SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Download to read offline
KITAB KEJADIAN
(1)
Sesi Kedua
Pokok Pembahasan
◦ Membahas Kisah Awal Mula Kejadian 1-11
◦ Kisah Penciptaan
◦ Kisah Taman Eden
◦ Kisah Nuh
Kisah awal mula
◦ Bab 1 – 11
◦ Prolog kitab kejadian sekaligus prolog Taurat
◦ Tidak didasarkan pada peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi
◦ Kisah-kisah yang awalnya berdiri sendiri
◦ Kisah-kisah universal, bukan hanya manusia tetapi juga raksasa dan pahlawan di zaman lampau
◦ Kejadian 1-11 memiliki keserupaan dengan kisah asal mula dengan berbagai kisah (mitologi) Timur Dekat Kuno
pada masanya.
◦ Dalam Alkitab, perspektif monoteisme (satu Allah)
◦ Sebuah mitologi (myth)?
Toledot
◦ Penanda pembagian dalam Kejadian 1-
11
◦ Ibrani Toledot : demikianlah Riwayat
◦ 2:4; 6:9; 10:1; 11:10,27, cf. 5:1
◦ Kisah berkembangnya dosa ‘ dari Taman
Eden sampai Menara Babel’ – pengantar
sejarah keselamatan melalui Abraham
Tujuan dituliskannya kisah awal mula
◦ Menempatkan kisah lahirnya bangsa Israel di antara bangsa-bangsa lainnya dan
menunjukkan bangsa Israel bukanlah bangsa yang terpisah dari dunia.
◦ Menegaskan sejak awal keyakinan Israel akan satu Allah (monotheisme)
◦ Menunjukkan sejak awal sifat Allah yang sabar dan mau mengampuni (Adam dan Hawa –
sampai manusia pada zaman Menara Babel)
◦ Kisah etiologis: menceritakan asal usul segenap fenomena universal pengalaman manusia
yang tampaknya berlawanan dengan penjelasan rasional. Misalnya, mengapa perempuan
melahirkan, mengapa orang harus bekerja, mengapa ada laki-laki dan perempuan, mengapa
manusia mati, mengapa orang berpakaian, mengapa manusia tidak suka ular, mengapa ada
Pelangi (9:12-17), mengapa ada hari istirahat (Sabbath).
KISAH PENCIPTAAN
Dua Kisah Penciptaan
◦ Kejadian 1-3 merupakan dua versi kisah Penciptaan.
◦ Kejadian 1:1-2:4a adalah kisah penciptaan yang ditulis dalam bentuk puisi oleh
kelompok penulis yang disebut dengan kelompok para imam (Priester) di
Pembuangan Babel (abad V SM). [selalu dibaca dalam vigili paskah]
◦ Kejadian 2:4b -3:24 adalah kisah penciptaan yang ditulis dalam bentuk prosa oleh
kelompok penulis yang disebut dengan kelompok Yahwis, para cendekiawan
kerajaan Yehuda (sekitar abad IX SM), kisah ini lebih tua daripada Kej.1:1-2:4a.
(selalu dipakai untuk mengajar katekese anak-anak)
◦ Setelah akhir masa Pembuangan, kedua kisah ini digabungkan menjadi satu. Jarak
antara dua kisah ini: 2-3 abad.
KISAH PENCIPTAAN MANUSIA VERSI 1
DARI TRADISI PRIESTER (PARA IMAM)
Kejadian 1:1-2:4
Enuma Elish
e-nu-ma e-liš la na-bu-ú šá-ma-mu Ketika di ketinggian, langit tidak bernama,
šap-liš am-ma-tum šu-ma la zak-rat Dan bumi di bawah tidak memuat nama,
ZU.AB-ma reš-tu-ú za-ru-šu-un Dan sang purba Apsû, yang
memperanakkan mereka,
mu-um-mu ti-amat mu-al-li-da-at gim-ri-šú-
un
Dan kekacauan, Tiamat, ibu mereka berdua,
A.MEŠ-šú-nu iš-te-niš i-ḫi-qu-ú-ma Air-air mereka bercampur bersama,
gi-pa-ra la ki-is-su-ru su-sa-a la she-'u-ú Dan belum terbentuk ladang, tidak ada
rawa yang terlihat;
e-nu-ma dingir dingir la šu-pu-u ma-na-ma Ketika belum ada dewa-dewa yang
dijadikan.
Meminjam kisah
◦ Chaos (Kekacauan) - Penciptaan berawal dari elemen Air - Penciptaan berkaitan
dengan momen ‘pemisahan” Apsu dan Tiamat terbentuk karena air purba dipisahkan
- Langit dan bumi tercipta setelah tubuh Tiamat dipisahkan.
◦ Penulis kisah Penciptaan sewaktu tinggal di pembuangan Babel dipengaruhi oleh
Mitologi ini.
◦ Menggunakan model cerita dari bangsa lain, tetapi tidak percaya kepada dewa dewi
bangsa lain.
◦ Tuhan tetap satu-satunya Allah.
◦ Penulis hanya ‘meminjam’ sedikit pola kisah ini, tetapi kebenaran yang diungkapkan
berbeda. Bukan dewa-dewi, tetapi TUHAN Allah yang menciptakan. Bukan
politeisme (banyak dewa) tetapi monoteis (TUHAN).
Beberapa kisah Penciptaan dalam Alkitab
◦ Shawna Dolansky (ahli Alkitab) “seperti masyarakat kuno lainnya, orang Israel memiliki lebih dari satu kisah
penciptaan”
◦ Kejadian 1
◦ Kejadian 2-3
◦ Pertempuran awal antara Allah dengan kekuatan chaos (Kekacauan). Allah melawan Leviatan (Mzm 74).
Engkaulah yang membelah laut dengan kekuatan-Mu, yang memecahkan kepala ular-ular naga di atas muka air.
14 Engkaulah yang meremukkan kepala-kepala Lewiatan, yang memberikannya menjadi makanan penghuni-
penghuni padang belantara. 15 Engkaulah yang membelah mata air dan sungai; Engkaulah yang
mengeringkan sungai-sungai yang selalu mengalir. 16 Punya-Mulah siang, punya-Mulah juga malam. Engkaulah
yang menaruh benda penerang dan matahari. 17 Engkaulah yang menetapkan segala batas bumi, musim
kemarau dan musim hujan Engkaulah yang membuat-Nya.
◦ Rahab (Mzm. 89) dan Yes 27, 51.
Jenis sastra: Puisi lirik
◦ Sebuah puisi kuno.
◦ Diawali dengan ungkapan pembuka (Kejadian 1:1): Pada mulanya Allah
menciptakan langit dan bumi. ְ
‫בּ‬
ָ‫א‬ָ‫ה‬ ‫ת‬ֵ֥
‫א‬ְ‫ו‬ ‫ם‬ִ‫י‬ַ֖
‫מ‬ ָ‫שּׁ‬ַ‫ה‬ ‫ת‬ֵ֥
‫א‬ ‫ים‬ ִ֑
‫ֱ�ה‬‫א‬ ‫א‬ ָ֣
‫ר‬ָ‫בּ‬ ‫ית‬ ִ֖
‫אשׁ‬ ֵ
‫ר‬
◦ Ditutup dengan ungkapan penutup (Kejadian Demikianlah riwayat langit dan bumi
pada waktu diciptakan. (Kej 2:4a): ‫א‬
‫ם‬ָ֑
‫א‬ ְ
‫ר‬ ָֽ
‫בּ‬ ִ‫ה‬ ְ‫בּ‬ ‫ץ‬ ֶ
‫ר‬ָ֖
‫א‬ָ‫ה‬ְ‫ו‬ ‫ם‬ִ‫י‬ַ֛
‫מ‬ ָ‫שּׁ‬ַ‫ה‬ ‫וֹת‬ ֧
‫ד‬ְ‫תוֹל‬ ‫ֶה‬‫לּ‬ֵ֣
◦ Beberapa refrain:
- Berfirmanlah Allah….(Jadilah, Hendaklah)
- jadilah petang dan pagi, itulah hari ke….
- Allah melihat semuanya baik….
BERESHIT (Pada mulanya)
◦
‫ית‬ ִ֖
‫אשׁ‬ ֵ
‫ר‬ ְ‫בּ‬
‫ץ׃‬ ֶ
‫ר‬ ָֽ
‫א‬ָ‫ה‬ ‫ת‬ֵ֥
‫א‬ְ‫ו‬ ‫ם‬ִ‫י‬ַ֖
‫מ‬ ָ‫שּׁ‬ַ‫ה‬ ‫ת‬ֵ֥
‫א‬ ‫ים‬ ִ֑
‫ֱ�ה‬‫א‬ ‫א‬ ָ֣
‫ר‬ָ‫בּ‬
2
‫ה‬ָ֥
‫ת‬ְ‫י‬ָ‫ה‬ ‫ץ‬ ֶ
‫ר‬ ָ֗‫א‬ָ‫ה‬ְ‫ו‬
‫הוּ‬ ֹ֔‫ָב‬‫ו‬ ֙‫הוּ‬ ֹ֨‫ת‬
ְ‫ו‬
� ֶ‫שׁ‬ ֹ֖‫ח‬
‫֣י‬ֵ‫נ‬ ְ‫ﬠַל־פּ‬
ְ
‫ת‬
‫וֹם‬ ֑
‫ה‬
‫ם‬ִ‫י‬ ָֽ
‫מּ‬ַ‫ה‬ ‫֥י‬ֵ‫נ‬ ְ‫ַל־פּ‬‫ﬠ‬ ‫ֶת‬‫פ‬ֶ֖
‫ח‬ ַ
‫ר‬ ְ
‫מ‬ ‫ים‬ ִ֔‫ֱ�ה‬‫א‬ ַ‫וּח‬ ֣
‫ר‬ְ‫ו‬
‫׃‬
◦ Pada mulanya: Once upon time, pada zaman dahulu (entah kapan?) = masa yang melampaui
sejarah.
◦ Kekacauan (CHAOS) asali: Bumi belum berbentuk dan kosong (tohu we bohu), gelap gulita
menutupi Samudra raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air (Kej.1:1). [bdk.
dengan kisah Enuma Elish]
◦ Gelap gulita (tehom) dan air purba (hamayim)
◦ Ruah Elohim: Ruah [angin]; Elohim (El dalam bentuk jamak, tetapi mengacu pada Allah). [TUHAN
atau Allah dalam Perjanjian Lama sebaiknya dipahami seperti Bapa dalam Perjanjian Baru) (Jika
membaca PL sebaiknya konsep Trinitas jangan dipakai dulu)
Penciptaan seperti apa?
◦ Materi penciptaan sudah ada, hanya masih kacau balau dan belum teratur. Allah
mengatasi kekacauan tersebut
◦ Creatio ex Nihilo, atau Creatio ex Chaos? Pilihan terakhir, sebab materinya
sudah ada. Siapa yang menciptakan kekacauan tersebut [Misteri, sebab teks
Alkitab tidak menyatakannya]
◦ Allah = Dia yang melampaui kekacauan, tetapi Dia tidak tahan dengan
kekacauan dan ingin mengaturnya.
◦ Allah mengaturnya kekacauan menuju keteraturan. Chaos menuju Cosmos.
Tahapan penciptaan
◦ Hari Pertama: Allah menciptakan terang untuk mengatasi
kegelapan [kegelapan tidak dihilangkan] – memisahkan
gelap gulita.
◦ Hari Kedua: Allah memisahkan air di atas dan air di bawah
[air yang mengacaukan tidak dihilangkan] – memisahkan air
purba (hamayim)
◦ Hari Ketiga: Allah berfokus pada air yang di bawah, lantas
memisahkan air dan darat
lanjutan
◦ Hari keempat: Allah menciptakan matahari bulan dan bintang untuk
mengisi apa yang diciptakan pada hari pertama (cakrawala)
◦ Hari kelima: Allah menciptakan segala sesuatu untuk mengisi apa yang
diciptakan pada hari kedua (samudera): ikan dan burung
◦ Hari keenam: Allah menciptakan segala sesuatu untuk mengisi apa yang
diciptakan pada hari ketiga (daratan, tananam, dan pohon): makhluk
hidup binatang dan manusia.
◦ ‫וֹב‬ ֽ
‫י־ט‬ ִ‫כּ‬ ‫ים‬ ִ֖
‫אֱ�ה‬ ‫א‬ ְ
‫ ר‬ַ֥‫ַיּ‬‫ו‬ (Kej. 1:10 BHS). Dan Allah melihat bahwa itu baik (baik
bukan dalam arti moral atau tidak ada kesalahan, tetapi dalam arti
kegunaan) Allah melihat itu berguna (bdk. Pepatah jawa: Urip iku urup)
Penciptaan manusia
◦
26
‫ו‬
ַֽ‫נ‬ ‫ים‬ ִ֔‫�ה‬ֱ‫א‬ ‫ר‬ֶ‫אמ‬֣
ֹ‫יּ‬ַ
‫ה‬ֶ֥
‫ֲשׂ‬‫ﬠ‬
ְ‫בּ‬ ‫ם‬ָ֛
‫ד‬ ָ‫א‬
‫נוּ‬ֵ֖
‫מ‬ְ‫ל‬ַ‫צ‬
ִ‫כּ‬
ֵ֑
‫מוּת‬ ְ
‫ד‬
֙‫ה‬ָ‫מ‬ֵ‫ה‬ ְ‫בּ‬ַ‫וּב‬ ‫ם‬ִ‫י‬ ַ֗‫מ‬ ָ‫שּׁ‬ַ‫ה‬ ‫וֹף‬ ֣‫ﬠ‬ ְ‫וּב‬ ‫ם‬ָ֜‫יּ‬ַ‫ה‬ ‫ת‬ַ֙‫ג‬ ְ
