kita melempar bola ke atas, sebenarnya semua titik pada materi mendapatkan gaya aksi yang besarnya kita sebut Fi. Namun akan lebih sederhana jika kita menganggap bola itu sebagai satu titik materi saja, yakni pada pusat massanya. dengan nol. Untuk benda simetris yang homogen, letak pusat massa tentulah berada tepat di tengah-tengah benda. Lalu, bagaimana untuk benda yang tidak simetris? Jika kita mengambil suatu titik di mana gaya internalnya nol, diperoleh Titik itu haruslah mewakili keseluruhan sistem secara makroskopis, sehingga notasi sumasi di ruas kiri menjadi lenyap. Titik itulah yang kita sebut sebagai pusat massa, yang berjarak R dari sembarang pemilihan koordinat awal. `13 Interaksi antar materi seringkali merupakan interaksi banyak titik materi. Pada sistem Pusat massa suatu benda ialah titik di mana gaya internal pada sistem massa sama Ambillah persamaan gaya yang bekerja pada sistem banyak titik 11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id
  • 3. Akhirnya diperoleh Pendekatannya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu diskret dan kontinu. Misal untuk gambar di bawah ini. letak pusat massa benda itu? Kita akan menghitungnya bagian-demi bagian dan parameter demi parameter (x, y, z). Kubus pertama (kiri) r1(x,y,z) = (2,2,2) Kubus ke-dua (tengah) r2(x,y,z) = (2,6,2) Kubus ke-tiga (depan) r3(x,y,z) = (6,6,2) Kubus ke-empat (atas) r4(x,y,z) = (2,6,6) Karena semua kubus kecil memiliki massa yang sama, m, maka pusat massanya, R ialah: `13 Pada postingan ini akan dibahas cara menentukan pusat massa benda homogen. Jika kubus-kubus kecil penyusunnya memiliki rusuk 4 cm dan massa m, di manakah 11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id
  • 4. Akhirnya diperoleh . Bagaimana dengan pelat berbentuk segitiga siku-siku? lalu dijumlahkan (jumlahan Riemann). Berbicara tentang penjumlahan Riemann artinya kita akan bersinggungan dengan integral. Dalam bentuk integral, persamaan pusat massa dapat dituliskan Di mana dm ialah elemen massa, atau massa dari tiap-tiap segmen. Di sini kita mendefinisikan massa jenis σ (massa per satuan luas), yakni σ = M/A. Karena luas segitiga di atas ialah ½ a.b, maka: Mengingat segitiga siku-siku dapat kita nyatakan dalam persamaan garis y(x) = mx = bx/a, `13 Contoh tadi adalah untuk benda yang bisa didekati dengan metode diskret. Untuk benda semacam ini kita dapat memecahnya menjadi segmen-segmen kecil 11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id
  • 5. diperoleh luas tiap segmen yang berbentuk segi empat (dA) tidak lain adalah dx × y(x) sehingga elemen massa Sekarang kita sudah bisa memulai menghitung pusat massa segitiga. Substitusi kembali M = σab/2, akhirnya diperoleh mencari sendiri nilai Ry. Caranya serupa, hanya saja Anda harus mengubah fungsinya menjadi x(y) = ay/b dan integrasikan terhadap y, nanti akan diperoleh bentuk Pada akhirnya pusat massanya ialah `13 Akhirnya ketemu juga, tapi itu baru absisnya, belum ordinatnya. Silakan Anda 11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id
  • 6. STATIKA adalah ilmu kesetimbangan yang menyelidiki syarat-syarat gaya yang bekerja pada sebuah benda/titik materi agar benda/titik materi tersebut setimbang. PUSAT MASSA DAN TITIK BERAT Pusat massa dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama, yaitu suatu titik tempat berpusatnya massa/berat dari benda tersebut. Perbedaannya adalah letak pusat massa suatu benda tidak dipengaruhi oleh medan gravitasi, sehingga letaknya tidak selalu berhimpit dengan letak titik beratnya. 