4. Deuteronomium
◦ Kitab Kelima PL
◦ Ibrani: Devarim (“kata-kata”), Septuaginta/Vulgata:
Deuteronomoium. Deutero: kedua – nomos =hukum, Indonesia:
Ulangan.
◦ Lebih cocok berarti : pengulangan daripada hukum kedua
◦ salinan hukum (Ul. 17:18)
5. ◦ Bentuk tulisan: perkataan perpisahan (wejangan) Musa kepada bangsa
Israel sebelum memasuki tanah terjanji.
◦ Ulangan: Kulminasi dari Pentateukh.
6. Setting waktu dan tempat
◦Waktu: hari-hari terakhir hidup Musa (Ul.1:3), di akhir
hari itu Musa meninggal (Ul.34).
◦Tempat di Moab, sebelah Timur Sungai Yordan.
◦Musa mengajar tentang hukum kepada generasi baru
Israel (Ul. 12:1—26:16).
7. Poin penting dari Ulangan
◦ Upacara pembaruan perjanjian di tanah Moab di mana Israel sekali lagi
menegaskan kesetiaan kepada Yahweh dan komitmen untuk menaati hukum (Ul.
29:1-31:29)
◦ Keinginan dan wasiat terakhir Musa
◦ Ulangan menyiapkan dua masalah bear yang akan dihadapi Israel; 1) hidup tanpa
Musa dan 2) perang untuk menaklukkan tanah terjanji
◦ Ulangan mencatat tata pemerintahan setelah kematian Musa: system peradilan,
imam dan Lewi, raja dan nabi (Ulangan 16:18-18:22).
◦ Ulangan menyiapkan bangsa untuk perang penaklukan dengan menetapkan aturan
perang kudus (Ul. 7,20)
8. Tiga gagasan penting
◦ 1) mengingat Kembali masa lampau Israel
◦ 2) mengulang dan menimbang Kembali hukum yang telah diberikan
Yahweh melalui Musa di gunung Horeb (Sinai)
◦ 3) menekankan bahwa ketaatan terhadap hukum adalah esensial demi
kesejahteraan bangsa Israel di tanah yang akan mereka miliki
https://www.britannica.com/topic/Deuteronomy
9. Garis Besar kitab Ulangan
◦ Ikhtisas Perjalanan Israel dari Mesir (Ul. 1–3)
◦ Ikhtisar Relasi Israel dengan Allah (Ul. 4–10)
◦ Bagaimana mencintai Allah dan memelihara ketetapan dan hukum-Nya (Ul
11–26)
◦ Berkat, kutuk, dan restorasi (Ul. 27–30)
◦ Kematian Musa (Ul. 31–34)
◦ https://overviewbible.com/deuteronomy/
11. Wejangan pertama
◦ Bab 1-4
◦ Wejangan tentang masa lampau yang menceritakan Kembali masa
lampau, perjalanan sampai ke perbatasan tanah terjanji.
12. Rekapitulasi sejarah (1-4)
1. Mukjizat di Mesir menyelamatkan Israel
2. Yahweh berbicara kepada Israel dan memberikan hukum
3. Israel melanggar hukum, beribadah kepada ilah lain,
terhalang masuk ke tanah terjanji
13. Wejangan kedua
◦ Bab 5-28
◦ Wejangan yang ditujukan kepada masa depan dan berkenaan dengan
kehidupan Israel di bawah hukum Taurat di Tanah Terjanji.
14. Wejangan ketiga
◦ Bab 29-32,
◦ Bangsa Israel sedang dituntun pada pembaruan perjanjian
17. Teologi kitab ulangan : (Ulangan 30:19-20 ITB)
◦ 19 Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini:
kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah
kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,
◦ 20 dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan
berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk
tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek
moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya
kepada mereka." (Deut. 30:19-20 ITB)
18. 1. Israel dalam Kitab Ulangan
◦ Perjanjian antara Allah dan Israel di Sinai dan pembaruannya di Moab
mengandaikan bangsa Israel adalah umat yang satu.
◦ Bangsa Israel sebagai umat dalam perjanjian dengan Yahweh.
◦ Bangsa yang dipisahkan dan dibentuk karena keterikatan dengan
Perjanjian dan Hukum (Ul. 5:1-3; 6:1-25)
19. saudara
◦ Setiap anggota bangsa Israel di sebut “saudara” Ibrani : ’ahîm; Misal,
1:16; 3:18, 20; 10:9; 15:3, 7, 9, 11; 17:20; 18:15, 18.
◦ Sebutan ini bertujuan untuk mengesampingkan kesukuan dan
perpecahan yang biasanya muncul di tengah suatu bangsa
20. Bangsa Pilihan
◦ Israel sebagai keseluruhan: sapaan Israel (“Dengarlah, Israel...,” 6:4, 4:1),
juga sering disebut “seluruh orang Israel” (kol Yisrael, 1:1, 5:1).