‫ד‬ ִ‫ב‬ ֩‫וּ‬‫דּ‬ ְ
‫ר‬ִ‫י‬ְ‫ו‬ ‫נוּ‬
‫ץ‬ ֶ
‫ר‬ ָ֔‫א‬ָ‫ָל־ה‬‫כ‬ ְ‫וּב‬
‫ץ‬ ֶ
‫ר‬ ָֽ
‫א‬ָ‫ל־ה‬ַ‫ﬠ‬ ‫שׂ‬ֵ֥
‫מ‬ֹ‫ר‬ָֽ
‫ה‬ ‫שׂ‬ֶ‫מ‬ ֶ֖
‫ר‬ָ‫ָל־ה‬‫כ‬ ְ‫וּב‬
◦
(Gen. 1:26 BHS)
◦ “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa
atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan
atas segala binatang melata yang merayap di bumi” (Kej.1:26)
◦ Siapa “Kita”? Bukan Trinitas – ungkapan ‘pluralis majestatis [pemakaian bentuk jamak untuk
mengungkapkan bentuk yang agung] – Allah dan para malaikat-Nya [ pemikiran masyarakat
kuno (Timur Dekat Kuno), Allah mengajak para makhluk ilahi (malaikat)-Nya]
Gambar dan Rupa Allah
◦ Manusia diciptakan terakhir sebagai puncak penciptaan, atau semua diciptakan
terlebih dahulu untuk menjamin hidup manusia [semua ciptaan untuk manusia]
◦ TETAPI, manusia diciptakan menurut Gambar (Ibr: Selem) dan Rupa (Ibr: Demut). Apa
artinya?
◦ Kultur Mesopotamia dan Mesir Kuno: raja adalah gambar dewa sekaligus
merepresentasikan dewa di bumi. Surat di Mesopotamia kuno: Ayahanda raja, Tuanku,
adalah gambar (dewa) Bel, dan raja, tuanku seperti gambar Bel
◦ Istilah gambar menunjuk manusia dalam fungsi sebagai raja, memiliki otoritas untuk
mengatur alam semesta.
lanjutan
◦ Kebiasaan zaman kuno: orang menempatkan patung raja di seluruh pelosok
kerajaan, untuk mewakili dan menghadirkan raja yang tidak mungkin hadir di
wilayah itu.
◦ Dari dua referensi dari kultur dunia kuno ini, dapat ditafsirkan: manusia sebagai
wakil TUHAN di dunia ini.
◦ Jika dalam teks selanjutnya dikatakan …supaya mereka berkuasa atas seluruh
biantang dan ikan di laut, tidak boleh diartikan dengan sesukanya mengambil
binatang dan ikan itu untuk memuaskan nafsu manusia.
◦ Manusia adalah wakil Allah tetapi sekaligus manager atau supervisor alam
semesta dan seisinya, untuk dirawat dan dikembangkan, bukan untuk dihancurkan.
Kejadian 1:27
◦ ‫א‬ָ֙
‫ר‬ ְ‫ב‬ִ‫ַיּ‬‫ו‬
‫ת־‬ ֶ‫א‬ ‫ים׀‬ ִ֤
‫�ה‬ֱ‫א‬
֙‫ם‬ָ‫ד‬ ָ‫א‬ָֽ
‫ה‬
‫ים‬ ִ֖
‫�ה‬ֱ‫א‬ ‫ֶם‬‫ל‬ֶ֥
‫צ‬ ְ‫בּ‬ ‫וֹ‬ ֔
‫מ‬ְ‫ל‬ַ‫צ‬ ְ‫בּ‬
‫א‬ ָ֣
‫ר‬ָ‫בּ‬
‫וֹ‬ ֑
‫ת‬ֹ‫א‬
‫֥ר‬ָ‫ָכ‬‫ז‬
ְ‫וּנ‬
‫֖ה‬ָ
‫ב‬ֵ‫ק‬
‫א‬ ָ֥
‫ר‬ָ‫בּ‬
‫ם‬ ָֽ
‫ת‬ֹ‫א‬
(Gen. 1:27 BHS)
◦ Tahap pertama: Allah menciptakan Adam. Manusia: Adam, bukan mengacu pada
nama pribadi, tetapi nama manusia pada umumnya
◦ Tahap kedua: Allah menciptakan laki-laki (zakar: jantan/maskulin) dan perempuan
(neqebah: betina/feminin)
◦ Apakah manusia pertama androginus , laki-laki (Yun. aner) dan perempuan (Yun.
Gune)? (mitologi Yunani: manusia adalah androginus)
◦ Dalam kisah manusia versi Priest (para imam), laki-laki dan perempuan diciptakan
bersamaan.
Kejadian 1:28
◦ Ayat kontroversial dan salah dipahami
◦ Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan
bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut
dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kej. 1:28
ITB)
◦ “Beranakcuculah dan bertambah banyak” = Konteks historis teks ini: pembuangan bangsa
Israel, kekuatiran generasi penerus habis – periode ini, tingkat kematian ibu dan anak sangat
tinggi (dari jumlah anak yang dilahirkan, masih hidup separuh sudah mukjizat).
◦ Hidup harus terus berlanjut. Karena itu, sebelumnya Allah memberkati. ‫ים‬ ִ
‫�ה‬ֱ
‫א‬ ֘
‫ם‬ ָ
‫ֹת‬
‫א‬ � ֶ
‫ר‬ ָ֣
‫ְב‬
‫י‬ַ
‫ו‬
(Gen. 1:28 BHS)
◦ “Penuhilah bumi dan taklukanlah” = harus mengacu pada “gambar dan rupa Allah” 
supervisor alam dan bukan pembenaran untuk eksploitasi.
Sabbath
◦ Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu,
berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari
itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu. (Kej.
2:2-3 ITB)
◦ Dasar untuk menaati hari Sabat. Jika Allah berhenti pada hari Sabat setelah bekerja, bangsa Israel
pun harus berhenti dari pekerjaannya.
◦ Konteks historis: teks ini ditulis ketika bangsa Israel di pembuangan sedang membangun Kembali
identitasnya sebagai bangsa. Identitas utama mereka adalah sunat dan sabat (untuk membedakan
dari bangsa lain)
◦ Sabath: untuk mengingatkan bahwa bangsa Israel bukan budak yang harus kerja terus-menerus.
Sabat bagi kita penting, untuk mengingatkan bahwa kita ini bukan budak kerja.
Siapakah Allah? Refleksi teologis
◦ Chaos atau kekacauan adalah hal sangat menakutkan dalam sejarah umat manusia.
◦ Allah mengubah kekacauan (chaos) menjadi keteraturan (cosmos). Dengan kuasa-Nya,
Allah mengubah dan mengatur kekacauan yang ada menjadi alam semesta yang layak
huni
◦ Allah adalah Seniman, Arsitek, dan Perencanaan Agung sebuah kehidupan : tidak
sekedar menciptakan, tetapi menciptakan dengan penuh pertimbangan matang.
◦ Allah tidak hanya berfirman, tetapi juga bertindak: memisahkan, menamakan,
memberkati, dan menempatkan segala ciptaan dalam keteraturan.
◦ Kehendak Allah adalah keharmonisan seluruh tatanan ciptaan.
KISAH TAMAN EDEN
Ciri khas kisah (pengantar)
◦ Kisah Kejadian 2:4b-3:24 dipercaya lebih tua daripada Kisah Kejadian 1:1-2:4a,
meskipun ada yang membantahnya.
◦ Lebih bersifat prosa daripada puisi. Lebih menarik dan dramatis. Tidak
membosankan.
◦ Fokus kisah bukan pada penciptaan alam semesta, tetapi penciptaan manusia.
◦ Kisah tentang dua orang (laki-laki dan perempuan) dan apa yang terjadi
dengannya.
◦ Kisah tentang asal usul sejumlah fenomena alam dan manusia: ular yang menjalar,
perempuan yang lahir sakit, kematian manusia (akan dijelaskan nanti)
Adam
◦ Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu
menjadi makhluk yang hidup. (Kej. 2:7 ITB)
◦ ָ֖
‫ד‬ ָ‫א‬ָֽ
‫ה‬ ‫י‬ ִ֥
‫ה‬ְ‫ֽ י‬ַ‫ו‬ ‫֑ים‬ִ
‫יּ‬ַ‫ח‬ ‫ת‬ַ֣
‫מ‬ ְ
‫שׁ‬ִ‫נ‬ ‫֖יו‬ָ‫פּ‬ ַ‫א‬ ְ‫בּ‬ ‫֥ח‬ַ‫פּ‬ִ‫ַיּ‬‫ו‬ ‫ה‬ ָ֔‫מ‬ָ‫ד‬ֲ‫א‬ָ֣
‫ן־ה‬ ִ
‫מ‬ ֙‫ָר‬‫פ‬ָ‫ﬠ‬ ‫ם‬ ָ֗‫ד‬ ָ‫א‬ָֽ
‫ת־ה‬ ֶ‫א‬ ‫ים‬ ִ֜‫ֱ�ה‬‫א‬ ‫ה‬ָ֙‫ו‬‫ה‬ְ‫י‬ ָ
‫ר‬ֶ‫יצ‬ִ‫ַיּ‬‫ו‬
‫ם‬
‫ֽה‬ָ‫יּ‬ַ‫ח‬ ‫שׁ‬ֶ‫פ‬ֶ֥‫נ‬ְ‫ל‬ (Gen. 2:7
BHS)
◦ Kata Adam terkait dengan tanah (haadamah) – lebih tepatnya tanah liat;
adam hidup karena nafas (nefes)
◦ Mitologi Mesir Kuno: dewa Khnum membentuk ciptaan di atas roda
tembikar
◦ Mitologi Babilonia Kuno: Enkidu, manusia liar, dibentuh dari tanah liat
Taman EDEN
◦ Eden berarti ‘delight, menyenangkan, sedap’. (Yeh. 28:13; 31:9; Yoel
2:3= tempat ideal yang indah dan subur).
◦ Taman Eden adalah taman untuk Allah (Yeh. 28:13)
◦ Dalam masyarakat Timur Dekat Kuno, jika ada sumber air yang keluar
dari tanah, disitulah tinggal para dewa dan ada kehidupan.
◦ Tujuan manusia ditempatkan dalam taman Eden: dipekerjakan untuk
mengusahakan dan memelihara taman tersebut (Kej. 2:15) Bdk.
Enuma Elish, Dewa Marduk yang menciptakan manusia.
LEBADO
◦ TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan
penolong baginya, yang sepadan dengan dia. (Kej. 2:18 ITB)
◦ ‫ים‬ ִ֔‫�ה‬ֱ‫א‬ ‫֣ה‬ָ‫הו‬ְ‫י‬ ֙‫ר‬ֶ‫אמ‬֙
ֹ‫ַיּ‬‫ו‬
‫וֹב‬ ֛
‫ֹא־ט‬‫ל‬
‫ם‬ָ֖
‫ד‬ ָ‫א‬ ָֽ
‫ה‬ ‫וֹת‬֥‫ֱי‬‫ה‬
‫וֹ‬ ֑
‫דּ‬ַ‫ב‬ְ‫ל‬
‫וֹ‬ ֥‫הּ־לּ‬ ֶ‫ֱשׂ‬‫ﬠ‬ ֶֽ
‫א‬
‫וֹ‬ ֽ
‫דּ‬ְ‫ֶג‬‫נ‬ ְ‫כּ‬ ‫ֶר‬‫ז‬ֵ֖‫ﬠ‬ (Gen. 2:18 BHS)
◦ Istilah Lebado (lebih dari kesendirian, tetapi kesepian) di mata Allah, tidak baik (tidak
bermanfaat; bdk dalam kisah penciptaan 6 hari).
◦ Penolong yang sepadan: ezer ke-negdo.
◦ Ezer, dari kata kerja ezrah, menolong, sering menggunakan Allah sebagai subyek Ketika
manusia berada dalam keadaan sulit dan berbahaya
◦ Ke-negdo: seperti apa yang didepannya
Tsela
◦ Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN
Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya , lalu menutup tempat itu
dengan daging. ֙‫ת‬ַ‫ח‬ַ‫א‬ ‫ח‬ ַ֗‫קּ‬ִ‫ַיּ‬‫ו‬
‫יו‬ ָ֔‫ת‬ֹ‫ע‬ְ‫ל‬ַ‫צּ‬ ִ
‫מ‬
‫ָה‬‫נּ‬ ֶֽ
‫תּ‬ ְ‫ח‬ ַ‫תּ‬ ‫ר‬ָ֖
‫שׂ‬ָ‫בּ‬ ‫ר‬ ֹ֥‫גּ‬ ְ
‫ס‬ִ‫ַיּ‬‫ו‬ 22. Dan dari rusuk yang diambil
TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu
dibawa-Nya kepada manusia itu.22 ‫ת־‬ ֶֽ
‫א‬ ‫ים׀‬ ִ֧
‫�ה‬ֱ‫א‬ ‫ה‬ָ֙‫ו‬‫ה‬ְ‫י‬ ֩‫ן‬ֶ‫ב‬ִ‫ַיּ‬‫ו‬
‫֛ע‬ָ‫ל‬ֵ‫צּ‬ַ‫ה‬
‫ה‬ָ֑
‫שּׁ‬ ִ
‫א‬ְ‫ל‬ ‫ם‬ָ֖
‫ד‬ ָ‫א‬ ָֽ
‫ן־ה‬ ִ
‫מ‬ ‫ח‬ ַ֥
‫ָק‬‫ל‬‫ר־‬ ֶ‫שׁ‬ֲ‫א‬
‫ם׃‬ ָֽ
‫ד‬ ָ‫א‬ ָֽ
‫ל־ה‬ ֶ‫א‬ ָ‫ה‬ֶ֖
‫א‬ ִ‫ב‬ְ‫ַי‬‫ו‬
◦ Dalam teks lain, kata tsela diterjemahkan sisi [sisi tabut perjanjian: Kel 25:12; sisi
kamar: 1Raj 6:8). Sementara, kata tsela yang diterjemahkan rusuk hanya ada
dalam kisah ini.
◦ Bagaimana seandainya kata tsela ini diterjemahkan dengan sisi?
◦ Konsekuensinya: perempuan diambil dari separuh dari badan manusia
