12 Foundation Stones Pelajaran 6a - Memahami Alkitab - Pengetahuan Akan Alkitab
Ringk alk bil (4)
1. Bab 4
BILANGAN
I. Nama Kitab
1.Kitab Bilangan adalah kitab keempat dari kitab Pentateuch yang ditulis Musa; bahasa asli Ibraninya
adalah B’midbar, yang berarti ‘di padang gurun’. Ini adalah sebutan yang paling cocok, karena isi dari
kitab ini membahas tentang pengalaman bangsa Israel yang mengembara di padang gurun.
2.Para penerjemah Alkitab menyebutnya sebagai ‘Bilangan’, karena di dalam kitab ini ada dua kali
pencatatan mengenai menghitung jumlah umat Israel, satu kali di padang gurun Sinai (pasal 1), satu
kali di dataran Moab (pasal 26).
II. Karakteristik
1.Kitab ini langsung meneruskan kitab sebelumnya, yaitu kitab Imamat. Di antara kedua kitab ini tidak
ada jarak waktu. Latar belakang kitab Imamat adalah di padang gurun Sinai, dan awal dari kitab ini
masih di padang gurun Sinai.
2.Isi dari kitab ini, di satu sisi adalah catatan tentang sejarah, di sisi lain adalah catatan tentang penetapan
hukum.
III. Waktu dan Tempat
1.Rentang waktu yang tercakup dalam kitab ini kira-kira 39 tahun, dari tahun 1490 SM sampai dengan
tahun 1451 SM.
2.Kitab ini mencatat tentang bangsa Israel berangkat dari padang gurun Sinai, dan terakhir mereka sampai
di dataran Moab, tanah itu adalah pintu masuk ke tanah Kanaan, di tepi sungai Yordan dekat Yerikho.
3.Saat para pemula pembaca Alkitab membaca kitab ini, lebih baik sambil melihat peta yang ada di
belakang Alkitab, mencari tempat yang pernah dilewati oleh bangsa Israel.
IV. Berita
Berita utama dalam kitab ini memiliki beberapa sisi:
1.Pekerjaan (mengacu kepada pekerjaan dalam melayani Allah)—ini adalah berita pendahuluan dalam
kitab ini. Umat Allah setelah ditebus harus memiliki pekerjaan. Di sini kita dapat melihat bahwa
berita dalam empat kitab pertama memiliki hubungan yang sangat erat. Kitab Kejadian membicarakan
tentang penciptaan dan kegagalan, kitab Keluaran membicarakan tentang penebusan, kitab Imamat
membicarakan tentang persekutuan dan penyembahan, kitab Bilangan membicarakan tentang
pekerjaan dan tingkah laku. Hanya orang-orang yang tertebuslah, yang berkualifikasi bersekutu
dengan Allah dan menyembah Allah. Juga hanya orang-orang yang memiliki persekutuan dan
penyembahan sajalah, yang berkualifikasi di hadapan Allah untuk membicarakan pekerjaan dan
kelakuan.
2.Urutan—pekerjaan di hadapan Allah harus memiliki urutan. Dapat dikatakan bahwa hukum pertama
adalah urutan. Catatan-catatan dalam kitab ini mengenai pengaturan perkemahan dan pasukan,
pelayanan dalam kemah dan hal-hal yang dikerjakan bangsa Israel setiap hari, harus dilaksanakan
berdasarkan ketentuan, sedikit pun tidak boleh berantakan.
3.Kitab ini masih memiliki satu berita yang penting, yaitu mengenai satu-satunya sumber kegagalan dari
umat Allah adalah tidak percaya. Dari pasal 11, adalah sejarah yang menyedihkan mengenai
kegagalan bangsa Israel di padang gurun, dan sumber kegagalan adalah karena tidak percaya. Karena
itu sepertinya kitab ini memberikan peringatan kepada setiap orang yang ditebus yaitu ‘jangan tidak
percaya’.
