Dokumen tersebut membahas perspektif teologis mazhab Deuteronomistik dalam Kitab Ulangan dan kitab-kitab sejarah lainnya. Mazhab ini menekankan konsep Allah yang eksklusif, umat Israel yang khusus, dan tanah warisan umat sebagai syarat untuk menjalankan hukum Allah.
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
Catatan singkat: Kitab ulangan
1. P E R S P E K T I F K I T A B S E J A R A H
D E U T E R O N O M I S T I K
A L B E R T U S P U R N O M O , O F M
KITAB ULANGAN
2. PERSPEKTIF DEUTERONOMISTIK
Pandangan teologis mazhab deuteronomistis ini
dapat ditemukan dalam frase-frase atau rumusan-
rumusan khas yang terus menerus terulang dalam
Kitab Ulangan, dan kemudian juga dalam bagian-
bagian tertentu kitab Yosua s/d Raja-Raja.
3. Allah dan ibadat
Sebutan Allah: YHWH Allahmu [kedekatan] = Allah
Perjanjian
Transendensi: YHWH digambarkan besar, dahsyat
dan tanpa tandingan dalam karya-Nya (7:21, 4:32-39).
== menghindari antrophomorfisme
Imanensi: Allah Israel yang sangat dekat pada umat-
Nya
Keesaan (Ekhad): Allah yang cemburu (El Kanna)
Sentralisasi Ibadah : menghindari Sikretisme: Ia
telah memilih satu tempat untuk membuat nama-Nya
diam di sana (26:2, 12:5,11,21, dst).
Suasana Ibadat, sukacita dan gembira
4. Umat Israel
Israel sebagai keseluruhan: sapaan Israel
(“Dengarlah, Israel...,” 6:4, 4:1), juga sering disebut
“seluruh orang Israel” (kol Yisrael, 1:1, 5:1).
Umat yang dibentuk Tuhan (Am, bukan Goy) “umat
milikmu sendiri yang Kautebus...,” 9:26,29).
umat yang kudus : suatu umat yang oleh Tuhan
dikhususkan bagi diri-Nya.
Umat kesayangan: ‘am segulah, umat kesayangan,
bangsa yang mempunyai nilai khusus bagi Tuhan
(7:6).
5. Tanah
Keistimewaan tanah (berlimpah susu dan madu)
Batas geografis
Anugerah Tuhan yang “direbut”
Tanah sebagai warisan ((nakhalah, 4:38, 12:9, 26:1).
Syarat untuk tetap tinggal: harus melakukan perintah
dan ketetapan Allah di dalam negeri itu
Tanah peristirahatan: menukhah. Kata itu pertama-
tama menunjuk kepada perhentian atau istirahat yang
menyusul perjalanan (3:20); tetapi juga kepada
keamanan dari ancaman-ancaman bangsa-bangsa
6. Hukum
Ketaatan terhadap Undang-undang Ulangan (Ul
12-26). ==ketetapan-ketetapan (khuqqim, harafiah
hal-hal yang sudah ditetapkan dalam tulisan) dan
peraturan-peraturan (mispatim, harafiah
keputusan-keputusan pengadilan), perintah-
perintah (mitswot), dan peringatan-peringatan
(edot, harafiah tanda-tanda peringatan).
Tahap-tahap pemberian Hukum: Di Sinai: TUHAN
Musa umat Israel generasi sesudahnya
Perjanjian Allah – Israel: mengikat