pertama, tidak hanya satu tulang rusuk.
Kejadian 3
◦ Kejadian 3: Kisah (dialog) antara Hawa dan Ular.
◦ Sejarah penafsiran: landasan biblis untuk dosa asal. Keadaan berdosa yang
diwariskan sejak kejatuhan manusia pertama. (gagasan agustinus berdasarkan
Roma 5:12-20).
◦ Kesalahan agustinus: menafsirkan teks yang memuat penafsiran Paulus tentang
Kejadian 3.
◦ Kejatuhan manusia? Istilah ini adalah hasil penafsiran orang Kristiani abad pertama
yang dilatarbelakangi oleh gagasan Plato tentang jatuhnya makhluk ilahi ke bumi.
◦ Sekarang, kita mencoba melihat secara berbeda dari penafsiran sebelumnya
Hawa dan Ular
◦ Ular adalah binatang yang “cerdik” atau “bijak”.
◦ Penafsiran bahwa ular adalah iblis sangat dipengaruhi oleh penafsiran penulis
Perjanjian Baru (Why. 10; 12:9-10).
◦ Tradisi kuno: Ular adalah simbol kebijaksanaan dan keabadian (Kesehatan: lihat
lambang WHO).
◦ Kata Ibrani untuk “cerdik” adalah arum, keutamaan ‘kebijaksanaan’ dalam kitab
Amsal.
lanjutan
◦ Ular berdialog dengan Hawa (Kejadian: 3:1-5)
◦ Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh
TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua
pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"Lalu sahut perempuan itu
kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang
buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun
raba buah itu, nanti kamu mati.“ Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali
kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya
matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang
jahat." (Kej. 3:1-5 ITB)
◦ Pertanyaan: Darimana ular ini tahu rahasia ‘khasiat’ dari pohon terlarang?
Mata terbuka
◦ Perempuan itu tidak tergoda, tetapi berpikir dan menimbang
terlebih dahulu: “Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu
baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu
menarik hati karena memberi pengertian” (Kej. 3:6 ITB)
◦ Mata terbuka: “manusia memperoleh pengetahuan, pengertian,
dan kesadaran.” Bukti awal: mereka sadar, mereka telanjang ==
mereka berbeda dengan binatang.
◦ Pertanyaan: kejatuhan manusia atau penyadaran diri manusia?
Saling menyalahkan
◦ TUHAN Allah berjalan-jalan : penggambaran Allah secara anthropomorfisme. (anthro:
manusia, morfem: bentuk). Allah tetap misteri, tidak diketahui bentuknya (bdk. Kisah
penciptaan versi priester)
◦ Allah mengetahui ada yang tidak beres Ketika kedua manusia pertama itu bersembunyi
karena telanjang.
◦ Saling menyalahkan: Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di
sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." Kemudian
berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?"
Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan." (Kej. 3:12-
13 ITB)
◦ Melukiskan karakter hakiki manusia: sulit untuk menerima kesalahannya sendiri.
Konsekuensi atau kisah etiologis
◦ Kisah etiologis: kisah yang disusun untuk menjawab dan menjelaskan asal usul segala
macam kebiasaan, adat istiadat, peristiwa, fenomena yang terjadi dalam diri manusia dan
alam (bdk. Kisah Yakub dalam Kej. 32:22-32)
◦ Kejadian 3: 14-19 adalah kisah etiologis tentang berbagai fenomena atau peristiwa yang
melekat dengan manusia dan alam
◦ Jika orang zaman sekarang dengan tingkat ilmu pengetahuan tinggi, akan menjawab
berbagai fenomena tersebut secara ilmiah, orang zaman dahulu akan menjawabnya
dalam kerangka teologis, dalam kaitannya dengan Allah.
◦ Dalam konteks kisah ini, berbagai peristiwa tersebut adalah konsekuensi dari
pelanggaran yang dilakukan oleh tiga serangkai: Adam, perempuan, dan ular.
lanjutan
◦ 4 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau
berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di
antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan
menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.
[menjawab mengapa ular berjalan menjalar]
◦ 15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan
perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya
akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan
tumitnya.“ [menjawab fenomena mengapa sebagian besar manusia
takut akan ular; apakah ayat ini berkaitan dengan Maria dari
Nazareth)
lanjutan
◦ Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat
sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan
berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu." (Gen. 3:16 ITB) [termasuk teks
yang paling sulit ditafsirkan]
◦ “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak”
◦ ָ‫וּק‬ ֣
‫שׁ‬ ְ
‫תּ‬ ֙� ֵ‫ישׁ‬ ִ
‫ל־א‬ ֶ‫א‬ְ‫ו‬ ‫֑ים‬ִ
‫נ‬ָ‫ב‬ ‫י‬ ִ֣
‫ד‬ְ‫ל‬ ֵֽ
‫תּ‬ ‫ב‬ֶ‫֖צ‬ֶ‫ﬠ‬ ְ‫בּ‬ �ֵ֔‫נ‬ֹ‫ר‬ ֵֽ
‫ה‬ְ‫ו‬ � ֵ֣‫בוֹנ‬ ְ‫צּ‬ ִ‫ﬠ‬ ֙‫ה‬ֶ‫בּ‬ ְ
‫ר‬ ַ‫א‬ ‫֤ה‬ָ
‫בּ‬ ְ
‫ר‬ַ‫ה‬ ‫ר‬ ַ֗‫מ‬ ָ‫א‬ ‫ה‬ָ֣
‫שּׁ‬ ִ
‫א‬ָ‫ל־ה‬ ֶֽ
‫א‬
ֵ֔‫ת‬
� ָֽ
‫ל־בּ‬ ָ‫שׁ‬ ְ
‫מ‬ִ‫י‬ ‫וּא‬ ֖
‫ה‬ְ‫ו‬ �
◦ Terjemahan harfiahnya seharusnya: susah payah (pekerjaan)nya dan mengandung Kubuat
sangat banyak.
◦ Mencerminkan situasi perempuan pada waktu itu (ditulisnya teks ini): dalam kultur
patriarkal perempuan harus kerja keras dan mengandung.
◦ Kerja keras: memasak, bekerja di kebun, mengurusi rumah
◦ Mengandung sangat banyak berkaitan dengan tingkat kematian anak saat melahirkan yang
tinggi
lanjutan
◦ namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu [ada banyak tafsiran]
◦ 1) tafsiran tradisional: Mencerminkan kultur patriarkal (dominasi laki-laki dalam masyarakat Israel)
◦ 2) kata ibrani yang diterjemahkan berahi adalah teshuqah. Teshuqah memiliki banyak tafsiran:
a. berahi (seksualitas: kesediaan perempuan untuk dibuahi dan mendapatkan
anak)
b. mendambakan (berkaitan dengan kultur patriarkal di mana perempuan
membutuhkan laki-laki sebagai pelindung dan pemelihara)
c. berbalik kepada (walter keiser), hubungan yang terputus karena
pelanggaran memakan buah pohon terlarang, membuat perempuan
ingin berbalik kepada laki-laki
Pengusiran dari Eden
◦ Setelah insiden memakan buah pohon ‘terlarang’, “Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab
dialah yang menjadi ibu semua yang hidup. (Kej. 3:20 ITB)
◦ Nama Hawa: ibu semua yang hidup. Seandainya tidak ada insiden tersebut, apakah Hawa akan melahirkan?
Mungkin mereka hanya berdua terus di Taman Eden.
◦ Jika demikian, perbuatan Hawa itu harus dipandang positif atau negative?
◦ Faktanya, setelah mereka memakan buah tersebut, mereka tidak mati seperti yang dikatakan Allah
sebelumnya.
◦ Allah mengusir dari Taman Eden, untuk menjadi manusia yang sesungguhnya: bekerja dan menghidupi
dirinya sendiri.
◦ Manusia pertama akhirnya harus keluar dari zona nyaman. Taman Eden ibarat kandungan seorang ibu,
pengusiran dari Taman Eden ibarat kelahiran ke dunia.
◦ Kisah ini: jawaban mengapa manusia harus bekerja dan mengapa pada akhirnya akan mati.
KISAH NUH
Sebelum Kisah Nuh
◦ Kain dan Habel = kejahatan yang muncul
dari dalam keluarga. Iri hati
◦ Kejahatan semakin meluas (Kejadian 6):
ayat 5: Kejahatan manusia besar di bumi
dan segala kecenderungan hatinya
selalu membuahkan kejahatan semata-
mata.
◦ TUHAN ingin memperbarui Kembali
ciptaan melalui satu keluarga (ayat 8)
yaitu Nuh.
Riwayat Nuh
◦ Kejadian 6:9-11: tentang
Nuh, karakter
dankeluarganya
◦ Kejadian 6:12 : kondisi
dunia yang rusak
◦ Kejadian 6: 13-22 =
membuat bahtera
Air Bah : Kejadian 7-8
◦ Kisah air bah = Air mulai
menggenangi dan
menghapus segala ciptaan
[bab 7] dan air mulai surut
[bab 8].
◦ Bandingkan dengan kisah
penciptaan: air merusak
segala, tetapi dari air
dimulailah penciptaan baru
Perjanjian Allah dengan Nuh (Kejadian 9)
◦ 9:1 – “Beranak-cuculah dan
bertambah banyaklah serta
penuhilah bumi – sama
dengan perintah Allah
kepada manusia pertama
◦ 9:8-17 “Perjanjian Allah
dengan Nuh kekal, tidak ada
penghapusan ciptaan lagi”
Kisah Menara Babel (Kejadian 11)
◦ Dosa ingin seperti Allah
(mencerminkan dosa Adam
dan Hawa sebelumnya)
◦ Manusia ingin mendekati
langit (tempat tinggal Allah)
◦ Seperti Adam dan Hawa, Allah
mengacaukan manusia dan
menyerakkan ke seluruh bumi
dengan perbedaan Bahasa.
Title Lorem Ipsum Dolor
2017
Lorem ipsum dolor sit amet
2018
Lorem ipsum dolor sit amet
2019
Lorem ipsum dolor sit amet