2. V. Beberapa Poin yang Perlu Diperhatikan
1.Awal dari kitab ini mencatat mengenai perkara menghitung jumlah umat Israel, hal ini memiliki tiga
makna: (1) Allah meminta untuk menghitung jumlah, menunjukkan bahwa Dia mengakui umat Israel
adalah umat-Nya sendiri, Dia dapat menyebut nama mereka satu per satu (Yoh. 10:3-4). (2)
Menghitung jumlah adalah agar dalam pengaturan tentara dan berperang memiliki urutan. (3)
Menghitung jumlah adalah untuk mengelompokkan umat Allah, di mana setiap orang tahu sukunya
dan keluarganya, serta tahu pelayanan dan pekerjaannya, demikian baru kekacauan itu dapat
terhindari. Hari ini kita di dalam Tubuh Kristus (gereja) pun demikian: setiap orang harus jelas
karunia dan ministrinya masing-masing, bagaimana mengerjakannya, kapan dan di mana
mengerjakannya; tidak boleh bertindak gegabah, harus mengikuti ‘kehendak pribadi’ dari Roh Kudus
dan bekerja sama dengan-Nya (Baca: 1Kor. 12).
2.Pasal 2 dari kitab ini mencatat perkemahan bangsa Israel, yaitu di sebelah timur ada tiga suku, dengan
suku Yehuda sebagai pemimpinnya; sebelah selatan juga ada tiga suku, dengan suku Ruben sebagai
pemimpinnya; di sebelah barat juga ada tiga suku, dengan suku Efraim sebagai pemimpinnya; di
sebelah utara juga ada tiga suku, dengan suku Dan sebagai pemimpinnya; di tengah-tengah ada suku
Lewi. Perkemahan yang sedemikian, seperti bentuk satu salib. Jika perkataan turun-temurun dapat
dipercaya—suku Yehuda dilambangkan dengan singa, suku Ruben dilambangkan dengan manusia,
suku Efraim dilambangkan dengan lembu, suku Dan dilambangkan dengan rajawali—jika demikian
maka perkemahan ini melambangkan 4 aspek dari pekerjaan Kristus, yaitu sebagai Raja, Hamba,
Manusia dan Allah (Bandingkan dengan Yeh. 1:10, dan karakteristik dari 4 kitab Injil). Ini semua
menjelaskan satu hal yaitu rahasia peperangan rohani umat Kristen hari ini adalah meninggikan
Kristus, peperangan dimulai dengan salib.
3.Penghidupan seorang nazir (Bil. 6) adalah pelajaran yang berharga bagi kita:
(1) Mengkhususkan dirinya bagi TUHAN (ayat 2)—dia adalah seorang yang mutlak
mempersembahkan dirinya bagi Tuhan, seumur hidupnya adalah hidup bagi Tuhan.
(2) Menjauhkan dirinya dari anggur dan minuman yang memabukkan (ayat 3)—dia menolak
kenikmatan dunia (Pkh. 10:19), hanya mau bersukacita karena Tuhan (Mzm. 32:11, 87:7).
(3) Janganlah pisau cukur lalu di kepalanya, membiarkan rambutnya tumbuh panjang (Bil. 6:5)—
karena rambut panjang adalah kehinaan bagi laki-laki (1 Kor. 11:14), dia rela dihina bagi Tuhan.
(4) Janganlah ia dekat kepada mayat orang (Bil. 6:6)—dia menghindar dari ketidakkudusan, tidak
membiarkan dosa mencemari dirinya.
4.Perhatikan lambang yang ada di dalam kitab ini, walaupun tidak sebanyak kitab-kitab sebelumnya,
tetapi sangat penting. Misalkan:
(1) Orang nazir (6:6)—lihat bagian atas.
(2) Yosua (11:28)—lihat kitab Yosua pasal 6.
(3) Batu karang (20:8)—lihat kitab Keluaran pasal 2, dan baca 1 Korintus 11:4.
(4) Tongkat Harun yang bertunas (17:8)—melalui Kristus yang telah melewati kegelapan dan
bangkit. 11 tongkat tidak bertunas, mati selamanya, hanya tongkat Harun yang bertunas dan
bangkit, ini menunjukkan bahwa seluruh pendiri agama telah mati, menjadi tokoh sejarah, hanya
Kristus yang bangkit dari kematian bahkan bangkit hingga kekal.