1. PUSAT MASSA Koordinat pusat massa dari benda-benda diskrit, dengan massa masing-masing M1, M2,....... , Mi ; yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2),........, (xi,yi) adalah: X = (å Mi . Xi)/(Mi) Y = (å Mi . Yi)/(Mi) 2. TITIK BERAT (X,Y) Koordinat titik berat suatu sistem benda dengan berat masing-masing W1, W2, ........., Wi ; yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2), ............, (xi,yi) adalah: X = (å Wi . Xi)/(Wi) Y = (å Wi . Yi)/(Wi) LETAK/POSISI TITIK BERAT 1. Terletak pada perpotongan diagonal ruang untuk benda homogen berbentuk teratur. 2. Terletak pada perpotongan kedua garis vertikal untuk benda sembarang. 3. Bisa terletak di dalam atau diluar bendanya tergantung pada homogenitas dan bentuknya. TITIK BERAT BEBERAPA BENDA Garis lurus yo = 1/2 AB z = di tengah-tengah AB `13 11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id
  • 7. Busur lingkaran yo = AB/AB . AB = tali busur AB = busur AB R = jari-jari lingkaran Busur setengah lingkaran yo = 2.R/p R = jari-jari lingkaran Juring lingkaran yo = AB/AB.2/3.R AB = tali busur AB = busur AB R = jari-jari lingkaran Setengah lingkaran yo = 4.R/3 p R = jari-jari lingkaran Selimut setengah bola yo = 1/2 R R = jari-jari lingkaran Selimut limas yo = 1/3 t t = tinggi limas Selimut kerucut yo = 1/3 t t = tinggi kerucut Setengah bola yo = 3/8 R R = jari-jari bola Limas yo = 1/4 t t = tinggi limas Kerucut yo = 1/4 t t = tinggi kerucut Cat. : Dalam menyelesaikan persoalan titik berat benda, terlebih dahulu bendanya dibagi-bagi kemudian baru diselesaikan dengan rumusan yang ada. `13 sesuai dengan bentuk benda khusus yang sudah diketahui letak titik beratnya 11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id
  • 8. PUSAT MASSA DAN TITIK BERAT Pusat massa dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama, yaitu suatu titik tempat berpusatnya massa/berat dari benda tersebut. Perbedaannya adalah letak pusat massa suatu benda tidak dipengaruhi olehmedan gravitasi, sehingga letaknya tidak selalu berhimpit dengan letak titik beratnya. a. Titik berat benda homogen satu dimensi (garis) Untuk benda-benda berbentuk memanjang seperti kawat , massa benda dianggap diwakili oleh panjangnya (satu dimensi) dan titik beratnya dapat dinyatakan dengan persamaan berikut: Langkah penentuan titik berat benda homogen 1 dimensi : b. Titik berat benda-benda homogen berbentuk luasan (dua dimensi) Jika tebal diabaikan maka benda dapat dianggap berbentuk luasan (dua dimensi), dan titik berat gabungan benda homogen berbentuk luasan dapat ditentukan dengan persamaan berikut: Langkah menghitung Titik Berat Homogen Berbentuk Luasan (dua Dimensi ) : 1. Tentukan Luas masing-masing bidang 2. Tentukan letak titik berat masing-masing benda 3. Tentukan Koordinat titik berat bidang dengan menggunakan persamaan :L Titik berat benda homogen berbentuk luasan yang bentuknya teratur terletak pada sumbu simetrinya. Untuk bidang segi empat, titik berat diperpotongan diagonalnya, dan untuk lingkaran terletak dipusat lingkaran. Titik berat bidang homegen di perlihatkan pada tabel berikut: `13 1. Tentukan panjang masing-masing benda 2. Tentukan letak titik berat masing-masing benda 3. Hitung koordinat titik berat berat benda dengan persamaan 11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id
  • 9. c. Titik berat benda-benda homogen berdimensi tigaLetak titik berat dari gabungan beberapa benda pejal homogen berdimensi tiga dapat ditentukan dengan persamaan: Langkah menghitung titik berat benda homogen berdimensi tiga : `13 1. Tentukanvolume masing –masing bidang 2. Tentukan letak koordinat titik berat masing-masing benda 3. Hitung koordinat titik berat system dengan persamaan : 11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id
  • 10. Untuk beberapa benda sudah ditentukan titik beratnya sebagi berikut.: Biasanya dalam latihan dan soal soal yang berhubungan titik berat, perhitunganya menggunakan susunan titik berat dari dua tau lebih susunan benda. `13 11 FISIKA I Pusat Bahan Ajar dan eLearning IRADATH ST.MBA http://www.mercubuana.ac.id