More Related Content

What's hot

Pemuridan dalam Rencana Penebusan
Pemuridan dalam Rencana PenebusanPemuridan dalam Rencana Penebusan
Pemuridan dalam Rencana PenebusanJohan Setiawan
 
SABDA MLC: Doktrin Alkitab Lanjutan
SABDA MLC: Doktrin Alkitab LanjutanSABDA MLC: Doktrin Alkitab Lanjutan
SABDA MLC: Doktrin Alkitab LanjutanSABDA
 
Pekabaran injil-pribadi-.2859184.powerpoint
Pekabaran injil-pribadi-.2859184.powerpointPekabaran injil-pribadi-.2859184.powerpoint
Pekabaran injil-pribadi-.2859184.powerpointHury Tinus
 
PPT agama Kristen.pptx
PPT agama Kristen.pptxPPT agama Kristen.pptx
PPT agama Kristen.pptxHanselValent1
 
Eskatologi: Urgensi Memahami Akhir Zaman
Eskatologi: Urgensi Memahami Akhir ZamanEskatologi: Urgensi Memahami Akhir Zaman
Eskatologi: Urgensi Memahami Akhir Zamanslametwiyono
 
Hermeneutika Untuk Awam (HUA)
Hermeneutika Untuk Awam (HUA)Hermeneutika Untuk Awam (HUA)
Hermeneutika Untuk Awam (HUA)SABDA
 
Makna Kenaikan Yesus Kristus
Makna Kenaikan Yesus KristusMakna Kenaikan Yesus Kristus
Makna Kenaikan Yesus KristusJohan Setiawan
 
Teori berkhotbah
Teori berkhotbahTeori berkhotbah
Teori berkhotbahHarley Woy
 
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)Giovanni Promesso
 
Bmf 45 pengantar dogmatika
Bmf 45 pengantar dogmatikaBmf 45 pengantar dogmatika
Bmf 45 pengantar dogmatikaPT Wings Surya
 
Terima Hadiah Dari Tuhan
Terima Hadiah Dari TuhanTerima Hadiah Dari Tuhan
Terima Hadiah Dari TuhanHendra Kasenda
 
Cara berkhotbah yang efektif
Cara berkhotbah yang efektifCara berkhotbah yang efektif
Cara berkhotbah yang efektifSAROFAMATI DUHA
 

What's hot (20)

Ppt 2 pribadi yesus kristus
Ppt 2   pribadi yesus kristusPpt 2   pribadi yesus kristus
Ppt 2 pribadi yesus kristus
 
Pemuridan dalam Rencana Penebusan
Pemuridan dalam Rencana PenebusanPemuridan dalam Rencana Penebusan
Pemuridan dalam Rencana Penebusan
 
Pengantar injil sinoptik
Pengantar injil sinoptikPengantar injil sinoptik
Pengantar injil sinoptik
 
Oikumenika GEREJA
Oikumenika GEREJAOikumenika GEREJA
Oikumenika GEREJA
 
SABDA MLC: Doktrin Alkitab Lanjutan
SABDA MLC: Doktrin Alkitab LanjutanSABDA MLC: Doktrin Alkitab Lanjutan
SABDA MLC: Doktrin Alkitab Lanjutan
 
Pekabaran injil-pribadi-.2859184.powerpoint
Pekabaran injil-pribadi-.2859184.powerpointPekabaran injil-pribadi-.2859184.powerpoint
Pekabaran injil-pribadi-.2859184.powerpoint
 
Kematian kristus
Kematian kristusKematian kristus
Kematian kristus
 
PPT agama Kristen.pptx
PPT agama Kristen.pptxPPT agama Kristen.pptx
PPT agama Kristen.pptx
 
Eskatologi: Urgensi Memahami Akhir Zaman
Eskatologi: Urgensi Memahami Akhir ZamanEskatologi: Urgensi Memahami Akhir Zaman
Eskatologi: Urgensi Memahami Akhir Zaman
 
Hermeneutika Untuk Awam (HUA)
Hermeneutika Untuk Awam (HUA)Hermeneutika Untuk Awam (HUA)
Hermeneutika Untuk Awam (HUA)
 
Makna Kenaikan Yesus Kristus
Makna Kenaikan Yesus KristusMakna Kenaikan Yesus Kristus
Makna Kenaikan Yesus Kristus
 
Teori berkhotbah
Teori berkhotbahTeori berkhotbah
Teori berkhotbah
 
Roh kudus
Roh kudus Roh kudus
Roh kudus
 
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
 
Bmf 45 pengantar dogmatika
Bmf 45 pengantar dogmatikaBmf 45 pengantar dogmatika
Bmf 45 pengantar dogmatika
 
Bahan khotbah kristen
Bahan khotbah kristenBahan khotbah kristen
Bahan khotbah kristen
 
O tribunal de cristo
O tribunal de cristoO tribunal de cristo
O tribunal de cristo
 
Terima Hadiah Dari Tuhan
Terima Hadiah Dari TuhanTerima Hadiah Dari Tuhan
Terima Hadiah Dari Tuhan
 
Pertemuan VII
Pertemuan VIIPertemuan VII
Pertemuan VII
 
Cara berkhotbah yang efektif
Cara berkhotbah yang efektifCara berkhotbah yang efektif
Cara berkhotbah yang efektif
 

Similar to Sesi 2 Pengajaran Taurat KPKS kitab kejadian (1)

ALKITAB INDONESIA-KITAB KEJADIAN
ALKITAB INDONESIA-KITAB KEJADIANALKITAB INDONESIA-KITAB KEJADIAN
ALKITAB INDONESIA-KITAB KEJADIANMarga Girsang
 
Masa Alkitab Dari Abraham Hingga MUsa
Masa Alkitab Dari Abraham Hingga MUsaMasa Alkitab Dari Abraham Hingga MUsa
Masa Alkitab Dari Abraham Hingga MUsaCIPTO SIMANJUNTAK
 
Ppt filsafat ilmu
Ppt filsafat ilmuPpt filsafat ilmu
Ppt filsafat ilmuAghyAssegaf
 
PENCIPTAAN A LAM SEMESTA.pptx
PENCIPTAAN A LAM SEMESTA.pptxPENCIPTAAN A LAM SEMESTA.pptx
PENCIPTAAN A LAM SEMESTA.pptxronilegisman
 
ayat-iptek-rianabi-wordpress-com 123.pptx
ayat-iptek-rianabi-wordpress-com 123.pptxayat-iptek-rianabi-wordpress-com 123.pptx
ayat-iptek-rianabi-wordpress-com 123.pptxRizaPratama10
 
Intisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhs
Intisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhsIntisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhs
Intisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhsNada Ridhoi Silitonga
 
Geografi kelas 10 BAB 1 Kurikulum Merdeka
Geografi kelas 10 BAB 1 Kurikulum MerdekaGeografi kelas 10 BAB 1 Kurikulum Merdeka
Geografi kelas 10 BAB 1 Kurikulum MerdekaPutriNurSaadah1
 
Alquran dan alam semesta
Alquran dan alam semestaAlquran dan alam semesta
Alquran dan alam semestaSiswanti Jufri
 
Pelajaran Sekolah Sabat ke 1 Triwulan I 2020
Pelajaran Sekolah Sabat ke 1 Triwulan I 2020Pelajaran Sekolah Sabat ke 1 Triwulan I 2020
Pelajaran Sekolah Sabat ke 1 Triwulan I 2020David Syahputra
 
Refleksi Dari Kisah Menara Babel
Refleksi Dari Kisah Menara BabelRefleksi Dari Kisah Menara Babel
Refleksi Dari Kisah Menara BabelPhasa Joshua
 
refleksidarikisahmenarababel-151003064127-lva1-app6891.pdf
refleksidarikisahmenarababel-151003064127-lva1-app6891.pdfrefleksidarikisahmenarababel-151003064127-lva1-app6891.pdf
refleksidarikisahmenarababel-151003064127-lva1-app6891.pdfizzone
 
Surah al baqarah ayat 164
Surah al baqarah ayat 164Surah al baqarah ayat 164
Surah al baqarah ayat 164Leni Dirgahayu
 
12 Foundation Stones Pelajaran 6a - Memahami Alkitab - Pengetahuan Akan Alkitab
12 Foundation Stones Pelajaran 6a - Memahami Alkitab - Pengetahuan Akan Alkitab12 Foundation Stones Pelajaran 6a - Memahami Alkitab - Pengetahuan Akan Alkitab
12 Foundation Stones Pelajaran 6a - Memahami Alkitab - Pengetahuan Akan AlkitabFreeChildrenStories
 
Sekolah Sabat 2020
Sekolah Sabat 2020Sekolah Sabat 2020
Sekolah Sabat 2020Adam Hiola
 
penciptaan alam semesta menurut alkitab
penciptaan alam semesta menurut alkitabpenciptaan alam semesta menurut alkitab
penciptaan alam semesta menurut alkitabNakano
 
Mk kitab wahyu apocalyptic( With Pdt Chris Hukubun MA, M.Th) edisi penyempurnaan
Mk kitab wahyu apocalyptic( With Pdt Chris Hukubun MA, M.Th) edisi penyempurnaanMk kitab wahyu apocalyptic( With Pdt Chris Hukubun MA, M.Th) edisi penyempurnaan
Mk kitab wahyu apocalyptic( With Pdt Chris Hukubun MA, M.Th) edisi penyempurnaanChris Hukubun
 

Similar to Sesi 2 Pengajaran Taurat KPKS kitab kejadian (1) (20)

Kisah penciptaan
Kisah penciptaan Kisah penciptaan
Kisah penciptaan
 
Ringk alkitab kej (1)
Ringk alkitab kej (1)Ringk alkitab kej (1)
Ringk alkitab kej (1)
 
ALKITAB INDONESIA-KITAB KEJADIAN
ALKITAB INDONESIA-KITAB KEJADIANALKITAB INDONESIA-KITAB KEJADIAN
ALKITAB INDONESIA-KITAB KEJADIAN
 
Masa Alkitab Dari Abraham Hingga MUsa
Masa Alkitab Dari Abraham Hingga MUsaMasa Alkitab Dari Abraham Hingga MUsa
Masa Alkitab Dari Abraham Hingga MUsa
 
Ppt filsafat ilmu
Ppt filsafat ilmuPpt filsafat ilmu
Ppt filsafat ilmu
 
PENCIPTAAN A LAM SEMESTA.pptx
PENCIPTAAN A LAM SEMESTA.pptxPENCIPTAAN A LAM SEMESTA.pptx
PENCIPTAAN A LAM SEMESTA.pptx
 
ayat-iptek-rianabi-wordpress-com 123.pptx
ayat-iptek-rianabi-wordpress-com 123.pptxayat-iptek-rianabi-wordpress-com 123.pptx
ayat-iptek-rianabi-wordpress-com 123.pptx
 
Intisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhs
Intisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhsIntisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhs
Intisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhs
 
Geografi kelas 10 BAB 1 Kurikulum Merdeka
Geografi kelas 10 BAB 1 Kurikulum MerdekaGeografi kelas 10 BAB 1 Kurikulum Merdeka
Geografi kelas 10 BAB 1 Kurikulum Merdeka
 
Alquran dan alam semesta
Alquran dan alam semestaAlquran dan alam semesta
Alquran dan alam semesta
 
Pelajaran Sekolah Sabat ke 1 Triwulan I 2020
Pelajaran Sekolah Sabat ke 1 Triwulan I 2020Pelajaran Sekolah Sabat ke 1 Triwulan I 2020
Pelajaran Sekolah Sabat ke 1 Triwulan I 2020
 
Refleksi Dari Kisah Menara Babel
Refleksi Dari Kisah Menara BabelRefleksi Dari Kisah Menara Babel
Refleksi Dari Kisah Menara Babel
 
refleksidarikisahmenarababel-151003064127-lva1-app6891.pdf
refleksidarikisahmenarababel-151003064127-lva1-app6891.pdfrefleksidarikisahmenarababel-151003064127-lva1-app6891.pdf
refleksidarikisahmenarababel-151003064127-lva1-app6891.pdf
 
Surah al baqarah ayat 164
Surah al baqarah ayat 164Surah al baqarah ayat 164
Surah al baqarah ayat 164
 
12 Foundation Stones Pelajaran 6a - Memahami Alkitab - Pengetahuan Akan Alkitab
12 Foundation Stones Pelajaran 6a - Memahami Alkitab - Pengetahuan Akan Alkitab12 Foundation Stones Pelajaran 6a - Memahami Alkitab - Pengetahuan Akan Alkitab
12 Foundation Stones Pelajaran 6a - Memahami Alkitab - Pengetahuan Akan Alkitab
 
Kejadian.pptx
Kejadian.pptxKejadian.pptx
Kejadian.pptx
 
Sekolah Sabat 2020
Sekolah Sabat 2020Sekolah Sabat 2020
Sekolah Sabat 2020
 
penciptaan alam semesta menurut alkitab
penciptaan alam semesta menurut alkitabpenciptaan alam semesta menurut alkitab
penciptaan alam semesta menurut alkitab
 
Alquran1
Alquran1Alquran1
Alquran1
 
Mk kitab wahyu apocalyptic( With Pdt Chris Hukubun MA, M.Th) edisi penyempurnaan
Mk kitab wahyu apocalyptic( With Pdt Chris Hukubun MA, M.Th) edisi penyempurnaanMk kitab wahyu apocalyptic( With Pdt Chris Hukubun MA, M.Th) edisi penyempurnaan
Mk kitab wahyu apocalyptic( With Pdt Chris Hukubun MA, M.Th) edisi penyempurnaan
 

More from albertus purnomo

ORK 21 September 2023.pptx
ORK 21 September 2023.pptxORK 21 September 2023.pptx
ORK 21 September 2023.pptxalbertus purnomo
 
Oase Rohani Katolik 23 Januari 2023.pptx
Oase Rohani Katolik 23 Januari 2023.pptxOase Rohani Katolik 23 Januari 2023.pptx
Oase Rohani Katolik 23 Januari 2023.pptxalbertus purnomo
 
Minggu biasa XVI Juli 2023.pptx
Minggu biasa XVI Juli 2023.pptxMinggu biasa XVI Juli 2023.pptx
Minggu biasa XVI Juli 2023.pptxalbertus purnomo
 
Renungan ORK 1 Januari 2022.pptx
Renungan ORK 1 Januari 2022.pptxRenungan ORK 1 Januari 2022.pptx
Renungan ORK 1 Januari 2022.pptxalbertus purnomo
 
Renungan Ork 10 Desember 2022.pptx
Renungan Ork 10 Desember 2022.pptxRenungan Ork 10 Desember 2022.pptx
Renungan Ork 10 Desember 2022.pptxalbertus purnomo
 
Renungan ORK 1 Februari 2022.pptx
Renungan ORK 1 Februari 2022.pptxRenungan ORK 1 Februari 2022.pptx
Renungan ORK 1 Februari 2022.pptxalbertus purnomo
 
ORK senin 10 Oktober 2022.pptx
ORK senin 10 Oktober 2022.pptxORK senin 10 Oktober 2022.pptx
ORK senin 10 Oktober 2022.pptxalbertus purnomo
 
ORK 10 September 2022.pptx
ORK 10 September 2022.pptxORK 10 September 2022.pptx
ORK 10 September 2022.pptxalbertus purnomo
 
ORK 10 Agustus Santo Laurentius.pptx
ORK 10 Agustus Santo Laurentius.pptxORK 10 Agustus Santo Laurentius.pptx
ORK 10 Agustus Santo Laurentius.pptxalbertus purnomo
 
Sesi 11. Bait Allah Salomo.pptx
Sesi 11. Bait Allah Salomo.pptxSesi 11. Bait Allah Salomo.pptx
Sesi 11. Bait Allah Salomo.pptxalbertus purnomo
 
Sesi 11. Bait Allah Salomo.pdf
Sesi 11. Bait Allah Salomo.pdfSesi 11. Bait Allah Salomo.pdf
Sesi 11. Bait Allah Salomo.pdfalbertus purnomo
 
Sesi 12. Kerajaan Israel (Utara) dan Yehuda (.pptx
Sesi 12. Kerajaan Israel (Utara) dan Yehuda (.pptxSesi 12. Kerajaan Israel (Utara) dan Yehuda (.pptx
Sesi 12. Kerajaan Israel (Utara) dan Yehuda (.pptxalbertus purnomo
 
Sesi 10. Kitab Raja-Raja dan figur Salomo dan proyek mercusuar kerajaan Israe...
Sesi 10. Kitab Raja-Raja dan figur Salomo dan proyek mercusuar kerajaan Israe...Sesi 10. Kitab Raja-Raja dan figur Salomo dan proyek mercusuar kerajaan Israe...
Sesi 10. Kitab Raja-Raja dan figur Salomo dan proyek mercusuar kerajaan Israe...albertus purnomo
 
Sesi 8. Figur Samuel dan Saul, serta perannya dalam.pptx
Sesi 8. Figur Samuel dan Saul, serta perannya dalam.pptxSesi 8. Figur Samuel dan Saul, serta perannya dalam.pptx
Sesi 8. Figur Samuel dan Saul, serta perannya dalam.pptxalbertus purnomo
 

More from albertus purnomo (20)

ORK 23 Maret 2023.pptx
ORK 23 Maret 2023.pptxORK 23 Maret 2023.pptx
ORK 23 Maret 2023.pptx
 
ORK 23 Agustus 2023.pptx
ORK 23 Agustus 2023.pptxORK 23 Agustus 2023.pptx
ORK 23 Agustus 2023.pptx
 
ORK 21 September 2023.pptx
ORK 21 September 2023.pptxORK 21 September 2023.pptx
ORK 21 September 2023.pptx
 
Oase Rohani Katolik 23 Januari 2023.pptx
Oase Rohani Katolik 23 Januari 2023.pptxOase Rohani Katolik 23 Januari 2023.pptx
Oase Rohani Katolik 23 Januari 2023.pptx
 
Minggu biasa XVI Juli 2023.pptx
Minggu biasa XVI Juli 2023.pptxMinggu biasa XVI Juli 2023.pptx
Minggu biasa XVI Juli 2023.pptx
 
Renungan ORK 1 Januari 2022.pptx
Renungan ORK 1 Januari 2022.pptxRenungan ORK 1 Januari 2022.pptx
Renungan ORK 1 Januari 2022.pptx
 
Renungan Ork 10 Desember 2022.pptx
Renungan Ork 10 Desember 2022.pptxRenungan Ork 10 Desember 2022.pptx
Renungan Ork 10 Desember 2022.pptx
 
Renungan ORK 1 Februari 2022.pptx
Renungan ORK 1 Februari 2022.pptxRenungan ORK 1 Februari 2022.pptx
Renungan ORK 1 Februari 2022.pptx
 
ORK senin 10 Oktober 2022.pptx
ORK senin 10 Oktober 2022.pptxORK senin 10 Oktober 2022.pptx
ORK senin 10 Oktober 2022.pptx
 
ORK 21 Agustus 2022.pptx
ORK 21 Agustus 2022.pptxORK 21 Agustus 2022.pptx
ORK 21 Agustus 2022.pptx
 
ORK 10 November 2022.pptx
ORK 10 November 2022.pptxORK 10 November 2022.pptx
ORK 10 November 2022.pptx
 
ORK 10 juli 2022.pptx
ORK 10 juli 2022.pptxORK 10 juli 2022.pptx
ORK 10 juli 2022.pptx
 
ORK 10 September 2022.pptx
ORK 10 September 2022.pptxORK 10 September 2022.pptx
ORK 10 September 2022.pptx
 
ORK 10 Agustus Santo Laurentius.pptx
ORK 10 Agustus Santo Laurentius.pptxORK 10 Agustus Santo Laurentius.pptx
ORK 10 Agustus Santo Laurentius.pptx
 
ORK 10 juni 2021.pptx
ORK 10 juni 2021.pptxORK 10 juni 2021.pptx
ORK 10 juni 2021.pptx
 
Sesi 11. Bait Allah Salomo.pptx
Sesi 11. Bait Allah Salomo.pptxSesi 11. Bait Allah Salomo.pptx
Sesi 11. Bait Allah Salomo.pptx
 
Sesi 11. Bait Allah Salomo.pdf
Sesi 11. Bait Allah Salomo.pdfSesi 11. Bait Allah Salomo.pdf
Sesi 11. Bait Allah Salomo.pdf
 
Sesi 12. Kerajaan Israel (Utara) dan Yehuda (.pptx
Sesi 12. Kerajaan Israel (Utara) dan Yehuda (.pptxSesi 12. Kerajaan Israel (Utara) dan Yehuda (.pptx
Sesi 12. Kerajaan Israel (Utara) dan Yehuda (.pptx
 
Sesi 10. Kitab Raja-Raja dan figur Salomo dan proyek mercusuar kerajaan Israe...
Sesi 10. Kitab Raja-Raja dan figur Salomo dan proyek mercusuar kerajaan Israe...Sesi 10. Kitab Raja-Raja dan figur Salomo dan proyek mercusuar kerajaan Israe...
Sesi 10. Kitab Raja-Raja dan figur Salomo dan proyek mercusuar kerajaan Israe...
 
