Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai aspek keturunan dalam perjanjian TUHAN dengan Abraham, termasuk keturunan Israel yang istimewa namun tidak setia, umat yang sisa, serta keturunan rohani bagi semua orang percaya di dalam Kristus.
1. Pelajaran ke-6, Triwulan II 2021
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani,
bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya
kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari
Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan
kepada terang-Nya yang ajaib" (1 Petrus 2:9).
2. Keturunan istimewa
Warisan keturunan
Keturunan yang tidak setia
Keturunan yang sisa
Keturunan rohani
Perjanjian TUHAN dengan Abraham melibatkan “keturunan”
nya. Bangsa Israel adalah keturunan langsung dari Abraham,
sehingga mereka menikmati berkat-berkat perjanjian tersebut.
TUHAN mengharapkan mereka memenuhi bagian mereka dalam
perjanjian itu. IA telah memercayakan kepada mereka sebuah
misi: menjadi terang bagi bangsa-bangsa, dan mempersiapkan
kedatangan Jurus’lamat.
3. KETURUNAN
ISTIMEWA
“Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah
yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka
bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya.” (Ulangan 7:6)
Mengapa TUHAN memilih Israel? Mengapa mereka istimewa?
Ada beberapa peradaban yang lebih maju dari orang Israel, seperti Mesir,
Het, dan Kasdim. Para leluhur Israel tampaknya secara moral tidak lebih
baik dari yang lain. Namun, TUHAN mengasihi mereka dan memilih
mereka untuk memenuhi janji-Nya. Itu adalah tindakan KASIH KARUNIA.
Apa yang TUHAN
harapkan dari Israel?
Keluaran 19:6. Sebagai imam, mereka harus memiliki hubungan
yang mendalam dengan TUHAN, dan menjadi pengantara antara IA
dengan bangsa-bangsa lain.
Yesaya 49:6. Memberikan teladan kesucian, dan mengajarkan
prinsip-prinsip Injil kepada dunia.
4. WARISAN
KETURUNAN
“Ketahuilah, Aku telah menyerahkan negeri itu kepadamu; masukilah,
dudukilah negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek
moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya
kepada mereka dan kepada keturunannya.” (Ulangan 1:8)
Perjanjian itu termasuk warisan: TANAH KANAAN.
TUHAN memenuhi bagian dari perjanjian-Nya
(Yosua 23:14).
Jika mereka
menurut
(Ulangan 28:1-14)
Mereka akan menerima
berkat-Nya dan sejahtera
di Kanaan
Mereka akan menjadi
kepala dari banyak
bangsa
Jika mereka tidak
menurut
(Ulangan 28:15-68)
Mereka akan dikutuk dan
diusir dari negeri itu
Mereka akan ditaklukkan
oleh bangsa-bangsa lain
Namun, memelihara warisan itu memiliki syarat:
Jika mereka tidak
memenuhi bagian perjanjian
mereka, janji-janji itu akan
dibatalkan, dan mereka
akan kehilangan negeri
mereka (Imamat 26:27-33).
5. “Anak-anak Israel akan menduduki seluruh
wilayah yang ALLAH tetapkan bagi mereka […]
Namun adalah maksud ALLAH bahwa oleh
kenyataan tabiat-Nya melalui bangsa Israel
manusia harus ditarik datang kepada-Nya.
Undangan Injil hendaknya diberikan ke seluruh
dunia. Melalui ajaran pelayanan dan
pengorbanan, Kristus akan ditinggikan di
hadapan bangsa-bangsa, dan semua yang
memandang kepada-Nya akan hidup […]
Apabila jumlah orang Israel makin bertambah
banyak, mereka harus memperluas perbatasan
tanahnya sampai kerajaan mereka merangkul
dunia.” E.G.W. (Prophets and Kings, p. 19)
6. KETURUNAN YANG TIDAK SETIA
“‘Tetapi sesungguhnya, seperti seorang
isteri tidak setia terhadap temannya,
demikianlah kamu tidak setia terhadap
Aku, hai kaum Israel, demikianlah
firman TUHAN.” (Yeremia 3:20)
Dasar dari Perjanjian Kekal
adalah hubungan antara TUHAN
dan manusia. Pernikahan adalah
gambaran dari hubungan ini.
Karena Israel terus-menerus
tidak setia, Tuhan membawa
“ke atas mereka segala
perkataan perjanjian ini”
(Yeremia 11:8). Yaitu, kutuk
karena melanggar perjanjian.
Jika Nuh menolak TUHAN, dia akan mati dalam Air
Bah. Israel dengan keras kepala menolak TUHAN dan
Mesias, sehingga mereka kehilangan status sebagai
umat pilihan.
TUHAN tidak dapat lagi menyelamatkan kita jika kita
memilih untuk terus menerus dan dengan keras
kepala menolak Dia (2 Tesalonika 2:11-12).
7. KETURUNAN
YANG SISA
“Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut
pilihan kasih karunia.” (Roma 11:5)
Tujuh ribu orang yang tidak
menyembah kepada Bal, seorang
Ethiopia yang menyelamatkan
Yeremia dari kematian, Daniel dan
teman-temannya yang berdiri setia
di Babilonia meskipun Israel telah
tidak setia kepada TUHAN ... IA
selalu memiliki umat yang sisa,
menurut pilihan kasih karunia-Nya.
Meskipun sebagian besar orang Israel tidak
setia, selalu ada sebagian orang yang tetap
setia pada perjanjian dan terus mengasihi dan
takut akan TUHAN. Kelompok orang ini dikenal
sebagai “Umat Yang Sisa”.
Misi dari “Umat Yang Sisa” adalah untuk menyampaikan kasih
TUHAN kepada semua orang di sekitar mereka. Mereka adalah
saksi TUHAN yang setia di Bumi. Mereka mendengar suara
Juruselamat dan mengikuti jejak-Nya (Yohanes 10:27-28).
8. KETURUNAN
ROHANI
“Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka
kamu juga adalah keturunan Abraham dan
berhak menerima janji Allah.” (Galatia 3:29)
“Keturunan rohani” Abraham umumnya dikenal sebagai “Israel
rohani.” Semua orang yang menerima YESUS sebagai Juruselamat
mereka dengan iman adalah bagian dari keturunan ini (Galatia 3:7).
Warisan kita yang dijanjikan adalah bumi ini (Roma 4:13). Kita akhirnya akan menerima
warisan kita pada hari Yesus akan menyambut kita di Bumi Baru di mana kita akan tinggal
bersama Dia selamanya (Wahyu 22:5).
Ketika kita dibaptis, kita adalah ahli waris yang sah
dari janji TUHAN untuk Abraham (Galatia 3:27).
Tidak ada sikap pilih kasih di antara mereka yang
mengenakan Kristus, apapun kebangsaan, status
sosial, serta latar belakang lainnya. (Galatia 3:28).
9. “Jika kita akan memiliki warisan surgawi, kemuliaan, substansi yang kekal, kita
harus berada dalam hubungan perjanjian dengan TUHAN […] Umat TUHAN haruslah
orang-orang yang istimewa dan suci, berbeda dalam karakter dan praktik dari
dunia […] TUHAN telah menetapkan gereja-Nya sebagai terang di dunia, untuk
membimbing dunia ke surga. Itu akan menjadi bagian dari surga di bumi,
memancarkan terang ilahi pada jalan dari jiwa-jiwa yang berada dalam
kegelapan.”
E.G.W. (The Faith I Live By, October 25)