◦ Umat yang dibentuk Tuhan (Am, bukan Goy) “umat milikmu sendiri yang
Kautebus...,” 9:26,29).
◦ umat yang kudus : suatu umat yang oleh Tuhan dikhususkan bagi diri-Nya.
◦ Umat kesayangan: ‘am segulah, umat kesayangan, bangsa yang mempunyai
nilai khusus bagi Tuhan (7:6).
21. Bangsa pilihan
◦ Kitab ulangan memahami Issrael sebagai bangsa yang dipilih TUHAN
(4:37; 7:6–7; 10:15; 14:2).
◦ Allah tidak hanya memilih Israel, tetapi juga raja (17:15), para imam (18:5;
21:5), dan tempat dimana mereka Dia disembah.
◦ Anugerah ini menuntun tanggapan untuk sikap taat yang penuh cinta
(loving obedience) dari pihak Israel.
◦ Israel adalah bangsa yang unik, sebuah bangsa dalam perjanjian dengan
Pencipta dan penebus mereka.
22. 2. Allah : Nama
◦ Nama TUHAN 22 kali
◦ Nama dipanjatkan sebagai ungkapan devosi dan relasi personal.
◦ Berbeda dengan kehadiran Allah dalam Tabut Perjanjian atau di
tempat suci.
◦ Menyebut nama Allah adalah mengungkapkan secara terbuka karakter
dan identitasnya sebagaimana terungkap dalam tindakannya kepada
umat-Nya (32:3)
23. Allah: Sifat
◦ Sebutan Allah: YHWH Allahmu [kedekatan] = Allah Perjanjian
◦ Transendensi: YHWH digambarkan besar, dahsyat dan tanpa
tandingan dalam karya-Nya (7:21, 4:32-39). == menghindari
antrophomorfisme
◦ Imanensi: Allah Israel yang sangat dekat pada umat-Nya
◦ Keesaan (Ekhad): Allah yang cemburu (El Kanna) (bdk. Shema:
Ul.6)
24. Allah: Firman/Sabda
◦ Firman Allah = otoritatif (memiliki kuasa)
◦ Firman Allah dalam Ulangan semacam kanon atau kitab undang-
undang tentang bagaimana sebuah negara harus diatur.
◦ Ulangan menjadi kotbah dan ajaran Musa yang otoritatif dan mereka
setelah diri-Nya
25. Sentralisasi peribadahan
◦ Tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu (Ul. 12:5, 11, 14, 18, 21, 26;
14:23–25; 15:20; 16:2, 6, 11, 15; 17:8, 10; 18:6; 26:2)
◦ Sebagaimana Allah telah memilih sebuah bangsa, demikian juga dia
memilih tempat dan jenis peribadatan di sana.
◦ Beribadah di tempat yang dipilih Yahweh merefleksikan level nasional
Israel sebagai umat kesayangan ((7:6; 14:2; 26:18), dipisahkan untuk
TUHAN.
◦ Sentralisasi ibadah mencerminkan gambaran ideal pandangan kitab
Ulangan “satu Allah, satu umat, satu tempat ibadah”
26. Shema Israel
◦ Ulangan 6:4-9. “Shema Yisrael” (artinya: Dengarlah, hai Israel) merupakan syahadat iman atau
credo-nya bangsa Israel (Yahudi).
◦ Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan
kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada
anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam
perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya
sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya
pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.
27. ◦ Bagian pertama Shema adalah pernyataan iman paling esensial dalam iman Yahudi: TUHAN (Yahweh)
itu Allah kita, TUHAN itu esa! Menyatakan keesaan Allah tidaklah cukup, bangsa Israel harus
mengasihi Dia. Mengetahui secara intelektual sama sekali tidak menambah kualitas iman. Orang harus
memiliki relasi dengan TUHAN secara tepat supaya imannya sungguh-sungguh berarti bernilai.
Caranya adalah mengasihi TUHAN dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan. Dengan kata lain, orang
Israel harus mengasihi secara total dan sepenuh hidupnya. Itu juga belum cukup. Orang Israel harus
mengajarkan syahadat yang terdiri dari dua kalimat pendek itu, kepada anak-anak mereka,
mengucapkannya pada saat bangun dan hendak tidur, mengikatnya sebagai tanda dalam tubuhnya.
Dalam keyakinan mereka, itulah salah satu cara untuk mejamin kehidupan (keselamatan): panen
berlimpah, rumput untuk ternak tersedia, dan makanan untuk hidup berlimpah. Karena itu tidak salah
jika ahli Taurat itu mengatakan kepada Yesus bahwa kehidupan kekal diperoleh jika orang mengasihi
TUHAN Allahnya.