Sesi 8. Figur Samuel dan Saul, serta perannya dalam.pptx
Sesi 8. Figur Samuel dan Saul, serta perannya dalam.pptxSesi 8. Figur Samuel dan Saul, serta perannya dalam.pptx
Sesi 8. Figur Samuel dan Saul, serta perannya dalam.pptx
 

Sesi 2 Pengajaran Taurat KPKS kitab kejadian (1)

  • 2. Pokok Pembahasan ◦ Membahas Kisah Awal Mula Kejadian 1-11 ◦ Kisah Penciptaan ◦ Kisah Taman Eden ◦ Kisah Nuh
  • 3. Kisah awal mula ◦ Bab 1 – 11 ◦ Prolog kitab kejadian sekaligus prolog Taurat ◦ Tidak didasarkan pada peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi ◦ Kisah-kisah yang awalnya berdiri sendiri ◦ Kisah-kisah universal, bukan hanya manusia tetapi juga raksasa dan pahlawan di zaman lampau ◦ Kejadian 1-11 memiliki keserupaan dengan kisah asal mula dengan berbagai kisah (mitologi) Timur Dekat Kuno pada masanya. ◦ Dalam Alkitab, perspektif monoteisme (satu Allah) ◦ Sebuah mitologi (myth)?
  • 4. Toledot ◦ Penanda pembagian dalam Kejadian 1- 11 ◦ Ibrani Toledot : demikianlah Riwayat ◦ 2:4; 6:9; 10:1; 11:10,27, cf. 5:1 ◦ Kisah berkembangnya dosa ‘ dari Taman Eden sampai Menara Babel’ – pengantar sejarah keselamatan melalui Abraham
  • 5. Tujuan dituliskannya kisah awal mula ◦ Menempatkan kisah lahirnya bangsa Israel di antara bangsa-bangsa lainnya dan menunjukkan bangsa Israel bukanlah bangsa yang terpisah dari dunia. ◦ Menegaskan sejak awal keyakinan Israel akan satu Allah (monotheisme) ◦ Menunjukkan sejak awal sifat Allah yang sabar dan mau mengampuni (Adam dan Hawa – sampai manusia pada zaman Menara Babel) ◦ Kisah etiologis: menceritakan asal usul segenap fenomena universal pengalaman manusia yang tampaknya berlawanan dengan penjelasan rasional. Misalnya, mengapa perempuan melahirkan, mengapa orang harus bekerja, mengapa ada laki-laki dan perempuan, mengapa manusia mati, mengapa orang berpakaian, mengapa manusia tidak suka ular, mengapa ada Pelangi (9:12-17), mengapa ada hari istirahat (Sabbath).
  • 6.
  • 8. Dua Kisah Penciptaan ◦ Kejadian 1-3 merupakan dua versi kisah Penciptaan. ◦ Kejadian 1:1-2:4a adalah kisah penciptaan yang ditulis dalam bentuk puisi oleh kelompok penulis yang disebut dengan kelompok para imam (Priester) di Pembuangan Babel (abad V SM). [selalu dibaca dalam vigili paskah] ◦ Kejadian 2:4b -3:24 adalah kisah penciptaan yang ditulis dalam bentuk prosa oleh kelompok penulis yang disebut dengan kelompok Yahwis, para cendekiawan kerajaan Yehuda (sekitar abad IX SM), kisah ini lebih tua daripada Kej.1:1-2:4a. (selalu dipakai untuk mengajar katekese anak-anak) ◦ Setelah akhir masa Pembuangan, kedua kisah ini digabungkan menjadi satu. Jarak antara dua kisah ini: 2-3 abad.
  • 9. KISAH PENCIPTAAN MANUSIA VERSI 1 DARI TRADISI PRIESTER (PARA IMAM) Kejadian 1:1-2:4
  • 10. Enuma Elish e-nu-ma e-liš la na-bu-ú šá-ma-mu Ketika di ketinggian, langit tidak bernama, šap-liš am-ma-tum šu-ma la zak-rat Dan bumi di bawah tidak memuat nama, ZU.AB-ma reš-tu-ú za-ru-šu-un Dan sang purba Apsû, yang memperanakkan mereka, mu-um-mu ti-amat mu-al-li-da-at gim-ri-šú- un Dan kekacauan, Tiamat, ibu mereka berdua, A.MEŠ-šú-nu iš-te-niš i-ḫi-qu-ú-ma Air-air mereka bercampur bersama, gi-pa-ra la ki-is-su-ru su-sa-a la she-'u-ú Dan belum terbentuk ladang, tidak ada rawa yang terlihat; e-nu-ma dingir dingir la šu-pu-u ma-na-ma Ketika belum ada dewa-dewa yang dijadikan.
  • 11. Meminjam kisah ◦ Chaos (Kekacauan) - Penciptaan berawal dari elemen Air - Penciptaan berkaitan dengan momen ‘pemisahan” Apsu dan Tiamat terbentuk karena air purba dipisahkan - Langit dan bumi tercipta setelah tubuh Tiamat dipisahkan. ◦ Penulis kisah Penciptaan sewaktu tinggal di pembuangan Babel dipengaruhi oleh Mitologi ini. ◦ Menggunakan model cerita dari bangsa lain, tetapi tidak percaya kepada dewa dewi bangsa lain. ◦ Tuhan tetap satu-satunya Allah. ◦ Penulis hanya ‘meminjam’ sedikit pola kisah ini, tetapi kebenaran yang diungkapkan berbeda. Bukan dewa-dewi, tetapi TUHAN Allah yang menciptakan. Bukan politeisme (banyak dewa) tetapi monoteis (TUHAN).
  • 12. Beberapa kisah Penciptaan dalam Alkitab ◦ Shawna Dolansky (ahli Alkitab) “seperti masyarakat kuno lainnya, orang Israel memiliki lebih dari satu kisah penciptaan” ◦ Kejadian 1 ◦ Kejadian 2-3 ◦ Pertempuran awal antara Allah dengan kekuatan chaos (Kekacauan). Allah melawan Leviatan (Mzm 74). Engkaulah yang membelah laut dengan kekuatan-Mu, yang memecahkan kepala ular-ular naga di atas muka air. 14 Engkaulah yang meremukkan kepala-kepala Lewiatan, yang memberikannya menjadi makanan penghuni- penghuni padang belantara. 15 Engkaulah yang membelah mata air dan sungai; Engkaulah yang mengeringkan sungai-sungai yang selalu mengalir. 16 Punya-Mulah siang, punya-Mulah juga malam. Engkaulah yang menaruh benda penerang dan matahari. 17 Engkaulah yang menetapkan segala batas bumi, musim kemarau dan musim hujan Engkaulah yang membuat-Nya. ◦ Rahab (Mzm. 89) dan Yes 27, 51.
  • 13. Jenis sastra: Puisi lirik ◦ Sebuah puisi kuno. ◦ Diawali dengan ungkapan pembuka (Kejadian 1:1): Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. ְ ‫בּ‬ ָ‫א‬ָ‫ה‬ ‫ת‬ֵ֥ ‫א‬ְ‫ו‬ ‫ם‬ִ‫י‬ַ֖ ‫מ‬ ָ‫שּׁ‬ַ‫ה‬ ‫ת‬ֵ֥ ‫א‬ ‫ים‬ ִ֑ ‫ֱ�ה‬‫א‬ ‫א‬ ָ֣ ‫ר‬ָ‫בּ‬ ‫ית‬ ִ֖ ‫אשׁ‬ ֵ ‫ר‬ ◦ Ditutup dengan ungkapan penutup (Kejadian Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. (Kej 2:4a): ‫א‬ ‫ם‬ָ֑ ‫א‬ ְ ‫ר‬ ָֽ ‫בּ‬ ִ‫ה‬ ְ‫בּ‬ ‫ץ‬ ֶ ‫ר‬ָ֖ ‫א‬ָ‫ה‬ְ‫ו‬ ‫ם‬ִ‫י‬ַ֛ ‫מ‬ ָ‫שּׁ‬ַ‫ה‬ ‫וֹת‬ ֧ ‫ד‬ְ‫תוֹל‬ ‫ֶה‬‫לּ‬ֵ֣ ◦ Beberapa refrain: - Berfirmanlah Allah….(Jadilah, Hendaklah) - jadilah petang dan pagi, itulah hari ke…. - Allah melihat semuanya baik….
  • 14.
  • 15. BERESHIT (Pada mulanya) ◦ ‫ית‬ ִ֖ ‫אשׁ‬ ֵ ‫ר‬ ְ‫בּ‬ ‫ץ׃‬ ֶ ‫ר‬ ָֽ ‫א‬ָ‫ה‬ ‫ת‬ֵ֥ ‫א‬ְ‫ו‬ ‫ם‬ִ‫י‬ַ֖ ‫מ‬ ָ‫שּׁ‬ַ‫ה‬ ‫ת‬ֵ֥ ‫א‬ ‫ים‬ ִ֑ ‫ֱ�ה‬‫א‬ ‫א‬ ָ֣ ‫ר‬ָ‫בּ‬ 2 ‫ה‬ָ֥ ‫ת‬ְ‫י‬ָ‫ה‬ ‫ץ‬ ֶ ‫ר‬ ָ֗‫א‬ָ‫ה‬ְ‫ו‬ ‫הוּ‬ ֹ֔‫ָב‬‫ו‬ ֙‫הוּ‬ ֹ֨‫ת‬ ְ‫ו‬ � ֶ‫שׁ‬ ֹ֖‫ח‬ ‫֣י‬ֵ‫נ‬ ְ‫ﬠַל־פּ‬ ְ ‫ת‬ ‫וֹם‬ ֑ ‫ה‬ ‫ם‬ִ‫י‬ ָֽ ‫מּ‬ַ‫ה‬ ‫֥י‬ֵ‫נ‬ ְ‫ַל־פּ‬‫ﬠ‬ ‫ֶת‬‫פ‬ֶ֖ ‫ח‬ ַ ‫ר‬ ְ ‫מ‬ ‫ים‬ ִ֔‫ֱ�ה‬‫א‬ ַ‫וּח‬ ֣ ‫ר‬ְ‫ו‬ ‫׃‬ ◦ Pada mulanya: Once upon time, pada zaman dahulu (entah kapan?) = masa yang melampaui sejarah. ◦ Kekacauan (CHAOS) asali: Bumi belum berbentuk dan kosong (tohu we bohu), gelap gulita menutupi Samudra raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air (Kej.1:1). [bdk. dengan kisah Enuma Elish] ◦ Gelap gulita (tehom) dan air purba (hamayim) ◦ Ruah Elohim: Ruah [angin]; Elohim (El dalam bentuk jamak, tetapi mengacu pada Allah). [TUHAN atau Allah dalam Perjanjian Lama sebaiknya dipahami seperti Bapa dalam Perjanjian Baru) (Jika membaca PL sebaiknya konsep Trinitas jangan dipakai dulu)
  • 16. Penciptaan seperti apa? ◦ Materi penciptaan sudah ada, hanya masih kacau balau dan belum teratur. Allah mengatasi kekacauan tersebut ◦ Creatio ex Nihilo, atau Creatio ex Chaos? Pilihan terakhir, sebab materinya sudah ada. Siapa yang menciptakan kekacauan tersebut [Misteri, sebab teks Alkitab tidak menyatakannya] ◦ Allah = Dia yang melampaui kekacauan, tetapi Dia tidak tahan dengan kekacauan dan ingin mengaturnya. ◦ Allah mengaturnya kekacauan menuju keteraturan. Chaos menuju Cosmos.
  • 17. Tahapan penciptaan ◦ Hari Pertama: Allah menciptakan terang untuk mengatasi kegelapan [kegelapan tidak dihilangkan] – memisahkan gelap gulita. ◦ Hari Kedua: Allah memisahkan air di atas dan air di bawah [air yang mengacaukan tidak dihilangkan] – memisahkan air purba (hamayim) ◦ Hari Ketiga: Allah berfokus pada air yang di bawah, lantas memisahkan air dan darat