(5) Lembu betina merah (19:2)—melambangkan Kristus disalib menjadi kurban untuk menghapus
dosa kaum beriman dan menyucikan kaum beriman dari dosa (Ibr. 9:12-14).
(6) Ular tembaga (Bil. 21:9)—melambangkan Kristus yang disalib, ‘menggantikan kita menjadi
dosa’, menyelamatkan orang-orang yang berharap dan percaya kepada-Nya (Yoh. 3:14-15; 2 Kor.
5:21).
(7) Kota perlindungan (Bil. 35)—melambangkan Kristus menjadi tempat perlindungan kita, untuk
bersembunyi dari penghakiman Allah.
5.Nabi Miryam mati di Kadesh (20:1), imam besar Harun mati di gunung Hor (ayat 28), bahkan hamba
Allah, Musa juga ditakdirkan mati di pegunungan Abarim, di atas gunung Nebo (Ul. 32:48-50).
Mereka berhenti di pintu tanah Kanaan, tetapi tidak masuk. Karena itu nabi, imam dan hukum Taurat
hanya dapat memimpin manusia berjalan menuju tanah Kanaan, hanya Yosua kitalah (nama ‘Yosua’
3. sama dengan ‘Yesus’ dalam Perjanjian Baru) yang dapat memimpin kita memasuki tanah Kanaan
yang penuh berkat ini.
6.Di dalam kitab ini masih ada satu nubuat yang ajaib, yaitu nubuat mengenai keluarga Israel, bangsa-
bangsa, Mesias dan sebagainya (pasal 23 ~ 24), ternyata nubuat ini berasal dari mulut seorang nabi
bangsa kafir dan ia adalah seorang nabi yang jatuh. Wahyu Allah tidak terbatas pada bangsa Israel
saja, juga kepada bangsa kafir. Melkisedek, Ayub dan sebagainya adalah orang kafir, bahkan
mengenal Allah dengan sangat dalam.
7.Pasal 15:38 ‘jumbai-jumbai dengan benang ungu kebiru-biruan’ pada punca baju, melambangkan
bangsa Israel adalah bagian dari surgawi (warna biru), yang dipisahkan dan dikuduskan bagi TUHAN,
bahkan dipisahkan dari ambisi dan keinginan sendiri yang bersifat duniawi.
VI. Kata Kunci dan Ayat Kunci
1.Kata kunci dari kitab ini adalah: (1) ‘pelayanan’ (Bil. 3:7, diterjemahkan menjadi pekerjaan), (2)
‘berperang’ (10:9), (3) ‘mengembara’ (14:33).
2.Ayat kunci dari kitab ini adalah:
(1) Atas titah TUHAN mereka berkemah dan atas titah TUHAN juga mereka berangkat; mereka
memelihara kewajibannya kepada TUHAN, menurut titah TUHAN dengan perantaraan Musa
(9:23).
(2) Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, janganlah takut kepada bangsa negeri itu,
sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka,
sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka (14:9).
VII. Pembagian
Kitab ini berdasarkan geografi dapat dibagi menjadi tiga bagian: di gunung Sinai, dari gunung Sinai
sampai Moab, di Moab.
1. Di Gunung Sinai (pasal 1 ~ 10:10)
1. Bagian pertama langsung melanjutkan akhir dari kitab Imamat, saat itu bangsa Israel masih menetap di
padang gurun Sinai kira-kira 20 hari (Bandingkan 1:1 dengan 10:11)
2. Bagian pertama membicarakan tentang pelayanan yang memiliki aturan yaitu pada:
(1) Pasukan yang terorganisasi (pasal 1 ~ 2).
(2) Dalam Kemah Suci (pasal 3 ~ 4).
(3) Di dalam satu perkemahan yang kudus (pasal 5).
(4) Dalam penghidupan orang nazir (pasal 6).
(5) Dalam mempersembahkan persembahan (pasal 7).
(6) Dalam tugas Harun dan orang Lewi (pasal 8).
3. Bagian pertama juga membicarakan tentang aturan yang lain:
(1) Aturan memelihara Paskah (9:1-14).
(2) Aturan pimpinan awan (9:15-23).