28. ◦ Shema menjadi pusat kehidupan dan peribadatan orang Yahudi, entah di rumah
atau di tempat peribadatan (Sinagoga). Shema diucapkan pada pagi hari dan sore
hati. Dalam liturgi Yahudi, Shema diucapkan dalam doa terakhir pada hari Yom
Kippur (Hari Pendamaian), hari paling kudus dalam setahun. Mereka percaya, jika
mengucapkan Shema pada hari Yom Kippur, mereka akan sampai pada tingkatan
malaikat. Selain itu, secara tradisional, Shema harus diucapkan menjelang
kematiannya atau menjadi kata terakhir yang terucap sebelum kematiannya. Orang
Yahudi biasanya mengucapkan Shema dengan tangan di depan matanya
29. 3.Tanah
◦ Keistimewaan tanah (berlimpah susu dan madu)
◦ Batas geografis
◦ Anugerah Tuhan yang “direbut”
◦ Tanah sebagai warisan ((nakhalah, 4:38, 12:9, 26:1).
◦ Syarat untuk tetap tinggal: harus melakukan perintah dan ketetapan Allah di dalam negeri itu
◦ Tanah peristirahatan: menukhah. Kata itu pertama-tama menunjuk kepada perhentian atau
istirahat yang menyusul perjalanan (3:20); tetapi juga kepada keamanan dari ancaman-ancaman
bangsa-bangsa
30. 3. Tanah
◦ Tanah : “Tanah yang Allah leluhurmu telah memberikan kepadamu”
= Inisiatif Allah
◦ Memiliki tanah dan memeliharanya terikat dengan ketaatan kepada
perintah Allah (4:25–26; 6:18; 8:1; 11:8–9, 18–21; 16:20) = syarat
memiliki tanah
◦ Ketaatan terhadap perintah Allah membawa kemakmuran dan
kesejahteraan, ketidaktaatan melahirkan bencana, penyakit, kematian
dan kehilangan tanah.
31. 4. Kutuk dan Berkat
◦ Dalam Ul 27-28 disampaikan ucapan berkat dan lebih banyak lagi
ucapan kutuk untuk mendorong Israel agar melakukan ketetapan dan
peraturan Tuhan yang baru saja diuraikan dalam Undang-Undang
Ulangan, dan jangan mengabaikannya
32. 4. Berkat dan Kutuk
◦ Berkat dan kutuk (Ulangan 28)
◦ Dalam kultur Timur Dekat Kuno, berkat dan kutuk berkaitan dengan
perkataan yang berorientasi ke masa depan, diucapkan oleh Allah (dewa-
dewi) dan manusia untuk memunculkan hal yang baik atau buruk untuk
manusia maupun bangsa.
◦ Bekat dan kutuk dapat diucapkan oleh manusia, tetapi kekuatan dan kuasa
akhir tetap pada yang ilahi sebagai sumber dan eksekutor terakhir berkat
dan kutuk
◦ http://www.oxfordbiblicalstudies.com/article/opr/t467/e27
33. 4. Kutuk dan Berkat
◦ Bahasa Ibrani Berkat BRK hamper 400 kali dalam kitab suci Ibrani , kebanyakan dalam Kejadian,
Ulangan, dan Mazmur.
◦ Berkat bagian dari salam harian (Rut 2:4; Mzm 118:26; 121:8; Ul. 28:6).
◦ Dalam Alkitab, berkat dan kutuk berasal dari Allah (lihat Yes 45:6; Bil. 22:6–8, 12, 20).
◦ Keduanya bukanlah tak terhindarkan atau otomatis, Allah dapat mengubah pikiran Allah tentang
keduanya (Yer 18:7–10; Kej. 6:6–7).
◦ Relasi yang baik dengan Allah menghasilkan berkat dan relasi yang retak membawa pada kutukan.
◦ http://www.oxfordbiblicalstudies.com/article/opr/t467/e27
34. 4. Kutuk dan Berkat
◦ Berkat umumnya diucapkan secara publik dengan pengakuan akan
kebaikan dari Allah, diiringi dengan nyanyian, tarian, pesta. Berkat
menjadi Tindakan pujian.
◦ Kutuk umumnya tertulis di monument sebagai ancaman yang
melindungi dan dalam prasasti. Kutuk juga dipakai sebagai bentuk
tidak bersyarakat untuk mengeksorsi roh jahat, kekuatan jahat, dosa
dan penyakit.
35.
36. Timeline Lorem Ipsum
2015
Lorem ipsum dolor sit amet
2016
Lorem ipsum dolor sit amet
2017
Lorem ipsum dolor sit amet
2018
Lorem ipsum dolor sit amet