  • 18. lanjutan ◦ Hari keempat: Allah menciptakan matahari bulan dan bintang untuk mengisi apa yang diciptakan pada hari pertama (cakrawala) ◦ Hari kelima: Allah menciptakan segala sesuatu untuk mengisi apa yang diciptakan pada hari kedua (samudera): ikan dan burung ◦ Hari keenam: Allah menciptakan segala sesuatu untuk mengisi apa yang diciptakan pada hari ketiga (daratan, tananam, dan pohon): makhluk hidup binatang dan manusia. ◦ ‫וֹב‬ ֽ ‫י־ט‬ ִ‫כּ‬ ‫ים‬ ִ֖ ‫אֱ�ה‬ ‫א‬ ְ ‫ ר‬ַ֥‫ַיּ‬‫ו‬ (Kej. 1:10 BHS). Dan Allah melihat bahwa itu baik (baik bukan dalam arti moral atau tidak ada kesalahan, tetapi dalam arti kegunaan) Allah melihat itu berguna (bdk. Pepatah jawa: Urip iku urup)
  • 19. Penciptaan manusia ◦ 26 ‫ו‬ ַֽ‫נ‬ ‫ים‬ ִ֔‫�ה‬ֱ‫א‬ ‫ר‬ֶ‫אמ‬֣ ֹ‫יּ‬ַ ‫ה‬ֶ֥ ‫ֲשׂ‬‫ﬠ‬ ְ‫בּ‬ ‫ם‬ָ֛ ‫ד‬ ָ‫א‬ ‫נוּ‬ֵ֖ ‫מ‬ְ‫ל‬ַ‫צ‬ ִ‫כּ‬ ֵ֑ ‫מוּת‬ ְ ‫ד‬ ֙‫ה‬ָ‫מ‬ֵ‫ה‬ ְ‫בּ‬ַ‫וּב‬ ‫ם‬ִ‫י‬ ַ֗‫מ‬ ָ‫שּׁ‬ַ‫ה‬ ‫וֹף‬ ֣‫ﬠ‬ ְ‫וּב‬ ‫ם‬ָ֜‫יּ‬ַ‫ה‬ ‫ת‬ַ֙‫ג‬ ְ ‫ד‬ ִ‫ב‬ ֩‫וּ‬‫דּ‬ ְ ‫ר‬ִ‫י‬ְ‫ו‬ ‫נוּ‬ ‫ץ‬ ֶ ‫ר‬ ָ֔‫א‬ָ‫ָל־ה‬‫כ‬ ְ‫וּב‬ ‫ץ‬ ֶ ‫ר‬ ָֽ ‫א‬ָ‫ל־ה‬ַ‫ﬠ‬ ‫שׂ‬ֵ֥ ‫מ‬ֹ‫ר‬ָֽ ‫ה‬ ‫שׂ‬ֶ‫מ‬ ֶ֖ ‫ר‬ָ‫ָל־ה‬‫כ‬ ְ‫וּב‬ ◦ (Gen. 1:26 BHS) ◦ “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi” (Kej.1:26) ◦ Siapa “Kita”? Bukan Trinitas – ungkapan ‘pluralis majestatis [pemakaian bentuk jamak untuk mengungkapkan bentuk yang agung] – Allah dan para malaikat-Nya [ pemikiran masyarakat kuno (Timur Dekat Kuno), Allah mengajak para makhluk ilahi (malaikat)-Nya]
  • 20. Gambar dan Rupa Allah ◦ Manusia diciptakan terakhir sebagai puncak penciptaan, atau semua diciptakan terlebih dahulu untuk menjamin hidup manusia [semua ciptaan untuk manusia] ◦ TETAPI, manusia diciptakan menurut Gambar (Ibr: Selem) dan Rupa (Ibr: Demut). Apa artinya? ◦ Kultur Mesopotamia dan Mesir Kuno: raja adalah gambar dewa sekaligus merepresentasikan dewa di bumi. Surat di Mesopotamia kuno: Ayahanda raja, Tuanku, adalah gambar (dewa) Bel, dan raja, tuanku seperti gambar Bel ◦ Istilah gambar menunjuk manusia dalam fungsi sebagai raja, memiliki otoritas untuk mengatur alam semesta.
  • 21. lanjutan ◦ Kebiasaan zaman kuno: orang menempatkan patung raja di seluruh pelosok kerajaan, untuk mewakili dan menghadirkan raja yang tidak mungkin hadir di wilayah itu. ◦ Dari dua referensi dari kultur dunia kuno ini, dapat ditafsirkan: manusia sebagai wakil TUHAN di dunia ini. ◦ Jika dalam teks selanjutnya dikatakan …supaya mereka berkuasa atas seluruh biantang dan ikan di laut, tidak boleh diartikan dengan sesukanya mengambil binatang dan ikan itu untuk memuaskan nafsu manusia. ◦ Manusia adalah wakil Allah tetapi sekaligus manager atau supervisor alam semesta dan seisinya, untuk dirawat dan dikembangkan, bukan untuk dihancurkan.
  • 22. Kejadian 1:27 ◦ ‫א‬ָ֙ ‫ר‬ ְ‫ב‬ִ‫ַיּ‬‫ו‬ ‫ת־‬ ֶ‫א‬ ‫ים׀‬ ִ֤ ‫�ה‬ֱ‫א‬ ֙‫ם‬ָ‫ד‬ ָ‫א‬ָֽ ‫ה‬ ‫ים‬ ִ֖ ‫�ה‬ֱ‫א‬ ‫ֶם‬‫ל‬ֶ֥ ‫צ‬ ְ‫בּ‬ ‫וֹ‬ ֔ ‫מ‬ְ‫ל‬ַ‫צ‬ ְ‫בּ‬ ‫א‬ ָ֣ ‫ר‬ָ‫בּ‬ ‫וֹ‬ ֑ ‫ת‬ֹ‫א‬ ‫֥ר‬ָ‫ָכ‬‫ז‬ ְ‫וּנ‬ ‫֖ה‬ָ ‫ב‬ֵ‫ק‬ ‫א‬ ָ֥ ‫ר‬ָ‫בּ‬ ‫ם‬ ָֽ ‫ת‬ֹ‫א‬ (Gen. 1:27 BHS) ◦ Tahap pertama: Allah menciptakan Adam. Manusia: Adam, bukan mengacu pada nama pribadi, tetapi nama manusia pada umumnya ◦ Tahap kedua: Allah menciptakan laki-laki (zakar: jantan/maskulin) dan perempuan (neqebah: betina/feminin) ◦ Apakah manusia pertama androginus , laki-laki (Yun. aner) dan perempuan (Yun. Gune)? (mitologi Yunani: manusia adalah androginus) ◦ Dalam kisah manusia versi Priest (para imam), laki-laki dan perempuan diciptakan bersamaan.
  • 23. Kejadian 1:28 ◦ Ayat kontroversial dan salah dipahami ◦ Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kej. 1:28 ITB) ◦ “Beranakcuculah dan bertambah banyak” = Konteks historis teks ini: pembuangan bangsa Israel, kekuatiran generasi penerus habis – periode ini, tingkat kematian ibu dan anak sangat tinggi (dari jumlah anak yang dilahirkan, masih hidup separuh sudah mukjizat). ◦ Hidup harus terus berlanjut. Karena itu, sebelumnya Allah memberkati. ‫ים‬ ִ ‫�ה‬ֱ ‫א‬ ֘ ‫ם‬ ָ ‫ֹת‬ ‫א‬ � ֶ ‫ר‬ ָ֣ ‫ְב‬ ‫י‬ַ ‫ו‬ (Gen. 1:28 BHS) ◦ “Penuhilah bumi dan taklukanlah” = harus mengacu pada “gambar dan rupa Allah”  supervisor alam dan bukan pembenaran untuk eksploitasi.
  • 24. Sabbath ◦ Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu. (Kej. 2:2-3 ITB) ◦ Dasar untuk menaati hari Sabat. Jika Allah berhenti pada hari Sabat setelah bekerja, bangsa Israel pun harus berhenti dari pekerjaannya. ◦ Konteks historis: teks ini ditulis ketika bangsa Israel di pembuangan sedang membangun Kembali identitasnya sebagai bangsa. Identitas utama mereka adalah sunat dan sabat (untuk membedakan dari bangsa lain) ◦ Sabath: untuk mengingatkan bahwa bangsa Israel bukan budak yang harus kerja terus-menerus. Sabat bagi kita penting, untuk mengingatkan bahwa kita ini bukan budak kerja.
  • 25. Siapakah Allah? Refleksi teologis ◦ Chaos atau kekacauan adalah hal sangat menakutkan dalam sejarah umat manusia. ◦ Allah mengubah kekacauan (chaos) menjadi keteraturan (cosmos). Dengan kuasa-Nya, Allah mengubah dan mengatur kekacauan yang ada menjadi alam semesta yang layak huni ◦ Allah adalah Seniman, Arsitek, dan Perencanaan Agung sebuah kehidupan : tidak sekedar menciptakan, tetapi menciptakan dengan penuh pertimbangan matang. ◦ Allah tidak hanya berfirman, tetapi juga bertindak: memisahkan, menamakan, memberkati, dan menempatkan segala ciptaan dalam keteraturan. ◦ Kehendak Allah adalah keharmonisan seluruh tatanan ciptaan.
  • 27. Ciri khas kisah (pengantar) ◦ Kisah Kejadian 2:4b-3:24 dipercaya lebih tua daripada Kisah Kejadian 1:1-2:4a, meskipun ada yang membantahnya. ◦ Lebih bersifat prosa daripada puisi. Lebih menarik dan dramatis. Tidak membosankan. ◦ Fokus kisah bukan pada penciptaan alam semesta, tetapi penciptaan manusia. ◦ Kisah tentang dua orang (laki-laki dan perempuan) dan apa yang terjadi dengannya. ◦ Kisah tentang asal usul sejumlah fenomena alam dan manusia: ular yang menjalar, perempuan yang lahir sakit, kematian manusia (akan dijelaskan nanti)
  • 28. Adam ◦ Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. (Kej. 2:7 ITB) ◦ ָ֖ ‫ד‬ ָ‫א‬ָֽ ‫ה‬ ‫י‬ ִ֥ ‫ה‬ְ‫ֽ י‬ַ‫ו‬ ‫֑ים‬ִ ‫יּ‬ַ‫ח‬ ‫ת‬ַ֣ ‫מ‬ ְ ‫שׁ‬ִ‫נ‬ ‫֖יו‬ָ‫פּ‬ ַ‫א‬ ְ‫בּ‬ ‫֥ח‬ַ‫פּ‬ִ‫ַיּ‬‫ו‬ ‫ה‬ ָ֔‫מ‬ָ‫ד‬ֲ‫א‬ָ֣ ‫ן־ה‬ ִ ‫מ‬ ֙‫ָר‬‫פ‬ָ‫ﬠ‬ ‫ם‬ ָ֗‫ד‬ ָ‫א‬ָֽ ‫ת־ה‬ ֶ‫א‬ ‫ים‬ ִ֜‫ֱ�ה‬‫א‬ ‫ה‬ָ֙‫ו‬‫ה‬ְ‫י‬ ָ ‫ר‬ֶ‫יצ‬ִ‫ַיּ‬‫ו‬ ‫ם‬ ‫ֽה‬ָ‫יּ‬ַ‫ח‬ ‫שׁ‬ֶ‫פ‬ֶ֥‫נ‬ְ‫ל‬ (Gen. 2:7 BHS) ◦ Kata Adam terkait dengan tanah (haadamah) – lebih tepatnya tanah liat; adam hidup karena nafas (nefes) ◦ Mitologi Mesir Kuno: dewa Khnum membentuk ciptaan di atas roda tembikar ◦ Mitologi Babilonia Kuno: Enkidu, manusia liar, dibentuh dari tanah liat
  • 29. Taman EDEN ◦ Eden berarti ‘delight, menyenangkan, sedap’. (Yeh. 28:13; 31:9; Yoel 2:3= tempat ideal yang indah dan subur). ◦ Taman Eden adalah taman untuk Allah (Yeh. 28:13) ◦ Dalam masyarakat Timur Dekat Kuno, jika ada sumber air yang keluar dari tanah, disitulah tinggal para dewa dan ada kehidupan. ◦ Tujuan manusia ditempatkan dalam taman Eden: dipekerjakan untuk mengusahakan dan memelihara taman tersebut (Kej. 2:15) Bdk. Enuma Elish, Dewa Marduk yang menciptakan manusia.
  • 30. LEBADO ◦ TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia. (Kej. 2:18 ITB) ◦ ‫ים‬ ִ֔‫�ה‬ֱ‫א‬ ‫֣ה‬ָ‫הו‬ְ‫י‬ ֙‫ר‬ֶ‫אמ‬֙ ֹ‫ַיּ‬‫ו‬ ‫וֹב‬ ֛ ‫ֹא־ט‬‫ל‬ ‫ם‬ָ֖ ‫ד‬ ָ‫א‬ ָֽ ‫ה‬ ‫וֹת‬֥‫ֱי‬‫ה‬ ‫וֹ‬ ֑ ‫דּ‬ַ‫ב‬ְ‫ל‬ ‫וֹ‬ ֥‫הּ־לּ‬ ֶ‫ֱשׂ‬‫ﬠ‬ ֶֽ ‫א‬ ‫וֹ‬ ֽ ‫דּ‬ְ‫ֶג‬‫נ‬ ְ‫כּ‬ ‫ֶר‬‫ז‬ֵ֖‫ﬠ‬ (Gen. 2:18 BHS) ◦ Istilah Lebado (lebih dari kesendirian, tetapi kesepian) di mata Allah, tidak baik (tidak bermanfaat; bdk dalam kisah penciptaan 6 hari). ◦ Penolong yang sepadan: ezer ke-negdo. ◦ Ezer, dari kata kerja ezrah, menolong, sering menggunakan Allah sebagai subyek Ketika manusia berada dalam keadaan sulit dan berbahaya ◦ Ke-negdo: seperti apa yang didepannya