(3) Aturan meniup sangkakala (10:1-10).
2. Dari Gunung Sinai ke Kadesh (10:11 ~ 20 ; 21:5-9)
1. Bagian kedua mencakup perjalanan bangsa Israel yang berangkat dari padang gurun Sinai sampai tiba di
Kadesh untuk yang kedua kalinya, dengan jangka waktu kira-kira 37 tahun 1 bulan.
2. Bagian kedua membicarakan kegagalan bangsa Israel yang paling menyedihkan, berkali-kali berdosa
terhadap Allah dan memberontak terhadap Allah, sejumlah 8 kali:
(1) Bersungut-sungut di Tabera (11:1-3).
(2) Bersungut-sungut karena makanan (11:4-35).
(3) Menghujat pemimpin yang ditunjuk oleh Tuhan (pasal 12, baca: 1 Tes. 5:12-13; 2 Pet. 2:10; Yud. 8-9)
—menerima pelajaran dari perkara minuman.
(4) Tidak percaya janji yang diberikan Allah kepada mereka mengenai Kanaan (13:1 ~ 14:38).
4. (5) Tidak percaya keadilbenaran keputusan yang diberikan Allah kepada mereka (14:39-45).
(6) Tidak taat kepada otoritas dan tugas yang diatur Allah (pasal 16 ~ 17)—menerima pelajaran dari
perkara Korah, Datan dan Abiram.
(7) Bersungut-sungut karena haus (20:2-3).
(8) Bersungut-sungut lagi karena perjalanan yang sulit dan makanan yang kurang (21:4-9).
Dalam jangka waktu ini, bangsa Israel tidak memiliki sejarah apa pun yang dapat dikatakan di hadapan
Allah, hampir kosong sama sekali.
3. Selain catatan tentang kegagalan, bagian kedua juga membicarakan:
(1) Ketentuan tentang mempersembahkan kurban (pasal 15).
(2) Tugas dan kekuasaan imam & orang Lewi (pasal 18).
(3) Ketentuan tentang pentahiran (paasl 19).
3. Di Moab (pasal 21:1-4, ayat 10 ~ pasal 36)
Bagian ketiga mencatat kemenangan bangsa Israel. Walaupun mereka telah melalui beberapa kali
kegagalan, tetapi bagaimana pun juga, karena bersandar kepada Allah-lah, mereka menang.
1. Menang perang melawan raja negeri Arad (21:1-3).
2. Menang perang melawan Sihon, raja orang Amori (21: 21-32).
3. Menang perang melawan Og, raja Basan (21:33-35).
4. Perkara Balak dan Bileam (pasal 22 ~ 25)—Balak adalah seorang nabi yang jatuh. Perjanjian Baru telah
beberapa kali membahas tentang dia, dan ini menjadi peringatan bagi kaum beriman. Jalan Bileam (2 Pet.
2:15) mengacu kepada jalan licik yang pernah ia gunakan untuk mendapatkan keuntungan, mengacu kepada
cara yang mengkhianati karunia untuk mendapatkan harta, serta mengacu kepada doa yang berusaha
merubah kehendak Allah untuk memenuhi keinginannya. Kesesatan Bileam (Yud. 11) mengacu kepada dia
yang tidak mengenal belas kasihan dan kasih karunia Allah, mengira bahwa Allah yang kudus pasti
mengutuk umat Israel. Ajaran Bileam (Why. 2:14) mengacu kepada dia yang mengajar Balak dengan
perbuatan dosa untuk merusak umat yang tidak boleh dikutuk itu (Bil. 25:1-3; 31:16).
5. Menghitung jumlah umat Israel untuk kedua kali (pasal 26)—Jumlah umat Israel dari hasil perhitungan
yang kedua berkurang sebanyak 1820 orang dari jumlah pada perhitungan pertama.
6. Ketentuan dalam membagi warisan (27:1-14).
7. Pengganti Musa—Yosua (27:15-23).
8. Ketentuan mempersembahkan kurban dan mengajukan permohonan (pasal 28 ~ 30).
9. Menang perang melawan orang Midian (pasal 31).
10. Persiapan untuk masuk tanah Kanaan (pasal 32 ~ 26).