  • 31. Tsela ◦ Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya , lalu menutup tempat itu dengan daging. ֙‫ת‬ַ‫ח‬ַ‫א‬ ‫ח‬ ַ֗‫קּ‬ִ‫ַיּ‬‫ו‬ ‫יו‬ ָ֔‫ת‬ֹ‫ע‬ְ‫ל‬ַ‫צּ‬ ִ ‫מ‬ ‫ָה‬‫נּ‬ ֶֽ ‫תּ‬ ְ‫ח‬ ַ‫תּ‬ ‫ר‬ָ֖ ‫שׂ‬ָ‫בּ‬ ‫ר‬ ֹ֥‫גּ‬ ְ ‫ס‬ִ‫ַיּ‬‫ו‬ 22. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.22 ‫ת־‬ ֶֽ ‫א‬ ‫ים׀‬ ִ֧ ‫�ה‬ֱ‫א‬ ‫ה‬ָ֙‫ו‬‫ה‬ְ‫י‬ ֩‫ן‬ֶ‫ב‬ִ‫ַיּ‬‫ו‬ ‫֛ע‬ָ‫ל‬ֵ‫צּ‬ַ‫ה‬ ‫ה‬ָ֑ ‫שּׁ‬ ִ ‫א‬ְ‫ל‬ ‫ם‬ָ֖ ‫ד‬ ָ‫א‬ ָֽ ‫ן־ה‬ ִ ‫מ‬ ‫ח‬ ַ֥ ‫ָק‬‫ל‬‫ר־‬ ֶ‫שׁ‬ֲ‫א‬ ‫ם׃‬ ָֽ ‫ד‬ ָ‫א‬ ָֽ ‫ל־ה‬ ֶ‫א‬ ָ‫ה‬ֶ֖ ‫א‬ ִ‫ב‬ְ‫ַי‬‫ו‬ ◦ Dalam teks lain, kata tsela diterjemahkan sisi [sisi tabut perjanjian: Kel 25:12; sisi kamar: 1Raj 6:8). Sementara, kata tsela yang diterjemahkan rusuk hanya ada dalam kisah ini. ◦ Bagaimana seandainya kata tsela ini diterjemahkan dengan sisi? ◦ Konsekuensinya: perempuan diambil dari separuh dari badan manusia pertama, tidak hanya satu tulang rusuk.
  • 32. Kejadian 3 ◦ Kejadian 3: Kisah (dialog) antara Hawa dan Ular. ◦ Sejarah penafsiran: landasan biblis untuk dosa asal. Keadaan berdosa yang diwariskan sejak kejatuhan manusia pertama. (gagasan agustinus berdasarkan Roma 5:12-20). ◦ Kesalahan agustinus: menafsirkan teks yang memuat penafsiran Paulus tentang Kejadian 3. ◦ Kejatuhan manusia? Istilah ini adalah hasil penafsiran orang Kristiani abad pertama yang dilatarbelakangi oleh gagasan Plato tentang jatuhnya makhluk ilahi ke bumi. ◦ Sekarang, kita mencoba melihat secara berbeda dari penafsiran sebelumnya
  • 33. Hawa dan Ular ◦ Ular adalah binatang yang “cerdik” atau “bijak”. ◦ Penafsiran bahwa ular adalah iblis sangat dipengaruhi oleh penafsiran penulis Perjanjian Baru (Why. 10; 12:9-10). ◦ Tradisi kuno: Ular adalah simbol kebijaksanaan dan keabadian (Kesehatan: lihat lambang WHO). ◦ Kata Ibrani untuk “cerdik” adalah arum, keutamaan ‘kebijaksanaan’ dalam kitab Amsal.
  • 34. lanjutan ◦ Ular berdialog dengan Hawa (Kejadian: 3:1-5) ◦ Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.“ Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." (Kej. 3:1-5 ITB) ◦ Pertanyaan: Darimana ular ini tahu rahasia ‘khasiat’ dari pohon terlarang?
  • 35. Mata terbuka ◦ Perempuan itu tidak tergoda, tetapi berpikir dan menimbang terlebih dahulu: “Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian” (Kej. 3:6 ITB) ◦ Mata terbuka: “manusia memperoleh pengetahuan, pengertian, dan kesadaran.” Bukti awal: mereka sadar, mereka telanjang == mereka berbeda dengan binatang. ◦ Pertanyaan: kejatuhan manusia atau penyadaran diri manusia?
  • 36. Saling menyalahkan ◦ TUHAN Allah berjalan-jalan : penggambaran Allah secara anthropomorfisme. (anthro: manusia, morfem: bentuk). Allah tetap misteri, tidak diketahui bentuknya (bdk. Kisah penciptaan versi priester) ◦ Allah mengetahui ada yang tidak beres Ketika kedua manusia pertama itu bersembunyi karena telanjang. ◦ Saling menyalahkan: Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan." (Kej. 3:12- 13 ITB) ◦ Melukiskan karakter hakiki manusia: sulit untuk menerima kesalahannya sendiri.
  • 37. Konsekuensi atau kisah etiologis ◦ Kisah etiologis: kisah yang disusun untuk menjawab dan menjelaskan asal usul segala macam kebiasaan, adat istiadat, peristiwa, fenomena yang terjadi dalam diri manusia dan alam (bdk. Kisah Yakub dalam Kej. 32:22-32) ◦ Kejadian 3: 14-19 adalah kisah etiologis tentang berbagai fenomena atau peristiwa yang melekat dengan manusia dan alam ◦ Jika orang zaman sekarang dengan tingkat ilmu pengetahuan tinggi, akan menjawab berbagai fenomena tersebut secara ilmiah, orang zaman dahulu akan menjawabnya dalam kerangka teologis, dalam kaitannya dengan Allah. ◦ Dalam konteks kisah ini, berbagai peristiwa tersebut adalah konsekuensi dari pelanggaran yang dilakukan oleh tiga serangkai: Adam, perempuan, dan ular.
  • 38. lanjutan ◦ 4 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. [menjawab mengapa ular berjalan menjalar] ◦ 15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.“ [menjawab fenomena mengapa sebagian besar manusia takut akan ular; apakah ayat ini berkaitan dengan Maria dari Nazareth)
  • 39. lanjutan ◦ Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu." (Gen. 3:16 ITB) [termasuk teks yang paling sulit ditafsirkan] ◦ “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak” ◦ ָ‫וּק‬ ֣ ‫שׁ‬ ְ ‫תּ‬ ֙� ֵ‫ישׁ‬ ִ ‫ל־א‬ ֶ‫א‬ְ‫ו‬ ‫֑ים‬ִ ‫נ‬ָ‫ב‬ ‫י‬ ִ֣ ‫ד‬ְ‫ל‬ ֵֽ ‫תּ‬ ‫ב‬ֶ‫֖צ‬ֶ‫ﬠ‬ ְ‫בּ‬ �ֵ֔‫נ‬ֹ‫ר‬ ֵֽ ‫ה‬ְ‫ו‬ � ֵ֣‫בוֹנ‬ ְ‫צּ‬ ִ‫ﬠ‬ ֙‫ה‬ֶ‫בּ‬ ְ ‫ר‬ ַ‫א‬ ‫֤ה‬ָ ‫בּ‬ ְ ‫ר‬ַ‫ה‬ ‫ר‬ ַ֗‫מ‬ ָ‫א‬ ‫ה‬ָ֣ ‫שּׁ‬ ִ ‫א‬ָ‫ל־ה‬ ֶֽ ‫א‬ ֵ֔‫ת‬ � ָֽ ‫ל־בּ‬ ָ‫שׁ‬ ְ ‫מ‬ִ‫י‬ ‫וּא‬ ֖ ‫ה‬ְ‫ו‬ � ◦ Terjemahan harfiahnya seharusnya: susah payah (pekerjaan)nya dan mengandung Kubuat sangat banyak. ◦ Mencerminkan situasi perempuan pada waktu itu (ditulisnya teks ini): dalam kultur patriarkal perempuan harus kerja keras dan mengandung. ◦ Kerja keras: memasak, bekerja di kebun, mengurusi rumah ◦ Mengandung sangat banyak berkaitan dengan tingkat kematian anak saat melahirkan yang tinggi
  • 40. lanjutan ◦ namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu [ada banyak tafsiran] ◦ 1) tafsiran tradisional: Mencerminkan kultur patriarkal (dominasi laki-laki dalam masyarakat Israel) ◦ 2) kata ibrani yang diterjemahkan berahi adalah teshuqah. Teshuqah memiliki banyak tafsiran: a. berahi (seksualitas: kesediaan perempuan untuk dibuahi dan mendapatkan anak) b. mendambakan (berkaitan dengan kultur patriarkal di mana perempuan membutuhkan laki-laki sebagai pelindung dan pemelihara) c. berbalik kepada (walter keiser), hubungan yang terputus karena pelanggaran memakan buah pohon terlarang, membuat perempuan ingin berbalik kepada laki-laki
  • 41. Pengusiran dari Eden ◦ Setelah insiden memakan buah pohon ‘terlarang’, “Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup. (Kej. 3:20 ITB) ◦ Nama Hawa: ibu semua yang hidup. Seandainya tidak ada insiden tersebut, apakah Hawa akan melahirkan? Mungkin mereka hanya berdua terus di Taman Eden. ◦ Jika demikian, perbuatan Hawa itu harus dipandang positif atau negative? ◦ Faktanya, setelah mereka memakan buah tersebut, mereka tidak mati seperti yang dikatakan Allah sebelumnya. ◦ Allah mengusir dari Taman Eden, untuk menjadi manusia yang sesungguhnya: bekerja dan menghidupi dirinya sendiri. ◦ Manusia pertama akhirnya harus keluar dari zona nyaman. Taman Eden ibarat kandungan seorang ibu, pengusiran dari Taman Eden ibarat kelahiran ke dunia. ◦ Kisah ini: jawaban mengapa manusia harus bekerja dan mengapa pada akhirnya akan mati.
  • 43. Sebelum Kisah Nuh ◦ Kain dan Habel = kejahatan yang muncul dari dalam keluarga. Iri hati ◦ Kejahatan semakin meluas (Kejadian 6): ayat 5: Kejahatan manusia besar di bumi dan segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata- mata. ◦ TUHAN ingin memperbarui Kembali ciptaan melalui satu keluarga (ayat 8) yaitu Nuh.
  • 44. Riwayat Nuh ◦ Kejadian 6:9-11: tentang Nuh, karakter dankeluarganya ◦ Kejadian 6:12 : kondisi dunia yang rusak ◦ Kejadian 6: 13-22 = membuat bahtera
  • 45. Air Bah : Kejadian 7-8 ◦ Kisah air bah = Air mulai menggenangi dan menghapus segala ciptaan [bab 7] dan air mulai surut [bab 8]. ◦ Bandingkan dengan kisah penciptaan: air merusak segala, tetapi dari air dimulailah penciptaan baru
  • 46. Perjanjian Allah dengan Nuh (Kejadian 9) ◦ 9:1 – “Beranak-cuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi – sama dengan perintah Allah kepada manusia pertama ◦ 9:8-17 “Perjanjian Allah dengan Nuh kekal, tidak ada penghapusan ciptaan lagi”
  • 47. Kisah Menara Babel (Kejadian 11) ◦ Dosa ingin seperti Allah (mencerminkan dosa Adam dan Hawa sebelumnya) ◦ Manusia ingin mendekati langit (tempat tinggal Allah) ◦ Seperti Adam dan Hawa, Allah mengacaukan manusia dan menyerakkan ke seluruh bumi dengan perbedaan Bahasa.
  • 48. Title Lorem Ipsum Dolor 2017 Lorem ipsum dolor sit amet 2018 Lorem ipsum dolor sit amet 2019 Lorem ipsum dolor sit amet